PENETAPAN Nomor 0010/Pdt.P/2015/PA.Pkc

Transkripsi

1 PENETAPAN Nomor 0010/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam persidangan majelis menjatuhkan penetapan sebagai berikut dalam perkara Dispensasi Kawin yang diajukan oleh : PEMOHON, umur 56 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON; Pengadilan Agama tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon, calon mempelai laki-laki dan saksi dalam persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 10 Juli 2015 yang telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dalam register Nomor: 0010/Pdt.P/2015/PA.Pkc tanggal 10 Juli 2015 mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak Pemohon yang bernama: Nama : ANAK KANDUNG PEMOHON Tanggal lahir : 26 November 1996 (18 tahun, 9 bulan) Agama : Islam Pekerjaan : Tidak bekerja Anak ke : Lima Alamat : Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan; Hal. 1 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

2 Dengan calon isterinya : Nama : CALON MENANTU PEMOHON Tanggal lahir : 17 tahun Agama : Islam Status : Perawan Alamat : Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan; 2. Bahwa syarat-syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali anak Pemohon belum mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun; 3. Bahwa Pemohon telah mendaftarkan rencana pernikahan anak Pemohon ANAK KANDUNG PEMOHON dengan CALON MENANTU PEMOHON pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pangkalan Kuras, akan tetapi pihak KUA tersebut menolak untuk melaksanakannya dengan alasan anak Pemohon kurang umur, sebagaimana disebutkan dalam Surat Penolakan Nomor kk /pw.01/vii/97/2015 tanggal 7 Juli 2015; 4. Bahwa pernikahan anak Pemohon ANAK KANDUNG PEMOHON dengan calon isterinya CALON MENANTU PEMOHON sangat mendesak untuk segera dilaksanakan mengingat kedua anak tersebut sudah melakukan hubungan layak suami isteri dan sekarang sudah hamil 3 bulan; 5. Bahwa agar pernikahan anak Pemohon ANAK KANDUNG PEMOHON dengan CALON MENANTU PEMOHON dapat dilaksanakan, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci memerintahkan kepada Penghulu pada KUA Kecamatan Pangkalan Kuras untuk melaksanakan pernikahan tersebut; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pengkalan Kerinci segera memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; Hal. 2 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

3 2. Menetapkan memberi dispensasi bagi anak Pemohon ANAK KANDUNG PEMOHON untuk menikah dengan CALON MENANTU PEMOHON; 3. Memerintahkan kepada Penghulu pada Kantor Urusan Agama Pangkalan Kuras untuk melaksanakan pernikahan tersebut; 4. Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon hadir menghadap sendiri dalam persidangan; Bahwa Majelis telah memberi nasihat kepada Pemohon agar mengurungkan kehendaknya mengajukan permohonan Dispensasi Kawin dan menunda rencana pernikahan anaknya sampai dengan anak tersebut berusia 19 tahun tetapi tidak berhasil dan Pemohon tetap pada permohonannya; Bahwa kemudian dalam persidangan telah dibacakan permohonan Pemohon yang isinya pada pokoknya tetap dipertahankan oleh Pemohon ; Bahwa Majelis telah mendengar keterangan dari calon mempelai lakilaki sebagai berikut : - ANAK KANDUNG PEMOHON, umur 18 tahun, 9 bulan, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, (Anak Pemohon); - Bahwa calon mempelai laki-laki adalah anak kelima Pemohon yang lahir pada tanggal 26 November 1996 (umur 18 tahun 9 bulan); - Bahwa benar calon mempelai laki-laki hendak menikah dengan CALON MENANTU PEMOHON tetapi Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan menolak untuk melaksanakan pernikahan tersebut, dengan alasan bahwa umur calon mempelai laki-laki masih kurang dari 19 tahun, yakni baru berumur 18 tahun, 9 bulan; - Bahwa calon mempelai laki-laki tidak mempunyai hubungan keluarga dengan CALON MENANTU PEMOHON; Hal. 3 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

4 - Bahwa calon mempelai laki-laki kenal dengan CALON MENANTU PEMOHON sejak sama-sama duduk di kelas SD dan telah akrab bahkan CALON MENANTU PEMOHONsering ke rumah calon mempelai laki-laki dan membantu pekerjaan di rumah orang tua calon mempelai laki-laki dan calon mempelai laki-laki sering ke rumah CALON MENANTU PEMOHON untuk berbincang-bincang dengan orang tuanya; - Bahwa calon mempelai laki-laki dengan CALON MENANTU PEMOHON telah melakukan hubungan seksual di luar nikah sebanyak 2 kali dan melakukannya sekitar 2 bulan yang lalu pada siang hari di rumah orang tua CALON MENANTU PEMOHON dan pada saat itu orang tua CALON MENANTU PEMOHON sedang berada di rumah; - Bahwa akibat perbuatan calon mempelai laki-laki tersebut, CALON MENANTU PEMOHON sekarang sedang hamil; - Bahwa calon mempelai laki-laki berkeinginan untuk menikahi CALON MENANTU PEMOHON untuk membentuk sebuah keluarga; - Bahwa calon mempelai laki-laki sudah bekerja membantu di kebun orang tua calon mempelai laki-laki dengan penghasilan sebesar Rp ,- (satu juta rupiah) per bulan; - Bahwa calon mempelai laki-laki sudah siap secara lahir maupun bathin untuk berumah tangga dan berencana menikah pada bulan ini, akan tetapi tidak bisa karena calon mempelai laki-laki belum cukup umur; - Bahwa calon mempelai laki-laki bersedia untuk menunda pernikahan sampai umur calon mempelai laki-laki cukup umur untuk menikah; Bahwa Pemohon tidak dapat menghadirkan calon isteri anak laki-laki Pemohon yang bernama CALON MENANTU PEMOHON dan orang tuanya untuk didengarkan keterangannya di muka persidangan; Bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa : 1. Asli Surat Penolakan Pernikahan Nomor KK /PW.01/VII/97/2015 tanggal 7 Juli 2015 yang dikeluarkan oleh Penghulu Kantor Urusan Agama Hal. 4 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

5 Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, selanjutnya diberi tanda bukti P.1 dan diparaf; 2. Asli Surat Keterangan Untuk Nikah Nomor 474.2/SI-VII/PEM/2015/20 tanggal 06 Juli 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, selanjutnya diberi tanda bukti P.2 dan diparaf; 3. Asli Surat Keterangan Tentang Asal-Usul Nomor 474.2/SI-VII/2015/20 tanggal 06 Juli 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, selanjutnya diberi tanda bukti P.3 dan diparaf; 4. Asli Surat Keterangan Tentang Orang Tua Nomor 474.2/SI-VII/2015/20 tanggal 06 Juli 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, selanjutnya diberi tanda bukti P.4 dan diparaf; Bahwa selain bukti-bukti tertulis tersebut di atas, Pemohon juga menghadirkan seorang saksi sebagai berikut : - SAKSI, umur 54 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan saksi mengaku sebagai tetangga Pemohon dan di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan keluarganya; - Bahwa setahu saksi anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON tersebut berencana akan menikah dengan perempuan yang bernama CALON MENANTU PEMOHON; - Bahwa saksi ikut melamar CALON MENANTU PEMOHON tersebut untuk anak Pemohon; - Bahwa rencana pernikahan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015 ini, akan tetapi setelah diurus ke KUA ternyata terhalang karena anak Pemohon belum cukup umur untuk menikah; - Bahwa pernikahan tersebut tidak mungkin ditunda karena undangan sudah disebarkan oleh Pemohon; Hal. 5 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

6 - Bahwa setahu saksi hubungan anak Pemohon dengan calonnya tersebut sering terlihat bersama; - Bahwa anak Pemohon sehari-hari bekerja sebagai buruh panen sawit, setahu saksi di pekerjaannya tersebut, anak Pemohon memiliki penghasilan Rp ,- (satu juta rupiah) per bulan; Bahwa kemudian Pemohon tidak mengajukan sesuatu lagi dalam persidangan dan selanjutnya mohon penetapan; Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ditunjuk hal-hal sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam Penetapan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa perkara ini adalah permohonan dispensasi kawin yang termasuk dalam perkara di bidang perkawinan. Dan berdasarkan keterangan Pemohon di persidangan terbukti bahwa Pemohon berdomisili dalam wilayah Kabupaten Pelalawan yang merupakan yurisdiksi Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, maka dengan demikian Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dalam hal ini secara absolut dan relatif berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo sebagaimana maksud ketentuan Penjelasan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon pada pokoknya adalah agar Pengadilan memberikan dispensasi kepada anak Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON, umur 18 tahun 9 bulan untuk menikah dengan seorang perempuan bernama CALON MENANTU PEMOHON, umur 17 tahun. Usia anak Pemohon tersebut belum mencapai batas minimal usia perkawinan sebagaimana ketentuan perundangan-undangan yang berlaku, sementara hubungan keduanya sudah sangat akrab, bahkan calon isteri anak Pemohon telah hamil 3 bulan. Jika tidak segera dinikahkan dengan menunggu sampai Hal. 6 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

7 anak Pemohon cukup umur, Pemohon khawatir akan terulang kembali perbuatan yang dilarang oleh syariat tersebut; Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 7 Ayat (1) Undang -undang Nomor 1 Tahun 1974 dinyatakan, bahwa perkawinan hanya dapat diizinkan jika pihak pria telah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita telah mencapai usia 16 tahun. Dalam Pasal 7 Ayat (2) Undang -undang Nomor 1 Tahun 1974 dinyatakan pula bahwa dalam hal terjadi penyimpangan terhadap Pasal 7 Ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, maka dapat dimintakan dispensasi ke Pengadilan; Menimbang, bahwa dari keterangan anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON yang menyatakan bahwa calon isteri yang bernama CALON MENANTU PEMOHON telah hamil 3 bulan, namun anak Pemohon bersedia menunda pernikahan 3 bulan lagi sampai umur 19 tahun, menurut Majelis Hakim perbuatan anak Pemohon tersebut sia-sia dan tidak bertanggung jawab karena kondisi calon isteri (CALON MENANTU PEMOHON) dalam keadaan hamil, yang jika ditunggu sampai anak Pemohon cukup umur sekitar 3 bulan lagi, maka kehamilan CALON MENANTU PEMOHON akan semakin besar dan bisa saja terjadi kelahiran. Jika anak Pemohon sudah berstatus suami sah dari CALON MENANTU PEMOHON, anak Pemohon dapat menjaga isterinya dalam keadaan hamil dengan baik, akan tetapi berbeda kondisinya jika anak Pemohon menunggu 3 bulan lagi sampai cukup umur, anak Pemohon tidak akan leluasa bertindak sebagai suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap CALON MENANTU PEMOHON dan calon anaknya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa bukti P.1 sampai dengan bukti P.8 yang oleh Mejelis Hakim dikutip dalam pertimbangan tentang duduk perkara yang selengkapnya dianggap termuat dan turut dipertimbangkan di sini; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 sampai dengan bukti P.8 yang diajukan oleh Pemohon tersebut, oleh Majelis Hakim dianggap telah memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian sebagaimana ketentuan Pasal 1888 KUH Hal. 7 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

8 Perdata, sehingga patut dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 terbukti bahwa administrasi perkawinan anak Pemohon telah diurus di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, namun ditolak dengan alasan usia anak Pemohon belum memenuhi syarat batas minimal usia perkawinan sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 terbukti bahwa administrasi perkawinan anak Pemohon telah diurus di Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON berkeinginan untuk menikah; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 terbukti bahwa administrasi perkawinan anak Pemohon telah diurus di Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan benar ANAK KANDUNG PEMOHONadalah anak kandung dari Pemohon dan Sulastri; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4 terbukti bahwa administrasi perkawinan anak Pemohon telah diurus di Kepala Desa Sialang Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan benar Pemohon adalah ayah kandung dari Rio Saputra; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 sampai dengan P.4, Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon telah memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai pihak (persona standi in yudicio) untuk mengajukan perkara aquo; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Pemohon yang menerangkan bahwa anak Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON berkeinginan menikah dengan CALON MENANTU PEMOHON dan telah ditetapkan hari pernikahannya serta undangan telah tersebar sehingga pernikahan tidak bisa ditunda lagi. Pernikahan anak Pemohon dengan CALON MENANTU PEMOHONtelah diurus ke KUA Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, namun terhalang karena anak Pemohon belum cukup umur untuk menikah; Hal. 8 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

9 Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti tertulis, keterangan Pemohon, anak Pemohon dan saksi tersebut di atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta-fakta di persidangan sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon mempunyai anak yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON; 2. Bahwa anak Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON tersebut akan menikah dengan CALON MENANTU PEMOHON, tetapi usianya belum mencapai syarat ketentuan minimal umur untuk melakukan perkawinan; 3. Bahwa hubungan antara anak Pemohon dengan calon istrinya sudah sangat akrab. Bahkan calon isteri anak Pemohon telah hamil 3 bulan hasil hubungannya dengan anak Pemohon. Keduanya telah siap untuk menikah, tidak ada hubungan nasab, sesusuan maupun hubungan lain yang dapat menghalangi sahnya perkawinan serta anak Pemohon tersebut telah mempunyai pekerjaan dan penghasilan sendiri; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa untuk menghindari kemudharatan dan pelanggaran hukum syar i bagi kedua calon mempelai serta untuk memelihara norma-norma agama dan kesusilaan di masyarakat, dan pula permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Penjelasan Pasal 49 ayat (2) angka 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahanan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka permohonan Pemohon dispensasi kawin bagi anak Pemohon bernama ANAK KANDUNG PEMOHON patut dikabulkan yang selengkapnya sebagaimana tersebut dalam amar penetapan ini; Menimbang, bahwa menghindari kemudharatan dan pelanggaran terhadap hukum syar i bagi kedua calon mempelai sebagaimana tersebut di atas lebih didahulukan daripada membiarkan mereka tanpa hubungan yang jelas dengan menunggu anak Pemohon mencapai usia yang diperbolehkan Hal. 9 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

10 menikah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, hal ini sesuai dengan qaidah fiqhiyah: Artinya : Menolak mafsadat lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan; Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 3 yang berkaitan dengan perintah kepada Penghulu pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras untuk melaksanakan pernikahan antara anak Pemohon dengan calon istrinya tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa sebenarnya setelah pengadilan mengabulkan permohonan dispensasi kawin anak Pemohon, maka wajib bagi Kantor Urusan Agama setempat untuk melaksanakan penetapan pengadilan tanpa perlu ada diktum khusus untuk melaksanakan penetapan tersebut. Dalam hal ini, Majelis Hakim menilai bahwa pengadilan tidak berwenang dan tidak berkewajiban untuk memerintahkan penghulu pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kuras untuk melaksanakan pernikahan tersebut. Hal ini sejalan dengan Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 8 Peraturan Menteri Agama RI Nomor 11 tahun 2007 tentang Pencatatan Nikah. Oleh karenanya petitum angka 3 tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang -Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini; MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian; Hal. 10 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

11 2. Memberi dispensasi kepada anak laki-laki Pemohon yang bernama ANAK KANDUNG PEMOHON untuk menikah dengan CALON MENANTU PEMOHON; 3. Tidak Menerima permohonan Pemohon untuk selebihnya; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,00 (dua ratus enam belas ribu rupiah); Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 25 Syawal 1436 Hijriyah oleh kami M. Arqom Pamulutan, S.Ag., M.A. selaku Ketua Majelis, Rina Eka Fatma, S.H.I., M.Ag. dan Rahmi Mailiza Annur, S.H.I. masing-masing selaku Hakim Anggota. Putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota yang turut bersidang, dibantu oleh Erdanita, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon; Hakim Anggota ttd Rina Eka Fatma, S.H.I., M.Ag. Ketua Majelis ttd M. Arqom Pamulutan, S.Ag., M.A. Hakim Anggota ttd Rahmi Mailiza Annur, S.H.I. Panitera Pengganti ttd Erdanita, S.Ag. Perincian Biaya : 1. Pendaftaran Rp ,00 2. Biaya Proses Rp ,00 3. Panggilan sidang Rp ,00 4. Redaksi Rp 5.000,00 5. Meterai Rp 6.000,00 Hal. 11 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc

12 J u m l a h Rp ,00 (dua ratus enam belas ribu rupiah) Untuk salinan yang sama bunyinya Pangkalan Kerinci, 10 Agustus 2015 Panitera Hanifah Anom, SH.,MH. Hal. 12 dari 12 Pen. No /Pdt.P/2015 /PA.Pkc