MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN DENGAN PESAWAT TELEPON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS III SDN 2 BIONTONG
|
|
- Suparman Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN DENGAN PESAWAT TELEPON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS III SDN 2 BIONTONG Fikdal, Salma Halidu, Yusuf Jafar 1 Abstrak Peran guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting untuk mengatasi kesulitan belajar Bahasa Indonesia materi menyimak cerita. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah melalui model pembelajaran langsung dapat meningkaatkan keterampilan siswa kelas III SDN 2 Biontong dalam berkomunikasi lisan dengan menggunakan peswat telepon?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas III SDN 2 Biontong dalam berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon melalui model pembelajaran langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Dengan teknik pengumpulan data observasi, tes dan dokumentasi. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap awal, tahap pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kegiatan observasi awal hanya sebanyak 3 siswa (15 %) dari 20 siswa kelas III SDN 2 Biontong yang mampu dalam berkomunikasi lisan dengan pesawat telepon. Pada pelaksanaan kegiatan siklus I hal tersebut meningkatan menjadi 13 siswa (65 %). Pada siklus II hal tersebut mengalami peningkatan yang signifikan yakni menjadi 18 siswa yang mampu atau 90 %. Realitas ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa di kelas III SDN 2 Biontong telah memiliki keterampilan berkomunikasi lisan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa kelas III SDN 2 Biontong dalam berkomunikasi lisan dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung Kata Kunci : Berkomunikasi Lisan, Pembelajaran Langsung 1 Fikdal Selaku Guru di SDN 2 Biontong Kabupaten Bolaang Mongondow Utara; Dra. Hj. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd Selaku Dosen Tetap Universitas Negeri Gorontalo; Dr. Yusuf Jafar, M.Pd Selaku Dosen Tetap Universitas Negeri Gorontalo 2
3 Komunikasi lisan merupakan suatu hubungan yang efektif yang dilakukan oleh dua orang atau lebih guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama, baik dari pihak komunikator maupun komunikan. Komunikasi yang baik, dapat dilihat bagaiman cara ataupun etika bahasa yang diperagakan oleh komunikan dan komunikator baik secara langsung maupun dengan menggunakan alat komunikasi, misalnya telepon dan sebagainya. Menurut Harold D. Laswell (2000) Komunikasi lisan melalui telepon adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan menurut Mulyana (2001) Komunikasi melalui telepon adalah penciptaan makna antara dua orang lewat penggunaan simbolsimbol atau tanda-tanda, komunikasi disebut efektif apabila makna yang tercipta relative sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Kesimpulan dari pengertian di atas, komunikasi lisan dengan pesawat telepon adalah suatu pertukaran informasi antara dua orang melalui suatu sistem yang biasa baik dengan simbol-simbol, sinyal maupun perilaku maupun tindakan. Dari hal - hal yang dikemukakan di atas, guru kelas mendapat masalah pada kegiatan membaca terutama membaca petunjuk telepon. Membaca ditekankan pada membaca teknik, namun bahan bacaan berupa petunjuk penggunaan pesawat telepon. Kegiatan tersebut butuh keberanian siswa sehingga mampu memahami dan mempraktikkan dalam bertelepon. Tetapi siswa-siswi di kelas III SDN 2 Biontong Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada saat guru mengadakan evaluasi akhir belum mampu melaksanakan kegiatan penggunaan pesawat telepon dengan benar. Terbukti dari 20 siswa yang mampu baru 3 anak sedangkan 17 yang lainnya dalam berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon belum lancar, bahkan ada yang hanya diam saja. Dengan memperhatikan hasil evaluasi pada akhir pembelajaran Bahasa Indonesia tentang petunjuk berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon ternyata yang dapat menguasai pelajaran hanya 15 % siswa. Sehingga masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari yang ditentukan dalam KKM. Hal ini disebabkan oleh kurangnya beberapa kriteria atau teknik yang dinilai dalam berbicara dalam meningkatkan keterampilan komunikasi lisan. Hal-hal tersebut antara lain : (1). Kurangnya dialog/percakapan, belajar dalam teori penggunaan pesawat telepon, dan etika dalam bertelepon; (2). Kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan pelajaran, kurang termotifasi dalam belajar, serta tidak dapat melakukan umpan balik tentang cara berkomunikasi lisan dengan menggunaan telepon serta etika dalam bertelepon Dari kondisi kemampuan serta nilai siswa yang tersebut di atas, khususnya pada materi komunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon, peneliti mulai mencari upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi lisan dengan pesawat telepon. Peneliti juga merefleksi keadaan diri siswa ataupun guru pada saat belajar mengajar. ternyata strategi yang digunakan guru masih kurang. Hal ini bisa dilihat pada penggunaan model pembelajaran dalam mengajar. seorang guru harus 3
4 memiliki keahlian di dalam memilih model pengajaran yang dipakai sehari-hari di kelas. Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan kepada siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung. Menurut Nur (2000), model pengajaran langsung adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mempunyai lima langkah dalam pelaksanaannya, yaitu menyiapkan siswa menerima pelajaran,demonstrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik dan latihan lanjutan. Sedangkan menurut Trianto (2011), model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang berstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola selangka demi selangka. Menurut saya, model pengajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat berpusat pada guru; artinya guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa dengan cara selangkah demi selangkah. Dari keadaan tersebut di atas, peneliti merasa terinspirasi sekaligus termotivasi untuk melakukan tindakan dalam meningkatkan pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Lisan dengan Pesawat Telepon Melalui Model Pembelajaran Langsung di kelas III SDN 2 Biontong. Masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu : 1. Kurangnya keterampilan siswa dalam berkomunikasi lisan (dialog, cara penggunaan pesawat telepon, serta kurangnya etika bertelepon. 2. Kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan pelajaran, siswa kurang termotifasi dalam belajar, serta tidak dapat melakukan umpan balik. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas III SDN 2 Biontong dalam berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon melalui model pembelajaran langsung. Hipotesis tindakan ini adalah melalui model pembelajaran langsung pada materi berkomunikasi lisan pada siswa kelas III SDN 2 Biontong dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi lisan dengan pesawat telepon sesuai yang diinginkan. Sedangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini diukur dari kemampuan siswa secara individu dalam berpasangan menyelesaikan tugas dengan cara mendemonstrasikan tugas yang diberikan oleh guru minimal 80%. 4
5 Metode Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa SDN 2 Biontong Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun Pelajaran 2013/2014, sejumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Pada penelitian tindakan kelas prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap perencanaan : Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah menyusun program pembelajaran dengan menerapkan metode siklus 2. Tahap Pelaksanaan : pada tahap pelaksanaan tindakan ini berbentuk proses interaksi antara guru dengan siswa. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan desain pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi melalui pendekatan secara langsung. 3. Tahap pengamatan : pada tahap ini dilaksanakan tahap observasi terhadap pelaksanaan tindakan. Alat observer yang digunakan adalah lembar observasi yang telah disusun. Sebagai observator pada kegiatan ini adalah kepala sekolah dan seorang guru yang ditugasi. 4. Tahap refleksi : Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dari proses analisa terhadap observasi, guru dapat merefleksi diri apakah tindakan yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang berkomunikasi lisan dengan pesawat telepon. Selain lembar observasi, guru dapat juga menggunakan jurnal yang dibuat saat guru selesai melaksanakan proses pembelajaran. Analisis hasil belajar siswa dilakukan untuk memperoleh kesimpulan tentang tingkat kemampuan siswa berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon. Hasil analisis data pada tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik penelitian tindakan kelas yakni dengan cara mengolah data yang diperoleh pada hasil pengamatan dan hasil pada proses pembelajaran dengan didasarkan pada hasil belajar siswa. Untuk maksud tersebut peneliti menetapkan tolak ukur yang dijadikan acuan penelitian siswa sebagai berikut. Nilai individu siswa, dibawah 75 dinyatakan tidak tuntas, nilai 75 dinyatakan mencapai ketuntasan, dan di atas 75 dinyatakan melampaui. Berdasarkan tolak ukur penilaian yang ditetapkan maka indikator keberhasilan ini ialah dari setiap akhir siklus minimal 80% mencapai kriteria ketuntasan dan atau melampaui. Apabila pada akhir siklus ternyata secara rata-rata keseluruhan siswa tidak mencapai 80% maka perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Tetapi jika hasil siswa telah mencapai standar minimum yang ditetapkan atau lebih maka penelitian dinyatakan selesai. 5
6 Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I, pertemuan diawali dengan materi yang sudah tertera pada tahap persiapan. Alokasi waktu pada kegiatan awal ini selama 10 menit. Saat guru dan peneliti masuk ke kelas siswa sudah menyiapkan buku pembelajaran masing-masing, sebagian juga ada yang masih sibuk bicara dengan teman sebangkunya dan menyapu kelas. Sebelum memulai pelajaran siswa berdoa dan memberi salam kepada guru. Guru mengenalkan peneliti sebagai orang yang akan melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya peneliti memulai pelajaran dengan diawali mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa, keadaan siswa tanpak tenang dan bersemangat. Pada siklus I hasil belajar siswa yang dicapai masih belum memenuhi 80% dari hasil yang diinginkan bahkan masih belum membuat siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pembelajaran diakibatkan karena guru masih monoton dalam mengajar. adapun hasil tes tentang berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus I No Aspek yang Dinilai Kriteria/Nilai Jumlah Ketuntasan Siswa (%) Keterampilan komunikasi lisan Mampu % (dialog, saling belajar dalam Kurang Mampu 9 45 % 1. penggunaan telepon, etika Tidak Mampu 1 5 % bertelepon) Model pembelajaran langsung Mampu 9 45 % (memahami tujuan Kurang Mampu 8 40 % 2. pembelajaran, termotivasi, melakukan umpan balik, dan Tidak Mampu 3 15 % mendemonstrasikan Sumber : Data Olahan, Hasil pengamatan dan hasil tes tindakan siklus I apabila dilihat dari indikator kinerja belum mencapai tujuan yang ingin diharapkan dalam pembelajaran berkomunikasi lisan dengan pesawat telepon untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena belum sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan. Maka 6
7 kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung perlu dilanjutkan pada tindakan siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan refleksi siklus I yaitu bahwa masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menindaklanjuti pembelajaran siklus II perlu ditekankan kepada siswa mengenai perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Kurangnya keberanian siswa mengeluarkan pendapat serta kurangnya aspek kebahasaan dalam kegiatan pembelajaran karena kegiatan masih didominasi oleh siswa yang pandai. Oleh sebab itu pada kegiatan pembelajaran siklus II perlu ditekankan kepada siswa yang kurang pandai untuk mengeluarkan pendapatnya. Pada kegiatan pelaporan atau hasil presentase masih ada beberapa siswa kurang berani mengeluarkan pendapat sehingga untuk mengatasi hal ini guru harus selalu memberi semangat serta membimbing secara terarah agar dapat membangkitkan keberanian siswa. 2. Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Pelaksanaan tindakan pada siklus II yang didasarkan atas refleksi pada siklus I yang dilaksanakan 1 kali pertemuan selam 70 menit. Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada siklus II ini masih mempelajari tentang materi berkomunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon melalui model pembelajaran langsung dengan dua aspek penilaian yang akan dicapai dan dituangkan dalam bentuk penugasan. Kegiatan siklus 2 ini dilengkapi persiapan, kegiatan inti yang terdiri dari pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dan diakhiri dengan penuutup atau evaluasi belajar siswa. Suasana dinilai tampak kondusif, siswa tampak serius berdiskusi untuk melaksanakan tugas yang diberikan guru. Siswa berusaha untuk saling berdekat dan merapatkan tempat duduknya bersama pasangannya. Kegiatan berpasangan pada tindakan siklus II ini siswa yang acuh tak acuh dan tidak berani mengemukakan pendapatnya sudah tidak terlihat lagi. Setelah kegiatan diskusi dan tugas selesai, siswa yang berpasangan melaporkan hasil kerjanya didepan kelas yang dilakukan secara 7
8 bergantian dari setiap siswa yang berpasangan. Setelah semua siswa yang berpasangan melaporkan hasil percakapan dilanjutkan dengan melakukan pembahasan dan membuat kesimpulan secara bersama-sama. Selanjutnya kegiatan penutup dengan alokasi waktu selama 15 menit, peneliti melakukan evaluasi serta memberikan tindak lanjut terhadap pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil observasi tindakan siklus II di atas, aktivitas siswa dalam mengikut pembelajaran yang berkategori baik atau dengan persentase sebesar 90%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun hasil tes siswa pada materi komunikasi lisan dengan menggunakan pesawat telepon melalui model pembelajaran langsung pada tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Tindakan Siklus II No Aspek yang Dinilai Kriteria/Nilai Jumlah Ketuntasan Siswa (%) Keterampilan komunikasi lisan Mampu % (dialog, saling belajar dalam Kurang Mampu 8 40 % 1. penggunaan telepon, etika Tidak Mampu - - bertelepon) Model pembelajaran langsung Mampu % (memahami tujuan Kurang Mampu 5 25 % 2. pembelajaran, termotivasi, melakukan umpan balik, dan Tidak Mampu 1 5 % mendemonstrasikan Sumber : Data Olahan, 2014 Berdasarkan hasil penjelasn tabel tersebut, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah ketuntasan sebanyak 18 orang siswa atau 90%, dan sebanyak 2 siswa berada dalam kategori kurang mampu sebesar 10%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai yang dicapai pada siklus II lebih meningkat dari kondisi awal dan siklus I. pencapaian nilai pada tindakan siklus II melebihi indikator kinerja yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus II dapat diketahui bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa dalam mempelajari 8
9 materi berkomunikasi lisan. Hal ini dapat diamati dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun indikator keberhasilan penggunaan model pembelajaran langsung adalah : a. Pada saat pembelajran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat, lebih aktif dan tidak ragu-ragu lagi dalam mengemukakan pendapatnya. b. Melalui model pembelajaran langsung siswa dapat lebih bersosialisasi dengan temannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi berkomunikasi lisan. c. Adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari lembar observasi dan evaluasi yang mengalami kenaikan pada setiap siklus yang dilaksanakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup besar dan melebihi standar ketuntasan yang telah ditetapkan. c. Perbandingan Siklus I dan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus II sudah mencapai peningkatan hasil belajar. Hal ini dikarenakan ada beberapa perbaikan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil refleksi tindakan. Selain itu juga penelitian yang dilakukan dilengkapi dengan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Perbandingan hasil tindakan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II Siklus Indikator Ketuntasan Belajar Kinerja Tuntas Tidak Tuntas Siklus I % 35 % Siklus II % 10 % 9
10 Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan tentang peningkatan hasil belajar siswa pada materi komunikasi lisan dengan pesawat telepon di kelas III SDN 2 Biontong Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan menggunakan model pembelajaran langsung dapat dikatakan meningkat. Dilaksanakannya tindakan kelas ini sampai mencapai dua siklus karena siklus I kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung belum mencapai indikator kinerja penelitian. Setelah diadakan refleksi, dimana proses pembelajaran telah diadakan proses pembaharuan pelaksanaan tindakan pada siklus II, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, sehingga penetapan hipotesis tindakan penelitian terbukti dan dapat diterima. Saran Bagi teman-teman guru agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pedoman penelitian atau penulisan laporan dan dijadikan motivasi agar dapat melakukan penelitian tindakan kelas. Guru bertindak sebagai fasilitator untuk membina dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guru juga harus selalu membuka diri dari pembaharuan-pembaharuan pembelajaran dan tidak segan untuk bertukar pikiran serta pengalaman untuk memecahkan permasalahanpermasalahan yang ditemukan dalam tugas mengajar sehari-hari. Daftar Pustaka Purnawan kristanto, 2006, Memahami Proses Komunikasi, proses komunikasi Wardani, IGAK, 2003, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka. Sanjaya Wina, 2007, Keunggulan dan Kelemahan Model Pengajaran Langsung Subagyo,dkk, 2006, Terampil Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas IV, Jakarta, Bengawan Ilmu. 10
BAB I PENDAHULUAN. dilihat bagaiman cara ataupun etika bahasa yang diperagakan oleh komunikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi lisan merupakan suatu hubungan yang efektif yang dilakukan oleh dua orang atau lebih guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama, baik dari pihak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01, yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 45 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciB b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciSkor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini peneliti mengemukakan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
Lebih terperinciH S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Pra Siklus Tahap pra siklus adalah tahap dimana belum diterapkannya model pembelajaran yang baru. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan dikonversi ke dalam data kualitatif. Hal ini ditujukan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten
Lebih terperinciMultin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar
Lebih terperincinilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru SD Negeri 06 Metro Barat. Dalam penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 November 2016
15 PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA PADA MATERI POKOK BIOSFER DAN ASPEK PENYEBARAN HEWAN DAN TUMBUHAN KELAS XI IPS C SMA NEGERI 1 TONGKUNO Ernianti 1,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai rancangan penelitian, hasil penelitian dipaparkan dalam dua paparan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMPN 2 Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala Tahun Pelajaran 2010/2011. Subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno
Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 01 Tengeng Kulon Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 010 Tualang Kabupaten Siak. Tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
Lebih terperinci