ENHA PUNJABI. The. Point PSIKOTES. Persiapan Efektif Memahami Tes TPA+TBS Plus Paper & Pencil + STRATEGI WAWANCARA KERJA DAN PROMOSI JABATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ENHA PUNJABI. The. Point PSIKOTES. Persiapan Efektif Memahami Tes TPA+TBS Plus Paper & Pencil + STRATEGI WAWANCARA KERJA DAN PROMOSI JABATAN"

Transkripsi

1

2 ENHA PUNJABI To The Point PSIKOTES Persiapan Efektif Memahami Tes TPA+TBS Plus Paper & Pencil + STRATEGI WAWANCARA KERJA DAN PROMOSI JABATAN

3 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002: Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp (lima miliar rupiah). Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp (lima ratus juta rupiah).

4 To The Point PSIKOTES Persiapan Efektif Memahami Tes TPA+TBS Plus Paper & Pencil + STRATEGI WAWANCARA KERJA DAN PROMOSI JABATAN PERSIAPAN TES MASUK KERJA SWASTA-CPNS BUMN-TNI-POLRI KENAIKAN JABATAN & PENGAJUAN BEASISWA DILENGKAPI RINGKASAN MATERI TIPS DAN TRIK MENGERJAKAN SOAL SOAL BAHAS, EVALUASI FULL PEMBAHASAN

5 T o T he Point PSIKOTES Persiapan Efektif Memahami Tes TPA+TBS Plus Paper & Pencil + STRATEGI WAWANCARA KERJA DAN PROMOSI JABATAN Penyusun Editor Copyeditor Tata letak Ilustrator Programer : Enha Punjabi : O Zie : Duwi : Poppy, Marlina, Gunawan : Dyan : Jaya, Stevanus, Dion Anggota IKAPI : 164/JTI/2015 Penerbit : Genta Smart Publisher Jl. Merbabu Timur No. B3 Bibis Luhur RT 02 RW 22 Banjarsari - Solo Telp./Fax penerbitgentasmart@gmail.com Website: Cetakan : I. Solo - Agustus 2016 Katalog Dalam Terbitan To The Point Psikotes: Persiapan Efektif Memahami Tes TPA + TBS, Enha Punjabi Cet. I. Solo Genta Smart Publisher, 2016 viii : ilus: 190 mm x 260 mm ISBN I. Pendukung Pelajaran I. Judul Jika Anda menemukan kesalahan cetak, cacat produk, atau kesalahan lain dalam buku ini, silakan kontak kami atau kembalikan kepada kami untuk diganti.

6 PENGANTAR Meraih kesuksesan bukan perkara sulit jika Anda mengetahui triknya. Kuncinya, cukup menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik. Sukses bukan semata bertumpu pada hal-hal yang Anda lakukan. Lebih dari itu, kepercayaan diri pun sangat dibutuhkan. Seperti halnya jika kita ikut psikotes. Sukses lolos psikotes adalah harapan bagi sebagian orang. Namun, terkadang harapan ini tidak tercapai karena kurang siapnya peserta tes dalam menghadapi serangkaian tes. Buku ini hadir sebagai buku panduan yang akan membantu Anda mewujudkan harapan agar lolos psikotes. Buku ini hadir setelah melalui proses yang panjang. Berbagai langkah dilakukan agar menghasilkan sebuah buku yang benar-benar dapat dijadikan sebagai pegangan bagi calon peserta psikotes. Buku ini adalah pilihan yang tepat! Buku ini disusun dengan konsep: Ringkasan materi Pola soal Evaluasi Hal ini menjadikan Anda dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang Anda miliki dalam mengerjakan psikotes. Buku ini juga dilengkapi Kemampuan PnP (Paper n Pencil) dan Psikotes Kompilasi yang dapat menambah pengetahuan Anda mengenai psikotes. Jadi, buku dan software/cd ini dapat Anda gunakan sebagai latihan sehingga menjadi senjata ampuh untuk lolos psikotes. Semoga buku ini bermanfaat, khususnya bagi calon peserta psikotes dan umumnya bagi yang ingin mempelajari pola soal psikotes. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Solo, Agustus 2016 Penyusun

7 DAFTAR ISI Seputar Panduan Psikotes 1 Kemampuan Verbal 7 Sinonim (Persamaan Kata) A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Antonim (Lawan Kata) A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Analogi (Padanan Hubungan) A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Bacaan A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Deduktif/Silogisme A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Analisis A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Kemampuan Numerik 109 Aljabar A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Aritmetika A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Deret Angka dan Huruf A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi Geometri A. Ringkasan Materi B. Pola Soal C. Evaluasi

8 Kemampuan Spasial 185 Figural Ringkasan Materi Deret Gambar A. Pola Soal B. Evaluasi Beda Gambar A. Pola Soal B. Evaluasi Penelusuran Evaluasi Melengkapi Gambar Evaluasi Analitik Gambar Evaluasi Kemampuan PnP (Paper and Pencil) 245 Tes Wartegg Tes Kraepelin-Pauli/ Tes Koran Tes Grafis Tes BAUM (Draw a Tree/ Menggambar Pohon) Draw a Man (Menggambar Orang) House Tree Person Test (HTP Test) Psikotes Kompilasi 299 Tes Karakteristik Pribadi Tes Inteligensi Umum Tes Wawasan Kebangsaan Wawancara 317 Wawancara Kerja Trik Cerdas Wawancara Kerja Kategori Pertanyaan Wawancara Kerja Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Pertanyaan-Pertanyaan Lain yang Mungkin Tips Cara Menjawab Wawancara Kerja dengan Baik dan Benar Pertanyaan Jebakan dalam Wawancara Kerja: Terdengar Sederhana, tetapi Berbahaya Tips Negosiasi Gaji untuk Fresh Graduate Keterampilan yang Paling Dicari Saat Ini, Apa Anda Punya Salah Satunya? Wawancara Promosi Jabatan

9 SEPUTAR PSIKOTES TPA / TBS Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan umum, terdapat kemampuankemampuan yang sangat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik membawa individu pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan/pendidikan formal/informal. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Tes inteligensi (tes IQ) tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus sehingga bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi. Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut TES BAKAT atau APTITUDE TEST. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test/Tes Bakat Skolastik (TBS). Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Tes Potensi Akademik (TPA) adalah suatu tes yang yang diperuntukkan mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan ke dunia akademik atau memangku jabatan/golongan yang membutuhkan kemampuan akademis. Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, tetapi TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional, yaitu yang diselenggarakan OTO Bappenas dan Seputar PSIKOTES TPA/TBS 1

10 bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam negeri. Skor Tes Potensi Akademik antara Skor paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800. Seseorang dianggap mempunyai kemampuan rata-rata (mean) bila mampu mencapai skor 500. Skor TPA yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal TPA terdiri dari 3 subtes yang masing-masing subtes memiliki skor antara 20 80, sehingga nilai/ skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtes tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10 (rincian ini dapat dilihat di kertas skor TPA OTO-Bappenas). Materi soal TPA, TBS, TKU, TKA serupa dengan GRE dan GMAT karena soal-soal TPA memang kombinasi antara keduanya. Pelatihan TPA/TKU/TKA diadakan untuk mengenalkan model Tes dengan pertimbangan orang yang mempunyai potensi tinggi, tetapi belum pernah mengenal bentuk soal dan strategi mengerjakan tes seleksi tersebut selalu mendapat skor/nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang pernah mengikuti dan telah memahami aturan mainnya. Dengan mengikuti pelatihan ini, nilai dapat dimaksimalkan dan skor yang didapat peserta lebih objektif. Jika setelah mengikuti pelatihan skornya tinggi, memang objektifnya tinggi. Jika rendah, memang objektifnya rendah. Saat ini, TPA telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan, kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S-2 dan S-3. Adapun, Tes Potensi Akademik umumnya memiliki empat jenis soal. Empat jenis soal Tes Potensi Akademik adalah tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar. Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang pada bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata. Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang pada bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka, dan tes angka dalam cerita. Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), serta tes logika cerita dan tes logika diagram. Tes spasial atau tes gambar berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar, dan tes identifikasi gambar. 2 TO THE POINT PSIKOTES

11 FAQ: Frequently Asked Questions Tes Potensi Akademik Apa yang dimaksud Tes Potensi Akademik (TPA)? Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang pada bidang akademis atau keilmuan. Apa tes GRE itu? Tes GRE (Graduate Record Examination) adalah sebuah tes yang juga mengukur kemampuan dan bakat seseorang pada bidang akademis. Tes ini menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi. Apa hubungan TPA dan GRE? Kemunculan tes TPA ini memang merujuk pada tes GRE. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa TPA adalah GRE-nya Indonesia. Karena poin-poin pertanyaan dan bidang yang diuji hampir sama. Untuk tujuan apa diadakan TPA? Di Indonesia, Tes Potensi Akademik ini umumnya dipergunakan sebagai syarat penerimaan mahasiswa S-2 dan S-3, juga dalam penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta dan BUMN, bahkan juga dipakai sebagai syarat kenaikan jabatan setingkat manajer pada bidang pekerjaan. Apa saja yang diujikan dalam tes TPA? Tes Potensi Akademik mengujikan empat bidang kemampuan, yaitu kemampuan seseorang pada bidang verbal atau bahasa, kemampuan seseorang pada bidang numerik atau angka, kemampuan seseorang pada bidang logika, dan kemampuan pada bidang spasial atau gambar. Apa saja yang diujikan dalam tes bahasa? Tes bahasa menguji kemampuan seseorang dalam hal sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), padanan hubungan kata, dan kemampuan seseorang dalam hal pengelompokan atau identifikasi kata. Apa saja yang diujikan dalam tes angka? Tes angka menguji kemampuan seseorang dalam hal aritmetik (berhitung), kemampuan berpikir terstruktur untuk melihat seri angka, seri huruf, kemampuan berlogika dalam angka dan kemampuan memformulasikan logika angka dalam cerita. Apa saja yang diujikan dalam tes logika? Tes logika menguji kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita, dan tes logika diagram. Seputar PSIKOTES TPA/TBS 3

12 Apa saja yang diujikan dalam tes gambar? Tes gambar bertujuan menguji daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes gambar meliputi tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar, dan tes identifikasi gambar. Bagaimana sistem skoring dalam TPA? Sistem skoring TPA sama dengan GRE karena TPA memang merujuk pada tes tersebut. Rentang skor adalah Jawaban salah tidak mengurangi nilai. Untuk lebih jelasnya, sistem skoring dan perhitungan nilai ini dapat Anda lihat pada buku TPA. Berapa skor TPA minimum yang diperlukan untuk dapat masuk S-2, S-3, dan berapa pula untuk rekrutmen kerja? Skor minimum ini bergantung pada institusi Perguruan Tinggi atau institusi perusahan masingmasing. Ada yang mensyaratkan minimal 450, ada yang 500, dan ada pula yang 550. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi Tes Potensi Akademik? Seperti halnya tes-tes lainnya, untuk menghadapi tes TPA, Anda harus banyak berlatih, berlatih, dan berlatih soal. Dengan berlatih, Anda menjadi akrab dengan berbagai jenis dan tipe soal sehingga kemampuan analisis Anda semakin terasah dan semakin tajam. Kemampuan analisis yang tajam sangat membantu Anda nantinya dalam menempuh tes TPA dan meraih skor hasil yang optimal. Saya ingin skor TPA meningkat. Bagaimana cara untuk meningkatkan skor TPA saya tersebut? Untuk meningkatkan skor Tes Potensi Akademik, Anda harus menguasai trik-trik tertentu. Dengan trik-trik tersebut, Anda memiliki peluang besar untuk meningkatkan skor TPA sangat Anda. Trik ini dapat Anda temukan dalam buku TPA. 4 TO THE POINT PSIKOTES

13 Tips dan Trik Tes Potensi Akademik Tes Potensi Akademik dianggap sebagai tes yang sulit bagi sebagian besar orang. Namun sesungguhnya, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda dalam menghadapi TPA ini. Tips dan trik dalam menghadapi TPA sebagai berikut. Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri Anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika Anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, Anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, ketika Anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, Anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat Anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisis Anda dalam mengerjakan soalsoal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang Anda kerjakan. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu Anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA. Hal itu justru akan membebani Anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir Anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan Anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar. Saat Anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan diri Anda dalam keadaan konsentrasi penuh, tetapi rileks, tidak tegang, dan tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak Anda cepat terkuras. Panik membuat Anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar. Jangan memperturutkan rasa penasaran Anda terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu Anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi Anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, jika ternyata kemudian Anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TPA memiliki bobot nilai yang sama. Jadi, jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran Anda tersebut. Seputar PSIKOTES TPA/TBS 5

14 6 TO THE POINT PSIKOTES

15 KEMAMPUAN VERBAL Sinonim (Persamaan Kata) Antonim (Lawan Kata) Analogi (Padanan Hubungan) Bacaan Deduktif/Silogisme Analisis 5. SEKULER ><... (A) keagamaan (B) duniawi (C) tradisional (D) rohaniah (E) modern =... (A) 155 (B) 88 (C) 86 (D) 72 (E) TO THE POINT PSIKOTES Kemampuan VERBAL 7

16 KEMAMPUAN VERBAL Tes verbal dilakukan untuk menguji kemampuan peserta tes dalam kecakapan, keterampilan, kecepatan, dan kebenaran mengolah kata atau untuk melihat bagaimana pemikiran Anda dalam menggunakan kata-kata. Inteligensi sangat berkorelasi dengan kemampuan verbal jauh lebih tinggi dari korelasi dengan tes numerik dan tes visual, dan masih di bawah tes logika. Tes verbal bergantung sekali pada kemampuan bahasa dan secara tidak langsung pada pendidikan. Tes ini tergolong mudah karena itu disarankan untuk memperoleh nilai tinggi pada tes ini. Meskipun soalnya tidak terlalu sulit, tetapi tes jenis ini cukup menentukan hasil tes. Karena bukan jawaban benar atau salah yang dinilai melainkan adalah penalaran (logika) dan kecepatan Anda berpikir dalam menelaah soal dan mencari solusi dalam waktu singkat. Tes verbal terdiri dari beberapa bentuk tes: Tes persamaan kata (sinonim), Tes lawan kata (antonim), Tes analogi, Tes pemahaman bacaan (wacana), Deduktif/Silogisme, dan Analisis. 8 TO THE POINT PSIKOTES

17 Tes Sinonim PERSAMAAN KATA Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang hampir sama atau sepadan. Orang yang menguasai sinonim berarti menguasai vokabuler. Di samping itu, dengan menguasai sinonim berarti dapat pula mengolah berbagai kata. Setiap kata sebenarnya mempunyai banyak sinonim, sesuatu yang kelihatannya sama, tetapi ada perbedaan nuansa bagi tiap-tiap bahasa. Tes ini menunjukkan kemampuan seseorang untuk berbahasa. Kadang kala, soal bisa berasal dari kata asing (bahasa Inggris). Nah, untuk soal dari kata asing ini, Anda harus menerjemahkan lebih dahulu baru kemudian mencari padanan katanya. Karena itu, bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang diberikan pada tiap bagian tes. Tes ini ditujukan untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama/mirip, sekaligus mengukur wawasan Anda dan sejauh mana Anda dapat mengetahui kata-kata yang artinya hampir sama. Tugas Anda adalah mencari arti kata yang sama atau mirip dengan kata yang tersedia. Jika Anda tidak mengenal kata yang tersedia atau terdapat lebih dari satu jawaban yang menurut Anda benar, coba buat kata tersebut ke dalam kalimat yang paling umum kemudian ganti kata tersebut dengan pilihan yang ada di soal! TIPS DAN TRIK Berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami dalam mengikuti ujian-ujian TPA program Pascasarjana dan OTO Bappenas, soal-soal jenis ini (sinonim) sekitar 53% adalah kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah, sekitar 17% merupakan istilah-istilah pada dunia teknik, kedokteran, sains, pertanian, dan lain-lain, serta sisanya adalah istilah-istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Soal sinonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara jangan memilih jawaban yang memiliki kemiripan bunyi, baik di awal atau akhir suku kata. Untuk dapat menjawab soal jenis ini dengan benar, Anda harus banyak membaca, terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia. Atau, paling tidak Anda dapat menguasai berbagai jenis soal sinonim pada buku ini. Kemampuan VERBAL 9

18 Pola Soal Tes Sinonim (Persamaan Kata) 1. PARTIKELIR =... (A) tukang parkir (B) partisan (C) partisi (D) swasta (E) enterpreneur Jawaban: (D) Trik Mana di antara kelima pilihan jawaban ini yang mempunyai arti kata yang sama atau setidaknya mendekati dari kata Partikelir? Untuk menjawab persoalan tersebut, Anda tidak dapat main tebak begitu saja, tetapi harus mengerahkan segenap kemampuan yang ada. Tentunya, Anda harus memahami betul arti dan makna dari kata yang dimaksud. Jawaban yang tepat adalah swasta (D). 2. PANDIR =... (A) agak pintar (B) bebal (C) tidak jenius (D) cebol (E) pendek Jawaban: (B) Trik Kata PANDIR mungkin asing bagi telinga Anda, tetapi tidak bagi para orang tua atau mereka yang menyukai sastra. Untuk menjawab soal ini perhatikan pilihan jawaban, apa termasuk dalam satu kelompok atau berdiri sendiri. Pada pilihan jawaban, kita mendapati tiga makna yang sekelompok, yaitu (A) (agak pintar), (B) (bebal), dan (C) (tidak jenius) sedang pilihan yang lain dapat Anda abaikan. Perhatian jika Anda pusatkan pada dua makna, yaitu agak pintar dan tidak jenius, mungkin soal yang dimaksud berkaitan dengan kecerdasan. Jika kedua pasangan kata tadi mengandung makna kurang cerdas atau tidak pintar, tetapi bukan berarti bodoh, persamaan kata yang dimaksud dalam soal adalah yang berkaitan dengan kepintaran. Jika pilihan (A) dan (C) mengandung makna atau artian tidak pintar, ini bukan pilihan jawaban yang benar karena tidak mungkin dalam satu soal terdapat dua jawaban. Jadi, pilihan jawab dapat tertuju pada jawaban (B) bebal. Kata bebal ini mengandung arti bodoh sekali sepadan dengan kata pandir. 10 TO THE POINT PSIKOTES

19 3. OBESITAS =... (A) kurus (B) tambun (C) tinggi (D) cebol (E) pendek Jawaban: (B) Trik Jika Anda tidak paham dengan kata OBESITAS, caranya dengan mencermati pilihan jawaban. Pada soal terdapat tiga kata yang dominan dalam satu kelompok, yaitu pilihan (C) tinggi, (D) cebol, (E) pendek. Jawaban (D) dan (E) mengandung arti yang sama, yaitu tidak tinggi. Sedang jawaban (C) jelas berbeda dengan (A), (B), (D), dan (E). Untuk menjawab pertanyaan ini Anda perlu berhati-hati karena tidak ada dua jawaban dalam satu soal, pilihan (D) dan (E) dapat Anda abaikan. Pilihan sekarang terpusat pada pilihan (A), (B), dan (C). Pilihan (A) dapat mengandung arti yang berlawanan, (A) (kurus) berarti tidak gemuk, sedang (B) (tambun) mengandung arti tubuh yang gempal atau gemuk. Karena jawaban soal yang diminta adalah kata yang sepadan bukan lawan kata, kata yang sepadan dengan obesitas adalah gemuk atau tambun. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah pilihan (B). 4. FAKULTATIF =... (A) masih diperdebatkan (B) tidak diwajibkan (C) tidak dianjurkan (D) masih dipertimbangkan (E) melambangkan Jawaban: (B) FAKULTATIF = (1) tidak diwajibkan (tentang pelajaran, hari libur, dsb); (2) bersifat pilihan, boleh memilih salah satu bidang ilmu yang sesuai dengan bakat atau yang disukai (tentang jurusan bidang ilmu). 5. KULMINASI =... (A) proses penyatuan (B) penghitungan dini (C) puncak tertinggi (D) percepatan gerakan (E) kecepatan maksimum Jawaban: (C) KULMINASI = (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelilingi bumi (seperti matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00). Kemampuan VERBAL 11

20 Tes Antonim LAWAN KATA Tes antonim ditujukan untuk mampu melihat kebenaran secara terbalik, sekaligus melihat wawasan seseorang. Hal yang dimaksud kebenaran secara terbalik, bahwa seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya secara fenomenologis, tetapi dapat juga secara dialektis. Pada tes ini, Anda dituntut untuk menguasai perbendaharaan kata bahasa sebaik mungkin. Pada bagian ini, Anda harus mencari kata yang paling bertentangan dengan yang diberikan. Tes antonim juga menunjukkan kemampuan verbal seseorang, dan merupakan salah satu indikator inteligensi seseorang. Jika pada sinonim yang dicari adalah arti kata yang sama, pada antonim justru kebalikan atau lawan kata. Tujuan utama dari antonim adalah mengenal relasi dari kata-kata itu. Jika ada hitam, ada putih. Jika ada bayi, ada kakek dan sebagainya. Dengan demikian, setiap kata dicoba untuk mencari antonimnya. Kemampuan VERBAL 15

21 Pola Soal Tes Antonim (Lawan Kata) 1. TEMPORER ><... (A) jarang (B) sering (C) sesekali (D) sementara (E) tidak pernah Jawaban: (B) Trik Perhatikan kata TEMPORER yang dimaksud bermakna waktu yang sifatnya sementara tidak sering. Kata ini juga sepadan dengan (C) sesekali atau (A) jarang, tetapi pernah melakukan dan berbeda dengan (E) tidak pernah. Jika pilihan jawaban (A), dan (C) mempunyai arti yang setara dengan (D) sementara atau temporer berarti ini bukan pilihan jawaban yang tepat karena soal yang diminta adalah lawan kata (antonim) bukan persamaan kata (sinonim). Jadi, pilihan yang tepat untuk menjawab soal ini adalah pilihan (B). 2. PANGKAL ><... (A) hulu (B) asal (C) awal (D) ujung (E) kuala Jawaban: (D) Trik Kata PANGKAL menyatakan sisi bagian muka atau bawah (pohon). Jika kata ini mempunyai arti yang sepadan dengan bagian muka, (A) hulu, (B) asal, (C) awal, dan (D) kuala, lawan kata dari bagian muka adalah bagian akhir atau sisi bagian ujung. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah (D). 16 TO THE POINT PSIKOTES

22 3. TUBA ><... (A) pahit (B) madu (C) racun (D) bisa (E) nila Jawaban: (B) Trik Jika ada pernah mendengar ungkapan air susu dibalas dengan air tuba, tuba menyatakan sesuatu rasa yang tidak mengenakkan, terasa pahit (pilihan A). Sedang kata TUBA juga berarti racun (pilihan C), dan berasal dari bisa (pilihan D). Jika tuba dianalogikan dengan rasa tidak enak atau (A) pahit, (C) racun, dan (D) bisa, lawannya adalah sesuatu hal yang bersifat manis, sedang rasa manis dapat juga berasal dari madu (pilihan B). Jadi, lawan dari kata tuba adalah madu, yakni pilihan (B). 4. PAKAR ><... (A) pelopor (B) awam (C) terpelajar (D) ahli (E) pionir Jawaban: (B) Trik Cara menjawab soal, tidak berbeda dengan cara menjawab seperti dalam tes padanan kata. Cukup cari persamaan katanya, selanjutnya tentukan lawan katanya. Kata PAKAR memiliki makna ahli atau spesialis sehingga lawan kata yang tepat dari kata tersebut adalah awam (B). 5. TENTATIF ><... (A) tepat (B) jelas (C) pasti (D) langsung (E) jumlah Jawaban: (C) TENTATIF = (1) belum pasti; masih dapat berubah: Menteri Riset dan Teknologi mengakui bahwa data itu belum final, masih ; (2) sementara waktu: penonaktifannya hanya bersifat Jadi, lawannya tentatif adalah pasti. Kemampuan VERBAL 17

23 Tes Analogi PADANAN HUBUNGAN Pada tes ini, yang harus Anda cari adalah kata atau kalimat penghubung yang dapat menghubungkan pasangan kata yang tersedia di sebelah kiri sehingga pasangan tersebut mempunyai hubungan yang sama atau serupa dengan pasangan kata yang ada di sebelah kanan. Jika pada pilihan terdapat lebih dari satu jawaban berdasarkan cara ini, maka lihat jenis katanya atau cari hubungan yang lebih spesifik. Peserta tes yang belum pernah menghadapi soal tes seperti ini, tentu akan kebingungan dan mengatakan bahwa soal ini cukup sulit. Tetapi, bagi mereka yang sudah pernah atau kenal dengan tes ini, hal ini akan mudah dalam menjawabnya. Perlu Anda ketahui di sini bahwa tes ini seluruhnya mengandalkan daya nalar Anda untuk mencari hubungan kata yang tepat dan posisi kata pertama dan kedua tidak boleh terbolak-balik. Kemampuan VERBAL 21

24 Pola Soal Tes Analogi (Padanan Hubungan) 1. NELAYAN : LAUT =... : (A) Guru : Papan Tulis (B) Petani : Padi (C) Karyawan : Pegawai (D) Pelukis : Kuas (E) Penyanyi : Panggung Jawaban: (E) Jenis padanan hubungan: definisi NELAYAN bekerja di LAUT dan Penyanyi bekerja di Panggung. 2. KERING : LEMBAP =... : (A) Gelap : Remang-Remang (B) Cahaya : Terang (C) Panas : Basah (D) Matahari : Gunung (E) Siang : Malam Jawaban: (A) Jenis padanan hubungan: urutan Sebelum KERING adalah LEMBAP dan sebelum Gelap adalah Remang-remang. 3. PIRAMID :... =... : ARCA (A) Mayat Patung (B) Aztec Stupa (C) Mumi Candi (D) Mesir Museum (E) Spinx Vihara Jawaban: (C) Jenis padanan hubungan: sifat di PIRAMID tersimpan mumi dan di candi tersimpan ARCA. 4. SUARA :... =... : PADAM (A) Merdu Redup (B) Lagu Gelap (C) Bising Terbakar (D) Nada Terang (E) Bisu Energi Jawaban: (E) Jenis padanan hubungan: sebab akibat Tidak ada SUARA disebut bisu dan tidak ada energi disebut PADAM. 5. : BURUNG = RODA : (A) Sangkar Motor (B) Sayap Mobil (C) Paruh Lingkaran (D) Cakar Stir (E) Terbang Jalan Raya Jawaban: (B) Jenis padanan hubungan: sifat sayap merupakan bagian utama BURUNG agar dapat terbang dan RODA merupakan bagian utama mobil agar dapat bergerak. 22 TO THE POINT PSIKOTES

25 6. : CANGKIR = MAKANAN :... (A) Minuman Kue (B) Minuman Piring (C) Kaca Piring (D) Pecah Basi (E) Air Manis Jawaban: (B) Jenis padanan hubungan: fungsi minuman ditempatkan di CANGKIR dan MAKANAN ditempatkan di piring. 7. RETINA : MATA = PORI-PORI :... (A) Lubang (B) Bulu (C) Udara (D) Keringat (E) Kulit Jawaban: (E) Padanan kata tersebut menunjukkan hubungan kepemilikan: MATA memiliki RETINA seperti Kulit memiliki PORI-PORI. 8. PAKSAAN : BEBAS = KERAMAIAN :... (A) Santai (B) Jenuh (C) Tenang (D) Sesak (E) Sepi Jawaban: (E) Padanan kata tersebut menunjukkan hubungan lawan kata: lawan dari PAKSAAN adalah BEBAS, seperti lawan KERAMAIAN adalah Sepi. 9. RAMBUT : BOTAK = GIGI :... (A) Ompong (B) Taring (C) Putih (D) Tanggal (E) Tua Jawaban: (A) Padanan kata tersebut menunjukkan hubungan kepemilikan negatif: tidak punya RAMBUT berarti BOTAK, seperti tidak punya GIGI berarti Ompong. 10. KELAPA : MINYAK = SINGKONG :... (A) Sagu (B) Gandum (C) Tapioka (D) Umbi (E) Ketela Jawaban: (C) Padanan kata tersebut menunjukkan hubungan hasil: KELAPA menghasilkan MINYAK, seperti SINGKONG menghasilkan Tapioka. Kemampuan VERBAL 23

26 Tes Pemahaman BACAAN Tes ini bukan ditujukan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat, melainkan membaca sebagian dari tulisan (bacaan), biasanya terdiri dari 3 atau lebih paragraf, sehingga terlalu pendek untuk sebuah tes membaca cepat. Yang dimaksud dengan tes pemahaman bacaan adalah pengertian dari yang dibaca secara mendalam dan lebih baik lagi bila mengerti topik yang diperbincangkan. Tes ini dapat mengenai apa saja. Bila topik atau tema yang ditulis mengenai hal yang Anda mengerti, soal menjadi lebih mudah. Lain persoalannya bila ternyata topik yang dibicarakan belum Anda mengerti atau masih asing di telinga Anda, hal itu akan menjadi sulit. Namun, Anda sebagai orang yang berpendidikan tentunya mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, sehingga diharapkan akan mampu membaca dan mengerti apa saja yang dibaca. Anda tidak perlu benar mengetahui apa yang ditulis penulis benar atau salah. Tes ini bukan untuk menguji pengetahuan Anda terhadap subjek itu, melainkan mengerti dan memahami apa yang dimaksud atau yang ingin disampaikan dalam tulisan (bacaan) itu. TIPS Biasanya, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berkisar pada pertanyaan mengenai gagasan pokok dari tulisan, yang lebih spesifik lagi misalnya, logika dari tulisan, apa ada hubungan logis dari topik-topik yang dibicarakan, tujuan penulisan, implikasi dari tulisan, dan tekanan serta gaya dari tulisan itu sendiri. Mungkin juga ada pertanyaan yang Anda diminta untuk menilai atau memberikan simpulan, apa tulisan itu bersifat naratif, destruktif (merusak) atau malah sebaliknya, atau suatu opini tanpa didukung oleh fakta, dan sebagainya. Kemampuan VERBAL 31

27 Hukum-Hukum Silogisme Berikut ini hukum-hukum yang berlaku pada silogisme. 1. Silogisme harus terdiri dari 3 term, yaitu Subyek, Predikat, dan Term Penengah. 2. Term penegah (M) tidak terdapat pada kesimpulan. 3. Jika dalam salah satu premis terdapat proposisi partikular, maka kesimpulannya juga harus merupakan proposisi partikular. Contoh: Premis Mayor : Semua perilaku yang baik patut dicontoh. Premis Minor : Sebagian perilaku siswa kelas X adalah baik. Kesimpulan : Sebagian perilaku siswa kelas X patut dicontoh. 4. Jika salah satu premis merupakan proposisi negatif, maka kesimpulannya juga harus merupakan proposisi negatif. Contoh: Premis Mayor : Semua bentuk korupsi tidak disenangi. Premis Minor : Sebagian pejabat melakukan tindakan korupsi. Kesimpulan : Sebagian pejabat tidak disenangi. 5. Jika kedua premis merupakan proposisi partikular, maka kesimpulan yang diambil adalah tidak sah karena kebenarannya tidak pasti. Contoh: Premis Mayor : Sebagian siswa berangkat study tour ke Jakarta. Premis Minor : Sebagian siswa SMP A berangkat study tour. Kesimpulan : Sebagian siswa SMP A ke Jakarta (?) 6. Jika kedua premis merupakan proposisi negatif, maka tidak dapat diambil kesimpulannya. Contoh: Premis Mayor : Tidak ada pahlawan yang korupsi. Premis Minor : Pak Brewok bukan pahlawan. Kesimpulan : - 7. Jika salah satu premis adalah proposisi partikular dan premis yang lain adalah proposisi negatif, maka tidak dapat ditarik kesimpulan. Contoh: Premis Mayor : Sebagian toko buka pada pukul Premis Minor : Bangunan A tidak buka pada pukul Kesimpulan : - 8. Term predikat pada kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis. Jika tidak, kesimpulannya menjadi salah. Contoh: Premis Mayor : Kamboja adalah bunga. Premis Minor : Mawar bukanlah Kamboja. Kesimpulan : Mawar bukanlah bunga. Term predikat pada kesimpulan merupakan proposisi negatif, sedangkan pada premis merupakan proposisi positif. 9. Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor ataupun minor. Jika term penengah bermakna ganda, kesimpulannya salah. Contoh: Premis Mayor : Bulan merupakan benda langit. Premis Minor : Mei adalah bulan. Kesimpulan : Mei merupakan benda langit (?) Kemampuan VERBAL 63

28 TRICKS! Tipe 1 Klasifikasi Diberikan dua buah atau lebih premis yang memuat kuantor, semua dan atau sebagian, untuk selanjutnya diambil kesimpulan dari premis yang diberikan. Semua mesin memiliki katup. Sebagian mesin berukuran kecil. (A) Semua mesin berukuran kecil dan memiliki katup. (B) Semua mesin berukuran tidak kecil dan memiliki katup. (C) Semua mesin berukuran kecil dan tidak memiliki katup. (D) Sebagian mesin berukuran tidak kecil dan memiliki katup. (E) Sebagian mesin berukuran kecil dan tidak memiliki katup. Tipe 2 Persyaratan Diberikan sebuah premis yang berisi persyaratan dan premis lain dengan sebuah kondisi, untuk selanjutnya diambil kesimpulan dari premis yang diberikan. Semua candi berkubah dan menjulang. Anda berada di tempat yang tidak berkubah dan tidak menjulang. (A) Anda berada di candi berkubah. (B) Anda berada di candi menjulang. (C) Anda berada di bukan candi. (D) Anda berada di candi tidak berkubah. (E) Anda berada di candi tidak berkubah dan tidak menjulang. Tipe 3 Silogisme Diberikan dua buah atau lebih premis yang berupa implikasi, atau pernyataan jika... maka..., untuk selanjutnya diambil kesimpulan dari premis yang diberikan. Jika laut pasang, dermaga tenggelam. Jika dermaga tenggelam, sebagian kapal tidak bisa merapat. (A) Jika laut pasang, semua kapal tidak dapat merapat. (B) Jika laut pasang, semua kapal dapat merapat. (C) Jika laut tidak pasang, semua kapal dapat merapat. (D) Jika laut tidak pasang, sebagian kapal dapat merapat. (E) Jika laut tidak pasang, semua kapal tidak dapat merapat. Trik DAN Tip Hukum Silogisme (1) Dua pernyataan bersifat umum (semua), maka kesimpulan harus bersifat umum. (2) Salah satu pernyataan bersifat khusus (beberapa, sebagian), maka kesimpulan harus bersifat khusus. (3) Dua pernyataan bersifat positif, maka kesimpulan harus positif, kecuali dalam opsi jawaban tidak ada. (4) Salah satu pernyataan bersifat negatif, maka kesimpulan harus negatif. (5) Pernyataan syarat, menunjukkan semua keadaan harus dilakukan. (6) Dua kata atau frasa yang sama tidak dapat dijadikan kesimpulan, kecuali dalam opsi tidak ada jawabannya, maka pernyataan yang khusus menjadikan kesimpulannya bersifat umum. 64 TO THE POINT PSIKOTES

29 Pola Soal Tes Deduktif/Silogisme 1. Semua musik memiliki tempo cepat. Beberapa yang memiliki tempo cepat adalah pop. (A) Semua musik merupakan pop. (B) Semua musik pop bertempo cepat. (C) Sebagian pop bukan merupakan musik. (D) Semua yang bertempo cepat adalah pop. (E) Sebagian musik memiliki tempo yang cepat. Jawaban: (B) Berdasarkan hukum (6) silogisme, maka kesimpulan dari pernyataan Semua musik memiliki tempo cepat dan Beberapa yang memiliki tempo cepat adalah pop adalah Semua musik pop bertempo cepat. 2. Semua tebing berwarna hitam. Sebagian jurang adalah tebing. (A) Semua jurang adalah tebing. (B) Semua jurang berwarna hitam. (C) Semua yang hitam adalah tebing. (D) Sebagian jurang berwarna hitam. (E) Semua yang hitam adalah jurang. Jawaban: (D) Berdasarkan hukum (2) silogisme, maka kesimpulan dari dua pernyataan Semua tebing berwarna hitam dan Sebagian jurang adalah tebing adalah Sebagian jurang berwarna hitam. 3. Semua tanaman adalah kayu. Beberapa jenis kayu adalah keras. (A) Semua kayu adalah tanaman. (B) Semua tanaman adalah keras. (C) Sebagian tanaman bukan kayu. (D) Semua kayu yang keras adalah tanaman. (E) Sebagian kayu yang keras bukan tanaman. Jawaban: (D) Berdasarkan hukum (6) silogisme, maka kesimpulan dari pernyataan Semua tanaman adalah kayu dan Beberapa jenis kayu adalah keras adalah Semua kayu yang keras adalah tanaman. 4. Semua yang wangi adalah bunga. Sebagian yang wangi berwarna hijau. (A) Semua bunga adalah wangi. (B) Semua bunga berwarna hijau. (C) Sebagian bunga berwarna hijau. (D) Semua yang wangi berwarna hijau. (E) Sebagian yang wangi adalah bunga. Jawaban: (C) Berdasarkan hukum (2) silogisme, maka kesimpulan dari dua pernyataan Semua yang wangi adalah bunga dan Sebagian yang wangi berwarna hijau adalah Sebagian bunga berwarna hijau. Kemampuan VERBAL 65

30 Tes Kemampuan ANALISIS Pola soal penalaran analitik ini agak berbeda dengan pola soal yang lain. Penalaran analitik termasuk pola soal yang sifatnya tricky. Diperlukan kemampuan penalaran yang cukup baik dalam menjawab pola soal ini. Struktur Pola soal penalaran analitik adalah berupa bacaan dengan sejumlah pertanyaan. Struktur dari pola soal ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pengantar, pembatas, dan soal. Pengantar Seorang karyawan sebuah pabrik bertugas memberikan kode produksi suatu barang yang terdiri atas 5 angka. Kode tersebut harus memenuhi aturan sebagai berikut. Pembatas Kode hanya terdiri dari angka-angka 0, 1, 2, 3, dan 4. Setiap angka hanya digunakan sekali. Nilai angka kedua adalah dua kali nilai angka pertama. Nilai angka ketiga lebih kecil daripada nilai angka kelima. Soal 1. Jika angka terakhir pada kode produksi adalah 1, maka pernyataan yang benar adalah... (A) angka pertama adalah 2. (B) angka kedua adalah 0. (C) angka ketiga adalah 4. (D) angka keempat adalah 4. (E) angka keempat adalah Mana di antara pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar? (A) Angka 1 muncul di beberapa posisi sebelum angka 2. (B) Angka 1 muncul di beberapa posisi sebelum angka 3. (C) Angka 2 muncul di beberapa posisi sebelum angka 3. (D) Angka 3 muncul di beberapa posisi sebelum angka 0. (E) Angka 4 muncul di beberapa posisi sebelum angka 3. Kemampuan VERBAL 81

31 1. Pengantar Dalam bagian ini dijelaskan tentang permasalahannya, apakah tentang orang, tempat, atau hal lain. 2. Pembatas Dari permasalahan yang disajikan, pasti memuat batasan-batasan yang harus dipenuhi. Tentang boleh tidaknya, urutannya, atau hal yang lain. Pembatas ini berlaku untuk setiap soal yang mengacu pada bacaan. 3. Soal Biasanya, dalam setiap bacaan, terdapat 3 sampai 7 soal. Perlu dipahami bahwa jika ada batasan yang diberikan pada sebuah soal, maka batasan itu hanya berlaku di soal itu saja. Alat Bantu Untuk menyelesaikan sebuah permasalahan pada bacaan/teks terkadang diperlukan beberapa alat bantu. Alat bantu yang diperlukan sebagai berikut. a. Logika Penalaran Logika penalaran dibutuhkan untuk memahami setiap kalimat/pernyataan pembatas. Biasanya dinyatakan dalam bentuk kondisi/implikasi, jika., maka.. Bentuk implikasi ini dapat dituliskan ke dalam bentuk lainnya, yaitu kontraposisi. Perhatikan beberapa hubungan implikasi dan kontraposisi berikut! Implikasi : Jika A, maka B Kontraposisi : Jika tidak B, maka tidak A Implikasi : Jika A, maka tidak B Kontraposisi : Jika B, maka tidak A Implikasi : Jika tidak A, maka B Kontraposisi : Jika tidak B, maka A Implikasi : Jika A, maka (B dan C) Kontraposisi : Jika (tidak B atau tidak C), maka tidak A Implikasi : Jika tidak A, maka (B atau tidak C) Kontraposisi : Jika (tidak B dan C), maka A dan seterusnya TIPS Sering terjadi salah pemahaman terhadap sebuah implikasi. Jika ada pernyataan: Jika A dipilih, maka B dipilih Maka, 1. Bukan berarti A harus dipilih. Pernyataan tersebut hanya menyatakan sebuah kondisi, bahwa jika A dipilih, maka B dipilih. 2. Pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan kontraposisinya, yaitu: Jika B tidak dipilih, maka A tidak dipilih Jadi, pernyataan tersebut tidak bisa dinyatakan dengan Jika A tidak dipilih, maka B tidak dipilih b. Diagram Diagram diperlukan untuk membantu visualisasi permasalahan, terutama dalam hal menentukan posisi. Posisi dibedakan atas dua, yaitu posisi tetap dan posisi relatif. Posisi Tetap A duduk di kursi nomor 3 mata kuliah A diambil pertama. Posisi Relatif A duduk bersebelahan dengan B mata kuliah A diambil setelah mata kuliah B. 82 TO THE POINT PSIKOTES

32 KEMAMPUAN NUMERIK Aljabar Aritmetika Deret Geometri 5. SEKULER ><... (A) keagamaan (B) duniawi (C) tradisional (D) rohaniah (E) modern =... (A) 155 (B) 88 (C) 86 (D) 72 (E) TO THE POINT PSIKOTES Kemampuan NUMERIK 109

33 KEMAMPUAN NUMERIK Bagian Tes Numerik dirancang untuk mengukur kemampuan matematika dasar, dan pemahaman tentang konsep-konsep matematika dasar, serta kemampuan kuantitatif dan untuk memecahkan masalah dalam pengaturan kuantitatif. Secara umum, matematika yang dibutuhkan tidak melampaui pelajaran di sekolah tinggi. Diharapkan bahwa peserta ujian yang akrab dengan simbolisme konvensional, seperti: x < y (x adalah kurang dari y) dan x y (x tidak sama dengan y), m n (m adalah garis sejajar dengan garis n), m n (garis m tegak lurus ke baris n). Banyak pertanyaan diajukan sebagai masalah dalam kenyataan, dengan informasi kuantitatif yang diberikan dalam teks pertanyaan atau dalam tabel atau grafik data. Tes kemampuan numerik berkaitan dengan kecermatan dan kecepatan dalam penggunaan fungsi-fungsi hitung dasar. Jika dipadukan dengan kemampuan mengingat, maka tes ini dapat mengungkap kemampuan intelektual seseorang, terutama kemampuan penalaran berhitung dan berpikir secara logis. Hal lain yang akan terlihat juga adalah kemampuan kuantitatif, ketelitian, dan keakuratan individu dalam mengerjakan sesuatu. Dalam buku ini kemampuan numerik akan diungkap melalui tiga macam tes, yaitu Aljabar, Aritmatika dan Deret Angka & Huruf, serta Geometri. 110 TO THE POINT PSIKOTES

34 ALJABAR Aljabar adalah ilmu pasti yang menjabarkan atau menguraikan (pecahan, ukuran, dan lain-lain) agar menjadi bentuk lain yang lebih sederhana. Beberapa angka Numerik yang ANDA perlu menghafalkannya...! 1. 1 = 0,333 = 33,33 %` = 0,667 = 66,67 % = 0,50 = 50 % 4. 3 = 0,75 = 75 % = 0,20 = 20 % = 0,40 = 40 % = 0,60 = 60 % = 0,80 = 80 % = 0,1667 = 16,67 % = 0,375 = 37,5% = 0,625 = 62,5 % = 0,875 = 87,5 % = 0,4167 = 41,67% = 0,5833 = 58,33 % = 0,9167 = 91,67% = 0,0625 = 6,25 % = 0,1875 = 18,75% = 0,3125 = 31,25% = 0,4375 = 43,75 % = 0,5625 = 56,25 % 16 Kemampuan NUMERIK 111

35 ARITMETIKA Aritmetika dipakai untuk mengungkap, mengukur dan mengevaluasi kemampuan intelektual seseorang, terutama kemampuan penalaran berhitung dan berpikir secara logis. Dengan demikian, ia dapat memecahkan masalah yang bervariasi dan mengarahkan suatu masalah menuju bentuk yang sesuai dengan cepat dan tepat. Yang diperlukan untuk mengerjakan soalsoal berikut ini adalah kecermatan dalam memasukkan variabel-variabel hitungan dan ketelitian menghitung. Aritmetika Sosial 1. Untung dan Rugi Dalam transaksi jual beli seseorang dikatakan memperoleh untung jika harga jual lebih besar daripada harga beli dan rugi jika harga beli lebih besar daripada harga jual. Untung = Harga Jual Harga Beli Rugi = Harga Beli Harga Jual 2. Bruto, Tara, dan Netto Bruto adalah berat kotor atau berat media ditambah berat benda. Tara adalah berat media (tempat). Netto adalah berat bersih (bendanya). Hubungan ketiganya dapat dinyatakan dengan: B = T + N Selanjutnya, persen untung dan rugi dapat dihitung dengan untung %untung = 100% hargabeli rugi % rugi = 100% hargabeli 132 TO THE POINT PSIKOTES

36 Statistika Statistika terkait dengan penyajian data baik ukuran pemusatan data atau penyebaran data. Di antara ukuran pemusatan data adalah 1. Rata-rata (Mean) x1 + x xn x = n Rata-rata gabungan x gab x1 N1 + x2 N xn N = N + N N 1 2 n n 2. Nilai yang sering muncul (Modus) 3. Kuartil Bawah (Q 1 ), Median (Q 2 ), dan Kuartil Atas (Q 3 ) Sistem Metrik 1. Satuan Luas Beberapa konversi satuan volume: 1 dm 3 = 1 liter 1 cm 3 = 1 cc 1 km 3 = hm 3 = dam 3 1 mm 3 = 0,001 cm 3 = 0, dm 3 3. Satuan Berat Beberapa konversi satuan luas: 1 hm 2 = 1 hektare 1 dam 2 = 1 are 1 km 2 = 100 hm 2 = dam 2 = m 2 1 mm 2 = 0,01 cm 2 = 0,0001 dm 2 = 0, m 2 2. Satuan Volume Beberapa konversi satuan berat: 1 pon = 500 gr = 0,5 kg 1 ton = 10 kw = kg = hg 1 mg = 0,1 cg = 0,01 dg = 0,001 gr Kemampuan NUMERIK 133

37 Pola Soal Aritmetika Jika K adalah rata-rata dari 10 dan -14, maka rata-rata dari K dan -8 adalah... (A) -24 (B) -12 (C) -11 (D) -5 (E) -4 Umur B dua kali umur A, sedangkan umur C 10 tahun lebih muda dari umur B. Jika rata-rata umur A, B, dan C adalah sama dengan umur C, berapa jumlah umur A dan umur C? (A) 30 (B) 40 (C) 50 (D) 60 (E) Salah semua Jawaban: (D) = = 2-5 Jawaban: (C) B = 2A A = 1/2 B C = B 10 A+ B+ C = C 3 1 B+ B+ ( B 10) 2 = B B 10 = 3B 30 B = A+ C= B+ B A+ C= B 10 = ( 40) 10 = Dari suatu kelas yang terdiri dari 40 orang siswa, diperoleh nilai ratarata kelas 7,00 untuk mata pelajaran matematika saja. Jika nilai 5 siswa tertinggi dengan rata-rata 8,50 dan 10 nilai siswa terendah dengan rata-rata 6,00 dikeluarkan, berapa nilai rata-rata siswa sisanya? (A) 6,60 (B) 7,10 (C) 7,60 (D) 8,20 (E) Salah semua Jawaban: (B) 40x7 5x85, 10x6 177, ( ) ( ) ( ) = = 710, 134 TO THE POINT PSIKOTES

38 DERET ANGKA DAN HURUF Setiap soal dalam bagian ini terdiri dari deretan angka yang belum selesai, dalam setiap deret terdapat suatu pola. Bisa saja dalam satu deret terdiri dari dua atau lebih pola. Tugas Anda adalah mencari angka selanjutnya yang sesuai berdasarkan pola-pola tertentu. Deret Bilangan Tipe deret bilangan yang biasanya muncul sebagai berikut. 1. Fibonacci Fibonacci adalah deret bilangan di mana sebuah suku merupakan jumlah dari dua suku sebelumnya. Dua angka pertama merupakan nilai awal. 2. Larik Larik adalah deret bilangan yang dapat dipisahkan menjadi beberapa subderet. Jika terdapat 2 subderet disebut 2 larik, terdapat 3 subderet disebut 3 larik demikian seterusnya. 3. Tingkat Tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat. 4. Kombinasi Kombinasi adalah deret bilangan yang aturannya merupakan kombinasi dari ketiga tipe di atas. TIPS Pola bilangan dapat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengakaran, pengkuadratan, atau gabungan dari beberapa operasi tersebut. Langkah awal mencari pola/irama suatu deret adalah dengan memperhatikan perubahan dari satu bilangan ke bilangan yang lain kemudian ditentukan apakah aturan operasi tersebut berlaku untuk seluruh deret atau tidak. Satu hal yang penting adalah bahwa semua angka yang terdapat pada soal tidak boleh dihilangkan atau diabaikan. Kemampuan NUMERIK 155

39 Deret Huruf Hampir sama dengan deret bilangan. Bedanya hanyalah Anda harus mengubah huruf-huruf itu menjadi angka. TIPS Gunakan huruf kelipatan 5 untuk menghafal urutan huruf, yaitu EJOTY A 1 F 6 K 11 P 16 U 21 Z 26 B 2 G 7 L 12 Q 17 V 22 C 3 H 8 M 13 R 18 W 23 D 4 I 9 N 14 S 19 X 24 E 5 J 10 O 15 T 20 Y TO THE POINT PSIKOTES

40 GEOMETRI Sudut Sudut dapat diartikan sebagai daerah yang dibatasi dua garis berpotongan atau sebagai ukuran perputaran. Beberapa hal tentang sudut yang perlu diingat sebagai berikut. Besar sudut satu putaran penuh adalah 360. Besar sudut lurus (atau setengah putaran) adalah 180. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0 dan 90. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90 dan Hubungan Antar-Sudut Berikut adalah beberapa hubungan antarsudut yang perlu diketahui. Dua sudut yang saling bertolak belakang besarnya sama. D C Karena ATB dan CTD adalah sepasang sudut yang saling bertolak belakang, maka ATB = CTD. Begitu pula karena BTC dan ATD adalah sepasang sudut yang saling bertolak belakang, maka BTC = ATD. Dua buah sudut dikatakan saling berkomplemen (berpenyiku) jika jumlahnya 90. Contoh: Penyiku dari 30 adalah 60 sebab = 90. Dua buah sudut dikatakan saling bersuplemen (berpelurus) jika jumlahnya 180. Contoh: Pelurus dari 30 adalah 150 sebab = 180. A T B Kemampuan NUMERIK 171

41 2. Pasangan Sudut pada Garis Sejajar T A D Sudut-sudut sehadap besarnya sama. 1 = 5 3 = 7 2 = 6 4 = B C Dua sudut dalam berseberangan besarnya sama. 2 = 8 3 = 5 Dua sudut luar berseberangan besarnya sama. 1 = 7 4 = 6 Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga titik sudut. Macam-macam segitiga sebagai berikut. 1. Segitiga Lancip Segitiga lancip adalah segitiga yang besar tiap sudutnya kurang dari Segitiga Tumpul Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari Segitiga Siku-siku Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya adalah 90. Pada segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi a, b, dan c dengan c adalah panjang sisi miring (hypotenuse), maka berlaku rumus Pythagoras a 2 + b 2 = c Segitiga Sama Kaki Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua sisi yang sama panjang atau segitiga yang dua sudutnya sama besar. 5. Segitiga Sama Sisi Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang atau segitiga yang masing-masing sudutnya Segitiga Sembarang Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang. Sifat-sifat umum sebuah segitiga sebagai berikut. 1. Jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga adalah 180 α γ 2. Dalam suatu segitiga, jumlah dua sisi selalu lebih besar dari sisi ketiga (ketaksamaan segitiga). C A B (i) AB + AC > BC (ii) AB + BC > AC (iii) AC + BC > AB 3. Besar sudut luar segitiga adalah jumlah dua sudut dalam lainnya. C A β 1 B B 1 = A + C 172 TO THE POINT PSIKOTES

TES BUTA WARNA TES BUTA WARNA android dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah.

TES BUTA WARNA TES BUTA WARNA android dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. GENTA GROUP in PLAY STORE CBT PSIKOTES CBT PSIKOTES android dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qrcode di bawah. TES BUTA WARNA TES BUTA WARNA android dapat di-download

Lebih terperinci

PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) Yogyakarta, 11 Maret 2009

PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) Yogyakarta, 11 Maret 2009 PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) Yogyakarta, 11 Maret 2009 Apakah TPA itu? TPA adalah suatu tes yang diperuntukkan mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan

Lebih terperinci

MATEMATIKA BANK SOAL SMA TRIK CERDAS & Katalog Dalam Terbitan

MATEMATIKA BANK SOAL SMA TRIK CERDAS & Katalog Dalam Terbitan TRIK CERDAS & BANK SOAL SMA 10-11-12 MATEMATIKA Penyusun Editor Proofreader Tata letak Penerbit : Tim Solusi Cerdas Yuli Pratiwi, Intan Wijayakusuma : Zingiber, Jaya : Duwi : Poppy, Gunawan, Marlina :

Lebih terperinci

Sekilas Psikotes. # PsikoMagz Edisi 1 Juli Tes Deret Angka. Daftar Isi:

Sekilas Psikotes.  # PsikoMagz Edisi 1 Juli Tes Deret Angka. Daftar Isi: # PsikoMagz Edisi 1 Juli 2013 Tes Deret Angka Daftar Isi: 2 Sekilas Psikotes Tes yang diberikan deret angka yang mempunyai pola tertentu. Setiap deret tersusun menurut suatu pola tertentu dan dapat dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan

Lebih terperinci

GENTA GROUP in PLAY STORE

GENTA GROUP in PLAY STORE GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

Tips Mengerjakan Soal Tes Potensi Akademik

Tips Mengerjakan Soal Tes Potensi Akademik TES LOGIKA Dalam test ini kita biasanya disuruh mencari kesimpulan dari 2 premis yang di terangkan. Terkadang kita menggunakan Logika Matematika untuk menyelesaikannya. Namun, saya pernah sekali menemukan

Lebih terperinci

Klik di sini: untuk informasi lebih

Klik di sini:  untuk informasi lebih Klik di sini: www.psikoteskerja.web.id untuk informasi lebih lengkap PENGANTAR EBOOK SUKSES PSIKOTES KERJA Penyebab kegagalan terbesar calon karyawan pada saat rekrutmen adalah sewaktu ujian psikotes.

Lebih terperinci

CAT CPNS. Full Simulated TOEFL. Aplikasi Tes Buta warna. Simulasi TPA OTO Bappenas

CAT CPNS. Full Simulated TOEFL. Aplikasi Tes Buta warna. Simulasi TPA OTO Bappenas Full Simulated TOEFL Buku ini dilengkapi aplikasi Full Simulated TOEFL android (4 Paket) yang dapat di download di playstore dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CAT CPNS Buku ini

Lebih terperinci

CAT CPNS. Full Simulated TOEFL. Simulasi TPA OTO Bappenas. Aplikasi Tes Buta warna

CAT CPNS. Full Simulated TOEFL. Simulasi TPA OTO Bappenas. Aplikasi Tes Buta warna Full Simulated TOEFL Buku ini dilengkapi aplikasi Full Simulated TOEFL android (4 Paket) yang dapat didownload di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CAT CPNS Buku ini

Lebih terperinci

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional Rekap Nilai Ujian Nasional tahun 2011 Pada tahun 2011 rata-rata nilai matematika 7.31, nilai terendah 0.25, nilai tertinggi 10, dengan standar deviasi sebesar 1.57. Secara rinci perolehan nilai Ujian Nasional

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Gemar Berhitung untuk Kelas III SD dan MI Semester 2 3B Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan

Lebih terperinci

EBOOK CPNSONLINE EDISI

EBOOK CPNSONLINE EDISI Pertama di Indonesia... EBOOK CPNSONLINE EDISI 2009-2010 Terlengkap, Terbaik, dan Terbukti Sukses (12 Seri Paket ebook + 19 Paket Suplemen) 12 Paket ebook CPNS 2009-2010 merupakan sebuah paket informasi

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Umi Salamah MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Membangun Kompetensi MATEMATIKA untuk Kelas IX SMP dan MTs 3 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : Matematika TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi (Bisnis dan Manajemen) PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMP DAN MTs M A T E M A T I K A PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS i KATA

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siswanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) for Grade X of Senior High School and Islamic Senior High School Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) Mata Pelajaran : Tes potensi Akademik Tanggal : 01 Juli 2009 Kode Soal : 394 Area : Bandung, Yogyakarta, Padang Untuk soal nomor 1 sampai dengan

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

Paket Rumus Matematika Dasar

Paket Rumus Matematika Dasar 1 2 Paket Rumus Matematika Dasar (Bilangan dan Perbandingan, Deret Matematika, Himpunan dan Peluang, Bangun Datar dan Bangun Ruang) Bilangan Bilangan asli (A) A = {1,2,3,4, } Himpunan bagian A antara lain:

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA 22B Gemar Berhitung untuk Kelas II SD dan MI Semester Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar TEST BAKAT SKOLASTIK TEST KUANTITATIF PETUNJUK: Berilah tanda silang untuk jawaban yang benar! 1. ½ + 4X = 10, maka X = A. - 9/8 B. 5/2 C. 11/2 D. -19/4 E. 19/8 2. Yang manakah pecahan di bawah ini yang

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA 14A Gemar Berhitung untuk Kelas IV SD dan MI Semester Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA 24B Gemar Berhitung untuk Kelas IV SD dan MI Semester Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ponco Sujatmiko MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA KREATIF Konsep dan Terapannya untuk Kelas VIII SMP dan MTs Semester 1 2A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : MATEMATIKA TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

. x. d. 100 =... e. y = x 2 x 4

. x. d. 100 =... e. y = x 2 x 4 . Pak Umar membeli sebuah handphone seharga Rp.00.000,00. Handphone tersebut dijual kembali. Setelah memberi potongan harga 0%, Pak Umar masih untung 0%. Harga jual handphone sebelum diberikan potongan

Lebih terperinci

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian.

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Uji Penilaian Profesional Macquarie Leaflet Latihan Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Mengapa Uji Penilaian psikometrik digunakan Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang menyertakan

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL National Math Olympiad 3 RD PDIM UB 2014

LEMBAR SOAL National Math Olympiad 3 RD PDIM UB 2014 PETUNJUK UNTUK PESERTA 1. Tuliskan nama lengkap, kelas, asal sekolah, alamat sekolah lengkap dengan nomor telepon, faximile, email sekolah dan nama guru Matematika di tempat yang telah disediakan.. Tes

Lebih terperinci

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

UJI COBA UJIAN NASIONAL 2011

UJI COBA UJIAN NASIONAL 2011 UJI COA UJIAN NASIONAL 2011 Mata Pelajaran Alokasi Waktu Jumlah Soal entuk Soal : Matematika Teknik : 120 menit : 40 item : Pilihan Ganda 1. Seorang pedagang sparepart sepeda motor membeli dua lusin busi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMP DAN MTs M A T E M A T I K A PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS i KATA

Lebih terperinci

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ponco Sujatmiko MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA KREATIF Konsep dan Terapannya untuk Kelas IX SMP dan MTs Semester 1 3A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

Rahasia Lulus Ujian / Tes CPNS.

Rahasia Lulus Ujian / Tes CPNS. Rahasia Lulus Ujian / Tes CPNS.. Tes CPNS bukan untung-untungan dan perlu dipersiapkan dengan baik. Buat teman-teman yang lagi berjuang untuk bisa menembus lowongan CPNS, boleh membaca tips & trik ini

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK SOAL UJIAN MASUK PROGRAM D-IV TAHUN AKADEMIK 2011/2012 MINGGU, 5 JUNI 2011 MATEMATIKA 90 MENIT Petunjuk Di bawah setiap soal dicantumkan 5 kemungkinan

Lebih terperinci

TIPS MENGHADAPI PSIKOTES. Candra Ariokusuma

TIPS MENGHADAPI PSIKOTES. Candra Ariokusuma TIPS MENGHADAPI PSIKOTES Candra Ariokusuma Seberapa pentingkah psikotes? Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS LAMPIRAN 141 Lampiran 1. Kisi-kisi Tes Diagnostik KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS Sekolah : SMP Negeri 1 Sleman Kelas : VIII A Tahun ajaran : 2015/2016 Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

Tes Visualisasi Spasial

Tes Visualisasi Spasial Tes Visualisasi Spasial Tes visualisasi spasial ini ditujukan untuk menguji sejauh mana kemampuan kita memvisualisasikan sesuatu benda dan membuat pengertianya serta berpikir secara abstrak melalui benda

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan

Lebih terperinci

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 YAYASAN INSAN INDONESIA MANDIRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK WIJAYA PUTRA Kompetensi Keahlian : Akuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STATUS : TERAKREDITASI A Jalan Raya Benowo 1-3, (031) 7413061,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tes Potensi Akademik biasanya kita temukan ketika masuk perguruan tinggi. Tes potensi akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan

Lebih terperinci

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) Mata Pelajaran : Tes potensi Akademik Tanggal : 01 Juli 2009 Kode Soal : 392 Area : Bandung, Yogyakarta, Padang Untuk soal nomor 1 sampai dengan

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 006/007 PANDUAN MATERI MATEMATIKA Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATEMATIKA WAKTU : 0 menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PETUNJUK UMUM 1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum menjawab.. Jawaban dikerjakan pada lembar

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Gemar Berhitung untuk Kelas I SD dan MI Semester 1 1A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II B KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II B KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00-0 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II B MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S M K T E

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 2014

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 2014 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PERSIAPAN UN 04 DISUSUN OLEH AHMAD THOHIR MA FUTUHIYAH JEKETRO GUBUG GROBOGAN JATENG KATA PENGANTAR Tulisan yang sangat sederhana ini berisi kisi-kisi UN 0 disertai contoh soal

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 44 x 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat

Lebih terperinci

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =...

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =... 1 1. Diketahui: Premis 1 : Jika hari hujan maka tanah basah. Premis : Tanah tidak basah. Ingkaran dari penarikan kesimpulan yang sah dari premis-premis di atas adalah.... Agar F(x) = (p - ) x² - (p - 3)

Lebih terperinci

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II A KOTA SURABAYA

SMK MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA NEGERI DAN SWASTA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II A KOTA SURABAYA LATIHAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 00-0 SMK NEGERI DAN SWASTA KOTA SURABAYA MATEMATIKA KELOMPOK TEKNOLOGI PAKET II A MGMP MATEMATIKA SMK NEGERI / SWASTA KOTA SURABAYA M A T E M A T I K A S M K T E

Lebih terperinci

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar

HITUNGAN PERBANDINGAN PETUNJUK: Bandingkan nilai dalam kolom A dan nilai dalam kolom B. setelah itu pilihlah: A. Jika nilai dalam kolom A lebih besar TEST BAKAT SKOLASTIK TEST KUANTITATIF PETUNJUK: Berilah tanda silang untuk jawaban yang benar! 1. ½ + 4X = 10, maka X = A. - 9/8 B. 5/2 C. 11/2 D. -19/4 E. 19/8 2. Yang manakah pecahan di bawah ini yang

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD Indriyastuti MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dunia Matematika SD untuk Kelas V SD dan MI 5 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor

Lebih terperinci

C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK

C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK C. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMK 23. BAHASA INDONESIA SMK 1. Memahami isi berbagai bentuk wacana nonsastra seperti berbagai teks bacaan dari media cetak, laporan, petunjuk kerja, aturan, otobiografi,

Lebih terperinci

Pentalogy FISIKA SMA

Pentalogy FISIKA SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Kompetensi Keahlian : TKR dan Farmasi Kelas : X Semester : 1 ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Memecahkan

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH KISI-KISI UJIAN SEKOLAH Matematika SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012-2013 KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP

Lebih terperinci

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG Jumlah 50 Bentuk Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Menggunakan

Lebih terperinci

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. Usaha

Lebih terperinci

BAB IV PENALARAN MATEMATIKA

BAB IV PENALARAN MATEMATIKA BAB IV PENALARAN MATEMATIKA A. Pendahuluan Materi penalaran matematika merupakan dasar untuk mempelajari materimateri logika matematika lebih lanjut. Logika tidak dapat dilepaskan dengan penalaran, karena

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 1. Akar-akar persamaan kuadrat x 2 +ax - 4=0 adalah p dan q. Jika p 2-2pq + q 2 =8a, maka nilai a =... A. -8 B. -4 C. 4 D. 6 E. 8 2. Persamaan

Lebih terperinci

log Soal Paket B adalah. A. 7 B. (2 C. 5 D. 11 E Bentuk sederhana dari adalah. B. 5 D Bentuk sederhana dari A. 2( C.

log Soal Paket B adalah. A. 7 B. (2 C. 5 D. 11 E Bentuk sederhana dari adalah. B. 5 D Bentuk sederhana dari A. 2( C. Soal Paket B. Nilai dari 6 () (9) adalah. A. B. C. D. E.. Bentuk sederhana dari 0 0 adalah. A. B. C. D. E. 9. Bentuk sederhana dari A. ( ) B. ( ) C. ( ) D. ( ) E. ( ). Nilai dari log A. B. 6 C. D. E..

Lebih terperinci

24 Tipe Soal yang Pasti Keluar pada Saat Ujian CPNS

24 Tipe Soal yang Pasti Keluar pada Saat Ujian CPNS StrategiLulusCPNS.com Special Report 24 Tipe Soal yang Pasti Keluar pada Saat Ujian CPNS dan trik menyelesaikannya Dilarang menyebarkan file dan software CAT CPNS ini kepada orang lain pada media apapun

Lebih terperinci

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA 1. Bentuk sederhana dari 10 a c b A. 0 a b 2 a b 2 c c 6 2 adalah. 20 a c b B. 10 a c b C. 2 0 0 20 a b c D. 20 10 a b c E. 0 0 2 2. Bentuk sederhana dari 6 12 2 27 7 adalah... A. 12 B. C. 2 D. 8 E.. Bentuk

Lebih terperinci

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah

Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah Bab Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. menuliskan tanda waktu dengan notasi 1

Lebih terperinci

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) 22. MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA) NO. 1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA M A T E M A T I K A PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan

Lebih terperinci

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010 PREDIKSI UN 00 SMA IPA BAG. (Berdasar buku terbitan Istiyanto: Bank Soal Matematika-Gagas Media) Logika Matematika Soal UN 009 Materi KISI UN 00 Prediksi UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh

Lebih terperinci

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011 Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011 1. Hasil dari 756 x 12 : 7 adalah.. A. 1.296 B. 1.294 C. 1.286 D. 1.284 BAB I Bilangan: Perkalian dan pembagian derajatnya sama

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI VI. I. Pilihlah jawaban yang paling benar!

SOAL PREDIKSI VI. I. Pilihlah jawaban yang paling benar! SOAL PREDIKSI VI I. Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Kiki melakukan perjalanan Surabaya Solo mengendarai sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam dalam waktu 2 jam. Jika kecepatannya menjadi

Lebih terperinci

Tips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar )

Tips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) Tips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) Cara Menjawab Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) - Tes WARTEGG merupakan salah satu Tes Psikotes / Psikometri yang sering diujikan dalam seleksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Matematika 1. Pengertian Matematika Menurut Depdiknas (2001), matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika

Lebih terperinci

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada

Lebih terperinci

Soal Paket A. adalah. 1. Nilai dari 27 A. 12 B. 1 C. 1 D. 11 E Bentuk sederhana dari. 3. Bentuk sederhana dari E B. 6 C. 3 D. 9 E.

Soal Paket A. adalah. 1. Nilai dari 27 A. 12 B. 1 C. 1 D. 11 E Bentuk sederhana dari. 3. Bentuk sederhana dari E B. 6 C. 3 D. 9 E. Soal Paket A. Nilai dari 7 4 adalah. A. B. C. D. E.. Bentuk sederhana dari adalah. A. B. C. D. 9 E.. Bentuk sederhana dari A. 4 6 B. 6 C. 6 D. 6 ( ) adalah. E. 6 4 9 4. Nilai dari log log log adalah. A.

Lebih terperinci

BAB II MASALAH MATEMATIKA DAN STRATEGI PEMECAHANNYA

BAB II MASALAH MATEMATIKA DAN STRATEGI PEMECAHANNYA BAB II MASALAH MATEMATIKA DAN STRATEGI PEMECAHANNYA Soal-soal matematika yang muncul dalam IMO dan OMN umumnya merupakan soal yang memberikan tantangan untuk dikerjakan, tetapi tidak atau belum jelas benar

Lebih terperinci

PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI MATEMATIKA

UJIAN NASIONAL SD/MI MATEMATIKA TRY OUT I Nomor Paket UJIAN NASIONAL SD/MI MATEMATIKA Petunjuk Umum. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang tersedia dengan menggunakan pensil B, sesuai petunjuk di Lembar Jawaban

Lebih terperinci

SMA / MA Bahasa Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA Bahasa Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 0 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah SMA / MA Bahasa Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian

Lebih terperinci

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal Ujian Nasional 200 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar

Lebih terperinci

LAPORAN PERTEMUAN. Acara : Evaluasi SDM Tenaga Kontrak Tahun 2018

LAPORAN PERTEMUAN. Acara : Evaluasi SDM Tenaga Kontrak Tahun 2018 LAPORAN PERTEMUAN Hari, Tanggal : Selasa, 13 Februari 2018 Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai Tempat : RR Kalpataru, Gd. B Acara : Evaluasi SDM Tenaga Kontrak Tahun 2018 Pembahasan: Berdasarkan hasil Analisis

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL 2009 MMC 252. Hasbas Hakim. Math Club 252 Jakarta Timur

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL 2009 MMC 252. Hasbas Hakim. Math Club 252 Jakarta Timur PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL 009 MMC 5 Hasbas Hakim Math Club 5 Jakarta Timur STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 1. Siswa mampu menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, aritmetika

Lebih terperinci

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) Mata Pelajaran : Tes potensi Akademik Tanggal : 01 Juli 2009 Kode Soal : 394 Area : Bandung, Yogyakarta, Padang Untuk soal nomor 1 sampai dengan

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P I SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR. Kuis Tes lisan Tes tertulis Pengamatan Penugasan SILABUS KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.1 : 57 x 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat

Lebih terperinci

Latihan Ujian 2012 Matematika

Latihan Ujian 2012 Matematika Latihan Ujian 2012 Matematika Hari/Tanggal : Minggu, 19 Februari 2012 Waktu : 120 menit Jumlah Soal : 60 soal Petunjuk Tulis nomor peserta dan nama Anda di tempat yang disediakan pada Lembar Jawaban. Materi

Lebih terperinci

04-05 P23-P UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 2004/2005 MATEMATIKA (D10) PROGRAM STUDI IPA ( U T A M A )

04-05 P23-P UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 2004/2005 MATEMATIKA (D10) PROGRAM STUDI IPA ( U T A M A ) 0-0 P3-P 0-3 UJIAN NASIONAL SMA/MA Tahun Pelajaran 00/00 MATEMATIKA (D0) PROGRAM STUDI IPA ( U T A M A ) P 0-0 P3-P 0-3 MATEMATIKA Program Studi : IPA MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Rabu, Juni 00 Jam :

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 0 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKNOLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN BENTUK & JMl : PILIHAN GANDA = 35 DAN URAIAN = 5 WAKTU :

Lebih terperinci

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A

A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A A. LATIHAN SOAL UNTUK KELAS 9A. Hasil dari 5 ( 6) + 24 : 2 ( 3) =... A. -5 B. -6. 0 D. 6 2. Hasil dari 2 : 75% + 8,75 =... A. 4 B. 5. 6 D. 7 3. Uang Irna sama dengan 2 3 uang Tuti. Jika jumlah uang mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1. Dekripsi Penguasaan Matematika Pada bab 1 telah dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penguasaan matematika

Lebih terperinci

Prediksi UAN Matematika SMP 2010

Prediksi UAN Matematika SMP 2010 Prediksi UAN Matematika SMP 2010 Lengkap dengan Standar Kompetensi aidianet STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, aritmatika sosial, barisan

Lebih terperinci

C34 MATEMATIKA. Pak Anang. Rabu, 18 April 2012 ( ) Pembahasan soal oleh

C34 MATEMATIKA. Pak Anang. Rabu, 18 April 2012 ( ) Pembahasan soal oleh DOKUMEN NEGARA C MATEMATIKA SMA/MA IPA MATEMATIKA SMA/MA IPA Pak Anang http://pakhttp://pak-anang.blogspot.com MATEMATIKA Rabu, 8 April 0 (08.00 0.00) A-MAT-ZD-M9-0/0 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG-KEMDIKBUD

Lebih terperinci

Piramida Besar Khufu

Piramida Besar Khufu Sumber: Mesir Kuno Piramida Besar Khufu Peradaban bangsa Mesir telah menghasilkan satu peninggalan bersejarah yang diakui dunia sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, yaitu piramida. Konstruksi

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Gemar Berhitung untuk Kelas I SD dan MI Semester 2 1B Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Supardjo MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA Gemar Berhitung untuk Kelas VI SD dan MI Semester 2 6B Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan

Lebih terperinci