HEHiilfERIAN PERTA NYULl'H^H BAM PEH6EHBANCAH P6PSAT PlUTIHAN PERTANIAN
|
|
- Liani Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RAMI HEHiilfERIAN PERTA NYULl'H^H BAM PEH6EHBANCAH P6PSAT PlUTIHAN PERTANIAN
2 I. RATA PENGANTAR Memperhatikan Inpres Nomor: 7/1999 dan Keputusan LAN Nomor: 239/IX/6/B/2003 serta dilengkapi PermenPAN dan RB Nomor: 29/2010, maka setiap eselon II cliwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP). Berorientasi Permentan Nomor 61/Permentan/ OT. 140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, tugas Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) adalah melaksanakan penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, dengan fungsi-fungsi: a) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan; b) Pelaksanaan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM Pertanian sesuai dengan perundang-undangan; c) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan; standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan d) pelaksanaan administrasi BPPSDMP. Pusat Pelatihan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana program, pelatihan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan fungsi-fungsi: (1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, kerjasama, dan pemantauan, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian, (2) pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan pertanian, (3) pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan ketenagaan pelatihan pertanian. LAKIP Pusat Pelatihan Pertanian ini merupakan salahsatu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Pusat Pelatihan Pertanian selama tahun Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian pelaporan ini. Semoga bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian i Dr. Ir. Surahman Suvvardi, MP NIP !
3 RINGKASAN EKSEKUTIF Mengacu kepada Visi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu "Terwujudnya sumberdaya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani.", serta potensi, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM Pertanian melalui pelatihan pertanian, maka dirumuskan Visi Pusat Pelatihan Pertanian yaitu "Menjadi Pusat Pelatihan Pertanian yang andal dalam memantapkan sistem pelatihan untuk menghasilkan SDM pertanian profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global" Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, tugas Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) adalah merumuskan i kebijakan dan program pengembangan SDM aparatur dan non aparatur melalui pelatihan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puslatan menyelenggarakan fungsi: 1) Penyusunan program dan kerjasama; 2) penyelenggaraan pelatihan; dan 3) kelembagaan dan ketenagaan pelatihan. Merujuk pada Misi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, ditetapkan Misi Pusat Pelatihan Pertanian sebagai berikut: 1. Mengembangkan program dan perencanaan anggaran pelatihan dalam mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi. 2. Mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja pelatihan pertanian yang produktif. 3. Mengembangkan sistem, dan metode penyelenggaraan pelatihan yang efektif dan efisien. 4. Mengembangkan evaluasi, pemantauan dan pengendalian internal penyelenggaraan pelatihan pertanian yang berkesinambungan. ii
4 5. Mengembangkan kelembagaan pelatihan pertanian berdasarkan standar nasional dan internasional. 6. Mengembangkan kapasitas ketenagaan pelatihan pertanian berdasarkan standar profesi. 7. Menata administrasi pelatihan pertanian yang transparan dan akuntabel. Dengan pencapaian sasaran strategis sebagai berikut: Jumlah kelembagaan pelatihan UPT pusat dan daerah yang tertata kelembagaannya sebanyak 29 unit, Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaan sebanyak 280 unit, Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak orang, Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan 213 dokumen, Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan pertanian orang Jumlah non aparatur pertanian yang dikembangkan kapasitasnya melalui pelatihan pertanian orang. Jumlah desa yang meningkat kapasitasnya 150 desa dan 5 Satker. Kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2013 secara umum mencapai 87,14 % sedangkan realisasi serapan anggaran mencapai Rp ,- atau sebesar 87,14 % dari Rp Hasil analisis pencapaian kinerja capaian indikator kinerja BPPSDMP pada tahun 2013 menunjukkan atribut AA dengan nilai SANGAT BAIK. Sedangkan analisis efesiensi mencapai 1,08 yang berarti lebih efesien dari tahun 2012 dengan nilai efesiensi 1,24. iii
5 DAFTAR ISI Keterangan Hal Kata Pengantar ii Ikhtisar/ Ringkasan Eksekutif iii Daftar Isi iv Daftar Tabel v Daftar Gambar vi Bab I. Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Organisasi dantugas Fungsi 3 C. Lingkungan Strategis 5 Organisasi Bab II. Perencanaan dan Perjanjian 7 Kinerja A. Rencana Strategis 7 (Renstra) B. Rencana Kinerja Tahunan 16 (RKT) C. Penetapan Kinerja (PK] 17 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 18 A. Hasil Pengukuran Kinerja 18 B. Analisis Pencapaian Kinerja 19 C. Akuntabilitas Keuangan 27 D. Evaluasi Kinerja 29 BAB IV. PENUTUP 31 iv
6 DAFTAR TABEL Keterangan Halaman Tabel.l Formulir Rencana Kinerja Tahunan 11 Tabel.2 Formulir Penetapan Kinerja 17 Tabel.3 Hasil Pengukuran Kinerja 18 v
7 DAFTAR GAMBAR Keterangan Halaman Gambar. 1 Prosentase Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Berdasarkan Golongan 4 Gambar. 2 Prosentase Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Berdasarkan Pendidikan 5 VI
8 DAFTAR LAMPIRAN Keterangan Ha I a man Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Pertanian Daftar Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Tahun 2013 Formulir Pengukuran Kinerja Tingkat Unit Organisasi Eselon II viii ix xv Vll
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Paradigma Pertanian untuk Pembangunan [Agriculture for Development) dipahami bahwa pembangunan pertanian diarahkan untuk: (1) membangun sumberdaya insani dan menjaga stabilitas nasional melaiui penjaminan ketahanan pangan, ketahanan penghidupan [livelihood security) dan pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan dan (2) menempatkan sektor pertanian sebagai sektor yang menyediakan produk-produk hulu berbasis kekayaan keanekaragaman hayati tinggi yang menjadi tulang punggung berkembangnya sektor-sektor hilir ekonomi nasional yang berkelanjutan. Berkembangnya pertanian yang kokoh dan maju akan mendorong dan diikuti pertumbuhan sektor-sektor lainnya terutama sektor hilir [agricultural industries and services). Arah pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia mandiri, maju, adil dan makmur perspektif tersebut dipandang sebagai penjabaran dari konstitusi. Arahan konstitusi itu pulalah menjadi dasar perumusan Perspektif Pertanian Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur yang dijadikan sebagai arah pembangunan pertanian jangka panjang. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional maka pembangunan pertanian diarahkan sebagai bagian dari upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Arah pembangunan nasional yang dipandang sebagai penjabaran dari amanat konstitusi ialah mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. Sejalan dengan itu, maka Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) disusun dengan perspektif Pertanian Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur sebagai arah ideal jangka panjang pembangunan pertanian sebagaimana dijabarkan pada Bab I. Dalam Bab I diuraikan pula konsep Pertanian untuk Pembangunan yang dipandang sebagai paradigma pembangunan ekonomi yang sesuai bagi Indonesia, dan konsep Sistem Pertanian Terpadu yang dipandang sebagai pendekatan yang sesuai dalam melaksanakan Pertanian untuk Pembangunan tersebut. Lakip Puslatan 2013
10 Berdasarkan arah ideal dan pendekatan pembangunan tersebut, tinjauan teoritis tentang peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional dan dengan memperhatikan tantangan dan peluang Dinamika Lingkungan Strategis Global maupun Nasional yang dirumuskan dalam Bab II, kekuatan dan kelemahan internal pertanian nasional serta tahapan historis dan prospek kemajuan pembangunan pertanian nasional yang diuraikan dalam Bab III, maka dalam Bab IV dirumuskan Visi pembangunan pertanian Indonesia , yakni: Pembangunan sektor pertanian perlu terus ditingkatkan agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap perekonomian nasional, khususnya dalam penyediaan pangan, peningkatan ekspor, peningkatan devisa Negara, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, pengentasan kemiskinan, peningkatan Produk Domestik Bruto, pendapatan dan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan harapan tersebut, diperlukan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas dengan ciri: mandiri, profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global, sehingga petani dan pelaku usaha pertanian akan mampu membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian adalah melalui kegiatan pelatihan baik dalam negeri maupun luar negeri yang terencana dan sistematis untuk dapat menghasilkan tenaga teknis, tenaga fungsional, pelaku utama pertanian, pelaku usaha pertanian yang andal agar dapat mendukung program pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdasarkan pada komoditas unggulan. Kegiatan pengembangan SDM pertanian, khususnya melalui pelatihan bagi Aparatur maupun non Aparatur dilaksanakan pada 10 UPT Pelatihan Pertanian Pusat lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian dan juga oleh 19 UPT Pelatihan Pertanian Daerah. Pada Rencana Strategis (Renstra) tahun Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) memfokuskan pada upaya pemantapan sistem pelatihan pertanian dalam mendukung 4 sukses program pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi yaitu: (1] swasembada dan swasembada berkelanjutan, [2) Lakip 1 Puslatan 2013
11 diversifikasi Pangan, (3) nilai tambah daya saing dan ekspor dan (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Tahun 2013 merupakan tahun ketiga dalam pencapaian Renstra Pusat Pelatihan Pertanian dan juga pencapaian Output kegiatan di Pusat Pelatian Pertanian Tahun B. Organisasi, Tugas dan Fungsi Penyusunan Rencana Strategis Pusat Pelatihan Pertanian tahun dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu: 1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2) peningkatan diversifikasi pangan, 3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan 4) peningkatan kesejahteraan petani; serta mendukung reformasi birokrasi. Pusat Pelatihan Pertanian dan UPT Pelatihan Pertanian Pusat telah menyusun Renstra masing-masing unit yang menggambarkan arah kebijakan dan strategi yang lebih rinci dengan mengacu kepada Renstra BPPSDMP. Renstra masingmasing UPT Pelatihan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Renstra Pusat Pelatihan Pertanian dalam upaya mewujudkan visi dan misi Pusat Pelatihan Pertanian guna menghasilkan sinergitas dalam pelaksanaan pengembangan SDM pertanian. Pusat Pelatihan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana program, pelatihan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan fungsi-fungsi: (1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, kerjasama, dan pemantauan, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian, (2) pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan pertanian, (3) pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan ketenagaan pelatihan pertanian. Organisasi Pusat Pelatihan Pertanian terdiri dari 3 bidang, yaitu: (1) Bidang Program dan Kerjasama, (2) Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, (3) Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan serta 6 sub bidang dan kelompok jabatan fungsional yaitu: (1) Sub Bidang Program, (2) Sub Bidang Kerjasama; (3) Sub Lakip Puslatan I
12 Bidang Sistem dan Mctode, (4) Sub Bidang Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan; (5) Sub Bidang Kelembagaan, (6) Sub Bidang Ketenagaan. jumlah Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Per Dcsember 2012 sebanyak 50 orang dengan tingkat pendidikan dan goiongan kepangkatan seperti tergambar dalam grafik berikut: PEGAWAI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN GOLII GOLIII BGOLIV Gambar 1. Prosentase Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Berdasarkan Goiongan
13 PEGAWAI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN 2% 2% a SLTP HSLTA HD3 SI S2 HS3 Gambar 2.Prosentase Pegawai Pusat Pelatihan Pertanian Berdasarkan Pendidikan Lingkungan Strategis Organisasi Lingkungan strategis organisasi terdiri dari lingkungan strategis internal dan eksternal, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dalam konteks organisasi, lingkungan internal positif, yaitu kekuatan (strenght) meliputi: (1) Keberadaan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan UPT Pelatihan Teknisnya, (2) Keberadaan lembaga-lembaga swadaya pelatihan pertanian, (3) Jumlah Aparatur SDM Pertanian di Pusat Pelatihan Pertanian sebayak 52 orang aparatur. Lingkungan internal organisasi yang negatif dalam bentuk kelemahan [Weakness) yang dirasakan hingga saat ini meliputi: (1) terbatasnya jumlah ketenagaan dan belum meratanya kesempatan pengembangan kemampuan bagi petugas; dan (2) belum optimalnya dukungan sarana prasarana. Lingkungan strategis eksternal organisasi yang positif, yaitu peiuang [opportunities) meliputi: (1) Keberadaan UPT Pelatihan Pertanian pusat dan daerah (2) Peningkatan kemampuan swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan SDM Pertanian, (3) i
14 Dukungan kerjasama internasional dalam penyelenggaraan pelatihan dalam rangka pelatihan dan pengembangan SDM Pertanian. Lingkungan strategis eksternal organisasi yang negatif, yaitu ancaman/ tantangan {threats) meliputi: (1) kualitas sebagian besar SDM pertanian (petani) yang masih rendah; (2) berkurangnya minat generasi muda pada sektor pertanian; (3) lemahnya aksesibilitas petani pada lembaga permodalan, lembaga penyedia sarana produksi, lembaga pemasaran dan sumber informasi/teknologi. Lakip Puslatan 2013
15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) l.visi Mengacu kepada Visi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu "Terwujudnya sumberdaya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani.", serta potensi, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM Pertanian melalui pelatihan pertanian, maka dirumuskan Visi Pusat Pelatihan Pertanian yaitu "Menjadi Pusat Pelatihan Pertanian yang andal dalam memantapkan sistem pelatihan untuk menghasilkan SDM pertanian profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global". Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, tugas Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) adalah merumuskan kebijakan dan program pengembangan SDM aparatur dan non aparatur melalui pelatihan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puslatan menyelenggarakan fungsi: 1) Penyusunan program dan kerjasama; 2) penyelenggaraan pelatihan; dan 3) kelembagaan dan ketenagaan pelatihan. 2. Misi Misi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, yaitu: 1. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang komprehensif dan terpadu. 2. Mengembangkan sistem pelatihan pertanian yang berbasis kompetensi kerja. 3. Mengembangkan pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi SDM pertanian yang kredibel. Lakip Puslatan 2013
16 4. Mengembangkan sistem administrasi dan manajemen yang transparan danakuntabel, Merujuk pada Misi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, ditetapkan Misi Pusat Pelatihan Pertanian sebagai berikut: 1. Mengembangkan program dan perencanaan anggaran pelatihan dalam mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi. 2. Mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja pelatihan pertanian yang produktif. 3. Mengembangkan sistem, dan metodepenyelenggaraan pelatihan yang efektif dan efisien. 4. Mengembangkan evaluasi, pemantauan dan pengendalian internal penyelenggaraan pelatihan pertanian yang berkesinambungan. 5. Mengembangkan kelembagaan pelatihan pertanian berdasarkan standar nasional dan internasional. 6. Mengembangkan kapasitas ketenagaan pelatihan pertanian berdasarkan standar profesi. 7. Menata administrasi pelatihan pertanian yang transparan dan akuntabel. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pusat Pelatihan Pertanian menetapkan tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan program kegiatan pelatihan aparatur dan non aparatur dalam mendukung program 4 (empat] sukses pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi. 2. Meningkatkan kerjasama dan jejaring kerja pelatihan pertanian dalam dan luar negeri yang produktif. Lakip Puslatan 2013
17 3. Meningkatkan kompetensi kerja aparatur dan non aparatur pertanian yang berdaya saing dan berwawasan global melalui penyeienggaraan pelatihan yang efektif dan eflsien. 4. Meningkatkan kualitas sistem dan metoda penyeienggaraan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi kerja aparatur dan non aparatur pertanian. 5. Meningkatkan kualitas dan rancang bangun kelembagaan pelatihan pertanian pertanian dalam mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian yang berstandar nasional dan intemasional. 6. Meningkatkan kompetensi kerja tenaga fungsional pelatihan (Widyaiswara dan Instruktur) dan tenaga kediklatan pada kelembagaan pelatihan pertanian berdasarkan standar profesi untuk mencapai pelayanan prima. Sasaran 1. Jumlah kelembagaan pelatihan UPT pusat dan daerah yang tertata kelembagaannya: 29 unit 2. Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaan: 280 unit 3. Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan: orang 4. Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan: 219 dokumen 5. Jumlah waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran: 12 bulan 6. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan pertanian: orang 7. Jumlah non aparatur pertanian yang dikembangkan kapasitasnya melalui pelatihan pertanian: orang 8. Jumlah desa yang meningkat kapasitasnya: 150 desa LakipPuslatan2013
18 Sasaran dan Indikator Kinerja Kinerja Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Tahun per tahun (sesuai dengan lampiran Renstra BPPSDMP Revisi) 1 Meningkatkan kualitas dan kuantiias Kelembagaan Pelatihan Pertanian 1) Jumlah Kelembagaan Pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi dan dikembangkan (unit) ) Jumlah Kelembagaan Pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya 3) Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (orang) , , ,277 4) Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi, dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan kegiatan pemantapan system pelatihan pertanian (Dok) 5) Jumlah Waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran (bulan) Meningkatnya Kualitas aparatur dan non aparatur pertanian 3 Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal (READ Program) 1) Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetesinya melalui pelatihan pertanian (orang) 2) Jumlah non aparatur yang ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan pertanian (orang) 1) Jumlah desayang meningkat kapasitasnya (desa) 17,370 19, ,166 22, ,050 22, ,035 24, Lakip Puslatan
19 A.4. Arah Kebijakan Aran kebijakan Pusat Pelatihan Pertanian dalani rangka mewujudkan program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan prajabatan dan dalam jabatan bagi pengembangan karir PNS dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun Pelatihan bagi aparatur pertanian diarahkan untuk meningkatkan kompetensi kerja dalam rangka mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, reformasi birokrasi, antisipatif terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan serta responsif gender. 3. Pelatihan bagi non aparatur pertanian diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, antisipatif terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan serta responsif gender. 4. Pelatihan, permagangan dan pendampingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat tani, antara lain melalui Program PUAP, LM3, guna mempercepat pertumbuhan agribisnis di perdesaan. 5. Pelatihan teknis dan permagangan bagi pengelola lembaga pelatihan swadaya dan pengurus gapoktan dilaksanakan di UPT Pelatihan. 6. Pelatihan bagi petani sebagai pelaku utama agribisnis dilaksanakan oleh lembaga pelatihan swadaya (P4S). 7. Pelatihan diarahkan untuk menumbuhkan minat generasi muda pertanian menjadi wirausahawan agribisnis. A.5. Strategi Mengacu pada arah kebijakan dan strategi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian, maka strategi pelatihan pertanian adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan program dan anggaran pelatihan pertanian yang terintegrasi dan sinkron dengan program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi. LakipPuslatan2013
20 2. Pengembangan kerjasama teknis dan jejaring kerja pelatihan pertanian clalam dan luar negeri yang produktif dalam rangka meningkatkan citra pertanian Indonesia. 3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelatihan pertanian bagi aparatur pertanian yang berbasis kompetensi kerja [Competency Based Training/CBT). 4. Penumbuhan wirausahawan muda di bidang agribisnis dilakukan melalui pelatihan non aparatur pertanian yaitu: agri-training camp, magang, pelatihan teknis serta kewirausahaan pertanian. 5. Penataan kelembagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja berdasarkan master plan (rancang bangun) sarana dan prasarana pelatihan yang berstandar nasional dan internasional. 6. Penguatan dan pengembangan lembaga pelatihan swadaya (P4S) melalui Identifikasi dan registrasi yang mengacu kepada klasifikasi dan sertifikasi P4S. 7. Peningkatan kapasitas tenaga fungsional pelatihan (Widyaiswara dan Instruktur) didasarkan kepada kebutuhan pelatihan pertanian, hasil pemetaan dan spesialisasi. 8. Peningkatan kapasitas tenaga kediklatan dalam rangka memberikan pelayanan prima dan berstandar ISO. Lakip Puslatan 2013
21 Tabel 1. Program, Indikator Output, dan Outcome Kegiatan Pelatihan Pertanian i "IZ" \":>--T,,W Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian Pemantapan Keiembagaan Pelatihan Pertanian Penataan dan akreditasi UPT pelatihan pusat dan daerah Penataan dan klasifikasi keiembagaan P4S Pengembangan sarana dan prasarana pelatihan Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian Peningkatan kompetensi kerja widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan Peningkatan kompetensi kerja instruktur P4S W : ff-!nd<k TQr OUTPUT Tertatanya keiembagaan 10 UPT pelatihan pusat 19 UPT pelatihan daerah dan Terakreditasinya 10 program pelatihan pada UPT pelatihan pusat/ daerah Tertatanya dan terklisifikasinya 876 keiembagaan P4S Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai pada 10 UPT Pelatihan Pertanian Pusat Meningkatnya kompetensi kerja 290 widyaiswara dan 790 tenaga teknis kediklatan pada UPT Pelatihan pusat dan daerah Meningkatnya kompetensi orang instruktur P4S OUTCOME' Meningkatnya kompetensi kerja SDM pertanian Meningkatnya kredibilitas keiembagaan pelatihan pertanian Meningkatnya kredibilitas keiembagaan P4S Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelatihan pertanian pada UPT Pelatihan Pertanian Pusat Meningkatnya kredibilitas widyaiswara & tenaga teknis kediklatan Meningkatnya kredibilitas instruktur P4S sebagai pusat pelatihan/ permagangan bagi petani Lakip Puslatan
22 Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian OR. ioiixcoh 3.1. Pengembangan pedoman dan materi pelatihan yang mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, reformasi birokrasi, mengantisipasi perubahan iklim dan peiestarian lingkungan, serta responsif gender. Tersedianya 21 pedoman dan materi (modul) pelatihan pertanian yang mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, reformasi birokrasi, mengantisipasi perubahan iklim dan peiestarian lingkungan, serta responsif gender. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelatihan pelatihan 32. Pengembangan pelatihan teknis agribisnis, kewirausahaan, fungsional dan struktural bagi penyuluh PNS, RIHP non penyuluh, pejabat dan petugas lainnya Iingkup pertanian berbasis kompetensi kerja Pengembangan pelatihan dan permagangan teknis agribisnis dan kewirausahaan berbasis kompetensi bagi penyuluh swadaya, instruktur, pengelola P4S, pengurus Gapoktan dan kelembagaan petani lainnya. 3.4, Pengembangan evaluasi pemantauan dan pengendalian internal Terselenggaranya pelatihan bagi orang penyuluh PNS, RIHP non Penyuluh, pejabat dan petugas lainnya Iingkup pertanian berbasis kompetensi kerja. Terselenggaranya pelatihan dan permagangan teknis agribisnis dan kewirausahaan berbasis kompetensi bagi orang penyuluh swadaya, instruktur, pengelola P4S, pengurus Gapoktan dan kelembagaan petani lainnya. Terselenggaranya evaluasi, pemantauan dan pengendalian internal Meningkatnya kualitas aparatur dalam memberikan pelayanan prima yang mendukung program 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, reformasi birokrasi, mengantisipasi perubahan iklim dan peiestarian lingkungan, serta responsif gender. Meningkatnya kapasitas petani dan pelaku usaha pertanian dalam mengembangkan agribisnis. Meningkatnya kualitas kebijakan penyelen ggar a a n Lakip Puslatan
23 Penyelenggaraan pelatihan pertanian yang berkesinambungan. MMmBm^ penyelenggaraan pelatihan pertanian yang berkesinambungan di 10 UPT Pertanian Pusat dan 19 UPT Pertanian Daerah. H)U» pelatihan. 4. Pengembangan Program dan Kerjasama Pelatihan 4.1. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pelatihan pertanian dengan instansi terkait di pusat dan daerah Pengiriman widyaiswara/ tenaga ahli, petani serta penyelenggaraan pelatihan pertanian dalam kerangka kerjasama dan membangun jejaring kerja dalam dan luar negeri (bilateral, multilateral, dan regional). 4.3 Pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pertanian perdesaan melalui program READ Tersusunnya program pelatihan yang terintegrasi dan sinkron di Pusat,10 UPT Pertanian Pusat dan 19 UPT Pertanian Daerah. Terselenggaranya pengiriman widyaiswara/ tenaga ahli, petani dan pelatihan/ permagangan bertaraf nasional dan internasional bagi 300 orang peserta. Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pertanian di 150 desa sasaran READ pada 5 kabupaten di Sulawesi Tengah Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pelatihan pertanian sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Meningkatnya citra Pemerintah R.I. di dunia Internasional dibidang pelatihan pertanian. Meningkatnya aksesibilitas dan kemandirian petani di 5 Kabupaten di Sulawesi Tengah LakipPuslatan
24 B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Formulir Rencana Kinerja Tahunan Unit Eselon 11 : Pusat Pelatihan Pertanian Tahun :2013 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target I 1 Tertatanya kelembagaan Pelatihan Pertanian 2 Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi 3 Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non apartur untuk meningkatkan kompetensi 4 Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 5 Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ jumlah kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerahyang difasilitasi jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang tertata dan terklasifikasi kelembagaannya jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan jumlah aparatur pertanian yang dilatih Jumlah non aparatur pertanian yang dilatih Jumlah dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Jumlah pelaksana kegiatan pemberdayaan Program READ Jumlah desa yang difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaaan masyarakat dan pembangunan pertanian Jumlah Anggaran : Rp ,- 29 unit 280 unit 430 org 0 org org 40 dok 5 satker 150 desa i Lakip Puslatan 2013
25 C. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 Instansi: Pusat Pelatihan Pertanian ^kirt--'-" v c~~>~r%.< ci»-w*a^s~ -- NO. Sasaran Strategis 1 Tertatanya kelembagaan Pelatihan Pertanian 2 Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi 3 Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non apartur untuk meningkatkan kompetensi 4 Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedomandan Kebijakan fnspk) 5 Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ Jumlah Anggaran : Rp Indikator kinerja jumlah kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang tertata dan terklasifikasi kelembagaannya jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan jumlah aparatur pertanian yang dilatih jumlah non aparatur pertanian yang dilatih Jumlah dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Jumlah pelaksana kegiatan pemberdayaan Program READ Jumlah desa yang difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaaan masyarakat dan pembangunan pertanian ,- target 1 29 unit 242 unit 445 org 0 org org 40 dok 5 satker 150 desa Tabel 2. Formulir Penetapan Kinerja LakipPuslatan2013
26 BAB HI AKUNTABILITAS KINERJA A. Hasil Pengukuran Kinerja Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja Pusat Pelatihan Pertanian pada Tahun 2013 disajikan pada tabel berikut: V-/Vij V '--' I HIBIHHijBlllSStlJ^ larger Mallsas ] % 1 Tertatanya kelembagaan Pelatihan Pertanian Jumlah kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang tertata dan terklasifikasi kelembagaannya Unit Unit unit unit 10O,0% 86.07% Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi Terlatihnya aparatur dan non aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non apartur untuk meningkatkan kompetensi Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Terbinanya peiaksanaan kegiatan Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan Jumlah aparatur pertanian yang dilatih Jumlah non aparatur pertanian yang dilatih Jumlah dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Jumlah pelaksana kegiatan pemberdayaan Program READ Orang Orang Orang dokumen Satker orang orang orang Dok. satker 103,5% 0% 94,5 % 100,0% 100,0% LakipPuslatan2013
27 -NO: nv4z{ -.InditoorKinerja -... Target Realisasi. ~,, /o pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ Jumlah desa yang difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaaan masyarakat dan pembangunan pertanian 150 Desa 150 desa 100,0% Jumlah Anggaran : Rp ,80% B. Analisis Pencapaian Kinerja Pencapaian kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP pada tahun 2013, secara menyeluruh berhasil melampaui target 82,60 %, dengan asumsi target output berdasarkan revisi terakhir ditahun anggaran Pada perjalanannya, pada bulan September 2013 terjadi penghematan anggaran Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian sebesar Rp ,- dari total anggaran Rp ,-, sehingga anggaran yang dikelola Pusat Pelatihan Pertanian dalam kerangka Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian adalah sebanyak Rp ,-. Akibat dari penghematan tersebut, terjadi perubahan output sebagai berikut: 1. Ketenagaan: Ketenagaan yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak orang menjadi orang (penghematan 40 orang). 2. Kelembagaan: Kelembagaan petani yang difasilitasi dan terklasifikasi sebanyak 280 unit menjadi 242 unit (penghematan 38 unit). 3. Diklat Pertanian bagi Aparatur: Aparatur yang mengikuti Diklat Pertanian sebanyak orang menjadi orang (penghematan orang). 4. Diklat Pertanian bagi Non Aparatur: Non Aparatur yang mengikuti Diklat Pertanian sebanyak orang menjadi orang (penghematan orang). 5. Dokumen: Dokumen kegiatan sebanyak 219 dokumen menjadi 209 dokumen (penghematan 10 dokumen). LakipPuslatan
28 6. Belanja Modal, akan menghemat sebagai berikut: a. Pusat Pelatihan Pertanian: alat pengola Data dan Meubelair. b. PPMKP Ciawi: Rehabilitasi kompleks Surya (dari 620 m2 menjadi 185 m2). c. BBPP Batu: Kendaraan bermotor 6 unit dan gedung/bangunan 238 m2 (dari m2 menjadi m2). Berdasarkan sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP seperti tercantum dalam Penetapan Kinerja (PK) Pusat Pelatihan Pelatihan Pertanian tahun 2013, maka pencapaian masing-masing sasaran strategis tersebut pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian Dari target indikator kinerja sebesar 29 unit, terealisasi 29 unit (100%) dengan rincian sebagai berikut: a. Jumlah Kelembagaan Pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi sebanyak 29 unit. b. Jumlah Kelembagaan Pelatihan milik petani (P4S) yang tertata dan terklasifikasi kelembagaannya sebanyak 241 unit dari 280 unit yang ditargetkan. c. Terlaksananya pengadaan alat pengolah data sebanyak 26 unit yang merupakan kegiatan penunjang kelembagaan. 2. Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi Dari target indikator kinerja sebesar 430 orang yang akan ditingkatkan kbmpetensinya, terrealisasi sebesar 445 orang (103,5 %), terdiri dari: a. Jumlah Widyaiswara yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak 409 orang dari target 395 orang. b. Jumlah petugas Puslatan yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak 35 orang dari target 36 orang. 3. Terlatihnya aparatur dan non aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non apartur untuk meningkatkan kompetensi Pada tahun 2013, peningkatan kompetensi melalui pelatihan hanya untuk non aparatur, yaitu sebanyak orang untuk pelatihan bagi Pengurus Lakip Puslatan 2013
29 Gapoktan PUAP dan Pengelola LM3. Dari target indikator kinerja sebanyak orang tercapai sebanyak atau sebesar 94,5 % yang terdiri dari: 4. Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) a. Jumlah dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) tercapai sebanyak 40 dokumen atau 100% Pada tahun anggaran 2013 Pusat Pelatihan menghasilkan 21 Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Pertanian dengan rincian sebagai berikut: Pedoman Sekolah Lapangan Pertanian 2 Permentan Nomor 66/Permentan/OT.140/J/05/13 tentang Juklak Pelatihan Bagi Instruktur Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya 4 Permentan Nomor 52/Permentan/OT.140/j/02/13 tentang Petunjuk Pelaksanaan DiklatTeknis Mendukung Kegiatan Desa Mandiri Pangan 5 Permentan Nomor 78/Permentan/OT.140/J/09/13 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Program Perluasan Sawah 6 Permentan Nomor 51/Permentan/OT.140/]/02/13 juklak Diklat Bagi Pengurus Gabungan KelompokTani Program PUAP 7 Permentan Nomor 52/Permentan/OT.140/J/04/13 tentang Juklak DiklatTeknis Agribisnis Padi Bagi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian 8 Permentan Nomor 72/Permentan/OT.140/]/08/13 tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Pertanian Mendukung Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan- LDPM) 9 Petunjuk Pelaksanaan Diklat Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian 10 Permentan Nomor 56/Permentan/OT.140/J/04/13 tentang Juklak DiklatTeknis Statistik Peternakan 11. Permentan Nomor 71/Permentan/OT.140/J/13 tanggal 8 Juli 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Diklat. 12 Permentan Nomor 60/Permentan/OT.140/J/05/13~ tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Diklat Pertanian 13 Permentan Nomor 71/Permentan/OT.140/J/13 tentang _ Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Diklat LakipPuslatan2013
30 Pada tahun 2013 secara terus menerus dikembangkan program E-SIPP, yang bertujuan untuk mengetahui realisasi penyelenggaraan Diklat Pertanian yang telah dilaksanakan baik UPT Pelatihan Pertanian Pusat maupun di UPT Pelatihan Daerah. Pada sasaran bidang program dan kerjasama berkaitan dengan peningkatan kapasitas aparatur telah terselenggara pengiriman pejabat/petugas/ widyaiswara ke luar negeri. Pelatihan kerjasama luar negeri terdiri dari 168 widyaiswara dan petugas. Pada program magang Jepang output dari pengiriman magang Jepang sebanyak 17 peserta magang ke Jepang. Berkaitan dengan output dokumen yang hasil kegiatan sub bidang program terdiri dari: 1. Dokumen Identifikasi Kebutuhan Latihan yang merupakan masukan dari eselon I lingkup kementerian pertanian serta dari unit pelaksana teknis; 2. Tercetaknya Katalog Pelatihan Pertanian Tahun 2013, berisikan rencana Diklat Pertanian yang akan diselenggarakan di UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan UPT Pelatihan Daerah, berdasarkan identifikasi kebutuhan Diklat dengan eselon I dan UPT; 3. Tersusunnya Rencana Kegiatan dan Anggraan tahun 2014 kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian. Pada tahun 2013 telah terpilih 9 orang Pengelola P4S di wilayah binaan UPT Pelatihan Pertanian Pusat dalam bidang kewirausahaan agribisnis. Diklat Kewirausahaan bagi Pengelola P4S diselenggarakan sebanyak 8 (delapan) Angkatan dengan lokasi pelaksanaan di provinsi Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung. Pada sub bidang ketenagaan hal strategis yang telah dilakukan adalah Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Widyaiswara sejumlah 90 orang yang merupakan pelaksanaan: a. Diklat Penyuluhan bagi widyaiswara b. Diklat Metodologi bagi widyaiswara c. Diklat Kewirausahaan bagiwidyaiswara Lakip Puslatan 2013
31 5. Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ Jumlah pelaksana kegiatan pemberdayaan Program READ sebanyak 5 satker atau terealisasi 100%. Pada umumnya Pelaksanaan Program READ sampai Tahun 2013 sudah efektif, yang ditunjukkan oleh pencapaian target output yang mencapai 98,00%. Namun demikian, masih ada beberapa masalah yang menyebabkan kurang optimalnya pencapaian hasil program antara lain: revisi PIM, yang baru disyahkan bulan Mei 2013, revisi DIPA tentang tambahan Loan yang baru turun pada tanggal 8 Mei 2013, kegiatan READ hams sesuai dengan sequent atau tahapan yang telah ditetapkan dalam PIM, pengadaan banyak yang menunggu NOL dari I FAD sehingga terlambat. C. Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja Efisiensi capaian indikator kinerja kegiatan dapat dilihat dari perbandingan proporsi antara besarnya capaian indikator kinerja sasaran yang diperoleh dengan besarnya masukan/input yang digunakan (Proporsi Output/Input). Efisiensi terjadi apabila nilai rasio output dibandingkan dengan input mencapai 1 atau lebih dari 1. Perbandingan proporsi capaian global indikator kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP dengan input yang digunakan pada tahun 2013 adalah 95 % berbanding 87,8 %. Dengan demikian nilai efisiensi yang diperoleh adalah 1,08 Nilai tersebut termasuk kedalam kategori efisien. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2012) nilai efisiennya lebih rendah yaitu 1,24, dengan penyerapan anggaran lebih rendah yaitu 84,2 %. LakipPuslatan2013
32 ' - ' ' ' "... ;. - ".. ' : Perkembangan Kinerja Tahun NO ; Sasaran Indikator : " Strategis; Kinerja l Tertatanya 1 Jumlah kelembagaan Pelatihan Pertanian Terfasilitasiny a ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi Terlatihnya aparatur dan non aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non apartur untuk meningkatkan kompetensi Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaa nmasyarakatd esatertinggal Program READ kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang tertata dan terklasifikasi kelembagaannya Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan Jumlah aparatur pertanian yang dilatih Jumlah non aparatur pertanian yang dilatih - Jumlah dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) Jumlah pelaksana kegiatan pemberdayaan Program READ Jumlah desa yang difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaaan masyarakat dan pembangunan pertanian 'if '-.'.. 29 Unit 160 Unit 117 orang 2,577 orang 8,830 orang 85 Dok. 5 satker 30 Desa : 100,0 100,0 123,2 96,7 95,7 100,0 100,0 100,0 W-'-i'V;.- : 1.:': 1 29 Unit Unit Orang Orang Orang Dok Satker Desa % io o.o! % 86,07 % 103,5 % 0% 94,5 % 100,0 % 100,0 % 100,0 % LakipPuslatan
33 JumlahAnggaran 2012 : Rp ^n^hA~nggaran2013:Rp ,- ~ ~ Analisis Pencapaian Kinerja dilakukan dengan memperhatikan pengkategorian peringkat (rating) yang telah disepakati sebagai berikut; Nilai Atribut AA dengan peringkat lebih dari 85% sampai sama dengan 100 % dengan interpretasi MEMUASKAN. Nilai Atribut A dengan peringkat lebih dari 75% sampai sama dengan 85% dengan interpretasi SANGAT BAIK. Nilai Atribut B dengan peringkat lebih dari 65% sampai sama dengan 75% dengan interpretasi BAIK, perlu sedikit perbaikan. Nilai Atribut CC dengan peringkat lebih dari 50% sampai sama dengan 65% dengan interpretasi CUKUP BAIK (memadai). Nilai Atribut C dengan peringkat lebih dari 30% sampai sama dengan 50% dengan interpretasi AGAK KURANG, perlu banyak sekali perbaikan. Nilai Atribut D dengan peringkat 0 % sampai sama dengan 30%, KURANG, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar. Pencapaian kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2013, secara global tampak bervariasi dari 86,7% - 103,5% dengan capaian rata-rata 95,0% dengan nilai atribut AA interpretasi memuaskan. Berdasarkan lima sasaran strategis, yaitu: 1) Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian, 2) Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, 3) Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, 4) Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 5)Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ; Maka Pencapaian masing-masing sasaran strategis tersebut dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 1) Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian, dengan pencapaian kinerja 100% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN sama dengan pencapaian tahun 2012; Lakip Puslatan ^
34 2) Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dengan pencapaian kinerja 103,5% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN, lebih rendah dari tahun 2012; 3) Terlatihnya non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, dengan pencapaian kinerja 94,5% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN, lebih rendah dari tahun 2012; 4) Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK), dengan pencapaian kinerja 100% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN sama dengan pencapaian tahun 2012; 5) Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ, dengan pencapaian kinerja 100% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN sama dengan pencapaian tahun C. Akuntabilitas Keuangan TJ-FE^Wi^.?iliBagu ilisasi 1. Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian 2. Terfasilitasinya Ketenagaan Pelatihan Pertanian Untuk Meningkatkan Kompetensinya 3. Terlatihnya A) Aparatur Pertanian Untuk Meningkatkan B) Kompetensi Kerja dan Terlatihnya A) Jumlah Kelembagaan Pelatihan UPT Pusat Difasilitasi dan Dikembangkan B] Jumlah Kelembagaan Pelatihan Milik Petani (P4S) Yang tertata dan terklasifikasi Kelembagaannya A) Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang Difasilitasi dan Dikembangkan Jumlah Aparatur Pertanian yang Dilatih Jumlah Non Aparatur Yang na Na na Na ,8 % -% 85,6 % LakipPuslatan
35 Non Aparatur untuk Meningkatkan Kompetensi 4. Tersusunnya Dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 5. Terlakasananya Layanan, Penyelenggaraan, dan Prasarana Sarana Perkantoran 6. Terbinanya A) pelaksana kegiaitan pemberdayaan masyarakat desa B) tertinggal program READ Terlatih A) Jumlah Dokumen Norma Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK) A) A!at Pengolah data Program DAN komunikasi PROGRAM PUAP Jumlah Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan program READ Jumah desa yang difasilitasi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan Pertanian ,1 % ,8 % % ANGGARAN ,8 % Tabel 6. Perkembangan realisasi keuangan tahun Perkembangan realisiasi keuangan tahun Pagu realisasi sasaran strategis pada poin pertama; tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian merupakan pagu anggaran dari dari UPT pelatihan pertanian pusat (10 UPT). Sedangkan Nilai pencapaian kinerja anggaran Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2013 tercatat berkisar antara 84,0 % sampai dengan 95,95 % dengan capaian rata-rata 89,98 %. Nilai atribut pencapaian kinerja anggaran Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2012 adalah A dengan interpretasi SANGAT BAIK. Berdasarkan lima sasaran strategis, yaitu: 1) Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian, 2) Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, 3) Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, 4) Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman Lakip Puslatan
36 dan Kebijakan (NSPK) 5)Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ. Maka Pencapaian masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tertatanya Kelembagaan Pelatihan Pertanian, dengan pencapaian kinerja 92,5% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN; dengan data 2) Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dengan pencapaian kinerja 90,8% dengan kategori AA dengan interpretasi MEMUASKAN; 3) Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja, dan non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, dengan pencapaian kinerja 85,6 % dengan kategori A dengan interpretasi SANGAT BAIK; 4) Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK), dengan pencapaian kinerja 93,1 % dengan kategori A dengan interpretasi SANGAT BAIK; 5) Terlaksananya layanan, Penyelenggaraan, dan Prasarana sarana perkantoran dengan capaian kinerja 95,95 % dengan kategori A dengan interpretasi SANGAT BAIK; untuk sasaran strategis ini tidak tercantum dalam Penetapan Kinerja tahun ) Terbinanya pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal Program READ, dengan pencapaian kinerja 84,0 % dengan kategori A dengan interpretasi SANGAT BAIK; D. Evaluasi Kinerja Efisiensi capaian indikator kinerja kegiatan dapat dilihat dari perbandingan proporsi antara besarnya capaian indikator kinerja sasaran yang diperoleh dengan besarnya masukan/input yang digunakan (proporsi output/input). Efisiensi terjadi apabila nilai rasio output bila dibandingkan dengan input menqapai 1 atau lebih dari 1. Perbandingan capaian global indikator kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian dengan input yang digunakan adalah 95 % berbanding 87,8 %. Dengan demikian nilai efisiensi yang diperoleh adalah LakipPuslatan2013
37 1,08 yang berarti efisien atau lebih rendah efesiensinya jika dibanding dengan capaian tahun Diharapkan kedepan pelaksanaan kegiatan dapat terencana dengan baik melalui pcncapaian target dan sasaran dengan jadwal yang telah direncanakan. Optimalisasi kinerja juga dapat dilakukan melalui proses koordinasi antar Pusat Pelatihan Pertanian dengan UPT Pelatihan terkait. Lakip Puslatan 2013
38 BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan Pertanian tahun 2013 merupakan salahsatu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas fungsi Pusat Pelatihan Pertanian yang diemban pada tahun Kinerja sasaran strategis Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2013 secara umum mencapai 99,7 % sedangkan realisasi serapan anggaran mencapai Rp ,- atau sebesar 87,8 % dari Rp ,-. Hasil analisis pencapaian kinerja capaian indikator kinerja BPPSDMP pada tahun 2013 menunjukkan atribut A dengan nilai SANGAT BAIK. Sedangkan analisis efesiensi mencapai 1,08 atau EFISIEN dan lebih rendah efisiens dibandingkan tahun 2012 dengan nilai efisiensi 1,24. Diharapkan kedepan pelaksanaan kegiatan dapat terencana dengan baik melalui pencapaian target dan sasaran dengan jadwal yang telah direncanakan. Optimalisasi kinerja juga dapat dilakukan melalui proses koordinasi anatar Pusat Pelatihan Pertanian dengan UPT Pelatihan terkait Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian pada tahun 2013 meliputi: (1) Pelaksanaan diklat PUAP dan LM3 yang menunggu terbitnya Surat Keputusan Menteri Pertanian tentang peserta diklat, (2) Masib terjadi revisi anggaran dalam rangka efisiensi anggaran dan optimalisasi sampai dengan bulan September 2013, (3) Belum seimbangnya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana yang dimiliki Satker dengan peningkatan penyelenggaraan kegiatan pelatihan pertanian. Menyikapi kondisi permasalahan yang masih terjadi tersebut, maka langkah antisipasi yang harus dilakukan untuk tahun-tahun mendatang adalah: i Lakip Puslatan 2013
LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai Instruksi
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 20 KATA PENGANTAR Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) sebagai salah satu unit kerja/organisasi di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Lebih terperinciRencana Kinerja Tahunan 2013
Rencana Kinerja Tahunan 2013 STPP MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementerian Pertanian. 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc
KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemarintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinci" : ' «..: ;. low-izi!* = r»;*iij. PU5RT PERYUUIHRR PERIRRIRn BRDRO PERYUIUHRR ORR PERGEfllBRRGRR 5001 PERTRRIflfl
" : ' «..: ;. low-izi!* = r»;*iij» PU5RT PERYUUIHRR PERIRRIRn BRDRO PERYUIUHRR ORR PERGEfllBRRGRR 500 PERTRRIflfl LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN203
Lebih terperinciJl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740
Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022 PO Box 05/Cgb Bogor 16740 RINGKASAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.
RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciLAKIP BBPP LEMBANG TAHUN 2012
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian i RINGKASAN EKSEKUTIF Dengan Pagu anggaran Tahun 2012 sebesar Rp. 24.553.327.000, BBPP Lembang mempunyai Komitmen Kinerja dengan Badan PPSDMP
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur disampaikan ke hadirat Allah SWT, sehingga Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Lebih terperinciLAKIP BPPSDMP TAHUN 2012
[Type text] Page RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lembang, Juni 2012 Kepala, Ir. Muchransyah Achmad.M.Si NIP
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-nya, Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang tahun 2013 ini telah dapat diselesaikan. Sesuai dengan
Lebih terperinciRINGKASAN. Halaman i. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016
RINGKASAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG 2012 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Badan PPSDMP Tahun 2013
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang dicapai Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BATU 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam sistem penganggaran, antara lain Penerapan prinsip-prinsip perencanaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2013 SATUAN KERJA BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RKT BPP
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014
Lebih terperinci3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA)
1. Indikator Kinerja Utama 2. Indikator Kinerja Kunci 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) BPPSDMP (IKU) (IKK) Outcome Kementan Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang dicapai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang tahun 2014 harus dapat dipertanggungjawabkan dan dicapai secara efektif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bidang pelatihan pertanian, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2013 No. A SASARAN INDIKATOR
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PELATIHAN PERTANIAN TAHUN 2011 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN KATA PENGANTAR i Sesuai Permentan Nomor 61/ Permentan/
Lebih terperinciManokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MANOKWARI 2012 PENGANTAR Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian harus menjadi agenda
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) GOWA 2012 PENGANTAR Penyuluhan dan Pengembangan SDM pertanian
Lebih terperinci1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016
1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016 Kementan Outcome Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani". Activitas
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciFOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP
04 Jun 15 FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP Disampaikan pada : Musrenbangtannas Kementerian Pertanian Jakarta, 3 4 Juni 2015 ARAH KEBIJAKAN 2015-2019 1 2 OPTIMALISASI
Lebih terperinciBiro Perencanaan KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014
LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR 2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciRenstra BKP5K Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BBPP BINUANG 2013 DAFTAR ISI
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang
PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SMK SPP NEGERI SEMBAWA PALEMBANG 2012 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciKAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN : BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga Unit Eselon I Program Hasil Unit Eselon II/Satker Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan : KEMENTERIAN PERTANIAN : BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciLAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Binuang, Juni 2015 Kepala BBPP Binuang, Ir. Anwar Syarif, M.Ed. Nip
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciLAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013
Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS
Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. LAPORAN KINERJA BBPPBinuang
KATA PENGANTAR BBPP Binuang Tahun 2015 melalui kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan telah menetapkan 3 (tiga) Sasaran Strategis, yaitu : (1) Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian,
Lebih terperinciBiro Perencanaan KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan nasional, Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu:
Lebih terperinciRENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2015
RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2015 OLEH : SEKRETARIS BADAN PPSDMP (Disampaikan pada Pra-Musrenbangtan di IICC Bogor, 7 9 Mei2014) ISI PAPARAN I SASARAN IKU DAN KEBIJAKAN BADAN
Lebih terperinciRencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015
Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Tahun 2015 BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat
Lebih terperinciPEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang
KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri
Laporan Tahunan SMK-PPNegeri Sembawa / 205 BAB. I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinci1. IKHTISAR/RINGKASAN EKSEKUTIF
1. IKHTISAR/RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/ OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, telah ditetapkan bahwa Badan Penyuluhan
Lebih terperinciGENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Tahun 2013
GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Tahun 2013 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian Unit Organisasi : Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Eselon II/Satker : Program
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBIRO HUKUM DAN HUMAS
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Lebih terperinciNo. Nama Diklat Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Sampai Dengan 31 Desember 2013 No. Nama Diklat Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian 1 2 DIKLAT ANTISIPASI DAN MITIGASI PERUBAHAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi
PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunia-nya
Lebih terperinciBalai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang dicapai Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Tahun 2016 harus dapat dipertanggungjawabkan dan dicapai secara efektif, efisien dan transparan,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan
Lebih terperinci6. Sekretariat Ditjen PPHP C. Revisi Penetapan Kinerja Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Pengembangan
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 2 C. Struktur Organisasi... 2 1. Sekretariat Direktorat Jenderal... 3 2. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian...
Lebih terperinci