BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja) Dalam bagian ini berisi mengenai analisis upaya mahasiswa santri dalam mencapai prestasi belajar di STAIN Pekalongan (studi kasus mahasiswa PAI angkatan 2013 di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja). Data yang akan dianalisis tidak berupa angka tetapi berupa informasi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu bahwa data yang dikumpulkan kemudian disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisis dengan memberi pemaparan, gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. A. Analisis Prestasi Belajar (IPK) Mahasiswa PAI Angkatan 2013 STAIN Pekalongan yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja Prestasi belajar mahasiswa STAIN Pekalongan dibuktikan dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan tentang prestasi belajar mahasiswa PAI angkatan 2013 STAIN Pekalongan yang bertempat tinggal di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja adalah sebagai berikut: 66

2 67 Tabel 3 Data Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa PAI Angkatan 2013 yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al Hadi Min Aswaja No. NIM NAMA IPK IS 3, DA 3, ZF 3, ML 3, SN 3, BF 3, FA 3, KH 3, MU 3,27 Jumlah 31,51 Rata-rata 3.50 Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa santri PAI angkatan 2013 adalah 3,50. Angka ini tergolong dalam kategori Cumlaude (sangat baik). Namun, sebenarnya prestasi belajar mahasiswa ataupun siswa itu tidak bisa dilihat dari nilai IPK saja, namun proses dan kemampuan berpikir yang lebih baik. Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh beberapa responden yang menyatakan bahwa prestasi belajar (IPK) yang telah didapat saat ini bukanlah sebagai acuan untuk menyebut mereka sebagai

3 68 orang yang berhasil dalam prestasi belajarnya.mahasiswa santri ini mengatakan bahwa prestasi belajarnya masih belum maksimal, karenanya mereka berusaha untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya. B. Analisis Kegiatan Mahasiswa PAI Angkatan 2013 yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja dalam Mencapai Prestasi Belajar di STAIN Pekalongan 1. Kegiatan mahasiswa santri PAI angkatan 2013 di pondok pesantren Al-hadi min Aswaja. a) Mengaji Mengaji atau pengajian di pondok pesantren Al-had min Aswaja mempunyai empat metode pembelajaran, yaitu sorogan, bandungan, sawiran, dan musyawarah. Pengajian di pondok pesantren Al-hadi min Aswaja wajib di ikuti oleh santri. Jadwal kegiatan mengaji yang wajib di ikuti para santri di pondok pesantren adalah sebagai berikut: Tabel 4 Jadwal kegiatan mengaji di pondok pesantren Waktu Kegiatan Pengajian bandongan ba da subuh Mengaji Sorogan Pengajian bandongan sore Mengaji al-qur an Madrasah diniyah

4 69 Hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh Nur Arofah selaku pengurus pondok pesantren Al-hadi min Aswaja menuturkan bahwa: Kegiatan mahasiswa santri Al-Hadi min Aswaja adalah mengaji, baik itu mengaji sorogan, bandongan ataupun madrasah diniyah. Kegiatan mengaji adalah kegiatan wajib bagi santri, baik santri putra maupun santri putri. Secara umum kegiatan para santri di pondok yaitu mulai dari bangun tidur sekitar jam adalah sholat subuh berjama ah, kemudian setelah sholat subuh jam para santri mengaji bandongan di aula putra, setelah itu jam sampai jam para santri mengaji sorogan. Sehabis kegiatan sorogan para santri melakukan aktifitas sendiri-sendiri seperti sarapan, mandi, berangkat kuliah atau yang lainnya. Kemudian mulai mengaji lagi dari jam sampai jam yaitu mengaji bandongan, setelah itu sholat maghrib berjama ah. Setelah sholat maghrib dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur an pada ustadz atau ustadzah masing-masing. Setelah itu para santri melakukan sholat jama ah isya. Kemudian jam dilanjutkan dengan madrasah diniyah sampai jam Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini mengikuti semua pengajian di pondok pesantren. Hal ini seperti yang di tuturkan oleh IS bahwa: Kegiatan saya sehari-hari secara umum sama setiap harinya. Kegiatan sehari-hari saya di pondok ya mengaji karena emang itu wajib. Kemudian kalau ada waktu luang saya gunakan untuk belajar, mencuci pakaian, mengerjakan tugas kuliah dan tugas pondok. Kadang berapa minggu sekali kalau malam ada jadwal rapat kepengurusan pondok ya saya ikut dan lain sebagainya. Kegiatan saya yang lain adalah ikut mengajar TPQ di pondok. 2 Hal yang sama juga dikatakan oleh BF, bahwa: Kegiatan saya sehari-hari kalau di pondok ya seperti yang telah dijadwalkan di pondok seperti mengaji. Namun kalau madrasah diniyah saya sampai jam karena ada tambahan jam pelajaran bagi kelas saya. Selain itu jam saya juga ikut mengajar di TPQ yang ada di pondok sampai jam Kalau ada waktu luang 1 Nur Arofah, pengurus pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja Kota Pekalongan, wawancara, 13 maret IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

5 70 ya saya gunakan untuk mencuci, mengerjakan tugas, ikut mengurus pondok, belajar atau yang lainnya. 3 SN mengatakan bahwa: Kegiatan saya di pondok mengaji, dan selain mengaji juga saya belajar, membaca buku, mencuci pakaian, membuat pernak-perbik atau aksesoris seperti bros dan lain-lain karena saya suka berwirausaha walaupun itu kecil-kecilan. Kalau sore hari saya ikut mengajar TPQ. 4 Sama halnya dengan DA yang mengatakan bahwa kegiatannya sehari-hari di pondok pesantren mengaji, belajar, mencuci, mengerjakan tugas pondok ataupun tugas kuliah. 5 Sama halnya dengan ML yang mengatakan bahwa kegiatan sehari-harinya di pondok adalah mengaji, belajar, membaca buku, mengerjakan tugas pondok atau kuliah, mencuci baju, dan lain-lain. 6 FA mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di pondok ya mengaji, balajar dan tidur. Kalau pagi setelah sorogan kitab ia ikut mengajar BTQ di sebuah sekolah. 7 MU menuturkan bahwa kegiatan sehari-harinya di pondok mengaji karena ia santri dan kuliah karena ia mahasiswa, selain itu juga belajar, mengerjakan tugas pondok ataupun kuliah, dan lain-lain. 8 Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa santri PAI angkatan 2013 menjalankan kewajibannya di pondok pesantren yaitu mengaji. Apabila mahasiswa santri melaksanakan semua kegiatan yang 3 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei MU, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

6 71 ada di pondok pesantren, khususnya mengaji maka mahasiswa santri ini bisa mendapatkan ilmu agama yang lebih. Selain itu, juga bisa untuk meningkatkan dirinya untuk menjadi guru professional dan bisa untuk meningkatkan prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan khususnya mata kuliah ketarbiyahan. b) Belajar Menurut para ahli psikologi Gestalt, dalam buku Psikologi Pendidikan karya M. Dalyono, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini ialah bukan hanya aktifitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitasaktivitas mental, seperti proses berpikir, mengingat dan sebagainya. 9 Belajar dilakukan tidak hanya ketika akan menghadapi ujian saja, namun belajar yang baik adalah belajar setiap hari walaupun itu sedikit asalkan istiqomah. Belajar yang seperti ini bisa menjadikan kebiasaan belajar. Berbagai hasil penelitian menunjukan, bahwa hasil belajar mempunyai korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau studi habit. Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulangulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. 10 Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini setiap hari belajar, dan itu menimbulkan suatu kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar mahasiswa santri ini seperti kebiasaan waktu untuk belajar. Waktu yang biasa digunakan untuk belajar mahasiswa santri di pondok sangat bervariasi, diantaranya 9 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, cet.2 (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm H. Djaali, Psikologi Pendidikan, cet. 7(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hlm

7 72 pada malam hari, pagi hari dan siang hari. Mahasiswa santri memilih belajar pada siang hari di pondok dan pada malam harinya belajar setelah selesai mengaji di pondok jam 9 keatas, atau jam 2 malam. Kegiatan belajar setelah jam 9 malam adalah kegiatan yang normal bagi para mahasiswa santri di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja, karena memang pada waktu itulah kegiatan pondok berakhir, dan hampir semua mahasiswa santri sibuk belajar pada waktu itu. Keadaan yang demikian memberikan dampak positif bagi para mahasiswa santri untuk belajar. Jika kondisi tubuh sudah tidak memungkinkan belajar setelah pulang mengaji, maka mahasiswa santri ini memilih tidur terlebih dahulu, kemudian bangun jam 2 untuk sholat malam kemudian dilanjutkan dengan belajar. Seperti yang dituturkan oleh saudara BF bahwa: Saya membiasakan belajar setiap hari walaupun waktunya tidak tetap berapa jam, untuk belajar saya biasanya di kamar pondok, di mushola kampus dua, dan di perpustakaan kampus. Dalam belajar terkadang saya belajar sendiri dan jika ada yang sulit saya tanyakan kepada kakak semester atas untuk pelajaran kuliah, dan saya tanyakan pada kang-kang santri senior untuk pelajaran pondok, seperti Ust. Ma ruf. 11 ML menuturkan bahwa: Saya setiap hari belajar, namun waktunya tidak tentu berapa jam lamanya, kadang kalau sudah bosan ya saya berhenti. Karena saya adalah orang yang sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, maka dari itu saya biasa belajar pada malam hari ketika orang-orang pada tidur dan biasanya di kamar, karena terasa nyaman dan tidak ada yang terganggu BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret 2016.

8 73 Responden lain IS menuturkan bahwa dalam hal belajar, Setiap hari ia membiasakan untuk belajar dan dalam sehari biasanya ia belajar 4-5 jam selain waktu kuliah dan mengaji di pondok. Ia biasa belajar di kamar pondok, karena tempatnya nyaman dan tidak bising. 13 Begitu juga SN yang menyatakan bahwa kebiasaan belajar yang ia lakukan adalah belajar selama 1 atau 2 jam dalam sehari waktunya biasanya malam hari bisa juga siang hari, kalau malam hari biasanya dikamar sekitar jam 1 atau 2 pagi dan siang hari di musholah kampus atau di perpustakaan yang sepi. 14 FA mengatakan bahwa dalam belajar ia sehari belajar selama kurang lebih 1 jam, ia belajar di kamar pondok karena suasanya hening. 15 Sedangkan MU mengatakan bahwa dalam sehari ia belajar kurang lebih 3 jam, ia biasanya belajar di kamar dan pada malam hari. 16 DA menuturkan bahwa: Setiap hari saya belajar namun tidak pasti waktunya. Saya biasanya belajar pada saat suasana sepi seperti di kamar yang jelas setiap malam setelah semua anak tertidur saya belajar, dan biasanya kalau siang hari saya belajar di perpustakaan kampus karena kalau siang suasana di pondok ramai. 17 Lain halnya ZF yang mengatakan bahwa: Kebiasaan belajar saya adalah pada malam hari saat santri yang lain sudah tidur. Namun dalam sehari terkadang saya belajar terkadang juga tidak, saya lebih melihat ke prioritas, kalau memang ada yang harus dipelajari ya saya belajar, entah itu belajar materi kuliah ataupun materi pondok IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei MU, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016.

9 74 KH mengatakan bahwa: Saya tidak ada target dalam belajar berapa jam, namun saya selalu menyempatkan membaca 10 menit dalam sehari. Saya belajar bisa berjam-jam dalam sehari. Saya belajar dimanapun bisa asalkan hati dan mood saya baik. 19 Dari pernyataan mahasiswa santri PAI nagkatan 2013 ini bisa dilihat bahwa mereka sudah mempunyai kebiasaan belajar yang baik, namun apabila mereka lebih disiplin dalam mengatur kebiasaan belajarnya, maka proses belajarnya akan lebih maksimal. Proses belajar yang maksimal bisa menjadikan hasil belajar yang maksimal juga. Salah satu dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh mahsiswa santri adalah membaca buku.membaca merupakan suatu aktivitas yang positif. Dengan membaca maka pengetahuan akan bertambah. Sebagaimana diungkapkan oleh DA: Kegiatan yang saya lakukan dalam mencapai prestasi belajar yaitu belajar dengan semangat, membaca buku milik sendiri dan karena buku milik sendiri belum cukup, biasanya juga saya sering pinjam dari perpustakaan. Dan juga browsing materi kuliah di internet untuk menambah pengetahuan. 20 Responden lain ZF menuturkan bahwa: Kegiatan yang saya lakukan dalam mencapai prestasi belajar di STAIN Pekalongan adalah lebih kepada membaca buku karena saya suka membaca buku untuk menambah pengetahuan, namun saya tidak hanya mengandalkan buku yang saya punya namun saya juga suka membaca buku perpustakaan. 21 ML menuturkan bahwa kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah dengan terus belajar dan juga dengan adanya 19 KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei DA., Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara minggu 13 Maret 2016.

10 75 motivasi dari orang tua dan orang-orang sekitar. 22 Lain halnya dengan SN yang mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah aktif dikelas, membeli buku dan membacanya, mengerjakan tugas, ingat ada presentasi. 23 BF menuturkan bahwa kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah berusaha untuk banyak membaca, berusaha aktif di kelas walaupun tidak aktif sekali. 24 KH menuturkan bahwa kegiatan yang ia lakukan untuk mencapai prestasi belajar yaitu dengan selalu belajar, dan juga ia menyempatkan waktu untuk membaca buku dalam sehari. 25 c) Mengajar Selain belajar, kegiatan mahsiswa santri PAI angkatan 2013 ini adalah mengajar. Ada 4 mahasiswa santri yang kesehariannya mengajar, yaitu mengajar di TPQ atau mengajar BTQ di sekolah. Ada tiga mahasiswa santri yang mengajar TPQ yaitu saudara SN, BF dan IS. Sedangkan FA mengajar BTQ di sebuah sekolah. Hal ini seperti yang dikatan oleh BF bahwa ia setiap hari mengajar TPQ yang ada di pondok pesantren. Ia mengajar TPQ dari jam sampai jam Sama halnya dengan IS yang mengatakan bahwa ia setiap hari ikut mengajar TPQ yang ada di pondok. 27 SN juga mengatakan bahwa kegiatannya 22 ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

11 76 kalau sore hari ikut mengajar TPQ. 28 Lain halnya dengan FA yang mengatakan bahwa kegiatan ia selain mengaji dan kuliah adalah mengajar BTQ di sebuah sekolah. Ia mengajar BTQ jam 7 pagi. Ia berangkat mengajar setelah selesai mengaji sorogan di pondok pesantren. 29 Dari pernyataan mahasiswa santri di atas, dapat di lihat bahwa mereka mempunyai kesibukan lain selain belajar, yaitu mengajar TPQ dan BTQ. Dalam mengajar bagi mahasiswa santri, itu bisa berdampak positif ataupun negative. Jika mereka bisa membagi waktu mereka secara seimbang antara mengaji, kuliah, belajar, dan mengajar, maka itu tidak menjadi penghambat dalam mencapai prestasi belajarnya. Namunkalau sebaliknya, maka itu bisa berdampak negative atau bisa menjadikan kewajiban mereka yaitu belajar, kuliah dan mengaji terganggu. IPK ke empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang mengajar dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5 IPK mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang mengajar Nama IPK IS 3,56 BF 3,45 SN 3,40 FA 3,36 Jumlah 13,77 Rata-rata 3,44 28 SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

12 77 Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) ke empat mahasiswa santri yang mengajar adalah 3,44. Angka ini tergolong dalam kategori amat baik. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa mengajar TPQ ataupun BTQ tidak terlalu menjadi penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan. d) Mengurus pondok Pengurus pondok adalah orang atau santri yang sudah lama tinggal di pondok dan di beri amanah untuk ikut mengurus para santri di pondok, baik itu masalah menyusun jadwal kegiatan pondok, mengawasi kegiatan santri, menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluaan mengaji, dan lain sebagainya. Menjadi pengurus pondok merupakan amanah yang harus dijalankan dengan hati yang ikhlas dan penuh tanggung jawab.ada dua mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang menjadi pengurus yaitu IS dan BF. Hal ini seperti yang di katakana oleh IS bahwakadang berapa minggu sekali kalau malam ada jadwal rapat kepengurusan pondok ia ikut. 30 BF mengatakan bahwa ia ikut mengurusi pondok. 31 e) Mengerjakan tugas Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi bisa lebih luas dari itu. Tugas biasanya dilakukan di rumah, di perpustakaan, dan di tempat lain. Tugas digunakan untuk merangsang belajar aktif, baik secara 30 IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

13 78 individu maupun kelompok. Tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan, tugas membuat makalah, dan lain-lain. Tugas-tugas mahasiswa antara lain: 1) Penulisan makalah 2) Tinjauan buku (book review) 3) Tugas lapangan 32 Salah satu aspek penilaian untuk suatu hasil belajar adalah nilai tugas. Tugas yang diberikan dosen untuk perkuliahan dalam prodi PAI biasanya berupa tugas membuat makalah dan meresume buku. Apabila tugas yang diberikan dosen dikerjakan dengan baik dan tepat waktu, maka akan menambah prosentase penilaian pada proses akhirnya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh BF bahwa kegiatan ia di pondok antara lain adalah mengerjakan tugas. Ia juga mengusahakan untuk selalu semangat dalam belajar, mengerjakan tugas-tugas, apalagi tugas yang deadline, karena agar terhindar dari tugas yang menumpuk. 33 IS menuturkan bahwa kalau ada waktu luang ia guanakan untuk belajar, mencuci pakaian, mengerjakan tugas kuliah dan tugas pondok. 34 ZF menyatakan bahwa kegiatan ia di pondok salah satunya adalah mengerjakan tugas. 35 KH, SN, DA, ML, dan MU juga mengatakan hal 32 Tim Penyusun, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Pekalongan Tahun Akademik 2014/2015 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2014), hlm BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016.

14 79 yang sama dengan ZF bahwa kegiatan mereka di pondok salah satunya adalah mengerjakan tugas. Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa santri PAI angkatan 2013 mengerjakan tugas yang telah di berikan kepadanya entah itu tugas pondok ataupun tugsa kuliah. Mahasiswa santri ini mengerjakan tugas dengan penuh semangat, sungguh-sungguh dan tepat waktu sehingga memberikan hasil yang baik dan akan terhindar dari tugas yang menumpuk. 2. Kegiatan mahasiswa santri PAI angkatan 2013 di STAIN Pekalongan a. Kuliah Salah satu kewajiban mahasiswa adalah kuliah. Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi. 36 Menutur Eugene Ehrlich dalam buku Cara Belajar yang Efektif karya The Liang Gie, ada tiga tujuan utama dalam pemberian kuliah, yaitu untuk: 1) Menjelaskan pokok-pokok soal yang sukar. 2) Menyajikan bahan yang mahasiswa mengalami kesukaran untuk memperolehnya tanpa bantuan. 3) Mengembangkan gagasan-gagasan yang secara kurang lengkap dibahas dalam buku-buku pelajaran mahasiswa. 37 Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 mengaku bahwa mereka berangkat kuliah sesuai dengan jadwal. Hal ini sesuai dengan pernyataan 36 Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., hlm The Liang Gie, Cara Belajar yang Efektif jilid II, cet.1 (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1995), hlm. 8.

15 80 BF bahwa kegiatan ia di kampus kuliah dan kalau masalah jadwal kuliah ia tidak setiap hari berangkat dan waktunya juga berbeda-beda. 38 Sama halnya dengan IS yang menuturkan bahwa kegiatan ia di kampus adalah kuliah tapi itupun tidak setiap hari karena jadwal kuliah waktunya berbeda-beda, kadang berangkat pagi, kadang berangkat siang, kadang juga dari pagi sampai siang. 39 ZF juga menuturkan bahwa kegiatan ia di kampus adalah kuliah. 40 Sama halnya dengan KH, FA, SN, MU dan DA yang mengatakan bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal. Kuliah yang diikuti secara tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan memberikan pengetahuan yang banyak kepada setiap mahasiswa. Banyak dosen dalam ujiannya lebih menitikberatkan bahanbahan kuliah yang diberikannya. Oleh karena itu, setiap mahasiswa harus memiliki buku catatan kuliah yang baik. Selain itu, dengan masuk kuliah akan bisa menjadikan mahasiswa paham tentang pelajaran karena dalam perkuliahan ada penjelasan pelajaran dari dosen, sehingga mahasiswa tidak akan kesulitan dalam memahami pelajaran. b. Pergi keperpustakaan Perpustakaan adalah sebuah tempat yang di dalamnya kita biasa pengetahuan dari buku-buku yang ada di sana. Hampir setiap hari mahasiswa santri pergi ke perpustakaan. Tujuan mereka ke perpustakaan berbeda-beda tergantung apa yang sedang mereka butuhkan saat di 38 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

16 81 perpustakaan. Di perpustakaan mereka biasanya membaca-baca buku untuk menambah pengetahua, belajar atau hanya untuk meminjam buku untuk dibacanya di pondok ataupun untuk memgerjakan tugas-tugas dari dosen. Menutur The Liang Gie, sebutan dan perincian arti penting sebuah perpustakaan sangat beraneka ragam, yakni sebagai: 1. Jantung setiap lembaga pendidikan 2. Buku catatan harian dari umat manusia 3. Tempat bagi penyimpanan pikiran dan pengalaman 4. Lambing sejati dari peradaban 5. Otak super yang besar 6. Pembangkit tenaga listrik pengetahuan 7. Pusat pendidikan 8. Gunung keterangan 9. Harta terpendam 10. Peti harta pengetahuan. 41 Dari sebutan dan arti penting perpustakaan yang telah disebutkan di atas, yang paling relevan untuk mahasiswa santri adalah perpustakaan sebagai gunung keterangan dan harta terpendam. Perpustakaan disebut sebagai gunung pengetahuan karena perpustakaan merupakan tempat dimana mahasiswa bisa menemukan sumber ilmu. Apa yang mahasiswa butuhkan untuk keperluan belajar adalah perpustakaan. Tidak hanya itu 41 The Liang Gie, op. cit.,hlm

17 82 perpustakaan juga disebut sebagai harta terpendam karena mahasiswa dalam mencari sumber pengetahuan itu diibaratkan dengan mencari harta dan harta yang terpendam itu seperti pengetahuan atau sumber ilmu itu berada di perpustakaan yang apabila mahasiswa ingin mendapatkan sumber pengetahuan maka harus sering mengunjungi perpustakaan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh DA mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus kalau tidak ada jadwal kuliah ia pergi ke perpustakaan untuk belajar dan mengerjakan tugas kuliah. 42 Sama halnya dengan ML yang mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah, mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku, brosing internet, mengerjakan tugas kampus dan membaca buku. 43 MU menuturkan bahwa kegiatannya di kampus adalah kuliah dan mengerjakan tugas di perpustakaan. 44 Sama halnya ZF yang mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah, pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas, membaca buku, meminjam buku dan browsing internet, dan kadang saya pergi ke graha untuk ikut mengurusi UKM. 45 Sama halnya dengan KH, yang mengatakan bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal, kalau tidak ya saya ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau sekedar meminjam buku untuk mengkerjakan tugas di pondok DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei MU, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

18 83 c. Belajar BF mengatakan bahwa: Kegiatan saya di kampus ya kuliah dan kalau masalah jadwal kuliah saya tidak setiap hari saya berangkat dan waktunya juga berbeda-beda. Kadang kalau ada tugas kampus ya saya pergi ke perpustakaan untuk mengerjakannya di sana ataupun hanya meminjam buku untuk kemudian saya kerjakan di pondok. Saya tidak aktif diorganisasi atau UKM yang ada di kampus, tapi kalau organisasi kepengurusan pondok ikut. 47 Menurut Morgan dalam buku Psikologi Pendidikan karya M. Dalyono, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. 48 Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa santri PAI angkatan 2013 melakukan kegiatan belajar tidak hanya di pondok atau pun di kuliah saja. Mereka melakukan kegiatan belajar di tempat-tempat yang mereka anggap nyaman untuk belajar dan berkonsentrasi dalam belajar. Tempat yang biasa digunakan untuk belajar selain di pondok adalah di perpustakaan dan di musholah kampus (bukan waktu sholat). Mereka memlilih untuk belajar di perpustakaan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh BF bahwa tempat yang biasa dignakan untuk belajar saat di kampus adalah di mushola kampus dua, dan di perpustakaan kampus. 49 sama halnya dengan SN yang mengatakan bahwa ia belajar pada siang hari di musholah kampus atau di perpustakaan yang sepi. 50 Hal yang sama juga disampaikan oleh DA 47 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei M. Dalyono, op. cit., hlm BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret 2016.

19 84 bahwa biasanya kalau siang hari ia belajar di perpustakaan kampus karena kalau siang suasana di pondok ramai. 51 Kegiatan belajar mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini tidak hanya dilakukan di pondok namun juga di kampus. Hal ini dikarenakan mereka dalam belajar harus fokus dan berkonsentrasi. Cara mereka dalam belajar sudah baik, karena memang lingkungan dan suasana mempengaruhi seseorang dalam belajar. Lingkungan yang baik untuk belajar adalah lingkungan yang mendukung untuk terjadinya proses belajardan sebaliknya. d. Mengikuti organisasi/ukm Dari hasil penelitian menjunjukan bahwa dari ke sembilan responden, ada empat responden yang aktif dalam organisasi/ukm kampus, mereka adalah SN, ZF, FA, dan KH. FA mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di kampus ya kuliah kalau ada jadwal, namun kalau tidak ia pergi ke perpustakaan atau ke graha untuk menimba pengetahuan dan pengalaman. Ia ikut aktif di UKM Racana STAIN Pekalongan. 52 ZF mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah, pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas, membaca buku, meminjam buku dan browsing internet, dan kadang saya pergi ke graha untuk ikut mengurusi UKM. 53 Sama halnya dengan KH, yang mengatakan bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal, kalau tidak ya saya ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau sekedar meminjam 51 DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

20 85 buku untuk mengkerjakan tugas di pondok. Ia aktif mengikuti organisasi atau UKM KSR. 54 SN mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah, belajar, pergi keperpustakaan dan ikut aktif di HMPS PAI dan UKM LDK. 55 Dari pernyataan mahasiswa santri di atas, dapat di lihat bahwa mereka mempunyai kesibukan lain selain belajar, kuliah dan mengaji, yaitu mengikuti organisasi/ukm di kampus. Ada empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut dalam kepengurusan organisasi yang ada di STAIN Pekalongan. Sebagian mahasiswa menganggap berorganisasi dalam kampus bisa menjadi penghambat dalam pencapaian prestasi belajar di kuliah, karena kegiatan dalam orangisasi yang banyak. Namun berbeda dengan ke empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut organisasi. IPK mereka sebagai berikut: Tabel 6 IPK mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut organisasi atau UKM di STAIN Pekalongan Nama IPK ZF 3,53 KH 3,67 SN 3,40 FA 3,36 Jumlah 13,96 Rata-rata 3,49 54 KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum at 27 Mei 2016.

21 86 Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) ke empat mahasiswa santri yang mengajar adalah 3,49. Angka ini tergolong dalam kategori amat baik. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa mengikuti organisasi/ukm bukan menjadi penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan. Walaupun mengikuti organisasi/ukm bukan menjadi penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan, namun biasanya kegiatan organisasi/ukm ini menyita waktu untuk mengaji, kuliah dan belajar. Sebaiknya jika mahasiswa santri bisa memilih mana yang menjadi prioritas utama atau kewajiban mahasiswa santriyaitu mengaji, belajar, dan kuliah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin dipandang sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB II MAHASISWA SANTRI DAN PRESTASI BELAJAR

BAB II MAHASISWA SANTRI DAN PRESTASI BELAJAR BAB II MAHASISWA SANTRI DAN PRESTASI BELAJAR A. MAHASISWA SANTRI 1. Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi ataupun universitas ataupun seseorang intelektual muda yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan aturan atau ketertiban yang dibuat oleh suatu negara, organisasi, pendidikan, kelompok atau individu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. 112 BAB V PEMBAHASAN 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diprogramkan. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini 113 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan: 1. Dalam pola kepemimpinannya di Pondok Pesantren Al-Anwar KH. Maimoen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para BAB I PENDAHULUAN Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia lebih dikenal dengan nama pondok pesantren. Istilah pondok berasal dari bahasa Arab, funduq, yang artinya hotel atau

Lebih terperinci

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH ALASANKU DATANG KE DINIYYAH PUTERI Mengapa sih kamu datang ke Diniyyah Puteri Padangpanjang? Ada ribuan Pesantren dan Boarding School di Indonesia. Mengapa sih kamu memilih Diniyyah Puteri Padangpanjang.?

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985.

DAFTAR PUSTAKA. Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. DAFTAR PUSTAKA Asmuni, Syukri. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al Ihsan, 1985. Asrohah, Hanun. Pelembagaan Pesantren Asal Usul Perkembangan Pesantren di Jawa. Jakarta: Departemen Agama RI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat urgen dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat urgen dan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung berulang-ulang, berkesinambungan dan berlangsung selama hidup. Dalam dunia pendidikan keluarga merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung?

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung? LAMPIRAN I PEDOMAN INTERVIEW 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung: a. Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung? b. Kapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN A. Analisis Penggunaan Metode Pembiasaan dalam Menghafal Doa Harian di KB Al Barokah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas TPQ Raudlatul Muna a) Nama TPQ : TPQ Raudlatul Muna b) Alamat : JL. Sahara Kertonegoro c) No Unit : 354 d) Kecamatan : Jenggawah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup, merupakan hal yang menjadi variabel pembeda antara manusia dengan makhluk lain yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan-kegiatan dan peraturan yang berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan-kegiatan dan peraturan yang berlaku di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan di pondok pesantren berbeda dengan kehidupan anak pada umumnya. Di pondok pesantren, santri atau peserta didik dituntut untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kerangka berpikir. A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan

Lebih terperinci

Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani

Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani Hari/tanggal : Senin, 09.11.2015 Jam : 16.30 Lokasi : mushola al-madani pengajar : ustad. Amin Sumber data : proses pembelajaran tahfidzul qur an

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiah Pondok Pesantren Madrasah

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut. sebagai masa-masa penuh tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut. sebagai masa-masa penuh tantangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang mendefinisikan Remaja sebagai masa transisi, dari masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut seorang individu sering menunjukkan tingkah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab III ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, yaitu di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Pekanbaru. Adapun data yang dipaparkan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- Syafi iyyah Wonokromo Gondang Tulungagung dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin 1. Letak geografis Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3

BAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul Strategi Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3 Tirto Kabupaten Pekalongan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup manusia, karena pendidikan bagi manusia berpengaruh terhadap dinamika sosial budaya masyarakatnya. Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al- BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya TPQ Roudlotul Qur an Jabalsari Dengan semakin bebasnya budaya luar yang masuk ditambah masuknya pergaulan di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarapan didefinisikan mengkonsumsi makanan atau minuman yang menghasilkan energi dan zat gizi lain pada pagi hari, yang dilakukan dirumah sebelum berangkat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA PEMBIASAAN DALAM PENDIDIKAN MODEL BOARDING SCHOOL DI MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA PEMBIASAAN DALAM PENDIDIKAN MODEL BOARDING SCHOOL DI MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBIASAAN DALAM PENDIDIKAN MODEL BOARDING SCHOOL DI MAS SIMBANG KULON PEKALONGAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MAS

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU A. Dampak Handphone Terhadap Perilaku Remaja Dusun Sidosari Dalam Pelaksanaan Ibadah Sholat Lima Waktu

Lebih terperinci

Lampiran (Pedoman dan Jadwal Wawancara,Observasi,Dokumentasi PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN DI PONDOK

Lampiran (Pedoman dan Jadwal Wawancara,Observasi,Dokumentasi PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN DI PONDOK Lampiran (Pedoman dan Jadwal Wawancara,Observasi,Dokumentasi PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR AN AISYIYAH PONOROGO Tempat : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur an Aisyiyah

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas L A M P I R A N UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS Variabel Dukungan Sosial Wali Kelas (X) No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan 1 0,788 0,300 Valid 2 0,487 0,300 Valid 3 0,629 0,300 Valid

Lebih terperinci

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK.

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK. TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU (P2MABA) ESSAY KAMPUS PSIK, MOTIVASI MASUK PSIK DAN KEGIATAN SEHARI-HARI PSIK oleh Selvia Anggun Fitriana NIM 152310101076 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Pesantren Darus Sholah Jember Darus Sholah terletak di Jl. M.Yamin no 25 tegal besar kaliwates Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang Pondok pesantren Tahaffudzul Qur an berdiri atas inspirasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an mempunyai kelebihan akan selalu utuh sampai kapanpun. Sejak dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau merubah Al-Qur

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN 36 BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1. Sejarah singkat madrasah ibtidaiyah Al-Muhajirin banjarmasin Madrasah Al-Muhajirin yang berlokasi di Jl. Pramuka. Km. 6.Rt.31. No.37 Gang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Seperti yang diungkapkan peneliti, bahwa yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya Ustazd TPQ Miftahul Huda untuk meningkatkan motivasi belajar Al- Qur an

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Manusia di tuntut untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama, akan tetapi sebagaian masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di

BAB V HASIL PENELITIAN. Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Asrama 2 Al-khodijah merupakan salah satu asrama putri yang berada di bawah yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, berada di Desa Rejoso, Kecamatan

Lebih terperinci

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK. oleh.

TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK. oleh. TUGAS PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA BARU UNEJ 2015 DISKRIPSI TENTANG PSIK, MOTIVASI DIRI DI PSIK DAN KEGIATAN DI PSIK oleh Winda Mufidayani NIM 152310101101 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in

LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in LAPORAN KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Ramadhan - Dzulhijjah 1434 / Juli - Oktober 2013 1. Pengantar Bismillāh. Allāhumma yassir wa a in Segala puji hanyalah milik Allah Ta ala. Shalawat serta

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang membutuhkan tidur, makan, air dan oksigen untuk bertahan hidup. Untuk manusia sendiri, tidur adalah suatu

Lebih terperinci

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok

A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu

Lebih terperinci

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH Yogi Setiawan F 1, Aceng Kosasih 2, Siti Komariah 3 1 SMA Sumatra 40 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan 97 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. Proses globalisasi lahir dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya

Lebih terperinci

LDKS SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH PROGRAM BERBASIS PESANTREN 2017

LDKS SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH PROGRAM BERBASIS PESANTREN 2017 LDKS SMP UNGGULAN AMANATUL UMMAH PROGRAM BERBASIS PESANTREN 2017 Latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) merupakan salah satu program rutin setiap tahun di SMP BP Amanatul Ummah yang diikuti oleh semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data ini dikumpulkan dari Unit Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERILAKU NEGATIF SANTRI

BAB III GAMBARAN PERILAKU NEGATIF SANTRI BAB III GAMBARAN PERILAKU NEGATIF SANTRI A. Perilaku Negatif Santri 1. Merokok Masa remaja adalah masa perubahan, masa dimana anak muda mencoba hal-hal yang baru dan menghadapi berbagai pengalaman baru.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menghadapi tugas akhir. Karena kesibukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pola asuh orang tua dalam membina

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA 5.1 Pendahuluan Fenomena konflik pekerjaan keluarga atau work-family conflict ini juga semakin menarik untuk diteliti mengingat banyaknya dampak negatif yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI 89 BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI A. Analisis penerapan fungsi manajemen perencanaan pondok

Lebih terperinci

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan Pendekatan Umum Menuju Pemulihan P roses terjadinya gangguan jiwa berlangsung secara pelan pelan dan bertahap. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Sering gejala awal dimulai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG A. Analisis tolong menolong santri dalam aspek kebersihan. Setelah dipaparkan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version LAMPIRAN KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Psikologi UKM Bandung, salah satu persyaratan tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan penelitian. Sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia. 1 Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian, berdasarkan hasil penelitian pada bab tiga yang akan didasarkan pada teori di bab dua. Pada keempat ini penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah

BAB I PENDAHULUAN. dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu keharusan bagi setiap insan manusia, baik itu dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah pengalaman dan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Lilik Nur Efendi Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 24 Maret 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Hurlock (1980) bahwa salah satu tugas perkembangan masa

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Hurlock (1980) bahwa salah satu tugas perkembangan masa BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Penyesuaian diri bukanlah hal yang mudah bagi setiap remaja. Menurut Hurlock (1980) bahwa salah satu tugas perkembangan masa remaja yang paling sulit berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang di berikan pada salah satu subjek pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik muslim dalam menyelesaikan pendidikannya

Lebih terperinci

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ I. TATA TERTIB UMUM 1. Semua santri wajib memiliki : a. Satu buah lemari dengan kuncinya. b. Gayung dan alat mandi sendiri c. Perlengkapan tidur d. Perlengkapan ibadah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan yang dilakukan oleh Pondok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Kitab Taisirul Kholaq sebagai Upaya Pengembangan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Kitab Taisirul Kholaq sebagai Upaya Pengembangan 101 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Kitab Taisirul Kholaq sebagai Upaya Pengembangan Moral Santri di Pondok Pesantren Putri Nur Khodijah III Denanyar Jombang Proses kitab Taisirul Kholaq sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melibatkan beberapa subjek mahasiswa jurusan arsitektur Unika Soegijapranata Semarang yang masih aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI. Oleh : NOVI RAHAYU

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI. Oleh : NOVI RAHAYU ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI Oleh : NOVI RAHAYU NIM. ERA1D009063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

PENGANTAR. Dalam rutinitas kegiatan perkuliahan yang padat, maka saya mohonkan kepada

PENGANTAR. Dalam rutinitas kegiatan perkuliahan yang padat, maka saya mohonkan kepada PENGANTAR Dalam rutinitas kegiatan perkuliahan yang padat, maka saya mohonkan kepada saudara berkenan menyediakan waktu untuk mengisi kuesioner yang bersama ini saya lampirkan. Kuesioner ini disusun dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Atlet Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti : Tegar Rizky Nur Maulidha NIM

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi.

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi. LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Dengan ini saya bersedia secara sukarela untuk mengisi kuesioner dengan ketentuanketentuan yang ada dibawah ini. Nama : 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan

Lebih terperinci