TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017

2 TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Akuntansi Politeknik NSC Surabaya Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017

3 TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: Politeknik NSC Surabaya Tanggal 31 Mei 2017 Menyetujui : Pembimbing I Pembimbing II (Dr. Siti Mahmudah, S.Sos, M.Si.) (Ita Megasari, S.E., M.S.A.) NIDN NIDN Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi (Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.) NIDN ii

4 TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: Telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 16 Juni 2017 Dan telah dinyatakan memenuhi syarat Tim Penguji: 1. Nur Aida Razak, S.E., M.S.A Dyah Widowati, S.H., M.M iii

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-nya serta kerja keras dan kedisiplinan, dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir yang berjudul Peramalan Penjualan Plywood dengan Menggunakan Metode Least Square dan Perputaran Persediaan Pada PT X Surabaya dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian pada Program Studi Akuntansi Diploma III Politeknik NSC Surabaya, untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi (A.Md., Ak.). Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada : 1. Bapak Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M., selaku Direktur Politeknik NSC Surabaya. 2. Bapak Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A., selaku Ketua Progam Studi Akuntansi. 3. Ibu Dr. Siti Mahmudah, S.Sos, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I. 4. Ibu Ita Megasari, S.E., M.S.A., selaku Dosen Pembimbing II. 5. Bapak Andiko, selaku Pimpinan PT X Surabaya. 6. Bapak Tan Sing Lukmanto, selaku Manager PT X Surabaya. 7. Seluruh karyawan PT X Surabaya. 8. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil. 9. Teman-teman Program Studi Akuntansi Angkatan 2014 yang saling mendukung dan saling memotivasi. iv

6 Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang dari semua pihak yang ingin meneliti objek yang sama. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan maupun masyarakat umum. Surabaya, 31 Mei 2017 Siti Nurhazanah v

7 PERNYATAAN Saya, Siti Nurhazanah ( ) menyatakan bahwa : 1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari hasil karya orang lain. Tugas Akhir ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Politeknik NSC Surabaya, maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan. 3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di Politeknik NSC Surabaya. Surabaya, 31 Mei 2017 Yang membuat Pernyataan, Siti Nurhazanah NIM: vi

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN.iii KATA PENGANTAR.iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS vi DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRACT. xii ABSTRAKSI xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian.. 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Plywood Pengertian Plywood Jenis-Jenis Plywood.. 6 B. Pengertian Peramalan Jualan. 6 C. Tujuan Peramalan Penjualan... 7 D. Metode Metode Peramalan Penjualan Metode Kualitatif (Qualitative Methods) 7 2. Metode Kuantitatif (Quantitative Methods). 8 vii

9 E. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Manfaat Menghitung Perputaran Persediaan (Inventory Turnover). 12 BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Profil Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Bidang Usaha Aktivitas Perusahaan B. Pembahasan Teknik Pengumpulan Data Hasil Penelitian Perhitungan Peramalan Penjualan Plywood Perhitungan Perputaran Persediaan Plywood Pembahasan. 30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...34 B. Saran..35 DAFTAR PUSTAKA.. 36 viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar ix

11 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jenis-Jenis Plywood..17 Tabel 3.2 Jenis-Jenis Melamine...18 Tabel 3.3 Jenis-Jenis Teakwood.18 Tabel 3.4 Data Penjualan Plywood Merk A 21 Tabel 3.5 Data Penjualan Plywood Merk B 21 Tabel 3.6 Data Persediaan Plywood Merk A..22 Tabel 3.7 Data Persediaan Plywood Merk B..22 Tabel 3.8 Perhitungan Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..23 Tabel 3.9 Persamaan Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..24 Tabel 3.10 Hasil Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..25 Tabel 3.11 Perhitungan Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..25 Tabel 3.12 Persamaan Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..26 Tabel 3.13 Hasil Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..27 Tabel 3.14 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..28 Tabel 3.15 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk A Periode April 2016-April Tabel 3.16 Perhitungan Inventory TurnoverPlywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..29 Tabel 3.17 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk B Periode April 2016-April x

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Lampiran 2: Lampiran 3: Lampiran 4: Lampiran 5: Lampiran 6: Lampiran 7: Lampiran 8: Lampiran 9: Data Forecasting Penjualan Plywood Merk A dan Merk B Periode Mei 2017 Desember Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 3,6 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 4,8 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 7,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 8,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 11,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 15 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 3,6 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 4,8 mm. Lampiran 10: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 7,5 mm. Lampiran 11: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 8,5 mm. Lampiran 12: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 11,5 mm. Lampiran 13: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 15 mm. Lampiran 14: Kartu Bimbingan Tugas Akhir. xi

13 ABSTRACT This study aims to determine the forecast sales and plywood inventory turnover during the year 2017 at PT X Surabaya. Data collection techniques conducted by observation, interview and documentation. The data analysis technique is quantitative descriptive, because this research is intended to explain the sales forecast and inventory turnover in PT X Surabaya during the period of The results show that: (1) The sales plywood forecast A brand A quality of several sizes increased, Stable and decreasing. For those experiencing improvements, among others; Size of 2.7 mm by 3.07%; 3.6 mm at 1.85%; 7.5 mm at 5.46%; 11.5 mm by 1.21% and 15 mm by 0.88%. A stable monthly sale occurs at 8.5 mm in size. While sales of plywood which decreased 4.8 mm size of 5.46%, this is related to the smaller turnover compared to other sizes during the period of May 2017 until December 2017 while for the sale of plywood forecast Brand B quality A few sizes experienced Increase and decrease. For those experiencing improvements, among others; 3.6 mm by 0.14%; 4.8 mm at 5.32%; 8.5 mm by 6.40% and 15 mm by 1.52%. While the size decreased, among others; 2.7 mm at 1.73%; 7.5 mm by 3.48% and 11.5 mm by 2.84%. (2) Average inventory turnover of plywood Brand A quality A is good enough, especially for size 3.6 mm and 7.5 mm, while for plywood Brand B quality A size 2.7 mm, 3.6 mm, 4.8 Mm and 7.5 mm less good, the size of 8.5 mm and 11.5 mm is quite good and 15 mm is very good. Keywords: Plywood, Sales Forecast, Inventory Turnover. xii

14 ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ramalan penjualan dan perputaran persediaan plywood selama tahun 2017 pada PT X Surabaya.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan ramalan penjualan dan perputaran persediaan pada PT X Surabaya selama periode tahun Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ramalan penjualan plywood merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%, hal ini berkaitan dengan perputaran persediaanya lebih kecil dibandingkan ukuran lain selama periode bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Desember 2017 sedangkan untuk ramalan penjualan plywood Merk B kualitasa beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. (2) Rata-rata perputaran persediaan plywood Merk A kualitas A sudah cukup baik terutama untuk ukuran 3,6 mm dan 7,5 mm, sedangkan untuk plywood Merk B kualitas A ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan 7,5 mm kurang baik, ukuran 8,5 mm dan 11,5 mm cukup baik dan 15 mm sangat baik. Kata Kunci: Plywood, Ramalan Penjualan, Perputaran Persediaan. xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak perusahaan dituntut untuk bisa mengantisipasi keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang, serta adanya krisis ekonomi global yang sedang melanda dan persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat mengakibatkan kemungkinan perusahaan itu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa melihat peluang yang ada dan memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya, sebab tujuan utama dari para pelaku bisnis adalah meningkatkan penjualan agar dapat memperoleh keuntungan yang paling maksimal. Salah satu faktor utama yang berpengaruh dan merupakan faktor yang perlu ditingkatkan adalah faktor persediaan/produksi barang. Jika persediaan/produksi barang menghasilkan kualitas yang baik maka permintaan konsumen terhadap barang tersebut akan meningkat sehingga omset penjualan pun ikut meningkat pula. Untuk itu perusahaan perlu membuat ramalan penjualan agar bisa memperkirakan penjualan yang akan terjadi di masa yang akan datang, apakah mencapai target penjualan atau melebihi target yang diinginkan perusahaan dan menghitung perputaran persediaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. 1

16 2 Kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan melalui efisiensi terhadap penggunaan sumber daya perusahaan. Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dapat dievaluasi melalui rasio, salah satunya perputaran persediaan. Perputaran persediaan cukup penting karena persediaan merupakan pos aktiva lancar yang cukup besar nilainya. Pengelolaan persediaan yang baik dalam perusahaan dapat mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba perusahaan. Peramalan penjualan (sales forecasting) dalam hal ini berperan penting, sebab merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan. Data dari peramalan penjualan sebelumnya dapat digunakan untuk dasar perencanaan pemesanan/pembelian barang yang akan dijual kembali. Jumlah pemesanan barang di waktu yang akan datang seharusnya disesuaikan dengan kemampuan menjual, sehingga tidak terjadi pemesanan/pembelian yang berlebihan atau kekurangan, yang berakibat banyak barang yang tidak laku atau kehilangan kesempatan menjual, dan banyak permintaan yang tidak terlayani. Ada dua metode dalam memproyeksikan taksiran penjualan, menurut Rahayu dan Rachman (2013:32-36) yaitu; metode kualitatif dan metode kuantitatif. Dalam metode kuantitatif terdapat beberapa metode antara lain; metode trend bebas, metode trend setengah rata-rata, metode momen dan metode kuadrat terkecil (least square). Diantara beberapa metode tersebut metode

17 3 kuadrat terkecil adalah metode sederhana dan mudah dipahami. Sehubungan dengan alasan tersebut penulis berkeinginan untuk membahasnya lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul Peramalan Penjualan Plywood dengan Menggunakan Metode Least Square dan Perputaran Persediaan Pada PT X Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peramalan penjualan plywood dengan menggunakan metode least square pada PT X periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017? 2. Bagaimanakah rasio perputaran persediaan plywood (barang dagang) pada PT X periode April 2016 sampai dengan April 2017? Plywood yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Plywood Merk A dan Merk B kualitas A ukuran ketebalan 2,7 mm sampai dengan 15 mm. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Atas latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peramalan penjualan periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 dan perputaran persediaan barang dagang pada PT X periode April 2016 sampai dengan April 2017.

18 4 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai peramalan penjualan (sales forecasting) dan perputaran persediaan. b. Bagi Perusahaan Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh PT X terkait dengan gambaran atau ramalan penjualan periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 dan perputaran persediaannya periode April 2016 sampai dengan April Dan atas hasil peramalan dan perhitungan perputaran persediaan tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. c. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai referensi ilmiah bagi pembaca/peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

19 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Plywood 1. Pengertian Plywood Menurut (Markom:2015) plywood atau tripleks adalah salah satu produk kayu olahan dari bahan kayu solid. Produk ini terbuat dari lembaran kayu tipis. Menurut (Firman:2017) plywood atau tripleks atau multipleks adalah kayu lapis atau sejenis papan yang terdiri dari lapisan kayu yang direkatkan bersama-sama dengan mengunakan lem. Menurut (Arafuru:2015) triplek (plywood) adalah kayu pabrikasi yang dibuat dari kayu solid yang diproses menjadi lembaranlembaran berukuran tipis. Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa plywood adalah kayu lapis yang diolah dengan cara merekatkan beberapa lapisan kayu dengan menggunakan lem. Sumber: (2017). Gambar 2.1 Multipleks atau Plywood

20 6 2. Jenis Jenis Plywood Multipleks atau plywood atau kayu lapis dibuat dari kulit kayu yang berlapis-lapis. Menurut (Arafuru:2016) terdapat dua macam multipleks berdasarkan bahan bakunya, antara lain: a) Kayu Lunak (soft wood) adalah multipleks yang dibuat dari kayu yang memiliki struktur lunak seperti sengon, jingjing, angsana, dan lain-lain. b) Kayu Keras (hard wood) adalah multipleks yang dibuat dari kayu yang mempunyai struktur keras seperti meranti, mangga, jambu, nangka, dan lain-lain. B. Pengertian Peramalan Penjualan Pengertian peramalan penjualan menurut Nafarin (2007:96), Ramalan Jualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin terjadi. Menurut Rahayu dan Rachman (2013:31), taksiran penjualan (sales forecasting) adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu, atau suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang. Menurut Husnayetti (2012:25), forecast penjualan atau ramalan penjualan adalah proyeksi permintaan konsumen untuk masa yang akan datang.

21 7 Menurut Adisaputro dan Asri (1983:147), menyatakan bahwa Forecast Penjualan adalah proyek teknis daripada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peramalan penjualan adalah teknik memperkirakan tingkat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dijual dengan cara mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang berdasarkan data yang pernah terjadi. C. Tujuan Peramalan Penjualan Adapun tujuan dari peramalan penjualan menurut Dharmanegara (2010:148) adalah untuk mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan, untuk perencanaan keuangan dan manajemen strategi puncak. Manajer pemasaran menggunakan ramalan penjualan untuk menentukan alokasi optimal tenaga penjualan, menyusun tujuan penjualan dan merencanakan promosi dan iklan. D. Metode-Metode Peramalan Penjualan Ada dua metode dalam memproyeksikan taksiran penjualan, menurut Rahayu dan Rachman (2013:32-36) antara lain: 1. Metode Kualitatif (Qualitative Methods) Merupakan suatu teknik proyeksi penjualan yang didasarkan atas pendirian/sikap, kepercayaan/keyakinan, perasaan, pengalaman, dan intuisi manajer sehingga hal ini benar-benar bersifat subjektif.

22 8 Metode kualitatif ini meliputi: a. Pendapat dewan eksekutif, yaitu suatu kelompok manajer yang dibentuk untuk mengestimasi permintaan konsumen. b. Gabungan kemampuan penjualan, merupakan estimasi dari setiap tenaga penjual yang mereka yakini dapat dicapai untuk periode yang akan datang dari setiap wilayah penjualan untuk kemudian digabung dengan wilayah penjualan lainnya sehingga menjadi taksiran penjualan perusahaan secara keseluruhan. c. Pendapat dari pakar. d. Melakukan riset pasar, di mana perusahaan mensurvei konsumen untuk mengetahui produk apa yang mereka inginkan dengan perkiraan permintaan atas jumlah produk tersebut. 2. Metode Kuantitatif (Quantitative Methods) Merupakan cara penaksiran penjualan menggunakan model-model matematik (statistic) sehingga lebih objektif. Cara penaksiran metode ini terbagi atas: a. Analisis Trend, merupakan model time series yang terdiri atas: 1) Metode Trend Bebas (Free Hand Method) Meskipun metode ini masuk ke dalam kategori kuantitatif tetapi metode ini tidak menggunakan rumus matematik, sehingga masih bersifat subjektif. 2) Metode Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average Method) Dalam metode ini data dibedakan ke dalam:

23 9 a) Data genap, dibagi lagi menjadi: (1) Data genap kelompok genap (2) Data genap kelompok ganjil b) Data ganjil, untuk menaksir jumlah tertentu di waktu yang akan datang digunakan persamaan garis lurus, dengan persamaan sebagai berikut: Di mana: Y = a + bx = a = Rata-rata kelompok I; x = Y 1 n 1 x 2 - X1 b = di mana x 1 Y = 2 n 1 3) Metode Trend Moment (Moment Trend Method) Dalam metode ini data tidak dibedakan ke dalam data genap ataupun data ganjil terhadap parameter X. Untuk mengetahui taksiran jumlah tertentu digunakan persamaan garis lurus: Y = a + bx = Untuk mencari nilai a dan b digunakan persamaan berikut ini: Y = a + b X XY = a X + b X 2 4) Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) Metode ini merupakan penyederhanaan dari metode trend moment, di mana X = 0, dengan adanya penyederhanaan tersebut maka rumusnya adalah sebagai berikut: n 2

24 10 a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + bx = Dalam metode ini data dibedakan dalam data genap dan data ganjil. b) Analisis Korelasi, merupakan model sebab akibat yang menghubungkan antar variabel melalui model regresi linier dan korelasi. c) Analisis untuk tujuan khusus (specific purpose method) : 1) Analisis industri, untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap keadaan industri secara keseluruhan. 2) Analisis Lini Produk, untuk menganalisis produk yang dihasilkan. Metode ini dilakukan jika perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam produk. 3) Analisis Pengguna Akhir, merupakan analisis akhir dari produk, apakah produk tersebut merupakan produk untuk konsumsi atau produk untuk industri (memerlukan proses produksi lanjutan sebelum produk tersebut dapat dikonsumsi).

25 11 E. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 1. Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menurut (Wibowo:2014) perputaran persediaan merupakan salah satu rasio aktivitas. Menurut Harmono (2015:109) perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus: Inventory Turnover = Penjualan Rata rata Persediaan Menurut Fahmi (2014:77-78) Rasio inventory turnover ini melihat sejauh mana tingkat yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Adapun rumus inventory turnover (perputaran persediaan) adalah: Inventory Turnover = Cost of Good Sold Average Inventory Keterangan: Inventory Turnover = Perputaran Persediaan Cost of Good Sold = Harga Pokok Penjualan Average Inventory = Rata-rata Persediaan Tingkat persediaan dari masing-masing persediaan dapat diketahui dari: a) Perputaran bahan baku (raw material turnover), yaitu jumlah seluruh bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata-rata seluruh bahan baku selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. b) Perputaran persediaan dalam proses (work in process turnover), yaitu jumlah pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi

26 12 dibagi rata-rata pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. c) Perputaran persediaan barang jadi (finished goods turnover), yaitu dinyatakan seluruh biaya produk yang dijual dibagi rata-rata biaya persediaan barang jadi. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. Perputaran persediaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perputaran persediaan barang jadi (plywood). 2. Manfaat Menghitung Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menurut (Wibowo:2014) perhitungan perputaran persediaan bagi suatu perusahaan sangat penting, antara lain: a) Dapat diketahui apakah pengelolaan persediaan telah dilakukan dengan baik atau tidak. b) Dapat diketahui kecepatan dari pergantian persediaan, di mana semakin tinggi pergantian persediaan, maka semakin tinggi biaya yang dapat dihemat sehingga laba perusahaan naik. c) Pada dasarnya suatu perusahaan yang baik adalah apabila persediaan barang yang dijual/diproduksi cepat berganti sehingga biaya penyimpanan serta tingkat kerusakan barang semakin rendah yang dapat menyebabkan kenaikan laba perusahaan.

27 13 BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum 1. Profil Perusahaan PT X merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang distributor plywood, melamine, teakwood dan beberapa jenis kayu lainnya. Perusahaan ini didirikan di Jakarta, pada tanggal 22 Februari Perusahaan ini berpusat di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan usahanya, perusahaan ini memiliki gudang yang beralamat di Jalan Margomulyo, Surabaya dan kantor cabang di Jalan Sidodadi, Surabaya, dan segala aktivitas operasionalnya berlangsung di Surabaya. Tujuan perusahaan ini adalah memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang bermutu, dengan harga terjangkau dan berkualitas baik sehingga dapat menjadi salah satu perusahaan distributor terkemuka di Jawa Timur. Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya saja, melainkan banyak di kota-kota besar bahkan di luar Pulau Jawa ada. Seperti wilayah Ambon, Tarakan, Ternate, Bima, Makassar dan lainlain.

28 14 2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan pedoman untuk menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing bagian yang terlibat di dalam PT X Surabaya. Dengan adanya sruktur organisasi maka akan mempermudah dalam melakukan identifikasi pada fungsi dan jabatan yang berperan dalam target atau rencana pekerjaan yang ingin dicapai oleh perusahaan. DIREKTUR MANAJER SUPERVISOR DIVISI PENJUALAN DIVISI PEMBELIAN DIVISI GUDANG Staf Bagian Penjualan Staf Bagian Pembelian Staf Kepala Gudang Penjualan Sumber: Data Internal PT X (2017) Pembelian Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT X Surabaya PT X Surabaya memiliki 10 orang karyawan, terdiri dari: a. Direktur : 1 Orang b. Manajer : 1 Orang c. Supervisor : 1 Orang d. Bagian Penjualan : 1 Orang e. Staf Penjualan : 1 Orang

29 15 f. Bagian Pembelian : 1 Orang g. Staf Pembelian : 1 Orang h. Kepala Gudang : 1 Orang i. Staf Gudang : 2 Orang Bedasarkan Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT X Surabaya rincian tugas pokok masing masing divisi sebagai berikut : a. Direktur 1) Memimpin perusahaan dengan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. 2) Memilih, menunjuk, dan mengevaluasi kinerja dari manajer dan karyawan. 3) Memastikan ketersediaan sumber daya keuangan. 4) Menyetujui anggaran tahunan. 5) Menetapkan gaji dan kompensai dari manajemen perusahaan. b. Manajer 1) Mengawasi seluruh staf kantor. 2) Melakukan evaluasi kinerja staf. 3) Memastikan data data staf selalu diperbaharui. c. Supervisor 1) Mengontrol dan mengevaluasi kinerja staf. 2) Memecahkan masalah yang timbul sehari-hari. 3) Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasan.

30 16 d. Bagian Penjualan 1) Bertugas untuk menjual barang-barang ke konsumen. 2) Menentukan harga jual barang untuk memastikan tercapainya target penjualan. 3) Mencari pelanggan baru. e. Bagian Pembelian 1) Membuat perencanaan pembelian barang ke supplier. 2) Memesan barang-barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3) Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang diharapkan. f. Kepala Gudang 1) Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang datang sesuai dengan pesanan. 2) Mengecek kesesuaian antara barang dengan surat jalan. 3) Membuat laporan bulanan stock barang kepada pimpinan. 4) Menyiapkan barang sesuai dengan memo pesanan dari relasi untuk dikirim. g. Staf 1) Entry data perusahaan sesuai dengan divisi masing-masing. 2) Melakukan arsip data perusahaan.

31 17 3. Bidang Usaha PT X bergerak dibidang usaha distributor plywood, melamine, teakwood dan beberapa jenis kayu olahan lainnya. Kegiatan usahanya adalah membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kembali kepada konsumen tanpa merubah bentuk dan kualitas barang tersebut. Perusahaan ini juga menyediakan barang-barang sesuai dengan permintaan konsumen. Bagi perusahaan ini kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Untuk mewujudkan hal itu, perusahaan ini mengutamakan kualitas barang yang baik dan pelayanan yang maksimal. Jenis-jenis produk yang dijual terlihat pada Tabel 3.1, 3.2 dan 3.3. Tabel 3.1 Jenis-Jenis Plywood KUALITAS MERK UKURAN KETEBALAN A A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm B A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm C A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm Sumber: Data Internal PT X (2017).

32 18 Tabel 3.2 Jenis-Jenis Melamine MERK KUNCI UKURAN Melamine Doft Putih 2,7 mm Melamine Kilap Putih 2,7 mm Melamine Putih 27, mm BINTANG Melamine Biru 2,7 mm Sumber: Data Internal PT X (2017). Tabel 3.3 Jenis-Jenis Teakwood MERK UKURAN LURUS Teakwood 2,7 mm SILVER Teakwood 2,7 mm Sumber: Data Internal PT X (2017). 4. Aktivitas Perusahaan Aktivitas pembelian meliputi kegiatan pembelian barang dagangan ke supplier. Dalam melakukan pembelian, bagian pembelian menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan pembelian (daftar penawaran, daftar stock barang dan purchase order) dan harus melakukannya berdasarkan permintaan pembelian barang dari bagian gudang atau sesuai dengan hasil diskusi antara manajer dan bagian pembelian. Aktivitas penjualan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penjualan barang dagang. Bagian penjualan memasarkan produkproduk perusahaan kepada pelanggan dan melakukan penawaran barang tersebut kepada pelanggan. Setelah mendapat pesanan dari pelanggan maka bagian penjualan akan berkoordinasi dengan bagian gudang mengenai persediaan barang yang dipesan dan mengenai pengiriman

33 19 barang tersebut. Aktivitas pengelolaan persediaan meliputi kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengiriman barang. Bagian gudang mencatat mutasi barang yang terjadi antara penerimaan barang, pengiriman barang kepada pelanggan. Jika persediaan barang di gudang mulai berkurang atau menipis, bagian gudang berkoordinasi dengan bagian pembelian untuk melakukan permintaan pembelian barang, kemudian bagian pembelian berkoordinasi dengan bagian penjualan untuk mencegah terjadinya penjualan barang yang kuantitasnya kurang memadai. B. Pembahasan 1. Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data 1) Data Primer adalah data yang langsung diperoleh melalui aktivitas wawancara antara penulis dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu bagian pembelian, bagian penjualan dan bagian gudang. 2) Data Sekunder adalah data yang telah tesedia dari perusahaan seperti struktur organisasi, data persediaan, dan data penjualan. b. Sumber Data Untuk memperoleh data dan informasi, maka pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara sebagai berikut: 1) Observasi Merupakan proses pengambilan data dalam penelitian di mana penulis atau peneliti melihat situasi penelitian secara langsung.

34 20 2) Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Seperti wawancara dengan bagian penjualan, pembelian maupun gudang. 3) Dokumentasi Merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara studi kepustakaan berhubungan dengan tujuan penelitian yang bersumber pada dokumen yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek penelitian seperti data penjualan dan data persediaan. c. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif-kuantitatif. Metode deskriptifkuantitatif adalah metode yang bersifat penjelasan dan keterangan dalam bentuk angka-angka dan tabel yang mendeskripsikan kembali apa yang diperoleh di lapangan dalam bentuk paparan statistik, sehingga penulisi hanya menggambarkan seluruh peristiwa yang terjadi di lapangan dalam bentuk kuantitatif (angka) saja. Adapun metode yang digunakan untuk menghitung yaitu dengan metode least square (kuadrat terkecil). 2. Hasil Penelitian a. Data realisasi penjualan plywood pada PT X Surabaya periode bulan April 2016 April 2017 sebagai berikut:

35 21 Tabel 3.4 Data Penjualan Plywood Merk A PERIODE MERK A & KUALITAS A PENJUALAN ,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) Sumber: Data Internal PT X (2017). Tabel 3.5 Data Penjualan Plywood Merk B PERIODE MERK B & KUALITAS A PENJUALAN ,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) Sumber: Data Internal PT X (2017).

36 22 PERIODE Tabel 3.6 Data Persediaan Plywood Merk A MERK A & KUALITAS A ,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) Sumber: Data Internal PT X (2017). PERIODE Tabel 3.7 Data Persediaan Plywood Merk B MERK B & KUALITAS A ,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) Sumber: Data Internal PT X (2017).

37 23 b. Penyusunan ramalan penjualan dan perputaran persediaan plywood PT X berdasarkan atas: 1) Data penjualan di bulan yang sama pada tahun sebelumnya. 2) Data persediaan yang ada. 3. Perhitungan Peramalan Penjualan (Forecasting) Plywood Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) plywood dengan menggunakan metode least square (kuadrat terkecil). Penulis mengambil contoh perhitungan untuk plywood ukuran 2,7 mm Merk A dan Merk B kualitas A. Tabel 3.8 Perhitungan Forecasting Penjualan Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE PENJUALAN (n) PENJUALAN (Y) X X 2 XY APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) a = Y/n ,31 b = XY / X 2 862,66 Y = a + bx Y = , ,66 (X) Sumber: Data Sekunder Diolah (2017).

38 24 Penyelesaian dengan rumus: a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + b X Untuk meramalkan penjualan di bulan Mei 2017 adalah: Y = a + bx Y Mei 2017 = , ,66 (7) = , ,62 = ,93 unit. Persamaan peramalan penjualan (forecasting) plywood untuk ukuran ketebalan 3,6 mm sampai dengan 15 mm disajikan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut: Tabel 3.9 Persamaan Forecasting Penjualan Plywood Merk A NO UKURAN PERSAMAAN 1 Plywood 3,6 mm Y = , ,46 (X) 2 Plywood 4,8 mm Y = 6.231,92-666,66 (X) 3 Plywood 7,5 mm Y = 4.710, ,20 (X) 4 Plywood 8,5 mm Y = 7.917,77 + 0,02 (X) 5 Plywood 11,5 mm Y = 7.843, ,37 (X) 6 Plywood 15 mm Y = 4.298, ,36 (X) Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1. Berdasarkan persamaan forecasting penjualan plywood pada Tabel 3.9 maka peramalan penjualan (forecasting) plywood periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 untuk merk A kualiatas A adalah sebagai berikut:

39 25 Tabel 3.10 Hasil Forecasting Penjualan Plywood Merk A Periode Mei 2017 Desember 2017 NO UKURAN PERIODE PENJUALAN TAHUN 2017 MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES 1 Plywood 2,7 mm , , , , , , , ,55 Prosentase 3.07% 6.14% 9.20% 12.27% 15.34% 18.41% 21.48% 2 Plywood 3,6 mm , , , , , , , ,44 Prosentase 1.85% 3.70% 5.55% 7.41% 9.26% 11.11% 12.96% 3 Plywood 4,8 mm 1.565,3 898,64 231,98-434, , , ,32 Prosentase % % % % % % % 4 Plywood 7,5 mm 7.624, , , , , , , ,72 Prosentase 5.46% 10.92% 16.38% 21.84% 27.29% 32.75% 38.21% 5 Plywood 8,5 mm 7.917, , , , , , , ,05 Prosentase 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 6 Plywood 11,5 mm 8.567, , , , , , , ,1 Prosentase 1.21% 2.41% 3.62% 4.83% 6.03% 7.24% 8.45% 7 Plywood 15 mm Prosentase 0.88% 1.76% 2.64% 3.52% 4.41% 5.29% 6.17% Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1.

40 26 Tabel 3.11 Perhitungan Forecasting Penjualan Plywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE PENJUALAN (n) PENJUALAN (Y) X X 2 XY APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL JUMLAH ( ) a = Y/n 3.989,38 b = XY / X 2-61,56 Y = a + bx Y = 3.989,38-61,56 (X) Sumber: Data Sekunder Diolah (2017). Penyelesaian dengan rumus: a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + b X Untuk meramalkan banyak penjualan di bulan Mei 2017 adalah: Y = a + bx Y Mei 2017 = 3.989,38 61,56 (7) = 3.989,38 430,92 = 3.558,46 unit. Persamaan peramalan penjualan (forecasting) plywood untuk ukuran ketebalan 3,6 mm sampai dengan 15 mm disajikan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut:

41 27 Tabel 3.12 Persamaan Forecasting Penjualan Plywood Merk B NO UKURAN PERSAMAAN 1 Plywood 3,6 mm Y = 659,31 + 0,95 (X) 2 Plywood 4,8 mm Y = 2.652, ,65 (X) 3 Plywood 7,5 mm Y = 2.227,54-62,38 (X) 4 Plywood 8,5 mm Y = 453,92 + 7,17 (X) 5 Plywood 11,5 mm Y = 817,38-19,35 (X) 6 Plywood 15 mm Y = 3.870,08-173,76 (X) Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1. Berdasarkan persamaan forecasting penjualan plywood pada Tabel 3.12 maka peramalan penjualan (forecasting) plywood periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 untuk merk B kualitas A adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Hasil Forecasting Penjualan Plywood Merk B Periode Mei 2017 Desember 2017 PERIODE PENJUALAN TAHUN 2017 NO UKURAN MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES 1 Plywood 2,7 mm 3.558, , , , , , , ,54 Prosentase -1.73% -3.46% -5.19% -6.92% -8.65% % % 2 Plywood 3,6 mm 665,96 666,91 667,86 668,81 669,76 670,71 671,66 672,61 Prosentase 0.14% 0.29% 0.43% 0.57% 0.71% 0.86% 1.00% 3 Plywood 4,8 mm 4.225, , , , , , , ,72 Prosentase 5.32% 10.63% 15.95% 21.27% 26.58% 31.90% 37.22% 4 Plywood 7,5 mm 1.790, , , , , , , ,22 Prosentase -3.48% -6.97% % % % % % 5 Plywood 8,5 mm 504,11 511,28 518,45 525,62 532,79 539,96 547,13 554,3 Prosentase 1.42% 2.84% 4.27% 5.69% 7.11% 8.53% 9.96% 6 Plywood 11,5 mm 681,93 662,58 643,23 623,88 604,53 585,18 565,83 546,48 Prosentase -2.84% -5.68% -8.51% % % % % 7 Plywood 15 mm Prosentase 74.14% 75.66% 77.18% 78.70% 80.22% 81.74% 83.27% Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1.

42 28 4. Perhitungan Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perhitungan perputaran persediaan (inventory turnover) plywood pada PT X Merk A dan Merk B kualitas A adalah sebagai berikut: Penulis mengambil contoh perhitungan untuk plywood ukuran 2,7 mm Merk A dan Merk B. Menurut Harmono (2015:109) perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus: Inventory Turnover = Penjualan Rata rata Persediaan Keterangan: Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal periode berjalan + Persediaan Akhir periode selanjutnya) / 2. Tabel 3.14 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE INVENTORY TURNOVER NO PENJUALAN PERSEDIAAN RATA-RATA (PENJUALAN / RATA- PERSEDIAAN RATA PERSEDIAAN) 1 APRIL ,47 2 MEI ,50 1,86 3 JUNI ,96 4 JULI ,43 5 AGUSTUS ,19 6 SEPTEMBER ,66 7 OKTOBER ,76 8 NOVEMBER ,27 9 DESEMBER ,81 10 JANUARI ,97 11 FEBRUARI ,67 12 MARET ,63 13 APRIL * JUMLAH ( ) AVERAGE 3,39 Sumber: Data Sekunder Diolah (2017).

43 29 Keterangan: 1) * Inventory Turnover bulan April 2017 belum bisa diketahui karena data persediaan bulan Mei 2017 belum ada. 2) Tabel perhitungan inventory turnover plywood untuk Merk A ukuran 3,6 mm sampai dengan 15 mm dilanjutkan pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 7. 3) Rata-rata perputaran persediaan (inventory turnover) plywood merk A periode April April 2017 disajikan dalam Tabel 3.15 di bawah ini: Tabel 3.15 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk A Periode April 2016 April 2017 NO UKURAN RATA-RATA PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURNOVER) 1 Plywood 2,7 mm 3,39 2 Plywood 3,6 mm 4,71 3 Plywood 4,8 mm 2,03 4 Plywood 7,5 mm 7,07 5 Plywood 8,5 mm 2,81 6 Plywood 11,5 mm 3,53 7 Plywood 15 mm 3,69 Sumber: Data Perhitungan Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 7.

44 30 Tabel 3.16 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE INVENTORY RATA-RATA TURNOVER NO PENJUALAN PERSEDIAAN PERSEDIAAN (PENJUALAN / RATA-RATA PERSEDIAAN) 1 APRIL ,12 2 MEI ,25 3 JUNI ,06 4 JULI ,07 5 AGUSTUS ,35 6 SEPTEMBER ,30 7 OKTOBER ,21 8 NOVEMBER ,11 9 DESEMBER ,06 10 JANUARI ,02 11 FEBRUARI ,08 12 MARET ,31 13 APRIL * JUMLAH ( ) Sumber: Data Sekunder Diolah (2017). Keterangan: AVERAGE 0,16 1) * Inventory Turnover bulan April 2017 belum bisa diketahui karena data persediaan bulan Mei 2017 belum ada. 2) Tabel perhitungan inventory turnover plywood untuk Merk B ukuran 3,6 mm sampai dengan 15 mm dilanjutkan pada Lampiran 8 sampai dengan 13. 3) Rata-rata perputaran persediaan (inventory turnover) plywood merk B periode April April 2017 disajikan dalam Tabel 3.17.

45 31 Tabel 3.17 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk B Periode April 2016 April 2017 NO UKURAN RATA-RATA PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURNOVER) 1 Plywood 2,7 mm 0,16 2 Plywood 3,6 mm 0,87 3 Plywood 4,8 mm 0,30 4 Plywood 7,5 mm 0,57 5 Plywood 8,5 mm 2,95 6 Plywood 11,5 mm 3,08 7 Plywood 15 mm 30,54 Sumber: Data Perhitungan Lampiran 8 sampai dengan Lampiran Pembahasan a. Hasil peramalan penjualan berdasarkan Tabel 3.10 dan Tabel 3.13 dapat diketahui bahwa: 1) Penjualan plywood Merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%. Hal ini berkaitan dengan perputaran persediaannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Untuk itu perlu adanya evaluasi dalam hal mempromosikan produk plywood tersebut, dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak, dan juga dalam hal pengelolaaan

46 32 persediaan ukuran tersebut perlu adanya pengurangan dalam pemesanan agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. 2) Penjualan plywood Merk B kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. Untuk itu perlu adanya evaluasi dalam hal mempromosikan produk plywood tersebut, dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak guna meningkatkan penjualan dalam periode berikutnya dan pengurangan dalam pemesanan agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. Berdasarkan temuan tersebut sejalan dengan pendapat Dharmanegara (2010) bahwa ramalan penjualan berguna untuk menentukan alokasi optimal dalam hal penyusunan tujuan penjualan. b. Rata-rata perputaran plywood berdasarkan Tabel 3.15 dan Tabel 3.17 dapat diketahui bahwa: 1) Rata-rata perputaran plywood untuk Merk A kualitas A dari ukuran 2,7 mm sampai dengan 15 mm sudah cukup baik. 2) Rata-rata perputaran plywood untuk Merk B kualitas A dari ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan 7,5 mm kurang baik.

47 33 Sedangkan untuk ukuran 8,5 mm dan 11,5 mm sudah cukup baik, dan ukuran 15 mm sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut sejalan dengan pendapat Wibowo (2010) bahwa menghitung perputaran persediaan sangat penting bagi perusahaan, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan telah dilakukan dengan baik atau tidak.

48 36 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian hasil pembahasan mengenai forecasting penjualan dan perputaran persediaan plywood pada PT X dapat disimpulkan bahwa: 1. Penjualan plywood Merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%. 2. Penjualan plywood Merk B kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. 3. Rata-rata perputaran persediaan plywood Merk A kualitas A sudah cukup baik terutama untuk ukuran 3,6 mm dan 7,5 mm. Sedangkan untuk plywood Merk B kualitas A ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan

49 36 7,5 mm kurang baik sedangkan 8,5 mm dan 11,5 mm cukup baik dan 15 mm sangat baik. B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Manajemen harus mempertahankan konsistensi dalam melakukan penjualan yang sudah berjalan dengan baik bahkan harus bisa meningkat lebih baik lagi agar kepercayaan pelanggan tetap terjaga dan tentunya bisa mempengaruhi peningkatan dalam penjualan setiap periodenya. 2. Manajemen penjualan perlu melakukan strategi khusus terkait dengan penjualan produk plywood Merk A kualitas A ukuran 4,8 mm dan plywood Merk B kualitas A untuk ukuran 7,5 mm dan 11,5 mm karena setiap bulannya mengalami penurunan, dalam hal mempromosikan produk tersebut dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak dan tidak melakukan pemesanan dalam jumlah banyak agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. 3. Dalam hal pengelolaan persediaan, manajemen perlu menyeleksi ukuran mana saja yang harus disediakan dalam jumlah banyak atau pun sedikit. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan itu berarti barang cepat dijual dan semakin tinggi pula laba yang akan dihasilkan bagi perusahaan.

50 37 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, G. dan A. Marwan Anggaran Perusahaan. Buku 1. Edisi 2. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Arafuru Jenis-jenis Kayu Triplek di Indonesia. diakses pada tanggal 13 Mei Dharmanegara, I. B. A Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Fahmi, I Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Firman, H Pengertian Plywood dan Pembagian Grade menurut Kualitasnya. diakses pada tanggal 13 Mei Harmono Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara. Husnayetti Anggaran Perusahaan. Tangerang: Jelajah Nusa. Markom Mengenal Plywood atau Tripleks. diakses pada tanggal 13 Mei Nafarin, M Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Politeknik NSC Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surabaya. Rachmawati, N Forecasting Penjualan Sepeda Motor Kawasaki Pada PT. Sumber Buana Motor Yogyakarta Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta. Rahayu, S. dan A. Arifian Rachman Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wibowo Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over). www:wibowopajak.com., diakses pada tanggal 26 April 2017.

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya melainkan banyak di kota-kota besar METODE PERAMALAN bahkan di luar Pulau Jawa seperi wilayah Ambon, PENJUALAN JENIS KAYU

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG RETUR PADA PT SATYA RAGAM TRUXPRESS SURABAYA (Studi Kasus pada Customer PT C)

TUGAS AKHIR. PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG RETUR PADA PT SATYA RAGAM TRUXPRESS SURABAYA (Studi Kasus pada Customer PT C) TUGAS AKHIR Oleh : PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Administrasi Niaga

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENANGANAN KOMPLAIN PELANGGAN PADA MY STUDIO HOTEL SURABAYA

TUGAS AKHIR PENANGANAN KOMPLAIN PELANGGAN PADA MY STUDIO HOTEL SURABAYA Oleh : 31140027 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017 i Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Administrasi Niaga Politeknik NSC

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang peramalan yang kelihatannya berbeda meskipun pada intinya sama. Peramalan menurut Sumayang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-3 Metode Penaksiran Kuantitatif By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Cara penaksiran (forecasting)

Lebih terperinci

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE Lusiana, SE, MM, Muklas Adi Putra, SE, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5 2 ANGGARAN PENJUALAN 1. PENGERTIAN A nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan diterima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Rahman Purnama Bakery. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya PELAKSANAAN PENGAWASAN BAHAN BAKU LANGSUNG, KAYU SENGON KUALITAS A DAN KAYU SENGON KUALITAS B SEBAGAI UPAYA EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU (Studi Pada Ud. Serba Guna Pare-Kediri) Yehezkiel Alianto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi UNISKA ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah anggaran

Lebih terperinci

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi 1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi roti dan bermacam jenis kue basah. Bahan baku utama yang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA 1 PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA Putri Ayu Lestari 1), Eksa Ridwansyah S.E., M.Buss.,Ak.CA. 2), Artie Arditha Rachman S.E., M.Sc., Ak. 3) Mahasiswa 1),

Lebih terperinci

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI 1 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI Disusun Oleh : Nama : Joko Widodo NPM : 10204526 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Prof. Suryadi

Lebih terperinci

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan) ANGGARAN PERUSAHAAN Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan) POLITEKNIK NSC SURABAYA 2016 i. HALAMAN PENGESAHAN Judul

Lebih terperinci

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN Resa Soraya (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT Each company will determine the budget

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang BAB II TINJAUAN TEORI 1.1 Pengertian Analisis Tren Trend Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman yang semakin hari semakin berkembang ini membuat kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi semakin banyak. Sehingga semakin banyak pula perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA 102 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA Putri Nur Amalia, Tri Lestari, Siti Rosyafah Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Oleh : Artika Kartini Pongantung W. S Manoppo J. Mangindaan Abstract.

Lebih terperinci

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR ESTIMASI PERMINTAAN PASAR Bagi para manajer produksi, estimasi atau perkiraan secara kuantitatif permintaan terhadap suatu produk penting untuk diketahui

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi PERAN PARTISIPASI ANGGARAN, TINGKAT KESULITAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURABAYA SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era perdagangan bebas dan globalisasi dunia usaha. Adanya globalisasi dapat dilihat dengan tumbuhnya

Lebih terperinci

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN 20000 OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN 080522154 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA OPERASI PADA PT SOCFIN INDONESIA MEDAN

PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA OPERASI PADA PT SOCFIN INDONESIA MEDAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA OPERASI PADA PT SOCFIN INDONESIA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh NENTI SERIANCI NAIBAHO NIM

Lebih terperinci

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Penganggaran Perusahaan 29 BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN Dalam proses penyusunan anggaran atau perencanaan perusahaan anggaran penjualan merupakan bagian paling penting dibanding anggaran lainnya, karena selain

Lebih terperinci

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat peramalan penjualan secara benar. B. TEORI SINGKAT Dalam melaksanakan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan usaha dewasa ini menuntut pengusaha agar lebih peka terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk yang ditawarkan. Sehingga perlu

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG MEDAN KOTA

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG MEDAN KOTA AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG MEDAN KOTA TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh : REGINA SARI NIM 1205081072 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana barang dan jasa dari suatu negara semakin leluasa masuk ke negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Menurut (Jerry J.Weygandt 2007:5) pengertian akuntansi adalah : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Anarko Collection merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang konveksi yang berada di Jalan Ireda 133B Yogyakarta. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian yang masih dilanda krisis ekonomi seperti di Indonesia ini, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi operasi perusahaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati dibandingkan dengan usaha berbasis produksi. Alasannya, usaha ini lebih mudah untuk dijalankan, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau jasa yang dihasilkannya, hal tersebut merupakan dasar untuk dihasilkannya pendapatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

Jurnal E-Journal Studia Manajemen

Jurnal E-Journal Studia Manajemen Jurnal E-Journal Studia Manajemen ISSN 2337-912X Vol.2 No.3 Peranan Peramalan Penjualan Terhadap Bahan Baku: Studi Kasus Least Square PD Sinar Rejeki Ban Di Kabupaten Pandeglang Indra Laksana Noerwan*

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu badan usaha ataupun perusahaan pasti melakukan suatu kegiatan perekonomian. Dalam melaksanakan kegiatan perekonomian tersebut, pada dasarnya tujuan utama

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN SUMBAGUT

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN SUMBAGUT AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN SUMBAGUT TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya kemajuan ilmu teknologi sangat mempengaruhi setiap bidang usaha yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, terutama

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya Indri Hapsari, Stefanus Soegiharto, Theodore S.K. Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Email: indri@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya peningkatan persaingan, dan adanya teknologi manufaktur yang baru. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing

Lebih terperinci

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza. ANGGARAN PENJUALAN Muniya Alteza Konsep Anggaran Penjualan Komponen-komponen Pokok Konsep Anggaran Penjualan: Dasar-dasar Penyusunan Anggaran 1. Menyusun tujuan perusahaan 2. Menyusun strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Promosi merupakan bagian dari salah satu aspek dari strategi pemasaran yang ada. Melalui promosi, perusahaan dapat dikenal lebih luas dan dijadikan

Lebih terperinci

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD 1 Dewi Sabaniah, 2 Epi Fitriah, 3 Yuni Rosdiana 1,2,3 Prodi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik analisis wawancara dan observasi. Unit analisis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Persediaan Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan, tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR SKRIPSI PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh : D. TIALURRA DELLA NABILA NPM. 0713010012 YAYASAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan 1 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN KOPERASI PADA KP-RI KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN BUKU 2009-2012 Siti Solaiha *, Drs. Sutrisno Djaja.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat)

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat) PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN ABSTRAK Normi (Universitas Lambung Mangkurat) Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKUDENGANMETODE EOQPADA PT SENTOSA PLASTIKMEDAN

ANALISA PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKUDENGANMETODE EOQPADA PT SENTOSA PLASTIKMEDAN ANALISA PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKUDENGANMETODE EOQPADA PT SENTOSA PLASTIKMEDAN TUGAS AKHIR DitulisuntukMemenuhiSyaratMenyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh: KIKI PRESYA NOVIANTY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Jessica Juventia, Lusia P.S Hartanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Jessicajuventia28@gmail.com,

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI PRODUK BATEEQ MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. EFRATA RETAILINDO SUKOHARJO

PERAMALAN PRODUKSI PRODUK BATEEQ MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. EFRATA RETAILINDO SUKOHARJO PERAMALAN PRODUKSI PRODUK BATEEQ MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. EFRATA RETAILINDO SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI FORECAST PENJUALAN TEGEL ABU-ABU PADA PERUSAHAAN JAYA TEGEL SURAKARTA

SKRIPSI FORECAST PENJUALAN TEGEL ABU-ABU PADA PERUSAHAAN JAYA TEGEL SURAKARTA SKRIPSI FORECAST PENJUALAN TEGEL ABU-ABU PADA PERUSAHAAN JAYA TEGEL SURAKARTA Ditulis dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Disusun Oleh : ANDI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.2 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh AGUS SALIM SIREGAR NIM 1105081004 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan perusahaan harus bisa mengambil langkah untuk menghadapi semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PERINTIS PERKASA AUTHORIZED SERVICE

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PERINTIS PERKASA AUTHORIZED SERVICE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PERINTIS PERKASA AUTHORIZED SERVICE Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan oleh: MANOGI LUMBAN GAOL NIM : 1105081061

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015 Made A. A. D. Kusuma Anggraeni Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peramalan Peramalan adalah data di masa lalu yang digunakan untuk keperluan estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN MOBIL MITSUBISHI PADA PT LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PALEMBANG

PERAMALAN PENJUALAN MOBIL MITSUBISHI PADA PT LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PALEMBANG PERAMALAN PENJUALAN MOBIL MITSUBISHI PADA PT LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, banyak perusahaan dituntut untuk dapat cepat tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis ekonomi

Lebih terperinci