Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor"

Transkripsi

1 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 187 Analisis Ekuitas Merek Sabun Mandi Kesehatan Lifebuoy di Kota Bogor Kartika Andansari Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Jono M Munandar Staf Pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor jonomun@yahoo.com ABSTRACT The study has discussed to measure brand equity of Lifebuoy. Four elements of brand equity are eximend, these are brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. The data was collected from 178 respondents which were selected using quota sampling in the 6 regions in Bogor. The Study revealed that Lifebuoy was the first top brand selected by the respondents as their brand awareness. Brand images of Lifebuoy are the healthy soap and body protection from germs. Lifebuoy has the positive perceived quality in the atributes of pakcage, variety of smell, available in many areas, consumer service, advertisement, and keep in use. Lifebuoy still have not had loyal customer yet. Percentage of switcher is 10,34%, habitual buyer is 62,07%. satisfied buyer is 97,4%, liking the brand is 93,11%, and commited buyer is 6,98%. Keywords: Brand Equity, Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty, Healthy Soap. I. Pendahuluan Persaingan antarmerek dalam kategori consumer goods semakin meningkat, karena kebutuhan konsumen harus dipenuhi, misalnya seperti makanan, minuman, detergen, sabun mandi, dan sebagainya. Salah satu consumer goods yang menjadi kebutuhan utama adalah sabun mandi. Saat ini, masyarakat memerlukan sabun mandi yang tidak hanya mampu membersihkan, tetapi sabun mandi yang menjamin kesehatan penggunanya, misalnya terhindar dari kuman-kuman. Namun, konsumen sulit memilih merek sabun mandi yang sesuai dengan keinginannya dikarenakan banyaknya merek sabun mandi kesehatan yang ada di pasar. Salah satu perusahaan yang telah lama memproduksi sabun mandi kesehatan adalah PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan ini telah memproduksi dan memasarkan sabun kesehatan merek Lifebuoy lebih dari 50 tahun ( Lifebuoy mendominasi pasar dengan penguasaan sekitar 60% pada kategori sabun mandi kesehatan. Posisi ini bukan hanya menempatkan Lifebuoy sebagai market leader, bahkan market dominator.

2 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 188 Kekuatan merek akan dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan pengelolaan merek yang baik. Hal ini terkait dengan seberapa besar konsumen dapat loyal terhadap merek. Loyalitas ini merupakan faktor utama dalam membentuk ataupun mempertahankan merek agar tetap menjadi merek yang kuat (Aaker, 1997). Di samping itu, loyalitas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya kesan kuat dari merek, mutu, dan pengalaman konsumen dalam menggunakan merek. Merek harus memberikan pengaruh positif dan mengurangi risiko bagi pemakainya, terutama produk yang berhubungan dengan kesehatan, kecantikan, dan keamanan (Rangkuti, 2004). Merek yang baik adalah merek yang dapat dengan mudah membedakan dirinya dengan para pesaing. Dengan latar belakang demikian, perlu dilakukan analisis ekuitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy yang bertujuan memperoleh informasi dalam menyusun strategi agar merek tersebut tetap menjadi merek kuat. Dengan memiliki merek yang kuat, perusahaan dapat mengembangkan keberadaan merek dalam persaingan apa pun dalam waktu lama (Durianto dkk. 2004). Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui posisi kesadaran merek di benak konsumen terhadap merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy. 2. Menganalisis asosiasi merek di benak konsumen terhadap merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy. 3. Menganalisis kesan mutu di benak konsumen terhadap merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy. 4. Menganalisis loyalitas merek pada konsumen terhadap merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy. II. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur ekuitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy. Analisis unsur-unsur ekuitas merek meliputi: (1) analisis kesadaran merek untuk mengetahui kesadaran merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy di benak konsumen; (2) analisis asosiasi merek untuk mengetahui brand image sabun mandi kesehatan Lifebuoy; (3) analisis untuk mengetahui mutu yang dirasakan sabun mandi kesehatan Lifebuoy; (4) analisis loyalitas merek untuk mengetahui loyalitas konsumen sabun mandi kesehatan Lifebuoy. Penelitian dilakukan di kota Bogor. Contoh yang diambil adalah warga masyarakat kota Bogor dengan teknik quota sampling berjumlah 178 responden yang tersebar pada Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Barat, dan Tanah Sereal. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Metode yang digunakan untuk mengukur empat unsur ekuitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy adalah analisis deskriptif untuk menganalisis kesadaran merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy, uji Cochran untuk menganalisis asosiasi merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy, skala semantic differential dan analisis Biplot untuk menganalisis kesan mutu merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy, serta skala Likert dan rataan digunakan untuk menganalisis loyalitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy.

3 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 189 Sebelum menganalisis ekuitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus berikut: r = n( XY)-( X Y) [n X 2 ( X) 2 ][n Y 2 -( Y) 2 ]... (1) Keterangan: N = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total pertanyaan Uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach dan Spearman Brown dengan rumus berikut: 1. Rumus reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. k r 11 k-1 Keterangan: r 11 k σ 2 t σ 2 b = = = = keandalan instrumen banyak butir pertanyaan ragam total jumlah ragam butir =.(2) σ 2 t 2. Rumus reliabilitas dengan teknik Spearman Brown: 1- σ 2 b r XY= N XY- X Y N X 2 -( X) 2 N Y 2 -( Y) 2..(3) Keterangan: X = Y = XY = total skor ya belahan ganjil total skor ya belahan genap total skor hasil kali belahan ganjil dan genap Jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan tingkat signifikansi 5% maka kuesioner tersebut reliabel. Uji cochran digunakan untuk menganalisis asosiasi-asosiasi merek yang membentuk brand image. Asosiasi-asosiasi yang dianalisis adalah wangi, perlindungan tubuh bebas dari kuman, harga yang murah, iklan yang bagus/menarik, keharuman bervariasi, mencerminkan gaya hidup aktif, merupakan produk mewah, kemasan beraneka ragam, sabun yang sudah beredar di pasar cukup lama, elegan, diproduksi oleh perusahaan terkenal dan sabun kesehatan. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : Jawaban Ya relatif sama untuk semua atribut. H 1 : Jawaban Ya berbeda antara atribut yang satu dengan atribut yang lain.

4 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 190 Skala semantic differential digunakan untuk menganalisis kesan mutu. Metode ini dibuat dengan menempatkan dua skala penilaian dalam titik-titik ekstrem yang berlawanan, yang disebut bipolar. Atribut kesan mutu yang dianalisis adalah atribut kemasan, fungsi (sabun khusus kesehatan), variasi wangi, ketersediaan, ketahanan wangi, layanan konsumen, keawetan sabun, dan iklan menarik. Untuk menginterpretasikan data yang diperoleh dengan skala ini, pertama kali dicari rentang skalanya, dengan menggunakan rumus berikut: m-n Keterangan: m = n = b = RS = (4) skor tertinggi pada skala skor terendah pada skala jumlah kelas atau kategori yang dibuat (dalam penelitian ini di buat rentang = 5). Analisis Biplot adalah teknik statistika deskriptif yang dapat menyajikan secara simultan obyek penyamatan terhadap peubahnya (Jollife, 2002). Informasi yang bisa didapatkan dari analisis biplot (Sartono dkk, 2003) adalah: 1. Kedekatan antarobjek. Dua objek yang karakteristiknya sama digambarkan sebagai dua titik yang posisinya berdekatan. Dalam pemasaran, merek yang mirip ditafsirkan sebagai pesaing dekat. 2. Keragaman peubah. Peubah dengan keragaman kecil digambarkan sebagai vektor pendek, sedangkan peubah yang ragamnya besar digambarkan sebagai vektor panjang. 3. Hubungan antarpeubah. Biplot akan mengggambarkan peubah sebagai garis berarah. Dua peubah yang memiliki korelasi positif akan digambarkan sebagai dua buah garis dengan arah yang sama atau membentuk sudut sempit, sedangkan dua peubah yang memiliki korelasi negatif adalah digambarkan dengan dua garis dengan arah yang berlawanan atau membentuk sudut tumpul. 4. Nilai peubah pada suatu objek. Karakteristik yang menonjol dari suatu objek bisa disimpulkan dari posisi relatifnya yang paling dekat dengan suatu peubah. Skala Likert dan rataan digunakan untuk menganalisis loyalitas merek. Skala Likert memiliki rentang skala dari 1-5. Pemetaan bobot penilaian adalah: Skala 1 = bobot 1 (Sangat tidak setuju) Skala 2 = bobot 2 (tidak setuju) Skala 3 = bobot 3 (biasa saja) Skala 4 = bobot 4 (Setuju) Skala 5 = bobot 5 (Sangat setuju) III. Hasil Penelitian III.1. Karakteristik Responden Peubah demografi yang dianalisis dalam penelitian ini menggambarkan pengelompokkan responden berdasarkan ketagori jenis kelamin, usia, pengeluaran rataan per bulan untuk membeli sabun mandi, dan pengeluaran total per bulan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 99 orang (56%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki 79 orang (44%). b

5 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 191 Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa (41%) dan memiliki usia tahun (31%). Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki 47,75% memiliki pengeluaran rataan untuk membeli sabun mandi per bulan Rp3.001-Rp dan 67,98% memiliki total pengeluaran kurang dari Rp Hal ini berarti sebagian responden berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah. Responden (35,96%) yang memiliki total pengeluaran kurang dari Rp dalam sebulan, memiliki pengeluaran rataan untuk membeli sabun mandi Rp3.001-Rp dalam sebulan. Sedangkan responden (1,12%) yang memiliki pengeluaran total per bulan lebih besar dari Rp , memiliki pengeluaran rataan untuk membeli sabun mandi dalam sebulan lebih besar dari Rp Hal ini wajar, karena responden yang memiliki pengeluaran lebih banyak membelanjakan lebih banyak kebutuhan, salah satunya sabun mandi. III.2. Analisis Kesadaran Merek Top of Mind (ToM) ToM adalah merek yang pertama kali diingat responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk. Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap 178 responden, Lifebuoy menempati urutan tertinggi (70,8%). Artinya 70,8% responden yang mewakili masyarakat kota Bogor menyebutkan merek Lifebuoy sebagai sabun kesehatan yang paling diingat. Kedua adalah merek Dettol (13,5%), dan ketiga adalah merek Nuvo (7,9%). Berdasarkan analisis brand recall, maka merek Nuvo sebagai merek sabun mandi kesehatan menempati urutan tertinggi dengan 114 orang yang menjawab merek tersebut (31,9%). Urutan kedua ditempati merek Dettol dengan jumlah orang yang menjawab merek tersebut 99 orang (27,7%). Setelah itu diikuti oleh merek Lifebuoy dengan jumlah 48 orang menjawab merek tersebut (13,4%). Responden dapat memberikan lebih dari satu jawaban sesuai dengan ingatannya terhadap merek-merek sabun mandi kesehatan selain yang disebutkan pada unsur ToM. Brand recognition adalah pengukuran kesadaran merek responden di mana kesadarannya diukur dengan diberikannya bantuan. Berdasarkan penelitian, jumlah responden yang perlu diingatkan kembali keberadaan merek Nuvo 45 orang (25,3%), sedangkan untuk merek Dettol 40 orang (22,5%), dan merek Lifebuoy sebanyak 9 orang yang perlu diingatkan (5,1%). Unaware of brand adalah tingkat di mana responden meskipun telah diingatkan, tetap tidak mengenal merek yang ditanyakan oleh peneliti. Dari 178 orang responden, sebanyak 8 orang (4,5%) tidak mengenal merek Nuvo, sebanyak 8 orang (4,5%) tidak mengenal merek Dettol, dan semua responden mengenal merek Lifebuoy. Analisis asosiasi merek dilakukan dengan menggunakan uji Cochran. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui brand image pada masing-masing produk, sehingga dapat menjadi pijakan konsumen pada keputusan pembelian dan loyalitas terhadap suatu merek. Pengujian asosiasi-asosiasi merek Lifebuoy melibatkan seluruh responden (178 responden). Berdasarkan hasil uji Cochran, dapat dilihat bahwa pada tahap ke tiga belas dengan nilai Q 3,571 dan χ 2 tabel 3,841. Proses pengujian dihentikan karena nilai Q < χ 2 tabel, yang artinya H 0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa asosiasi yang menjadi

6 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 192 brand image dari merek Lifebuoy adalah asosiasi perlindungan bebas dari kuman dan asosiasi sabun kesehatan. Berdasarkan uji asosiasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa perhitungan merek Dettol berhenti pada uji ke tigabelas, yakni pada saat Q sebesar 1, χ 2 tabel sebesar 3,841, dan derajat bebas sama dengan satu. Dengan ini, didapatkan bahwa Q < χ 2 tabel. Artinya, H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa asosiasi yang menjadi brand image dari merek Dettol adalah asosiasi perlindungan tubuh bebas dari kuman dan sabun kesehatan. Berdasarkan uji asosiasi yang dilakukan, dapat dilihat bahwa pada tahap ke duabelas proses pengujian dihentikan, karena nilai Q < χ 2 tabel. Nilai Q 0,824 dengan derajat bebas dua dan nilai χ 2 tabel 5,991. Artinya, H 0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa asosiasi yang menjadi brand image dari merek Nuvo adalah asosiasi perlindungan tubuh bebas dari kuman, asosiasi harga yang murah, dan asosiasi sabun kesehatan. III.3. Analisis Kinerja Mutu yang Dirasakan Metode skala Semantic Differential dikembangkan khususnya untuk mengukur arti psikologis dari suatu objek di mata seseorang. Pada grafik Semantic Differensial (Gambar 1) masing-masing merek mempunyai pola yang berbeda. Penjelasan selengkapnya untuk masing-masing atribut adalah: a. Menurut penelitian, konsumen menilai bahwa merek Lifebuoy tersedia dalam kemasan yang lebih beragam dibandingkan merek lainnya. Lifebuoy Tidak tersedia dalam berbagai Tersedia di memiliki rataan 3,68. Urutan kedua kemasan berbagai kemasan merek Nuvo dengan Bukan sabun mandi Sabun khusus rataan 3,52 khusus untuk dan ketiga merek untuk kesehatan kesehatan Dettol dengan rataan 3,46. b. Pada atribut Tidak banyak Banyak variasi variasi wangi wangi fungsi (sabun khusus kesehatan), Tidak tersedia di Tersedia di konsumen menilai merek Dettol banyak tempat banyak tempat lebih baik dibanding merek lainnya. Wanginya tidak Wangi tahan tahan lama lama Merek Dettol memiliki rataan 4,35; kedua Layanan konsumen Layanan konsumen tidak memuaskan memuaskan adalah Lifebuoy dengan rataan 4,07; Sabun yang tidak Sabun yang dan ketiga adalah awet awet Nuvo dengan rataan 3,88. Iklan tidak menarik Iklan menarik 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 SKALA SIKAP LIFEBUOY DETTOL NUVO

7 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 193 Gambar 1. Grafik Semantic Differensial Merek Sabun Mandi Kesehatan c. Pada atribut variasi wangi, konsumen menilai merek Lifebuoy sebagai merek memiliki variasi wangi lebih baik dari merek yang lain. Merek Lifebuoy memiliki rataan 3,65; kedua adalah Nuvo dengan rataan 3,63; ketiga adalah Dettol dengan rataan 3,01. d. Menurut ketersediaannya, konsumen menilai bahwa Lifebuoy menempati peringkat pertama dengan rataan 4,32; kedua Nuvo dengan rataan 4,08; ketiga Dettol dengan rataan 3,51. e. Pada atribut ketahanan wangi, konsumen menilai bahwa merek Dettol memiliki peringkat pertama dengan rataan 3,53; kedua merek Nuvo dengan rataan 3,36; ketiga merek Lifebuoy dengan rataan 3,35. f. Menurut penelitian, konsumen menilai bahwa merek Lifebuoy memiliki layanan konsumen lebih baik dari merek yang lain. g. Lifebuoy memiliki rataan 3,58; kedua Dettol dengan rataan 3,51; ketiga Nuvo dengan rataan 3,45. h. Pada atribut keawetan sabun, konsumen menilai bahwa merek Lifebuoy memiliki keawetan sabun lebih baik, dengan rataan 3,46; kedua Dettol dengan rataan 3,39; ketiga Nuvo dengan rataan 3,31. i. Menurut penelitian, konsumen menilai bahwa iklan yang paling menarik adalah Lifebuoy dengan rataan 3,80; kedua adalah Dettol dengan rataan 3,39; ketiga adalah Nuvo dengan rataan 3,31. Secara keseluruhan, sabun mandi kesehatan Lifebuoy menempati peringkat pertama pada atribut kemasan, ketersediaan, layanan konsumen, keawetan sabun, dan iklan. Lifebuoy perlu waspada terhadap merek Dettol yang menempati urutan pertama pada atribut fungsi (sabun khusus kesehatan) dan ketahanan wangi. Meskipun tidak menduduki peringkat pertama pada seluruh atribut, Lifebuoy juga perlu waspada pada Nuvo yang lebih unggul pada atribut ketahanan wangi. III.4. Analisis Biplot Dalam metode ini, informasi yang akan didapatkan adalah hubungan (korelasi) antarpeubah, kemiringan relatif antarobjek pengamatan (kedekatan antarobjek), posisi relatif antarobjek pengamatan dengan peubah, dan keragaman peubah (Sartono dkk, 2003). Dalam penelitian ini, yang menjadi peubah adalah atribut-atribut kesan mutu, sedangkan yang menjadi objek adalah merek-merek yang diteliti.

8 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 194 Keterangan : Lf : Lifebuoy D : Dettol N : Nuvo X1 : Atribut kemasan X2 : Atribut fungsi (sabun khusus untuk kesehatan) X3 : Atribut variasi wangi X4 : Atribut ketersediaan X5 : Atribut ketahanan wangi Gambar 2. Analisis Biplot untuk Atribut Merek-merek Sabun Mandi Kesehatan X6 : Atribut layanan konsumen X7 : Atribut keawetan sabun Berdasarkan tampilan analisis biplot pada Gambar 2, terlihat bahwa atribut fungsi X8 : Atribut iklan (sabun khusus untuk kesehatan), atribut variasi wangi, atribut ketersediaan, dan atribut iklan memiliki garis atribut yang lebih panjang dari garis atribut yang lain. Semakin panjang garis atribut, maka tingkat keragamannya semakin besar. Nilai keragaman ini mencerminkan bahwa persepsi konsumen terhadap atribut tersebut lebih beragam dibandingkan dengan atribut yang lain. Hubungan antaratribut dijelaskan dengan menggunakan sudut lebih besar atau lebih kecil dari 90 yang diciptakan oleh dua buah garis atribut. Semakin sempit garis atribut (< 90 ), maka nilai korelasi antaratributnya semakin besar (korelasi positif). Apabila semakin besar sudut yang diciptakan oleh dua buah garis atribut (> 90 ), maka nilai korelasi antaratributnya semakin kecil (korelasi negatif). Pada Gambar 3, korelasi positif terjadi antara atribut variasi wangi (X3) dengan atribut ketersediaan (X4), atribut kemasan (X1) dengan atribut iklan (X8), atribut layanan konsumen (X6) dengan atribut keawetan sabun (X7), dan atribut ketahanan wangi (X5) dengan atribut fungsi (sabun khusus untuk kesehatan) (X2). Atribut yang memiliki korelasi positif dengan lainnya menjelaskan bahwa atribut tersebut akan mengalami perubahan, jika atribut yang satunya berubah, atau sebaliknya. Jika konsumen menilai bahwa merek sabun mandi tersedia dalam berbagai kemasan, maka merek tersebut akan disampaikan dalam iklan yang menarik. Atribut yang memiliki korelasi positif dengan lainnya menjelaskan bahwa atribut tersebut akan mengalami perubahan, jika atribut yang satunya berubah, atau sebaliknya. Jika konsumen menilai bahwa merek sabun mandi tersedia dalam berbagai kemasan, maka merek tersebut akan disampaikan dalam iklan yang menarik.

9 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 187 Gambar 3. Analisis Biplot dengan Menggunakan Garis Kontur Analisis selanjutnya adalah kedekatan objek (merek) dengan objek (merek). Jika objek memiliki posisi berdekatan berarti objek (merek) tersebut memiliki karakteristik mirip dan merupakan pesaing terdekat (Sartono dkk, 2003). Untuk mempermudah dalam mengetahui kedekatan antarobjek (merek), dapat digunakan garis kontur (Gambar 3). Garis ini yang menghubungkan titik terluar suatu objek (merek). Setelah itu, ditarik garis tegak lurus dari garis kontur tersebut ke titik pusat (0,0). Merek yang posisinya dekat terletak pada satu kuadran baru yang dibatasi garis tegak lurus. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa merek Lifebuoy, Dettol, dan Nuvo tidak memiliki posisi berdekatan. Hal ini berarti Lifebuoy, Dettol, dan Nuvo bukan merupakan pesaing dekat. Informasi terakhir yang dapat diperoleh dari metode analisis ini adalah nilai peubah (atribut) pada suatu objek (merek). Suatu karakteristik merek dapat disimpulkan melalui kedekatan posisi relatif merek dengan suatu atribut (Sartono, 2003). Pada Gambar 3, dijelaskan bahwa Lifebuoy memiliki karakteristik yakni atribut variasi wangi (X3), ketersediaan (X4), iklan (X8), kemasan (X1), layanan konsumen (X6), dan keawetan sabun (X7). Merek Dettol memiliki posisi relatif dekat dengan atribut fungsi (sabun khusus untuk kesehatan) (X2) dan atribut ketahanan wangi (X5). Namun, karakteristik yang menonjol dari merek ini adalah atribut fungsi sabun khusus untuk kesehatan (X2). Nuvo tidak memiliki posisi relatif dekat dengan semua atribut. Artinya Nuvo tidak memiliki karakteristik menonjol. III.4. Analisis Loyalitas Merek Analisis switcher dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan yang sensitif terhadap perubahan harga. Nilai rataan yang diperoleh sebesar dua, yaitu termasuk dalam rentang skala baik, artinya pelanggan Lifebuoy jarang bahkan tidak pernah berpindah-pindah merek sabun mandi karena faktor harga. Dari 116 pelanggan Lifebuoy, jumlah pelanggan yang sensitif terhadap perubahan harga dengan sering dan selalu berpindah-pindah merek sabun mandi kesehatan hanya sebanyak 12 orang (10,34%). Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa banyak pelanggan Lifebuoy yang merupakan pembeli kebiasaan (habitual buyer). Nilai rataan yang diperoleh 3,34 termasuk dalam rentang skala cukup. Dari 116 pelanggan Lifebuoy, jumlah pelanggan yang menggunakan sabun mandi kesehatan tersebut karena alasan kebiasaan sejumlah 72 orang (62,07%).

10 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 188 Konteks satisfied buyer dalam penelitian ini adalah pelanggan Lifebuoy yang mendapatkan kepuasan saat melakukan pembelian. Nilai rataan yang diperoleh sebesar 4,08 termasuk dalam rentang skala baik. Hal ini menunjukkan rataan pelanggan Lifebuoy merasa puas menggunakan sabun mandi kesehatan Lifebuoy. Dari 116 pelanggan sabun mandi kesehatan Lifebuoy, jumlah pelanggan yang menemukan kepuasan dalam menggunakan sabun mandi tersebut sebesar 113 orang (97,41%). III.5. Analisis Liking the Brand Analisis Liking the brand adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui jumlah pelanggan Lifebuoy yang bersungguh-sungguh menyukai merek. Nilai rataan yang diperoleh 4,07, termasuk ke dalam rentang skala baik. Dari 116 pelanggan sabun mandi kesehatan Lifebuoy, jumlah pelanggan yang menemukan kesukaan dalam menggunakan sabun mandi tersebut sejumlah 108 (93,11%). Hal ini dikarenakan responden memiliki kepercayaan kepada merek Lifebuoy yang sudah ada di pasar sabun mandi sejak dulu. Tahapan akhir dari analisis loyalitas merek adalah analisis committed buyer (pembeli setia). Pada tahap ini pelanggan memiliki kebanggaan tersendiri terhadap suatu merek, sehingga kesukaan pelanggan yang setia terhadap suatu merek akan menceritakan merek yang digunakan tersebut kepada orang lain. Nilai rataan yang diperoleh 1,88 termasuk dalam skala buruk. Dari 116 pelanggan Lifebuoy, jumlah pelanggan yang mempromosikan dan menyarankan merek tersebut ke orang lain hanya berjumlah 8 orang (6,89%). Artinya, hanya 6,89% responden yang benar-benar berkomitmen kepada merek Lifebuoy. Suatu merek yang telah memiliki ekuitas merek kuat membentuk segitiga loyalitas merek terbalik. Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila merek semakin menuju pada tingkatan commited buyer (semakin ke atas) memiliki jumlah persentase semakin besar. Pada penelitian ini, loyalitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy (Gambar 4) tidak menunjukkan bentuk piramida terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas merek yang dimiliki oleh merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy belum baik. Pada level liking the brand, Lifebuoy juga cukup baik (93,11%). Hanya saja jika menuruti grafik piramida terdapat kecenderungan untuk semakin tinggi level, semakin banyak konsumennya. Perusahaan sebaiknya meningkatkan anggota pada tingkat liking the brand dan commited buyer. Pelanggan Lifebuoy cukup sedikit yang tergolong switcher (10,34%), sedangkan yang termasuk habitual buyer cukup besar (62,07%). 6, 89 93,11% % 97,41 % 62,0 7% 10,3 4% Commited buyer Liking the brand Satisfied buyer Habitual Buyer Switcher Gambar 4. Piramida Loyalitas Merek Terbalik

11 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 189 Pada penelitian ini, loyalitas merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy (Gambar 4) tidak menunjukkan bentuk piramida terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas merek yang dimiliki oleh merek sabun mandi kesehatan Lifebuoy belum baik. Pada level liking the brand, Lifebuoy juga cukup baik (93,11%). Hanya saja jika menuruti grafik piramida terdapat kecenderungan untuk semakin tinggi level, semakin banyak konsumennya. Perusahaan sebaiknya meningkatkan anggota pada tingkat liking the brand dan commited buyer. Pelanggan Lifebuoy cukup sedikit yang tergolong switcher (10,34%), sedangkan yang termasuk habitual buyer cukup besar (62,07%). IV. Kesimpulan 1. Dari segi kesadaran merek, Lifebuoy (70,80%) menempati kedudukan pertama pada posisi Top of Mind. Pada kategori brand recall (pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan), Lifebuoy (13,40%) menempati posisi ketiga setelah merek Nuvo dan Dettol. Sedangkan responden yang perlu diingatkan dengan bantuan untuk mengenal merek Lifebuoy 5,1% dan seluruh responden mengenal merek Lifebuoy. 2. Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image Lifebuoy adalah asosiasi perlindungan tubuh bebas dari kuman dan asosiasi sabun kesehatan. Dettol memiliki brand image yang sama dengan Lifebuoy, yaitu asosiasi perlindungan tubuh bebas dari kuman dan asosiasi sabun kesehatan. Nuvo memiliki asosiasi-asosiasi pembentuk brand image, yaitu asosiasi perlindungan tubuh bebas dari kuman, asosiasi harga yang murah, dan asosiasi sabun kesehatan. 3. Lifebuoy memiliki kesan mutu positif di mata konsumen. Dilihat per atributnya, merek Lifebuoy unggul pada atribut ketersediaan, variasi wangi, kemasan, iklan, layanan konsumen, dan keawetan sabun. Karakteristik yang menonjol pada merek ini adalah tersedianya produk di banyak tempat dan iklan yang menarik. 4. Loyalitas merek yang dimiliki oleh Lifebuoy masih belum baik. Hal ini dapat dilihat dari piramida loyalitas yang tidak berbentuk piramida segitiga loyalitas merek terbalik. Pada tahap liking the brand sampai commited buyer, Lifebuoy memiliki persentase yang menurun. V. Daftar Pustaka Aaker, D Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan. Jakarta: Penerbit Mitra Utama. Durianto, D, dkk Strategi Menaklukkan Pasar: Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Jollife, IT Principal Component Analysis. Edisi ke-2. NewYork: Springer-Verlag. Rangkuti, F The Power Of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

12 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 190 Sartono, dkk Modul Teori Analisis Peubah Ganda. Bogor: Departemen Statistika FMIPA.

13 Andasari, Munandari Analisis Ekuitas Merek sabun mandi Kesehatan 191

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor)

Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor) Munandar, Pratama Analisis Brand Equity pocari Sweat 24 Analisis Brand Equity Pocari Sweat Dalam Persaingan Industri Minuman (Studi Kasus: Mahasiswa di Bogor) Ferdie Pratama Alumni Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

3.1 Kerangka Pemikiran

3.1 Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Kecap banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat memasak karena kecap termasuk bumbu pelengkap (condiment) yang memberikan rasa, warna, dan aroma yang khas serta

Lebih terperinci

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION

STRATEGIC BRAND COMMUNICATION Modul ke: STRATEGIC BRAND COMMUNICATION BRAND EQUITY MEASUREMENT Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id WHAT IS BRAND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kembang Gula Definisi dari kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau pemanis lain atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode 28 BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Dasar Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA 147 ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA THE EFFECT OF BRAND EQUITY ON PEOPLE SELECTION IN MUHAMMADIYAH SURABAYA HOSPITAL UTILIZATION

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) KRISTIN MARIA 0700728766 ARIEL RHESA 0700725871 ABSTRAK Perkembangan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH...

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK Checkpoint Sutami merupakan salon mobil yang dirikan sejak tahun 2008 dan terletak di jalan terusan sutami kav. 22 Bandung. Masalah yang terjadi di Checkpoint Sutami adalah belum terlalu dikenal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI Disusun Oleh: Nama : Indra Dirgantara Npm : 13212690 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS. Latar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI MELALUI BONUS LANGSUNG DALAM KEMASAN PRODUK DAN BRAND EQUITY MEREK SABUN MANDI KESEHATAN NUVO. Oleh AJIE FIKRIAJI

ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI MELALUI BONUS LANGSUNG DALAM KEMASAN PRODUK DAN BRAND EQUITY MEREK SABUN MANDI KESEHATAN NUVO. Oleh AJIE FIKRIAJI ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI MELALUI BONUS LANGSUNG DALAM KEMASAN PRODUK DAN BRAND EQUITY MEREK SABUN MANDI KESEHATAN NUVO (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) Oleh AJIE FIKRIAJI H24052540 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Merek memberikan nilai tambah bagi suatu produk ataupun jasa, sehingga nilai total produk yang memiliki merek baik menjadi tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru

Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy di Kota Pekanbaru Rahmi Oktaviani 1) ; Sri Restuti 2) ; Deny Danar Rahayu 2) 1) Mahasiswa Laboratorium Pemasaran Jursan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Minat konsumen terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin meningkat di Kota Cirebon. Hal ini mendorong beberapa perusahaan mengeluarkan AMDK dengan berbagai macam merek. Pangsa pasar terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI SARI OCTAVIA 0600652465 ABSTRAK Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian, seorang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal. 67-91 EKUITAS MEREK PRODUK MINUMAN SERBUK BUAH INSTAN Ika Barokah Suryaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Jember ikabarokah@gmail.com Hary

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu hingga era globalisasi ini persaingan bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat. Persaingan

Lebih terperinci

Oleh HERNINDYO PRANOWO WIDHI H

Oleh HERNINDYO PRANOWO WIDHI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA PADA MEDIA TELEVISI DAN BRAND EQUITY PARTAI POLITIK (Studi Kasus: Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor) Oleh HERNINDYO PRANOWO WIDHI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab I telah diuraikan sedikit tentang permasalahan, tujuan penelitian, serta garis besar metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR Anis Rahayu Damayanti Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Bank dan Tabungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Bank dan Tabungan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank dan Tabungan Pengertian bank menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (brand) Aaker dalam Rangkuti (2002: 36) menyatakan merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

Pengukuran Brand Equity Kartu X *

Pengukuran Brand Equity Kartu X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Pengukuran Brand Equity Kartu X * NAFEESA TANTY HARSHA, KUSMANINGRUM SOEMADI,

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS PENGGUNA

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero) *

Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Pengukuran Brand Equity Jasa Pengiriman Barang Di PT. Pos Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Binus University Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS EKUITAS MEREK MANDALA SWALAYAN DALAM PERSAINGAN INDUSTRI RETAILER DI JAMBI (STUDI KASUS PADA KONSUMEN

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO Abstrak Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: brand, brand equity, brand equity elements. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: brand, brand equity, brand equity elements. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Knowledge of the elements of brand equity and its measurement is necessary to formulate a strategic step in improving the existence of a brand that can ultimately improve profitability. This study

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, merek akan menjadi sangat penting karena atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah ditiru. Seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran pemasaran sangat penting dalam menunjang kemajuan usaha. Produsen sebagai penghasil produk atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi yang semakin maju saat ini, membawa pengaruh besar terhadap perubahan lingkungan yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, mengingat

Lebih terperinci

L1-1 KUESIONER PENELITIAN

L1-1 KUESIONER PENELITIAN L1-1 KUESIONER PENELITIAN Responden yang tehormat, saya adalah mahasiswi Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha sedang melakukan pengamatan terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Untuk itu saya

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH)

ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH) ANALISIS EKUITAS MEREK RAMAYANA DEPARTMENT STORE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS KONSUMEN RAMAYANA CABANG PASAR PALMERAH) Liliyanti Wuisan 0700685470 ABSTRAK Dewasa ini permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komunikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa konsumen untuk

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK SABUN MANDI KESEHATAN LIFEBUOY DI KOTA BOGOR. Oleh KARTIKA ANDANSARI H

ANALISIS EKUITAS MEREK SABUN MANDI KESEHATAN LIFEBUOY DI KOTA BOGOR. Oleh KARTIKA ANDANSARI H ANALISIS EKUITAS MEREK SABUN MANDI KESEHATAN LIFEBUOY DI KOTA BOGOR Oleh KARTIKA ANDANSARI H24103042 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK Kartika Andansari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi

Lebih terperinci

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA Gesit Sukma Arif Wibowo www.ubur2@gmail.com ABSTRAK Pengaruh Elemen-Elemen Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Notebook

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Jenis sabun sudah banyak beredar di pasaran, seiring dengan meningkatnya perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua. ABSTRAK Iklan televisi merupakan sebuah media yang efektif dalam suatu pemberian informasi kepada konsumen. Televisi adalah sebuah media yang mampu menjangkau wilayah luas, dapat dimanfaatkan oleh semua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

ABSTRACT. By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy

ABSTRACT. By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy ABSTRACT By looking at the phenomenon occurs, that in fact there are many pharmacy businesses in Tasikmalaya has made consumers have many alternatives to choose which pharmacy to visit to buy drugs. This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 57 BAB 3 METODE PEELITIA 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (006, p11), Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan melalui fokus permasalahan serta menurut hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga seringkali dijumpai bahwa merek Indomie ini bukan lagi hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indomie adalah merek produk mie instan yang sudah ada sejak lama, bahkan merek ini juga sudah melekat di benak para konsumen mie instan sehingga seringkali dijumpai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek Aaker (1997:9) mengungkapkan bahwa merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISA ELEMEN ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN x 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Loyalitas Merek Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan

Lebih terperinci