ALAT PERAGA MATEMATIKA A.
|
|
- Leony Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Uraian Materi ALAT PERAGA MATEMATIKA A. Pendahuluan Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak. Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap operasi konkret, dan operasi formal, namun dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah sebelumnya masih samarsamar atau lemah sekali. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi sangat strategis dan rawan. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran matematika di SMK merupakan pemantapan konsep, untuk kelanjutan studi matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru matematika kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan akan menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran matematikanya. Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat menguasai konsep-konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik-topik tertentu sangat perlu diperhatikan. B. Pengertian Alat Peraga Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
2 terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buahbuahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan sebagainya. Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi. Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas (LT), aturan permainan dan lain sebagainya. Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 ) cm 2. Kartu bilangan tersebut dapat 2
3 berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai. C. Fungsi Alat Peraga Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga. Secara umum fungsi alat peraga adalah: 1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika 2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep 3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata. D. Jenis-jenis Alat Peraga Matematika Sebagian contoh jenis model alat peraga matematika adalah sebagai berikut: 1. Model Bangun-Bangun Datar Untuk membantu siswa memahami bentuk-bentuk bangun datar dan sifat-sifatnya Gambar Alat 3
4 Alat peraga ini dapat digunakan dengan berbagai tujuan pembelajaran matematika sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan dalam suatu pembelajaran. Penggunaan paling sederhana adalah pengenalan bentuk-bentuk dasar bangun datar geometri Penggunaan yang lain adalah untuk mengenalkan unsur-unsur suatu bangun datar: sisi, titik, sudut, titik sudut, diagonal, untuk kelas yang lebih tinggi dengan penggunaan yang terbatas dapat pula dikenalkan dengan sudut dalam dan sudut luar, garis tinggi, dan lain-lain. Penggunaan yang lain adalah pengenalan sifat-sifat umum beberapa bangun datar geometri, terutama dalam kegiatan klasifikasi. Dalam hal ini, bangun datar di atas dapat dikelompokanke dalam tiga kelas: segitiga, segiempat dan lingkaran. Penggunaan dalam tingkat yang lebih tinggi adalah pengenalan sifat-sifat khusus beberapa bangun datar. Contohnya bahwa belah ketupat memiliki sifat antara lain: memiliki empat sisi yang sama panjang, memiliki 2 pasang sudut sama besar, memiliki dua pasang sisi yang sejajar memiliki sepasang diagonal yang saling tegak lurus, dan lain-lain. 4
5 Siswa juga dapat dikenalkan dengan sifat keakraban di antara bangun-bangun datar tersebut. Misalnya, mengapa persegi atau bujursangkar dapat disebut persegipanjang, mengapa jajarangenjang termasuk trapesium. 2. Model Bangun Ruang Masif Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai bentukbentuk bangun ruang geometris sederhana. Mengenai sifat-sifat yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, dan lain-lain sebaiknya menggunakan bangun ruang transparan atau kerangka. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. Bangun ruang masif tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua jenis: prisma dan limas. Bangun-bangun prisma adalah balok, kubus, dan tabung, sedangkan bangun-bangun limas adalah kerucut dan limas. 5
6 3. Model Kerangka Bangun Ruang Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifatsifat yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, diagonal bidang dan diagonal ruang. Yaitu dalam menentukan jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. Alat peraga ini cocok juga digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lain-lain 6
7 4. Model Bangun Ruang Transparan Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Alat peraga ini berbeda dengan alat peraga bangun ruang masif atau pun kerangka bangun ruang. Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifatsifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lainlain. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. Khusus alat peraga tabung dan kerucut transparan, haruslah hati-hati dalam menjelaskan tentang keberadaan titik sudut, rusuk, maupun sisi. o Untuk pembelajaran di SD Pengenalan titik sudut tabung dan kerucut dapat dimulai dengan memberi pengertian yang konteks dengan pemahaman siswa, misalnya mengartikan titik sudut sebagai pojok yang runcing, sisi sebagai permukaan yang halus (rata maupun lengkung), dan rusuk sebagai bertemunya dua permukaan. Dengan demikian, beberapa rumus seperti rumus Euler, tidak berlaku pada bangun ruang yang memiliki permukaan lengkung, seperti tabung dan kerucut. 7
8 o Untuk pembelajaran di SMP Pengenalan rusuk tabung dan kerucut dapat melalui pengertian yang lebih mendekati definisi formal, misalnya titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk. Rusuk dan sisi diberi pengertian dengan cara yang sama seperti di SD. Dengan demikian di SMP apa yang disebut titik sudut pada kerucut berubah menjadi puncak kerucut. o Untuk pembelajaran di SMA Di tingkat SMA, pengenalan definisi formal sudah harus disuguhkan. Pengertian-pengertian berikut: titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk, rusuk sebagai perpotongan dua sisi. 5. Model Kartu Pecahan Biasa-Persen Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan persen Gambar Alat Peraga 1 20% % 5 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan persen. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 20 % yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). 8
9 Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 6. Model Kartu Pecahan Biasa-Desimal Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan desimal. Gambar Alat Peraga 1 0, ,75 5 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. 9
10 Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan DESIMAL. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 0,2 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 7. Model Kartu Pecahan Senilai Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk-bentuk pecahan senilai. Gambar Alat Peraga
11 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan biasa lainnya yang senilai Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 3/24 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 6/48. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 8. Model Kartu Pembagian Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai pembagian pada bilangan asli 11
12 Gambar Alat Peraga 36 : 9 6 : 2 27 : 9 24 : 8 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi hasil bagi dua buah bilangan harus disambung dengan sisi hasil bagi dua buah bilangan lain sehingga memiliki nilai yang sama. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 6:2 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 27:9. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat hasil pembagian yang sama yaitu 3. Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 12
13 8. Model Kartu Trigonometri Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai sudut istimewa. Gambar Alat Peraga Cos Sin Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi nilai trigonometri suatu sudut harus disambung dengan sisi bilangan yang merupakan nilai dari sudut tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan sin 60 0 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan (1 3)/2. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. 13
14 Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 10. Model Kartu Logaritma Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu bilangan. Gambar Alat Peraga log 10-3 log 0,01 3 log 27 1 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi logaritma suatu bilangan harus disambung dengan sisi nilai logaritma dari bilangan tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan -3 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan log 0,01. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia 14
15 mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 11. Model Kartu Fungsi Kuadrat- Grafik Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu bilangan. Gambar Alat Peraga y x D=0 dan a>0 y x D 0 dan a>0 Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah nilai yang sama dimuat tiap kartu. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. Sisi gambar grafik harus disambung dengan sisi syarat aljabarnya. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan D=0 dan a>0 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat gambar grafik 15
16 fungsi kuadrat yang sesuai dengan syarat aljabar tersebut. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang senilai dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 12. Model Klinometer Untuk mengukur jurusan tiga angka suatu tempat dilihat dari suatu tempat tertentu. Gambar Alat: : Posisikan kaki A dengan arah horizontal Lalu, arahkan kaki B dengan membidik/menginai lewat pipa ke objek yang hendak diukur sudut elevasinya. Baca besar sudut yang ditunjukkan oleh benang, misalkan terbaca 70o. 16
17 Maka, besar sudut elevasi = besar sudut siku-siku 70o = 90o 70o = 20o. Catatan: Setelah mengetahui sudut elevasi (atau depresi) kita dapat melanjutkan menghitung ketinggian (kedalaman) dengan menggunakan perbandingan trigonometri atau fungsi trigonometri. 13. Model Luas Jajaran Genjang Untuk menunjukan rumus luas jajaran genjang Gambar Alat Peraga LUAS JAJARAN GENJANG Aturlah keeping-keping hingga memenuhi bingkai jajaran genjang Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegipanjang Ini menunjukan luas persegipanjang sama dengan luas jajarangenjang Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan alas dan tinggi jajarangenjang, maka rumus luas jajarangenjang adalah alas x tinggi 17
18 14. Model Luas Layang-Layang Untuk menunjukan rumus luas layang-layang Gambar Alat Peraga LUAS LAYANG-LAYANG Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai layang-layang Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegi panjang Ini menunjukan luas persegi panjang sama dengan luas layang-layang Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan setengah diagonal yang satu dan diagonal layang-layang lain, maka rumus luas layang-layang adalah setengah kali diagonal yang satu kali diagonal yang lain atau secara umum 1 L= x d1 x d2 2 18
19 15. Model Luas Lingkaran Untuk menunjukan/menurunkan rumus luas ligkaran secara geometris Gambar Alat Peraga PERAGA LUAS LINGKARAN Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai lingkaran Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegipanjang Ini menunjukkan luas persegipanjang sama dengan luas lingkaran. Bentuk persegipanjang itu mendekati sempurna bila kepingan juring lingkaran mendekati sebuah garis Oleh karena jari-jari lingkaran menjadi lebar persegipanjang dan setengah keliling lingkaran menjadi panjang persegipanjang maka luas lingkaran adalah p x l = 1 2π r x r = π r
20 16. Model Menara Hanoi Fungsi / Kegunaan Untuk menemukan barisan bilangan melalui pola bilangan dengan cara bermain teka-teki Gambar Alat Petunjuk Kerja : : Memindahkan susunan cakram satu per satu dari suatu tiang A ke tiang lain ( B atau C ) sehingga susunan cakram sama dengan keadaan semula. Aturan : Setiap kali memindahkan satu cakram hanya dapat diletakkan di atas cakram yang lebih besar. (tidak boleh cakram besar di atas cakram kecil). Untuk ini 2 tiang yang ada dapat digunakan secara bergantian. 20
21 17. Model Peraga Peluang : Untuk melakukan eksperimen peluang/probabilitas empiris. Gambar Alat Peraga Koin dan Dadu Lantunkan koin/dadu ke atas, di atas sebuah bidang datar (lantai atau meja) Perhatikan hasil yang terjadi apakah angka atau gambar untuk koin dan angka yang muncul untuk dadu Catatlah hasil yang terjadi pada sebuah tabel/ daftar Lakukan pengulangan dengan cara yang sama dan catat hasilnya pada tabel/daftar Hitung nilai peluang dari suatu kejadian Kartu Bridge Kocok kartu sampai rata Ambil satu kartu atau lebih dan lihat kartu apa yang terambil Catat kartu yang terambil dalam tabel/daftar Lakukang pengulangan dengan cara yang sama Hitung peluang kartu yang dikehendaki 18. Model Geometris ( a b ) 2 = a 2 2ab + b 2 Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a b ) 2 = a 2 2ab + b 2 secara geometris sebagai langkah menuju abstraksi konsep aljabar 21
22 Gambar Alat (a-b) 2 = a 2 2ab + b 2 b 2 b ab a (a-b) 2 ab Bingkai tempat meletakan keping-keping Keping-keping : Perhatikah bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah a sehingga luasnya a 2. Masukan satu keping (a-b) 2 dan 2 keping ab seperti gambar di bawah. Dengan demikian bingkai a 2 dipenuhi oleh satu keping (a-b) 2 dan 2 keping ab tetapi kedua keeping ab saling bertumpang tindih seluas b 2. Ini dapat diperagakan dengan menambah keeping b 2 pada daerah yang beririsan/tumpang tindih tersebut. Dengan demikian luas kotak bingkai a2 sama dengan (a b) 2 + 2ab b 2. Jika ditulis: (a b) 2 + 2ab b2 = a 2 atau (a b) 2 = a 2 2ab + b 2 (a-b) 2 = a 2 2ab + b 2 b 2 b ab a (a-b) 2 ab 22
23 19. Model Geometris ( a + b )(a b) = a 2 b 2 Untuk membantu siswa memahami rumus aljabar dasar Gambar Alat (a+b)(a-b) 2 = a 2 b 2 a a-b (i) a a+b (iii) (ii) Perhatikan bahwa bingkai di sebelah kiri alat peraga di atas berbentuk persegipanjang dengan luas adalah (a + b)(a b). Masukkan kepin (i) dan (ii) ke dalam bingkai di sebelah kiri tersebut. Jumlah luas kedua keping tersebut menunjukkan (a+b)(a-b) (a+b)(a-b) 2 = a 2 b 2 a a-b a a+b 23
24 Lalu pindahkan kedua buah keping tersebut ke bingkai sebelah kanan. Tetapi ada bagian yang tidak dapat dipenuhi keping, (lihat gambar di bawah) Untuk melengkapinya dibutuhkan keping (iii) (a+b)(a-b) = a 2 b 2 a a-b a a+ Luas bingkai di sebelah kanan adalah a 2. Sementara luas keping (iii) adalah b 2 Maka dengan demikian diperoleh bahwa a 2 = (a+b)(a-b) + b 2 atau (a+b)(a-b) = a 2 b Model Geometris ( a + b ) 2 = a 2 + 2ab + b 2 Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a + b ) 2 = a 2 + 2ab + b 2 secara geometris sebagai langkah menuju abstraksi konsep aljabar. Gambar Alat (a+b) 2 = a 2 +2ab+ b 2 b ab b 2 a a 2 ab a b Bingkai tempat meletakan keping-keping Keping-keping 24
25 Perhatikan bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah (a+b) sehingga luasnya (a+b) 2. Masukkan potongan-potongan a 2, ab, dan b 2 seperti gambar di bawah sehingga luas kotak bingkai tsb adalah a 2 + 2ab + b 2. Dengan demikian dapat ditunjukkan (a+b) 2 = a 2 + 2ab + b 2. (a+b) 2 = a 2 +2ab+ b 2 b ab b 2 a a 2 ab a b E. Alat Hitung Matematika Alat hitung matematika merupakan seperangkat media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung dan atau mengoperasikan dua bilangan atau lebih. Perkembangan alat hitung matematika mencirikan tingkat operasi matematika, mulai dari alat yang sederhana untuk perhitungan sederhana sampai ke alat yang lebih sanggih untuk perhitungan yang kompleks. Alat hitung matematika yang sederhana diantaranya yaitu jari-jari tangan atau jari-jari kaki kita, batang lidi atau bisa batu kerikil yang biasanya hanya digunakan untuk operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dengan angka-angka dibawah 100. Kemudian berkembang dengan alat abacus yang sekarang digunakan untuk pembelajaran aritmatika atau sempoa. Alat yang lebih moderen diantaranya kalkulator dan komputer. Jenis kalkulator pun beragam mulai dari jenis kalkulator yang hanya digunakan untuk operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat dan akar sampai pada 25
26 pengolahan data statistik dan tampilan grafik. Komputer dengan softwarenya bahkan bisa lebih kompleks disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Program yang mudah dan disetiap komputer sudah ada yaitu program excel. Dengan program excel perhitungan matematika dan pengolahan statistika bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. 4. Tugas 1. Jelaskan pengertian Alat peraga Matematika! 2. Jelaskan fungsi alat peraga matematika dan alat hitung matematika dalam pembelajaran? 3. Sebutkan minimal 3 jenis alat peraga dan alat hitung matematika selain yang dijelaskan dalam bahan ajar ini dan jelaskan pula keterkaitannya dengan materi matematika yang akan dipelajari! 5. Evidence of Learning dan Indicator No Soal Evidence of Learning Indikator 1 Jawaban soal - pengertian alat peraga matematika 2. Jawaban soal - minimal 3 fungsi alat peraga dan alat hitung matematik 3. Jawaban soal - minimal 3 jenis alat peraga dan alat hitung matematika 26
27 Daftar Pustaka Pujiati., Dra., M.Pd. (2004). Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika SMP. PPPPTK Matematika. Yogyakarta Ruseffendi. E.T,. Prof., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (2005). Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru. Edisi Ke Lima. Tarsito. Bandung Sobel. Max.A dan Evan M. Maletsky. (2001). Mengajar Matematika. Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas dan Strategi. Erlangga. Jakarta 27
DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2
i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi..... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang.... 1 B. Tujuan.... 2 C. Ruang Lingkup... 2 BAB II PENGERTIAN DAN FUNGSI ALAT PERAGA.. 3 A. Pengertian.... 3 B. Fungsi Alat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel
LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.
Lebih terperinciInisiasi 2 Geometri dan Pengukuran
Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran Apa kabar Saudara? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan semangat selalu. Selamat berjumpa pada inisiasi kedua pada mata kuliah Pemecahan Masalah Matematika. Kali ini topik
Lebih terperinciDAFTAR ISI BUKU PETUNJUK ALAT PERAGA SD
DAFTAR ISI BUKU PETUNJUK ALAT PERAGA SD. TIMBANGAN MATEMATIKA/TIMBANGAN BILANGAN. PENGUBINAN. PAPAN FLANEL 7. PENGENALAN LAMBANG BILANGAN 8. DEKAKDEKAK 9. VOLUME BALOK 7. VOLUME KUBUS 7 8. VOLUME KERUCUT
Lebih terperinci41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
Lebih terperinciSOAL MATEMATIKA SIAP UN 2012
SOL MTMTIK SIP UN 1 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Hasil dari 8 ( ) 5 Hasil dari ( 16 ) ( 4 : 4). Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika
PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I Mata Pelajaran : Matematika 191 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 Nama Sekolah : Kelas/ Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Matematika Aspek : BILANGAN Standar
Lebih terperinciTabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional
Rekap Nilai Ujian Nasional tahun 2011 Pada tahun 2011 rata-rata nilai matematika 7.31, nilai terendah 0.25, nilai tertinggi 10, dengan standar deviasi sebesar 1.57. Secara rinci perolehan nilai Ujian Nasional
Lebih terperinciRuang Lingkup Pengukuran di SD
PENGUKURAN DI SD Ruang Lingkup Pengukuran di SD Pengukuran tentang: 1. panjang dan keliling 2. luas 3. luas bangun gabungan 4. volum 5. volum bangun gabungan 6. sudut 7. suhu 8. waktu, jarak dan kecepatan
Lebih terperinci1. BARISAN ARITMATIKA
MATEMATIKA DASAR ARITMATIKA BARISAN ARITMATIKA 1. BARISAN ARITMATIKA Sering disebut barisan hitung, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dari suku sebelumnya dengan menambah atau mengurangi
Lebih terperinci09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan
09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciPembahasan Matematika SMP IX
Pembahasan Matematika SMP IX Matematika SMP Kelas IX Bab Pembahasan dan Kunci Jawaban Ulangan Harian Pokok Bahasan : Kesebangunan Kelas/Semester : IX/ A. Pembahasan soal pilihan ganda. Bangun yang tidak
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika
Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 986 Matematika EBTANAS-SMP-86-0 Himpunan faktor persekutuan dari dan 0 {,,, 6} {,, 6} {, } {6} EBTANAS-SMP-86-0 Bilangan 0,0000 jika ditulis dalam bentuk baku.0
Lebih terperinciDURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan
Lebih terperinci41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
Lebih terperinciCONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012
CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012 DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI UASBN SD 2012 Kompetensi 3 : Memahami konsep, sifat, dan unsur-unsur bangun geometeri, dapat menghitung besar-besaran yang terkait dengan bangun
Lebih terperinci15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs
15. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciPENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN SKL Kemampuan yang diuji Alternatif Indikator SKL
PENJABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN 2009 Mata Pelajaran : Matematika No. 1. Menggunakan konsep operasi 1. Menghitung operasi tambah, kurang, kali dan 1.1. Menentukan
Lebih terperinciINFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah
No RUMUS 1 Bilangan Bulat Sifat penjumlahan bilangan bulat a. Sifat tertutup a + b = c; c juga bilangan bulat b. Sifat komutatif a + b = b + a c. Sifat asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Mempunyai
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55
PROGRAM TAHUNAN Sekolah : MTs.... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55 Standar Sem Kompetensi 1 BILANGAN 1. Memahami sifat-sifat operasi
Lebih terperinciPREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN
PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN. * Indikator SKL : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. * Indikator Soal : Menentukan
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I 16 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMP/MTs... Kelas : VII Semester : I
Lebih terperinciALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA UNTUK SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs. Ahmadin Sitanggang, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara
ALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA UNTUK SEKOLAH DASAR Oleh : Drs. Ahmadin Sitanggang, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SUMATERA UTARA 2013 Jl. Bunga Raya No.
Lebih terperinciRingkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6
Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor
Lebih terperinciBangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut...
1. Perhatikan sifat-sifat bangun ruang di bawah ini: i. Memiliki 6 sisi yang sama atau kongruen ii. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang Bangun yang memiliki sifat-sifat tersebut disebut... SD kelas 6 -
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH
KISI-KISI UJIAN SEKOLAH Matematika SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012-2013 KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP
Lebih terperinci13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.
ix S Tinjauan Mata Kuliah elamat bertemu, selamat belajar, dan selamat berdiskusi dalam mata kuliah Materi Kurikuler Matematika SMP. Mata kuliah ini berisi tentang materi matematika SMP yang terdiri dari
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA Kelas VII SEMESTER 1 & 2 MTs.... PROGRAM TAHUNAN Sekolah : MTs.... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun
Lebih terperinciPREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP
Dibuat untuk persiapan menghadapi UN 2012 PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP Lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan Mungkin (tidak) JITU 12 1. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada
Lebih terperinci1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D.
PREDIKSI UCUN THP I Sukses Ujian Nasional 204 No. Kisi-Kisi Jabaran Soal Prediksi Soal Menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat 2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pembagian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)
H. SufyaniPrabawant, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 5 PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun ruang dan dibagi menjadi dua kegiatan belajar.
Lebih terperinciSMP NEGERI 199 JAKARTA LATIHAN PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA 2012
SMP NEGERI 199 JKRT LTIHN PERSIPN UJIN SEKOLH MTEMTIK 01 PETUNJUK KHUSUS. Pilih dan hitamkan jawaban yang benar di antara a, b, c, dan d pada lembar jawaban komputer (LJK)! 1. Hasil dari (-0) : + (-) -11
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : Matematika TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
0 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKNOLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN BENTUK & JMl : PILIHAN GANDA = 35 DAN URAIAN = 5 WAKTU :
Lebih terperincidibangun rumah, 3. Urutan naik dari pecahan 15%, 0,3, dan 4 a. 0,3 ; 15% ; 4
PEMNTPN UJIN NSIONL 0 No. Indikator Prediksi Soal. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali, dan bagi pada bilangan bulat (). Hasil dari 9 (-0 : ) + (-3 x ) adalah. a. -8 c. 8 b. -8 d. 8. Menyelesaikan
Lebih terperinciKTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2
KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Matematika. : SMP/MTs. : VII s/d IX /1-2 Nama Guru
Lebih terperinciPembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12
Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12 Tim Pembahas : Th. Widyantini Untung Trisna Suwaji Wiworo Choirul Listiani Estina Ekawati Nur Amini Mustajab PPPPTK Matematika Yogyakarta
Lebih terperinciPAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL UKK TAPEL 2012/2013SMP PROVINSI DKI JAKARTA. Mata Pelajaran : Matematika Kurikulum : StandarIsi
KISI KISI PENULISAN SOAL UKK TAPEL 2012/2013SMP PROVINSI DKI JAKARTA Mata Pelajaran : Matematika Kurikulum : StandarIsi K e l a s : 8 (delapan) AlokasiWaktu : 120 menit Banyak : 40 Bentuk : PilihanGanda
Lebih terperinciGeometri Ruang (Dimensi 3)
Geometri Ruang (Dimensi 3) Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung volume = a³ luas = 6a² rusuk kubus = a panjang diagonal = a 2 panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume =
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/ Pertemuan Ke : - Alokasi Waktu : 8 x 5 Menit A. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah
Lebih terperinciKI dan KD Matematika SMP/MTs
KI dan KD Matematika SMP/MTs Kelas VIII Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
Lebih terperinciPAKET 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.
Lebih terperinciPAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Kemampuan yang Diuji Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat
Lebih terperinci01. Hasil dari ( ) : (-3-1) adalah. (A) -12 (B) -3 (C) 3 (D) 12
0. Hasil dari (-8 + 30) : (-3 - ) (A) - (B) -3 (C) 3 (D) 0. Pada lomba matematika ditentukan untuk jawaban yang benar mendapatkan skor, jawaban salah mendapatkan skor, sedangkan bila tidak menjawab mendapat
Lebih terperinciBAB IV. GEOMETRI Langkah-langkah membuat kerangka kubus
A IV. GEOMETRI 4.1 Kerangka Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi yang kongruen. Kubus disebut juga bidang enam beraturan atau heksaeder. Kubus diberi nama menurut titik
Lebih terperinciSILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.
8 Silabus Matematika Kelas 5 SILABUS Sekolah : SD Kelas : V Mata Pelajaran : Matematika Semester : 2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Dasar 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk
Lebih terperinciSOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2008/2009 1. Hasil dari ( 18 + 30): ( 3 1) adalah. A. -12 B. -3 C. 3 D.12 BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN ( 18 + 30): ( 3 1) = 12
Lebih terperinciPEMANFAATAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DIKLAT SMP JENJANG DASAR
Kode Dok:F-PRO-016 Revisi No : 0 PEMANFAATAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DIKLAT SMP JENJANG DASAR DISUSUN OLEH DRA.TH.WIDYANTINI, M.Si SIGIT TG, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciLatihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika
Latihan Soal Ujian Nasional 00 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban
Lebih terperinciKATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar
KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar KATA PENGANTAR Alat Peraga Manipulatif (APM) ini adalah produk dari kolaborasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan
Lebih terperinciBAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya
BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA Tujuan Pembelajaran Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya A. Pendahuluan Istilah tabung, kerucut, dan bola di sini adalah istilah-istilah
Lebih terperinciMateri Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:
Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD: 1. Bilangan dan Operasinya 2. Kelipatan dan Faktor 3. Angka Romawi, Pecahan dan Skala 4. Perpangkatan dan Akar 5. Waktu, Kecepatan, dan Debit
Lebih terperinciBeberapa Benda Ruang Yang Beraturan
Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan Kubus Tabung rusuk kubus = a volume = a³ panjang diagonal bidang = a 2 luas = 6a² panjang diagonal ruang = a 3 r = jari-jari t = tinggi volume = π r² t luas = 2πrt Prisma
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) SILABUS PEMBELAJARAN BILANGAN Standar : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan
Lebih terperinciA. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR
A. MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. menghitung luas bangun datar; 2. menghitung luas segi banyak; 3. menghitung luas gabungan dua bangun datar; dan 4. menghitung
Lebih terperinciSOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com
SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN 05 yosprens.wordpres.com SOAL DAN PEMBAHASAN MATA UJI MATEMATIKA TKD SAINTEK SBMPTN 05 Berikut ini 5 soal mata uji matematika beserta pembahasannya yang diujikan
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006
Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2005/2006 1. Pada acara bakti sosial, Ani mendapat tugas membagikan 30 kg gula pasir secara merata kepada kelompok masyarakat yang tertimpa
Lebih terperinciPENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012
PENELHN SOL MTEMTIK PREDIKSI UN 2012 1. INDIKTOR SOL: Peserta didik dapat menghitung hasil operasi campuran bilangan bulat. SOL: Hasil dari 6 5 7 : 8 4. -18 B. -6 C. 6 D. 18 Kunci jawaban : adalah. 2.
Lebih terperinciSumber Belajar 2x40mnt Buku teks. 2x40mnt. 2x40mnt. (2x + 3) + (-5x 4) (-x + 6)(6x 2) Tes tulis Tes uraian Berapakah: berikut: Teknik Bentuk
Sekolah : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Matematika Semester : I(satu) SILABUS Standar : ALJABAR 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus 1.1 Melakukan operasi aljabar Bentuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Tri Murdiyanto 1), Yudi Mahatma 2) Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Kegiatan
Lebih terperinciKonsep Dasar Geometri
Konsep Dasar Geometri. Segitiga 1. Definisi Segitiga Segitiga merupakan model bangun ruang datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis. 2. Klasifikasi Segitiga a) Segitiga menurut panjang sisinya 1) Segitiga
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007
Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2006/2007 1. Dari ramalan cuaca kota-kota besar di dunia, tercatat suhu tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Moskow: terendah -5
Lebih terperinciKATALOG MATEMATIKA ALAT PERAGA PENDIDIKAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KATALOG ALAT PERAGA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 1. Model Bangun Datar Model bangun datar dimaksudkan untuk membantu menjelaskan pengertian, sifat-sifat bangun datar, kesebangunan
Lebih terperinciKARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG
Jumlah 50 Bentuk Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Menggunakan
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA. kebanyakan dari pakar pendidikan menjadikan masalah belajar sebagai sentral
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Masalah belajar adalah masalah yang pelik dan komplek, sehingga tiada seorang ahlipun yang dapat membahas secara tuntas dan sempurna. Oleh karena itu kebanyakan
Lebih terperinciPola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.
SOAL SELEKSI AWAL 1. Suhu dalam sebuah lemari es adalah 15 o C di bawah nol. Pada saat mati listrik suhu dalam lemari es meningkat 2 o C setiap 120 detik. Jika listrik mati selama 210 detik, suhu dalam
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN PECAHAN SEDERHANA. Pecahan - Pecahan Daerah yang diarsir satu bagian dari lima bagian. Satu bagian dari lima bagian artinya satu dibagi lima
Lebih terperinciPAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs. * Kemampuan yang diuji. Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Menentukan hasil operasi campuran bilangan bulat.
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN - MATEMATIKA
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : MATEMATIKA TUJUAN : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan
Lebih terperinciMATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM
Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP / MTs MATA PELAJARAN Hari / Tanggal : Rabu, 9 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B25 NO SOAL PEMBAHASAN 1
PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : B5 SMP N Kalibagor Hasil dari 7 ( ( 8)) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 49 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung C. 7 Pangkat ; Akar D.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMP DAN MTs M A T E M A T I K A PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS i KATA
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat!
PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 01 KODE : D45 NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari 8 5 3 adalah... 1. a A. 10 5 = a a a a a B. 5. a 1 n n = a C. 3 3. a m n n = a m D. 64 Hasil dari 8 3 adalah... A. 6 B. 8 C.
Lebih terperincia. 10 c. 20 b. -10 d Indikator : Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi Bilangan Bulat a c b d.
1. Indikator : Menentukan hasil operasi campuran Bilangan Bulat : Hasil dari -20 + 5 x (-12) : (-6) =.. a. 10 c. 20 b. -10 d. 20 2. Indikator : Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan operasi Bilangan
Lebih terperinciMODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI
MODUL PENDALAMAN MATERI ESENSIAL DAN SULIT MATA PELAJARAN : MATEMATIKA ASPEK : GEOMETRI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN. Memahami bangun datar, bangun ruang, garis sejajar, dan sudut, serta menggunakannya dalam
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UN SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal :. Hasil dari (-8 + ) : (- ) - -. Pada lomba matematika ditentukan jawaban yang benar mendapat skor, jawaban salah mendapat skor -, sedangkan
Lebih terperinciNO SOAL PEMBAHASAN 1
PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 01 KODE : B5 1 Hasil dari 17 (3 ( 8)) adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 49 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 41 Dalam kurung 1 C. 7 Pangkat ; Akar D. 41 Kali
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A
KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA - 2006 Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Matematika
Lebih terperinciSifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang
ab 9 Sifat-Sifat angun Datar dan angun Ruang Setiap benda memiliki sifat yang menjadi ciri khas benda tersebut. oba kamu sebutkan bagaimana sifat yang dimiliki oleh benda yang terbuat dari karet! egitu
Lebih terperinciBab 2. Bangun Ruang Sisi Lengkung. Standar Kompetensi. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya.
Bab Bangun Ruang Sisi Lengkung Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola. Menghitung
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012
Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012 1. Hasil dari 17 - ( 3 x (-8) ) adalah... A. 49 B. 41 C. 7 D. -41 BAB II Bentuk Aljabar - perkalian/pembagian mempunyai tingkat
Lebih terperinciPAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs
PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. Indikator, menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat Indikator Soal, menentukan hasil operasi campuran bilangan
Lebih terperinciPAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.
PAKET 4 Jumlah Soal : 0 soal Kompetensi :. Bangun Datar. Trigonometri. Bangun Ruang 4. Barisan dan Deret Compile By : Syaiful Hamzah Nasution No Soal Jawaban Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini
Lebih terperinciUntuk lebih jelasnya buatlah sebuah tabel untuk membuktikan kaidah euler!
BAB V BANGUN RUANG Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan yang dimaksud pada definisi tersebut adalah bidang
Lebih terperinciSMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika
Latihan Soal Ujian Nasional 200 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1
PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : A SMP N Kalibagor Hasil dari 5 + [6 : ( )] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 7 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung C. Pangkat ; Akar D.
Lebih terperinciC. 9 orang B. 7 orang
1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua
Lebih terperinciHUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT
GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)
Lebih terperinci50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu dapat menarik minat, antusiasme siswa, dan memotivasi siswa agar senantiasa belajar
Lebih terperinciSoal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008
Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 1. Hasil dari 1.764 + 3.375 adalah... A. 53 B. 57 C.63 D. 67 BAB VIII BILANGAN BERPANGKAT 4 2 15 1.764 3.375 4 x 4 16 1 3 1 1 64
Lebih terperinciBIMBINGAN TEKNIS UJIAN NASIONAL TAHUN 2010 PENGEMBANGAN SOAL-SOAL TERSTANDAR. Oleh: R. Rosnawati
BIMBINGAN TEKNIS UJIAN NASIONAL TAHUN 010 PENGEMBANGAN SOAL-SOAL TERSTANDAR A. Pendahuluan Oleh: R. Rosnawati Yang menjadi landasan atau dasar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) adalah sebagai berikut: a)
Lebih terperinciSMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi
KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 BIDANG STUDI : Matematika KELAS : 7 ( Tujuh) STANDAR KOMPETENSI / KOMPETENSI INTI : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan
Lebih terperinci17
PAKET 3 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs 1. * Indikator. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar Menentukan hasil perpangkatan bilangan negative atau pecahan
Lebih terperinci14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI
14. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SD/MI KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1
Pembahasan UN 0 A3 by Alfa Kristanti PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 0 KODE : A3 Hasil dari 5 + [6 : ( 3)] adalah... Urutan pengerjaan operasi hitung A. 7 Operasi hitung Urutan pengerjaan B. 4 Dalam kurung
Lebih terperinciDURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004
DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL SMP/MTs
UJIAN NASIONAL SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008 Mata Pelajaran Jenjang : Matematika : SMP/MTs MATA PELAJARAN Hari/Tanggal : Selasa, 6 Mei 2008 Jam : 08.00-10.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan
Lebih terperinci