METODE Disain, Lokasi dan Waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE Disain, Lokasi dan Waktu"

Transkripsi

1 METODE Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan disain Randomize Community Control Trial yaitu studi yang menggunakan prosedur acak untuk mengalokasikan contoh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (Bisma Murti 2003). Subyek penelitian adalah anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang diberi suplemen vitamin B12 sebagai kelompok intervensi dan yang diberi plasebo sebagai kelompok kontrol. Penelitian dilakukan pada anak prasekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Al-Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor. Lokasi dipilih secara pusposif berdasarkan pertimbangan bahwa anak-anak di TK tersebut umumnya berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Keadaan tersebut diperoleh dari hasil observasi terhadap gambaran umum kondisi keluarga anak di TK Al-Zahra. Dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah kemungkinan konsumsi pangan hewani sebagai sumber vitamin B12 akan rendah. Penelitian dilakukan selama 12 bulan mulai bulan Juli 2006 sampai bulan Juni 2007 mulai dari pengurusan ijin penelitian, persiapan bahan intervensi (suplemen berupa sirup), ethical clerance, persiapan contoh, uji coba kuesioner dan pemberian sirup vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu). Ethical clerance dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta (Lampiran 1). Tahapan dan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Persiapan bahan intervensi dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan dosis dan bentuk yang akan diberikan. Peneliti bersama pembimbing menetapkan dosis vitamin B12 yang akan diberikan berdasarkan pertimbangan kecukupan sesuai umur dan bioavailabilitas vitamin B12 pada pemberian secara oral menurut Carmel R (2006) sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1, sehingga ditetapkan dosis sebesar 10 μg/hari dalam bentuk sirup. Pemilihan suplemen dalam bentuk sirup dengan pertimbangan bahwa untuk anak-anak lebih mudah diberikan dibandingkan dengan bentuk lain seperti tablet atau kapsul, dan rasa yang dipilih

2 adalah rasa strowberi yang umumnya disukai anak-anak. Pembuatan sirup sampai pengemasan dalam botol berisi 90 ml dibantu oleh PT Kalbe Farma di Cikarang Bekasi. Tabel 6 Tahapan dan waktu kegiatan penelitian No Jenis kegiatan 1 Ijin lokasi 2 Ethical clearance 3 Pembuatan suplemen Inform concent 4 Ujicoba kuesioner dan alat ukur daya ingat 5 Pengumpulan data awal - Pemeriksaan kesehatan - Pengambilan darah - Pengukuran BB dan TB - Pengumpulan data konsumsi pangan 6 Pemberian intervensi setiap hari 7 Pemantauan BB dan TB setiap bulan 8 Pengumpulan data akhir - Pemeriksaan kesehatan - Pengambilan darah - Pengukuran BB dan TB - Pengumpulan data konsumsi pangan Bulan ke Sosialisasi penelitian terhadap contoh diawali dengan melakukan pertemuan dengan orang tua (umumnya diwakili ibu atau nenek). Dalam pertemuan dengan orang tua dijelaskan tujuan kegiatan yang akan melibatkan anak-anak selama 6 bulan meliputi kesediaan anak untuk meminum sirup setiap hari dan akan diperiksa kesehatannya termasuk pengambilan darah sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan selama 6 bulan. Selanjutnya bila orang tua menyetujui dilakukan penandatanganan inform concent (Lampiran 2).

3 Tahap selanjutnya pengumpulan data awal (base line data) dilakukan wawancara dengan ibu atau nenek atau pengasuh anak untuk kebiasaan makan dan konsumsi pangan. Pemeriksaan kesehatan anak sekaligus pengambilan darah dilakukan pada tanggal 14 Desember 2006 bertempat di Taman kanak-kanak Al- Zahra. Setelah pemberian intervensi suplemen vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu) dilakukan pengumpulan data akhir (endline) meliputi konsumsi makan anak, pemeriksaan kesehatan serta pengambilan darah. Pemeriksaan kesehatan dan pengambilan darah dilakukan pada tanggal 14 Juni Contoh dan Tehnik Penarikan Contoh Populasi adalah seluruh anak usia 4-6 tahun di Taman kanak-kanak Al- Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor. Berdasarkan data TK Al-Zahra jumlah murid pada bulan Desember 2006 sebanyak 40 orang. Contoh merupakan bagian dari populasi, ukuran contoh ditentukan berdasarkan hasil penelitian terhadap anak sekolah di Kenya (Siekmann JH et al. 2003). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan plasma Vitamin B12 sebesar 89 ± 96 pg/ml pada kelompok intervensi dan -18 ± 88 pg/ml pada kelompok kontrol. Dengan taraf nyata (α) = 0,05 (z α = 1.96) dan kekuatan uji (1-β) = 80 % (z β = 0.84) maka ukuran contoh ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut (WHO 1995) : n = {(z α +z β ) 2 (σ σ 2 2 )} / (d) 2 Keterangan : n = ukuran contoh z α = sebaran normal pada taraf nyata 0,05 (selang kepercayaan 95 %) = 1,96 z β = sebaran normal dengan kekuatan uji 80 % = 0,84 σ 1 = standar deviasi kadar vitamin B12 kelompok intervensi = 96 pg/ml σ 2 = standar deviasi kadar vitamin B12 kelompok kontrol = 88 pg/ml d = perbedaan rata-rata kadar vitamin B12, sebesar 107 pg/ml Sehingga jumah contoh minimal yang diperlukan adalah :

4 n = {(1,96 + 0,84) 2 ( )} /(107) 2 = 7,84 x ( )/11449 = 7,84 x / = 12 Dengan memperkirakan contoh drop out 20 % maka jumlah contoh ditambah 4 orang untuk setiap kelompok menjadi 16 orang dan jumlah contoh seluruhnya (2 kelompok) adalah 32 orang. Langkah-langkah penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 8. Taman Kanak-kanak Al-Zahra Desa Ciherang Kecamatan Darmaga Bogor Daftar anak usia 4-6 thn di TK Azzahra (40 orang) 32 anak terpilih Pertimbangan - Ada Kelompok bermain anak - Sosek orang tua menengah ke bawah - Jumlah anak usia 4-6 cukup untuk contoh yang diperlukan Persyaratan: Anak tdk sakit Status gizi normal dan atau kurang Bersedia ikut sebagai subyek penelitian (orangtua menandatangani inform concent) Bersedia minum sirup selama ikut program Randomisasi Kelompok I / intervensi (mendapat sirup vit B12) (16 anak) Kelompok II / kontrol (Mendapat sirup plasebo) (16 anak) Gambar 8 Langkah-langkah penentuan contoh

5 Pelaksanaan Intervensi Anak prasekolah di TK Al-Zahra yang terpilih sebagai contoh dibagi menjadi 2 kelompok secara random. Kelompok I (intervensi) diberikan intervensi berupa suplemen sirup vitamin B12. Sedangkan kelompok II (kontrol) diberikan sirup plasebo (sirup dengan bahan dasar sama dengan sirup vitamin B12 yaitu sirup glukosa hanya tidak mengandung vitamin B12). Formula sirup vitamin B12 dan plasebo dirancang peneliti bersama pembimbing dengan mempertimbangkan faktor kecukupan dan bioavailabilitas vitamin B12, kemudian dibuat dan dikemas atas bantuan PT. Kalbe Farma Cikarang Indonesia. Rata-rata kebutuhan sehari untuk anak usia prasekolah (4-6 tahun) sebesar 1.2 μg/hari (Setiawan B & Rahayuningsih S 2004), sedangkan bioavailabilitas vitamin B12 tergantung pada berapa banyak vitamin B12 yang dipisahkan dari pangan oleh pepsin dan enzim lambung lainnya, serta kemampuan intrinsic faktor (IF) sebagai penghubung dalam sistem penyerapan. Menurut Carmel R (2006) sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1 bahwa jumlah optimum suplemen vitamin B12 yang diberikan secara oral dapat diserap melalui ikatan intrinsic factor (penyerapan secara normal μg) dengan dosis 5-10 μg/hari. Dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan anak usia 4-6 tahun (1.2 μg/hari) dan faktor bioavailabilitas suplemen maka peneliti beserta pembimbing menetapkan dosis vitamin B12 yang diberikan sebesar 10 μg/hari dalam 2.5 ml sirup (diberikan satu kali sehari sebanyak 2.5 ml). Sirup dikemas dalam botol berwarna gelap (coklat) berisi 90 ml. Pemberian sirup kepada anak dilakukan setiap hari selama 6 bulan (24 minggu) atau 7 hari dalam seminggu Setiap minggu diberikan 5 hari di sekolah (Senin sampai Jumat) oleh peneliti dan 2 hari di rumah (Sabtu dan Minggu) dititipkan peneliti pada ibu. Selama pemberian intervensi berlangsung stok suplemen disimpan oleh peneliti di dalam lemari es dan dikeluarkan sesuai kebutuhan. Sirup yang diberikan di sekolah disimpan di sekolah dan ditambah bila habis, sedangkan untuk yang diberikan di rumah diberikan pada ibu atau nenek (yang mengasuh anak) dan disimpan di rumah. Pada waktu memberikan sirup pada ibu peneliti menjelaskan bahwa sirup harus disimpan di tempat yang tidak terkena sinar atau panas dan lebih baik disimpan di lemari es bila ada.. Untuk

6 memudahkan pemberian dan pengontrolan setiap anak disiapkan satu botol sirup dengan memberi label nama pada setiap botol dan satu sendok takar ukuran 2.5 ml, satu botol untuk diberikan di sekolah dan satu botol untuk di rumah. Dengan isi 90 ml per botol diperkirakan satu botol sirup cukup untuk 36 kali pemberian. Bila sirup yang sudah habis peneliti kembali menyiapkan sirup yang sudah diberi label nama anak, baik yang di sekolah maupun yang di rumah. Untuk menjaga kesinambungan pemberian sirup di rumah, peneliti selalu mengingatkan anak pada hari Jumat agar pada hari Sabtu dan Minggu anak minum sirup yang telah disediakan di rumah. Selain itu setiap 2 minggu peneliti mendatangi responden di rumah secara acak untuk mengetahui dan sekaligus mengingatkan pemberian sirup di rumah. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data sekunder diperlukan dalam tahapan penentuan contoh, yang meliputi data Taman Kanak-kanak dengan kondisi sosial ekonomi orang tua menengah ke bawah dan jumlah anak di TK agar dapat memenuhi jumlah contoh yang diperlukan. Data primer terdiri dari data karakteristik sosial ekonomi orang tua (umur, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran pangan dan nonpangan), kebiasaan makan anak, konsumsi pangan dan gizi, berat badan dan tinggi badan anak, kadar serum vitamin B12 anak, kadar hemoglobin (Hb), dan daya ingat anak. Data sosial ekonomi orang tua diperoleh melalui wawancara langsung dengan orang tua dan anak, menggunakan kuesioner. Kebiasaan makan anak meliputi jenis pangan dan frekuaensi konsumsi setiap jenis pangan dan perkiraan jumlah pangan yang dikonsumsi, diperoleh dengan metode semi quantitative food frequency questionaire (semi FFQ) selama seminggu, diukur dua kali pada awal dan akhir intervensi. Untuk mengetahui jumlah dan jenis pangan yang benarbenar dikonsumsi anak dilakukan juga metode recall 24 jam, dan diukur 2 kali pada awal dan akhir intervensi. Berat badan diukur dengan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur dengan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Berat badan dan tinggi badan diukur pada awal sebelum pemberian

7 intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi sehingga data berat badan dan tinggi badan diukur 7 kali. Data tentang jenis penyakit diperoleh dari pemeriksaan dokter pada waktu awal dan akhir intervensi. Setiap jenis penyakit diberi skor berdasarkan risiko penyakit terhadap kesehatan anak yang disebut dengan skor kesakitan atau skor morbiditas. Pemberian skor didasarkan pada diskusi peneliti dengan dokter yang memeriksa kesehatan contoh. Pemeriksaan dokter ini sekaligus bertujuan untuk menentukan apakah contoh terpilih bebas dari penyakit kronis sehingga contoh layak untuk mengikuti program intervensi mulai dari pengambilan darah dan menerima suplemen vitamin B12 selama 6 bulan (24 minggu). Serum vitamin B12 anak ditentukan dengan mengukur kadar vitamin B12 dalam serum dengan metode AxSYM yang dikembangkan oleh Abbott Laboratories (2005) juga dilakukan dua kali sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (metode dan prosedur analisis pada Lampiran 3). Sedangkan kadar hemoglobin darah diukur dengan metode cyanmethemoglobin dan diukur dua kali pada awal dan akhir intervensi. Daya ingat anak diukur dengan metode mengingat gambar dengan menyebutkan obyek gambar apa saja yang dilihat anak pada gambar yang ditunjukkan selama 0.5 menit. Kemudian gambar ditutup dan anak langsung disuruh untuk menyebutkan obyek gambar apa saja yang baru diperlihatkan. Setiap obyek gambar yang dapat disebutkan anak dicatat dan diberi skor. Pemberian skor dirancang peneliti dengan pembimbing berdasarkan besar kecilnya gambar, dengan asumsi bahwa ukuran obyek dalam gambar berpengaruh pada kemudahan anak untuk melihat dan mengingat gambar. Sebelum penentuan gambar yang akan digunakan dalam penilaian daya ingat, sebagai upaya validasi terhadap kebenaran hasil tes terlebih dahulu dilakukan uji tentang pemahaman anak terhadap beberapa obyek gambar. Gambar terdiri dari beberapa obyek yang biasanya ditemukan di lingkungan rumah atau sekolah dan ditunjukkan satu persatu kemudian anak diminta untuk menyebut nama gambar yang sedang ditunjukkan. Dari hasil tes terhadap kemampuan mengenal obyek gambar semua anak dapat mengenal gambar dan menyebutnya dengan sebutan yang sama, misalnya untuk gambar bola semua anak yang ditanya menyebutnya bola,

8 demikian juga untuk gambar yang lain. Selanjutnya dirancang suatu gambar berupa gambaran lingkungan rumah dengan berbagai obyek (Lampiran 4). Pengumpulan data daya ingat terhadap gambar dilakukan dua kali yaitu awal dan akhir intervensi pada semua contoh kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Untuk lebih jelas aspek yang diteliti beserta peubah dan cara pengukurannya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Aspek, peubah dan cara pengukuran Aspek Peubah Cara pengumpulan Karakteristik keluarga Umur ayah/ibu, umur anak, pendidikan ayah/ibu, pekerjaan ayah/ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, pengeluaran pangan keluarga Wawancara dengan ibu atau ayah, menggunakan kuesioner Kebiasaan makan anak Konsumsi pangan dan gizi Kesehatan anak dan Biokimia darah Kebiasaan konsumsi pangan Konsumsi pangan Keadaan kesehatan Serum vitamin B12 Wawancara tentang jenis, frekuensi dan perkiraan jumlah pangan yang dimakan anak dengan metode semi quantitative Food Frequency Questionaire (semi FFQ) selama seminggu Diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu atau pengasuh anak, dengan metode recall 24 jam dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi Pemeriksaan kesehatan oleh dokter, dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi Kadar vitamin B12 serum ditentukan dengan AxSYM system (Abbott Laboratories USA 2005) Pengukuran dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi

9 Kadar Hemoglobin (Hb) Kadar Hb diukur dengan metode cyanmethemoglobyn juga diukur 2 kali pada awal dan akhir intervensi Kognitif Daya Ingat Daya ingat diukur dengan metode mengingat gambar dan pemberian skor pada setiap gambar, dilakukan 2 kali pada awal dan akhir intervensi Status gizi Berat Badan (BB) Penimbangan anak dilakukan di sekolah, pada awal intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi (alat : timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg) Tinggi Badan (TB) Pengukuran langsung pada anak dilakukan pada awal intervensi dan setiap bulan selama 6 bulan intervensi (alat : microtoise dengan ketelitian 0,1 cm). Penyakit Skor morbiditas Diukur dengan pemberian skor pada jenis penyakit yang diderita anak melalui pemeriksaan dokter, dilakukan 2 kali pada awal sebelum intervensi dan akhir intervensi Validitas dan Kontrol Kualitas Data Untuk menjamin validitas internal data, maka dalam pengumpulan data dilakukan: 1 Wawancara untuk kuesioner karakteristik keluarga, kebiasaan makan dan konsumsi pangan dilakukan oleh peneliti. 2 Uji coba kuesioner dilakukan pada 3 orang ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dan sekolah di Taman Kanak-kanak. Uji coba dilakukan untuk mengetahui lamanya pengisian kuesioner dan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan dapat dimengerti dan dijawab oleh ibu. 3 Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan oleh peneliti dan menggunakan alat yang sama pada setiap pengukuran selama penelitian dan ditera (dinolkan setiap akan mengukur). 4 Pemeriksaan kesehatan anak dilakukan oleh dokter Puskesmas Ciherang. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang sama pada awal dan akhir intervensi.

10 5 Pengambilan darah dilakukan oleh tenaga profesional yaitu laboran yang bertugas di Laboratorium Rumah Sakit PMI Bogor. 6 Gambar yang digunakan untuk pengukuran daya ingat dirancang mulai dari tahap tes kemampuan anak untuk mengenal dan menyebut nama-nama benda yang ditunjukkan, dimaksudkan untuk meminimalkan bias dengan menyamakan persepsi anak terhadap setiap obyek dalam gambar. Setelah gambar dibuat dan sebelum digunakan dilakukan lagi ujicoba pada anak-anak diluar responden terpilih. Sedangkan untuk kontrol kualitas data dilakukan dengan cara : 1 Meneliti kembali kusioner yang sudah diisi saat wawancara 2 Memperbaiki data yang kurang akurat dengan menanyakan kembali pada responden 3 Data yang sudah dientry kemudian dicek ulang dan bila terdapat kesalahan diperbaiki sesuai dengan yang tercantum di kusioner Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh selama penelitian diolah menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 13. Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap antara lain : editing, coding, entry, cleaning, tabulasi data dan analisis statistik. Data karakteristik sosial ekonomi keluarga yeng meliputi umur ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga (pendapatan perkapita dalam keluarga), pengeluaran keluarga untuk pangan dan nonpangan, dan kebiasaan makan anak ditampilkan secara deskriptip (nilai ratarata dan standar deviasi). Demikian juga untuk data kebiasaan makan anak yang diperoleh dari metode semi FFQ, dikelompokkan menurut jenis pangan dan perkiraan jumlah yang dimakan perhari. Konsumsi gizi dihitung berdasarkan kandungan zat gizi meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, asam folat, kalsium, pospor dan zat besi. dalam pangan yang diperoleh dari recall 24 jam dan semi FFQ, menggunakan program Food processor. Keadaan kesehatan ditentukan dari hasil pemeriksaan dokter dengan

11 kriteria sehat dan ada penyakit (jenis penyakit disebutkan). Berdasarkan keadaan kesehatan ditentukan skor morbiditas berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan dokter yang memeriksa contoh dan didasarkan pada berat atau ringannya penyakit serta kemungkinan pengaruhnya terhadap gangguan pencernaan dan penyerapan zat gizi. Penentuan skor sebagai berikut : batuk pilek (skor 50), demam (skor 50), dermatitis (skor 10), telinga atau crumen telinga (skor 10), dan diare (skor 80). Status vitamin B12 ditentukan berdasarkan kadar vitamin B12 serum (Herbert V 1996; Sauberlich HE 1999; Siekmann JH el al 2003; Gibson 2005). sebagai berikut : Defisiensi : serum vitamin B12 < 300 pg/ml Normal : serum vitamin B pg/ml Status anemia didasarkan pada kadar hemoglobin (Hb) berdasarkan kategori yang dibuat Depkes RI (2003) dan Sauberlich HE (1999 untuk anak prasekolah (usia 4-6 tahun) : Anemia : kadar Hb < 11 g/dl Normal : kadar Hb 11 g/dl Status gizi antropometri ditentukan berdasarkan hasil perhitungan Z-skor untuk indeks BB/U dan TB/U Z-skor dihitung dengan menggunakan program Nutrisurvey dan dikategorikan menggunakan baku rujukan NCHS-WHO (WHO 1995). Kategori status gizi sebagai berikut : Untuk indeks BB/U : Gizi buruk : Z-skor < -3 Gizi kurang (underweigth) : - 3 Z-skor < -2 Gizi Baik (Normal) : - 2 Z-skor 2 Gizi lebih : Z-skor 2 Untuk indeks TB/U : Pendek (stunted) : Z-skor - 2 Normal : Z-skor > - 2 Penilaian daya ingat dilakukan dengan memberi skor pada setiap jawaban yang benar dari hasil mengingat kembali obyek dalam gambar yang diperlihatkan sebelumnya. Pemberian skor ditentukan oleh peneliti dengan pembimbing yang

12 didasarkan pada besar kecilnya objek dalam gambar. Penetuan skor dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Penentuan skor ingatan berdasarkan jenis gambar Jenis obyek Gambar Skor masing-masing Besar 1. Rumah 3 2. Tanaman (Pohon) Sedang 1. Pohon pisang, pepaya, talas 5 2. Sepeda 3. Bunga 4. Pintu Kecil 1. Ayam 7 2. Bebek 3. Sapu 4. Pengki 5. Bola 6. Antene TV 7. Baju 8. Kran air Sangat kecil 1. Kupu-kupu 2. Anak ayam 3. Sepatu 4. Sandal 5. Botol 6. Kucing 7. Lampu 9 Uji statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan jenis data pada setiap variabel yang diukur. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (perlakuan dan kontrol) dilakukan uji beda terhadap rata-rata setiap peubah yang diuji dengan menggunakan analisis uji beda Independent-Samples T Test, uji beda rata-rata Compare Means Independent- Samples T Test bila data menyebar normal atau uji beda median dengan analisis Nonparametric Test 2 Independent Samples (Uji Mann-Whiney) bila data tidak menyebar normal. Untuk menganalisis faktor risiko terjadinya defisiensi vitamin B12 digunakan analisis faktor Discriminant Test dengan memasukkan faktorfaktor yang diduga berpengaruh terhadap kadar serum vitamin B12 sebagai hasil tinjauan teoritis, hanya dilakukan untuk data awal penelitian (Mario TP & Sujarweni VW 2006).

13 Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen vitamin B12 terhadap daya ingat. (Uyanto SS 2006), dengan model regresi sebagai berikut : Л Log ( Л ) = ln = β 0 + βx 1 Л exp (β 0 + β x) Л = exp (β 0 + βx) Keterangan : Л = Probabilitas bahwa daya ingat mempunyai respon =1 (diatas skor ratarata) dari respon regresi logistik biner yang mempunyai nilai 0 (dibawah skor rata-rata) dan 1 (diatas skor rata-rata) x = prediktor yaitu suplemen B12 (0=kontrol, 1=Perlakuan) β 0 = Konstanta β = Koefisien regresi untuk peubah x

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah

Lebih terperinci

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS persisten, RCT 2. Zn + Vit,mineral 3. plasebo, durasi 6 bln BB KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BB, PB Zn dan Zn + vit, min lebih tinggi drpd plasebo Kebutuhan gizi bayi yang tercukupi dengan baik dimanifestasikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE. n = Z 2 P (1- P) 18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku konsumsi, dan persepsi remaja putri SMU dan SMK dikaitkan dengan kesiapan reproduksi adalah cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan baseline dari penelitian Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi. dengan judul Studi Pengaruh Pemanfaatan Karoten dari Crude Pal Oil

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2 17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40 15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan

Lebih terperinci

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30) 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data 15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik, yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita 22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN, DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH ZULHAIDA LUBIS

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN, DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH ZULHAIDA LUBIS PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B12 TERHADAP VITAMIN B12 SERUM, HEMOGLOBIN, DAN DAYA INGAT ANAK PRASEKOLAH ZULHAIDA LUBIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Subbagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik serta Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Lebih terperinci

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0. METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling sering dijumpai di seluruh dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang.

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27) METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh 16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di

Lebih terperinci

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )² BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nefrologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang lingkup tempat Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d² 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

IV. METODA PENELITIAN

IV. METODA PENELITIAN 68 IV. METODA PENELITIAN A. Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Lokasi penelitian di Kabupaten Magelang yang merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, protein,

Lebih terperinci

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita 16 KERANGKA PEMIKIRAN Karakteristik sebuah rumah tangga akan mempengaruhi strategi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karakteristik rumah tangga itu antara lain besar rumah tangga, usia kepala rumah tangga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional 37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku 126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika

Lebih terperinci

Bagan Kerangka Pemikiran "##

Bagan Kerangka Pemikiran ## KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Di susun oleh : Ai Nurhayati GMK - A.5633 Komisi Pembimbing Ketua : Prof.Dr. Ir. Hardinsyah, MS Anggota: Prof.DR.Ir. Hidayat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan antara status pekerjaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional ~t~tdy dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Bina Insani Bogor, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

-LATAR BELAKANG- Akan menurunkan kemampuan fisik dan prestasi akademik. Upaya pemerintah: suplementasi zat besi

-LATAR BELAKANG- Akan menurunkan kemampuan fisik dan prestasi akademik. Upaya pemerintah: suplementasi zat besi PENGEMBANGAN MODEL PERBAIKAN ANEMIA GIZI BESI DI SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DR.IR. DODIK BRIAWAN, MCN DR.IR. SITI MADANIJAH, MS DR. FITRAH ERNAWATI, MSc SEAFAST Center LPPM - Institut

Lebih terperinci

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi 57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial

Lebih terperinci

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil 13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi

Lebih terperinci

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita 17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara jumlah zat gizi pada makanan balita, frekuensi makan balita, jenis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi antropometri 3.2 Tempat

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol 15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kalsium, frekuensi konsumsi sumber kalsium anak, frekuensi konsumsi

BAB IV METODE PENELITIAN. kalsium, frekuensi konsumsi sumber kalsium anak, frekuensi konsumsi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional di mana variable dependen dan variable independent

Lebih terperinci

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi 20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

Lebih terperinci

Kehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan

Kehamilan : - Usia ibu - Umur kehamilan - Jarak Kelahiran - Gravida. Sosial Ekonomi - Pendapatan - Pendidikan - Pengetahuan 27 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting untuk ditanggulangi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Anemia pada ibu hamil adalah salah satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat 24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kuantitatif dengan desain crosssectional, yaitu penelitian dengan satu kali pengamatan pada suatu waktu tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome

Lebih terperinci