BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL"

Transkripsi

1 BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL Pattern menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal.54) adalah suatu gagasan untuk menangkap ide-ide desain sebagai suatu pola dasar dan deskripsi yang dapat digunakan secara berkesinambungan. Pattern atau pola membantu mendeskripsikan bisnis model yang memiliki kesamaan karakteristik, kesamaan pengaturan building blocks, atau kesamaan perilaku. Pola ini akan membantu dalam memperjelas dinamika dalam bisnis model dan akan menjadi dasar inspirasi untuk berjalannya suatu bisnis model. Dengan mendefinisikan dan menjelaskan pola bisnis model ini dapat ditetapkan format yang standart digunakan dalam konsep bisnis yang terkenal saat ini agar berguna ketika mendesain suatu bisnis model. (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal.55). Osterwalder & Pigneur (2010, hal ) membuat sketsa lima pola bisnis model yaitu unbundling business models, the long tail, multi-sided platforms, Free as a business model (freemium), open business model. Dalam unbundling business model dijelaskan bahwa pelaku bisnis membagi bisnisnya secara terpisah sehingga, masing-masing fokus di pasarnya masing-masing. Ada tiga tipe bisnis dalam unbundling business model yaitu customer relation business, product innovation business, dan infrastructure business, contohnya mobile telecom business. Berikutnya adalah the long-tail, dalam bisnis model ini dijelaskan mengenai fokus dalam menjual produk yang menjadi Hit di pasaran, yaitu fokus ke product line yang luas, tetapi masing-masing dijual

2 39 dalam volume relatif kecil, contohnya adalah Lego. Multi-sided platforms menjelaskan suatu bisnis model yang terdiri dari dua atau lebih grup pelanggan yang saling tergantung, bisnis yang ada difasilitasi oleh interaksi diantara dua grup yang berbeda tersebut. Contoh : Visa (interaksi antara merchants dengan cardholders). Freemium menawarkan penawaran yang sama sekali gratis, pelanggan yang tidak membayar disubsidi oleh bagian lain bisnis model atau oleh segmen pelanggan yang berbeda. Contoh : Google (penghasilan dari iklan). Dan terakhir open business model, yang menciptakan atau menangkap values dengan kolaborasi yang sistematis dengan partner diluar bisnis. Contoh : P&G. Jika dilihat dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Putulicious menggunakan pola the long tail, menjual produk yaitu cemilan yang akan hit di pasar dengan focus kepada product line utama yaitu Kue Putu tersebut, yang terbuat dari bahan utamanya yaitu tepung beras kering dan untuk bagian isi dalamnya yaitu coklat, keju, blueberry, dan strawberry yang diambil dari supplier berkualitas.

3 40 Gambar 3.1 Nine Building Blocks Putulicious 1.1 Value Preposition Terdapat 8 value preposition Putulicious yang sudah diajukan pada bab sebelumnya. Namun value yang diajukan belum tentu dapat diterapkan langsung pada proses pembentukan desain bisnis model Putulicious. Value value yang akan dipakai pada proses desain untuk memulai bisnis ini adalah value value yang yang tidak bersebrangan atau bertolak belakang dari value inti Putulicious yakni Kue Putu yang menawarkan rasa baru yang merambah pasar di mall kategori premium. Selain itu value juga akan dipilih berdasarkan nilai guna serta effort yang dibutuhkan.

4 New Taste Untuk rasa baru yang ditawarkan Putulicious kepada pelanggannya yaitu Putulicious menawarkan rasa-rasa baru untuk bagian isi kue putu, yang biasanya kue putu hanya diisi dengan gula merah dan taburan kelapa muda, disini Putulicious menawarkan rasa baru yang lebih modern, yaitu: Gula merah, (putu original) diselimuti tepung aroma pandan, dengan tepung berwarna hijau muda seperti kue putu biasa. Keju, diselimuti tepung aroma pandan, tetapi tepung tersebut berwarna kuning muda, ditujukan untuk membedakannya dengan yang lain. Coklat diselimuti tepung aroma pandan, tetapi tepung tersebut berwarna coklat lembut. Strawberry diselimuti tepung aroma pandan, tetapi tepung tersebut berwarna pink muda Blueberry diselimuti tepung aroma pandan, tetapi tepung tersebut berwarna ungu muda. Nantinya kue putu tersebut akan ditaburi berbagai macam topping, tetapi yang original tetap ada, seperti kelapa, meises, almond, sesuai selera pelanggan. Untuk hasil survey dari kuesioner yang mendukung pemilihan value preposition ini yaitu:

5 42 Apakah anda ingin mencoba variasi rasa baru dari Kue Putu (selain dengan isi gula merah, misalnya dengan isi coklat, keju, blueberry, dll) b. Tidak 16% a. Ya 84% Gambar 3.2 Hasil Kuesioner (1) Apakah anda ingin mencoba variasi lain dari taburan / topping dari Kue Putu (selain dengan kelapa muda, misalnya dengan taburan / topping almond, keju, meises coklat) b. Tidak 15% a. Ya 85% Gambar 3.3 Hasil Kuesioner (2) Dari hasil presentase diatas terlihat bahwa para penyuka cemilan tradisional/kue putu tertarik untuk mencoba variasi rasa baru dari kue putu. Sebesar 84% mereka tertarik untuk mencoba variasi rasa baru dari kue putu, sedangkan 85% tertarik untuk mencoba variasi baru dari taburan/topping kue putu

6 43 (dari 327 responden) Lokasi (market) baru Sampai saat ini berdasarkan analisa penulis, masih belum ditemukan penjual kue putu yang berjualan di dalam mall, kebanyakan penjual kue putu hanya berjualan di pasar-pasar atau tempat tertentu saja, sehingga penulis mendapatkan ide untuk mensosialisasikan salah satu cemilan/makanan ringan Indonesia ini untuk dilokasikan di dalam mall, hanya dengan memakai outlet (penggunaan outlet ini sebelumnya ada pada value Business Model Canvas Bab.2) tetapi diberikan beberapa beberapa kursi dan meja dengan tatanan tempat senyaman mungkin bagi mereka yang ingin menikmati ditempat langsung cemilan tersebut. Karena Putulicious juga menyediakan minuman yang sesuai sebagai pasangan santap kue putu tersebut, jadi pelanggan dapat menikmati kue putu ditempat dengan bersantai bersama teman atau keluarga. Untuk hasil survey dari kuesioner yang mendukung pemilihan value preposition ini yaitu:

7 44 Dari dua pilihan dibawah ini, mana lokasi/tempat yang lebih anda sukai untuk mengkonsumsi cemilan? c. Keduanya 49% a. Ditempat langsung 35% b. Dibawa pulang kerumah atau dibungkus 16% Gambar 3.4 Hasil Kuesioner (3) Dari dua pilihan dibawah ini, mana lokasi/tempat yang lebih anda sukai untuk membeli cemilan? c. Keduanya 46% a. Pinggir jalan/kaki lima 17% b. Mall / Supermarket 37% Gambar 3.5 Hasil Kuesioner (4)

8 45 Dari tiga pilihan dibawah ini, mana lokasi / tempat yang lebih anda sukai untuk menikmati kueputu? c. Hanya take away (dibungkus dan bawa pulang) 47% b. Café 13% a. Outlet di Mall 40% Gambar 3.6 Hasil Kuesioner (5) Karena Putulicious ingin membuka market baru, jadi yang biasanya orang-orang membeli kue putu dipasar tradisional atau pedagang kaki lima, sekarang Putulicious ingin merambah lokasi/pasar baru, yaitu mall. Dari kuesioner pertama terlihat bahwa 49% responden tertarik untuk mengkonsumsi cemilan di tempat langsung dan take away, sehingga Putulicious berencana untuk membuka outlet untuk menyalurkan kesenangan konsumen tersebut. Outlet disini terdiri dari beberapa meja dengan kursi bagi yang ingin sekedar nongkrong, sehingga bagi yang hanya ingin take away juga dapat melihat pertunjukan pembuatan kue putu oleh koki pada outlet. Pada kuesioner kedua terlihat bahwa 46% responden memilih lokasi yang menurut mereka nyaman untuk membeli cemilan yaitu di pinggir jalan/kaki lima dan di mall, tetapi jika dilihat dari hasil presentase antara keduanya, responden lebih memilih untuk membeli cemilan di mall yaitu sebesar 37% sedangkan di pinggir jalan/kaki lima hanya 17%. Sehingga outlet yang akan dibuat yaitu

9 46 berlokasi di mall besar Jakarta yaitu Pondok Indah Mall. Sedangkan pada kuesioner ketiga terlihat bahwa responden lebih menyukai untuk menikmati kue putu di outlet mall (40%) dan take away (47%), sehingga dapat disediakan outlet yang dapat menyediakan tempat untuk nongkrong dan hanya take away Pemilihan topping sendiri Pelanggan Putulicious juga ditawarkan untuk memilih beberapa pilihan topping yang disediakan Putulicious seperti kelapa, meises coklat, keju, serta almond. Diharapkan dengan beberapa pilihan topping ini dapat memberikan kepuasan sesuai selera pelanggan Putulicious. Pemilihan topping serta konsep new taste Putulicious merupakan dua value utama bagi inovasi produk kue putu oleh Putulicious, sehingga termasuk dalam Final Business Model Putulicious. Untuk hasil survey dari kuesioner yang mendukung pemilihan value preposition ini yaitu: Apakah anda ingin mencoba variasi lain dari taburan / topping dari Kue Putu (selain dengan kelapa muda, misalnya dengan taburan / topping almond, keju, meises coklat) b. Tidak 15% a. Ya 85% Gambar 3.7 Hasil Kuesioner (6)

10 47 Dari hasil survey diatas dari 327 partisipan yang mengisi kuesioner terlihat bahwa 85% tertarik ingin mencoba variasi dari taburan/topping dari kue putu (selain dengan kelapa muda, yaitu dengan meises coklat, almond, serta keju) Konsep tradisional produk Ketiga value preposition pada Business Model Canvas Bab.2 dimasukkan ke dalam konsep tradisional produk pada Final Business Model ini, yaitu: Suara Khas Ketika Mengukus Kue Putu serta Aroma Khas Kue Putu, Penggunaan Bambu sebagai Alat Tradisional untuk Mengukus Putu, serta Pertunjukan Pembuatan Kue Putu. Karena ketiga value tersebut sudah diwakilkan dalam garis besar konsep tradisional Putulicious. Untuk hasil survey dari kuesioner yang mendukung pemilihan value preposition ini yaitu: Apakah anda senang mengkonsumsi cemilan khas/tradisional Indonesia? b. Tidak 18% a. Iya 82% Gambar 3.8 Hasil Kuesioner (7)

11 48 Dari hasil presentase diatas terlihat dr 327 orang responden yang mengisi kuesioner, 88% menyukai cemilan khas/tradisional Indonesia, sehingga konsep Putulicious tetap mengandung unsur tradisional walaupun dengan kemasan modern. Untuk ketahanan kue putu sendiri, perusahaan dengan men-training para koki berusaha untuk membuat produk dapat bertahan selama mungkin, karena kue putu merupakan cemilan basah yang memang lezat dinikmati ketika masih hangat, maka dengan resep para koki sedemikian rupa dibuat agar ketahanan kue putu cukup lama (bagi kue/cemilan basah) yaitu hingga mencapai 24 jam. 1.2 Customer Segment Berikut ini merupakan proses seleksi dan pertimbangan untuk customer segments yang tepat bagi Putulicious. 1. Demographic Segmentation a. Anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Dari anak-anak usia : tingkat pendidikan SMP & SMU. Anak kecil dan remaja dapat menyantap Putulicious sesuai selera mereka karena bahan-bahan berkualitas yang digunakan menciptakan rasa lezat kue putu serta sensasi kenikmatannya dapat memuaskan para konsumennya. Remaja hingga dewasa usia : tingkat pendidikan Universitas Remaja hingga dewasa dapat menyantap Putulicious sesuai selera

12 49 mereka karena bahan-bahan berkualitas yang digunakan menciptakan rasa lezat kue putu serta sensasi kenikmatannya dapat memuaskan para konsumennya. Cara kami membangun Product Awareness dengan anak-anak dan remaja yaitu dengan: 1. Media Social: Dengan foto-foto yang kami unggah di Instagram akan dapat menarik minat remaja di era technology untuk mencoba kue putu 2. Twitter & Facebook: Pengunjung yang ingin mendapatkan bonus tambahan, dapat meng-update status atau mengunggah foto di stand Putulicious lalu tunjukkan kepada kasir dan akan mendapatkan bonus tambahan, selain itut eman-teman dan followers orang yang melihat akan penasaran dan ingin mencoba Putulicious sehingga, makan kue putu di Putulicious menjadi sebuah trend baru di kalangan anak muda. 3. Pilihan Topping yang menarik: Untuk menarik minat anak-anak, kami menyediakan topping-topping yang biasanya disukai oleh anak-anak, seperti coklat melted, ice cream, oreo, taburan permen sehingga anak-anak tersebut tertarik untuk mencoba kue putu tradisional. Dewasa dan orang tua: usia Bagi dewasa hingga orang yang sudah tua atau berumur pada usia tersebut dapat menikmati camilan kue putu dengan topping sesuai dengan selera mereka. Karena kue putu dibuat memang untuk semua

13 50 umur, disamping bahan-bahan yang digunakan menciptakan rasa lezat kue putu serta sensasi kenikmatannya dapat memuaskan para konsumennya, selain itu kue putu ini juga dibuat tanpa bahan pengawet, agar kualitas produknya cocok bagi para konsumen yang sudah berumur. Disamping kue putu tersebut juga memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikonsumsi oleh orang tua sekalipun. b. Kelas ekonomi menengah ke atas Yaitu masyarakat dengan pendapatan minimal 5 jt/bulan. Karena jika ada kualitas tentu ada harga, berhubung kue putu dibuat dengan bahan baku berkualitas, peralatan tradisional yang sangat jarang pada masa sekarang ini, serta lokasi yang dipilih untuk membangun bisnis ini adalah di dalam mall, yang tentunya membutuhkan investasi yang tidak sedikit, sehingga harga kue putu memang harga yang pantas bagi Putulicious. 2. Psychographic Segmentation a. Working people Biasanya mereka-mereka yang rajin bersosialisasi di mall merupakan mereka-mereka yang berkarir di perkantoran sekitar mall tersebut, dan bisa juga diluar daerah tersebut. 3. Geographic Segmentation a. Perkotaan padat penduduk Jakarta merupakan lokasi pertama dibukanya outlet Putulicious,

14 51 karena Jakarta merupakan perkotaan padat penduduk yang sangat mendukung untuk didirikan bisnis seperti ini, selain juga banyaknya populasi masyarakat ibukota Jakarta. 3.3 Customer Relationship Berikut ini merupakan proses seleksi dan pertimbangan customer relationship yang tepat untuk segmen Putulicious. 1. Social Media dan Website Beberapa social media yang digunakan Putulicious untuk dapat terus berhubungan dekat dengan pelanggannya yaitu: Twitter: Dapat memberikan info-info tentang produk Putulicious dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan. Facebook: Memberikan info serta gambaran produk Putulicious sehingga pelanggan mendapatkan info yang semakin lengkap tentang Putulicious Instagram: Untuk membuat pelanggan tertarik mencoba produk Putulicious, Putulicious berinisiatif untuk memberikan foto-foto produk Putulicious serta info-info singkat tentang produk tersebut. Selain itu, dapat juga gambaran bagaimana lokasi outlet Putulicious Website: Dapat memberikan informasi lengkap tentang produk serta layanan yang diberikan Putulicious kemudian dapat juga sebagai ajang promosi Putulicious kepada pelanggan mereka.

15 52 2. Membership Dengan membership yang ditawarkan Putulicious, pelanggan akan diberikan layanan special, dengan mendapatkan beberapa kemudahan seperti pelanggan akan mendapatkan produk tanpa harus mengantri, selain itu mereka akan mendapatkan berbagai macam promo-promo serta potongan harga spesial yang dibuat tim marketing Putulicious pada periode-periode tertentu bagi para member. 3.4 Channels Pemilihan Channels atau saluran distribusi untuk bisa sampai ke tangan customer, sangatlah penting dan harus efektif dan efisien. Karena itu kami memilih channels: 1. Direct Sales (Penjualan Langsung) Direct Sales yang digunakan untuk menjual Putulicious ini paling efektif untuk ukuran penjualan makanan tradisional seperti Putulicious ini. Kue basah yang dibikin mendadak dengan waktu yang relative singkat 5 10 menit, customer dapat menyantap langsung Putulicious di tempat yang sudah disediakan, ataupun bisa juga membawa pulang take away untuk disantap di tempat lain. Segmen usia dan kalangan yang dijangkau pun sangat luas, karena menyasar kalangan menengah perkotaan yang spending habit nya cukup besar di mall/pusat perbelanjaan. Channel ini dapat menjangkau remaja, mahasiswa, eksekutif muda, juga keluarga yang gemar berbelanja atau berkumpul di mall/pusat perbelanjaan.

16 53 2. Delivery Order by Phone (Layanan Pesan Antar) Dengan cara delivery order atau bisa juga disebut layanan pesan antar, merupakan salah satu cara yang efisien jika pelanggan tidak dapat datang langsung ke lokasi penjualan dikarenakan keterbatasan waktu dan padatnya lalu lintas, atau karena hal hal lain. Pelanggan Putulicious dapat memesan dengan cara menghubungi gerai terdekat melalui telepon, dengan melihat produk yang tertera di website Putulicious berikut harganya, dan membayar di tempat tujuan. Channel ini sangat efektif menjangkau eksekutif muda, ibu rumah tangga, maupun anak muda yang ingin menyantap Putulicious di tempat masing masing. 3. Online Order Dengan melalui channel online order, pemesanan melalui online salah satu cara alternative mendampingi delivery order. Melalui partner Putulicious, yaitu di website klik-eat.com, dan outsource partner kami ini yang akan memproses setiap Online Delivery Order yang masuk dan menghubungi Putulicious untuk segera menyiapkan makanan yang akan diantar ke pelanggan. Channel ini untuk mendampingi channel Delivery Order by Phone, walau belum sefamiliar telepon, tapi tetap ada segmen seperti anak muda dan eksekutif muda usia tahun yang sudah sadar teknologi internet. Karena itu untuk awal operasional bisnis, channel yang digunakan adalah Direct Sales, Delivery Order via Telepon, dan khusus Online Order via website, partner kami untuk memproses online order secara lebih efektif.

17 Cost Structure Biaya Produksi Salah satu komponen penting dalam bisnis model adalah proses produksi yang merupakan hal yang harus diperhatikan. Untuk bisa tetap menjaga kualitas dan rasa Putulicious haruslah bisa menggunakan bahan baku yang berkualitas dari supplier yang professional, juga alat dan mesin yang memiliki kualitas baik demi menjaga proses produksi makanan yang lancar. Sedangkan cost of revenue adalah berapa persentase total cost dibanding total revenue. Misalnya: Total cost COGS + Operasional harian = Rp (Total Cost). Dan Revenue total harian = Rp (Total Revenue). Jadi cost of revenue-nya = Rp / Rp x 100% = 25%. Biaya produksi Putulicious mencakup: 1. Biaya sewa outlet 2. Biaya renovasi outlet 3. Biaya pembelian peralatan café 4. Peralatan dapur 5. Uji klinis 6. Sertifikat halal 7. Dan biaya tak terduga yang dianggarkan dalam financial statement Biaya Pelatihan Biaya pelatihan karyawan/biaya training sangat penting dimasukkan ke dalam komponen cost structures dikarenakan konsumen tidak hanya membeli rasa dan kualitas dari produk makanan saja, tetapi juga harus mendapatkan service

18 55 yang bagus dan professional dari para karyawan Putulicious demi menjaga reputasi. Biaya yang dibutuhkan untuk pelatihan karyawan adalah biaya pelatihan manager office, staff office, manager gerai, koki, kasir, dan pelayan. Biaya pelatihan yang wajib dialokasikan demi menjaga kualitas makanan, dan kualitas pelayanan dari gerai Putulicious Biaya Marketing Biaya Marketing atau bisa disebut juga biaya promosi dibutuhkan untuk memperkenalkan produk Putulicious kepada konsumen. Biaya nya secara garis besar meliputi biaya marketing secara offline dan online. Biaya marketing offline dan online sama pentingnya di zaman sekarang ini, yang digunakan untuk meningkatkan brand awareness konsumen yang belum mengenal Putulicious dan pelanggan yang sudah mengenal produk ini ke depannya Biaya Pembelian Kendaraan Sepeda motor yang digunakan oleh Putulicious untuk mengantarkan pesanan delivery pelanggan merupakan yaitu sepeda motor, sehingga dibutuhkan biaya untuk membeli sepeda motor tersebut, biaya yang dibutuhkan untuk membeli 4 unit sepeda motor cukup besar. Karena berdasarkan analisa penulis biaya yang dikeluarkan untuk menyewa kendaraan bermotor lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk membelinya. Sehingga Putulicious memutuskan untuk membeli sepeda motor tersebut, begitu juga untuk modifikasi sepeda motor lebih mudah jika sepeda motor memang milik/asset pribadi.

19 Revenue Stream Penjualan Produk Penjualan produk kue putu di lokasi utama atau di gerai merupakan pemasukan yang paling utama bagi Putulicious dikarenakan akan lebih banyak orang/pelanggan yang datang untuk menyantap makanan ini sambil berjalan jalan di pusat perbelanjaan dan sambil duduk di meja dan kursi yang telah disediakan di gerai, karena akan lebih terasa experience nya memesan dan menyantap di gerai. Opsi take away pun tersedia bagi yang ingin menyantapnya di tempat lain Membership Salah satu strategi pemasukan bagi Putulicious adalah dengan membership, yaitu program yang diperuntukkan untuk pelanggan Putulicious yang memberikan benefit berupa diskon atau undian hadiah bagi para pelanggan setia produk ini. Pemasukan bisa dialokasikan untuk menutup biaya operasional yang muncul Delivery Order Pemasukan dari Delivery Order berasal dari ongkos kirim yang dibebankan pada pelanggan yang memesan via telepon. Pelanggan akan dikenakan biaya ongkos kirim, yang nantinya pemasukan dari biaya ongkos kirim ini akan digunakan untuk membayar sewa kendaraan delivery dan biaya packaging untuk makanan.

20 Merchandising Pemasukan dengan cara menjual merchandise khusus berlogo Putulicious yang berfungsi juga sebagai media marketing promosi agar pelanggan bisa terus mengingat produk ini. Karena itu, merchandise yang dijual adalah merchandise seperti gelas/mug, sticker, pin, dan produk produk yang sering digunakan sehari hari. Pemasukan dari merchandise ini bisa digunakan untuk menutup biaya biaya lain, serta menambah revenue Putulicious. 3.7 Key Activity Kumpulan proses kegiatan yang terjadi di dalam suatu perusahaan diharapkan memiliki value yang lebih besar kepada perusahaan daripada input awal. Suatu perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa haruslah berdasarkan kepada konsep awal dari perusahaan itu sendiri sehingga penurunan atas kualitas dari produk dan pelayanan yang dihasilkan dapat dihindarkan. Oleh karena itu, proses kegiatan yang sesuai dan cukup krusial diharapkan dapat terus berjalan sesuai dengan konsep dan value dari Putulicious yang antara lain: 1. Proses Pembelian Bahan Baku Putulicious memilih supplier yang terpercaya, mulai dari kualitas dari bahan baku yang tinggi, kebersihan akan bahan baku dan kuantitas dari bahan baku yang tepat. Salah satu strategi dari Putulicious ialah dengan menggunakan Supply Chain Management (SCM) untuk mengatur para supplier sebagai vendor penyedia bahan baku sehingga waktu pengiriman tidak terlambat dan stock barang digudang tidak menumpuk. Sehingga dengan bahan baku yang berkualitas produk yang diciptakan Putulicious

21 58 juga pasti akan berkualitas. 2. Proses Penyimpanan Bahan Baku Tujuan dari tempat penyimpanan bahan baku ini ialah untuk mendapatkan kecukupan akan bahan baku dan meminimalisasi kehilangan atau kerusakan bahan baku sehingga kualitas dari pemakaian hingga kesegaran dari bahan baku itu sendiri dapat tetap terjaga. 3. Proses Produksi Proses produksi pada Putulicious merupakan proses paling utama pada kegiatan bisnis Putulicious karena dengan proses inilah revenue didapatkan. Sehingga proses utama ini harus dibuat sebaik mungkin. Dengan waktu pembuatan yang singkat kemudian waktu packaging produk juga instan dengan packaging menarik tentunya, serta Putulicious juga memberikan pertunjukan proses produksi ini kepada pelanggannya. Sehingga ketika pelanggan menunggu kue putu jadi, mereka dapat menikmati pertunjukan pembuatan kue tersebut. Putulicious memiliki 1 tipe proses produksi yang digunakan dengan lebih difokuskan untuk hidangan utama yaitu Make-to-Order ini terjadi jika terdapat order dari para pelanggan. Dengan Make-to-Order maka makanan yang dipesan oleh customer langsung disajikan setelah dimasak dan makanan sisa yang tersisa tidak merugikan perusahaan. Waktu yang diperlukan mulai dari proses pengolahan bahan baku menjadi produk makanan jadi ialah sekitar 10 sampai 20 menit.

22 59 4. Proses Delivery Order Proses delivery order dilakukan setelah customer mengorder kue putu kepada Putulicious melalui website ataupun telepon. Untuk proses ini biasanya bagi customer dengan jadwal cukup padat dan tidak sempat untuk membeli langsung di outlet Putulicious, kemudian pesanan diantarkan langsung di tempat tujuan customer yang dikehendaki. Pembayaran dilakukan ditempat langsung pada petugas sesuai dengan bill yang tertera, tentu saja setelah tambahan biaya delivery order. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengiriman diusahakan secepatnya, tetapi tergantung juga dengan kondisi jalanan Jakarta. 5. Operational Monitoring Dengan adanya operational monitoring, diharapkan kualitas mulai dari kebersihan, kesegaran bahan baku, rasa dan penampilan dari produk, pelayanan yang ramah dan merata hingga kebersihan lingkungan sekitar outlet Putulicious dapat dapat tetap terjaga dan terkontrol sehingga segala bentuk kesalahan dapat dihindarkan. 6. Training Karyawan Dengan adanya kewajiban bagi karyawan Putulicious untuk mengikuti kegiatan ini sebelum mereka bekerja di Putulicious diharapkan mereka dapat memenuhi target Putulicious untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas, membangun sebuah lingkungan yang saling menghormati, menjaga komitmen dan memiliki kualitas lingkungan kerja yang layak.

23 60 7. Marketing Dengan adanya event-event yang disusun oleh tim marketing Putulicious, diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak yang turut berpartisipasi pada event tersebut. Sehingga membantu untuk melambungkan nama Putulicious di pasar luas, karena memang merupakan tujuan utama dari tim marketing Putulicious. 8. Maintain Web Web yang dimiliki Putulicious selain memuat company profile Putulicious, tetapi juga merupakan salah satu alat bagi Putulicious untuk menjangkau pelanggannya. diharapkan dengan maintenance secara berkala website Putulicious dapat terus berjalan dengan baik. Tidak lupa segala informasi baik diadakannya suatu event ataupun adanya discount dapat tersampaikan dengan jelas kepada pelanggan. 3.8 Key Partnership Kerjasama yang terjalin di Putulicious adalah kerjasama buyer-supplier relationship yaitu menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia dan memiliki produk yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan sebelumnya. Juga dibantu dengan adanya Supply Chain Management (SCM) yang membantu penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen. Selain itu, Putulicious juga akan mengikat supplier yang memasok bahan baku berkualitas bagi Putulicious dengan exclusivity agreement.

24 61 Exclusive agreement yaitu perjanjian antara pelaku usaha selaku pembeli dan penjual untuk melakukan kesepakatan secara eksklusif yang dapat berakibat menghalangi atau menghambat pelaku usaha lain untuk melakukan kesepakatan yang sama. Agreement ini bertujuan untuk mengikat supplier agar tidak melakukan kecurangan dengan membocorkan rahasia bahan baku perusahaan dan dapat menciptakan usaha serupa dengan Putulicious atau memasok bagi perusahaan lain bahan baku serupa dengan Putulicious sehingga perusahaan lain dapat meniru produk Putulicious. Selain itu strategi yang dapat digunakan untuk mengamankan supply bahan baku dan supplier, yaitu: Membayar tagihan bahan baku kepada supplier tepat pada waktunya. Mendengarkan jika mereka memiliki keluhan mengenai hubungan dengan internal perusahaan. Ikat dengan perjanjian supplier Putulicious dengan kontrak supply berjangka 1 tahun atau lebih. Menjalin koneksi dengan beberapa supplier untuk menjaga ketersediaan bahan baku demi menaikkan daya tawar Putulicious di mata supplier. Menjaga hubungan personal dengan memberikan entertain berupa dinner, kartu ucapan, dan lainnya, secara personal kepada decision maker supplier. 3.9 Key Resources Dua key resources yang berperan sangat penting di dalam mendapatkan pendapatan dan yang menghubungkan kepada pasar, antara lain:

25 62 1. Fisikal Asset fisikal pada Putulicious terdiri dari outlet Putulicious di mall, mesin pengolah makanan dan tempat penyimpanan bahan baku, packaging produk seperti box dan gelas, motor Putulicious untuk mengantar pesanan delivery, serta yang terakhir yaitu bahan baku kue putu yang berkualitas. Keempat hal tersebut diatas merupakan asset fisikal utama dari kue putu untuk mendukung kegiatan bisnis utama dari Putulicious sehingga revenue yang didapat sesuai target Putulicious. milik Putulicious karena hanya sewaan dari pihak luar. 2. Human Dengan mengembangkan kompetensi dan motivasi para karyawan Putulicious, diharapkan para pekerja dapat diberdayakan secara efektif dan efisien dengan memiliki kualitas lingkungan kerja yang memadai dan atmosfer yang penuh dengan komitmen dan kepercayaan dengan satu sama lain.

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN BUSINESS MODEL Pattern menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 54) adalah suatu gagasan untuk menangkap ide-ide desain sebagai suatu pola dasar dan deskripsi yang dapat digunakan secara

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL BARU PUTULICIOUS (KUE PUTU) Dian Nita Supiadi, Ria Lestari, R. M. Yogi. H, dan Gabriel Chanfarry Hadylaw

BUSINESS MODEL BARU PUTULICIOUS (KUE PUTU) Dian Nita Supiadi, Ria Lestari, R. M. Yogi. H, dan Gabriel Chanfarry Hadylaw BUSINESS MODEL BARU PUTULICIOUS (KUE PUTU) Dian Nita Supiadi, Ria Lestari, R. M. Yogi. H, dan Gabriel Chanfarry Hadylaw Laporan Teknis Jakarta, 10/01/2014 Disetujui: Gabriel Chanfarry Hadylaw Sp.M.M 2

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 59 BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL Gambar 3. 1 Final Design Business Model Canvas 3.1 Customer Segment Makanan sehat yang mengandung protein tinggi ini akan dipasarkan kepada beberapa segmen pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT)

BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT) BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT) Makanan Ringan Sehat & Bermutu DISUSUN OLEH MOKHAMMAD HILMAN FATAH 105060807111093 [Jl Kembang Kertas IV Kav 2A, Malang] mhilmanfatah@yahoo.co.id No. Telp:

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Sebagai bisnis yang bergerak di industri makanan, Sushi Dessert menawarkan jenis makanan ringan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. Sebagai bisnis trendsetter di bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas

Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BUSINESS MODEL CANVAS Tuangkan Ide Bisnis mu di Business Model Canvas Apa itu business model canvas [BMC]??? BMC adalah model bisnis yang memaparkan 9 elemen bisnis secara singkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 588 PENGEMBANGAN BISNIS PADA DEPOT DAHLIA MENGGUNAKAN BUSINESS MODEL CANVAS Jeffrey Yosh Pradipta dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sejak kemunculan model bisnis e-commerce, maka para praktisi bisnis mengubah model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Bisnis model sendiripun menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 BUSINESS MODEL CANVAS Konsep bisnis kafe yang direncanakan menggunakan nama Tourner Café. Konsep bisnis ini menggunakan suatu konsep permainan roulette yang sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Karya Perdana Kofienti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan makanan yang memiliki usaha berupa Warung Angkringan SO

Lebih terperinci

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS

BUSINESS MODEL CANVAS BUSINESS MODEL CANVAS Coach Ferdy D. Savio Surabaya, 11 Mei 2016 Apa Faktor yang paling Penting dari sebuah Bisnis? Business Model Generation Alexander Osterwalder & Yves Pigneur Apakah Anda memiliki SEMANGAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dasar / pondasi dari sebuah usaha yang akan dibangun / dijalankan adalah adanya business plan atau biasa disebut dengan perencanaan bisnis. Pada banyak kasus yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB II BUSINESS CANVAS

BAB II BUSINESS CANVAS BAB II BUSINESS CANVAS Osterwalder & Pigneur (2010) menjabarkan dalam bukunya Business Model Generation mengenai bagaimana suatu bisnis dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan value kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE DISUSUN OLEH : PETER MINARDI LUKITO NIM : 201481079 UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini semakin marak dunia persaingan disegala bidang kehidupan. Terutama dalam dunia bisnis, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 31 L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 32 L. 46 Tampilan Layar Distributor Halaman Pertanyaan L- 2 L. 47 Tampilan Layar Distributor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian adalah Fiorella Clay yang memiliki alamat di Jalan Bukit Amarta nomor 4, Semarang. Fiorella Clay merupakan salah satu

Lebih terperinci

GASKY CAFE 7 P DALAM PELAKSANAAN BISNIS MELIPUTI :

GASKY CAFE 7 P DALAM PELAKSANAAN BISNIS MELIPUTI : GASKY CAFE SEKILAS TENTANG GAPSKY CAFE Gapsky Cafe adalah sebuah cafe yang didesain simple namun nyaman sehingga cocok sebagai tempat untuk nongkrong. Berbagai fasilitas disediakan di cafe ini seperti

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Toko Harum, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang

Lebih terperinci

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica (01-2014-096) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III BISNIS MODEL KANVAS

BAB III BISNIS MODEL KANVAS BAB III BISNIS MODEL KANVAS Setelah membahas tentang analisa pasar dan industri minuman sehat, gaya hidup sehat untuk golongan middle class income, dan media penjualan yang menggunakan food truck pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengindikasikan bahwa seorang pengecer dalam mengelola Department Store dapat memperhatikan beberapa hal yang telah peneliti temukan berikut ini

Lebih terperinci

Materi Bahasan. Lingkup ecrm ERP SCM Supplier Relationalship Management Partner Relationalship Management Agar e-business sukses

Materi Bahasan. Lingkup ecrm ERP SCM Supplier Relationalship Management Partner Relationalship Management Agar e-business sukses CRM in e-business Tujuan Pembelajaran Setelah pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi yang mampu: - Mengetahui perkembangan ecrm - Mengenalkan ERP, SRM dan PRM - Mengetahui Checklist kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang domestik di Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 61,98

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data dan analisa maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 6 faktor yang

Lebih terperinci

Internal Value Chain Starbucks

Internal Value Chain Starbucks Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Hypermart bergerak dalam industri ritel khususnya hypermarket yang tergabung dalam grup MPP. Bisnis Hypermart sebagai bisnis retil sangat berhubungan dengan

Lebih terperinci

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 9.1. Hubungan Hasil Analisis Karateristik Umum dengan Kepuasan Secara Umum Variabel yang ingin diketahui hubungannya dengan variabel

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM RESTORAN

V GAMBARAN UMUM RESTORAN V GAMBARAN UMUM RESTORAN 5.1 Sejarah Pendirian Perusahaan Pecel Lele Lela didirikan pertama kali oleh Bapak Rangga Umara pada tahun 2006 di Kalimalang Jakarta. Merek Pecel Lele Lela merupakan singkatan

Lebih terperinci

BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB III DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1 Indonesian Food & Beverages Industry Overview Industry Food & Beverage di Indonesia merupakan salah satu sector yang saat ini sedang bertumbuh. Tercatat menurut data

Lebih terperinci

E-Commerce. Toko Online Kue Bugis Makassar DISUSUN OLEH : NAMA : MUTHIA SUCI RAMADHANI NIM : KELAS : KHUSUS JURUSAN SISTEM INFORMASI

E-Commerce. Toko Online Kue Bugis Makassar DISUSUN OLEH : NAMA : MUTHIA SUCI RAMADHANI NIM : KELAS : KHUSUS JURUSAN SISTEM INFORMASI E-Commerce Toko Online Kue Bugis Makassar DISUSUN OLEH : NAMA : MUTHIA SUCI RAMADHANI NIM : 20142115007 KELAS : KHUSUS JURUSAN SISTEM INFORMASI S T M I K A K B A MAKASSAR 2015 A. Ide dan Konsep Toko Online.

Lebih terperinci

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan

20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE. Jejualan 20 Tips CARA MEMPROMOSIKAN TOKO ONLINE Jejualan DaftarIsi Judul Daftar Isi Introduction Isi 1. Berikan Penawaran Awal yang Reguler 2. Gunakan Email Pemasaran untuk Mengingatkan Pelanggan Berbelanja 3.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Karena telemarketing merupakan bentuk komunikasi langsung dan bersifat dua arah (melalui telepon), maka respon yang timbul dapat diukur dan diketahui secara langsung. Reaksi target market (pertanyaan,

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman)

Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) Transkrip Wawancara 1 Informan : Bapak Roy (Sales Manager Celebrity Fitness FX Sudirman) 1 Analyzing The Situations T: Ada dimana posisi Celebrity Fitness saat ini? J: kami market leader di Indonesia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi

LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi L1 LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Direktur Utama/Owner PT. Rajasri Sejahtera : Bapak Titus Wahyudi 1. Bagaimana sejarah pertama kali perusahaan ini berdiri? Pertama kali usaha ini berdiri sekitar tahun 1995

Lebih terperinci

Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Kuisioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan pelanggan tentang PT. Daya Mulia Sejahtera serta seberapa besar dukungan pelanggan terhadap rencana pembuatan website

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG. Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji

BAB 1 LATAR BELAKANG. Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji BAB 1 LATAR BELAKANG Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji tanaman kopi. Kopi pertama kali ditemukan sekitar tahan 800 SM di Etiopia oleh penggembala yang bernama Khalid.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan

Lebih terperinci

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra (09403241002) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 A. Ringkasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi mendorong perusahaan untuk menampilkan iklan secara digital atau online. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Julian (2012;32) menyatakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis maka pada akhir penelitian dapat dibuatkan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai. Banyaknya

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

Karya Ilmiah Peluang Bisnis Karya Ilmiah Peluang Bisnis DIREKTORI KOST ONLINE Oleh: Nama : Rakhma Shafrida Kurnia NIM : 11.11.5495 Kelas : 11.SITI.12 Kelompok : F SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOMM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Bab ini menjelaskan mengenai implementasi Business Model Canvas dalam Pooch Village. Business Model Canvas ini terdiri dari Customer Segments, Value Propositions, Channels,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan maka perumusan masalah yang ada pun dapat dijawab berupa kesimpulan dan saran sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis sekarang ini memang semakin cepat dan ketat. Apalagi dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, khususnya dalam dunia Teknologi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA

BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA BUSINESS MODEL CANVAS PADA UD SVASTIKA JAYA Andreas Dwi Rahardjo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: lenzcrew7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Atribut-Atribut yang di anggap penting oleh konsumen dari sebuah Cafe. Penyajian makanan yang menarik Penyajian minuman yang menarik Kualitas makanan dan minuman

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan.

tersalurkan melalui komunitas yang disediakan. 90 alamat email yang telah disetujui dan diijinkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengirimkan informasi ke alamat tersebut. Dissolution Apabila perusahaan tidak menjaga hubungan dengan para konsumennya,

Lebih terperinci

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER

BUSINESS TECHNOLOGY INCUBATION CENTER Strategi Memulai Bisnis MEMBANGUN KONSEP BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANVAS Oleh : Intan N. Sutarto Manajer Operasional BTIC MITI MASYARAKAT ILMUWAN DAN TEKNOLOG INDONESIA BUSINESS TECHNOLOGY

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Iklan majalah ini dimaksudkan untuk menunujukkan suatu pengalaman minum

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Iklan majalah ini dimaksudkan untuk menunujukkan suatu pengalaman minum BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Iklan Seri Majalah Iklan majalah ini dimaksudkan untuk menunujukkan suatu pengalaman minum kopi yang berharga yang didapat dari secangkir kopi luwak sehingga sulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Blackberry merupakan smartphone yang banyak diminati oleh masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang menarik yaitu eksis dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN

BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN BISNIS TEH YANG HASILNYA MENGGIURKAN VISI Menjadi perusahaan minuman yang unggul di Jawa Timur dan digemari oleh masyarakat luas. MISI - Memberikan harga yang sesuai bagi masayarakat - Memilih bahan baku

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

Bisnis Sampingan Pakaian Anak Bisnis Sampingan Pakaian Anak Memilih segementasi pasar yang tepat bisa menjadi cara yang jitu merebut pasar. Di antaranya adalah pasar anak-anak antara umur 1-15 tahun. Anak-anak seumuran ini menjadi

Lebih terperinci