PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS BAGI SISWA SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA
|
|
- Budi Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS BAGI SISWA SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Jong Jek Siang 1, Halim Budi Santoso 2 1, 2. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana ABSTRAK Komunitas di lingkungan sekolah merupakan salah satu wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat, kemampuan serta ekspresi diri siswa. Komunitas yang ada di lingkungan sekolah membutuhkan media sebagai alat publikasi kepada masyarakat. Salah satu media yang banyak disukai remaja adalah melalui video. Melalui video profil, masyarakat umum dapat mengenal komunitas dengan lebih dalam. Video profil dapat digunakan untuk menyampaikan kegiatan dan prestasi yang di miliki oleh komunitas siswa. Dalam pengabdian masyarakat ini, tim pengabdi bekerja sama dengan SMA Bopkri 1 Yogyakarta mengadakan pendampingan pembuatan video profil komunitas bagi siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Kegiatan diikuti oleh 22 siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta kelas 10 dan 11, dan dilaksanakan di laboratorium komputer SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada bulan November 2015 selama 6 kali pertemuan. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok. Ada 3 video profil yang diunggah ke halaman youtube. Kegiatan pengabdian ini memberikan efek yang positif bagi pihak sekolah dan bagi siswa yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini juga memberikan kemampuan tambahan bagi siswa di luar kegiatan akademis. Kata kunci: Komunitas, Video Profil, Pendampingan, SMA Bopkri 1. ABSTRACT Mentoring for Community Video Profile Production to Students of SMA Bopkri 1 Yogyakarta Communities in the school environment is a forum for students to conduct their talents, skills, and selfexpression. Communities in school environments require the media as a means of publication to the public. One of the media that many teenagers are preferred is through video profile. Through a video profile, the public knows the community more closely. Video profiles can be used to promote the activities and achievements gained by the student community. In this community service, a team consist of 2 lectureres incorperate with SMA Bopkri 1 Yogyakarta conducted mentoring to produce community video profile. Mentoring was attended by 22 students classes 10 and 11, and held in the SMA Bopkri 1 computer lab in November 2015, and splitted of 6 meetings. Students were divided into 5 groups. There are three video profiles uploaded to youtube page. This service activities provide a positive effect for the school and for students who participate in the activities. These mentoring also provide additional capabilities for students. Keywords: Community, Video Profile, Mentoring, SMA Bopkri 1 LATAR BELAKANG Dunia remaja sering kali ditandai dengan aktifnya dunia mereka untuk mengikuti banyak kegiatan di lingkungan sekolah. Selain itu, para remaja juga memiliki keinginan untuk dapat dikenal oleh lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan dengan mengikuti kegiatan komunitas ekstrakurikuler di lingkungan sekolah. Semakin seorang remaja dikenal oleh masyarakat, semakin banyak juga orang yang akan mengaguminya. Tak jarang, ketenaran akan menjadikan remaja itu menjadi lebih percaya diri. Hal inilah yang menjadikan komunitas di sekolah, terutama untuk kegiatan ekstrakurikuler menjadi diminati oleh siswa siswa di lingkungan sekolah. 373
2 Kegiatan ekstrakuriler atau komunitas di sekolah merupakan salah satu wujud nyata dari salah satu misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Visi dan misi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015) adalah kementerian memiliki peran untuk memberikan dan mewujudkan pembelajaran yang bermutu. Kegiatan ekstrakurikuler menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (1994) adalah kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam tatap muka, dilaksanakan untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan olahraga. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya kegiatan ekstrakurikuler, tidak hanya sebatas pada kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Saputra (1998), beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah : (1) Segala kegiatan sekolah harus diarahkan kepada pembentukan pribadi anak; (2) Kegiatan ekstrakurikuler harus ada kesesuaian antara program dengan kebutuhan masyarakat; (3) Kegiatan ekstrakurikuler harus sesuai dengan karakteristik anak; (4) Kegiatan ekstrakurikuler harus mengikuti arah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan pertimbangan di atas, kegiatan ekstrakurikuler harus dikembangkan berdasarkan 4 faktor. Kegiatan ekstrakurikuler harus dikembangkan untuk: (1) menyiapkan peserta didik menjadi orang yang bertanggung jawab; (2) menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pribadinya; (3) menyiapkan dan mengarahkan pada suatu spesialisasi yang memiliki kemampuan di luar kegiatan akademik (Saputra, 1998). Dalam perkembangannya, kegiatan ekstrakurikuler ini berubah menjadi komunitas sekolah dimana para siswa akan mengembangkan bakat dan kemampuannya, diluar kegiatan akademik. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian kegiatan di sekolah yang harus diikuti oleh peserta didik di luar jam tatap muka. Komunitas di sekolah merupakan salah satu kegiatan penyangga di luar kegiatan akademik untuk meningkatkan kapasitas siswa. Untuk mempublikasikan kegiatan kegiatan yang dimiliki oleh komunitas sekolah, para anggota dan pengurus komunitas tersebut harus aktif mempublikasikan kegiatannya dalam mendia sosial. Komunitas siswa tersebut menyadari pentingnya komunitas sebagai suatu identitas bagi komunitasnya dan berusaha untuk memperkenalkan identitas tersebut kepada orang lain. Salah satu cara untuk memperkenalkan identitas dan kegiatan komunitasnya pada orang lain adalah melalui pemanfaatan teknologi multimedia yang banyak digunakan di aplikasi berbasis web. Dengan menggunakan video, penyajian informasi menjadi lebih menarik dan interaktif. Schade (2014) menyatakan bahwa tidak ada aturan yang standar bahwa semua pengguna aplikasi langsung menonton video yang ditampilkan pada sebuah halaman web, karena ada beberapa pengguna yang membaca teks yang ada di sekitar video terlebih dahulu dan ada yang tidak berminat untuk menonton video yang ditampilkan, sehingga tidak ada jaminan bahwa video yang ditampilkan akan ditonton oleh pengguna secara langsung. Dengan demikian maka pada aplikasi yang akan dibangun pengguna akan diarahkan untuk menonton video resep masakan pada halaman yang berbeda atau menekan tombol untuk menonton video yang ditampilkan. Hal tersebut dapat menghindari pengguna yang tidak ingin menonton video secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, maka di butuhkan suatu video profil yang dapat membantu untuk menyajikan informasi yang interaktif dalam mempublikasikan komunitas yang ada di lingkungan sekolah. MASALAH Pembuatan profil komunitas yang bagus tidaklah mudah. Profil yang hanya dibuat dengan tidak serius, akan menjadi promosi negatif bagi komunitas tersebut. Siswa harus memiliki kemampuan yang bagus untuk mengabungkan konsep dan teknis editing gambar / video. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini akan memberikan kemampuan dasar bagi anggota komunitas dalam konsep dan teknis editing gambar / video. Kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk memberikan pelatihan bagi siswa SMA agar dapat membuat profil yang bagus bagi komunitasnya. 374
3 METODE PELAKSANAAN Kegiatan pengabdian ini di lakukan di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dengan menggunakan metode pelaksanaan sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan pihak sekolah Setelah diperoleh daftar peserta dan waktu pelatihan, pengabdi akan berkoordinasi dengan sekolah untuk mengkategorikan siswa berdasar kelas, aktivitas pilihan, dan kondisi siswa. Koordinasi ini diperlukan agar proses pembagian kelompok waktu pembuatan profil berjalan lancar. Sekolah juga mempersiapkan laboratorium. Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian, sekolah menyediakan laboratorium. Akan tetapi, sistem operasi yang digunakan oleh pihak SMA Bopkri 1 Yogyakarta tidak mendukung penggunaan perangkat lunak yang digunakan. Oleh karena itu, siswa diminta membawa laptop sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien. 2. Pelatihan Pelatihan dilakukan selama 6 kali pertemuan selama bulan November Materi pelatihan adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan 1 : a) Siswa diberi penjelasan tentang profil dan bagaimana langkah-langkah pembuatannya. b) Siswa diminta membuat kelompok berdasarkan interest kegiatannya (3-4 siswa/kelompok). Siswa diberi tugas untuk membuat skenario cerita yang akan disampaikan, kelebihan dan penekanan yang ingin ditampilkan, detil aktivitas yang akan ditampilkan. 2) Pertemuan 2 : a) Hasil skenario cerita didiskusikan dan diberi pengarahan untuk memperbaiki yang masih kurang. b) Siswa diajarkan tentang teknik perekaman video/gambar. c) Siswa mempraktekkan perekaman video/gambar untuk keperluan pembuatan profil. d) Siswa diberi tugas untuk merekam aktivitas komunitas. 3) Pertemuan 3 dan 4 : a) Siswa diajarkan dan diberi pendampingan tentang teknik mengedit video. Siswa mempraktekkannya dengan mengedit video yang telah dibuatnya. b) Siswa diberi tugas untuk menyempurnakan video yang dibuat, serta menambahkan aktivitas yang kurang. 4) Pertemuan 5 dan 6 : a) Tiap kelompok mempresentasikan video profil komunitas yang telah dibuat serta dilakukan diskusi. Hasil diskusi dipakai siswa untuk menyempurnakan profil yang dibuatnya b) Siswa mengunggah hasil video profil ke youtube untuk dapat dipublikasikan ke masyarakat umum HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian pelatihan pembuatan video profil ini diikuti oleh 13 siswa yang terbagi dalam 3 kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah : (1) Animus; (2) XI MIPA 4; (3) XI MIPA 2 & 5. Semua peserta kegiatan pengabdian ini berasal dari jurusan IPA. Berikut ini adalah dokumentasi kegiatan pengabdian pelatihan pembuatan video profil di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. 375
4 Gambar 1: Siswa Mengikuti Pelatihan Video Editing Gambar 1 di atas, memperlihatkan suasana siswa yang sedang melakukan editing terhadap video dan gambar yang di dapatkan oleh mereka sebagai hasil dari pertemuan 1 dan 2. Di samping itu, terdapat interaksi dua arah antara peserta dan tim pengabdi. Gambar 2: Interaksi antara Tim Pengabdi dan Siswa Peserta Pelatihan Pendampingan Pembuatan Video Profil Komunitas bagi Siswa SMA Bopkri 1 Pada Gambar 2 di atas, ketua tim pengabdi melakukan interaksi dengan siswa dan memberikan sejumlah masukan terhadap proses video editing yang dilakukan oleh siswa. Peserta juga melakukan diskusi dengan rekan mereka, baik dalam satu kelompok maupun berbeda kelompok (Gambar 3). Mereka melakukan diskusi untuk mematangkan konsep yang akan digunakan siswa dalam mendeskripsikan video profil yang akan di bentuk. Gambar 3: Suasana Diskusi Video Editing 376
5 Gambar 4: Presentasi Hasil Video Editing Pada gambar 3 diatas nampak suasana diskusi yang terjadi antarpeserta dalam kegiatan pengabdian ini. Para peserta mencoba untuk mematangkan konsep video profil yang akan dibuat oleh masing masing kelompok. Selain itu, beberapa siswa mencoba untuk mengeksplorasi beberapa fitur dan fungsi yang terdapat dalam perangkat lunak yang digunakan, yaitu Sony Vegas Pro 11. Setelah menyelesaikan profil yang dibuat oleh peserta, masing masing kelompok mempresentasikan hasil video profil seperti terlihat pada ganbar 4 diatas. Peserta mempresentasikan tentang konsep profil yang diusung dan memutar hasil profil yang dibuatnya. Setelah mempresentasikan profil yang dibuat, tim pengabdi memberikan masukan terhadap profil yang dihasilkan. Pengabdian ini menghasilkan 3 video profil dari 3 kelompok yang mengikuti pelatihan dan pendampingan ini. 3 video tersebut di unggah ke dalam website youtube dengan format judul SI@UKDW Goes to BOSA: <<NAMA KELOMPOK>>. Berikut ini adalah detail kelompok yang mengunggah video tersebut: 1. Kelompok ANIMUS Kelompok ini beranggotakan 5 orang siswa, yaitu : a. Daniel Axcella Kurniawan, X MIPA 4 b. Aloysius Josua T., X MIPA 4 c. Demitries Baskara Rivaldo, X MIPA 4 d. Elbert Hendrata, X MIPA 4 e. Elgrit, X MIPA 1 Hasil dari video profil kelompok ANIMUS dapat di lihat di tautan web: 2. Kelompok XI MIPA 4 Kelompok ini beranggotakan 3 orang siswa, yaitu : a. Nicholas, XI MIPA 4 b. Angga, XI MIPA 4 c. Rey, XI MIPA 4 Hasil dari video profil kelompok XI MIPA 4 dapat di lihat di tautan web: 3. Kelompok XI MIPA 2 & 5 Kelompok ini beranggotakan 4 orang siswa, yaitu: a. Cycillia Ernita A (XI MIPA 2) b. Jessica Chandra S (XI MIPA 2) c. Jessiva Chandra S (XI MIPA 2) d. Yohanna Tania (XI MIPA 4) Hasil dari video profil kelompok XI MIPA 2 & 5 dapat di lihat di tautan web: 377
6 Siswa sangat antusias untuk mengikuti pelatihan video editing ini. Hal ini tampak dari kegiatan mereka pada saat pengambilan gambar di sekolah. Bahkan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi juga menyambut positif kegiatan ini. Siswa SMA Bopkri 1 menjadi memiliki kemampuan tambahan dalam melakukan editing video dan pembuatan video profile. Secara keseluruhan, hasil video editing tersebut sudah cukup memuaskan, terutama untuk peserta level pemula. Pada hasil akhir video terdapat beberapa kekurangan yang sering di temui dalam proses pembuatan video profile, yaitu: 1. Teknik perekaman yang kurang sehingga muncul noise pada saat pengambilan gambar. 2. Siswa kurang mempertimbangkan alur cerita yang akan disajikan pada video profile tersebut. 3. Hasil perpindahan gambar yang masih kurang sempurna. 4. Pengaturan suara wawancara yang terlalu pelan di bandingkan dengan suara latar. Dalam masa pelatihan, terdapat beberapa kendala yang terjadi: 1. Fasilitas komputer di laboratorium di SMA Bopkri 1 tidak memadai. Sistem Operasi di SMA Bopkri 1 menggunakan Windows XP. Sedangkan kebutuhan sistem operasi untuk perangkat lunak Sony Vegas Pro menggunakan Windows 64 bit. Dengan demikian, tim tidak dapat menggunakan komputer yang di sediakan oleh pihak SMA Bopkri 1. Oleh karena itu, tim memutuskan untuk meminta peserta pelatihan membawra laptop pribadi dan di pasang Sony Vegas Pro. 2. Terdapat beberapa kelompok yang tidak kompak. Terdapat anggota kelompok yang tidak membawa hasil pengambilan gambar yang akan dijadikan sebagai materi dalam video editing. Hal ini mengakibatkan mundurnya jadwal presentasi akhir. Secara umum pelatihan ini memberikan manfaat dalam hal peningkatan kemampuan dan ketrampilan siswa dalam hal video editing dan pembuatan video profil. Pada kegiatan pelatihan ini masih terdapat beberapa kendala, diantaranya terdapat beberapa kelompok yang tidak kompak. Ditemukan pula anggota kelompok yang tidak membawa hasil pengambilan gambar yang akan dijadikan sebagai materi dalam video editing. Hal ini mengakibatkan mundurnya jadwal presentasi akhir. KESIMPULAN Kegiatan pengabdian yang dilakukan di SMA Bopkri 1, Yogyakarta dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Kegiatan pengabdian ini sangat disambut positif baik oleh pihak sekolah maupun pihak siswa SMA Bopkri 1 sebagai peserta. Kegiatan ini dapat memberikan kemampuan tambahan bagi siswa SMA Bopkri 1, terutama dalam hal pembuatan video profil dan video editing. 2. Kegiatan pengabdian ini juga dapat meningkatkan kerjasama yang telah terjalin selama ini antara pihak Fakultas Teknologi Informasi dengan pihak SMA Bopkri 1, Yogyakarta. Untuk pelaksanaan pengabdian selanjutnya, penulis menyarankan beberapa hal: 1. Kegiatan pengabdian ini dapat ditingkatkan untuk SMA lain di Yogyakarta. 2. Kegiatan pengabdian ini dapat di lakukan pada tahun depan dengan topik yang berbeda, seperti web design, pembuatan mading online, dan pemrograman dasar bagi anak SMA. 3. Kegiatan pengabdian dapat juga dilakukan di laboratorium yang dimiliki oleh Fakultas Teknologi Informasi. 378
7 DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. Jakarta: Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Visi Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : Saputra, Y. M. (1998). Pengembangan Kegiatan KoEkstrakurikuler. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Schade, A. (2014, November 16). Video Usability. Retrieved from Nielsen Norman Group: Data diakses pada 28 September 2016 SESI TANYA JAWAB Nama Pemakalah Nama Penanya Asal Institusi Isi Pertanyaan Jawaban J.J.Siang Dhanang. P Igu. Supriah Sudrajat Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Sarjanawiy ata Tamansisw a Apakah sudah diarahkan pada industri kreatif dan pengurusan HAKI? Apakah dampaknya untuk siswa? Masih jauh, tujuan awal siswa bisa buat video Faktualnya punya ketrampilan tambahan.pengalaman praktis. Siswa respon terhadap kegiatan tersebut F Budi Setiawan Universitas Katolik Soegijapra nata Apakah ada prosedur baku yang disusun untuk dapat memperoleh hasil yang baik? Tidak ada prosedur yang baku. Karena membuat video ini seni. Prosedur baku tidak ada. Sudah diajarkan bagaimana membuat skenario video. 379
1. Pendahuluan PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS DI LINGKUNGAN SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 69-74 PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS DI LINGKUNGAN SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA THE TRAINING OF COMMUNITIES PROFILE VIDEO MAKING AT BOPKRI 2
Lebih terperinciUsaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah
Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM
ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM PELATIHAN INTERNET DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Oleh : Edi Saputra, S.T., M.Sc./ NIDN. 0008018505 Reni Aryani, S.Kom., M.S.I./NIDN. 0022018801
Lebih terperinciWEBSITE INFORMASI KOMUNITAS DI KOTA MALANG
JIMP - Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.1 Maret 2017 ISSN 2503-1945 WEBSITE INFORMASI KOMUNITAS DI KOTA MALANG Bias Surya Perkasa 1, Syahroni Wahyu Iriananda 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS
BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS Bab ini membahas hasil implementasi perancangan B3TS sebagai sistem peningkatan kemampuan otak dengan membangun simulasi skenario interaksi B3TS. V.1 Tujuan Simulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman yang serba modern sekarang ini, teknologi menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat umum, baik itu dalam mencari infomasi maupun mentransfer informasi ke
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian Gambaran umum obyek penelitian pada penelitian ini menggambarkan atau memuat tentang objek yang diteliti baik
Lebih terperinciPENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKTIF MAHASISWA BIOTEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AKTIF MAHASISWA BIOTEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR Ratih Restiani Prodi Biologi, Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen
Lebih terperinciImproving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic
14 Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Katolik Rajawali Makassar melalui Pendekatan Inkuiri Berbasis PBI pada Materi Pokok Larutan Penyangga Improving Student Activity Learning Class
Lebih terperinciPOST PRODUCTION. Pasca Produksi
POST PRODUCTION Pasca Produksi Nama : ACHMAD SETYAWAN YUSMAR TTL : Makassar 25 Juni 1995 Alamat : Jl. Kusandar no : 9 Bojonegoro +6285311649848 www.facebook.com/setyawan2506 SEBELUM POST PRODUCTION PASTIKAN
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja Praktek
Topik : Pengembangan Modul E learning Bahasa Inggris SMA kelas X Oleh : Dephira Amenike 0606101263 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 2009 Pelaksana Nama : Dephira Amenike NPM : 0606101263 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGANTAR ROBOTIKA BERBASIS LEGO NXT SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA SMA
PELATIHAN PENGANTAR ROBOTIKA BERBASIS LEGO NXT SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA SMA Laurentius Kuncoro Probo Saputra 1, Yuan Lukito 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah populasi penduduk yang semakin bertambah dan perkembangan zaman yang semakin meningkat, mengakibatkan kebutuhan masyarakat lokal dan non lokal akan tempat
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa
PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA) MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah
Lebih terperinciTEKNIK MULTIMEDIA Dosen Pembina :
TEKNIK MULTIMEDIA Dosen Pembina : Bella Hardiyana, S. Kom, M. Kom Chapter VIII MEREKAM VIDEO DENGAN CAMTASIA STUDIO 8 OVERVIEW Overview Camtasia adalah software (perangkat lunak) yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SISTEM INFORMASI DAN PROMOSI TK NEGERI 2 YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. Diajukan oleh :
PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI SISTEM INFORMASI DAN PROMOSI TK NEGERI 2 YOGYAKARTA Naskah Publikasi Diajukan oleh : Kharisma Arif Abdullah 06.02.6256 Etik Susiani 07.02.6649 Tri Wahyuningsih 07.02.6670 JURUSAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi, sosial media beserta perkembangan website penyedia video semakin marak. Tentu kita mengenal diantaranya seperti youtube, vimeo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah skateboard diawali sekitar tahun 1950 di California, Amerika Serikat. Pada saat itu sedang banyak yang menggandrungi olahraga surfing dan sepatu roda, kemudian
Lebih terperinciPenggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya
Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Indra Budi Trisno indrabt@gmail.com Robby Kurniawan Budhi robby@widyakartika.ac.id Yonatan Widianto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang
3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ikesutiyaningsih (2003), aplikasi telemedicine di Indonesia sudah berkembang sekitar 35% dan akan berkembang lebih pesat lagi dalam beberapa tahun kedepan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun ajaran 2013/2014 pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai bahan ajaran pendidikan sekolah dasar selama kurang lebih 5 tahun ke depan menggantikan kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Andi Munar (2009 : 50) seiring dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, dunia perusahaan dan juga organisasi mulai menggunakan teknologi informasi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi perusahaan atau apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Company profile memiliki peranan cukup penting bagi sebuah perusahaan yang melakukan business to business karena dapat mempresentasikan visi dan misi perusahaan
Lebih terperinciPerbandingan Ketrampilan Penggunaan Aplikasi Edit Vidio Adobe Premiere dan Sony Vegas pada Siswa Kejuruan Multimedia. (Studi di SMK N 1 Pringapus)
Perbandingan Ketrampilan Penggunaan Aplikasi Edit Vidio Adobe Premiere dan Sony Vegas pada Siswa Kejuruan Multimedia (Studi di SMK N 1 Pringapus) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Lebih terperinciLampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet
L1 Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet Kelas : Jenis Kelamin : Pria Wanita 1. Usia Anda sekarang : a. < 15 tahun b. 15 20 tahun c. 20 25 tahun d. 25 30 tahun e. > 30 tahun 2. Seberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Lebih terperinciJ. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISTIM KOLOID Asrial 1), Arnina Dwijaya 2) 1) Staf Pengajar di Program Magister Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT. Key : student management, statistic informatation, calculation of students' grades. ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Year of 2009/2010 is the first year for the National Programme BPK PENABUR High School Sukabumi to start their teaching and learning activities. To support the student s management resource and
Lebih terperinciPENERAPAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PENERAPAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Panji Wisnu Wirawan 1), Moch. Abdul Mukid 2) 1 Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO
Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 1-6 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN WEBSITE DAN E-LEARNING SEKOLAH
PENGEMBANGAN WEBSITE DAN E-LEARNING SEKOLAH Dedi Trisnawarman 1 Abstract: Internet is a technology that has been popular in the community, especially in urban communities and the website is one of the
Lebih terperinciMultimedia Interaktif Universitas Kristen Maranatha
Multimedia Interaktif ABSTRACT The advancement of computer technology enables various aspects of implementation, of networking, multimedia, database, etc. Multimedia has close relationship with the computer
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE MENGGALI POTENSI REMAJA. Oleh Stevanus Gunawan NRP
ABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE MENGGALI POTENSI REMAJA Oleh Stevanus Gunawan NRP 1264038 Masa remaja merupakan sebuah masa yang tepat untuk terus belajar, meningkatkan potensi dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERAN MGMP MATEMATIKA SMK KABUPATEN MALANG MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN E-MODUL MATEMATIKA SMK. Universitas Kanjuruhan Malang
UPAYA MENINGKATKAN PERAN MGMP MATEMATIKA SMK KABUPATEN MALANG MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN E-MODUL MATEMATIKA SMK 1) Nyamik Rahayu Sesanti, 2) Retno Marsitin, 3) Rini Agustina 1) nyamik@unikama.ac.id, 2)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam penyusunan skripsi ini adalah bagainama merancang simulasi 3 dimensi mengenai gedung perguruan PAB 1 Helvetia
Lebih terperinciMEREKAM DAN MENGELOLA VIDEO KEGIATAN KHUSUS, TANTANGAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS TEKNIK UGM
Mewujudkan Pustakawan Berkualitas dan Inovatif MEREKAM DAN MENGELOLA VIDEO KEGIATAN KHUSUS, TANTANGAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS TEKNIK UGM Bagus Wijaya PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH
Lebih terperinciUser Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.
User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014) https://pjj.telkomuniversity.ac.id/ Kampus Telkom University Jl. Telekomunikasi, Dayeuhkolot,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8
TUGAS AKHIR METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 (Studi Kasus : SMP N 1 Tawangsari) Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II Fenny Trisnawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau E-mail : fenny_tr@yahoo.com
Lebih terperinci1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SURVEY, QUESTION, READ, RECITED, REVIEW (SQ3R) DAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
Lebih terperinciKUESIONER EVALUASI KESIAPAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI SMU PANGUDI LUHUR I. (Untuk diisi Pihak Sekolah) Nama Yayasan :...
L1 KUESIONER EVALUASI KESIAPAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI SMU PANGUDI LUHUR I (Untuk diisi Pihak Sekolah) (Diisi oleh Pimpinan Sekolah) I. Identitas Sekolah Nama Yayasan :... Nama Sekolah : Nama Pimpinan:...
Lebih terperinciSTUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK
STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP 2010-2011 Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan materi yang dapat
Lebih terperinciIKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011
PERANGKAT KERJA IKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011 Sekretaris Kabinet (Cabinet Secretary) DESKRIPSI KERJA: 2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kesekretariatan organisasi secara umum 3.
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK MEDIA INFORMASI SMA QURANIAH PALEMBANG
REKAYASA PERANGKAT LUNAK MEDIA INFORMASI SMA QURANIAH PALEMBANG Herlinda Kusmiati Jurusan Ilmu Komputer, Sistem Informasi STMIK PalComTech, Palembang Email : herlinda_k@palcomtech.ac.id ABSTRAK Seiring
Lebih terperinciMembangun Komunitas Belajar Bagi Guru Matematika Melalui Lesson Study
Membangun Komunitas Belajar Bagi Guru Matematika Melalui Lesson Study Oleh Djamilah Bondan Widjajanti Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY e mail: dj_bondan@yahoo.com Abstrak Menghadapi tantangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan terkesan monoton yang menyebabkan para siswa jenuh untuk belajar, sehingga para siswa kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi web semakin pesat sejak munculnya teknologi internet. Hal ini sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Guru 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam) 2. Menurut anda, apakah yang menjadi kendala
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perkembangan teknologi yang semakin maju menghasil kan sebuah produk bernama smartphone. Smartphone merupakan alat komunikasi dimana di dalam komponen dalam terdapat otak virtual
Lebih terperinciIbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA
IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karya yang maksimal, diadakan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai ajang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, media massa pun berkembang dengan pesat. Begitu pula dengan film. Di Indonesia, film tidak hanya merupakan sebuah karya
Lebih terperinciWEBSITE INFORMASI COMPUTER ENGINEERING
WEBSITE INFORMASI COMPUTER ENGINEERING Yogi Ferandi 0727008 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Bandung ABSTRAK Tujuan Perancangan Website Informasi
Lebih terperinciTUTORIAL MEREKAM DAN MENGEDIT VIDEO DENGAN CAMTASIA
TUTORIAL MEREKAM DAN MENGEDIT VIDEO DENGAN CAMTASIA Camtasia Studio Software (perangkat lunak) yang dikembangkan oleh TechSmith Coorporation. Camtasia ini sendiri digunakan untuk merekam semua aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangkut akademik kesiswaan. Sebagai contoh dengan adanya sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang SMA PGRI Sumenep salah satu sekolah yang belum memiliki sistem informasi ini dirasa sangat memerlukan sistem informasi guna memberikan kemudahan baik kepada pengajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam hal multimedia berkembang dengan pesat seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia banyak digunakan sebagai
Lebih terperinciPengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa
Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No. 2, November 2014 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi yang berkembang pesat dibanding beberapa tahun lalu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Informasi dianggap memiliki peran yang amat sangat penting di dalam sumber daya manusia yang berkualitas. Dan pada saat ini kita hidup di era teknologi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA LECTUREMAKER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA MELALUI PENERAPAN PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY
JRPK Vol. 3 No. 1 Juni 2013 A. G. Pangastuty. et. al. PENGEMBANGAN MEDIA LECTUREMAKER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA MELALUI PENERAPAN PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY Ajeng Gentry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga yang menjadi sarana belajar bagi seorang individu. Sekolah merupakan suatu lingkungan formal yang di dalamnya terdapat
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :163-174 PERSEPSI SISWA CIBI TERHADAP FAKTOR LINGKUNGAN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya)
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan indera pendengaran manusia. Musik mampu menggambarkan suasana yang disampaikan lewat lirik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, tuntutan informasi yang lebih cepat menjadi aspek penting bagi organisasi untuk menuju arah yang
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN
III. DATA PERANCANGAN A. Data Objek Perancangan 1. Identitas PT. Pelita Media Nusantara PT. Pelita Media Nusantara adalah sebuah perusahaan distributor yang menjadi perantara penyalur produk dari pabrikan
Lebih terperinciPELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM Muhammad Taufik*, Sutrio, Syahrial A, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram *Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PADA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG BERBASIS MULTIMEDIA
SISTEM INFORMASI PADA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG BERBASIS MULTIMEDIA Deni Erlansyah Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jl. Jendral A. Yani No. 12 Plaju Palembang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video edukasi tentang penanganan
Lebih terperinciVISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8
KomuniTi, Vol. I V No.1 Januari 2012 69 VISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 Aris Rakhmadi, Umi Fadlilah, Yasid
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Humas adalah pusat informasi sebuah institusi. Setiap informasi baik itu informasi keluar dan informasi masuk akan melalui humas. Begitu pula dengan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, salah satunya pada bidang komputer. Komputer memegang peranan penting dalam mempermudah
Lebih terperinciINOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT
INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti ingin menunjukan karya dari Daniel Alamsjah kepada masyarakat bahwa Bukit Rhema
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah singkat dan struktur perusahaan Kursus Baca dan Tulis GAFA, sistem yang sedang berjalan, analisis permasalahan yang dihadapi,
Lebih terperinciTAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA
TAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA 1. Tampilan awal e-learning (biothink.web.id) Log in untuk administrator dari e-learning pada bagian kiri, sedangkan untuk member baru (peserta didik),
Lebih terperinciIbm Smk Muhammadiyah Sumoroto Pelatihan Pembuatan Film Animas Dyah Mustikasari Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Ibm Smk Muhammadiyah Sumoroto Pelatihan Pembuatan Film Animas Dyah Mustikasari Universitas Muhammadiyah Ponorogo dyah.mustikasari@gmail.com Abstrak SMK mempunyai tujuan mencetak lulusan yang siap kerja.
Lebih terperinciLAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta
LAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta 1. Apakah di SMA Negeri 112 Jakarta sudah mempunyai sistem akademik berbasis WEB? Belum, SMA Negeri 112 hanya
Lebih terperinci2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.
PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi. B. Strategi Desain
BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Gambar 2.1 Kerangka berpikir studi B. Strategi Desain Proses Kreatif perancangan multimedia interaktif mengenai Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar)
Lebih terperinciPANDUAN MENGELOLA KELAS ONLINE
PANDUAN MENGELOLA KELAS ONLINE PENGANTAR Pada bagian sesi ini dibahas mengenai menggunakan fitur-fitur untuk mengelola kelas online. Fitur tersebut meliputi setting kelas, menu Administration, Mode edit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat
Lebih terperinciPendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari?
LAMPIRAN Kuesioner Murid 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? o < 1jam (kurang dari 1 jam) o 1 jam- 2 jam o 2 jam 3 jam o > 3 jam (lebih dari 3 jam) o Tidak sama sekali
Lebih terperinciPanduan Dasar Penggunaan Cool Edit Pro 2.1
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Panduan Dasar Penggunaan Cool Edit Pro 2.1 Modul Praktikum Dasar Broadcasting M.Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom 14 Cool Edit merupakan aplikasi computer
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas hasil-hasil penelitian tentang pemilihan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB II ANALISIS MASALAH
BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini telah berkembang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan bermunculan peralatan teknologi canggih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi dan informasi berbasis komputer pada saat ini sangat digemari hampir setiap orang. Hal ini membuat hampir setiap orang mengedepankan
Lebih terperinciPEMBUATAN VIDEO COMPANY PROFILE BTMP-BPPT KAWASAN PUSPIPTEK. : Mohamad Yani : 1B114820
PEMBUATAN VIDEO COMPANY PROFILE BTMP-BPPT KAWASAN PUSPIPTEK Nama NPM Dosen Pembimbing : Mohamad Yani : 1B114820 : Dr. Setia Wirawan, SKom, MMSI LATAR BELAKANG MASALAH Multimedia dari waktu ke waktu berubah-ubah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ledo. awalnya berdiri dibawah kepemimpinan yang dibuat oleh Dinas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ledo SMA Negeri 1 Ledo berdiri pada tahun 1978. Sekolah ini pada awalnya berdiri dibawah kepemimpinan yang dibuat
Lebih terperinciEvolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi
Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Leo Willyanto Santoso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI ANIMASI KARTUN SEDERHANA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA KOMUNITAS ISTIMEWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
ARTIKEL SKRIPSI ANIMASI KARTUN SEDERHANA KASKUS REGIONAL YOGYAKARTA KOMUNITAS ISTIMEWA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH Disusun oleh Nama : Tara Putri Goezies Nomor Mahasiswa : 12070505 Program Studi : Teknik
Lebih terperinciClick to edit Master title style
Click to edit Master title style KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Bimbingan Teknis Admin Pusat Belajar
Lebih terperinciWORKSHOP PEMBUATAN MODUL KETERAMPILAN MEDIS GELOMBANG IV TAHUN
CATATAN MONEV WORKSHOP PEMBUATAN MODUL KETERAMPILAN MEDIS GELOMBANG IV TAHUN 2012 Tangerang, 19-20 September 2012 Catatan Umum Kegiatan : 1. Latar belakang diadakan kegiatan ini adalah sebagai tindak lanjut
Lebih terperinci