III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman kopi Robusta di Kelompok

Transkripsi

1 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka pada laha pertaama kopi Robusta di Kelompok Tai Bia Karya Desa Pesawara Idah, Kecamata Padag Cermi Kabupate Pesawara, dega koordiat mt da mu. Luas areal pertaama kopi yag diteliti seluas 10 ha. Peelitia dilaksaaka pada bula April sampai Jui Deah areal peelitia selegkapya tertera pada Gambar 1 da Gambar 3 (Lampira) Baha da Alat Baha-baha yag diguaka dalam peelitia adalah cotoh taah yag diambil dari 8 profil borrig sampai kedalama 120 cm, serta baha-baha kimia utuk aalisis taah di laboratorium. Alat-alat yag diguaka atara lai: (1). Bor taah: utuk pembuata profil borrig, pegambila sampel taah da deskripsi karakteristik taah. (2). Metera: utuk megukur kedalama taah (3). Katog plastik: utuk tempat sampel taah (4). Kamera digital: utuk megambil gambar yag medukug kelegkapa data pada lokasi peelitia (5). Buku musell soil colour chart: diguaka utuk megamati da megetahui karakteristik taah melalui pegamata wara taah

2 31 (6). GPS (Global Positioig System): utuk megukur titik koordiat lokasi peelitia da titik pegambila sampel taah. (7). Alat-alat tulis : utuk mecatat data yag diperoleh lagsug di lapaga, da alat-alat laboratorium utuk megaalisis taah. (8). Alat-alat Laboratorium: diguaka utuk megaalisis sampel taah di laboratorium. (9). Kliometer: utuk megukur kemiriga lereg Metode Peelitia Peelitia ii dilakuka dega megguaka metode survei dega pedekata evaluasi laha secara paralel yaitu melakuka aalisis kesesuaia laha berdasarka kriteria fisik Djaeudi dkk. (2003) da aalisis kelayaka fiasial budidaya taama kopi dega meilai, Retur Net Preset Value (NPV), Net Beeffit Cost Ratio (Net B/C) Iteral Rate of Retur (IRR), da Break Evet Poit (BEP). Pelaksaaa survei dilakuka bertahap yaitu: tahap persiapa, Pegumpula data, da aalisis data Tahap Persiapa Tahap ii merupaka tahap studi pustaka, yaitu meeliti da megkaji sumber- sumber pustaka tetag keadaa lokasi peelitia sehigga memperoleh gambara umum tetag lokasi peelitia, seperti iklim, da karakteristik laha. Pada tahap ii dilakuka survey lapag secara kasar da peetua titik pegambila cotoh taah yag mewakili secara keseluruha berdasarka keadaa lapag.

3 Pegumpula Data 32 Data yag dikumpulka dalam peelitia ii meliputi : Data Fisik Primer Pegumpula data fisik primer dilakuka dega cara pegambila cotoh taah di kedalama 0-40 cm pada setiap titik, pembuata profil borig sampai kedalama 120 cm pada 8 titik da pegamata lagsug di lapag. Berdasarka aalisis pra survei ditetka 8 titik bor dega metode proposioal utuk pegambila cotoh taah. Metode peetua titik pegambila cotoh taah perwakila. Ditetuka 3 titik pegambila sampel bagia atas. 3 titk bagia tegah da 2 bagia bawah. Pegambila titik cotoh taah dilakuka dega megguaka GPS, dega megambil titik terluar dahulu dilapag lalu deregister di map ifo, di map ifo kita meetua 8 titik didalam, setelah meetuka lalu kita kelapag utuk megambil 8 sampel taah. Gambar laha da titik cotoh taah selegkapya tertera pada Gambar 1 ( Lampira). (1). Cara Pegukura da Pegamata Lapag Data fisik primer yag diamati di lapag sebagai berikut : a) Draiase Cara pegamataya di lapag yaitu dega melihat hasil sampel taah yag diambil sampai kedalama > 120 cm da melakuka pegamata tiap lapisa, apabila taah berwara homoge tapa bercak-bercak kuig atau karata besi, berwara coklat serta kelabu berarti draiase pada taah tersebut baik. Sebalikya apabila terdapat wara atau bercak-bercak bewara kelabu, coklat da kekuiga meujukka bahwa taah

4 tersebut mempuyai draiase yag buruk, pegamata wara taah 33 dilakuka dega megguaka musell soil color chart. b) Baha Kasar Cara pegamata baha kasar di lapag yaitu dega melihat ada tidakya batu-batu kecil pada tiap lapisa taah dega cara pegebora pada taah yag aka diteliti. Cara pegukuraya di lapag yaitu dega meghitug berapa perse baha kasar yag terdapat pada lokasi tersebut. c) Kedalama Taah Kedalama taah diukur dega melakuka pegebora megguaka bor taah pada lokasi peelitia. Kedalama taah adalah kedalama sampai di temukaya lapisa padas. d) Lereg Cara pegukura lereg dilakuka dega megguaka Kliometer diyataka dalam perse. Pegukura lereg dilakuka dega megukur derajat kemiriga taah atara lokasi tertiggi dega lokasi teredah. e) Bahaya Erosi di Lapag Tigkat bahaya erosi dapat dilihat dega cara megamati lereg, dimaa semaki curam lereg maka bahaya erosi semaki tiggi. Pedekata lai dega memperhatika permukaa taah yag hilag (rata-rata) pertahu, dibadigka taah yag tidak tererosi yag dicirika oleh masih adaya horizo A. Horizo A biasaya dicirika

5 oleh wara gelap karea relatif megadug baha orgaik yag lebih 34 tiggi. f) Geaga Bahaya bajir dicirika dega adaya geaga air yag ada di permukaa taah. Pegamata dilakuka melalui wawacara kepada petai setempat, apakah terdapat geaga yag meutupi seluruh laha dega air (teredam air) pada laha yag aka diteliti pada saat musim huja lebih dari 24 jam. g) Batu Permukaa Batu dipermukaa diamati dega melihat ada tidakya batu-batu kecil atau besar yag tersebar pada permukaa taah atau lapisa oleh lokasi peelitia, cara megukur batu di permukaa taah yaitu melihat berapa perse batu yag tersebar di atas permukaa taah pada lokasi perelitia. h) Batua Sigkapa Batu dipermukaa diamati dega melihat ada tidakya batua-batua besar yag tersigkap pada lokasi peelitia. Cara megukur batua sigkapa yaitu dega melihat berapa perse terdapat batua besar yag tersigkap dipermukaa taah pada lokasi peelitia. (2). Cara Pegambila Cotoh Taah Pegambila cotoh taah dilakuka dega cara komposit yag terdiri dari dua cotoh taah komposit dega melakuka pegebora di delapa titik secara proporsioal dega kedalama 0 40 cm da cm, lalu kedelapa cotoh taah tersebut dikomposit mejadi dua sampel

6 taah da dimasukka ke dalam katug plastik utuk di aalisis di 35 laboratorium. (3). Metode Aalisis Laboratorium. Aalisis laboratorium dilakuka dega cara megaalisis cotoh taah yag telah diambil secara komposit dari 8 titik. Kemudia cotoh taah dikerig udaraka, lalu diayak dega megguaka ayaka 2 mm. Taah yag telah diayak diaalisis di Laboratorium Jurusa Ilmu Taah, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug, utuk megetahui sifat kimia da fisikya. Sifat kimia yag diaalisi adalah ph H 2 O, kejeuha basa, basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, da K), Toksisitas (saliitas), KTK, da C- Orgaik. Sedagka sifat fisik taah yag diaalisis adalah tekstur taah, dega metode aalisis disajika pada Tabel 2. Tabel 2. Metode aalisis taah di laboratorium No Aalisis Metode 1 ph H 2 0 ph meter 2 Basa-basa yag dapat ditukar NH 4 OAc 1 N ph 7 3 C-orgaik Walkey ad Black 4 KTK NH 4 OAc 1 N ph 7 5 Tekstur taah Hydrometer Data fisik sekuder Data fisik sekuder yag dikumpulka meliputi : data curah huja da data temperatur, da data kelembapa udara.

7 Data Ekoomi Primer 36 Data ekoomi yag dikumpulka sebagai data primer meliputi : biaya produksi (beih, pupuk, pestisida), peralata, teaga kerja (pegolaha taah, peaama,pemupuka, pegedalia gulma), da pedapata yag diperoleh petai di desa Pesawara Idah. Data sosial ekoomi primer dikumpulka dega mewawacara kepada 10 petai kopi kelompok tai Bia Karya di Desa Pesawara Idah Data Ekoomi Sekuder Data ekoomi sekuder yag dikumpulka yaitu data luas pae da produksi taama kopi robusta Propisi Lampug da Kecamata Padag Cermi yag diambil utuk 15 tahu (sesuai umur taama sampai dega saat ii) Aalisis Data Evaluasi Kesesuaia Laha Aalisis kesesuaia laha dilakuka dega membadigka potesi fisik ligkuga dega persyarata tumbuh taama kopi robusta berdasarka kriteria Djaeudi dkk. (2003) Aalisis Kelayaka Fiasial Utuk megetahui tigkat kelayaka fiasial usaha tai kopi Robusta dilakuka aalisis sebagai berikut : a). Net Preset Value (NPV) Secara matematis rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut:

8 37 NPV = ( B C)/( l i) Keteraga : B = beefit (mafaat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestasi : Bila NPV > 0, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NPV < 0, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NPV = 0, usaha dalam keadaa break eve poit b). Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C Ratio = ( B C)/( l i) ( B C)/( l i) yag berilai positif yag berilai egatif Keteraga : B = beefit (mafat) C = cost (biaya) i = tigkat suku buga bak yag berlaku = waktu Kriteria ivestsi : Bila Net B/C > 1, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaa break eve poit. c). Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah :

9 IRR = i 1 + NPV 1 (i 2 - i 1 ) 38 Keteraga : NPV 1 - NPV 2 i 1 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 1 i 2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 NPV 1 = NPV yag berilai posotif NPV 2 = NPV yag berilai egatif Kriteria ivestasi : Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit. d). Break Evet Poit (BEP) Break Evet Poit (BEP) adalah titik pulag pokok Reveue (total pedapata) = total cost (biaya total). Dilihat dari jagka waktu pelaksaaasebuah proyek terjadiya titik pulag pokok atau TR = TC tergatug lama arus peerimaa sebuag proyek dapat meutupi segala biaya operasi da pemeliharaa beserta biaya modal laiya. Rumus matematis yag diguaka utuk meghitug BEP yag meujukka waktu pegambila total cost adalah sebagai berikut : BEP = Keteraga : BEP T P 1 T ci B iep Bp T P 1 + T ci Bp = Break evet poit = Tahu sebelum terdapat BEP B iep 1 = Jumlah total cost yag telah di-discot = Jumlah beefit yag telah di-discot sebelum BEP = Jumlah beefit pada saat BEP berada