BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK"

Transkripsi

1 BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK Pada dasarnya, metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan model programa linier ditujukan untuk mencari solusi dari beberapa alternatif solusi yang dibentuk oleh persamaan-persamaan pembatas sehingga diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimum. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menyelesaikan persoalanpersoalan programa linier, yaitu dengan cara grafik dan dengan metode simpleks. Cara grafik dapat kita pergunakan apabila persoalan programa linier yang akan diselesaikan itu hanya mempunyai dua variabel. Walaupun demikian, cara ini telah memberikan satu petunjuk penting bahwa untuk memecahkan persoalan-persoalan programa linier, kita hanya perlu memperhatikan titik ekstrim (titik terjauh) pada ruang solusi atau daerah fisibel. Petunjuk ini telah menjadi kunci dalam mengembangkan metode simpleks. Metode simpleks merupakan teknik yang paling berhasil dikembangkan untuk memecahkan persoalan programa linier yang mempunyai jumlah variabel keputusan dan pembatas yang besar. Algoritme simpleks ini diterangkan dengan menggunakan logika secara aljabar matriks, sedemikian sehingga operasi perhitungan dapat dibuat lebih efisien. 4.1 Metode Grafik Metode grafik adalah satu dari sekian banyak metode untuk mencari penyelesaian optimal. Metode ini mudah dilakukan dan sangat sederhana. Meskipun demikian sesuai dengan kesederhanaannya maka metode ini sangat terbatas pada penyelesaian masalah-masalah sederhana yakni persoalanpersoalan yang hanya mempunyai 2 variabel keputusan yang hendak dicari

2 nilai-nilai optimalnya, sehingga model pemecahan permasalahannya dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik dua dimensi. Untuk persoalan-persoalan yang mempunyai lebih dari dua variabel keputusan metode grafik sulit untuk digunakan Contoh Persoalan Maksimasi Metode Grafik Suatu pabrik dapat menghasilkan dua macam produk A dan B, yang harus diolah melalui mesin jenis I dan mesin jenis II. Untuk mengolah 1 kg produk A dibutuhkan waktu 1 jam pengolahan pada mesin I dan 3 jam pengolahan pada mesin II. Untuk mengolah 1 kg produk B dibutuhkan waktu 2 jam pengolahan pada mesin I dan 1 jam pengolahan pada mesin II. Kapasitas jam pengolahan pada mesin I dan II masing-masing hanya jam dan jam tiap bulan. Karena terbatasnya persediaan bahan baku serta mengingat daya beli konsumen, maka jumlah seluruh produk A dan B tidak boleh melampaui batas kg tiap bulan. Berdasarkan ketentuan ini, maka tentukan jumlah produk A dan B yang harus diproduksi tiap bulan, agar pabrik ini dapat mencapai keuntungan maksimal, jika diketahui bahwa laba dari produk A dan B masing-masing Rp ,- dan Rp ,- tiap kg. Penyelesaian : Kalau kita misalkan jumlah produk A dan B tiap bulan masing-masing x dan y kg, maka berdasarkan data pabrik ini dapat dibuat tabel sebagai berikut :

3 Produk A Produk B Kapasitas x y Mesin I jam Mesin II jam Jumlah Produk jam Laba tiap kg Rp ,- Rp ,- Karena itu : Fungsi objectivenya : Memaksimumkan : Z = x y Fungsi constraintnya : x + y ) 3 x + y ) x + y ) x 0 ; y 0 Untuk menentukan x dan y, maka : Pertama : Kita gambar dulu grafik tiga garis : x + y x + y x + y Dengan menggunakan sistem koordinat Cartesius, yakni sumbu mendatar sebagai sumbu x dan sumbu tegak sebagai sumbu y. Kedua : Kita tentukan daerah yang memenuhi fungsi constraint, yang disebut feasible region. Untuk soal ini, daerah tersebut ialah daerah yang dibatasi : - Sumbu x dan diatas sumbu x

4 - Sumbu y dan disebelah kanan sumbu y - Garis-garis 1), 2), dan 3) dan daerah di bawah ketiga garis tersebut. Ketiga : Kita tentukan koordinat titik-titik yang merupakan titik sudut dari feasible region, yakni : - Titik asal 0 (0, 0) - Titik K (800, 0), yakni titik potong garis 2) : 3 x + y = dengan sumbu x - Titik L, adalah titik potong antara garis 2) dan 3) : 2) : 3 x + y = ) : x + y = x = Jadi x = 700 dan y = 300 Sehingga koordinat L (700, 300) - Titik M adalah titik potong antara garis 1) dan 3) : 1) : x + y = ) : x + y = y = 600, sehingga x = 400 Koordinat titik M (400, 600) - Titik N adalah titik potong antara garis 1) dengan sumbu y : X = 0 2 y = y = 800 Jadi N = (0, 800)

5 y ) ) 800 M N L K 1) x Keterangan : 1) = kurva garis x + 2 y = ) = kurva garis 3 x + y = ) = kurva garis x + y = Segilima OKLMN adalah fesibel region Garis adalah garis yang gradiennya 2/3 yang diperoleh dari fungsi objective Z = x y = 0

6 Yakni = /1.500 = - 2/3 Jadi fesibel region ialah segilima 0KLMN Keempat : Langkah terakhir ialah menetapkan pilihan di antara koordinat titik : K, L, M dan N yang memenuhi fungsi objective Z = x y, yakni agar Z mencapai harga maksimum. Untuk K (800, 0) Z = (800) (0) = Untuk L (700, 300) Z = (700) (300) = Untuk M (400, 600) Z = (600) (400) = Untuk N (0, 800) Z = (0) (800) = Ternyata koordinat titik M (400, 600) akan menghasilkan Z maksimum, yakni untuk : x = 400 kg produk A y = 600 kg produk B dan Z max = Rp ,- Selain dengan cara mencoba memasukkan koordinat titik-titik sudut pada fungsi objective (cara trial and error ) maka titik sudut yang memenuhi fungsi objective, secara langsung dapat juga ditentukan dengan menggeser garis : Z = x y = 0 dan y = - 2/3 x sejajar ke kanan atas sampai menyinggung titik terjauh dari (0,0) pada feasibel region yaitu pada titik M Contoh Persoalan Minimasi Metode Grafik Suatu jenis makanan ternak harus mempunyai komposisi minimum terdiri dari : 240 unit karbohidrat, 80 unit protein dan 30 unit zat mineral. Jenis makanan ini

7 dapat diperoleh dengan mencampur bahan makanan I dan bahan makanan II. Kalau tiap ons bahan makanan I terdiri dari 6 unit karbohidrat, 4 unit protein dan 1 unit zat mineral, sedangkan 1 ons bahan makanan II terdiri dari 12 unit karbohidrat, 2 unit protein dan 1 unit zat mineral dan harga dari bahan makanan I dan II masing-masing ialah Rp. 70,- dan Rp. 50,- tiap ons, maka tentukan berapa ons bahan makanan I dan II yang harus dicampur untuk menghasilkan jenis makanan dengan komposisi minimum dan biaya yang terendah. Penyelesaian : Misalkan : Bahan makanan I = x ons Bahan makanan II = y ons Maka data jenis makanan ternak yang merupakan campuran bahan makanan I dan bahan makanan II ialah : I X II Y Kapasitas Minimum Karbohidrat Protein Zat mineral Sehingga fungsi objectivenya : Minimumkan : Z = 70 x + 50 y dan fungsi constraintnya : 6 x + 12 y 240 1) 4 x + 2 y 80 2) x + y 30 3) x 0, y 0

8 Feasibel region untuk persoalan ini ialah daerah yang dibatasi oleh sumbu mendatar, sumbu tegak dan daerah di atas sumbu mendatar serta di sebelah kanan sumbu tegak dan daerah yang dibatasi oleh garis-garis : 6 x + 12 y x + 2 y 80 x + y 30 dan daerah yang terletak diatas garis tersebut, sebab constraint berbentuk b. y 40 A 30 Feasibel Region 20 B C 10 D x Karena itu daerah yang memenuhi constraint ini ialah daerah yang dibatasi garis patah : ABCD dan daerah terbuka di kanan atas garis ini. - Koordinat titik A (0, 40) ialah titik potong antara garis 4 x + 2 y = 80 dengan sumbu tegak. - Koordinat titik B (10, 20) ialah titik potong antara garis 4 x + 2 y = 80 dan x + y = 30.

9 - Koordinat titik C (20, 10) ialah titik potong antara garis x + y = 30 dan 6 x + 12 y = Koordinat titik D (40, 0) ialah titik potong antara garis 6 x + 12 y = 240 dengan sumbu mendatar. Untuk menentukan koordinat titik sudut mana yang meminimumkan fungsi objective Z = 70 x + 50 y, kita substitusikan koordinat dari 4 titik sudut A, B, C dan D dalam fungsi objective tersebut, yakni : A (0, 40) B (10, 20) C (20, 10) D (40, 0) x y Z (0) (40) = (10) (20) = (20) (10) = (40) (0) = Ternyata Z minimum = 1700, dicapai kalau x = 10 ons dan y = 20 ons sehingga makanan ternak harus merupakan campuran dari 10 ons bahan makanan I dan 20 ons bahan makanan II dengan biaya minimum Rp ,- atau Rp /30 = Rp. 56,67,- per ons. Makanan ternak ini memenuhi komposisi minimum, yakni terdiri dari : Karbohidrat : (10 x 6) + (20 x 12) = 300 unit Protein : (10 x 4) + (20 x 2) = 80 unit Zat mineral : (10 x 1) + (20 x 1) = 30 unit Ternyata karbohidrat melebihi batas minimum yakni 60 unit di atas batas minimum 240 unit. 4.2 Algoritme Tentang Metode Grafik Berdasarkan contoh persoalan di atas metode penyelesaian grafis dapat disistimatisir sebagai algoritme berikut ini :

10 1. Membangun Model Matematis Tentukan variabel keputusan dari permasalahan yang dihadapi Tentukan fungsi tujuan dari permasalahan yang dihadapi, apakah fungsi tujuan tersebut maksimasi atau minimasi Tentukan fungsi-fungsi pembatas berdasar sumber-sumber yang tersedia dan teknologi yang ada 2. Membangun Model Grafik Buat sistem koordinat X dan Y yang merepresentasikan variabel keputusan X dan Y. Gambarkan masing-masing fungsi pembatas dan tentukan daerah feasibel-nya didalam sistem koordinat tersebut. Tentukan daerah feasibel yang memenuhi seluruh pembatas yang ada. Berarti nilai-nilai optimal ada didaerah feasibel yang memenuhi fungsifungsi pembatas Gambarkan fungsi tujuan kedalam sistem koordinat dan melalui titik (0,0). Geser fungsi tujuan sejauh mungkin sehingga menyinggung pada suatu titik yang merupakan pembatas daerah feasibel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan fungsi pembatas yang ada. Titik terjauh dari (0,0) tersebut merupakan solusi optimal dari permasalahan yang dihadapi. Untuk menentukan jumlah (output) dari kedua variabel maka langkah-langkah penyelesaiannya dapat dinyatakan dengan diagram berikut :

11 Tentukan hubungan matematik dari : 1. Fungsi objective 2. Himpunan constraint : Mungkin berbentuk Mungkin berbentuk Mungkin berbentuk = Gambarkan grafik garis-garis yang memenuhi constraint Tentukan feasible region Tentukan : Koordinat titik-titik sudut dari fesible region Tentukan : 1. Koordinat titik sudut yang memenuhi fungsi objective 2. Hitunglah nilai optimal fungsi objective Gambar 4.1 Langkah-langkah Penyelesaian Programa Linier dengan Metode Grafik

12 LATIHAN SOAL : 1. Suatu perusahaan sepatu BARTOLI (bar di enggo mrotoli) membuat dua macam sepatu. Macam pertama merk A dengan sol dari karet, dan macam kedua merk B dengan sol dari kulit. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki tiga macam mesin. Mesin pertama khusus membuat sol dari karet, mesin kedua membuat sol dari kulit, dan mesin ketiga membuat bagian atas sepatu dan melakukan asembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merk A mula-mula dikerjakan di mesin pertama selama 120 menit, kemudian tanpa melalui mesin kedua terus dikerjakan di mesin ketiga selama 6 jam. Sedang sepatu merk B tidak diproses di mesin pertama, tetapi pertama kali diproses pada mesin kedua selama 180 menit jam, kemudian di mesin ketiga selama 300 menit. Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin pertama 8 jam, mesin kedua 15 jam dan mesin ketiga 30 jam. Sumbangan terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merk A sebesar Rp ,- sedangkan merk B sebesar Rp ,-. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merk A dan merk B yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba. 2. Sebuah pabrik perabotan kecil menghasilkan meja dan kursi. Diperlukan waktu 2 jam untuk merakit sebuah meja dan 30 menit untuk merakit sebuah kursi. Perakitan dikerjakan oleh 4 karyawan atas dasar shift tunggal selama 8 jam per hari. Para pelanggan biasanya membeli paling banyak 4 kursi untuk setiap meja, yang berarti bahwa pabrik tersebut harus memproduksi jumlah kursi yang paling banyak 4 kali lebih banyak dari meja. Harga penjualan adalah $135 per meja dan $50 per kursi. Tentukan bauran produksi harian untuk meja dan kursi yang akan memaksimumkan

13 pendapatan harian total untuk pabrik tersebut dan komentari arti penting dari pemecahan yang diperoleh. 3. Persamaan matematis suatu programa linier adalah sebagai berikut : Maksimasi : z = 3x 1 + 2x 2 Dengan batasan : 4x 1 + 5x x 1 + 2x 2 30 x 1, x 2 0 Carilah harga x 1 dan x 2 4. Persamaan matematis suatu programa linier adalah sebagai berikut : Minimasi : z = 6x 1 + 7,5x 2 Dengan batasan : 7x 1 + 3x x x x x 1, x 2 0 Carilah harga x 1 dan x 2 5. Sebuah perusahaan dapat mengiklankan produknya dengan menggunakan radio lokal dan stasiun TV. Anggarannya membatasi pengeluaran periklanan tersebut pada $1000 per bulan. Setiap menit iklan radio memerlukan biaya $5, dan setiap menit iklan TV memerlukan biaya $100. Perusahaan tersebut ingin mengunakan radio setidaknya dua kali lebih banyak daripada TV. Pengalaman masa lalu memperlihatkan bahwa setiap menit iklan TV biasanya menghasilkan 25 kali lebih banyak penjualan daripada setiap menit iklan radio. Tentukan alokasi optimum dari anggaran bulanan untuk iklan radio dan TV.

14 6. Seorang petani memiliki 200 ekor sapi yang mengkonsumsi 90 lb makanan khusus setiap hari. Makanan ini disiapkan sebagai campuran dari jagung dan kedelai dengan komposisi berikut ini : Pon per Pon Makanan Makanan Kalsium Protein Serat Biaya ($/lb) Jagung 0,001 0,09 0,02 0,20 Kedelai 0,002 0,60 0,06 0,60 Kebutuhan makanan sapi adalah : Paling banyak 1 % kalsium Setidaknya 30 % protein Paling banyak 5 % serat Tentukan campuran makanan harian berbiaya minimum. 7. Persamaan matematis suatu programa linier adalah sebagai berikut : Maksimasi : z = 5x 1 + 6x 2 Dengan batasan : x 1-2x 2 2-2x 1 + 3x 2 2 x 1, x 2 tidak dibatasi dalam tanda. Carilah harga x 1 dan x 2 8. Sebuah pabrik perakitan radio memproduksi dua model, HiFi-1 dan HiFi-2, di sebuah jalur perakitan yang sama. Jalur perakitan tersebut terdiri dari tiga stasiun kerja. Waktu perakitan di ketiga stasiun tersebut adalah :

15 Menit per Unit Stasiun Kerja HiFi-1 HiFi Setiap stasiun kerja tersedia selama maksimum 480 menit per hari. Tetapi, stasiun kerja tersebut mmerlukan pemeliharaan harian, yang berjumlah 10%, 14%, dan 12% dari waktu harian yang tersedia selama 480 menit tersebut untuk stasiun kerja 1,2, dan 3, secara berurutan. Perusahaan tersebut berkeinginan untuk menentukan jumlah unit harian yang dirakit untuk HiFi-1 dan HiFi-2 untuk meminimumkan jumlah waktu yang tidak dipergunakan di ketiga stasiun kerja tersebut. 9. Sebuah pabrik menghasilkan dua macam barang A dan B. Masing-masing barang diproses melalui dua mesin. Setiap unit barang A diproses selama 4 menit di mesin pertama dan 2 menit di mesin kedua, sedangkan tiap unit barang B diproses selama 2 menit di mesin pertama dan 4 menit di mesin kedua. Kapasitas pengoperasian mesin pertama 900 menit dan mesin kedua 720 menit per hari. Dari setiap penjualan satu unit A diperoleh laba bersih Rp ,- sedangkan dari penjualan satu unit B diperoleh laba bersih Rp ,-. Dengan asumsi setiap barang yang dihasilkan senantiasa laku terjual, berapa unit masing-masing barang diproduksi setiap harinya agar laba pabrik tersebut maksimum. 10. Dua produk dihasilkan dengan melalui tiga buah mesin secara berurutan. Waktu per mesin yang dialokasikan untuk kedua produk tersebut dibatasi sampai 10 jam per hari. Waktu produksi dan laba per unit untuk setiap produk adalah :

16 Menit per Unit Produk Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Laba $ $3 Tentukan bauran yang optimal dari kedua produk.

17

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi PEMODELAN Kasus 1 Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I Kasus maksimasi Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit

Lebih terperinci

BAB 2 PROGRAM LINEAR

BAB 2 PROGRAM LINEAR BAB 2 PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

Taufiqurrahman 1

Taufiqurrahman 1 LINER PROGRMMING METODE GRFIK Metode Grafik Setelah membuat formulasi model matematika, langkah selanjutnya dalam penerapan program linear untuk mengambil keputusan adalah menentukan pemecaham dari model.

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #3 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #3 R314 RISET OPERSIONL Pendahuluan 2 Setelah membuat formulasi model matematika, langkah selanjutnya dalam penerapan program linear untuk mengambil keputusan adalah menentukan pemecaham dari model.

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

Metode Grafik. Sistem dan Bidang Kerja. Langkah-langkah Metode Grafik. Metode Grafik Program Linear Taufiqurrahman 1

Metode Grafik. Sistem dan Bidang Kerja. Langkah-langkah Metode Grafik. Metode Grafik Program Linear Taufiqurrahman 1 LINER PROGRMMING METODE GRFIK Metode Grafik Setelah membuat formulasi model matematika, langkah selanjutnya dalam penerapan program linear untuk mengambil keputusan adalah menentukan pemecaham dari model.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK Maximize or Minimize 2X 1 = 8 X 2 Z = f (x,y) Subject to: 5 D C g (x,y) = c 3X 2 = 15 0 Daerah feasible A 4 B 6X 1 + 5X 2 = 30 X 1 PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI

Lebih terperinci

Pendahuluan. Secara Umum :

Pendahuluan. Secara Umum : Program Linier Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan)

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek. LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas

Lebih terperinci

: METODE GRAFIK. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya

: METODE GRAFIK. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama

Lebih terperinci

Program Linear. Bab I

Program Linear. Bab I Program Linear 1 Bab I Program Linear Sumber: Ensiklopedia Pelajar, 1999 Motivasi Setiap pedagang, pengusaha, atau orang yang berkecimpung di bidang usaha pasti menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS 5.1 Metode Simpleks Metode simpleks ialah suatu cara penyelesaian masalah programa linier yang diperkenalkan pertama kali oleh Dantzig pada tahun 1947, yakni suatu

Lebih terperinci

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS)

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Digunakan bila persoalan programa linier, hanya mempunyai 2 buah variabel keputusan

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik LINEAR PROGRAMMING 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik PENGERTIAN LINEAR PROGRAMMING LP merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

contoh soal metode simplex dengan minimum

contoh soal metode simplex dengan minimum contoh soal metode simplex dengan minimum Perusahaan Maju Terus merencanakan untuk menginvestasikan uang paling banyak $ 1.200.000. uang ini akan ditanamkan pada 2 buah cabang usaha yaitu P dan Q. setiap

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Pemrograman Linier (Metode Grafik) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

Manajemen Sains. Pemrograman Linier (Metode Grafik) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Manajemen Sains Pemrograman Linier (Metode Grafik) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Komponen dasar Variabel keputusan yang kita cari untuk ditentukan Objective (tujuan) yaitu

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition LINEAR PROGRAMMING Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku Model

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 1. Linier Programming adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumbersumberdaya yang

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Linear Programming

Sejarah Perkembangan Linear Programming Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan

Lebih terperinci

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS)

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Digunakan bila persoalan programa linier, hanya mempunyai 2 buah variabel keputusan Langkah-langkahnya

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN PROGRAM LINEAR

A. PENGERTIAN PROGRAM LINEAR Pertemuan 1 Standar Kompetensi : Menyelesaikan masalah program linier Kompetensi dasar : Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier Indikator : Pertidaksamaan linier ditentukan daerah

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI JURUSAN FAKULTAS KOMPUTER UNDA - SAMPIT 28 Materi : SILABUS Matakuliah :Riset Operasional (Operation Research) 1 PENDAHULUAN Perkembangan Riset Operasi Arti Riset Operasi

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PRGRAM LINEAR Intisari Teori A. PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PtLDV) Suatu pernyataan yang berbentuk a by c 0 (tanda ketidaksamaan dapat diganti dengan, >, atau < ) dengan a dan b tidak semuanya

Lebih terperinci

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana

Modul Mata Kuliah. Pemrograman Linear MAT Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana Modul Mata Kuliah Pemrograman Linear MAT 3224 Disusun Oleh: Rully Charitas Indra Prahmana Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya Tangerang 2013 Kata Pengantar

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK PROGRAM LINIER METODE GRAFIK Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #2 CCR314 RISET OPERASIONAL Definisi LP 2 Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan

Lebih terperinci

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING DEFINISI LP Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T.

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T. PENDAHULUAN Catatan : Bahan kuliah ini diperuntukan bagi Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Riset Operasional. (Mohon materi dicek dengan bukunya, untuk menghindari salah pemahaman atau pengertian,

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER. Sumber: Art & Gallery

PROGRAM LINIER. Sumber: Art & Gallery 4 PROGRAM LINIER Sumber: Art & Gallery 114 Matematika X SMK Kelompok: Penjualan dan Akuntansi Standar kompetensi program linier terdiri atas empat kompetensi dasar. Dalam penyajian pada buku ini setiap

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING, METODE GRAFIK

LINEAR PROGRAMMING, METODE GRAFIK Universitas Terbuka 1 Ir. Tito Adi Dewanto LINEAR PROGRAMMING, METODE GRAFIK LINEAR PROGRAMMING : 1. Pembuatan program atau rencana yang mendasarkan asumsiasumsi linear (berpangkat satu). 2. Cara alokasi

Lebih terperinci

BAB 2 Alamanda. LINEAR PROGRAMMING: METODE GRAFIK Fungsi Tujuan Maksimasi dan Minimasi

BAB 2 Alamanda. LINEAR PROGRAMMING: METODE GRAFIK Fungsi Tujuan Maksimasi dan Minimasi BAB 2 Alamanda LINEAR PROGRAMMING: METODE GRAFIK Fungsi Tujuan Maksimasi dan Minimasi Case-1 Ajisakti Furniture Perusahaan Ajisakti Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh

Lebih terperinci

Model Program Linear dan Daerah Penyelesaian Masalah

Model Program Linear dan Daerah Penyelesaian Masalah MATA4230/MODUL 1 1.1 Modul 1 Model Program Linear dan Daerah Penyelesaian Masalah D PENDAHULUAN Prof. Dr. Djati Kerami i dalam modul pertama ini Anda akan mempelajari penurunan model program linear dari

Lebih terperinci

Program Linier. Rudi Susanto

Program Linier. Rudi Susanto Program Linier Rudi Susanto 1 Pengunaan Program linier Keputusan manajemen harus segera diambil untuk segera mencapai tujuan profit maksimal Namun hal ini tidak mudah karena faktor pembatas meliputi sumber

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah

Lebih terperinci

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear Modul Model Optimisasi dan Pemrograman Linear Prof. Dr. Djati Kerami Dra. Denny Riama Silaban, M.Kom. S PENDAHULUAN ebelum membuat rancangan penyelesaian masalah dalam bentuk riset operasional, kita harus

Lebih terperinci

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Digunakan bila persoalan programa linier, hanya mempunyai 2 buah variabel keputusan Langkah-langkahnya : 1.

Lebih terperinci

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Bahan Kuliah Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 25 1 ANALISA SISTEM Agar lebih mendekati langkah-langkah operasional, Hall & Dracup

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Modul ke: PEMROGRAMAN LINIER Fakultas Program Pasca Sarjana Hamzah Hilal Program Studi Magister Teknik Elektro 13.1 UMUM Banyak keputusan manajemen dan atau riset operasi berkaitan

Lebih terperinci

Dosen Pembina: HP :

Dosen Pembina: HP : SELAMAT MENEMPUH MATAKULIAH Dosen Pembina: Sujito, S.Kom., M.Pd. HP : 081 233 255 16 E-mail : sujito@pradnya-paramita.ac.id ojitstimata@gmail.com KONTRAK BELAJAR (NORMA AKADEMIK) 1. Kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS RISNAWATI IBNAS Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM risnawati988@gmail.com Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi:

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 007/008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA M A T E M A T I K A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bahan A: 6x + 4x 24. Bahan B Harga jual ($1000) 5 4. Identifikasi fungsi tujuan Pendapatan total yang harus dimaksimumkan adalah

Bahan A: 6x + 4x 24. Bahan B Harga jual ($1000) 5 4. Identifikasi fungsi tujuan Pendapatan total yang harus dimaksimumkan adalah Lecture 2: Graphical Method Khusus untuk masalah Program Linear dengan 2 peubah dapat diselesaikan melalui grafik, meskipun dalam praktek masalah Program Linear jarang sekali yang hanya memuat 2 peubah.

Lebih terperinci

RISET OPERASI. ( Operations Research )

RISET OPERASI. ( Operations Research ) RISET OPERSI ( Operations Research ) 1. Definisi da beberapa definisi mengenai Riset Operasi (RO). Dasar pertimbangan dari berbagai macam definisi dilatarbelakangi bahwa ahli Riset Operasi dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR KARAKTERISTIK PEMROGRAMAN LINEAR Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir dalam penelitian ini, seperti pengertian persediaan, metode program linier. 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Mesin dan SDM perusahaan

Gambar 1.1 Mesin dan SDM perusahaan BAB I PROGRAM LINEAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel, 2. merancang model matematika dari masalah

Lebih terperinci

LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.

LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi. LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi. Tahap-tahap Pemodelan dalam RO (Riset Operasional): 1. Merumuskan masalah 2. Pembentukan model 3. Mencari

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

TEKNIK RISET OPERASI

TEKNIK RISET OPERASI TEKNIK RISET OPERASI METODE SIMPLEX DALAM LINIER PROGRAMMING Sebelumnya kita telah mengerjakan soal : Sebuah perusahaan membuat 2 buah macam sepatu. Sepatu yang dibuat terdiri atas 2 macam yaitu: Merk

Lebih terperinci

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Materi #8 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Operational Persoalan di Lapangan Research Perumusan Masalah (Model Matematis) Pemecahan Masalah ART SCIENCE 6623 - Taufiqur Rachman 1 Penugasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Program Linear adalah suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan berbagai kendala yang dihadapinya. Masalah program

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS

BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS 6.1 Teori Dualitas Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya.

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. Dasar Matematis

PROGRAM LINEAR. Dasar Matematis PROGRAM LINEAR Dasar Matematis PROGRAM LINIER adalah suatu teknik optimalisasi dimana variabel-variabelnya linier. Metode ini dipakai pada saat kita dihadapkan pada beberapa pilihan dengan batasan-batasan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 006/007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA M A T E M A T I K A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR MODUL 1 : PROGRAM LINEAR E. Kegiatan Belajar 2 PENERAPAN PROGRAM LINEAR 1. K A. Nilai Optimum Fungsi Obyektif Fungsi objektif merupakan fungsi yang menjelaskan tujuan (meminimumkan atau memaksimumkan)

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah : TURUNAN FUNGSI dy (y atau f () atau ) d Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :. ( a + b) = ( a + ab + b ). ( a b) = ( a ab + b ) m n m n. a = a 4. a m = a m m m.

Lebih terperinci

1. Fungsi Objektif z = ax + by

1. Fungsi Objektif z = ax + by Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif, Program Linear, Fungsi Objektif, Cara Menentukan, Contoh Soal, Rumus, Pembahasan, Metode Uji Titik Sudut, Metode Garis Selidik, Matematika Nilai Optimum Suatu Fungsi

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR

MODUL 1 : PROGRAM LINEAR MODUL 1 : PROGRAM LINEAR A. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai aplikasi program linear, seperti pembangunan perumahan atau apartemen, pemakaian obat-obatan dalam penyembuhan pasien,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka (elemen-elemen) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk empat persegi panjang, di mana

Lebih terperinci

Model Matematis (Program Linear)

Model Matematis (Program Linear) Model Matematis (Program Linear) Pertemuan I Ayundyah Kesumawati, M.Si PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Pengembangan Model Matematis Menurut Taha (2002), pengembangan model matematis

Lebih terperinci

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT.

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 2006 1 TEKNIK VARIABEL ARTIFISIAL Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Maka dari

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. sudir15mks

PROGRAM LINEAR. sudir15mks PROGRAM LINEAR A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Suatu garis dalam bidang koordinat dapat dinyatakan dengan persamaan yang berbentuk: x a x b a1 1 2 2 Persamaan semacam ini dinamakan persamaan

Lebih terperinci

TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) by Yulia Retno Sari, S.Si, M.Si

TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) by Yulia Retno Sari, S.Si, M.Si TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) by Yulia Retno Sari, S.Si, M.Si TEKNIK RISET OPERASI BAB I. PENDAHULUAN Bab 1. Pendahuluan 1.1 Sejarah Perkembangan Riset Operasi (Operation Research) Asal muasal teknik riset

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 SIDAYU Jl. Pahlawan No.06 Telp. / Fax Sidayu Gresik

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 SIDAYU Jl. Pahlawan No.06 Telp. / Fax Sidayu Gresik PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI SIDAYU Jl. Pahlawan No.6 Telp. / Fa. -99 Sidayu Gresik ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 8/9 L E M B A R S O A L Mata

Lebih terperinci

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1

PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1 PROGRAMA INTEGER 10/31/2012 1 Programa linier integer (integer linear programming/ilp) pada intinya berkaitan dengan program-program linier dimana beberapa atau semua variabel memiliki nilai-nilai integer

Lebih terperinci

Model Matematika. Persamaan atau pertidaksamaan Matematika Tujuan

Model Matematika. Persamaan atau pertidaksamaan Matematika Tujuan Kehidupan Nyata Bisa Disajikan Bahasa Matematika Diperlukan Alat Bantu Model Matematika Menggunakan Persamaan atau pertidaksamaan Matematika Tujuan Penyelesaian masalah Kemampuan yang akan dibahas Menentukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian tersebut. BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai kajian teori yang digunakan sebagai dasar penulisan tugas akhir ini berdasarkan literatur yang relevan. Berikut ini merupakan pembahasan kajian-kajian

Lebih terperinci

APLIKASI PROGRAM LINEAR DALAM MASALAH ALOKASI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIK. Erlia Sri Wijayanti ABSTRAK

APLIKASI PROGRAM LINEAR DALAM MASALAH ALOKASI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIK. Erlia Sri Wijayanti ABSTRAK APLIKASI PROGRAM LINEAR DALAM MASALAH ALOKASI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIK Erlia Sri Wijayanti ABSTRAK Dalam permasalahan sehari-hari, kita sering menggunakan salah satu cabang ilmu dalam matematika

Lebih terperinci

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional Modul ke: 06 Manajemen Operasional Perencanaan Kapasitas : Analisa Break Even Point & Pemrograman Linear Fakultas TEKNIK Ir. Hendri, MT. Program Studi Teknik Industri KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER

BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER Pengertian Program linier merupakan kata benda dari pemogramman linier (linear programming), muncul dalam penelitian operasional (operational research) Menurut George B Dantzing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat dan teknologi membuat matematika menjadi sangat penting bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan METODA SIMPLEKS Metoda Simpleks Suatu metoda yang menggunakan prosedur aljabar untuk menyelesaikan programa linier. Proses penyelesaiannya dengan melakukan iterasi dari fungsi pembatasnya untuk mencapai

Lebih terperinci

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

TEORI DUALITAS & ANALISIS SENSITIVITAS

TEORI DUALITAS & ANALISIS SENSITIVITAS TEORI DUALITAS & ANALISIS SENSITIVITAS Review - Interpretasi Ekonomis dari Simbol Dalam Simplex Simbol Interpretasi ekonmis X j C j Z b i a ij Tingkat Aktivitas ( j = 1, 2,, n ) Laba per satuan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai manajemen produksi dan operasi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi: Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 ORGANISASI MATERI MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE

Lebih terperinci

SOLUSI SOAL-SOAL LATIHAN NASKAH F

SOLUSI SOAL-SOAL LATIHAN NASKAH F URAIAN SLUSI SAL-SAL LATIHAN NASKAH F 1. Tentukan sistem pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) dari daerah penyelesaian (DP) berikut ini., 5,,0 dan 0, 2 2xy 8 PtLDV: x2y, dan 5, y x 5 y x x y 9 PtLDV:

Lebih terperinci

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Materi Bahasan Pengantar pemrograman linier Pemecahan pemrograman linier dengan metode grafis PENGANTAR Pemrograman (programming) secara umum berkaitan dengan penggunaan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Linier Para ahli mendefinisikan program linier sebagai sebuah teknik analisa yang digunakan untuk memecahkan segala persoalan atau masalah-masalah keputusan yang ada

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Staf Gunadarma Gunadarma University METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengalokasian sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UAN PROGRAM LINIER

CONTOH SOAL UAN PROGRAM LINIER 1. Luas daerah parkir 1.760 m 2. Luas rata rata untuk mobil kecil 4 m 2 dan mobil besar 20 m 2. Daya tampung maksimum hanya 200 kendaraan, biaya parkir mobil kecil Rp 1.000,00/jam dan mobil besar Rp 2.000,00/jam.

Lebih terperinci

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) FUNGSI A. Relasi dan Fungsi Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii) Relasi himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memasangkan/mengkawankan/mengkorepodensikan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahn yang berhubungan

Lebih terperinci

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini:

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini: Menyelesaikan DSS sederhana dengan Microsoft Excel Solver merupakan salah satu fasilitas tambahan (add-id) pada excel yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang rumit, fasilitas solver memungkinkan

Lebih terperinci