SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN"

Transkripsi

1 SAP DAN SILABI MIKROBIOLOGI DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

2 KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar untuk suatu mata kuliah tertentu. Dalam SAP dicantumkan deskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dampak atau come pembelajaran, recana pembelajaran mingguan, metoda evaluasi, dan sumber bacaan atau referensi yang digunakan dalam perkuliahan. SAP merupakan panduan umum, yang dapat dimodifikasi setiap semester untuk menambahkan ilmu-ilmu dan teknologi baru sehingga materi pembelajaran selalu up to date. Demikian pula halnya dengan metoda pembelajaran, tujuan pembelajaran maupun dampaknya. SAP yang dikemukakan di sini adalah untuk mata kuliah Mikrobiologi dasar dengan beban studi 3 SKS. Sifat mata kuliah adalah wajib dan ada prasyarat setelah mahasiswa mengambil mata kuliah Mikrobiologi Dasar. Semoga SAP mata kuliah Mikrobiologi dasar dapat bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa prodi Teknologi Pangan Universitas Pasundan.

3 Nama Mata Kuliah : Mikrobiologi Dasar Kode/SKS : TP 312 / 2 Prasarat : - Waktu Pertemuan : 100 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai sifat umum, cara pertumbuhan, cara reproduksi, morfologi & struktur serta peran mikroorganisme yang meliputi; Bakteri, Ragi, Jamur dan Actinomycetes Pertemuan ke : 1 (minggu ke-1) Setelah menyelesaikan kuliah pertama mahasiswa diharapkan akan mampu memahami pengertian mikrobiologi dan asal usul lahirnya ilmu mikrobiologi, mengetahui lingkup ilmu mikrobiologi, mengetahui perkembangan ilmu mikrobiologi diantara ilmu lain Pendahuluan/pengantar 1. Definisi dan lingkup mikrobiologi 2. Sejarah perkembangan mikrobiologi dan interaksi dengan ilmu-ilmu lain Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan posisi MK dan relevansinya dengan visi dan misi prodi Teknologi Pangan Unpas Menjelaskan kompetensi dalam TIU dan keterkaitannya dengan pokok bahasan serta TIK pada pertemuan pertama Menjelaskan tentang kontrak perkuliahan yang meliputi SAP, Bahan ajar, tugas terstruktur, kuis bobot penilaian nilai UTS, UAS, Tugas terstruktur dan nilai kuis. 2. Penyajian Menjelaskan mengenai definisi dan ruang lingkup mikrobiologi Menjelaskan sejarah perkembangan mikrobiologi Menjelaskan mengenai keterkaitan ilmu mikrobiologi dengan ilmu lainnya dengan materi pertemuan ke-2 Mahasiswa memperhatikan memperhatikan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Mendengarkan aktif LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan memberi tugas kepada mahasiswa dengan menjelaskan keterkaitan ilmu mikrobiologi dasar terhadap ilmu & teknologi pangan

4 1. Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih bahasa: Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L., UI Press, Jakarta. 2. Madigan, Michael T., John M. Martinko, 2006, Brock Biology of Microorganisms, Pearson Prentice Hall, USA.

5 Kode/SKS : TP 312 / 2 Prasarat : - Waktu Pertemuan : 100 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai sifat umum, cara pertumbuhan, cara reproduksi, morfologi & struktur serta peran mikroorganisme yang meliputi; Bakteri, Ragi, Jamur dan Actinomycetes Pertemuan ke : 2 (minggu ke-2) Setelah menyelesaikan kuliah ke-2 mahasiswa diharapkan memahami memahami dan mengerti arti mikroba serta sifat-sifatnya, mengetahui peran mikroba sebagai reducen di alam, mengetahui siklus-siklus biokimia yang dapat dilakukan oleh mikroba secara alami Pengertian dengan batasan sifat mikro dan peran alami mikroorganisme sebagai dekomposer 1. Pengertian dan batasan sifat-sifat mikroba 2. Peran alami mikroba sebagai reducen (dekomposer) 3. Siklus biokimia di alam Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Media dan alat Mahasiswa 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-1 dengan ke-2 Menjelaskan tentang kompetensi memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan pengertian dan batasan sifat-sifat mikro pada mikroorganisme Menjelaskan peran alami mikroorganisme sebagai dekomposer Menjelaskan peran mikroorganisme dalam siklus karbon, nitrogen, oksigen, sulfur dan fosfor dengan materi pertemuan ke-3 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-1 dan ke-2, seperti menjelaskan peran-peran mikroorganisme di alam 1. Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih bahasa: Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L., UI Press, Jakarta. 2. Madigan, Michael T., John M. Martinko, 2006, Brock Biology of Microorganisms, Pearson Prentice Hall, USA.

6 Kode/SKS : TP 312 / 2 Prasarat : - Waktu Pertemuan : 100 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai sifat umum, cara pertumbuhan, cara reproduksi, morfologi & struktur serta peran mikroorganisme yang meliputi; Bakteri, Ragi, Jamur dan Actinomycetes Pertemuan ke : 3 (minggu ke-3) Setelah menyelesaikan kuliah ke-3 mahasiswa diharapkan mengetahui sistem penggolongan mikroba dan mengetahui tata cara penamaan dan penulisan mikroba Taksonomi dan Nomenklatur 1. Sistem penggolongan mikroba 2. Tata cara penamaan dan penulisan mikroba Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Mengulas kembali mengenai berbagai sistem penggolongan Organisme Menjelaskan tentang penggolongan mikroorganisme secara umum yang meliputi bakteri, actinomycetes, ragi/yeast, jamur/ mold, ganggang/algae, protozoa, myxobacteria, mycoplasma, virus dan ricketsia Menjelaskan mengenai cara penamaan mikroba (sistem binomial) berdasarkan International Code of Nomenclature of Bacteria and Viruses dengan materi pertemuan ke-4 Memperhatikan pendapat atau LCD dan hand Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menuliskan beberapa nama spesies dari mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan produk fermentasi termasuk penggolongannya 1. Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih bahasa: Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L., UI Press, Jakarta. 2. Madigan, Michael T., John M. Martinko, 2006, Brock Biology of Microorganisms, Pearson Prentice Hall, USA.

7 Kode/SKS : TP 312 / 2 Prasarat : - Waktu Pertemuan : 100 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai sifat umum, cara pertumbuhan, cara reproduksi, morfologi & struktur serta peran mikroorganisme yang meliputi; Bakteri, Ragi, Jamur dan Actinomycetes Pertemuan ke : 4 (minggu ke-4) Setelah menyelesaikan kuliah ke-4 mahasiswa akan mengetahui sifat-sifat umum bakteri, mengetahui dan memahami cara pertumbuhan bakteri, mengetahui dan memahami cara reproduksi sel bakteri Bakteri 1. Sifat Umum bakteri 2. Pertumbuhan bakteri 3. Reproduksi sel bakteri Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke- 3 dan ke-4 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Melakukan kuis tentang materi perkuliahan di minggu ke-3 2. Penyajian Menjelaskan sifat umum bakteri yang meliputi sifat hidup yang heterotrof dan penyebarannya Menjelaskan pertumbuhan bakteri secara umum Menjelaskan cara reproduksinya secara aseksual dengan transfersal binary fission yang telah diberikan dan kaitannya dengan materi pertemuan ke-5 belum jelas dan dimengerti Memperhatikan Memperhatikan Menjawab soal kuis Memperhatikan dan Memperhatikan dan Memperhatikan dan Mendengarkan aktif Media dan alat LCD dan hand LCD dan Hand LCD dan Hand LCD dan Hand LCD dan Hand LCD dan Hand LCD dan Hand LCD dan Hand Evaluasi dilakukan dengan memberikan secara acak kepada mahasiswa mengenai sifat umum, pertumbuhan dan cara reproduksi bakteri 1. Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih bahasa: Hadioetomo, R. S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S. dan Angka, S. L., UI Press, Jakarta. 2. Madigan, Michael T., John M. Martinko, 2006, Brock Biology of Microorganisms, Pearson Prentice Hall, USA.

8 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 5 (minggu ke-5) Setelah menyelesaikan kuliah ke-5 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami gambaran umum mengenai enzim sebagai agensia biologis suatu proses Enzimologi 1. Macam-macam enzim 2. Faktor yang mempengaruhi kinerja enzim 3. Peranan enzim dalam bidang pangan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-4 dan ke-5 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan macam-macam enzim berdasarkan reaksinya (mis. Isomerase, transferase dll), berdasarkan substratnya (mis. Lipase, protease), berdasarkan cara kerjanya (endoenzim&eksoenzim), berdasarkan cara menguraikan substrat (enzim intraselular & ekstraseluler) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja enzim yang meliputi suhu, ph, keberadaan inhibitor Menjelaskan peran enzim dalam bidang pangan, misalnya dalam pembuatan produk fermentasi dengan materi pertemuan ke-6 Evaluasi dilakukan dengan memberikan secara acak kepada mahasiswa mengenai enzim, peranan enzim dalam bidang pangan. Enzimologi

9 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 6 (minggu ke-6) Setelah menyelesaikan kuliah ke-6 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme Faktor intrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme 1. Kandungan nutrien 2. Derajat keasaman (ph) 3. Potensial redoks 4. Keberadaan zat antimikroba 5. Aktivitas air Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-5 dan ke-6 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan di minggu ke-4 dan ke-5 2. Penyajian Menjelaskan nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme yang meliputi makronutrien dan mikronutrien beserta pengaruh komposisi nutrien terhadap pertumbuhan mikroba Menjelaskan bagaimana ph mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menjelaskan bagaimana potensial redoks mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menjelaskan bagaimana zat antimikroba dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme Menjelaskan bagaimana aktivitas air mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. dengan materi pertemuan ke-7

10 Evaluasi dilakukan dengan memberikan secara acak kepada mahasiswa mengenai factor intirnsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme 1. Adams, Martin R., Maurice O. Moss Food Microbiology, 3 ed. Cambridge: The Royal Society of Chemistry. 2. Fardiaz, Srikandi Mikrobiologi dasar 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Jay, James M Modern Food Microbiology, 6ed. Maryland: Aspen Publishers.

11 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 7 (minggu ke-7) Setelah menyelesaikan kuliah ke-7 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme 1. Kelembaban relatif (RH) 2. Suhu 3. Keberadaan gas di atmosfer 4. Struktur biologis dari bahan pangan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi Memperhatikan LCD dan hand perkuliahan ke-6 dan ke-7 Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan bagaimana RH mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menjelaskan bagaimana suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menjelaskan bagaimana keberadaan CO2 dan O3 mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Menjelaskan bagaimana struktur biologis bahan pangan mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. dengan materi pertemuan ke-7 Memperhatikan pendapat atau 1. B Adams, Martin R., Maurice O. Moss Food Microbiology, 3 ed. Cambridge: The Royal Society of Chemistry.

12 2. Fardiaz, Srikandi Mikrobiologi dasar 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Jay, James M Modern Food Microbiology, 6ed. Maryland: Aspen Publishers.

13 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 8 (minggu ke-8) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pelaksanaan UTS Mengawas kegiatan UTS Mengerjakan soal UTS Soal UTS

14 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 9 (minggu ke-9) Setelah menyelesaikan kuliah ke-9 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan menggunakan suhu tinggi Pengendalian mikroorganisme dengan suhu tinggi 1. Pengendalian mikroorganisme dengan cara sterilisasi, pasteurisasi, tindalisasi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-7 dan ke-9 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan bagaimana proses sterilisasi dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme, komponen apa saja yang rusak akibat pemanasan tersebut. Menjelaskan bagaimana proses pasteurisasi dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme, komponen apa saja yang rusak akibat pemanasan tersebut. Menjelaskan bagaimana proses tindalisasi dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme, komponen apa saja yang rusak akibat pemanasan tersebut. dengan materi pertemuan ke Adams, Martin R., Maurice O. Moss Food Microbiology, 3 ed. Cambridge: The Royal Society of Chemistry. 2. Fardiaz, Srikandi Mikrobiologi dasar 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Jay, James M Modern Food Microbiology, 6ed. Maryland: Aspen Publishers.

15 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 10 (minggu ke-10) Setelah menyelesaikan kuliah ke-10 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan menggunakan suhu tinggi Pengendalian mikroorganisme menggunakan suhu rendah 1. Pendinginan 2. Pembekuan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-9 dan ke-10 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan bagaimana proses pendinginan dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme Menjelaskan bagaimana proses pembekuan dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan materi pertemuan ke-11 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang sifat fisiko kimiawi lemak dan minyak 1. Adams, Martin R., Maurice O. Moss Food Microbiology, 3 ed. Cambridge: The Royal Society of Chemistry. 2. Fardiaz, Srikandi Mikrobiologi dasar 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Jay, James M Modern Food Microbiology, 6ed. Maryland: Aspen Publishers.

16 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 11 (minggu ke-11) Setelah menyelesaikan kuliah ke-11 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan menggunakan bahan kimia dan rradiasi Pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan menggunakan bahan kimia dan irradiasi 1. Pengendalian mikroorganisme menggunakan asam organik dan ester 2. Pengendalian mikroorganisme menggunakan nitrit 3. Pengendalian mikroorganisme menggunakan sulfur dioksida 4. Pengendalian mikroorganisme dengan cara irradiasi Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-10 dan ke-11 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan bagaimana asam organik dan ester dapat mengendalikan mikroorganisme Menjelaskan bagaimana nitrit dapat mengendalikan mikroorganisme Menjelaskan bagaimana sulfur dioksida dapat mengendalikan mikroorganisme Menjelaskan bagaimana proses irradiasi dapat mengendalikan mikroorganisme dengan materi pertemuan ke-12 Evaluasi dilakukan dengan memberikan secara acak kepada mahasiswa mengenai pengendalian mikroorganisme dalam bahan pangan menggunakan bahan kimia dan irradiasi

17 1. Adams, Martin R., Maurice O. Moss Food Microbiology, 3 ed. Cambridge: The Royal Society of Chemistry. 2. Fardiaz, Srikandi Mikrobiologi dasar 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Jay, James M Modern Food Microbiology, 6ed. Maryland: Aspen Publishers.

18 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 12 (minggu ke-12) Setelah menyelesaikan kuliah ke-12 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan nutrisi yang diperlukan mikroba untuk pertumbuhannya. Media substrat dan nutrisi pertumbuhan mikroorganisme 1. Nutrisi pertumbuhan mikroorganisme Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-11 dan ke-12 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan makronutrien yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya Menjelaskan mikronutrien yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya dengan materi pertemuan ke-13 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang media substrat dan media pertumbuhan mikroorganisme. Belitz, H.D and W. Grosch, 1987., Food Chemistry. Spinger-Verlag, Berlin.

19 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 13 (minggu ke-13) Setelah menyelesaikan kuliah ke-13 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan nutrisi yang diperlukan mikroba untuk pertumbuhannya. Media substrat dan nutrisi pertumbuhan mikroorganisme Media substrat bagi pertumbuhan mikroorganisme Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-11 dan ke-12 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan 2 kelas media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme, meliputi media sederhana dan media kompleks Menjelaskan tipe media lainnya, media selektif dan media differensial Memberikan contoh media yang digunkan dalam kultur mikroorganisme dengan materi pertemuan ke-13 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjelaskan tentang nutrisi pertumbuhan mikroorganisme Belitz, H.D and W. Grosch, 1987., Food Chemistry. Spinger-Verlag, Berlin.

20 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 14 (minggu ke-14) Setelah menyelesaikan kuliah ke-14 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan peran mikroba dalam pengolahan bahan pangan hewani Mikrobiologi bahan pangan hewani 1) Produk susu 2) Produk daging 3) Produk ikan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-12 dan ke-13 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi Memperhatikan yang akan dicapai sesuai dengan TIK 2. Penyajian Menjelaskan komposisi susu, mikroflora yang terdapat dalam susu, pengendalian m.o dalam susu oleh panas, produk susu Menjelaskan struktur dan komposisi daging, kebusukan pada produk daging Menjelaskan struktur dan komposisi ikan, kebusukan pada produk ikan dengan materi pertemuan ke-14 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-13, seperti menjelaskan peranan dan fungsi fosfor, magnesium dan sulfur bagi tubuh secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Belitz, H.D and W. Grosch, 1987., Food Chemistry. Spinger-Verlag, Berlin.

21 Kode/SKS : TP 407 / 3 Prasarat : Mikrobiologi Dasar Waktu Pertemuan : 150 menit Outline materi (silabi) : Mata kuliah Mikrobiologi dasar memberikan penjelasan mengenai keterlibatan mikroorganisme dalam bidang pangan dalam kajian terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, peran positif dan negatif mikroorganisme dalam bidang pangan, dan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme serta pemanfaatannya. Pertemuan ke : 15 (minggu ke-15) Setelah menyelesaikan kuliah ke-15 mahasiswa diharapkan akan mampu memahami dan menjelaskan peran mikroba dalam pengolahan bahan pangan nabati Mikrobiologi bahan pangan nabati 1. Sereal 2. Kacang-kacangan 3. Sayuran 4. Buah-buahan Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pendahuluan Menjelaskan keterkaitan materi perkuliahan ke-13 dan ke-14 Memperhatikan LCD dan hand Menjelaskan tentang kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan TIK Memperhatikan Melakukan kuis tentang materi Menjawab soal kuis perkuliahan ke Penyajian Menjelaskan mikroorganisme yang berperan dalam proses pembusukan produk sereal, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan beserta reaksinya Menjelaskan mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi bahan nabati beserta reaksinya dengan materi pertemuan ke-15 Evaluasi dilakukan dengan menyuruh mahasiswa menjawab soal kuis tentang materi perkuliahan minggu ke-14, seperti menjelaskan fungsi dan peranan Besi, yodium, tembaga dan mangan untuk tubuh secara benar. Setelah dikumpulkan, jawaban diulas. Belitz, H.D and W. Grosch, 1987., Food Chemistry. Spinger-Verlag, Berlin.

22 Kode/SKS : TP 505 / 2 Prasarat : Mikrobiologi dasar Waktu Pertemuan : 100 menit Outline materi (silabi) : Pemahaman megenai definisi, pengetahuan tentang sumber, klasifikasi, struktur, reaksi-reaksi kimia, klasifikasi dan sifatsifat kimiawi dan fisika, fungsi dari air, karbohidrat, lemak dan mineral dalam makanan Pertemuan ke : 16 (minggu ke-16) D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan alat 1. Pelaksanaan UAS Mengawas kegiatan UAS Mengerjakan soal UAS Soal UAS

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI FERMENTASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA PANGAN I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEWIRAUSAHAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI RANCANGAN PERCOBAAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KEAMANAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI ILMU GIZI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PERENCANAAN INDUSTRI PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI SATUAN OPERASI INDUSTRI PANGAN 2 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI Ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk mikroskopik Mikroorganisme atau jasad renik MIKROBIOLOGI Ukuran sangat kecil, hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop Spoilage

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi dosen dan

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP)merupakan panduan bagi

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI PENGETAHUAN BAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI 1 Sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk olahan Pengolahan : Menambah ragam pangan Perpanjang masa simpan bahan pangan Bahan Pangan 2 Komponen Utama Penyusun Bahan Pangan

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama PENGAWETAN PANGAN I. PENDAHULUAN Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134. : Biologi Umum, Biokimia : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si.

NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134. : Biologi Umum, Biokimia : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si. NAMA/KODE MATAKULIAH : Mikrobiologi/BIO4134 JUMLAH SKS : 3 SKS SEMESTER : IV Prasyarat : Biologi Umum, Biokimia Dosen Pengampu : Dr. Nur ArfaYanti, M.Si., Dr. Nurhayani, M.Si. Deskripsi Singkat : Matakuliah

Lebih terperinci

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN SAP DAN SILABI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN KATA PENGANTAR Satuan acara perkuliahan (SAP) atau garis besar program pembelajaran (GBPP) merupakan panduan

Lebih terperinci

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN Anna Rakhmawati,M.Si Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id Bahan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME PERTUMBUHAN MIKROORGANISME 2 pertumbuhan Diartikan sebagai penambahan jumlah sel Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN

MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MIKROBIOLOGI PANGAN DAN PENGOLAHAN TPP 2312 OLEH: DR. IR. ENI HARMAYANI, MSc. JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BAHAN BAKU DAN PRODUK BIOINDUSTRI Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email :

Lebih terperinci

Mikrobiologi Industri

Mikrobiologi Industri Mikrobiologi Industri After UTS Kode Mata Kuliah : 2035820 Bobot : 2 SKS OLEH Imam Santosa, S.T.,M.T Irma Atika Sari, S.T., M.Eng SILABUS Ujian Tengah Semester 8. Media Fermentasi dan sterilisasi - kriteria

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

PERTUMBUHAN JASAD RENIK PERTUMBUHAN JASAD RENIK DEFINISI PERTUMBUHAN Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiselular, yang disebut pertumbuhan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. SIL/TBB/BOG202/12 Revisi : 00 Tgl. 18 Juni 2010 Hal 1 dari 6 MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : MIKROBIOLOGI PANGAN : BOG202 (2 SKS TEORI) : II (GASAL/GENAP) : PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Bandung, Juli Tim Penyusun KATA PENGANTAR Perangkat perkuliahan Proses Kimia Bahan Makanan ini disusun dengan tujuan untuk memberi pegangan dan arahan bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Proses Kimia Bahan Makanan. Selain

Lebih terperinci

Pengawetan bahan pangan

Pengawetan bahan pangan Pengawetan bahan pangan SMA Negeri 5 Mataram Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. Prinsip pengawetan pangan Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan Mencegah kerusakan yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Periadnadi Dr. Fuji Astuti Febria, MSi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS

Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mikrobiologi Pangan Terapan 3 (2,1) SKS Dosen Pengasuh: Dr.phil.nat. Nurmiati Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas

Lebih terperinci

KULIAH MIKROBIOLOGI (BI408) PENGARAHAN

KULIAH MIKROBIOLOGI (BI408) PENGARAHAN KULIAH MIKROBIOLOGI (BI408) PENGARAHAN..\CONTOH ANIMASI PEMB.BIOLOGI\get_videobakteri.86&ipbits=16&expire=121784484..\CONTOH ANIMASI PEMB.BIOLOGI\get_videomikrobakuman. By: KUSNADI,MSI. SATUAN PERKULIAHAN

Lebih terperinci

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PAPER BIOKIMIA PANGAN PAPER BIOKIMIA PANGAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia terkait erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH: PROSES KIMIA BAHAN MAKANAN (KI560) Identitas Matakuliah Matakuliah : Proses Kimia Bahan Makanan Kode Matakuliah : KI560 Program Studi : Kimia Jenjang : S1 Semester

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : II (DUA) 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI 2. KODE MATA KULIAH : IB 14 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS 4. SEMESTER PENEMPATAN : GENAP 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Bakteriosin HASIL DAN PEMBAHASAN Bakteriosin merupakan senyawa protein yang berasal dari Lactobacillus plantarum 2C12. Senyawa protein dari bakteriosin telah diukur konsentrasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Mikroba dalam Pengawetan Makanan

Pemanfaatan Mikroba dalam Pengawetan Makanan Pemanfaatan Mikroba dalam Pengawetan Makanan Menurut Volk dkk (1994) beberapa bukti mengenai peranan mikrobiologi dapat dikemukakan sebagai proses klasik menggunakan bakteri. Di Jepang dan Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Kapang Rhizopus oligosporus Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker & Moore (1996) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Kelas Ordo

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI- UNDIP SAP 10.05.03 022 Revisi ke : 2 Tanggal : 1 September 2014 Dikaji Ulang Oleh : Ketua Jurusan Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh : GPM Ilmu Gizi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman. Secara kimiawi tanah berfungsi sebagai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Selama fermentasi berlangsung terjadi perubahan terhadap komposisi kimia substrat yaitu asam amino, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, selain itu juga

Lebih terperinci

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob Pertumbuhan total bakteri (%) IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob dalam Rekayasa GMB Pengujian isolat bakteri asal feses sapi potong dengan media batubara subbituminous terhadap

Lebih terperinci

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) AINUN ROHANAH SAIPUL BAHRI DAULAY PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FP - USU Evaluasi 1. jumlah kehadiran dalam kuliah 10% 2. Quiz/Tugas 10% 3. Ujian tengah

Lebih terperinci

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN Pertemuan Minggu ke 6 Kelas B Juni Sumarmono & Kusuma Widayaka ILMU PASCAPANEN PETERNAKAN 2017 Kualitas Baik Edible (dapat dimakan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecap Kedelai 1. Definisi Kecap Kedelai Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tetraselmis sp. Menurut B u t c h e r ( 1 9 5 9 ) klasifikasi Tetraselmis sp. adalah sebagai berikut: Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Sub ordo Genus

Lebih terperinci

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan

Lebih terperinci

BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan

BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan Jumlah dan jenis populasi mikroorganisme yang terdapat pada berbagai produk perikanan sangat spesifik. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Biologi Tetraselmis sp. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif

Lebih terperinci

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN.. HALAMAN PENGESAHAN.. RIWAYAT HIDUP.. i ABSTRAK... ii ABSTRACT.. iii UCAPAN TERIMAKASIH. iv DAFTAR ISI....... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL

Lebih terperinci

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK 1. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan limiting factor yang harus diperhatikan dalam suatu ekosistem perairan. Nitrgen di perairan terdapat

Lebih terperinci

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN Elemen esensial: Fungsi, absorbsi dari tanah oleh akar, mobilitas, dan defisiensi Oleh : Retno Mastuti 1 N u t r i s i M i n e r a l Jurusan Biologi, FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Media Kultur. Pendahuluan

Media Kultur. Pendahuluan Media Kultur Materi Kuliah Bioindustri Minggu ke 4 Nur Hidayat Pendahuluan Medium untuk pertumbuhan skala laboratorium umumnya mahal sehingga dibutuhkan perubahan agar dapat dipakai medium yang murah sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan sumber protein dan mineral yang baik, dengan kandungan kalium,

I. PENDAHULUAN. merupakan sumber protein dan mineral yang baik, dengan kandungan kalium, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu spesies jamur yang dapat dikonsumsi. Selain rasanya yang lezat, ternyata jamur merang juga merupakan sumber protein dan mineral yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG ) PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG ) Antonius Hermawan Permana dan Rizki Satria Hirasmawan Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS

TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN 3 SKS Dosen Pengampu: Dr.phil.nat. Nurmiati Dr.phi;.nat. Periadnadi Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN

BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN TIGA FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN: Faktor intrinsik Faktor ektrinsik Faktor implisit FAKTOR INTRINSIK: komposisi kimia, sifat fisik, dan struktiir biologi pangan

Lebih terperinci

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan PENGAWETAN MAKANAN DENGAN SUHU TINGGI DAN SUHU RENDAH Pengertian Pengawetan makanan salah satu cara pengolahan pangan yg sering dilakukan untuk mencegah kerusakan bahan pangan & menjaga kualitasnya. Cara

Lebih terperinci

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University SEJARAH FERMENTASI Berasal dr bahasa latin fervere artinya adalah merebus (to boil) Terkait

Lebih terperinci

MAKALAH KIMIA ANALITIK

MAKALAH KIMIA ANALITIK MAKALAH KIMIA ANALITIK Aplikasi COD dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Disusun oleh : Ulinnahiyatul Wachidah ( 412014003 ) Ayundhai Elantra ( 412014017 ) Rut Christine ( 4120140 ) Universitas Kristen

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parameter sensori sangat penting pada tahap penelitian dan pengembangan produk pangan baru. Produk baru yang dihasilkan harus memiliki penanganan yang tepat agar

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI KHAMIR Struktur/ morfologi Pengelompokkan Cara Reproduksi

Lebih terperinci

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Bahan makanan umumny mudah rusak (perishable). Perhatikan saja, buah-buahan dan sayuran yang kita panen. Kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang teknologi fermentasi, rekayasa genetika, dan teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin meningkat. Enzim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Peranakan Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki komposisi darah kambing

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA UMUM TIM DOSEN KIMIA UMUM

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA UMUM TIM DOSEN KIMIA UMUM ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA UMUM TIM DOSEN KIMIA UMUM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004/2005 Mata Kuliah : Kimia Umum Kredit : 3(3-0)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang gurih. Selain itu ikan lele dumbo

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Dasar-dasar Rekayasa Genetika KODE KI 704 NAMA DOSEN Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : NAMA : NUR MUH. ABDILLAH S. NIM : Q1A1 15 213 KELAS : TPG C JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah TINJAUAN PUSTAKA Ampas Sagu Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan alternatif dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah mempunyai proporsi pemanfaatan yang besar

Lebih terperinci

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut.

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut. Ilmu Bahan Makanan Lanjut adalah matakuliah yang mempelajari masalah penyimpanan bahan makanan baik dalam keadaan segar maupun hasil olahannya. Oleh ENI PURWANI Agung S Wardana TUJUAN Dengan mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Air Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2 atomhidrogen berikatan dengan sebuah atom oksigen melalui ikatan kovalen tersebut, sebesar 11,02

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahu merupakan sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat dan hampir setiap hari dijumpai dalam makanan sehari hari. Di Cina, tahu sudah menjadi daging

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram dan jamur merang termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat hidup di kayu-kayu yang sudah lapuk. Jamur ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau. 1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tetraselmis sp. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau. Klasifikasi Tetraselmis sp. menurut Bold & Wynne (1985) adalah sebagai berikut: Filum Kelas Ordo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang kedelai (Glycine max) yang diolah melalui proses fermentasi oleh kapang. Secara umum,

Lebih terperinci

RESUME MATA KULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (Habitat, Substrat, Mikroorganisme)

RESUME MATA KULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (Habitat, Substrat, Mikroorganisme) NAMA : UMMU HANIYYAH NIM : 0402515024 RESUME MATA KULIAH MIKROBIOLOGI TERAPAN (Habitat, Substrat, Mikroorganisme) A. HABITAT MIKROORGANISME Mikroorganisme terdapat di berbagai habitat. Mereka terdapat

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (uniseluler) (Kusnadi dan Aditawati, 2003). Setiap sel tunggal mikroba

I. PENDAHULUAN. (uniseluler) (Kusnadi dan Aditawati, 2003). Setiap sel tunggal mikroba I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroba merupakan makhluk hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil atau bersifat mikroskopis, kebanyakan terdiri dari makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) (Kusnadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna, karena dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri. Kedelai adalah salah satu tanaman jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang baik bagi manusia karena mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu adalah suatu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009) TINJAUAN PUSTAKA Lactobacillus plantarum Bakteri L. plantarum termasuk bakteri dalam filum Firmicutes, Ordo Lactobacillales, famili Lactobacillaceae, dan genus Lactobacillus. Lactobacillus dicirikan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam broiler merupakan salah satu ternak yang penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Ransum merupakan faktor yang penting dalam peningkatan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi

Lebih terperinci

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN SILABUS

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN SILABUS FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN SILABUS MATA KULIAH : FISIOLOGI TUMBUHAN KODE MATA KULIAH : BIO 5317 BOBOT : 4 SKS/ 5 JS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah limbah tidak dapat lepas dari adanya aktifitas industri, termasuk industri ternak ayam pedaging. Semakin meningkat sektor industri maka taraf hidup masyarakat meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang optimal. Calf starter yang dikonsumsi sejak lepas kolostrum dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang optimal. Calf starter yang dikonsumsi sejak lepas kolostrum dapat 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Calf Starter Konsumsi calf starter oleh pedet di usia dini sangat penting untuk pengembangan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Calf

Lebih terperinci

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat Media Kultur Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat Pendahuluan Medium untuk pertumbuhan skala laboratorium umumnya mahal sehingga dibutuhkan perubahan agar dapat dipakai medium yang

Lebih terperinci

PENGAWETAN. Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pengolahan Non Thermal 1. Pengolahan Non Thermal

PENGAWETAN. Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pengolahan Non Thermal 1. Pengolahan Non Thermal Pengolahan Non Thermal PENGAWETAN Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal Tujuan Pengolahan Pangan Termal Mematikan bakteri patogen & organisme pembusuk Merubah tekstur, warna, rasa Meningkatkan daya

Lebih terperinci

Energi Alternatif. Digester anaerob. Penambahan Bahan Aditif. Tetes Tebu

Energi Alternatif. Digester anaerob. Penambahan Bahan Aditif. Tetes Tebu PERANAN TETES TEBU DALAM PRODUKSI BIOGAS Pembimbing : Dr. rer.nat.triwikantoro, M.Sc Dr. Melania Suweni M, M.T Oleh : Amaliyah Rohsari Indah Utami (1108201007) Latar Belakang Krisis Bahan bakar Protokol

Lebih terperinci

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II Disusun oleh : Nur Aini Condro Wibowo Rumpoko Wicaksono UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan

Lebih terperinci

Factors influencing microbial growth. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

Factors influencing microbial growth. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Factors influencing microbial growth Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Factors related to microbial growth Intrinsic Factor: ph, moisture content, Redox Potential, nutrition content, antimicrobial

Lebih terperinci

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM

Lebih terperinci

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. BIO210 Mikrobiologi Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc. Kuliah 6. NUTRISI DAN MEDIA Kebutuhan dan syarat untuk pertumbuhan, ada 2 macam: fisik suhu, ph, dan tekanan osmosis. kimia

Lebih terperinci