PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL. Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL. Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A"

Transkripsi

1 PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

2 RINGKASAN FAIKA RAHIMA ZORAIDA. Pemeliharaan Lanskap Hotel Jakarta Hilton International. (Dibimbing oleh Marietje Wungkar) Kegiatan magang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru di dunia kerja dan memperluas wawasan dan keahlian di bidang arsitektur lanskap. Dari kegiatan magang di hotel dapat dipelajari sistem manajemen dan proses pemeliharaan lanskap sebuah hotel, serta analisis permasalahan yang ditemui. Selain itu dapat diperoleh pengalaman kerja praktis di bidang pemeliharaan lanskap. Kegiatan magang dilakukan di hotel Jakarta Hilton International pada bulan April hingga Juli 2005, yang terdiri dari proses pelaksanaan pemeliharaan outdoor. Kegiatan dilakukan dengan partisipasi aktif di lapang sebagai trainee pada Gardening Department. Data diperoleh melalui observasi/survai, wawancara dan studi pustaka. Hilton International merupakan jaringan hotel yang sangat luas di dunia. Jakarta Hilton International (JHI), yang telah berdiri sejak tahun 1970an, terletak di Jakarta Pusat dan sangat strategis karena posisinya berada pada pertemuan dua jalan utama Jakarta, yaitu Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Gatot Subroto. JHI merupakan salah satu hotel terluas di Jakarta. Kompleks seluas ±13 ha ini memiliki berbagai sarana seperti hotel, apartemen, klub eksekutif dan pertokoan, yang secara keseluruhan dikelilingi taman asri bernuansa tropis. Taman yang luas merupakan nilai tambah bagi JHI karena menyediakan lingkungan dengan suasana alami tepat di tengah kota Jakarta yang padat dan berpolusi tinggi. Konsep lanskap yang ingin ditonjolkan JHI adalah city resort, yang diterapkan dengan taman tropis dengan pola alami/organik. Taman JHI dimaksudkan sebagai wadah aktivitas outdoor bagi tamu JHI. JHI merupakan salah satu hotel berbintang lima di kota Jakarta, sehingga selalu dituntut untuk menyediakan pelayanan berkualitas tinggi bagi pengguna jasanya. Pemeliharaan taman JHI merupakan tanggung jawab Gardening Department. Departemen ini dipimpin oleh seorang manajer. Cakupan pekerjaan depertemen ini adalah untuk menciptakan taman tropis dalam kompleks JHI dengan berbagai satwa, dan selalu siap untuk permintaan pelanggan; menanam tanaman buah-buahan khas yang dapat mengundang kehidupan satwa; menciptakan lanskap khas Indonesia; membuat dekorasi taman di public area dan taman dalam ruang; dan mengembangkan taman botani dalam kompleks JHI. Keberadaan Gardening Department sangat membantu kelancaran pekerjaan pemeliharaan karena merupakan organisasi yang jelas. Sehingga kebijakan yang berhubungan dengan kelestarian taman JHI dapat diambil oleh personel yang ahli di bidangnya. Pekerjaan lapang dilakukan oleh gardener yang diawasi oleh senior supervisor dan supervisor. Pekerjaan pemeliharaan mencakup pemangkasan rumput, semak dan pohon, penyiangan, edging, pemupukan, penjarangan, perbanyakan tanaman, penyiraman, pembersihan sampah, penyulaman, pengendalian hama, pemeliharaan elemen keras dan perbaikan taman. Secara umum, pemeliharaan taman JHI berjalan dengan menggunakan metode unit maintenance, yaitu staf dibagi ke dalam kelompok yang bertugas di area kerja (yang ditentukan oleh manajer). Jadwal pekerjaan pemeliharaan outdoor ditulis dalam bentuk monitoring card, yaitu kartu kecil yang dimiliki tiap staf Gardening Department. Kelemahan monitoring card ini adalah tidak mencakup seluruh pekerjaan yang seharusnya dilakukan gardener dan cakupan waktunya yang terlalu luas, sehingga kurang spesifik.

3 Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dilakukan berdasarkan jadwal yang tertera dalam monitoring card. Pekerjaan pemangkasan rumput dan hedge tehtehan berjalan sesuai jadwal, sedangkan pekerjaan edging dilakukan tidak mengikuti monitoring card melainkan berdasarkan inisiatif staf. Jenis pekerjaan yang tidak tertera dalam monitoring card, seperti penyiangan, penjarangan, penyulaman dan perbanyakan tanaman dilakukan berdasarkan inisiatif staf sehingga pengawasan/kontrol dari atasan sangat penting untuk memastikan terlaksananya pekerjaan. Pekerjaan pembersihan sampah dan pemangkasan pohon dilakukan oleh pihak ketiga (kontraktor). Penggunaan jasa kontraktor sangat memberikan kemudahan kerja bagi gardener JHI. Pada saat ini, kegiatan pemupukan dan pengendalian hama tidak dilaksanakan secara rutin karena alasan biaya. Sedangkan kegiatan penyiraman dilakukan menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Secara umum, kegiatan pemeliharaan taman JHI berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan jarangnya ditemui keluhan baik dari pihak tamu maupun dari pihak manajemen JHI. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kekurangan, seperti kurangnya efektivitas kerja staf gardening. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya standar pemeliharaan tertulis dan kurangnya pengawasan, baik oleh manajer maupun oleh senior supervisor dan supervisor. Oleh karena itu, sebaiknya penjadwalan diperbaiki dengan dibuatnya jadwal kerja yang lebih terperinci dan standar pemeliharaan tertulis, juga diperkuat dengan pengawasan yang lebih baik. Masalah lain yang menonjol adalah disiplin staf, terutama disiplin waktu. Jam kerja riil staf gardening sangat tidak efektif. Masalah ini dapat diatasi dengan pengawasan yang lebih baik dari atasan dan adanya sistem penghargaan dan hukuman/sanksi yang lebih baik. Dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, terdapat beberapa pekerjaan yang dilaksanakan bekerja sama dengan depertemen lain, seperti pemeliharaan elemen keras. Dalam pekerjaan ini Gardening Department bekerja sama dengan Engineering Department dan Housekeeping. Koordinasi antar depertemen masih perlu diperbaiki dan dilengkapi dengan adanya dokumen utilitas, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efektif. Dana yang disediakan untuk kegiatan operasional Gardening Department dinilai cukup. Alokasi dana untuk Gardening Department berasal dari property operational maintenance (POM), yang juga mendanai Engineering Department. Besarnya dana direncanakan oleh manajer, tiap tahunnya, berdasarkan pertimbangan indeks harga barang, rencana kegiatan departemen, alokasi dana tahun sebelumnya dan strategi bisnis JHI. Dana yang tersedia sangat tergantung pada kondisi dan strategi perusahaan (JHI) secara umum. Kondisi perusahaan pada saat ini, yang sangat terbatas karena krisis ekonomi, menyebabkan adanya prioritas dalam kegiatan pemeliharaan. Beberapa kegiatan rutin, seperti pemupukan dan pengendalian hama, dijadikan kegiatan insidentil. Meskipun demikian, secara umum kondisi taman JHI tetap terjaga dengan baik.

4 PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Skripsi Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Bidang Arsitektur Lanskap Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh FAIKA RAHIMA ZORAIDA A PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

5 LEMBAR PENGESAHAN Judul Nama NRP : PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL : Faika Rahima Zoraida : A Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Marietje Wungkar, Msi NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, M.Agr. NIP Tanggal disahkan :

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 26 Mei 1983, sebagai anak ke dua dari dua bersaudara, dari pasangan dr. Doddy P. Partomihardjo dan dr. Indriati Pramodo Harahap. Pendidikan pertama penulis dialami saat memasuki Taman Kanak-Kanak Ade Irma Suryani Nasution pada tahun 1986 dan diselesaikan tahun Kemudian dilanjutkan ke SDN Percontohan Menteng 01 Pagi sampai dengan kelulusan pada tahun Pendidikan tingkat SLTP dijalankan penulis di Yayasan Perguruan Cikini, yang diselesaikan tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMUN 8 Jakarta hingga tahun Penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Arsitektur Lanskap Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001, melalui program Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI).

7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-nya sehingga pelaksanaan magang dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul Pemeliharaan Lanskap Hotel Jakarta Hilton International ini ditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam proses pelaksanaan magang dan penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada : 1. Ir. Marietje Wungkar, Msi selaku dosen pembimbing skripsi, atas dukungan dan arahan yang diberikan dalam pelaksanaan magang dan penulisan skripsi. 2. Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M Agr dan Dr. Ir. Aris Munandar, MS selaku dosen penguji, atas masukan yang diberikan untuk perbaikan skripsi. 3. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, MSc selaku dosen pembimbing akademik, atas arahan yang diberikan selama masa perkuliahan. 4. Manajer dan segenap staf Gardening Department Jakarta Hilton International, atas kerjasama dan dukungannya selama pelaksanaan magang. 5. Manajer dan segenap staf Training & Development Department Jakarta Hilton International, atas kesediaannya menerima penulis untuk melaksanakan magang di Jakarta Hilton International dan pengarahan yang diberikan selama proses magang. 6. Kedua orangtua dan keluarga besar, atas dukungan moral dan limpahan doa yang selalu menyertai penulis. 7. Seluruh dosen dan staf Depertemen Arsitektur Lanskap. 8. Teman-teman yang telah mendukung penulis, terutama rekan-rekan ARL 38. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan, khususnya dalam aspek penerapan pemeliharaan di lapang. Bogor, November 2005 Penulis

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL...iv DAFTAR GAMBAR...v PENDAHULUAN Latar Belakang...1 Tujuan...2 Manfaat...2 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap...4 Taman...4 Hotel...4 Pemeliharaan...5 METODOLOGI Waktu dan Tempat...9 Batasan Studi...9 Metode Kerja...10 KONDISI UMUM Letak dan Luas...11 Iklim...12 Hidrologi...14 Sosial dan Ekonomi...14 Sejarah Jakarta Hilton International...14 LANSKAP JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Konsep Lanskap Jakarta Hilton International...16 Pengelolaan Taman Jakarta Hilton International...19 Environmental Committee...21 PEMELIHARAAN TAMAN JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Konsep Pemeliharaan...22 Ketenagakerjaan...22 Administrasi...23 Pemeliharaan Fisik Pemangkasan Rumput...26 Pemangkasan Semak dan Perdu...27 Pemangkasan Pohon...28

9 Edging...29 Pemupukan...29 Pengendalian Hama...29 Penyiraman...30 Penyiangan Gulma...30 Penjarangan...30 Penyulaman...30 Perbanyakan Tanaman...30 Pembersihan Sampah...31 Upgrading...32 Pemeliharaan Elemen Keras...33 Alat dan Bahan...34 Biaya Pemeliharaan...35 PEMBAHASAN Umum Lanskap Jakarta Hilton International...36 Environmental Committee...37 Pengelolaan Taman Jakarta Hilton International...38 Pemeliharaan Taman Jakarta Hilton International Konsep Pemeliharaan...38 Ketenagakerjaan...39 Administrasi...39 Pemangkasan Rumput...43 Pemangkasan Semak dan Perdu...43 Pemangkasan Pohon...44 Edging...44 Pemupukan...45 Pengendalian Hama...45 Penyiraman...46 Penyiangan Gulma...47 Penjarangan...47 Penyulaman...47 Perbanyakan Tanaman...48 Pembersihan Sampah...48 Upgrading...49

10 Pemeliharaan Elemen Keras...49 Alat dan Bahan...50 Biaya Pemeliharaan...51 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...52 Saran...52 DAFTAR PUSTAKA...54 LAMPIRAN...55

11 DAFTAR TABEL Nomor Halaman Teks 1. Jenis, Sumber dan Cara Pengambilan Data Monitoring Card Kapasitas Kerja...42 Lampiran 1. Daftar Nama Tanaman yang Banyak Digunakan di JHI Jadwal Kerja Harian Gardener Karakteristik dan Elemen Pembentuk Lanskap JHI Deskripsi Kerja Gardening Manager Persyaratan untuk Posisi Gardening Manager Deskripsi Kerja Senior Supervisor Persyaratan untuk Posisi Senior Supervisor Deskripsi Kerja Supervisor Persyaratan untuk Posisi Supervisor Deskripsi Kerja Gardener Persyaratan untuk Posisi Gardener...68

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman Teks 1. Peta Orientasi Lokasi JHI Aksesibilitas JHI Grafik Nilai Rata-rata Unsur Iklim Struktur Organisasi JHI Bagian Lanskap JHI Kolam Renang JHI Taman Bermain Anak Danau Indonesian Bazaar Pembibitan Tanaman Indoor Taman Area Lobby Struktur Organisasi dalam Room Division Struktur Organisasi Gardening Department Diagram Pemesanan Barang melalui DO Pemangkasan Rumput Walk behind mower Pemangkasan Teh-tehan Menggunakan Trimmer Pemangkasan Kelapa oleh Kontraktor Pencangkokan Tanaman Upgrading Sawah Upgrading Garden Tower Lt Perbaikan Lampu oleh staf Engineering Pengurasan Kolam oleh staf Gardening Jalan Setapak yang nyaman Taman di Area Main Tower Kondisi Danau Indonesian Bazaar Kondisi Lanskap Pertokoan Penyiraman Menggunakan Sprinkler knock down Penumpukan Sampah pada Tapak & Pembuatan Kompos Pemeliharaan dan Perbaikan Alat...51

13 Lampiran 1. Tata Guna Lahan JHI Pembagian Area Kerja...60

14 PENDAHULUAN Latar Belakang Kota Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, memiliki ragam dan tingkat aktivitas yang tinggi. Mobilitas manusia dalam kota Jakarta tergolong tinggi, sehingga kota ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas penunjang aktivitas. Sebagai kota metropolitan, Jakarta merupakan tempat beraktivitas berbagai karakteristik manusia. Hotel merupakan bangunan yang mengakomodasi kepentingan manusia dengan menyediakan jasa penginapan serta pelayanan yang menyertainya (Joseph, 1974). Di zaman modern ini, hotel merupakan fasilitas yang vital sehubungan dengan meningkatnya mobilitas manusia. Hal ini juga mendorong terciptanya konsep hotel internasional. Pada kawasan/negara yang bergantung pada pariwisata, industri perhotelan memegang peranan penting dalam perekonomian. Hotel dengan kualitas tinggi dapat berfungsi sebagai civic centres dan membentuk citra penting dari kota tempatnya berdiri. Jakarta telah memiliki banyak hotel yang memenuhi standar kualitas internasional. Umumnya, hotel dilengkapi juga dengan fasilitas rekreasi dengan tujuan memuaskan permintaan pengguna jasanya. Fasilitas tersebut dapat berupa sarana olahraga, restoran/kafe juga toko-toko. Lanskap sebuah hotel dapat meningkatkan kualitas hotel tersebut. Taman pada hotel dapat diasosiasikan dengan fungsi taman sebagai area rekreasi dan nilai estetis yang dihasilkannya. Nilai estetis lanskap yang ingin dicapai pada hotel adalah tinggi, sehingga biasanya tercipta suatu lanskap yang sangat detail dan memerlukan pemeliharaan yang intensif. Hal ini menyebabkan pengelolaan lanskap sebuah hotel penting. Pengelolaan lanskap mencakup aspek pemeliharaan (maintenance), manajemen dan administrasi. Pemeliharan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula (Sternloff & Warren, 1984), jadi peran pemeliharaan sangat penting dalam menjaga kelestarian suatu karya lanskap. Hilton International merupakan jaringan hotel yang sangat luas di dunia. Nama Hilton International selalu diasosiasikan dengan standar akomodasi dan pelayanan (service) tinggi di seluruh dunia. Jakarta Hilton International (JHI),

15 yang telah berdiri sejak tahun 1970an, terletak di Jakarta Pusat dan sangat strategis karena posisinya berada pada pertemuan dua jalan utama Jakarta, yaitu Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Gatot Subroto. Hal ini memudahkan Hilton untuk dijangkau dari berbagai arah di Jakarta. Jakarta Hilton International merupakan salah satu hotel terluas di Jakarta. Kompleks seluas ±13 ha ini memiliki berbagai sarana seperti hotel, apartemen, klub eksekutif dan pertokoan, yang secara keseluruhan dikelilingi taman asri bernuansa tropis. Taman yang luas merupakan nilai tambah bagi JHI karena menyediakan lingkungan dengan suasana alami di tengah kota Jakarta yang padat dan berpolusi tinggi. Jakarta Hilton International merupakan salah satu hotel berbintang lima di kota Jakarta. Dengan status ini, JHI dituntut untuk selalu menyediakan pelayanan berkualitas tinggi bagi pengguna jasanya. Kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan utama manajemen hotel sangat didukung oleh upaya pengelolaan lanskap yang baik, khususnya dalam aspek pemeliharaan lanskap, sehingga upaya pemeliharaan taman penting perannya karena taman merupakan bagian dari citra yang ditampilkan JHI. Eksistensi taman JHI sejak awal berdirinya JHI, 30 tahun yang lalu, menjadi aspek yang menarik untuk dipelajari. Tujuan Tujuan umum magang pada bidang pemeliharaan lanskap hotel Jakarta Hilton International adalah agar mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru di dunia kerja dan memperluas wawasan dan keahlian di bidang arsitektur lanskap. Tujuan khusus magang pada bidang pemeliharaan lanskap hotel adalah : 1. Mempelajari proses pemeliharaan lanskap dalam sebuah hotel. 2. Mengetahui sistem manajemen yang menangani pemeliharaan lanskap hotel. 3. Menganalisis permasalahan dan mencari alternatif penyelesaiannya. 4. Memperoleh pengalaman kerja praktis di bidang pemeliharaan lanskap. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang pada bidang pemeliharaan lanskap Jakarta Hilton International adalah dapat : 1. Menerapkan ilmu pengetahuan, khususnya aspek pemeliharaan lanskap.

16 2. Meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam menghadapi kondisi lapangan kerja yang sesungguhnya. 3. Memperoleh dan memberikan informasi yang berkaitan dengan bidang pemeliharaan lanskap. 4. Menjalin kerjasama yang baik dengan staf dan manajemen.

17 TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Eckbo (1964) menyatakan bahwa lanskap merupakan ruang di sekeliling manusia yang mencakup segala sesatu yang dapat dilihat dan dirasakan serta merupakan pengalaman terus menerus sepanjang waktu dan seluruh ruang kehidupan manusia. Lanskap merupakan bentang alam dengan karakteristik tertentu, yang dapat digolongkan sebagai lanskap yang baik (beauty) bila memiliki kesatuan harmoni dalam hubungan antara seluruh komponen pembentuknya, dan dikatakan tidak baik bila tidak terdapat unsur kesatuan (unity) diantara komponen-komponen pembentuknya (Simonds, 1983). Taman Kata taman atau garden secara etimologi berarti kreasi (pada lahan) dengan maksud menyediakan pleasure di dalamnya (Hill,1995). Selanjutnya dijelaskan bahwa kata taman digunakan untuk menyatakan sebidang lahan yang dimanfaatkan untuk menanam (vegetasi). Taman merupakan ruang dengan penggunaan terbatas, dengan bentuk fleksibel, dibangun dengan konstruksi serendah mungkin dengan menggunakan material alami secara maksimal, untuk sarana bersantai dengan pemandangan indah, tempat merenung, meditasi, istirahat, bersosialisasi dan bermain secara bebas (Eckbo, 1964). Hotel Hotel merupakan bangunan yang mengakomodasi kepentingan manusia dengan menyediakan jasa penginapan serta pelayanan yang menyertainya (Joseph, 1974). Selanjutnya disebutkan bahwa hotel dengan kualitas tinggi dapat berfungsi sebagai civic centres dan membentuk citra penting dari kota tempatnya berdiri. Menurut Hill (1995), hotel kelas atas dituntut untuk menyajikan hardscape (elemen keras) dan softscape (elemen lunak/vegetasi) yang memiliki kualitas tinggi. Banyak hotel yang membanggakan kualitas lanskap yang dimilikinya

18 sehingga dilengkapi dengan fasilitas pemeliharaan yang lengkap, bahkan dengan nurseri tanaman. Badan Pusat Statistik (1996) mendefinisikan hotel sebagai suatu usaha mempergunakan suatu bangunan/sebagian daripadanya yang disediakan dimana setiap orang dapat menginap dan makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Selanjutnya disebutkan dasar persyaratan penilaian suatu hotel tergolong berbintang (satu sampai lima) atau non bintang di antaranya adalah : 1. Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel, kondisi bangunan, dan sebagainya. 2. Bentuk pelayanan yang diberikan. 3. Klasifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan, kesejahteraan pegawai, dan sebagainya. 4. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan sebagainya. Pemeliharaan Sternloff & Warren (1984) menyatakan bahwa pemeliharan lanskap dimaksudkan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik atau sedapat mungkin mempertahankan pada keadaan yang sesuai dengan desain semula. Pemeliharaan termasuk pekerjaan rutin, berulang, perbaikan dan konstruksi kecil. Prinsip-prinsip pengelolaan pemeliharaan adalah : 1. Menentukan tujuan dan standar pemeliharaan. 2. Pemeliharaan dilaksanakan dengan ekonomi waktu, tenaga kerja, alat dan bahan. 3. Pelaksanaan pemeliharaan dilaksanakan berdasarkan rencana pemeliharaan tertulis. 4. Penjadwalan pemeliharaan ditentukan berdasarkan kebijakan dan prioritas. 5. Pelaksanaan pemeliharaan ditekankan pada pemeliharaan preventif. 6. Departemen pemeliharaan harus terorganisasi dengan baik. 7. Program pemeliharaan harus didukung oleh dana yang memadai. 8. Pemeliharaan dilakukan oleh tenaga kerja yang sesuai. 9. Program pemeliharaan harus dirancang untuk melindungi lingkungan alami. 10. Departemen pemeliharaan bertanggung jawab terhadap keselamatan pengguna tapak dan pegawai.

19 11. Dalam perancangan dan konstruksi, pemeliharaan harus menjadi pertimbangan utama. 12. Pegawai pemeliharaan bertanggung jawab terhadap citra perusahaan di publik. Selanjutnya Sternloff & Warren (1984) mengemukakan perencanaan pengelolaan taman yang baik dan logis, harus mencakup hal-hal berikut : 1. Pendataan lengkap mengenai seluruh area taman, fasilitas, dan peralatan yang dipelihara. 2. Perencanaan pemeliharaan secara tertulis : Standar pemeliharaan semua area, fasilitas dan peralatan. Pengidentifikasian dan pembuatan daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Prosedur yang menerangkan metode yang efisien dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin. Frekuensi kegiatan pemeliharaan. Karyawan yang melaksanakan kegiatan. Peralatan untuk melaksanakan kegiatan. Bahan-bahan, termasuk bahan sekali pakai. Pendugaan yang akurat 3. Cara pelaksanaan pemeliharaan tidak rutin dan insidentil, seperti pekerjaan perbaikan dan penyiapan tenaga khusus. 4. Pemeliharaan preventif terhadap kondisi yang dapat mempercepat keausan dan kerusakan melalui inspeksi yang sistematik dan terjadwal. 5. Jadwal penugasan untuk tiap pekerjaan pemeliharaan, meliputi perorangan, tim, atau kontraktor sehingga terpantau apakah pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. 6. Sistem untuk mendesain dan merencanakan pekerjaan, dan pengawasan beban kerja. 7. Sistem analisis dan pengawasan biaya pemeliharaan Rencana pemeliharaan lanskap, menurut Carpenter, et al (1975), dapat dilakukan dengan pembagian area lanskap berdasarkan klasifikasi pemeliharaan yang diinginkan yaitu pemeliharaan intensif, semi intensif, dan tidak intensif. Rachman (1984) membagi pemeliharaan menjadi dua yaitu pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal yaitu mempertahankan tapak sesuai tujuan semula, dengan memelihara program kegiatan, memelihara fungsi

20 dan nilai-nilai, dan memelihara tapak agar tetap sesuai dengan desain dalam perencanaan. Pemeliharaan fisik meliputi penyiraman, pengendalian hama & penyakit, pembabatan, pemangkasan, penggantian, pengecatan, pengurasan, penyapuan, dan lain-lain. Sternloff & Warren (1984) membagi metode pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan berdasarkan pelakunya, yaitu : 1. Unit Maintenance Dalam metode ini, tiap unit wilayah kerja melaksanakan seluruh pekerjaan pemeliharaannya sendiri. Kelebihan dari metode ini adalah staf dapat sangat mengenal tapaknya; pertanggungjawaban yang lebih mudah dan jelas; koordinasi yang lebih terjamin; dan staf menjadi terikat dengan tapak sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Kelemahan dari metode ini adalah staf harus menguasai seluruh pekerjaan pemeliharaan; supervisor harus menguasai seluruh pekerjaan dan alat yang digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan; dan penggunaan alat mahal menjadi tidak efektif. 2. Specialized Maintenance Crew Dalam metode ini, staf memiliki spesifikasi pekerjaan masing-masing dan melakukan pekerjaan tersebut di seluruh wilayah tapak. Kelebihan metode ini adalah staf menjadi sangat ahli dalam pekerjaannya; dan penggunaan alat menjadi efektif. Kelemahan dari metode ini adalah pekerjaan menjadi monoton bagi staf; dan jumlah waktu yang hilang dalam perjalanan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. 3. Kontrak Dalam metode ini, pekerjaan pemeliharaan dilakukan oleh pihak kontraktor. Kelebihan metode ini adalah tidak mengeluarkan modal untuk pembelian alat; pekerjaan pemeliharaan dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya; dan tidak terdapat konflik dalam perusahaan. Kelemahan metode ini adalah berkurangnya kontrol terhadap jadwal dan kualitas kerja; dan biaya yang lebih tinggi karena kontraktor mencari keuntungan. Arifin & Arifin (2005) menjelaskan bahwa pada masa kini telah berkembang perusahaan-perusahaan kontraktor yang menyediakan jasa pemeliharaan taman. Beberapa alasan para pengelola kawasan (permukiman, taman rekreasi, perkantoran, hotel dan lain-lain) menggunakan jasa pemeliharaan taman adalah agar pemeliharaan dapat berjalan lebih intensif,

21 biaya lebih efisien, koordinasinya lebih efektif dan dapat dilakukan pengawasan yang lebih baik. Menurut Laurie (1986), penataan elemen mempengaruhi bentuk keseluruhan ruang terbuka, karena pentingnya elemen tersebut dalam ruang lanskap maka pemeliharaan sangat besar pengaruhnya bagi pelestarian fungsi dan nilai estetik kawasan. Beberapa kegiatan pemeliharaan tanaman yaitu pemupukan, penyiraman, pemangkasan, peremajaan, penyiangan dan pengendalian hama penyakit tanaman. Pemeliharaan elemen keras dapat berupa pemeliharaan berbagai fasilitas dan bangunan.

22 METODOLOGI Waktu dan Tempat Studi berlangsung selama empat bulan, dari bulan April hingga Juli Kegiatan magang dilakukan di Jakarta Hilton International, Jakarta Pusat (Gambar 1) di bawah Gardening Department yang diawasi oleh seorang Gardening Manager. LAUT JAWA TG.PRIOK KAMAL PLUIT CILINCING CENGKARENG KOTA SUNTER TANGERANG KALIDERES KEDOYA GLODOK KEMAYORAN KEL.GADING P.GADUNG C.PUTIH SLIPI MENTENG RAWAMANGUN CAKUNG K.JERUK KUNINGAN MANGGARAI KEBAYORAN TEBET LAMA KEBAYORAN BARU PANCORAN CAWANG P.KELAPA KLENDER B KEMANG P.INDAH CILANDAK KALIBATA CONDET L.BULUS RAGUNAN CIGANJUR CIBUBUR PARUNG DEPOK Peta Jakarta U Tanpa Skala Gambar 1. Peta Orientasi Lokasi JHI Batasan Studi Studi ini dibatasi pada aspek kegiatan pemeliharaan outdoor dari kompleks Jakarta Hilton International.

23 Metode Kerja Proses studi dilaksanakan dengan cara magang, melalui kegiatan observasi dan partisipasi aktif di lapang sebagai trainee pada Gardening Department. Data diperoleh melalui observasi/survai, wawancara dan studi pustaka dari buku, laporan & sumber pustaka lainnya. Aspek kegiatan yang dilaksanakan meliputi : 1. Pekerjaan lapang, yaitu pelaksanaan pengawasan dan partisipasi kegiatan pemeliharaan. 2. Pekerjaan perkantoran, yaitu partisipasi dalam kegiatan administrasi. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data untuk kegiatan magang dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Cara Pengambilan Data No. Jenis Sumber Cara Pendataan 1. Data Fisik & Biofisik letak dan luas lapangan Studi pustaka iklim BMG Studi pustaka hidrologi lapangan Wawancara, survai 2. Data Sosial dan Ekonomi lapangan Studi pustaka 3. Profil Perusahaan lapangan Studi pustaka,wawancara 4. Pemeliharaan Lanskap konsep pemeliharaan lapangan Wawancara, studi pustaka pelaksanaan pemeliharaan lapangan Wawancara, studi pustaka tenaga kerja lapangan Wawancara alat dan bahan lapangan Wawancara, survai biaya lapangan Wawancara administrasi lapangan Wawancara, survai

24 KONDISI UMUM JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Letak dan Luas Kompleks Jakarta Hilton International beralamat di Jalan Gatot Subroto, dan termasuk ke dalam kelurahan Gelora, kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasi ini berada tepat di bagian timur Semanggi Interchange, yang merupakan titik pertemuan antara Jl. Jend. Sudirman dengan Jl. Gatot Subroto. Letak JHI di sebelah utara berbatasan dengan Jl. Gatot Subroto dan Jakarta Convention Center, di sebelah timur dengan Semanggi Interchange, di sebelah selatan dengan Jl. Jend. Sudirman dan sebelah barat dengan kompleks olahraga Senayan. Posisi ini sangat strategis di pusat bisnis Jakarta, hanya beberapa menit dari pusat kota dan memiliki akses mudah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Gambar 2). U Tanpa Skala Gambar 2. Aksesibilitas JHI Jakarta Hilton International terletak di atas lahan seluas ±13 ha dengan 60% area terbangun. Pada saat ini, kompleks JHI meliputi hotel yang terdiri dari Main Tower, Garden Tower dan Lagoon Tower; Hilton Executive Club; apartemen The Hilton Residence; dan kompleks pertokoan Indonesian Bazaar.

25 Berbagai macam sarana yang dimiliki JHI dihubungkan dengan suatu lanskap yang terdiri dari taman dan jalan setapak yang dapat memberikan kesempatan bagi pelanggan Hilton untuk menikmati suasana outdoor yang nyaman. Iklim Berdasarkan data iklim rata-rata (Gambar 3) yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta, wilayah DKI Jakarta memiliki iklim yang panas. Suhu udara berkisar antara 23,62 C sampai 33,12 C. Kisaran suhu ini dikategorikan nyaman, menurut Laurie (1986) yang menyatakan bahwa utuk kondisi tropis kenyamanan relatif berkisar antara 27 C-28 C. Suhu pada tapak dapat dimanipulasi dengan pengggunaan elemen lanskap. Kelembaban udara wilayah DKI Jakarta memiliki nilai rata-rata 75%. Nilai kelembaban ini dapat dikatakan relatif nyaman. Kelembaban ideal bagi manusia adalah antara 40%-77% (Laurie, 1986). Nilai kecepatan angin rata-rata adalah 2,55 knot. Sedangkan nilai radiasi rata-rata adalah 55,9%. Suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan radiasi sangat berpengaruh terhadap kenyamanan manusia. Data curah hujan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan pemeliharaan. Data ini berguna dalam perhitungan penyiraman. Pada musim kemarau, intensitas penyiraman dilakukan lebih intensif dibandingkan dengan pada musim hujan.

26 Suhu Suhu ( C) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Bulan Agst Sept Okt Nov Des Suhu max Suhu rata-rata Suhu min Kelembaban udara rata-rata Kelembaban udara (%) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Bulan Agst Sept Okt Nov Des Kelembaban Udara rata-rata Kecepatan Angin Kecepatan Angin (Knot) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Bulan Sept Okt Nov Des Kecepatan terbesar Kecepatan rata-rata Radiasi Radiasi (%) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Bulan Agst Sept Okt Nov Des Radiasi (%) Curah Hujan Curah Hujan (mm) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Bulan Agst Sept Okt Nov Des Curah Hujan (mm) Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Unsur Iklim

27 Hidrologi Sumber air yang digunakan untuk kepentingan taman adalah air tanah. Sejumlah pompa air lengkap dengan keran diletakkan menyebar di seluruh area JHI, untuk menyediakan air untuk menyiram taman dan kegiatan pembersihan outdoor lain. Pada tapak terdapat dua danau buatan yang pertama berada di kompleks pertokoan Indonesian Bazaar sedangkan yang kedua berada di Lagoon Tower. Air untuk danau buatan ini berasal dari air tanah yang dipompakan ke lagoon. Air dari lagoon mengalir ke danau Indonesian Bazaar dan setelah penuh dialirkan ke saluran pembuangan. Air untuk keperluan hotel/indoor diperoleh dari PAM. Limbah air yang dihasilkan hotel dialirkan ke sebuah fasilitas penjernihan air (water treatment) sebelum akhirnya dialirkan ke saluran pembuangan. Sosial dan Ekonomi Jakarta Hilton International merupakan hotel berbintang lima dengan jumlah total kamar sebanyak 1104 buah yang tersebar di tiga gedung, Main Tower, Garden Tower dan Lagoon Tower. Tarif kamar yang ditawarkan berkisar antara US$ 220 hingga US$ Selain itu terdapat juga 11 restoran dan beberapa ruang pertemuan. Dapat disimpulkan bahwa pengguna jasa JHI merupakan masyarakat yang berasal dari golongan atas. Sejarah Jakarta Hilton International Lokasi JHI ditentukan oleh PT. Indobuildco, sebagai perusahaan pemilik JHI, pada tahun Pembangunan dimulai pada tahun 1974 dengan dibuatnya Indonesian Bazaar, yang terdiri dari teater Bali, kampung Batik dan pertokoan cinderamata yang mengelilingi sebuah danau buatan. Di tahun yang sama, dibuka pula Executive Club yang menyediakan sarana olahraga dan pertemuan sosial bagi anggotanya. Pada 1976, Jakarta Hilton International diresmikan dengan dibukanya Main Tower. Garden Tower mulai dibangun pada 1983 dan diresmikan pada Desain dan dekorasi yang ditampilkan adalah suasana tradisional Indonesia. The Hilton Residence (THR) merupakan apartemen pertama di Indonesia yang menyediakan fasilitas jasa dan perangkat mebel yang lengkap. THR terdiri dari dua gedung, gedung pertama, THR I,

28 dibuka pada tahun 1987, sedangkan gedung kedua, THR II, dibuka pada tahun Lagoon Tower merupakan tambahan terbaru di kompleks JHI, diresmikan pada tahun Lagoon Tower memiliki nuansa yang lebih kontemporer dan modern. Jakarta Hilton International merupakan hotel pertama di Jakarta yang dianugerahi penghargaan lima bintang berlian oleh Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Penghargaan tersebut di reklasifikasi pada tahun Manajemen Jakarta Hilton International dipegang oleh PT. Kelola Santana Graha, sebagai pemegang lisensi Hilton International di Jakarta. Pada saat ini JHI memiliki 1700 orang pegawai yang dipimpin oleh seorang General Manager. Secara umum, struktur organisasi JHI dapat dilihat pada Gambar 4. General Manager Resident Manager Financial Controller EAM THR EC Room Division FB Sales & Marketing POM HRD Keterangan : EAM : Executive Assistant Manager THR : The Hilton Residence EC : Executive Club FB : Food & Beverage POM : Property Operational Maintenance HRD : Human Resources Department Gambar 4. Stuktur Organisasi JHI

29 LANSKAP JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Konsep Lanskap Jakarta Hilton International Area yang relatif luas memberikan peluang bagi perancang untuk berkreasi dan menampilkan elemen lanskap dengan variasi yang tinggi. Konsep lanskap JHI dibuat sesuai visi dan misi perusahaan, yaitu city resort. Visi JHI adalah untuk menjadi hotel yang dinamis, sangat nyaman, mewah dan menguntungkan, dengan disertai semangat melayani dan menghargai budaya ramah tamah khas Indonesia. Sedangkan misi JHI adalah membangkitkan kembali semangat dan mutu pelayanan JHI dan pemulihan reputasi sebagai Jakarta s Landmark City Resort. Fasilitas yang disediakan adalah 13 lapangan tenis, empat lapangan squash, kolam renang, jogging trek dan area bermain anak. Suasana yang ingin ditampilkan adalah suasana tropis yang nyaman untuk beraktivitas, dengan tetap menampilkan budaya Indonesia. Rancangan lanskap JHI menggunakan pola alami atau organik. Vegetasi dominan digunakan adalah kelapa (Cocos nucifera), berbagai jenis palem, pohon peneduh (Pterocarpus indicus), berbagai jenis semak (Heliconia sp., Ixora sp.,dll) dan tanaman penutup tanah (Chlorophytum comosum, Rhoeo discolor, Sansevieira sp., dll). Umumnya semak ditanam dalam suatu komposisi dengan jenis semak dan tanaman penutup tanah lain. Sedangkan untuk rumput, digunakan jenis rumput gajah (Axonopus compressus). Gambar 5 memperlihatkan pemandangan taman JHI dengan bird eye view. Gambar 5. Bagian Lanskap JHI

30 Sirkulasi dalam taman dibuat dalam bentuk jalan setapak yang juga berfungsi sebagai jogging trek dan jalan setapak berkanopi. Elemen keras yang dijumpai pada taman adalah patung, gerabah (seperti kendi dan pot), saung/gazebo, lampu taman, penunjuk arah (signage) dan bangku taman. Hal menarik dalam lanskap JHI adalah kehidupan berbagai satwa di dalamnya. Pemilihan elemen lunak dan keras pada lanskap JHI menciptakan lingkungan yang dapat mengundang satwa, seperti burung, serangga, kupu-kupu dan tupai. Secara umum, lanskap JHI dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Main Tower/Garden Tower, Lagoon Tower, Executive Club, Indonesian Bazaar, THR dan area parkir/lobby. Main Tower/Garden Tower Area taman pada Main Tower/Garden Tower merupakan taman inti yang dapat digunakan tamu hotel untuk berbagai aktivitas. Dalam area ini terdapat berbagai fasilitas antara lain jogging trek, kolam renang (Gambar 6), taman bermain anak (Gambar 7), lapangan tenis dan Sriwedari Garden Restaurant. Area ini hanya dapat diakses oleh staf dan tamu hotel. Dalam tapak ini, terdapat satu bagian yang didesain dengan tema sawah tradisional Indonesia. Pada sawah ini terdapat petak-petak sawah yang ditanami padi, saung, kolam ikan dan sungai kecil. Gambar 6. Kolam Renang JHI Gambar 7. Taman Bermain Anak Lagoon Tower Lahan area Lagoon Tower cukup terbatas dan didominasi oleh lagoon yang terletak di bagian timur bangunan. Taman di area ini merupakan planter box di lobby dan sekeliling bangunan hotel dan jalur hijau yang membatasi wilayah JHI dengan kompleks olahraga Senayan.

31 Executive Club Area ini khusus diperuntukkan bagi anggota klub. Dalam area ini terdapat area parkir, kolam renang, lapangan squash, lapangan tenis dan gazebo-gazebo dalam taman. Indonesian Bazaar Tapak ini didesain sebagai kompleks pertokoan yang mengelilingi danau (Gambar 8), tetapi pada saat ini hanya beberapa toko dan kantor saja yang beroperasi (di bagian timur danau). Sedangkan bagian barat danau bangunanbangunan toko tidak berfungsi atau dijadikan kantor dan gudang. Sebagian besar lahan pada bagian barat tapak tidak dapat digunakan karena akan dilaksanakan proyek pembangunan jalan bawah tanah yang menghubungkan Lagoon Tower dengan Jakarta Convention Center. Teater Bali yang terdapat dalam tapak, saat ini juga sudah tidak berfungsi. Tapak ini digunakan sebagai gudang dan direncanakan akan dijadikan lahan parkir untuk motor. Fasilitas lain yang terdapat dalam tapak adalah mushalla yang masih berfungsi dengan baik. Pada tapak ini terdapat satu bagian yang diperuntukkan sebagai pembibitan tanaman. Pembibitan ini idealnya dapat menghasilkan stok tanaman untuk keperluan JHI. Pada saat ini, pembibitan digunakan untuk penyimpanan tanaman untuk keperluan dekorasi indoor (Gambar 9). Gambar 8. Danau Indonesian Bazaar Gambar 9. Pembibitan Tanaman Indoor The Hilton Residence Lahan THR cukup terbatas dan didominasi perkerasan. Dalam area ini terdapat kolam renang dan taman bermain anak. Taman pada area ini sebagian besar merupakan dalam bentuk planter box.

32 Area parkir/lobby Lobby Main Tower/Garden Tower memiliki planter box yang ditanami berbagai jenis semak dan groundcover dengan pola alami. Pada bagian depan lobby terdapat hamparan rumput yang dikombinasikan dengan berbagai jenis semak, pohon peneduh dan pohon kelapa (Cocos nucifera) (Gambar 10). Area parkir yang disediakan JHI cukup luas. Pada area ini terdapat pohon-pohon peneduh dan traffic island, sehingga kesan taman masih kuat ditampilkan. Gambar 10. Taman Area Lobby Pengelolaan Taman Jakarta Hilton International Taman JHI dikelola oleh Gardening Department yang bertanggung jawab kepada Housekeeping Department. Housekeeping berada dibawah Room Division. Gambar 11 menunjukkan struktur organisasi dalam Room Division. Room Division Front Office Housekeeping Telephone Flower Decoration Gardening Laundry Gambar 11. Struktur organisasi dalam Room Division.

33 Gardening Department memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan keindahan taman JHI. Misi Gardening Depertment adalah : 1. Menciptakan suatu taman dan lagoon tropis dalam kompleks JHI dengan berbagai satwa seperti angsa dan ikan yang selalu tersedia untuk acaraacara taman. 2. Menanam tanaman buah-buahan khas yang dapat mengundang kehidupan satwa seperti burung. 3. Menciptakan lanskap khas Indonesia. 4. Membuat dekorasi taman di public area dan taman dalam ruang. 5. Mengembangkan greenhouse dan taman botani dalam kompleks JHI. Cakupan kerja Gardening Department meliputi area outdoor (taman) dan indoor (tanaman dalam ruang, seperti mini garden dan tanaman pot). Pekerjaan outdoor meliputi pemeliharaan taman, sedangkan pekerjaan indoor meliputi perawatan tanaman dalam ruang dan dekorasi/pembuatan taman indoor dalam ruang-ruang pertemuan. Gardening Department dipimpin oleh seorang Gardening Manager. Gardening Manager bertanggung jawab terhadap keindahan taman JHI dan tugas utamanya adalah mengatur pemeliharaan taman; merencanakan dan mengarahkan kinerja Gardening Department untuk memfasilitasi kebutuhan sehari-hari taman; mengatur pekerjaan dekorasi indoor atau dekorasi taman; mengelola, memonitor kegiatan staf gardening agar senatiasa sesuai dengan standar dan kebijakan yang berlaku; dan melakukan perbaikan taman (upgrading). Pekerjaan lapangan dilaksanakan oleh staf gardening (gardener) yang diawasi oleh supervisor dan senior supervisor. Tugas utama senior supervisor adalah penjadwalan dan evaluasi/pengawasan terhadap staf gardening. Sedangkan tugas utama supervisor adalah menjadwalkan kegiatan staf, monitoring dan mengatur staf, melaporkan perkembangan pekerjaan kepada atasan, membantu pekerjaan staf bila dibutuhkan dan menjalin komunikasi yang baik dengan stafnya. Gardener JHI memiliki tugas utama yaitu melakukan pekerjaan pemeliharaan taman yang mencakup kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan pembersihan taman. Gambar 12 menunjukkan struktur organisasi dalam Gardening Department.

34 Gardening Manager Senior Supervisor Senior Supervisor (Lagoon Tower) Senior Supervisor Supervisor (MT/GTindoor) Supervisor (EC) Supervisor (MT/GToutdoor) Supervisor (Lobby- Parking Area) Staf Staf Staf indoor Staf outdoor Staf Staf Keterangan : MT/GT : Main Tower/Garden Tower EC : Executive Club Gambar 12. Struktur Organisasi Gardening Department Dalam bagian selanjutnya, pekerjaan indoor tidak lagi dibahas, melainkan ditekankan pada pekerjaan outdoor. Environmental Committee Environmental Committee merupakan komite non struktural dalam organisasi JHI. Komite ini didirikan sebagai wadah bagi staf JHI yang berorientasi peduli lingkungan. Pada saat ini, komite beranggotakan lima orang yang berasal dari berbagai departemen, seperti Gardening, Accounting dan Finance Department. Misi dari komite ini adalah untuk menjadikan JHI sebagai hotel yang ramah lingkungan. Program utama komite ini adalah untuk menjalankan 3RS yaitu Recycle, Reduce, Reuse dan Sales. Kegiatan yang dilaksanakan komite ini antara lain aksi penamanan pohon yang mendukung fungsi taman JHI sebagai bagian ruang terbuka hijau (RTH) Jakarta.

35 PEMELIHARAAN TAMAN JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Konsep Pemeliharaan Pemeliharaan taman JHI dimaksudkan untuk menjaga keindahan taman di seluruh kompleks JHI. Keindahan taman dijaga dengan upaya pemeliharaan fisik rutin dan didukung dengan peninjauan ulang yang dilakukan oleh manajer departemen dan pihak manajemen JHI. Peninjauan ulang dilakukan untuk mengevaluasi kondisi taman JHI agar selalu sesuai dengan tuntutan kualitas perusahaan. Secara luas, pemeliharaan taman JHI dilakukan secara intensif, meskipun demikian diimbangi dengan kebijakan-kebijakan yang ditujukan untuk menekan biaya dan ramah lingkungan. Pemeliharaan taman JHI merupakan tanggung jawab Gardening Department. Kegiatan pemeliharaan taman JHI dilakukan oleh staf (gardener) outdoor yang diawasi dan dibantu oleh supervisor dan senior supervisor. Ketenagakerjaan Kegiatan pemeliharaan taman (outdoor) dilaksanakan oleh 17 orang gardener, diawasi oleh tiga supervisor dan tiga senior supervisor. Seluruh staf Gardening Department bekerja pada shift pagi dari pukul hingga pukul 16.00, sedangkan manajer bekerja dari pukul hingga pukul Staf, supervisor dan senior supervisor bekerja enam hari kerja dan satu hari libur dalam satu minggu. Hari libur staf ditentukan oleh masing-masing supervisor yang dimusyawarahkan dengan staf. Tiap hari kerja, seluruh staf JHI wajib melakukan absen ketika masuk dan keluar dengan melakukan slide-in dan slideout. Kesejahteraan staf merupakan bagian dari kebijakan perusahaan. Staf JHI diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua. Fasilitas lain yang disediakan untuk staf antara lain jatah makan satu kali per shift, parkir bagi yang membawa kendaraan, ruang ibadah, ruang istirahat (locker room) dan jaminan kesehatan. Gaji diberikan per bulan dengan rincian penghasilan yang diperoleh merupakan upah ditambah dengan uang servis. Komponen upah terdiri dari upah pokok, tunjangan prestasi dan kenaikan berkala. Upah pokok diberikan berdasarkan jabatan dan ditinjau tiap dua tahun sekali. Tunjangan prestasi

36 diberikan atas dasar prestasi kerja yang dinilai tiap enam bulan sekali. Kenaikan berkala diberikan satu tahun sekali berdasarkan indeks harga konsumen, kondisi bisnis perusahaan dan kebijakan pemerintah. Gaji yang diperoleh tiap bulan ditentukan oleh daftar hadir/absensi. Bila staf tidak hadir tanpa alasan gaji akan dipotong. Administrasi Briefing atau penjelasan pekerjaan dilakukan tiap hari kerja (Senin sampai Jumat) antara manajer dengan senior supervisor dan supervisor. Briefing dilakukan setelah manajer mengikuti Morning Briefing harian yang diikuti seluruh kepala departemen. Dalam briefing, manajer menyampaikan pekerjaan yang harus dilakukan selain pekerjaan rutin, memberikan masukan-masukan kepada senior supervisor dan supervisor dan menyampaikan hasil Morning Briefing yang berhubungan dengan pekerjaan Gardening Department. Dalam forum ini, senior supervisor dan supervisor dapat menyampaikan perkembangan pekerjaan, hambatan pekerjaan dan keluhan-keluhan. Hasil briefing disampaikan senior supervisor dan supervisor kepada staf (gardener) sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kegiatan operasional harian dilaksanakan gardener pada area kerja yang telah ditentukan oleh Gardening Manager. Pembagian area kerja adalah sebagai berikut : Main Tower/Garden Tower Lanskap Main Tower/Garden Tower dipelihara oleh enam orang gardener yang diawasi oleh seorang supervisor. Lagoon Tower Lanskap Lagoon Tower dipelihara oleh dua orang gardener dibawah pengawasan seorang senior supervisor. Executive Club Lanskap Executive Club dipelihara oleh tiga orang gardener yang diawasi oleh seorang supervisor. Indonesian Bazaar-Parkir Ballroom-Jl. Gatot Subroto Lanskap ini dipelihara oleh lima orang gardener yang dibawah pengawasan seorang senior supervisor.

37 The Hilton Residence Pemeliharaan lanskap THR diserahkan kepada pihak kontraktor, yaitu PT.Ardhi Cipta Graha, sejak November Pemeliharaan outdoor dilaksanakan oleh tiga orang staf yang diawasi oleh seorang supervisor. Pada pelaksanaannya, kerja kontraktor turut diawasi oleh senior supervisor Lagoon Tower. Area Parkir/Lobby Lanskap ini dipelihara oleh dua orang gardener dan diawasi oleh seorang supervisor. Penyediaan barang dan jasa yang berhubungan dengan kelangsungan kerja Gardening Department termasuk tanggung jawab manajer. Keperluan barang disampaikan supervisor kepada manajer ketika briefing. Barang yang dimaksud meliputi alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan pemeliharaan lanskap. Sedangkan jasa yang dimaksud adalah menyangkut pekerjaan yang memerlukan bantuan jasa dari pihak luar JHI. Pemesanan barang dilakukan melalui tiga cara berdasarkan sifat barang, yaitu market list (untuk barang-barang yang rutin dibeli), direct order (DO) (untuk barang-barang yang berharga dibawah Rp ,00 dan barang yang dibutuhkan secara mendadak) dan purchase request (PR) (untuk barang dengan harga nominal besar). Pemesanan dilakukan oleh manajer ke Purchasing Department melalui . Untuk pemesanan market list dan DO (Gambar 13), manajer mengirim barang yang dibutuhkan ke Purchasing Department dan segera diproses. Purchasing Department memesan kepada supplier. Barang yang diantar supplier diperiksa Receiving Department, bila sesuai dengan permintaan dikeluarkan receiving record (RR). RR digunakan supplier untuk meminta pembayaran kepada JHI melalui bagian Accounting. Proses pemesanan barang melalui PR pada dasarnya sama dengan DO, perbedaannya terdapat pada penentuan supplier. Dalam PR, supplier ditentukan melalui proses tender. Proses ini harus diketahui dan disetujui oleh General Manager JHI, Purchasing Department, Finance Control dan departemen pemesan (dalam hal ini Gardening Department). Setelah disetujui, dikeluarkan purchase order (PO) yang diberikan kepada pemenang tender. Bila barang telah tersedia, proses selanjutnya sama dengan pada DO.

38 Gardening Purchasing Supplier Accounting Receiving Barang RR Gambar 13. Diagram Pemesanan Barang melalui DO Permintaan bantuan jasa dilakukan untuk pekerjaan yang tidak dapat ditangani oleh staf Gardening Department, misalnya untuk pemangkasan pohon yang memerlukan alat dan keterampilan yang spesifik. Proses yang dilakukan sama dengan PR, perbedaannya pada PO yang dihasilkan, dalam proses ini dilakukan kontrak dengan pemenang tender. Kontrak berisi jangka waktu kontrak, teknik pelaksanaan dan syarat-syarat pekerjaan. Kontrak ini ditandatangani oleh manajemen JHI (sebagai pihak pertama), kontraktor (sebagai pihak kedua) dan Gardening Department (sebagai saksi). Selama masa kontrak, kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang tertera dalam Surat Perintah Kerja (SPK) yang dikeluarkan oleh Gardening Department. Tiap SPK yang telah selesai dikerjakan, pihak kontraktor diwajibkan membuat berita acara yang akan ditandatangani Gardening Department. Berita acara digunakan kontraktor untuk meminta pembayaran kepada JHI melalui bagian Accounting. Penjadwalan kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh manajer. Tiap staf Gardening Department (termasuk kontraktor THR) bekerja berdasarkan jadwal yang tertera dalam monitoring card. Monitoring card berisi jenis pekerjaan yang harus dilakukan dan frekuensi pelaksanaan/waktu pelaksanaan. Monitoring card juga dapat memudahkan pengawasan bagi supervisor dan manajer. Pada monitoring card, kegiatan pemangkasan pohon (trees trimming) dan perbaikan taman (upgrading) tidak terjadwal. Hal ini dikarenakan jenis kegiatan yang insidentil. Pemangkasan pohon dilakukan sesuai keputusan manajer dan menggunakan jasa kontraktor, sedangkan kegiatan upgrading dilakukan sesuai pertimbangan manajer atau masukan dari pihak manajemen JHI.

PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL. Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A

PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL. Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A PEMELIHARAAN LANSKAP HOTEL JAKARTA HILTON INTERNATIONAL Oleh : FAIKA RAHIMA ZORAIDA A34201024 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 RINGKASAN FAIKA RAHIMA ZORAIDA.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A

PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A Skripsi PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN PURI MAYANG KELURAHAN MAYANG MANGURAI, KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI Oleh : ANGGIE OCTAVIANI A34203012 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN Oleh : Mutiara Ayuputri A34201043 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A34201023 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YULIANANTO

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A34204018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A

PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR. Oleh : Hendy Satrio Aji A PEMBANGUNAN LANSKAP CLUSTER PADMA NIRWANA DAN ORCHARD WALK PADA KAWASAN PERMUKIMAN BOGOR NIRWANA RESIDENCE, BOGOR Oleh : Hendy Satrio Aji A34204030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA. Oleh : Mustika Retno Arsyanur A

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA. Oleh : Mustika Retno Arsyanur A PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN MENTENG JAKARTA PUSAT PADA DINAS PERTAMANAN PROVINSI DKI JAKARTA Oleh : Mustika Retno Arsyanur A34204025 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap Pengelolaan atau pengorganisasian suatu kegiatan pemeliharaan bergantung pada berbagai faktor yang terdapat pada lokasi seperti pengunjung

Lebih terperinci

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A34203039 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN INDRA SAPUTRA. A34203039.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA Oleh : RIDHO DWIANTO A34204013 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata dan Rekreasi Undang- Undang No.9 Tahun 1990 mendefinisikan wisata sebagai perjalanan atau sebagian dari kegiatan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA. Oleh: PUTERA RAMADHON A

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA. Oleh: PUTERA RAMADHON A PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA Oleh: PUTERA RAMADHON A34204046 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN VILA KOTA BUNGA PUNCAK, CIPANAS, JAWA BARAT. Oleh: RIZKA FITRIYANI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN VILA KOTA BUNGA PUNCAK, CIPANAS, JAWA BARAT. Oleh: RIZKA FITRIYANI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN VILA KOTA BUNGA PUNCAK, CIPANAS, JAWA BARAT Oleh: RIZKA FITRIYANI A44051893 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A

PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON NATSEPA RESORT DAN SPA, AMBON DWI RETNO HANDAYANI A34203044 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERANCANGAN LANSKAP ASTON AMBON

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN Oleh: Syahroji A34204015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SYAHROJI. Perancangan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A

EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A EVALUASI KEBERADAAN DAN PENGGUNAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN RUMAH SUSUN PROVINSI DKI JAKARTA DIANA SISKAYATI A34204036 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

MG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN

MG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN MG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN Dr KASWANTO M.K. PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN (ARL 521) DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN - INSTITUT PERTANIAN BOGOR Senin, 23 Mei 2016

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung. Padang Golf Sukarame didirikan oleh Perkumpulan Golf Lampung (PGL).

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DI DESA BANYUMULEK, KECAMATAN KEDIRI, LOMBOK BARAT Oleh : RINRIN KODARIYAH A 34201017 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A i SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A34203053 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN LANSKAP PADANG GOLF KOTA ARAYA, MALANG KARTIKA NURHAYATI

PEMELIHARAAN LANSKAP PADANG GOLF KOTA ARAYA, MALANG KARTIKA NURHAYATI PEMELIHARAAN LANSKAP PADANG GOLF KOTA ARAYA, MALANG KARTIKA NURHAYATI DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN KARTIKA NURHAYATI. Pemeliharaan Lanskap Padang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN KOTA 1 DI BSD CITY, TANGERANG. Oleh: YULIANTO WIBISONO A

PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN KOTA 1 DI BSD CITY, TANGERANG. Oleh: YULIANTO WIBISONO A PENGELOLAAN LANSKAP DAN PEMELIHARAAN TAMAN KOTA 1 DI BSD CITY, TANGERANG Oleh: YULIANTO WIBISONO A34204023 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGELOLAAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran manusia makin meningkat dalam mencapai suatu prestasi yang tinggi, maka negara-negara yang

Lebih terperinci

PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN. Disusun oleh: DENI HERYANI A

PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN. Disusun oleh: DENI HERYANI A PRA DESAIN LANSKAP UNIVERSITAS MATHLA UL ANWAR SEBAGAI BOTANICAL GARDEN Disusun oleh: DENI HERYANI A34203018 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN DENI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap Pengelolaan lanskap merupakan sebuah upaya terpadu dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengawasan, pengendalian, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi

Lebih terperinci

Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management)

Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management) Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management) Siti Nurul Rofiqo Irwan, SP. MAgr, PhD. Tujuan Memahami dasar pemeliharaan dan pengelolaan lanskap Mengaplikasi

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN LANSKAP PERMUKIMAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN, PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT KARINA DWI PRADITA A

PEMELIHARAAN LANSKAP PERMUKIMAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN, PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT KARINA DWI PRADITA A PEMELIHARAAN LANSKAP PERMUKIMAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN, PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT KARINA DWI PRADITA A34204034 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A

PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A PERANCANGAN LANSKAP SEKOLAH ISLAM TERPADU UMMUL QURO BERDASARKAN KONSEP TAMAN ISLAMI FISQA TASYARA A34203058 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Dengan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori

Bab II. Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Pengertian House Keeping House Keeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta Timur, Kota Jakarta, Propinsi DKI Jakarta dengan sampel tujuh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan lokasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perbankan dan pusat perindustrian menuntut adanya kemajuan teknologi melalui pembangunan

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Hotel Bumi Karsa merupakan salah satu hasil yang telah diwujudkan oleh para pendiri PT. Mekar Prana Indah. PT. Mekar Prana Indah didirikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Secara spesifik lansekap adalah suatu areal lahan atau daratan yang memiliki kualitas

TINJAUAN PUSTAKA. Secara spesifik lansekap adalah suatu areal lahan atau daratan yang memiliki kualitas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansekap Secara spesifik lansekap adalah suatu areal lahan atau daratan yang memiliki kualitas visual bentukan lahan, formasi batuan, elemen air, dan pola tanaman yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT PERANCANGAN LANSKAP AGROWISATA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BALAI PENGEMBANGAN BENIH IKAN CIHERANG KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Oleh: GIN GIN GINANJAR A34201029 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BERBASIS BIOREGION. Oleh : ARIN NINGSIH SETIAWAN A

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BERBASIS BIOREGION. Oleh : ARIN NINGSIH SETIAWAN A PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BERBASIS BIOREGION Oleh : ARIN NINGSIH SETIAWAN A34203031 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK Oleh : Dina Dwi Wahyuni A 34201030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan 116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SINTESIS

BAB V ANALISIS SINTESIS BAB V ANALISIS SINTESIS 5.1 Aspek Fisik dan Biofisik 5.1.1 Letak, Luas, dan Batas Tapak Tapak terletak di bagian Timur kompleks sekolah dan berdekatan dengan pintu keluar sekolah, bangunan kolam renang,

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah berdirinya Hotel Beringin Salatiga Hotel Beringin didirikan oleh Bpk. Handoko dan mulai beroperasional sejak 01-Maret-1969. Pada awal mulanya Hotel Beringin berdiri

Lebih terperinci

STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA

STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 RINGKASAN HADRIAN PRANA PUTRA.

Lebih terperinci

pagar dengan hand shears Pemangkasan tanaman

pagar dengan hand shears Pemangkasan tanaman BAB VI RENCANA PENGELOLAAN 6.1. Efektifitas Kerja Menurut Sternloff dan Warren (1984), peralatan, anggaran, dan fasilitas akan bermakna kecil seandainya kecakapan manusia dan tenaga kerjanya tidak memadai.

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR

STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR Oleh : YAYAT RUHIYAT A34201018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YAYAT RUHIYAT. Studi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel

Lebih terperinci

RINGKASAN. Denpasar, bawah bimbingan Nurhajati A. Mattjik).

RINGKASAN. Denpasar, bawah bimbingan Nurhajati A. Mattjik). RINGKASAN INE NILASARI. Perencanaan Lanskap Jalan Westertz By Pass di Kotamadya Denpasar, Bali @i bawah bimbingan Nurhajati A. Mattjik). Jalan Western By Pass dengan panjang keseluruhan.t 13 km merupakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY

SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY 9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Oktober Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Oktober secara bulanan relatif stabil kecuali tarif lahan industri mengalami penurunan dan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat 26 KONDISI UMUM Keadaan Geografis Keadaan geografis Kota administrasi Jakarta Pusat yaitu terletak antara 106º.22.42 BT sampai dengan 106º.58.18 BT dan 5º19,12 LS sampai dengan 6º.23 54 LS. Permukaan tanahnya

Lebih terperinci

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1.Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut : 1. Manager HRD (Human Resource Development) di Jambuluwuk Batu Village Resort

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI. Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A

PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI. Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A PELAKSANAAN PEKERJAAN LANSKAP HER HIGHNESS AL-SUDAIRI RESIDENCE COMPLEX DI RIYADH, ARAB SAUDI Oleh: SYITA SALAMAH ALZAB A34204016 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA ATLET Nama / No. Responden : Usia : Cabang Olahraga : Asal : 1. Kegiatan apa saja yang Anda lakukan sehari hari? Bagaimana jadwalnya (waktu berlangsung)?

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi

Lebih terperinci

MANAJEMEN TAMAN DI LlNGKUNGAN TAMAN MINI "INDONESIA INDAH" DKI JAKARTA. Oleh CINTHIA DARMAYANTI YULIANE A

MANAJEMEN TAMAN DI LlNGKUNGAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH DKI JAKARTA. Oleh CINTHIA DARMAYANTI YULIANE A AIA?A2- J-.o 0 \ Qoq(o MANAJEMEN TAMAN DI LlNGKUNGAN TAMAN MINI "INDONESIA INDAH" DKI JAKARTA Oleh CINTHIA DARMAYANTI YULIANE A02495016 JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN FAKUL TAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Tapak Analisis tapak merupakan kegiatan analisa terhadap kondisi lingkungan sekitar objek rancangan. 4.1.1 Pemilihan Tapak Perancangan Arboretum Tanaman Hias berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SINTESIS

ANALISIS DAN SINTESIS 55 ANALISIS DAN SINTESIS Lokasi Lokasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk dikhawatirkan dapat berakibat buruk bagi masyarakat di sekitar kawasan industri PT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Beji sebagai pusat Kota Depok, Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menghadapi persaingan industri pada abad

Lebih terperinci

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO Oleh DIDIK YULIANTO A34202008 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTIT UT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar (Wakil Menteri Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan meningkatkan sistem ekonomi pada daerah tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian

2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian ABSTRAK Hotel VUE PALACE merupakan salah satu hotel berbintang 3 di kota Bandung yang baru diresmikan pada tanggal 6 Maret 2007. Hotel ini memiliki 59 buah kamar. Sebagai industri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang 12 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang Kegiatan magang berlangsung sekitar tiga bulan (Tabel 1) dimulai pada bulan Februari dan berakhir pada bulan Mei Tabel 1 Kegiatan dan Alokasi Waktu Magang Jenis Kegiatan

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali

Lebih terperinci

KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA

KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di konsultan lanskap Oemardi_Zain (OZ) yang berlokasi di Perumahan Menteng Asri, Blok BE No. 2 Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A

ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A34203009 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman merupakan fasilitas publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota, yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial dan memperindah

Lebih terperinci