PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN RINGKASAN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN RINGKASAN SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN RINGKASAN SKRIPSI Oleh: Fathikah Fauziah Hanum NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN Oleh Fathikah Fauziah Hanum dan Prof. Dr. Abdul Gafur DA ABSTRAK Tulisan ini berdasarkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: (1) tahapan pemanfaatan internet dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pembelajaran Pkn, (2) kelayakan/kualitas media web, (3) efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate). Subjek uji coba kelompok kecil (10 siswa kelas XI) untuk mengetahui efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Instrumen pengumpulan data adalah berupa soal tes dan dianalisis dengan statistik deskriptif juga yaitu dengan membandingkan nilai rerata pretest dan posttest serta dilakukan uji-t untuk mengetahui signifikansi perbedaan nilai pretest dan posttest. Media web dikatakan efektif apabila nilai rata-rata posttest lebih tinggi dari pada nilai rata-rata pretest dan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) internet dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis web di SMA N 1 Banguntapan melalui tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi, (2) media web yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validasi ahli materi PKn, ahli media, dan penilaian peserta didik, kelayakannya termasuk dalam kategori baik, (3) media web yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan tes hasil belajar pada uji coba kelompok kecil, terjadi peningkatan rerata nilai pretest (67,11) ke posttest (80,85), sehingga peningkatan mencapai 20,47%, serta peningkatan tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636 yang bisa dikatakan signifikan. Kata Kunci: pengembangan, pembelajaran PKn, media web I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pembelajaran adalah adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003). Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri. Untuk menjadikan peserta didik mengembangkan potensi 1

3 dirinya untuk memiliki beberapa keterampilan seperti yang disebutkan dalam Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2013 tersebut terjadi dalam pembelajaran. Pembelajaran bisa dikatakan sebagai suatu proses belajar mengajar. Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 39), terdapat beberapa komponen dalam proses belajar mengajar antara lain meliputi, tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media atau alat peraga, sumber dan evaluasi. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Dewasa ini media memegang peranan penting di dalam membantu tercapainya proses belajar mengajar. Dunia sekarang boleh dikatakan adalah dunia yang hidup dengan media. kegiatan belajar mengajar sekarang telah bergerak menuju dikuranginya penyampaian dengan ceramah, dan berpindah dengan digunakannya banyak media (Abdul Gafur. 1986: 110). Media berkaitan dengan teknologi, dan selalu mengalami perkembangan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman pula. Di era globalisasi ini salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi. Saat ini manusia benar-benar berada dalam suatu masyarakat informasi. Pemindahan sejumlah informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dapat dilakukan dengan sangat cepat, demikian pula dengan dari perusahaan kecil keperusahaan raksasa. Peneliti dari seluruh penjuru dunia mendapatkan dirinya bekerja dalam suatu lingkungan jaringan, yang secara langsung dapat mengakses kerja dari rekan kerja di tempat lain, suatu perpustakaan virtual yang memiliki ribuan volume paper dan buku. Sekelompok grup dapat melaksanakan diskusi satu sama lainnya tanpa perlu berpindah lokasi fisik (Hamzah & Nina, 2011: 65). 2

4 Hal tersebut menunjukkan teknologi informasi perkembanganannya sangat pesat. Salah satunya perkembangan teknologi informasi dalam bidang internet. Menurut Hamzah & Nina (2011: 104), salah satu media penyebaran informasi yaitu internet. Internet menurut Kadir (2003) merupakan sebuah jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Selain itu internet adalah kumpulan jaringan komputer sehingga pemakai dapat berbagi informasi dengan sumber-sumber yang lebih luas. Hariningsih (2005: 136) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat terutama dalam bidang internet secara langsung mampu menggeser bahkan mengubah sistem dan pola hidup manusia, perkembangan tersebut memicu munculnnya aspek-aspek sosial yang dapat dikatakan baru, atau aspek-aspek sosial lama yang muncul dengan cara baru. Salah satu dari aspek tersebut antara lain sebagai berikut, Setelah berkembangnya internet, sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi kendala yang utama. Internet merupakan jembatan penting untuk masuk dalam kancah dunia, dan komunikasi dewasa ini telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu pemanfaatannya adalah dalam bidang pendidikan misalnya muncul media baru yaitu media yang berbasis internet (online). Keberadaan internet memberikan solusi baru terhadap perkembangan dunia pendidikan, sampai saat ini tidak terhitung media pembelajaran yang berbasis internet, seperti portal, forum, blog, web atau jenis media e-learning lainnya. Selain itu pendidikan di Indonesia menuntut peserta didik untuk belajar secara aktif sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Hal tersebut terjadi juga dalam setiap mata pelajaran, tidak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hasil observasi di kelas XI IPA 3 SMA N 1 Banguntapan pada bulan Juli Tahun 2013, menunjukkan saat pembelajaran siswa lebih banyak diam dan kadang sibuk dengan gadget-nya atau hal lain saat guru menerangkan materi PKn di depan kelas (metode ceramah), guru kebanyakan menggunakan metode 3

5 ceramah Terlihat kurangnya minat siswa pada pelajaran PKn. Permasalahan tersebut ada kaitannya dengan media pembelajaran (Fathikah Fauziah H. 2013: 14). Kurangnya penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran tersebut membuat pembelajaran kurang efektif, karena media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk menyerap materi yang disampaiakan dan keaktifan belajar siswa. Media pembelajaran PKn sebagai salah satu ranah ilmu sosial dalam pembelajaran memang sulit dalam pemilihan media pembelajaran, menurut pendapatnya Etin Solihatin (2012:183) media pembelajaran pengetahuan sosial masih sering terabaikan dengan berbagai macam alasan, diantaranya terbatasnya waktu untuk membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat, tidak adanya dana dan lain sebagainya. Agar materi tersebut menarik sehingga memotivasi peserta didik belajar mandiri, maka materi dikembangkan menggunakan teknologi informasi komunikasi dengan menempatkannya pada media website yang terkoneksi dengan internet yang mana manfaat media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan (Kemp & Dayton dalam Arsyad, 2003). Penelitian dan pengembangan sebelumnya yaitu Pengembangan pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA oleh Zunalia Danung Pratiwi (2013), Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) media blog yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validitas ahli materi PKn, ahli media dan penilaian peserta didik, kelayakannya mencapai rerata skor 3,99 (termasuk dalam kategori baik) dari skala 5. (2) media blog yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan hasil tes belajar. Pada uji coba kelompok kecil nilai ratarata pretest adalah 47,7 dan post-test 86,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 45,07%. Pada uji coba lapangan nilai rata-rata pre-test adalah 52,6 dan post-test 89,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 41,09%. 4

6 Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis internet (online) dalam bentuk blog efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Penelitian dan pengembangan lainnya yaitu tentang pengembangan media pembelajaran berbasis komputer untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP oleh Imam Mu adin (2009) menghasilkan produk berupa kepingan CD, program software pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash professional 8 atau flash MX Hasil pengembangan tersebut menunjukkan hasil bahwa produknya efektif digunakan dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan kedua hasil penelitian dan pengembangan tersebut maka media pembelajaran PKn berbasis internet perlu dikembangkan, salah satunya dalam bentuk web, sehingga diharapkan penggunaan media web sebagai salah satu media pembelajaran PKn selain akan menarik minat peserta didik untuk belajar aktif juga dapat diakses siswa diluar jam belajar di sekolah. Isi web dilengkapi dengan teks, gambar, audio, animasi dan bahkan beberapa multimedia yang akan menjadi lebih interaktif. Bahan ajar yang dikemas sebagai media belajar berbasis web merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sistem e-learning tidak hanya mampu menyajikan materi belajar secara lebih menarik dan up to date tetapi juga memungkinkan adanya unsur interaktif dan umpan balik antara guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang dilakukan guru akan lebih bervariasi dan siswa lebih banyak aktif dalam belajar. Media web ini diharapkan juga dapat menjadi sarana peserta didik menampilkan perannya sebagai warga Negara yang baik. Hal tersebut sejalan dengan banyaknya SMA yang mendukung pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya internet. Berdasarkan hasil observasi oleh Fathikah Fauziah Hanum (2013: 12) di SMA N 1 Banguntapan yang beralamatkan di Dusun Ngenthak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, pada bulan Juli-Agustus 2013 diperoleh hasil bahwa sekolah tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan fasilitas internet dan wifi (wireless fidelity). Selain itu internet juga sudah tidak asing lagi di kalangan siswa. Apalagi sekarang internet semakin mudah diakses melalui smartphone yang semakin merebak di setiap kalangan termasuk siswa SMA. Dari 5

7 hasil observasi juga terlihat hampir seluruh siswa telah memiliki smartphone atau tablet sebagai gadget yang digunakan sehari-hari. Gadget ini umumnya tersambung dengan internet. Sehingga dengan adanya fasilitas komputer lengkap dan wifi di sekolah memungkinkan siswa mengakses internet dengan mudah melalui komputer ataupun notebook bahkan gatget-nya. Fasilitas wifi di SMA tersebut sayangnya belum mampu dimanfaatkan oleh guru secara baik. Internet lebih banyak digunakan untuk mengakses media sosial (facebook, twitter, yahoo messenger). Keadaan menjadi ironis saat minat siswa dalam mengakes internet tinggi namun belum ada media pembelajaran yang mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang efektif dengan memanfaatkan internet.yang memungkinkan siswa mengakses internet melalui komputer ataupun notebook bahkan gatgetnya. Perlu adanya penyusunan media pembelajaran berbasis web yang dapat mereka akses melalui internet dimanapun dan kapanpun. Melalui media pembelajaran tersebut diharapkan pemanfaatan internet oleh siswa dalam pembelajaran semakin maksimal dan berkualitas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka media pembelajaran berbasis internet dapat digunakan dalam pembelajaran tidak langsung atau tanpa adanya tatap muka antara guru dan peserta didik di manapun dan kapanpun tanpa harus menunggu waktu belajar di sekolah yang dapat dipergunakan oleh peserta didik untuk memperdalam pengetahuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Cara yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menyusun media pembelajaran berbasis web melalui jaringan internet sebagai upaya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran. II. KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 43), yang dimaksud media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat 6

8 bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses belajarmengajar yang menjurus kepada pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Rudi Susilana (2008: 8) terkait dengan fungsi media pembelajaran, media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran, media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran tersebut, media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan, media pembelajaran berfungi untuk meningkatkan proses belajar. Sedangkan manfaat dari media pembelajaran yang dijelaskan oleh Arief Sadiman (2010: 17) antara lain sebagai berikut: memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua media tersebut cocok untuk mengajarkan semua materi pelajaran dan untuk semua siswa. Media tersebut harus dipilih secara cermat agar dapat digunakan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran (Abdul Gafur, 2012: 104). Maka dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan beberapa kriteria. Secara umum kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan media menurut Etin Solihatin (2012: 197) adalah, tujuan, sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan, konteks penggunaan dan mutu teknis. B. Media Pembelajaran Berbasis Web Media pembelajaran berbasis web berkaitan dengan pembelajaran elektronik atau sering disebut e-learning. Zainal Aqib (2013: 59) menafsirkan e- learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu, e- learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. 7

9 Konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut suatu e-learning. E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik dengan salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer yang memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif dalam penelitian ini disebut pembelajaran berbasis web. Rusman (2013: 335) menjelaskan pembelajaran berbasis web atau yang popular dengan sebutan web-based education (WBE) atau kadang disebut e- learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web. Pembelajaran berbasis web merupakan pengembangan dari model e- learning. Penggunaan web sebagai media pembelajaran adalah pada prinsipnya web digunakan sebagai bahan ajar. Lu mu Tasri (2011) menjelaskan bahan ajar berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan, dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar sering juga disebut bahan ajar berbasis internet atau bahan ajar on line. Terdapat tiga karakteristik utama yang merupakan potensi besar bahan ajar berbasis web, yakni: (1) Menyajikan multimedia, (2) Menyimpan, mengolah (3) Menyajikan infromasi dan hyperlink. Karena sifatnya yang on line, maka bahan ajar berbasis web mempunyai karakteristik khusus sesuai dengan karakteristik web itu sendiri. Web memiliki karakteristik tertentu yang memang harus diperhatikan agar web tersebut pantas dan baik digunakan sebagai media pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Herman Dwi Surjono (2011: 7) web yang baik harus memenuhi beberapa kriteria diantarnya. (1) Konsistensi layout, naviagasi, teks, background. (2) indikator 8

10 halaman. (3) teks harus ringkas/padat, bullets, font jelas, warna kontras, garis bawah hanya untuk links. (4) gambar harus relevan, caption dekat, resolusi dan ukuran proposional. (5) audio, video dan animasi harus meaningful, relevant, simple dan short segments. C. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Merujuk pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, maka Pendidikan Kewarganegaraan adalah:...mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Menurut Sartono Kartodirdjo dalam Cholisin (2000), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki visi sebagai nation and character building. Yakni membangun karakter manusia Indonesia yang Pancasilais, karena ideologi Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia. Selain berdimensi identitas, Pancasila juga berdimensi humanitas (sila kedua dan keempat) dan universalitas. PKn memiliki beberapa misi, yaitu yang pertama PKn sebagai pendidikan politik, yang berarti program pendidikan ini memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang memiliki tingkat kemelekan politik (political literacy) dan kesadaran berpolitik (political awareness), serta kemampuan berpartisipasi politik (political participation) yang tinggi. Kedua, PKn sebagai pendidikan nilai (value education), yang berarti melalui PKn diharapkan tertanam dan tertransformasikan nilai, moral, dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara kepada diri siswa, sehingga mendukung bagi upaya nation and character building. Yang ketiga, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, yang berarti melalui PKn diharapkan dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan rasa kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga mereka lebih mencintai, merasa bangsa, dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Keempat, PKn sebagai pendidikan hukum, yang berarti bahwa program pendidikan ini diarahkan untuk membina siswa sebagai warga negara yang memiliki kesadaran hukum yang tinggi, yang 9

11 menyadari akan hak dan kewajibannya, dan yang memiliki kepatuhan terhadap hukum yang tinggi. Kelima, PKn sebagai pendidikan multikulural (multicultural education), yang berarti PKn diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan sikap toleran siswa dan mahasiswa untuk hidup dalam masyarakatnya yang multikutural. Dan yang keenam PKn sebagai pendidikan resolusi konflik (conflict resolution education), yang berarti PKn membina siswa dan mahasiswa untuk mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif (Bunyamin Maftuh, 2008: 137). Selain itu PKn memiliki tujuan. Adapun tujuan dari pendidikan kewarganegaraan menurut Lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006 agar para peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. 2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4) Berinteraksi secara langsung dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mencapai tujuan tersebut menurut Cholisin (2005), cakupan materi PKn persekolahan dapat dikembangkan meliputi: (1) Manusia sebagai Zoonpoliticon, (2) Nilai, norma dan moral, (3) Norma-norma dalam masyarakat, (4) Bangsa dan Negara, (5) Konstitusi, (6) Lembaga lembaga politik, (7) Kewarganegaraan, (8) Sistem politik demokrasi, (9) Negara hukum dan penegakkannya, (10) HAM, (11) Peranan Indonesia dalam Hubungan Internasional dan, (12) Identitas Nasional. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga tertuang dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, Pancasila serta Globalisasi. 10

12 III. METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan pengembangan ini adalah produk perangkat lunak (software) pembelajaran berupa media web. Model pengembangan pada penelitian ini mengikuti model pengembangan yang diadaptasi dari model desain instruksional ADDIE yang meliputi tahap analisis (analysis), desain (design), pengembangan (develop), implementasi (implement) dan evaluasi (evaluate) B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni, tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Banguntapan. C. Prosedur Pengembangan Prosedur pembuatan media pembelajaran berbasis web mata pelajaran PKn akan disesuaikan dengan model pengembangan dan dibuat melalui tahapan di bawah: 1. Analisis (Analysis) Tahap analisis mencakup dua kegiatan, yaitu analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Pada tahap analisis masalah ini dilakukan investigasi terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di lapangan dan mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan pada tahap analisis komponen pembelajaran ini mencakup analisis tujuan pembelajaran/kompetensi, analisis situasi pembelajaran, analisis peserta didik, dan analisis isi pembelajaran. 2. Desain (Design) 11

13 Tahap desain mencakup: a. Penyusunan kerangka struktur media pembelajaran berbasis web. b. Penentuan sistematika penyajian materi, ilustrasi, dan visualisasi. c. Penulisan draf produk awal media pembelajaran web dan pembuatan story board. 3. Pengembangan (Develop) Pada tahap pengembangan produk ini dilakukan pembuatan dan perakitan halaman web, yang mencakup penulisan teks, pemasangan gambar, pemasangan video, pembuatan milis, hyperlink serta pembuatan dan pemasangan soal. Selain itu dilakukan evaluasi formatif yaitu validasi materi dan media oleh ahli materi dan ahli media, untuk mengetahui apakah media tersebut layak diterapkan atau diujicobakan dalam pembelajaran di kelas. Sehingga nanti akan didapat saran untuk memperbaiki media web sebelum diterapkan atau diujicobakan di lapangan. 4. Implementasi (Implement). Tahap implementasi yaitu memanfaatkan atau menggunakan paket pembelajaran tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui kelayakan dengan melihat tanggapan guru dan siswa. Selain itu untuk mengetahui efektivitas media tersebut maka akan dilakukan pretest dan posttest dalam uji coba terbatas pada siswa. 5. Evaluasi (Evaluate) Tahap evaluasi sudah dilakukan saat tahap pengembangan dan implementasi. Tahap evaluasi di sini meliputi internal and external evaluation (Piskurich dalam Abdul Gafur, 2012: 40). Evaluasi internal (istilah lain dari evaluasi formatif) dilaksanakan untuk mengetahui kualitas produk. Hasil evaluasi formatif digunakan sebagai umpan balik untuk mengadakan perbaikan. Evaluasi fomatif dalam penelitian ini adalah validasi dari ahli materi PKn dan ahli media serta penilaian dari guru PKn dan peserta didik. Evaluasi eksternal (evaluasi sumatif) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah diajarkan. 12

14 Hal ini berarti untuk mengetahui efektivitas media web dalam meningkatkan hasil belajar. D. Validasi dan Subjek Uji Coba Validasi adalah suatu proses uji coba dan merevisi paket pengajaran yang telah dikembangkan (Abdul Gafur, 1986: 121). Dalam penelitian ini validasi merupakan proses evaluasi yang dilakukan di tahap pengembangan dan implementasi. Proses evaluasi tersebut meliputi evaluasi internal (formatif) dan evaluasi eksternal (sumatif). Evaluasi Internal dilakukan dalam bentuk validasi materi dan media pembelajaran web serta uji coba produk untuk mengetahui penilaian dari guru PKn dan peserta didik. Evaluasi eksternal (evaluasi sumatif) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah diajarkan. Hal ini berarti untuk mengetahui efektivitas media web untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini digunakan tes hasil belajar untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran berbasis web. E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain kuesioner (angket), soal tes dan dokumentasi. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang validitas kelayakan media web yang dapat dilihat dari dari validasi oleh ahli materi PKn, validasi oleh ahli media, dan penilaian guru serta peserta didik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup yang berupa ceklist. Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Ahli Materi PKn No Aspek Penilaian Kriteria Jumlah Butir 1 Pembelajaran Kesesuaian indikator, tujuan, dan materi pembelajaran 3 dengan SK/KD Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 7 Siswa dapat termotivasi 2 2 Materi Kelengkapan materi 2 Keakuratan Materi 5 Teknik Penyajian materi 5 Kesesuaian evaluasi 1 Kesesuaian Bahasa 1 Kualitas Interaksi 1 Jumlah Butir 26 13

15 Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Ahli Media No Aspek Penilaian Kriteria Jumlah Butir 1 Tampilan Kualitas Tampilan 5 2 Isi Kelengkapan materi 3 Keakuratan Materi 2 Teknik Penyajian materi 3 Kesesuaian evaluasi 1 3 Bahasa Kesesuaian Bahasa 4 4 Interaktivita s Kualitas Interaksi 2 Jumlah Butir 20 Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Validasi oleh Guru No Aspek Penilaian Kriteria Jumlah Butir 1 Tampilan Kualitas Tampilan 4 2 Isi Kesesuaian materi dengan indikator 1 Kesesuaian indikator denggan tujuan pembelajaran 1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK/KD 1 Keakuratan Materi 3 Teknik Penyajian materi 4 Kesesuaian evaluasi 1 3 Bahasa Kesesuaian Bahasa 3 4 Interaktivitas Kualitas Interaksi 2 Jumlah Butir 20 Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Tanggapan Peserta didik No Aspek Penilaian Kriteria Jumlah Butir 1 Pemahaman Bahasa, kata/kalimat dalam web mudah dipahami. 1 Materi mudah dipahami 3 2 Tampilan dan Kualitas Interaksi 3 Minat Siswa dan Kemenarikann Media Penggunaan web mudah dipahami 1 Tampilan halaman Judul, menu utama, 6 background, warna, teks, gambar,video, animasi dan tampilan template menarik Media menarik, tidak membosankan, up to date, 3 Minat siswa menggunakan media 4 Jumlah Butir 19 Soal tes dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar yang digunakan untuk memperoleh data tentang efektivitas media web. Soal tes ini didasarkan pada rencara pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan analisis dokumen pada penelitian ini adalah dengan menganalisis dokumendokumen yang ada seperti, silabus, RPP dan pengambilan gambar saat ujicoba produk. 14

16 F. Teknis Analisis Data Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kualitas/kelayakan dan efektifitas media web. Untuk mengetahui kualitas/kelayakan media web dianalisis dari data yang diperoleh dari penilaian kelompok reviewer yang terdiri dari dosen ahli, guru dan siswa. Data yang berupa masukan, koreksi saran dan kritik terhadap produk yang dihasilkan, kemudian diseleksi relevansinya oleh peneliti dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing. Saran yang dianggap relevan selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk merevisi produk. Kemudia data yang diperoleh melalui angket untuk ahli, guru dan angket untuk siswa yang berupa skala Likert dianalisis dengan pengubahan hasil data berupa pengisian chek list menjadi data kuantitatif berupa skor dengan menggunakan skala Likert. Kemudian menghitung jumlah total skor pada tiap aspek dan dikonversikan kembali menjadi kategori kualitas web sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai kualitas web. Untuk melihat kefektifan media pembelajaran ini menurut Suharsimi Arikunto (2007: 395), data yang terkumpul berupa nilai tes awal (pretest) dan nilai tes kedua (posttest). Tujuan peneliti adalah membandingkan dua nilai dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara kedua nilai tersebut secara signifikan. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test) IV. HASIL PENELITIAN Hasil awal pada penelitian ini adalah tersusunnya produk (media pembelajaran) yang berupa web e-learning PKn dengan materi Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional dengan alamat Media pembelajaran ini berisi materi PKn dengan standar kompetensi Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional. Web ini disajikan dengan pilihan menu home, pendahuluan (yang 15

17 berisi tentang standar kompetensi, dan petunjuk pemakaian), materi (tedapat sub menu Hubungan Internasional, Perjanjian Internasional, Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan konsuler, Peranan Organisasi Internasional yang terdiri dari sub menu Organisasi Internasional, ASEAN, AA, dan PBB), Evaluasi (berisi soal kuis), Penutup (terdapat sub menu penulis dan referensi). Media pembelajaran berbasis web yang dibuat oleh pengembang tersebut masih jauh dari kesempurnaan dan diperlukan uji kelayakan untuk memperoleh masukan demi kesempurnaan media pembelajaran ini. Maka dilakukan validasi materi oleh ahli materi dan validasi media oleh ahli media kemudian uji coba terbatas kepada 1 orang guru PKn kelas XI dan 10 siswa SMA Negeri 1 Banguntapan kelas XI. Ahli materi yang memberikan penilaian dan saran terhadap media pembelajaran berbasis web adalah Dosen yang berkompeten dalam bidangnya yaitu Chandra Dewi P., LLM., yaitu dosen yang mengampu mata kuliah Hubungan Internasional dan Hukum Internasional. Tabel 5. Presentase Skor Penilaian Ahli Materi terhadap Media Web Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor Presentase Skor Pembelajaran SB (5) ,33% B (4) 9 36 C (3) 2 6 K (2) 1 2 SK (1) 0 0 Materi SB (5) ,14% B (4) 9 36 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Selain itu, dosen ahli materi tersebut menyatakan bahwa media ini layak untuk digunakan atau uji coba di lapangan dengan revisi dan saran, saran untuk perbaikan web tersebut adalah perlu pemberian motivasi untuk siswa, sehingga pembelajaran mandiri/individu menjadi menarik untuk siswa. Hasil Validasi Media oleh Ahli Media terhadap Media Pembelajaran berbasis Web. Ahli media yang memberikan penilaian dan saran terhadap media 16

18 pembelajaran berbasis web adalah Dosen yang berkompeten dalam bidangnya yaitu Halili Hasan, S.Pd., dosen yang mengampu mata kuliah Teknologi Informatika. Tabel 6. Presentase Skor Penilaian Ahli Media terhadap Media Web Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor Presentase Skor Tampilan SB (5) % B (4) 3 12 C (3) 0 0 K (2) 1 2 SK (1) 0 0 Isi SB (5) ,67% B (4) 4 16 C (3) 1 3 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Bahasa SB (5) % B (4) 2 8 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Interaktivitas SB (5) % B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Selain itu, dosen ahli media tersebut menyatakan bahwa media ini layak untuk digunakan atau uji coba di lapangan dengan revisi dan saran, saran untuk perbaikan web tersebut adalah sebagai berikut: a. Konten dalam moving slides sebaiknya berbeda dengan konten pada halaman utama/pages b. Instruksi penggunaan media/web untuk pembelajaran belum ada. Sebaiknya dipasang di widget area (Menggunakan arbitrary text). c. Daftar referensi setiap materi disertakan Hasil penilaian dari guru SMA Negeri 1 Banguntapan terhadap media pembelajaran berbasis web. Guru PKn yang memberikan penilaian terhadap media pembelajaran berbasis web adalah guru SMA Negeri 1 Banguntapan yang mengampu mata pelajaran PKn kelas XI yaitu Bapak Rifa i MM. 17

19 Tabel 7. Presentase Skor Penilaian Guru Terhadap Kualitas Media Web Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Presentase Skor Skor Tampilan SB (5) % B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Isi SB (5) ,36% B (4) 2 8 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Bahasa SB (5) ,33% B (4) 1 4 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Interaktivitas SB (5) % B (4) 0 0 C (3) 0 0 K (2) 0 0 SK (1) 0 0 Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI Terhadap Media Pembelajaran Berbasis Web yaitu dari hasil uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas XI IPA dengan menambil sampel secara random sebanyak 10 siswa. Setelah dipilih sebelum diberikan perlakukan dilakukan pretest. Setelah itu diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media web dan kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui efektifitas produk pengembangan media web. Tabel 8. Presentase Skor Tanggapan Siswa terhadap Kualitas Web Aspek Kategori Jumlah (n) Jumlah Skor Presentase Skor Kemudahan Pemahaman SS (5) % S (4) R (3) TS (2) 0 0 STS (1) 0 0 Tampilan dan Kualitas Interaksi Minat dan Kemenarikann terhadap Media SS (5) ,33% S (4) R (3) 7 21 TS (2) 0 0 STS (1) 0 0 SS (5) ,3% S (4) R (3) TS (2) 0 0 STS (1)

20 berikut: Selain itu siswa juga memberikan saran untuk perbaikan Web sebagai a. Web perlu dilengkapi dengan map maping. b. Web perlu ditambah dengan animasi. c. Kalau bisa di-upload e-book supaya bisa di-download oleh siswa Selain dilakukan uji kelayakan terhadap kualitas media pembelajatan berbasis Web ini dilakukan uji efektivitas kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran berbasis web ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil evaluasi tersebut dibandingkan dengan hasil siswa sebelum menggunakan media pembelajaran. Tabel 12. Daftar Nilai Pretest dan Postest No NIS Nama Pretest Postest Marista Heni Widiasari 88,57 85, Muhammad Rosyed Ridlo 51,43 71, Muhammad Satria Amandita 62,86 77, Nitia Awalindah 71,43 82, Nurfitayanti Rokhimawati 77,1 82, Prillia Dirgantari 91,4 88, Rahastri Fajar Puspasari 80 85, Reno Dias Anggara Purba 71, Ridwan Nata Permana 68,86 77, Sabella Nisa Adelia Rifai 80 77,1 Rata-rata 67,11 80,85 Data dari tabel 12. menunjukkan nilai rata-rata pretest siswa adalah 67,11 dengan nilai terendah 51,43 dan nilai tertinggi 91,4. Sedangkan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis web ini mendapatkan nilai rata-rata posttest 80,85 dengan nilai terendah 77,14 dan tertinggi 88,57. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn dengan materi Hubungan Internasional, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Fasilitas internet dapat dimanfaatkan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn di SMA N 1 Banguntapan yaitu dengan prosedur/tahapan (1) analysis yang berupa analisis masalah dan kebutuhan pembelajaran. (2) design adalah penyusunan 19

21 kerangka struktur media web, penentuan sistematika penyajian materi, ilustrasi, dan visualisasi, serta penulisan draf produk awal media pembelajaran web dan pembuatan story board. (3) develop yaitu pembuatan dan perakitan halaman web, yang mencakup penulisan teks, pemasangan gambar, pemasangan video, pembuatan milis, hyperlink serta pembuatan dan pemasangan soal. (4) implement adalah memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. (5) evaluate dilakukan evaluasi formatif dan sumatif. Dari tahapan tersebut dihasilkan produk media pembelajaran berbasis web yang dapat diakses pada alamat 2. Media pembelajaran berbasis web materi Hubungan Internasional layak digunakan dalam pembelajaran PKn jika dilihat dari kualitasnya menurut beberapa validasi, sebagi berikut: a. Validasi ahli materi jika dilihat dari segi kualitas materi dan pembelajaran. Penilaian ahli materi pada aspek materi dengan persentase 87,14% (termasuk dalam kategori sangat baik). Aspek pembelajaran 73,33% (kategori baik). Ahli materi juga menyatakan bahwa media web layak diterapkan atau diujicobakan di lapangan dengan saran dan revisi. b. Validasi ahli media jika dilihat dari segi isi, tampilan, bahasa dan interaktivitas dengan presentase pada aspek tampilan 76% (kategori baik), aspek isi 86,67% (sangat baik), aspek bahasa 90% (sangat baik), dan aspek interaktivitas 100% (sangat baik). Ahli media juga menyatakan bahwa media web layak diterapkan atau diujicobakan di lapangan dengan saran dan revisi. c. Penilaian oleh guru PKn kelas XI dapat dilihat bahwa penilaian media sangat baik pada semua aspek. tampilan dengan persentase 100%. Aspek isi 96,36%. Aspek bahasa 66,67% dan pada aspek interaktivitas dengan presentase 100%. d. Hasil tanggapan siswa dapat dilihat bahwa penilaian siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Banguntapan cenderung setuju (baik) pada semua aspek dengan rincian persentase pada aspek kemudahan pemahaman sebesar 79% (kategori baik), pada aspek tampilan dan kualitas interaksi sebesar 20

22 80,33% (kategori baik) dan pada aspek minat dan kemenarikann media sebesar 78,3% (kategori baik). 3. Media pembelajaran berbasis web efektif dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa Kelas XI di SMA N 1 Banguntapan dengan terjadinya peningkatan rerata hasil belajar mencapai 20,47%, serta peningkatan tersebut bisa dikatakan signifikan dengan t empirik 2,7636, dengan demikian maka media pembelajaran berbasis web efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis web ini untuk mengatasi kesulitan dalam penyampaian materi yang banyak dan padat dan waktu yang kurang untuk menyampaikan secara langsung, sehingga memungkinkan siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri yang terarah di luar kelas. 2. Bagi Siswa Siswa dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis web ini untuk mempelajari mengenai materi Hubungan Internasional secara mandiri dimanapun berada, karena bisa diakses di luar jam pelajaran. Siswa juga bisa langsung mengakses melalui gadget-nya. 3. Bagi Sekolah Sekolah dapat mengoptimalkan media pembelajaran web ini dalam proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana komputer yang berbasis internet. Serta melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas tersebut. 4. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain dapat melakukan penyusunan media pembelajaran berbasis web dengan menggunakan program lain seperti moodle, jomla, druppal, macromedia flash dan lain-lain. Materi yang diangkat juga dapat berbeda 21

23 untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik. Selain itu, dapat dilakukan penelitian lanjutan yaitu uji coba dalam pembelajara VI. DAFTAR PUSTAKA Abdul Gafur. (1986). Disain Instruksional. Solo: Tiga Serangkai.. (2012). Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak. Arief S. Sadiman dkk. (1984). Media pendidikan. Jakarta: Rustekom Dikbud. dkk. (2011). Media pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Ariesti Hadi S., (2003). Multimedia interaktif dengan flash Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. (2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Azhar Arsyad. (2006). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.(2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Bunyamin Maftuh. (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Educationist (Vol. II Nomor 2). Hlm Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto. (2013). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Cholisin (2000). IKN PKN. Jakarta : Universitas Terbuka.. (2005). Struktur Keilmuan PPKN. Disampaikan sebagai Makalah Pendamping pada Seminar dan Lokakarya Nasional di Perguruan Tinggi, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Daryanto. (2010). Media pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media. Eko Putro Widodo. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 22

24 Fathikah Fauziah Hanum. (2013). Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Lokasi SMA N 1 Banguntapan. Laporan KKN/PPL. FIS. UNY Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah & Nina. (2011). Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelqjaran. Jakarta: Bumi Aksara Hariningsih. (2005). Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Herman Dwi Surjono. (2011). Pengembangan Web Pembelajaran. Diakses dari pada tanggal 20 Januari 2014, Jam WIB. Husein Umar. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers. Imam Mu adin. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP. Tesis. Program Pascasarjana UNY. Kholid Fathoni. (2013). Teknologi WEB. Diakses dari its.edu/~kholid/pjj/teknologi-web/bulan1/materibulan pdf. pada tanggal 28 Juni 2014, Jam WIB. Lu mu Tasri. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek (Nomor 2). Made Weda. (2012). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran Penggunaan dan Pembuatan. Bandung: Sinar baru. Nor Endrartif Noery. (2007). Pengembangan Web Pembelajaran Matakuliah Perkembangan Peserta Didik. Tesis. Program Pascasarjana UNY. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pujiriyanto. (2012). Teknologi untuk Pengembangan Media dan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press. 23

25 Rahmat Hidayat. (2010). Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : Elex Media. Riduwan. (2010). Skala pengukuran variable-variabel penelitian. Bandung: alfabeta Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajran: Hakikat, pengembangan, Pemanfaatn dan Penilaian. Bandung: FIP Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Rusman, Deni kurniawan, & Cepi Riyana. (2012). Pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada. Smaldino, Sharon e., lowther, Deborah. (2011). Instructional technology & media for learning (teknologi pembelajaran dan media untuk belajar penerjemah arif rahman). Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sutirman. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Web Mata Kuliah Managemen Kearsipan. Tesis. Program Pascasarjana UNY. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wahyu Gunawan. (2010). Kebut Sehari Jadi Webmaters. Yogyakarta : Genius Publisher. Zainal Aqib. (2013). Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya. Zunalia Danung Pratiwi. (2013). Pengembangan pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA. Skripsi. FIS UNY. 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Fasilitas internet dapat dimanfaatkan dalam pengembangan media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Fasilitas internet dapat dimanfaatkan dalam pengembangan media BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn dengan materi Hubungan Internasional, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran) yang berupa web e-learning PKn dengan materi Hubungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembelajaran) yang berupa web e-learning PKn dengan materi Hubungan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil awal pada penelitian ini adalah tersusunnya produk (media pembelajaran) yang berupa web e-learning PKn dengan materi Hubungan Internasional dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (researce and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) DI SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka media pembelajaran yang dikembangkan menurut hasil validasi dan uji coba produk dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Diskripsi Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pengembangan media e- learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif

Lebih terperinci

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga   - ABSTRAK D030 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Riyana Fathiyati 1, Runtut Prih

Lebih terperinci

PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI

PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI PEMBUATAN CD PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI Nur Rahmania Fitriastuti, Esti Wahyu Widowati, &Agus Mulyanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRAK PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG Yuliana FH Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau disebut Research and Development (R&D). Metode R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP Rizki Wahyu Hakiki Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS RizkiWahyuHakiki@gmail.com Abstrak Pemilihan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO Oleh : Dafit Kurniawan Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA UNTUK KELAS XI SMA NEGERI 2 WATES Rosyid Supriadi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta erozzyid@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap

ABSTRAK. Kata kunci: Media animasi interaktif, depresiasi aset tetap PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI DEPRESIASI DAN AKUMULASI DEPRESIASI ASET TETAP DI SMK NEGERI SURABAYA Ela Dina Erliawati Program Studi Pendidikan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran IPS tema. proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII.

BAB V PENUTUP. pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran IPS tema. proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6 pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS II SD NEGERI 02 MEDAYU KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS II SD NEGERI 02 MEDAYU KABUPATEN PEMALANG PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA TEMA LINGKUNGAN KELAS II SD NEGERI 02 MEDAYU KABUPATEN PEMALANG Ali Fakhrudin 1, Arini Uly Inayati 2 1 Pascasarjana PGSD Universitas Sebelas Maret, 2 SD Negeri 02

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 ) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH DAN AUTOPLAY MEDIA STUDIO DALAM PEMBELAJARAN YANG BERBASIS INQUIRY PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII SMP Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA Suyono 1),Maison ), Nehru 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika PMIPA FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk tersebut. Produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto Panji Sasmito, Wahyu Herwanto; Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dengan Serious Game Mata Pelajaran Kimia PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIV, Nomor 2, Tahun 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INFLUENCE OF LEARNING INTERACTIVE

Lebih terperinci

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN BERBANTU CABRI II PLUS 1.4 DAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI Annafi Arrosyida dan Suprapto, M.T Program Studi Pend. Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK Tersedia secara online EISSN: 252-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 217 Halaman: 147 151 PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk tersebut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6 Pengembangan media pembelajaran (M Miftah Romadhon dan Sutop) 139 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6 DEVELOPMENT OF MILL MACHINING LEARNING MEDIA BASED ON ADOBE

Lebih terperinci

Kata Kunci : biologi, game edukasi, media pembelajaran.

Kata Kunci : biologi, game edukasi, media pembelajaran. PENGEMBANGAN GAME EDUKASI KLASIFIKASI HEWAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII DI SMP N 15 YOGYAKARTA Adhi Putranto Pendidikan Teknik Informatika e-mail

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Rina Izlatul Lailiyah Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Proses pengembangan media berbantuan komputer pada mata pelajaran Menggambar dengan Sistem CADD terdiri dari: a) Observasi, survei dan wawancara pada objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi serta era globalisasi merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa tak terkecuali oleh bangsa Indonesia. Jika dihadapi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS) Mohammad Safari MI Miftahul Huda 01, Sumberejo, Pabelan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK OPERASIONAL SPSS 22 (Studi Kasus Alat Bantu Belajar Analisis Data Penelitian Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIB)

PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK OPERASIONAL SPSS 22 (Studi Kasus Alat Bantu Belajar Analisis Data Penelitian Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIB) DOI: doi.org/10.21009/0305010220 PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TEKNIK OPERASIONAL SPSS 22 (Studi Kasus Alat Bantu Belajar Analisis Data Penelitian Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIB) Eko Risdianto, M.Cs

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA SKRIPSI Oleh : Ahmad Faizal NIM K4305026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk mengikuti perkembangannya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa pada masa kini maupun masa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C210001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 Elsa Novyarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri 39 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri berupa Multimedia Interaktif Sistem Regulasi untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG Sholehatul Novia 1, Widjianto 2, Sutarman 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO Oleh: Ari Zulmi Hidayat, Bambang Sudarsono, Program Studi Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memenuhi amanat UUD 1945, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut partisipasi sekolah sebagai lembaga formal untuk mempersiapkan guru dan siswanya. Hal ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATEI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DI SMKN 10 SURABAYA Eline Dina Saptia Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI Wirawan, Yussi Puspitasati; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran KKPI Materi Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka Kelas XI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Salah satu dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DAU SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DAU SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA LINGKUNGAN KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DAU SKRIPSI OLEH : TITIN KHOIRUL AMIN 201010430311446 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Rahmawati 1), Gardjito 2), Upik Yelianti 2) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22 P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22 PENGUJIAN VALIDITAS, PRAKTIKALITAS,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL INTERAKTIF MENCATAT TRANSAKSI BERDASARKAN MEKANISME DEBET/KREDIT KELAS XI SMAN 13 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL INTERAKTIF MENCATAT TRANSAKSI BERDASARKAN MEKANISME DEBET/KREDIT KELAS XI SMAN 13 SURABAYA PENGEMBANGAN MEDIA AUDIOVISUAL INTERAKTIF MENCATAT TRANSAKSI BERDASARKAN MEKANISME DEBET/KREDIT KELAS XI SMAN 13 SURABAYA Achmad Arianto Wibowo Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia dalam membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap produk yang telah dikembangkan dan implementasi media pada ujicoba terbatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan CD Interaktif Berbasis Power Point Penelitian ini menghasilkan produk CD Interaktif berbasis Power Point yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Cara mengembangkan media visual Kirigami Pop Up dengan Materi Potensi dan Sebaran Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Haris Zulvianda, Latifah Hanum, Muhamad Nazar Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 *Corresponding

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran Bahasa inggris dengan konsep media CBI berbasis Adobe Captivate. Metode dalam penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 MONGKRONG, WONOSEGORO Sri Sukaptiyah srisukaptiyah@gmail.com SD Negeri 1 Mongkrong, Karangjati, Wonosegoro,

Lebih terperinci