LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 20 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN CERTIFICATE NUMBER 0/QM/204 CERTIFICATE NUMBER 0/QM/204 KEMENTERIAN PERTANIAN 202 CERTIFICATE NUMBER 0/QM/204 CERTIFICATE NUMBER 0/QM/204

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BB-Pascapanen tahun 20 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan anggaran yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan BB Pascapanen. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran capaian kinerja BB Pascapanen yang sebenarnya sehingga dapat diketahui sejauh mana BB Pascapanen mampu mengelola sumber daya secara efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas kinerja. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini. Saran perbaikan dan masukan bagi penyempurnaan LAKIP 20 ini merupakan sumbangan bagi peningkatan kinerja BB Pascapanen pada masa yang akan datang. Bogor, Januari 202 Kepala Balai Besar, Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT LAKIP BB Pascapanen 20 i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.... DAFTAR TABEL.... DAFTAR LAMPIRAN.... IKHTISAR EKSEKUTIF I ii Iii Iv V I. PENDAHULUAN.. II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Rencana Kinerja TA Perjanjian Kinerja... III. AKUNTABILITAS KINERJA BB PASCAPANEN Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun Analisis Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan IV. PENUTUP LAMPIRAN LAKIP BB Pascapanen 20 ii

4 DAFTAR TABEL Tabel Uraian Halaman. Jumlah pegawai BB Pascapanen pada tahun 20 berdasarkan pendidikan Indikator Kinerja Utama BB Pascapanen TA Rencana kinerja tahunan (RKT) BB Pascapanen TA Penetapan kinerja (PK) BB Pascapanen TA Matriks tingkat capaian kinerja BB Pascapanen TA Capaian kinerja kegiatan teknologi pengemasan pepaya mini Capaian kinerja kegiatan teknologi kemasan aktif berbasis (-MCP) Capaian kinerja kegiatan teknologi penanganan segar buah durian Capaian kinerja kegiatan teknologi penerapan irradiasi sinar gamma dan WHT Capaian kinerja kegiatan teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi Capaian kinerja kegiatan teknologi pembuatan snack bars berbasis tepung ubijalar Capaian kinerja kegiatan pengembangan teknologi produksi nasi instan Capaian kinerja kegiatan teknologi proses pembuatan kopi luwak artifisial Capaian kinerja kegiatan teknologi produksi starter mikroba untuk peningkatan mutu biji Kakao 5. Capaian kinerja kegiatan produksi enzim pektinase kasar Capaian kinerja kegiatan formulasi bahan pewarna alami untuk batik Capaian kinerja kegiatan pengembangan produk susu fermentasi kering probiotik dan keju rendah lemak 8. Capaian indikator kinerja utama BB Pascapanen TA Pagu dan realisasi anggaran BB Pascapanen TA 20 berdasarkan sasaran LAKIP BB Pascapanen 20 iii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Uraian Halaman. Rencana Stratejik Tahun Rencana Kinerja Tahunan BB Pascapanen TA Penetapan Kinerja BB Pascapanen TA Pengukuran Kinerja BB Pascapanen TA Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak BB Pascapanen... TA LAKIP BB Pascapanen 20 iv

6 IKHTISAR EKSEKUTIF Visi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) pada tahun 204 adalah Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut BB Pascapanen menyusun misi sebagai berikut : ) Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung ketahanan pangan, 2) Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan produk pertanian, dan 3) Membangun kerjasama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK. Dengan memperhatikan visi dan misi tersebut, tujuan dan sasaran strategis BB Pascapanen tahun adalah meningkatnya inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya domestik mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, yang akan dicapai dengan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen dengan sasaran sebagai beriku t: ) tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya), 2) tersedianya teknologi/produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor, dan 3) tersedianya teknologi/produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Sesuai dengan sasaran yang direncanakan tersebut, target utama yang akan dicapai secara bertahap dalam kurun waktu , adalah : ) 2 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik, 2) 5 teknologi/produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor berupa produk berbasis sumber daya lokal untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, dan 3) 37 teknologi/produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian. Pada TA. 20, tiga target utama tersebut dituangkan kedalam 3 (tiga belas) indikator kinerja sasaran, meliputi : 4 teknologi penanganan segar produk pertanian, 2 teknologi/produk untuk diversifikasi pangan, substitusi pangan impor, dan 7 teknologi/produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Hasil pengukuran pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BB Pascapanen pada TA. 20, menunjukkan bahwa BB Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan capaian indikator utamanya, maka sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Teknologi penanganan segar produk pertanian mencapai 50% dari target, teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor mencapai %, dan teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing mencapai % dari target. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan percapaian sasaran tersebut, antara lain : ) ketersediaan SDM (peneliti, teknisi, dan tenaga LAKIP BB Pascapanen 20 v

7 administrasi) yang memadai; 2) perencanaan program/kegiatan yang memadai; 3) pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang intensif; dan 4) sarana penelitian yang memadai. Hambatan dan kendala yang ditemukan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, adalah : ) perencanaan kurang cermat menyusun analisis risiko untuk mengantisipasi perubahan-perubahan di luar perhitungan normal, seperti : perubahan musim panen, ketersediaan bahan baku yang tergantung musim, perubahan SDM karena tugas belajar atau kondisi lainnya serta penentuan target output yang terlalu tinggi, 2) aspek pelaksanaan seperti adanya hambatan pencairan anggaran karena adanya revisi dan proses lelang serta keterlambatan pengadaan bahan kimia, dan 3) terbatasnya SDM yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa pemerintah yang mejadi prasyarat bagi pejabat/panitia pengadaan. Untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan, ke depan akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : ) merencanakan kegiatan penelitian secara cermat dan realistis, 2) mempersiapkan pelaksanaan kegiatan penelitian secara cermat, 3) menentukan target output dan sasaran secara realistis, 4) merevisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, 4) meningkatkan kapasitas SDM, aset dan dana, dan 5) menyusun analisis dan penanganan risiko yang realistis. LAKIP BB Pascapanen 20 vi

8 BAB I PENDAHULUAN Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) merupakan salah satu unit kerja yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Tugas pokok BB Pascapanen berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.40/2/2003 tanggal 30 Desember 2003 adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang tertuang dalam SK Menteri Pertanian tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi :. Penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan pascapanen, 2. Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian, 3. Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru, 4. Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian, 5. Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian, 6. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian, 7. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian, 8. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian, 9. Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Pascapanen. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, BB-Pascapanen mempunyai (satu) bagian dan 2 (dua) bidang yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, dan Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian serta 3 (tiga) Sub Bagian dan 4 (empat) Seksi. Di samping jabatan struktural tersebut, BB Pascapanen didukung oleh kelompok Jabatan Fungsional (Gambar ). Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa, dan arsiparis. Kelompok jabatan fungsional peneliti terdiri atas dua kelompok peneliti (kelti) yaitu Kelti Teknologi Penanganan Hasil Pertanian dan Kelti Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. LAKIP BB Pascapanen 20

9 Sumberdaya Manusia. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BB Pascapanen perlu dukungan Sumberdaya Manusia (SDM) berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, profesional, dan amanah. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. BB Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen pertanian. Keragaan SDM BB Pascapanen tahun 20, disajikan pada Tabel. Tabel. Jumlah pegawai BB Pascapanen pada tahun 20 berdasarkan pendidikan Jabatan S3 S2 S SM/D3 SLA <SLA Jumlah Peneliti Litkayasa Fungsional lain/arsiparis Non Fungsional (Administrasi) Jumlah Tenaga fungsional peneliti berjumlah 68 orang, terdiri atas : Peneliti Utama 9 orang, Peneliti Madya 9 orang, Peneliti Muda 7 orang, Peneliti Pertama 8 orang, dan Peneliti Non Kelas 5 orang. Jumlah tenaga fungsional teknisi likayasa 20 orang, yang terdiri atas : Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 3 orang, Teknisi Likayasa Pelaksana 7 orang, Teknisi Litkayasa Non Kelas 0 orang. Dari jumlah tenaga fungsional tersebut terdapat 5 orang peneliti yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. Sumberdaya Sarana/Prasarana. BB Pascapanen memiliki sarana penelitian berupa laboratorium pengujian dan laboratorium pengembangan yang cukup memadai, yang berlokasi di Bogor dan Karawang. Laboratorium pengujian di Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi yang memiliki kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, LAKIP BB Pascapanen 20 2

10 fraksinasi, fermentasi serta pengujian mutu dan keamanan produk pangan. Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat fisik dan rheology bahan (aneka tepung) serta analisis mutu gabah dan beras. Laboratorium pengujian BB- Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi ISO 7025:2008 dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli 2007 untuk beberapa ruang lingkup pengujian. Pengembangan laboratorium pengujian kedepan, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, serta memperluas ruang lingkup pengujian yang diakreditasi. Laboratorium pengembangan di Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk turunannya, pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai, bangsal pengolahan sari buah dan produk hilirnya, pengemasan dan canning (produk berbasis buah dan sayuran), serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi kimia dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya (proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras. Pengembangan laboratorium ke depan juga akan diarahkan pada pengembangan teknologi nano khususnya bidang pangan dan pertanian, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan sebagai laboratorium diversifikasi pangan. Sumberdaya Keuangan. Selama periode , BB-Pascapanen mengelola dana DIPA yang terus meningkat berturut-turut sebesar Rp 7,974 milyar (2005), Rp 2,390 milyar (2006), Rp 3,425 milyar (2007), Rp 0,489 milyar (2008), Rp 4,98 milyar (2009), dan Rp 5,965 milyar (200). Pada TA. 20, total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB- Pascapanen sebesar Rp ,00 (Tujuh belas milyar sembilan ratus lima puluh juta seratus empat puluh ribu rupiah). Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan utama BB Pascapanen, yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian, dan kegiatan manajemen (penunjang) lainnya. Kegiatan manajemen lebih ditekankan pada pengelolaan satker yang bersifat rutin dan pelayanan terhadap seluruh pegawai BB Pascapanen. Realisasi penyerapan anggaran BB Pascapanen pada DIPA TA. 20 hingga akhir Desember 20 adalah sebesar Rp ,00 (99,68%), lebih rendah Rp ,00 (0,32%) dibanding dengan target penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 (%). Tata Kelola. Pelaksanaan visi dan misi BB-Pascapanen mengarah pada reformasi birokrasi untuk mewujudkan good governance dan clean government. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) menuntut dilaksanakannya good governance dan clean government. Dalam rangka LAKIP BB Pascapanen 20 3

11 pelaksanaan SPIP untuk mendukung reformasi birokrasi, BB-Pascapanen telah membentuk Satuan Pelaksana Pengendali Intern (Satlak PI), menyusun Standar Operasional dan Prosedur (SOP), serta melakukan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK). BB-Pascapanen telah memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO pada tanggal Maret 200 sebagai komitmen dalam melaksanakan penataan aparatur melalui SPI, SOP, Anjab, ABK serta penerapan ISO , yang akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan SPI, peran monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan secara berkala dan terus menerus sangat penting untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran BB Pascapanen. Monitoring dilaksanakan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai dari setiap program/kegiatan yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK). Evaluasi ditujukan dalam rangka pengawasan dan penilaian terhadap perencanaan, pelaksanan program/kegiatan agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien. Hasil monev dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyempurnaan kebijakan dan perencanaan pada masa mendatang, serta pelaksanaan program/kegiatan yang sedang berjalan. Dokumen Monev dituangkan dalam Laporan Pelaksanaan Monev, SIMMONEV, dan LAKIP. LAKIP BB Pascapanen 20 4

12 Gambar. Struktur Organisasi BB-Pascapanen LAKIP BB Pascapanen 20 5

13 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.. RENCANA STRATEGIS Untuk mengantisipasi perubahan paradigma pembangunan pertanian dan dinamika lingkungan strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BB Pascapanen, khususnya pada periode tahun , diperlukan strategi khusus agar eksistensi dan perannya sebagai lembaga penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dapat diwujudkan, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian. Dengan penetapan Rencana Strategis (Renstra) BB Pascapanen TA sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya, diharapkan kegiatan di lingkup BB Pascapanen dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan berkelanjutan Visi dan Misi BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan berdasarkan kajian orientasi masa depan (future oriented), perubahan paradigma pembangunan pertanian, serta kebutuhan institusi yang profesional. Visi BB-Pascapanen dalam kurun waktu ditetapkan sebagai berikut : Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian. Dalam upaya mewujudkan visi yang telah dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai visi. Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung ketahanan pangan, LAKIP BB Pascapanen 20 6

14 2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan produk pertanian, 3. Membangun kerjasama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK Tujuan dan Sasaran Tujuan Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misinya, dalam lima tahun kedepan BB-Pascapanen menetapkan tujuan sebagai berikut :. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan, 2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing, 3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen. Sasaran Sasaran strategis yang hendak dicapai BB-pascapanen dalam lima tahun kedepan adalah meningkatnya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor, dengan sasaran sebagai berikut :. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya), 2. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor, 3. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. LAKIP BB Pascapanen 20 7

15 2..3. Arah Kebijakan dan Strategi Arah kebijakan dan strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Renstra Badan Litbang Pertanian khususnya yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam upaya peningkatan diversifikasi pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor. Arah Kebijakan Litbang Pascapanen Pertanian Sasaran kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian adalah menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor. Arah kebijakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah :. Memfokuskan penciptaan teknologi dalam rangka diversifikasi pangan, meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, 2. Meningkatkan penguasaan iptek dan kualitas penelitian melalui penerapan teknologi baru dan melakukan penelitian upstream, 3. Meningkatkan kapasitas SDM, sarana/prasarana dan manajemen penelitian yang akuntabel. Strategi Strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam tahun sebagai berikut :. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk pengembangan produk pangan berbasis sumber daya lokal dan penanganan segar produk pertanian, 2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional/internasional dan kemitraan dalam rangka adopsi teknologi, 3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas penelitian serta penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka memacu peningkatan kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan, LAKIP BB Pascapanen 20 8

16 4. Pemanfaatan iptek mutakhir (diantaranya: nanotechnology dan bioprocessing) untuk meningkatan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama BB Pascapanen tahun terkait dengan program penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian yang mencakup kegiatan teknologi penanganan segar produk pertanian; teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor; serta teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing, adalah:. Tersedia dan diadopsinya teknologi penanganan segar produk pertanian, 2. Tersedia dan diadopsinya teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, 3. Tersedia dan diadopsinya produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Secara rinci indikator kinerja utama BB Pascapanen selama tahun dan target capaian kinerja setiap tahun, disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BB Pascapanen TA KEGIATAN SUB KEGIATAN UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian Teknologi penanganan segar produk pertanian Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing TARGET LAKIP BB Pascapanen 20 9

17 2.2. RENCANA KINERJA TA. 20 Kegiatan BB Pascapanen yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dituangkan dalam bentuk Rencana Kinerja Tahunan (RKT 20). Rencana kinerja tahunan memuat sasaran yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan, indikator kinerja, dan rencana tingkat capaian (target). Oleh karena itu, dari rencana kinerja tahunan ini dapat diketahui sejauh mana rencana dan tingkat capaian sasaran untuk menghasilkan teknologi pascapanen pertanian yang memiliki kegunaan dan manfaat bagi pembangunan pertanian, termasuk program yang direncanakan dan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB Pascapanen TA. 20 disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rencana kinerja tahunan (RKT) BB Pascapanen TA. 20 INDIKATOR KINERJA A. Teknologi penanganan segar produk pertanian. Teknologi penanganan segar pepaya mini untuk transportasi laut 2. Prototipe kemasan aktif yang dapat memperlambat kematangan pisang 3. Teknologi penanganan dan penyimpanan buah durian untuk memperpanjang ketahanan segar 4. Teknologi irradiasi sinar gamma dan WHT untuk penanggulangan lalat buah pada mangga B. Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor. Beras jagung termodifikasi yang dapat meningkatkan daya cerna 20% dengan waktu tanak 2 kali lebih cepat 2. Produk makanan padat berkalori tinggi berbasis tepung komposit ubijalar C. Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Produk nasi instan dengan waktu rehidrasi maksimal 4 menit 2. Teknologi proses enzimatis dan fermentasi anaerob untuk menghasilkan biji kopi dengan cita rasa kopi luwak 3. Starter kultur mikroba aktif untuk aplikasi fermentasi pada biji kakao non fermentasi 4. Enzim pektinase kasar untuk mempercepat degradasi kulit buah lada putih 5. Produk pewarna alami batik dengan ketahanan luntur tinggi 6. Susu fermentasi kering probiotik berbasis susu sapi low-grade 7. Keju rendah lemak berbasis susu sapi low-grade TARGET teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi teknologi LAKIP BB Pascapanen 20 0

18 2.3. PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, pada tahun 20 BB Pascapanen telah menetapkan target yang akan dicapai dalam bentuk perjanjian kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Penetapan kinerja ini adalah perjanjian kerja yang merupakan tolok ukur keberhasilan dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja BB Pascapanen pada akhir tahun anggaran 20. Perjanjian kerja (PK) 20 yang dilaksanakan oleh BB Pascapanen disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Penetapan kinerja (PK) BB Pascapanen TA. 20 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing 4 teknologi 2 teknologi/produk 7 teknologi/produk LAKIP BB Pascapanen 20

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN Peran inovasi teknologi pascapanen pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian di Indonesia sangat penting, terutama dalam penyediaan teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor sejalan dengan program 4 (empat) sukses Kementerian Pertanian. Hasil-hasil penelitian dan pengembangan BB Pascapanen telah disebarluaskan melalui berbagai media, seperti : publikasi tercetak dalam bentuk jurnal, prosiding, laporan tahunan, brosur/leaflet, dan buku teknologi. BB Pascapanen juga aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti pameran, pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan ekspose di berbagai daerah baik yang diselenggrakan di internal Badan Litbang Pertanian maupun eksternal. Pada tahun anggaran 20, BB Pascapanen menetapkan (satu) sasaran strategis yang akan dicapai. Sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran. Realisasi sampai dengan akhir tahun 20 menunjukkan bahwa sasaran yang ditetapkan dapat dicapai dengan hasil baik. Secara rinci pencapaian sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut : 3.. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 20 Pengukuran tingkat capaian kinerja BB Pascapanen Tahun 20 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Indikator kinerja sasaran yang digunakan, yaitu teknologi penanganan segar produk pertanian, teknologi/produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, dan teknologi/produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran disajikan pada Tabel 5. Secara umum, kinerja BB Pascapanen tahun 20 telah mencapai sasaran yang ditargetkan pada Penetapan Kinerja tahun 20 (PK 20), bahkan untuk indikator sasaran jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian melampaui target yang ditetapkan. LAKIP BB Pascapanen 20 2

20 Tabel 5. Matriks tingkat capaian kinerja BB Pascapanen TA 20 NO SASARAN STRATEGIS. Meningkatnya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor INDIKATOR KINERJA URAIAN TARGET REALISASI % Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing 4 teknologi 2 teknologi/produk 7 teknologi/produk 6 teknologi 2 teknologi/produk 7 teknologi/produk ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN : Meningkatnya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor Sasaran ini dicapai melalui 3 kegiatan, yaitu : ) Penciptaan Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian, 2) Penciptaan Teknologi/Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor, dan 3) Penciptaan Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing. Capaian kinerja sasaran tersebut diukur dengan 3 indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Indikator kinerja sasaran Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian Indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan Penciptaan Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian. Pada TA 20, capaian kinerja sasaran Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian dari target 4 teknologi, terealisasi 6 teknologi (50%), yang terdiri atas : LAKIP BB Pascapanen 20 3

21 . Teknologi pengemasan pepaya mini untuk transportasi laut dengan mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang daya simpan Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi penanganan buah pepaya mini khususnya pengemasan untuk menekan kerusakan selama transportasi. Indikator kinerja input 99,45% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Capaian kinerja kegiatan teknologi pengemasan pepaya mini INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,45 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,34 OUTPUT - Teknologi penanganan panen buah pepaya mini khususnya pengemasan - Laporan akhir OUTCOME - Kerusakan selama transportasi (maks., %) - Umur simpan pepaya mini (hari) Teknologi kemasan aktif berbasis -metahunylcyclopropene (-MCP) untuk memperlambat kematangan pisang Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan prototipe kemasan aktif berbasis -MCP untuk memperlambat kematangan pisang. Indikator kinerja input 97,95% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi/prototipe dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 7. LAKIP BB Pascapanen 20 4

22 Tabel 7. Capaian kinerja kegiatan teknologi kemasan aktif berbasis (-MCP) INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 97,95 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) , ,86 OUTPUT - Prototipe kemasan aktif berbasis -MCP - Laporan akhir OUTCOME Umur simpan pisang (minggu) 4 > 8 3. Teknologi penanganan segar buah durian untuk memperpanjang daya simpan dan transportasi ekspor Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00 dan telah dihasilkan 2 teknologi penanganan segar buah durian untuk memperpanjang daya simpan (teknologi vakum dan MAP). Indikator kinerja input 99,58% (dana, SDM, dan fasilitas), output 200% (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Capaian kinerja kegiatan teknologi penanganan segar buah durian INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,58 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,75 OUTPUT 50 - Teknologi penanganan segar buah durian (teknologi vakum dan MAP) Laporan akhir OUTCOME Umur simpan buah durian (hari) a. Teknlogi vakum b. MAP LAKIP BB Pascapanen

23 4. Penerapan irradiasi sinar gamma dan WHT untuk meningkatkan mortalitas lalat buah pada mangga Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00 dan telah dihasilkan 2 teknologi penanganan segar buah mangga untuk meningkatkan mortalitas lalat buah, yaitu teknologi irradiasi dan WHT. Indikator kinerja input 99,98% (dana, SDM, dan fasilitas), output 200% (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Demikian pula untuk indikator outcome baru mencapai 98,8% karena buah mangga yang menggunakan teknologi WHT ditumbuhi penyakit pascapanen mulai penyimpanan minggu ke-2 sehingga masih perlu penyempurnaan.capaian kinerja kegiatan ini disajikan Tabel 9. Tabel 9. Capaian kinerja kegiatan teknologi penerapan irradiasi sinar gamma dan WHT INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,98 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,94 OUTPUT 50 - Teknologi penanganan segar buah mangga (teknologi irradiasi dan WHT) Laporan akhir OUTCOME 98,8 - Mortalitas lalat buah (%) a. Irradiasi b. WHT - Mulai tumbuh penyakit pascapanen (minggu) a. Irradiasi b. WHT b. Indikator kinerja sasaran Teknologi/Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor Indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan Penciptaan Teknologi/Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor. Pada TA 20, capaian kinerja sasaran Teknologi/Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor dari target 2 teknologi/produk, terealisasi 2 teknologi/produk (%), yang terdiri atas : LAKIP BB Pascapanen 20 6

24 . Teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi menggunakan mikroba untuk meningkatkan daya cerna dan mempersingkat waktu tanak Dana untuk penelitian ini sebesar Rp dan telah dihasilkan teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi. Indikator kinerja input 99,44% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 0. Tabel 0. Capaian kinerja kegiatan teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,44 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,32 OUTPUT - Teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi - Laporan akhir OUTCOME - Daya cerna pati meningkat (%) - Mempersingkat waktu tanak (%) ,6 83,3 2. Teknologi pembuatan snack bars berbasis tepung ubijalar sebagai makanan berkalori tinggi untuk daerah rawan bencana Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00 dan telah dihasilkan teknologi pembuatan snack bar berbasis tepung ubijalar. Indikator kinerja input 99,96% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel. LAKIP BB Pascapanen 20 7

25 Tabel. Capaian kinerja kegiatan teknologi pembuatan snack bars berbasis tepung ubijalar INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,96 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,87 OUTPUT - Teknologi pembuatan snack bar berbasis ubijalar - Laporan akhir OUTCOME Snack bar dengan kalori tinggi (kkal/ g) ,48 c. Indikator kinerja sasaran Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Indikator kinerja ini dicapai melalui kegiatan Penciptaan Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing. Capaian kinerja sasaran Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing dari target 7 teknolog/produk, terealisasi 7 teknologi/produk (%), dengan rincian sebagai berikut :. Pengembangan teknologi produksi nasi instan dengan waktu rehidrasi singkat Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi pembuatan produk nasi instan dengan waktu rehidrasi singkat. Indikator kinerja input 99,22% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 2. LAKIP BB Pascapanen 20 8

26 Tabel 2. Capaian kinerja kegiatan pengembangan teknologi produksi nasi instan INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,22 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,67 OUTPUT - Teknologi pembuatan produk nasi instan dengan waktu rehidrasi singkat - Laporan akhir OUTCOME Waktu rehidrasi maksimal (menit) Teknologi proses pembuatan kopi luwak artifisial melalui proses enzimatis dan fermentasi anaerob Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi proses enzimatis dan fermentasi anaerob untuk menghasilkan biji kopi dengan cita rasa kopi luwak. Indikator kinerja input 99,97% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Capaian kinerja kegiatan teknologi proses pembuatan kopi luwak artifisial INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,97 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,92 OUTPUT - Teknologi proses pembuatan kopi luwak artifisial - Laporan akhir OUTCOME Cita rasa biji kopi Setara kopi luwak asli Setara kopi luwak asli LAKIP BB Pascapanen 20 9

27 3. Teknologi produksi starter mikroba untuk peningkatan mutu biji kakao di tingkat pedagang pengumpul Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi pembuatan starter mikroba untuk fermentasi biji kakao kering (non-fermentasi). Indikator kinerja input 99,67% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome 98%. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Demikian pula untuk indikator outcome baru mencapai 98% karena cita rasa biji kakao kering (non-fermentasi) yang dihasilkan baru mendekati cita rasa biji kakao fermentasi sehingga masih perlu penyempurnaan. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Capaian kinerja kegiatan teknologi produksi starter mikroba untuk peningkatan mutu biji kakao INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,67 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) OUTPUT - Teknologi teknologi pembuatan starter mikroba untuk fermentasi biji kakao kering (non-fermentasi) - Laporan akhir OUTCOME 98 Cita rasa biji kakao Setara kakao fermentasi Mendekati kakao fermentasi 99, Produksi enzim pektinase kasar untuk mempercepat degradasi kulit buah lada pada pengolahan lada putih Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi pembuatan enzim pektinase kasar untuk mempercepat degradasi kulit buah lada. Indikator kinerja input 99,82% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 5. LAKIP BB Pascapanen 20 20

28 Tabel 5. Capaian kinerja kegiatan produksi enzim pektinase kasar INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,82 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) OUTPUT - Teknologi produksi enzim pektinase kasar - Laporan akhir OUTCOME 99,47 - Degradasi kulit buah lada (hari) - Nilai TPC (maks., cfu/g) - Warna lada putih Putih kekuningan 3 x0 2 2,5x0 3 Putih kekuningan 5. Formulasi bahan pewarna alami untuk batik dengan ketahanan luntur tinggi Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi pembuatan produk pewarna alami batik dengan ketahanan luntur tinggi. Indikator kinerja input 99,86% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 6. LAKIP BB Pascapanen 20 2

29 Tabel 6. Capaian kinerja kegiatan formulasi bahan pewarna alami untuk batik INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,86 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) ,00 6 OUTPUT - Teknologi teknologi pembuatan produk pewarna alami batik - Laporan akhir OUTCOME Ketahanan luntur warna Perbedaan warna 0,6-,0 terhadap standar warna abu-abu Perbedaan warna 0,6-,0 terhadap standar warna abuabu (Skor 4-5) 99,57 6. Pengembangan produk susu fermentasi kering probiotik dan keju rendah lemak berbasis susu low-grade Dana untuk penelitian ini sebesar Rp ,00, dan telah dihasilkan teknologi pembuatan susu fermentasi kering probiotik dan teknologi pembuatan keju rendah lemak. Indikator kinerja input 99,98% (dana, SDM, dan fasilitas), output % (teknologi dan laporan akhir) dan outcome %. Indikator kinerja input tidak mencapai %, karena dana tidak terealisasi seluruhnya. Capaian kinerja kegiatan ini disajikan pada Tabel 7. LAKIP BB Pascapanen 20 22

30 Tabel 7. Capaian kinerja kegiatan pengembangan produk susu fermentasi kering probiotik dan keju rendah lemak INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % INPUT 99,98 - Dana (Rp) - SDM (orang) - Fasilitas (Lab) OUTPUT 99,94 - Teknologi pembuatan susu fermentasi kering probiotik - Teknologi pembuatan keju rendah lemak - Laporan akhir OUTCOME - Susu fermentasi kering probiotik (cfu/g) - Keju rendah lemak (%) > ,28x SASARAN 2 : Diseminasi Teknologi dan Kerjasama Indikator kinerja sasaran Diseminasi Teknologi dan Kerjasama, dicapai melalui kegiatan Pengelola dan Pengembangan Publikasi, Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi/Seminar Ilmiah, dan Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, yang outputnya berupa :. Pengelola dan Pengembangan Publikasi a. Jurnal : Target 2 nomor; output 2 nomor (%) b. Buletin : Target nomor; output nomor (%) c. Leaflet : Target buah; output 6 buah (45%) d. Plotter/Poster : Target 2 buah; output 2 buah (%) e. Buku Teknologi : Target 3 judul; output 5 judul (66%) f. Laporan tahunan : Target laporan; output laporan (%) LAKIP BB Pascapanen 20 23

31 2. Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Seminar Ilmiah/Nasional a. Partisipasi ekspose/pameran dan gelar teknologi : 0 kegiatan b. Penyelenggaraan seminar nasional : kegiatan 3. Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri a. Kerjasama terlaksana sesuai : Target 7 MoU; output 7 MoU (%) b. Terjalinnya kemitraan : Target 5 MoU; output 5 MoU (%) Kegiatan kerjasama yang mendapatkan hasil yang sangat baik, yaitu : - Kerjasama alih teknologi pengolahan tepung kasava Bimo. PT. MPS sebagai mitra kerjasama telah meningkatkan kapasitas produksi tepung hingga 2 ton bahan baku setiap proses. Saat ini telah memasuki pengurusan izin halal produk starter dan tepungnya. PT. MPS telah melakukan pembayaran royalti sejak bulan Desember 20 sesuai dengan perjanjian lisensi yang tercantum dalam MoU. - Kerjasama pengembangan beras fungsional dengan indeks glikemik rendah. Uji coba produksi skala pilot telah dilakukan di PT. Petrokimia, Gresik sesuai dengan target kapasitas produksi, yaitu 500 kg setiap proses. Kerjasama telah ditingkatkan menjadi kerjasama lisensi pada tahun 20 dengan ditandatanganinnya perjanjian lisensi antara BB-Pascapanen dengan PT. Petrokimia, Gresik. - Kerjasama uji coba ekspor buah manggis. Ujicoba ekspor buah manggis dilaksanakan ke Cina dengan kapasitas kontainer 20 feet (9 ton) pada bulan Desember 20 bekerjasama dengan PT Alamanda Sejati Utama. Capaian indikator kinerja utama BB Pascapanen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, disajikan pada Tabel 8. Secara kuantitatif, terdapat peningkatan pada capaian indikator Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing dari 3 teknologi pada tahun 200 menjadi 7 teknologi pada tahun 20 sesuai target. Indikator kinerja lainnya pada tahun 20 menurun karena ada penurunan target dibandingkan dengan tahun 200. Hasil pengukuran pencapaian sasaran tahun 20 menunjukkan bahwa BB Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Indikator kinerja sasaran Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian terealisasi LAKIP BB Pascapanen 20 24

32 50% dari target, indikator Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing terealisasi % dari target, dan indikator Teknologi/Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing terealisasi % dari target (Tabel 5). Sedangkan untuk target pencapaian sasaran tahun , secara kumulatif realisasi pencapaian setiap indikator kinerja sampai dengan tahun 20 sebesar 52,38% untuk indikator Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian, 53,33% untuk indikator Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor, dan 27,03% untuk indikator Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan percapaian sasaran yang telah ditargetkan tersebut, antara lain : ) ketersediaan SDM (peneliti, teknisi, dan tenaga administrasi) yang memadai; 2) perencanaan program/kegiatan yang memadai; 3) pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang intensif; dan 4) sarana penelitian yang memadai. Walapun hasil pengukuran pencapaian sasaran tersebut memperoleh hasil baik, namun pengukuran kinerja ini belum menunjukkan hasil yang sebenarnya karena belum mengukur manfaat dan dampak hasil kegiatan penelitian dan pengembangan. Kualitas penelitian dan pengembangan hanya bisa dinilai secara obyektif bilamana hasilnya benar-benar bermanfaat dan memiliki dampak, bukan hanya hasil penilaian output dan outcome seperti yang saat ini dilaksanakan. Tabel 8. Capaian indikator kinerja utama BB Pascapanen TA NO INDIKATOR KINERJA SATUAN Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing CAPAIAN TA PENCAPAIAN TA TARGET CAPAIAN S.D. TAHUN 20 Teknologi (52,38%) Teknologi/ produk Teknologi/ produk (53,33%) (27,03%) LAKIP BB Pascapanen 20 25

33 Hambatan dan kendala yang ditemukan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sehingga mempengaruhi kualitas hasil penelitian, adalah : ) perencanaan kurang cermat menyusun analisis risiko untuk mengantisipasi perubahanperubahan di luar perhitungan normal, seperti : perubahan musim panen, ketersediaan bahan baku yang tergantung musim, perubahan SDM karena tugas belajar atau kondisi lainnya serta penentuan target output yang terlalu tinggi, 2) aspek pelaksanaan seperti adanya hambatan pencairan anggaran karena adanya revisi dan proses lelang serta keterlambatan pengadaan bahan kimia, dan 3) terbatasnya SDM yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa pemerintah yang mejadi prasyarat bagi pejabat/panitia pengadaan. Untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan, ke depan akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : ) merencanakan kegiatan penelitian secara cermat dan realistis, 2) mempersiapkan pelaksanaan kegiatan penelitian secara cermat, 3) menentukan target output dan sasaran secara realistis, 4) merevisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, 4) meningkatkan kapasitas SDM, aset dan dana, dan 5) menyusun analisis dan penanganan risiko yang realistis AKUNTABILITAS KEUANGAN Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan. Untuk membiayai operasional, BB Pascapanen pada tahun 20, mendapat anggaran sebesar Rp ,00, setelah revisi mengalami kenaikan anggaran menjadi Rp ,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp ,00 (4,76% dari anggaran semula). Kenaikan anggaran tersebut diperoleh dari penerimaan PNBP fungsional TA. 20 yang melebihi target (Lampiran 5). Anggaran BB Pascapanen TA 20, sebesar 82,76% dilalokasikan untuk gaji, operasional, pemeliharaan dan penambahan aset perkantoran serta kegiatan manajemen, dan 7,24% dialokasikan pada kegiatan utama yang menghasilkan sasaran yang telah ditargetkan, yang terdiri atas 4,5% untuk mencapai target penanganan segar produk pertanian,,72% untuk target teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, 5,62% untuk target teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing serta 5,75% untuk target diseminasi LAKIP BB Pascapanen 20 26

34 teknologi dan kerjasama (Tabel 9). Realisasi penyerapan anggaran BB Pascapanen hingga akhir Desember 20 adalah sebesar Rp ,00 (99,68%), lebih rendah Rp ,00 (0,32%) dibanding dengan target penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 (%). Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Tabel 9. Pagu dan realisasi anggaran BB Pascapanen TA 20 berdasarkan sasaran NO SASARAN. Inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor 2. Diseminasi Teknologi dan Kerjasama PROGRAM/KEGIATAN/ SUB KEGIATAN Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing - Teknologi penanganan segar produk pertanian - Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor - Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing ANGGARAN (Rp.) REALISASI S/D 3 DES 20 Rp. % , , ,29 - Pelaksanaan diseminasi ,93 teknologi - Pelaksanaan kerjasama ,69 3. Penunjang Lainnya (gaji, kegiatan ,85 manajemen, operasional, aset) Total Anggaran ,68 LAKIP BB Pascapanen 20 27

35 BAB IV PENUTUP Peran BB Pascapanen sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang pascapanen pertanian menjadi semakin strategis, karena kebutuhan terhadap bahan pangan yang berkualitas, sehat, dan aman dikonsumsi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak kendala yang dihadapi oleh produsen pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas, antara lain : tingkat susut yang masih besar, sangat beragamnya kualitas produk yang dihasilkan, kurang disukainya produk lokal oleh konsumen serta ketersediaan dan penguasaan teknologi pengolahan hasil pertanian yang masih terbatas. Permasalahan tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini walaupun BB Pascapanen telah memberikan kontribusi melalui inovasi teknologi pascapanen yang didiseminasikan. Namun demikian, upaya yang sudah dilakukan tersebut nampaknya belum mencukupi dan perlu terus ditingkatkan. Seiring dengan semakin besarnya permasalahan dan kebutuhan masyarakat pengguna terhadap inovasi teknologi pascapanen, maka kuantitas dan kualitas inovasi teknologi pascapanen yang dihasilkan perlu terus ditingkatkan. Dalam rangka mengetahui kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan BB Pascapanen, dilakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BB Pascapanen pada TA. 20. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, BB Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan kategori berhasil. Teknologi penanganan segar produk pertanian mencapai 50% dari target, teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor mencapai %, dan teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing mencapai % dari target. Hambatan dan kendala yang ditemukan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sehingga mempengaruhi kualitas hasil penelitian, adalah : ) perencanaan kurang cermat menyusun analisis risiko untuk mengantisipasi perubahanperubahan di luar perhitungan normal, seperti : perubahan musim panen, ketersediaan bahan baku yang tergantung musim, perubahan SDM karena tugas belajar atau kondisi lainnya serta penentuan target output yang terlalu tinggi, 2) aspek pelaksanaan seperti adanya hambatan pencairan anggaran karena adanya revisi dan proses lelang serta keterlambatan LAKIP BB Pascapanen 20 28

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 20 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 15 Juli 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2015 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.02-0/AG/2014 DS 9802-8163-0908-0385 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Sasaran Strategis Lampiran 6 PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 Indikator Kinerja Terget (teknologi) Realisasi (teknologi) (1) (2) (3) (4) (5) Terciptanya

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

6. Sekretariat Ditjen PPHP C. Revisi Penetapan Kinerja Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Pengembangan

6. Sekretariat Ditjen PPHP C. Revisi Penetapan Kinerja Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Pengembangan DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 2 C. Struktur Organisasi... 2 1. Sekretariat Direktorat Jenderal... 3 2. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 LOG O Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian Gedung A, Lantai 4, Ruang 442-447 Jalan Harsono RM No. 3 Ragunan,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BB-PASCAPANEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BB-PASCAPANEN TAHUN RENCANA STRATEGIS BB-PASCAPANEN TAHUN 2010-2014 Edisi Revisi 1 CERTIFICATE NUMBER 10/QM/204 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PUSAT KERJASAMA LUAR NEGERI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Dengan kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan visi Menjadi Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Click to edit Master subtitle style

Click to edit Master subtitle style Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia LAPORAN BULANAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PERIODE APRIL 2017 Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan mekanisasi

Lebih terperinci