DAUN SIRIH MERAH SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KRIYA KAYU. Niko Andeska Dosen ISBI Aceh
|
|
- Dewi Johan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAUN SIRIH MERAH SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KRIYA KAYU Dosen ISBI Aceh ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai daun sirih merah dan di visualkan kedalam karya seni kriya. Tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Dilihat dari segi warna, pada daun sirih merah memiliki perpaduan warna hijau dan merah hati sehingga menambah nilai-nilai estetis pada daun sirih tersebut. Daun sirih merah juga memiliki banyak kegunaan untuk kesehatan yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai pengobatan tradisonal, seperti mengobati kanker payudara, jantung, dan sebagainya. Daun sirih merah sebagai sumber ide penciptaan seni kriya cukup representative, hal ini dikarenakan daun sirih merah memiliki banyak keunikan yang layak untuk diangkat sebagai aspirasi dalam penciptaan karya seni kriya, sekaligus sebagai media ekspresi bagi penulis mewujudkan karya berbentuk daun sirih merah dalam penerapan garis dan warna sebagai penggambaran karakter daun sirih, kemudian memunculkan figur manusia. Kata Kunci: Daun Sirih Merah dan Kriya Kayu A. PENDAHULUAN Daun sirih (piper betle linn) berasal dari kawasan Malaysia Tengah dan Timur, sekarang tersebar di seluruh Asia tropika dan Afrika Timur. Daun sirih merupakan tanaman merambat dengan tinggi mencapai 15 m. Batang berkayu, dengan buku-buku membengkak dan berakar lekat. Daun berbentuk bulat telur atau agak lonjong dengan panjang 15 cm, daun ini memiliki tekstur yang licin (Hasan, 1984: 3202). Umumnya orang mengenal daun sirih berdaun hijau yang secara tradisional dan turun temurun dimanfaatkan sebagai pelengkap acara adat dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, sariawan dan sakit gigi. Sementara itu air rebusannya yang mengandung antiseptik berkhasiat sebagai obat kumur, mencuci bagian organ intim kaum hawa, obat keputihan, dan menghilangkan bau badan. 30 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
2 Belakangan ini muncul tanaman sirih merah (piper betle linn. var rubrum) yang sosoknya eksotis, sehingga banyak menyedot perhatian orang. Selain itu, juga mendapat perhatian khusus dari kalangan herbalis lantaran mampu mengobati aneka penyakit. Alasan utama pengangkatan bentuk daun sirih merah sebagai sumber ide pengkaryaan kriya kayu karena bentuk daun sirih merah yang begitu unik, seperti bentuk jantung. Dilihat dari segi warna, pada daun sirih merah memiliki perpaduan warna hijau dan merah hati sehingga menambah nilai-nilai estetis pada daun sirih tersebut. Daun sirih merah juga memiliki banyak kegunaan untuk kesehatan yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai pengobatan tradisonal, seperti mengobati kanker payudara, jantung, dan sebagainya. B. IDE PENCIPTAAN Bentuk daun sirih merah pada karya ini memiliki nilai pembaharuan, untuk menjawab hal tersebut pengkarya melakukan perubahan sebagian bentuk dari daun sirih merah tersebut, dimana bentuk daun tidak seutuhnya direalisasikan, tetapi pada disain hanya mengambil sebagian saja. Pada disain yang direalisasikan pada beberapa karya lebih menitik beratkan pencapaian karakter dari daun sirih merah. Serta menambahkan objek lainnya seperti karakter seorang wanita pada karya seni yang akan diciptakan, karena daun sirih merah lebih banyak mengobati penyakit yang terdapat pada wanita seperti, kanker payudara dan kanker rahim. C. LANDASAN PENCIPTAAN Memperkuat landasan pengkaryaan karya ini, pengkarya mengacu pada Djelantik (1998: 128), kesenian adalah pengkaryaan wujud-wujud yang merupakan simbol-simbol dari perasaan manusia. Melalui penjelasan tersebut bentuk atau wujud dalam pengkaryaan karya seni mempunyai nilai estetik tersendiri dalam karya ini. 1. Fungsi Sebagaimana yang di ungkapkan Feldman dalam Gustami (1991: 2) Pada pengkaryaan karya, dapat dilihat sisi pendekatan fungsi yang dikandungnya yaitu; 1) Fungsi personal, 2) Fungsi sosial, 3) Fungsi fisik, 2. Bentuk Sebagaimana yang diungkapkan Soedarso (2006: 128) Dalam seni rupa terdapat elemen-elemen visual seperti garis, bidang, bentuk, warna, gelap terang, tekstur, yang merupakan kata-kata dalam bahasa visual seniman dan bersama dengan teori penyusunan atau 31 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
3 pengorganisasiannya yaitu kesatuan, keseimbangan, dan irama jadilah bahasa ekspresi seniman untuk menyatakan isi hatinya. Menanggapi hal di atas, karya yang diciptakan berawal dari bentuk daun sirih merah yang kemudian dilakukan perubahan bentuk tanpa keseluruhan, namun lebih menitik beratkan pada pencapaian karakter dari daun sirih merah itu sendiri. D. Kajian Sumber Penciptaan Seorang seniman sangat sensitif dalam menanggapi kondisi yang ada di lingkungannya berada, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor yang datang dari dalam dirinya ataupun faktor yang datang dari luar dirinya. Faktor yang datang dari dalam dirinya adalah dorongan dan keinginan yang kuat hati nurani untuk mewujudkan sebuah karya berdasarkan pengetahuan, keahlian, dan pengalaman estetis yang dimilikinya. Sedangkan faktor dari luar adalah kepekaannya dalam merefleksikan keadaan atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya, yang kemudian menjadi sumber ide pengkaryaan. 1. Lingkungan Dalam kehidupan manusia, tumbuhan sirih merah memiliki banyak manfaat, terutama dari segi kesehatan. Daun sirih merah memiliki manfaat seperti mengobati kanker payudara, diabetes, jantung dan sebagainya. 2. Bentuk Sirih Merah Gambar 1 Sirih merah yang merambat di dinding (Foto:, 2014) 32 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
4 Foto-foto di atas merupakan tanaman sirih merah yang merambat di dinding rumah yang terdiri atas daun yang berbentuk jantung, batang yang bersulur dan beruas. Warna pada daun terdiri atas warna hijau yang berpadu dengan keabu-abuan terdapat pada sisi atas daun, pada bagian bawah daun berwana merah hati. E. METODE PENCIPTAAN Sebagai ide dasar pengkaryaan kriya kayu, bentuk daun sirih juga mempunyai maksud tertentu, yaitu pengkarya mencoba memberikan informasi dalam karya seni yang akan dilahirkan. Sebagaimana yang diungkapkan SP Gustami (2007: 28) Secara metodologis, pengkaryaan keris, wayang kulit purwa, dan karya seni lain di Jawa itu dibangun berdasarkan tiga tahap enam langkah, yaitu: (1) eksplorasi, (2) perancangan, dan (3) perwujudan, yang dalam proses analisisnya didukung sumber dan referensi, dilanjutkan perumusan ide dasar secara konseptual, kemudian dilakukan perancangan dan pembuatan model sebagai acuan perwujudannya, sehingga pada gilirannya dapat memudahkan evaluasi yang dilakukan. Dengan cara demikian kriyawan masa lampau berhasil mewujudkan karya seni yang berkualitas tinggi, adiluhung, dan monumental. 1. Tahap Eksplorasi Tahap eksplorasi dilakukan dengan mengumpulkan data pustaka, kemudian dilakukan juga pengumpulan data acuan visual dari katalog-katalog yang mendekati konsep pengkaryaan ini, serta dapat dijadikan sebagai karya pembanding. 2. Tahap Perancangan a. Gambar acuan Gambar acuan merupakan proses awal yang dilakukan dengan pengumpulan data-data gambar. b. Sketsa Alternatif Sketsa alternatif merupakan sketsa awal yang akan dipilih untuk di jadikan karya. Gambar 2 (Sketsa:, 2014) 33 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
5 Gambar 3 (Sketsa:, 2014) 3. Tahap Perwujudan a. Sketsa terpilih Sketsa terpilih diambil dari sketsa alternatif yang sebelumnya diajukan dan diseleksi untuk dipilih. b. Proses Perwujudan Gambar 4 Judul: Merawat, Ukuran: 120 X 60 cm, Bahan: Kayu Surian (Sketsa:, 2014) Proses perwujudan berawal dari mempersiapkan papan dan kemudian dilakukan pengetaman, setelah itu papan yang telah diketam dipotong sesuai dengan ukuran setiap 34 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
6 karya. Setelah papan dipotong lalu dilakukan pengeleman menggunakan lem presto dan dirapatkan menggunakan klem F dan klem duduk. Setelah lem benar-benar kering, pengkarya menempel mal atau sketsa karya yang telah di print dan di persiapkan terlebih dahulu. Setelah mal atau sketsa karya di tempel pada kayu yang telah di lem, barulah dilakukan pemotongan menggunakan mesin jigsu sesuai pola, dan setelah itu barulah di bentuk menggunakan pahat. Untuk terwujudan bentuk karya yang baik, ketajaman pahat sangat dibutuhkan. F. BAHAN, ALAT DAN TEKNIK 1. Bahan a. Papan surian Proses pengerjaan pada kayu surian ini cukup mudah karena seratnya yang lurus. Untuk mendapatkan papan surian terbilang mudah didapatkan, karena penjual kayu di sekitar Padangpanjang cukup banyak, seperti toko bangunan ataupun melalui pemesanan kepada para penebang kayu. Sedangkan untuk harga kayu surian terbilang mahal dari kayu-kayu lainnya. b. Bahan Finishing Bahan finishing yang digunakan pada karya tugas akhir ini berbasis minyak dengan merek impra. Impra merupakan bahan finishing yang cukup baik untuk melindungi kayu dari rayap maupun cuaca. Sedangkan untuk clear yang digunakan pada karya mengunakan clear gloss. c. Lem Lem merupakan bahan perekat yang berfungsi untuk merekatkan papan. Lem yang digunakan pada karya ini memiliki tipe Aliphatic Glue, dimana lem dengan tipe alipathic glue memiliki ketahanan terhadap tiner, sehingga lem tidak berpengaruh ketika dilakukan proses finishing. d. Amplas Amplas merupakan bahan yang berfungsi untuk menghaluskan karya, dan juga untu menghilangkan bekas-bekas pahatan yang tidak diinginkan. 2. Alat a. Alat Gambar, dan Kertas 35 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
7 Alat gambar dan kertas merupakan alat yang berfungsi untuk proses pembuatan desain dan alat pemindahan desain ke media karya. b. Alat Pemotong Alat pemotong merupakan alat yang berfungsi untuk memotong papan sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk karya. c. Alat Perata Alat perata merupakan alat yang berfungsi untuk meratakan permukaan papan dan meratakan bagian sisi papan, agar papan yang di sambung memiliki ketebalan yang sama dan setiap sisi papan rapat ketika di sambung. d. Alat Pembelah Alat pembelah merupakan alat yang berfungsi untuk membelah papan yang akan digunakan, agar lebar papan sesuai dengan ukuran karya. e. Alat Pelubang Alat pelubang merupakan alat yang berfungsi untuk pembuatan sambungan dan membuat lubang pen. f. Alat Pemukul (palu) Alat pembentuk merupakan alat yang berfungsi untuk memukul pahat dalam proses pengukiran, serta pemasangan paku pada saat pengeleman agar kayu tidak bergeser saat di klem. g. Alat Pembentuk Alat pembentuk merupakan alat yang berfungsi untuk membentuk karya sesuai desain hingga detail. h. Alat Perapat Alat merupakan alat yang berfungsi untuk membantu merapatkan papan dalam pembuatan karya. i. Alat Finishing Alat finishing merupakan alat yang berfungsi untuk penyelesaian akhir dari karya baik pewarnaan maupun pemberian clear 3. Teknik Pengerjaan karya ini akan menggunakan beberapa teknik: a. Teknik ukir 36 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
8 Bastomi, (1982:3) mengatakan teknik ukir terdiri atas Teknik ukir rendah, Teknik ukir sedang,teknik ukir tembus. Teknik ukir di gunakan pada semua karya untuk pembentukan hingga mendetail. Akan tetapi teknik ukir rendah lebih dominan di gunakan untuk Membuat karakter daun. b. Teknik Finishing Teknik Finishing yang dilakukan pada karya nantinya diawali dari proses penghalusan menggunakan amplas yang bertekstur kasar, yaitu amplas AA no-80. Setelah permukaan rapi, kemudian menggunakan amplas AA no-120, selanjutnya amplas yang lebih halus AA no-400. Setelah itu masuk pada tahapan pendempulan dengan menggunakan Wood Filler. Proses pewarnaan menggunakan Wood Stain. Pada tahap berikutnya, melapisi permukaan dengan Melamine Sanding Sealer tanpa dicampur warna dan Melamine Clear Gloss sebagai akhir dari tahapan proses finishing dengan menggunakan alat kompresor. Proses Finishing yang dilakukan secara bertahap bertujuan agar mendapatkan hasil Finishing yang maksimal terhadap karya yang diciptakan. G. DESKRIPSI KARYA Karya I Judul: Merawat, Bahan: Kayu surian, Ukuran: 120 cm x 60 cm, Tahun: 2014, Teknik: Ukir, Finishing: Warna wood stain,melamine sanding seale dan melamine clear gloss 37 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
9 Karya yang berjudul Merawat merupakan karya kriya seni, karena tidak memiliki fungsi praktis. Karya dua dimensi ini berfungsi sebagai hiasan dinding. Finishing yang digunakan pada karya ini menggunakan warna wood stain green dan wood stain red. Warna yang dimunculkan pada karya ini berfungsi untuk menampilkan karakter daun sirih merah agar terkesan sebagaimana daun sirih merah aslinya. Wujud karya ini berbentuk sirih merah yang menjalar. Ketika di lihat dengan jelas, pada tengah-tengah sirih merah yang menjalar terdapat ruang yang membentuk karakter seorang wanita. Pada karya ini, pengkarya berusaha menyampaikan bahwasanya daun sirih merah memiliki banyak khasiat, terutama bagi wanita. DAFTAR PUSTAKA Bastomi, Suwaji, 1982, Seni Ukir Jepara, Semarang, Semarang Press. Djelantik, A.A.M Estetika: Sebuah Pengantar, MSPI: Bandung. Feldmand, Burke Edmund, 1991, Art As Image And Idea, Trj. SP. Gustami, Fakultas Seni Rupa dan Disain Institut Seni Indonesia: Yogyakarta. Gustami, SP, 2007, Butir-butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Pengkaryaan Seni Kriya Indonesia Prasista: Yogyakarta. Shadily, Hasan Ensiklopedia Indonesia. Jakarta; Ichtiar Baru. Soedarso Sp Trilogi Seni: Pengkaryaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta, ISI Yogyakarta. 38 Jurnal Warna V o l. 2, N o. 1, Juni
III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG
DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL KARYA: S I D A K A R Y A Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012. Tema pameran Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan yang
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU
BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan
Lebih terperinciEKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU
EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU PENCIPTAAN Oleh: Ecky Kartawitanto TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 i EKSPLORASI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar pada paparan hasil dan temuan penelitian, makna perubahan bentuk
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasar pada paparan hasil dan temuan penelitian, makna perubahan bentuk kriya kayu karya Soekarno serta komparasi dengan kebudayaan sekitar diperoleh simpulan sebagai
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kejadian atau peristiwa dalam kehidupan dapat menimbulkan ide atau inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh faktor keinginan
Lebih terperinciB. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi
36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciWORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001
A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU 1. Pendahuluan Oleh Nama: I Wayan Arissusila Nim : 201 121 001 Minat: Penciptaan Seni Seni kriya merupakan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU
DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU Oleh: Drs. I Made Radiawan,M.Erg. 195804111985031001 PROGRAM STUDI DESAIN FASHION FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013 ABSTRAK Keanekaragaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK
BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi dan bentuk furnitur yang dibuat adalah membuat setiap pengunjung yang datang ke restoran ini menjadi nyaman dan dapat menikmati waktunya.konsep dasar
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciA. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.
Lebih terperinciBAB III GAGASAN BERKARYA
BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan, yaitu pemilihan bahan baku bambu petung diolah menjadi bambu laminasi. Bambu laminasi merupakan
Lebih terperinciBAB III PROSES PEMBENTUKAN
BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan dengan keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan tersebut memiliki
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciPENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,
PERSETUJUAN Tugas akhir karya seni yang berjudul Ikan Tuna Sebagai Inspirasi Penciptaan Lampu Hias ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Pembimbing Muhajirin,
Lebih terperinciUraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG
1 KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan
Lebih terperinciEKSPLORASI TEKNIK PRODUKSI PAPAN PARTIKEL SEKAM PADI EXPLORATION OF TECHNIQUES PRODUCTION OF RICE HUSKS PARTICLE BOARD
EKSPLORASI TEKNIK PRODUKSI PAPAN PARTIKEL SEKAM PADI EXPLORATION OF TECHNIQUES PRODUCTION OF RICE HUSKS PARTICLE BOARD Abstrak Ayu Setya Nurmalita Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan : Seni dan Kerajinan Jenis Ketrampilan : Kriya Kayu SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNA
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciMetode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn
Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Dalam proses penciptaan karya seni kriya, tentu melalui berbagai tahapan. Tahapan tersebut harus terstruktur,
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn
DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA
Lebih terperinciPengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,
Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi
Lebih terperinciPRODUK KAP LAMPU APLIKASI PASIR DAN KULIT PERKAMEN
PRODUK KAP LAMPU APLIKASI PASIR DAN KULIT PERKAMEN Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Kap lampu yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu, sehingga persaingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk
Lebih terperinciPEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI
PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I. PENDAHULUAN1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang nantinya akan diangkat
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENCIPTAAN
BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Bagan Proses Penciptaan Perjuangan Nelson Mandela dalam menghapuskan politik apartheid dan kecintaan Nelson Mandela terhadap Batik Indonesia KONTEMPLASI STIMULUS IDE Budaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...
Lebih terperinciSIPUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KRIYA PRODUK
1 SIPUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN KRIYA PRODUK Oleh Gede Martana Eka Saputra NIM: 200907002 Minat Utama kriya kayu Program Studi Kriya Seni Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia
Lebih terperinciKOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:
KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciNama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:
Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga: Sasaran: Siswa SMP kelas 3 untuk konsep kesebangunan Siswa SMA kelas 3 untuk konsep dilatasi Indikator: Mengenalkan kepada siswa tentang materi kesebangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar
Lebih terperinciPENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak
PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Produk kriya yang bersifat manual banyak digemari konumen dengan kreatifitas pembuatan produk
Lebih terperinciKONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:
KONSEP KARYA Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Kajian Sumber
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berpengaruh pada produk yang dihasilkan. Eksperimen- eksperimen dialami
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Proses penciptaan produk- produk karya kayu dengan ide naga ini membutuhkan ketelatenan dan konsep yang matang, mulai dari pemilihan bahan, alat, teknik pengerjaan yang tepat,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM BAGIAN TUNA RUNGU ( SMALB-B)
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA NEGERI CILACAP BAGIAN TUNA RUNGU ( SMALB-B) Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan : Seni dan Kerajinan Jenis Ketrampilan
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek penciptaan karya seni logam telah terwujud dengan beberapa tahapan dengan melewati proses yang panjang, pengolahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Kursi goyang berbahan kardus, dengan menggunakan material utamanya adalah kardus yang dipesan khusus agar kursi goyang ini
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PROSES PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya merupakan proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan kedalam bentuk karya lukis dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan,
Lebih terperincib. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut
Lebih terperinciTUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA
TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
Lebih terperinciBAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis
BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam acara event kemerdekaan ini sekaligus sebagai matakuliah tugas akhir saya merancang atau mendesain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai
Lebih terperinciTEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF
TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF Oleh : Drs. MARSUDI, M.Pd. WIDYAISWARA PPPPTK SENI BUDAYA Abstrak Kreatifitas pembuatan tempat CD yang diproduksi diarahkan untuk selalu meningkatkan mutu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan alam berupa tumbuh-tumbuhan yang berlimpah ruah, karena tanah di Indonesia yang subur sehingga banyak tanaman
Lebih terperinciBAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis
BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. METODE/TEKNIK PENCIPTAAN 1. Persiapan Dalam hal persiapan ini, penulis mencoba mengamati berbagai teori dan teknik yang didapat untuk membuat karyanya tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel
Lebih terperinciKompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034
Lebih terperinciFungsi Produk Seni Kerajinan Ukir Kayu Guwang
Fungsi Produk Seni Kerajinan Ukir Kayu Guwang Oleh: Ni Kadek Karuni Dosen PS Kriya Seni Feldman menjelaskan bahwa fungsi-fungsi seni yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu adalah untuk memuaskan: (1)
Lebih terperinciVESPA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MEBEL
VESPA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MEBEL PENCIPTAAN CahyoWibowo NIM 1111613022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIAYOGYAKARTA 2017 VESPA SEBAGAI
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan
Lebih terperinci