BAB III PROYEK KONSTRUKSI TRADISIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROYEK KONSTRUKSI TRADISIONAL"

Transkripsi

1 BAB III PROYEK KONSTRUKSI TRADISIONAL 3.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek Banyak ahli telah mendefinisikan pengertian proyek. Proyek adalah kegiatan yang bersifat unik untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi oleh sasaran biaya, mutu dan waktu. Proyek adalah suatu tugas yang spesifik yang harus dicapai. Pada literatur lain didefinisikan bahwa proyek merupakan representasi suatu kumpulan tugas yang mempunyai tujuan akhir yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang terbatas untuk menghasilkan suatu produk atau keluaran yang belum pernah ada sebelumnya (Babcock,1991). Definisi tersebut menjelaskan pengertian proyek sebagai suatu rangkaian kegiatan. Secara singkat dari segi kegiatan, proyek dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan proyek dimana rangkaian kegiatan tersebut akan selesai apabila tujuan proyek telah tercapai. Selain ditinjau dari rangkaian kegiatan, proyek dapat ditinjau dari segi investasi. Proyek sebagai investasi dapat diartikan sebagai investasi sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa (a project is an investment of resources to produce good or services). Jadi proyek memiliki dua pengertian yaitu sebagai rangkaian kegiatan dan sebagai investasi. PROYEK rangkaian yang bersifat sementara dan tidak berulang investasi yang akan menghasilkan produk tertentu (produk yang memberikan keuntungan) III-1

2 PROYEK KONSTRUKSI Seperti yang telah dijelaskan, proyek dapat ditinjau dari segi rangkaian kegiatan dan investasi. Demikian juga proyek konstruksi dapat ditinjau berdasarkan segi kegiatan maupun investasi. Dari segi kegiatan, proyek konstruksi diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk membangun atau mendirikan suatu bangunan atau konstruksi dimana proyek konstruksi dikatakan selesai apabila bangunan atau konstruksi tersebut siap digunakan. Sedangkan dari segi investasi, proyek konstruksi dapat diartikan sebagai investasi sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan bangunan atau konstruksi. Pelaksanaan pekerjaan atau konstruksi adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam mentransformasikan gambar-gambar (arsitektur dan engineering ) menjadi bangunan fisik. Kategori dari proyek konstruksi ini dapat dikelompokkan menjadi empat tipe utama yaitu (Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson, Jr, Manajemen Konstruksi Profesional, 1995:8-10) : 1. Konstruksi permukiman (residental contruction) Konstruksi ini meliputi pembangunan rumah tinggal, rumah susun, komplek perumahan dan pengembangan wilayah pemukiman. Hanya terdapat beberapa perusahaan yang sangat besar untuk tipe ini, tetapi modal dan persyaratan teknologi yang rendah dalam sektor ini menunjukkan ciri perusahaan yang sangat kecil. Umumnya pekerjaan disain dilakukan baik oleh arsitek, para perancang perumahan atau pihak pembangunan itu sendiri dan konstruksi biasanya dilakukan oleh kontraktor bebas maupun para pembangun wilayah pemukiman (developer-builder). 2. Konstruksi rekayasa berat (Heavy engineering construction) Meliputi pekerjaan bangunan bendung, terowongan, jalan, jembatan, jaringan irigasi, pelabuhan, bandar udara,dsb. Termasuk pula disini adalah jalur pipa, beberapa bangunan pelayanan umum seperti sistem penyaringan dan distribusi air minum, jaringan listrik dan komunikasi. III-2

3 Banyak proyek konstruksi berat dibiayai oleh pemerintah. Disain dikerjakan oleh suatu badan publik, sedang pembangunannnya dikerjakan menurut penawaran terbuka yang kompetitif. 3. Konstruksi Gedung (Building construction) Konstruksi ini menghasilkan bangunan-banguan seperti gedung sekolah, rumah sakit, gereja, bangunan bertingkat baik untuk perkantoran maupun perdagangan, bioskop, gedung pemerintah, pusat rekreasi, pergudangan, dsb. Kebanyakan dari tipe ini dibiayai dan dibangun oleh sektor swasta. Disain umumnya dikoordinasikan oleh para arsitek bekerja sama dengan spesialis rekayasa untuk sub sistem bidang struktur, mekanik, dan kelistrikan. Pembangunan biasanya dikoordinasikan kontraktor umum atau manajer konstruksi yang kemudian selanjutnya mensubkontraktorkan berbagai bagian penting ke perusahaan menurut spesialis. 4. Konstruksi Industri (Industrial construction) Konstruksi industri memiliki beberapa proyek yang sangat besar dan didominasi beberapa perusahaan rekayasa dan konstruksi terbesar. Konstruksi ini memiliki beberapa proyek antara lain : proyek pembangunan pabrik pengilangan minyak bumi dan petrokimia, pengembangan usaha pertambangan, pembangunan pabrik peleburan logam,dsb. Baik disain maupun konstruksi memerlukan tingkat keahlian sangat tinggi bukan hanya di bidang sipil, tetapi juga kimia, mesin, listrik, dan disiplin ilmu lainnya serta umumnya kesemua tahapan proyek ditangani oleh satu perusahaan menurut suatu persetujuan disain-konstruksi yang dinegosiasikan atau persetujuan kontrak secara turnkey (putar kunci) dengan diwarnai gejala tumpang tindih (overlap) antara disain, pengadaan barang dan pelaksanaan konstruksi. Kontraktor dituntut benar-benar memahami teknologi dan seluk beluk pengoperasian fasilitas dari segi pihak pemilik, dan sering kali mereka memegang beberapa peranan penting untuk teknologi di dalamnya. III-3

4 3.2 Rangkaian Kegiatan Proyek Konstruksi Proyek konstruksi sebagai rangkaian kegiatan mempunyai tahapantahapan. Ada empat kegiatan dasar dalam pengembangan suatu proyek dimulai dari suatu kebutuhan/ide dari pemilik hingga bangunan tersebut terwujud dan dapat beroperasi (Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson, Jr, Manajemen Konstruksi Profesional, 1995:18-24) : a. Studi kelayakan (feasibility study) Pada studi kelayakan dilakukan analisis apakah ide/gagasan yang timbul layak atau tidak untuk diwujudkan menjadi proyek dalam bentuk fisik. Analisis yang dilakukan mencakup analisa konsepsi, studi kelayakan teknis serta ekonomis dan laporan dampak lingkungan. Pada rangkaian kegiatan proyek, tahap ini bisa dilakukan oleh owner itu sendiri atau owner melakukan seleksi konsultan studi kelayakan. b. Desain/Perancangan (design/engineering) Tahapan yang dilakukan setelah studi kelayakan yaitu tahap desain/perancangan. Untuk tahapan ini merupakan wewenang arsitek dan insinyur yang berorientasi kepada desain. Oleh sebab itu, owner melakukan seleksi terhadap konsultan perencana yang kompeten terhadap desain/ perancangan agar bisa mewujudkan gagasan/ide yang timbul dalam bentuk gambar. Perancangan mempunyai dua tahapan yaitu: i. Rekayasa dan Disain Awal Rekayasa dan disain awal menekankan pada konsepsi arsitektur, pengevaluasian alternatif proses teknologi, keputusan mengenai ukuran serta kapasitas dan studi komparatif ekonomi. Sebagian besar tahapan ini berkembang secara langsung dari tahapan konsepsi dan kelayakan serta sering kali sulit untuk dapat membedakan secara tegas tahapan mana yang sudah berakhir dan tahapan mana yang baru dimulai. III-4

5 ii. Rekayasa dan disain terinci (Detail Design) Rekayasa dan disain terinci melibatkan suatu proses penguraian analisis dan perancangan struktur serta komponennya secara berurutan, sedemikian hingga sesuai dengan norma keamanan dan penyelenggaraan pekerjaan sambil menyerahkan suatu disain dalam bentuk sekumpulan gambar yang jelas serta spesifikasi yang dapat memberikan petunjuk kepada para pembangun bagaimana membangun struktur di lapangan dengan setepattepatnya. c. Pengadaan/Pelelangan (Procurement/tender) Setelah konsultan perencana melakukan proses desain/perancangan dan menghasilkan gambar detail proyek, Maka owner melakukan tahapan pengadaan/pelelangan. Tahapan ini bertujuan untuk memilih kontraktor utama atau beberapa kontraktor spesialis yang bisa mewujudkan gambar yang dihasilkan oleh konsultan perencana menjadi bangunan fisik di lapangan. Pada tahapan pengadaan, seleksi kontraktor dilakukan pada saat prakualifikasi. Prakualifikasi ini bertujuan untuk memilih kontraktor yang berpengalaman dan berkompeten saja yang diperbolehkan untuk mengikuti proses pengadaan/pelelangan. Bentuk tradisional untuk memperoleh konstraktor yang umum dilakukan adalah mencari penawaran kompetitif. Setelah terpilihnya kontraktor utama, maka dilakukan menandatanganan dokumen kontrak antara owner dan kontraktor terpilih. Dengan demikian kontraktor dapat langsung melakukan tugasnya yaitu melaksanakan proses konstruksi di lapangan d. Pelaksanaan Konstruksi (Construction) Konstruksi merupakan suatu proses dimana rencana dan spesifikasi para perancang dikonversikan menjadi struktur dan fasilitas fisik. Hal ini melibatkan pengorganisasian dan koordinasi dari semua sumber untuk proyek, yakni tenaga kerja, peralatan konstruksi, material tetap dan sementara, persediaan dan keperluan umum, dana, teknologi, dan III-5

6 metoda serta waktu untuk menyelesaikan proyek tepat pada waktunya, dalam batas-batas anggaran dan sesuai dengan standar mutu dan pelaksanaan yang dispesifikasi oleh perancang. Tahapan-tahapan tersebut secara lebih gampang dapat dilihat melalui bagan berikut ini : Gambar 3.1 Rangkaian kegiatan proyek konstruksi 3.3 Data Proyek Konstruksi Tradisional Proyek konstruksi tradisional yang ditinjau adalah proyek pembangunan Mall Seasons City. Dikarenakan semakin tinggi serta beragam keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan juga keinginan akan tempat istirahat yang nyaman tetapi dekat dengan sarana perbelanjaan dan hiburan. Konsep pusat perbelanjaan, hiburan dan apartemen pada satu tempat dalam proyek Mall Seasons City coba ditawarkan oleh PT. III-6

7 Cakrawala Bumi Mandala selaku pihak pemilik proyek. Pemilik proyek mempercayakan proses konstruksi proyek ini kepada PT. Adhi Karya selaku kontraktor. Berikut ini data umum proyek: Nama Proyek : Seasons City (Latumeten City) Lokasi Proyek : Jl. Jembatan Besi No.33, Jakarta Barat Jenis Pekerjaan : Mal dan Apartement Jenis Kontrak : Lumpsum Fix Price Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitektur dan ME Pemilik Proyek : PT. Cakrawira Bumi Mandala Konsultan Perencana Struktur : PT. Haerte Widya Konsultan Konsultan Perencana Arsitektur : - PT. Architecht Indomegah - PT. Megantika Internasional - PT. Image Creator Konsultan Perencana ME : PT. Malmass Mitra Teknik Konsultan Pengawas : PT. Prosys Engineers International Quantity Surveyor : PT. Quanta Sejahteratama Cipta Nilai Kontrak (Incl. Ppn) :Rp ,- Dari data di atas dapat diketahi bahwa proyek Season City merupakan jenis proyek dengan tipe kontrak lumpsum fixed price ( kontrak harga tetap dengan lumpsum) yaitu kontraktor melaksanakan pekerjaaannya hingga selesai dengan biaya tetap meskipun terjadi perubahan volume pekerjaan. Kontrak jenis ini digunakan jika semua detail pekerjaan yang dilaksanakan diketahui dan kemungkinan perubahan/variasi sangat kecil. Dengan adanya kontrak tersebut, maka owner dapat memperkirakan biaya total proyek Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Season City Proyek konstruksi merupakan salah satu kegiatan yang banyak menyerap tenaga kerja. Terdapat banyak pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi. Mulai dari pemilik proyek, perencana bangunan, pelaksana III-7

8 konstruksi, hingga pengawas konstruksi. Setiap pihak dalam suatu proyek konstruksi memiliki peran dan wewenangnya masing-masing. Proyek Seasons City, sebagai salah satu proyek konstruksi juga memiliki banyak pihak yang terlibat serta struktur organisasi proyek konstruksinya. Struktur organisasi dalam proyek konstruksi terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan hubungan kontrak dan berdasarkan fungsional. Dalam proyek ini struktur organisasi yang digunakan yaitu struktur organisasi tradisional karena pada proyek ini pihak-pihak yang terlibat yaitu pemilik proyek, konsultan MK, konsultan perencana dan kontraktor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan dibawah ini : Gambar 3.2 Skema hubungan pada proyek Seasons City Berikut penjabaran peran pihak-pihak memegang peranan penting dalam pembangunan poyek Seasons City : III-8

9 Pemilik Proyek Pemilik proyek adalah pihak menginginkan suatu pekerjaan dilaksanakan oleh suatu pihak lainnya sehubungan dengan kepentingannya atas hasil pekerjaan tersebut. Owner dalam proyek ini adalah PT. Cakrawira Bumi Mandala, yang merupakan anak perusahaan Agung Podomoro Group. Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk bertindak sebagai perencana sesuai dengan keahliannya. Konsultan Perencana ini terdiri dari : o Konsultan Arsitektur Utama + Perbelanjaan Bertugas sebagai perencana bentuk, dimensi bangunan untuk Mall dan Parkir. Dalam proyek ini adalah PT. Architecht Indomegah. o Konsultan Arsitektur Apartemen Bertugas sebagai perencana bentuk, dimensi bangunan untuk Apartemen. Dalam proyek ini adalah PT. Megantika Internasional. o Konsultan Arsitektur Landscape PT. Image Creator bertugas sebagai perencana landscape. o Konsultan Struktur Bertugas sebagai perencana struktur bangunan. Dalam proyek ini adalah PT. Haerte Widya Konsultan. o Konsultan Mekanikal dan Elektrikal Bertugas sebagai perencana mekanikal dan elektrikal bangunan. Dalam proyek ini adalah PT. Malmas Mitra Teknik. Konsultan Manajemen Konstruksi. Konsultan ini adalah pihak yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk bertindak sepenuhnya membantu atau mewakili pemilik proyek untuk memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan proyek konstruksi pada batas-batas yang telah ditentukan. Konsultan manajemen konstruksi dalam proyek ini adalah PT. Prosys International, Tbk. III-9

10 Kontraktor Kontraktor adalah pihak yang diberikan wewenang untuk melaksanakan proyek konstruksi dan bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi. Dalam proyek Seasons City, PT Adhi Karya, Tbk adalah sebagai pihak yang ditunjuk sebagai kontraktor utama dan bertugas mengerjakan atau mengatur sub kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan arsitektur dan struktur. Sementara untuk pekerjaan pondasi, pemilik proyek menunjuk PT. Palumas Sejati sebagai kontraktor pondasi Organisasi Kontraktor Utama Sebagai kontraktor utama, PT. Adhi karya,tbk mempunyai manajemen sendiri dalam mengatur pihak-pihak intern dalam perusahaan yang mendukung proyek ini. Untuk memudahkan pengaturan, PT.Adhi Karya mempunyai struktur organisasi tersendiri yang terpisah dengan struktur organisasi proyek. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya, PT. Adhi Karya,Tbk membentuk tim pelaksana proyek dibawah koordinasi Divisi Konstruksi I Adhi Karya. Tim pelaksana proyek ini memiliki bentuk organisasinya sendiri dalam menunjang terlaksananya tujuan-tujuan pelaksanaan proyek konstruksi yang telah ditetapkan. Organisasi proyek ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proyek, sehingga faktor batasan tidak menjadi masalah dalam mencapai tujuan. Tim pelaksana proyek ini dipimpin oleh seorang Project Manager yang ditunjuk langsung oleh Divisi Konstruksi I Adhi Karya. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, project manager dibantu olah empat orang manager, yaitu project engineering manager (PEM) internal, project engineering manager (PEM) eksternal, project production manager (PPM), dan project administration manager. Selain itu, project manager juga dibantu oleh seorang chief quality control dan seorang chief K3. Berikut ini penjelasan dari pihak-pihak tersebut: III-10

11 Engineering Eksternal Enginering Eksternal berperan dalam mengatur perencanaan pelaksanaan proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan pemilik proyek serta manajemen konstruksi seperti perencanaan teknik proyek, pembuatan shop drawing, value engineering hingga variation order. Engineering eksternal dibagi menjadi tiga bagian yaitu 1. Bagian schedulling yang bertugas membuat penjadwalan pelaksanaan konstruksi. 2. Bagian perencanaan yang bertugas dalam pekerjaan teknik, perancangan metode konstruksi, serta pembuatan shop drawing baik dari segi struktur maupun arsitektur proyek. 3. Bagian quantity surveyor eksternal yang bertanggung jawab dalam value engineering serta variation order. Semua variation order yang telah disetujui oleh owner akan diberitahukan oleh project engineering eksternal kepada project engineeing internal untuk dibuat variation order kepada Divisi Konstruksi I PT. Adhi Karya. Enginering Internal Enginering Internal berperan dalam mengatur perencanaan pelaksanaan proyek dengan ruang lingkup kontraktor dan sub kontraktor seperti review quantity pekerjaan yang terdapat pada kontrak, pengadaan barang, pengadaan sub kontraktor serta menghitung volume pekerjaan untuk ditenderkan pada sub kontraktor, mengendalikan biaya, dan lainnya. Engineering internal dibagi menjadi tiga bagian yaitu 1. Bagian quantity surveyor internal yang bertugas dalam penghitungan volume pekerjaan serta estimasi biaya dan logistik. 2. Bagian procurement yang bertugas dalam menyediakan material konstruksi serta subkontraktor. 3. Bagian cost control yang bertugas dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan pada proyek konstruksi ini. III-11

12 Production Production adalah bagian yang bertugas melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan proyek sonstruksi langsung di lapangan. Project production manager dibantu oleh bagian surveyor, bagian supervisor dan bagian equipment dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pada proyek Seasons City, pelaksanaan proyek konstruksi dibagi menjadi empat zona konstruksi, yaitu zona A, B, C dan D. Masing-masing zona konstruksi memiliki seorang project production manager. Empat orang project production manager ini dipimpin oleh seorang koordinator project production manager. Administration Project administration manager bertugas mengurus keuangan, manajemen sumberdaya manusia, serta hal-hal umum lainnya. Project Finance dan HRD bertugas untuk mengatur urusan umum pada proyek, seperti pengadaan ATK untuk site office, konsumsi karyawan, absen dan lainnya. Quality Control Quality Control merupakan bagian yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh bagian production untuk menjaga mutu hasil pelaksanaan konstruksi. Keamanan, Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan K3L bertugas dalam menjaga kebersihan dan kemanan proyek, serta menjaga agar pelaksanaan kontruksi dapat berjalan dengan selamat. Berikut organisasi proyek PT. Adhi Karya, Tbk dalam pelaksanaan proyek Seasons City : III-12

13 Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Adhi Karya,Tbk III-13

14 3.3.3 Rangkaian Kegiatan Proyek Seasons City Rangkaian kegiatan proyek Season City dimulai dari tahap studi kelayakan hingga pelaksanaan konstruksi. Berikut ini penjelasannya. a. Konsep dan studi kelayakan (concept and feasibility study) Unsur-unsur dalam tahap ini mencakup analisa konsepsi, studi kelayakan teknis serta ekonomis dan laporan dampak lingkungan. Tahap ini dapat ditangani sendiri oleh pemilik atau pemilik menunjuk konsultan yang memahami faktor terpenting pada situasi proyek. Pada proyek ini, studi kelayakan dilakukan oleh konsultan studi kelayakan yang ditunjuk oleh pemilik. b. Rekayasa dan disain (design) Pada tahapan desain terdiri dari dua tahapan yaitu desain awal dan desain terinci. Desain awal hingga detail desain dikerjakan oleh pihak konsultan. Selanjutnya detail desain tersebut dibuat shop drawing yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Setelah bangunan tersebut selesai dibangun dibuat as built drawing. As built drawing tersebut berfungsi sebagai gambar acuan apabila terjadi kerusakan pada bangunan pada saat masa penggunaan. Berikut ini adalah proses perancangan yang dilakukan pihak konsultan dan kontraktor. Gambar 3.4 Bagan Alir proses perancangan pihak konsultan III-14

15 Gambar 3.5 Bagan Alir proses perancangan pihak kontraktor c. Pengadaan (Procurement) Pada proyek Mall Seasons City, pengadaan yang dilakukan ada 2 jenis yaitu pengadaan barang dan pengadaan sub kontraktor. 1. Pengadaan Barang Pada bagian pengadaan, ketika akan memesan barang harus membuat Purchasing Order. Namun sebelum membuat PO harus membuat Purchase Request yang telah disetujui oleh PEM. Purchase Request ini awalnya dikeluarkan oleh supervisor dan kemudian diajukan ke PPM dan disetujui oleh PEM agar bagian pengadaan dapat membuat PO. Kemudian bagian pengadaan memberikan PO yang telah disetujui PEM kepada supplier, Berdasarkan PO inilah supplier mengirimkan barang yang dipesan disertai surat jalan. Sebelum diterima barang yang tiba di lokasi proyek diperiksa keadaannya. Barang yang sesuai dengan PO dimasukkan ke gudang dan didata. Barang tersebut didata dalam Daftar Penerimaan Barang (DPB) dan kartu gudang. 2. Pengadaan Subkontraktor Kontraktor utama dalam hal ini PT. Adhi Karya mengirimkan surat pemberitahuan kepada calon subkontraktor agar subkontraktor membuat surat penawaran pekerjaan dan bahan. Kemudian surat penawaran tersebut diklarifikasi dan dinegosiasi melalui berita acara klarifikasi dan negosiasi. Berita acara klarifikasi berisi informasi biaya, mutu, waktu dan kelebihan penawaran yang diberikan III-15

16 subkontraktor. Setelah ada kesepakatan negosiasi, dilakukan perhitungan volume bersama antara subkontraktor dan QS agar nilai volume yang tercantum pada kontrak merupakan nilai yang disepakati antara QS dengan subkontraktor. Penawaran bahan dari subkontraktor kemudian dibandingkan satu sama lain. Bahan yang terpilih kemudian diajukan kepada CM (prosys) dan apabila telah disetujui maka dikeluarkan kontrak kerjasama. Berikut ini bagan alir dari proses pengadaan dari proyek Season City Gambar 3.6 Bagan Alir pengadaan barang dan jasa subkontraktor d. Pelaksanaan Konstruksi (construction) Pelaksanaan konstruksi merupakan tahap akhir dari rangkaian proyek konstruksi. Tahapan ini dapat dilakukan oleh pihak kontraktor utama setelah mendapatkan surat perintah kerja (SPK) dari pemilik. Kontraktor utama dalam proyek ini yaitu PT Adhi Karya,Tbk kemudian melakukan proses pengadaan sumber daya untuk mendukung proses pelaksanaan konstruksi. Pada pelaksanaan konstruksi, sering sekali terjadi perubahaan lingkup pekerjaan yang berupa pengurangan atau penambahan pekerjaan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena perbedaan kondisi di lapangan dengan perhitungan di atas kertas atau perubahan fungsi bangunan III-16

17 yang diminta oleh pemilik. Apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan dari pihak kontraktor, kontraktor harus mengajukan variation order beserta alasannya kepada pemilik. Setelah disetujui, kontraktor memberikan konsep baru yang ditawarkan secara lengkap berupa detail pekerjaan kepada pihak konsultan perencana untuk diteliti. Konsultan perencana berdiskusi dengan pemilik untuk menentukan perubahan yang diajukan oleh kontraktor. Apabila perubahan tersebut disetujui oleh pemilik, pemilik akan menyampaikan perubahan pekerjaan tersebut kepada konsultan MK. Keputusan dari pihak pemilik yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan jangka waktu penyelesaian konstruksi. Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi antara kontraktor, konsultan perencana, konsultan MK dan pemilik agar perubahan lingkup pekerjaan dapat dibicarakan bersama sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sehingga perubahan tersebut memberikan sedikit dampak pada pelaksanaan konstruksi. Berikut ini bagan alir proses pelaksanaan konstruksi pada proyek Season City Gambar 3.7 Bagan Alir pelaksanaan konstruksi III-17

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI BAB 1 PROYEK KONSTRUKSI 1.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Mengetahui pengertian umum mengenai proyek konstruksi: apakah proyek itu, siapa pengelolaan proyek? b) Mengetahui jenis-jenis proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI Disusun Oleh : LINA AZHARI [14101017] S1 Teknik Telekomunikasi A SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus

Lebih terperinci

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis

Lebih terperinci

Pengertian manajemen secara umum

Pengertian manajemen secara umum Pengertian manajemen secara umum 1. Manajemen sebagai suatu proses, maksud disini dapat dilihat dari bagaimana cara orang melakukan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Bab III -Sistem Organisasi dan manajemen proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III MANAGEMENT PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PRIMER EKA PROPERTI bergerak di bidang owner/pemilik proyek dengan berkantor pusat yang beralamat Jl. Gatot Subroto Km3 No.78, Cimone, Karawaci,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama sama dengan kemampuan dan keahlianya

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pemilik (Bouwheer/Owner) Dalam pembahasan laporan ini, pihak PT. AIR ASIA INDONESIA selaku owner dan pemilik lahan yang memberi tugas kepada konsultan arsitektur yaitu

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang SEKRETARIAT DPRD PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN REHAB RUANG PARIPURNA GEDUNG DPRD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perubahan Perintah (Change Order) Change order merupakan mekanisme untuk membuat perubahan selama konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Definisi Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah ditentukan.

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Bab III Sistem Organisasi dan Manajemen Proyek SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan konstruksi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari ruang lingkup bidang konstruksi yang semakin luas. Bidang konstruksi yang dulu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Akuntansi Pengelolaan Kontrak Kerja Proyek Perusahaan PT. Bina Rekacipta utama Sistem akuntansi yang dilakukan oleh PT. Bina Rekacipta Utama adalah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IV -1

BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IV -1 BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) 4.1 Pengertian Proyek EPC EPC adalah salah satu bentuk konsep manajemen proyek yang melimpahkan tanggung jawab atas kegiatan perancangan/desain

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi atau struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen atau pengelolaan proyek untuk mendapatkan keuntungan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK 3.1 Manajemen Organisasi Proyek Dalam membangun suatu proyek, perlu adanya suatu sistem manajemen proyek yang merupakan rangkaian kegiatan suatu usaha dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA TUGAS AKHIR KAJIAN QUANTITY SURVEYOR PADA TAHAP PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Proyek Konstruksi II.5.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan, ada awal dan akhir, dan umumnya berjangka

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan apartemen casa de parco, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Rekagraha Quantitama adalah salah satu Perusahaan swasta Nasional yang bergerak dibidang jasa Konsultan Biaya Bangunan atau yang dikenal

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek

Lebih terperinci

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Pengertian Proyek Menurut Grey, dkk. (2002), definisi proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1. Segi Biaya Proyek a. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan. b. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari latar belakang penelitian dan rumusan masalah tentang judul tugas akhir

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari latar belakang penelitian dan rumusan masalah tentang judul tugas akhir BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian. Ditinjau dari latar belakang penelitian dan rumusan masalah tentang judul tugas akhir Pengaruh Variation Order terhadap biaya dan waktu Proyek Gedung Prima

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi Pemilik BAB IV STRUKTUR ORGANISASI Pemilik Yayasan Sains dan Teknologi Universitas Komputer Indonesia Pengawas Tim Pengawas Unikom Mechanical Electrical PT. Rasi Cipta Konsultan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS. PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Graha Sembada didirikan pada tanggal 23 November 2006 berdasarkan akta notaris nomor 61 oleh notaris H. Harjono Moekiran, SH., M.Kn, dan disahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh Eric Baroroh 150 04 053 Kreshna Hary Murti 150

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan perlu diidentifikasikan dan hubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek konstruksi Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK 2.1. Pihak Pihak Yang Terlibat di Dalam Proyek Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang manajer bernama Vincent G. Bush mengatakan bahwa empat puluh tahun yang lalu, pendiri perusahaan yang dipimpinnya seringkali menceritakan bahwa landasan dari

Lebih terperinci

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung Kajian ini dimaksudkan untuk mencari gambaran kinerja supply chain dari masing-masing pola supply chain yang telah teridentifikasi terhadap implementasi

Lebih terperinci

BAB 2 JASA 2.1 Pengertian Jasa 2.2 Karakteristik Jasa

BAB 2 JASA 2.1 Pengertian Jasa 2.2 Karakteristik Jasa BAB 2 JASA 2.1 Pengertian Jasa Sejumlah ahli pada bidang jasa telah melakukan berbagai upaya dalam tujuan untuk dapat merumuskan definisi jasa, namun demikian hingga saat ini belum ada satu definisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,

Lebih terperinci

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi BAB III ORGANISASI DAN 3.1.1 Organisasi Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI 2.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti tentang organisasi b) Mengerti tujuan pengelolaan proyek serta menguasai karakteristik proyekproyek konstruksi,

Lebih terperinci