PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2012)

Transkripsi

1 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 20/03/35/Th.XI,1 Maret 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun ) A. PADI B. JAGUNG Angka Sementara produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 12,20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 1,62 juta ton (15,34 persen) dibanding produksi Padi tahun 2011 yang sebesar 10,58 juta ton GKG (ATAP). Kenaikan produksi ini disebabkan naiknya luas panen seluas 48,92 ribu hektar (2,54 persen) dan naiknya produktivitas sebesar 6,85 kuintal/hektar (12,48 persen). Daerah penghasil Padi dengan luas panen yang dominan pada tahun terdapat di Kabupaten Jember sebesar 158,57 ribu hektar (8,03 persen), Lamongan 143,15 ribu hektar (7,25 persen), Bojonegoro 133,83 ribu hektar (6,77 persen), Banyuwangi 118,19 ribu hektar (5,98 persen), dan Ngawi sebesar 116,26 ribu hektar (5,88 persen). Angka Sementara produksi Jagung Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 6,30 juta ton pipilan kering naik sebesar 851,60 ribu ton (15,64 persen) dibanding produksi Jagung pada tahun 2011 yang sebesar 5,44 juta ton pipilan kering (ATAP). Kenaikan produksi terjadi karena luas panen mengalami kenaikan seluas 28,46 ribu hektar (2,36 persen), dan produktivitasnya juga meningkat sebesar 5,87 kuintal/hektar (12,98 persen). Daerah penghasil Jagung dengan luas panen yang dominan pada tahun terdapat di Kabupaten Sumenep sebesar 142,13 ribu hektar (11,53 persen), Tuban 92,44 ribu hektar (7,50 persen), Sampang 84,24 ribu hektar (6,83 persen), Kabupaten Probolinggo 70,50 ribu hektar (5,72 persen), dan Lamongan 59,54 ribu hektar (4,83 persen). C. KEDELAI Angka Sementara produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 361,99 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 5,01 ribu ton (1,37 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2011 yang sebesar 367,00 ribu ton biji kering (ATAP). Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen seluas 32,00 ribu hektar (12,66 persen) sedangkan produktivitasnya meningkat sebesar 1,87 kuintal/hektar (12,88 persen). Daerah penghasil Kedelai dengan luas panen yang dominan pada tahun terdapat di Kabupaten Banyuwangi sebesar 26,12 ribu hektar (11,83 persen), Sampang 20,62 ribu hektar (9,34 persen), Lamongan 20,25 ribu hektar (9,17 persen), Bojonegoro 18,55 ribu hektar (8,40 persen), dan Kabupaten Ngawi sebesar 16,06 ribu hektar (7,27 persen). BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

2 1. PENDAHULUAN Penyajian data produksi Padi dan Palawija dilakukan oleh BPS sebanyak 5 (lima) kali dalam setahun dengan status angka yang berbeda. Yang pertama adalah PROGNOSA. Angka prognosa ini diperoleh dari angka ramalan/perkiraan Januari-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Desember tahun sebelumnya. Angka prognosa digunakan secara internal di pemerintahan dan tidak diumumkan kepada publik. Angka Ramalan I (ARAM I) merupakan angka ramalan/perkiraan produksi tahun berjalan berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan April. Angka Ramalan I (ARAM I) terdiri dari angka realisasi panen Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan April. Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri dari angka realisasi panen Januari- Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara merupakan angka realisasi panen Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah angka realisasi penuh satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Oleh karena itu jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut: Status Angka Jadwal Rilis BRS Subround Jan-Apr Mei-Agst Sep-Des 1. PROGNOSA Awal Maret RAMALAN 2. ARAM I Awal Juli REALISASI RAMALAN 3. ARAM II Awal Nopember REALISASI RAMALAN 4. ASEM Awal Maret REALISASI (angkabelum final) 5. ATAP Awal Juli REALISASI (angka final) Dengan demikian, para pengguna data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk perencanaan maupun monitoring. Diharapkan pengguna data selalu mengacu kepada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir. Dalam BRS ini, ASEM merupakan hasil hitungan berdasarkan realisasi luas panen Januari Desember 2011 yang dilaporkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan (atau dinas lain yang menangani data tanaman pangan) di Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Sedangkan realisasi produktivitas adalah berasal dari hasil Survei Ubinan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian bersama dengan BPS. BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

3 (Ribu Ha) 2. PRODUKSI PADI 2.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 12,20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 1,62 juta ton (15,34 persen) dibanding produksi Padi tahun 2011 yang sebesar 10,58 juta ton GKG (ATAP). Kenaikan produksi ini disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 48,92 ribu hektar (2,54 persen) dan naiknya produktivitas sebesar 6,85 kuintal/hektar (12,48 persen). Daerah penghasil Padi dengan luas panen yang dominan pada tahun masih tetap 5 kabupaten yang sama dengan kondisi di tahun 2011, tapi untuk Kabupaten Lamongan berhasil menduduki posisi yang tahun lalu ditempati Kabupaten Bojonegoro. Adapun 5 kabupaten dengan luas panen yang dominan di tahun, yakni Kabupaten Jember sebesar 158,57 ribu hektar (8,03 persen), Lamongan 143,15 ribu hektar (7,25 persen), Bojonegoro 133,83 ribu hektar (6,77 persen), Banyuwangi 118,19 ribu hektar (5,98 persen), dan Ngawi sebesar 116,26 ribu hektar (5,88 persen). Kenaikan produksi Padi di Jawa Timur tahun terjadi pada semua subround. Pada subround Januari-April produksinya naik sebesar 605,03 ribu ton (10,61 persen), subround Mei-Agustus naik sebesar 943,03 ribu ton (29,64 persen), dan subround September-Desember naik sebesar 74,10 ribu ton (4,38 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2011 (year on year). Kenaikan produksi Paditahun juga terjadi pada skala nasional yang mengalami kenaikan 3,26 juta ton (4,97 persen). Untuk produksi Padi di Pulau Jawa secara total mengalami kenaikan produksi sebesar 2,12 juta ton (6,17 persen) meskipun di Provinsi Jawa Barat turun sebesar 3,11 persen dan Banten juga turun sebesar 4,30 persen. Kenaikan produksi Padi secara nasional terjadi karena kenaikan luas panen sebesar 236,65 ribu hektar (1,79 persen) dan juga produktivitasnya naik sebesar 1,55 kuintal/hektar (3,11 persen) Panen Bulanan Tahun Gambar 1. Luas (Ha) Panen Padi Jawa Timur Bulanan, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 2008 (Ha) 32, , , ,512 84, , , ,965 75,538 66,437 47,217 35, (Ha) 46, , , ,431 94, , , ,285 73,746 79,063 49,645 37, (Ha) 39, , , , , , , ,286 90, ,778 77,193 61, (Ha) 119, , , , , , ,810 78,786 58,579 92,201 64,847 39,143 (Ha) 45, , , ,370 99, , , ,132 78,609 79,184 65,535 42,767 BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

4 Panen raya di tahun terjadi pada bulan Maret, hal yang sama juga terjadi di tahun 2008 dan Tahun 2011 puncak panen raya mengalami pergeseran lebih cepat, yakni terjadi pada bulan Februari, sedangkan puncak panen raya di tahun 2010 mengalami kemunduran, yakni terjadi pada bulan April. Pola panen Padi mulai bulan Juli Desember cenderung serupa dari tahun 2008 sampai (Gambar 1). Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Jawa Timur, Jawa dan Nasional Tahun Jawa Timur , ,54 - Jawa , ,33 - Indonesia , ,79 - Jawa Timur 59,29 54,89 61,74-4,40-7,42 6,85 12,48 - Jawa 57,21 55,81 59,05-1,40-2,45 3,24 5,81 - Indonesia 50,15 49,80 51,35-0,35-0,70 1,55 3,11 - Jawa Timur , ,34 - Jawa , ,17 - Indonesia , ,97 Keterangan: kualitas produksi Padi adalah Gabah Kering Giling Tabel 2. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Jawa Timur Menurut Subround, Januari April , ,36 - Mei Agustus , ,05 - September - Desember , ,96 - Januari - Desember , ,70 - Januari April 60,93 55,89 62,04-5,04-8,27 6,15 11,00 - Mei Agustus 56,28 48,82 59,52-7,46-13,26 6,56 13,44 - September - Desember 60,71 66,44 66,40 5,73 9,44-4,86-7,31 - Januari - Desember 59,29 54,89 61,74-4,40-7,42 4,78 8,71 - Januari - April , ,61 - Mei - Agustus , ,64 - September - Desember , ,38 - Januari - Desember , ,34 Keterangan: kualitas produksi Padi adalah Gabah Kering Giling BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

5 (Ribu Ha) 3. RODUKSI JAGUNG 3.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi Jagung Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 6,30 juta ton pipilan kering, naik sebesar 0,85 juta ton (15,64 persen) dibanding produksi Jagung pada tahun 2011 yang sebesar 5,44 juta ton pipilan kering (ATAP). Kenaikan produksi terjadi karena kenaikan di luas panen sebesar 28,46 ribu hektar (2,36 persen) dan tingkat produkstivitas juga mengalami peningkatan sebesar 5,87 kuintal/hektar (12,98 persen). Daerah penghasil Jagung dengan luas panen yang dominan (5 kabupaten) pada tahun ada sedikit perubahan bila dibandingkan dengan tahun Kabupaten Bangkalan yang tahun lalu luas panennya masuk 5 besar sekarang posisinya digantikan oleh Kabupaten Lamongan. Lima kabupaten di tahun yang dominan luas panennya, yakni Kabupaten Sumenep sebesar 142,13 ribu hektar (11,53 persen), Tuban 92,44 ribu hektar (7,50 persen), Sampang 84,24 ribu hektar (6,83 persen), Kabupaten Probolinggo sebesar 70,50 ribu hektar (5,72 persen), dan Kabupaten Lamongan 59,54 ribu hektar (4,83 persen). Kenaikan produksi Jagung pada tahun di Jawa Timur terjadi pada setiap subround. Subround Januari-April terjadi kenaikan sebesar 548,26 ribu ton (22,96 persen), subround Mei-Agustus naik sebesar 298,71 ribu ton (24,57 persen), dan pada subround September-Desember naik sebesar 4,63 ribu ton (0,25 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2011 (year on year). Kenaikan produksi Jagung tahun juga terjadi pada skala nasional yang mengalami kenaikan sebesar 1,74 juta ton (9,84 persen), dan kenaikan produksi di Provinsi Jawa Timur turut mendongkrak kenaikan produksi di Pulau Jawa sebesar 1,24 juta ton (13,15 persen) meskipun di provinsi Banten mengalami penurunan sebesar 4,04 ribu ton (29,17 persen). Kenaikan produksi Jagung secara nasional terjadi karena kenaikan pada luas panennya sebesar 95,70 ribu hektar (2,48 persen), dan ditunjang juga dengan kenaikan produktivitas sebesar 3,28 kuintal/ hektar (7,19 persen) Pola Panen Bulanan Tahun Gambar 2.Luas (Ha) Panen Jagung Jawa Timur Bulanan, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 2008 (Ha) 119, , ,235 75,576 73,901 70,121 71,389 55,492 53,334 82,461 92,634 65, (Ha) 211, , ,408 76,083 69,404 81,958 90,394 60,439 62,210 96,103 77,640 41, (Ha) 60, , ,738 88,129 66,944 98,542 82,208 57,828 41,172 90,058 81,434 54, (Ha) 194, , ,412 51,759 76,531 87,094 68,365 48,150 81, ,377 62,621 54,469 (Ha) 89, , ,204 54,926 96,740 78,134 68,116 53,803 64,464 89,404 78,923 43,328 BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

6 Puncak musim panen Jagung tahun sama dengan tahun 2011 dan 2009 yakni terjadi pada bulan Februari. Sedangkan tahun 2010 puncak musim panen Jagung terjadi pada bulan Februari dan Maret. Secara umum pola musim panen Jagung dari Januari-Desember cenderung serupa (Gambar 2). Tabel 3. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung di JawaTimur, Jawa dan Nasional, Tahun Jawa Timur , ,36 - Jawa , ,37 - Indonesia , ,48 - Jawa Timur 44,42 45,21 51,08 0,79 1,78 5,87 12,98 - Jawa 46,49 48,65 53,26 2,16 4,65 4,61 9,48 - Indonesia 44,36 45,65 48,93 1,29 2,91 3,28 7,19 - Jawa Timur , ,64 - Jawa , ,15 - Indonesia , ,84 Keterangan: bentuk produksi Jagung adalah pipilan kering Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung di Jawa Timur Menurut Subround, Januari April , ,27 - Mei Agustus , ,94 - September Desember , ,95 - Januari Desember , ,36 - Januari April 40,63 38,48 44,52-2,15-5,29 6,04 15,70 - Mei Agustus 43,88 43,39 51,02-0,49-1,12 7,63 17,58 - September Desember 54,77 60,67 66,80 5,90 10,77 6,13 10,10 - Januari Desember 44,42 45,21 51,08 0,79 1,78 8,87 12,98 - Januari April , ,96 - Mei Agustus , ,57 - September Desember , ,25 - Januari Desember , ,64 Keterangan: bentuk produksi Jagung adalah pipilan kering BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

7 (Ribu Ha) 4. PRODUKSI KEDELAI 4.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 361,99 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 5,01 ribu ton (1,37 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2011 yang sebesar 367,00 ribu ton biji kering (ATAP). Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan pada Luas Panen sebesar 32,00 ribu hektar (12,66 persen) meskipun produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 1,87 kuintal/hektar (12,88 persen). Daerah penghasil Kedelai dengan luas panen yang dominan pada tahun terdapat di beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi sebesar 26,12 ribu hektar (11,83 persen), Sampang sebesar 20,62 ribu hektar (9,34 persen), Lamongan sebesar 20,25 ribu hektar (9,17 persen), Bojonegoro sebesar 18,55 ribu hektar (8,40 persen), dan Kabupaten Ngawi sebesar 16,06 ribu hektar (7,27 persen). Penurunan produksi Kedelai di Jawa Timur tahun terjadi pada subround Januari-April sebesar 19,08 ribu ton (24,33 persen), dan subround Mei Agustus sebesar 9,07 ribu ton (7,88 persen), sedangkan pada subround September Desember mengalami peningkatan sebesar 23,14 ribu ton (13,33 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2011 (year on year). Pada skala nasional, produksi Kedelai tahun sedikit mengalami peningkatan sebesar 291 ton (0,03 persen). Sedangkan produksi Kedelai di Pulau Jawa justru mengalami peningkatan karena ditopang secara signifikan kenaikan produksi kedelai di Provinsi Jawa Tengah sebesar 40,14 ribu ton (35,75 persen) meskipun di Provinsi Jawa Barat dan Banten mengalami penurunan. Kenaikan produksi Kedelai secara nasional terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 54,42 ribu hektar (8,75 persen) sedangkan produktivitasnya mengalami peningkatan sebesar 1,32 kuintal/hektar (9,6 persen) Pola Panen Bulanan Tahun Gambar 3. Luas (Ha) Panen Kedelai JawaTimur Bulanan, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 2008 (Ha) 2,782 15,792 6,419 11,534 29,093 17,888 21,175 5,083 33,942 50,258 17,750 5, (Ha) 17,443 20,007 6,205 15,451 42,038 31,742 13,087 7,947 56,405 39,792 11,025 3, (Ha) 3,060 22,233 16,317 7,079 24,279 42,512 17,715 7,034 11,687 15,294 3,556 1, (Ha) 7,966 24,651 12,864 13,885 31,576 21,043 11,169 17,654 62,702 38,832 8,393 2,080 (Ha) 9,792 20,885 6,804 4,132 22,213 25,464 12,761 12,876 44,071 47,062 10,682 4,073 BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

8 Pola panen raya tahun serupa dengan tahun 2011 dan tahun perkecualian tahun 2010, yakni terjadi pada subround III terutama bulan September atau Oktober. Tahun 2010 Pola panen Kedelai mengalami perubahan pola yang ekstrim, subround September-Desember luas panen kedelai paling sedikit dibandingkan pola panen pada tahun-tahun sebelumnya (Gambar 3) Tabel 5. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai di JawaTimur, Jawa dan Nasional Tahun Jawa Timur , ,66 - Jawa , ,48 - Indonesia , ,75 - Jawa Timur 13,75 14,52 16,39 0,77 5,6 1,87 12,88 - Jawa 14,40 14,20 15,80-0,2-1,39 1,60 11,27 - Indonesia 13,73 13,68 15,00-0,05-0,36 1,32 9,65 - Jawa Timur , ,37 - Jawa , ,14 - Indonesia , ,03 Keterangan: bentuk produksi Kedelai adalah biji kering Tabel 6. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai di Jawa Timur Menurut Subround, Januari April , ,90 - Mei Agustus , ,98 - September Desember , ,46 - Januari Desember , ,66 - Januari April 12,79 13,21 14,26 0,42 3,28 1,05 7,95 - Mei Agustus 13,61 14,13 14,46 0,52 3,82 0,33 2,34 - September Desember 14,31 15,49 18,57 1,18 8,25 3,08 19,88 - Januari Desember 13,75 14,52 16,39 0,77 5,60 1,87 12,88 - Januari April , ,33 - Mei Agustus , ,88 - September Desember , ,33 - Januari Desember , ,37 Keterangan: bentuk produksi Kedelai adalah biji kering BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret

9 5. ASEM PALAWIJA LAINNYA Angka Sementara produksi Ubi Jalar Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 411,96 ribu ton, naik sebesar 194,41 ribu ton (89,37 persen) dibanding produksi Ubi Jalar pada tahun 2011 yang sebesar 217,96 ribu ton (ATAP). Angka Sementara produksi Ubi Kayu Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 4,25 juta ton, naik sebesar 213,95 ribu ton (5,31 persen) dibanding produksi Ubi kayu pada tahun 2011 yang sebesar 4,03 juta ton (ATAP). Angka Sementara produksi Kacang Tanah Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 213,80 ribu ton, naik sebesar 2,38 ribu ton (1,12 persen) dibanding produksi Kacang Tanah pada tahun 2011 yang sebesar 211,42 ribu ton (ATAP). Angka Sementara produksi Kacang Hijau Provinsi Jawa Timur tahun sebesar 66,77 ribu ton, turun sebesar 13,56 ribu ton (16,88 persen) dibanding produksi Kacang hijau pada tahun 2011 yang sebesar 80,33 ribu ton (ATAP). Tabel 7. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Palawija Lainnya di Jawa Timur, Ubi Jalar , ,61 - Ubi Kayu , ,73 - Kacang Tanah , ,85 - Kacang Hijau , ,57 - Ubi Jalar 94,19 153,45 288,81-59,26-62,92 135,36 88,21 - Ubi Kayu 194,89 202,20 223,50-7,31-3,75 21,30 10,53 - Kacang Tanah 12,04 12,82 13,07-0,78-6,48 0,25 1,95 - Kacang Hijau 11,77 11,71 11,95-0,06-0,51 0,24 2,05 - Ubi Jalar , ,37 - Ubi Kayu , ,31 - Kacang Tanah , ,12 - Kacang Hijau , ,88 Keterangan: bentuk produksi Kacang Tanah adalah biji kering, Kacang Hijau adalah ose kering, Ubi Jalar dan Ubi Kayu adalah umbi basah BRS Padi dan Palawija Jawa Timur ASEM, No. 20/03/35/Th.XI, 1 Maret