BAB I PENDAHULUAN. contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang memiliki beragam kebudayaan yang unik dan menarik. Kebudayaan kebudayaan tersebut sebagai contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai, komik, dan masih banyak lagi. Komiksudah ada di Jepang sekitar abad keenam dan ketujuh. Judul-judul komikdi Jepang seperti Chibi Maruko Chan, Doraemon, Dragon Ball, Naruto adalah beberapa contoh komikyang tidak hanya populer di Jepang, tapi juga di luar Jepang. Tokoh dalam komikpun bermacam-macam dan mempunyai karakterkarakter yang unik, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Dengan adanya karakter komik yang unik dan menarik itulah para pecinta komikdi Jepang membuat pertunjukan cosplay, yaitu seseorang yang memakai baju dan aksesoris yang menyerupai karakter dalam komikyang diidolakannya.oleh karena itu komikberpengaruh dalam kesenian Jepang dan menjadi hiburan bagi peminatnya.(herlambang, 2008:40). Salah satu tokoh komikyang menjadi populer, tidak hanya di Jepang tetapi juga di mancanegara, adalah Doraemon. Mulai dari anak-anak hingga orang tua kenal dengan Doraemon. Doraemon adalah robot kucing yang memiliki wajah bulat, berwarna biru dan memiliki kantong ajaib dengan karakter yang menggemaskan. Popularitas Doraemon saat ini bisa disamakan dengan kartun- 1

2 2 kartun dari Amerika seperti Mikey Mousedari Walt Disney dan Tweety dari Warner Bros. Pertama kali KomikDoraemonditulis pada tahun 1969 dari pemikiran Fujimoto Hiroshi dan Motoo Abiko, yang kemudian di kenal sebagai Fujiko F. Fujio, dua orang yang awalnya berteman dan bersahabat ini menjadi tokoh komik populer di era 70an (Herlambang, 2008:42). Dalam komikdoraemonada banyak tokoh-tokoh lain yang menemani Doraemon. Tokoh-tokoh tersebut adalah Nobita, Giant, Suneo, Dekisugi, Shizuka, Jaiko (adik Giant), Ibu Nobita, Ayah Nobita, dan Pak Guru Nobita.KomikDoraemonmenceritakan tentang kisah petualang Doraemon dan para tokohnya yang menarik dan mengesankan di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak nilai-nilai positif yang dapat di ambil setelah membaca komikatau menonton filmnya seperti, rasa saling tolong menolong sesama teman, membantu orang tua di rumah, semangat mengerjakan tugas sekolah dan lain sebagainya. Tetapi disisi lain ada pula perilaku-perilaku negatif yang terdapat di dalamnya, seperti memukul,menendang, mengejek dan lain-lain. Perilaku negatif ini lah yang perlu diperhatikan oleh para pembaca atau penggemar Doraemon terutama yang masih usia dini agar tidak mencontoh perilaku buruk yang diperankan oleh idolanya. Salah satu perilaku negatif yang muncul dalam komikdoraemon adalah perilaku agresif.perilaku agresif adalah suatu perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain, baik secara verbal maupun non verbal, secara fisik maupun psikis, langsung ataupun tidak langsung (Anantasari, 2006:8).

3 3 Perilaku agresif banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Media massa, sinetron, film, komik, dongeng, bahkan buku sekolah untuk anak pun sekarang ini banyak yang menceritakan dan menampilkan sikap-sikap agresif. Disini lah peran orang tua dibutuhkan untuk lebih memperhatikan setiap apa yang ditonton dan dibaca oleh anak-anak mereka. Begitu pula dengan komikdoraemon sebagai cerita untuk anak di dalamnya juga terdapat unsur agresif, selain menyuguhkan hal-hal yang bersifat lucu, kepahlawanan, misteri, dan sebagainya. Ada beberapa hal yang dapat membuat seorang anak melakukan tindakan agresif, diantaranya adalah karena ia berada pada lingkungan yang disekelilingnya sering melakukan tindakan agresif pula, saat anak menonton atau membaca buku yang di dalamnya terdapat perilaku agresif, atau juga karena anak tersebut mendapat tekanan dari lingkungan disekitarnya sehingga anak tersebut merasa tertekan dan kemudian ia melakukan tindakan agresif. Perilaku agresif anak bukanlah suatu masalah yang baru bagi orang tua dan guru. Tetapi masalah perilaku merupakan masalah yang sangat penting bagi pertumbuhan, perkembangan, dan masa depan anak. Bila tidak ditangani dengan benar, perilaku agresif anak pada usia 6 atau 7 tahun dapat menetap pada anak itu sampai anak tersebut dewasa. Hal tersebut akan berdampak merugikan dan dapat mempengaruhi masa depan anak (Hardi Mulyono Wibawa, ).

4 4 Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas perilaku yang digambarkan oleh tokoh-tokoh dalam komik Doraemon, baik yang mengandung nilai positif maupun sikap agresif anak yang terdapat di dalam komiknya. Alasan ketertarikan penulis mengambil tema dalam komikdoraemon karena terdapat tema, tokoh, dan latar yang menggambarkan unsur perilaku pada anak-anak. Komikini banyak menampilkan sifat dan perilaku anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, baik yang positif maupun negatif. Tokoh utama dalam komikdoraemon yaitu Doraemon dan Nobita. Nobita digambarkan sebagai seorang anak yang tidak pandai dalam mata pelajaran dan olah raga, memiliki hobi membaca komik dan cepat sekali tertidur. Disisi lain Nobita memiliki sifat yang baik dan suka tolong menolong. Sedangkan Doraemondigambarkan sebagai robot kucing yang selalu menemani dan membantu Nobita. Dia memiliki kantong 4dimensi yang dapat mengeluarkan alatalatajaib yang bisa mengatasi semua masalahnya. Terkadang meskipun mereka berperan sebagai tokoh utama juga sering menjadi korban perilaku agresif oleh teman-temannya. Dibalik perilaku-perilaku agresif dan kenakalan yang diperankan oleh tokoh dalam komik Doraemon, disisi lain mereka memiliki sikap yang baik dan rasa saling tolong menolong sesama. Sebagai pecinta komik dan anime Doraemon, sebaiknya dapat mengambil nilai-nilai positif yang baik untuk dicontoh namun juga perlu memperhatikan perilaku negatif yang muncul di dalam komik Doraemon.

5 5 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi masalah kajian dalam tulisan ini hanya pada terjemahan komik Doraemon kumpulan karya halaman pembuka vol Penerjemah alih bahasa oleh Nein. Editor oleh Sari. Desain sampul oleh T.Nurdjito dan diterbitkan pertama kali tahun 202 oleh PT Elex Media Komputindo, Jakarta. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana bentuk-bentuk perilaku positif anak ditampilkan dalam komikdoraemonvol Bagaimana bentuk-bentuk perilaku agresif anak di tampilkan dalam komikdoraemon vol Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menemukanbentuk-bentuk perilaku anakyang dilakukan oleh para tokoh dalam komikdoraemon, baik perilaku positif maupun negatif contohnya perilaku agresif. Sehingga pembaca dapat memahami bahwa di dalam komik tersebut disamping terdapat banyak nilai positif yang dapat dicontoh, tetapi juga terdapat gambaran perilaku-perilaku negatif yang perlu diperhatikan.

6 6 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai komikdoraemonpernah ditulis oleh Herlambang (2008) berjudul Doraemon: Karakter Komik Yang Menjadi Duta Budaya Jepang. Peneliti ini membahas tentang perkembangan komikdoraemon, serta alasan mengapa komikdoraemon menjadi duta budaya Jepang. Penelitian lain tentang Doraemon juga ditulis oleh Desak Ayu Ana Widya Utami (2010) yang berjudul Komik Doraemon Dalam Penerjemahan Jepang- Indonesia. Penulis ini membahas tentang unsur kebudayaan Jepang yang terdapat dalam komik Doraemon dan penerjemahan yang berkaitan pada setiap unsurnya. Penelitian yang membahas agresifitas anak dilakukan oleh Dentia Yustisia (2004) dengan judul Perilaku Agresif Anak Pada Komik Titeuf. Penulis ini membahas tantang perilaku agesif yang dilakukan oleh tokoh dalam komik Titeuf. Penelitian lain mengenai agresifitas pernah dilakukan oleh Citra Savitri (2001) berjudul Kekerasan Domestik dalam dongeng-dongeng Karya Perrault. Penelitian ini membahas tentang jenis-jenis dan penyebab kekerasan domestik, serta dampak kekerasan yang ditujukan dari nasib pelaku dan korban dalam dongeng tersebut. Selain itu ada juga penelitian tentang Kekerasan Fisik dan Kekerasan psikologis dalam komik Cerdik yang disusun oleh Ni Komang Trisna Aryastuti (2004). Dalam penelitian ini penulis menyebutkan contoh-contoh kekerasan fisik dan psikologis yang terdapat dalam komik Cerdik. 1.6 Metode Penulisan

7 7 Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengumpulkan data dengan metode studi pustaka untuk menemukan contoh-contoh perilaku positif dan negatif seperti perilaku agresif. Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan topiktopik yang sedang dibahas untuk dijadikan bahan acuan penulis. Metode ini dilakukan penulis dengan membaca dan mengutip dari buku serta media elektronik. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematikan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II. Sekilas komik Doraemon Bab ini berisi tentang sejarah komik Doraemon, tokoh-tokoh yang terdapat dalam komik Doraemon, tema dan latar cerita dalam komik Doraemon. BAB III. Gambaran perilaku positif anak dalam komik Doraemon Bab ini penulis akan menjelaskan dan memperlihatkan bentuk-bentuk perilaku positif yang digambarkan dalam komik Doraemon BAB IV. Gambaran perilaku negati anak dalam komikdoraemon Bab ini penulis menjabarkan tentang perilaku negatif yaitu sikap agresif pada anak serta gambaran yang terdapat dalam komik Doraemon.

8 8 BAB V. Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian tugas akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah suatu hal yang yang tidak bisa lepas dari diri seorang manusia, dalam pribadi setiap manusia pasti memiliki rasa cinta atau rasa ingin tahu terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga 漫画 adalah sebutan untuk komik Jepang. Berbeda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji di Jepang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya populer adalah budaya yang bersifat produksi, artistik dan komersial, diciptakan sebagai konsumsi massa dan dapat diproduksi kembali serta dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film animasi di dunia telah menciptakan berbagai karakteristik animasi dari hasil yang telah dibuat. Hasil yang telah dibuat tersebut adalah dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MANGA DORAEMON. inilah banyak orang menyukai dan tertarik terhadap manga. Awalnya manga hanya

BAB II GAMBARAN UMUM MANGA DORAEMON. inilah banyak orang menyukai dan tertarik terhadap manga. Awalnya manga hanya 20 BAB II GAMBARAN UMUM MANGA DORAEMON 2.1 Manga Doraemon Manga merupakan suatu bentuk karya sastra populer yang menggabungkan gambar dan teks sehingga membentuk sebuah cerita. Dalam bentuk cerita seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu negara maju di kawasan Asia adalah Jepang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari- hari orang tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SISWA/I KELAS VII SMP SWASTA UMUM SENTOSA BP.MANDOGE KISARAN DAN ANIMASI DORAEMON

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SISWA/I KELAS VII SMP SWASTA UMUM SENTOSA BP.MANDOGE KISARAN DAN ANIMASI DORAEMON BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP SISWA/I KELAS VII SMP SWASTA UMUM SENTOSA BP.MANDOGE KISARAN DAN ANIMASI DORAEMON 2.1 Siswa/i SMP Swasta Umum Sentosa Bp.Mandoge Kisaran Yayasan Perguruan Umum Sentosa adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 2.1.1 Media cetak dan Website Data yang diambil berasal dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN. Bab ini adalah membincangkan tentang metodologi yang digunakan dalam kajian ini.

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN. Bab ini adalah membincangkan tentang metodologi yang digunakan dalam kajian ini. BAB 3 METODOLOGI KAJIAN 3.0 Pengenalan Bab ini adalah membincangkan tentang metodologi yang digunakan dalam kajian ini. Metodologi kajian dalam buku komik Doraemon adalah berdasarkan kaedah kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu hal dalam adat istiadat yang menjadi kebiasaan turun temurun yang erat hubungannya dengan masyarakat di setiap negara. Dengan adanya keanekaragaman

Lebih terperinci

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena BAB IV TINJAUAN PERSEPSI VISUAL ANAK-ANAK DAN PESAN MORAL PADA FILM ANIMASI KARTUN SPONGEBOB SQUAREPANTS 1.1. Deskripsi Penemuan Pada Penelitian Deskriptif Berdasarkan pengamatan melalui metode analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak menikmati hasil karya sastra dari negara Jepang tersebut. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak menikmati hasil karya sastra dari negara Jepang tersebut. Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Jepangterkenal akan animasinyadan juga kemampuannya dalam membuat gambar animasi yang unik dan menarik. Perkembangan animasi Jepang telah meluas di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan berbagai informasi dan hiburan. Media massa yang memiliki ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri Retno Kusumawati C 9503025 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 60-70an ada beberapa komik lokal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga budaya. Joseph S. Nye, Jr. (2004) menyatakan bahwa sumber kekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. juga budaya. Joseph S. Nye, Jr. (2004) menyatakan bahwa sumber kekuatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dalam upaya mengejar kepentingan nasionalnya, negaranegara tidak hanya menekankan pada kekuatan militer atau ekonomi melainkan juga budaya. Joseph S. Nye,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ijime atau penganiayaan merupakan fenomena sosial yang tidak dapat diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara maju juga

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL FILSAFAT DASAR CINA FENG SHUI KAMAR NOBITA. Oleh :

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL FILSAFAT DASAR CINA FENG SHUI KAMAR NOBITA. Oleh : TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL FILSAFAT DASAR CINA FENG SHUI KAMAR NOBITA Oleh : Sisca Handayani Simamora 135110401111007 siscahandayanis@yahoo.com SASTRA CINA 2013 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

PENGGAMBARAN KARAKTER TOKOH UTAMA PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO F FUJIO

PENGGAMBARAN KARAKTER TOKOH UTAMA PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO F FUJIO JURNAL JAPANESE LITERATURE Volume 2, Nomor 2, Tahun 2016, Hal. 1-9 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/japliterature PENGGAMBARAN KARAKTER TOKOH UTAMA PADA KOMIK DORAEMON KARYA FUJIKO F

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan (Sutedi, 2003: 2). Dengan bahasa manusia melakukan komunikasi guna menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini industri pertelevisian khususnya di Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media informasi, televisi juga bisa menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. Anime adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambargambar berwarna-warni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni budaya merupakan salah satu warisan dari leluhur atau nenek moyang yang menjadi keanekaragaman suatu tradisi dan dimiliki oleh suatu daerah. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Pendidikan adalah sebuah usaha sadar yang direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan merupakan sebuah proses pembelajaran agar peserta didik dapat

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan disampaikan secara turun menurun. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi dan budaya yang semakin maju membuat terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa seperti halnya televisi dan film mempunyai dampak tertentu bagi para penontonnya. Dalam banyak penelitian tentang dampak serial televisi dan film

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki banyak cerita rakyat atau dongeng berbentuk fabel. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence mendefinisikan terjemahan sebagai suatu perubahan bentuk dari

Lebih terperinci

Muatan Prososial VS Antisosial dalam Film Kartun Anak. Tamansari No. 1 Bandung

Muatan Prososial VS Antisosial dalam Film Kartun Anak. Tamansari No. 1 Bandung Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Muatan Prososial VS Antisosial dalam Film Kartun Anak 1 Andre Febri Syam, 2 Tia Muthia Umar 1,2 Bidang Kajian Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Lebih terperinci

1. Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Inggris kelas 4 SD adalah sebuah perancangan media pembelajaran alternative

1. Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Inggris kelas 4 SD adalah sebuah perancangan media pembelajaran alternative 1. Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Inggris kelas 4 SD adalah sebuah perancangan media pembelajaran alternative untuk mata pelajaran bahasa inggris. 2. Mencakup seluruh aspek dalam bahasa Inggris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

BAB I PENDAHULAUAN. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Globalisasi adalah proses di mana manusia akan bersatu dan menjadi satu masyarakat tunggal dunia, masyarakat global (Albrow, 1990: 9). Globalisasi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Animasi berangkat dari fitur pada film, komedi situasi, iklan, website,

BAB I PENDAHULUAN. Animasi berangkat dari fitur pada film, komedi situasi, iklan, website, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi berangkat dari fitur pada film, komedi situasi, iklan, website, telepon seluler, saat ini hadir dimana-mana. Animasi menurut Jill Nelmes (Nelmes, 2003) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh dengan modal. Dengan acara yang beragam dari informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh dengan modal. Dengan acara yang beragam dari informasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan televisi di Indonesia bisa dibilang cepat dengan hadirnya beberapa stasiun televisi oleh pihak swasta dengan skala nasional, terlebih hadirnya beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Walaupun perkembangan teknologi semakin canggih, berbagai mesin diciptakan untuk menghasilkan produksi dengan tepat waktu yang lebih singkat, namun hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang L Arc-en-Ciel, manga, anime, Harajuku style, J-Pop, J-Rock mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang anak-anak banyak belajar melalui gadget yang ada, melalui gadget

BAB I PENDAHULUAN. sekarang anak-anak banyak belajar melalui gadget yang ada, melalui gadget BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Zonasiswa (2014), cerita 3 babi kecil adalah sebuah dongeng yang menceritakan kisah kehidupan 3 ekor babi yang dapat berbicara. Cerita yang dibuat pada abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data diperoleh dari media seperti internet dan video. Semua sumber merupakan bahan yang membantu penulis dalam pembuatan film serial animasi ini. 2.1.1 Internet

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi dan juga makhluk sosial. Dalam bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamanya, manusia diperlukan alat yang bernama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MIN 1 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas : II (dua) Semester : I (satu) Tahun Ajaran : 2010/2011 Standar Kompetensi : Melakukan penjumlahan

Lebih terperinci

KEBERHASILAN SOFT POWER JEPANG DALAM PENGARUH DAN PERKEMBANGAN KOMIK JEPANG

KEBERHASILAN SOFT POWER JEPANG DALAM PENGARUH DAN PERKEMBANGAN KOMIK JEPANG KEBERHASILAN SOFT POWER JEPANG DALAM PENGARUH DAN PERKEMBANGAN KOMIK JEPANG Disusun Oleh : Ajeng Priendarningtyas 0906642153 Sastra Jepang UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA 2012 PERNYATAAN

Lebih terperinci

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN SISTEM INFORMASI Oleh: GERARDUS PRIMA WELBY (09.12.3687) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM JOGJAKARTA 2011 Animasi Tradisional Pada zaman dahulu kala,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi masa depan bangsa. Pedidikan anak adalah sesuatu hal penting yang tidak bisa diabaikan. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang diciptakan oleh pengarang. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar pengarang.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS COSPLAY

KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS COSPLAY KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS COSPLAY Disusun oleh: ARIF WICAKSONO NIM : 10.12.4365 S1 SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak COSPLAY Cosplay ( コスプレ, Kosupure?) adalah istilah bahasa Inggris

Lebih terperinci

BENTUK KEKERASAN PADA FILM KARTUN DI TELEVISI ( ANALISIS ISI PADA SERIAL KARTUN DORAEMON ) SKRIPSI

BENTUK KEKERASAN PADA FILM KARTUN DI TELEVISI ( ANALISIS ISI PADA SERIAL KARTUN DORAEMON ) SKRIPSI BENTUK KEKERASAN PADA FILM KARTUN DI TELEVISI ( ANALISIS ISI PADA SERIAL KARTUN DORAEMON ) SKRIPSI Di ajukan Oleh : Luthfi Ardhi 05220084 - Audio Visual Ilmu Komunikasi Dosen Pembimbing : Drs. Joko Susilo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informatika yang berkembang dikalangan masyarakat pada saat ini, dunia hiburan untuk masyarakat luas dan khususnya untuk anak-anak dapat dikatakan mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai bahasa adalah kajian yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah karya seni yang diciptakan tidak lepas dari emosional, tekanan psikologis, kepribadian, bahkan dari pengalaman seseorang yang menciptakan karya seni tersebut. Tekanan-tekanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang ini banyak sekali media massa menayangkan hiburan kepada masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti, sinetron,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN : 14) mempunyai fungsi antara lain surveillance (pengawasan),

BAB I PENDAHULUAN : 14) mempunyai fungsi antara lain surveillance (pengawasan), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi menjadi perhatian masyarakat, Salah satu jenis media massa ini merupakan media yang menarik minat masyarakat dimana setiap lembaga pertelevisian berlomba-lomba

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 1 MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan KELAS / SEMESTER : II (Dua) / I Standar Kompetensi : 1. Membiasakan hidup

Lebih terperinci

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang) IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka penyebarluasan informasi, pendidikan dan hiburan. Hampir setiap rumah tangga saat ini memiliki sarana

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kesusastraan, atau sastra, dapat ditemukan di berbagai negara, salah satunya adalah di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cinta merupakan ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesastraan, agama, rekreasi, dan hiburan. Sebagai salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran dari segi fungsi dan nilai terutama pada teko-teko yang ada dalam rumah masyarakat modern. Teko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat mudah ditemukan

Lebih terperinci

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini Oleh : Ni Kadek Wina Ferninaindis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Masa remaja

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ada begitu banyak kebudayaan dalam dunia tempat kita tinggal. Mulai dari budaya tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia. Masa kanak-kanak dimulai pada akhir masa bayi (sekitar umur 2 tahun) sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak tayangan di televisi. Analisis ini menunjukkan bahwa televisi

BAB I PENDAHULUAN. dampak tayangan di televisi. Analisis ini menunjukkan bahwa televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah pertelevisian, keprihatinan utamanya adalah kemungkinan dampak tayangan di televisi. Analisis ini menunjukkan bahwa televisi menghidangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rias wajah bukan merupakan suatu hal baru, karena sejak ribuan tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum wanita, dimana setiap bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting mengenai peran serta posisi seseorang di kehidupan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. penting mengenai peran serta posisi seseorang di kehidupan sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam sebuah lingkungan sosial seorang individu cenderung ingin dilihat dan diterima di tengah eksistensinya individu lain. Menampilkan identitas diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara maju yang ada di dunia. Jepang juga di kenal sebagai negara yang menjunjung tinggi kebudayaan. Sebagai negara maju, Jepang tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT MEMBACA KOMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA S K R I P S I

HUBUNGAN MINAT MEMBACA KOMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA S K R I P S I HUBUNGAN MINAT MEMBACA KOMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA S K R I P S I Disusun Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: MD. ARDIANSYAH F

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan (Harsokusoemo, 2000) Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam bukunya yang berjudul Understanding Comics, komik adalah bentuk seni; seni berturutan, terjukstaposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kini, film merupakan salah satu pilihan utama masyarakat untuk mencari hiburan. Alasannya karena film adalah sebuah hiburan yang dapat dijangkau dari segala

Lebih terperinci

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser 1 ABSTRAK Film pendek memiliki banyak genre mulai drama cerita, documenter, kartun, bisu, animasi, boneka, stop-motion, dll, dengan waktu yang pendek. Film ANTOMIME bergenre bisu atau silent movie. Proses

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Indonesia yaitu dorama. Menurut Wikipedia, dorama merupakan serial drama yang

Bab I. Pendahuluan. Indonesia yaitu dorama. Menurut Wikipedia, dorama merupakan serial drama yang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk mempelajari suatu bahasa, orang dapat menggunakan berbagai macam media, misalnya film. Salah satu media berbahasa Jepang yang banyak beredar di Indonesia yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik juga merupakan penghubung antara kehidupan sosial dan kehidupan politik

BAB I PENDAHULUAN. publik juga merupakan penghubung antara kehidupan sosial dan kehidupan politik BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Opini publik merupakan salah satu kekuatan sosial yang secara langsung maupun tidak langsung, dapat menentukan kehidupan sehari-hari suatu bangsa. Opini publik

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Bandar Lampung yang memiliki anak berusia antara 7-14 tahun. Jumlah responden

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Bandar Lampung yang memiliki anak berusia antara 7-14 tahun. Jumlah responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang di kelurahan Gedong Meneng Kota Bandar Lampung yang memiliki anak berusia antara 7-14 tahun. Jumlah

Lebih terperinci

ASPEK ETIK DALAM KOMIK DAN PEMANFAATAN KOMIK DALAM PEMBELAJARAN

ASPEK ETIK DALAM KOMIK DAN PEMANFAATAN KOMIK DALAM PEMBELAJARAN ASPEK ETIK DALAM KOMIK DAN PEMANFAATAN KOMIK DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Kuswara ABSTRAK Pembaca umumnya memberi tanggapan atas pelanggaran etika yang menonjol dan sangat bertentangan dengan norma sosial

Lebih terperinci