Oleh: Sutikno SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek
|
|
- Deddy Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL TPS PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 SALAMREJO KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2011/2012 Oleh: Sutikno SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika melalui penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share pada siswa kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Trenggalek semester ganjil Tahun 2011/2012 yang berjumlah 24 siswa. Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa prestasi belajar Matematika pada siswa kelas V1 SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek masih rendah yang disebabkan oleh rendahnya prestasi belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dan dengan melalui penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share dalam proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share dalam proses pembelajaran ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar dan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan KabupatenTrenggalek. Sebagai implikasinya adalah perlu dilakukan upaya peningkatan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI A SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek melalui penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share dalam proses pembelajaran, sehingga akan meningkatkan perhatian dan minat belajar, di samping itu pula dapat melibatkan siswa secara langsung dan aktif serta proses pembelajaran berjalan secara efektif, penuh kreatif juga menciptakan kondisi yang menyenangkan dan akhirnya berdampak pada prestasi belajar Matematika pada siswa dapat meningkat. Kata Kunci: penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share, peningkatan prestasi belajar matematika Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Tahun 2003 menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini kualitas pendidikan diharapkan akan dapat menghadapi tantangan di masa mendatang. Hal ini sesuai dengan pendapat Drest (1998:109) yang menyatakan bahwa manusia unggul tak lain adalah manusia intelektual yang memiliki ciri-ciri terbuka kepada seluruh kenyataan, mampu dan sanggup bergaul dengan golongan sosial manapun, juga orang bebas tapi hormat kepada rakyat jelata, tidak merasa rendah diri karena telah menjadi pribadi-pribadi yang dewasa, tidak fanatik, intelektual tidak mengejar pengukuhan diri dari orang lain, berani berpendirian namun tidak takut mengaku salah atau keliru kalau memang demikian, seorang intelektual ditentukan oleh watak yang berhasil menyaturagakan pendidikan dengan kehidupannya, tidak oleh pengetahuan meluas yang merupakan tempelan belaka. Salah satu komponen pendidikan adalah Guru. Peran seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam 147
2 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 kelas hendaklah mampu membangkitkan dan mendorong serta meningkatkan peran aktif siswa. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Dalam mewujudkan tugas guru dalam proses pembelajaran, kepala sekolah juga berperan penting membantu memecahkan permasalahan guru saat menemukan masalah terkait proses pembelajaran. Kepala sekolah dan guru pengajar mampu bekerjasama untuk mewujudkan tujuan sekolah yaitu mencerdaskan siswa siswanya sehingga mampu memberikan nama baik sekolahan bagaimanapun caranya. Namun kenyataannya dari hasil kunjungan kelas pada saat monitoring di SDN 2 Salamrejo khususnya di kelas VI menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran Matematika masih banyak berada di bawah SKBM (65). Oleh karena itu perlu adanya perbaikan proses pembelajaran Matematika agar terjadi perubahan kearah peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan pengamatan dari kepala sekolah selaku peneliti, ternyata rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: (1) Dalam proses pembelajaran siswa masih diperlakukan sebagai obyek, dalam arti guru masih saja menerapkan metode konvensional yaitu ceramah, dengan demikian siswa praktis tidak aktif dalam menerima materi pelajaran; (2) Kondisi kelas seperti ini mengakibatkan timbulnya kejenuhan dan akhirnya banyak siswa yang mengantuk, apalagi kalau pembelajaran berlangsung pada jam terakhir. Di samping itu juga siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran yang berakibat materi yang diterima masih bersifat abstrak dan banyak berupa hafalan. Pada hal materi Matematika merupakan materi yang lebih banyak bersifat terapan bukan hafalan; (3) Kondisi pembelajaran yang mengakibatkan tingkat daya serap siswa dan prestasi belajar siswa pun menjadi rendah dengan kondisi pembelajaran seperti ini tentu kurang menarik perhatian dan minat siswa serta kurang dapat membangkitkan prestasi belajar siswa. Agar proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas, maka diperlukan usaha untuk mencari jalan keluar yang terbaik agar kondisi seperti ini dapat diatasi sehingga di kemudian hari prestasi belajar siswa dapat menjadi lebih baik dari kondisi sekarang ini. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah melalui pemilihan strategi/ metode pembelajaran yang dapat membangkitkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa serta dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran juga dapat memancing keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran terutama materi Matematika. Dengan pemanfaatan strategi/ metode pembelajaran yang tepat maka tujuan pembelajaran yang telah dituangkan dapatlah dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Slavin (1994:224) bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu strategi atau metode penyampaian pembelajaran yang efektif dan efisien, karena belajar itu lebih dari mengingat.
3 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS Dalam memilih strategi pembelajaran hendaknya lebih menekankan pada kondisi dimana keterlibatan langsung siswa aktif dalam proses pembelajaran secara optimal. Menurut penulis untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa perlu dikembangkan metode pembelajaran yang dewasa ini telah banyak diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini di anggap akan sangat membantu pemecahan masalah pembelajaran Matematika di kelas VI mengingat pembelajaran ini mampu membantu siswa untuk memahami konsepkonsep, menumbuhkan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Ketrampilan kooperatif menjadi semakin penting untuk menunjang keberhasilan siswa dalam rangka menghadapi tuntutan lapangan kerja yang berorientasi pada tim, karena pentingnya interaksi dalam tim maka penerapan strategi pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran menjadi lebih penting lagi. Penerapan strategi pembelajaran kooperatif, merupakan esensi dari implementasi teori Konstruktivisme yang menurut Jusuf kasrori (1991) adalah adanya ide bahwa siswa harus secara individu menemukan dan menstransfer informasi-informasi kompleks apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teori Konstruktivisme memandang siswa secara terus menerus harus aktif mengkaji informasi-informasi baru utamanya yang justru berbeda bahkan berlawanan dengan aturan-aturan lama yang diketahuinya. Siswa juga dituntut untuk secara kritis mampu merevisi aturan-aturan tersebut jika dirasa sudah tidak memadai lagi sejalan dengan perkembangan fakta empiris ataupun konsep-konsep teoritis mutakhir. Kemudian menurut Sriyono (1991: 9), bahwa strategi pembelajaran CBSA merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subyek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betulbetul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Lebih lanjut pendapat Sriyono (1991:25) mengatakan bahwa kualitas proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dapat ditunjukkan oleh tingginya interaksi siswa dengan guru dan obyek belajar, untuk itu guru harus berupaya agar siswanya dapat terlibat langsung secara aktif dalam setiap proses pembelajaran. Lalu ditekankan lagi oleh Slavin (1994:227) bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat kerja kelompok dengan temannya. Menurut pendapat Sujatmiko & Lili Nurlaili (2003;14) dalam bukunya Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam menunjang Kecakapan Hidup Siswa, menyatakan bahwa siswa akan lebih memahami suatu prinsip dan konsep jika dalam belajar siswa dapat menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran. Seperti yang digambarkan dalam bentuk kerucut di bawah ini Gambar 1 Kerucut Pengalaman Belajar Dari kerucut pengalaman belajar, diketahui bahwa siswa akan mencapai hasil belajar 10%, dari apa yang dibaca, 20% dari 149
4 150 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru mengajar dengan banyak ceramah maka siswa akan mengingat hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkan maka mereka akan mengingat sebanyak 90%. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mendorong dan membangkitkan serta meningkatkan peran serta aktif dari para siswa adalah Cooperative learning model Think Pair Share. Menurut Riduwan, (2003:22) menyatakan bahwa model Think Pair Share adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Lebih lanjut dijelaskan oleh Subagyo Rahman. (1984: 20), bahwa Think Pair Share adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok kecil) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Manfaat dari penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share menurut Rahman Subagiyo (1984:45) dalam proses pembelajaran antara lain: (1) Menciptakan konstruktivisme yaitu siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya; (2) Melatih siswa menemukan (inquiry) permasalahan yang diajukan oleh guru dan menemukan jawabannya; (3) Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dimana dalam proses pembelajaran di samping oleh dua orang, lalu berempat dalam kelompoknya; (4) Terjadinya dialog interaktif antar siswa dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru; (5) Adanya refleksi diri sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah selesai dipelajarinya; (6) Seorang guru dapat melakukan perilaian yang sebenamya (authentic assessment) baik selama proses pembelajaran berlangsung maupun hasil untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan penerapan model Think Pair Share tentu akan menciptakan suasana proses pembelajaran semakin aktif, karena setiap siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapatnya dalam memecahkan suatu problem yang dilontarkan oleh guru untuk dibahas. Keberhasilan Cooperative learning model Think Pair Share yang dilakukan oleh para siswa untuk memecahkan suatu problem juga tergantung pada peran guru dalam memberi bekal materi kepada anak didiknya. Informasi materi pelajaran Matematika tidak hanya didapatkan di dalam proses pembelajaran di kelas saja akan tetapi dapat juga diperoleh melalui media cetak maupun elektronik. Dengan demikian informasi yang diperoleh para siswa dari berbagai sumber dapat dijadikan sebagai alat tukar informasi dalam pelaksanaan kerja kelompok sehingga kerja kelompok dapat berjalan lancar dan sukses. Dari pendapat para ahli tersebut di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pada dasarnya melalui Cooperative learning model Think Pair Share siswa merasa terdorong untuk rnelakukan kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kegiatan belajar yang lebih kompleks dapat pula dikuasainya. Penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share dalam proses pembelajaran mengandung beberapa keunggulan.
5 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS Menurut Sriyono, dkk (1991: 11) berpendapat bahwa keunggulan dari Cooperative Learning Model Think Pair Share sama dengan metode kerja kelompok yaitu: (1) Melibatkan pelajar secara langsung dalam proses pembelajaran; (2) Memupuk kepercayaan kepada diri sendiri; (3) Menggabungkan berbagai pendapat dari berbagai sumber; (4) Menghasilkan pandangan baru; (5) Memudahkan pencapaian tujuan; (6) Melatih belajar bertukar pikiran dan berpikir secara terarah; (7) Memupuk sikap tolerensi, mau menerima dan memberi; (8) Mengembangkan kebebasan intelektual pelajar; (9) Memberi kesempatan kepada pelajar untuk menguji, mengubah dan memperbaiki pandangannya; (10) Memberi kesimpulan kepada mereka untuk menjalin hubungan kerja sama berikutnya. Sedangkan menurut Riduwan (2003: 22) bahwa keunggulan dari Cooperative Learning Model Think Pair Share adalah sebagai berikut: (a) Merangsang siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam bentuk ide, gagasan atau prakarsa; (b) Membiasakan siswa untuk bertukar pikiran dengan teman atau pihak lain dalam rangka memecahkan masalah; (c) Membina ketrampilan menyajikan, mempertahankan dan menghargai pendapat orang lain serta menumbuhkan sikap demokratis; (d) Memperluas cakrawala berpikir dalam memecahkan masalah; (e) Hasil kerja kelompok menjadi lebih baik dari pada memecahkan masalah sendiri karena hasil pemikiran bersama dan dipertanggungjawabkan bersama. Selanjutnya dijelaskan oleh (Melvin L Silberman, 2003: 30), bahwa apabila peserta didik mempunyai motivasi positif maka ia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan ingin ikut serta, bekerja keras, serta memberikan waktu kepada usaha tersebut, dan terus bekerja sampai tugas terselesaikan. Kemudian menurut Bruner bahwa belajar penemuan membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban-jawaban. Penemuan dalam hal ini menemukan jawaban setiap pertanyaan atau masalah yang diberikan oleh guru. Motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki salah satu ciri yaitu mencari dan memecahkan masalah. Lagi pula proses pembelajaran dengan menerapkan Cooperative learning model Think Pair Share ini dapat mengajarkan ketrampilan-ketrampilan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain dan meminta para siswa untuk menganalisis dan memanipulasi informasi tidak hanya menerima saja ( Ratna Wilis Dahar, 1988:126). Untuk mendorong motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kiranya perlu kita mencoba suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif melalui Cooperative learning model Think Pair Share untuk memecahkan masalah sehingga proses pembelajaran berlangsung, di dalam kelas dengan suatu tingkat partisipasi tinggi dari peserta didik, dengan demikian dalam proses pembelajaran lebih terarah pada student centre. Dengan demikian penerapan Cooperative learning model Think Pair Share akan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan berpengaruh pada peningkatan peran aktif siswa pada proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh pula pada peningkatan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru yang pada gilirannya akan dapat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa kelak di kemudian hari. 151
6 152 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 Dari uraian di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar; (2) mendiskripsikan pembelajaran bidang studi Matematika yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model TPS. METODE PENELITIAN Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Subjek penelitian dalam kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Salamrejo, Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Semester 1 Tahun 2011/2012 yang berjumlah 24 siswa. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan, yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan bulan November Penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantaranya: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi; (2) Wawancara; (3) Dokumentasi Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian; (3) Menyimpulkan dan memverifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bagian bab ini akan dituangkan tentang hasil penelitian dan paparan data serta pembahasan keseluruhan. Data hasil penelitian atau hasil pengamatan ini dilakukan oleh peneliti pada bulan Nopember s.d Desember Untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan hasil penelitian/ pengamatan tersebut dalam 2 (dua) siklus, sebagai berikut. Siklus I Refleksi Awal Kepala sekolah selaku peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan pada kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Setelah diselidiki ternyata metode yang diterapkan oleh guru pengajar salah. Guru hanya berceramah di depan kelas. Sementara siswa hanya mendengarkan. Sebagian siswa ada yang mengantuk saat guru berceramah di depan kelas. Siswa kurang berkonsentrasi terhadap pembelajaran sehingga mengakibatkan nilai siswa menurun. Dengan demikian diperlukan perubahan metode pembelajaran agar diperoleh nilai yang memuaskan kedepannya. Perencanaan Dalam hal ini langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian/ pengamatan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada pokok bahas-
7 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS an Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar dalam 1 kali pertemuan antara lain: (1) Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa Satuan Pelajaran, Rencana pelajaran. Butir-butir soal untuk evaluasi; (2) Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian/ proses pembelajaran dengan menerapkan Think Pair Share; (3) Menyiapkan instrumen pengamatan dan instrumen tes; (4) Menyiapkan alat peraga/media pendukung; (5) Menyiapkan daftar nilai Pelaksanaan Implementasi Dalam tahap ini peneliti melakukan pelaksanaan proses pembelajaran dan sekaligus melakukan pengamatan/penelitian terhadap apa yang telah direncanakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar. Siklus pertama, terdiri dari 1 (satu) kali pertemuan. Pada pertemuan 1, siswa diberi perlakuan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pembukaan, meliputi: (a) Apersepsi dengan jalan menanyakan tentang PR dan materi minggu lalu untuk menarik perhatian siswa; (b) Memotivasi siswa. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi siswa dalam kelompok 4 orang dan memberikan tugas kepada semua kelompok dan dalam 1 kelompok soalnya sama; (b) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas yang diberikan sendiri; (c) Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dalam kelompok dan kerja kelompok hasil yang dikerjakan; (d) Kemudian kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat untuk kerja kelompok kembali hasil pekerjaannya; (e) Setiap kelompok melakukan presentasi atas hasil kerjanya; (f) Pada tahap akhir guru mengadakan klarifikasi dan menyimpulkan hasil kerja kelompok. Penutup, meliputi: (a) Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan; (b) Guru memberi tugas; (c) Melaksanakan evaluasi/ ulangan harian 1 untuk memperoleh data guna menunjang ketercapaian penelitian tindakan kelas ini. Pengamatan Hasil pengamatan peneliti dan mitra guru/pengamat dalam pembelajaran diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 69,45 dengan ketuntasan sebesar 70,83%. Dari data tersebut dapat dipaparkan distribusi hasil belajar kegiatan pembelajaran siswa kelas VI SDN 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek tahun 2011/2012 pada siklus I. Berdasarkan data yang diperoleh dapatlah dilakukan analisis data sebagai berikut: (a) Rata-rata nilai hasil tes Ulangan Harian pada siklus 1= 69,45; (b) Nilai tertinggi yang diraih oleh siswa adalah 80 sedangkan nilai terendah yang diraih siswa adalah 59; (c) Jumlah siswa yang tuntas = 17 siswa, atau 17/24 x 100% = 70,83% dan yang tidak tuntas belajar sejumlah 7 siswa, atau 7/24 x 100% =29,17 %; (d) Respon siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share secara garis besarnya banyak disenangi oleh para siswa, banyak siswa yang termotivasi, penjelasan guru banyak yang mudah menerima, kemudian banyak diantara mereka yang berharap untuk materi pelajaran berikutnya dapat digunakan pula model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share, hanya masih ada 7 siswa (29,17%) yang masih merasa sulit menerima pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share. 153
8 154 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 Distribusi hasil nilai siswa Siklus I baik sedang kurang 4,17% 95,83% Gambar 2 Distribusi Hasil Nilai Pada Siklus 1 Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar adalah 60,00 dengan frekuensi 1 dengan prosentase 4,17%, kategori nilai sedang adalah 60,01-80,00 dengan frekuensi 23 dan prosentase 95,83%. Berikut penulis sajikan dalam diagram lingkaran distribusi hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri III Pojok Kecamatan Karangan tahun 2011/2012 semester I. Refleksi Beberapa kendala yang dihadapi dalam siklus I tersebut antara lain. (1) Masih banyak siswa yang belum terbiasa dengan penerapan model Think Pair Share dalam proses pembelajaran, sehingga mereka masih bingung apa yang harus mereka kerjakan. Dengan demikian banyak waktu yang terbuang hanya untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa kemudian kembali ke kelompoknya untuk kerja kelompok guna mencari pemecahan yang lebih baik; (2) Masih ada saja anggota kelompok yang sulit untuk mengutarakan pendapatnya pada saat kerja kelompok, sehingga mereka masih bingung apa yang harus dikerjakan. Dengan demikian begitu waktu yang diberikan untuk kerja kelompok berakhir, mereka pun belum selesai untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru; (3) Masih ada saja siswa yang tidak bekerja pada saat mengerjakan sendiri-sendiri, malahan mengganggu temannya/ bersenda gurau dengan teman lainnya sehingga mengganggu jalannya kerja kelompok. Di samping itu juga pada saat disuruh kembali ke kelompoknya semula mereka tidak membawa hasil kerjanya; (4) Jalannya kerja kelompok masih saja didominasi oleh siswa tertentu, sehingga yang lainnya bersikap pasif. Dengan demikian hanya siswa yang aktif saja yang mampu menyerap dan menguasai materi pelajaran dengan baik; (5) Dalam presentasi juga hanya dikuasai oleh siswa tertentu dan lainnya hanya mendengarkan secara pasif tanpa mau bertanya atau mengemukakan pendapat terhadap
9 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS kelompok yang sedang melakukan presentasi; (6) Pada saat presentasi dilakukan, banyak pertanyaan dan pendapat yang melenceng dan tidak terfokus pada permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga presentasi berjalan lambat yang berakibat tidak semua kelompok dapat maju untuk mempreentasikan hasil kerja kelompoknya; (7) Masih ada saja siswa yang takut bertanya atau mengemukakan pendapat dengan alasan malu dan merasa bodoh serta khawatir salah bertanya atau mengeluarkan pendapatnya; (8) Dalam pelaksanaan presentasi ternyata masih didominasi oleh guru karena harus meluruskan pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari permasalahan, di samping itu juga harus rnenjawab pertanyaan-pertanyaan/ menanggapi pendapat dari kelompok lain karena kelompok yang tampil mengalami jalan buntu dalam menanggapi pendapat dari kelompok lain; (9) Siswa masih kurang teliti dan cermat dalam menghitung, sehingga rumus yang diterapkan sudah tepat, namun hasil akhirnya banyak yang masih salah. Siklus II Perencanaan Dalam hal ini langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian/ pengamatan siklus II dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar dalam 1 kali pertemuan antara lain: (1) Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa Satuan pelajaran, Rencana pelajaran, Butir-butir soal untuk evaluasi; (2) Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian/ proses pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning model Think Pair Share; (3) Mempersiapkan instrument pengamatan dan instrumen tes; (4) Menyiapkan alat peraga/ Media pendukung; (5) Menyiapkan daftar nilai Pelaksanaan/ Implementasi Pada pertemuan 2 siklus II, siswa diberi perlakuan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pembukaan, meliputi: apersepsi dengan jalan menanyakan tentang PR dan materi minggu lalu untuk menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas kepada semua kelompok dan dalam satu kelompok soalnya sama; (b) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas yang diberikan sendiri; (c) Siswa berpasangan dengan salah satu temannya dalam kelompok dan kerja kelompok hasil yang dikerjakan; (d) Kemudian kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat untuk kerja kelompok kembali hasil pekerjaannya; (e) Setiap kelompok melakukan presentasi atas hasil kerjanya; (f) Pada tahap akhir guru mengadakan klarifikasi dan menyimpulkan hasil kerja kelompok. Penutup, meliputi: (a) Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan; (b) Guru memberi tugas; (c) Melaksanakan evaluasi/ ulangan harian 2 untuk memperoleh data guna menunjang ketercapaian penelitian tindakan kelas ini Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dapatlah dilakukan analisis data sebagai berikut: (a) Rata - rata nilai hasil tes Ulangan Harian pada siklus 2 = 79,70; (b) Nilai tertinggi yang diraih oleh siswa adalah 90 sedangkan nilai terendah yang diraih siswa adalah 68; (c) Jumlah siswa yang tuntas =
10 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Ketuntasan Belajar Prestasi Tinggi Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Ketuntasan Belajar Prestasi Tinggi 156 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 siswa atau 24/24x100% = 100% yang berarti pembelajaran matematika dengan model TPS dapat mencapai ketuntasan 100%; (d) Respon siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share secara garis besarnya banyak disenangi oleh para siswa, banyak siswa yang termotivasi, penjelasan guru banyak yang menerima. Kemudian banyak diantara mereka yang berharap untuk materi pelajaran berikutnya dapat digunakan pula model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share, hanya masih ada 11 siswa (45,83%) yang masih merasa belum senang menerima pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Distribusi hasil nilai siswa Siklus II baik sedang kurang 0% 54,17% 45,83% Gambar 3 Distribusi Hasil Nilai Pada Siklus II SIKLUS 1 SIKLUS 2
11 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS Dengan memperhatikan hasil analisis data secara deskriptif kualitatif pada siklus II, kemudian dibandingkan dengan hasil analisis data pada siklus I maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan: (1) Adanya kenaikan nilai ratarata pada siklus II yaitu sebesar 79,71 69,46 = 10,25; (2) Adanya kenaikan nilai tertinggi sebesar = = 10 dan nilai terendah pun mengalami kenaikan sebesar = 9; (3) Adanya kenaikan ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebanyak = 24-17= 7 siswa; (4) Atau dapatlah peneliti gambarkan kenaikan tersebut melalui grafik sebagai berikut. Berdasarkan perbandingan hasil analisis data pada siklus I dan siklus II, ternyata terdapat kenaikan nilai rata-rata, kenaikan nilai tertinggi dan terendah serta ketuntasan belajar siswa dan juga perolehan peringkat prestasi belajar siswa. Dengan demikian hal ini memberikan suatu indikator bahwa menerapkan model Think Pair Share dalam proses pembelajaran Matematika ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Trenggalek dapat meningkat. Refleksi Di samping adanya kenaikan yang signifikansi, juga berdasarkan catatan lapangan yang penulis peroleh ternyata dalam siklus II pelaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan Cooperative Learning model Think Pair Share membawa dampak yang positif, antara lain: (1) Prestasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran Matematika pokok bahasan Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar meningkat, terbukti, sudah tidak ada lagi siswa yang ramai dan mengganggu temannya dalam kerja kelompok serta mereka telah mengerjakan tugas Gambar 4 Perbandingan Siklus I dan Sikuls II masing-masing sebelum dibawa ke kelompoknya dengan kesadaran mereka. Dan mereka telah percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan Matematika; (2) Proses pembelajaran telah mampu meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran dan siswa semakin aktif saja serta pembelajaran berjalan dengan nuansa menyenangkan karena guru selalu memberi reward/ penguatan kepada setiap siswa yang tampil/ bertanya pada saat presentasi. Pembahasan Keseluruhan Dari hasil analisis data baik melalul siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapatlah penulis bahas sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan perkembangan prestasi belajar siswa antara siklus I dan siklus II No Unsur Siklus Perbandingan I II Kesimpulan 1 Rata-rata nilai Ada 69,46 79,71 UH kenaikan 2 Nilai tertinggi Ada kenaikan 3 Nilai Terendah Ada kenaikan 4 Ketuntasan Ada belajar kenaikan Atau digambarkan perkembangan prestasi belajar siswa antara siklus I dan siklus II melalui Gambar 5. Dari hasil pengamatan dan analisis data secara keseluruhan mulai siklus I dan siklus II tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa melalui proses pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning model Think Pair Share ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Trenggalek dapat meningkat secara optimal. Hal ini dapat terjadi karena dalam setiap siklus selalu diadakan perbaikan-perbaikan menuju pada penyempurnaan pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran pun dapat meningkat. 157
12 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Ketuntasan Belajar Prestasi Tinggi Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Ketuntasan Belajar Prestasi Tinggi 158 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 Sebagai bukti adanya perbaikan-perbaikan dalam setiap siklus antara lain SIKLUS 1 SIKLUS 2 Gambar 6 Perbandingan Siklus I dan Sikuls II Dalam siklus II telah terjadi perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran yang meliputi. (1) Pada saat proses pembelajaran akan dimulai, sebaiknya guru menjelaskan kembali aturan main dalam kerja kelompok model Think Pair Share, apa yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Tidak lupa pula membangkitkan minat dan prestasi belajar para siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika; (2) Sebaiknya pada saat kelompok bekerja, guru berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok, di samping itu membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah serta sulit mengutarakan pendapatnya; (3) Menegur dan menasehati siswa yang bersenda gurau dan mengganggu temannya dalam kerja kelompok; (4) Untuk mencegah kerja kelompok dikuasai oleh siswa tertentu, maka pada saat presentasi pembicara/ penanya diatur secara bergiliran dan merata sehingga anak yang pasif mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya; (5) Pada saat menjawab pertanyaan/ pendapat dari kelompok lain, sebaiknya bukan harinya ketua kelompok yang memberi argumentasi atau tanggapan namun dilimpahkan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua siswa dalam kelompok aktif; (6) Pertanyaan/ pendapat yang diluar dari permasalahan sebaiknya tidak ditanggapi namun oleh guru diluruskan lagi pertanyaan tersebut sehingga jalannya presentasi dapat lancar dan tepat sasaran; (7) Dominasi guru dalam pelaksanaan kerja kelompok perlu dikurangi yaitu dengan jalan melemparkan kembali pertanyaan/ pendapat yang tidak bisa dijawab oleh kelompok yang tampil kepada kelompok lainnya, seandainya tidak ada yang bisa maka persoalan ini nanti dibahas pada saat guru melakukan refleksi atas jalannya kerja kelompok; (8) Memberi latihan-latihan soal sebagai tugas yang harus dikerjakan di rumah agar dapat mengasah dan melatih ketelitian, dan kecermatan dalam menghitung. Dengan adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II ternyata membawa implikasi yang positif' terhadap kualitas pembelajaran dan peningkatan prestasi
13 Sutikno, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model TPS belajar siswa, yaitu: (1) Prestasi belajar, minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran Matematika pokok bahasan Mencari Luas dan Keliling Gabungan Beberapa Bangun Datar meningkat, terbukti, sudah tidak ada lagi siswa yang ramai dan mengganggu temannya dalam kerja kelompok, serta mereka telah mengerjakan tugas masing-masing sebelum dibawa ke kelompoknya dengan kesadaran mereka. Dan mereka telah percaya diri dalam menyelesaikan soalsoal perhitungan Matematika; (2) Proses pembelajaran telah mampu meningkatkan keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran dan siswa semakin aktif saja serta pembelajaran berjalan dengan nuansa menyenangkan karena guru selalu memberi reward/ penguatan kepada setiap siswa yang tampil/ bertanya pada saat presentasi. Dengan demikian rnelalui proses pembelajaran yang menerapkan Cooperative Learning model Think Pair Share ternyata prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan Trenggalek dapat meningkat secara optimal. Demikian juga penerapan Cooperative Learning Model Think Pair Share dalam proses pembelajaran tentu akan memberi dampak/ pengaruh terhadap prestasi belajar karena siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dalam proses pembelajaran sehingga daya ingat tentang materi pelajaran yang diberikan akan sangat kuat dalam ingatannya. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan analisis data secara keseluruhan mulai siklus I dan siklus II tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa melalui proses pembelajaran dengan menerapkan Cooperative Learning model Think Pair Share ternyata meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa dan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Salamrejo Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Hal ini dapat terjadi karena dalam setiap siklus selalu diadakan perbaikanperbaikan menuju pada penyempurnaan pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran pun dapat meningkat. Saran Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru lebih kreatif dalam menerapkan strategi Cooperative Learning model Think Pair Share agar dapat meningkatkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa sehingga akan mampu mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan variabel yang sama dan mungkin dikembangkan variabel lain yang mempengaruhi proses transformasi dalam pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa, karena prestasi belajar siswa merupakan tolok ukur keberhasilan pendidikan. Diharapkan Kepala sekolah selalu memberikan dorongan kepada Guru agar bersedia melakukan class reform dengan jalan melakukan perubahan dalam penerapan metode pembelajaran seperti Cooperative Learning model Think Pair Share dalam rancangan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar, minat dan perhatian siswa dan prestasi belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah dalam mengambil suatu 159
14 160 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 kebijakan demi perbaikan kualitas pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Jusuf kasrori, dkk Interaksi Belajar Mengajar, Metode Pengajaran. Surabaya: University Press IKIP. Melvin L Silberman Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif Bandung: Nusamedia. Ratna Wilis Dahar Teori-teori Belajar, Bandung, P2LPTK Riduwan Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Slavin suatu analisis kebijakan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Sriyono, dkk Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta. Rineka Karya. Subagyo Rahman Belajar, Pembelajaran dan Metode-metode Dalam Pembelajaran. Jakarta: BRI Urusan Pendidikan dan Pelatihan Sudjatmiko,dkk Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas,
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SALAMREJO SEMESTER II TAHUN 2011/2012
52 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SALAMREJO SEMESTER II TAHUN 2011/2012 Oleh: Harini SDN 1 Salamrejo,
Lebih terperinci1) ABSTRAK
MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENERAPKAN PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMULYO KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2013/2014 SEMESTER I ISNIAH 1) 1) Guru
Lebih terperinciOleh: Watilah SDN 3 Pringapus, Dongko, Trenggalek
206 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR LUAS BANGUN DATAR BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN PEMBERIAN BALIKAN PADA SISWA KELAS
Lebih terperinciPeningkatan Kompetensi Sains melalui Model Pembelajaran Permainan Berpasangan. Slamet Mulyono
Peningkatan Kompetensi Sains melalui Model Pembelajaran Permainan Berpasangan Slamet Mulyono Kepala SDN Panggih Kec. Trowulan Kab. Mojokerto Email: slametmulyono@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang akademik maupun non
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO
176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciOleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek
114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali
Lebih terperincitanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciOleh: Iwit Sunarsih SD Negeri 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek
Iwit Sunarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Perbandingan dan Skala... 17 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBERIAN BALIKAN DI KELAS V SD NEGERI 3 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah sebagai tempat pembentuk generasi bangsa yang berkualitas mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, Oleh karena itu pendidikan di sekolah
Lebih terperinciRata-rata UN SMP/Sederajat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN
Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Susanto
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciOleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung
22 Sulistyowati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Negara dikatakan maju dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 2.1. Pemahaman Konsep Matematis Menurut Soedjadi (2000:14), konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Melalui pendidikan diharapkan akan terbentuk generasi yang beriman dan memiliki ilmu
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
Lebih terperinciRumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih
memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal soal yang berkaitan dengan menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola, sehingga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan
Lebih terperinciOleh: Sri Purwartiyah SD Negeri 02 Babadan Karangrejo Tulungagung
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI HITUNG CAMPURAN MENGGUNAKAN METODE AKTIVITAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BABADAN KARANGREJO SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu yang termasuk mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Terdapat berbagai aspek dalam ruang lingkup
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari
` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal untuk memajukan suatu bangsa karena kemajuan bangsa dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikannya.
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I. Oleh Wahyudi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I Oleh Wahyudi Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Namun secara khusus keberhasilan dalam belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas
Lebih terperinciSujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal Abstrak Selama ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia modern seperti sekarang ini telah menuntut seluruh bangsa menuju ke arah dunia yang lebih maju dengan berbagai macam tantangan yang dihadapi. Tantangan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permendiknas 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan
Lebih terperinci2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pandangan tradisional selama beberapa dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat. Namun demikian pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat
Lebih terperinciOleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek
Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 93 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN
Lebih terperinciOleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung
8 Siti Halimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SEMBON KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pemecahan Masalah Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinciOleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung
Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciAkhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: GITA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh Suharyanto NIM S
0 EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dinamis dan berkelanjutan yang bertugas memenuhi kebutuhan siswa dan guru sesuai dengan minat mereka masing-masing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah
Lebih terperinciISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN GEMAMPIR KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sarana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN
Lebih terperinciVIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE PADA TOPIK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DI KELAS VII A MTS NEGERI GONDANG TAHUN AJARAN 2009/2010 VIKA TRI HUDAYANI A.420050114 Dibawah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinci