LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 11 TAHUN : 1983 SERI D

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 1983 SERI D =================================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG PEMBENTUKAN DUSUN DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang Bahwa sebagai penjabaran lebih lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1981 tentang Pembentukan Dusun dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan, maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dusun dalam Desa dan Lingkungan Kelurahan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Mengingat 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Nomor 3037) 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979, tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Tahun 1979, Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3153); 4. Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980 tentang

2 Penyempurnaan dan Peningkatan Fungsi Lembaga Sosial Desa (LSD) menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1980, tentang Pedoman Pembentukan, Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Lembaga Musyawarah Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1981 tentang Pembentukan, Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan. 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1981, tentang Pembentukan Dusun dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG PEMBENTUKAN DUSUN DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan a. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat; b. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang e. Camat adalah Kepala Wilayah Kecamatan di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang;

3 f. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai Organisasi Pemerintahan terendah langsung dibawah Caat dan berhak menyelenggarakan Rumah Tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; g. Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai Organisasi Pemerintah terrendah langsung dibawah Camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri yang berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; h. Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa dan berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; i. Lingkungan adalah bagian wilayah dalam Kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Kelurahan yang berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; j. Lembaga Musyawarah Desa adalah Lembaga Permusyawaratan/Pemufakatan yang keanggotaannya terdiri atas Kepala-kepala Dusun, Pimpinan Lembaga-lembaga Kemasyarakatan dan pemuka-pemuka masyarakat di desa yang bersangkutan dan berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang; BAB II P E M B E N T U K A N BAGIAN PERTAMA TUJUAN DAN TATA CARA PEMBENTUKAN Pasal 2 Tujuan Pembentukan Dusun dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemeritahanan secara berdaya-guna dan berhasilguna serta pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan.

4 Pasal 3 (1) Dusun atau Lingkungan dibentuk dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah atas usul Kepala Desa atau Kepala Kelurahan setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I; (2) Usul Kepala Desa atau Kepala Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini disampaikan kepada Bupati Kepala Daerah melala Camat setelah mendapat pertimbangan dari Pimpinan Lembaga Musyawarah Desa untuk Tingkat Desa dan Perangkat Kelurahan untuk Tingkat Kelurahan. BAGIAN KEDUA SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN Pasal 4 (1) Dalam Pembentukan Dusun atau Lingkungan harus memperhatikan syarat-syarat faktor jumlah penduduk, luas wilayah, letak, prasarana dan sarana kondisi kemampuan ekonomi masyarakat; (2) Jumlah Dusun dalam suatu Desa atau Lingkungan dalam suatu Kelurahan disesuaikan dengan kondisi wilayah dan jangkauan pelaksanaan Pemeritah. BAB III PEMECAHAN, PENYATUAN DAN PENGHAPUSAN Pasal 5 (1) Dusun atau Lingkungan yang karena pertimbangan-pertimbangan teknis Pemerintah dan pelayanan terhadap masyarakat, dimungkinkan untuk dipecahkan; (2) Pemecahan Dusun atau Lingkungan dilakukan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul Kepala Desa atau Kelurahan setelah mendapat persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I; (3) Usul Kepala Desa atau Kepala Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini disampaikan kepada Bupati Kepala Daerah melalui Camat setelah mendapat pertimbangan dari Pimpinan Lembaga Musyawarah Desa untuk tingkat Desa dan Perangkat Kelurahan untuk tingkat Kelurahan.

5 Pasal 6 (1) Dusun atau Lingkungan yang karena perkembangan keadaan tidak lagi memenuhi syarat sebagai suatu Dusun atau Lingkungan dimungkinkan untuk disatukan atau dihapuskan; (2) Peyatuan atau Penghapusan Dusun atau Lingkungan dilakukan dengan Keputusan Bupati Kepala Dearah berdasarkan usul Kepala Desa atau Kepala Kelurahan melalui Camat setelah mendapat pertimbangan dari Pimpinan Lembaga Musyawarah Desa dan untuk tingkat Desa dan Perangkat Kelurahan untuk tingkat Kelurahan; (3) Keputusan Bupati Kepala Dearah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini tembusannya disampaikan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 7 Desa atau Kelurahan yang sebelumnya berlaku Peraturan Dearah ini telah mempunyai wilayaah kerja bawahan,.maka wilayah kerja bawahan dimaksud diyatakan sebagai Dusun untuk Desa dan sebagai Lingkungan untuk Kelurahan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 (1) Peraturan Daerah ini dapat disebut PERATURAN PEMBENTUKAN DUSUN DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini sebagai Peraturan dan atau ketentuan lainnya yang bertentangan dengannya, dinyatakan tidak berlaku lagi. (3) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan daerah ini, peraturannya lebih lanjut akan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah; (4) Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan; (5) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang.

6 Sumedang, 22 Pebruari 1983 ==================== DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG SUMEDANG Ketua, ttd ttd SLAMET SYAM SMHK Drs. H. KUSTANDI ANDOERAHMAN Peraturan Daerah tersebut di atas disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal Nomor /SK.1707 Huk/1983. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT II JAWA BARAT Ttd H.A. KUNAEFI Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 11 tahun 1983 seri D Sekretaris Wilayah/Daerah, ttd Drs. Denny Sugandi

7 PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tentang Pembentukan Dusun dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ===================================== I. UMUM Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini diharapkan Organisasi Desa dan Kelurahan lebih baik dan lebih sempurna, sehingga dalam menjalankan tugasnya tidak terjadi perjumbuhan antara Aparat Desa/Kelurahan yang bersangkutan. Dusun dan Lingkungan adalah unsur Organisasi terendah dalam Pemerintahan tetapi mempunyai arti dan tugas yang sangat penting dan berat dalam pelaksanaan segala program Pemerintah, karena Kepala Dusun dan Lingkungan akan berhadapan langsung dengan subyek dan obyek pembangunan ialah masyarakat yang didalamnya terdapat halhal yang sangat komplek. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL BAB I Pasal 1 BAB II Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 KETENTUAN UMUM PEMBENTUKAN Pembentukan Dusun diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati Kepala Daerah melalui Camat, usul tersebut setelah mendapat pertimbangan dari Lembaga Musyawarah Desa dan karena/pembentukan Dusun tersebut akan mempengaruhi perencanaan pembangunan dan pembiayaan supaya dalam perumusannya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ikut peran serta didalamnya. Pasal 4 Jumlah Dusun dalam suatu Desa atau lingkungan dalam suatu Kelurahan ditetapkan minimal dua buah Dusun/lingkungan disesuaikan

8 BAB III Pasal 5 Pasal 6 BAB IV Pasal 7 BAB V Pasal 8 dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing. PEMECAHAN, PENYATUAN DAN PENGHAPUSAN KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP