A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam. Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok
|
|
- Hengki Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Analisis tentang Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Qur ān di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang 1. Tujuan Pembelajaran Ilmu Tajwid Salah satu komponen dalam suatu pembelajaran adalah tujuan. Tujuan adalah salah satu yang ingin dicapai dari suatu pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu suatu pembelajaran harus dilakukan dengan baik supaya tujuan dapat dicapai. Dari data yang dikumpulkan mengenai tujuan pembelajaran ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan, Tuhfatul Athfal, Musthalahut Tajwid dan Hidayatul Mustafid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang adalah supaya santri dapat membaca al-qur ān dengan benar dan baik serta mengurangi kesalahan-kesalahan dalam membaca al-qur ān sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang dipelajari. Dari tujuan pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang sudah tepat untuk menjadikan santri dapat membaca al-qur ān dengan fasih dan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam membaca al-qur ān. Pembelajaran ilmu tajwid diberikan supaya 77
2 78 setiap membaca al-qur ān baik di dalam shalat maupun saat mengaji mampu menerapkan ilmu tajwid yang sudah dipelajari. 2. Materi Pembelajaran Ilmu Tajwid Materi yang diajarkan di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami- Pemalang setiap tingkat kelas mempunyai persamaan dan perbedaan. Karena setiap kelas terdapat penambahan materi tajwid sehingga semakin tinggi kelas maka semakin bertambah pengetahuan tentang ilmu tajwid. Berikut adalah gambaran mengenai materi tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang. a. Kitab Hidayatus Shibyan Materi yang dibahas dalam kitab Hidayatus Shibyan adalah hukum nun mati dan tanwin, ghunnah musyaddadah, hukum mim mati, idgham, hukum lam ta rif dan lam fi il, huruf tafhim, huruf qolqolah, huruf mad dan pembagiannya, tanda waqaf. Pembagian mad dalam kitab ini hanya terdapat enam saja yaitu mad thabi i, mad wajib muttashil, mad jais munfashil, mad lazim muthowwal, fawatihus suwar, mad 'aridh lissukun. Materi yang diajarkan sesuai dengan tingkat kelasnya yaitu di kelas awaliyah baik awaliyah A maupun B karena kelas awaliyah A atau B adalah kelas yang paling bawah sehingga materi yang disampaikan pun masih dasar.
3 79 b. Kitab Tuhfatul Athfal Materi yang ada di dalam kitab Tuhfatul Athfal adalah lanjutan dari kitab hidayatus shibyan, sehingga materinya hampir sama hanya dalam kitab tuhfatul athfal ada perbedaan materi yaitu pembagian mad. Pembagian mad dalam kitab Tuhfatul Athfal dibagi yaitu wajib, boleh dan jaiz. Dengan demikian, materi yang disampaikan di kelas satu wustha baik kelas A maupun B sudah baik meskipun isinya hampir sama namun ada penambahan materi sehingga memperluas pengetahuan santri dalam belajar ilmu tajwid. c. Kitab Musthalahut Tajwid Kitab Musthalahut Tajwid adalah lanjutan dari kitab Hidayatus Shibyan dan Tuhfatul Athfal. Kitab ini lebih banyak membahas tentang Ghorib. Materi yang dibahas adalah nama-nama al-qur ān, ayat al-qur ān, kesalahan dalam membaca, mad yang tidak dibaca panjang, muhimmah, tanda waqaf, saktah, hal yang diharamka dalam waqaf, hal-hal yang diharamkan dalam membaca basmallah, ra sakinah, menjelaskan tentang qad, idz, ta ta nits, menjelskan tentang illa, menjelaskan tentang kalla, menjelaskan tentang balaa. Isi materi dalam kitab musthalahut tajwid sudah tepat dipelajari di kelas satu wustha baik A maupun B karena setelah santri faham dengan materi kedua kitab di atas, selanjutnya santri perlu belajar
4 80 mengenai ghorib karena dengan adanya pembelajaran ghorib santri dapat membaca al-qur ān sesuai kaidah ilmu tajwid. d. Kitab Hidayatul Mustafid Materi Hidayatul Mustafid lebih detail atau rinci pembahasannya dibandingkan dengan kitab Hidayatul Shibyan dan Tuhfatul Athfal. Yang menjadi perbedaan dengan kitab lain adalah dalam kitab Hidayatul Mustafid membahas huruf mad dan pembagiannya (terdapat 13 macam mad), hitungan tempat keluarnya huruf, sifat-sifat huruf, pembagian waqaf, hal-hal yang dilarang diperbuat oleh ahli qira ah dalam membaca al-qur ān. Dengan adanya kitab Hidayatul Mustafid, santri lebih bisa membaca al-qur ān dengan fasih karena dalam kitab tersebut terdapat pembahasan makharijul huruf secara detail. Dari seluruh materi ilmu tajwid yang diajarkan di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang sudah sesuai dengan tingkatan kelasnya, semakin tinggi tingkat kelas, semakin banyak pengetahuan tentang ilmu tajwid. 3. Alokasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Dari hasil observasi dan wawancara dengan dewan asatidz bahwa Waktu pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang dilkukan satu jam untuk tiap kelas dalam satu minggu. Waktu demikian kurang efisien karena untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran ilmu tajwid membutuhkan waktu yang
5 81 maksimal. Dengan demikian, perlu adanya penambahan waktu yang cukup karena untuk mencapai tujuan pembelajaran ilmu tajwid tidak hanya teori saja yang harus dipahami namun teori tersebut harus bisa diterapkan dalam membaca al-qur ān sehari-hari. 4. Media Pembelajaran Ilmu Tajwid Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang merupakam salah satu pondok salaf sehingga dalam proses belajar masih menggunakan media yang tradisional. Media yang digunakan dalam pembelajaran ilmu tajwid adalah tulis manual di papan tulis baik pembalajarn kitab Hidayatus Shibyan, Tuhfatul Athfal, Musthalahut Tajwid maupun Hidayatul Mustafid. Media yang digunakan dalam pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang masih sangat sederhana. Meskipun Pondok Pesantren Nurul Athfal adalah Pondok Pesantren salaf namun perlu adanya media baru sebagai penunjang proses belajar mengajar supaya pembelajaran tidak menjenuhkan dan monoton sehingga pembelajaran berjalan dengan maksimal. 5. Proses Pembelajaran Ilmu Tajwid a. Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran Ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah A dan B), tuhfatul athfal (Satu Wustha A dan B), musthalahut tajwid (Dua Wustha) dan hidayatul mustafid (Tiga Wustha) semuanya hampir sama. Kegiatan
6 Lalaran Nadlom Salam Pembacaan Al-Fatihah Berdoa Presensi Motivasi Hafalan Pengecekan Tugas 82 awal diisi dengan mengucapkan salam, mengirim hadiah al-fatihah untuk mushonnif kitab Hidayatus Shibyan dilanjutkan membaca do a sesuai dengan do a yang sudah biasa dilakukan, kemudian mengabsen santri. Yang membedakan hanya pemberian motivasi. Pemberian motivasi ini dilakukan di kelas Awaliya B, kelas satu wustha A, Dua Wustha dan tiga wustha. Pemberian motivasi juga dilakukan tidak sama ada yang rutin setiap pertemuan dan ada juga hanya saat santri kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, di kelas satu wustha A juga terdapat lalaran nadloman yang dilakukan sebelum pembelajaran di mulai, kemudian terdapat hafalan nadlom yang dilakukan di kelas satu wustha baik kelas A maupun B, dan pengecekan tugas yang dilakukan di kelas tiga wustha. Dari hasil keterangan di atas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 6 Kegiatan Awal Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang Kegiatan Awal Kelas Awaliyah A
7 83 Awaliyah B Satu Wustha A Satu Wustha B Dua Wustha Tiga Wustha Karena pembelajaran ilmu tajwid dilakukan di Pondok Pesantren, maka untuk kegiatan awal sudah baik namun perlu adanya lalaran nadlom dalam pembelajaran kitab Hidayatus, Shibyan, Tuhfatul Athfal dan Musthalahut Tajwid secara konsisten karena dengan adanya lalaran nadlom, selain santri faham dengan materi kitab tersebut santri juga dapat menghafal bait-bait nadlom di dalam kitab dengan sendirinya. b. Kegiatan Inti Begitu juga kegiatan inti yang dilakukan dalam pembelajaran ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah A dan B), Tuhfatul Athfal (Satu Wustha A dan B), Musthalahut Tajwid (Dua Wustha) dan Hidayatul Mustafid (Tiga Wustha). Kegiatan inti berisi tentang menulis atau memaknai kitab dengan arab pegon, kemudian dilanjut dengan menerjemahkan (muradi), setelah itu ustdaz menjelaskan keterangan dalam bait tersebut, kemudian santri mempraktikan bacaan yang ada di dalam kitab. Yang membedakan hanya hafalan nadlom yang dilakukan di kelas awaliyah A dengan dua bait nadlom setiap minggunya, selain itu proses menggambar tempat keluarnya huruf yang dilakukan di
8 Menulis (Ngapsahi) Menjelaskan (Muradi) Membaca Mempraktikkan Menanya Menggambar Hafalan Presentasi 84 kelas tiga wustha serta terdapat presentasi di kelas awaliyah A dan dua wustha. Tabel 7 Kegiatan Inti Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang Kegiatan Inti Kelas Awaliyah A Awaliyah B Satu Wustha A Satu Wustha B Dua Wustha Tiga Wustha Dari hasil observasi, kegiatan inti dalam pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang sudah baik karena terdapat berbagai kegiatan namun dalam kegiatan inti perlu adanya keaktifan dari santri sehingga pembelajaran akan terasa lebih hidup.
9 85 c. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir dalam pembelajaran ilmu tajwid baik kitab hidayatus shibyan (Awaliyah A dan B), Tuhfatul Athfal (Satu Wustha A dan B), Musthalahut Tajwid (Dua Wustha) dan Hidayatul Mustafid (Tiga Wustha) mempunyai kesamaan dan perbedaan. Persamaan dari pembelajaran ilmu tajwid dalam kegiatan akhir adalah berdo a dan di tutup dengan salam. Yang menjadi perbedaan adanya penyampaian kesimpulan namun dengan menggunakan cara yang berbeda, ada yang satu bab sekali dan ada juga setiap pertemuan. Selain itu, yang menjadi perbedaan adalah pemberian motivasi dan permohonan maaf yang dilakukan di kelas satu wustha A, dan pemberian tugas yang dilakukan di kelas satu wustha A dan tiga wustha. Kegiatan akhir dari pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang sudah baik, namun sebaiknya setiap pertemuan pembelajaran ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan, Tuhfatul Athfal, Musthalahut Tajwid maupun Hidayatul Mustafid menyimpul materi yanh telah diajarkan. d. Evaluasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Evaluasi adalah tahap yang harus ditempuh untuk mengatahui kefektifan belajar mengajar. Dengan adanya evalusi, ustadz dapat memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar.
10 86 Tujuan diadakannya evaluasi dalam pembelajaran ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah A dan B), Tuhfatul athfal (Satu Wustha A dan B), Musthalahut Tajwid (Dua Wustha) dan Hidayatul Mustafid (Tiga Wustha) di Pondok Pesantren Nurul Athfal untuk mengetahui sejauh mana santri faham dengan materi yang telah disampaikan dan santri dapat menerapkan materi yang sudah dipelajari sehingga dapat membaca al-qur ān dengan fasih. Evaluasi yang digunakan setiap kelas hampir sama yaitu dengan adanya tes tertulis baik tamrin maupun tes semester dan pengamatan membaca al-qur ān melalui praktik. Berikut adalah gambaran evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang: Tabel 8 Evaluai Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang Evaluasi Pembelajaran Kelas Praktik/ Tamrin Presentasi Semesteran Pengamatan Awaliyah A Awaliyah B Satu Wustha A Satu Wustha B Dua Wustha Tiga Wustha
11 87 Dari data di atas, meskipun evaluasi yang dilakukan sama namun cara yang digunakan berbeda-beda. Perbedaan tersebut terletak pada tamrin dan pengamatan. Untuk tamrin, kelas awaliyah A dilakukan setiap bab sedangkan Kelas awaliyah B dan dua wustha dilakukan tidak terjadwal tergantungan keinginan ustadz dan kelas satu wustha A tamrin dilakukan dua atau tiga bab sekali. Sedangkan praktik atau pengamatan, kelas awaliyah A dilakukan ketika pembelajaran bandungan dilaksanakan, kelas awaliyah B dilakukan dalam proses belajar mengajar saja, kelas satu wustha A dan B tergantung keinginan ustadz, kelas dua wustha dilakukan dua minggu sekali dan kelas tiga wustha dilakukan setelah materi sudah selesai disampaikan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang masih belum maksimal karena untuk memcapai tujuan dari pembelajaran ilmu tajwid perlu adanya jadwal tes praktik membaca al-quran sehingga dapat diketahui sejauhmana santri membaca al- Quran dengan fasih sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. 6. Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid Selain komponen di atas, komponen lain adalah metode pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, metode sangat penting diperlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang
12 Ceramah Driil Hafalan Tanya Jawab Demonstrasi Resitasi 88 digunakan dalam proses pembelajaran ilmu tajwid baik kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah A dan B), Tuhfatul Athfal (Satu Wustha A dan B), Musthalahut Tajwid (Dua Wustha) dan Hidayatul Mustafid (Tiga Wustha) di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang bervariasi. Metode yang di gunakan dalam pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang yaitu dengan menggabungkan berbagai metode seperti metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode hafalan, metode demonstrasi, metode resitasi. Namun, setiap kelas tidak menggunakan semua metode hanya beberapa saja. Untuk lebih jelasnya, Berikut gambaran mengenai metode pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami- Pemalang dari berbagai tingkatan: Tabel 9 Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang Metode Pembelajaran Kelas Awaliyah A Awaliyah B Satu Wustha A Satu Wustha B Dua Wustha Tiga Wustha
13 89 Penggunaan metode dalam pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang sudah tepat namun perlu adanya penekanan pada interaksi santri sehingga santri tidak jenuh dengan apa yang disampaikan ustadz maupun ustadzah. B. Analisis tentang Fakor Pendukung dan penghambat Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam Meningkatkan Kefasihan santri Membaca Al-Qur ān di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang 1. Kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah A) Ada beberapa faktor pendukung dalam pembelajaran kitab hidayatus shibyan, antara lain: a. Adanya materi pendukung selain kitab Hidayatus Shibyan Dalam pembelajaran kitab Hidayatus Shibyan ustadz tidak hanya menggunakan kitab utama namun diperlukan kitab atau buku lain baik kitab terjemahan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam kitab hidayatus shibyan sehingga menambah pengetahuan ustdzah dan mempermudah dalam penyampaian materi. b. Adanya Pendidikan lain yaitu sorogan al-qur ān atau juz ama Selain materi pendukung, faktor lain yang mendukung adalah diadakannya pengajian sorogan al-qur ān atau juz ama. Namun karena ini merupakan kelas paling rendah maka pengajian dimulai dengan sorogan juz ama. Dengan adanya pengajian ini, ustadzah dapat terbantu dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
14 90 Selain faktor pendukung, terdapat faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Hidayatus Shibyan, antara lain: a. Kurangnya minat dan semangat santri Minat dan semangat merupakan salah satu yang harus dimilki oleh santri dalam melakukan aktivitas. Kurangnya minat dan semangat santri dikarenakan oleh beberapa sebab. Seperti santri sudah bosan dengan pembelajaran tajwid karena isi dari kitab hidayatus shibyan sudah sering dipelajari ketika masih belajar di TPQ. b. Kurangnya Konsentrasi Santri Dalam pembelajaran ilmu tajwid, konsentrasi santri sangat diperlukan untuk mencapai tujuan. Penyebab dari kurangnya konsentrasi ini dikarenakan santri merasa malas karean pengajian dilakukan pada hari minggu yang seharusnya hari minggu adalah hari libur mereka. c. Terbatasnya Media Faktor penghambat lain adalah terbatasnya media yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran memerlukan media yang memadai sehingga proses pembelajaran tidak membosankan. Media yang di pakai dalam pembelajaran kitab hidayatus shibyan adalah tulis manual di papan tulis baik black board maupun white board.
15 91 2. Kitab Hidayatus Shibyan (Awaliyah B) Adapun faktor pendukung pembelajaran kitab Hidayatus Shibyan kelas B di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang adalah sebagai berikut: a. Adanya materi pendukung selain kitab Hidayatus Shibyan Sama dengan kelas awaliyah A, faktor pendukung dalam pembelajaran kitab hidayatus shibyan kelas awaliyah B ustadz tidak hanya menggunakan kitab utama namun menggunakan kitab atau buku lain baik kitab terjemahan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam kitab hidayatus shibyan sehingga menambah pengetahuan ustadz dan mempermudah dalam penyampaian materi. b. Adanya semangat santri dalam mengikuti pembelajaran Santri kelas awaliyah awaliyah B memiliki semangat yang cukup tinggi dalam mengikuti proses belajar mengajar karena mereka sadar bahwa mereka belum bisa membaca al-qur ān dengan benar sehingga mereka menganggap bahwa pembelajan ilmu ini sangat penting untuk dipelajari. c. Pendidikan lain yaitu sorogan al-qur ān Faktor lain yang mendukung adalah diadakannya pengajian sorogan al-qur ān atau juz ama. Dengan adanya pengajian ini, ustadz dapat terbantu dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Pengajian ini dilaksanakan setiap malam pukul wib sampai wib.
16 92 Sedangkan faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Hidayatus Shibyan di kelas Awaliyah B ini adalah santri belum bisa membaca al-qur ān dengan lancar sehingga dalam proses pembelajaran lebih hati-hati supaya materi yang disampaikan bisa diterima dan dipahami dengan harapan santri dapat mempraktikan dalam membaca al-qur ān. 3. Kitab Tuhfatul Athfal (Satu Wustha A) Beberapa faktor pendukung dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal Ulujami-Pemalang adalah sebagai berikut: a. Materi pendukung selain kitab Tuhfatul Athfal Faktor pendukung dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal kelas satu wustha A mempunyai buku panduan lain seperti kitab terjemahan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam kitab Tuhfatul Athfal. b. Pemberian Motivasi Pemberian motivasi dalam proses belajar sangat penting diberikan karena dengan adanya pemberian motivasi santri dapat meningkatkan belajarnya meskipun pemberian tersebut tidak dilakukan rutin setiap pertemuan. c. Pendidikan lain yaitu sorogan al-qur ān Sorogan al-qur ān merupakan salah satu pendidikan yang mendukung dalam pembelajaran ilmu tajwid karena dengan
17 93 diadakannya sorogan tersebut membantu ustadz dalam mencapai tujuan pembelajaran. Faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal kelas satu wustha A sebagai berikut: a. Kurangnya minat dan semangat santri Minat dan semangat merupakan sifat yang harus dimilki oleh seseorang dalam melakukan aktivitas. Ketika rasa minat dan semangat kurang dimliki santri, maka segala sesuatu aktivitas tidak akan berjalan baik. b. Terbatasnya Media Terbatasnya media yang digunakan dalam proses belajar mengajar menjadikan pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Media yang di pakai dalam pembelajaran kitab hidayatus shibyan adalah tulis manual di papan tulis baik black board maupun white board. c. Terbatasnya Waktu Waktu pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal hanya satu jam dalam satu minggu. Menurut ustadzah Tadzkirah pembelajaran kitab tersebut dilakukan pukul wib sampai wib sehingga pembelajaran kurang dari satu jam karena terpotong dengan waktu sholat ashar.
18 94 4. Kitab Tuhfatul Athfal (Satu Wustha B) Berikut adalah faktor pendukung dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal kelas satu wustha B: a. Materi pendukung lain selain kitab Tuhfatul Athfal Sama dengan kelas satu wustha B, faktor pendukung dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal adalah buku panduan lain seperti kitab terjemahan yang berkaitan dengan materi yang ada dalam kitab Tuhfatul Athfal dan yaitu nahwu shorof dengan tujuan untuk memahami kata yang sukar. b. Pemberian Motivasi Motivasi dari ustadz sangatlah penting diberikan kepada santri supaya santri selalu mengikuti pembelajaran dengan rasa semangat sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. c. Pendidikan lain yaitu sorogan al-qur ān Dengan diadakannya sorogan al-qur ān sorogan tersebut membantu ustadz dalam mencapai tujuan pembelajaran ilmu tajwid. Faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal di kelas satu wustha B adalah sebagai berikut: a. Kurangnya Semangat Santri Meskipun setiap pertemuan diberi motivasi, namun tetap saja santri kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal dikarenakan banyak hal salah satunya santri merasa
19 95 kecapean karena pembelajaran dilakukan pukul wib wib. b. Kurang Disiplin Menurut ustadz Jaelani, dalam pembelajaran kitab Tuhfatul Athfal kelas satu wustha B santri sering datang terlambat sehingga mengganggu prosesnya pembelajaran berlangsung. Santri yang sering terlamabat biasanya santri putri. c. Sulitnya Santri dalam Menghafal Nadlom Di kelas satu wustha santri diwajibkan untuk menghafal nadlom sesuai dengan lagu. Biasanya santri menyetor hafalan nadlom satu bab namun menurut ustadz Jaelani santri sulit untuk menghafal dengan berbagai alasan. 5. Kitab Musthalahut Tajwid (Dua Wustha) Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam proses pembelajaran diantaranya: a. Panduan buku lain kitab Musthalahut Tajwid Selain kitab Musthalahut Tajwid, ustadz juga mempunyai buku atau kitab lain sebagai penunjang dalam pembelajaran sehingga santri bisa memahami materi yang disampaikan oleh ustadz. b. Pemberian Motivasi Motivasi sangat diperlukan oleh santri sehingga ustadz perlu memberikan motivasi kepada santri meskipun tidak diberikan setiap pertemuan.
20 96 c. Pendidikan lain yaitu sorogan Faktor yang mendukung lain ialah dengan adanya sorogan al- Qur ān sehingga dapat membantu ustadz dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Pengajian sorogan ini dilakukan setelah shalat maghrib dan subuh. Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambatnya. Diantara faktor penghambat pembelajaran kitab Musthalahut Tajwid adalah sebagai berikut: a. Kurangnya Kesadaran Santri dalam Mengikuti Pembelajaran Menurut ustadz Burhan, Santri kelas dua wustha dalam mempunyai kesadaran yang kurang terhadap pembelajaran kitab musthalahut tajwid. Hal demikian dapat dilihat ketika proses belajar mengajar berlangsung. Terkadang ada santri yang menyepelekan pembelajaran kitab Musthalahut Tajwid dengan berbagai alasan. b. Kurang Semangat Kurang semangatnya santri dalam mengikuti pembelajaran kitab Musthalahut Tajwid dikarenakan oleh beberapa sebab. Yang menjadi sebab adalah santri sudah pernah belajar materi yang ada di dalam kitab Musthalahut Tajwid meskipun, rasa malas sehingga terkadang santri menyepelekan pelajaran tersebut dan tidak mau memperhatikan pelajaran berlangsung.
21 97 c. Kurang Disiplin Dalam pembelajaran sikap disiplin sangat diperlukan sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. Contoh kurang disiplin adalah seringnya santri terlambat dalam kegiatan pembelajaran. d. Terbatasnya Waktu Untuk mempelajari kitab Musthalahut Tajwid perlu adanya waktu yang maksimal, tidak cukup dengan waktu satu jam saja karena materi yang dibahas lebih sulit dari kitab lain. 6. Kitab Hidayatul Mustafid (Tiga Wustha) Faktor yang mendukung dalam pembelajaran kitab Hidayatul Mustafid diantaranya sebagai berikut: a. Adanya Panduan Buku lain Sama dengan kelas yang lainnya, di kelas ini ustadz juga mempunyai buku panduan lain selain kitab Hidayatul Mustafid dengan tujuan untuk mempermudah dalam pembelajaran. b. Aplikasi Internet Selain buku, internet juga sebagai faktor pendukung dalam pembelajaran kitab Hidayatul Mustafid. Biasanya aplikasi ini digunakan ketika ada keulitan dalam proses belajar mengajar yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
22 98 c. Pemberian Motivasi Pembelajaran kitab Hidayatul Mustafid adalah kitab tajwid yang terakhir dipelajari di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami- Pemalang. Dengan adanya pemberian motivasi santri diharapkan tidak merasa bosan dengan pelajaran ilmu tajwid ini dan juga dapat menumbuhkan semangat santri dalam mengikuti pembelajaran kitab Hidayatul Mustafid. d. Pendidikan lain yaitu sorogan al-qur ān Dengan adanya sorogan al-qur ān yang diadakan di Pondok Pesantren Nurul Athfal membantu ustadzah dalam mencapai tujuan meskipun bukan ustdazah Tuty sendiri yang mengajar sorogan al- Qur ān. Faktor penghambat dalam pembelajaran kitab Hidayatul Mustafid adalah sebagai berikut: a. Terbatasnya Waktu Waktu yang diberikan kepada ustadz dalam mengajar hanya satu jam sehingga untuk mencapai semua tujuan yang diharapkan, waktu satu jam kurang maksimal. b. Terbatasnya Alat dalam Pembelajaran Selain terbatasnya waktu, faktor penghambat lain adalah terbatasnya alat dalam pembelajaran. Alat pembelajaran digunakan untuk menarik santri supaya tidak bosan dengan pembelajaran berlansung.
23 99 Di bawah ini tabel faktor pendukung dan penghambat pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami- Pemalang. Tabel 10 Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Ilmu Tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang Kelas Faktor Pendukung Faktor Penghambat Awaliyah A Materi pendukung selain kitab Kurangnya minat dan Hidayatus Shibyan Adanya Sorogan Juz ama semangat santri Kurang Konsentrasi Terbatasnya Media Awaliyah B Satu Wustha A Satu Wustha B Dua Wustha Tiga Wustha Materi pendukung selain kitab Hidayatus Shibyan Semangat Santri Adanya Sorogan Juz ama Materi pendukung selain kitab Tuhfatul Athfal Pemberian Motivasi Adanya Sorogan Al-Qur ān Materi pendukung selain kitab Tuhfatul Athfal Pemberian Motivasi Adanya Sorogan Al-Qur ān Materi pendukung selain kitab Musthalahut Tajwid Pemberian Motivasi Adanya Sorogan Al-Qur ān Materi pendukung selain kitab Hidayatul Mustafidz Aplikasi Internet Pemberian Motivasi Adanya Sorogan Al-Qur ān Belum bisa membaca al- Qur ān dengan lancar Kurangnya minat dan semangat santri Terbatasnya Media Terbatasnya Waktu Kurangnya semangat santri Kurang disiplin Sulitnya santri dalam menghafl nadlom Kurangnya kesadaran santri dalam mengikuti pembelajaran Kurangnya semangat santri Kurang disiplin Terbatasnya Waktu Terbatasnya Waktu Terbatasnya Alat Pembelajaran
BAB III METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG
BAB III METODE PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KEFASIHAN SANTRI MEMBACA AL-QUR ĀN DI PONDOK PESANTREN NURUL ATHFAL ULUJAMI-PEMALANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami Pemalang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,
Lebih terperinciSulaiman bin Hasan Al Jamzury. Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman
Sulaiman bin Hasan Al Jamzury Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman Judul Asli Penulis Judul terjemah Penerjemah Editor Desain Sampul Jumlah Halaman Bidang Ilmu : Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman
Lebih terperinciBAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG
BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG A. Gambaran Umum Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang 1. Tujuan Pendidikan Pondok pesantren
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Kitab Qiroati di TPQ Nurussalam Dari kajian teoritis maupun data lapangan yang penulis jabarkan, maka langkah selanjutnya menganalisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI
BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI Dalam menghafal Al-Qur'an, ada yang mudah dan ada yang sulit. Pengalaman spesifiknya yang terinternalisasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian data hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN
BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Deskripsi Data 1. Penerapan Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur an pada Aspek Melafalkan Makhorijul Huruf Hijaiyah Santri Taman Ppendidikan Al-Qur
Lebih terperinciHasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani
Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani Hari/tanggal : Senin, 09.11.2015 Jam : 16.30 Lokasi : mushola al-madani pengajar : ustad. Amin Sumber data : proses pembelajaran tahfidzul qur an
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 DAN DOKUMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AL-QUR AN
BAB IV ANALISIS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 DAN DOKUMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AL-QUR AN A. Tujuan Pendidikan Al-Qur an Dalam penjelasan umum Peraturan Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi mobile terdapat adanya banyak fasilitas, antara lain: pengaksesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang dengan sangat pesat di era modernisasi ini. Teknologi mobile yang saat ini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
97 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya tentang pelaksanaan pembelajaran sorogan di pondok pesantren Jam iyyatul Quro Al-Futuhiyyah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil
74 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil penelitian observasi, interview maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa dan memodifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah-
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- Syafi iyyah Wonokromo Gondang Tulungagung dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah wahyu Allah yang ditilawatkan dengan lisan secara mutawatir. Membacanya akan bernilai ibadah jika dilakukan secara tertib dan perlahan-lahan sesuai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data ini, mengemukakan data yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Penerapan Metode An-Nahdliyah Untuk Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an
Lebih terperinciBAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT
34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Maulana Syarif Hidayatullah Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989 Jenis Kelamin : Laki laki Agama : Islam Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji
Lebih terperinciLEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK. No. PERTANYAAN JAWABAN
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA TPQ AL-BURHAN MRANGGEN DEMAK IDENTITAS Nama : Tempat : Tanggal : No. PERTANYAAN JAWABAN 1. Saya mengajukan permohonan kepada Bapak Kepala TPQ untuk mengadakan peneletian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Srengat dengan metode interview, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan data sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas TPQ Raudlatul Muna a) Nama TPQ : TPQ Raudlatul Muna b) Alamat : JL. Sahara Kertonegoro c) No Unit : 354 d) Kecamatan : Jenggawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta dari temuan-temuan data di lapangan dan analisis data yang peneliti lakukan di pondok pesantren modern Khafidul Qur an untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu desain penelitian
Lebih terperinciMad. ÅÊÇπ]
Mad ÅÊÇπ] www.halaqahquran.com MAD Mad = Tambahan / memanjangkan Memanjangkan suara dengan huruf mad-dan-lin atau huruf lin Huruf mad-dan-lin adalah huruf Alif, Waw, dan Ya sukun serta diawali oleh harakat
Lebih terperinciPANDUAN BELAJAR CARA MEMBACA AL-QUR AN (TAJWID) BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8
TUGAS AKHIR PANDUAN BELAJAR CARA MEMBACA AL-QUR AN (TAJWID) BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 (Studi Kasus : Pondok Pesantren Modern Assalaam Surakarta) Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Huda Bandung. Peneliti memfokuskan permasalahan pada peran guru
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian disajikan untuk mengetahui paparan data terkait hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Sebagaimana diterangkan dalam teknik analisa data dalam penelitian, peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang diperoleh peneliti
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, maka
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BENTUK SOAL : PILIHAN GANDA KELAS : VIII JUMLAH SOAL : 50 SOAL SEMESTER : 2 WAKTU : 90 MENIT
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan makharijul huruf dan ilmu tajwidnya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran adalah sumber pokok ajaran Islam dan merupakan petunjuk manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan diakhirat. Untuk menggali
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan
Lebih terperinciPedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif
PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-ikhsan? 4. Mengapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana,
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits
76 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Kelas VIII dalam Bentuk Indikator Pencapaian Kompetensi pada Kelas Religi dan Kelas Excellent
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PAPARAN DATA 1. Proses pembelajaran membaca Al-Quran di TPQ Baiturrahman Sambirobyong Sumbergempol Tulungagung Berdasarkan hasil wawancara, obsevasi, dan dokumentasi
Lebih terperinciPOLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH
POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH Yogi Setiawan F 1, Aceng Kosasih 2, Siti Komariah 3 1 SMA Sumatra 40 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen Program
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL
BAB IV ANALISIS PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SDIT BIAS ASSALAM KOTA TEGAL Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT BIAS Assalam Kota Tegal, yang diperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG
BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG A. Analisis Penerapan Metode Pembelajaran BTQ Siswa Kelas III MI Al Futuhiyyah Sumurkidang
Lebih terperinciNo Ayat MH HBNSAT HBMS W S G T 1 Q.S. al-baqorah ayat
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah data-data yang diperlukan telah dapat dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Sekolah a. Tinjauan Historis SMP Takhassus Plus Al-Mardliyah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal dibawah naungan yayasan pondok
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah melakukan penelitian di MTs Negeri 2 Kota Blitar melalui metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka data hasil penelitian tersebut
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN PRE ELEMANARY RESEARCH
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN PRE ELEMANARY RESEARCH Satuan Pendidikan elas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu Standar ompetensi ompetensi Dasar Indikator : MI Nashrul Fajar : III (tiga) /2 (Genap)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Sebagaimana diterangkan dalam teknik analisa data dalam penelitian, peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan), dan data yang diperoleh peneliti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PEMBELAJARAN KITAB JIM-JIM DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN
86 BAB IV ANALISIS PERAN PEMBELAJARAN KITAB JIM-JIM DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Pembelajaran Kitab Jim-jim Dalam Memudahkan Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN
35 BAB III PENGGUNAAN QIRA ATII DI TPQ AL-MUTTAQIN PEKIRINGAN ALIT KAJEN PEKALONGAN A. Visi, Misi dan Tujuan TPQ Al-Muttaqin Pekiringan Alit Kajen Pekalongan visi dan misi serta tujuan kelembagaan TPQ
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo Latar belakang berdirinya TPQ ini bermula dari gagasan para pengelola masjid baitul
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.
114 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pada bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan hasil penelitian tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Untuk Guru:
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA Kepala Madrasah/ tim pengembang kurikulum: 1. Bagaimana sejarah Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung 2. Apa Visi dan Misi Madrasah ini 3. Apa tujuan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Tentang Strategi Guru Alqur an Hadits Dalam Mengatasi. Kesulitan Belajar Membaca Alqur an Pada Siswa Kelas VI di MI
65 BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU AL QURAN HADITS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN PADA SISWA KELAS VI DI MI SALAFIYAH SIDOREJO WARUNGASEM BATANG A. Analisis Tentang Strategi Guru Alqur
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Semester : 1 ( Ganjil ) : Hukum Bacaan Mad Layyin, Mad Aridl Lissukun Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Madrasah : MTs Baabussalaam Wonosari Mata Pelajaran : Al-Qur an dan Hadits Kelas : VIII Semester : 1 ( Ganjil ) Materi Pokok : Hukum Bacaan Mad Layyin, Mad Aridl
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE IQRO DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN DI TPA AISYIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN Pembahasan mengenai analisis data, mengacu pada data-data sebelumnya. Dalam melakukan analisis data
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : MI Al-Ashriyah Pindahan Baru
83 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : MI Al-Ashriyah Pindahan Baru : Bahasa Arab : V(Lima) : II (Dua) يف الفصل : Tema Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Proses Pembelajaran Muatan Lokal Ta limul Muta allim melalui Kitab Hidayatul Mutaallim Berdasarkan hasil observasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi. Maka selanjutnya peneliti akan melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan mengenai motivasi belajar membaca Al-Qur an siswa, strategi guru Al-Qur an Hadits dalam menumbuhkan motivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I Kecamatan Sungai Tabuk. Subjek Penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN A. ANALISA KASUS TUNGGAL 1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sukorejo a. Penerapan Metode Gabungan Tahfidz, Wahdah dan Sorogan Untuk melakukan analisis data hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR AN. Pada Penelitian Tentang:
Lampiran: PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR AN Pada Penelitian Tentang: METODE PEMBELAJARAN BANDONGAN TAHFIDZ QUR AN PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR AN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Al-Qur an Hadis Kelas : I (Satu) Semester : Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima dan menjalankan ajaran
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA
BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA 3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darul Ma arif A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI KELAS V SDN SAPURO 05 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 A. Analisis Proses Pembelajaran Muatan Lokal di Kelas V SDN Sapuro 05 Pekalongan Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Hasil Penelitian Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, yaitu: interview atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari informasi tersebut adalah komputer
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Nurul Amin Kaliwungu Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Amin berawal dari sebuah Majlis Ta lim
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita
PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN R P P MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : MI AL-FALAH
Lebih terperinciPenerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Al-Qur an Santri TPQ Nurul Iman Garum Blitar. Abidatul Hasanah 1
Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Al-Qur an Santri TPQ Nurul Iman Garum Blitar Abidatul Hasanah 1 1 Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Email: 1 abidatulhasanah04@gmail.com Tersedia Online
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL di SMK PI AMBARRUKMO dilaksanakan terhitung dari 1 Juli sampai dengan 15 September 2014. Uraian tentang pelaksanaan program PPL tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus Penelitian tindakan dilakukan dengan menggunakan metode klasik dengan ceramah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan(field research),
Lebih terperincidari Hadits ini, dapat dibentuk rasa peduli ke dalam diri siswa. 102
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits kelas IV di MIT Nurul Islam, memiliki suatu tujuan. Penerapannya disusun sejak proses perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Modern Al-Qur an Buaran Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang didalamnya diajarkan mata pelajaran penulisan Arab pegon. Arab
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL Kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Salam dilaksanakan terhitung dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 10 September 2015. Rumusan program PPL yang direncanakan
Lebih terperinciBAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI
BAB III METODE TILAWATI DI MI AL-FALAH BERAN NGAWI A. Keadaan Umum MI Al-Falah 1. Letak Geografis Lokasi MI Al-Falah terletak di JL.A.Yani Beran Ngawi sebelah kiri MI adalah PonPes Darul Qur`an dan sebelah
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada bab pembahasan ini, penulis membahas dari hasil penelitian yang berhasil didapat dari lapangan dan menjawab fokus penelitian yang diajukan dalam penelitian
Lebih terperinciMAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )
MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Masita Mulyaningtyas 111-13-283 Nur Azizah 111-13-298 Aisah Umi Zar I 111-13-302
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Kreativitas guru dalam proses pembelajaran Al-Qur an Hadits itu berbeda-beda dari sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, karena dengan adanya
Lebih terperinciKISI-KISI DAN PANDUAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PRAKTIK KURIKULUM 2006
KISI-KISI DAN PANDUAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PRAKTIK KURIKULUM 2006 SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada Al-Qur an harus dibuktikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia dan harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang
Lebih terperinciKISI-KISI DAN PANDUAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
KISI-KISI DAN PANDUAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PRAKTIK KURIKULUM 2006 SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Tahun
Lebih terperinciPANDUAN UJIAN PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM TAHUN 2013
PANDUAN UJIAN PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM TAHUN 2013 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Tahun 2017 KISI KISI UJIAN PRAKTIK PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data
59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di MI Riyadlotul Uqul Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian 1) Sejarah berdirinya SDN Anjiran SDN Anjiran didirikan sejak tahun ajaran 1974, yang beralamat di jalan Anjiran Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 03 KARANGASEM KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG. A. Sejarah Berdirinya SDN 03 Karangasem Kec. Petarukan Kab.
BAB III GAMBARAN UMUM SD NEGERI 03 KARANGASEM KEC. PETARUKAN KAB. PEMALANG A. Sejarah Berdirinya SDN 03 Karangasem Kec. Petarukan Kab. Pemalang Sekolah Dasar Negeri 03 berada di jalan Raya Inpres Karangasem
Lebih terperinciKEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA. Periode Shafar 1435 / Desember 2013
KEGIATAN MA HAD AL ILMI YOGYAKARTA Periode Shafar 1435 / Desember 2013 1. Pengantar Segala puji hanyalah milik Allah Ta ala. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah, juga kepada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Tes Al-Qur an Hadits kelas VIII yang disusun oleh MGMP LP Ma arif Kabupaten Kendal terdiri atas 45 butir dan menggunakan 2 jenis soal, yaitu berbentuk
Lebih terperinciSeorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih
BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita
Lebih terperinci(Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/
BABV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, analisis dan uraian mengenai penelitian pendahuluan (Kurikulum riil LPA, Tuntutan dan kebutuhan masyarakat, faktor pendukung/ penghambat
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : SEPTIAN LUCKY SURYO PRAYOGO
APLIKASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID MENGGUNAKAN METODE HIDAYATUS SHIBYAN GUNA MEMBANTU MEMPERMUDAH DALAM MEMBACA AL-QUR AN BERBASIS ANDROID MOBILE 2.2 FROYO SKRIPSI Oleh : SEPTIAN LUCKY SURYO PRAYOGO 0734010189
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR
BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiah Pondok Pesantren Madrasah
Lebih terperinci