SIGIT RELIANTORO SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN LINGKUNGAN
|
|
- Shinta Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Program Penilaian Peringkat Kenerja Perusaaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup SIGIT RELIANTORO SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN & KERUSAKAN LINGKUNGAN
2 Tela terjadi perubaan pemaaman teradap permasalaan lingkungan. Masala pembuangan limba dan pengendalian pencemaran ole industri besar tela dikendalikan melalui peraturan yang semakin lengkap energy efficiency product quality Fokus permasalaan tela berkembang menjadi isu continuos improvement, resource use, energy efficiency, product quality, etc. (Farmer, 2007).
3 Isu Lingkungan dapat menjadi strategi Bisnis premis I REVENUE Eco design Eco-sales and marketing Eco defined new market space MORE CERTAIN / SHORT TERM COSTS Eco-Efficiency Eco-expense reduction Value cain eco - efficiency U P S I D E D O W N S I D E INTANGIBLES Intagibles value : Build reputation and trusted brand LESS CERTAIN / LONG TERM RISK Eco risk control Alasan mendasar untuk memasukkan faktor lingkungan kedalam strategi bisnis : berpotensi untuk meningkatkan keuntungan management untuk mengurangi biaya dan risiko meningkatkan nilai dan reputasi environmental stewardsip
4 KRITERIA KINERJA KETAATAN
5
6
7 ttp://simpel.menlk.go.id Registrasi Login Pemeriksaan Tanda Terima Elektronik
8 Menu SIMPEL - Perusaaan
9 LAPORAN PPA - Izin
10 LAPORAN PPA - Titik Penaatan
11 Isu Lingkungan dapat menjadi strategi Bisnis premis II REVENUE Eco design Eco-sales and marketing Eco defined new market space MORE CERTAIN / SHORT TERM COSTS Eco-Efficiency Eco-expense reduction Value cain eco - efficiency U P S I D E D O W N S I D E INTANGIBLES Intagibles value : Build reputation and trusted brand LESS CERTAIN / LONG TERM RISK Eco risk control Alasan mendasar untuk memasukkan faktor lingkungan kedalam strategi bisnis : berpotensi untuk meningkatkan keuntungan management untuk mengurangi biaya dan risiko meningkatkan nilai dan reputasi environmental stewardsip
12
13
14 Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan N o Kegiata n Efisiens i Energi Abso lut Hasil Absolute Efisiensi Energi Angga ran Peng emata n Absol ut Angga ran Peng emata n 1 GJ 2 GJ 3 GJ 4 GJ 5 GJ 6 GJ Absol ut Angga ran Peng emat an Absol ut Angga ran Peng emata n Satuan (Hasil Absolu t) Ket: 1. Kolom Anggaran diisi anggaran kegiatan per taun untuk masing-masing program kegiatan yang dicantumkan dalam table absolut 2. Kolom Pengematan yang dapat diitung diisi total rupia pengematan yang didapatkan dari masing-masing program kegiatan yang dicantumkan dalam table absolut 3. Tidak mencantumkan anggaran dan pengematan berakibat pada pengurangan nilai PENTING!!
15 Penilaian Implementasi dalam Dokumen Hijau No Kegiatan 1 Pembuatan T- Plug installer 2 Pembuatan drying oven 3 4 M e n u r u n k a n flaring gas dari p r o s e s c o o l down Modifikasi expansion joint saluran gas buang tug boat Recovery gas p a d a s a a t 5 depresurrized u n i t liquefaction 6 REDUKSI GAS FLARING* Anggaran (Rp) 2013 Anggaran (Rp) 2014 Hasil Absolut Efisiensi Energi Taun Anggaran (Rp) 2015 Anggaran (Rp) 2016** Anggaran (Rp) Satuan Pengematan (Rp) 73, , , , , MW 31,419,857, MW 11,035,714 93, , , , , MW MW - - 3, , , MW 98,579, , , MW OPTIMALISASI KINERJA REFRIJERASI* 0 123, , MW 8 EFISIENSI PEMAKAIAN SOLAR* Recovery Liquid Hydrocarbon saat Start Up 0 2, , MW MW OPTIMALISASI KINERJA CO2 REMOVAL* 0 139, , MW OPTIMALISASI KINERJA BOILER* 9,672,000, , , MW OPTIMALISASI KINERJA TURBIN* 12,000, , , MW EFISIENSI PENGGUNAAN LISTRIK* 4,119,812,40 0 TOTAL 1,138, ,799 2,374,890,0 00 1,481,876 13,890,391, ,278, ,362,857 1,057,660, ,742,987, ,445,921,46 5 3,034,587,761 1,587,347 74,541,768, ,202,253, ,072,203,5 73 1, ,695,600 1, MW 9,837,533,472 1,433,623 4,695, ,328 0 MW 1,176,628,835,038
16 PARAMETER TAHUN SATUAN * per taun Pemakaian Energi MW a) Proses produksi MW b) Fasilitas pendukung MW Hasil Absolut Efisiensi Energi MW a) Proses produksi 20 b) Fasilitas pendukung 30 c) Kegiatan Yang Berubungan dengan Comdev d) Kegiatan lain lain Total Produksi LNG Ton Intensitas pemakaian Energi 100 a) Proses produksi b)proses Produksi + Fasilitas pendukung 2,21 2,16 2,28 2,17 2,17 MW/Ton Rasio efisiensi energi a) Proses produksi 4,44% 3,87% 6,42% 6,23% 8,52% % b)proses Produksi + Fasilitas pendukung 4,44% 3,87% 6,42% 6,23% 8,52% %
17
18 PROPER Mendorong Inovasi- premis III REVENUE Eco design Eco-sales and marketing Eco defined new market space MORE CERTAIN / SHORT TERM COSTS Eco-Efficiency Eco-expense reduction Value cain eco - efficiency U P S I D E D O W N S I D E INTANGIBLES Intagibles value : Build reputation and trusted brand LESS CERTAIN / LONG TERM RISK Eco risk control Alasan mendasar untuk memasukkan faktor lingkungan kedalam strategi bisnis : berpotensi untuk meningkatkan keuntungan management untuk mengurangi biaya dan risiko meningkatkan nilai dan reputasi environmental stewardsip
19 PROPER Mendorong Inovasi- premis III Taun 2015 tercatat 151 inovasi dari 323 perusaaan kandidat Hijau dan Emas. Taun 2016 tercatat 260 inovasi dari 247 perusaaan kandidat Hijau dan Emas.
20 Inovasi - Apa itu? 3 Bagian Utama I. Mempelajari keunggulan perusaaan-perusaaan yang sukses dan sustainable menjalankan bisnis di bidangnya. II. III. Mempelajari bagaimana merumuskan blue ocean strategy dan meninggalkan red ocean strategy Bagaimana mengeksekusi strategy blue ocean
21 PENILAIAN INOVASI
22 Penilaian Inovasi dalam DRKPL No. Inovasi Kegiatan Penjelasan a. Dimensi Design i ii iii Penambaan Komponen Perubaan Subsitem Perubaan Sistem Memodifikasi Expansion Joint Saluran Gas Buang Tug Boat Pemanfaatan kembali gas derime dari evaporator untuk derime separator dan main cryogenic eat excanger Cara Baru Pengambilan Sampel RutinLPG Di Tangki LPG Tanpa Ada Buangan Hidrokarbon Dengan Memanfaatkan Jalur Sirkulasi Transfer Line Perubaan dilakukan dengan memodifikasi expansion joint pada tug boat Program ini mengurangi penggunaan gas idrokarbon untuk sub sistem derime MCR seingga berdampak pada penurunan emisi sebesar 1118 ton CO2 dalam sistem start up. Dengan perubaan pada sistem sampling tersebut, tidak ada lagi gas LPG yang terbuang ke lingkungan seingga mengurangi resiko terjadinya kebakaran dan meningkatkan unjuk kerja Plant-17. b. Dimensi Pengguna i Pengembangan Mengilangkan Baaya Kebakaran Di Vent Stack Seal Oil Kompresor Dengan Memodifikasi Line Seal Oil Trap Di Unit Propane Refrigerant Pengembangan inovasi berasal dari GKM IMUT. Seingga implementasi kegiatandan pendanaan kegiatan berasal dari perusaaan sendiri. ii Penerimaan Membuat alat bantu protable ceck bocoran gas dengan separasi air pendingin di Proses Train Deteksi lebi akurat, durasi waktu deteksi kebocoran turun dari 40 menit menjadi 24 menit, dan anya membutukan 1 orang operator. c. Dimensi Produk/Servis i ii Perubaandalam PelayananProduk Perubaandalam Rantai Nilai (Value Cain). Mengoptimalkan penggunaan Hig Pressure Steam saat Regenerasi Feed Drier Mengoptimasi BOG 3C-5 dengan mengalirkan ke 5E-2 Dengan memodifikasi sinyal kontrol tekanan akan mengemat penggunaan ig pressure steam saat regenerasi feed drier. Seingga bagian process train meringankan kinerja bagian utilities Mengalirkan BOG menuju 5E-2 untuk dijadikan LNG dapat mengurangi emisi dari flaring BOG 3C-5, menunjang target produksi dan pengapalan LNG, memberikan kepuasan pemegang saam dan pelanggan.
23
24 Aliansi Kerja Bersama Energi Manajemen Indonesia Pusat Produksi Bersi Indonesia LCA Lembaga Sertifikasi Personil LaLinsa Sustainable Reporting Univ Trisakti Disclaimer Undangan teradap aliansi kerja bersama anya bersifat fasilitasi berbagi informasi dan pengetauan, bukan merupakan endorsement untuk menggunakan jasa atau produk lembaga-lembaga tersebut di atas.
25 Terima Kasi
KRITERIA DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PROPER 2014 KETENTUAN UMUM DRKPL adalah makalah yang berisi deskripsi secara ringkas dan jelas tentang
Lebih terperinciKRITERIA HIJAU DAN EMAS
SEKRETARIAT PROPER KRITERIA HIJAU DAN EMAS 2016 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup PENILAIAN HIJAU DAN EMAS NO. KOMPONEN PENILAIAN NILAI 1 Dokumen Ringkasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (BFO, mei 2010), mendorong kilang-kilang kelas dunia terus berusaha memperbaiki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam bisnis kilang modern yang sangat dinamis dan kompetitif (BFO, mei 2010), mendorong kilang-kilang kelas dunia terus berusaha memperbaiki performance operasionalnya
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinciSpecial Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)
Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG) PT. SEMEN PADANG 2013 0 KATEGORI: Gedung Industri Special Submission NAMA
Lebih terperinciASPEK PENILAIAN NILAI
ASPEK PENILAIAN KRITERIA b) pencapaian yang telah diperoleh; dan c) hal-hal yang membedakan perusahaan dengan perusahaan yang lain yang sejenis. b. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ) Status SML Jelaskan
Lebih terperinciBahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah
Konsep Dasar Bahan Baku Produk Aktivitas Produksi Energi Limbah Bagaimana Penanganan Limbah? Energi Apakah dari sumber terbarukan? Apakah ramah lingkungan? Apakah sudah efisien penggunaannya? Bahan Baku
Lebih terperinciPLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL
PROSES PENGOLAHAN GAS ALAM CAIR (Liquifed Natural Gas) Gas alam cair atau LNG adalah gas alam (metana terutama, CH4) yang telah diubah sementara untuk bentuk cair untuk kemudahan penyimpanan atau transportasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II INJAUAN PUSAKA 2.. Sistem Kerja dan Start urbin Gas Penggerak mula yang digunakan pada system ini adala motor diesel. Motor diesel ini diubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan
Lebih terperinciNATURAL GAS TO LIQUIFIED NATURAL GAS
NATURAL GAS TO LIQUIFIED NATURAL GAS Gas alam merupakan sumber energi yang andal dan efisien, mampu terbakar lebih bersih dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya
Lebih terperinciPEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER
PEMANFAATAN BOIL-OFF GAS (BOG) PADA COMBINED CYCLE PROPULSION PLANT UNTUK LNG CRRIER Tugas Akhir Ini Didedikasikan Untuk Pengembangan Teknologi LNG di Indonesia TRANSPORT Disusun oleh : PRATAMA NOTARIZA
Lebih terperinciSinergi Industri Hijau Dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sinergi Industri Hijau Dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup Oleh : Ir. Sabar Ginting, MBA Staf Ahli Menteri Bidang Energi Bersih dan Terbarukan Kementerian Lingkungan Hidup Disampaikan pada acara Rapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri
BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)
Lebih terperinciPrinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG
1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi
Lebih terperinciLAMPIRAN I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 129Tahun 2003 Tanggal : 28 Juli 2003 BAKU MUTU EMISI KEGIATAN INDUSTRI MINYAK DAN GAS
LAMPIRAN I Keputusan mor : 129Tahun 2003 I. KEGIATAN EKSPLORASI DAN PRODUKSI Bakar Parameter Baku Mutu Emisi satuan : mg/nm 3 1 Flare Stack 2 Boiler dan Steam Generator Minyak Partikulat 300 Nitrogen Oksida
Lebih terperinciMODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciDokumen Ringkasan Laporan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) PT Badak NGL
01 Dokumen Ringkasan Laporan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) PT Badak NGL 2013-2014 Profil Perusahaan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL) merupakan perusahaan penghasil Liquefied Natural
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PELAPORAN ELEKTRONIK LINGKUNGAN HIDUP SIMPEL
SISTEM INFORMASI PELAPORAN ELEKTRONIK LINGKUNGAN HIDUP SIMPEL Disampaikan pada Workshop Nasional Menterjemahkan Transparency Framework Persetujuan Paris dalam Konteks Nasional Hotel Sari Pan Pacific Jakarta,
Lebih terperinciKonservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi
Konservasi Energi: Melalui Aplikasi Teknologi Kogenerasi B2TE BPPT, Energy Partner Gathering Hotel Borobudur Jakarta, 4 Desember 2013 www.mctap-bppt.com INTENSITAS ENERGI SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA (dan
Lebih terperinciEFISIENSI ENERGI & SEKRETARIAT PROPER
2017 EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER PENILAIAN Beyond Compliance PROPER 150 DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN Screening SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN EFISIENSI ENERGI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciJurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL
Lebih terperinciMekanisme. Sekretariat PROPER. Kementerian Lingkungan Hidup 9 Oktober 2013
Mekanisme Penilaian HijauPROPER 2013 Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup 9 Oktober 2013 DokumenPenilaianHijau Surat Peryataan Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) Formulir
Lebih terperinciIV STUDI KASUS. 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min:
12 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min: m = 1 [ P_ GRID EF _ GRID ] m + H_ B EF_ BOILER = 1 Tujuan dari fungsi objektif
Lebih terperinciENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm
ENVIRONMENT POLLUTION PREVENTIONEnvironm Environment Pollution Prevention merupakan program pengelolaan lingkungan dengan mengupayakan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dari setiap aktivitas, produk,
Lebih terperinciSESSION 12 POWER PLANT OPERATION
SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES
KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES 1. Umum Subagyo Rencana dan Evaluasi Produksi, PT. Kertas Leces Leces-Probolinggo, Jawa Timur e-mail: ptkl@idola.net.id Abstrak Biaya energi di PT. Kertas Leces (PTKL)
Lebih terperinciGambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE
Gambar 2.6 Diagram Skematis Kromatografi Gas Dengan Detektor Konduktivitas Thermal (TCD) (Underwood A.l., 2000). BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat 1) Bombe (Tabung Injeksi) LNG RDL 2) Gas Chromatography
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. sebagai sarana penyedia tenaga, sehingga menjamin lancarnya proses Kilang yang
BAB V PEMBAHASAN Utilities artinya penunjang, pelengkap atau penyedia, sehingga pengertian Utilities dalam industri pengolahan migas adalah mempunyai tugas dan fungsi sebagai sarana penyedia tenaga, sehingga
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTArimN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR:
Lebih terperinciSOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013
SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013 Kriteria Penilaian Sistem Manajemen Lingkungan, Penurunan Emisi dan Efisiensi Energi Disampaikan oleh Herry Hamdani Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta,
Lebih terperinciKinerja Pengelolaan Lingkungan PT Badak NGL Tahun 2013
Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT Badak NGL Tahun 2013 A. Pendahuluan 1) Profil Perusahaan PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) merupakan perusahaan penghasil Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling mudah dan paling banyak digunakan masyarakat luas. Dari tahun ketahun permintaan akan energi listrik
Lebih terperinciDepartemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
KMA 43026 Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. United State Environmental Protection Agency DEFINISI
Lebih terperinciEFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER
2016 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER PENILAIAN Beyond Compliance PROPER 150 DOKUMEN RINGKASAN KINERJA
Lebih terperinci3.1. TAHAP PENELITIAN
BAB III METODOLOGI 3.1. TAHAP PENELITIAN Dalam pelaksanaan penulisan penelitian ini, dilakukan metodologi yang saling berkaitan antara operasional keja terminal penerima LNG dengan industri yang bisa bersimbiosis
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 129 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU EMISI USAHA DAN ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI
S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 129 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU EMISI USAHA DAN ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP; Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir manusia mulai berpikir untuk memperoleh sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang banyak dikenal dan digunakan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metodologi penelitian ini menjelaskan tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam suatu penelitian. Metode harus ditetapkan sebelum penelitian dilakukan, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi pengambilan data merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode pengambilan data, ilmu tentang bagaimana cara-cara dalam pengambilan data. Dalam bab ini dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan suatu kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan. Energi listrik merupakan alat utama untuk menggerakkan aktivitas produksi suatu pabrik. Demikian
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciGAS ALAM. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Kimia Dalam Kehidupan Sehari_Hari Yang dibina oleh Bapak Muntholib S.Pd., M.Si.
GAS ALAM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Kimia Dalam Kehidupan Sehari_Hari Yang dibina oleh Bapak Muntholib S.Pd., M.Si. Oleh: Kelompok 9 Umi Nadhirotul Laili(140331601873) Uswatun Hasanah (140331606108)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciAUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).
AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR). Mohammad khatib..2411106002 Dosen pembimbing: Dr. Ridho Hantoro,
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 21. Synthesis of Business Functions. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing
Introduction to Chapter 21 Synthesis of Business Functions Sasaran Pembelajaran Jelaskan bagaimana suatu firm s nilai ditentukan. Ringkas keputusan kunci bisnis dan menjelaskan bagaimana mereka mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis diantara perusahaan sejenis semakin kompetitif dan semakin sengit. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut merupakan kebutuhan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN COGENERATION PLANT. oleh Gas turbin yang juga terhubung pada HRSG. Tabel 3.1. Sample Parameter Gas Turbine
48 BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN COGENERATION PLANT 3.1. Sampel data Perhitungan Heat Balance Cogeneration plant di PT X saya ambil data selama 1 bulan pada bulan desember 2012 sebagai referensi, dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System
32 BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Single Flash System PLTP Gunung Salak merupakan PLTP yang berjenis single flash steam system. Oleh karena itu, seperti yang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada bab-bab sebelumnya didapatkan tiga kesimpulan utama, yaitu perubahan model manajemen proyek, perencanaan strategi
Lebih terperinciSTUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P
STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P 4108100055 IKHTISAR Menjadikan galangan kapal menjadi industri yang mampu menerapkan konsep industri hijau.
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005 Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005. Telah dilakukan pengoperasian Sistem Sarana Penunjang
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK GEOMETRI SUDUT CONVERGING DUCT DAN PANJANG CONSTANT-AREA SECTION PADA PERFORMA SISTEM REFRIGERASI STEAM EJECTOR
C.10 KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK GEOMETRI SUDUT CONVERGING DUCT DAN PANJANG CONSTANT-AREA SECTION PADA PERFORMA SISTEM REFRIGERASI STEAM EJECTOR Muammad Subri 1*, Tony Suryo Utomo 2, Berka Fajar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SUMBER EMISI DAN PERHITUNGAN BEBAN EMISI
IDENTIFIKASI SUMBER EMISI DAN PERHITUNGAN BEBAN EMISI Oleh: *) Martono ABSTRAK Agar mampu menghitung beban emisi langkah pertama kita harus memahami sumber emisi dan beban emisi sehingga mampu mengestimasi
Lebih terperinciSESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT
SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai macam peralatan bantu dan utama. Perlatan utamanya sepertiboiler,kondensor, turbin dan generator.
Lebih terperinciPerencanaan Strategis Bidang Energi Tahun Di DIY
Perencanaan Strategis Bidang Energi Tahun 2015-2019 Di DIY Dalam Mendukung Kebijakan Energi Nasional Disampaikan Oleh Bappeda DIY Dalam Forum Koordinasi Perencanaan Strategis Bidang Energi Lintas Sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan
Lebih terperinciINOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN. PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong
INOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Pertamina Geothermal Energi adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dunia industri merupakan salah satu indikator yang memberikan penggambaran untuk menilai perkembangan ekonomi suatu Negara. Kemajuan industri di Indonesia
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
88 LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Data Sekunder Audit Energi (Data Pengukuran Spot/Aktual) a. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Steam 1) Produksi ClO 2 pada Tanggal 5 Februari 2016 Flow ClO 2 2617,7 m 3 /h
Lebih terperinciASPEK PENILAIAN. Kebijakan Konservasi Air. Struktur dan Tanggung Jawab. Perencanaan
EFISIENSI AIR EFISIENSI AIR KETENTUAN UMUM Penilaian efesiensi air dalam peringkat hijau dan emas meliputi aspek rekslamasi air, daur ulang, pemanfaatan kembali dan peningkatan kinerja sistem penyediaan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-164
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-164 Re-Design Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Analisa Termodinamika dan Perpindaan Panas Siti Duratun Nasiqiati Rosady dan Bambang Arip
Lebih terperinciKRITERIA BEYOND COMPLIENCE
KRITERIA BEYOND COMPLIENCE KRITERIA BEYOND COMPLIENCE Tahapan Pemeringkatan Proper 1. Penetapan status sementara. 2. Sanggahan dan klarifikasi. 3. Penetapan status akhir ketaatan. 4. Penilaian kinerja
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN PRA DESAIN PABRIK KIMIA 2013 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
PANDUAN PELAKSANAAN PRA DESAIN PABRIK KIMIA 203 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FTI-ITS I. Ketentuan Umum. Kualifikasi : Mahasiswa yang telah memenuhi pra-syarat pengambilan TA Mengisi Pradesain Pabrik dalam FRS
Lebih terperinciSTEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai
STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air
Lebih terperinciBAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER
BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER Alat-alat dipergunakan pada penelitian terdiri dari solvent extraction pilot plant, alat penyangrai dan boiler. ~. SOLVENT
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
Lebih terperinci3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN
44 3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Industri susu adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mempunyai usaha di bidang industri
Lebih terperinci17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur
Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter
BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan tentang perencanaan dan realisasi model bisnis Dokter Car Wash yang diantaranya menguraikan kegiatan, waktu pelaksanaan, perencanaan keuangan, dan ukuran kinerja.
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI PABRIK AMMONIA KALTIM-3 DAN PELUANG PENERAPANNYA DI PABRIK AMMONIA KALTIM-2 PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Tbk.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 EVALUASI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI PABRIK AMMONIA KALTIM-3 DAN PELUANG PENERAPANNYA DI PABRIK AMMONIA KALTIM-2 PT. PUPUK KALIMANTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Neraca Listrik Domestik Indonesia [2].
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini, kebutuhan listrik telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan listrik sendiri didasari oleh keinginan manusia untuk melakukan aktivitas lebih mudah
Lebih terperinciKonservasi Energi di Kilang Gas Alam Cair/LNG Melalui Peningkatan Efisiensi Pembakaran pada Boiler
159 Iriany / Jurnal Teknologi Proses 5( Juli 006: 151 155 Jurnal Teknologi Proses Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia 5( Juli 006: 156 16 ISSN 141-7814 Konservasi Energi di Kilang Gas Alam Cair/LNG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas dari uap kering (steam) untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperinciBAB II BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN. Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling di mana organisasi
12 BAB II BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN II.1 Lingkungan II.1.1 Definisi Lingkungan Menurut ISO 14001, lingkungan adalah keadaan sekeliling di mana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber
Lebih terperinciMenghitung Eco-efficiency di PT. APIE Indo Karunia
Lay, et al. / Menghitung Eco-efficiency di PT. APIE Indo Karunia / Jurnal Titra, Vol..2, No.2, Juni 2014, pp. 155-160 Menghitung Eco-efficiency di PT. APIE Indo Karunia William Sutomo Lay 1, Togar W.S.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor pada akhir-akhir ini sudah berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan dan memberikan andil yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 31 TAHUN 2012 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 31 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBAKARAN GAS SUAR BAKAR (FLARING)
Lebih terperinciPOTENSI KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS 6.1 PELUANG PENGHEMATAN ENERGY DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS
LAPORAN AKHIR Kementerian Perindustrian Republik Indonesia 6-1 BAB VI POTENSI KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS 6.1 PELUANG PENGHEMATAN ENERGY DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan semakin
Lebih terperinciPAPARAN PUBLIK PT Elnusa Tbk
PAPARAN PUBLIK PT Elnusa Tbk Graha Elnusa, 18 Desember 2012 Agenda 1 2 Perbaikan Kinerja Elnusa Tahun 2012 Rencana Pengembangan Bisnis Elnusa 2 1 Perbaikan Kinerja Elnusa Tahun 2012 Paparan Publik Elnusa,
Lebih terperinciANALISA SISTEM MESIN PENDINGIN WATER CHILLER YANG MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA R12 DENGAN VARIASI PULI KOMPRESOR
ANALISA SISTEM MESIN PENDINGIN WATER CHILLER YANG MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA R DENGAN VARIASI PULI KOMPRESOR Agung Nugroo Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fata (UNISFAT) Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan listrik, untuk mengatasi hal ini maka pemerintah Indonesia melaksanakan kegiatan percepatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERALATAN DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
PENGGUNAAN PERALATAN DENGAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Oleh : Titik Purwati Widowati BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Semarang, 15 Desember 2017 Pengertian Teknologi yang melindungi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proyeksi permintaan energi listrik di Indonesia tumbuh pesat setiap tahunnya. Sebagaimana dipublikasikan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) dalam Rencana Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada era modern ini. Tak terkecuali di Indonesia, negara ini sedang gencargencarnya melakukan
Lebih terperinciPRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA PROSES PRODUKSI Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI Elemen Kompetensi III Elemen Kompetensi 1. Menjelaskan prinsip-prinsip konservasi energi 2. Menjelaskan
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
No.1855, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. SIMPEL. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 87/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG SISTEM PELAPORAN ELEKTRONIK
Lebih terperinciPENILAIAN MANDIRI ASPEK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
PENILAIAN MANDIRI ASPEK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Jenis Isian Form SA 1. Inventarisasi sumber emisi Sumber emisi yang dipantau Sumber emisi yang tidak dipantau 2. Inventarisasi Titik Penaatan 3. Ketaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar selain pangan dan air karena hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini cukup besar, salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir. PT. Polychem Indonesia Tbk merupakan satu-satunya industri di Indonesia yang menghasilkan ethylene glycol dan turunan dari ethylene oxide. Ethylene glycol
Lebih terperinciTHE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES
THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN THE VIET TRI PAPER, sebuah perusahaan negara, didirikan pada tahun 1961 dan berlokasi di propinsi Phu Tho. Viet Tri berada pada peringkat empat dalam hal kapasitas
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA OLEH LINTONG SOPANDI HUTAHAEAN (KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN) Bekasi, Hotel
Lebih terperinci