DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (2) DIREKTOR JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK...(1) No : LAP.../WPJ.../KP.../20...
|
|
- Ivan Jayadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (2) DIREKTOR JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK...(1) No : LAP.../WPJ.../KP.../20...(3) Kepada Yth. INDUK Kepala Kanwil...(4) di LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) BULAN :... TAHUN... (5) Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini LP3 DAFTAR P VI LP3 DAFTAR P VI A. PAJAK PENGHASILAN 1. PPh NON MIGAS 1.1 PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal 22 impor 1.4 PPh Pasal PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 1.7 PPh Pasal PPh Final dan Fiskal LN 1.9 PPh Non Migas Lainnya 2. PPh MIGAS 2.1 PPh Minyak Bumi 2.2 PPh Gas Alam 2.3 PPh Lainnya dari Minyak Bumi 2.4 PPh Lainnya dari Gas Alam JUMLAH A B. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI & PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH 1. PPN Dalam Negeri 2. PPN Impor 3. PPn BM Dalam Negeri 4. PPn BM Impor 5. PPN & PPnBM Lainnya 6. Bea Materai 7. Pajak Tidak Langsung Lainnya JUMLAH B C. PENDAPATAN ATAS PAJAK LAINNYA 1. Bunga Penagihan PPh 2. Bunga Penagihan PPN dan PTLL 3. BPP 4. Pemberian Imbalan Bunga JUMLAH C D. MURNI & NETO(Jumlah A+B+C) E. MACAM-MACAM PERHITUNGAN 1. SPh Terima 2. SPh Kirim 3. PLB JUMLAH E F. JUMLAH BRUTO(Jumlah D+E) Kepala Kantor L (...) (6) NIP. info@peraturanpajak.com
2 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 1 (SPMKP / SPMIB yang telah diuangkan)tahun...bulan PPh Ps.25/29 Badan 2. PPh Ps.25/29 Orang Pribadi 3. PPh Ps PPh Ps PPh Ps.22 Impor 6. PPh Ps PPh Ps PPh Lainnya 9. PPN Dalam Negeri 10. PPN Impor 11. PPnBM Dalam Negeri 12. PPnBM Impor 13. PPN & PPnBM Lainnya 14. PPh Final dan FLN 15. Pemberian Imbalan Bunga 16. Pajak Lainnya JUMLAH : SPMKP/SPMIB YANG TELAH DIUANGKAN Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini PENGEMBALIAN PPN & PPnBM MELALUI BAPEKSTA L info@peraturanpajak.com
3 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 2 (Rincian per Jenis Setoran Pajak) Tahun..., Bulan... Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini LP3 DAFTAR P VI LP3 DAFTAR P VI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. PPh 1. Pajak Penghasilan Non Migas 1.1 PPh Pasal Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB PPh Ps SKPKB PPh Final Pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon SKPKBT PPh Ps SKPKBT PPh Final Pembayaran Sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon PPh Final Pembayaran Sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon 1.2 PPh Ps Masa Pembayaran Pendahuluan STP SKPKB PPh Ps SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Ps SKPKBT PPh Final Ps PPh Final Ps.22 Penebusan Migas PPh Final Ps.22 Penyerahan Rokok Prod.DN Pemungut 1.3 PPh Ps.22 Impor Masa Pembayaran Pendahuluan STP SKPKB SKPKBT 1.4 PPh Ps Masa Dividen Bunga Royalti Jasa Pembayaran Pendahuluan STP PPh Ps STP Dividen, Bunga, Royalti dan Jasa SKPKB PPh Ps SKPKB DiviSden, Bunga, Royalti dan Jasa SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Ps SKPKBT Dividen, Bunga, Royalti dan Jasa info@peraturanpajak.com
4 SKPKBT PPh Final Ps PPh Ps.23 Final Bunga Simpanan Anggota Koperasi 1.5 PPh Ps.25/29 Orang Pribadi Masa Orang Pribadi Masa Orang Pribadi Pengusaha Tertentu Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.6 PPh Ps.25/29 BUMN/D Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.7 PPh Ps.25/29 Badan Swasta Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.8 PPh Ps Masa Dividen Bunga Royalti Jasa Laba Setelah Pajak BUT Pembayaran Pendahuluan STP PPh Ps STP Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT SKPKB PPh Ps SKPKB Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT SKPKBT PPh Ps SKPKBT Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT 1.9 PPh Final dan Fiskal LN Fiskal Luar Negeri Pembayaran Pendahuluan STP PPh Final SKPKB PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi SKPKB PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan SKPKB PPh Final Ps. 15 Orang Pribadi SKPKB PPh Final Ps.15 Badan SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Final Ps. 4ayat (2) Orang Pribadi SKPKBT PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan SKPKBT PPh Final Ps.15 Orang Pribadi SKPKBT PPh Final Ps.15 Badan SKPKBT PPh Final Ps PPh Final ps ayat (2) Orang
5 Pribadi atas Diskonto/Bunga Obligasi PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang pribadi atas persewaan Tanah dan/ atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi, Bunga Deposito Tabungan, Jasa Giro dan Diskonto SBI PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi Hadiah Undian PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Transaksi Saham dan Obligasi di Bursa Efek PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Penjualan Saham Sendiri PPh Final Ps.ayat (2) Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal Ventura PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Jasa Konstruksi PPh Final Ps.15 OP Jasa Pelayaran DN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi atas Jasa Pelayaran dan/atau Penerbangan LN PPh Final Ps.15 OP Jasa Penerbangan DN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi Penghasilan Perwakilan Dagang LN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi Pola Bagi Hasil PPh Final Ps.15 OrangPribadiKerjasama Bentuk BOT PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Diskonto/Bunga Obligasi PPh Final Ps.ayat (2) Badan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Persewaan Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Bunga Deposito/Tabungan, Jasa Giro dan Diskonto SBI PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Hadiah Undian PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Transaksi Saham dan Obligasi di Bursa Efek PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Penjualan Saham Pendiri PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal Ventura PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Jasa Konstruksi PPh Final Ps.15 Badan Jasa Pelayaran DN PPh Final Ps.15 Badan Jasa Pelayaran dan/atau Penerbangan LN PPh Final Ps.15 Badan Jasa Penerbangan DN PPh Final Ps.15 Badan Penghasilan Perwakilan
6 Dagang LN PPh Final Ps.15 Badan Pola Bagi Hasil PPh Final Ps.15 Badan Kerjasama Bentuk BOT PPh Final Ps.19 Badan Revaluasi Aktiva Tetap 1.10 PPh Non Migas Lainnya Masa STP SKPKB SKPKBT 2. Pajak Penghasilan Migas 2.1 PPh Minyak Bumi PPh Minyak Bumi STP SKPKB SKPKBT 2.2 PPh Gas Alam PPh Gas Alam STP SKPKB SKPKBT 2.3 PPh Lainnya dari Minyak Bumi PPh Lainnya Minyak Bumi STP SKPKB SKPKBT 2.4 PPh Lainnya dari Gas Alam PPh Lainnya Gas Alam STP SKPKB SKPKBT Jumlah PPh B. PPN & PPnBM 1. PPN Dalam Negeri 1.1 Setoran Masa 1.2 Setoran Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean 1.3 Setoran Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean 1.4 Setoran Kegiatan Membangun Sendiri 1.5 Setoran Penyerahan Aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk dijualbelikan 1.6 Pembayaran Pendahuluan 1.7 STP 1.8 SKPKB Masa 1.9 SKPKB Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean 1.10 SKPKB Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean 1.11 SKPKB Kegiatan Membangun Sendiri 1.12 SKPKB Pemungut PPN 1.13 SKPKBT Masa 1.14 SKPKBT Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan luar Daerah Pabean 1.15 SKPKBT Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean 1.16 SKPKBT Kegiatan Membangun Sendiri 1.17 SKPKBT Pemungut PPN 1.18 Pemungut 2. PPN Impor 2.1 Setoran Masa 2.2 Pembayaran Pendahuluan 2.3 STP 2.4 SKPKB 2.5 SKPKBT 2.6 Pemungut 3. PPnBM Dalam Negeri 3.1 Setoran Masa
7 3.2 Pembayaran Pendahuluan 3.3 STP PPnBM Dalam Negeri 3.4 SKPKB Masa PPnBM Dalam Negeri 3.5 SKPKB Pemungut PPnBM Dalam Negeri 3.6 SKPKBT Masa PPnBM Dalam Negeri 3.7 SKPKBT Pemungut PPnBM Dalam Negeri 3.8 Pemungut 4. PPnBM Impor 4.1 Setoran Masa 4.2 Pembayaran Pendahuluan 4.3 STP 4.4 SKPKB 4.5 SKPKBT 4.6 Pemungut 5. PPN & PPnBM Lainnya 5.1 Setoran Masa 5.2 STP 5.3 SKPKB 5.4 SKPKBT 6. Bea Materai 6.1 Bea Materai 6.2 Pembayaran Pendahuluan 6.3 STP 6.4 SKPKB 6.5 SKPKBT 7. Pajak Tidak Langsung Lainnya 7.1 Pajak Tidak Langsung Lainnya 7.2 STP 7.3 SKPKB 7.4 SKPKBT 7.5 Pemungut Jumlah PPN & PPnBM C. PENDAPATAN ATAS PAJAK LAINNYA 1. Bunga Penagihan PPh 2. Bunga Penagihan PPN & PPnBM dan PTLL 3. BPP 4. Pemberian Imbalan Bunga Jumlah Pendapatan atas Pajak Lainnya Jumlah L
8 Lampiran 3 (Penerimaan Pajak per Sektor Usaha) Tahun...,Bulan... Kode KLU Jenis Pajak A. PAJAK PENGHASILAN (1) (2) Lbr (3) Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Rp (4) Lbr (5) Rp (6) B. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PENDAPATAN PAJAK LAINNYA Lbr (7) Rp (8) Lbr (9) Rp (10) Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan Pertanian Tanaman Pangan Pertanian Tanaman Perkebunan dan Tanaman Lainnya Peternakan Jasa Pertanian dan Peternakan Kehutanan Perburuan/Penangkapan dan Penangkapan Satwa Liar Perikanan Laut Perikanan Darat Sektor Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Batu Bara dan Gambur Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan Bijih Logam Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat dan Pasir Penambangan dan Penggalian Garam Pertambangan Mineral, Bahan Kimia dan Bahan Pupuk Jasa Pertambangan dan Penggalian Pertambangan dan Penggalian Lain Sektor Industri Pengolahan Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit Industri Kayu, Bambu, Rotan, Rumput dan sejenisnya termasuk Perabot Rumah Tangga Industri Kertas dan Barang-barang dari Kertas Industri Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia, Minyak Bumi, Batu Bara, Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak Bumi dan Batu Bara Industri Logam Dasar Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya Industri Pengelolaan Lainnya Sektor Listrik, Gas dan Air Listrik Listrik Gas, Uap dan Air Panas Penjernihan, Penyediaan dan Penyaluran Air Sektor Konstruksi Penyiapan 1 tahun Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Instalasi Gedung dan Bangunan Sipil Penyelesaian Konstruksi Sipil Penyewaan Alat Konstruksi atau Peralatan Pembongkaran/Penghancuran Bangunan dengan operatornya Sektor Perdagangan Besar, Eceran dan Rumah Makan serta Jasa Akomodasi Perdagangan Besar Perdagangan Eceran Jasa Restoran, Rumah Makan, Bar dan Jasa Boga Jasa Akomodasi Sektor Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi Angkutan Darat, Angkutan dengan Saluran Pipa Angkutan Air Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan Lainnya (Angkutan Darat, Air dan Udara) Komunikasi TaxBase 6.0 Document - Page : 8
9 Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate Usaha, Persewaan dan Jasa Perumahan Lembaga Keuangan Real Estate Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kebersihan Jasa Kegiatan Sosial Organisasi Sosial, Profesi dan Bisnis Jasa Rekreasi, Kebudayaan dan Olah Raga Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Ketertiban Kegiatan yang belum jelas batasannya L TaxBase 6.0 Document - Page : 9
10 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 4 (Penerimaan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dan PPh Pasal 21 per Wilayah Otonomi Daerah)Propinsi :Tahun...,Bulan... PPh Ps.25/29 Orang Pribadi PPh Ps.21 Keterangan Penerimaan Netto Bagian Penerimaan Pemda (20%) Propinsi 40%x20% x(2) Kab/Kota 60%x20% x(2) Total Penerimaan Netto Bagian Penerimaan Pemda (20%) Propinsi 40%x20% x(6) Kab/Kota 60%x20% x(6) Total Jumlah (1) (2) (3) (4) (5)= (3+4) (6) (7) (8) (9)= (7+8) (10)= (5+9) Kota/Kabupaten x Kota/Kabupaten xx Jumlah Sumber : Daftar PVI Induk (L ) L TaxBase 6.0 Document - Page : 10
11 PENJELASAN MENGENAI LPP L s.d. L UMUM 1. Laporan Penerimaan Pajak (LPP) adalah laporan penerimaan KPP dalam satu bulan dan selama tahun anggaran berjalan. LPP terdiri dari LPP Induk dengan 4 (empat) lampiran. LPP Induk melaporkan penerimaan per jenis pajak yang bersumber dari Kas (Laporan Perincian Penerimaan Pajak/LP3), Murni dan Netto, serta Restitusi (Daftar P. VI) Lampiran 1 LPP menggambarkan tentang SPMKP/SPMIB yang telah diuangkan. Lampiran 2 LPP menyajikan penerimaan berdasarkan jenis setoran. Lampiran 3 LPP melaporkan penerimaan pajak sektoral yang bersumber dari Daftar P. VI berdasarkan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak. Lampiran 4 LPP melaporkan penerimaan PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi per Wilayah Otonomi Daerah. 2. LPP wajib dibuat dan disampaikan oleh KPP ke Kanwil Ditjen Pajak atasannya paling lambat 20 (dua pulu) hari setelah akhir bulan laporan. LPP harus merupakan cetakan komputer (print-out) hasil perekaman SSP yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Perpajakan (SIP). Contoh : LPP bulan laporan April 2001 disampaikan oleh KPP ke Kanwil DJP paling lambat tanggal 2 Mei 2001 PENJELASAN ISI LPP LPP ini terdiri dari : LPP INDUK : PER JENIS PAJAK Angka (1) : Nama KPP. Angka (2) : Tanggal pencetakan Laporan Angka (3) : Nomor laporan Angka (4) : Alamat Kanwil atasannya Angka (5) : Bulan dan tahun (masa) laporan. Angka (6) : Nama, tanda tangan dan cap Kepala KPP Kolom (1) : Cukup jelas. Kolom (2) : Banyaknya lembar SSP versi LP3. Kolom (3) : Jumlah pajak versi LP3 Kolom (4) : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk versi Daftar P.VI. (Penerimaan LP3 SPh Kirim + SPh Terima +/- Pemindahbukuan/Bukti Pbk). Kolom (5) : Jumlah pajak versi Daftar P. VI> (Penerimaan LP3 SPh Kirim + SPh Terima +/- Pemindahbukuan/Bukti Pbk). Kolom (6) s/d (9) : Penerimaan sampai dengan bulan ini. Kolom (6) : Banyaknya lembar SSP versi LP3. Kolom (7) : Jumlah pajak versi LP3. Kolom (8) : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk versi Daftar P. VI. Baris A. Baris B. Baris C. Baris D. Baris E. Baris F. Penerimaan PPh Penerimaan PPN & PPnBM Pendapatan Atas Pajak Lainnya. Penerimaan Murni dan Neto untuk Daftar P. VI. Macam-macam Perhitungan (hanya untuk versi Daftar P. VI. SPh Terima : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk dan jumlah pajak yang diterima dari KPP Lain; rinciannya sudah ditambahkan pada masing-masing jenis pajak (Daftar P. VI); Lihat juga Kolom 4 dan 5. SPh Kirim : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk dan jumlah pajak yang dikirim ke KPP lain; Rinciannya sudah dikurangkan dari masing-masing jenis pajak (Daftar P. VI); Lihat juga Kolom 4 dan 5. PLB : Jumlah pajak yang harus dikembalikan (pajak yang lebih dibayar, dikurangi kompensasi utang pajak), menunjukan jumlah pajak menurut SPMKP/SPMIB yang diterbitkan (Daftar P. VI); lihat juga Kolom 4 dan 5. Jumlah Bruto (penjumlahan D dengan E). LAMPIRAN 1 SPMKP/SPMIB Yang Telah Diuangkan (Restitusi). Catatan : - PPh Ps. 23/26 termasuk PPh atas Bunga Deposito. - Pajak lainnya meliputi: a. Bunga Penagihan PPh, b. Bunga Penagihan PPN & PPnBM dan PTLL, c. Bermacam-macam Penerimaan Pajak (BPP), d. Pemberian Imbalan Bunga yang bersifat mengurangi penerimaan. (Pasal 11 (3) UU No. 16/2000). TaxBase 6.0 Document - Page : 11
12 LAMPIRAN 2 : PENERIMAAN PAJAK PER JENIS SETORAN Kolom (1) : Cukup jelas. Kolom (2) : Banyaknya lembar SSP versi LP3. Kolom (3) : Jumlah pajak versi LP3. Kolom (4) : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk versi Daftar P. VI. (Penerimaan LP3 - SPh Kirim +SPh Terima +/- Pemindahbukuan/Bukti Pbk). Kolom (5) : Jumlah pajak versi Daftar P.VI. (Penerimaan LP3 SPh Kirim + SPh Terima +/- Pemindahbukuan/Bukti Pbk). Kolom (6) s/d (9) Penerimaan sampai dengan bulan ini Kolom (6) : Banyaknya lembar SSP versi LP3. Kolom (7) : Jumlah pajak versi LP3. Kolom (8) : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk versi Daftar P. VI. Kolom (9) : Jumlah pajak versi Daftar P. VI. Baris A. Baris B. Baris C. Baris D. Baris E. Penerimaan PPh Penerimaan PPN & PPnBM. Pendapatan Atas Pajak Lainnya. Penerimaan Murni dan Neto untuk P. VI. Macam-macam Perhitungan (hanya untuk versi Daftar P. VI.) SPh Terima : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk dan jumlah pajak yang dirima KPP lain; Rinciannya sudah ditambahkan pada masing-masing jenis pajak (Daftar P. VI); Lihat juga Kolom 3 dan 5. SPh Kirim : Banyaknya lembar SSP/Bukti Pbk dan pajak yang dikirim ke KPP lain; Rinciannya sudah dikurangkan dari masing-masing jenis pajak (Daftar P. VI); Lahat juga Kolom 4 dan 5. PLB : Jumlah pajak yang harus dikembalikan (pajak yang lebih bayar, dikurangi kompensasi utang pajak), menunjukan jumlah pajak menurut SPMKP/SPMIB yang diterbitkan (Daftar P. VI);lahat juga Kolom 4 dan 5. Baris F. Jumlah Bruto (penjumlahan D dengan E). LAMPIRAN 3 : PENERIMAAN PAJAK PER SEKTOR USAHA Kolom (1) : Kode KLU. Kolom (2) : Jenis Pajak dan Jenis Usaha. Kolom (3) s/d (6) (A. PPh) : Pengisiannya berdasarkan banyaknya lembar dan rupiah versi Daftar P. VI per kode KLU. Kolom (7) s/d (10) (B.PPN) : Pengisiannya berdasarkan banyaknya lembar dan rupiah versi Daftar P. VI per kode KLU. Kolom (3) s/d (6) (C.Pajak Lainnya) : Pengisiannya berdasarkan banyaknya lembar dan rupiah versi Daftar P. VI per kode KLU. Catatan : -Lain-lain diisi dengan penerimaan pajak selain PPh, PPN dan Bea Meterai. -Kolom jumlah merupakan penjumlahan PPh dan PPN & PLL. LAMPIRAN 4: PENERIMAAN PPh PASAL 25/29 ORANG PRIBADI DAN PPh PASAL 21 PER WILAYAH OTONOMI DAERAH Angka (1) : Cukup Jelas Angka (2) : Bulan dan tahun laporan Kolom (1) : Nama kota dan atau kabupaten wilayah KPP yang bersangkutan Kolom (2) : Penerimaan Netto PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi di KPP yang bersangkutan Kolom (3) : Bagian Penerimaan Propinsi atas PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dari KPP yang bersangkutan. Kolom (4) : Bagian Penerimaan Kabupaten/kota atas PPh Pasal 25/29 Orang pribadi dari KPP yang bersangkutan. Kolom (5) : Total Bagian Penerimaan Pemda atas PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dari KPP yang bersangkutan. Kolom (6) : Penerimaan Netto PPh Pasal 21 di KPP yang bersangkutan Kolom (7) : Bagian Penerimaan Propinsi atas PPh Pasal 21 dari KPP yang bersangkutan. Kolom (8) : Bagian Penerimaan Kabupaten/kota atas PPh Pasal 21 dari KPP yang bersangkutan Kolom (9) : Total Bagian Penerimaan Pemda atas PPh Pasal 21 dari KPP yang bersangkutan Kolom (10) : Jumlah Bagian Penerimaan Pemda atas PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dan PPh Pasal dari KPP yang bersangkutan. TaxBase 6.0 Document - Page : 12
13 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (2) DIREKTOR JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK...(1) No : LAP.../WPJ.../KP.../20...(3) Yth. Direktur Jenderal Pajak c.q. Direktur Perencanaan, Potensi dan Sistem Perpajakan Jl. Gatot Subroto Kav Jakarta INDUK LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) BULAN :... TAHUN... (5) Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini LP3 DAFTAR P VI LP3 DAFTAR P VI A. PAJAK PENGHASILAN 1. PPh NON MIGAS 1.1 PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal 22 impor 1.4 PPh Pasal PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 1.6 PPh Pasal 25/29 Badan 1.7 PPh Pasal PPh Final dan Fiskal LN 1.9 PPh Non Migas Lainnya 2. PPh MIGAS 2.1 PPh Minyak Bumi 2.2 PPh Gas Alam 2.3 PPh Lainnya dari Minyak Bumi 2.4 PPh Lainnya dari Gas Alam JUMLAH A B. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI & PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH 1. PPN Dalam Negeri 2. PPN Impor 3. PPn BM Dalam Negeri 4. PPn BM Impor 5. PPN & PPnBM Lainnya 6. Bea Materai 7. Pajak Tidak Langsung Lainnya JUMLAH B C. PENDAPATAN ATAS PAJAK LAINNYA 1.Bunga Penagihan PPh 2. Bunga Penagihan PPN dan PTLL 3. BPP 4. Pemberian Imbalan Bunga JUMLAH C D. MURNI & NETO(Jumlah A+B+C) E. MACAM-MACAM PERHITUNGAN 1. SPh Terima 2. SPh Kirim 3. PLB JUMLAH E F. JUMLAH BRUTO(Jumlah D+E) Kepala Kantor L (...) (6) NIP. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak TaxBase 6.0 Document - Page : 13
14 Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 1 (SPMKP / SPMIB yang telah diuangkan)tahun...bulan PPh Ps.25/29 Badan 2. PPh Ps.25/29 Orang Pribadi 3. PPh Ps PPh Ps PPh Ps.22 Impor 6. PPh Ps PPh Ps PPh Lainnya 9. PPN Dalam Negeri 10. PPN Impor 11. PPnBM Dalam Negeri 12. PPnBM Impor 13. PPN & PPnBM Lainnya 14. PPh Final dan FLN 15. Pemberian Imbalan Bunga 16. Pajak Lainnya JUMLAH : SPMKP/SPMIB YANG TELAH DIUANGKAN Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini PENGEMBALIAN PPN 7 PPnBM MELALUI BAPEKSTA L TaxBase 6.0 Document - Page : 14
15 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 2 (Rincian per Jenis Setoran Pajak) Tahun..., Bulan... Jenis Pajak Bulan ini S/D Bulan ini LP3 DAFTAR P VI LP3 DAFTAR P VI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. PPh 1. Pajak Penghasilan Non Migas 1.1 PPh Pasal Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB PPh Ps SKPKB PPh Final Pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon SKPKBT PPh Ps SKPKBT PPh Final Pembayaran Sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon PPh Final Pembayaran Sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon 1.2 PPh Ps Masa Pembayaran Pendahuluan STP SKPKB PPh Ps SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Ps SKPKBT PPh Final Ps PPh Final Ps.22 Penebusan Migas PPh Final Ps.22 Penyerahan Rokok Prod.DN Pemungut 1.3 PPh Ps.22 Impor Masa Pembayaran Pendahuluan STP SKPKB SKPKBT 1.4 PPh Ps Masa Dividen Bunga Royalti Jasa Pembayaran Pendahuluan STP PPh Ps STP Dividen, Bunga, Royalti dan Jasa SKPKB PPh Ps SKPKB DiviSden, Bunga, Royalti dan Jasa SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Ps SKPKBT Dividen, Bunga, Royalti dan Jasa TaxBase 6.0 Document - Page : 15
16 SKPKBT PPh Final Ps PPh Ps.23 Final Bunga Simpanan Anggota Koperasi 1.5 PPh Ps.25/29 Orang Pribadi Masa Orang Pribadi Masa Orang Pribadi Pengusaha Tertentu Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.6 PPh Ps.25/29 BUMN/D Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.7 PPh Ps.25/29 Badan Swasta Masa Pembayaran Pendahuluan Tahunan STP SKPKB SKPKBT 1.8 PPh Ps Masa Dividen Bunga Royalti Jasa Laba Setelah Pajak BUT Pembayaran Pendahuluan STP PPh Ps STP Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT SKPKB PPh Ps SKPKB Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT SKPKBT PPh Ps SKPKBT Dividen, Bunga, Royalti, Jasa dan Laba Setelah Pajak BUT 1.9 PPh Final dan Fiskal LN Fiskal Luar Negeri Pembayaran Pendahuluan STP PPh Final SKPKB PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi SKPKB PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan SKPKB PPh Final Ps. 15 Orang Pribadi SKPKB PPh Final Ps.15 Badan SKPKB PPh Final Ps SKPKBT PPh Final Ps. 4ayat (2) Orang Pribadi SKPKBT PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan SKPKBT PPh Final Ps.15 Orang Pribadi SKPKBT PPh Final Ps.15 Badan SKPKBT PPh Final Ps PPh Final ps ayat (2) Orang TaxBase 6.0 Document - Page : 16
17 Pribadi atas Diskonto/Bunga Obligasi PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi atas Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang pribadi atas persewaan Tanah dan/ atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi, Bunga Deposito Tabungan, Jasa Giro dan Diskonto SBI PPh Final Ps.4 ayat (2) Orang Pribadi Hadiah Undian PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Transaksi Saham dan Obligasi di Bursa Efek PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Penjualan Saham Sendiri PPh Final Ps.ayat (2) Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal Ventura PPh Final Ps.4 ayat (2) OP Jasa Konstruksi PPh Final Ps.15 OP Jasa Pelayaran DN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi atas Jasa Pelayaran dan/atau Penerbangan LN PPh Final Ps.15 OP Jasa Penerbangan DN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi Penghasilan Perwakilan Dagang LN PPh Final Ps.15 Orang Pribadi Pola Bagi Hasil PPh Final Ps.15 OrangPribadiKerjasama Bentuk BOT PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Diskonto/Bunga Obligasi PPh Final Ps.ayat (2) Badan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Persewaan Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Bunga Deposito/Tabungan, Jasa Giro dan Diskonto SBI PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Hadiah Undian PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Transaksi Saham dan Obligasi di Bursa Efek PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Penjualan Saham Pendiri PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Penjualan Saham Milik Perusahaan Modal Ventura PPh Final Ps.4 ayat (2) Badan Jasa Konstruksi PPh Final Ps.15 Badan Jasa Pelayaran DN PPh Final Ps.15 Badan Jasa Pelayaran dan/atau Penerbangan LN PPh Final Ps.15 Badan Jasa Penerbangan DN PPh Final Ps.15 Badan Penghasilan Perwakilan TaxBase 6.0 Document - Page : 17
18 Dagang LN PPh Final Ps.15 Badan Pola Bagi Hasil PPh Final Ps.15 Badan Kerjasama Bentuk BOT PPh Final Ps.19 Badan Revaluasi Aktiva Tetap 1.10 PPh Non Migas Lainnya Masa STP SKPKB SKPKBT 2. Pajak Penghasilan Migas 2.1 PPh Minyak Bumi PPh Minyak Bumi STP SKPKB SKPKBT 2.2 PPh Gas Alam PPh Gas Alam STP SKPKB SKPKBT 2.3 PPh Lainnya dari Minyak Bumi PPh Lainnya Minyak Bumi STP SKPKB SKPKBT 2.4 PPh Lainnya dari Gas Alam PPh Lainnya Gas Alam STP SKPKB SKPKBT Jumlah PPh B. PPN & PPnBM 1. PPN Dalam Negeri 1.1 Setoran Masa 1.2 Setoran Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean 1.3 Setoran Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean 1.4 Setoran Kegiatan Membangun Sendiri 1.5 Setoran Penyerahan Aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk dijualbelikan 1.6 Pembayaran Pendahuluan 1.7 STP 1.8 SKPKB Masa 1.9 SKPKB Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean 1.10 SKPKB Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean 1.11 SKPKB Kegiatan Membangun Sendiri 1.12 SKPKB Pemungut PPN 1.13 SKPKBT Masa 1.14 SKPKBT Pemanfaatan BKP tidak berwujud dan luar Daerah Pabean 1.15 SKPKBT Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean 1.16 SKPKBT Kegiatan Membangun Sendiri 1.17 SKPKBT Pemungut PPN 1.18 Pemungut 2. PPN Impor 2.1 Setoran Masa 2.2 Pembayaran Pendahuluan 2.3 STP 2.4 SKPKB 2.5 SKPKBT 2.6 Pemungut 3. PPnBM Dalam Negeri 3.1 Setoran Masa TaxBase 6.0 Document - Page : 18
19 3.2 Pembayaran Pendahuluan 3.3 STP PPnBM Dalam Negeri 3.4 SKPKB Masa PPnBM Dalam Negeri 3.5 SKPKB Pemungut PPnBM Dalam Negeri 3.6 SKPKBT Masa PPnBM Dalam Negeri 3.7 SKPKBT Pemungut PPnBM Dalam Negeri 3.8 Pemungut 4. PPnBM Impor 4.1 Setoran Masa 4.2 Pembayaran Pendahuluan 4.3 STP 4.4 SKPKB 4.5 SKPKBT 4.6 Pemungut 5. PPN & PPnBM Lainnya 5.1 Setoran Masa 5.2 STP 5.3 SKPKB 5.4 SKPKBT 6. Bea Materai 6.1 Bea Materai 6.2 Pembayaran Pendahuluan 6.3 STP 6.4 SKPKB 6.5 SKPKBT 7. Pajak Tidak Langsung Lainnya 7.1 Pajak Tidak Langsung Lainnya 7.2 STP 7.3 SKPKB 7.4 SKPKBT 7.5 Pemungut Jumlah PPN & PPnBM C. PENDAPATAN ATAS PAJAK LAINNYA 1. Bunga Penagihan PPh 2. Bunga Penagihan PPN & PPnBM dan PTLL 3. BPP 4. Pemberian Imbalan Bunga Jumlah Pendapatan atas Pajak Lainnya Jumlah L TaxBase 6.0 Document - Page : 19
20 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 3 (Penerimaan Pajak per Sektor Usaha)Tahun...,Bulan... Kode KLU Jenis Pajak/Jenis Pajak A. PAJAK PENGHASILAN (1) (2) Lbr (3) Rp (4) Lbr (5) Rp (6) B. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PENDAPATAN PAJAK LAINNYA Lbr (7) Rp (8) Lbr (9) Rp (10) Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan Pertanian Tanaman Pangan Pertanian Tanaman Perkebunan dan Tanaman Lainnya Peternakan Jasa Pertanian dan Peternakan Kehutanan Perburuan/Penangkapan dan Penangkapan Satwa Liar Perikanan Laut Perikanan Darat Sektor Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Batu Bara dan Gambur Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan Bijih Logam Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat dan Pasir Penambangan dan Penggalian Garam Pertambangan Mineral, Bahan Kimia dan Bahan Pupuk Jasa Pertambangan dan Penggalian Pertambangan dan Penggalian Lain Sektor Industri Pengolahan Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit Industri Kayu, Bambu, Rotan, Rumput dan sejenisnya termasuk Perabot Rumah Tangga Industri Kertas dan Barang-barang dari Kertas Industri Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia, Minyak Bumi, Batu Bara, Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak Bumi dan Batu Bara Industri Logam Dasar Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya Industri Pengelolaan Lainnya Sektor Listrik, Gas dan Air Listrik Listrik Gas, Uap dan Air Panas Penjernihan, Penyediaan dan Penyaluran Air Sektor Konstruksi Penyiapan 1 tahun Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Instalasi Gedung dan Bangunan Sipil Penyelesaian Konstruksi Sipil Penyewaan Alat Konstruksi atau Peralatan Pembongkaran/Penghancuran Bangunan dengan operatornya Sektor Perdagangan Besar, Eceran dan Rumah Makan serta Jasa Akomodasi Perdagangan Besar Perdagangan Eceran Jasa Restoran, Rumah Makan, Bar dan Jasa Boga Jasa Akomodasi Sektor Angkutan, Penggudangan dan Komunikasi Angkutan Darat, Angkutan dengan Saluran Pipa Angkutan Air Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan Lainnya (Angkutan Darat, Air dan Udara) Komunikasi Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate TaxBase 6.0 Document - Page : 20
21 Usaha, Persewaan dan Jasa Perumahan Lembaga Keuangan Real Estate Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kebersihan Jasa Kegiatan Sosial Organisasi Sosial, Profesi dan Bisnis Jasa Rekreasi, Kebudayaan dan Olah Raga Jasa Perorangan dan Rumah Tangga Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Ketertiban Kegiatan yang belum jelas batasannya L TaxBase 6.0 Document - Page : 21
22 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-167/PJ./2001 Tanggal : 25 Maret 1998 Lampiran 4 (Penerimaan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dan PPh Pasal 21 per Wilayah Otonomi Daerah)Propinsi :Tahun...,Bulan... PPh Ps.25/29 Orang Pribadi PPh Ps.21 Keterangan Penerimaan Netto Bagian Penerimaan Pemda (20%) Propinsi 40%x20% x(2) Kab/Kota 60%x20% x(2) Total Penerimaan Netto Bagian Penerimaan Pemda (20%) Propinsi 40%x20% x(6) Kab/Kota 60%x20% x(6) Total Jumlah (1) (2) (3) (4) (5)= (3+4) (6) (7) (8) (9)= (7+8) (10)= (5+9) Kota/Kabupaten x Kota/Kabupaten xx Jumlah Sumber : Daftar PVI Induk (L ) L TaxBase 6.0 Document - Page : 22
23 PENJELASAN MENGENAI LPP L s.d. L UMUM 1. Laporan Penerimaan Pajak (LPP) adalah laporan penerimaan KPP dalam satu bulan dan selama tahun anggaran berjalan. LPP terdiri dari LPP Induk dengan 4 (empat) lampiran. LPP Induk melaporkan penerimaan per jenis pajak yang bersumber dari Kas (Laporan Perincian Penerimaan Pajak/LP3), Murni dan Netto, serta Restitusi (Daftar P. VI) Lampiran 1 LPP menggambarkan tentang SPMKP/SPMIB yang telah diuangkan. Lampiran 2 LPP menyajikan penerimaan berdasarkan jenis setoran. Lampiran 3 LPP melaporkan penerimaan pajak sektoral yang bersumber dari Daftar P. VI berdasarkan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak. Lampiran 4 LPP melaporkan penerimaan PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi per Wilayah Otonomi Daerah. 2. LPP wajib dibuat dan disampaikan oleh KPP ke Kanwil Ditjen Pajak atasannya paling lambat 20 (dua pulu) hari setelah akhir bulan laporan. LPP harus merupakan cetakan komputer (print-out) hasil perekaman SSP yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Perpajakan (SIP). Contoh : LPP bulan laporan April 2001 disampaikan oleh KPP ke Kanwil DJP paling lambat tanggal 2 Mei 2001 PENJELASAN ISI LPP LPP ini terdiri dari : LPP INDUK : PER JENIS PAJAK Angka (1) : Nama Kanwil. Angka (2) : Tanggal pencetakan Laporan Angka (3) : Nomor laporan Angka (4) : Alamat Kanwil atasannya Angka (5) : Bulan dan tahun (masa) laporan. Angka (6) : Nama, tanda tangan dan cap Kepala KPP TaxBase 6.0 Document - Page : 23
BENTUK LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) KODE FORMULIR
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-54/PJ/1998 Tanggal : 25 Maret 1998 BENTUK LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) No JENIS FORMULIR KODE FORMULIR UKURAN DIKIRIM KE MASA LAPORAN 1 2 3 4 5
Lebih terperinciTABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38 /PJ/2009, TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PAJAK TABEL AKUN PAJAK DAN 1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21 100 Masa PPh Pasal
Lebih terperinciTABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS
Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE07/PJ.24/2001 Tanggal : 22 Mei 2001 TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS KODE LAMA KODE BARU (Lampiran KEP169/PJ/2001) MAP KJS URAIAN MAP KJS URAIAN (1)
Lebih terperinciTABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS
Lampiran Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-02/PJ.24/2001 Tanggal : 22 Februari 2001 TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS KODE LAMA 0111 PPh Pasal 21 0111 PPh Pasal 21 100 Masa 100 Masa PPh Pasal 21 101 Pembayaran
Lebih terperinciMASA LAPORAN Laporan Penerimaan Pajak (LPP) I NO JENIS FORMULIR KODE UKURAN DIKIRIM KE KPL.KPP
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-58/PJ.1/1996 Tanggal : 31 Mei 1996 SISTEM, BENTUK, DAN JENIS LAPORAN BIDANG OPERASIONAL DALAM LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KHUSUS MENGENAI
Lebih terperinciTABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
TABEL AKUN PAJAK DAN Berdasarkan : 1. PER-38/PJ/2009 2. PER-23/PJ/2010 dan SE-54/PJ/2010 3. PER-24/PJ/2013 Keterangan : 1. Yang berwarna.. adalah perubahan yang terdapat dalam PER-23/PJ/2010 dan SE-54/PJ/2010
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK Nomor : KEP -107/PJ.1998 Tanggal : 26 Mei 1998
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK Nomor : KEP -107/PJ.1998 Tanggal : 26 Mei 1998 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-107/PJ/1998 Tanggal : 26 Mei 1998 LEMBAR 1 Nama WP :...
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM 1... secara terinci per jenis pajak... hari Jum'at, kecuali KPP yang hari kerjanya 6 hari maka sampai hari Sabtu.
RALAT LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-58/PJ.1/1990 TANGGAL 31 MEI 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-1165/PJ.24/1993 TENTANG SISTEM, BENTUK,
Lebih terperinciBUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23. Jenis Penghasilan. Jumlah Penghasilan Bruto
Lampiran I Perturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-42/PJ/2008 Tanggal : 20 Oktober 2008 Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008 LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008 Umum : PETUNJUK
Lebih terperinciSurat Edaran Nomor : SE-61/PJ/ Mei 2010 Hal : Kode Nota Penghitungan Dan Kode Ketetapan Per Jenis Pajak Direktur Jenderal Pajak,
Surat Edaran Nomor : SE-61/PJ/2010 05 Mei 2010 Hal : Kode Nota Penghitungan Dan Kode Ketetapan Per Jenis Pajak Direktur Jenderal Pajak, Sehubungan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
Lebih terperinciTABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan Menurut Undang-Undang no. 28 th. 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
Lebih terperinciPAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH Objek Pemungutan PPN dan PPn BM 1. Penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP Rekanan 2. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pabean di
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL PAJAK,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-30/PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-01/MEN/I/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak 2.1.1 Menurut Para Ahli a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang
Lebih terperinciTABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 184.845.034 194.426.046 9.581.012 5,18 2 Usaha Menengah (UM)
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
12 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang pelaksanaan kerja praktek Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis di tempatkan di bagian pemasaran dan bagian umum. Di bagian ini pula penulis
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771
SPT TAHUNAN 1771 DEPARTEMEN KEUANGAN RI ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK BERI TANDA "X" DALAM (KOTAK) YANG SESUAI ISI DENGAN BENAR, LENGKAP DAN JELAS 2 0 0 6 SESUAI DENGAN PETUNJUK PENGISIAN BL TH BL TH
Lebih terperinciGO LONGAN PO KOK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA
-16- LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
1771 PERHATIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN)
Lebih terperinciPENYESUAIAN BUKU I PEDOMAN INDUK TUPRP 1994
Lampiran : SE-05/PJ.9/1995 Tanggal : 8 Mei 1995 PENYESUAIAN BUKU I PEDOMAN INDUK TUPRP 1994 BAB PENDAHULUAN : Menyesuaikan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94/KMK.04/1994, maka sebalai pelaksana TUPRP
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Resmi (2013:31) Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP) Menurut Resmi (2013:31) Surat Setoran Pajak (SSP) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan penyetoran atau pembayaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciIII/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
1771 - III/$ LAMPIRAN - III KREDIT PAJAK DALAM NEGERI NO. NAMA DAN NPWP OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK JENIS PENGHASILAN / TRANSAKSI PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK IDENTITAS PERHATIAN TAHUN PAJAK FORMULIR SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN (PPh)
PAJAK PENGHASILAN (PPh) Pengaturan PPh UU No. 7/1983 UU No. 7/1991 UU No. 10/1994 UU No. 17/2000 UU No. 36/2008 tentang PPh Subjek Pajak Orang pribadi atau badan yang memenuhi syarat subjektif (berdomisili
Lebih terperinciDATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK
DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK A. NPWP : 0 7 4 5 6 1 2 3 0 0 1 3 0 0 0 B. C. JENIS USAHA : SPESIFIKASI USAHA : D. ALAMAT : Pegawai Swasta JL. BATU TULIS NO. 33 E. KELURAHAN / : KECAMATAN F. KOTA / KODE POS
Lebih terperinciSPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA
1771/$ PERHATIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
Lebih terperinciMateri E-Learning Perpajakan
Kompilasi Materi Teori Perpajakan : 1. Bentuk Usaha Tetap 2. Norma Perhitungan Penghasilan Netto 3. Pajak Penghasilan Final 4. Utang Pajak dan Penagihan Pajak Sumber : Seri Perpajakan www.pajak.go.id BENTUK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-08/PJ/2012 TENTANG
LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE08/PJ/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016
BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciDAFTAR PENJELASAN MAP/MAK
4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 41 Penerimaan Perpajakan 411 Pendapatan Pajak Dalam Negeri 4111 Pendapatan Pajak penghasilan 41111 Pendapatan PPh Migas 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi DAFTAR PENJELASAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 770 BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI LAINNYA/LUAR NEGERI.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya kenaikan BBM dipertengahan tahun 2000 lalu hingga kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang disebabkan karena berbagai
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian
Lebih terperinciBAB IV KETENTUAN LAINNYA
BAB IV KETENTUAN LAINNYA A. PENYUSUTAN 1. Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor
Lebih terperinciFAKTUR PAJAK. Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 10
Lembar ke-2 : Untuk Penjual BKP/Pemberi JKP sebagai bukti Pajak Keluaran FAKTUR PAJAK Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 10 Pengusaha Kena Pajak Nama : PT. Jive Entertainment Alamat : Jl. Patra Kuningan
Lebih terperinciPertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26
Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26 Pertemuan 5 41 P5.1 Teori Pajak Penghasilan 23, 25, 26 & Pasal 4 ayat 2 A. Pengertian PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR C. KREDIT PAJAK B. PPh TERUTANG A. PENGHASILAN KENA PAJAK IDENTITAS 1771 SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS TIM ALOKASI PEMERIKSAAN TINGKAT KANTOR WILAYAH DJP
Lampiran I Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-04/PJ.7/2002 Tanggal 16 Mei 2002 PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS TIM ALOKASI AN TINGKAT KANTOR WILAYAH DJP 1. Menerima Daftar Wajib Pajak Besar dan Menengah yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang
Lebih terperinciLEMBAR ISIAN HASIL PEMERIKSAAN PROGRAM PENGKAJIAN PENGISIAN SPT WAJIB PAJAK BADAN. 6. Status Badan : (a) Pusat (b) Pusat (c) BUT
DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Lampiran 1 SE Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-12/PJ.7/1995 Tanggal : 26 Juni 1995 LEMBAR ISIAN HASIL PEMERIKSAAN PROGRAM PENGKAJIAN PENGISIAN SPT WAJIB
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku
Lebih terperinciPDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.
Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% (yoy), sedangkan pertumbuhan triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 6,5% (yoy) atau secara triwulanan turun 1,3% (qtq). PDB per kapita atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciPPh Pasal 26. Pengantar
PPh Pasal 26 Pengantar PPh Pasal 26 mengatur tentang pemotongan atas penghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak LN (baik orang pribadi maupun badan) selain bentuk
Lebih terperinciKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - KODE U R A I A N 1 2 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;
Lebih terperinciC. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
770 PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciNO. Jenis Formulir Kode Formulir Ukuran Rangkap I. PPh Badan/Orang Pribadi F F F
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-33/PJ/2015 TENTANG : PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-27/PJ/2012 TENTANG BENTUK DAN ISI NOTA PENGHITUNGAN, BENTUK
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK... Jalan... Telepon :... Fax :...
Lampiran 1 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK... Jalan... Telepon :...... Fax :... IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN
Lebih terperinciStatistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah
Lebih terperinciI. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.03/2018
I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.03/2018 Pada tanggal 12 April 2018 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/PMK.03/2018 tentang Tata Cara Pengembalian
Lebih terperinciBAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL
BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL A. Adanya Pengeluaran atau Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto akan Dilakukan KOREKSI FISKAL POSITIF. 1. Pembagian laba dengan
Lebih terperinciBENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018 BENDAHARA PENGELUARAN Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciTATA CARA PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA
Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-27/PJ/2011 Tanggal : 31 Maret 2011 TATA CARA PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA I. TATACARA PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA A. KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN FORMULIR I.1 SPT MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2) (F )
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR I.1 SPT MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2) (F.1.1.32.04) 1. Bagian Judul - Beri tanda silang (X) pada kotak di depan baris SPT Normal jika SPT yang disampaikan merupakan
Lebih terperinciKewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat
Lebih terperinciNOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :
D. PPh KURANG/LEBIH BAYAR C. KREDIT PAJAK B. PPh TERUTANG A. PENGHASILAN KENA PAJAK IDENTITAS 1771/$ SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-146/PJ./2006 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN
Lebih terperinciKeterangan * 2011 ** 2012 ***
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Istilah Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat yang dikutip oleh Wirawan (2011 : 6) "Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-27/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-27/PJ/2012 TENTANG PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA LAMPIRAN I TATA CARA PENGAWASAN PEMBAYARAN
Lebih terperinciPengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
FORMULIR 1771 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENAMBAHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR SATU, KANTOR PELAYANAN
Lebih terperinciBOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)
BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO) IRIO memiliki kemampuan untuk melakukan beberapa analisa. Kemampuan
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/2014-00 Apa yang dimaksud Emas Perhiasan? Emas perhiasan adalah perhiasan dalam bentuk apapun yang bahannya sebagian atau seluruhnya dari
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciSURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN
Perhatian Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPTMasa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani
Lebih terperinciPAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB
PAJAK PAJAK . PAJAK yang dibayarkan digunakan untuk kegiatan Penyelenggaraan Negara, dan Membiayai pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung sekolah, Sarana Kesehatan (rumah sakit), sarana umum, pembangunan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) (4) Kemampuan Akhir yang diharapkan
RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Pengantar Pajak Kode Mata Kuliah : Beban sks : (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran (3) Bentuk Pembelajaran 1 Pendahuluan (4)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga mengharuskan pemerintah untuk mencari sumber-sumber dana yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional di segala sektor maka semakin banyak dana yang diperlukan untuk membiayainya. Sementara itu sumber penerimaan dari
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.
PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ./2009) Tahun Pajak : 2009 Formulir 1770 S ini merupakan formulir SPT Tahunan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS
BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil
Lebih terperinciModul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI
PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAL KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA Nomor Tanggal Penerbitan Tanggal jatuh tempo I. Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang No.9 tahun 1994 jo
Lebih terperinciMINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23
MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 A. Pengertian PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari deviden, bunga, royalty, sewa dan penghasilan lain atas
Lebih terperinci4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.
77 DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN h SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN h ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN INDUK SPMKP DAN SP2D DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK
Lampiran I LAPORAN INDUK SPMKP DAN SP2D DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK Bulan I. SPMKP a. SPMKP yang diterbitkan pada bulan lalu dan Rp. 1) SP2D yang diterbitkan pada bulan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-01/PJ/2015 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-01/PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 53/PJ/2009
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Jumlah Kepemilikan NPWP Terdaftar dari Tahun 2011, 2012, dan 2013 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tigaraksa Semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan
Lebih terperinci