METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga,"

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan RTH Taman Bunga, Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan yang dimulai dari bulan november 2009 s/d januari Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Kalkulator b. Alat tulis c. Kamera Digital d. Perangkat komputer dan SPSS (Statistic Package For Social Science) 16 Bahan dan objek penelitian ini adalah lembar kuisioner dan wawancara langsung terhadap para pengunjung yang datang berkunjung ke lokasi RTH Taman Bunga Pematangsiantar. Pengambilan Sampel Populasi Populasi penelitian dibatasi pada masyarakat yang menikmati langsung keberadaan RTH Taman Bunga. Berdasar data dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Pematangsiantar jumlah pengunjung RTH Taman Bunga rata-rata orang per tahun.

2 Sampel Penarikan jumlah sampel atau wakil sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel purposif adalah sampel yang anggota sampelnya dipilih secara sengaja atas dasar pengetahuan dan keyakinan peneliti. Peneliti percaya bahwa anggota sampel yang dipilihnya memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Peneliti biasanya menggunakan informasi dari studi-studi terdahulu untuk memperkuat alasan pemilihan anggota sampelnya (Jalil, 1997). Menurut Arikunto (2006) apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlahnya lebih besar dari 100 orang maka diambil antara 10-15% atau 20-25%. Berdasarkan angka yang diperoleh dari rata-rata jumlah pengunjung RTH Taman Bunga per hari maka dilakukan penarikan sampel sebesar 100% yaitu 55 orang. Pengumpulan Data Data Primer Data primer merupakan data yang akan diperoleh saat melakukan penelitian lapangan. Data ini akan diperoleh dengan melakukan wawancara dan membagikan kuisioner yang meliputi : 1. Karakteristik pengunjung berupa : jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perkawinan, tempat tinggal,intensitas kunjungan, cara melakukan kunjungan dan lama kunjungan 2. Data untuk menentukan nilai ekonomi wisata berdasarkan metode biaya perjalanan berupa : biaya perjalanan pulang-pergi, biaya konsumsi

3 rekreasi, biaya konsumsi harian, biaya dokumentasi, biaya lain yang telah dikeluarkan untuk kegiatan rekreasi (mainan anak, parker dan toilet). Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang terdahulu baik data kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan melalui studi pustaka dari berbagai literatur. Data sekunder berupa data jumlah pengunjung taman pertahun, luas dan peta lokasi RTH Taman Bunga Pematangsiantar. Analisa Data Karakteristik Pengunjung Karakteristik responden yang diambil seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan akan dijelaskan secara deskriptif. Pendugaan nilai ekonomi RTH Taman Bunga berdasarkan metode biaya perjalanan (Travel Cost Methode) 1. menentukan besarnya biaya perjalanan responden yang dikeluarkan selama melakukan perjalanan atau kegiatan rekreasi, yang dirumuskan dengan : dimana : BP = BKR - BKH +BTR + BD + BL BP = Biaya perjalanan rata-rata (Rp/orang) BKR = Biaya konsumsi selama melakukan wisata (Rp/orang) BKH = Biaya konsumsi harian (Rp/orang) BD BL = Biaya dokumentasi (Rp/orang) = Biaya lain-lain (Rp/orang)

4 Pendugaan Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar 1. Berdasarkan pernyataan Riduwan, 2000 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar digunakan dengan pengukuran Linkert. Rensis Linkert mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat, yang sekarang dikenal dengan nama Skala Linkert. Skala Likert adalah suatu skala yang digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Responden akan menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Netral d. Setuju e. Sangat setuju 2. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui variabel berupa kondisi tempat, jarak, dan fasilitas (variabel bebas) memiliki pengaruh dengan nilai ekonomi RTH Taman Bunga atau biaya perjalanan (variabel terikat). Variabel-variabel tersebut diberi skor dari 1 sampai 5 dan masing-masing variabel dinilai berdasarkan skor yang ada dan diolah dengan menggunakan SPSS 16. Maka bentuk persamaan umumnya adalah sebagai berikut : Y = A +B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 Dimana :

5 Y = Biaya perjalanan (variabel terikat) X 1 = Kondisi tempat X 2 = Jarak X 3 = Fasilitas B 1,B 2 dan B 3 = Koefisien regresi Pengujian regresi dilakukan untuk mengetahui model terbaik yang diperoleh. Adapun hipotesis yang diperlukan sebagai berikut : Ho : variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap biaya perjalanan H1 : variabel bebas berpengaruh nyata terhadap biaya perjalanan Uji t, digunakan untuk menguji tingkat signifikansi regeresi parsial, dimana : Jika t hit > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika t hit < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel tak bebas (Simultan) Jika F hit > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika F hit < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Kelamin Keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 55 orang. Sampel terdiri atas perempuan dan laki-laki yang memiliki kriteria adalah 17 tahun, sehat jasmani dan rohani. Sebaran sampel berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Jenis Kelamin Responden Kelas Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi (%) 1 Laki-laki 10 18,18 2 Perempuan 45 81,82 Tabel 1 menunjukkan responden pengunjung RTH Taman Bunga laki-laki sebanyak 10 orang dan pengunjung perempuan sebanyak sebanyak 45 orang. Perbandingan jumlah pengunjung laki-laki dengan jumlah pengunjung perempuan yang datang ke taman sangat jauh berbeda karena laki-laki datang hanya pada hari-hari tertentu bersama rombongan keluarga. Umumnya para pengunjung lakilaki datang untuk berekreasi dan olah raga. Pengunjung perempuan datang berkunjung setiap harinya dan didapat banyak ibu rumah tangga yang membawa anak-anaknya siang sampai sore hari untuk menikmati suasana sejuk di taman sambil menyantap makanan yang dijual disekitar taman. Sebagian kecil pengunjung perempuan datang disore hari untuk olah raga misalnya jogging. Tingkat Umur Responden Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diperoleh tingkat umur pengunjung dari umur diatas 17 tahun sampai dengan umur lebih 50 tahun.

7 Tingkat umur pengunjung dibagi menjadi 5 kelas. Adapun sebaran data tingkat umur pengunjung dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Tingkat Umur Responden Kelas Tingkat Umur (Tahun) Jumlah Responden Persentasi (%) , , , ,90 5 >55 0 0,00 Tabel 2 menunjukkan bahwa yang paling banyak berkunjung ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung dari tingkat umur tahun sebanyak 33 orang yang sebagian besar merupakan pelajar wanita SLTA/sederajat. Posisi kedua dari tingkat umur yang tinggi adalah umur tahun sebanyak 11 responden yang adalah wiraswasta. Mereka datang bersama rombongan keluarga yang terdiri dari beberapa keluarga seperti Medan dan Bandung. Tingkat umur tahun merupakan para pelajar yang mayoritas masih aktif sekolah maupun kuliah. Kelompok umur tersebut merupakan umur produktif yang sangat menyukai kegiatan wisata. Menurut Soekadijo (1996), golongan umur yang produktiflah yang paling banyak mengadakan perjalanan wisata. Golongan produktif ini memerlukan rekreasi terutama untuk penyegaran dari kesibukannya sehari-hari. Posisi ketiga tingkat umur tahun sebagian besar pengusaha/wiraswasta. Mereka datang berkelompok maupun bersama rombongan keluarga dengan tujuan yang sama yaitu untuk berekreasi sambil menyantap makanan yang dijual disekitar taman. RTH Taman Bunga merupakan salah satu tempat berdagang yang strategis dengan banyaknya pengunjung yang datang ke taman setiap harinya. Pedagang makanan menyediakan tikar di taman merupakan

8 cara yang unik untuk menarik pengujung duduk berlama-lama di taman sambil menikmati makanan. Responden pada tingkat umur tahun tujuannya ke taman untuk berekreasi dan pekerjaannya rata-rata wiraswasta. Harga dari makanan di tempat ini masih terjangkau oleh para pengunjung sehingga pengunjung RTH Taman Bunga yang tujuannya bukan untuk olah raga selalu mengeluarkan uangnya untuk menikmati makanan di tempat ini. Alasan mereka memilih tempat ini untuk makan maupun minum hanya karena tempat ini nyaman, sejuk dan dekat dengan lokasi tempat kerja maupun tempat tinggal. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan pengunjung RTH Taman Bunga terdiri dari pendidikan rendah sampai tinggi. Sebaran tingkat pendidikan pengunjung RTH Taman Bunga dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden Kelas Tingkat Pendidikan Responden Jumlah Responden Persentasi (%) 1 Sekolah Dasar (SD) 3 5,46 2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 6 10,91 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 32 58,18 4 Diploma 2 3,64 5 Sarjana 12 21,81 Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengunjung paling banyak ke RTH Taman Bunga adalah SLTA sebanyak 32 orang dan posisi kedua untuk tingkat pendidikan adalah sarjana 12 orang. Umumnya lokasi sekolah maupun kampus berdekatan dengan RTH Taman Bunga sehingga mereka datang berkelompok dengan berjalan kaki singgah ke taman untuk menghabiskan waktu bersama dalam menjalin keakraban. Salah satu kampus yang paling dekat dengan areal RTH Taman Bunga adalah yayasan Muhamad Nasir Tunas Bangsa.

9 Pekerjaan Responden Sebaran tingkat pendidikan RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis Pekerjaan Responden. Kelas Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentasi (%) 1 Pegawai Negeri 2 3,64 2 Pegawai Swasta 8 14,55 3 Wiraswasta 14 25,45 4 Pelajar 20 36,36 5 Ibu Rumah Tangga 11 20,00 Tabel 4 menunjukkan bahwa pengunjung yang terbanyak bersadarkan tingkat pekerjaan adalah pelajar SLTA sebanyak 20 orang dan mayoritas perempuan. Posisi kedua dari tingkat pekerjaan adalah wiraswasta sejumlah 14 orang. Pengunjung datang secara berkelompok atau rombongan keluarga. Tingkat Pendapatan Responden Sebaran pengunjung taman yang memiliki tingkat pendapatan terkecil sampai terbesar dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden. Kelas Tingkat Pendapatan (Rp/bln) Jumlah responden Persentase (%) 1 < , , , ,00 5 > ,36 Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat pendapatn pengunjung terbanyak sebesar Rp sebanyak 20 orang. Posisi kedua berdasarkan peda tingkat pendapatan pengujung adalah kurang Rp Pengunjung yang memiliki tingkat pendapatan Rp umumnya berasal dari pelajar, wiraswasta dan ibu rumah tangga.

10 Status Perkawinan pada Tabel 6. Sebaran data status perkawinan pengujung RTH Taman Bunga disajikan Tabel 6. Status Perkawinan Responden Kelas Status Perkawinan Jumlah Responden Persentase (%) 1 Menikah 27 49,10 2 Belum menikah 28 50,90 Tabel 6 menunjukkan bahwa perbandingan antara pengunjung yang datang ke taman memiliki status perkawinan belum menikah dengan yang menikah hampir sama jumlahnya dan mayoritas pengunjung adalah status perkawinan belum menikah. Pengunjung yang memiliki status belum menikah terdiri dari pelajar SLTA/sederajat, sarjana dan wiraswasta. Tempat Tinggal Responden. Tempat tinggal pengunjung RTH Taman Bunga yang terdiri dari beberapa kecamatan yang berbeda serta ada juga berasal dari luar kota. Sebaran tempat tinggal pengunjung taman yang berasal dari tempat tinggal yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Tempat Tinggal Responden Kelas Daerah Tempat Tinggal Jumlah Responden Persentase (%) 1 Kec. Siantar Marihot 6 10,90 2 Kec. Siantar Martoba 7 17,70 3 Kec. Siantar Barat 7 17,70 4 Kec. Siantar Timur 6 10,90 5 Kec. Siantar Selatan 6 10,90 6 Kec. Siantar Utara 3 3,40 7 Kec. Siantar Estate 1 1,80 8 Kec. Siantar Sitalasari 1 1,80 9 Kec. Siantar Marimbun 1 1,80 10 Kec. Siantar Martimbang 1 1,80 11 Kabupaten Simalungun 14 25,40 12 Kisaran 1 1,80 13 Bandung 1 1,80

11 Tabel 7 menunjukkan bahwa pengunjung RTH Taman Bunga lebih banyak berasal dari dalam Kota Pematangsiantar yaitu terdiri dari 10 kecamatan sejumlah 39 orang. Kecamatan Siantar Barat dan Siantar Martoba mendominasi banyaknya responden yang berasal dari dalam Kota Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar dikelilingi oleh Kabupaten Simalungun dan dari Tabel 8 dapat dilihat ada sejumlah 14 orang. Pengunjung taman ada juga yang berasal dari luar kota yaitu sejumlah 2 orang responden. Pengunjung taman didominasi oleh warga Pematangsiantar karena lokasi taman dekat dengan daerah tempat tinggal maupun tempat kerja mereka. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuan pendek dan biaya yang dikeluarkan juga murah. Intensitas Kunjungan RTH Taman Bunga Sebaran tingkat intensitas pengunjung RTH Taman Bungadari rendah sampai tinggi disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Intensitas Kunjungan RTH Taman Bunga Kelas Intensitas Kunjungan/bln Jumlah Responden Persentase (%) kali 49 89, kali 2 3, kali 0 0,00 4 >15 kali 4 7,30 Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat intensitas pengunjung taman rata-rata 0-5 kali yaitu sejumlah 49 orang. Hal ini sebabkan rata-rata pengunjung datang 1 kali per minggu sehingga dalam satu bulan ada 4 kali. Pengunjung datang secara berkelompok maupun rombongan keluarga ke taman. Intensitas pengunjung kedua adalah diatas 15 kali sebanyak 4 orang. Pekerjaan responden berupa pegawai negeri, pegawai swasta, wirausaha dan ibu rumah tangga.

12 Tipe Kunjungan pada Tabel 9. Sebaran cara-cara responden berkunjung ke RTH Taman Bunga disajikan Tabel 9. Tipe Berkunjung yang Dilakukan oleh Responden. Kelas Cara Berkunjung Jumlah Responden Persentase (%) 1 Sendiri 2 3,64 2 Kelompok 24 43,64 3 Rombongan Keluarga 29 52,72 Tabel 9 menunjukkan bahwa tipe berkunjung yang dilakukan oleh responden yang paling banyak dilakukan adalah rombongan keluarga. Tipe berkunjung responden yang terbanyak kedua adalah dengan cara berkelompok. Hal ini menyangkut keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang ke taman. Pengunjung yang datang bersama dengan rombongan keluarga yang terdiri dari suami, istri beserta anak namun ada juga yang datang bersama dengan kekeluarga laen yang berasal dari luar kota. RTH Taman Bunga menjadi pilihan mereka untuk bersantai dan makan diatas tikar yang telah disediakan oleh para pedagang disekitar Taman Bunga sambil menikmati sejuknya taman. Pengunjung yang datang berkelompok datang biasanya pelajar atau mahasiswa yang terdiri 2 sampai 10 orang. Cara berkelompok hampir ada setiap harinya mulai dari hari senin sampai hari minggu. Motivasi Kunjungan. Motivasi responden untuk melakukan kunjungan ke RTH Taman Bunga disajikan pada Tabel 10.

13 Tabel 10. Motivasi Responden Kunjungan ke RTH Taman Bunga. Kelas Movitasi Kunjungan Jumlah Responden Persentase (%) 1 Piknik 52 94,60 2 Olah raga 1 1,80 3 Internet 1 1,80 4 Perayaan Ulang Tahun 1 1,80 Tabel 10 menunjukkan bahwa rekreasi adalah motivasi utama responden melakukan kunjungan ke Taman Bunga. Lama Kunjungan 11. Lama kunjungan responden ke RHT Taman Bunga disajikan pada Tabel Tabel 11. Lama Kunjungan Responden ke Taman Bunga No Lama Kunjungan Jumlah Responden Persentase (%) jam 45 81, jam 9 16, jam jam >9 jam 1 1,80 Tabel 11 menunjukkan bahwa lama kunjungan umumnya sekitar 1-3 jam yaitu sejumlah 45 orang responden. B. Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga berdasarkan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Methode) Komponen biaya dalam perhitungan nilai ekonomi RTH Taman Bunga termasuk kategori biaya lain selama rekreasi adalah biaya parkir, mainan anak serta pemakaian toilet. Biaya parkir sebesar Rp , biaya toilet Rp dan mainan anak sekitar diatas harga Rp Harga karcis masuk ke taman untuk dewasa Rp dan anak-anak Rp.500. Hasil analisis terhadap 55 responden pengunjung RTH Taman Bunga diperoleh besarnya nilai ekonomi total RTH Taman Bunga adalah sebesar Rp.

14 N o sehingga nilai rata-rata biaya per-orang yaitu Rp /55 adalah sebesar Rp /orang dan dalam satu tahun sekitar Rp dengan jumlah rata-rata pengunjung orang per tahun. Hasil analisa biaya perjalanan ini telah dikurangkan dengan biaya konsumsi harian pengunjung per orang sehingga didapatkan data yang lebih akurat. Tabel 12. Rekapitulasi Data Responden Berdasarkan Rata-Rata Biaya Perjalanan Daerah Asal Jumlah Biaya Biaya Respon Konsumsi Transportasi den Rekreasi (Rp) (Rp) 1 Kotamadya Pematangsia ntar 2 Kabupaten Simalungun 3 Luar Kota Pematangsia ntar Biaya Dokume ntasi (Rp) Biaya Lainlain (Rp) Biaya Perjalanan Ratarata Biaya Perjalan an Total Ratarata/org , ,27 90, , , ,80 Total biaya perjalanan pengunjung yang berasal dari dalam kota Pematangsiantar adalah sebesar Rp dengan jumlah pengunjung sebanyak 39 orang. Total biaya perjalanan pengunjung yang berasal dari sekitar kota Pematangsiantar. Masing-masing pengunjung memberi alasan karena letak lokasi yang strategis bersa di pusat kota sehingga waktu dibutuhkan untuk sampai ke tempat ini sedikit dan biaya yang harus dikeluarkan masih terjangkau oleh semua kalangan masyarakat baik dari pelajar, wiraswasta, pegawai negeri dan pegawai swasta serta ibu rumah tangga mau datang ke taman ini. Faktor kenyamanan dan keamanan juga menjadi alasan pengunjung datang ke taman ini.

15 Biaya konsumsi adalah biaya yang paling besar nilainya sehingga sangat berpengaruh pada besarnya biaya perjalanan. Biaya dokumentasi merupakan biaya terkecil sehingga tiodak terlalu mempengaruhi besarnya biaya perjalanan. Hasil wawancara kepada pengunjung taman mengenai biaya dokumentasi, para responden memberi alasan bahwa mereka berfoto tetapi tidak mencetak hasil foto hanya akan disimpan dalam handphone serta di dalam personal computer (PC). C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Ekonomi RTH Taman Bunga Pematangsiantar Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persamaan analisis biaya perjalanan ke RTH Taman Bunga mengikuti persamaan berikut : Y = , ,179 (Kondisi tempat) ,872 (Jarak) 485,893 (Fasilitas) Tabel 13. Hasil Analisis Sidik Ragam Undstandardized Coefficients Stdardized Coefficients Model B Std.Error Beta T Sig 1 (constant) , ,928 1,992 0,052 Kondisi 592, ,129 0,439 2,034 0,047 Tempat Jarak , ,966-0,341-2,704 0,009 Fasilitas -485, ,978-0,245-1,141 0,259 Hasil uji t diperoleh kesimpulan Ho ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel kondisi tempat signifikan. Kesimpulannya variabel kondisi tempat mempengaruhi nilai ekonomi RTH taman Bunga. Ada 5 faktor yang dikaitkan dengan variabel kondisi tempat yaitu faktor berupa kebersihan taman (tidak ada sampah berserakan, cabang-cabang pohon tidak bertumpuk dibawah pohon dan lokasi tidak tergenang air); faktor kenyamanan (suasana sejuk, tidak bising, pohon-pohon yang tersusun rapi); faktor keamanan (tidak pernah terjadi

16 perampokan, kerusuhan, pertengkaran antar sesama pengunjung dan tidak pernah terjadi perebutan tempat santai); faktor penataan ruang (lokasi penempatan fasilitas-fasilitas taman yang tepat) dan faktor keindahan (lingkungan taman yang bersih, pohon-pohon yang rimbun dan rapi, susunan pohon dan komposisi pohon pelindung yang baik serta adanya bunga yang menghias taman). Beberapa faktor ini para pengunjung memberikan pendapat yang berbeda akan tetapi lebih banyak memberikan pendapat yang sehingga mendukung RTH Taman Bunga layak dikunjungi. Hasil uji t untuk variabel jarak diperoleh hasil Ho diterima, artinya koefisien regresi pada variabel jarak tidak signifikan. Kesimpulannya variabeljarak tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Semakin dekat lokasi taman dengantempat tinggal pengunjung maka jumlah pengunjung yang datang semakin banyak dan semakin jauh lokasi taman dengan lokasi tempat tinggal maka jumlah pengunjung semakin sedikit. Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak pengunjung berasal dari dalam kota Pematangsiantar sehingga walaupun pengunjung yang berasal dari luar lebih besar biaya perjalanannya akibat biaya transportasi yang lebih besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan total biaya perjalanan masing-masing maka total biaya perjalanan dari dalam kota lebih besar dibanding total biaya perjalanan dari luar kota. Kesimpulan yang yang didapat bahwa faktor jumlah pengunjung sangat mempengaruhibesar kecilnya biaya perjalanan/nilai ekonomi taman ini. Hasil uji untuk variabel fasilitas diperoleh hasil Ho diterima, artinyakoefisien regresi pada variabel fasilitas tidak mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hal ini disebabkan oleh pendapat pengunjung tentang

17 fasilitas RTH Taman Bunga tidak berhubungan dengan besar kecilnya nilai ekonomi (biaya perjalanan) yang dikeluarkan oleh pengunjung. Fasilitas yang terdapat di RTH Taman Bunga berupa fasilitas umum taman seperti tersedianya toilet, pondok teduh, bangku-bangku taman, jalan lingkaran dan tempat parkir sehingga fasilitas ini bukanlahhal yang mempengaruhi para pengunjung mau datang ke taman. Berdasarkan observasi rata-rata para pengunjung lebih suka duduk diatas tikar yang disediakan pemilk pemilik warung untuk menikmati suasana yang nyaman di taman sambil menikmati makanannya dibandingkan duduk di bangku-bangku taman atau di warung tempat penjual makanan yang lokasinya sangat dekat karena berada disekitar taman. Kondisi membuktikan banwa fasilitas taman masih kurang dan perlu diperbaharui oleh pihak pengelola sehingga semakin menarik minat pengunjung untuk datang ke taman ini. Hasil uji Anova menjelaskan bahwa model regresi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan dalam memprediksikan faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Hasil uji t menunjukkan bahwa dari beberapa variabel ada salah satu variabel yang signifikan yaitu variabel kondisi tempat sehingga mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunag. Hal ini disebabkan oleh masih adanya variabel-variabel atau faktor-faktor lain yang lebih signifikan dalam mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga. Dalam Algifari, 2000 menyatakan bahwa pada analisis regresi yang menggunakan pengujian lebih dari satu variabel independen (parsial), mungkin terdapat variabel independen yang tidak signifikan dikeluarkan dari model regresi. Hal ini disebabkan karena, jika dalam pengujian secara simultan ternyata

18 signifikan, berarti semua variabel independen yang terdapat dalam model regresi memberikan kontribusi yang bermakna terhadap model tersebut.

19 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan yang didapat dari penelitian Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau adalah : 1. Pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga adalah pengunjung perempuan, belum menikah dan berasal dari kota Pematangsiantar rata-rata berumur tahun 2. Tujuan pengunjung terbanyak yang datang ke RTH Taman Bunga untuk berpiknik bersama rombongan keluarga dalam sebulan 1-5 kali kunjungan dengan lama kunjungan sekitar 1-3 jam/hari 3. Nilai ekonomi RTH Taman Bunga dengan menggunakan metode biaya perjalanan (travel cost methode) adalah sebesar Rp /tahun 4. Faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi RTH Taman Bunga adalah kondisi tempat yaitu berhubungan dengan kebersihan, keamanan, kenyamanan, penataan ruang dan keindahan taman yang sudah cukup baik. Saran Adapun saran peneliti dari penelitian yang berjudul Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau adalah : 1. Pihak pengelola menyediakan fasilitas khususnya bagi kaum muda seperti sarana olah raga dan kegiatan/acara hiburan yang mampu menarik minat kaum muda untuk berkunjung ke RTH Taman Bunga karena dilihat dari jumlah pengunjung taman rata-rata berumur tahun

20 2. Pihak pengelola pembuat pamflet-pamflet yang menarik mengenai fungsi taman kota sehingga menumbuhkan kesadaran kepada para pengunjung akan arti pentingnya sebuah taman kota 3. Pihak pengelola lebih lagi dalam merawat pohon-pohon yang ada di Taman Bunga terkhusus bibit-bibit pohon yang baru ditanam

NILAI EKONOMI WISATA TAMAN KOTA BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI PEKANBARU

NILAI EKONOMI WISATA TAMAN KOTA BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI PEKANBARU NILAI EKONOMI WISATA TAMAN KOTA BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI PEKANBARU ECONOMIC VALUE OF CITY PARK TOUR BASED ON TRAVEL COSTS METHODE (TCM) IN PEKANBARU Bayu Dewanto 1,

Lebih terperinci

NILAI EKONOMI WISATA GUNUNG SIBAYAK BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI BERASTAGI SUMATERA UTARA

NILAI EKONOMI WISATA GUNUNG SIBAYAK BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI BERASTAGI SUMATERA UTARA NILAI EKONOMI WISATA GUNUNG SIBAYAK BERDASARKAN METODE BIAYA PERJALANAN (Travel Cost Methode) DI BERASTAGI SUMATERA UTARA ECONOMIC VALUE OF SIBAYAK MOUNTAIN TOUR BASED ON TRAVEL COST METHODE (TCM) IN BERASTAGI

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten Tanggamus yang berada di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Lampung

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor Kode : Hari/Tanggal wawancara : Nama Responden : Jenis Kelamin : Tempat tinggal (Kabupaten/Kota)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang berkunjung ke BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Coba Kuesioner Uji coba kuisioner dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang responden yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara) GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi. sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang 38 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA LAMPIRAN-A STUDI KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK PADA RUMAH SUSUN SUKARAMAI MEDAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Tanggal: Waktu : (Pagi/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

KUISIONER KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara) Oleh

KUISIONER KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara) Oleh Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER KAJIAN NILAI EKONOMI TAMAN KOTA SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus di Taman Bunga Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara) Oleh LASMA WATI LBN GAOL 051201020

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pengunjung atau wisatawan yang sedang berwisata mengunjungi objek

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU

DAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU 32 Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU A. Data Pribadi Responden 1. Nomor responden :.. 2. Jenis kelamin :.. 3. Umur :.. 4. Pendidikan tertinggi :..

Lebih terperinci

Lampiran 1 Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 2011

Lampiran 1 Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 2011 LAMPIRAN 08 Lampiran Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan TMR Tahun 20 Variabel N Rata-rata Minimum Maksimum Standar Deviasi Y 00 3,0 60 6,996 TC 00 54005 5000 400000 74965,665 I 00 25338000

Lebih terperinci

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang C534 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang Dian Fajar Novitasari dan Ardy Maulidy Navastara Departemen Perencanaan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 84 Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini akan digunakan untuk penelitian skripsi mengenai Valuasi Ekonomi Objek wisata air panas di Semolon Kabupaten Malinau Kalimantan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-188 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai bulan

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 87 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4.1 METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 14 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4. 1. Sejarah dan Status Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu telah dikunjungi wisatawan sejak 1713. Pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS JASA LINGKUNGAN EKOWISATA AIR TERJUN LAHUNDAPE DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA

ANALISIS JASA LINGKUNGAN EKOWISATA AIR TERJUN LAHUNDAPE DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA Ecogreen Vol. 3 1, April 2017 Halaman 27 31 ISSN 2407-9049 ANALISIS JASA LINGKUNGAN EKOWISATA AIR TERJUN LAHUNDAPE DI KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA Arniawati *, Safril Kasim, Rahmawati Anshar Jurusan Kehutanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Happy Day Restaurant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Food & Beverage Restaurant di Indonesia. Happy Day merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Profil Responden 1. Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin pasien diketahui tidak ada perbedaan jumlah yang besar antara

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2004) metode penelitian adalah suatu cara-cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisi data dalam penelitian ini terdiri dari perhitungan nilai ekonomi dan analisis regresi linier berganda. Perhitungan nilai ekonomi digunakan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berkembangnya suatu kota membawa konsekuensi terhadap perubahan fisik kota yang biasanya juga dibarengi pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas ekonomi yang cukup

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41 BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses keputusan pembelian. Karakteristik pengunjung merupakan hal yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di objek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil yang terletak di Desa Mutun, Kecamatan Padang Cermin, Kelurahan Lempasing, Kabupaten

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kuesioner penelitian: Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata TWA Gunung Pancar. Oleh: Devina Marcia Rumanthy Sihombing (H44070045). Departemen

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.. Gambaran Umum Proses Penelitian Pengumpulan data dilakukan pada distributor MLM di Malang, mengingat sulitnya menemui responden, maka hampir setiap ada pertemuan group meeting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 29 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan tingkat kemiskinan pada rumah tangga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

Adalah mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah. Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian untuk tesis dengan

Adalah mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah. Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian untuk tesis dengan Lampiran 1. Angket / Kuisioner SEKOLAH PASCASARJANA UNVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN Kepada Yth ; Pasien RSUD Dr. Djasamen Saragih Di Pematangsiantar Dengan hormat, Saya yang bertanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah para pengunjung di objek wisata air panas Semolon yang berada di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. B. Jenis Data Dalam

Lebih terperinci

Form Kuesioner Untuk Pengunjung

Form Kuesioner Untuk Pengunjung LAMPIRAN 0BKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Jl. Dr. T. Mansur.9, Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara, Indonesia KUESIONER KAJIAN

Lebih terperinci

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah wisata bahari Kawasan Wisata Lagoi (Bintan Resort) Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang dikaji dalam penelitian ini ditekankan pada obyek dan daya tarik wisata, penilaian manfaat wisata alam, serta prospek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu bulan Juli-Agustus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di pinggir kota Yogyakarta). Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive), IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pelayanan game, diantaranya adalah Game Fantasia. Game Fantasia

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pelayanan game, diantaranya adalah Game Fantasia. Game Fantasia BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Semakin banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan game, diantaranya adalah Game Fantasia.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depot Java Dancer Coffee, berada di Jl. Kahuripan 1 Malang. Alasan pengambilan lokasi ini karena pengunjung cukup banyak

Lebih terperinci

BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG

BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan terhadap pedagang bakso mangkal dan pedagang bakso keliling di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan alasan

Lebih terperinci

VALUASI NILAI EKONOMI WISATA PANTAI AMAL : APLIKASI TRAVEL COST METHOD (TCM)

VALUASI NILAI EKONOMI WISATA PANTAI AMAL : APLIKASI TRAVEL COST METHOD (TCM) VALUASI NILAI EKONOMI WISATA PANTAI AMAL : APLIKASI TRAVEL COST METHOD (TCM) Sulistya Rini Pratiwi Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan Email: 1) miss.rainy@ymail.com Abstrak: Kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 4. METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam menentukan nilai ekonomi total dari Hutan Kota Srengseng adalah menggunakan metoda penentuan nilai ekonomi sumberdaya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan 20 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel data kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan cara purposive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para pengunjung di Objek Wisata Pantai Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri Mersing Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian No. : Waktu : Hari/Tanggal : No : Waktu : Hari/tanggal : A. Identitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini. VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari empat kelompok yaitu kelompok wisatawan, kelompok unit usaha, kelompok tenaga kerja serta kelompok masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta A. Metode Dasar III. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode dasar deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai simpulan dari penelitian dan saran yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan pada produk Samsung

Lebih terperinci

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 6.1 Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum AQUA merupakan pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA merupakan produk terkemuka di Indonesia dan memiliki volume penjualan

Lebih terperinci

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM Annisa Rafida 11213152 Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS & COFFEE CABANG CIBUBUR JUNCTION TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam menjelaskan dan menjawab permasalahan yang dikemukakan, diperlukan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan akurat agar tujuan dari penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

No : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden yang diwawancarai Jabatan

No : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden yang diwawancarai Jabatan LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuisioner pengelola dan instansi terkait Kuisioner untuk pengelola dan Instansi terkait Pantai Pangumbahan No : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Babakan Madang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor, Kesatuan Pemangkuan

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian termasuk dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN/WALI MURID (STUDI KASUS DI SLTPN 03 KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG) Wirawan Aryanto Balol 4 Abstrak: Di era otonomi pendidikan ini menjadikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Salah satu fungsi perpustakaan adalah rekreasi, dengan adanya fungsi tersebut perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk membaca buku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini menganalisis produk wisata kuliner unggulan Bandung yang tersebar di wilayah Cibeunying yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Lampung Pusat yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi No 182, Teluk Betung Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1.1 Jenis Data Berdasarkan sumber data, maka data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi : a. Data primer yaitu Willingness To

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Dian Perdana (1) Shofia Islamia Ishar (2) (1) Dian Perdana, Mahasiswa Arsitektur Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci