BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti perubahan tersebut, pihak manajemen dituntut untuk dapat mengamati trend yang terjadi pada lingkungan makro dan lingkungan industri. Perubahan yang begitu cepat terjadi menyebabkan semakin kompetitif serta kompleksnya permasalahan yang harus dihadapi oleh organisasi. Hal ini memaksa manajemen sumber daya manusia mentransformasi divisi sumber daya manusia dari spesialis fungsional menjadi tim manajemen yang memahami bisnis dan mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan organisasi harus mampu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin, di mana manusia adalah satu unsur yang terpenting didalam suatu organisasi (Marwan, 1986 : 78). Di era globalisasi, peran sumber daya manusia dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Bisa dikatakan, bahwa istimewanya kedudukan sumber daya manusia adalah kemampuannya untuk bertahan dan berkembang secara dinamis dibandingkan dengan sumbersumber keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti teknologi dan proses produksi. Sama halnya dalam 1

2 suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia memiliki urutan pertama dalam perhatian para manajemen. Hal ini, disebabkan untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar produktif dan berhasil dalam melaksanakan tugasnya perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan suatu manajemen karir bagi karyawannya. Manajemen karir itu sendiri adalah suatu proses dimana karyawan mencari informasi tentang nilai, keinginan, kemampuan dan kelemahan untuk menyusun rancangan karir yang strategis untuk mencapai kesuksesan karir (Greenhaus, dalam Noe, 1996). Banyak para ahli mengemukakan bahwa manajemen karir berguna dalam meningkatkan motivasi, komitmen dan kinerja, dalam pengembangan karyawan dan peran karyawan dalam suatu organisasi (Noe, 1996). Salah satu cara untuk mampu memenuhi akan suksesnya seorang karyawan dalam menggapai karirnya adalah dengan memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan karirnya, pengembangan karir karyawan disini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup karyawan itu sendiri. Dalam perusahaan terdapat lebih dari satu sistem karir yang dijalankan bersama-sama yang dapat memberikan kesempatan bagi karyawannya. Pengembangan karir pada perusahan juga merupakan motivasi dan berhubungan positif dalam pelaksanaan kerja dari karyawan. Tingkat kinerja yang tinggi merupakan salah satu prasyarat untuk mencapai karir yang tinggi, bisa dikatakan juga bahwa karir pada karyawan akan meningkatkan kinerjanya. Tingginya kinerja dari karyawan tersebut

3 akan mendapatkan perhatian dari para manajer bahwa mereka pantas untuk mendapatkan peningkatan karir. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi Departemen Sumber Daya Manusia menerapkan strategi-strategi yang efektif untuk menggunakan keputusan-keputusan penempatan, pelatihan, pengembangan, dan bantuan perencanaan karir bagi karyawan secara domestic dan global. Dengan adanya keputusan-keputusan tersebut diyakini dapat membantu karyawan dalam menggunakan kesempatan-kesempatan pembangunan karir dan karyawan akan merasa mempunyai masa depan didalam perusahaan tersebut. PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah memiliki suatu fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia disamping sumber daya lainnya dalam perusahaan. Selama sejarah keberadaan yang cukup lama. PT. Sari Husada, Tbk tetap menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan sumber daya manusianya untuk menjamin bahwa kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu PT. Sari Husada, Tbk juga secara berkesinambungan merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi utk menduduki posisi-posisi penting dimasa yang akan datang. PT. Sari Husada, Tbk memiliki satu pandangan mengenai karyawan yaitu orang yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah di tentukan dalam penerimaan pegawai, yang merupakan karyawan tetap, diikat secara formal dalam hubungan kerja dengan perusahaan. untuk itu mereka berhak menerima imbalan berupa upah dan tunjangan-tunjangan 3

4 kesejahteraan sebagaimana tercantum dalam kesepakatan kerja bersama. Penerimaan karyawan pada PT. Sari Husada, Tbk dilakukan dengan menggunakan dua sumber yaitu internal dan external. Sumber internal selalu menjadi pilihan pertama sebelum perusahaan memutuskan untuk memilih alternatif lain yaitu mengambil tenaga kerja dari luar perusahaan. PT. Sari Husada, Tbk memiliki struktur organisasi yang menggunakan sistem garis (lini) staf, jadi wewenang dan tanggung jawab diberikan dengan suatu cara atau beberapa cara tergantung dari bagian-bagian perusahaan. Sistem ini memungkinkan saluran perintah dan tanggung-jawab dijalankan menurut garis lurus, maka kesederhanaan dan ketegasan dalam pendelegasian tugas dan jalur pengembangan karir karyawan dapat terjamin. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan memilih judul Analisis Hubungan Manajemen Karir Dengan Pengembangan Karyawan Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah. 1.. Rumusan Masalah. 1. Apakah terdapat hubungan antara Manajemen Karir dengan Pengembangan Karyawan dan Kinerja Karyawan?. Seberapa besar hubungan antara Manajemen Karir dengan Pengembangan Karyawan dan Kinerja Karyawan? 4

5 1.3. Batasan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan pokok masalah yang telah ditemukan, serta agar penelitian ini efektif dan terfokus, dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas maka digunakan batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian akan dilakukan pada perusahan PT. Sari Husada, Tbk.. Penelitian ini akan dilakukan terhitung sejak 6 Juli 004 sampai dengan 4 Agustus Penelitian ini bersifat ilmiah, dan data yang diperoleh tidak akan di sebarluaskan tanpa seijin dan sepengetahuan dari pihak PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah. 4. Manajemen Karir adalah suatu proses di mana karyawan mencari informasi tentang nilai, keinginan, kemampuan dan kelemahan untuk menyusun rancangan karir yang strategis untuk mencapai kesuksesan karir (Greenhaus, dalam Noe, 1996). a. Eksplorasi Karir. Ini meliputi mental atau aktifitas fisik seseorang yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai individu dan lingkungannya sebagai karyawan (Jordan, dalam Noe, 1996). b. Pengembangan Tujuan Karir. Tujuan karir sangat dibutuhkan sesorang untuk mencapai keinginan seperti peningkatan gaji dan peningkatan keahlian. 5

6 Pentingnya pencapaian tujuan karir, kepuasan terhadap kemajuan karir dan partisipasi dalam aktifitas tercapainya tujuan karir didefinisikan sebagai keyakinan seseorang mengenai tujuan karir, mengenai tugas, organisasi dan perusahaan dimana individu itu bekerja. c. Implementasi Strategi Karir. Karir strategi adalah aktivitas atau tingkah laku, seperti rela berpartisipasi dalam organisasi, ini akan meningkatkan kemungkinan tercapainya kesuksesan karir (Guold and Penley, dalam Noe 1996). 5. Pengembangan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi, mempengaruhi sikap-sikap atau menambah kecakapankecakapan. 6. Faktor-faktor pengembangan yang diteliti adalah : Keinginan untuk berpartisipasi dalam akivitas pengembangan. Pengembangan prilaku karyawan. 7. Kinerja adalah tingkat terhadapnya para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan (Simamora, 1997). 6

7 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini untuk : 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara manajemen karir dengan pengembangan karyawan dan kinerja karyawan.. Untuk mengetahui apakah manajemen karir berhubungan positif dan signifikan terhadap pengembangan karyawan dan kinerja karyawan Hipotesa Hipotesa adalah dugaan sementara yang perlu diuji kembali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Noe Is Career Management Related To Employee Development and Performance, Journal of Organization Behavior 1996, 130 dengan hasil yang diperoleh adalah positif dan signifikan. Maka penulis mendapatkan dua hipotesa yang akan diuji kembali, yaitu : 1. Terdapat hubungan antara Manajemen Karir dengan Pengembangan Karyawan dan Kinerja Karyawan. PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah.. Manajemen Karir mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan Pengembangan Karyawan dan Kinerja Karyawan Perusahaan PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Membantu perusahaan untuk mengetahui apakah Manajemen karir meningkatkan kinerja karyawan dan mempertinggi keberhasilan 7

8 perusahaan selain itu juga membantu perusahaan dalam mengambil langkah perencanaan karir terhadap karyawan dimasa yang akan datang.. Bagi pembaca Memberikan kontribusi tambahan dalam memandang masalah karir, pengembangan karyawan dan kinerja karyawan dan bagaimana penerapannya pada perusahan PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah. 3. Bagi penulis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah dan memenuhi sebagian syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian empiris yaitu penelitian terhadap obyek tertentu dan diambil data yang ada dan berasal dari responden Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan PT. Sari Husada Tbk Jalan Raya Yogya Solo KM 19, Klaten Jawa Tengah Metode Pengambilan Sampel a. Pada penelitian ini sampel atau responden yang dipilih dari populasi adalah manajer, kepala bagian, supervisor, karyawan dan tenaga kerja 8

9 borongan. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan cara membentuk beberapa pertanyaan melalui kusioner. Cara pembagian kuesioner dilakukan dengan cara memilih atau menunjuk responden yang akan di berikan kuisiner. b. Sampel bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam penelitian, dimana jumlah sampel lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto dan Subagyo, 1993 : 108). Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dari 485 jumlah karyawan. c. Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 003:61). d. Rumus sampel yang digunakan : (Usman dan Setiadi, 000 : 50). Dimana : 1 z α n pq b n : Jumlah anggota sampel Proporsi : p + q = 1 p : Proporsi kelompok pertama (0,50) q : Proporsi kelompok kedua (0,50) α : Taraf signifikan (5% = 0,05) 1 z α : Derajat koefisien konfidensi pada 99% =,58 atau 95% = 1,96 9

10 b : Persentase perkiraan tentang kemungkinan membuat kekeliruan dalam menetapkan ukuran sampel. Semakin besar persentase, maka semakin besar pula kemungkinan keliru. Sebaliknya semakin kecil persentase, maka semakin kecil pula kekeliruan.biasanya ditetapkan antara % = 0,0 s/d 10% = 0,10. Jadi berdasarkan rumusan diatas, maka jumlah sampel yang akan di teliti adalah sebagai berikut : Jumlah sampel = 1,96 0,50x 0,50 0,10 = 0,5 (384,16) = 96,04. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti (n) = 96,04. Karena manusia bukan dalam bilangan pecahan dan atas persetujuan manajemen, maka sampel dibulatkan menjadi 100 orang Metode Pengumpulan Data a. Data primer Data primer didapat melalui : 1. Observasi, dilakukan dengan pengamatan langsung pada obyek penelitian untuk melengkapi data yang diperlukan.. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan berbagai pihak guna mendapatkan data yang dibutuhkan. 10

11 3. Kuesioner dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan atau kuesioner yang dicobakan pada responden atau karyawan pada perusahaan PT. Sari Husada, Tbk Jawa Tengah. Dengan cara ini responden atau karyawan membaca semua pertanyaan yang ada, kemudian memilih salah satu jawaban yang tersedia yang mana dirasa paling sesuai menurutnya. Oleh karena data yang diperusahaan bersifat kualitatif maka data tersebut perlu dikuantitatifkan untuk menjaga kebenaran di masa yang akan datang. Untuk itu pemilihan atas jawaban yang dilakukan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement atau pertanyaan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan. Dalam skala likert yang asli tingkat kesetujuan responden terhadap statement dalam angket di kelompokkan sebagai berikut : Tabel 1.1. Skala Likert Alternatif jawaban Keterangan Nilai jawaban SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 R Ragu-Ragu 3 TS Tidak Setuju STS Sangat Tidak Setuju 1 11

12 b. Data Sekunder Yaitu data yang dapat diperoleh dari literatur, pelajaran kuliah, artikelartikel dan bacaan lain sebagai pedoman dalam penulisan skripsi ini. Cara ini digunakan untuk melihat secara teoritis dalam berbagai macam literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian ini, sehingga dengan demikian akan sangat membantu kelancaran penelitian Metode Analisis Data Analisis Validitas dan Uji Reliabilitas (1) Analisis Validitas (kesahihan) Adalah sejauhmana besarnya skor-tampak X mendekati besarnya skormurni T. Skor tampak X tidak akan sama dengan skor murni T kecuali apabila alat ukur yang bersangkutan memiliki validitas yang sempurna. Semakin skor tampak mendekati skor murni akan semakin tinggi validtasnya dan sebaliknya (Saifuddin Azwar, 003 : 43). Dengan rumus sebagai berikut (Umar, 000 : 190) : r = n( XY ) ( X Y ) [ n X ( X )] n Y ( Y ) [ ] Keterangan : r X : Koefisien korelasi setiap pertanyaan atau item. : Skor atau nilai dari setiap pertanyaan atau item. 1

13 Y N : Skor atau total nilai dari setiap item atau pertanyaan. : Jumlah sampel (responden) Kriteria pengambilan keputusan uji validitas : a. Jika r-hitung positif, serta r-hitung > r-tabel, maka butir atau item tersebut dinyatakan valid. b. Jika r-hitung tidak positif, dan r-hitungl < r-tabel, maka butir atau item tersebut tidak valid. () Analisis Reliabilitas atau Kehandalan Adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Saifuddin Azwar, 003 : 4). Uji ini hanya dapat dilakukan pengulangan pengukuran yang valid saja. Dalam pengukuran ini menggunakan teknik belah dua yaitu dengan menggolong-golongkan item yang bernomor genap dan ganjil dengan menggunakan teknik korelasi Rank Speraman. Setelah koefisien item bernomor ganjil dengan item bernomor genap ditemukan, maka untuk estimasi reliabilitas test digunakan rumus Spearman Brown (Umar, 000 : 199) ( rxy) r bb = 1 + rxy Keterangan : r bb : Koefisien Reliability r xy : Koefisien korelasi antara item bernomor genap dan item bernomor ganjil. 13

14 Dasar dalam pengambilan keputusan adalah : a. Jika r-hitung positif, serta r-hitung > r-tabel, maka butir tersebut reliabel (handal) b. Jika r-hitung tidak positif, dan r-hitung < r-tabel, maka butir atau tersebut tidak reliabel (handal) Pengukuran Karakteristik Responden. Karakteristik responden ini digunakan untuk menganalisa pertanyaan bebas yang berisi tentang data diri responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : nx P = N x100% P nx N : Nilai Persentase : Jumlah data berdasarkan karakteristik responden : Jumlah data keseluruhan Analisis Korelasi Rank Dari Spearman Untuk Menghitung rank correlation coefficientnya, yang dinotasikan dengan r s, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ( Djarwanto Ps, 1985): 1. Nilai pengamatan dari dua variable yang diukur hubunganya diberi jenjang. Bila ada nilai pengamatan yang sama dihitung jenjang rataratanya. 14

15 . Setiap pasang jenjang dihitung perbedaaannya. 3. Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya. 4. Nilai r s (Koefisien korelasi Spearman) dihitung dengan rumus : r s = 1-6 n i= 1 n( n d i 1) Dimana: d i menunjukan perbedaaan setiap pasang rank n menunjukan jumlah pasang rank Pengujian Hipotesis Korelasi Uji Test-t Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang diperoleh signifikan. Pengujian Hipotesis Korelasi ini menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut 1. Berdasarkan Uji t-hitung dengan rumus sebagai berikut (Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo., 1993 : 349) : n 1 r. t = r Ratio tersebut berdistribusi seperti distribusi nilai t dengan degrees of freedom n-. 3. Prosedur pengujian : a. Uji koefisien Korelasi untuk X 1 (ρ). Menentukan hipotesis dan alternatif hipotesis. H o : ρ = 0 (tidak ada korelasi antara dua variabel) 15

16 H o : ρ 0 (Ada Korelasi antaradua variabel). b. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis 5. Derajat kebebasan (dk) = n k 1 6. Taraf nyata (α) = 5% 7. Uji arah, jadi t (α/), dk) 1.9. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, alat analisis data dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Berisi tentang landasan teori yang beberapa pengertian dan asumsi dasar yang digunakan dalam hubungan dengan pemecahan masalah. BAB III : Gambaran Umum PT.Sari Husada, Tbk Berisi tentang sejarah PT. Sari Husada, Tbk Yogyakarta dan gambaran singkat mengenai proses produksi susu di PT.Sari Husada, Tbk BAB IV : Analisis Data Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis korelasi antara variabel manajemen karir, pengembangan karyawan dan kinerja karyawan 16

17 BAB V : Simpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis yang telah diperoleh serta saran bagi kemajuan PT. Sari Husada, Tbk 17

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah pihak manajemen harus memperhatikan trend yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. berubah pihak manajemen harus memperhatikan trend yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk berubah. Agar berubah pihak manajemen harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan, dibandingkan dengan sumber

Lebih terperinci

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Ditengahnya perkembangan tehnologi yang ada di muka dunia ini, tidak kalah pentingnya Sumber Daya Manusia harus berkembang juga. Melihat tentang peranan wanita dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dalam lingkungan bisnis yang semakin komplek dan selalu berubah-ubah seperti saat ini diperlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan peran sumber daya manusia membawa banyak perubahan didalam pengembangan organisasi yang ada saat ini. Sumber daya manusia merupakan salah satu bidang fungsional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, sebagaimana juga yang terjadi di seluruh penjuru dunia, makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk menyambung nafkah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia adalah asuransi kerugian dan asuransi jiwa. Bahkan, di masa

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 00 juta orang lebih, sehingga persaingan mereka di dunia kerja semakin ketat. Oleh karena itu, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini terutama dalam bidang teknologi telah mengakibatkan menurunnya prosentase penggunaan tenaga manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, berbagai aspek kehidupan berkembang begitu sangat cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga memiliki loyalitas. Salah satu untuk mencapai taraf ini adalah dengan menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh karyawan yang terampil, sehinggga tujuan organisasi dapat dicapai dan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemunduran. Keberhasilan suatu bank dalam memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemunduran. Keberhasilan suatu bank dalam memenangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia perbankan dewasa ini sangat ketat. Bagi bank yang tidak mampu mengikuti persaingan serta tidak mempersiapkan diri maka usahanya bisa mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang paling menonjol dalam dunia bisnis. Pemasaran pada masa ini ditandai dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, tingkat mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu perusahaan jasa diharapkan mempunyai suatu strategi agar mampu menghadapi para pesaingnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini 38 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda kelesuan yang diakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pada tahun 1997. Krisis ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode untuk memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup pesat,berbagai perusahaan yang ada berlomba-lomba menawarkan produk mereka.oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu organisasi, kelompok atau masyarakat tentunya membutuhkan dan memiliki pemimpin. Masyarakat yang ingin berkembang membutuhkan tidak saja adanya pemimpin namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak perusahaan bersaing untuk mengatasi pasar agar memperoleh keuntungan semaksimal mungkin, serta mengadakan berbagai efisiensi-efisiensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu dengan pendekatan korelasional sebab-akibat yakni untuk meneliti sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

metode dokumentasi atau studi kepustakaan yang merupakan teknik pengumpulan

metode dokumentasi atau studi kepustakaan yang merupakan teknik pengumpulan 1 1 53 42 Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dalam Sangat Sangat Ragu-ragu Tidak Setuju Setuju penelitian ini akan digunakan dua jenis bentuk penelitian yaitu deskrtiptif dan verifikatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata 70 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata Hotel sebanyak 19 orang yang terletak di Leumahneundeut No. 7 Sarijadi Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan divisi marketing research pada PT. Herlina Indah yang beralamat di Jl. Rawa Sumur II blok DD no. 16 Kawasan Industri

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak Perusahaan yang maju dan berkembang berusaha untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide bagi pemasaran produknya. Tujuan dari kegiatan perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi, Subjek, dan Objek Penelitian a. Lokasi yang akan dilaksanakannya penelitian adalah SMKN 9 Garut yang berlokasi di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. komitmen serta pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. komitmen serta pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Obyek Penelitian. Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu melihat apakah ada pengaruh kompensasi terhadap komitmen, pengaruh motivasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian regresi yaitu penelitian yang tujuanya adalah melihat pengaruh dua atau lebih variable,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Pekerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena pekerja adalah yang menggerakan faktor-faktor produksi lainnya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 38 BAB III BAHAN METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3..1. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan dalam suatu organisasi. Hal ini menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan dalam suatu organisasi. Hal ini menyebabkan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi dan kemajuan jaman yang amat pesat telah membuat suatu perubahan dalam suatu organisasi. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya masalah dan tantangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci