BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN
|
|
- Hadi Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Koperasi pada hakekatnya merupakan suatu perkumpulan orang-orang yang mempunyai satu kepentingan yaittu secara bersama-sama, bahu membahu penuh kegotongroyongan untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu meningkatkan taraf hidup bersama anggotanya dan kalau mungkin hidup masyarakat dilingkungan daerah kerjanya yang sama-sama ekonominya (relative) lemah (Kartasapoetra,dkk, 2001). Telah disebutkan, bahwa dalam upaya pengembangan koperasi, peranan pemerintah tidak dapat dikesampingkan. Kalau peranan masyarakat adalah untuk mengurus dan menjaga citra koperasi dimasyarakat awam, maka pemerintah juga memiliki peran yang sama. Akan tetapi selain menjaga citra koperasi, pemerintah juga berperan dalam membina dan mengarahkan serta memberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan koperasi. Bantuan tersebut akan dipergunakan untuk mewujudkan suatu koperasi yang benar-benar mandiri supaya dapat memberikan point tersendiri dalam pembangunan nasional. Kebijakan dasar pengembangan koperasi adalah pada tahap awal peranan pemerintah cukup besar dalam hal prakarsa, pemberian bimbingan dan bantuan usaha, yitu perkembangan swadaya
2 koperasi. Sedangkan pada tahap terakhir, koperasi diharapkan mampu berswadaya diatas kekuatannya sendiri (Anoraga dan Ninik, 1998). Untuk mewujudkan harapan diatas selain daripada rasa solidaritas, kebersamaan atau kekeluargaan merupakan sifat utama masyarakat Indonesia, koperasi juga menghendaki adanya rasa individualitas yang dapat diartikan sebagai kesadaran akan harga diri sendiri serta bertumpu pada kemampuan pribadi dari anggota koperasi (Widiyanti, 2002). Menurut Siwijatmo (1992), kalau ditelaah aspek-aspek yang diperlukan agar suatu organisasi dapat berperan dalam dunia usha maka dengan menggunakan pendekatan sistem kita dapat menggolongkan 3 kelompok faktor yang diperlukan: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menemukan dan menaikkan input yang dibutuhkan untuk usaha. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan transformasi, merubah input menjadi output. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memasarkan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pentingnya kemampuan mengadakan pemanfaatan unsur-unsur lingkungan baik dalam hal input maupun output. Salah satu yang penting dilihat dari sudut kemampuan menarik input adalah masalah penarikan modal untuk usaha.
3 Perkumpulan koperasi itu sengaja didirikan oleh anggota untuk kesejahteraan anggota, maka dengan sendirinya koperasi itu melayani para anggota secara khusus. Akan tetapi karena koperasi itu organisasi ekonomi yang berwatak sosial, maka koperasipun harus memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya (Widiyanti, dan Sinindhia, 1992). 2.2 Landasan Teori - Meningkatkan Produksi, Mewujudkan Pendapatan Yang Adil dan Kemakmuran Yang Merata Menurut Kartasapoetra (1985), secara kenyataan bahwa rakyat Indonesia di pelosok- pelosok tanah air dan yang tinggal di kota-kota, dari dahulu hingga sekarang merupakan rakyat yang mampu berproduksi, tetapi secara kenyataan pula hanya sebagian kecil sekali yang mampu mengembangkan produksinya, sedangkan sebagian yang lainnya merupakan usahawan-usahawan perorangan yang sulit mengembangkan usaha produsinya (home industry) dan tetap hidup dibawah garis kemiskinan, hal ini dikarenakan : Modal yang mereka miliki sangat terbatas, Pengetahuan ekonomi mereka terbatas, Usaha hanya ditujukan untuk menanggulangi kesulitan hidup keluarga, Cara dan teknik pemasaran produksi yang menguntungkan belum dikuasai dengan wajar, Kesadaran untuk menyatukan usaha sehingga merupakan suatu usaha yang besar masih kurang.
4 KUD sebagai Koperasi Serba Usaha yang mengelola bidang usaha tani (agribisnis) dalam melaksanakan peran dan tugasnya memperlihatkan hasil-hasil nyata sebagai berikut: a. Mempersatukan Usaha Pertanian b. Menimbulkan Kegairan Kerja c. Melenyapkan Sistem Ijon dan Lintah Darat d. Pembangunan Lingkungan - Mempertinggi Taraf Hidup dan Tingkat Kecerdasan Rakyat Menurut Setiady (1985), keberhasilan Koperasi mencapai tujuannya tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mampu bekerja sama, memiliki kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dan garis kebijaksanaan yang telah ditetapkan Rapat Anggota. Sesungguhnya dalam peran dan tugas koperasi untuk mempertinggi taraf hidup para anggotanya secara sekaligus terangkum peranan dan tugas koperasi untuk mempertinggi kecerdasan para anggota koperasi tersebut karena : a. Meningkatnya kesejahteraan hidup para anggota, sangat berkaitan dengan terwujudnya peningkatan pendapatan para anggotanya. b. Terwujudnya peningkatan pendapatan para anggota, dikarenakan para anggota dapat meningkatkan produksinya (baik kualitas maupun kuantitas) yang melalui koperasi dipasarkan dengan harga yang layak, yang memuaskan para anggotanya. c. Peningkatan produksi hanya akan tercapai, selain karena adanya kegairahan kerja para anggota adalah juga karena pihak koperasi
5 mampu memberikan pembinaan, pengarahan, dan penyuluhan tentang pola kerja yang menguntungkan (efektif), jenis dan kualitas benda yang harus diproduksi, cara dan teknik pengolahan, dan pengelolaan yang berkaitan dengan itu. d. Karena para anggota menginginkan terwujudnya peningkatan produksi, dimana mereka dapat memperoleh peningkatan pendapatan dan peningkatan taraf hidupnya maka segala pembinaan, pengarahan dan penyuluhan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dalam pembinaan, pengarahan, dan penyuluhan terkandung pengetahuan yang mudah diserap oleh mereka. Koperasi aktif menyelenggarakan pendidikan, kursus-kursus, pembinaan, pengarahan, dan penyuluhan-penyuluhan, mengharapkan agar para anggotanya dapat ditingkatkan mutunya secara mental dan dapat mengerti perjuangan ekonomi secara berkoperasi, juga agar para anggotanya dapat menyumbangkan pikiran secara aktif bagi perkembangan Koperasi. - Pengembangan Koperasi dengan Analisis SWOT Menurut Kotler (1997), memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut: analisis internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian, dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkanpeluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman dalam lingkungan.
6 Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasardasar bagi manjer untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap ancaman atau mengembangkan strategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Masih menurut Kotler (1997), untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut: disini seorang manajer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan ancaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setiap pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapkan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak. Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997), sub- sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan berbagai indikator. 1. Kekuatan dengan indikator: a. Telah memiliki badan hukum b. Struktur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi c. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela d. Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil e. Biaya rendah f. Kepengurusan yang demokratis g. Banyaknya unit usaha yang dikelola
7 2. Kelemahan dengan indikator: a. Lemahnya struktur pemodalan koperasi b. Lemahnya dalam pengelolaan/ manajemen usaha c. Kurangnya pengalaman usaha d. Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai e. Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi f. Pengelola kurang inovatif g. Kurang pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam bidang yang dilakukan h. Kurang dalam penguasaan teknologi i. Sulit menetukan bisnis inti j. Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah) 3. Peluang dengan indikator: a. Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah b. Undang-undang No 25 tahun Memungkinkan konsolidasi koperasi primer kedalam koperasi sekunder c. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi d. Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi e. Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia f. Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agribisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya
8 g. Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi h. Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi i. Dukungan kebijakan dari pemerintah j. Undang-undang No 12 tahun Tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi 4. Ancaman dengan indikator: a. Persaingan usaha yang semakin ketat b. Peranan iptek yang semakin meningkat c. Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi d. Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi e. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnyakepedulian dan kepercayaan masyarakatterhadap kopersi f. Pasar bebas g. Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga kekuangan, produksi dan pemasaran h. Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah i. Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi j. Lingkungan usaha yang tidak kondusif k. Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi l. Tarif harga yang ditetapkan pemerintah m. Menurunnya daya beli masyarakat
9 Berdasarkan instruksi Presiden No.4 Tahun BUUD (Badan Usaha Unit Desa) yang padadasarnya dibentuk disetiap wilayah unit desa adalah merupakansuatu lembaga ekonomi berbentuk koperasi yang pada tahap awal pertumbuhannya dapat merupakan gabungan usaha bersama dari koperasikoperasi pertanian, koperasi-koperasi desa yang terdapat di dalam wilayah unit desa tersebut. Pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden N0.2 Tahun 1978 BUUD/KUD.Maka sejak itulah yang semula merupakan bentuk antara untuk disebut menjadi KUD, dipisahkan dari struktur KUD. Pada tahap permulaannya KUD hanya mencakup koperasi pertanian, koperasi desa dan koperasi serba usaha di desa-desa, akan tetapi selanjutnya KUD mengembangkan usahanya kebidangbidang lain seperti bidang kerajinan rakyat, perkebunan dan perkreditan dan kegiatan lainnya (Hadhikusuma, 2005). Keberadaan KUD di desa sangat penting dalam menepis berkembangnya sistem yang tidak sehat dikalangan petani yang terdesak kebutuhan konsumtifnya. Misalnya : pengijon dan rentenir yang sangat menyengsarakan petani. Untuk itulah maka KUD memasukkan komponen pemberian kredit sebagai salah satu bagian usahanya untuk mensejahterakan petani dan membebaskan petani (Nugroho, 1995). Sumber modal utama bagi pelaksanaan usaha koperasi yaitu berasal dari simpanan-simpanan pokok, wajib dan sukarela. Jika usahanya berkembang dapat bertambah dengan sisa hasil usaha yang disihkan untuk permodalan. Perkembangan usaha memerlukan modal yang banyak. Modal tersebut sulit atau tidak akan memadai kalau hanya mengandalkan dari simpanan-simpanan dan sisa hasi usaha tadi. Oleh karena itu menurut pasal 32 UU No 12 Tahun 1967 koperasi
10 dibenarkan untuk mengusahakan pinjaman-pinjaman dari pihak luar dengan bunga yang rendah dan bank-bank pemerintah. Pembentukan modal dalam koperasi dilakukan secara bertahap dan penuh dengan ketekunan serta loyalitas para anggota dan para simpatisan koperasi, maka oleh karena itu penggunaannya harus benar-benar terncana secara mantap dengan didasari disiplin rencana dan disiplin anggaran, agar modal yang terkelola dengan baik sehingga dapat berkembang (Kartasapoetra, 1990). Koperasi Unit Desa adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Salah satu kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan dengan berkoperasi yaitu memasarkan hasil produk pertanian. Masyarakat pedesaan dapat dengan mudah memasarkan produk pertaniannya tanpa perlu menjual ke tengkulak dengan harga murah (Chaniago dan Ijod, 1994). KUD dalam fungsinya sebagai pusat pelayanan berbagai kegiatan perekonomian memiliki fungsi : a. Perkreditan b. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi barang-barang keperluan sehari-hari c. Pengolahan dan pemasaran hasil-hasil produksi d. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan(sudarsono dan Edilius, 2000).
11 Hambatan-hambatan bagi terlaksannya kegiatan KUD didaerah pedesaan yang mungkin sulit untuk diatasi seperti (Kartasapoetra, 2001) : a. Hambatan terhadap sikap dan pandangan hidup (sikap pasif, familisentris, sikap nrimo, sikap acuh tak acuh, orientasi pada masa lampau). b. Hambatan kelembagaan (penggunaan tanah, lembaga perkreditan, utang piutang yang masih bersifat pribadi, mobilisasi sosial vertical masih rendah, enterpreneurship belum berkembang). c. Hambatan lingkungan (keadaan kesehatan belum memuaskan, keadaan gizi yang berada dibawah standar nasional, tingkat pendidikan yang belum maju, pengangguran musiman selalu terjadi). Matrik SWOT atau matrik TOWS Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(strength) dan peluang(opportunities), namunsecara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weakness) dan ancaman(threats). Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 berikut ini (Rangkuti,2009) :
12 OT SW Strength (S) - Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal Weaknesses (W) - Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Opportunities -Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Threats -Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal - Strategi SO Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Gambar 1. Matrik SWOT Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Strategi ini dibuat berdasarkan fikiran organisasi yaitu untuk memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. - Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. - Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada - Strategi WT Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 2009).
13 Proses pengambilan keputusan straetgi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strrategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 1997). Penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi/kud dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan BERBAGAI PELUANG 3Mendukung 1. mendukung Strategi strategi KELEMAHAN INTERNAL turn-around agresif KEKUATAN INTERNAL 4 Mendukung 2. Mendukung Strategi defensif strategi diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2. Analisis SWOT Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat mengutungkan perusahaan tersebut sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang haarus diterpakan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
14 Kuadran 2 : Dengan beberapa ancaman perusahaan masih memiliki kekuatan dari sisi internal strategi yang harus diterapkan adalah penggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi Kuadran 3 : Perusahaan memiliki kekuatan eksternal misalkan penguasaan pasar, namun masih ada beberapa kendala dari sisi internal. Fokus strategi perusahaan pada kondisi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Adalah merupakan situasi yang paling sulit perusahaan tersebut mengahadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal 2.3 Kerangka Pemikiran Dalam sehari-hari koperasi harus dikelola dengan berdasarkan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota yang memegang serta melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Koperasi yang dikelola dengan baik akan menunjukkan perkembangan yang baik pula. Perkembangan koperasi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Kurang berkembangnya koperasi khususnya KUD di Indonesia seperti di KabupatenDeli Serdang tidak hanya dari faktor internal maupun faktor eksternal dari koperasi tersebut, tetapi karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat dalam pengembangan koperasi tersebut. Hal ini yang membuat koperasi khususnya KUD menjadi kurang berkembang.
15 Faktor-faktor internal itu antara lain : pengurus, anggota, modal, dan aktifitas. Sedangkan untuk faktor-faktor eksternalnya adalah pembinaan terhadap koperasi dan masyarakat serta bantuan dana. Keberadaan koperasi dan kegiatannya dalam suatu wilayah akan memberikan manfaat baik kedalam dan keluar koperasi. Untuk manfaat kedalam koperasi tentu saja bagi para anggota koperasi karena koperasi mempunyai azas dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Sedangkan manfaat keluar koperasi untuk masyarakat sekitar yang bukan anggota koperasi. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh yang bukan anggota koperasi antara lain : Kemudahan dalam memperoleh pinjaman Harga barang dikoperasi lebih murah dibandingkan harga di pasaran Koperasi dapat menampung hasil-hasil produksi pertanian anggotanya dan masyarakat Tujuan dibentuknya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota, maka dengan sendirinya koperasi itu akan melayani para anggotanya secara khusus. Akan tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut terdapat berbagai masalah yang harus dihadapi KUD. Maka dari itu diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan skema kerangka pemikiran dibawah ini :
16 KUD Faktor Internal Faktor Eksternal Strenght Weakness Opportunities Threats -Memiliki hukum badan -Struktur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi - Biaya rendah -Keanggotaan yang terbuka dan sukarela -Kepengurusan bersifat demokratis -Resiko kekurangan cukup kecil bagi pelanggan -Banyaknya unit usaha yang dikekola - Manajemen -Sumber manusia -Lemahnya modal daya -Pengalaman usaha kurang -Pengetahuan bisnis kurang -Kurang inovatif -Bisnis inti sulit ditentukan - Partisipasi anggota rendah -Penguasaan teknologi kurang -Pengetahuan ketrampilan kurang dan teknis -Aspek pemerataan -UU No 25 tahun Kemauan politik & tuntutan masyarakat -Kondisi ekonomi yang cukup mendukung -Perekonomian dunia yang terbuka -Industrialisasi -Peluang pasar -Potensi daerah -Kebijakan pemerintah -UU No 12 tahun Daya beli tinggi -Persaingan usaha -IPTEK -Kepercayaan kurang untuk bekerjasama -Terbatasnya teknologi -Pasar bebas -Masyarakat kurang percaya koperasi -Lingkungan usaha -Daya beli turun -Tarif harga yang ditetapkan -Persepsi berbeda -kurang efektif dalam pembinaan antar sektor Strategi Pengembangan KUD Keterangan, : Menyatakan pengaruh Gambar 3. Skema kerangka pemikiran
17 2.4 Hipotesis Penelitian 1. Faktor- faktor internal dari KUD untuk pengembangan KUD didaerah penelitian adalah jumlah modal (modal sendiri maupun modal pinjaman), jumlah anggota, manajemen yang kurang baik, teknologi, dan pemasaran. 2. Faktor- faktor eksternal dari KUD untuk pengembangan KUD di daerah penelitian adalah bantuan dana, prasarana yang memadai untuk membangkitkan kegairahan berkoperasi belum memadai. 3. Strategi pengembangan yang dilakukan untuk pengembangan KUD didaerah penelitian adalah dengan menggunakan strategi Defensif (bertahan).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas
Lebih terperinciJl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,
STRATEGI PENGEMBANGAN KUD DI KABUPATEN DELI SERDANG Dede Prasetya *), Iskandarini **), dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciBAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING
BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
Lebih terperinciDi Indonesia, pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi. Tahun 1967 No.12 tentang Pokok-pokok Perkoperasian adalah sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Di Indonesia, pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi Tahun 1967 No.12 tentang Pokok-pokok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan
Lebih terperinciGambar 2.5 Diagram Analisis SWOT
32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar
BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.
Lebih terperincipestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Peran Kelembagaan Pertanian Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi
Lebih terperinciB. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum
B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah
Lebih terperinci2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan dalam pengembangan industri dodol durian. 3. Sebagai bahan referensi dan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. BAB II LANDASAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini
Lebih terperinciMATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu
Lebih terperinciBAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG
BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG 5.1 Analisis SWOT Analisis strengths, weakness, oppurtunities dan threats (SWOT) adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002, tentang perubahan atas peraturan Menkes RI No.922/Menkes/PER/X/1993 mengenai
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD) Berkat Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo
Jurnal Jurnal Perspektif Perspektif Pembiayaan Pembiayaan dan Pembangunan dan Pembangunan Daerah Daerah Vol. 2 No. Vol. 4, 2 April-Juni No. 1, Juli - 2015 September ISSN: 20142338- ISSN: 4603 2338-4603
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel
14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian
Lebih terperinci1, Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
I, PENDAHULUAN 1, Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Di dalam Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Kope- rasi dalam PELITA IV dinyatakan, bahwa sampai dengan akhir PELITA I11
Lebih terperinci5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR
45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya
Strategi Pengembangan Usaha Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pegawai Negeri Sipil Di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Warga Winaya Nama : Imam Nugraha Hidayatullah NPM : 14213309 Jurusan : Manajemen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan
TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan masyarakat di perdesaan turut mempercepat tingkat kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)
BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) Sebagai suatu negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia senantiasa dituntut untuk cepat tanggap
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen
Lebih terperinciANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Perah PFH Sapi perah merupakan salah satu ternak yang telah lama menjadi komoditas usaha peternakan. Bangsa Sapi Perah yang umum dipelihara adalah bangsa sapi Peranakan Friesian
Lebih terperinciAnalisis Swot Digital Library STIKOM Bali
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinciPELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU
PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU Almasdi Syahza Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PPKPEM) Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU
P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto
Lebih terperinciDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian nasional sekarang ini banyak melibatkan koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah disebutkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. menganalisis biaya dan pendapatan usaha warung tenda seafood di Kota
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Muhammad Kurnia Wijaya (2009) dengan judul Analisis Pendapatan dan Strategi Pengembangan Usaha Kecil Warung Tenda Seafood
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang
III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang
BAB I P E N D A H U L U A N 1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, dan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, setiap
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI VCO DI KABUPATEN KULON PROGO (VCO AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT STRATEGY IN KULON PROGO REGENCY)
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI VCO DI KABUPATEN KULON PROGO (VCO AGROINDUSTRIAL DEVELOPMENT STRATEGY IN KULON PROGO REGENCY) Retno Lantarsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah (Dit.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian dengan mengambil data di Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah (Dit. EPIKD), Departemen
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali merupakan salah satu ternak asli dari Indonesia. Sapi bali adalah bangsa sapi yang dominan dikembangkan di bagian Timur Indonesia dan beberapa provinsi di Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciURAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi
URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan,
22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya masalah yang timbul didalam lingkungan perbankan, menyebabkan sistem kepercayaan masyarakat untuk menyimpankan dananya didalam bank yang ada di Indonesia
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan
22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan
36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT
BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",
Lebih terperinciASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 1 Oleh: Almasdi Syahza 2 Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.staff.unri.ac.id Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan
Lebih terperinciANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelaksanaan Strategi Strategi adalah istilah yang sering kita dengar untuk berbagai konteks pembicaraan, yang sering diartikan sebagai cara untuk mencapai keinginan tertentu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kelompok masyarakat terhadap tekanan-tekanan hidup yang dilakukan oleh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Koperasi adalah suatu gerakan otomatis untuk membela diri dari suatu kelompok masyarakat terhadap tekanan-tekanan hidup yang dilakukan oleh
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA
STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi Unit Desa Sawit Jaya (KUD -Sawit Jaya) desa Suka Mulya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Unit Desa Sawit Jaya (KUD -Sawit Jaya) desa Suka Mulya kecamatan Bangkinang Seberang kabupaten Kampar yang terdiri dari 12 Unit Usaha Otonom (UUO) dan satu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi kerakyatan, sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, adalah sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Sistem
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) KUD dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani mengenai kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian dengan melandaskan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan
7 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan peralihan dari Dinas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan
Lebih terperinciJurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN :
Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN : 2088-0111 STRATEGI PEMASARAN USAHA KERUPUK LIPAT PADA UD. SINAR JAYA BARU DI GAMPONG PADANG KASAB KECAMATAN PEULIMBANG KABUPATEN BIREUEN Dian Safitriˡ, T.M.Nur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian indonesia disusun berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu pancasila. Perekonomian yang disusun berdasarkan pancasila adalah ekonomi pancasila.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK
1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa
Lebih terperinci