Bab 1. Pendahuluan. sangat luas bukan hanya di Jepang saja, tetapi juga hampir di seluruh daerah di muka

Transkripsi

1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manga adalah salah satu budaya popular Jepang yang kini telah berkembang sangat luas bukan hanya di Jepang saja, tetapi juga hampir di seluruh daerah di muka bumi ini. Termasuk juga negara kita, Indonesia. Manga dalam Wikipedia The Free Enclycopedia (2007), kata manga dalam bahasa Jepang memiliki arti cetakan komik dan kartun dan penulisnya disebut mangaka. Akan tetapi, di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional, mereka memiliki pengertian yang salah mengenai arti manga. Mereka menganggap bahwa kata manga merujuk kepada anime produksi Jepang. Hal ini dikarenakan, logo perusahaan penerbit manga sering kali juga merilis anime kepada masyarakat di daerah tersebut. Menurut Schodt (1983) dikutip dari Wikipedia The Free Enclycopedia (2007), dunia perindustrian komik Jepang mulai menunjukkan gejala-gejala berkembang sejak berakhirnya Perang Dunia II sesuai dengan yang dituliskan oleh Tezuka Osamu dalam studi Schodt yang berjudul Manga! Manga! The World of Japanese Comics!. Schodt melaporkan bahwa sebanyak 1.16 milliar manga telah diproduksi pada tahun 1980, dan itu merupakan 27 % bagian dari total produksi cetakan buku pada tahun itu. Sementara menurut Smith (1993), pada tahun 1992 manga berhasil terjual sebanyak 40% dari total penjualan buku dan majalah. Sedangkan menurut Soseki (2000), pada tahun 1998 angka penjualan manga menurun menjadi hanya 36.7% dari total penjualan buku dan majalah. 1

2 Menurut Manga Outsode Japan dalam Wikipedia The Free Enclycopedia (2007), saat ini manga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di berbagai negara, misalnya Brazil, Korea, China, Taiwan, Prancis, Jerman, Italia, dan negara-negara lain. Termasuk juga di Indonesia. Dalam manga terjemahan sering dimasukkan catatan detil mengenai kebudayaan Jepang yang mungkin masih asing bagi pembaca asing. Newmark (1988:5) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan menerjemahkan adalah menyampaikan makna atau pesan dari suatu teks ke bahasa lain sesuai dengan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut. Menurut Manga Translation dalam Wikipedia The Free Enclycopedia (2007), sebagai salah satu langkah paling penting bagian penerjemahan adalah yang paling sulit. Penerjemah diharapkan lancar dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran agar tidak menyimpang dari makna sebenarnya. Penerjemah harus bisa menemukan pilihan kata (diksi) yang paling tepat untuk menerjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Jika bahasa Jepang adalah sebagai bahasa sumber, penerjemah juga harus mengenal kebudayaan Jepang, dimana hal tersebut sudah layak dan sering muncul dalam setiap manga. Selain itu, dalam manga juga sering muncul permainan kata-kata yang tidak mungkin dapat diterjemahkan. Karena adanya beberapa kesulitan dalam menerjemahkan, tidak mengherankan jika penerjemahan dapat sangat berbeda dalam kualitas. Ada beberapa terjemahan yang terlalu yang baik adalah penerjemahan yang memiliki kedua unsur tersebut diatas literal, dan juga yang terlalu liberal sehingga menghilangkan makna sebenarnya. Sebuah penerjemahan secara seimbang. Saat ini, manga telah menjadi salah satu industri yang memiliki perkembangan customer yang paling cepat, dan Indonesia merupakan salah satu negara di luar Jepang yang memiliki pasaran manga terbesar. Di Indonesia, manga dipublikasikan oleh Elex 2

3 Media Komputindo, Acolyte, Level Comic, M&C and Gramedia. Manga telah sangat mempengaruhi perindustrian komik lokal di Indonesia Latar Belakang Pengarang Fujiko F Fujio dilahirkan di Toyama, Jepang. Hiroshi Fujimoto dilahirkan pada tahun Fujimoto menulis Doraemon pada tahun Pada mulanya, Doraemon tidak dapat menarik perhatian dari anak-anak. Namun, tiga tahun kemudian, setelah Doraemon dibuat versi anime dan ditayangkan di televisi, Doraemon sangat terkenal di seluruh Jepang. Lewat Doraemon, Fujimoto mendapatkan penghargaan dari Asosiasi Mangaka Jepang pada tahun Sejak tahun 1980 hingga kematiannya, setiap tahun Fujimoto menulis serial panjang mengenai Doraemon Sekilas Tentang Doraemon Manga Doraemon menceritakan tentang seorang anak lelaki bernama Nobita dan teman kucingnya yang bernama Doraemon. Doraemon adalah seekor kucing ajaib yang memiliki sebuah kantong ajaib yang berisi peralatan-peralatan canggih yang serba guna. Doraemon kerap kali meminjamkan peralatan canggihnya untuk membantu Nobita dalam menghadapi masalah. Termasuk juga membantu keluarga dan teman-teman Nobita; Shizuka si gadis impian Nobita, Suneo si anak sok pamer, dan Giant anak lelaki bertubuh besar yang sering mengintimidasi teman-temannya. 1.2 Rumusan Permasalahan Di Indonesia, kalangan pembaca komik sebagian besar adalah anak-anak dimana mereka memiliki perbendaharaan kata yang terbatas. Sedangkan kosa kata dalam suatu 3

4 komik kerap kali adalah kosa kata yang asing bagi para pembaca dengan latar belakang budaya yang berbeda. Terutama bagi anak-anak Oleh karena adanya berbagai permasalahan dalam menerjemahkan dan pengalaman penulis dalam membaca beberapa manga terjemahan yang kerap kali sukar dimengerti oleh pembaca, penulis tertarik untuk menganalisa metode penerjemahan salah satu manga yang telah diterbitkan di Indonesia dalam bahasa Indonesia yakni dengan metode delection/pelesapan dan overtranslate/penyetaraan dimana dalam struktur kalimat bahasa Jepang banyak katakata yang mengalami pelesapan selain itu penerjemahan dalam bahasa Jepang ke Indonesia seringkali penulis amati banyak mengalami kejanggalan/ kurang tepatnya hasil penerjemahan dikarenakan perbedaan dalam pemaknaan suatu kalimat karena masing-masing memiliki latar budaya yang berbeda. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Agar penelitian ini lebih fokus, maka penulis hanya akan memilih satu judul manga untuk dianalisa dengan menggunakan dua metode penerjemahan, yaitu metode pelesapan dan penyetaraan. Manga yang akan dianalisa adalah manga Doraemon edisi Giant, yang dalam versi bahasa Indonesia berjudul Cerita Spesial Doraemon Giant. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan dan penyimpangan dalam penerjemahan. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah agar para pemelajar bahasa Jepang di Universitas Bina Nusantara pada khususnya dan pemelajar bahasa Jepang di lembaga lain pada umumnya dapat mengetahui berbagai masalah permasalahan dalam penerjemahan sehingga jika suatu 4

5 saat hal ini menjadi bidang pekerjaan mereka, mereka telah mengetahui permasalahan dan dapat menemukan solusi yang tepat untuk menerjemahkan. Penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan penerjemahan manga di Indonesia pada khususnya dan penerjemahan karya tulis; baik fiksi maupun nonfiksi; pada umumnya. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi kepustakaan. Sumber pustaka penelitian ini adalah jurnal sastra Universitas Bina Nusantara, artikel dari internet, perpustakan Universitas Bina Nusantara Kampus Kijang SALLC dan perpustakaan lainnya. Prosedur kerja dalam analisis penerjemahan, menempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Pada proses ini, penulis akan membaca cerita dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Jepang, dan hasil terjemahannya dalam bahasa Indonesia. 2. Pengidentifikasian penerjemahan Setelah membaca kedua versi, penulis akan mengidentifikasikan berbagai permasalahan yang timbul dalam hasil penerjemahannya yang diterjemahkan dengan menggunakan metode pelesapan dan penyetaraan. 1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan 5

6 Dalam bab ini dijelaskan latar belakang permasalahan dan alasan penulis memilih tema rumusan ini, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan serta manfaat penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini, akan diuraikan beberapa pendapat dan teori mengenai penerjemahan dan teknik penerjemahan. Bab 3 Analisis Data Penulis akan menganalisis hasil data yang telah dikumpulkan oleh penulis melalui studi kepustakaan. Kemudian, penulis akan menganalisa data tersebut yang dihubungkan dengan teori dan/atau teknik penerjemahan yang telah dikemukakan pada Bab 2. Bab 4 Simpulan dan Saran Setelah penulis menganalisis teknik penerjemahan dan hasil penerjemahan, penulis membuat beberapa simpulan dari analisa tersebut, sekaligus mengungkapkan pendapat penulis mengenai hal tersebut. Bab 5 Ringkasan Bab ini menjelaskan kembali isi skripsi secara keseluruhan. 6