MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA"

Transkripsi

1 Lampiran 1 MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA LEMBAR 1 Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) : Segala sesuatu yang ada di dalam alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan manusia. Contoh SDA: sumber daya hutan, sumber daya lahan, sumber daya air, sumber daya tambang dan mineral. Bersyukurlah, karena Tuhan menciptakan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. LEMBAR 2 Pengelompokkan SDA berdasarkan kemungkinan pemulihannya, yaitu SDA yang dapat diperbarui, SDA yang tidak dapat diperbarui, dan SDA yang tidak terbatas. Pengertian SDA yang dapat diperbarui ( renewable resources) : SDA yang dapat tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Contohnya : hewan dan tumbuhan. Apakah hewan dan tumbuhan tidak bisa habis?. Hewan dan tumbuhan dapat habis dan terancam punah karena ulah manusia. Lindungilah hewan dan tumbuhan dari perburuan liar. Pengertian SDA yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) : SDA yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalam waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Misalnya : minyak bumi, gas alam, batu bara. Bagaimana caranya agar SDA yang ada tidak cepat habis?. Hemat listrik dan bahan bakar minyak dapat menjaga agar SDA tidak cepat habis. Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited) : sumber daya alam yang tidak akan pernah habis meskipun dipakai dalam jumlah yang banyak. Contoh: sinar matahari, arus air laut, dan udara.

2 LEMBAR 3 Pengelompokkan SDA berdasarkan materi atau jenisnya, yaitu organik (hayati) dan anorganik (nonhayati). Pengertian SDA organik (hayati) : SDA yang bahannya berupa jasad hidu p. Contoh : tumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA organik (hayati) meliputi kehutanan, peternakan, perikanan, pertanian. Pengertian SDA anorganik (nonhayati) : SDA yang bahannya berupa benda mati, dapat berupa benda padat, cair, dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA anorganik (nonhayati) adalah pertambangan. LEMBAR 4 Pengelompokkan SDA berdasarkan habitat, yaitu terestris (daratan) dan akuatis (perairan). Pengertian SDA terestris (daratan) : SDA yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk (segala sumber daya yang berasal dari darat). Pengertian SDA akuatis (perairan) : SDA yang berhubungan dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain-lain. LEMBAR 5 Pengelompokkan SDA berdasarkan kegunaan atau penggunaannya, yaitu SDA penghasil bahan baku; SDA penghasil energi; serta sumber daya buatan dan benda cagar budaya. Pengertian SDA penghasil bahan baku : sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya menjadi lebih tinggi. Contoh: hasil hutan sebagai bahan baku pembuatan meubeler (meja-kursi). Pengertian SDA energi : sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi untuk kepentingan umat manusia di muka bumi. Contoh: gelombang laut, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, dan gas bumi.

3 Sumber daya buatan adalah hasil pengembangan dari sumber daya alam hayati atau non hayati yang karena intervensi manusia telah berubah menjadi sumber daya buatan. Contoh: Waduk. Benda cagar budaya (BCB) adalah benda buatan manusia yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Contoh Candi Borobudur dan Candi Prambanan. LEMBAR 6 Sumber Daya Alam di Indonesia meliputi : air, tanah, hutan, udara, laut, tambang. Faktor yang menyebabkan SDA di Indonesia melimpah : a. Letak geologis : pertemuan lempeng sehingga memiliki banyak gunung berapi dan tambang mineral. b. Letak astronomis : daerahnya tropis, sehingga curah hujan dan temperatur udara tinggi, air melimpah dan tanah subur. c. Luas wilayah : 1/3 berupa daratan, 2/3 berupa lautan, sehingga kekayaan laut dan darat melimpah. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan SDA pada masa pra-aksara, Hindu- Budha, dan Islam. Lahan digunakan untuk berburu meramu bercocok tanam tempat berdirinya kerajaan Hindu-Budha tempat berdirinya kerajaan Islam hingga saat ini lahan banyak digunakan sebagai lahan pertanian, industri, perumahan, dan lain-lain. LEMBAR 7 SDA Udara Lapisan udara yang menyelubungi bumi ini disebut dengan atmosfer. Unsurunsur gas yang menyusun atmosfer terutama adalah unsur nitrogen dan oksigen. Apakah fungsi gas nitrogen dan oksigen? Manfaat udara : bernafas, fotosintesis, dan pelindung dari sinar ultraviolet. Ruang udara : unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Kita tidak boleh melewati ruang udara negara lain tanpa ijin.

4 Cara menjaga kejernihan udara. Mengurangi asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap pabrik, dan sebagainya. Jangan cemari udara kita! LEMBAR 8 SDA Tanah Tanah merupakan tempat melakukan berbagai aktivitas seperti bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain. Tanah terbentuk dari bahan induk atau bahan asal, dapat berupa batuan atau sisasisa bahan organik. Gambarlah proses terbentuknya tanah! Tanah yang terbentuk dari bahan induk batuan disebut dengan tanah anorganik (tanah mineral). Sedangkan tanah yang terbentuk dari bahan induk berupa sisasisa bahan organik disebut dengan tanah organik (tanah humus). Diskusikan dengan teman! Bagaimana kehidupan masyarakat di daerah yang memiliki tanah anorganik dan organik? Berdasar sifat bahan induknya, tanah di Indonesia meliputi : tanah dengan bahan induknya vulkanik, tanah dengan bahan induknya bukan vulkanik (tanah terti er), dan tanah organik (humus). Terdapat peta persebaran tanah. Berdasarkan peta persebaran tersebut, tulislah lokasi persebaran tanah tersebut! Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Tanah tertier adalah tanah yang bahan induknya bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Tanah organik (humus) adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. Jenis tanah organik banyak ditemukan di rawa-rawa yang luas. Bersyukurlah kalian hidup di Indonesia yang tanahnya sangat subur! LEMBAR 9 SDA Air Air merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan, hewan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. dan

5 Berdasarkan tempatnya air dapat dibedakan menjadi air di daratan, air di lautan dan air di atmosfer. Carilah penjelasan mengenai macam-macam air tersebut! Air tidak dapat habis karena mengalami proses hidrologi, yaitu perubahan wujud air menjadi uap kemudian berubah menjadi air kembali. Gambarlah siklus hidrologi! Air di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah. Sungai adalah bagian dari muka bumi yang lebih rendah, tempat mengalirnya air dari daerah sekitarnya. Lima sungai terbesar yang ada di Indonesia adalah Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Memberano, Sungai Digul, dan Sungai Musi. Tunjukkan di peta letak kelima sungai tersebut! Danau adalah wilayah cekungan daratan yang terisi air. Jenis-jenis danau di Indonesia meliputi: 1. Danau vulkanik 2. Danau tektonik 3. Danau vulcano-tectonic 4. Danau pelarutan (solusional) 5. Danau ladam atau tapal kuda (oxbow lake) 6. Bendungan atau waduk Carilah penjelasan pada masing-masing jenis danau tersebut! Indonesia memiliki banyak air tanah. Apakah perbadaan air tanah yang ada di daerah dataran rendah atau daerah pantai dengan air tanah yang ada di daerah pegunungan terutama pegunungan karst (kapur)? Apakah kalian tahu bahwa gelombang laut dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik? Hemat air biar mujur!

6 LEMBAR 10 SDA Hutan Terdapat peta persebaran hasil hutan. Berdasarkan peta persebaran tersebut, tulislah lokasi persebaran hasil hutan tersebut! Jenis-jenis hutan 1. Berdasar letak geografisnya a. hutan tropika b. hutan temperate c. hutan boreal 2. Berdasar fungsinya a. Hutan lindung b. Hutan usaka alam c. Hutan wisata d. Hutan produksi 3. Berdasar jenis pohonnya a. Hutan homogen b. Hutan heterogen Carilah penjelasan yang berkaitan dengan berbagai jenis hutan tersebut! Fungsi hutan 1. Tempat menyimpan air hujan sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan. 2. Tempat hidup bagi flora dan fauna. 3. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan. 4. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida sehingga suhu bumi terkendali. 5. Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya. Kata motivasi : Jika kamu menjaga paru-paru dunia, kamu juga sudah menjaga paru-parumu!

7 LEMBAR 11 SDA Tambang Terdapat peta persebaran hasil tambang. Berdasarkan peta persebaran tersebut, tulislah lokasi persebaran hasil tambang tersebut! Minyak bumi, gas, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Apa yang sudah kamu lakukan agar sumber daya tersebut tidak cepat habis? Pilih dengan menggunakan tanda centang (v) dari kegiatan-kegiatan berikut ini yang dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya tersebut! o Mematikan lampu segera setelah keluar dari kamar mandi o Mematikan komputer segera setelah selesai digunakan o Mematikan televisi segera setelah selesai nonton o Menggunakan lampu yang rendah voltasenya ketika tidur o Menggunakan kendaraan umum ketika pergi ke sekolah o Membiasakan diri berjalan kaki atau naik sepeda ketika bepergian ke tempat yang dekat jaraknya LEMBAR 12 SDA Laut Terdapat peta persebaran hasil laut. Berdasarkan peta persebaran tersebut, tulislah lokasi persebaran hasil laut tersebut! Potensi kekayaan laut tidak hanya berupa ikan, kekayaan lain dari sumber daya laut adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut. Pada saat pasang, hutan mangrove tergenang air laut, pada saat surut, hutan mangrove tidak tergenangi air laut. Hutan mangrove tersebar di pesisir barat Pulau Sumatra, beberapa bagian dari pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir Selatan Papua, dan sejumlah pulau kecil lainnya.

8 Apa saja manfaat hutan mangrove tersebut? Terumbu karang merupakan terumbu yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral. Terumbu itu sendiri berarti batuan sedimen kapur di laut. Koral adalah binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni, mereka akan membentuk karang. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau dan pantai barat dan ujung barat Sumatra. Jangan rusak ekosistem laut hanya untuk mencari untung diri sendiri! LEMBAR 13 Usaha produksi di Indonesia berdasar potensi SDA : ekstraktif, agraris, pedagang, industri, jasa. 1. Bidang usaha ekstraktif, yaitu bidang usaha yang menggali sumber daya alam secara langsung. Yang termasuk dalam bidang usaha ini antara lain perikanan laut dan pertambangan. 2. Bidang usaha agraris, yaitu bidang usaha yang memanfaatkan potensi tanah. Bidang usaha ini dapat mengembangkan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan darat. 3. Bidang usaha perdagangan, yaitu bidang usaha yang berhubungan dengan pembeliandan penjualan barang. Potensi sumber daya yang kita miliki dapat mengembangkan bidang usaha ini dengan baik. 4. Bidang usaha industri, yaitu bidang usaha yang mengolah bahan mentah dan bahan baku menjadi barang jadi. Industri yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi yang kita miliki antara lain industri makanan, industri pariwisata, dan industri lainnya. 5. Bidang usaha jasa, yaitu bidang usaha yang bergerak dalam pelayanan. Termasuk dalam bidang usaha ini antara lain: transportasi, pengiriman barang, perbankan, dan pelayanan kesehatan. SDA jangan dieksploitasi agar tidak terjadi kerusakan ekosistem!

9 LEMBAR 14 Pelestarian SDA Pelestarian SDA merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk mengawetkan atau melestarikan sumber daya alam agar tetap lestari keberadaannya. Dalam pemanfaatan sumber daya alam, manusia perlu mendasarkan pada prinsip ekoefisiensi. Prinsip ini artinya tidak merusak ekosistem karena pengambilannya secara efisien dan memikirkan keberlanjutan sumber daya manusia. Teknik pengelolaan sumber daya alam sangat tergantung dari jenis sumber daya alamnya. Beberapa teknik konservasi sumber daya alam antara lain konservasi SDA hayati dan nonhayati. Rancanglah kegiatan dengan tema konservasi SDA hayati dan nonhayati.

10 Lampiran 2 berikut ini: Revisi yang dilakukan oleh ahli materi dapat dilihat pada gambar Gambar 8. Tampilan Materi SDA Air Sebelum Direvisi Gambar 9. Tampilan Materi SDA Air Setelah Direvisi

11 Gambar 10. Tampilan Materi SDA Anorganik Sebelum Direvisi Gambar 11. Tampilan Materi SDA Anorganik Setelah Direvisi Gambar 12. Tampilan Materi SDA Tambang Sebelum Direvisi

12 Gambar 13. Tampilan Materi SDA Tambang Setelah Direvisi Gambar 14. Tampilan Materi SDA Udara Sebelum Direvisi Gambar 15. Tampilan Materi SDA Udara Setelah Direvisi

13 Gambar 16. Tampilan SDA Organik dan Anorganik Sebelum Direvisi Gambar 17. Tampilan SDA Organik dan Anorganik Setelah Direvisi

14 Lampiran 3 bawah ini: Revisi yang dilakukan oleh ahli media dapat dilihat pada gambar di Gambar 18. Tampilan Petunjuk untuk Guru Sebelum Direvisi Gambar 19. Tampilan Petunjuk untuk Guru Setelah Direvisi

15 Gambar 20. Tampilan Cover Sebelum Direvisi Gambar 21. Tampilan Cover Setelah Direvisi Gambar 22. Tampilan SDA Organik Sebelum Direvisi

16 Gambar 23. Tampilan SDA Organik Setelah Direvisi Gambar 24. Tampilan Materi SDA Tanah Sebelum Direvisi Gambar 25. Tampilan Materi SDA Tanah Setelah Direvisi

17 Gambar 26. Tampilan Media Setelah Penambahan Glosarium Gambar 27. Tampilan Media Setelah Penambahan Rangkuman Gambar 28. Tampilan Media Setelah Penambahan Profil Penulis

18 Gambar 29. Tampilan Media Setelah Penambahan Halaman

19

20

21

22

23

24

25

26

27 LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MATERI Judul Penelitian : Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VII Peneliti : Vladina Nur Widalatika Validator : Petunjuk: 1. Lembar ini diisi oleh validator. 2. Lembar ini dimaksudkan untuk validasi instrumen pengumpulan data, serta mengungkapkan komentar atau saran dari validator jika ada. 3. Pemberian penilaian dengan memberikan tanda check list ( ) pada kolom yang sesuai. 4. Apabila ada komentar atau saran, mohon dituliskan pada lembar yang telah tersedia. 5. Pedoman penilaian sebagai berikut: Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Instrumen Pengumpulan Data No. Aspek yang dinilai SB B C K SK 1. Kebenaran konsep dalam menjelaskan materi 2. Kebenaran istilah dalam menjelaskan materi 3. Kebenaran contoh dalam menjelaskan materi 4. Penyusunan materi sesuai dengan perkembangan zaman 5. Penyusunan materi sesuai dengan perkembangan keilmuan 6. Materi disusun secara sistematis 7. Materi disusun secara logis 8. Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Inti 9. Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Dasar 10. Materi yang disajikan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa 11. Materi yang disajikan dapat merangsang kemampuan siswa untuk berpikir lebih runtut

28 12. Kontribusi materi dalam meningkatkan sikap siswa 13. Materi yang disajikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa 14. Materi yang disajikan dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa 15. Materi yang disajikan sesuai dengan taraf berpikir siswa 16. Penyusunan materi sesuai dengan karakteristik psikologis siswa 17. Materi yang disajikan dapat menimbulkan keingintahuan siswa lebih lanjut 18. Materi yang disajikan menimbulkan dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif 19. Kontribusi materi dalam memberikan motivasi belajar bagi siswa 20. Kontribusi materi dalam pembelajaran yang menyenangkan Tabel Kesalahan dan Saran Perbaikan Apabila terjadi kesalahan pada aspek yang dinilai, mohon ditulis pada kolom yang telah disediakan. No Jenis Kesalahan Saran Perbaikan Komentar/ Saran:

29 Kesimpulan: 1. Layak untuk uji coba lapangan tanpa revisi 2. Layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran (Mohon dilingkari nomor yang sesuai dengan kesimpulan bapak/ibu) Yogyakarta, Mei 2014 Ahli Materi Sugiharyanto, M. Si NIP

30 LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA Judul Penelitian : Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VII Peneliti : Vladina Nur Widalatika Validator : Petunjuk: 1. Lembar ini diisi oleh validator. 2. Lembar ini dimaksudkan untuk validasi instrumen pengumpulan data, serta mengungkapkan komentar atau saran dari validator jika ada. 3. Pemberian penilaian dengan memberikan tanda check list ( ) pada kolom yang sesuai. 4. Apabila ada komentar atau saran, mohon dituliskan pada lembar yang telah tersedia. 5. Pedoman penilaian sebagai berikut: Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Instrumen Pengumpulan Data No. Aspek yang dinilai SB B C K SK 1. Kesederhanaan tata letak dengan menonjolkan unsur tertentu 2. Penempatan penjelasan diposisikan secara sederhana 3. Penulisan materi menggunakan kalimat yang ringkas 4. Ketepatan penggunaan istilah sehingga mudah dipahami 5. Kesederhanaan pemilihan kata 6. Terdapat hubungan erat antara berbagai unsur visual secara keseluruhan 7. Pemilihan gambar mendukung materi yang disampaikan 8. Desain keseluruhan sesuai dengan tema 9. Sampul mencerminkan isi buku 10. Judul mencerminkan isi materi 11. Terdapat penekanan pada materi yang

31 disampaikan 12. Kontribusi media dalam menarik perhatian siswa 13. Kontribusi media dalam mendorong minat siswa 14. Keseimbangan antara gambar dengan teks 15. Harmonisasi penataan komposisi unsur-unsur visual 16. Garis mampu membantu siswa mengetahui batasan-batasan tiap gambar maupun teks 17. Garis luar pada desain mampu mengarahkan siswa untuk mempelajari materi dalam urutan-urutan khusus 18. Bentuk gambar dapat divisualisasikan menyerupai realita dalam kehidupan 19. Bentuk gambar dapat divisualisasikan secara jelas 20. Terdapat ruang yang membatasi gambar dengan teks sehingga tidak terkesan berdesakdesakan 21. Tidak ada ruang kosong yang berlebihan sehingga terkesan mubadzir 22. Kelayakan gambar pop up yang digerakkan 23. Kelayakan rangkaian konstruksi gambar pop up 24. Kualitas ilustrasi warna mendukung desain 25. Ketepatan pemilihan warna dalam teks Tabel Kesalahan dan Saran Perbaikan Apabila terjadi kesalahan pada aspek yang dinilai, mohon ditulis pada kolom yang telah disediakan. No Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

32 Komentar/ Saran: Kesimpulan: 1. Layak untuk uji coba lapangan tanpa revisi 2. Layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran (Mohon dilingkari nomor yang sesuai dengan kesimpulan bapak/ibu) Yogyakarta, April 2014 Ahli Media Satriyo Wibowo, S. Pd NIP

33 LEMBAR PENGGUNAAN MEDIA OLEH GURU Judul Penelitian : Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VII Peneliti : Vladina Nur Widalatika Nama Guru : Petunjuk: 1. Lembar ini diisi oleh siswa. 2. Lembar ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil uji coba penggunaan media. 3. Pemberian penilaian dengan memberikan tanda check list ( ) pada kolom yang sesuai. 4. Apabila ada komentar atau saran, mohon dituliskan pada lembar yang telah tersedia. 5. Pedoman penilaian sebagai berikut: Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Instrumen Pengumpulan Data No. Aspek yang dinilai SB B C K SK Kebenaran konsep dalam menjelaskan 1. materi 2. Kebenaran contoh dalam menjelaskan materi 3. Materi disusun secara sistematis 4. Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Inti 5. Relevansi materi pengajaran dengan Kompetensi Dasar 6. Materi yang disajikan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa 7. Materi yang disajikan dapat merangsang siswa berpikir runtut 8. Materi yang disajikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa 9. Materi yang disajikan dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa 10 Materi yang disajikan sesuai dengan taraf berpikir siswa

34 11 Kemudahan dalam penggunaan media 12 Materi yang disajikan dapat menimbulkan keingintahuan siswa lebih lanjut 13 Materi yang disajikan menimbulkan dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif 14 Kontribusi materi dalam memberikan motivasi belajar bagi siswa 15 Kontribusi materi dalam pembelajaran yang menyenangkan 16 Kesederhanaan tata letak dalam desain 17 Penempatan penjelasan diposisikan secara sederhana 18 Penulisan materi menggunakan kalimat yang ringkas 19 Pemilihan gambar mendukung materi yang disampaikan 20 Desain keseluruhan sesuai dengan tema 21 Sampul buku mencerminkan keseluruhan isi buku 22 Judul mencerminkan isi materi setiap bab 23 Kontribusi media dalam menarik perhatian siswa 24 Kontribusi media dalam mendorong minat belajar siswa 25 Keseimbangan antara gambar dengan teks 26 Kejelasan urutan materi yang akan dipelajari 27 Bentuk gambar dapat divisualisasikan menyerupai realita dalam kehidupan 28 Terdapat ruang yang membatasi gambar dengan teks sehingga tidak terkesan berdesak-desakan 29 Kelayakan gambar pop up yang digerakkan 30 Ketepatan pemilihan warna dalam desain maupun teks

35 Komentar/ Saran: Yogyakarta,... Guru...

36 LEMBAR PENGGUNAAN MEDIA OLEH SISWA Judul Penelitian : Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk Pembelajaran IPS di SMP Kelas VII Sasaran Program : Siswa SMP Kelas VII Peneliti : Vladina Nur Widalatika Nama Siswa : Petunjuk: 1. Lembar ini diisi oleh siswa. 2. Lembar ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil uji coba penggunaan media. 3. Pemberian penilaian dengan memberikan tanda check list ( ) pada kolom yang sesuai. 4. Apabila ada komentar atau saran, mohon dituliskan pada lembar yang telah tersedia. 5. Pedoman penilaian sebagai berikut: Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) Instrumen Pengumpulan Data No. Aspek yang dinilai SB B C K SK 1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti 2. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar 3. Materi yang disajikan dapat meningkatkan pemahaman siswa 4. Materi merangsang siswa berpikir lebih runtut 5. Materi yang disajikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa 6. Materi yang disajikan dapat meningkatkan kepekaan sosial siswa 7. Kemudahan dalam mempelajari materi 8. Materi yang disajikan dapat menimbulkan keingintahuan siswa lebih lanjut 9. Materi yang disajikan menimbulkan dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif 10 Kontribusi materi dalam memberikan motivasi belajar bagi siswa 11 Kontribusi materi dalam pembelajaran yang

37 menyenangkan 12 Kesederhanaan tata letak dalam desain 13 Kalimat yang digunakan mudah dipahami 14 Gambar yang dipilih mendukung materi yang disampaikan 15 Desain keseluruhan sesuai dengan tema 16 Sampul buku mencerminkan keseluruhan isi buku 17 Judul mencerminkan isi materi setiap bab 18 Media dapat menarik perhatian siswa 19 Media dapat mendorong minat belajar siswa 20 Keseimbangan antara gambar dengan teks 21 Kejelasan urutan materi yang akan dipelajari 22 Bentuk gambar menyerupai keadaan sebenarnya 23 Terdapat ruang yang membatasi gambar dengan teks sehingga tidak terkesan berdesak-desakan 24 Kelayakan gambar pop up yang digerakkan 25 Ketepatan pemilihan warna dalam desain maupun teks Komentar/ Saran: Yogyakarta,... Siswa...

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62 Lampiran 13 KONVERSI SKOR UNTUK AHLI MATERI a. Jumlah sub indikator = 20 Skor tertinggi = 5 Skor terendah = 1 b. Skor maksimal ideal = jumlah sub indikator X skor tertinggi = 20 X 5 = 100 c. Skor minimal ideal = jumlah sub indikator X skor terendah = 20 X 1 = 20 d. Rerata skor ideal ( ) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = (120) = 60 e. Simpangan baku ideal (sbi) = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = (100 20) = (80) = 13,3 Tabel 18. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif No. Rentang Skor Rata-rata Skor Kategori 1. X > + 1,8 (sbi) > 4,2 Sangat Baik X > ,8 (13,3) X > ,94 X > 83, ,6 (sbi) < X + 1,8 (sbi) > 3,4 4,2 Baik ,6 (13,3) < X ,8 (13,3) ,98 < X ,94 67,98 < X 83, ,6 (sbi) < X + 0,6 (sbi) > 2,6 3,4 Cukup 60 0,6 (13,3) < X ,6 (13,3) 60 7,98 < X ,98 52,02 < X 67, ,8 (sbi) < X 0,6 (sbi) > 1,8 2,6 Kurang 60 1,8 (13,3) < X 60 0,6 (13,3) 60 23,94 < X 60 7,98 36,06 < X 52,02 5. X 1,8 (sbi) 1,8 Sangat Kurang X 60 1,8 (13,3) X 60 23,94 X 36,06

63 Lampiran 14 KONVERSI SKOR UNTUK AHLI MEDIA a. Jumlah sub indikator = 25 Skor tertinggi = 5 Skor terendah = 1 b. Skor maksimal ideal = jumlah sub indikator X skor tertinggi = 25 X 5 = 125 c. Skor minimal ideal = jumlah sub indikator X skor terendah = 25 X 1 = 25 d. Rerata skor ideal ( ) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = (150) = 75 e. Simpangan baku ideal (sbi) = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = (125 25) = (100) = 16,67 Tabel 19. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif No. Rentang Skor Rata-rta Skor Kategori 1. X > + 1,8 (sbi) > 4,2 Sangat Baik X > ,8 (16,67) X > ,006 X > 105, ,6 (sbi) < X + 1,8 (sbi) > 3,4 4,2 Baik ,6 (16,67) < X ,8 (16,67) ,002 < X ,006 85,002 < X 105, ,6 (sbi) < X + 0,6 (sbi) > 2,6 3,4 Cukup 75 0,6 (16,67) < X ,6 (16,67) 75 10,002 < X ,002 64,998 < X 85, ,8 (sbi) < X 0,6 (sbi) > 1,8 2,6 Kurang 75 1,8 (16,67) < X 75 0,6 (16,67) 75 30,006 < X 75 10,002 44,994 < X 64, X 1,8 (sbi) 1,8 Sangat Kurang X 75 1,8 (16,67) X 75 30,006 X 44,994

64 Lampiran 15 KONVERSI SKOR UNTUK GURU a. Jumlah sub indikator = 30 Skor tertinggi = 5 Skor terendah = 1 b. Skor maksimal ideal = jumlah sub indikator X skor tertinggi = 30 X 5 = 150 c. Skor minimal ideal = jumlah sub indikator X skor terendah = 30 X 1 = 30 d. Rerata skor ideal ( ) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = (180) = 90 e. Simpangan baku ideal (sbi) = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = (150 30) = (120) = 20 Tabel 20. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif No. Rentang Skor Rata-rata Skor Kategori 1. X > + 1,8 (sbi) > 4,2 Sangat Baik X > ,8 (20) X > X > ,6 (sbi) < X + 1,8 (sbi) > 3,4 4,2 Baik ,6 (20) < X ,8 (20) < X < X ,6 (sbi) < X + 0,6 (sbi) > 2,6 3,4 Cukup 90 0,6 (20) < X ,6 (20) < X < X ,8 (sbi) < X 0,6 (sbi) > 1,8 2,6 Kurang 90 1,8 (20) < X 90 0,6 (20) < X < X X 1,8 (sbi) 1,8 Sangat Kurang X 90 1,8 (20) X X 54

65 Lampiran 16 KONVERSI SKOR UNTUK SISWA a. Jumlah sub indikator = 25 Skor tertinggi = 5 Skor terendah = 1 b. Skor maksimal ideal = jumlah sub indikator X skor tertinggi = 25 X 5 = 125 c. Skor minimal ideal = jumlah sub indikator X skor terendah = 25 X 1 = 25 d. Rerata skor ideal ( ) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = (150) = 75 e. Simpangan baku ideal (sbi) = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = (125 25) = (100) = 16,67 Tabel 21. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif No. Rentang Skor Rata-rata Skor Kategori 1. X > + 1,8 (sbi) > 4,2 Sangat Baik X > ,8 (16,67) X > ,006 X > 105, ,6 (sbi) < X + 1,8 (sbi) > 3,4 4,2 Baik ,6 (16,67) < X ,8 (16,67) ,002 < X ,006 85,002 < X 105, ,6 (sbi) < X + 0,6 (sbi) > 2,6 3,4 Cukup 75 0,6 (16,67) < X ,6 (16,67) 75 10,002 < X ,002 64,998 < X 85, ,8 (sbi) < X 0,6 (sbi) > 1,8 2,6 Kurang 75 1,8 (16,67) < X 75 0,6 (16,67) 75 30,006 < X 75 10,002 44,994 < X 64, X 1,8 (sbi) 1,8 Sangat Kurang X 75 1,8 (16,67) X 75 30,006 X 44,994

66 Lampiran 17 PEMBELAJARAN SAAT UJI PENGGUNAAN MEDIA DALAM UJI COBA TERBATAS Gambar 30. Siswa Mengamati Materi Gambar 31. Guru Menjelaskan Materi Menggunakan Media

67 Gambar 32. Siswa Mendiskusikan Materi Bersama Temannya

68 Lampiran 18 PEMBELAJARAN SAAT UJI PENGGUNAAN MEDIA DALAM UJI COBA PEMAKAIAN Gambar 33. Siswa Mengamati dan Mendiskusikan Materi Gambar 34. Tanya Jawab Saat Kegiatan Pembelajaran

69 Gambar 35. Guru Menggunakan Media

70

71

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan media visual Kirigami Pop Up dengan materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Lebih terperinci

Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia Lampiran 86 87 Lampiran 1. Materi yang Dikembangkan Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia A. Kompetensi Inti (KI): KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN KARTU SOAL ULANGAN HARIAN Sekolah : SMPN 4 Wates Nama Penyusun : Nurul Khaerotun N Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Semester : VII / 1 (Gasal) Tahun Ajar : 2016 / 2017 N O Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim dengan potensi kekayaan

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.2 DAMPAK LETAK GEOGRAFIS, LETAK ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

Lebih terperinci

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN PAB245 (3-0) PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Sumberdaya Alam Sumberdaya alam adalah segala unsur

Lebih terperinci

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Fenomena Biosfer dan Antroposfer Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP

PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP PENGEMBANGAN MEDIA VISUAL KIRIGAMI POP UP DENGAN MATERI POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN IPS DI SMP KELAS VII Oleh: Vladina Nur Widalatika, Anik Widiastuti, M.Pd dan Sugiharyanto,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 1. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah Kebakaran hutan karena puntung

Lebih terperinci

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA 1 OLEH : Kelompok V Muslim Rozaki (A 231 10 034) Melsian (A 231 10 090) Ni Luh Ari Yani (A 231 10 112) Rinanda Mutiaratih (A 231 11 006) Ismi Fisahri Ramadhani (A 231

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami potensi angin, gunung api, dan bentang

Lebih terperinci

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM 3 EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM BI2001 Pengetahuan Lingkungan Sumber utama materi dan ilustrasi: Miller, G.T. & S.E. Spoolman. 2012. Living in the Environment. Seventeenth edition. Brooks/Cole, Belmont,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah

Lebih terperinci

Jenis Jenis Sumberdaya Alam di Indonesia ( Pertemuan ke-3 )

Jenis Jenis Sumberdaya Alam di Indonesia ( Pertemuan ke-3 ) Jenis Jenis Sumberdaya Alam di Indonesia ( Pertemuan ke-3 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang huruf A,B,C,D, atau E yang kamu anggap benar! 1. Barang tambang yang disebut kastobiolith cair

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK :. Nama Anggota / No. Abs 1. ALFINA ROSYIDA (01\8.6) 2.. 3. 4. 1. Diskusikan tabel berikut dengan anggota kelompok masing-masing! Petunjuk : a. Isilah kolom dibawah ini dengan

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2010 PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup

Lebih terperinci

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd SMA N 3 UNGGULAN TENGGARONG PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2009 GEOGRAFI Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka

Lebih terperinci

BAB 10: GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM

BAB 10: GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM www.bimbinganalumniui.com 1. Sumber daya alam a. Segala macam benda yang ada di alam b. Semua kekayaan alam yang daoat berkembang c. Kekayaan alam yang berupa benda mati d. Semua kekayaan alam yang daoat

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W)

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W) INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hutan merupakan tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN Oleh: Dini Ayudia, M.Si. Subbidang Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA & LH Lahan merupakan suatu sistem yang kompleks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

2. Berikut ini beberapa contoh yang dapat menyebabkan hutan terbakar.

2. Berikut ini beberapa contoh yang dapat menyebabkan hutan terbakar. CONTOH SOAL PLH KELAS XII SEMESTER 1. Berikut ini yang sesuai dengan definisi hutan adalah... a. daerah yang sangat luas yang ditumbuhirumput liar b. daerah yang sangat luas yang ditumbuhi pohon liar c.

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Sekolah : SMP PERGURUAN CIKINI Mata Pelajaran : IPS Penyusun : Suken Sri Hermoyo Kelas /Semester : VII/ 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Topik kuliah pendahuluan ini membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia dengan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Poko bahasan kuliah ini

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km dan luas sekitar 3,1 juta km 2.

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau ABSTRAK Sejalan dengan peningkatan kebutuhan penduduk, maka kebutuhan akan perluasan lahan pertanian dan perkebunan juga meningkat. Lahan yang dulunya

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR Oleh: HERIASMAN L2D300363 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.

Lebih terperinci

No baik hayati berupa tumbuhan, satwa liar serta jasad renik maupun non-hayati berupa tanah dan bebatuan, air, udara, serta iklim yang saling

No baik hayati berupa tumbuhan, satwa liar serta jasad renik maupun non-hayati berupa tanah dan bebatuan, air, udara, serta iklim yang saling TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5460 SDA. Rawa. Pengelolaan. Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 180) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 JENIS JENIS SUMBERDAYA ALAM ( pertemuan ke-2 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar mengidentifikasi

Lebih terperinci

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN SUMBERDAYA PENGERTIAN SUMBER DAYA MERUPAKAN UNSUR LINGKUNGAN HIDUP YANG TERDIRI DARI SUMBERDAYA MANUSIA, SUMBERDAYA HAYATI, SUMBERDAYA NON HAYATI DAN SUMBERDAYA BUATAN. (UU RI NOMOR 4 TAHUN 1982) SEHINGGA

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan:

A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan: A. Usaha pertanian dipengaruhi oleh kondisi lingkungan: 1. a) b) c) d) e) 2. a) b) c) d) e) 3. Iklim Energi matahari Curah hujan musiman Angin Panjang siang Suhu dan RH udara Tanah Jenis tanah Kandungan

Lebih terperinci

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3.1. PENGERTIAN ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI Semua organisme memerlukan energi untuk tumbuh, berkembang biak, bergerak dan melaksanakan fungsi-fungsi tubuhnya.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi Kelas : 8 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI PERAN EKOSISTEM HUTAN BAGI IKLIM, LOKAL, GLOBAL DAN KEHIDUPAN MANUSIA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

Sumber Daya Alam dan Pengelolaannya. Sulistyani, M.Si.

Sumber Daya Alam dan Pengelolaannya. Sulistyani, M.Si. Sumber Daya Alam dan Pengelolaannya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Pengertian Sumber daya alam: sesuatu yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesisir merupakan wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Menurut Suprihayono (2007) wilayah pesisir merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan laut,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Jurusan : Ilmu Sosial Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI / I Standar Kompetensi : 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 1. Yang termasuk sumber daya adalah SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4 Segala barang/jasa yang dibayar dengan uang Faktor-faktor produksi yang digunakan

Lebih terperinci

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Indentitas Flora dan Fauna Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki

Lebih terperinci

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beranekaragam termasuk lahan gambut berkisar antara 16-27 juta hektar, mempresentasikan 70% areal gambut di Asia Tenggara

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan dengangaris pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain

Lebih terperinci

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R Oleh : Andreas Untung Diananto L 2D 099 399 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan Latar Belakang Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang utama memegang posisi penting dalam kelestarian lingkungan. Kemerosotan kemampuan tanah yang ditunjukkan dengan meningkatnya laju erosi dari

Lebih terperinci

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

1. Kebakaran. 2. Kekeringan

1. Kebakaran. 2. Kekeringan 1. Kebakaran Salah satunya kebakaran hutan adalah bentuk kebakaran yang tidak dapat terkendali dan seringkali terjadi di daerah hutan belantara. Penyebab umum hal ini seperti petir, kecerobohan manusia,

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA

IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA 4 IDENTIFIKASI POTENSI GEOGRAFIS DESA Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu Tujuan : MENGENALI POTENSI GEOGRAFIS DESA : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Membangun pemahaman

Lebih terperinci