oleh : Edhy Suta tanta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "oleh : Edhy Suta tanta"

Transkripsi

1 ALGORITMA TEKNIK PENYELESAIAN PERMASALAHAN UNTUK KOMPUTASI oleh : Edhy Sutanta i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga buku ini dapat diselesaikan. Buku ini membahas secara khusus tentang fase penyelesaian permasalahan (problem solving phase) dalam dunia komputasi yang lebih dikenal dengan solusi dalam bentuk algoritma. Algoritma merupakan suatu himpunan berhingga langkah-langkah / prosedurprosedur logika yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berorientasi pada pemrograman komputer. Tujuan algoritma adalah memberikan petunjuk tentang langkah / prosedur logika penyelesaian suatu permasalahan dalam bentuk yang mudah dipahami secara nalar sebagai acuan yang membantu saat mengembangkan program komputer. Pemahaman tentang algoritma merupakan aspek kritis dalam pemrograman komputer, yakni guna memperoleh kebenaran logika (logical validity) program aplikasi yang dikembangkan. Pemahaman tentang algoritma akan mencegah sejak dini kemungkinan terjadinya kesalahan logika pada program komputer yang dikembangkan. Peranan algoritma menjadi penting, karena kesalahan logika program akan mengakibatkan kesalahan yang fatal pada hasil eksekusinya. Memahami solusi permasalahan dalam bentuk algoritma, berarti mengerti tentang permasalahannya dan mengerti tentang bagaimana menyelesaikannya dengan benar. Hal seperti ini jauh lebih penting dan bermanfaat. Kebiasaan cara berpikir logis, terstruktur, dan sistematis dan kemampuan menerapkan trik-trik yang tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan, merupakan tuntutan dan sekaligus menjadi keuntungan nyata bagi seseorang yang mempelajari algoritma. Pada sisi lain pemahaman konsep algoritma menuntut kita untuk dapat menentukan pilihan alternatif solusi yang paling tepat bagi program aplikasi. Buku ini ditujukan bagi para mahasiswa Manajemen Informatika, Teknik Informatika, Ilmu Komputer atau siapapun yang tertarik mempelajari konsep algoritma dan pemrograman komputer. Buku ini dapat dipakai tanpa harus bergantung pada salah satu bahasa pemrograman, sehinga penerapannya menjadi sangat fleksibel. Kehadiran buku ini di tangan para Pembaca merupakan wujud kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Suatu kebahagiaan bagi Penulis untuk dapat menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada keluarga besar Jurusan Teknik Informatika, FTI, ISTA Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan terhadap buku ini masih mengandung kekurangan dan kedangkalan, oleh karena itu saran, kritik yang membangun senantiasa diharapkan sebagai umpan balik yang positif. Semoga bermanfaat.! Yogyakarta, September 2007 Penulis ii

3 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Konsep Algoritma 1.2. Program komputer 1.3. Konsep Program Terstruktur 1.4. Struktur Proses Dalam Algoritma 1.5. Data Komputasi 1.6. Tipe data 1.7. Pseudocode 1.8. Bagan Alir (Flowchart) BAB II. PROSES REKURSI DAN ITERASI 2.1. Konsep Rekursi dan Iterasi 2.2. Beberapa Contoh Permasalahan 2.3. Keunggulan Dan Kelemahan Teknik Rekursi dan Iterasi BAB III. METODA LEAST SQUARE 3.1. Regresi Linier Sederhana 3.2. Regresi Polinomial BAB IV. MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN 4.1. Menghitung Akar-akar Persamaan Kuadrat 4.2. Menghitung Akar-akar Persamaan Suku Banyak 4.3. Perbandingan Antar Metoda BAB V. HITUNG INTEGRAL 5.1. Metoda Simpson 5.2. Metoda Empat Persegi Panjang (Rectangle) 5.3. Metoda Segi Empat Sembarang (Trapezoid) BAB VI. PENGURUTAN DATA (SORTING) 6.1. Metoda Seleksi Langsung (Straight Selection) 6.2. Metoda Gelembung (Buble Sort) 6.3. Contoh Penyisipan Langsung (Straight Insertion) 6.4. Metoda Penyisipan Biner (Binary Insertion) 6.5. Metoda Quick Sort (Partition Exchange Sort) 6.6. Metoda Shell Short (Diminishing Increment) 6.7. Metoda Merge Sort (Two-Way Marge Sort) 6.8. Metoda Radix Sort BAB VII. PENCARIAN DATA (SEARCHING) 7.1. Metoda Pencarian Langsung (Linear Search) 7.2. Metoda Pencarian Biner (Binary Search) BAB VIII. MENGGABUNGKAN DUA VEKTOR (MERGING) 8.1. Penggabungan Sederhana (Simple Merge) 8.2. Mailing List iii

4 BAB IX. OPERASI MATRIK 9.1. Operasi Penjumlahan 9.2. Operasi Perkalian 9.3. Matrik Transpose 9.4. Matrik Invers BAB X. MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN Metoda Eliminasi Gauss Metoda Eliminasi Gauss-Jordan Metoda Iterasi Jacobi Metoda Iterasi Gauss-Seidel BAB XI. METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR) Mencari Penyelesaian Fungsi Persamaan Menghitung Akar Kuadrat Bilangan Integer BAB XII. MENCARI DATA MAKSIMUM DAN MINIMUM Mencari Data Maksimum Mencari Data Minimum BAB XIII. MENGECEK KESAMAAN DUA VEKTOR Mengecek Kesamaan Dua Vektor Tidak Urut Mengecek Kesamaan Dua Vektor Urut BAB XIV. OPERASI KARAKTER Membalik Kalimat Mengetes Kata Palindrom iv

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Hubungan antara suatu permasalahan, algoritma, dan program komputer Gambar 1.2. menunjukkan struktur proses berurutan dalam algoritma Gambar 1.3 : Struktur proses perulangan bersarang Gambar 1.4 : Langkah kerja penerjemah Gambar 1.5 : Beberapa simbol dalam flowchart Gambar 1.6 : Flowchart menghitung luas persegi panjang Gambar 1.7 : Flowchart menghitung sisa uang pembayaran Gambar 1.8 : Flowchart mengecek kesamaan dua angka masukan Gambar 2.1 : Flowchart prosedur perkalian dua bilangan integer secara rekursi Gambar 2.2 : Flowchart prosedur perkalian dua bilangan integer secara iterasi Gambar 2.3 : Flowchart prosedur mencari bilangan FIBONACCI secara rekursi Gambar 2.4. : Flowchart prosedur mencari bilangan FIBONACCI secara iterasi Gambar 2.5. : Flowchart prosedur menghitung nilai Faktorial secara rekursi Gambar 2.6. : Flowchart prosedur menghitung nilai faktorial secara iterasi Gambar 3.1 : Fungsi least square pada regresi linier sederhana Gambar 3.2 : Flowchart prosedur mencari koefisien persamaan regresi dengan metoda regresi linier Gambar 3.3 : Flowchart sistem mencari koefisien-koefisien persamaan pada regresi polinomial Gambar 4.1 : Flowchart menghitung akar-akar persamaan kuadrat Gambar 4.2 : Konsep model matematis pengolahan data Gambar 4.3 : Mencari akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Newton Gambar 4.4 : Flowchart menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Newton Gambar 4.5 : Mencari akar-akar persamaan suku banyak dengan metoda Secant dengan pendekatan dari satu sisi Gambar 4.6: Mencari akar-akar persamaan suku banyak dengan metoda Secant dengan pendekatan dari dua sisi Gambar 4.7 : Flowchart prosedur menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Secant Gambar 4.8: Mencari akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Succesive Bisection Gambar 4.9 : Flowchart prosedur menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Succesive Bisection Gambar 4.10: Mencari akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Fixed Point Iteration Gambar 4.11: Kegagalan konvergensi pada metoda Fixed Point Iteration Gambar 4.12 : Flowchart menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Fixed Point Iteration Gambar 5.1 : Luas daerah terasir di bawah kurva Y=F(X) antara titik A dan B B adalah sama dengan A F ( X ) dx Gambar 5.2: Menghitung luas daerah di bawah kurva F(X) dengan pendekatan metoda Simpson v

6 Gambar 5.3 : Flowchart prosedur menghitung B A F ( X ) dx dengan metoda Simpson Gambar 5.4: Menghitung luas daerah di bawah kurva F(X) dengan pendekatan metoda empat persegi panjang Gambar 5.5 : Flowchart prosedur menghitung dengan metoda empat persegi Gambar 5.6: Menghitung luas daerah di bawah kurva F(X) dengan pendekatan metoda segi empat sembarang Gambar 5.7 : Flowchart prosedur menghitung B A B A F ( X ) dx F ( X ) dx dengan metoda segi empat Gambar 6.1: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda seleksi langsung Gambar 6.2: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut turun dengan metoda seleksi langsung Gambar 6.3: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda gelembung Gambar 6.4: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut turun dengan metoda gelembung Gambar 6.5: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda penyisipan langsung Gambar 6.6: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut turun dengan metoda penyisipan langsung Gambar 6.7: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda penyisipan biner Gambar 6.8: Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda Quick Sort Gambar 6.9 : Flowchart prosedur pengurutan data secara urut naik dengan metoda Shell sort Gambar 6.10: Contoh ilustrasi pengurutan data dengan metoda merge sort Gambar 7.1 : Flowchart prosedur pencarian data dengan metoda pencarian Gambar 7.2 : Flowchart prosedur pencarian data dengan metoda pencarian langsung (modifikasi 1) Gambar 7.3 : Flowchart prosedur pencarian data dengan metoda pencarian langsung (modifikasi 2) Gambar 7.4 : Flowchart prosedur pencarian data dengan metoda pencarian biner Gambar 8.1 : Flowchart prosedur menggabung dua vektor dengan metoda penggabungan sederhana Gambar 9.1 : Flowchart prosedur penjumlahan dua matrik Gambar 9.2 : Flowchart prosedur perkalian matrik dengan suatu skalar Gambar 9.3 : Flowchart prosedur perkalian dua matrik Gambar 9.4 : Flowchart prosedur matrik transpose Gambar 10.1: Flowchart prosedur penyelesaian sistem persamaan linier simultan dengan metoda eliminasi Gauss Gambar 10.2: Flowchart prosedur penyelesaian persamaan linier simultan dengan metoda eliminasi Gauss-Jordan Gambar 10.3: Flowchart prosedur penyelesaian persamaan linier simultan secara iteratif dengan metoda Jacobi vi

7 Gambar 10.4: Flowchart prosedur penelesaian linier simultan secara iteratif dengan metoda Gauss-Seidel Gambar 11.1: Flowchart prosedur metoda coba-salah untuk menyelesaikan fungsi persamaan Gambar 11.2 : Contoh flowchart prosedur metoda coba-salah untuk menghitung akar kuadrat suatu bilangan integer Gambar 12.1 : Flowchart prosedur untuk mencari data maksimum Gambar 12.1 : Flowchart prosedur untuk mencari data minimum Gambar 13.1 : Flowchart prosedur untuk mengecek kesamaan dua vektor tidak urut Gambar 13.2 : Flowchart prosedur untuk mengecek kesamaan dua vektor urut Gambar 14.1 : Flowchart prosedur membalik karakter dalam kalimat Gambar 14.2 : Flowchart prosedur mengecek kata Palindrom vii

8 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 : Contoh menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan Metoda Newton Tabel 4.2 : Contoh Menghitung akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Secant Tabel 4.3 : Pencarian pendekatan akar-akar persamaan suku banyak dengan pendekatan metoda Succesive Bisection Tabel 4.4 : Contoh menghitung akar-akar persamaan suku banyak menggunakan pendekatan metoda Succesive Bisection Tabel 4.5 : Perbandingan antar metoda untuk perhitungan akar-akar persamaan suku banyak Tabel 6.1 : Contoh pengurutan data secara urut naik dengan metoda seleksi langsung Tabel 6.2 : Contoh pengurutan data secara urut turun dengan metoda seleksi langsung Tabel 6.3: Contoh pengurutan data secara urut naik dengan metoda gelembung Tabel 6.4: Contoh pengurutan data secara urut turun dengan metoda gelembung Tabel 6.5: Contoh proses pengurutan data secara urut naik dengan metoda penyisipan langsung Tabel 6.6: Contoh proses pengurutan data secara urut turun dengan metoda penyisipan langsung Tabel 6.7: Contoh proses pengurutan data secara urut naik dengan metoda penyisipan biner Tabel 6.8: Contoh penentuan lokasi penyisipan data secara urut naik dengan metoda biner Tabel 6.9. Contoh pengurutan data secara urut naik denga metoda Shell sort Tabel 7.1: Contoh pencarian data dengan metoda pencarian biner (Contoh 1) Tabel 7.2: Contoh pencarian data dengan metoda pencarian biner (Contoh 2) Tabel 8.1 : Contoh menggabungkan dua vektor dengan metoda penggabungan sederhana Tabel 9.1 : Perubahan posisi-posisi entri pada matrik transpose Tabel 10.1: Contoh penyelesaian sistem persamaan linier simultan secara iteratif dengan metoda Jacobi Tabel 10.2: Contoh menyelesaikan sistem persamaan linier simultan secara iteratif dengan metoda Gauss-Seidel viii

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi POKOK BAHASAN Pendahuluan Metode Numerik Solusi Persamaan Non Linier o Metode Bisection o Metode False Position o Metode Newton Raphson o Metode Secant o Metode Fixed

Lebih terperinci

Pendahuluan

Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Numerik dengan Matlab KOMPUTASI NUMERIK dengan MATLAB Oleh : Ardi Pujiyanta Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA Edhy Sutanta Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28, Komplek Balapan,

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar

Lebih terperinci

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim 1. Silabus 2. Referensi 3. Kriteria Penilaian 4. Tata Tertib Perkuliahan 5. Pembentukan Kelompok 6. Materi 1 : pengantar Analisa Numerik Setelah mengikuti mata kuliah metode

Lebih terperinci

BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN 1 BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN Dalam banyak usaha pemecahan permasalahan, seringkali harus diselesaikan dengan menggunakan persamaan-persamaan matematis, baik persamaan linier, persamaan kuadrat,

Lebih terperinci

Pertemuan 6: Metode Least Square. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014

Pertemuan 6: Metode Least Square. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014 Pertemuan 6: Metode Least Square Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014 Bagaimana mendapatkan fungsi polinomial untuk mewakili sejumlah titik data Bentuk Permasalahan Permasalahan 1

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN METODE DEVIDE AND CONQUER Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II Subproblem I Subprob. II Subprob. III Subsolusi

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1 KONTRAK KULIAH METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik Sistem

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II n input III n input K Subproblem I Subprob. II Subprob. III Subprob. K Subsolusi

Lebih terperinci

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK oleh Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik Fakultas Teknik Universitas Indonesia Maret 2016 1 DAFTAR ISI hlm. PENGANTAR BAB 1 BAB 2 INFORMASI UMUM KOMPETENSI

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2012 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 KATA PENGANTAR... 2 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

PENDAHULUAN METODE NUMERIK PENDAHULUAN METODE NUMERIK TATA TERTIB KULIAH 1. Bobot Kuliah 3 SKS 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib dan taat aturan 4. Dilarang makan dan minum

Lebih terperinci

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e. 1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ITERASI GAUSS-SEIDEL TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ITERASI GAUSS-SEIDEL TUGAS AKHIR PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ITERASI GAUSS-SEIDEL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika Oleh :

Lebih terperinci

BAB VI Pengurutan (Sorting)

BAB VI Pengurutan (Sorting) BAB VI Pengurutan (Sorting) Tujuan 1. Menunjukkan beberapa algoritma dalam Pengurutan 2. Menunjukkan bahwa pengurutan merupakan suatu persoalan yang bisa diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan (bidang fisika, kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro

Lebih terperinci

BAB II PROSES REKURSI DAN ITERASI

BAB II PROSES REKURSI DAN ITERASI 1 BAB II PROSES REKURSI DAN ITERASI 2.1. Konsep Rekursi dan Iterasi Proses rekursi merupakan suatu fenomena yang menarik dalam pemrograman komputer. Rekursi adalah suatu proses perulangan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER

BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER 3.1 PENDAHULUAN BAB III : SISTEM PERSAMAAN LINIER Penyelesaian suatu sistem n persamaan dengan n bilangan tak diketahui banyak dijumpai dalam permasalahan teknik. Di dalam Bab ini akan dipelajari sistem

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN-2 SISTEM BILANGAN DAN KESALAHAN METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode

Lebih terperinci

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember Algoritma Sorting Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember - 2016 Pengurutan (Sorting) Pengurutan data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IKG2E3 KOMPUTASI NUMERIK Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Semester (RPS) ini

Lebih terperinci

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu DAFTAR ISI BAB 1 Pengantar Sistem Komputer Dan Pemrograman 1.1 Sistem Komputer 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman 1.3 Kompiler dan Interpreter 1.4 Kesalahan Program BAB 2 Pengantar Algoritma

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Moamad Sidiq PERTEMUAN : 8 DIFERENSIASI NUMERIK METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Moamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas terbentuknya Lembar Tugas Mahasiswa (LTM) untuk mata kuliah Logika dan Algoritma. Tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

Lebih terperinci

PERTEMUAN 15 REVEW/QUIZ

PERTEMUAN 15 REVEW/QUIZ PERTEMUAN 15 REVEW/QUIZ 1. Tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen yang mempunyai tipe data yang sama disebut sebagai: a. Array Dimensi Satu d. Variabel b. Array Dimensi Dua e. Matrik c. Array

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik Pendahuluan Persoalan matematika Metode Analitik vs Metode Numerik Contoh Penyelesaian

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang September 27, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik September 27, 2013 1 / 12 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Umi Sa adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2012 Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON Jurnal Dinamika Informatika Volume 6, No 2, September 2017 ISSN 1978-1660 : 113-132 ISSN online 2549-8517 APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE

Lebih terperinci

BAB X MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN

BAB X MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN 1 BAB X MATRIK DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN Pembahasan berikut ini akan meninjau salah satu implementasi operasi matrik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier simultan. Selain menggunakan

Lebih terperinci

SORTING ALGORITMA. Bubble Sort JANUARY 14, 2016

SORTING ALGORITMA. Bubble Sort JANUARY 14, 2016 SORTING ALGORITMA Bubble Sort JANUARY 14, 2016 DWI SETIYA NINGSIH // 210 315 7 025 D3 PJJ TI 2015 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata ala, karena berkat rahmat- Nya

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Materi kuliah ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Pengelompokan

Lebih terperinci

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah

Lebih terperinci

Course Note Numerical Method : Interpolation

Course Note Numerical Method : Interpolation Course Note Numerical Method : Interpolation Pengantar Interpolasi. Kalimat y = f(x), xo x xn adalah kalimat yang mengkorespondensikan setiap nilai x di dalam interval x0 x xn dengan satu atau lebih nilai-nilai

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN A Kode Mata Kuliah : DK - 24301 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan

Lebih terperinci

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Rama Aulia NIM : 13506023 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ramaaulia@yahoo.co.id Abstrak Sorting

Lebih terperinci

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,

Lebih terperinci

METODE DEVIDE AND CONQUER

METODE DEVIDE AND CONQUER PERTEMUAN 10 Bentuk Umum Proses Metode D And C dpt dilihat sbb : n input n input I n input II n input III n input K METODE DEVIDE AND CONQUER Subproblem I Subsolusi I Subprob. II Subprob. III Subprob.

Lebih terperinci

TEORI DAN PRAKTEK PEMROGRAMAN TURBO PASCAL/Edhy

TEORI DAN PRAKTEK PEMROGRAMAN TURBO PASCAL/Edhy Pendahuluan Pengarahan Praktikum Teori dan Praktek Pemrograman Turbo Pascal Pendahuluan Pengarahan Praktikum TEORI DAN PRAKTEK PEMROGRAMAN TURBO PASCAL Oleh : Edhy Sutanta Edisi Pertama Cetakan Pertama,

Lebih terperinci

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT ALGORITMA PENGURUTAN Oleh : S. Thya Safitri, MT Definisi Sorting merupakan suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Sorting disebut juga sebagai suatu algoritma untuk

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang December 2, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik December 2, 2013 1 / 18 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

BAB V HITUNG INTEGRAL

BAB V HITUNG INTEGRAL V HITUNG INTEGRL Perhitungan integral merupakan teknik matematis standar yang penting untuk menghitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup yang bentuknya tidak tertentu. Daerah terasir pada Gambar

Lebih terperinci

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2. KOMPUTASI NUMERIS Teknik dan cara menyelesaikan masalah matematika dengan pengoperasian hitungan Mencakup sejumlah besar perhitungan aritmatika yang sangat banyak dan menjemukan Diperlukan komputer MOTIVASI

Lebih terperinci

Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma

Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma Isi Proses Desain dan Analisis Algoritma Tipe-tipe Problem yang penting Kebutuhan akan algoritma yang efisien Analisis framework 2 Proses Desain dan

Lebih terperinci

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang 48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Medan, 11 April Penulis

Kata Pengantar. Medan, 11 April Penulis Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Matematika dengan membahas Numerical Optimization atau Optimasi Numerik dalam bentuk makalah.

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW

PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW PENENTUAN FAKTOR KUADRAT DENGAN METODE BAIRSTOW Susilo Nugroho (M0105068) 1. Latar Belakang Masalah Polinomial real berderajat n 0 adalah fungsi yang mempunyai bentuk p n (x) = n a i x i = a 0 x 0 + a

Lebih terperinci

Kontrak Perkuliahan & Introduction

Kontrak Perkuliahan & Introduction Kontrak Perkuliahan & Introduction Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Deskripsi Mata Kuliah Mata Kuliah : Algoritma dan Pemrograman Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Ir. Tahar

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT PRAKTIKUM KE-1 Materi : Solusi Persamaan Non Linier Tujuan : Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan non linier 1.1 Rasionalisasi Misalkan dimiliki model permasalahan sebagai

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Struktur Data. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Struktur Data. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs BAHAN AJAR Mata Kuliah Struktur Data Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Sorting = pengurutan Sorted = terurut menurut kaidah/aturan tertentu Data pada umumnya disajikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13 A. Kompetensi 1. Utama SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13 Mahasiswa dapat memahami tentang konsep pemrograman

Lebih terperinci

BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR)

BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR) 1 BAB XI METODA COBA-SALAH (TRIAL-ERROR) Metoda coba-salah atau trial-error merupakan salah satu metoda yang penting dan berdaya guna dalam perhitungan-perhitungan yang sangat sulit jika diselesaikan dengan

Lebih terperinci

Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++

Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++ Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Definisi Sorting /pengurutan proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Bentuk susunan/urutan : Ascending menaik/membesar

Lebih terperinci

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER 3.. Permasalahan Persamaan Non Linier Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier.dimana akar sebuah persamaan f(x =0 adalah

Lebih terperinci

PENGURUTAN DATA 2.1 Definisi Pengurutan 2.2 Metode-metode Pengurutan

PENGURUTAN DATA 2.1 Definisi Pengurutan 2.2 Metode-metode Pengurutan PENGURUTAN DATA 2.1 Definisi Pengurutan Pengurutan (sorting) adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending) atau menurun (descending).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini media pembelajaran untuk modul algoritma sorting atau pengurutan hanya terbatas oleh buku dan modul yang diberikan oleh para pengajar, hal ini membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Non Linear Definisi 2.1 (Munir, 2006) : Sistem persamaan non linear adalah kumpulan dari dua atau lebih persamaan-persamaan non linear. Bentuk umum sistem persamaan

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY STRUKTUR DATA SORTING ARRAY Sorting Pengurutan data dalam struktur data sangat penting untuk data yang beripe data numerik ataupun karakter. Pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik) dan

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR DAN ELIMINASI GAUSS

REGRESI LINEAR DAN ELIMINASI GAUSS REGRESI LINEAR DAN ELIMINASI GAUSS Penulis: Supriyanto, email: supri@fisika.ui.ac.id Staf Lab. Komputer, Departemen Fisika, Universitas Indonesia Diketahui data eksperimen tersaji dalam tabel berikut ini

Lebih terperinci

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: Praktikum 7 Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: Konsep pengurutan dengan insertion sort dan selection sort Struktur data proses pengurutan Implementasi algoritma pengurutan

Lebih terperinci

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1 METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS Metode Numerik 1 Materi yang diajarkan : 1. Pendahuluan - latar belakang - mengapa dan kapan menggunakan metode numerik - prinsip penyelesaian persamaan 2. Sistim

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.

Lebih terperinci

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO Drs. HERI SUTARNO, M. T. DEWI RACHMATIN, S. Si., M. Si. METODE NUMERIK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMIK ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang

Lebih terperinci

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom SORTING DASAR PEMROGRAMAN Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mengetahui konsep mengurutkan sekumpulan elemen Mahasiswa dapat menggunakan teknik sorting dalam kasus yang diberikan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Dewita Sonya Tarabunga - 13515021 Program Studi Tenik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 1 (satu) tahun Jml Halaman : 16 halaman Program Studi : Teknik Informatika

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. : Mahasiswa menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat numerik.

SILABUS MATAKULIAH. : Mahasiswa menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat numerik. SILABUS MATAKULIAH Matakuliah Jurusan : Metode Numerik : Matematika Deskripsi Matakuliah :Metode Numerik membahas permasalahan matematika yang bersifat numerik. Penyelesaian persamaan khususnya non liner,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 16 halaman Mata Kuliah : Struktur Data

Lebih terperinci

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan Fakultas Teknik No. Dokumen : FT SSAP-S3-10 Program Studi Teknik Elektro No. Revisi : 02 Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan Tgl.Revisi :13-07-2006 Tgl. Berlaku :13-07-2006 KOMPUTASI NUMERIK DAN SIMBOLIK

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS STRUKTUR DATA By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS Literatur Sjukani Moh., (2007), Struktur Data (Algoritma & Struktur Data 2) dengan C, C++, Mitra Wacana Media Utami Ema. dkk, (2007), Struktur Data (Konsep

Lebih terperinci

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida SORTING Struktur Data S1 Sistem Informasi Ld.Farida INTRO Sorting (Pengurutan) diartikan sebagai penyusunan kembali sekumpulan objek ke dalam urutan tertentu Tujuan: Mendapatkan kemudahan dalam pencarian

Lebih terperinci

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting MODUL 13 SORTING 13.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai algoritma sorting. 2. Mahasiswa mampu membuat dan mendeklarasikan struktur algoritma sorting. 3. Mahasiswa mampu menerapkan dan

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

BAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear

BAB 4 Sistem Persamaan Linear. Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear BAB 4 Sistem Persamaan Linear berbentuk Sistem m persamaan linear dalam n variabel LG=C adalah himpunan persamaan linear Dengan koefisien dan adalah bilangan-bilangan yang diberikan. Sistem ini disebut

Lebih terperinci

1.1 Sistem Komputer... 2

1.1 Sistem Komputer... 2 PRAKATA... DAFTAR lsi... III V BAB 1 PENGANTAR SISTEM KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN... 1 1.1 Sistem Komputer... 2 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman... 3 1.3 Kompiler dan Interpreter.... 3 1.4

Lebih terperinci

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencarian sebuah dokumen akan lebih cepat apabila informasi mengenai dokumen yang dicari tersebut telah diurutkan terlebih dahulu daripada saat kita akan mencari

Lebih terperinci

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab PENDAHULUAN SCILAB 1. Struktur Scilab Program Scilab sudah memiliki text editor di dalamnya. Perintah/kode program Scilab dapat dituliskan di dalam window Scilab Execution (Scilex) ataupun di window Scipad

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI SOLUSI LINEAR PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Sorting Algorithms. Definisi

Sorting Algorithms. Definisi 1. Insertion 2. Selection 3. Bubble 4. Shell 5. Quick 6. Merge Sorting Algorithms 1 Definisi Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment sort). Metode ini dikembangkan

Lebih terperinci

7. SORTING DAN SEARCHING

7. SORTING DAN SEARCHING 7. SORTING DAN SEARCHING TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan dapat memilih teknik sorting mana yang sesuai serta dapat menggunakan teknik searching dalam mencari elemen pada suatu data. 2. Praktikan diharapkan

Lebih terperinci

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK BAHAN AJAR MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK Oleh: M. Muhaemin Muhammad Saukat JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2009 Bahan Ajar Analisis

Lebih terperinci

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) 44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R Metode Simpleks M U H L I S T A H I R PENDAHULUAN Metode Simpleks adalah metode penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF Anisya Sonita 1, Febrian Nurtaneo 2 1,2 Program Studi Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT Harold Situmorang Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Haroldsitumorang@gmail.com ABSTRAK Struktur data dari algoritma Heap

Lebih terperinci

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN 4.1 Tujuan Tujuan modul IV ini, adalah: Praktikan bisa membuat beberapa program pencarian berdasarkan metode algoritma pencarian Praktikan bisa membuat beberapa program

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting) Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pengurutan (Sorting) Tujuan Instruksional Memahami algoritma pengurutan Mengerti algoritma bubble, selection, insertion, merge sort Topik Algoritma pengurutan Bubble

Lebih terperinci

POHON CARI BINER (Binary Search Tree)

POHON CARI BINER (Binary Search Tree) POHON CARI BINER (Binary Search Tree) 50 24 70 10 41 61 90 3 12 35 47 55 67 80 99 POHON CARI BINER (Binary Search Tree) Definisi : bila N adalah simpul dari pohon maka nilai semua simpul pada subpohon

Lebih terperinci

SILABUS STRUKTUR DATA ( TIF-104 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

SILABUS STRUKTUR DATA ( TIF-104 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN SILABUS STRUKTUR DATA ( TIF-104 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN D e s k r i p s i M a t a K u l i a h 1 Deskripsi Mata Kuliah Informasi Umum Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang

Lebih terperinci

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array} ARRAY STATIS Array (larik) merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen yang mempunyai tipe data yang sama dan diakses/diacu lewat indeksnya. Array memiliki jumlah komponen yang jumlahnya

Lebih terperinci

Prakata Hibah Penulisan Buku Teks

Prakata Hibah Penulisan Buku Teks Prakata Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadhirat Allah SwT, atas hidayah dan kekuatan yang diberikannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Pengantar Komputasi Numerik dengan

Lebih terperinci

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN) Modul 8 SORTING (PENGURUTAN) 1. Tujuan Instruksional Umum a. Mahasiswa mampu melakukan perancangan aplikasi menggunakan Struktur Sorting ( pengurutan ) b. Mahasiswa mampu melakukan analisis pada algoritma

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting Algoritma dan Struktur Data Searching dan Sorting Searching Pada suatu data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information) dengan cara searching. Searching adalah pencarian data

Lebih terperinci

Ilustrasi Persoalan Matematika

Ilustrasi Persoalan Matematika Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti

Lebih terperinci