Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
|
|
- Yenny Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak Multin Arabi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Script Di Kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd dan pembimbing II Radia Hafid, S.Pd, M.Si. Permasalahan dalam penelitian adalah Apakah melalui metode pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu melalui metode pembelajaran Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I menunjukkan sejumlah 17 orang siswa yang tuntas belajar atau 70.83% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 7 orang siswa atau 29.17% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan mencapai sejumlah 22 orang siswa yang tuntas belajar atau 91.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 2 orang siswa atau 8.33% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran IPS Terpadu, Cooperative Script. 1 Multin Arabi, Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd dan Radia Hafid, S.Pd, M.Si selaku Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
2 Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan terkadang menunjukan masih terdapatnya penyajian materi yang hanya dibelajarkan dalam bentuk ceramah bervariasi tanpa menggunakan metode lain yang menarik minat dan perhatian siswa dalam belajar. Cara pembelajaran seperti ini tidak akan meningkatkan hasil belajar siswa disebabkan oleh pola yang monoton, kaku dan sentralistik sehingga cenderung menimbulkan kebosanan dan kesulitan bagi siswa untuk memahami secara menyeluruh materi pembelajaran, selain itu juga apa yang diceramahkan hanya akan bertahan sesaat dalam ingatan siswa. Hal ini apabila dibiarkan akan berakibat buruk pada siswa, terutama pada perkembangan koginitifnya, sehingga hasil belajar tidak akan optimal. Walaupun pada kenyataannya guru selalu memotivasi siswa dengan berbagai macam teknik, namun perubahan tingkah laku yang diharapkan terkadang belum tepat sasaran. Berdasarkan pengamatan tentang proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil, masih juga terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar yang kurang menggembirakan pada materi yang diajarkan, hal ini didasarkan pada data hasil belajar siswa dari 24 orang, hanya 10 orang atau persentase 41.67% yang memperoleh nilai 70 ke atas, sementara sisanya 14 orang atau persentase 58.33% memperoleh nilai di bawah dari 70. Hal itu menjadi suatu acuan untuk memperbaiki pembelajaran IPS khususnya pada materi-materi yang berkaitan dengan ekonomi misalnya tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script. Metode pembelajaran cooperative ini merupakan salah satu tipe belajar cooperative di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang telah dipelajari. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu melalui metode pembelajaran Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Manfaat penelitian sebagai berikut: 1. Siswa, membantu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. 2. Guru, dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran serta meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran. 3. Sekolah, memberikan masukan kepada sekolah untuk selalu mendukung dan menyediakan sarana prasarana sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa. 4. Peneliti, menambah pengetahuan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3 Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Proses penyesuain diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. 2 Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) merujuk tentang suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya infut secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku tentang individu yang belajar. Perubahan belajar itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar adalah keadaan individu yang dapat menguasai hubungan antara bagian informasi dengan yang telah diperolehnya mengenai proses belajar. 3 Harus selalu kita ingat bahwa hasil belajar bukan hanya dilihat pada satu aspek saja, namun hasil belajar merupakan gabungan seluruh aspek yang dirangkaikan dalam suatu rangkaian yang saling berhubungan secara komprehensif. Hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. 4 Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Oleh karena itu, tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar. 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara umum terdiri atas dua bagian penting yakni faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial, seperti kemampuan untuk bersosialisasi dengan lingkungan. b. Faktor eksternal meliputi variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana belajar, dan budaya belajar masyarakat. 6 Salah satu metode pembelajaran cooperative yang dapat diterapkan oleh guru pada saat mengajar adalah metode pembelajaran cooperative script. Metode pembelajaran 2 Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, hal 37 3 Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 45 4 Ibid, hal 46 5 Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 44 6 Saputra, Ilham Joko Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (online). Universitas Negeri Semarang, Hal 20.
4 cooperative script merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa di kelas. Metode pembelajaran cooperative script adalah sebuah strategi yang menarik bagi para siswa, karena siswa akan berbicara dengan lawan bicara secara langsung dan akan mendapatkan respons langsung dari lawannya dalam membahas sebuah tema atau materi pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru membagi siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas suatu tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling mengutarakan pendapatnya masing-masing untuk menemukan suatu kesimpulan jawaban. Cooperative script adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan, untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. 7 Metode pembelajaran cooperative script bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide-ide dan melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan memeriksa pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Selain itu metode pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Langkah-langkah metode pembelajaran cooperative script sebagai berikut : 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. a) Sementara pendengar menyimak, mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap b) Membantu mengingat atau menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas. 6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan Guru 7. Penutup 8 7 Hamid, Sholeh Moh Metode Edu Tainment Menjadikan Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas. Yogyakarta: DIVA Press, Hal 41 8 Suprijono, Agus Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 126
5 Kelebihan metode pembelajaran cooperative script adalah : 1. Metode pembelajaran Cooperative Script mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain. 2. Metode pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah. 3. Metode pembelajaran Cooperative Script membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada. 4. Metode pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lainmeningkatkan keterampilan manajemen waktu dan sikap positif terhadap sekolah. 5. Metode pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban. 6. Cooperative script suatu strategi yang dapat digunakan secara bersama dengan orang lain seperti pemecahan masalah 7. Cooperative script mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat, dan membantu siswa pintar mengidentifikasi celah-celah dalam pemahamannya 8. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya. 9. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar keterampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah 10. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi 11. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial 12. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik. 13. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Selanjutnya yang menjadi kelemahan dari metode pembelajaran cooperative script, yaitu : 1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya. 2. Tidak semua siswa mampu menerapkan metode pembelajaran Cooperative Script. Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai metode pembelajaran ini.
6 3. Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok. 4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik. 5. Penilaian terhadap siswa sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok. 9 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester I (ganjil) pada tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi tersebut dapat dijangkau oleh peneliti baik dalam hal waktu, dan biaya serta mudah memperoleh izin. Hasil dan Pembahasan Pemantauan aspek-aspek dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan diamati oleh guru pengamat dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1: Hasil Pemantauan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 1 Baik Sekali (BS) - 2 Baik (B) % 3 Cukup (C) % 4 Kurang (K) - Jumlah % Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Dari data hasil kegiatan guru pada tabel 1 peneliti masih mengalami kendala dan belum dapat melakukan proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil capaian pada tabel di atas yang menunjukkan bahwa kategori baik sekali (SB) mencapai persentase 0%, kategori baik (B) mencapai 11 aspek dengan persentase 73.33% meliputi Berdoa dan pengecekan kehadiran siswa, pemberian apersepsi, penyampaian topik dan tujuan pembelajaran, Penerapan metode cooperative Script pada pembelajaran siswa materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, membimbing siswa membentuk kelompok (heterogen) 1-2 orang setiap kelompok, Memberikan arahan dan tugas kepada setiap kelompok, memerintahkan siswa untuk mendiskusikan dengan 9 Istarani Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada, hal 16.
7 kelompoknya mengenai materi aperilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan kesempatan kepada siswa yang kesulitan untuk bertanya, meminta siswa mendiskusikan dengan kelompoknya dan memaparkan hasil diskusi dalam bentuk presentasi di depan kelas, memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi dan bertanya. Kategori cukup (C) mencapai 4 aspek dengan presentase 26.67% meliputi pemberian motivasi, Menjelaskan maksud pembelajaran dan memberikan informasi tahap demi tahap terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, Menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang diperlukan, membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar. Kategori kurang 0%. Hasil tersebut menunjukkan kategori baik dan masih akan perbaiki lagi pada tindakan siklus II. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative Script pada siklus I masih kurang, hal ini terlihat dari 3 aspek penilaian aktivitas belajar siswa masih ada aspek yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Adapun hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 1 Sangat baik (SB) 4 40% 2 Baik (B) 4 40% 3 Cukup (C) 2 40% 4 Kurang (K) - Jumlah % Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I kriteria sangat baik (SB) terdapat 4 aspek yaitu kemampuan merespon guru pada saat awal pembelajaran, Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, kemampuan menghargai kelompok/pasangan laon dalam memainkan peran, Kemampuan memberikan dan menerima pendapat dan menarik kesimpulan. berikutnya kriteria baik (B) terdapat 4 aspek yaitu kemampuan memahami/menuntaskan permsalahan yang diberikan oleh guru, kemampuan memberikan kontribusi bagi kelompok/pasangan, kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan, Kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan. Selanjutnya kriteria baik (C) terdapat 2 aspek yaitu kemampuan membina kerja sama dengan teman dan kelompok, Kemampuan mengajukan atau menjawab pertanyaan. Adapun hasil evaluasi hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memnuhi kebutuhan hidupnya melalui metode pembelajaran cooperative Script belum menampakkan hasil yang diharapkan dan belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
8 Tabel 3. Hasil Evaluasi belajar Siswa Pada Siklus I Keriteria Nilai Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas 35 4 orang orang 55 1 orang orang orang 80 2 orang orang orang Jumlah Persentase 69.33% 70.83% 29.67% Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada tindakan siklus I dari 24 siswa yang dikenai tindakan terdapat 17 orang siswa atau 70.83% yang tuntas, dan 7 orang siswa atau 29.67%, yang tidak tuntas sedangkan nilai rata dan daya serap mencapai 69.33%. Pada tindakan siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan abservasi awal. Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui selama melakukan penelitian. Di samping itu untuk melakukan revisi terhadap kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative Script menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa, maka dalam pelaksanaan tindakan siklus I belum banyak peningkatan dan hasilnya belum maksimal sesuai target yang ingin dicapai. Permasalahan yang ditemui pada saat pelaksanaan tindakan siklus I sejumlah 7 orang siswa yang tidak paham dalam pembelajaran perilaku manusia dalam memenhui kebutuhan hidupnya Nilai ketuntasan baru mencapai 70.83%. Selain itu, masih ada siswa yang kurang perhatian dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan kendala yang dihadapi peneliti saat pelaksanaan proses pembelajaran yaitu terbatasnya waktu yang ada sehingga pembelajaran belum dapat dilakukan secara optimal. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat, maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Pada rancangan tindakan alokasi waktu yang sebelumnya rincian pada setiap kegiatan pembelajaran, guru sepakat merinci pada setiap kegiatan pembelajaran.
9 2. Bertitik tolak dari hasil uraian pada siklus I, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran pada materi alat indera belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu dilanjutkan pada siklus II. Pemantauan aspek-aspek dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan diamati oleh guru pengamat dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini Tabel 4: Hasil Pemantauan Aktivitas Guru dalam pembelajaran Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 1 Baik Sekali (BS) 6 40% 2 Baik (B) 9 60% 3 Cukup (C) 4 Kurang (K) - Jumlah % Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Dari data hasil kegiatan guru pada tabel 4 peneliti sudah dapat melakukan proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil capaian pada tabel di atas yang menunjukkan bahwa kategori baik sekali (SB) mencapai 6 aspek dengan persentase 40% meliputi berdoa dan pengecekan kehadiran siswa, pemberian apersepsi, penyampaian topik dan tujuan pembelajaran, membimbing siswa membentuk kelompok (heterogen) 1-2 orang setiap kelompok secar berpasangan, Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi dan bertanya, selanjutnya yang memperoleh kategori baik (B) mencapai 9 aspek dengan persentase 90% meliputi pemberian motivasi, memberikan arahan dan tugas kepada setiap kelompok, Menjelaskan maksud pembelajaran dan memberikan informasi tahap demi tahap terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, memerintahkan siswa untuk mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan kesempatan kepada siswa yang kesulitan untuk bertanya, meminta siswa mendiskusikan dengan pasangannya dan memaparkan hasil diskusi dalam bentuk presentasi di depan kelas, menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang diperlukan, membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar, pelaksanaan evaluasi. kategori cukup (C) presentase 0% dan kategori kurang 0%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative script dari 3 aspek penilaian siswa sudah menunjukkan hasil yang optimal.
10 Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 1 Sangat baik (SB) 7 70% 2 Baik (B) 3 30% 3 Cukup (C) 4 Kurang (K) - Jumlah % Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II kriteria sangat baik (SB) terdapat 7 aspek yaitu kemampuan merespon guru pada saat awal pembelajaran, kemampuan penyesuaian diri dalam kelompok/pasangan, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, Kemampuan memberikan kontribusi bagi kelompok/pasangan, Kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan, kemampuan menghargai kelompok/pasangan laon dalam memainkan peran, kemampuan memberikan dan menerima pendapat dan menarik kesimpulan. Berikutnya kriteria baik (B) terdapat 3 aspek yaitu kemampuan memahami/menuntaskan permsalahan yang diberikan oleh guru, kemampuan membina kerja sama dengan teman dan kelompok, kemampuan mengajukan atau menjawab pertanyaan. Hasil evaluasi hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative script sudah menunjukkan hasil yang diharapkan. Tabel 6: Hasil Evaluasi belajar Siswa Pada Siklus II Nilai Jumlah Siswa Keriteria Tuntas Tidak Tuntas 55 2 orang orang orang orang orang orang - Jumlah Persentase 82.41% 91.67% 8.33% Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Setelah dikenai tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode cooperative Script dalam proses pembelajaran materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan hasil belajar siswa sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari kondisi awal dan tindakan siklus I. Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada
11 tindakan siklus II dari 24 siswa yang dikenai tindakan terdapat 22 orang siswa atau 91.67% yang tuntas, dan 2 orang siswa atau 8.33%, yang tidak tuntas sedangkan nilai rata dan daya serap mencapai 82.41%. Peneliti bersama guru mitra menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I bahwa pembelajaran tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode pembelajaran cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam data aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan pengamatan aktivitas guru dapat dilihat bahwa deskripsi data yang telah diuraikan pada halaman sebelumnya ternyata sudah mencapai hasil yang optimal sesuai standar ketuntasan yang ditetapkan. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan sejumlah 17 orang siswa yang tuntas belajar atau 70.83% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 7 orang siswa atau 29.17% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan mencapai sejumlah 22 orang siswa yang tuntas belajar atau 91.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 2 orang siswa atau 8.33% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Siswa yang tidak tuntas tersebut akan diadakan perbaikan melalui program remedial Hasil tindakan siklus II menunjukkan telah melebihi dari target indikator kinerja yang ditetapkan. Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa pada observasi awal, siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi jika digunakan metode pembelajaran cooperative Script, maka hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan meningkat dapat diterima. Kesimpulan Beradasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi Jika guru menggunakan metode pembelajaran cooperative Script pada mata pembelajaran IPS terpadu maka hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan meningka diterima dan terbukti kebernarannya.
12 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Memperhatikan sarana dan prasarana berupa media pembelajaran yang menunjang kegiatan pembelajaran IPS ekonomi di kelas. 2. Diharapkan dalam suatu pembelajaran dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang inovatif khususnya metode pembelajaran cooperative Script pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lainnya, guna memperoleh hasil yang lebih baik.
13 Daftar Rujukan Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamid, Sholeh Moh. Metode Edu Tainment Menjadikan Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas. Yogyakarta: DIVA Press Istarani Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Istarani Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saputra, Ilham Joko Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (online). Universitas Negeri Semarang (tidak dipublikasikan) Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Suprijono, Agus Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Indarwati Rohana, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: indarwatirohana@yahoo.co.id
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan merupakan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Upaya
Lebih terperinciSuwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Samsi Pomalingo, MA.
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Keanekaragaman Suku Bangsa Dan Budaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas IV SDN 2 Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan
Lebih terperinciCandra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadipribadi manusia yang berkualitas. Masyarakat
Lebih terperinciTingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MANTINGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Made Wena menjelaskan bahwa strategi pembelajaran sangat berguna, baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Proses Pembentukan Tanah Model cooperative learning
Lebih terperinciDesra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA N 8 SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Desra Putri
Lebih terperinciROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN** *Dosen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Daftar Terfokus a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif juga merupakan salah
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu Pertanyaan a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif merupakan kegiatan
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau
Lebih terperinciDedi Kurniawan ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII D SMP N 2 GAMPING SLEMAN Dedi Kurniawan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KELAS IV SD N KENDAYAAN BLORA TAHUN AJAR 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh:
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.
Lebih terperinciPenggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun
Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin
Lebih terperinciVOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON
40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciLuwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI ANNOUNCEMENT DI KELAS IX A SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd,
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS V SDN 72 KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai
Lebih terperinciAprillya Mondhita Sari* Drs. Purbo Suwasono, M.Si** Dr. Parno, M.Si***
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBASIS DISCOVERY LEARNIG UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X-1 MA AL-MAARIF SINGOSARI Aprillya Mondhita Sari*
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh ANI KURNIAWATI NIM F32111049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus menerus dicari solusinya. Hal ini disebabkan karena hasil belajar siswa merupakan indikator tinggi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan yang lebih tinggi lagi.
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang Uki dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciPenerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau
Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY PADA SDN 09 SURAU GADANG PADANG Oleh: POVY ANDRIANI NPM.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dari kelas 1 samapai kelas 6. Adapun ruang lingkup materinya sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Matematika SD Matematika merupakan salah satu matapelajaran wajib di SD yang diberikan dari kelas 1 samapai kelas 6. Adapun ruang lingkup materinya sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN DENGAN PESAWAT TELEPON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS III SDN 2 BIONTONG
1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN DENGAN PESAWAT TELEPON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS III SDN 2 BIONTONG Fikdal, Salma Halidu, Yusuf Jafar 1 Abstrak Peran guru dalam proses pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran jurusan di sekolah menengah atas sehingga pelajaran geografi perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciFATRISIE PEMBENGO NIM
e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script Model pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyelenggaraan proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar
5 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. Aktivitas dalam mendidik yang
Lebih terperinciSaira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas dan tanggung jawab mentransfer pengetahuan kepada siswa melainkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogis. Kompetensi ini mengandung makna bahwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pendidikan pada umumnya dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan melalui pembelajaran. Oleh karena itu, ada beberapa komponen yang menentukan keberhasilan
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciKata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN
Implementasi Pendekatan PAIKEM Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas XI SMKN 1 Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013. Oleh M. Hajar Anwari. Pendidikan Teknik Otomotif. e-mail: mhajaranwari@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER Eko Soelistiyanto 6 Abstrak. Keefektifan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran,
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah
Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah Sinapati, Syamsuddin, dan Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program
Lebih terperinciPengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur
1 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur Sasmita Hairia Lauma 1, Salma Bowtha 2, Badriyyah Djula 3
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Atik Dwi Kurniati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: atikdwi_kurniati@gmail.com
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA JAGADHITA AMLAPURA KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN
Lebih terperinciEsty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teoretis 1. Strategi Cooperative Script Dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini masih menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah prestasi belajar siswa dalam suatu bidang tertentu. Menyadari hal tersebut,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran
132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat peneliti mengacu pada permasalahan: pertama, kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran cooperative learning
Lebih terperinciEdudikara, Vol 1 (2); 34-41,
PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) JURNAL OLEH LUTFIAH PAKAYA NIM.
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti pembelajaran yang dapat menjadi
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada
Lebih terperinciLinda Ratnaningtyas D.W. 34
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Oleh: HAYATUN NISA
PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh: HAYATUN NISA Mahasiswi Sekolah
Lebih terperinciDiyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinci