ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK"

Transkripsi

1 ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK Oleh: Habib Asyrafy ABSTRAK Kita merasa perlu untuk menentukan hari jika diketahui tanggal bulan dan tahunnya. Lewat pola-pola yang telah diketahui sebelumnya kita dapat melakukannya. Dan mengetahui hari manapun dalam kalender dengan rentang waktu yang lebih luas. Kata kunci: Algoritma, Kalender, Hari, Tanggal, Minggu, Masehi PENDAHULUAN Sebagai makhluk materi manusia tidak dapat dipisahkan dengan apa yang kita sebut ruang dan waktu. Manusia telah lama sekali mengenal konsep waktu. Manusia purba mengetahui bahwa siang adalah untuk bekerja dan malam untuk beristirahat. Sangat penting juga bagi mereka untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam dan panen. Sehingga konsep hari yang merupakan siklus perputaran sekali siang dan malam, konsep tahun yang ditunjukkan oleh posisi matahari terhadap bintang-bintang, konsep satu minggu terdiri dari tujuh hari telah menjadi salah satu kemampuan dasar manusia masa-masa awal untuk bertahan hidup. Sesuai dengan kebudayaan dan kepercayaan yang dipegang di tempatnya, orang-orang terdahulu memiliki sistem penanggalan dan waktunya sendiri sendiri. Suku Maya memiliki sistem kalendernya sendiri yang didasarkan pada perhitungan peredaran matahari, berbasis 13 dan 20. Islam memiliki sistem kalender yang didasarkan pada peredaran bulan terhadap bumi yang disebut Hijriah. Setiap sistem kalender memiliki dasar perhitungan, termasuk kalender Masehi yang sekarang digunakan secara luas di dunia internasional. 1

2 Terlepas dari kalender apapun yang kita gunakan, pada kalender-kalender itulah sejarah dibuat. Pada kalender itulah tanggal kemerdekaan dilingkari. Padanya juga tanggal kelahiran dan kematian orang-orang besar ditandai. Singkatnya sejarah-sejarah membutuhkan sistem penanggalan yang baik untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa besar untuk diingat. Sejarah merasa perlu untuk mencatat tanggal-tanggal dan hari terjadinya suatu kejadian. Sehingga menjadi penting bagi kita untuk mengetahui hari dan tanggal-tanggal kelahiran atau kemerdakaan tersebut. Namun kadang kala data yang kita dapat tidak begitu lengkap. Kadang sebuah manuskrip hanya menunjukkan suatu tanggal tanpa ada harinya. Untuk mencarinya kita memerlukan kalender di tahun tersebut yang tentunya sangat sulit didapat. Kita juga bisa menghitung mundur seluruh hari seperti menghitung domba di padang rumput namun cara itu sangat tidak praktis tentunya. Pencarian hari (day of week) dari tanggalnya juga menjadi penting untuk setiap alasan lain yang kita miliki. Oleh karena itu kita merasa perlu menemukan suatu algoritma yang bisa menentukan suatu hari jika diketahui tanggal bulan dan tahunnya. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian berjudul, ALGORITMA PENENTUAN HARI BERBASIS KPK. Perlu diperhatikan bahwa penelitian ini dibatasi untuk penentuan hari pada sistem kalender masehi. SEJARAH SINGKAT KALENDER MASEHI Perjalanannya sangat panjang jika saya harus menceritakan sejarah penanggalan Masehi yang masih memiliki kaitan kuat dengan tradisi astrologi Mesir kuno, Mesopotamia, Babel, Yunani Antik, dan Romawi Tua. Oleh karena itu secara singkat saya hanya bisa menjelaskan bahwa kalender Masehi mulai digunakan secara luas sejak Dionisius Exoguus ditugaskan gereja pada tahun 527M untuk membuat suatu sistem perhitungan tahun yang tahun pertamanya dimulai dari tahun kelahiran Nabi Isa (Yesus). Sebelum menjadi sempurna seperti sekarang, kalender masehi sempat diperbaiki oleh Julius Caesar dan Paus Gregorius XIII. Karena belum mengetahui jumlah hari dalam setahun dan sistem tahun kabisat, pada saat Julius Caesar berkuasa, kalender dan musimnya mengalami kemelesetan mencapai 3 bulan dari patokan seharusnya. Dalam kunjungannya ke Mesir tahun 47 SM, Julius Caesar disarankan para ahli perbintangan Mesir untuk memperpanjang tahun 2

3 46 SM menjadi 445 hari dengan menambah 23 hari pada bulan Februari dan menambah 67 hari antara bulan November dan Desember. Setelah menambah 90 hari pada tahun yang dimaksud perjalanan tahun kembali cocok dengan musim. Sekembalinya dari Roma, Julius Caesar mengeluarkan sebuah maklumat untuk memperbaiki sistem penanggalan masehi sesuai dengan yang dipelajarinya di Mesir. 1. Setahun berumur 365 hari. Karena bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Sebenarnya terdapat kelebihan 0,25 24 jam = 6 jam setiap tahun. 2. Dibuatnya sistem kabisat. Setiap empat tahun sekali, ditambahkan satu hari dalam setahun, sehingga umur satu tahun tidak lagi 365 hari melainkan 366 hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi 6 jam yang tidak terhitung setiap tahunnya selama empat tahun dan tahun itu disebut tahun kabisat. Tambahan satu hari pada tahun kabisat ini diberikan kepada bulan Februari yang pada waktu itu umurnya 29 hari menjadi 30 hari. Dalam sistem penanggalan lain biasanya tambah satu hari sisa seperti ini diletakkan di hari terakhir. Penambahan hari di bulan Februari ini tentulah menjadi soal, mengapa tidak diletakkan di bulan desember saja yang merupakan bulan terakhir. Jawabannya adalah karena Januari dan Februari dulunya adalah dua bulan terakhir. Hal ini menjadi jelas ketika ketika kita melihat urutan bulannya seperti ini. 1. Martius (diambil dari nama dewa Mars) 2. Aprilis (diambil dari kata Aperiri, yg artinya cuaca yg nyaman di musim semi) 3. Maius (diambil dari nama dewa Maia) 4. Junius (diambil dari nama dewa Juno) 5. Quintrilis (bulan ke-5) 6. Sextilis (bulan ke-6) 7. September (bulan ke-7) 8. October (bulan ke-8) 9. November 10. December (bulan ke-10) 11. Januarius (diambil dari nama dewa Janus) 12. Februarius (diambil dari nama upacara Februa untuk menyambut musim semi) 3

4 Pada masa Kaisar Augustus yang memerintah setelah Julius, nama bulan Quintrilis diganti menjadi bulan Julio untuk mengabadikan jasa Julius dan Sextilis menjadi bulan Augustus dan jumlah hari bulan Augustus ditambah satu hari diambil dari bulan terakhir, Februa. Tahun-tahun kemudian berjalan dengan baik hingga pada akhirnya kemelesetan terjadi lagi. Pada tahun 1582 Masehi. Musim semi datang 10 hari lebih cepat dari yang seharusnya. Kemelesetan itu terjadi karena perhitungan kabisat sebelumnya menghitung ada kelebihan 6 jam setiap tahunnya padahal yang sebenarnya hanya 5 jam 56 menit kurang beberapa detik. Jadi ada kelebihan perhitungan 4 menit setiap tahunnya. Untuk meluruskan kemelesetan itu, Paus Gregious XIII pimpinan Gereja Katolik di Roma pada tahun 1582 mengoreksi dan mengeluarkan sebuah keputusan bulat: 1. Untuk mengatasi kemelesetan 4 menit setiap tahunnya yang mencapai 10 hari pada tahun 1582 itu, diadakan pengurangan sebanyak 10 hari yang jatuh pada bulan Oktober, sehingga satu hari setelah Kamis, 4 Oktober 1582 adalah Jumat, 15 Oktober Koreksi tahun kabisat. Kelebihan 4 menit setiap tahunnya akibat sistem kabisat. Akan terkumpul menjadi satu hari dalam 133 tahun. Dan terkumpul menjadi 3 hari dalam 400 tahun, sehingga Setiap 400 tahun sekali harus ada 3 hari yang dihilangkan. Tiga hari yang dipilih itu adalah hari kabisat (29 Februari) pada tahun ke 100, 200 dan 300 dari tiap 400 tahun itu. Sehingga tidak ada tanggal kabisat pada tahun 1700, 1800 dan 1900 (sementara pada tahun 2000 tetap ada). 3. Sebagai pembaharu terakhir Paus Gregious XIII menetapkan bahwa tahun baru tidak lagi dimulai pada 25 Maret tapi diganti menjadi 1 Januari. Ini sesuai dengan nama dewa Janus yang memiliki dua wajah, sebagai simbol melihat masa lalu dan masa depan tapi ini membuat nama September, Oktober dan Desember menjadi tidak lagi memiliki makna. Demikianlah sejarah perkembangan kalender Masehi hingga menjadi seperti sekarang dan diterima seluruh dunia sebagai tarikh internasional. 4

5 POLA PENANGGALAN KALENDER MASEHI Suatu algoritma dinilai dari dua hal: 1. Kekuatannya. Seberapa akurat algoritma ini dapat menentukan hari yang dimaksud atau seberapa jauh rentang tahun yang dapat dihitung algoritma tersebut. 2. Kesederhaannya. Seberapa mudah kita dapat menggunakan algoritma tersebut. Berapa banyak langkah yang digunakan, seberapa rumit perhitungannya, dan berapa banyak yang jembatan keledai yang harus dihapal, semua itu menentukan bagus tidaknya suatu algoritma. Kita tentu tidak ingin menggunakan algoritma yang terlalu panjang dan rumit walaupun sangat kuat. Beberapa algoritma dinilai cukup kuat dengan rentang akurasi yang panjang, sementara beberapa algoritma lain dinilai cukup mudah walau tidak memiliki rentang yang jauh. Disini peneliti bermaksud membuat algoritma yang jauh lebih kuat sekaligus juga lebih mudah dengan menggunakan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Asumsi 1: Kita selalu dapat menentukan hari suatu tanggal pada bulan tertentu jika diketahui pada hari apa jatuh tanggal satu pada bulan tersebut. Andai kata kita mengetahui tanggal 1 bulan ini jatuh pada hari selasa maka tentu kita bisa tentukan bahwa tanggal 24 jatuh 23 hari setelah hari selasa atau hari setelahnya, yaitu hari kamis. Dan kita tentu bisa menentukan hari pada tanggal manapun yang kita mau dengan cara yang sama. Andai kata hari tanggal 1 pada suatu bulan adalah hari Senin. Kita bisa tentukan tanggal lainnya lewat tabel berikut: Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tabel 1: Tabel hari 5

6 Asumsi 2: Kita selalu dapat menentukan hari pertama suatu bulan jika mengetahui pada hari apa jatuh tanggal satu januari pada tahun tersebut. Dengan menghitung jumlah hari setiap bulan kita akan mengetahui bahwa tanggal 1 Februari selalu jatuh tiga hari setelah 1 Januari (karena Januari memiliki hari). Kita juga mengetahui bahwa tanggal 1 bulan Mei akan jatuh dua hari setelah hari 1 April (karena April memiliki hari). Misalnya 1 April jatuh pada hari Rabu. Kita langsung tahu pasti 1 Mei jatuh pada hari Jumat. Jika semua aturan ini dipetakan relatif terhadap bulan januari kita akan dapati tabel sebagai berikut: Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel 2: Tabel relatif bulan terhadap januari Kita dapat menentukan tanggal 1 bulan Mei dengan menambahkan +3 (Januari) +0 (Februari) +3 (Maret) +2 (April) sehingga tanggal 1 bulan Mei pastilah 8 hari setelah tanggal 1 bulan Januari. Namun penambahan ini terlalu mubadzir jika kita tidak menguranginya lagi dengan perkalian tujuh dibawahnya sehingga tabelnya berubah menjadi. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel 3: Tabel bulan Asumsi 3: Karena adanya koreksi pada tahun kabisat, sistem penanggalan akan berulang tiap 400 tahun sekali. Setelah tahu cara menentukan suatu tanggal jika diketahui 1 Januarinya, sekarang kita tinggal mencari cara untuk menentukan tanggal 1 Januarinya. Tadinya kita dapat dengan mudah menentukan pola hari dalam setahun dengan dan terus berulang begitu seterusnya tiap empat tahun sekali. Atau jika disederhanakan dengan mengurangkan perkalian tujuh terbesar dibawahnya menjadi, dan begitu seterusnya. 6

7 Atau jika kita membuatnya relatif pada tahun pertama maka kita akan mendapati tabel Tahun ke Tambahan hari Tabel 4: Tabel relatif tahun Jika kita membagi lagi tabel ini tiap empat tahun, kita akan mendapati, bahwa tahun pertama dari tiap empat tahun disini selalu merupakan lima hari setelah tahun sebelumnya. Perhatikan Sehingga jauh lebih bijak sana jika kita membuat tabelnya seperti ini. Tambahan hari Tahun ke Tabel 5: Tabel relatif tahun sebelum koreksi kabisat Jika kamu mencocokkan kode tambahan untuk tahun ke 5,6,7,8,9,10 sampai seterusnya dengan tabel yang diatasnya akan tetap cocok. Dan seperti biasa kita bisa menyederhanakan tabel ini dengan mengurangkan tiap kode tambahan dengan perkalian tujuh terbesar dibawahnya menjadi: Tambahan hari Tahun ke Tabel 6: Tabel tahun sebelum koreksi kabisat disederhanakan 7

8 Sayangnya pola seperti ini tidak berlaku sampai 400 tahun, sejak adanya koreksi pada tahun ke 100, 200 dan 300 ketiga tahun itu tidak memiliki kabisat lagi. Artinya, kita harus mengatur ulang tabel ini setiap 100 tahun sekali. Tambahan hari Tahun ke Tabel 7: Tabel tahun setelah koreksi kabisat Dengan begini kita harus memecahkan tabel diatas menjadi dua tabel. Yang pertama untuk menentukan 1 Januari setiap tahun dalam rentang 100 tahun. Yang sementara tabel kedua untuk menentukan 1 Januari tiap 100 tahun berikutnya. Maka didapatlah tabel pertama sebagai berikut: 8

9 Tambahan hari Tahun ke Tabel 8: Tabel tahun dalam 100 tahunan Sebenarnya tabel ini masih bisa disederhanakan lagi. Coba lihat kode di sebelah kanan, polanya berulang, dst. Sehingga kode tambahan tahun ke-29 akan sama dengan tahun ke-1, kode tambahan tahun ke-30 akan sama dengan tahun ke-2 dan begitu seterusnya. Dengan ini tabel bisa disederhanakan menjadi Tambahan hari Tahun ke Tabel 9: Tabel tahunan dalam 100 tahunan disederhanakan 9

10 Dengan tabel ini sekarang kita bisa menentukan misalnya kita mengetahui tanggal 1 Januari 1901 jatuh pada hari Senin. Dengan tabel ini kita dapat mengetahui bahwa 1 Januari 1938 jatuh pada empat hari setelah senin yaitu Jumat. Penjelasannya adalah karena polanya berulang tiap 28 tahun sekali selama 100 tahun itu. Tahun 38 pada tabel nilainya sama dengan = 10 (sisa pembagian tahun tersebut dengan 28). Tahun ke-10. Nah kode tambahan untuk tahun ke-10 adalah Oleh karena itu 1 Januari 1938 pastilah empat hari setelah hari Senin yaitu hari Jumat. Setelah mengetahui 1 Januarinya kita tentu dapat menentukan tanggal lainnya dalam tahun 1938 itu dengan menggunakan tabel bulan dan tabel hari. Sekarang kita lanjut ke bagian kedua dari pecahan tabel tahun tadi. Tabel yang ini gunanya untuk menentukan 1 Januari 100 tahun kemudian. Misalnya kamu mengetahui 1 Januari 2001 Nah bagaimana kamu mengetahui 1 Januari tahun 2101, 2201, 2301, 2401 dan seterusnya. Berdasar tabel 7. Kita dapat melihat bahwa aturan untuk tahun-tahun yang berjarak 100 tahun adalah +5 (100 tahun pertama) +5 (100 tahun kedua) +5 (100 tahun ketiga) +6 (100 tahun keempat). Terus berulang dst Atau jika digabungkan dan dibuat relatif terhadap tahun pertama, nilainya adalah dst. Atau jika disederhanakan dst Tahun ke Sampai tahun Tambahan hari Tabel 10: Tabel tahunan tiap 100 tahun disederhanakan Kalau kita melihat tabel diatas. Terlihat bahwa 1 Januari tahun 101 sudah pasti lima hari setelah harinya 1 Januari tahun 1. Terlihat juga bahwa hari pada 1 Januari tahun 1 tidak berbeda dengan hari pada 1 Januari tahun 401 dan tahun 801. Itu artinya. Pola hari dalam sistem kalender masehi berulang tiap 400 tahun sekali. Ini sungguh suatu kebetulan. Karena jika saja kode pada tahun 401 itu bukan 0 maka kita harus mencari sampai 2800 tahun setelahnya baru menemukan perulangan. 10

11 Tambahan hari Abad ke Tabel 11: Tabel kode pergantian abad Dengan begini selesai sudah penelitian kita. Hal terakhir yang harus dilakukan hanyalah pengujian dan kaliberasi. Sekarang kita kumpulkan dulu tabel-tabel yang sudah selesai yaitu tabel 1, tabel 3, tabel 9, dan tabel 11 ditambah dengan penyesuaian untuk tahun kabisat Tabel Tanggal Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Tabel Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel Tahun Kode Tahun ke Tabel Abad Kode Abad ke Tabel Kabisat Kode Tahun x400 x100 x4 lainnya 11

12 NB: Tahun kabisat hanya digunakan ketika bulan diatas Februari (tidak digunakan jika bulannya Januari atau Februari) dan hanya memiliki nilai jika tahun dari tanggal yang dicari merupakan perkalian x400 atau perkalian x4 tetapi tidak jika perkalian x100 Mari kita mulai dengan sebuah tanggal yang kita ketahui pasti yaitu 17 Agustus 1945 yang jatuh pada hari Jumat. Dari tabel tanggal Dari tabel bulan Dari tabel tahun Dari tabel abad kita mendapat bahwa kode tanggal 17 adalah 17 itu sendiri. Tapi jauh lebih sederhana jika kita memakai kode 3 yang berada tepat diatasnya (atau bisa juga disebut sisa pembagian 17 dengan 7) yang memiliki hari yang sama. Maka kode tanggalnya adalah +3 kita mendapat bahwa bulan Agustus atau bulan ke delapan memiliki kode +2 kita lihat tahunnya adalah 45. Sementara 45 tidak ada di tabel tapi kita ingat tadi bahwa tahun 45 sama saja dengan 28 tahun sebelumnya. Berarti sama dengan tahun 17. Sementara kode tahun 17 adalah = +6 kita lihat bahwa yang diminta adalah abad ke 19. Karena pola abad berulang tiap empat abad sekali. Berarti abad ke-19 memiliki kode yang sama dengan 16 abad sebelumnya yaitu abad ke-3 dalam urutan 4 abad. (atau bisa juga didapatkan dengan mencari sisa pembagian 19 dengan 4) dan di tabel tersebut kode untuk abad ke-3 adalah +1 Jika kita mencocokkan kembali ke tabel tanggal. Kita akan mendapati 17 Agustus 1945 jatuh sesuai hari pada tanggal = 12 Yaitu hari Jumat! COCOK! Artinya tidak perlu ada lagi kaliberasi. Hari-hari yang diberikan pada tabel tanggal sudah sesuai dengan yang seharusnya. Klik disini untuk melihat tutorial sederhananya (bagaimana cara menentukan hari dari suatu tanggal dengan cara ini) 12

13 ALGORITMA-ALGORITMA SEBELUMNYA Ada beberapa algoritma yang telah dibuat untuk menentukan hari (day of week) dari tanggalnya. Algoritma Doomsday Algortima tabel bulan Algoritma 2007 Algoritma Huruf Add B Beg C Fad F Algoritma kita ini memiliki kemiripan dengan algoritma tabel bulan, hanya saja perbedaanya, disini kita berhasil memetakan kode tahun ke dalam tabel yang lebih ringkas. PENUTUP Kesimpulan Algoritma Pencari hari berbasis KPK ini adalah algoritma pencari hari terkuat yang pernah ada dengan rentang waktu hingga setidaknya 4000 Masehi. (Menurut perkiraan setelah aturan kabisat 4 tahun dan koreksi kabisat 400 tahun, koreksi berikutnya harusnya muncul sekitar tahun sekali. Jika dalam rentang itu ada 10 hari yang berubah. Berarti Algoritma ini masih akan terpakai hingga 400 Masehi) Dengan penyederhanaan tabel, algoritma ini menjadi sekaligus yang paling sederhana dan mudah digunakan. (untuk petunjuk penggunaan sebelum tahun 1582 dan setelah tahun 1582 silakan lihat disini) Saran Algoritma ini terbuka bagi pengembangan untuk sistem kabisat berikutnya berdasarkan koreksi desimal ke enam waktu revolusi bumi.. 13

Kalender Dalam Sejarah

Kalender Dalam Sejarah Kalender Dalam Sejarah Kalender adalah sarana penataan waktu dan penandaan hari dalam lingkaran masa yang tiada henti. Kalender juga merupakan usaha manusia dalam membagi waktu kepada hari, bulan dan tahun

Lebih terperinci

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V Pangkat/Gol. : Perguruan Tinggi : Universitas Ahmad Dahlan Jabatan Fungsional : Bulan : Januari 2014 No. HARI TANGGAL DATANG PULANG. DATANG PULANG 1 Rabu 01-Jan-14 Libur Libur Libur 2 Kamis 02-Jan-14 1.

Lebih terperinci

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan

Lebih terperinci

Kalender dalam Sejarah Kebudayaan

Kalender dalam Sejarah Kebudayaan Kalender dalam Sejarah Kebudayaan Oleh I Gede Mugi Raharja Prodi Desain Interior FSRD ISI Denpasar Abstrak Sejak zaman purba telah dilakukan usaha untuk memahami waktu dan gerak waktu oleh para ahli astronomi,

Lebih terperinci

Sebelum menjelaskan metode kalender Solar penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai gerak matahari.

Sebelum menjelaskan metode kalender Solar penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai gerak matahari. Kajian Reguler AFDA PCIM Kairo-Mesir Rabu,10 Maret 2010 M/24 Rabiul Awwal 1431 H METODE KALENDER MASEHI Nurul A rofah I. Pendahuluan Setiap tanggal 1 Januari seluruh manusia di belahan bumi ini bergembira

Lebih terperinci

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2015

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2015 FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2015 adalah benda langit yang mengorbit Bumi. Karena sumber cahaya yang terlihat dari Bumi adalah pantulan sinar Matahari, bentuk yang terlihat dari Bumi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB I PENDAHULUAN Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/7/Th. IV, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 28,8 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 2,33 juta ton gabah

Lebih terperinci

1. Room Sold Walk In Guest (WIG)

1. Room Sold Walk In Guest (WIG) 1. Room Sold Walk In Guest (WIG) tanggal Day Room Sold 1-Mar-7 kamis - 2-Mar-7 jumat - 3-Mar-7 sabtu - 4-Mar-7 minggu - 5-Mar-7 senin - 6-Mar-7 selasa 7-Mar-7 rabu 12 8-Mar-7 kamis 2 9-Mar-7 jumat 12 1-Mar-7

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.48/08/35/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI Selama bulan Juni jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013 5 Jan Jul 2 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.49/8/35/Th. XI, 1 Agustus 213 PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 213 Selama bulan Juni 213 jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK hotel berbintang di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.62/10/35/Th. X, 1 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS Selama bulan Agustus jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, % 36 BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pembagian Keuntungan Bagi Hasil deposito Syariah (Mudharabah) Pada Bank BTN Unit Usaha Syariah besar kecilnya pendapatan yang diperoleh nasabah dari deposito bergantung

Lebih terperinci

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Diseminasi Hisab Rukyat di BPPR- LAPAN Pameungpeuk 30 Juli 2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/11/81/Th. VII, 1 November 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER MENCAPAI 29,30 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 No.09/02/Th.VII, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Desember 2016 tercatat

Lebih terperinci

BASIS 60 PADA JAM. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan. Oleh : Ade Dani Kurnia Suhada

BASIS 60 PADA JAM. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan. Oleh : Ade Dani Kurnia Suhada BASIS 60 PADA JAM Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan Oleh : Ade Dani Kurnia Suhada 142151102 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Siklus Metonik Disederhanakan

Siklus Metonik Disederhanakan Siklus Disederhanakan Semua kalender memerlukan beberapa bentuk interkalasi. Ini berarti bahwa untuk menjaga kalender selaras dengan musim-musim yang tepat, waktu tambahan harus sesekali ditambahkan. Dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG No. 04/01/81/Th. VIII, 3 Januari 2017 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DI PROVINSI MALUKU NOVEMBER TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER MENCAPAI 38,23 % Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA 30 BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Curah Hujan DAS Brantas Data curah hujan di DAS Brantas merupakan data curah hujan harian, dimana curah hujan harian berasal dari stasiun-stasiun curah hujan yang ada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.57/09/35/Th. X, 3 September PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI Selama bulan Juli jumlah wisman dari pintu masuk Juanda dan TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur masing-masing

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/10/62/Th. XI, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th XI.,1 November PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun ) A. PADI B. JAGUNG Angka Ramalan (ARAM) II produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar

Lebih terperinci

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris ROTASI DAN REVOLUSI BUMI Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris Bumi sebagai pusat tata surya Planet-planet (termasuk Mth.) berputar mengelilingi bumi Sambil mengelilingi Bumi, planet-planet bergerak melingkar

Lebih terperinci

Batas Penanggalan Internasional Berubah: Hari Sabat Tidak Berubah?

Batas Penanggalan Internasional Berubah: Hari Sabat Tidak Berubah? Batas Penanggalan Internasional Berubah: Hari Sabat Tidak Berubah? Pada hari Kamis, tanggal 29 Desember, 2011, Samoa dan Tokelau berpindah maju ke wilayah Barat melewati Batas Penanggalan Internasional.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 1. Pergerakan bumi sebagai benda angkasa yang menempuh waktu 365 hari disebut. gerak presesi gerak rotasi gerak revolusi gerak

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER II-2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS Juni 2016 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko Daftar Isi Daftar Isi... 1 KETERANGAN... 2 I. Total Simpanan...

Lebih terperinci

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN BAB III KALENDER PENDIDIKAN Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (0)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2012/2013

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (0)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2013/2014

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH ISTIQLAL JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH ISTIQLAL JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH ISTIQLAL JAKARTA TAHUN PELAJARAN 05 / 06 Juli 05 HBE = 5 HBE = 0 HBE = AGUSTUS 05 SEPTEMBER 05 LU =, LR = 9 LS = 6 LU = LU = Minggu 5 9 6 Minggu 9 6 3/30 Minggu

Lebih terperinci

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia,

Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, Rata-rata Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, 2012-2016 / Bulan Giling Kualitas (Rp/Kg) Kadar Air (%) Kadar Hampa/Kotoran (%) Panen Giling Panen Giling Panen HPP 1)

Lebih terperinci

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan bab tema makanan dan kesehatan satuan pengukuran waktu setiap pagi bayu selalu sarapan pagi ini ia menikmati sarapan dengan lahap ia makan nasi sayur dan lauk tidak lupa ia minum segelas susu jam menunjukkan

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si. PETA KONSEP TATA SURYA Matahar i Planet Asteroi d Komet Meteor id Pusat Tata Surya Merkuri us Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunu s Rotasi Revolu si satelit buata n satelit alami Pembagi an

Lebih terperinci

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah No. 10/11/62/Th. XI, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah Selama September 2017, TPK Hotel Berbintang Sebesar 58,44 persen

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG Jalan Pamularsih 96 Semarang Telpon (024)7609063 SMP Kesatrian 2 Semarang Kalender Pendidikan 2015/2016

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3) KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI 2008 (Jml Minggu = 3) 11 Minggu 6 13 20 27 Senin 7 14 21 28 2 1. s.d. 12 PPD, Pemb. Jam Mengjar, Peny. Jadwal Selasa 1 8 15 22

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016 No.16/03/Th.VII, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Januari 2017 tercatat 30,92

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS SOSIALISASI PERENCANAAN KAS Dasar Hukum 1. Penjelasan Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara: Fungsi Utama Perbendaharaan : Perencanaan kas yang baik, mencegah kebocoran dan penyimpangan,

Lebih terperinci

KALENDAR KEGIATAN BPK PKK-KAJ 2017 KALENDAR KEGIATAN BPK PKK-KAJ 2017

KALENDAR KEGIATAN BPK PKK-KAJ 2017 KALENDAR KEGIATAN BPK PKK-KAJ 2017 JANUARI FEBRUARI RABU 4 SPBI : Kelas Bina Lanjut 1 RABU 1 SPBI : Kelas Bina Lanjut 5 SABTU 7 SPBI : Kelas Bina Lanjut 1 SABTU 4 SPBI : Kelas Bina Lanjut 4 SEP : FKPE Temu 1 SEP : Rekoleksi SepUm 4-5 Feb

Lebih terperinci

VERSI 4 Hari H 16 Des

VERSI 4 Hari H 16 Des VERSI 4 Hari H 16 Des LAMPIRAN I PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA PERSIAPAN Awal Akhir 1. Perencanaan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 BPS PROVINSI LAMPUNG BADAN PUSAT STATISTIK No. 1/7/18/Th. X, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 9,69 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 3,64 juta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

A. Mengumpulkan dan Membaca Data

A. Mengumpulkan dan Membaca Data Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. mengumpulkan data; 2. membaca data yang disajikan dalam bentuk diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran; 3. menyajikan data dalam bentuk tabel; dan 4.

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR MAKALAH PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR Di susun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Bumi dan Antariksa Dosen pengampu : Subuh Anggoro, M.Si Di susun

Lebih terperinci

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10 Mari berhitung 1 sampai 10. Perhatikan jari tangan di bawah ini! 1 2 3 4 5 satu dua tiga empat lima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2011/ 2012. Kelas XII terdiri dari 12 yang terdiri dari

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU (Angka Sementara 2010 dan Angka Ramalan I Tahun 2011) No. 13/03/14/Th. XII, 1 Maret 2011 A. PADI. Angka Sementara (ASEM) produksi padi tahun 2010 adalah

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015 No. 01/07/74/Th. III, 01 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015 A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2015 sebanyak 660.720 ton gabah kering giling

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN

PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN PERANAN SISTEM MODULO DALAM PENENTUAN HARI DAN PASARAN Agung Handayanto a a Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Jl. Dr. Cipto-Lontar No1 Semarang Telp. (024)8316377 Faks (024) 8448217

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 I. TOTAL SIMPANAN NASABAH PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012 Total pada bulan April 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp14,48 Triliun dibandingkan dengan total pada bulan Maret 2012 sehingga

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 JULI 2010 (Jml Minggu = 3) 14 Minggu 4 11 18 25 Senin 5 12 19 26 2 1 -- 9 PPD, Pemb. Jam Mengjr, Peny. Jadwal Selasa 6 13 20 27 2

Lebih terperinci

PERMAINAN DALAM PMRI. Dr. Darhim, M.Si.

PERMAINAN DALAM PMRI. Dr. Darhim, M.Si. PERMAINAN DALAM PMRI Dr. Darhim, M.Si. 1 APAKAH ANDA SETUJU? BELAJAR SAMBIL BERMAIN BERMAIN SAMBIL BELAJAR SEDANG BELAJAR TIDAK BOLEH BERMAIN SEDANG BERMAIN TIDAK BOLEH BELAJAR 2 MANFAAT PERMAINAN 1.Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pintu Masuk-Keluar Gudang Semenjak awal dibangunnya Gudang FG Ciracas, gudang ini memiliki dua pintu. Pintu tersebut terletak di bagian depan dan belakang gudang. Awalnya

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3) KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI 2009 (Jml Minggu = 3) 12 Minggu 5 12 19 26 Senin 6 13 20 27 1 1. s.d. 11 PPD, Pemb. Jam Mengjar, Peny. Jadwal Selasa 7 14 21

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2012)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2012) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 20/03/35/Th.XI,1 Maret 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun ) A. PADI B. JAGUNG Angka Sementara produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 12,20 juta

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel

Lebih terperinci

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS SEMESTER I-2017 Group Penanganan Premi Penjaminan Daftar Isi Daftar Isi... 1 Daftar Tabel dan Gambar...2 Keterangan... 3 I. Jumlah BPR dan BPRS... 4 II. Total

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 03/01/32/Th.XVI, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT TPK HOTEL NOVEMBER 2013 SEBESAR 44,42 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di

Lebih terperinci

NAMA ALLAH ALKITAB DAN KALENDER UCAPKANLAH SYUKUR KEPADA YEHUWA, KARENA IA BAIK. MAZMUR 106:1.

NAMA ALLAH ALKITAB DAN KALENDER UCAPKANLAH SYUKUR KEPADA YEHUWA, KARENA IA BAIK. MAZMUR 106:1. ALKITAB DAN NAMA ALLAH Sebuah pameran di kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa sedunia KALENDER SAKSI-SAKSI YEHUWA 2015 UCAPKANLAH SYUKUR KEPADA YEHUWA, KARENA IA BAIK. MAZMUR 106:1. Papirus Fouad No. 266 abad

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN DAN ANGKA RAMALAN I ) No. 38/07/91/Th. IX, 1 Juli PADI Angka Tetap produksi padi tahun sebesar 27,66 ribu ton Gabah Kering Giling

Lebih terperinci

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui, selain planet bumi, di alam semesta terdapat banyak lagi benda-benda lain di langit. Kenampakan objek-objek samawi lain di langit yang umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), harus dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini. KATA PENGANTAR Penyajian Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 di Provinsi Sumatera Selatan ditujukan untuk memberi informasi kepada masyarakat, disamping publikasi buletin agrometeorologi, analisis dan prakiraan

Lebih terperinci

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menjamin kelancaran aktifitas di dalam perusahaan, sudah semestinya bagi perusahaan untuk memerhatikan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. SDM yang tersedia

Lebih terperinci

Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama?

Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama? Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama? Paskah Easter hari Minggu adalah puncak dari tahun religius bagi banyak orang. Banyak tradisi yang disukai yang terkait dengan hari raya ini. Paskah Easter

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2015) No. 62/11/91/Th. IX, 2 November PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II ) PADI Produksi padi tahun (ARAM II) diperkirakan sebesar 33,56 ribu ton gabah kering giling (GKG),

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG SEPTEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan 2016 mencapai

Lebih terperinci

1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan nomor pada kolom yang disediakan. Kegiatan di Musim Kemarau dan Musim Hujan

1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan nomor pada kolom yang disediakan. Kegiatan di Musim Kemarau dan Musim Hujan Tema 3 : Perubahan di Alam Nama : Hari,tgl : No. peserta : Kelas : III (Tiga) Paraf Guru Paraf Orang tua Petunjuk Umum : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian tulis nama dan nomor pada kolom yang disediakan.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Parameter Curah Hujan model REMO Data curah hujan dalam keluaran model REMO terdiri dari 2 jenis, yaitu curah hujan stratiform dengan kode C42 dan curah hujan konvektif dengan

Lebih terperinci

Kalender Akademik. Batas Akhir Pengiriman Lamaran USMI 29 Februari Seleksi dan April Pengumuman Hasil Seleksi USMI

Kalender Akademik. Batas Akhir Pengiriman Lamaran USMI 29 Februari Seleksi dan April Pengumuman Hasil Seleksi USMI Kalender Akademik KEGIATAN AKADEMIK/PENDIDIKAN TANGGAL PENERIMAAN MAHASISWA BARU USMI Pengiriman Undangan USMI Batas Akhir Pengiriman Lamaran USMI 29 Februari 2016 Seleksi 15-16 dan 18-19 April 2016 Pengumuman

Lebih terperinci

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi 1 Makalah Rotasi dan Revolusi bumi Guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disusun oleh Ketua Anggota : Syalmi : Yola Prawita Oti Mulyani Anggi Mutia Kelas : VII.4 SMP NEGERI 2 TOBOALI

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN No. 06/02/34/TH.XII, 01 Februari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2009 MENCAPAI 60,59 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 461 TAHUN 2002 NOMOR KEP.216/MEN/2002 NOMOR 01/SKB/M.PAN/XI/2002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya

Lebih terperinci

Peta konsep. Geometri dan pengukuran. Menggunakan pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat dalam pemecahan masalah. Alat Ukur.

Peta konsep. Geometri dan pengukuran. Menggunakan pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat dalam pemecahan masalah. Alat Ukur. Peta konsep Geometri dan pengukuran Menggunakan pengukuran Waktu, Panjang, dan Berat dalam pemecahan masalah Alat Ukur Satuan Ukur Waktu Berat Waktu : Jam Berat : Neraca Jam Detik bulan Menit Hari tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan gambaran hasil sumber daya manusia adalah efektivitas kerja pegawai. Perusahaan Daerah Air Minum

Lebih terperinci

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN No. 44/11/34/Th.XIII, 1 November 2011 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER 2011 56,34 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi D.I.

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) BADAN PUSAT STATISTIK No. 69/11/Th. XIV, 1 November PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) PRODUKSI PADI TAHUN (ANGKA RAMALAN III) DIPERKIRAKAN TURUN 1,63 PERSEN A. PADI Produksi

Lebih terperinci

1 ZULHIJJAH 1430 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 2009

1 ZULHIJJAH 1430 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 2009 Risalah Elektronik RHI Nomor 2 Volume I Tahun 13 H 1 ZULHIJJAH 13 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 29 I. PENDAHULUAN Sistem kalender yang digunakan Umat Islam, selanjutnya

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015) No. 39/07/36/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015) PRODUKSI PADI 2015 NAIK 7,00 PERSEN DIBANDINGKAN TAHUN 2014 A. PADI Produksi padi Provinsi Banten tahun 2015 sebesar

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan sistem yang dinamis dan scalable mendorong banyak perusahaan menerapkan berbagai teknologi informasi. Segala jenis industri berlomba untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEY PENJUALAN ECERAN SURVEY PENJUALAN ECERAN September Indeks riil penjualan eceran pada September mengalami penurunan Harga-harga umum diperkirakan meningkat dan tingkat suku bunga kredit diperkirakan relatif stabil Perkembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BATAM No. 05/02/2171/Th. IV, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 JULI 2011 (Jml Minggu = 3) 13 Minggu 3 10 17 24 31 1 -- 9 PPD, Pemb. Jam Mengjr, Peny. Jadwal Senin 4 11 18 25 2 11 -- 14 MOS Selasa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.15/01/62/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama November, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 15.421 Orang dan 134.810 Orang.

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI PRODUKSI PADI TAHUN 2015 TURUN SEBESAR 3,04 PERSEN No.57/7/64/Th.XIX, 1 Juli 2016 A. PADI Produksi padi tahun 2015 sebanyak 112,10 ribu ton

Lebih terperinci

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS

Mei Divisi Statistik Sektor Riil 1. Metodologi PESIMIS OPTIMIS PESIMIS OPTIMIS Mei 2012 Pasca penundaan kenaikan harga BBM, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Mei 2012 mulai meningkat dari 102,5 menjadi 109,0 atau meningkat sebesar 6,5 poin. Persepsi mengenai

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANDA ACEH NOMOR: 421.3/A.1/8558.a TENTANG KALENDER PENDIDIKAN T.P. 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DALAM KOTA BANDA ACEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2013)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2013) PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II ) No. 48/11/91/Th. VII, 1 November PADI Produksi padi tahun (ARAM II) diperkirakan sebesar 26,28 ribu ton gabah kering giling (GKG),

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013) A. PADI No. 45/07/35/Th.XI,1 Juli 2013 Angka Tetap (ATAP) tahun 2012 produksi Padi Provinsi Jawa

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PRAKTEK ASTRONOMI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2015

SOAL UJIAN PRAKTEK ASTRONOMI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2015 SOAL UJIAN PRAKTEK ASTRONOMI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2015 Bidang : KEBUMIAN SUB BIDANG ASTRONOMI Materi : ANALISIS DATA (Langit Mendung)

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 159/02/21/Th. V, 1 Februari 2010 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat mempengaruhi sebuah organisasi ataupun lembaga. Suatu lembaga atau organisasi tidak akan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci