RENCANA STRATEGIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS Tema : Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional TAHAP I - RENCANA INDUK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2015

2

3

4 Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode KATA PENGANTAR Sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1958, hingga saat ini Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah berhasil melewati masa pasang-surut dari berbagai perubahan situasi internal dan eksternal. Pada tahun 2018, UNTAG Surabaya genap berusia 60 tahun. Dalam usia tersebut diharapkan menjadi pemacu untuk memantapkan langkah menuju Universitas bertaraf Internasional (International Standardized University-ISU). atau Universitas Berkelas Dunia (World Clas s University). Untuk mencapai pada posisi tersebut diatas, ada 4 (empat) tahapan perencanaan yang akan dijalankan UNTAG Surabaya yang dituangkan dalam Renstra lima tahunan yaitu : 1. Renstra , mengambil Tema Peningkatan daya saing internal, untuk menuju universitas berkelas NASIONAL 2. Renstra mengambil Tema Peningkatan daya saing nasional untuk menuju universitas berkelas ASEAN 3. Renstra mengambil Tema Peningkatan daya saing Asean, untuk menuju universitas berkelas ASIA 4. Renstra mengambil Tema Peningkatan daya saing ASIA, untuk menuju universitas berkelas DUNIA Proses dan hasil yang dicapai melalui empat tahapan di atas akan dievaluasi pada setiap akhir periode di tahun 2020, 2025, 2030, dan Hasil evaluasi pada setiap tahap akan digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses pemberdayaan dan pengembangan kerjasama (empowering and networking) berbagai sumberdaya Universitas demi terwujudnya UNTAG Surabaya yang berkelas dunia (World Class University). Rencana strategis ini berisi analisis internal dan eksternal untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh UNTAG Surabaya. Analisis ini berguna untuk menentukan strategi yang tepat untuk mewujudkan Visi, melaksanakan Misi, dan mencapai Tujuan. Rencana Strategis ini dilengkapi dengan Program Kerja, Indikator Kinerja Utama (IKU) serta Target dalam setiap tahunnya (milestones). Akhir kata diharuskan seluruh elemen UNTAG Surabaya menjadikan Renstra ini sebagai acuan kerja dalam lima tahun ke depan. Surabaya, 16 Oktober 2015 Rektor, Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl. DHE, MPA Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional

5 Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii BAB. I PENDAHULUAN 1 A. Sistematika Rencana Strategis.. 2 B. Latar Belakang.. 2 C. Landasan Pengembangan.. 3 c.1. Landasan Yuridis... 3 c.2. Landasan Filosofi. 4 c.3. Landasan Pembangunan Bangsa. 4 c.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional c.3.2. Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif c.3.3. Potensi dan Keunggulan Wilayah... 7 c.3.4. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah 8 c.4. Landasan Perkembangan Masyarakat Global. 9 c.4.1. Keanekaragaman Kebutuhan Masyarakat. 9 c.4.2. Kemajuan Ilmu dna Teknologi.. 9 c.4.3. Tuntutan Masyarakat Era Globalisasi (Arah Pendidikan Masa Depan).. 10 BAB. II ANALISA KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL 12 A. Kondisi Umum Untag Surabaya. 12 B. Kondisi Internal Untag Surabaya B.1. Dosen.. 12 B.2. Tenaga Kependidikan. 17 B.3. Sarana Penunjang Pendidikan.. 19 B.4. Prasarana B.5. Mahasiswa dan Kemahasiswaan B.6. Penelitian, Karya Inovasi dan Pengabdian Masyarakat 33 B.7. Kerjasama dalam dan luar negeri B.8. Perpustakaan.. 40 B.9. Lingkungan. 43 B.10. Akreditasi Prodi 44 B.11. Proses Pembelajaran.. 45 C. Kondisi Eksternal 48 C.1. Harapan Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi. 48 C.2. Harapan Stakeholders Terhadap Kualitas Lulusan. 50 C.3. Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi. 51 BAB. III VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN STRATEGIS, DAN SASARAN PROGRAM A. Visi 55 B. Misi.. 61 C. Tujuan. 61 D. Sasaran 61 E. Kebijakan Strategis F. Program Strategis.. 64 BAB. IV ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN.. 66 ii

6 Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode A. Arah Kebijakan Pengembangan. 66 a.1. Keadaan Internal 66 a.2. Keadaan Eksternal Perkembangan Global Perkembangan Regional Perkembangan Nasional Perkembangan Lokal 69 B. Strategi Pengembangan.. 70 b.1. Bidang Pendidikan 70 b.2. Bidang Penelitian b.3. Bidang Pengabdian Masyarakat. 71 b.4. Bidang Tata Kelola. 71 b.5. Sistem Penjaminan Mutu b.6. Sistem Informasi Manajemen.. 72 b.7. Bidang SDM b.8. Bidang Pelayanan b.9. Bidang Sarana dan Prasarana. 73 b.10. Lingkungan b.11. Bidang usaha b.12. Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri. 74 BAB. V PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA 75 A. Program Kerja Bidang Pendidikan Bidang Penelitian Bidang Pengabdian Masyarakat Bidang Tata Kelola Bidang Pelayanan Sistem Penjaminan Mutu Sistem Informasi Manajemen Bidang Sumber Daya Manusia Bidang Sarana dan Prasarana Lingkungan Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Bidang Usaha 84 B. Indikator Kinerja BAB. VI SASARAN PROGRAM PER UNIT KERJA 94 A. Tingkat Universitas 94 B. Fakultas dan Program Studi. 96 C. LPPM 97 D. BPP.. 99 E. BPM. 99 F. BPA G. BOK. 101 H. KUK. 102 I. BSI J. Bagian Keuangan. 103 K. Bagian Perpustakaan 103 L. Bagian Ketenagaan 104 M. Bagian Kemahasiswaan 104 N. Bagian Admisi dan Registrasi O. Bagian Humas P. Bagian Sarpras Q. Bagian JPC (Job Placement Center) iii

7 Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode R. BAgian CC (Counceling Center). 107 BAB. VII PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI A. Mekanisme Penyusunan Renstra 108 B. Mekanisme Implementasi. 109 C. Mekanisme Keberhasilan. 110 BAB VIII PENUTUP 113 LAMPIRAN-LAMPIRAN 114 Lampiran : Keterangan Standar Indikator Kinerja. 114 Lampiran Tim Penyusun Referensi iv

8 BAB I. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh bangsa ini untuk menghadapi ketatnya persaingan era globalisasi, yang memasuki dalam segala lini kehidupan dan tidak ketinggalan bidang pendidikan tinggi, sering menjadi topik perdebatan yang tiada henti. Adanya tanda tanda ketertinggalan bangsa ini dalam menyiapkan dirinya untuk mampu menjadi pelaku penting dalam era globalisasi semakin dirasakan, dan menjadi kekawatiran banyak pihak. Bagaimana pendidikan tinggi menempatkan dirinya menjadi agen perubahan bangsa, tentunya sudah sering kali terdengar namun sampai saat ini keunggulan yang diharapkan masih sangat jauh dibandingkan dengan pendidikan tinggi yang ada di negara-negara lain, sekalipun negara tetangga kita se ASEAN. Memasuki millennium ketiga, pembuat kebijakan bidang pendidikan sudah menetapkan bahwa strategi pengembangan pendidikan tinggi diarahkan pada pemberian peluang kepada seluruh perguruan tinggi yang mempunyai potensi dan kapasitas untuk mengembangkan dirinya meraih dan eksis pada keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan akademik ( academic excellence). Peran dan fungsi perguruan tinggi di era global dalam mempersiapkan daya saing bangsa sudah tidak bisa ditawar lagi. Perguruan tinggi harus memiliki dan mau membangun kekuatan untuk terlibat langsung sebagai agen perubahan atau agent of change pada kehidupan masyarakat. Menempatkan sebuah perguruan tinggi dalam barisan perguruan tinggi yang terbaik membutuhkan perubahan mendasar (fundamental) dalam berbagai hal, sehingga mempunyai kekuatan bersaing. Perguruan tinggi dituntut harus memiliki strategi praktis (strategic intent). Sehingga mampu membangun komunitas akademik yang bersifat kolegial dan menjunjung tinggi nilai-nilai akademik ( academic values). Strategi yang dapat merevitalisasi peran perguruan tinggi secara optimal dalam mewujudkan keunggulan akademik untuk pendidikan (academic excellence for education), keunggulan dalam membangun keselarasan industrial (industrial relevance), membangun kontribusi keilmuan baru (contribution for new knowledge), dan mampu memperdayakan (empowerment) sumber daya yang ada secara baik. Terdapat tiga prasyarat penting sebuah perguruan tinggi dapat berkiprah dalam persaingan global. Yaitu, 1). Penyelarasan atau penyesuaian program dan sumber daya dengan perilaku civitas akademika. Ini dilakukan dalam rangka mencapai kinerja yang ditargetkan ( performance standard). Diharapkan dan dipastikan, setiap civitas akademika berkomitmen terhadap target mutu, ketepatan waktu, dan efektivitas program 2). Selalu menegakan dan mengarahkan proses akademik pada pelayanan dan kepuasan stakeholders. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 1

9 3). Kekuatan untuk menerapkan manajemen yang baik ( best practice) dalam pengelolaan perguruan tinggi sehingga menjadi Good University Governance. A. Sistematika Rencana Strategis Naskah Renstra ini disusun dengan sistematika mencakup latar belakang, landasan penyusunan Renstra (yuridis, filosofis, landasan pembangunan bangsa, landasan perkembangan masyarakat global), tuntutan masa depan (globalisasi), kondisi saat ini Untag Surabaya, kondisi yang diharapkan/diidamkan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan, isu dan kebijakan strategis, sasaran program, arah kebijakan, strategi pengembangan, program dan indikator kinerja, dan tahapan-tahapan pelaksanaan. Diharapkan Renstra ini memberikan arahan yang jelas dan pasti untuk setiap langkah pengembangan yang akan dilakukan Untag Surabaya. B. Latar Belakang Renstra Untag Surabaya disusun dengan mengacu pada program jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Untag Surabaya menuju pada universitas berkelas dunia, dengan tingkat kemodernan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan, dunia industri, maupun kebutuhan masyarakat saat itu. Dijelaskan, pada Rencana Induk Pengembangan (RENIP) dimulai dari kondisi awal yang terjadi saat ini (2016) yaitu Untag Surabaya telah terpilih menjadi universitas swasta unggulan 10 besar Jawa Timur. Secara garis besar RENIP Untag Surabaya berjenjang sebagai berikut. Tahapan I, pencapaian yang dicanangkan yaitu di akhir tahun 2020 sudah menjadi universitas unggulan 5 besar PTS di Jawa Timur, dan 50 besar Perguruan Tinggi di Indonesia. Tahapan II, Untag Surabaya mencapai posisi sebagai universitas unggulan perguruan tinggi (negeri dan swasta) 20 besar Indonesia, dan sudah diperhitungkan menjadi universitas unggulan 100 besar Asia Tenggara (Asean), dan 200 besar Asia. Tahapan III, dicanangkan menjadi universitas unggulan 10 besar Perguruan Tinggi Indonesia, serta sebagai universitas unggulan 50 besar Asean dan 100 besar Asia. Tahapan IV, Untag Surabaya diharapkan sudah menjadi Universitas unggulan 30 besar Asean, 60 besar Asia, dan sudah diperhitungkan ditingkat dunia sebagai universitas kelas dunia 500 besar dunia. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 2

10 Impian besar ini akan dicapai dengan kerangka pelaksanaan yang disusun pada sebuah RENSTRA. Paparan pada sebuah Renstra akan ditegaskan ke salah satu bidang yang harus dikuatkan pada tahapan tersebut, yang dijadikan TEMA pengembangan universitas. Tema pengembangan pada setiap tahapan Renstra adalah : 1. Renstra Peningkatan daya saing internal, untuk menuju universitas berkelas NASIONAL 2. Renstra Peningkatan daya saing nasional untuk menuju universitas berkelas ASEAN 3. Renstra Peningkatan daya saing ASEAN, untuk menuju universitas berkelas ASIA 4. Renstra Peningkatan daya saing ASIA, untuk menuju universitas berkelas DUNIA (WCU) C. Landasan Pengembangan c.1. Landasan Yuridis Penyusunan Rencana Strategis didasarkan atas landasan-landasan hukum sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); f. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005; Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 3

11 g. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); h. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24); i. Statuta Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya; c.2. Landasan Filosofi Para pendiri Untag Surabaya memiliki tujuan agar Untag Surabaya menghasilkan lulusan yang kompeten dan memiliki nilai nilai: 1. Kebangsaan (Nationality); 2. Kejujuran (Honesty); 3. Kreativitas (Creativity); 4. Kecerdasan (Smart); 5. Kesadaran akan Keberagaman (Diversity Awareness). Seluruh nilai nilai itu terimplikasikan secara inheren dan komprehensif dalam seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. c.3. Landasan Pembangunan Bangsa c.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (UU 17/2007) menetapkan bahwa visi Indonesia tahun 2025 adalah: Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Lebih jauh lagi, UU 17/2007 juga mencanangkan idaman-idaman kemajuan pada tahun 2045 sebagai berikut, yaitu: Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia pada tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan. UU 17/200 juga menyatakan bahwa untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 8 misi pembangunan nasional sebagai berikut: (1) mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, (2) mewujudkan bangsa yang berdaya -saing, (3) mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum, (4) mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu,(5) mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, (6) mewujudkan Indonesia asri dan lestari, (7) mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 4

12 yang mandiri,maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional, dan (8) mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional. Berdasarkan visi dan misi RPJPN 2025 tersebut disusunlah empat tahapan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) sebagai berikut: 1. RPJMN menata kembali NKRI, dan membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik; 2. RPJMN memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan membangun kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperkuat daya saing perekonomian; 3. RPJMN memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4. RPJMN mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan dan perluasan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. Gambar 1. Tahapan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (UU no 7 tahun 2007) Karena pendidikan nasional merupakan salah satu sektor pembangunan nasional, maka pengembangan dan pembangunan yang dilakukan oleh Untag Surabaya setidaknya mengacu pada tahapan-tahapan pembangunan nasional tersebut. Dari rencana Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 5

13 pembangunan jangka panjang nasional terlihat bahwa terdapat 4 tahapan besar yang ditempuh untuk mencapai cita-cita bangsa, seperti terlihat pada Gambar 1 diatas. Berpijak pada RJPN tahap ke tiga yaitu dimana menegaskan akan arah pembangunan bangsa dengan memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melihat dari rencana ini, tentunya Untag Surabaya harus mampu mengambil bagian penting dalam rangka ikut mendorong perwujudan dari rencana tersebut. Sebagai lembaga pendidikan, tentunya kita bisa menggerakan perubahan tersebut dari berbagai sisi. Beberapa bagian yang dapat diambil sebagai penekanan dalam pengembangan pada rentang tahap ini, agar sejalan dengan rencana pembangunan bangsa adalah ikut membangun tumbuhnya para pengusaha-pengusaha baru dari kalangan mahasiswa, sehingga mampu memperkuat daya saing perekonomian bangsa terhadap perkembangan perekonomian bangsa lain. Bidang lain yaitu mengembangkan dan memberikan peluang untuk meningkatkan kemampuan akademis dan skill dari dosen dan staf kependidikan, sehingga memiliki kualitas tinggi guna bisa ikut membangun SDM bangsa dalam rangka memperkuat daya saing di era globalisasi ini. c.3.2. Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025 Berdasarkan rencana pembangunan nasional tersebut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Ristek Dikti) telah menyusun rencana induk pembangunan pendidikan nasional yang disebut Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025,yang dituangkan dalam tahapan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) bidang pendidikan sebagai berikut: 1. RPJMN menekakan peningkatan kapasitas dan modernisasi; 2. RPJMN menekankan penguatan pelayanan; 3. RPJMN menekankan peningkatan daya saing regional; dan 4. RPJMN menekankan peningkatan daya saing internasional. Mengacu pada tahapan tersebut, agar langka Untag Surabaya sejalan maka program pengembangan dan pembangunan Untag Surabaya seyogyanya lebih ditekankan pada peningkatan daya saing regional sebagai pondasi untuk memasuki tahapan berikutnya yaitu peningkatan daya saing internasional. Dalam peningkatan tersebut, tentunya kemampuan internal universitas dalam berbagai bidang harus menjadi perhatian utama dalam programprogram selanjutnya. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 6

14 c.3.3. Potensi dan Keunggulan Wilayah (Jawa-Bali) Rencana Strategis (Renstra) Untag Surabaya - Tahap I periode Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( ), dalam agenda pembangunan wilayah, yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2014, yang menyampaikan arah pembangunan wilayah difokuskan pada 3 (tiga) sek tor unggulan yaitu industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta pertanian. Industri pengolahan berkontribusi sebesar 26,6 persen terhadap perekonomian wilayah Jawa Bali, Komoditas industri pengolahan mencangkup industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi (otomotif, perkapalan, dan alutsista), telematika, kimia dasar serta logam dasar (alumina dan besi baja). Sector ini telah menyerap banyak tenaga kerja yang semakin tahun semakin meningkat, dan memberikan angka pendapatan masyarakat yang semakin tinggi. Tabel 1. Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah Jawa Bali per Propinsi Tahun Tabel 2. Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah Jawa Bali per Propinsi Tahun Tabel 3. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jawa Bali per Propinsi Tahun Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 7

15 Dari tabel 1, 2, dan 3 diatas terlihat bahwa peluang Untag Surabaya untuk berdiri di depan membantu mengembangkan dan meningkatkan keilmuan dan skill masyarakat kawasan atau bangsa ini secara keseluruhan masih sangat besar. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh Untag Surabaya, untuk mendampingi pemerintah membangun kawasan atau bangsa ini. Dengan menyelaraskan program Untag Surabaya dengan program pemerintah, diharapkan mampu meningkatkan eksistensi Untag Surabaya dihadapan pemerintah khususnya masyarakat sebagai konsumen. c.3.4. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Jawa-Bali Kebijakan pembangunan kawasan strategis bidang ekonomi di Wilayah Jawa-Bali diarahkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi dengan orientasi daya saing nasional dan internasional berbasis sektor industri dan jasa nasional, pusat pengembangan ekonomi kreatif, serta sebagai salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia, diarahkan untuk pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, kimia, alumina dan besi baja. Melihat dari arah kebijakan ini, Untag Surabaya harus mampu mempersiapkan potensi internal, melakukan pembenahan secara menyeluruh dengan komitmen kuat untuk mengambil bagian dalam pengembangan wilayah tersebut. Khususnya kemampuan dosen, yang merupakan modal besar bagi Untag Surabaya untuk mengambil bagian dalam perwujudan pengembangan wilayah Jawa Bali, serta akan menghasilkan lulusan-lulusan yang menjadi tuan rumah di rumahnya (wilayah) sendiri. Perlu ada perlakuan dan program yang kuat dari Untag Surabaya sehingga mampu menghasilkan lulusan dengan kemampuan untuk memberdayakan dan mengolah potensi wilayah yang berbasis pada komoditi unggulan wilayah. Dengan adanya komitmen bangsa dalam peningkatan kemampuan SDM, tentunya peluang besar yang dapat diambil Untag Surabaya untuk menjadi tempat pembinaan dan pembekalan dalam rangka memperkuat daya saing kawasan. c.4. Landasan Perkembangan Masyarakat Global c.4.1. Keanekaragaman Kebutuhan Masyarakat Keanekaragaman tuntutan masyarakat tentunya akan menjadi perhatian universitas, sebagai lembaga pendidikan yang menjual jasa dan melayani kebutuhan masyarakat dan bangsa. Dengan memahami dan menganalisi kebutuhan dan harapan stakeholders dalam peningkatan kemampuan keilmuan maupun keterampilan sumber daya manusianya, maka Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 8

16 Untag Surabaya harus mempersiapkan diri untuk mewadahi kebutuhan tersebut, yaitu dengan mendirikan program studi baru dan atau aktivitas pendidikan maupun pelatihan lainnya yang sesuai. Kebutuhan masyarakat tentunya akan menjadi semakin komplek sehubugan dengan semakin tingginya persaingan yang muncul untuk menyambut dan memenuhi kebutuhan globalisasi. Agar Untag Surabaya tetap bisa berkiprah dan eksis dimata masyarakat, tentunya keanekaragaman kebutuhan ini harus mendapatkan perhatian khsusus dan menjadi point penting dalam setiap program-program pengembangannya. c.4.2. Kemajuan Ilmu dan Teknologi. Kemajuan keilmuan dan teknologi yang terjadi baik didalam negeri maupun diluar negeri tentunya harus tetap menjadi perhatian Untag Surabaya. Sebagaimana disampaikan UNESCO (1992) memprediksi bahwa perubahan teknologi akan menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan de-skilling dalam berbagai bidang disatu sisi dan menumbuhkan serta mengembangan kemampuan multi-skilling. Kondisi ini menunjukan bahwa perubahan harus tetap terjadi kalau Untag Surabaya mengharapkan tetap berperan dalam bidang pendidikan. Perubahan tersebut tentunya difokuskan pada pembangunan kemampuan SDM Untag Surabaya kedepan sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kemajuan ilmu dan teknologi. Perubahan tersebut juga bisa dilakukan melalui perencanaan Kurikulum yang berbasis kebutuhan stakeholders. UNESCO menyarankan pada perencanaan kurikulum dapat membangun nilai-nilai multi-skilling, flexibility, retrainability,entrepreneurship,credit transfer, dan continuing education. Melihat kondisi ini, perubahan yang harus dilakukan oleh Untag Surabaya meliputi perubahan berbagai sisi yaitu peningkatan kompetensi lulusan, penyesuaian kurikulum, pengefektifan proses belajar mengajar, penilaian prestasi belajar, kemampuan pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, penguatan pembiayaan, peningkatan efektif dan efisiensi sistem administrasi serta peningkatan kekuatan tata kelola. c.4.3. Tuntutan Masyarakat Era Globalisasi (Arah Pendidikan Masa Depan) Sebagai mana disampaikan Jacques Delors (1) selaku ketua Komisi Internasional tentang Pendidikan Abad 21 PBB menyatakan bahwa ada 7 macam ketegangan yang terjadi pada abad 21 dan menjadi ciri dan tantangan pendidikan abad 21, yaitu 1. Ketegangan antara global dan lokal; 2. Ketegangan antara universal dan individual; 3. Ketegangan antara tradisi dan kemodernan; Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 9

17 4. Ketegangan antara pertumbuhan jangka panjang dengan jangka pendek; 5. Ketegangan antara perlunya kompetisi dengan kesamaan kesempatan; 6. Ketegangan antara perluasan pengetahuan dengan kemampuan mencernakannya; 7. Ketegangan antara spiritual dan material Dari sekian ketegangan yang terjadi, Untag Surabaya harus mampu menyikapi dengan membuat kebijakan-kebijakan yang membangun keharmonisan dari kedua kutub tersebut. Pada era globalisasi ini, kecendrungan pendidikan masa depan yaitu : 1. Tingginya pertumbuhan bidang informasi dan komunikasi serta revolusi informasi, (Rapid increase in the growth of information and communication, revolution); Information 2. Produk baru dan jasa ditemukan setiap saat, (New products and services are invented every minute); 3. Lokasi pasar dunia ( Global market place) dan penggunaan Bahasa global ( Global language is spoken); 4. Penggunaan computer dan internet semakin luas ( Computers and internet will be widely used); 5. Ilmu baru dan berbagai kompetensi dibutuhkan ( New knowledge and competencies needed); 6. Paham teknologi dan pengaruhnya merupakan kemampuan dasar ( Technology literacy and fluency is a basic skill); 7. Lebih banyak tekanan hidup ( More stressful life). Kemampuan mengatur emosional inteligen dan spiritual diperlukan (Emotional intelligence and spiritual intelligence are needed), dan spiritualitas dan nilai-nilai serta standar norma dilaksanakan (Spirituality and new values and norm standard applied). Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi pendidikan di era global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan strategi pengembangan pendidikan, antara lain: 1. Mengutamakan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada need assessment dan karakteristik masyarakat. 2. Pemerintah berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat. 3. Fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan persaingan. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 10

18 4. Pemanfaatan segala sumber daya dan potensi yang ada, baik di dalam maupun di luar 5. Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, dalam maupun luar negeri. 6. Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar, sebagai masyarakat belajar seumur hidup. 7. Pemanfaatan teknologi informasi dalam segala bidang. Dari tuntutan dan arah perkembangan pendidikan era global ini ada hal penting untuk dijadikan pertimbangan dalam pengembangan Untag Surabaya yaitu target proses pendidikan yang selama ini berpatokan pada kurikulum, telah bergeser menjadi nilai-nilai kompetensi yang terukur dan kemampuan produksi. Untag Surabaya harus segera berbenah dan mengikuti pola-pola perkembangan yang terjadi dengan selalu mengingatkan diri bahwa lembaga ini harus mampu mengikuti pergeseran perkembangan pendidikan modern di masamasa yang akan datang. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 11

19 BAB II ANALISA KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL A. Kondisi umum Untag Surabaya Sampai saat ini (tahun 2015) Untag Surabaya telah mampu menduduki posisi ke 6 sebagai kampus unggulan kopertis wilayah 7. Dengan berbagai pembenahan dan perkembangan yang dilakukannya, Untag Surabaya ingin memposisikan diri sebagai kampus unggulan dengan peringkat lebih baik serta mampu berkiprah di tingkat nasional maupun internasional. Dengan penguatan internal dan membangun jejaring internasional, diharapkan Untag Surabaya telah ada pada jalan menuju Word Class University (WCU). Dengan jumlah dosen 290 orang dan tingkat pendidikan yang cukup baik memberikan kekuatan yang besar untuk memposisikan diri sebagai sebuah perguruan tinggi swasta yang besar. Diikuti dengan jumlah strata pendidikan yang lengkap (S1, S2, dan S3) dengan 25 program studi yang dimiliki, untuk sementara potensi ini diharapkan sudah mampu menjawab dengan baik tuntutan kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan dan pengembangan skill sumber daya manusia kawasan maupun bangsa Indonesia secara keseluruhan. B. Kondisi Internal Untag Surabaya Dalam bahasan ini, kondisi internal Untag Surabaya akan menunjukan seberapa besar kekuatan ( strenghtness) dan kelemahan ( weakness) yang dimiliki guna mewujudkan impiannya menjadi universitas sebagaimana dituangkan dalam visi dan misi-nya. b.1. Dosen : Dalam perkembangannya, Untag Surabaya telah melakukan banyak hal untuk menjaga eksistensi institusi di mata masyarakat. Salah satunya adalah memenuhi jumlah dan menyesuaikan standar kompetensi dosen dengan lebih baik. Hal ini dilakukan terkait dengan komitmen institusi dan Yayasan agar bisa memberikan pelayanan dan proses pendidikan dengan lebih baik pula. Jumlah dosen tetap yang sudah dimiliki sampai akhir tahun 2015 sebanyak 290 orang dengan jenjang pendidikan 238 pendidikan S2 dan 52 sudah memiliki pendidikan S3. Melihat kondisi tersebut, Untag Surabaya harus berperan aktif mendorong dan membantu dosendosennya untuk melanjutkan studi ke S3. Hal ini harus dilakukan agar tingkat kemampuan persaingan yang dimiliki Untag Surabaya semakin kuat, lihat gambar 2. Kekuatan ini semakin besar ketika dilihat dari tingkat linieritas keilmuan yang dimiliki oleh dosen cukup besar, yaitu Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 12

20 257 dosen dengan latar belakang keilmuan yang linier, dan hanya 33 dosen yang memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda, lihat gambar 3. Jenjang Pendididkan Dosen 238 Linierisasi Pendidikan Dosen (Ln = Linier; NLn = Non Linier) Pendd S2 Pendd S3 Dosen (Ln) Dosen (NLn) Gambar 2. Jenjang Pendidikan Dosen (sampai 2015) Gambar 3. Linierisasi Pendidikan Dosen (sampai 2015) Untuk jabatan fungsional (ja -fung) dosen sebagian besar masih ada pada posisi Lektor. Kondisi ini tentunya sudah cukup bagus, namun tetap harus ditingkatkan menjadi jabatan fungsional yang lebih tinggi. Tentunya universitas tetap memberikan perhatian agar dosen bersedia meningkatkan kepangkatannya. Diakui ataupun tidak, tingkat kepangkatan dosen akan sangat berpengaruh terhadap kualitas tridharma perguruan tinggi. Salah satu cerminan akan keaktifan dosen dalam menjalankan tugasnya. Dari gambar 4, perlu ada usaha agar dosen jab-fung Lektor segera menjadi Lektor Kepala, demikian juga untuk jumlah guru besar harus segera dicanangkan agar bertambah. Sampai tahun ini jumlah dosen yang sudah memiliki ja-fung adalah 49,65% sedangkan lektor kepala adalah 21,4% dan Guru Besar hanya 3,8%, sebagaimana diperlihatkan gambar 4. Demikian pula jumlah penerima serdos. Dari jumlah dosen yang sudah mendapatkan serdos sekitar 67,9%, sedangkan yang belum sekitar 33,1% lihat Gambar 5. Dosen yang sudah lolos seleksi penerimaan serdos sudah cukup besar yaitu 67%. Namun demikian seyogyanya penerima serdos harus 100% karena itu merupakan penghargaan pemerintah terhadap peran dan fungsi dosen untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Karenanya perlu ada pengarahan dan pembimbingan dari universitas agar dosen penerima serdos secepatnya mencapai 100%. Perbandingan penerima serdos disampaikan pada gambar 5. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 13

21 Kepangkatan Serdos TP AA L LK GB Sudah Belum Gambar 4. Kepangkatan dosen (sampai 2015) Gambar 5. Penerima serdos dosen (sampai 2015) Dalam pengembangan universitas, jumlah dosen pensiun juga menjadi perhatian, karena berkaitan dengan pengaruh proses pembelajaran yang dijalankan. Sampai tahun 2020, universitas harus merekrut dosen baru sebesar 32 orang dari berbagai program studi. Proses penggantian dan penambahan dosen harus ada persiapan yang baik. Jumlah Dosen Pensiun pertahun Th 2015 Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 Th 2020 Th 2021 Gambar 6. Jumlah dosen pensiun pertahun. Kondisi yang lebih penting adalah bagaimana pengganti tersebut mampu menjaga keberlanjutan proses dan pengembangan keberlanjutan dari sebuah profesionalime program studi. Kondisi pensiun dosen diperlihatkan pada Gambar 6. Keberlangsungan aktivitas program studi harus menjadi perhatian utama, sehingga penggantian dosen pensiun harus dipersiapkan secara baik. Melihat dari rasio dosen dengan mahasiswa yang masih cukup besar, tentunya Untag Surabaya harus melakukan beberapa jumlah perekrutan baru, sehingga rasio dosen dan Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 14

22 mahasiswa mencukupi sesuai dengan peraturan Kemenristekdikti. Sampai akhir tahun 2015, rasio dosen mahasiswa diperlihatkan pada gambar 7. Terdapat 7 dari 25 prodi yang masih memiliki rasio melebihi ketentuan. Untuk memenuhi rasio tersebut baik di prodi eksak maupun di non eksak dibutuhkan sekitar 80 orang dosen baru. Rasio Dosen- Mhs per prodi 88,3 31,6 16,5 52,4 61,9 42,3 48,7 41,9 37,1 46,0 42,1 19,0 23,0 29,9 17,7 6,4 9,6 10,4 27,4 51,3 53,2 13,2 11,5 23,1 17,1 Gambar 7. Rasio dosen-mahasiswa per akhir tahun 2015 setiap prodi. b.1.1. Kekuatan Melihat dari data diatas, sesuai dengan tuntutan ketentuan kemnristekdikti, Untag Surabaya memiliki jumlah dosen yang belum memenuhi rasio secara keseluruhan. Namun kondisi tersebut hanya terjadi pada beberapa program studi saja. Secara keseluruhan jumlah dosen tetap (Yayasan dan DPK) sudah cukup besar dan menjadi modal baik dalam pengembangan Untag Surabaya. Jumlah tenaga dosen yang sudah menempuh pendidikan S2 sebagai syarat minimal tenaga pendidik adalah 82%, dan selebihnya sudah berpendidikan S3, lihat Gambar 2. Demikian pula kelinieran pendidikan yang dimiliki sudah cukup bagus, walaupun harus ada usaha lagi untuk menjadikan yang belum linier menjadi linier. Melihat kepangkatan dosen posisi terbanyak ada pada posisi lektor, yang secara umum sudah cukup mumpuni untuk memperkuat kemampuan bersaing Untag Surabaya, khususnya di daerah regional. b.1.2. Kelemahan Mengupas kelemahan, melihat kondisi dosen yang dimiliki, maka ada beberapa dosen yang masih memiliki keilmuan yang belum linier didorong dan diarahkan agar menjadi linier. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 15

23 Butuh komitmen dalam perubahan itu baik dari universitas maupun diri dosen itu sendiri. Secara prosentase jumlahnya cukup kecil yaitu 11,4%. Namun ini tetap menggangu karena dalam transfer keilmuan pada proses pembelajaran berkualitas dibutuhkan kepakaran dosen. Pendidikan yang sudah dimiliki oleh dosen, walaupun secara kebutuhan minimal sudah terpenuhi dengan baik, yaitu berpendidikan S2, tetapi tetap harus ada program yang mampu mendorong keinginan dan semangat dosen untuk meningkatkan keilmuannya ke level S3. Selama ini universitas belum memliki program yang jelas untuk meningkatkan strata pendidikan dosen ke jenjang lebih tinggi. Masih mengandalkan dari kesadaran dosen itu sendiri. Meningkatnya jumlah dosen berpendidikan S3, akan memberikan peluang yang besar untuk menjadi guru besar, dan kondisi tersebut sangat menguntungkan universitas dan sebagai kekuatan untuk berkompetensi di era globalisasi ini. Demikian halnya tentang posisi jabatan fungsional dosen yang sebagian besar ada di level Lektor. Untuk meningkatkannya perlu campur tangan universitas membantu dan memfasilitasinya, dimana selama ini masih dirasakan kurang. Kenaikan ja-fung itu masih diserahkan kepada pribadi dosen yang bersangkutan. Kelemahan lain adalah adanya penggantian dosen yang akan pensiun dengan jumlah yang cukup besar yaitu sekitar 32 orang dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Proses pensiun dosen selama ini tidak menjadi perhatian, baik dari universitas maupun fakultas itu sendiri. Hal ini tentunya akan berakibat kurang baik, khsusunya dalam proses pembelajaran yang dilakukan. b.1.3. Rekomendasi Strategi Pengembangan Universitas harus memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung dan membantu para dosen melanjutkan studi ke jenjang S3, dengan selalu mengarahkan kelinieran keilmuannya. Demikian juga dalam kenaikan jabatan fungsional dosen perlu mendapatkan perhatian lebih, khususnya dari bagian ketenagaan, agar tidak banyak dosen yang tertinggal. Semakin tinggi kepangkatan maupun jabatan fungsional dosen, maka semakin besar kekuatan universitas. Hal ini pastinya memberikan kontribusi yang besar dalam berkompetisi antar perguruan tinggi serta sangat bermanfaat pada penilaian akreditasi, baik di program studi maupun di institusi. Mengingat tugas dosen yang semakin berat dalam menopang eksistensi universitas, maka perlu dipertimbangkan adanya unit tersendiri yang bertugas menangani kepangkatan dan jabatan fungsional dosen. Perlu diingat bahwa kepangkatan dan jabatan fungsional tersebut bukan semata-mata merupakan kepentingan dan urusan pribadi yang bersangkutan tetapi sudah menjadi kepentingan lembaga. Kerugian yang cukup besar akan diterima oleh Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 16

24 Untag Surabaya kalau dosen-dosennya banyak yang masih memiliki jabatan fungsional rendah. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi akibat dosen pensiun, maka perlu ada penggatian dosen dengan merekrut dosen baru secara baik dan terencana, dalam rentang waktu tertentu. Diharapkan, kejadian pensiun dosen bukan berarti juga menghilangkan kemampuan akademik lembaga (prodi -universitas). Pensiunnya dosen tersebut tentunya kepakaran keilmuannya tetap dimiliki oleh prodi atau universitasnya. Kondisi ini penting yang harus tetap dijaga agar prodi (universitas) tetap pada proses perkembangan yang berkelanjutan. Akan menjadi buruk bagi universitas apabila dosen pensiun membawa kepakarannya sehingga berpengaruh pada menurunnya kemampuan prodi atau universitas dibidang ilmu tersebut. Keilmuan/kemampuan yang dimiliki oleh dosen pensiun harus ditularkan atau diteruskan (regenerasi) ke dosen pengganti atau ke dosen lain yang lebih muda sesegera mungkin. Perlu ada dokumen keilmuan yang sudah dikuasai oleh dosen pensiun, dan disimpan sebagai referensi pengembangan ilmu bagi dosen penerusnya. Sehingga kepakaran keilmuan yang dimiliki oleh dosen tersebut tetap hidup dan berkembang di prodi. Hal ini untuk menjaga agar kemampuan universitas (secara kelembagaan) tetap berlanjut. Perlu ada karyakarya tulis dosen yang menjadi dokumen pengembangan ilmu pada program studi ataupun di universitas. b.2. Tenaga Kependidikan Jumlah tenaga kependidikan adalah 271 orang, dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 23 orang, S1 sebanyak 93 orang, SMA dan sederajat sebanyak 98 orang, SMP sebanyak 32 orang, kondisi ini dapat dilihat pada gambar 8. Sedangkan golongan yang dimiliki oleh tenaga kependidikan didominasi oleh golongan 3 yaitu sebesar 41%, kemudian golongan 1 sebesar 32,5% dan golongan 2 sebesar 21,8%. Keadaan ini diperlihatkan pada gambar 9. Banyaknya tenaga kependidikan yang masih berpendidikan rendah (SMP kebawah) diharapkan tidak menggangu kinerja yang sedang dikembangkan. Dari data, terlihat bahwa penggunaan tenaga kerja yang siap pakai yaitu lulusan sekolah vokasi, masih sangat kecil yaitu sekitar 1,85%. Untuk kedepan, penggunaan tenaga kependidikan dari vokasi perlu mendapatkan pertimbangan. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 17

25 Pendidikan Golongan SD SMP SMA D2 S1 S2 Gambar 8. Tingkat pendidikan tenaga kependidikan Non I II III IV Gambar 9. Golongan tenaga kependidikan Berdasarkan dari kondisi tenaga kependidikan yang dimiliki Untag Surabaya sudah lebih dari cukup dan memiliki kemampuan untuk ikut menopang mengantarkan Untag Surabaya menjadi universitas dengan kualitas pelayanan keadministrasian yang baik. Untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjalankan tugas-tugas harus ada program kerja atau perlakuan yang harus diberikan, terkait dengan peningkatan kemampuan kerja yang semestinya dimiliki, dan disesuaikan dengan tugas dan fungsinya. b.2.1. Kekuatan Mengamati tingkat pendidikan dan golongan kerja yang dimiliki oleh tenaga kependidikan dapat dikategorikan cukup baik, dan siap untuk dimanfaatkan sebagai modal dalam memperkuat pelayanan bidang keadmisnitrasian. Dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi, yaitu lulusan S1 cukup banyak serta beberapa sudah berpendidikan S2 tentunya siap untuk diajak membangun sistem yang lebih baik sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan penjaminan mutu yang ada. Dengan pendidikan yang cukup baik ini, tentunya tidak terlalu sulit untuk menjadi penggerak perubahan keadminsitrasian ( pelayanan) yang semestinya dijalankan. Pada sisi lain, pendidikan tenaga kependidikan yang SMA/sederajat merupakan yang paling banyak, dan ini sebenarnya juga menjadi modal besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan kemampuannya, walaupun hanya berfungsi sebagai pelaksana. b.2.2. Kelemahan Terkadang dalam penanganan sebuah pekerjaan pimpinan masih kebingungan untuk menunjuk personil yang mampu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Hal ini terjadi karena Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 18

26 masih belum terpetakan secara baik kemampuan-kemampuan tenaga kependidikan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena belum dibudayakan atau belum adanya aturan yang mengharuskan tenaga kerja sebelum menjalankan tugasnya dibekali kemampuan yang dibutuhkan. Dengan keanekaragaman pendidikan dan belum dikelola secara baik dan maksimal, maka terkadang tingkat pendidikan tersebut tidak terlalu berarti dalam pembangunan dan pengembangan sistem tata kelola. Pada suatu kondisi terkadang jumlah tenaga kependidikan tersebut menjadi beban lembaga karena secara peran belum maksimal. b.2.3. Rekomendasi Strategi Pengembangan Berdasarkan dari apa yang dimiliki Untag Surabaya, maka perlu melakukan pemetaan ulang terhadap skill dan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kependidikan dan melakukan pelatihan atau workshop yang dapat menghasilkan skill-skill baru yang dibutuhkan oleh universitas. Pemetaan ini tentunya menjadi awal dalam penempatan tenaga kependidikan pada posisi dan lingkup yang sebenarnya. Penempatan orang disesuaikan dengan kemampuan kerjanya. Dengan pemetaan ini juga menjadi dasar dalam pengembangan tenaga kependidikan, sehingga pelatihan dan kemampuan tersebut menjadi terarah. Dalam peningkatan kompetensi kerjanya, seyogyanya lembaga memiliki program secara rutin untuk memberikan pendidikan/pelatihan sehingga sesuai dengan kebutuhan perkembangan jaman. B.3. Sarana Penunjang Pendidikan b.3.1. Perkuliahan - Ruang kelas Sarana pendidikan yang telah dimiliki oleh Untag Surabaya masuk kategori cukup. Ini ditinjau dari proses perkuliahan yang dilakukan tidak mengalami gangguan dan keluhan yang terjadi tergolong kecil, sehingga proses pembelajaran tersebut berjalan dengan baik. Setiap kelas ruang kuliah sudah dilengkapi LCD, AC (rata-rata jumlah 4 PK per kelas), papan tulis whiteboard, dan jaringan internet. Ruang kelas yang dipergunakan memiliki rasio luas dengan jumlah mahasiswa sebesar 1,6. Nilai ini tentunya masuk kategori cukup untuk sebuah ruang kelas perkuliahan. Kelas perkuliahan secara pengelolaan terbagi menjadi dua yaitu ruang perkuliahan yang dipergunakan secara umum ( common used) dan yang dipergunakan hanya untuk program studi atau fakultas. Pembagian ini akan memberikan keleluasaan bagi program studi untuk menggunakan ruangan tersebut semaksimal mungkin sebelum mengalihkan ke ruangan kelas umum. Melihat penggunaan ruang kelas yang sudah ada selama ini, ternyata dengan jumlah mahasiswa dan jumlah mata kuliah yang dirancang belum menjadikan ruang kelasnya Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 19

27 terpakai secara optimal. Kondisi ini terlihat pada Gambar 10, bahwa penggunaan ruang kuliah pada semester gasal 2015/2016 baru berkisar 70% 80% untuk pelaksanaan malam hari, sedangkan untuk pagi hari justru lebih kecil dengan penggunaan paling besar dibawah 60%. Kondisi ini masih memungkinkan untuk meningkatkan jumlah kelas ataupun jumlah mahasiswa aktif. Pemakaian Ruang Kuliah PAGI SORE 71,5% 74,4% 75,7% 70,3% 71,0% 59,6% 55,4% 52,0% 51,0% 36,6% 38,9% 25,9% SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU Gambar 10. Jumlah pemakaian seluruh ruang kelas untuk perkuliahan pagi dan sore b Kekuatan Jumlah kelas yang dimiliki Untag Surabaya sudah melebihi dari cukup, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses penyusunan perkuliahan per semester dengan kebutuhan kelas tidak menjadi masalah. Kelengkapan standar yang diperlukan dalam proses pembelajaran, tentunya sudah terpenuhi dengan baik. Namun tidak cukup demikian karena kelengkapan tersebut harus mengikuti perkembangan teknologi dan kualitas peralatan penunjang yang harus dipergunakan dalam berproses. b Kelemahan Kelemahan yang dimiliki adalah masih sedikitnya ruang kuliah yang sudah siap dipegunakan sebagai sistem pembelajaran modern. Dimana pada proses ini, ruang kuliah diharapkan sudah mampu dan siap dipergunakan setiap saat sebagai ruang multimedia. Mengingat perkembangan Teknologi informasi yang sangat cepat, maka sangat tidak layak apabila tempat proses pembelajaran belum menggunakan teknologi tersebut secara baik. Untuk mensejajarkan posisi Untag Surabaya dengan Perguruan Tinggi lainnya yang bertaraf internasional, tentunya kualitas dan kemodernan alat pembelajaran tidak bisa Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 20

28 diabaikan begitu saja. Untuk menuju world class university (WCU), tentunya kemodernan sarana pembelajaran menjadi bagian penting dalam berproses. Keadaan ini harus mulai direncanakan dan ditata dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan dan mampu mencapai target-target sebagaimana ditetapkan. b Rekomendasi Strategi Pengembangan Sebagai alngkah awal dalam pembangunan proses pembelajaran secara baik dan berkualitas, perlu ada manajemen pemeliharaan alat/sarana secara baik dengan mengikuti aturan yang ada. Dibutuhkan sebuah konsep pengembangan ruang kelas yang modern dan berkualitas, dengan harapan mampu menciptakan suasana akademik yang lebih baik. Dalam penggunaan ruang kelas, perlu ada SOP yang mengatur para pengguna, baik dosen maupun mahasiswa sehingga ruang kelas selalu ada pada kondisi baik dan siap dipakai. Disamping sarana penunjang proses pembelajaran yang harus mulai dilengkapi, perlu juga ada pengkondisian ruang kelas menjadi terbuka dan serasa menyatu dengan lingkungan. Penyegaran ruang kelas dengan menghadirkan tanaman dan ornament pendukung yang mampu memberikan kenyamananperlu dihadirkan. b.3.2. Laboratorium laboratorium merupakan sarana pendukung proses pembelajaran untuk menghasilkan keseimbangan antara teori dan praktek. Akan sangat bermanfaat dan sangat berperan dalam pembangunan kemampuan kerja (skill) mahasiswa bila Laboratorium yang dimiliki bukan skala penelitian, tetapi sudah berskala industri (produksi). Laboratorium diharapkan mampu mendekatkan kondisi industri atau kondisi nyata didalam dunia kampus. Kahadiran laboratorium yang berskala industri/implementasi lapangan akan sangat berguna sebagai tempat latihan mahasiswa sebelum terjun ke lapangan. Laboratorium mampu memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa walaupun masih ada dalam proses perkuliahan. Keadaan ini akan bisa mewujudkan lulusan yang siap kerja maupun siap membangun lapangan kerja (membuka usaha). Sejauh ini setiap program studi memiliki laboratorium yang cukup banyak. namun secara kualitas dan usia peralatan masih cukup memprihatinkan. Khususnya di program studi eksakta, kualitas alat yang rendah dan usia peralatan yang cukup lama memberikan beban yang cukup besar dalam memacu peningkatan mutu hasil pembelajaran. Kualitas dan kemodern peralatan akan memberikan dampak pada semangat dan motivasi belajar, yang pada akhirnya memberikan dampak baik pada hasil pembelajaran. Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 21

29 Standar luas ruang kerja praktek (laboratorium) diharapkan memiliki rasio 2 (dua) m 2 per mahasiswa. Melihat dari standar ini, Untag Surabaya telah memiliki rasio yang baik. Rasio ini merupakan modal yang baik dalam menjalankan proses pembelajaran, sehingga mampu menghasilkan kualitas pembelajaran sebagaimana standar. Rasio ini juga sangat berperan Perlu ada dorongan bahwa proses perkuliahan tidak hanya dilakukan di dalam ruang kelas, tapi juga bisa diarahkan ke dalam ruang ruang laboratorium. Pembelajaran yang menyatu antara teori dan praktek akan memberikan percepatan dalam proses pemahaman materi. b Kekuatan Dalam proses pembelajaran, keberadaan laboratorium memiliki perananan yang penting. Jumlah Laboratorium yang dimiliki oleh prodi cukup banyak, dan diharapkan menjadi pendukung utama dalam meningkatkan kompetensi lulusan. Secara fisik keberadaan laboratorium sudah memadai dan siap untuk diberdayakan secara optimal. b Kelemahan Secara fungsi, keberadaan Laboratorium belum mampu digunakan dengan maksimal sebagai penunjang utama peningkatan kompetensi lulusan, maupun sarana pengembangan keilmuan dosen. Laboratorium belum diposisikan sebagai wadah pengembangan dan pengayaan keilmuan baik untuk mahasiswa maupun dosen itu sendiri. Kondisi ini terjadi karena belum dibudayakannya penggunaan laboratorium sebagai wadah pengembangan ilmu dan kreativitas baik oleh dosen maupun mahasiswa itu sendiri. Beberapa jenis laboratorium sudah memiliki kondisi yang tidak layak pakai. Ini ditinjau dari usia peralatan dan jenisnya. Usia peralatan yang sudah terlalu lama sehingga tingkat keakurasian tidak bisa dijamin, dan jenis peralatan yang sudah ketinggalan perkembangan teknologi. Untuk menjadikan laboratorium sebagai penunjang dalam proses pembelajaran tentunya kemodern dan peremajaan peralatan menjadi hal penting. b Rekomendasi Strategi Pengembangan Laboratorium harus dijadikan bagian penunjang yang terintegrasi dengan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran untuk menghasilkan keseimbangan antara teori dan praktek harus diwujudkan dengan menyediakan sarana/peralatan dan sumber daya lainnya pada laboratorium secara baik dan terencana. Keberadaan laboratorium harus mendukung terciptanya suasana akademik dilingkungan kampus. Laboratorium harus diposisikan menjadi bagian penting dalam Tema tahap I Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional 22

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS 2016-2020 Tema : Peningkatan Daya Saing Internal, Untuk Menuju Universitas Berkelas Nasional TAHAP I - RENCANA INDUK PENGEMBANGAN 2016-2035 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2015 Rencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RENIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RENIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RENIP) 2016-2035 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2015 KATA PENGANTAR Rencana Induk Pengembangan (RIP) periode 2016-2035 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2010 RENCANA STRATEGIS FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Kode Dokumen

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD AGENDA GLOBALISASI DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKUNTANSI GLOBAL MEMBENTUK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 6 Bab 1 Pendahuluan Rencana Strategik (Renstra) 2011-2015 7 1.1. Latar Belakang Amanat yang terkandung di dalam Undang undang Dasar 1945 adalah salah satunya mencerdaskan

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA Oleh Prof. Dr. Herri CALON DEKAN FEUA PERIODE TAHUN 2016-2020 Visi Menjadi Fakultas Ekonomi yang menghasilkan sumber daya insani yang kreatif, inovatif, profesional dan kompetitif,

Lebih terperinci

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RIP 2010-2030 Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 1 Cita-cita Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. Mengemban misi mencerdaskan

Lebih terperinci

SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA. menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia

SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA. menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia SOSIALISASI UNIVERSITAS BUNG HATTA menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia FILOSOFIS Sebagai foundation sebuah visi dan misi merupakan gambaran seberapa profesional

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER RENCANA STRATEGIS 2012-2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER 2012 RENSTRA PS PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Kata Pengantar. Assalamu alaikum Wr. Wb. BUKU RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA 2016 Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil alamiin kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai level/jenjang pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi.

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG

RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARKAT (RIPkM) 2012-2017 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG 2012 RENCANA INDUK PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (RIPkM) TAHUN 2012-2017

Lebih terperinci

SK DIREKTUR SENAT POLITEKNIK TEDC BANDUNG MAHASIS WA YAYASAN ALUMNI MASYARA KAT INDUSTRI DOSEN ASOSIASI PROFESI

SK DIREKTUR SENAT POLITEKNIK TEDC BANDUNG MAHASIS WA YAYASAN ALUMNI MASYARA KAT INDUSTRI DOSEN ASOSIASI PROFESI Secara formal penyusunan visi, misi dan tujuan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, asosiasi profesi, industri, masyarakat, alumni dan Yayasan. Rancangan

Lebih terperinci

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan V Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL..

Lebih terperinci

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN 2015-2019 UNIVERSITAS MULAWARMAN PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, Rencana Operasional sebagai pelengkap dari Strategis (Renstra) Fakultas

Lebih terperinci

Kebijakan Umum Dekan

Kebijakan Umum Dekan Kebijakan Umum Dekan FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Periode 2010-2014 Penguatan Keunggulan Pendidikan Hukum Berbasis Nilai-nilai ke-islaman Menuju World Class University Kebijakan Umum Dekan

Lebih terperinci

Dikti Evaluasi Program World Class University

Dikti Evaluasi Program World Class University Dikti Evaluasi Program World Class University UNAIR NEWS Untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program pencapaian predikat perguruan tinggi kelas dunia (World Class University WCU), pimpinan Universitas

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 13 ayat (2) bahwa pemerintah daerah wajib menyusun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si. 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM. 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta STD-SPM.Pol//26/26 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Paparan hasil penelitian sebagaimana terdapat dalam bab IV telah memberikan gambaran yang utuh terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang. Berikut disajikan beberapa

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Suryanto Calon Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Oleh: Prof. Dr. Suryanto Calon Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Oleh: Prof. Dr. Suryanto Calon Dekan 2010-2015 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Peminat program studi ini masih tinggi yang tercermin pada angka keketatan seleksi masuk mahasiswa baru sehingga

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas

Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA VISI PROGRAM STUDI Unggul dan terkemuka dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman

Lebih terperinci

DASAR PERENCANAAN STRATEGIS

DASAR PERENCANAAN STRATEGIS DASAR PERENCANAAN STRATEGIS 1. Visi Program Studi Mewujudkan program studi Administrasi Negara yang mampu menciptakan lulusan yang unggul, mandiri, berbudaya, dinamis, kritis dan inovatif dalam bidang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014-2019 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) AKADEMI FARMASI SAMARINDA Jl. Brig. Jend. A. Wahab Sjahranie No. 226, Kel.

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Manfaat Evaluasi diri

Manfaat Evaluasi diri Evaluasi Diri Perwajahan Kertas A-4 Spasi: 1.5 Bentuk huruf (Font): Times new Roman atau Arial Ukuran huruf: 12 Sistematis Perwajahan dan tata tulis konsisten Bahasa Indonesia yang baik & benar Tujuan

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

SPMI Politeknik Negeri Jakarta Politeknik Negeri Jakarta SATUAN PENJAMINAN MUTU Jln. Prof. Dr.G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16425 Telephone : (021) 7270036, Hunting, Fax (021) 7270034 No: KM/PNJ//111 Halaman: 1 dari 15 1. Visi, Misi

Lebih terperinci

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas RIP ITENAS 2014-2030 RAPAT KERJA ITENAS 22 Desember 2014 H. Hilton - Bandung AGENDA PENDAHULUAN VISI ITENAS 2030 STRATEGI PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROGRAM PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROYEKSI POPULASI

Lebih terperinci

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015 Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015 Agenda Paparan Jati Diri Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kebijakan Pokok Pembangunan

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia

Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia Direktorat Pendidikan Tinggi Islam DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA Tangerang Selatan,22 Maret 2016 1 1. RPJM Prioritas

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Undana tercantum didalam Statuta Undana ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Rapat Kerja Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013

Rapat Kerja Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013 Rapat Kerja Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013 I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117 E-mail: wayanmuderawan@yahoo.com.au Rapat Kerja Universitas

Lebih terperinci

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha Yuniarta, Suharsono, Diatmika Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha Gede Adi Yuniarta a*, Naswan Suharsono b, I

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD. KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Oleh : Tim Kelompok Kerja Penyusun Visi, Misi, Statuta, Renstra Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KONDISI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Oleh : Tim Kelompok Kerja Penyusun Visi, Misi, Statuta, Renstra Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS KONDISI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN 2006-2011 Oleh : Tim Kelompok Kerja Penyusun Visi, Misi, Statuta, Renstra Universitas Dian Nuswantoro UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan wajib yang harus dikembangkan, sejalan dengan tuntutan perkembangan pembangunan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN 2015 2019 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR DOKUMEN STMIK-KJM/KM KEBIJAKAN SPMI Dirumuskan oleh :Tim Manual Mutu STMIK Revisi : 00 Tanggal : - Tanda Tangan Diperiksa oleh : Kepala Kantor Jaminan Mutu Hartati Ratna Juita, M.Pd Tanda Tangan Ditetapkan

Lebih terperinci

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL MEWUJUDKAN SDM PTS BERMUTU GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D. (Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti) Visi Kemenristekdikti Terwujudnya pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN BAB II VISI DAN MISI... 2 A. Visi... 2 B. Misi... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN BAB II VISI DAN MISI... 2 A. Visi... 2 B. Misi... 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI DAN MISI... 2 A. Visi... 2 B. Misi... 2 BAB III TUJUAN DAN SASARAN... 3 A. Tujuan... 3 B. Sasaran dan Strategi... 3 BAB IV ISU-ISU STRATEGIS

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN 2016-2021 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2016 Sambutan Ketua LPPM UMRI Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) hadir ditengah masyarakat dengan membawa

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan (SABK) merupakan salah satu sekolah yang ada dibawah Institut Manajemen Telkom (IM Telkom). Didirikan pada

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA 2013-2017 TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JAKARTA 2017 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi RENSTRA 2013-2017

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Menimbang : a. Bahwa Statuta

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN

DOKUMEN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN DOKUMEN RENCANA OPERASIONAL (RENOP) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN 2012 2016 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Imam Bonjol. 207 Semarang, Telp. (024) 3547038,

Lebih terperinci

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

SHERMAN SALIM CALON DEKAN SHERMAN SALIM CALON DEKAN Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 2010-2015 INTEGRASI, SINERGI, INOVASI DAN IMPLEMENTASI UNTUK MEWUJUDKAN FKG UNAIR KIBLAT BIDANG KEDOKTERAN GIGI DI INDONESIA STRATEGI

Lebih terperinci

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent)

TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII PENDIDIKAN. Lampiran halaman 1. Orientasi (Strategic Intent) TABEL: ORIENTASI, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA PER TAHAPAN RIP UII 2008-2038 PENDIDIKAN Excellent Koordinasi/ komitmen: Organisasi Spirit Peningkatan kualitas kurikulum peningkatan proses

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN 2014-2019 A. Pendahuluan A.1 Latar Belakang Sesuai dengan visi dan misi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang terus berupaya berperan

Lebih terperinci

Pendidikan Masa Kini dan Masa Depan. Lintang Yuniar Banowosari

Pendidikan Masa Kini dan Masa Depan. Lintang Yuniar Banowosari Pendidikan Masa Kini dan Masa Depan Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id Trends of the future Rapid increase in the growth of information and communication. Information revolution

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2040 Tim RIRN 2015-2040 Jakarta, 28 Januari 2016 1 1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL

RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016-2020 PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STIE MIKROSKIL 2016 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 Tujuan... 1 Landasan dan

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

.BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang .BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) berdiri sendiri pada saat perubahan status STKIP Gorontalo menjadi IKIP Negeri Gorontalo sesuai Keppres No. 19 tahun 2001 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memainkan peranan penting dalam era globalisasi saat ini. Sebaliknya,

BAB I PENDAHULUAN. memainkan peranan penting dalam era globalisasi saat ini. Sebaliknya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan peradaban manusia telah menciptakan kompetensi yang ketat dalam berbagai bidang, mereka yang unggul dalam kemampuan teknologi, manajemen, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep mutu telah menjadi suatu kenyataan dan fenomena dalam seluruh aspek dan dinamika masyarakat global memasuki persaingan pasar bebas dewasa ini. Jika sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci