BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan suatu objek dengan apa adanya tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2007b). Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan perlakuan yang khusus kepada subjek penelitian dan tidak ada kelas kontrol. Penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan multimedia interaktif pada materi sistem ekskresi manusia. B. Definisi Operasional 1. Analisis kelayakan multimedia interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan dari suatu multimedia interaktif berbentuk CD yang dioperasikan dalam proses pembelajaran konsep sistem ekskresi dengan mempertimbangkan aspek-aspek kriteria penilaian multimedia interaktif. Penilaian multimedia interaktif menggunakan lembar penilaian yang telah melalui judgement dari para ahli media dan ahli materi, aspek-aspek penilaian tersebut yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Aspek media terdiri dari Techical quality (kualitas media secara teknis), Usability (kemudahan dalam pengoperasian), Elemen media tekstual dan visual (penyajian informasi yang secara nyata dapat dilihat), Elemen media audio (penyajian informasi yang secara nyata dapat didengar) dan interaktifitas (komunikasi dua arah antara multimedia dengan pengguna). Selanjutnya yaitu aspek pedagogic yang terdiri dari pembelajaran (penyajian informasi yang menunjang pembelajaran), dan standar isi (kebenaran informasi dan kesesuaian informasi dalam multimedia dengan standar kurikulum yang berlaku). 2. Multimedia interaktif yang dimaksud adalah kombinasi berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan

2 32 secara interaktif dimana pengguna mendapatkan keleluasaan untuk mengontrol multimedia tersebut dan sering digunakan di dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem ekskresi manusia bagi siswa SMA Kelas XI semester genap. Multimedia interaktif yang dianalisis yaitu yang pertama dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) berisikan materi Biologi SMA Kelas XI diterbitkan oleh suatu perusahaan di Kota Jakarta yang bergerak di bidang informatika, CD tersebut direkomendasikan oleh dinas pendidikan Jawa Barat, sedangkan multimedia interaktif yang kedua juga dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) berisikan materi Biologi SMA Kelas XI yang terdiri dari materi sistem pernafasan, sistem ekskresi dan sistem regulasi diterbitkan oleh suatu perusahan di Kota Bandung yang bergerak di bidang animasi pendidikan. CD tersebut juga direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. C. Objek dan Subjek Penelitian Kriteria pemilihan objek pada penelitian ini adalah multimedia interaktif yang sering digunakan di dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem ekskresi manusia bagi siswa SMA Kelas XI semester genap. Multimedia interaktif tersebut dikemas dalam bentuk CD interaktif yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan, maka ada dua objek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini yaitu multimedia interaktif yang dikemas dalam CD A dan multimedia interaktif yang dikemas dalam CD B. Subjek penelitian ditentukan dengan cara penentuan secara purposive, dengan berdasarkan pada kriteria serta objek yang dipilih pada penelitian ini. Maka subjek penelitian ini adalah siswa SMA yang sedang akan mempelajari materi sistem eksresi manusia. Peneliti menggunakan siswa kelas XI sesuai dengan yang tertera pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa materi sistem ekskresi manusia berada ditingkat SMA kelas XI semester genap. Penentuan kelas dipilih dengan cara pengundian, dari empat kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 1 Cilaku-Cianjur dan SMA Negeri 1 Cikalong Wetan dan dipilih dua kelas dari masing-masing sekolah berdasarkan pengundian yang

3 33 dilakukan peneliti tersebut. Penentuan sekolah ini juga dilakukan secara purposive karena yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah ketersediaan multimedia interaktif di sekolah tersebut serta memiliki komponen-komponen pendukung multimedia interaktif lainnya, seperti laptop, layar, serta proyektor. D. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, penelitian yang pertama dilakukan di Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat tepatnya di SMAN 1 Cikalong Wetan, sedangkan penelitian selanjutnya dilakukan di Jalan Perintis Kemerdekaan yang berada di Kecamatan Cilaku dan terletak di Kabupaten Cianjur tepatnya di SMAN 1 Cilaku-Cianjur. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama ± dua bulan yaitu bulan April dan Mei tahun Pada bulan Maret dilaksanakan judgment dan validasi instrumen yaitu lembar observasi penilaian multimedia interaktif kepada beberapa dosen ahli. Dilakukan revisi terhadap instrumen yang telah dijudgment, sehingga persiapan penelitian dapat dilaksanakan pada akhir April dan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Pengolahan data, penulisan, dan bimbingan skripsi dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli E. Instrumen Penelitian Prinsip dari meneliti yaitu melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik untuk memenuhi hal tersebut. Menurut Sugiyono (2007a) instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk meneliti atau mengukur suatu fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sejalan dengan hal tersebut maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar observasi

4 34 Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai atau mengukur suatu kelayakan multimedia interaktif dan diisi oleh peneliti selama mengamati setiap aspek pada saat multimedia interaktif tersebut dijalankan. Lembar observasi penilaian kelayakan multimedia interaktif (Lampiran A.1) digunakan setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, artinya peneliti menggunakan lembar observasi tidak pada saat pembelajaran tersebut berlangsung, tetapi dilakukan di luar kelas. Pengembangan lembar observasi penilaian kelayakan multimedia interaktif dilakukan dengan tahap-tahap : a. penyusunan instrumen, b. melakukan judgement instrumen oleh dosen ahli yang berbeda, yaitu dosen ahli media melakukan judgement atas aspek media dalam lembar observasi, sedangkan dosen ahli materi melakukan judgement atas aspek pedagogik dalam lembar observasi, c. melakukan revisi untuk bagian-bagian instrumen yang belum layak, d. melakukan uji coba instrumen. Dalam lembar observasi ini terdapat dua aspek utama yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Kedua aspek tersebut diadaptasi dari jurnal yang ditulis oleh Crozat et al., (1999) dengan judul A Method for Evaluating Multimedia Learning Software dan penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Saputro (2012) yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Pokok Bahasan Relasi dan Fungsi untuk Siswa SMP Kelas VIII. Lembar observasi ini dikembangkan dalam format tabel yang terdiri dari kolom aspek yang diamati, dan pada masing-masing aspek terdapat kolom analisis dengan menggunakan skala 0, 1, 2, 3, 4 dimana observer hanya memberikan tanda cekh list ( ) pada setiap kolom yang menilai aspek kelayakan multimedia interaktif. Kisi-kisi lembar observasi penilaian multimedia interaktif dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Multimedia Interaktif No Aspek Indikator Item Jumlah Aspek Media a. Portabilitas 1 1 Technical Quality b. Instalasi 2 4 c. Kelancaran pengoperasian 3

5 35 No Aspek Indikator Item Jumlah (Lanjutan Tabel 3.1) d. Dokumentasi 4 2 Usability a. Konsistensi 5 1 Elemen Media a. Teks 6 Tekstual dan Visual b. Keselarasan warna teks 7 3 dan background 3 c. Ilustrasi (gambar, video animasi) 8 a. Narasi 9 4 Elemen Media Audio b. Sound effect 10 3 c. Back Sound 11 5 Interaktivitas a. Interaktivitas 12 1 Aspek Pedagogik a. Keselarasan ilustrasi visual 13 dan deskripsi 6 Pembelajaran b. Penekanan pembelajaran 14 3 c. Evaluasi 15 a. Kebenaran gambar 16 b. Kebenaran animasi/video 17 7 Standar Isi c. Akurasi (kebenaran informasi) 18 5 d. Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku 19 e. Tujuan Pembelajaran Angket Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru mengenai multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran pada materi pokok sistem ekskresi. Angket ini diadaptasi dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Saputro (2012). Angket ini disebarkan pada siswa dan guru sesaat setelah siswa selesai melakukan pembelajaran sistem ekskresi manusia menggunakan multimedia interaktif. Angket siswa (Lampiran A.3) dan angket guru (Lampiran A.4) yang digunakan memuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk skala bertingkat dituliskan dalam format skala Likert, yaitu pertanyaan sikap yang direspon siswa dan guru dengan menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dalam beberapa tingkatan, yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S),

6 36 tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Kisi-kisi angket siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini. Aspek yang No diukur Aspek Pembelajaran 1 Kemanfaatan Sistem Ekskresi Manusia 2 Keselarasan ilustrasi dan deskripsi 3 Penekananpenekanan pembelajaran Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Siswa Indikator Nomor Item Jumlah. Merasakan manfaat sistem ekskresi manusia dalam pembelajaran 1 1. Informasi diberikan melalui ilustrasi dan deskripsi 2 1. Ilustrasi mempermudah memahami informasi 3 1. Membaca ilustrasi menjadi lebih mudah dengan deskripsi yang jelas 4,5 2 dan lengkap. Warna membedakan informasiinformasi penting 6 1. Ada bentuk seperti kotak atau border untuk informasi yang penting 7 1 Aspek Standar Isi 4 Akurasi. Kejelasan informasi 8 1. Representasi kalangan, ras, dan latar belakang budaya 9 1. Pemahaman siswa terhadap informasi pada media Ada kata yang asing bagi siswa Appropriatesness. Informasi relevan terhadap 12,13, pengguna 14 3 Aspek Media 6 Technical Quality. Program berjalan dengan baik 15 1 (Kualitas Media secara Teknis). Toleransi kesalahan Usability. Kemudahan pengoperasian (Kemudahan program oleh pengguna (guru) 17 1 penggunaan) 8 Elemen Media. Ukuran huruf 18 1

7 37 No Aspek yang diukur Indikator Nomor Item Jumlah. Kejelasan narasi Interaktivitas program 20 1 Aspek yang No diukur Aspek Pembelajaran 1 Kemanfaatan Sistem Ekskresi Manusia 2 Keselarasan ilustrasi dan deskripsi 3 Penekananpenekanan pembelajaran Aspek Standar Isi Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Guru. Merasakan manfaat Sistem Ekskresi Manusia dalam pembelajaran Indikator Item Jumlah 1 1. Informasi diberikan melalui ilustrasi dan deskripsi 2 1. Ilustrasi mempermudah memahami informasi. Membaca ilustrasi menjadi lebih mudah dengan deskripsi yang jelas dan lengkap. Warna membedakan informasiinformasi penting. Ada bentuk seperti kotak atau border untuk informasi yang penting 3 1 4,5, Akurasi. Informasi benar 9 1. Informasi tidak menimbulkan 2 atau lebih penafsiran Representasi kalangan, ras, dan latar belakang budaya Appropriatesness. Informasi relevan terhadap pengguna Informasi relevan terhadap kurikulum yang berlaku. Interaksi relevan terhadap pengguna

8 38 Aspek yang No diukur Aspek Media 6 Technical Quality (Kualitas Media secara Teknis) (Lanjutan Tabel 3.3) 7 Usability (Kemudahan penggunaan) Indikator Item Jumlah. Program berjalan dengan baik Toleransi kesalahan Kesederhanaan pengoperasian Dokumentasi (petunjuk penggunaan) memudahkan pengguna Peletakkan elemen media Warna sama pada elemen dengan fungsi sama Posisi navigasi konsisten Ikon, simbol dan tombol konsisten Elemen Media. Ukuran huruf Kejelasan narasi Interaktivitas program Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang di rencanakan diajukan kepada siswa dan guru. Pedoman wawancara (Lampiran A.5) ini bertujuan untuk menjaring tanggapan siswa dan guru tentang pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif. Wawancara guru dilakukan terhadap guru yang menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran, sedangkan wawancara siswa tidak dilakukan terhadap semua responden yang mengisi angket, namun sebelum melakukan wawancara, peneliti melakukan beberapa hal, yang pertama melihat hasil angket, mengidentifikasi hasil angket dan menjaring pendapat yang berbeda (ekstrim), maka wawancara dilakukan setelah pengumpulan angket. Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden dalam hal ini siswa dan guru, secara lebih mendalam. Tabel 3.4. Kisi-Kisi Wawancara Siswa No Aspek Pertanyaan

9 39 No Aspek Pertanyaan 1 Kuantitas penggunaan Apakah Guru selalu menggunakan Multimedia Interaktif multimedia interaktif dalam pembelajaran 2 Kesan terhadap multimedia interaktif (Lanjutan Tabel 3.4) 3 Keterbantuan memahami materi 4. Manfaat multimedia interaktif 5 Kemudahan memahami ilustrasi biologi? Apa yang kamu sukai dari multimedia interaktif yang digunakan selama pembelajaran berlangsung? Apa yang kamu tidak sukai dari multimedia interaktif yang digunakan selama pembelajaran berlangsung? Apakah anda mampu memahami konsep sistem ekskresi manusia dalam multimedia interaktif yang digunakan? Apakah manfaat yang anda rasakan melalui pembelajaran menggunakan multimedia interaktif? Apakah anda mengetahui maksud dari semua gambar dan animasi yang ada dalam multimedia interaktif? Jika tidak, bagian gambar dan animasi mana yang anda tidak mengerti maksudnya? Tabel 3.5. Kisi-Kisi Wawancara Guru No Aspek Pertanyaan 1 Kuantitas penggunaan Multimedia Interaktif ApakahBapak/ Ibu selalu menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi 2 Ketertarikan siswa terhadap multimedia interaktif manusia? Menurut pendapat Bapak/ Ibu, bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif tersebut? 3 Kelebihan multimedia dalam pembelajaran Menurut Bapak/ Ibu, apa saja kelebihan multimedia interaktif tersebut? 4 Kekurangan multimedia dalam pembelajaran MenurutBapak/ Ibu,apa saja kekurangan multimedia interaktif tersebut? 5 Informasi tambahan Menurut Bapak/ Ibu, Apakah perlu mencantumkan alamat situs pada tampilan multimedia interaktif? 6. Ketersediaan Hardware Pendukung Apakah Bapak/Ibu membutuhkan hardware tambahan untuk mendukung keberlangsungan media?

10 40 F. Tahapan Penelitian Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi tahap pra persiapan, tahap persiapan, tahap pelakasanaan, tahap analisis pengolahan data dan tahap pembuatan laporan penelitian. 1. Tahap pra persiapan Pada tahap ini peneliti melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yaitu analisis kelayakan multimedia interaktif pada materi sistem ekskresi manusia dan aspek pendukungnya. Kemudian peneliti merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan pada penelitian yaitu menggali tentang kelayakan multimedia interaktif pada materi sistem ekskresi manusia. 2. Tahap persiapan a. Studi pendahuluan yaitu menentukan multimedia interaktif yang dijadikan objek penelitian. Penentuan multimedia interaktif yang dijadikan sebagai objek penelitian ini berdasarkan kriteria dari pemilihan multimedia interaktif ini sendiri, yaitu multimedia interaktif berupa CD interaktif pada materi sistem ekskresi manusia. b. Menentukan sekolah serta kelas yang menggunakan multimedia interaktif berupa CD interaktif pada pembelajaran materi sistem ekskresi manusia. c. Penentuan kisi-kisi lembar observasi penilaian multimedia interaktif, kisi-kisi angket siswa dan guru, serta kisi-kisi pedoman wawancara siswa dan guru. d. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi penilaian multimedia interaktif, angket siswa, angket guru, pedoman wawancara siswa dan pedoman wawancara guru. e. Melakukan judgment dan validasi instrumen oleh dosen ahli. Judgement instumen dilakukan pada beberapa dosen dengan keahlian khusus yang berbeda, dosen ahli media melakukan judgement terhadap instrumen lembar observasi khususnya aspek media, dosen ahli materi melakukan judgement terhadap instrumen lembar observasi khususnya pada aspek pedagogik. Sedangkan dosen ahli lainnya melakukan judgement terhadap instrumen angket siswa, guru, wawancara siswa dan guru, selah melakukan judgement

11 41 kepada dosen ahli, lalu peneliti melakukan diskusi dengan pembimbing dalam melakukan revisi instrumen, setelah instrumen selesai direvisi, instrumen diujicobakan, maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian. f. Survey pada sejumlah sekolah dan menentukan sekolah yang memenuhi kriteria dalam penelitian yaitu sekolah yang memiliki multimedia interaktif dalam bentuk CD (Compact Disk), dan sering melakukan pembelajaran biologi materi sistem ekskresi manusia dengan menggunakan multimedia interaktif tersebut, serta memiliki komponen-komponen pendukung multimedia interaktif lainnya, seperti laptop, layar, serta proyektor. Setelah ditentukan sekolah yang menjadi subjek penelitian ini, maka menyepakati waktu yang tepat untuk pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut. 3. Tahap pelaksanaan a. Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif di SMA Negeri 1 Cilaku-Cianjur dan SMA negeri 1 Cikalong wetan. b. Pemberian angket kepada seluruh siswa dan guru yang dilakukan sesaat setelah pembelajaran sistem ekskresi manusia selesai dilakukan. Serta melakukan wawancara guru yang terlibat dalam pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang sedang dianalisis. c. Melihat dan mengidentifikasi hasil angket siswa untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai d. Pelaksanaan wawancara siswa dengan hasil angket yang berbeda (ekstrim). 4. Tahap analisis dan pengolahan data a. Menganalisis multimedia interaktif menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif dengan memberi skor pada masing-masing aspek multimedia interaktif yang berpedoman pada rubrik penilaian multimedia interaktif (Lampiran A.2). Merata-ratakan setiap sub aspek dan aspek sehingga didapat hasil persentase yang didapat oleh multimedia interaktif. Teknik analisis data lembar observasi secara rinci dipaparkan pada bab III bagian teknik analisis data.

12 42 b. Menganalisis hasil angket siswa dan guru dengan memberi skor pada setiap item berdasarkan pendapat siswa maupun guru yang bersangkutan, hasil skor sub aspek di rata-ratakan, sehingga menemukan hasil skor akhir pada aspek media, aspek pembelajaran dan aspek standar isi terhadap multimedia interaktif berdasarkan pendapat siswa yang diabulasikan pada Lampiran B.8 dan guru yang ditabulasikan pada Lampiran B.9 yang bersangkutan, mengubahnya dalam bentuk persentase, dan dideskripsikan sesuai dengan hasil skor multimedia interaktif berdasarkan pendapat siswa dan guru. mengubah hasil kedalam bentuk deskripsi dan persentase. Teknik analisis data hasil angket secara rinci dipaparkan pada teknik analisis data bab III. c. Menganalisis hasil wawancara siswa dan guru kemudian ditabulasikan (Lampiran B.10) dan dinarasikan mengenai pendapat-pendapat siswa dan guru tentang multimedia interaktif yang digunakan dalam suatu pembelajaran dalam hasil penelitian bab IV. 5. Tahap pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan. a. Pembahasan hasil penelitian b. Penarikan kesimpulan G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data triangulasi teknik, dimana teknik pengumpulan data triangulasi teknik adalah gabungan dari berbagai teknik pengumpulan data, dan karena penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi teknik, maka pengumpulan data diperoleh dari sumber yang sama (Sugiyono, 2007a). Sejalan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya : 1. Pengumpulan data dengan lembar observasi Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif. Pengumpulan data dengan lembar observasi untuk menilai multimedia interaktif dilakukan oleh tiga orang yaitu peneliti, dan dua

13 43 mahasiswa dengan latar belakang menguasai teknologi pembelajaran, materi sistem ekskresi manusia. Lembar observasi untuk menilai multimedia interaktif digunakan setelah pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, artinya data lembar observasi penilaian multimedia interaktif tidak diambil pada saat pembelajaran tersebut berlangsung, tetapi dilakukan diluar kelas. Pengumpulan data ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu : a. Menganalisis kebenaran informasi pada kedua multimedia interaktif yang dianalisis, dicocokkan terhadap buku sumber yang dijadikan acuan. Buku sumber yang dijadikan acuan merupakan buku biologi yang digunakan dalam perkuliahan. b. Menganalisis kebenaran gambar pada kedua multimedia interaktif yang dianalisis, dicocokan terhadap buku sumber yang di jadikan acuan. c. Menganalisis kebenaran animasi/video pada kedua multimedia interaktif yang dianalisis, dicocokan terhadap buku sumber yang di jadikan acuan. d. Menganalisis keseluruhan aspek pada lembar observasi penilaian multimedia interaktif. 2. Pengumpulan data dengan menggunakan angket Pengumpulan data dari angket yang diberikan kepada siswa dan guru untuk menjaring penilaian mereka mengenai multimedia interaktif materi sistem eksresi yang telah digunakan dalam pembelajaran. Pengumpulan data angket siswa dan guru dilakukan sesaat setelah pembelajaran sistem ekskresi manusia menggunakan multimedia interaktif selesai dilakukan. 3. Pengumpulan data dengan wawancara Pengumpulan data yang dilakukan kepada siswa dan guru dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap multimedia interaktif materi sistem ekskresi yang telah digunakan dalam pembelajaran, wawancara guru dilakukan terhadap guru yang menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran, sedangkan wawancara siswa tidak dilakukan terhadap semua responden yang mengisi angket, namun sebelum melakukan wawancara, peneliti

14 44 melakukan beberapa hal, yang pertama melihat hasil angket, mengidentifikasi hasil angket dan menjaring pendapat yang berbeda (ekstrim), maka wawancara dilakukan setelah pengumpulan angket. Dalam melakukan wawancara peneliti membawa instrumen sebagai pedoman wawancara. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Lembar Observasi Data lembar observasi menggunakan rating scale. Menurut Sugiyono (2007b) rating scale dapat menafsirkan data mentah yang diperoleh berupa angka menjadi sebuah pengertian kualitatif. Dalam hal ini responden tidak menjawab dalam bentuk jawaban kualitatif misalnya senang atau tidak senang, ataupun setuju atau tidak setuju, tetapi responden menjawab dalam bentuk jawaban kuantitatif yang telah disediakan yaitu 0, 1, 2, 3, 4. Bagian yang penting dari instrumen dengan rating scale ini yaitu penyusun instrumen ini harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada pilihan jawaban pada setiap item instrumen. Perolehan skor dihitung dengan rumus : K = F X 100 N x I x R Keterangan : K = kelayakan multimedia interaktif F = jumlah jawaban responden N = Skor tertinggi I = jumlah item R = jumlah responden (Sumber : Sugiyono, 2009) Perolehan nilai dari rumus tersebut merupakan jumlah skor hasil dari pengumpulan data, dengan mengetahui jumlah skor tersebut maka kualitas atau kelayakan dari suatu multimedia interaktif dapat diketahui, hal tersebut dapat diperjelas menggunakan garis kontinum dan dilihat skor hasil penghitungan berada pada posisi mana. Berdasarkan kriteria tersebut, maka multimedia interaktif dapat dikatakan layak apabila memperoleh skor persentasenya 61%

15 45 dari semua aspek (Trisanti dan Sanjaya, 2013). Garis kontinum dapat dilihat di bawah ini. 0-20% 21%-40% 41%-60% 61%-80% 81%-100% Sangat. Lemah Lemah Cukup Baik/ Sangat Baik/ Layak Sangat Layak Gambar 3.1 Garis Kontinum Lembar Observasi Sumber : Sugiyono (2007a) 2. Analisis Data Hasil Angket Siswa dan Guru Data hasil angket siswa dan guru menggunakan skala Likert sehingga data yang diperoleh dari masing-masing pilihan jawaban berupa data kualitatif. Data kualitatif tersebut kemudian diubah menjadi data kuantitatif dengan penentuan Sangat Setuju (SS) = diberi skor 4, Setuju (S) = diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1. Setelah dirubah menjadi data kuantitatif, dilakukan penghitungan tiap butir soal menggunakan rumus sebagai berikut : N = F X 100 N x I x R Keterangan : N = persentase tiap butir soal F = jumlah jawaban responden N = Skor tertinggi I = jumlah item R = jumlah responden (Sumber : Sugiyono, 2009) Kemudian dengan menggunakan garis kontinum, hasil penghitungan dari masing-masing soal diinterpretasikan. Garis kontinum diperoleh dengan cara membagi jumlah skor ideal menjadi empat secara kontinum, skor ideal jika dalam bentuk persen berarti 100%, artinya semua responden menjawab sangat setuju.

16 46 Presentase dari hasil penghitungan dicocokkan dengan garis kontinum dan dilihat skor hasil penghitungan berada pada posisi mana. Garis kontinum dapat dilihat di bawah ini. 0-25% 26%-50% 51%-75% 76%-100% Sangat Tidak Setuju Kurang Setuju. Setuju Gambar 3.2 Garis Kontinum Angket Sumber : Sugiyono (2007a) Sangat Setuju 3. Analisis Hasil Wawancara Siswa dan Guru Analisis hasil wawancara berupa jawaban siswa yang memiliki jawaban berbeda (ekstrim) pada angket. Sedangkan respon guru yang menggunakan multimedia interaktif dikelas yang baik siswa maupun guru diberi pertanyaan terkait respon mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif serta penilaian terhadap multimedia interaktif yang digunakan tersebut, telah dijaring melalui wawancara disajikan dalam bentuk tabel pada lampiran A.10. dan hasil analisis tersebut dinarasikan sesuai dengan jawaban dari narasumber, dalam hasil penelitian serta pembahasan pada bab IV.

17 47 Tahap Pra Persiapan Studi Pendahuluan Penyusunan Proposal I. Alur Penelitian Tahap Persiapan Pemilihan subjek penelitian berdasarkan kategori yaitu sekolah yang menggunakan multimedia interaktif (CD Interaktif) Menyusun, MenJugment, revisi dan uji coba lembar observasi, angket siswa, angket guru, pedoman wawancara siswa dan pedoman wawancara guru Instrumen Penelitian SMA N 1 Cilaku-Cianjur dan SMA N 1 Cikalong Wetan Wawancara Angket Lembar Observasi Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif Analisis multimedia interaktif menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif Data hasil analisis multimedia interaktif, angket siswa dan guru, wawancara siswa dan guru

18 48 Tahap Pengolahan dan Analisis Data Tahap Pembuatan Laporan Penelitian Gambar 3.3 Alur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena mengungkap keadaan sebenarnya. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan batasan istilah yang dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai pokok-pokok penting dalam suatu penelitian. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cikalong Wetan No. 153 Kabupaten Bandung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah seluruh CD interaktif pembelajaran biologi SMA yang digunakan di SMA Negeri maupun yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya bertujuan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45454545 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini mengkaji courseware multimedia pembelajaran interaktif pada sub materi pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pre-eksperimental, yaitu paradigma penelitian dimana terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan yang diasumsikan

Lebih terperinci

Lampiran 5. d. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk siswa

Lampiran 5. d. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk siswa 106 Lampiran 5. d. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk siswa Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Media Pembelajaran untuk Siswa Pengukuran Kualitas Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud berarti sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujan untuk menghasilkan suatu produk yakni Multimedia Pembelajaran untuk Matapelajaran Algoritma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan penilaian penerapan learning log class sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Sugiyono (2011:3) mengatakan bahwa Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 19 Bandung dan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 19

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 1 Bandung, Jawa Barat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat kegiatan penelitian memperoleh data yang diperlukan. Lokasi untuk penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk tersebut. Produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dalam penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif elektronik yang dimaksud adalah software yang dapat menilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN. 1) Metode Penelitian dan Pengembangan

3. BAB III METODE PENELITIAN. 1) Metode Penelitian dan Pengembangan 79 3. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metoda Research and Development. Metoda ini dipilih karena tujuan penelitian adalah pengembangan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun multimedia pembelajaran interaktif ini adalah Research and Development (R&D). karena menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut: 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Interaktif Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan multimedia interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengembangkan media brosur berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Bab ikatan kimia yang terdapat dalam buku teks pelajaran kimia kelas X yang paling banyak digunakan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis 37 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk materi kemagnetan kelas IX

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian dan Pengembangan Sugiyono (2009: 297) metode penelitian dan pengembanagan atau dalam bahasa inggris disebut Research and Development (R&D) adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model Pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development. Model Research and Development yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa representasi kimia berbasis intertekstual yang dikemas dalam bentuk multimedia pembelajaran.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri 39 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri berupa Multimedia Interaktif Sistem Regulasi untuk SMA sesuai dengan standar isi BSNP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu pelaksanaan peer assessment, model pembelajaran Jigsaw, dan kemampuan berkomunikasi lisan siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D) Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media. Metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Kemampuan representasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Sugiyono (2013:3) mengemukakan bahwa Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yang akan digunakan sebagai media pembelajaran berupa Modul berbasis multimedia dengan

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hidrokarbon merupakan salah satu dari materi kimia yang diajarkan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI. Dalam mempelajari materi ini peserta didik dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang ditujukan untuk menilai dan mendeskripsikan fakta sebanyakbanyaknya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Proses komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak adanya kesalahan dalam penafsiran dan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, ada beberapa istilah yang akan dijelaskan berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang berlangsung

Lebih terperinci

Lampiran 5. a. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk ahli materi

Lampiran 5. a. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk ahli materi 79 Lampiran 5. a. Instrumen evaluasi media pembelajaran relasi dan fungsi berbasis multimedia interaktif untuk ahli materi Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Media Pembelajaran Relasi dan Fungsi untuk Ahli Materi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Pedagogy Knowledge (PK)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research and developement). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kualitas Argumentasi Argumentasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah argumen atau pendapat siswa yang dikemukakan lisan dalam diskusi kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau disebut Research and Development (R&D). Metode R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi kimia sekolah berbasis intertekstual pada submateri teori atom Dalton dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau 24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2013:3) mengatakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan definisi operasional; metode penelitian; populasi dan sampel penelitian; instrumen penelitian; teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian & Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari tiga tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VIII Laboratorium Percontohan UPI Bandung sebanyak 3 kelas semester 1. Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Pengembangan (Research and Developement), karena penelitian ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dan Pengembangan (Research and Developement), karena penelitian ini bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Developement), karena penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan produk. Produk yang dikembangkan merupakan produk efektif yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode praeksperimen one-shot case study. Sukmadinata (2012) menyebutkan bahwa pada metode ini desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya (2013: 129) metode penelitian pengembangan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang memberikan gambaran mengenai (1) ketercakupan dimensi kognitif, (2) konten soal berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA Lampiran 1 LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA Judul Penelitian Mata Kuliah Peneliti Ahli Media : Pengembangan Media Pembelajaran CD Interaktif Berbasis Adobe Flash CS 5 Materi Reaksi Fotosintesis Pada Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode survey dilakukan untuk menggambarkan karakteristik dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar istilah di dalam penelitian ini tidak menimbulkan perbedaan persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut: 1. Efektivitas Gambar merupakan

Lebih terperinci