BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP Kelas VII. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh dari pengumpulan data, proses pengembangan dan pembuatan produk, hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media, serta hasil uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP Kelas VII divalidasi oleh ahli yang dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ahli yang dimaksud terdiri dari ahli materi dan ahli media. Ahli materi yang ditunjuk adalah dosen yang berkompeten dibidang Ilmu Pengetahuan Sosial. Ahli media yang ditunjuk adalah dosen yang berkompeten dibidang media pembelajaran. Kedua ahli yang ditunjuk tersebut merupakan dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P. IPS) FIS UNY.

2 Uji penggunaan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP Kelas VII dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Kahar Muzakir 2 Yogyakarta. Uji penggunaan media oleh guru dan siswa dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. Uji penggunaan media melibatkan guru dan siswa karena pelaksanaan uji penggunaan media dilakukan dalam pembelajaran IPS sehingga guru dan siswa mempunyai kontribusi penting dalam merespon penggunaan media visual Kirigami Pop Up. Subjek dalam uji coba terbatas yaitu seorang guru IPS dan 6 orang siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta. Subjek dalam uji coba pemakaian yaitu seorang guru IPS dan 29 siswa (1 kelas) SMP Negeri 8 Yogyakarta. Uji penggunaan media dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta karena di SMP tersebut merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013, sesuai dengan materi yang dikembangkan pada media visual Kirigami Pop Up. Uji coba terbatas dilakukan pada hari Selasa, tanggal 10 Juni 2014 pukul WIB sampai pukul WIB, sedangkan uji coba pemakaian dilakukan pada hari Kamis, tanggal 12 Juni 2014 pukul WIB sampai pukul WIB.

3 2. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli a. Data Hasil Validasi Ahli Materi Sebelum dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa, produk yang dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh satu dosen ahli materi. Validasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS, dilihat dari aspek materinya. Validasi oleh dosen ahli materi bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik serta saran agar media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti menjadi produk yang berkualitas sesuai dengan penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 33) yang meliputi aspek kesahihan materi, kesesuaian dengan tingkat kepentingan, kebermanfaatan, kemungkinan dipelajari, dan dorongan minat belajar. Komentar dan saran dari ahli materi tersebut juga digunakan untuk proses penyempurnaan media sebelum dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa. Hasil validasi oleh ahli materi dapat dijabarkan sebagai berikut.

4 Tabel 7. Hasil Validasi oleh Ahli Materi Aspek Penilaian Pernyataan Penelitian Kategori Angka Sahih atau Kebenaran konsep dalam menjelaskan B 4 valid materi Kebenaran istilah dalam menjelaskan B 4 materi Kebenaran contoh dalam menjelaskan materi B 4 Penyusunan materi sesuai dengan B 4 perkembangan zaman Penyusunan materi sesuai dengan B 4 perkembangan keilmuan Materi disusun secara sistematis SB 5 Materi disusun secara logis B 4 Tingkat Relevansi materi pengajaran dengan B 4 kepentingan Kompetensi Inti Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Dasar B 4 Kebermanfa Materi yang disajikan dapat B 4 atan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa Materi yang disajikan dapat B 4 merangsang kemampuan siswa untuk berpikir lebih runtut Kontribusi materi dalam meningkatkan sikap siswa B 4 Materi yang disajikan dapat B 4 meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa Materi yang disajikan dapat B 4 meningkatkan kepekaan sosial siswa Learnability Materi yang disajikan sesuai dengan taraf berpikir siswa B 4 Penyusunan materi sesuai dengan B 4 karakteristik psikologis siswa Menarik Materi yang disajikan dapat B 4 minat menimbulkan keingintahuan siswa lebih lanjut Materi yang disajikan menimbulkan B 4 dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif Kontribusi materi dalam memberikan B 4 motivasi belajar bagi siswa Kontribusi materi dalam pembelajaran yang menyenangkan B 4 Total Skor 81 Persentase Skor 81% Interval Skor 67,98 < X Rata-rata Skor 4, 05 Kategori Baik Sumber: Data primer yang diolah

5 Berdasarkan hasil validasi di atas, diketahui bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor 4,05 dengan kategori baik. Peneliti diizinkan melakukan uji penggunaan media setelah diperoleh rata-rata skor lebih dari 3,4 atau dengan kategori minimal baik. Akan tetapi, sebelum benar-benar diujicobakan, media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan masih perlu dilakukan perbaikan. Perolehan skor tiap butir pernyataan pada aspek tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, dan kemenarikan minat mendapatkan skor 4 atau dengan kategori baik. Pada butir pernyataan dalam aspek kesahihan, dari 7 butir pernyataan, 6 butir mendapatkan skor 4 atau dengan kategori baik dan 1 butir lainnya mendapatkan skor 5 atau dengan kategori sangat baik. Skor terendah secara keseluruhan yaitu 4, sedangkan skor tertinggi yaitu 5. Artinya, media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan telah memenuhi penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 33), yang di dalamnya mencakup kriteria sahih atau valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, dan menarik minat.

6 b. Data Hasil Validasi Ahli Media Validasi produk oleh dosen ahli media dilakukan sebelum uji penggunaan media oleh guru dan siswa. Validasi ahli media ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dilihat dari aspek medianya. Validasi oleh dosen ahli media ini bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik dan saran agar media yang dikembangkan oleh peneliti menjadi produk yang berkualitas sesuai dengan penyusunan unsur-unsur visual dalam media pembelajaran yang baik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20), yaitu mencakup aspek kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna. Komentar dan saran dari ahli media tersebut juga digunakan untuk proses penyempurnaan media sebelum dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa. Hasil validasi oleh ahli media dapat dijabarkan sebagai berikut.

7 Tabel 8. Hasil Validasi oleh Ahli Media Aspek Penilaian Pernyataan Penelitian Kategori Angka Kesederhanaan tata letak dengan B 4 menonjolkan unsur tertentu Penempatan penjelasan diposisikan B 4 secara sederhana Kesederhanaan Penulisan materi menggunakan kalimat B 4 yang ringkas Ketepatan penggunaan istilah sehingga B 4 mudah dipahami Kesederhanaan pemilihan kata B 4 Terdapat hubungan erat antara berbagai B 4 unsur visual secara keseluruhan Pemilihan gambar mendukung materi SB 5 Keterpaduan yang disampaikan Desain keseluruhan sesuai dengan tema SB 5 Sampul mencerminkan isi buku B 4 Judul mencerminkan isi materi SB 5 Terdapat penekanan pada materi yang disampaikan SB 5 Penekanan Kontribusi media dalam menarik SB 5 perhatian siswa Kontribusi media dalam mendorong minat siswa SB 5 Keseimbangan antara gambar dengan B 4 Keseimbangan teks Harmonisasi penataan komposisi unsurunsur B 4 visual Garis mampu membantu siswa B 4 mengetahui batasan-batasan tiap Garis gambar maupun teks Garis luar pada desain mampu B 4 mengarahkan siswa untuk mempelajari materi dalam urutan-urutan khusus Bentuk gambar dapat divisualisasikan SB 5 Bentuk menyerupai realita dalam kehidupan Bentuk gambar dapat divisualisasikan SB 5 secara jelas Terdapat ruang yang membatasi SB 5 gambar dengan teks sehingga tidak Ruang terkesan berdesak-desakan Tidak ada ruang kosong yang B 4 berlebihan sehingga terkesan mubadzir Kelayakan gambar pop up yang B 4 Tekstur digerakkan Kelayakan rangkaian konstruksi B 4 gambar pop up Kualitas ilustrasi warna mendukung SB 5 Warna desain Ketepatan pemilihan warna dalam teks B 4 Total Skor 110 Persentase Skor 88% Interval Skor X > 105,006 Rata-rata Skor 4,4 Kategori Sangat Baik Sumber: Data primer yang diolah

8 Berdasarkan hasil validasi di atas, dapat diketahui bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan memperoleh ratarata skor 4,4 dengan kategori sangat baik. Peneliti diizinkan melakukan uji penggunaan media setelah diperoleh rata-rata skor lebih dari 3,4 atau dengan kategori minimal baik. Akan tetapi, sebelum benar-benar diujicobakan, media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan masih perlu dilakukan perbaikan. Perolehan skor dalam butir pernyataan pada aspek penekanan dan bentuk mendapatkan skor 5 atau dengan kategori sangat baik. Butir pernyataan pada aspek kesederhanaan, keseimbangan, garis, dan tekstur mendapatkan skor 4 atau dengan kategori baik. Skor terendah secara keseluruhan yaitu 4, sedangkan skor tertinggi yaitu 5. Artinya, media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan telah memenuhi penyusunan unsur-unsur visual dalam media pembelajaran yang baik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20), yaitu mencakup aspek kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna.

9 3. Deskripsi Data Hasil Uji Penggunaan Media a. Data Hasil Uji Penggunaan Media oleh Guru Setelah dilakukan validasi media oleh ahli materi dan ahli media, produk direvisi berdasarkan komentar dan saran dari ahli materi dan ahli media. Produk yang sudah direvisi tersebut digunakan dalam uji penggunaan media. Uji penggunaan media oleh guru dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Pelaksanaan uji penggunaan media dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. Uji penggunaan media yang dilakukan sebanyak dua kali merupakan proses pengembangan media untuk menghasilkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS di SMP. Uji coba terbatas dilakukan pada hari Selasa, 10 Juni Berikut ini adalah tabel hasil uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba terbatas.

10 Tabel 9. Hasil Uji Penggunaan Media oleh Guru dalam Uji Coba Terbatas Aspek Pernyataan Penelitian Kategori Angka Sahih Kebenaran konsep dalam menjelaskan materi B 4 atau Kebenaran contoh dalam menjelaskan materi C 3 valid Materi disusun secara sistematis B 4 Tingkat kepentin gan Keberma nfaatan Learnabi lity Menarik minat Kesederh anaan Keterpad uan Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi B 4 Inti Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Dasar B 4 Materi yang disajikan dapat meningkatkan C 3 kemampuan pemahaman siswa Materi yang disajikan dapat merangsang siswa B 4 berpikir runtut Materi yang disajikan dapat meningkatkan B 4 keterampilan berpikir kritis siswa Materi yang disajikan dapat meningkatkan kepekaan B 4 sosial siswa Materi yang disajikan sesuai dengan taraf berpikir B 4 siswa Kemudahan dalam penggunaan media SB 5 Materi yang disajikan dapat menimbulkan B 4 keingintahuan siswa lebih lanjut Materi yang disajikan menimbulkan dorongan lebih B 4 tinggi untuk belajar aktif Kontribusi materi dalam memberikan motivasi B 4 belajar bagi siswa Kontribusi materi dalam pembelajaran yang B 4 menyenangkan Kesederhanaan tata letak dalam desain B 4 Penempatan penjelasan diposisikan secara sederhana C 3 Penulisan materi menggunakan kalimat yang ringkas B 4 Pemilihan gambar mendukung materi yang B 4 disampaikan Desain keseluruhan sesuai dengan tema C 3 Sampul buku mencerminkan keseluruhan isi buku C 3 Judul mencerminkan isi materi setiap bab C 3 Kontribusi media dalam menarik perhatian siswa B 4 Penekanan Kontribusi media dalam mendorong minat belajar B 4 siswa Keseimb Keseimbangan antara gambar dengan teks C 3 angan Garis Kejelasan urutan materi yang akan dipelajari B 4 Bentuk Bentuk gambar dapat divisualisasikan menyerupai B 4 realita dalam kehidupan Ruang Terdapat ruang yang membatasi gambar dengan teks B 4 sehingga tidak terkesan berdesak-desakan Tekstur Kelayakan gambar pop up yang digerakkan C 3 Warna Ketepatan pemilihan warna dalam desain maupun B 4 teks Total 113 Persentase Skor 75% Interval Skor 102 < X 126 Rata-rata 3,76 Kriteria Baik Sumber: Data primer yang diolah.

11 Setelah dilakukan uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba terbatas dan revisi, peneliti melakukan uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba pemakaian pada hari Kamis, 12 Juni Hasil uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba pemakaian sebagai berikut.

12 Tabel 10. Hasil Uji Penggunaan Media oleh Guru dalam Uji Coba Pemakaian Aspek Pernyataan Penelitian Kategori Angka Kebenaran konsep dalam menjelaskan materi B 4 Sahih atau valid Kebenaran contoh dalam menjelaskan materi B 4 Materi disusun secara sistematis B 4 Relevansi materi pengajaran dengan B 4 Tingkat Kompetensi Inti kepentingan Relevansi materi pengajaran dengan B 4 Kompetensi Dasar Materi yang disajikan dapat meningkatkan SB 5 kemampuan pemahaman siswa Materi yang disajikan dapat merangsang SB 5 Kebermanfaatan siswa berpikir runtut Materi yang disajikan dapat meningkatkan B 4 keterampilan berpikir kritis siswa Materi yang disajikan dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa B 4 Materi yang disajikan sesuai dengan taraf B 4 Learnability berpikir siswa Kemudahan dalam penggunaan media SB 5 Materi yang disajikan dapat menimbulkan keingintahuan siswa lebih lanjut B 4 Materi yang disajikan menimbulkan B 4 Menarik minat dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif Kontribusi materi dalam memberikan B 4 motivasi belajar bagi siswa Kontribusi materi dalam pembelajaran yang menyenangkan B 4 Kesederhanaan tata letak dalam desain C 3 Penempatan penjelasan diposisikan secara B 4 Kesederhanaan sederhana Penulisan materi menggunakan kalimat yang ringkas B 4 Pemilihan gambar mendukung materi yang disampaikan B 4 Keterpaduan Desain keseluruhan sesuai dengan tema C 3 Sampul buku mencerminkan keseluruhan isi C 3 buku Judul mencerminkan isi materi setiap bab C 3 Kontribusi media dalam menarik perhatian B 4 Penekanan siswa Kontribusi media dalam mendorong minat B 4 belajar siswa Keseimbangan Keseimbangan antara gambar dengan teks C 3 Garis Kejelasan urutan materi yang akan dipelajari B 4 Bentuk Bentuk gambar dapat divisualisasikan B 4 menyerupai realita dalam kehidupan Terdapat ruang yang membatasi gambar B 4 Ruang dengan teks sehingga tidak terkesan berdesak-desakan Tekstur Kelayakan gambar pop up yang digerakkan C 3 Warna Ketepatan pemilihan warna dalam desain B 4 maupun teks Total 117 Persentase Skor 78% Interval Skor 102 < X 126 Rata-rata 3,9 Kriteria Baik Sumber: Data primer yang diolah.

13 Berdasarkan hasil uji penggunaan media oleh guru di atas, dapat diketahui bahwa media yang dikembangkan melewati proses revisi dan uji penggunaan sebanyak dua kali. Pada uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba terbatas, media yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor 3,76 dengan kategori baik, dan pada uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba pemakaian memperoleh rata-rata skor sebanyak 3,9 dengan kategori baik. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat dikatakan bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan peneliti mengalami perkembangan yang baik dan mendapatkan respon positif dari guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata skor yang diperoleh mengalami kenaikan. Secara keseluruhan, skor tiap butir pernyataan, baik dari aspek sahih atau valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, menarik minat, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna mendapatkan skor bervariasi antara 3, 4 dan 5. Skor terendah secara keseluruhan yaitu 3, sedangkan skor tertinggi yaitu 5. Berdasarkan hasil uji penggunaan media oleh guru dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian, terdapat kenaikan skor dalam butir pernyataan. Pada aspek kesahihan, dalam uji coba terbatas mendapat skor 3, namun setelah direvisi dan dilakukan uji coba pemakaian, skor tersebut

14 menjadi 4. Pada aspek kebermanfaatan, dari skor 3 menjadi 5. Uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian merupakan tahapan untuk menghasilkan media visual Kirigami Pop Up yang baik. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan sesuai dengan penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008:33), serta penyusunan unsur-unsur visual dalam media pembelajaran yang baik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20), yaitu mencakup aspek sahih atau valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, menarik minat, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. b. Data Hasil Uji Penggunaan Media oleh Siswa Uji penggunaan media oleh siswa dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta kelas VII-10. Pelaksanaan uji penggunaan media oleh siswa dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. Uji penggunaan media yang dilakukan sebanyak dua kali merupakan proses pengembangan media untuk menghasilkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS di SMP. Uji coba terbatas dilakukan dengan memilih 6 siswa kelas VII-10 secara acak. Uji coba terbatas dilakukan pada hari Selasa, 10

15 Juni Berikut ini adalah tabel hasil uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba terbatas. Tabel 11. Hasil Uji Penggunaan Media oleh Siswa dalam Uji Coba Terbatas No Siswa Total Skor Rata-rata Kriteria Skor 1. Siswa ,72 Sangat Baik 2. Siswa ,44 Sangat Baik 3. Siswa ,48 Sangat Baik 4. Siswa ,8 Sangat Baik 5. Siswa ,72 Sangat Baik 6. Siswa ,24 Sangat Baik Hasil 685 : 6 = 27,4 : 6 = X > 105, ,167 4,56 Sangat Baik Sumber: Data primer yang diolah. Setelah dilakukan uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba terbatas dan revisi, peneliti melakukan uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba pemakaian. Uji coba pemakaian dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta kelas VII-10 yang berjumlah 29 siswa pada hari Kamis, 12 Juni Hasil uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba pemakaian sebagai berikut.

16 Tabel 12. Hasil Uji Penggunaan Media oleh Siswa dalam Uji Coba Pemakaian No Nama Siswa Total Skor Rata-rata Skor Kriteria 1. Siswa ,52 Sangat Baik 2. Siswa ,32 Sangat Baik 3. Siswa ,68 Sangat Baik 4. Siswa ,4 Sangat Baik 5. Siswa ,4 Sangat Baik 6. Siswa ,04 Baik 7. Siswa ,48 Sangat Baik 8. Siswa ,08 Baik 9. Siswa Baik 10. Siswa ,2 Baik 11. Siswa ,24 Sangat Baik 12. Siswa ,8 Sangat Baik 13. Siswa ,56 Sangat Baik 14. Siswa ,72 Sangat Baik 15. Siswa ,72 Sangat Baik 16. Siswa ,88 Sangat Baik 17. Siswa ,44 Sangat Baik 18. Siswa ,28 Sangat Baik 19. Siswa Baik 20. Siswa ,52 Baik 21. Siswa ,28 Sangat Baik 22. Siswa ,36 Sangat Baik 23. Siswa ,04 Baik 24. Siswa ,04 Baik 25. Siswa ,68 Baik 26. Siswa ,92 Sangat Baik 27. Siswa ,48 Sangat Baik 28. Siswa ,44 Sangat Baik 29. Siswa ,56 Sangat Baik 3152 : 29 = Hasil 108,68 Sumber: Data primer yang diolah. 126,08 : 29 = 4,34 X > 105,006 Sangat Baik Berdasarkan hasil uji penggunaan media oleh siswa di atas, dapat diketahui bahwa media yang dikembangkan melewati proses revisi dan uji penggunaan sebanyak dua kali. Pada uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba terbatas, media yang dikembangkan memperoleh rata-rata skor 4,56 dengan kategori sangat baik, dan pada uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba pemakaian memperoleh rata-rata skor sebanyak 4,34 dengan kategori sangat

17 baik. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat dikatakan bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan peneliti mendapatkan respon positif dari siswa. Hasil uji penggunaan media oleh siswa, baik dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian, keduanya mendapatkan skor rata-rata dalam kategori sangat baik. Adanya penurunan rata-rata skor hasil uji penggunaan media oleh siswa dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian dipengaruhi oleh penambahan jumlah subjek sehingga menambah variasi jawaban pada lembar hasil uji penggunaan, yaitu dengan subjek 6 siswa saat uji coba terbatas, dan 29 siswa saat uji coba pemakaian. Meskipun demikian, kualitas media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan skor siswa yang mengikuti kedua uji penggunaan, yaitu dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian. Dari keenam siswa yang mengikuti uji coba terbatas, terdapat 5 siswa yang juga mengikuti uji coba pemakaian. Skor dari kelima siswa tersebut mengalami kenaikan. Kenaikan skor kelima siswa dapat dilihat sesuai dengan tabel di bawah ini.

18 Tabel 13. Kenaikan Skor Siswa dalam Uji Coba Terbatas dan Pemakaian No Nama Rata-Rata Skor Saat Uji Coba Terbatas Rata-Rata Skor Saat Uji Coba pemakaian 1. Siswa 1 4,44 4,72 2. Siswa 2 4,48 4,72 3. Siswa 3 4,8 4,88 4. Siswa 4 4,72 4,92 5. Siswa 5 4,24 4,48 Sumber: Data primer yang diolah. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia mengalami peningkatan kualitas, meskipun skor rata-ratanya menurun. Peningkatan kualitas media didukung oleh proses revisi yang dilakukan setelah uji coba terbatas. Pada saat uji coba terbatas, terdapat materi di dalam media yang didominasi oleh teks. Berdasarkan revisi tersebut, media visual Kirigami Pop Up diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar dari siswa sehingga saat dilakukan uji coba pemakaian terdapat peningkatan kualitas media. Melalui uji coba terbatas dan uji coba pemakaian dapat diketahui kekurangan media dan masukan dari para siswa sehingga media dapat diperbaiki dengan lebih baik lagi. Selain itu, pada tahap akhir hasil uji penggunaan media oleh siswa dalam uji pemakaian rata-rata skor terendah sebesar 3,52 dengan kategori baik dan rata-rata skor tertinggi sebesar 4,92 dengan kategori sangat baik. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata skor pada satu kelas tersebut sebesar 4,34 dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan, skor tiap butir pernyataan, baik dari aspek sahih atau valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan,

19 learnability, menarik minat, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna mendapatkan skor bervariasi antara 3, 4 dan 5. Skor terendah secara keseluruhan yaitu 3, sedangkan skor tertinggi yaitu 5. Skor terendah yang didapat sebagian besar terletak pada aspek keterpaduan, sedangkan skor tertinggi yang di dapat sebagian besar terletak pada aspek learnability dan menarik minat. Berdasarkan hasil uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian, terdapat kenaikan skor dalam butir pernyataan. Uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian merupakan tahapan untuk menghasilkan media visual Kirigami Pop Up yang baik. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan sesuai dengan penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008:33), serta penyusunan unsur-unsur visual dalam media pembelajaran yang baik menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20), yaitu mencakup aspek sahih atau valid, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, learnability, menarik minat, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sudah memenuhi kelayakan untuk dikembangkan dan digunakan. Hal tersebut dapat

20 dibuktikan dengan rata-rata skor yang didapat dari hasil validasi ahli materi sebesar 4,05; validasi ahli media sebesar 4,4; uji penggunaan media oleh guru dengan skor akhir 3,9; dan uji penggunaan media oleh siswa dengan skor akhir 4,34. B. Pembahasan Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII dan mengetahui kelayakan media visual Kirigami Pop Up engan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia sebagai media pembelajaran IPS. Media yang dikembangkan dinyatakan layak dikembangkan dan digunakan berdasarkan validasi ahli materi, validasi ahli media, uji penggunaan media oleh guru, dan uji penggunaan media oleh siswa. 1. Pembahasan Cara Mengembangkan Media Visual Kirigami Pop Up Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia pada penelitian pengembangan ini mengacu model pengembangan dari Sugiyono (2012: 409), aturan dan patokan pembuatan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang mengacu pada aturan dan patokan media berbasis visual, serta evaluasi media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber

21 Daya Alam Indonesia berdasarkan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20) serta Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 33) yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Tahapan tersebut meliputi: mengkaji KI-KD, mengkaji materi, merumuskan strategi dan cara pembuatan secara teknis, membuat draft, memilih gambar yang akan digunakan dalam media, menentukan poin-poin materi, merancang dan menyelesaikan media, melakukan validasi dan revisi, uji penggunaan media oleh guru dan siswa, melakukan penyempurnaan produk. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mengkaji KI-KD Peneliti mengumpulkan studi literatur untuk menemukan landasan-landasan teoritis guna memperkuat produk yang dikembangkan, melakukan tinjauan terhadap standar isi yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013, menyusun kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk menentukan kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia serta melakukan validasi instrumen. Sebelum peneliti memutuskan untuk mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, terdapat beberapa permasalahan yang melatarbelakangi pengembangan produk. Masalah-masalah yang

22 melatarbelakangi gagasan untuk mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia meliputi: 1) adanya anggapan bahwa materi IPS banyak, sulit, dan cenderung hafalan; 2) penyampaian pembelajaran IPS hanya didominasi secara verbalistik; 3) sulitnya membawakan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks ke dalam pembelajaran IPS sesuai dengan realitas; 4) tuntutan pengembangan kepekaan sosial serta critical thinking siswa; 5) belum banyak variasi media pembelajaran IPS. Landasan-landasan teoritis yang dipergunakan untuk memperkuat produk yang dikembangkan yaitu pentingnya media visual sebagai media pembelajaran IPS, terutama media visual Kirigami Pop Up. Selain itu juga mengenai media visual Kirigami Pop Up, pengembangan media visual Kirigami Pop Up, materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, pembelajaran IPS di SMP kelas VII, serta pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII. Penentuan KI-KD mendasari pemilihan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Pada Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2, tidak dijelaskan secara mendalam seperti KI yang lainnya, tetapi lebih secara eksplisit, sehingga dalam kegiatan pembelajaran IPS, hal tersebut dapat berupa pembentukan sikap. Berbeda dengan

23 KI.3 dan KI.4 yang penjelasannya lebih mendalam atau berada dalam ranah kognitif. Pada pencapaian tujuan KI-KD di kelas VII, terdapat 4 KI dan 13 KD. Mata Pelajaran IPS dari KD dikembangkan dalam pembelajaran selama satu tahun yang mencakup 38 minggu dengan beban belajar per minggu selama 4x40 menit. Berdasarkan ke-13 KD tersebut dijabarkan menjadi 5 tema, yaitu : 1) Keadaan Alam dan Pola Aktivitas Penduduk Indonesia, 2) Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, 3) Penduduk dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia, 4) Keragaman Sosial dan Budaya Indonesia, 5) Interaksi Manusia dan Lingkungan. Pada penelitian ini dipilih materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam di Indonesia yang di dalamnya mencakup KD.1.1, 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4.1, dan 4.2. Dalam KD 1.1 relevan dengan materi karena melalui pengajaran dalam materi ini dapat menumbuhkan sikap menghargai karunia Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya, atau dalam hal ini mensyukuri karunia Tuhan atas kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang melimpah. KD 2.1 dan KD 2.2 relevan dengan materi karena siswa dapat menunjukkan perilaku rasa ingin tahu bagaimana sebaiknya memanfaatkan potensi sumber daya alam Indonesia, menghargai dan bertanggung jawab terhadap alam sehingga keseimbangan alam dapat terjaga, serta menunjukkan kepedulian manusia terhadap lingkungan alam. Pada KD 3.1 dan KD 3.2 relevan dengan materi karena dapat mempelajari

24 fenomena dan kejadian yang tampak mata, kaitannya dengan sumber daya alam Indonesia yang dapat ditemui di mana saja atau adanya keterkaitan antarruang. Dalam keterkaitannya antarwaktu dapat dijelaskan dengan perbedaan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia pada masa pra aksara, Hindu-Budha, Islam, dan kehidupan modern saat ini. Selain itu juga dapat mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Adanya berbagai macam sumber daya alam di Indonesia, menimbulkan pula berbagai macam pekerjaan yang ada di Indonesia, seperti kegiatan ekstraktif, agraris, perdagangan, industri, dan jasa. KD 4.1 dan KD 4.2 relevan dengan materi dikarenakan mencakup hal yang lebih mendalam dari KI 3. Dalam KI 4 ini tidak hanya kemampuan memahami pengetahuan saja, tetapi juga kemampuan mengolah dan menyajikan informasi. Hal ini sesuai dengan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang di dalamnya terdapat gambar dan pertanyaan sebagai bahan diskusi yang nantinya akan ada timbal balik antara guru dan siswa ketika menggunakan media visual Kirigami Pop Up tersebut. Validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing. Penyusunan instrumen mengacu pada penyusunan media visual yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 33), serta unsurunsur visual dalam media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010:20). Aspek-aspek tersebut dijabarkan dalam butir-

25 butir pernyataan yang digunakan dalam validasi ahli materi, validasi ahli media, uji penggunaan media oleh guru, dan uji penggunaan media oleh siswa. Hasil dari validasi instrumen yaitu bahwa butirbutir pernyataan pada lembar penilaian untuk validator dan lembar uji penggunaan media sesuai dengan kisi-kisi instrumen dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. b. Mengkaji Materi Berkaitan dengan KI-KD tersebut, materi yang digunakan dalam media ini adalah Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Materi tersebut sangat cocok apabila ditampilkan dalam media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, karena selain keterkaitan dengan tujuan istruksional KI-KD yang telah dijelaskan di atas, sumber daya alam yang melimpah dalam kehidupan manusia dapat dihadirkan dalam media, sehingga siswa dapat langsung mengamati dan mengeksplorasi lebih lanjut teks dan gambar yang berkaitan dengan materi. Pada materi ini, banyak berbicara mengenai struktur alam yang sifatnya 3D. Oleh karenanya, bentang alam yang sifatnya 3D dapat divisualkan melalui konstruksi pop up yang ada pada media ini sehingga membentuk gambaran sebenarnya mengenai hal tersebut. Gambar-gambar tersebut dapat dimunculkan melalui pop up yang tampilannya dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, melalui eksplorasi gambar dan teks dapat membantu menghubungkan materi

26 yang disampaikan dengan pengalaman siswa sehingga pengetahuan siswa dapat mengendap lebih lama. Setelah penentuan materi, dibuat kerangka materi untuk mempermudah menjelaskan lebih mendalam tentang materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Pada materi ini dibagi menjadi 6 inti materi, yaitu: 1) Pengertian Sumber Daya Alam, 2) Klasifikasi Sumber Daya Alam, 3) Potensi Sumber Daya Alam, 4) Sebaran Sumber Daya Alam, 5) Usaha Produksi Berdasarkan Potensi SDA, dan 6) Pelestarian Sumber Daya Alam. Pembuatan kerangka materi didasarkan pada pokok-pokok bahasan pada masing-masing sub-bab sehingga informasi yang disajikan pada media mencakup semua materi. c. Merumuskan Strategi dan Cara Pembuatan secara Teknis Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu merumuskan strategi dan cara pembuatan secara teknis media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia secara keseluruhan. Rumusan strategi dan cara pembuatan secara teknis media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Mengumpulkan gambar-gambar yang mendukung isi materi. 2) Membuat plot materi tiap halaman. 3) Melakukan desain kasar tata letak gambar, background, konstruksi pop up, dan teks.

27 4) Membeli kertas Ivory ukuran A3 disesuaikan dengan jumlah media yang akan dibuat. 5) Memotong kertas Ivory ukuran A3 tersebut menjadi ukuran A4. 6) Beberapa kertas A4 yang sudah dipotong kemudian dijahit menggunakan benang, sehingga membentuk lembaran-lembaran halaman. Tidak disarankan menjilid hardcover agar tidak menggelembung. 7) Setelah dijahit menggunakan benang, desain background diprint out menggunakan kertas A3, sehingga satu kertas A3 terdapat dua halaman ukuran A4. 8) Semua background pada masing-masing halaman ditempel menggunakan doubletape. Pemasangan background dibuat sedikit mengangkat pada bagian tengahnya agar ketika konstruksi pop up sudah ditempel dapat tetap terbuka dengan baik. 9) Setelah semua background tertempel, rapikan bagian pinggirpinggir kertas dengan cara memotongnya agar rata. 10) Apabila desain untuk konstruksi pop up sudah jadi, desain tersebut diprint out menggunakan kertas ukuran A3. Hasilnya berupa gambar kecil-kecil yang akan dirangkai menjadi pop up. 11) Potongi gambar kecil-kecil tersebut menggunakan cutting mat dan cutter pen untuk mempermudah pengerjaan dan memberikan efek rapi. Tidak disarankan menggunakan gunting.

28 12) Setelah rangkaian pop up dipotong, berikan doubletape pada bagian-bagian lipatan yang disediakan untuk membentuk konstruksi pop up. 13) Rangkai konstruksi pop up menjadi sebuah bentuk sesuai desain. Tambahkan lem yang daya rekatnya lebih tinggi agar konstruksi pop up tidak lepas. 14) Setelah semua selesai, media visual Kirigami Pop Up dijilid hardcover. Setelah merumuskan strategi dan cara pembuatan media secara teknis, maka dalam melakukan kegiatan desain dan penyelesaian produk dapat dilakukan dengan mudah dan terencana. Hal tersebut meminimalkan terjadinya kesalahan proses yang berakibat fatal pada produk akhir media. Selain itu, perencanaan yang baik akan membantu meminimalkan anggaran sehingga pembuatan media dapat efektif dan efisien. d. Membuat Draft Pembuatan draft dilakukan dengan membuat plot-plot layout, menentukan teks informasi penjelas, dan mengorganisasi gambar sehingga tampilannya terlihat sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Sesuai dengan evaluasi media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 20) bahwa aspek penting dalam

29 membuat media berbasis visual meliputi kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna. Layout dalam media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dilakukan dengan menyesuaikan materi yang akan dicantumkan. Pada materi pengertian sumber daya alam, layout dibuat secara keseluruhan dalam satu lembar tersebut. Materi SDA berdasarkan materi, layout yang digunakan dengan membagi menjadi dua halaman dalam satu lembar, halaman sebelah kiri dan halaman sebelah kanan. Layout tersebut berkaitan dengan cara membaca media. Cara membaca media dilakukan dengan membaca bagian sebelah kiri, kemudian bagian sebelah kanan. Pembuatan draft media dilakukan untuk mempermudah dalam pelaksanaan desain menggunakan komputer dan proses perancangan media. Hasil akhir desain dengan draft media tidak jauh berbeda dalam hal penataan layout. e. Memilih Gambar Pada pengumpulan dan pemilihan gambar yang sesuai dengan materi, dipilih gambar-gambar yang substansial dan mendukung materi. Pada sub-bab pengertian sumber daya alam, background yang dipilih adalah sebuah sawah yang membentang luas, termasuk hewanhewan kerbau yang berfungi untuk membajak sawah, pohon kelapa yang rimbun sehingga pemandangan hijau yang segar dapat

30 dimunculkan. Selain itu juga terdapat tambang minyak bumi dan penambangan pasir dan batu bara. Pada pop up, disajikan gambargambar sumber daya alam berupa buah-buahan, sayur-sayuran, hewan, hasil tambang, sumber air, dan lahan. Pada materi klasifikasi SDA terdapat 4 poin utama, yaitu: 1) SDA Berdasarkan Kemungkinan Pemulihan, 2) SDA Berdasarkan Materi, 3) SDA berdasarkan habitat, dan 4) SDA Berdasarkan Kegunaan. Masing-masing gambar yang dipilih sesuai dengan relevansi materi. SDA yang dapat diperbarui mencakup gambar-gambar hewan dan tumbuhan, dihadirkan pula hewan dan tumbuhan langka sehingga siswa dapat turut menjaga dan melindungi hewan dan tumbuhan langka tersebut dan tidak melakukan perburuan liar. Pada SDA yang tidak dapat diperbarui dipilih gambargambar hasil tambang di Indonesia untuk memunculkan rasa memiliki pada kekayaan alam tersebut dan sadar untuk menghemat SDA tersebut untuk kelangsungan hidup anak cucu ke depan. Pada SDA yang tidak terbatas, gambar yang dipilih yaitu gambar sinar matahari, udara, dan arus laut. Melalui eksplorasi gambar tersebut, dapat menumbuhkan sikap siswa untuk selalu bersyukur atas pemberian sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya. Pada SDA hayati dimunculkan gambar tentang segala macam tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga siswa mengetahui bahwa segala hal yang ada di alam ini ditujukan untuk memenuhi kehidupan manusia. Materi SDA nonhayati mencakup gambar hasil tambang di Indonesia, kecuali hasil

31 tambang yang pembuatannya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Pada SDA terestris disajikan gambar bentang lahan, tanah, dan segala sumber daya alam yang letaknya di daratan. SDA akuatis meliputi gambar sumber daya alam yang ada di lautan termasuk air, serta hewan dan tumbuhan di dalam air. Pada potensi SDA di Indonesia terdapat gambar peta Indonesia untuk mengetahui letak astronomis Indonesia, letak geologis yang dipenuhi dengan banyak gunung berapi dan tambang mineral, serta wilayah yang 2/3nya berupa lautan. Disajikan pula gambar-gambar perubahan pemanfaatan SDA dari masa pra aksara- Hindu-Budha, dan Islam, yaitu mulai dari penggunaan lahan untuk berburu, meramu, dan bercocok tanam menjadi penggunaan lahan untuk berdirinya kerajaan Hindu-Budha beserta tempat berdirinya candi, serta untuk berdirinya kerajaan Islam beserta tempat berdirinya masjid sebagai peninggalan. Pada persebaran SDA di Indonesia dijelaskan tentang SDA udara, tanah, air, hutan, tambang, dan laut. Dari masing-masing persebaran SDA tersebut, disajikan gambar yang berkaitan dengan materi disertai peta persebarannya, sehingga siswa mengetahui letak persebaran sumber daya tersebut. Pada materi usaha produksi berdasarkan potensi SDA menggunakan background berupa transportasi bus, pedagang buah dan sayur, petani, penambang pasir, dan nelayan. Pada materi pelestarian SDA di Indonesia tersaji gambar kebijakan konservasi hutan dari pemerintah, penanaman pohon bakau

32 untuk mencegah abrasi pantai, dan penanaman pohon-pohon di dataran rendah. f. Menentukan Poin-Poin Materi Penentuan materi dilakukan satu rangkaian dengan menentukan KI-KD, materi, dan draft media. Hal tersebut dikarenakan dalam membuat draft media, poin-poin materi yang akan disampaikan harus sudah terencana sehingga akan mudah dalam melayout. Poin-poin materi diturunkan dari penentuan SK-KI dan materi. Pada materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia terdapat enam poin materi, yaitu: 1) pengertian Sumber Daya Alam, 2) klasifikasi Sumber Daya Alam, 3) potensi Sumber Daya Alam, 4) sebaran Sumber Daya Alam, 5) usaha produksi berdasarkan potensi Sumber Daya Alam, dan 6) pelestarian Sumber Daya Alam. Materi yang disajikan memperhatikan harmonisasi antara background, pop up, penjelasan materi, soal-soal pertanyaan, kata-kata mutiara, petunjuk penggunaan media, glosarium, rangkuman materi, serta profil penulis. g. Merancang dan Menyelesaikan Media Dalam melakukan kegiatan desain, hal-hal yang perlu didesain yaitu sampul media yang mencerminkan judul dan isi materi, petunjuk penggunaan media untuk guru dan siswa, background materi, dan rangkaian konstruksi pop up. Proses mendesain produk menggunakan aplikasi Corel Draw karena lebih mudah penggunaannya.

33 Setelah proses desain selesai dan menghasilkan produk media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, dilakukan pengecekan sebelum masuk ke tahap validasi desain. Pengecekan dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. h. Melakukan Validasi Media dan Revisi Dalam tahapan ini, proses validasi tidak dilakukan dalam desain produk, tetapi produk yang sudah jadi. Hal ini dikarenakan dalam desain media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia terdapat rangkaian konstruksi pop up yang belum dapat terlihat dengan jelas bentuknya apabila belum dicetak. Tahap validasi media dilakukan agar media yang dikembangkan valid dan mengetahui kelayakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan dan digunakan. Validasi media dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Validasi media oleh ahli materi bertujuan untuk menilai valid tidaknya informasi yang termuat dalam materi. Validasi media oleh ahli media bertujuan untuk mengetahui kelayakan media sebagai media pembelajarn IPS untuk menjelaskan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia.

34 Produk direvisi berdasarkan masukan dan saran dari ahli untuk perbaikan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Kelemahan-kelemahan yang ada pada media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dikurangi dengan cara memperbaiki produk. i. Melakukan Uji Penggunaan Media oleh Guru dan Siswa Dalam melakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa terdiri dari dua tahap, yaitu uji coba penggunaan media dalam uji coba terbatas dan dalam uji coba pemakaian. Subjek dari uji coba terbatas adalah satu orang guru IPS SMP Negeri 8 Yogyakarta dan 6 siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta. Uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan guru dan siswa terhadap media media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Dalam uji coba terbatas, dilakukan sama halnya pembelajaran IPS di kelas. Hal tersebut dilakukan agar guru dan siswa benar-benar merasakan bagaimana pengalaman mereka apabila menggunakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Uji penggunaan media dilakukan secara terbatas terlebih dahulu untuk meminimalisir apabila terjadi kesalahankesalahan fatal, misalnya penulisan konsep materi yang tidak tepat ataupun media yang tidak memenuhi sasaran, sehingga untuk

35 mengklarifikasinya lebih mudah dalam jumlah yang terbatas. Selain itu, dilakukannya uji coba terbatas juga untuk mengetahui peningkatan kualitas media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia, karena berdasarkan uji penggunaan media oleh satu orang guru dan 6 siswa, dapat membantu menemukan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki, serta melihat respon dari sudut pandang guru dan siswa. Selanjutnya dilakukan revisi produk berdasarkan hasil uji penggunaan media dalam uji coba terbatas untuk penyempurnaan sesuai dengan komentar dan saran dari guru dan siswa. Revisi produk dilakukan untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang lebih baik lagi dan dipersiapkan untuk uji coba satu kelas. Setelah dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa dalam uji coba terbatas, dilakukan uji penggunaan media oleh guru dan siswa dlam uji coba pemakaian. Subjek uji penggunaan dalam uji coba pemakaian yaitu satu orang guru IPS dan 29 siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta. Uji penggunaan media dalam uji coba pemakaian dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan guru dan siswa terhadap media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Dalam uji coba pemakaian, dilakukan sama halnya pembelajaran IPS di kelas. Hal

36 tersebut dilakukan agar guru dan siswa benar-benar merasakan bagaimana pengalaman mereka apabila menggunakan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. Uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian melibatkan guru dan siswa karena guru dan siswa adalah pelaku dalam kegiatan pembelajaran IPS. Oleh sebab itu, saran, masukan, dan komentar dari guru dan siswa dapat membantu penyempurnaan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. j. Melakukan Penyempurnaan Produk Revisi produk akhir dilakukan berdasarkan hasil uji penggunaan media dalam uji coba pemakaian. Revisi tersebut disesuaikan dengan komentar dan saran dari guru dan siswa. Hasil dalam uji coba pemakaian tidak terlalu banyak revisi, data yang telah didapat juga menunjukkan hasil yang memuaskan, sehingga dalam tahap ini tidak dilakukan revisi produk. Setelah produk direvisi, kegiatan selanjutnya adalah memproduksi media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia secara terbatas. Produksi terbatas hanya dilakukan untuk kepentingan skripsi. Hasil akhir produk ini adalah media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk pembelajaran IPS di SMP kelas VII. Pengumpulan data dalam penelitian ini

37 menggunakan angket. Data yang diperoleh berupa data hasil validasi media oleh ahli materi dan ahli media, serta data hasil uji penggunaan media dalam uji coba terbatas dan uji coba pemakaian oleh guru dan siswa. Berikut ini pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian dan pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. 2. Pembahasan Hasil Validasi Ahli Pada penjelasan di bab III telah dipaparkan mengenai kriteria kelayakan visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan oleh peneliti. Media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran IPS di SMP dengan ketentuan memperoleh rata-rata skor >3,4-4,2 atau dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diketahui bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan oleh peneliti layak digunakan. a. Pembahasan Hasil Validasi Ahli Materi Terdapat 20 pernyataan dalam angket untuk ahli materi. Berdasarkan data tersebut diketahui skor tertingi adalah 5, skor terendah adalah 1, rata-rata ideal adalah 60, simpangan baku ideal (sbi) adalah 13,33. Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan

38 perhitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi untuk ahli materi sebagai berikut: Tabel 14. Konversi Skor Validasi untuk Ahli Materi No. Rentang Skor Rata-rata Skor Klasifikasi 1. X > > 4,2 Sangat Baik 2. < X > 3,4-4,2 Baik 3. < X > 2,6-3,4 Cukup 4. < X > 1,8-2,6 Kurang 5. X 1,8 Sangat Kurang Sumber: Data hasil perhitungan peneliti. Berdasarkan tabel hasil validasi ahli materi, dapat disimpulkan bahwa secara isi dan materi, media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh hasil penilaian dengan ratarata skor sebesar 4,05 atau dengan kategori baik. Skor tersebut menjelaskan bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang dikembangkan sudah layak uji penggunaan, tetapi masih perlu perbaikan. Rata-rata skor validasi oleh ahli materi sebesar 4,05 berada pada rentang + 0,6 (sbi) < X + 1,8 (sbi) dengan rata-rata >3,4 4,2 atau dengan kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia yang telah dikembangkan oleh peneliti baik dan layak digunakan secara materi.

PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP

PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP DENGAN MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN IPS DI SMP KELAS VII Oleh: Vladina Nur Widalatika, Anik Widiastuti, M.Pd dan Sugiharyanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang terus dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara pengalaman baru dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD)

Lebih terperinci

MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA Lampiran 1 MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA LEMBAR 1 Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) : Segala sesuatu yang ada di dalam alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk komik yang diberi nama KOMIKA (Komik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis Aurora 3D Presentation. Hasil penelitian ini menyajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbasis web sebagai sumber belajar IPS kelas VII SMP dengan materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbasis web sebagai sumber belajar IPS kelas VII SMP dengan materi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah e-learning berbasis web sebagai sumber belajar IPS kelas VII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Oleh RAHMAH NIM Telah diperiksa dan telah disetujui

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Oleh RAHMAH NIM Telah diperiksa dan telah disetujui LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Biologi Berbasis Potensi Lokal Hutan Mangrove dengan Strategi Discovery Learning pada Materi Pokok Keanekaragaman Hayati untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran modul interaktif pada mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GRAFIS BERBENTUK LIFT THE FLAP BOOK

PENGEMBANGAN MEDIA GRAFIS BERBENTUK LIFT THE FLAP BOOK PENGEMBANGAN MEDIA GRAFIS BERBENTUK LIFT THE FLAP BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS MATERI BENTUK MUKA BUMI DAN AKTIFITAS PENDUDUK INDONESIA JURNAL Disusun oleh: Wisnu Ardhana 11416244004

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya (2013: 129) metode penelitian pengembangan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Model Webbed pada Tema Pencemaran Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Sikap Peduli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) : 20 x Pertemuan (40 JP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tema Sub Tema Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Banjar : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/I : I. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research

BAB III METODE PENELITIAN. berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berpendekatan aunthentic inquiry learning ini merupakan desain Research and Development (R & D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation).

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh reviewer diperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6 Pengembangan Media Pembelajaran... (Rahma Widiana Sari) 2.679 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6 THE DEVELOPMENT OF KERTU PINTER BASA JAWA LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III MTO PNLITIN. Model Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan (Research and evelopment). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP PGRI TANJUNGPANDAN Kelas / Semester : VII A & B / Gazal Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema : Keadaan Alam dan Aktivitas penduduk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi PraSiklus/Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembalajaran berbasis Adobe Flash CS6 yang didalamnya membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci