BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN"

Transkripsi

1

2 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2015 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016

3

4 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 Laporan Kinerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian ( BB- Pascapanen) Tahun 2015 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunannya mengacu pada Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan media komunikasi pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada para pengguna yang dibuat sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BB- Pascapanen berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun Semoga laporan ini dapat memenuhi harapan masyarakat dan dalam rangka membangun kinerja khususnya dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan Iptek pascapanen pertanian. KATA PENGANTAR Bogor, Januari 2016 Plt. Kepala Balai Besar, Dr. Dedi Nursyamsi, MAgr. iii

5 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 ix

6 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... Ikhtisar Eksekutif... BAB I. PENDAHULUAN... BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Strategis Perjanjian Kinerja... BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Kinerja Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Keuangan... BAB IV. PENUTUP... Lampiran... iii v vi vii ix v

7 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 DAFTAR TABEL Tabel 1. Target dan rencana kinerja tahunan BB - Pascapanen tahun 2015 Halaman Tabel 2. Perjanjian Kinerja (PK) BB-Pascapanen TA Tabel 3. Matriks tingkat capaian kinerja BB-Pascapanen TA Tabel 4. Target dan realisasi capaian indikator kinerja 1 tahun Tabel 5. Perbandingan capaian indikator kinerja 1 tahun 2015 dengan tahun Tabel 6. Perbandingan capaian indikator kinerja 1 tahun 2015 dengan target pada Renstra Tabel 7. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 2 tahun Tabel 8. Perbandingan capaian indikator kinerja 2 tahun 2015 dengan Tabel 9. Perbandingan capaian indikator kinerja 2 tahun 2015 dengan target pada Renstra Tabel 10. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 3 tahun Tabel 11. Perbandingan capaian indikator kinerja 3 tahun 2015 dengan tahun Tabel 12. Perbandingan capaian indikator kinerja 3tahun 2015 dengan target pada Renstra Tabel 13. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 4 tahun Tabel 14. Kelompok tani/ud yang telah menggunakan unit revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK) Tabel 15. Kelompok tani yang telah menggunakan unit revitalisasi penanganan pascapanen jagung dan kedelai Tabel 16. Pagu dan realisasi anggaran BB-Pascapanen tahun 2015 masing- vi masing indikator kinerja... 45

8 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Struktur Organisasi BB-Pascapanen... Lampiran 2. Sumberdaya Manusia dan Anggaran BB-Pascapanen... Lampiran 3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun Lampiran 4. Perjanjian Kinerja Tahun Lampiran 5. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun Lampiran 6. Pengukuran Kinerja Tahun Lampiran 7. Produk yang Dihasilkan dari Indikator Kinerja Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) Lampiran 8. Dokumen (foto) kegiatan pada Indikator Kinerja Model Agrobioindustri Terpadu Lampiran 9. Dokumen (foto) kegiatan pada Indikator Kinerja Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian Lampiran 10. Dokumen (foto) kegiatan pada Indikator Kinerja Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai... Lampiran 11. Dokumen (foto) kegiatan yang menghasilkan outcome Lampiran 12. Dokumen (Foto) Kinerja Lainnya (Kegiatan Diseminasi Teknologi, Kerjasama dan Penghargaan) Lampiran 13. Komposisi Pagu Anggaran DIPA Tahun 2015 dan Realisasi PNBP Jasa Laboratorium vii

9 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 viii

10 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam kurun waktu BB-Pascapanen menetapkan tujuan sebagai berikut: a) Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika; b) Menyusun rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan; c) Melaksanakan diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional; dan d) Menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu adalah sebagai berikut: a) Tersedianya teknologi pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika; b) Tersedianya rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan; c) Meningkatnya diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional; d) Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). BB-Pascapanen telah menetapkan satu sasaran strategis, yang diukur dengan empat indikator kinerja sasaran, yaitu : a) Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan), b) Model Agrobioindustri Terpadu, c) Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian, dan d) Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan membandingkan antara target dan capaian, seluruh indikator kinerja sasaran tersebut dapat dicapai dengan kategori berhasil (capaian 100%). Hal tersebut menunjukkan bahwa BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Indikator kinerja sasaran Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) berhasil memperoleh 16 teknologi sesuai target, yang meliputi : ix

11 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 a) Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter); b) Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter); c) Teknologi fermentasi untuk peningkatan flavour kakao; d) Teknologi pengolahan kakao (bubuk dan cokelat bar); e) Teknologi produksi starter siap pakai yoghurt probiotik; f) Teknologi produksi yoghurt powder probiotik diperkaya nano vitamin A; g) Teknologi pengolahan pisang off grade; h) Teknologi penanganan segar rambutan untuk ekspor; i) Teknologi produksi biokomposit dari pati termoplastis untuk kemasan ramah lingkungan; j) Teknologi produksi biofoam dari biomassa pertanian untuk kemasan ramah lingkungan; k) Pupuk majemuk berbasis nano untuk tanaman padi; l) Nano-silika dari limbah sekam padi untuk aplikasi pada industri pangan, m) Premix nano-nutrien dan nano-bioselulosa dari air kelapa untuk fortifikan pada aneka pangan; o) Teknologi pengolahan beras indeks glikemik rendah (IGR) organik; p) Teknolologi pengolahan beras berkualitas premium dan pengolahan limbahnya, q) Teknologi produksi bioetanol dari limbah tongkol jagung pada skala pilot (200 liter). Indikator kinerja sasaran Model Agrobioindustri Terpadu berhasil memperoleh 2 model sesuai target, yang meliputi :a) Model bioindustri jagung yang menghasilkan grit (berasan jagung) dan tepung jagung bermutu tinggi; dan b) Model pertanian bioindustri sagu di Kabupaten Sorong Selatan. Indikator kinerja sasaran Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen Pertanian berhasil memperoleh 4 rekomendasi kebijakan sesuai target, yang meliputi :a) Rekomendasi penyediaan dan pemanfaatan pangan lokal berkelanjutan untuk memperbaiki status gizi masyarakat dan ketahanan pangan; b) Rekomendasi kebijakan pengendalian mikotoksin (aflaktoksin) pada pala; c) Rekomendasi kebijakan pengendalian kontaminan logam berat pada kakao; dan d) Rekomendasi pemanfaatan padi varietas unggul berdasarkan karakteristik fisikokimianya. Indikator kinerja sasaran Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil, Penanganan Pascapanen Jagung dan Kedelai berhasil memperoleh 1 model sesuai target, yaitu : Model Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) untuk peningkatan x

12 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 rendemen dan mutu beras serta penurunan susut hasil jagung dan kedelai. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didukung oleh berbagai faktor, yaitu sumberdaya manusia (peneliti dan teknisi) sebagai penghasil teknologi, sumberdaya sarana dan prasarana penelitian serta sumberdaya anggaran. Dari aspek tata kelola, BB-Pascapanen telah menyelaraskan sistem manajemennya dengan standar manajemen penelitian yang ditetapkan oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) untuk meningkatkan jaminan mutu hasil litbang, termasuk didalamnya aspek monitoring dan evaluasi. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain : a) Ketersediaan bahan baku penelitian yang sangat tergantung pada musim panen; b) Pengadaan bahan kimia spesifik yang sulit diperoleh dan harus inden sehingga perlu waktu yang agak lama; c) Jadwal pemakaian beberapa peralatan laboratorium dan analisis sangat padat sehingga terjadi antrian pemakaian; dan d) Pembayaran jasa analisis laboratotium oleh customer banyak yang terlambat sehingga mengganggu pencapaian target PNBP. Beberapa kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan telah diupayakan untuk diatasi, dan langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut dapat dijadikan langkah antisipatif dalam mengatasi hambatan dan kendala yang mungkin dihadapi pada pelaksanaan kegiatan tahun mendatang. Langkah-langkah yang telah dilaksanakan tersebut, yaitu : a) Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan secara cermat; b) Mempertimbangkan musim panen dan memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (panen awal dan akhir tahun); c) Meningkatkan kompetensi SDM peneliti dan teknisi dalam rangka pencapaian sasaran mutu yang diharapkan; d) Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kegiatan; dan e) Menetapkan kebijakan pembayaran di muka untuk jasa analisis laboratorium. Untuk membiayai operasional, TA BB-Pascapanen mendapat anggaran sebesar Rp ,-. DIPA BB-Pascapanen pada TA mengalami beberapa kali revisi anggaran, baik penambahan maupun pengurangan. Penambahan anggaran karena BB-Pascapanen mendapat tugas tambahan untuk melaksanakan kegiatan strategis, yaitu : 1) Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi Upsus, TSP dan TTP, dan 2) Model revitalisasi PPK serta xi

13 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Sedangkan revisi pengurangan anggaran digunakan untuk pembayaran tunjangan kinerja. Secara keseluruhan realisasi anggaran BB-Pascapanen sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp ,- (96,98%), yang terdiri atas pegawai 98,05%, belanja barang 95,73%, dan belanja modal 99,41%. Pagu anggaran tahun 2015 untuk 4 (empat) indikator kinerja yang ada pada perjanjian kinerja (PK) bekisar antara Rp Rp Realisasi anggaran untuk masing-masing indikator kinerja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 96,86 98,39%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan output yang direncanakan dapat dihasilkan dengan baik. xii

14 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 BAB I. PENDAHULUAN Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) merupakan salah satu unit kerja yang berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian. Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 36/Permentan /OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003, BB-Pascapanen mempunyai tugas yaitu melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang tertuang dalam SK Menteri Pertanian tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi: 1) Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan pelaporan litbang teknologi pascapanen, 2) Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian, 3) Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru, 4) Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia dan biologi hasil pertanian, 5) Pelaksanaan penelitian keamanan pangan hasil pertanian dan pengembangan mutu pascapanen produk pertanian, 6) Pelaksanaan analisis kebijakan pascapanen pertanian, 7) Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian, 8) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian, 9) Pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian, dan 10) Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan perlengkapan BB - Pascapanen. Berbagai dinamika lingkungan strategis antara lain semakin meningkatnya permintaan terhadap komoditas pertanian karena pesatnya pertumbuhan penduduk, semakin langkanya energi fosil, perubahan iklim, semakin cepatnya alih fungsi lahan serta adanya persaingan bahan baku untuk pangan, pakan, serat, dan energi telah diantisipasi oleh Kementerian Pertanian dengan menyusun Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) Dalam SIPP tersebut tergambar visi pembangunan pertanian ke depan yaitu Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dari sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika. Dari visi ini, nampaknya ada beberapa kata kunci penting seperti bioindustri, 1

15 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 berkelanjutan, pangan sehat, dan nilai tambah yang berkaitan erat dengan BB- Pascapanen, sehingga kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen ke depan harus diarahkan pada hal tersebut. Untuk itu, BB-Pascapanen perlu terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner melalui optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya penelitian yang dimiliki. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 36/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013, BB- Pascapanen memiliki struktur organisasi yang terdiri atas tiga Bagian/Bidang dengan tujuh Sub Bagian/Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional (Lampiran 1). Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Peneliti, Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, dan Pustakawan. Kelompok jabatan fungsional peneliti terdiri atas tiga kelompok peneliti (kelti) berdasarkan bidang masalah yaitu Kelti Teknologi Biomaterial, Kelti Teknologi Bioprosesing dan Kelti Teknologi Disain Proses dan Biosistem, yang ditetapkan dengan SK Kepala Nomor 23/Kpts/KP.460/I/1/2014 tanggal 7 Januari Surat Keputusan tersebut merupakan penyempurnaan dari SK Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 62/Kpts/KP.460/I/5/08 tanggal 15 Mei 2008 tentang Pembentukan Kelompok Peneliti pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian dalam rangka mengantisipasi dinamika lingkungan strategis, khususnya perkembangan Iptek yang sangat pesat. Sumberdaya Manusia. Dalam upaya mewujudkan BB-Pascapanen sebagai pranata penelitian dan pengembangan yang terakreditasi dan mampu berperan sebagai inisiator teknologi pascapanen yang diakui pada skala nasional dan internasional, BB-Pascapanen telah memperoleh akreditasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2010 dan akreditasi KNAPPP sejak tahun Untuk penerapan dan pelaksanaan akreditasi ini diperlukan dukungan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, profesional dan amanah. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi SDM BB-Pascapanen untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. BB-Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen pertanian. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan BB-Pascapanen yang terakreditasi secara berkelanjutan serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Pembinaan SDM 2

16 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 antara lain dilakukan dengan mendorong setiap pegawai untuk memasuki jenjang fungsional sebagai peneliti dan teknisi litkayasa, meningkatkan kegiatan pelatihan internal serta melaksanakan kegiatan seminar secara berkala. Pengembangan SDM dilakukan pula dengan cara memberikan kesempatan kepada pegawai BB- Pascapanen untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 2015, jumlah pegawai BB-Pascapanen sebanyak 137 orang. Dari sisi kuantitas, jumlah pegawai BB-Pascapanen mengalami penurunan dikarenakan banyak pegawai yang memasuki masa pensiun dan beberapa pegawai meninggal dunia, sedangkan penerimaan pegawai baru sangat terbatas. Jabatan fungsional di BB-Pascapanen terdiri atas jabatan fungsional peneliti, teknisi litkayasa, arsiparis, pustakawan, dan fungsional umum. Kelompok jabatan fungsional peneliti berjumlah 56 orang, terdiri atas Peneliti Utama 9 orang (sebanyak 3 orang merupakan Profesor Riset), Peneliti Madya 14 orang, Peneliti Muda 17 orang, dan Peneliti Pertama 16 orang. Dari jumlah tenaga fungsional peneliti terdapat 4 orang yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. Kelompok fungsional teknisi litkayasa berjumlah 16 orang, yang terdiri atas Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4 orang dan Teknisi Likayasa Pelaksana 12 orang. Selain itu terdapat jabatan fungsional lain, yaitu 1 orang arsiparis dan 1 orang pustakawan. Komposisi pegawai BB-Pascapanen berdasarkan pendidikan dan jabatan fungsional disajikan pada Lampiran 2. Sumberdaya Sarana/Prasarana. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BB-Pascapanen memiliki sarana penelitian berupa laboratorium penelitian/pengujian dan laboratorium pengembangan yang berlokasi di Bogor dan Karawang. Laboratorium penelitian/pengujian di Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi, terdiri atas laboratorium kimia, fisik, mikrobiologi, organoleptik, dan laboratorium nanoteknologi. Laboratorium di Karawang merupakan laboratorium fisik untuk komoditas padi dan serealia lainnya. Laboratorium penelitian/pengujian BB-Pascapanen telah mendapatkan Akreditasi ISO 17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji terakreditasi yang mengimplementasikan SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan Nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli 2007 untuk ruang lingkup pengujian penetapan sifat amilografi. Dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu kepada customer baik internal maupun eksternal, laboratorium 3

17 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 pengujian BB-Pascapanen telah mendapatkan perluasan ruang lingkup pengujian berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional Nomor 374/3.a2/LP/01/12 tanggal 30 Januari 2012, yang terdiri atas uji proksimat biskuit, gula total untuk makanan dan minuman, pengawet benzoat dan sorbat untuk minuman serta mutu gabah dan beras. Laboratorium nanoteknologi saat ini telah memiliki peralatan dengan presisi sangat tinggi, diantaranya Transmission Electron Microscope (TEM), Scanning Electron Microscope (SEM), Particle Size Analyzer, X-Ray Difraction (XRD), Differential Scanning Colorimetry (DSC), NanoSpray Dryer, Ultrafine Grinder, Nanomilling, High Pressure Homogenizer (HPH), ultrasonik, dan lain-lain. Laboratorium nanoteknologi ini difokuskan pada pangan dan pertanian. Laboratorium pengembangan terdiri dari laboratorium penanganan bahan dan pengolahan. Laboratorium penanganan bahan memiliki unit penanganan segar komoditas tanaman pangan (serealia, aneka kacang, aneka umbi), hortikultura (buah, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka), dan peternakan (daging, susu dan telur). Laboratorium pengolahan memiliki unit pengolahan rerotian dan mi, pengolahan minuman, pengolahan tahu, ekstraksi bahan aktif dan minyak atsiri, pengolahan daging dan susu serta unit pengemasan produk. Pada tahun 2014, telah dilakukan penguatan laboratorium pengembangan di Karawang melalui pengembangan Unit Bioindustri Padi, yang meliputi Unit Penggilingan Padi Skala 2 ton, Unit Pengolahan Beras Indeks Glikemik Rendah (IGr), dan unit pengolahan limbahnya. Pengembangan laboratorium BB-Pascapanen terus dilakukan baik di Bogor maupun Karawang, sebagai upaya mengikuti pesatnya perkembangan Iptek bidang pascapanen, perubahan isu global, serta semakin pentingnya posisi dan peran pascapanen dalam pembangunan agroindustri nasional, sehingga BB-Pascapanen diharapkan semakin berperan nyata dan menjadi trend setter atau center of excellent di bidang pascapanen hasil pertanian pada tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ketersediaan laboratorium tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebagai bentuk optimalisasi aset negara untuk kepentingan pembangunan nasional. Sumberdaya Keuangan. Sumberdaya keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Selama periode , BB-Pascapanen mengelola dana DIPA yang terus meningkat (Lampiran 2). Anggaran pada TA merupakan tertinggi selama periode Hal ini karena pada TA

18 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 dilakukan peningkatan sarana dan prasarana litbang (a.l. gedung laboratorium dan peralatan/mesin) sejalan dengan program Badan Litbang Pertanian dalam memasuki kurva kedua (2nd Curve) yaitu meningkatkan sinergisme program serta pengelolaan dan pemanfaatan aset agar lebih berhasil dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian target sukses pembangunan pertanian. Pada TA. 2015, BB-Pascapanen mengelola anggaran DIPA sebesar Rp ,-. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan utama BB-Pascapanen, yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dan kegiatan manajemen (penunjang) lainnya. Kegiatan manajemen lebih ditekankan pada pengelolaan satker yang bersifat rutin dan pelayanan terhadap seluruh pegawai BB-Pascapanen. Selain melalui dana DIPA, anggaran penelitian diperoleh melalui dana non-dipa (kerjasama). Upaya peningkatan pendanaan melalui non-dipa dalam rangka memenuhi pembiayaan penelitian terus dilakukan antara lain melalui peningkatan kerjasama penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian baik dari dalam maupun luar negeri (ACIAR, KKP3N, Ristek Sinas, dll). Tata Kelola. Implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan harus mengedepankan semangat yang berpijak pada sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi perspektif jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based budgeting, dan medium term expenditure frame work. Untuk menjamin tercapainya good governance dan clean government di BB- Pascapanen, pelaksanaan program dan anggaran dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Dalam rangka pelaksanaan SPI untuk mendukung reformasi birokrasi, BB-Pascapanen telah membentuk Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI), menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), serta melakukan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK). BB- Pascapanen telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tanggal 1 Maret 2010 sebagai komitmen dalam melaksanakan penataan aparatur melalui SPI, SOP, Anjab, ABK serta penerapan ISO 9001:2008, yang akan 5

19 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 berdampak pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Akreditasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 telah beberapa kali berhasil diperpanjang dan terakhir pada tahun Selain itu, BB-Pascapanen telah menerapkan manajemen korporasi dan menyelaraskan sistem manajemennya dengan standar manajemen penelitian yang ditetapkan oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) untuk meningkatkan jaminan mutu hasil litbang. BB-Pascapanen mendapatkan akreditasi dari KNAPPP dengan Nomor PLM 040-INA pada tanggal 18 Desember 2013 dengan masa berlaku akreditasi selama 3 tahun. Dalam pelaksanaan SPI, peran monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan secara periodik dan terus menerus sangat penting untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran. Monitoring dilaksanakan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai dari setiap program/kegiatan yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya yaitu rencana kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Evaluasi ditujukan dalam rangka pengawasan dan penilaian terhadap perencanaan, pelaksanan program agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien. Hasil monev menjadi dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyempurnaan kebijakan dan perencanaan pada masa mendatang, serta pelaksanaan program yang sedang berjalan. 6

20 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis Rencana Strategis (Renstra) BB-Pascapanen disusun dalam rangka memenuhi amanat Perpres No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Renstra Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) periode disusun dengan mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian dan Kementerian Pertanian periode serta program Nawacita pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Renstra BB-Pascapanen periode tahun merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan selama lima tahun. Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan perkembangan Iptek dalam lima tahun ke depan. Renstra ini selanjutnya menjadi acuan dan arahan di lingkup BB-Pascapanen dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta manajemensumber daya untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BB- Pascapanen selama kurun waktu a. Visi dan Misi BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan, perubahan paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam jangka panjang Menjadi institusi penelitian dan pengembangan berkelas dunia. Sedangkan visi kurun waktu ditetapkan sebagai berikut: Terwujudnya sistem inovasi pascapanen pertanian dalam rangka memperkokoh fondasi sistem pertanian bioindustri berkelanjutan Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut : 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pascapanen pertanian unggul, 7

21 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 berdaya saing dalam mewujudkan sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan; 2. Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sumber daya penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam menghasilkan sains, teknologi dan inovasi; 3. Mengembangkan jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam rangka penguasaan sains dan teknologi pascapanen dan pemanfaatannya dalam pembangunan pertanian. b. Tujuan Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam kurun waktu BB-Pascapanen menetapkan tujuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika; 2. Menyusun rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan; 3. Melaksanakan diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional; 4. Menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). c. Sasaran Sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya teknologi pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan terutama melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika; 2. Tersedianya rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian bio-industri berkelanjutan; 3. Meningkatnya diseminasi teknologi pascapanen serta kerjasama nasional dan internasional; 4. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). 8

22 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 Untuk mencapai sasaran BB-Pascapanen tahun , maka disusun langkah operasional berupa rencana tindak pembangunan jangka menengah BB- Pascapanen tahun Dalam rencana tindak pembangunan jangka menengah tersebut telah ditetapkan target dan indikator kinerja yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu (Tabel 1), sebagai berikut : Tabel 1. Target dan rencana kinerja tahunan BB-Pascapanen tahun Sasaran Tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika Indikator Kinerja a. Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) b. Jumlah model agrobioindustri terpadu c. Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian Target Total e. Arah Kebijakan dan Strategi Litbang Pascapanen Pertanian Arah kebijakan dan strategi litbang pertanian ke depan disusun dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian melalui peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap perkembangan Iptek. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan sumber daya penelitian secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian, rumusan arah kebijakan litbang pertanian dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori sesuai dengan 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian, yaitu : 1) Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; 2) Peningkatan diversifikasi pangan; 3) 9

23 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan 4) Peningkatan kesejahteraan petani. Arah Kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian Arah kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian meliputi: a. Memperkuat kebijakan biobased teknologi seperti ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal dan energi alternatif untuk mendukung sistem inovasi pascapanen, pengolahan, logistik dan distribusi; b. Mempercepat implementasi kebijakan penciptaan advanced technology (frontier), pemanfaatan biomassa dan limbah organik menuju pertanian zero waste yang ramah lingkungan; c. Mengembangkan sistem litkajibangrap teknologi pascapanen pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian-bioindustri berkelanjutan; d. Merumuskan rekomendasi bahan kebijakan pascapanen pertanian dalam mempercepat penciptaan advanced-biobased technology; e. Meningkatkan scientific recognition dan impact recognition dengan mendorong adopsi teknologi pascapanen pertanian, baik secara nasional maupun internasional; f. Mengembangankan teknologi pascapanen dengan memperhatikan aspek sosio ekonomi pengguna (sosio teknologi pascapanen) g. Mengembangkan teknologi pascapanen dengan memperhatikan perkembangan bioscience dan engineering system, merespon dinamika iklim dan menerapkan teknologi informasi untuk hulu hilir pertanian. Strategi Litbang Pascapanen Pertanian Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun sebagai berikut: a. Menyusun prioritas penelitian, rencana kegiatan penelitian, serta sinkronisasi kegiatan penelitian pascapanen pertanian sesuai dengan kebutuhan stakeholders, termasuk sistem pasar nasional dan internasional dengan menyusun dan menerapkan bussiness plan utuk mendasari perencanaan kegiatan; b. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian secara terpadu dan lintas bidang masalah (biomaterial, bioproses, desain proses dan biosistem) yang mencakup penelitian dasar, terapan dan Model Agroindustri baik berorientasi HaKI maupun public domain; 10

24 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 c. Mengefektifkan sumberdaya peneliti pascapanen melalui pengembangan kegiatan litbang koordinatif lingkup Badan Litbang Pertanian; d. Mengefektifkan penggunaan sumber daya penelitian melalui monitoring dan evaluasi, sistem pengendalian internal (SPI) serta mengimplementasikan standar pranata litbang baik nasional maupun internasional seperti KNAPPP, ISO , SNI ISO/IEC 17025:2008; e. Meningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya penelitian pascapanen pertanian sesuai dengan perkembangan Iptek, Sistem Akuntansi Instansi, SIMAK-BMN dan dinamika lingkungan strategis lainnya; f. Memanfaatkan advanced technology untuk mempercepat penciptaan inovasi teknologi pascapanen pertanian mendukung pengembangan sistem pertanianbioindustri berkelanjutan; g. Meningkatkan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian melalui media/sarana publikasi (jurnal, buletin, buku teknologi, poster, leaflet, gerai, media elektronik dan jejaring sosial), kegiatan promosi (business meeting, pameran dan ekspose), pengiriman tenaga ahli/narasumber, dan pertemuan ilmiah. h. Membangun dan mengembangkan kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian melalui jejaring publicprivate partnership (PPP) dengan lembaga nasional seperti Dirjen Teknis, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset Nasional, Swasta dan lembaga internasional seperti IRRI, ACIAR, FAO, CIGR. f. Kegiatan Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen difokuskan untuk menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung pencapaian target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala laboratorium, pilot maupun skala komersial. Untuk menciptakan teknologi skala komersial akan dilakukan difusi, diseminasi, kerjasama penelitian dan kemitraan. Penelitian penanganan segar dan pengolahan produk pertanian akan menerapkan iptek mutakhir antara lain teknologi nano, bioprosesing, teknologi nondestructive dan bioprosesing untuk menghasilkan produk baru, formulasi baru, bahan aktif, anti mikroba, anti-senesence, sediaan enzim dan kemasan aktif serta produk baru lainnya yang inovatif. 11

25 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 Selain kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan inovasi teknologi, juga akan dilakukan kegiatan analisis kebijakan untuk menghasilkan rumusan kebijakan di bidang pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi pemangku kepentingan Perjanjian Kinerja Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, pada TA BB-Pascapanen telah menetapkan target yang akan dicapai dalam bentuk perjanjian kinerja. Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisi penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja tersebut terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian kinerja TA disusun setelah disetujui dan diterbitkannya DIPA TA berdasarkan RKT yang disusun pada tahun sebelumnya (tahun 2014). Namun demikian, target pada perjanjian kinerja TA mengalami peningkatan pada dua indikator kinerja, yaitu indikator kinerja teknologi pascapanen meningkat dari 13 pada RKT menjadi 16 pada perjanjian kinerja dan indikator kinerja rekomendasi kebijakan meningkat dari 3 pada RKT menjadi 4 pada perjanjian kinerja. Selain itu, terdapat penambahan indikator kinerja baru, yaitu model revitalisasi penggilingan padi kecil (PPK) dan penanganan pascapanen jagung dan kedelai sebanyak 1 model. Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis Badan Litbang Pertanian yang ditugaskan kepada BB-Pascapanen. Dari kegiatan ini diharapkan diperoleh model revitalisasi PPK untuk meningkatkan rendemen dan mutu beras serta model revitalisasi penanganan pascapanen jagung dan kedelai untuk menekan susut hasil yang selanjutnya diharapkan menjadi model untuk direplikasi di lokasi lainnya. Perjanjian kinerja BB-Pascapanen TA disahkan oleh Kepala BB-Pascapanen dan Kepala Badan Litbang Pertanian pada bulan Maret Perjanjian kinerja BB-Pascapanen TA didukung oleh anggaran yang berjumlah Rp ,-. Namun selama pelaksanaan kegiatan TA. 2015, pagu anggaran BB-Pascapanen mengalami revisi menjadi Rp ,-. Revisi tersebut karena adanya penggeseran alokasi anggaran untuk pembayaran tunjangan kinerja. Perjanjian kinerja BB-Pascapanen TA disajikan pada Tabel 2. 12

26 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 Tabel 2. Perjanjian Kinerja (PK) BB-Pascapanen TA Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian - bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Jumlah model agrobioindustri terpadu Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian Model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pascapanen jagung dan kedelai 16 teknologi 2 model 4 rekomendasi 1 model 13

27 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun

28 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja BB-Pascapanen senantiasa berupaya meningkatkan akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan dengan menggunakan indikator kinerja yang meliputi efisiensi masukan (input), kualitas perencanaan dan pelaksanaan (proses) dan keluaran (output). Metode yang digunakan dalam pengukuran pencapaian kinerja sasaran adalah membandingkan antara target indikator kinerja setiap sasaran dengan realisasinya. Berdasarkan perbandingan tersebut dapat diperoleh informasi capaian kinerja setiap sasaran pada tahun Informasi ini menjadi bahan tindak lanjut untuk perbaikan perencanaan dan dimanfaatkan untuk memberi gambaran kepada pihak internal dan eksternal mengenai sejauh mana pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan tujuan, misi, dan visi BB-Pascapanen. Pada Renstra tahun , BB-Pascapanen telah menetapkan 1 (satu) sasaran yang akan dicapai. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran. Berdasarkan data hasil akhir kegiatan lingkup BB- Pascapanen, capaian indikator kinerja sasaran kegiatan utama BB-Pascapanen tahun 2015 disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan tabel tersebut, capaian indikator kinerja sasaran BB-Pascapanen tahun 2015 rata-rata sebesar 100% atau termasuk dalam kategori berhasil. Penetapan kategori keberhasilan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah disepakati oleh seluruh unit eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Empat kategori keberhasilan dalam pengkuran kinerja sasaran, yaitu : 1) sangat berhasil jika capaian> 100%; 2) berhasil jika capaian %; 3) cukup berhasil jika capaian 60-79%; dan tidak berhasil jika capaian 0-59%. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didukung oleh berbagai faktor, yaitu sumberdaya manusia (peneliti dan teknisi) sebagai penghasil teknologi, sumberdaya sarana dan prasarana penelitian serta sumberdaya anggaran. Dari aspek tata kelola, BB-Pascapanen telah menyelaraskan sistem manajemennya dengan standar manajemen penelitian yang ditetapkan oleh Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) untuk meningkatkan jaminan mutu hasil litbang, termasuk didalamnya aspek monitoring dan evaluasi. 15

29 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 Tabel 3. Matriks tingkat capaian kinerja BB-Pascapanen TA No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Uraian Target Realisasi Persentase (%) 1. Tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Jumlah model agrobioindustri terpadu Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian Model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pascapanen jagung dan kedelai 16 Teknologi 2 Model 4 Rekomendasi 1 Model 16 Teknologi 2 Model 4 Rekomendasi 1 Model Penerapan monitoring dan evaluasi kegiatan litbang pascapanen dilakukan secara periodik mulai tahap perencanaan hingga tahap akhir kegiatan, sehingga fungsi pengawasan pada setiap tahapan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerjanya secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan beserta kendala dan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, kemungkinan tidak tercapainya target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal. 16

30 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Evaluasi dan analisis capaian kinerja BB-Pascapanen tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran : Tersedianya teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam upaya mendukung sistem pertanian-bioindustri berkelanjutan, antara lain melalui pemanfaatan nanoteknologi, iradiasi, bioprosesing dan bioinformatika Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran, yaitu : 1) Jumlah teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan), 2) Jumlah model agrobioindustri terpadu, 3) Jumlah rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen pertanian, dan 4) Model revitalisasi penggilingan padi kecil dan penanganan pascapanen jagung dan kedelai. Indikator Kinerja 1 : Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) Pencapaian target indikator kinerja sasaran Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan data realisasi indikator kinerja tersebut, pada tahun 2015 BB-Pascapanen berhasil memperoleh 16 teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) dari 16 teknologi yang ditargetkan (realisasi 100%), atau termasuk dalam kategori berhasil. Anggaran yang dialokasikan untuk mencapai indikator kinerja ini sebesar Rp , sedangkan realisasinya sebesar Rp (98,39%) yang melibatkan sumberdaya peneliti dan teknisi sebanyak 96 orang. Tabel 4. Target dan realisasi capaian indikator kinerja 1 tahun 2015 Indikator Kinerja Target (teknologi) Realisasi (teknologi) Persentase (%) Teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Pada Renstra BB-Pascapanen terjadi perubahan indikator kinerja dengan menggabungkan 3 (tiga) indikator kinerja teknologi pada Renstra menjadi 1 (satu) indikator kinerja teknologi pada Renstra , yaitu indikator kinerja Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan). Indikator 17

31 Laporan Kinerja BB- Pascapanen Tahun 2015 kinerja yang baru pada Renstra yaitu indikator Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Pascapanen dan Model Agrobioindustri Terpadu. Hal ini mengacu pada SK Menteri Pertanian terbaru, yaitu Surat Keputusan No. 36/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BB-Pascapanen dimana salah satu tugas dan fungsinya adalah melaksanakan analisis kebijakan pascapanen pertanian, sedangkan indikator model agrobioindustri terpadu dilaksanakan sesuai dengan amanat pada Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) Tabel 5 menyajikan perbandingan target dan realisasi capaian indikator kinerja Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) setiap tahun selama periode tahun Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, target dan realisasi capaian tahun 2015 sedikit lebih rendah dari tahun 2013 dan Hal ini karena sebagian dari anggaran kegiatan litbang pascapanen digunakan untuk melaksanakan kegiatan analisis kebijakan yang akan menghasilkan rekomendasi kebijakan pengembangan pascapanen dan kegiatan membangun model agrobioindustri terpadu yang keduanya belum dikerjakan pada Renstra Tabel 5. Perbandingan capaian indikator kinerja 1 tahun 2015 dengan tahun Indikator Kinerja Teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Target : Renstra *) Renstra Teknologi Realisasi : - Teknologi *) Catatan : Jumlah teknologi gabungan dari 3 indikator kinerja pada Renstra Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Renstra Realisasi capaian indikator kinerja Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) pada tahun 2015 sebanyak 16 teknologi atau 18,82% dari total target pada Renstra Jika dibandingkan dengan target tahunan (tahun 2015) maka jumlah teknologi yang dihasilkan tersebut melebihi target (123,08%) (Tabel 6). Hal ini karena adanya peningkatan target pada dokumen perjanjian kinerja tahun 2015 menjadi 16 teknologi dari target awal pada dokumen Renstra sebanyak 13 teknologi. Hal ini karena meningkatnya jumlah anggaran pada tahun

32 Laporan Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2015 Tabel 6. Perbandingan capaian indikator kinerja 1 tahun 2015 dengan target pada Renstra Indikator Kinerja Teknologi pascapanen (penanganan dan pengolahan) Target Renstra Tahun Total 2015 Realisasi Tahun 2015 Persentase Terhadap (%) Tahun Total ,08 18,82 Secara lengkap rincian kegiatan dan output teknologi yang dihasilkan pada indikator kinerja sasaran Teknologi Pascapanen (Penanganan dan Pengolahan) tahun 2015,sebagai berikut : a. Teknologi Pengolahan Sorgum Manis Mendukung Pengembangan Pertanian Bioindustri (2 Teknologi) Nira batang sorgum manis selain untuk bahan baku pengolahan gula kristal, berpotensi pula untuk diolah menjadi gula cair. Kelebihan gula cair dibandingkan gula kristal antara lain rendemen lebih tinggi, lebih mudah larut, proses produksi dan biaya pengolahan lebih murah. Selain nira batang sorgum manis, pati biji sorgum dapat dimanfaatkan untuk produksi gula karena komposisi pati sorgum tersebut sangat berpotensi sebagai sumber gula cair. Target kegiatan penelitian ini telah tercapai dengan diperolehnya output 2 (dua) teknologi, yaitu : 1) Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter), dan 2) Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter). Teknologi produksi gula cair dari sorgum manis skala pilot (50 liter). Pemanasan nira menggunakan vacuum evaporator dengan penambahan enzim α amylase 1,0 ml/liter pada kondisi ph 7 dan arang aktif 1 % menghasikan gula o cair dengan rendemen 62,1%, nilai TPT 57,7 Brix, dan kadar gula total 54,6% serta kadar logam yang rendah. Teknologi produksi gula cair dari pati biji sorgum manis skala pilot (50 liter). Pati biji sorgum manis diencerkan dengan perbandingan 1:4, dipanaskan dengan vacuum evaporator, penambahan enzim (α amylase 1,2% + glukoamilase o 1,2%) menghasilkan gula cair dengan rendemen 83%, TPT 56,3 Brix, dan kadar gula total 52,7%. 19

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 20 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 20 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Sasaran Strategis Lampiran 6 PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 Indikator Kinerja Terget (teknologi) Realisasi (teknologi) (1) (2) (3) (4) (5) Terciptanya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai Instruksi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan mekanisasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIN) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIN) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIN) TAHUN 2016 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN YOGYAKARTA BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALITBANGTAN YOGYAKARTA

LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALITBANGTAN YOGYAKARTA LAPORAN KINERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALITBANGTAN YOGYAKARTA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALITBANGTAN YOGYAKARTA BADAN LITBANG PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan :

Lebih terperinci

RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, FEBRUARI 2014

RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, FEBRUARI 2014 RUMUSAN SEMENTARA RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, 11 12 FEBRUARI 2014 Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Serpong telah menyelenggarakan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

ANGGARAN Rp. 870,96 Miliar Rp. 766,58 Miliar Rp. 4,53 Miliar Rp. 99,85 Miliar

ANGGARAN Rp. 870,96 Miliar Rp. 766,58 Miliar Rp. 4,53 Miliar Rp. 99,85 Miliar Anggaran Kerangka operasional dalam pelaksanaan sistem penganggaran terpadu terintegrasi pada jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified bugdet, performance based

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

dalam penyusunan penganggaran sebagai suatu sistem yang mengatur proses

dalam penyusunan penganggaran sebagai suatu sistem yang mengatur proses Sarana dan Prasarana Anggaran Sistem Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam penyusunan penganggaran sebagai suatu sistem yang mengatur proses Lembaga jumlah (RKA-K/L)

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Rencana Strategis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Kementerian Pertanian Kata Pengantar dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ke depan semakin Visi Balitbangtan sebagai l Kepala Balitbangtan Dr. Haryono i DAFTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen Bab I Pendahuluan Berbagai dinamika lingkungan strategis seperti semakin meningkatnya permintaan terhadap komoditas pertanian karena pesatnya pertumbuhan penduduk, semakin langkanya energi fosil, perubahan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal. No.397, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 LOG O Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian Gedung A, Lantai 4, Ruang 442-447 Jalan Harsono RM No. 3 Ragunan,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RINGKASAN. Halaman i. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

RINGKASAN. Halaman i. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016 RINGKASAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci