PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan untuk meningkatkan kemampuan dan kelancaran Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung tentang Pembentukan Banjar Dinas dalam Desa dan Lingkungan dalam Kelurahan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655). 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintahan dan Rancangan Keputusan Presiden; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

2 2 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Pembentukan Kelurahan; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Badung; b. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan exekutif Daerah; c. Kepala Daerah adalah Bupati Badung; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung; e. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam system Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten; f. Banjar Dinas adalah wilayah bagian Desa yang merupakan lingkungan kerja Pemerintahan Desa; g. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten dibawah Kecamatan; h. Lingkungan adalah wilayah bagian Kelurahan yang merupakan wilayah kerja Pemerintahan Kelurahan; i. Badan Perwakilan Desa adalah Badan Perwakilan yang terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat di desa yang berfungsi melestarikan adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

3 3 BAB II PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DAN LINGKUNGAN Pasal 2 (1) Pembentukan Banjar Dinas ataupun Lingkungan terjadi karena pembentukan Banjar Dinas atau Lingkungan baru diluar Dinas ataupun Lingkungan yang telah ada sebagai akibat Pemecahan, penggabungan atau penataan. (2) Banjar Dinas atau Lingkungan dibentuk atas prakarsa masyarakat dan Pemerintah dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk dan persyaratan lain yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pasal 3 Banjar Dinas ataupun Lingkungan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan dapat dihapus atau digabung. BAB III PERSYARATAN PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DAN LINGKUNGAN Pasal 4 Pembentukan Banjar Dinas ataupun Lingkungan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut : a. Jumlah penduduk minimal 500 jiwa atau 100 Kepala Keluarga kecuali dengan pertimbangan lain. b. Luas wilayah yang terjangkauan secara berdaya guna dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat. c. Tersedianya sarana untuk pertemuan masyarakat. d. Tercipta suasana yang memberikan kemungkinan adanya kerukunan hidup beragama dan kerukunan hidup masyarakat dalam hubungannya dengan adat istiadat. e. Memungkinkan kelancaran perkembangan Banjar Dinas ataupun Lingkungan yang selaras sesuai dengan tata masyarakat dan tata ruang wilayah untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan yang lestari. Pasal 5 (1) Batas wilayah Banjar Dinas ataupun Lingkungan harus menggunakan batas alam ataupun batas buatan. (2) Penentuan lokasi batas Wilayah Banjar Dinas atau Lingkungan dilaksanakan bersama antara Kelian Banjar Dinas/Kepala Lingkungan dan Kelihan Banjar Adat yang bersangkutan dengan memasang atau menetapkan tanda batas wilayah. (3) Penetapan Batas Wilayah Banjar Dinas ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan mengacu pada awig-awig Banjar Adat yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan BPD.

4 4 (4) Penetapan Batas Wilayah Lingkungan ditetapkan dengan Keputusan Lurah atas Nama Camat. (5) Pemasangan atau penetapan tanda batas wilayah sebagai dimaksud ayat (2) disaksikan oleh Kepala Desa/Kelurahan yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk dengan membuat Berita Acara. BAB IV MEKANISME PEMBENTUKAN Pasal 6 (1) Pembentukan Banjar Dinas diusulkan oleh Kepala Desa atas prakarsa masyarakat setelah mendapat persetujuan dari Badan Perwakilan Desa kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat. (2) Pembentukan Lingkungan diusulkan oleh Lurah atas prakarsa masyarakat kepada Kepala Daerah melalui Camat. (3) Usul Kepala Desa ataupun Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) oleh Kepala Daerah dimintai persetujuan DPRD. (4) Atas persetujuan DPRD, Bupati menetapkan Keputusan tentang Pembentukan Banjar Dinas ataupun Pembentukan Lingkungan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati. Pasal 8 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang Pembentukan Banjar Dinas dalam Desa dan Pembentukan Lingkungan dalam Kelurahan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

5 5 Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Badung. Disahkan di Badung Pada Tanggal : 20 Nopember 2001 BUPATI BADUNG, ttd A.A. NGURAH OKA RATMADI DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG Nomor : 9 Tanggal : Seri : D Nomor : 6 Sekretaris Daerah Kabupaten Badung ttd I Wayan Subawa, SH Pembina Utama Muda NIP

6 6 PEJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN I. UMUM Dalam upaya meningkatkan dan memperlancar pelayanan kepada masyarakat Banjar Dinas atau Lingkungan yang telah ada dapat dipecah menjadi dua atau lebih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebaliknya Banjar Dinas atau Lingkungan yang karena kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Banjar Dinas ataupun Lingkungan dapat dihapus atau digabung dengan Banjar Dinas ataupun Lingkungan yang lain. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu mengatur tentang pembentukan Banjar Dinas Dalam Desa dan Lingkungan Dalam Kelurahan diatur dalam Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 sampai dengan pasal 3 : Cukup jelas Pasal 4 huruf a : Dengan Pertimbangan lain maksudnya apabila wilayahnya berada pada Daerah terpencil dengan jumlah penduduk kurang dari 500 (lima ratus) jiwa atau 100 (seratus) Kepala Keluarga dapat dibentuk Banjar Dinas atau lingkungan setelah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Badung. Huruf b sampai dengan e : cukup jelas Pasal 5 sampai dengan pasal 9 : cukup jelas