Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan tahun 2017 yang tersususn ini merupakan media pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan tahun 2017 yang tersususn ini merupakan media pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalan"

Transkripsi

1

2

3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan tahun yang tersususn ini merupakan media pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pendidikan Kota Malang. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja yang telah dicapai selama tahun anggaran. Dokumen laporan ini juga digunakan sebagai umpan balik dan tindak lanjut pengambilan keputusan dalam melakukan perbaikan di tahun berikutnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun ini merupakan laporan kinerja tahun ke-empat atas pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kota Malang tahun Dalam laporan ini disajikan tingkat pencapaian sasaran strategis beserta indikatornya yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang tahun yang telah diperjanjikan. Pencapaian sasaran tersebut diarahkan untuk mencapai visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Malang. Sesuai dengan dokumen Reviu Renstra Dinas Pendidikan Kota Malang tahun , Dinas Pendidikan Kota Malang mempunyai misi Mewujudkan Pendidikan Kota Malang Yang Berkualitas Dan Terjangkau Bagi Masyarakat Misi tersebut dijabarkan dalam saasaran strategis, setiap sasaran strategis memiliki indikator kinerja sebagai tolok ukur tingkat ketercapaian. Tingkat keterapaian indikator-indikator tersebut disajikan di dalam dokumen laporan ini. Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Pendidikan pada tahun dapat terlaksana dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditinjau kembali sesuai dengan kondisi terbaru di Kota Malang, serta merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian indikator sasaran Dinas Pendidikan Kota Malang menunjukkan bahwa dari 29 (dua puluh Sembilan) indikator sasaran yang telah ditentukan, 20 (dua puluh) indikator berkategori memuaskan. Walaupun demikian masih ada 3 (tiga) indikator yang berkategori kurang, untuk itu perlu adanya evaluasi dan identifikasi penyebab permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga dapat ditentukan rencana aksi perbaikan di tahun berikutnya. Dinas Pendidikan Kota Malang akan tetap berusaha mengambil langkah-langkah strategis, baik berupa perubahan, penyesuaian dan pembaharuan dalam rangka menjamin tercapainya kinerja yang lebih baik dari tahun ke tahun. Dengan ketercapaian tersebut diharapkan mampu meraih visi Dinas Pendidikan Kota Malang Terwujudnya Insan Kota Malang Yang Cerdas, Bermartabat Dan Mampu Bersaing Di Era Global

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii BAB I PENDAHULUAN menguraikan gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Malang, tugas dan fungsi, visi, misi dan permasalahan yang dihadapi BAB II PERENCANAAN KINERJA 13 Menyajikan target-target kinerja yang akan dicapai BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21 menyajikan realisasi kinerja dan anggaran 3.1. Capaian Kinerja Menyajiakan realisasi target dan analisis kinerja 3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Menyajikan kategori capaian indikator 3.2. Capaian Kinerja Keuangan Menyajikan daya serap anggaran BAB IV PENUTUP 60 aman iii 1

5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang D inas Pendidikan Kota Malang merupakan salah satu lembaga teknis yang menjalankan roda pemerintahan Kota Malang dibidang pendidikan. Pada era Otonomi Daerah, Kabupaten/Kota memiliki otonomi yang luas yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah itu sendiri. Tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka sejak 1 Januari 2001 Pemerintah Kota Malang secara efektif telah melaksanakan otonomi daerah dengan melakukan penataan kelembagaan atau pembentukan Lembaga Perangkat Daerah termasuk Dinas Pendidikan Kota Malang. Dinas Pendidikan Kota Malang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan dan Kantor sebagai Lembaga Teknis Daerah yang kemudian di ubah menjadi Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan dan Kantor sebagai Lembaga Teknis Pemerintah Kota Malang. Bab I, Pendahuluan H a l. 1

6 Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Malang adalah lembaga yang mendapatkan legitimasi dari rakyat untuk menyelenggarakan fungsifungsi pemerintahan dalam melaksanakan program pembangunan dibidang pendidikan wajib mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsinya secara periodik melalui pengembangan sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban sehingga tercipta pemerintahan yang baik dan terpercaya. Dalam rangka peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, pemerintah menetapkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Selanjutnya mengacu pada Permenpan dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah juga dinyatakan bahwa laporan akuntabilitas kinerja merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis yang telah ditetapkan. Laporan akuntabilitas kinerja tersebut nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan periode yang akan datang serta sebagai bahan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada hakekatnya merupakan sinergi dari Akuntabilitas Manajerial, Akuntabilitas Proses dan Akuntabilitas Program yang saling mendukung dan saling terkait satu sama lain. Akuntabilitas managerial menitikberatkan pada efisiensi, efektifitas dan kehematan dalam penggunaan dana, harta kekayaan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Akuntabilitas proses menitikberatkan pada kebutuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai misi organisasi. Sedangkan Akuntabilitas program pada dasarnya memberikan perhatian yang besar dalam pencapaian hasil kegiatan instansi pemerintah. Dalam hal ini seluruh aparat pemerintahan dipandang berkemampuan untuk mencapai hasil sesuai dengan misi yang diembannya, bukan hanya sekedar patuh terhadap kebutuhan hirarki atau prosedur. Pelaksanaan akuntabilitas instansi pemerintah yang beraneka ragam dan kompleks memerlukan dukungan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku, pendanaan yang tidak boros, kerugian dan penyalahgunaan serta menjamin tersedianya data yang dapat dipercaya (akurat) dan Bab I, Pendahuluan H a l. 2

7 dapat disajikan secara memadai dalam suatu laporan secara berkala dan melembaga serta pentingnya pengungkapan proses pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan dengan dinamika interaksinya dengan lingkungan masyarakat. Dengan demikian dalam sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, para pejabat dan pegawai yang berwenang diharuskan tidak saja bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga bertanggung jawab pada peningkatan kompetensi profesional dan daya saing melalui berbagai pengembangan kebijakan dan program secara efisien dan efektif atas sumber daya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat, maka sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang semula lebih berfokus pada kegiatan yang dikaitkan dengan keluaran (outputs) menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih dihubungkan dengan hasil (result/outcomes) yang diperoleh. Akuntabilitas kinerja yang dimaksud harus dapat menunjukan tingkat pencapaian sasaran dan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dan harus pula mampu menyajikan penjelasan tentang deviasi antara rencana yang telah ditetapkan dengan realisasi kegiatan yang dicapai. Oleh karena itu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan tersebut diperlukan pola pengukuran kinerja yang dimulai dari perencanaan strategik dan berakhir pada pengukuran kinerja atas kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah : a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; d. Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; Bab I, Pendahuluan H a l. 3

8 f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; g. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; h. Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); i. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; j. Instruksi Presiden Nomor 05 Tahun 2004 tentang Percepatan pemberantasan korupsi; k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; l. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; m. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; n. Permenpan 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama; o. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; p. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; q. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Malang; r. Peraturan Walikota Malang Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan; Bab I, Pendahuluan H a l. 4

9 s. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun ; t. Peraturan Walikota Malang Nomor 93 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Atas dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini memiliki dua fungsi utama, yaitu : a. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Dinas Pendidikan Kota Malang sebagai pertanggungjawaban kinerja kepada Walikota Malang, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat memberikan masukan dan umpan balik; b. Merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibidang pendidikan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP Akuntabilitas Kinerja Manajemen Kinerja LAKIP Bab I, Pendahuluan H a l. 5

10 Berdasarkan fungsi tersebut, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun mencakup hal-hal berikut: a. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP tahun sebagai sarana pertanggungjawaban Dinas Pendidikan Kota Malang atas pencapaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun. Esensi capaian kinerja yang berhasil dilaporkan merujuk kepada sejauh mana visi, misi dan tujuan serta sasaran strategis yang telah dicapai selama tahun. b. Aspek Manajemen LAKIP bagi keperluan internal organisasiadalah sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja manajemen oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bagi upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Pemerintah Kota Malang dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Dinas Pendidikan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Dalam aspek ini harus ada komitmen dari pucuk pimpinan dan seluruh pelaksana untuk melakukan pengelolaan organisasi agar akuntabel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang baik diharapkan dapat bermanfaat untuk : a. Peningkatan akuntabilitas instansi; b. Umpan balik bagi peningkatan kinerja instansi pemerintah; c. Peningkatan perencanaan di segala bidang, maupun perencanaan penggunaan sumber daya organisasi; d. Meningkatkan kredibilitas instansi dimana instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi; e. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab instansi; f. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan membangun secara baik, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat; g. Mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat di lingkungannya. Bab I, Pendahuluan H a l. 6

11 ini sesuai dengan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Malang sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2016 Pasal 3 ayat (3) bahwa Kepala Dinas melalui Sekretariat mempunyai tugas dan fungsi menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Rencana Strategis sebagai pelaksana Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kelembagaan Pembentukan Organisasi Dinas Pendidikan Kota Malang yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Dinas sebagai unsur pelaksana pemerintah Kota Malang maka keluarlah Peraturan Walikota Malang Nomor 42 Tahun 2012 tentang Uraian tugas dan tata kerja Dinas Pendidikan Kota Malang. Dan diperbarui dengan Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kedudukan Organisasi Dinas Pendidikan Kota Malang adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendidikan. Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Bab I, Pendahuluan H a l. 7

12 Struktur Organisasi KEPALA DINAS SEKRETARIS Kelp. Jab. Fungsional Kepala Sub Bagian Perencanaan Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kepala Seksi Peserta Didik Dan Kurikulum Kepala Seksi Peserta Didik Dan Kurikulum Kepala Seksi Pembinaan PAUD Kepala Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana prasarana Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana prasarana Kepala Seksi Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan Kepala Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Kepala Seksi Program dan Evaluasi Kepala Seksi Program dan Evaluasi Kepala Seksi PembinaanKursus dan Pelatihan Kepala Seksi Pembinaan Pendidik dan TenagaKependidikan PAUD dan Pendidikan Nonformal UPT Bab I, Pendahuluan H a l. 9

13 Berdasarkan Peraturan WaliKota Malang Nomor 25 Tahun 2016 Tanggal 14 Desember 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Subbagian Perencanaan; 2) Subbagian Keuangan; 3) Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, terdiri dari : 1) Seksi Peserta Didik dan Kurikulum; 2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana; 3) Seksi Program dan Evaluasi. d. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, terdiri dari : 1) Seksi Peserta Didik dan Kurikulum; 2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana; 3) Seksi Program dan Evaluasi. e. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal, terdiri dari : 1) Seksi Pembinaan PAUD; 2) Seksi Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan; 3) Seksi Pembinaan Kursus dan Pelatihan. f. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, terdiri dari : 1) Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar; 2) Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP; 3) Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat. g. UPT; h. Kelompok Jabatan Fungsional Gambaran Umum Personalia Gambaran umum Sumber Daya Aparatur (personil) dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang tahun adalah sebagai berikut: Tabel Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Berdasarkan Jabatan/Eselon Tahun No. URAIAN JUMLAH % 1. Eselon II Eselon III 5 3 Bab I, Pendahuluan H a

14 No. URAIAN JUMLAH % 3. Eselon IV Pelaksana J u m l a h Tabel Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun No. PENDIDIKAN JUMLAH % 1. SD SLTP SLTA D1/D D S1/D S S3 - - J u m l a h % Tabel Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Berdasarkan Tingkat Kepangkatan / Golongan Tahun No. GOLONGAN JUMLAH % 1. Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV 18 8 J u m l a h Tabel Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Berdasarkan Tingkat Status Kepegawaian Tahun No. STATUS PEGAWAI JUMLAH % 1. PNS Non PNS (TPOK) 20 9 J u m l a h Bab I, Pendahuluan H a

15 Tugas Pokok dan Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas kelembagaan, Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok dibidang pendidikan sebagaimana Peraturan Walikota Malang Nomor 25 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kota Malang. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut: a. Tugas Pokok Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang Pendidikan yang menjadi kewenangan Daerah. b. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi; 1. Pengelolaan Pendidikan Dasar, PAUD dan Pendidikan Nonformal; 2. penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar, PAUD dan Pendidikan Nonformal; 3. Koordinasi Dan Supervisi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar; 4. Pelaksanaan Sosialisasi Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum PAUD dan Pendidikan Dasar; 5. Fasilitasi Implementasi Kurikulum PAUD dan Pendidikan Dasar; 6. Pengawasan Pelaksanaan Kurikulum PAUD dan Pendidikan Dasar; 7. Pengawasan Terhadap Pemenuhan Standar Nasional Sarana Dan Prasarana PAUD, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Nonformal; 8. Pengawasan Pendayagunaan Bantuan Sarana Dan Prasarana Pendidikan; 9. Pembinaan Dan Pengembangan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan PAUD, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Nonformal; 10. Pembantuan Pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Nonformal; 11. Evaluasi Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Pada PAUD, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Nonformal; 12. Fasilitasi Akreditasi Pendidikan Nonformal; 13. Pemindahan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Dalam Daerah; Bab I, Pendahuluan H a

16 14. Pembinaan Bahasa Dan Sastra Yang Penuturnya Dalam Daerah; 15. Pengendalian Mutu Pendidikan Dasar; 16. Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan; 17. Pemberian Dukungan Sumber Daya Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan; 18. Pemberian Dan Pencabutan Perizinan Operasional Di Bidang Pendidikan Yang Menjadi Kewenangannya; 19. Pengelolaan Barang Milik Daerah Yang Berada Dalam Penguasaannya; 20. Pengelolaan Administrasi Umum; 21. Pemberdayaan Dan Pembinaan Jabatan Fungsional; Dan 22. Pengelolaan UPT. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Pendidikan memerlukan Sumber Daya Manusia yang handal dan berkualitas untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan. Dengan tersedianya SDM yang handal dan berkualitas maka tugas pelayanan pendidikan di lingkungan Kota Malang dapat dilayani secara prima dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Serta mampu menyediakan tenaga kependidikan yang handal dan sarana prasarana pembelajaran guna mempertahankan mutu pendidikan di Kota Malang. Bab I, Pendahuluan H a

17 2.1. Rencana Strategis BAB 2 PERENCANAAN KINERJA R encana strategis Dinas Pendidikan Kota Malang tahun dapat dijabarkan sebagai berikut : Visi Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi kelembagaan, Dinas Pendidikan Kota Malang telah menetapkan visinya, yaitu: Terwujudnya insan Kota Malang yang cerdas, bermartabat dan mampu bersaing di era global Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Pendidikan mempunyai misi sesuai mandat yang diterima yaitu: Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 13

18 Mewujudkan pendidikan Kota Malang yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Tujuan dan Penjabaran lebih lanjut sebagai upaya mewujudkan visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Malang dilakukan dengan merealisasikan bebeberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu terwujudnya pendidikan Kota Malang yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat; Adapun sasaran yang akan dicapai dari tujuan tersebut, meliputi: a. Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis; b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; c. Meningkatnya akses Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal; d. Meningkatnya kualitas layanan Pendidikan; e. Meningkatnya sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel Strategi dan Kebijakan Strategi dan arah kebijakan Dinas Pendidikan Kota Malang tahun dirumuskan berdasarkan visi, misi, tujuan, strategis Dinas Pendidikan serta mengacu kepada RPJMD Strategi dan arah kebijakan Dinas Pendidikan Kota Malang tahun disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi staf Dinas Pendidikan dan seluruh pelaksana pada tingkat satuan pendidikan dalam lingkungan Dinas Pendidikan. Adapun strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas pendidikan yang berorientasi pada karakter bangsa dalam memperkuat kebhinekaan; b. Pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Kota Malang; c. Peningkatan prestasi akademik dan non akademik; d. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembinaan dan peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan karir guru; Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 14

19 e. Peningkatan akses PAUD; f. Peningkatan lembaga PAUD terakreditasi; g. Peningkatan akses pelayanan melek huruf; h. Peningkatan Lembaga Kursus terakreditasi; i. Peningkatan Lembaga Kesetaraan terakreditasi; j. Peningkatan kualitas layanan pendidikan; k. Peningkatan akuntabilitas transparansi pengelolaan pendidikan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Dinas Pendidikan Kota Malang membuat kebijakan, program dan kegiatan yang merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang ada. Menurut targetnya, kebijakan terdiri atas: a. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas peserta didik bidang akademik maupun non akademik; b. Mendorong agar peserta didik dan lembaga sekolah selalu inovatif dalam berkarya; c. Memberikan fasilitas bagi guru untuk meningkatkan kompetensi agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini; d. Mengembangkan karier jabatan fungsional di lingkungan Dinas Pendidikan; e. Menuntaskan program sertifikasi bagi tenaga pendidik; f. Memfasilitasi kegiatan yang dapat menunjang profesionalisme, penguasaan teknologi dan kualifikasi tenaga aparatur; g. Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan non kependidikan terutama bagi GTT dan PTT; h. Mendorong kepada semua elemen agar selalu bersikap sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku serta menerapkan wawasan kebangsaan; i. Mendorong kepada lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan kependidkan serta siswa agar selalu mengutamakan kebersihan dan menjaga lingkungan yang bersih dan asri; j. Meningkatkan budaya mutu Sekolah; k. Melaksanakan program wajib belajar 9 tahun; l. Memperluas akses bagi anak usia sekolah 7 15 tahun, yang tidak/belum terlayani di jalur pendidikan formal untuk memiliki kesempatan mendapatkan layanan pendidikan di jalur nonformal maupun pendidikan terpadu/inklusif bagi anak- anak yang berkebutuhan khusus; m. Meningkatkan perluasan pendidikan anak usia dini; Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 15

20 n. Menyediakan sarana gedung sekolah yang layak dan berwawasan lingkungan yang bersih dan asri; o. Menyediakan fasilitas penunjang sekolah yang memadai dan sesuai dengan perkembangan teknologi; p. Mengarahkan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Teknologi Informasi; q. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan jalur non formal; r. Mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pendidikannya; s. Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat prasejahtera; t. Memberikan bantuan sarana sekolah bagi masyarakat untuk mengurangi angka putus sekolah; u. Mendorong siswa, pendidik, tanaga kependidikan dan lembaga sekolah untuk berprestasi Program dan Kegiatan Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Reviuw Renstra Dinas Pendidikan Kota Malang , Dinas Pendidikan Kota Malang melaksanakan sembilan program pembangunan pendidikan. Program-program tersebut disusun dalam rangka pencapaian sasaran Dinas Pendidikan kota Malang. Berikut sembilan program yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Malang : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur; c. Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; d. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan; e. Program Pendidikan Anak Usia Dini; f. Program Pendidikan Non Formal; g. Program Pendidikan Sekolah Dasar; h. Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama; i. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 16

21 2.3. Rencana Kinerja Tahun Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis pada tahun yang sudah tertuang dalam Renstra Kemendikbud , Dinas Pendidikan Kota Malang telah menyusun rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun ini. Untuk mengukur kinerja program pembangunan pendidikan diatas, Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Malang menetapkan berbagai Indikator Kinerja Utama sekaligus tergetnya sebagai parameter keberhasilan pada masing-masing pilar tersebut. Berikut adalah Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Kota Malang tahun, yang dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan dalam tabel dibawah ini. MISI Tabel Rencana Kinerja Tahunan : Mewujudkan Pendidikan Kota Malang Yang Berkualitas dan Terjangkau Bagi Masyarakat Tujuan : Terwujudnya Pendidikan Kota Malang Yang Berkualitas dan Terjangkau Bagi Masyarakat No. Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis 1. Angka Kelulusan SD/MI SMP/MTs 2. Persentase Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs 3. Angka Melanjutkan Dari SD/MI ke SMP/MTS Dari SMP/MTS ke SMA/MA/SMK 4. Rerata Nilai Ujian Nasional/Sekolah SD SMP 5. Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTS 6. Angka Partisipasi Murni SD/MI SMP/MTS 7. Angka Partisipasi Kasar SD/MI SMP/MTS 8. Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM SD/MI SMP/MTS 9. Persentase satuan pendidikan berakreditasi A SD SMP 10. Jumlah prestasi SD SMP 100% 100% 0% 0% 95.34% 99.96% % 88.99% 71% 99.63% 94.71% 60% 65% 48% 40% Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 17

22 No. Strategis Indikator Kinerja Target 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 11. Persentase guru yang telah memiliki 74.06% sertifikat pendidik 12. Nilai UKG Persentase satuan pendidikan dengan 65% jumlah guru sesuai SPM 3. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal 4. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 5. Meningkatnya sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel 14. Angka Partisipasi Kasar PAUD 85% 15. Persentase lembaga PAUD terakreditasi 25% 16. Angka Melek Huruf 99.94% 17. Persentase Program Kursus terakreditasi 23% 18. Persentase Program Kesetaraan 25% terakreditasi 19. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai AKIP Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di Dinas Pendidikan Kota Malang karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai darisumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebutdiharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program ataukegiatan instansi yang lebih baik, sehingga diharapkan tidak adakegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun mengacu pada dokumen Renstra Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun. Dalam Penetapan Kinerja ini, tergambar program-program yang dilaksanakan pada tahun dimana target dana keseluruhan pagu setelah perubahan adalah sebesar Rp ,00 (termasuk gaji pegawai). Dari dana tersebut untuk belanja langsung kegiatan adalah Rp ,00 dan untuk belanja tidak langsung yang diperuntukkan gaji dan tunjangan pegawai sampai dengan 31 Desember sebesar Rp ,00. Penetapan Kinerja Tahun dengan uraian sebagai berikut : Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 18

23 No. Strategis Tabel Penetapan Kinerja Tahun Indikator Kinerja Target Program Anggaran Misi : Mewujudkan pendidikan Kota Malang yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Tujuan : Terwujudnya pendidikan Kota Malang yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat 1. Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 3. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal 1. Angka Kelulusan SD/MI SMP/MTs 2. Persentase Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs 3. Angka Melanjutkan Dari SD/MI ke SMP/MTS Dari SMP/MTS ke SMA/MA/SMK 4. Rerata Nilai Ujian Nasional/Sekolah SD SMP 5. Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTS 6. Angka Partisipasi Murni SD/MI SMP/MTS 7. Angka Partisipasi Kasar SD/MI SMP/MTS 8. Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM SD/MI SMP/MTS 9. Persentase satuan pendidikan ber-akreditasi A SD SMP 10. Jumlah prestasi SD SMP 100% 100% 0% 0% 95.35% 99.98% % 88.99% 71% 99.63% 94.71% 60% 65% 48% 40% 1. Program Pendidikan SD 2. Program Pendidikan SMP Persentase guru yang telah 74.06% Program memiliki sertifikat pendidik Peningkatan 12. Nilai UKG Mutu Pendidik 13. Persentase satuan pendidikan 65% dan Tenaga dengan jumlah guru sesuai Kependidikan SPM 14. Angka Partisipasi Kasar 85% Program PAUD Pendidikan 15. Persentase lembaga PAUD 25% Anak Usia Dini terakreditasi 16. Angka Melek Huruf 99.94% Program 17. Persentase Program Kursus 23% Pendidikan terakreditasi Non Formal 18. Persentase Program 25% Kesetaraan terakreditasi , , , , ,00 Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 19

24 No. Strategis 4. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Indikator Kinerja Target Program Anggaran 19. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ,00 5. Meningkatnya sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel 20. Nilai AKIP 79 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan, capaian kinerja dan keuangan ,00 Ba b 2, Pe r e nc a na a n Ki ne r j a H a l 20

25 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA P ada awal tahun anggaran telah ditetapkan Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang. Dalam penetapan kinerja tersebut di tuliskan target-target yang akan dilaksanakan dan dicapai di tahun. Dinas Pendidikan Kota Malang sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Malang dalam bidang Pendidikan mempunyai kewajiban mencapai target-target tersebut sesuai dengan Penetapan kinerja yang telah diperjanjikan serta melaporkan atas penggunaan anggaran negara yang telah dikeluarkan sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Pendidikan kepada stakeholders. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah perwujudan kewajiban Dinas Pendidikan Kota Malang untuk mempertanggungjawabkan tingkat ketercapaian (keberhasilan atau kegagalan) dalam pelaksanaan Target Kinerja sesuai 21

26 dengan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta sebagai bahan Evaluasi Kinerja melalui instrument pertanggungjawaban secara periodik. yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Instrument pertanggungjawaban tersebut antara lain meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, serta akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Di bawah ini diuraikan capaian kinerja atas pencapaian sasaran sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagimana tercantum dalam Penetapan Kinerja tahun. Selain menyajikan informasi tentang pencapaian sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Malang, dalam bab ini juga disajikan informasi kinerja bidang pendidikan lainnya yang telah dicapai selama tahun Capaian Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Pengukuran Akuntabilitas Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Berikut kami sajikan capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang berdasarkan inikator sasaran Dinas Pendidikan Kota Malang Capaian Kinerja Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis strategis meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis dan non akademis bertujuan untuk melihat sejauh mana dampak peningkatan kualitas pendidikan Kota Malang bagi siswa maupun lembaga baik itu jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah. strategis ini ditetapkan untuk mendukung tujuan rencana strategis Dinas pendidikan yaitu terwujudnya pendidikan kota Malang yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. Ketercapaian sasaran strategis meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis dan non akademis didukung melalui 2 (dua) program yaitu Program Pendidikan Sekolah Dasar dan Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan indikator sasaran sebagai berikut : 22

27 1. Angka lulusan SD/MI;SMP/MTs 2. Angka putus sekolah SD/MI;SMP/MTs 3. Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs; dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 4. Nilai rerata ujian nasional/sekolah SD;SMP 5. Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs 6. Angka partisipasi murni SD/MI;SMP/MTs 7. Angka partisipasi kasar SD/MI;SMP/MTs 8. Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM SD/MI;SMP/MTs 9. Persentase satuan pendidikan berakreditasi A SD;SMP 10. Jumlah prestasi SD;SMP Dalam sasaran ini terdapat delapan Indikator sebagaimana terlihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Capaian Kinerja Meningkatnya Prestasi Siswa dan Lembaga Sekolah Bidang Akademis Maupun Non Akademis No. Indikator 1. Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis 2016 Target Capaian % 1. Angka Lulusan - SD/MI 98.52% 100% 99.35% SMP/MTs 98.76% 100% 99.79% Angka Putus Sekolah - SD/MI 0.06% 0% 0.04% -3 - SMP/MTs 0.18% 0% 0.09% Angka Melanjutkan - Dari SD/MI ke SMP/MTs % 95.34% 112% Dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK % 99.96% % Rerata Nilai Ujian Nasional/ Sekolah - SD SMP Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang seklah lulus sampai dengan SMP/MTS 100% 100% 100% Angka Partisipasi Murni - SD/MI 94.67% 88.99% 95.81% SMP/MTs 78.42% 71% 81.51% Angka Partisipasi Kasar - SD/MI % 99.63% % SMP/MTs 102.2% 94.71% % Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM 23

28 No. Indikator 2016 Target Capaian % - SD/MI - 60% 31.56% SMP/MTs - 65% 32.73% Persentase satuan pendidikan ber-akreditasi A - SD - 48% 75.38% SMP - 40% 49% Jumlah prestasi - SD SMP Uraian keberhasilan capaian masing-masing indikator dalam tabel tersebut dapat dijabarkan dalam capaian sebagai berikut: Angka Lulusan SD/MI dan SMP/MTs Indikator ini menunjukkan angka lulusan siswa dengan cara membandingkan jumlah siswa yang lulus dengan jumlah siswa kelas tertinggi pada jenjang SD dan SMP. Tingkat ketercapaian indikator angka kelulusan siswa SD/MI dan SM/MTs pada tahun dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.2. Capaian Angka Lulusan SD/MI dan SMP/MTs No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Angka Lulusan SD/MI SMP/MTs % 98.76% Target 100% 100% 99.35% 99.79% Capaian % Jumlah peserta ujian nasional jenjang SD/MI tahun adalah sejumlah siswa. Target yang ingin dicapai pada tahun adalah sebesar 100% sedangkan realisasi kelulusan sebesar 99.35%. Apabila dihitung persentase capaiannya adalah 99%. Meskipun capaiannya menunjukkan angka yang meningkat dibandingkan capaian tahun 2016 tetapi apabila melihat target capaian empat tahun tiga tahun sebelumnya maka dapat dilihat bahwa capaiannya belum mencapai 100%. Permasalahan yang terjadi masih sama yaitu adanya kemungkinan siswa pindah atau berhalangan mengikuti ujian dikarenakan sakit dan sebagainya, sementara persentase angka kelulusan bukan didasarkan pada peserta ujian melainkan jumlah siswa pada kelas tertinggi di jenjang sekolah dasar. Pada tampilan grafik mulai tahun 2014 maka dapat terlihat bahwa angka kelulusan di tahun mencapai angka realisasi tertinggi. 24

29 Kegiatan yang mendukung meningkatnya angka kelulusan pada tahun adalah: 1. Try out SD/MI/SMP/MTs dan Try out Kejujuran SD/MI/SMP/MTs Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengasah keterampilan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diujikan. Esensi soal-soal try out dibuat berdasarkan SKL dan kisi-kisi UN sehingga siswa dapat berlatih mengerjakan soal-soal ujian. Selain itu Dinas Pendidikan Kota malang bekerja sama dengan Radar Malang juga menyelenggarakan Try out kejujuran. Tujuan utamanya adalah untuk memotivasi siswa mengerjakan soal try out berdasarkan kemampuannya sendiri sehingga diharapkan mereka dapat mendeteksi lebih dini kemampuannya dalam menghadapi ujian nasional. 2. Penyelenggaraan Ujian Sekolah Terdapat beberapa kegiatan pada penyelenggaraan ujian sekolah yang tidak tercukupi oleh anggaran BOS yang bersumber dari pemerintah pusat. Oleh karena itu diperlukan anggaran yang bersumber dari APBD untuk mendukung pelaksanaan ujian nasional jenjang SD. 3. Penyediaan Biaya Operasional Daerah Biaya Operasional Daerah (BOSDA) adalah anggaran yang diberikan kepada sekolah yang yang jumlahnya tergantung jumlah siswa. Bosda ini diberikan dengan tujuan untuk mengakomodir kegiatan yang tidak teranggarkan di anggaran BOSNAS dari pemerintah pusat. Dengan Bosda ini diharapkan satuan pendidikan jenjang SD dapat mendukung peserta didiknya untuk dapat lulus 100%. 4. Penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan SD Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan yang selanjutnya disebut SPM adalah jenis dan tingkat pelayanan pendidikan minimal yang harus disediakan oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Terpenuhinya target penyediaan sarana prasarana bidang SD diharapkan mampu mendukung persentase angka lulusan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai target realisasi 100% adalah dengan melakukan evaluasi dan monitoring daftar nominatif peserta ujian sehingga dapat diketahui permasalahan sekaligus solusi pemecahannya. Selain itu peran orang tua, 25

30 guru dan Kepala Sekolah juga harus ditingkatkan sebagai upaya pencapaian target angka lulusan angka Lulusan tingkat SD/MI / / / /2018 angka kelulusan target Grafik 3.1. Angka Lulusan Tingkat SD/MI Tahun angka kelulusan pada jenjang SMP/MTs tahun sebesar 99.79%. Jumlah peserta ujian SMP/MTs sebesar Permasalahan tidak tercapai 100% sama dengan permasalahan di bidang SD/MI. Apabila dibandingkan dengan jumlah peserta ujian maka persentase siswa yang lulus adalah 100%, akan tetapi karena pembandingnya adalah jumlah siswa kelas akhir maka target realisasinya tidak mencapai 100%. Permasalahan ketidaktercapaian target angka kelulusan jenjang SMP sama dengan jenjang SD, yaitu adanya siswa mutasi ke daerah lain atau karena sakit sehingga tidak bisa mengikuti ujian nasional angka Lulusan tingkat SMP/MTs / / / /2018 angka kelulusan target Grafik 3.2. Angka Kelulusan Tingkat SMP/MTs Tahun

31 Pencapaian target angka kelulusan tergantung pada sinergitas antara siswa, guru, komite dan orang tua siswa. Untuk mencapai target 100% perlu adanya upaya-upaya penyesuaian baik secara teknis maupun manajerial. Secara teknis Dinas Pendidikan melalui Bidang Pembinaan SMP telah menyusun kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian angka kelulusan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: 1. Try out Sekolah Menengah Pertama dan Try out Kejujuran Try out jenjang SMP dilaksanakan sebanyak dua kali. Penyusunan soal try out dilakukan oleh Tim sesuai dengan SK Kepala Dinas. Untuk lebih memperkuat mental serta kemampuan siswa dalam menghadapi ujian nasional maka Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Radar Malang menyelenggarakan Try out kejujuran. Dengan adanya dua jenis kegiatan try out ini diharapkan dapat meningkatkan target angka lulusan pada jenjang SMP. 2. Pelaksanaan Ujian Nasional Kegiatan pelaksanan ujian nasional sangat berperan dalam meningkatkan angka kelulusan, karena ada beberapa kegiatan pelaksanaan ujian yang tidak teralokasikan oleh dana BOS dari pemerintah pusat. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini peserta didik jenjang SMP dapat melaksanakan kegiatan ujian dengan lancar. 3. Kegiatan Penunjang Angka Lulusan Beberapa kegiatan yang juga mendukung angka lulusan SMP/MTs diantaranya yaitu Penyediaan sarana prasarana, penyediaan BOSDA SMP, penyediaan sarana sekolah bagi siswa pra sejahtera SMP Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs Formulasi perhitungan angka putus sekolah adalah dengan membandingkan jumlah siswa putus sekolah dengan jumlah seluruh siswa yang ada, dari perhitungan tersebut diperoleh data sebagai berikut : Tabel 3.3. Capaian Angka Putus Sekolah (SD/MI dan SMP/MTs) No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs % 0.18% Target 0% 0% 0.04% 0.09% Capaian %

32 Angka putus sekolah adalah proporsi anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7-12 tahun, tahun. Berdasarkan tabel hasil capaian angka putus sekolah tahun terlihat bahwa angka putus sekolah jenjang SD sebesar 0.04% sementara targetnya sebesar 0%. Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh Bidang pembinaan SD masih terdapatnya siswa yang putus sekolah ini disebabkan karena : 1. Pengaruh negatif dari lingkungan yang menyebabkan kenakalan siswa sehingga siswa tersebut tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi; 2. Motivasi anak yang masih rendah dan rendahnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak 3. Beberapa sekolah yang letaknya berada di pinggiran dengan kondisi ekonomi yang masih rendah mempunyai pemikiran bahwan lebih baik anak bekerja daripada sekolah Beberapa upaya yang telah dilakukan Dinas Pendidikan melalui Bidang Pembinaan SD dalam rangka menurunkan angka putus sekolah adalah sebagai berikut: 1. Memberikan sosialisasi tentang wajib belajar 9 tahun melalui program blusukan dengan Walikota Malang 2. Menganggarkan dana BOSDA SD yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan siswa, guru dan satuan pendidikan dalam rangka pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan adanya dana BOSDA tersebut tidak ada lagi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa misalnya SPP. 3. Bantuan bagi siswa pra sejahtera berupa pengadaan pakaian seragam dengan harapan bagi para orang tua yang berasal dari keluarga pra sejahtera dapat menyekolahkan putra putrinya tanpa memikirkan untuk membeli seragam sekolah. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa angka putus sekolah jenjang SMP/MTs menunjukkan angka realisasi sebesar 0,09%. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka angka putus sekolah pada tahun telah mengalami penurunan sebesar 0,09%. Faktor-faktor yang menjadi penyebab putus sekolah hampir sama dengan yang ada di Bidang SD tetapi yang harus diperhatikan bahwa jenis dan tingkat kenakalan siswa jenjang SD dan SMP berbeda. Oleh karena itu pada tahun Bidang Pembinaan SMP mengadakan kegiatan operasi sayang. Operasi sayang ini merupakan kegiatan Dinas Pendidikan yang bersifat inovatif. Tujuan operasi sayang adalah mendeteksi dini kenakalan siswa terhadap penyalahgunaan narkoba, pornografi, dan penggunaan obat-obat terlarang. Dinamakan operasi sayang karena siswa yang terindikasi pada hal-hal yang 28

33 tersebut di atas tidak dihukum melainkan diberikan pembinaan dan pendampingan supaya tidak terjerumus lebih jauh. angka putus sekolah tingkat SD/MI / / / /2018 angka putus sekolah target Grafik 3.3. Angka Putus Sekolah Tingkat SD/MI Tahun angka putus sekolah tingkat SMP/MTs / / / /2018 angka putus sekolah target Grafik 3.4. Angka Putus Sekolah Tingkat SMP/MTs Tahun Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMK Angka melanjutkan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs tahun realisasinya sebesar 112% melebihi angka yang ditargetkan. ini disebabkan karena angka kelulusan dihitung berdasarkan jumlah siswa yang melanjutkan pada jenjang SMP/MI dibagi jumlah lulusan pada jenjang sebelumnya. Sementara data jumlah siswa yang melanjutkan tidak dipisahkan antara siswa yang berasal dari Kota Malang dan siswa yang berasal dari luar Kota Malang sehingga targetnya dapat melebihi dari 95.34%. menarik yang perlu diperhatikan yaitu dibandingkan dengan realisasi pada tahun

34 maka angka melanjutkan menuju jenjang SMP/MI mengalami kenaikan sebesar 0,85%. Data tersebut menunjukkan bahwa minat penduduk dari luar Kota Malang untuk bersekolah di Kota Malang meningkat. Kondisi semacam ini perlu mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan agar penduduk Kota Malang tetap memperoleh kualitas layanan pendidikan yang terbaik. Tabel 3.4. Capaian Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan dari SMP/MTs No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Dari SMP/MTs ke SMA/SMK ke SMA/SMK % % Target 95.34% 99.96% 112% % Capaian % Pada tabel angka melanjutkan SMP/MTs/Paket B juga menunjukkan realisasi yang melebihi target yaitu %, sementara target pada tahun sebesar 99.96%. Pola perhitungan angka melanjutkan pada jenjang SMP/MTs/Paket B juga menggunakan rumus yang sama sperti pada jenjang SD/MI/Paket A. Hasil realisasi pada tahun mengalami penurunan dibanding tahun 2016 sebesar 3.07%. Berdasarkan tabel di atas perlu dilakukan pendataan terpisah antara siswa yang berasal dari Kota Malang dan luar Kota Malang sehingga diperoleh angka yang dapat dijadikan dasar kebijakan bagi para pemangku kepentingan. Tujuan akhirnya adalah peningkatan kualitas pendidikan penduduk Kota Malang angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs / / / /2018 angka transisi target Grafik 3.5. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tahun

35 angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK / / / /2018 angka transisi target Grafik 3.6. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK Tahun Rerata Nilai Ujian Nasional/Sekolah SD dan SMP Ujian nasional (UN) dan ujian sekolah merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan untuk menentukan standar mutu pendidikan. Rerata ujian diperoleh dari jumlah nilai ujian dibagi dengan jumlah siswa. Rerata ujian merupakan indikator sasaran yang baru sebagai hasil review renstra tahun. Tujuan menampilkan indikator nilai rerata ujian adalah agar diperoleh data tentang capaian mutu pendidikan Kota Malang. Data tersebut juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi peningkatan mutu pendidikan di Kota Malang. Tabel 3.5. Capaian Rerata Nilai Ujian Nasional/Sekolah SD dan SMP No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Rerata Nilai Ujian Nasional/Sekolah SD SMP Target Capaian % Nilai rerata ujian nasional SD lebih besar dibandingkan target yang dibuat pada tahun. ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas 6 SD menunjukkan hasil yang cukup baik mengingat target yang ditetapkan di atas standar nasional. Berbeda dengan hasil rata-rata ujian nasional SD, pada tabel capaian indikator sasaran terlihat bahwa rata-rata ujian SMP berada di bawah target yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi dan monitoring yang dilakukan pada beberapa sekolah menunjukkan bahwa penyebab tidak terlampauinya target tersebut adalah sebagai berikut: 31

36 1. Adanya kebijakan pemerintah yang menjadikan ujian nasional bukan sebagai penentu kelulusan menyebabkan rendahnya motivasi siswa untuk memperoleh nilai yang lebih baik; 2. Pada pelaksanaan ujian nasional tahun persentase soal yang sulit dinaikkan dari 5% menjadi 10%. Berdasarkan fenomena tersebut diperlukan peran aktif guru, Kepala Sekolah dan para pemangku kepentingan untuk lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas belajarnya. Selain itu diperlukan adanya peningkatan soal sulit dalam penyusunan soal try out sehingga bisa memberikan gambaran kepada siswa tentang tingkat kesulitan soal pada saat ujian nasional Persentase Anak Usia Sekolah dari Keluarga Prasejahtera yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs Indikator sasaran ini merupakan indikator sasaran baru pada tahun sebagai hasil dari review renstra. Tujuan penetapan indikator ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga pra sejahtera. Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan yang dinilai mendukung angka kelulusan siswa pra sejahtera adalah sebagai berikut: 1. Penyediaan dana BOSDA 2. Penyediaan sarana sekolah bagi siswa pra sejahtera jenjang SD dan SMP No Tabel 3.6. Capaian Persentase Anak Usia Sekolah dari Keluarga Prasejahtera yang 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs Indikator Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang seklah lulus sampai dengan SMP/MTS Target Capaian % % 100% 100%

37 Angka Partisipasi Murni SD/MI dan SMP/MTs Angka partisipasi murni SD/MI diperoleh dari hasil pembagian jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa capaian angka partisipasi murni SD/MI sebesar 107,66% meningkat dibanding data capaian pada tahun 2016 yaitu 106,41%. Tabel 3.7. Capaian Angka Partisipasi Murni SD/MI dan SMP/MTs No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Angka Partisipasi Murni - SD/MI - SMP/MTs % 78.42% Target 88.99% 71% 95.81% 81.51% Capaian % Angka partisipasi murni (APM) mengukur anak yang bersekolah tepat waktu. Apabila seluruh anak bersekolah tepat waktu maka APM akan mencapai 100%. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi angka partisipasi murni SD/MI sebesar 95.81%. ini menunjukkan bahwa masih terdapat siswa yang belum sekolah tepat waktu. Salah satu faktor penyebab rendahnya APM SD/MI adalah meningkatnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan sehingga menyekolahkan putranya sebelum usia 7 tahun. Regulasi pemerintah tentang batas usia anak minimum masuk SD/MI negeri tidak membuat para orang tua menyurutkan niatnya. Mereka masih mempunyai peluang untuk menyekolahkan putranya ke sekolah swasta, akibatnya capaian APM SD/MI masih di bawah 100%. Angka partisipasi murni SMP/MTs juga masih di bawah 100% yaitu sebesar 81,51%. ini berkaitan dengan dampak siswa sekolah SD/MI yang tidak sekolah tepat waktu. Selain itu berdasarkan data tahun banyak siswa Kota Malang yang bersekolah di luar kota. Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah melaksanakan monitoring dan evaluasi pada jenjang SD dan SMP tentang permaslahan yang terjadi di lapang serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi siswa asal Kota Malang untuk bersekolah di Malang. Selain itu pembatasan kuota bagi siswa luar Kota Malang yang ingin bersekolah di Kota Malang perlu ditingkatkan. 33

38 angka partisipasi murni SD/MI / / / /2018 angka partisipasi murni target Grafik 3.7. Partisipasi Murni SD/MI Tahun angka partisipasi kasar SMP/MTs / / / /2018 angka partisipasi kasar target Grafik 3.8. Partisipasi Murni SMP/MTs Tahun Angka Partisipasi Kasar SD/MI dan SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Capaian indikator kinerja Angka Partisipasi Kasar SD/MI; SMP/MTs dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.8. Capaian Angka Partisipasi Kasar SD/MI dan SMP/MTs No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Angka Partisipasi Kasar - SD/MI - SMP/MTs % 102.2% Target 99.63% 94.71% % % Capaian %

39 Pada tabel tersebut terlihat bahwa realisasi APK SD/MI sebesar % lebih tinggi daripada target yang ditentukan sebesar 99.63%. Nilai APK SD/MI mencapai angka lebih dari 100%. ini disebabkan karena populasi siswa yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sebagai contoh pada data DAPODIK dapat terlihat masih banyak anak-anak usia di atas 12 tahun, tetapi masih sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7 tahun sudah masuk sekolah SD. Adanya siswa dengan usia lebih tua dibanding usia standar di jenjang pendidikan SD/MI menunjukkan terjadinya kasus tinggal kelas atau terlambat masuk sekolah. Sebaliknya, siswa yang lebih muda dibanding usi standar yang duduk di suatu jenjang pendidikan menunjukkan siswa tersebut masuk sekolah di usia yang lebih muda. Pada jenjang SMP/MTs persentase APK juga melebihi target sebesar % sementara target yang ditentukan sebesar 94.71%. Tetapi apabila dilihat pada realisasi tahun 2016 maka persentase APK pada tahun telah mengalami penurunan sebesar 2%. ini menunjukkan: 1. Berkurangnya jumlah siswa yang bukan usia sekolah 2. Kualitas pendidikan yang semakin baik sehingga jumlah siswa yang tinggal kelas menurun 3. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua siswa sehingga tidak terlambat untuk menyekolahkan putra putrinya Terdapat korelasi positif antara anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kota Malang. angka partisipasi kasar SD/MI / / / /2018 angka partisipasi kasar target Grafik 3.9. Partisipasi Kasar SD/MI Tahun

40 angka partisipasi kasar SMP/MTs / / / /2018 angka partisipasi kasar target Grafik Partisipasi Kasar SMP/MTs Tahun Persentase satuan Pendidikan yang memenuhi SPM SD/MI dan SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) dihitung dengan membandingkan jumlah Capaian indikator kinerja Angka Partisipasi Kasar SD/MI; SMP/MTs dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.9. Capaian Persentase satuan Pendidikan yang memenuhi SPM SD/MI dan SMP/MTs No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM - SD/MI - SMP/MTs Target 60% 65% 31.56% 32.73% Capaian % Untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun Persentase satuan pendidikan yang mencapai SPM jenjang SD/MI dan SMP/MTs ini termasuk dalam indikator sasaran mulai tahun mengingat Standar Pelayanan Minimal pendidikan dasar merupakan tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar sekaligus sebagai acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target masing-masing daerah kabupaten/kota. 36

41 Tabel pencapaian persentase satuan pendidikan menunjukkan bahwa yang memenuhi SPM SD/MI 31.56% artinya masih sedikit sekolah jenjang SD/MI yang memenuhi standar SPM. Data tersebut harus menjadi bahan kajian dan analisa bagi Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan jumlah sekolah SD/MI yang sesuai dengan SPM. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun dan perlu mendapat peningkatan pada tahun 2018 dalam rangka pemenuhan sekolah berstandar SPM. Kegiatan tersebut adalah: 1. Penyediaan sarana prasarana SD 2. Pembangunan/rehabilitasi sedang/berat gedung SD 3. Penyediaan Biaya Operasional sekolah dasar negeri SD Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa capaian SPM untuk jenjang SMP/MTs juga masih rendah yaitu sebesar 32.73%. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan untuk meningkatkan jumlah sekolah sesuai dengan SPM apalagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 maka terdapat peningkatan indikator SPM bidang pendidikan. Saat ini yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sekolahsekolah yang belum memenuhi SPM agar dapat digunakan sebagai bahan perencanaan untuk tahun Persentase Satuan Pendidikann Ber-akreditasi A SD dan SMP Berdasarkan Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002, akreditasi sekolah mempunyai tujuan, yaitu: (1) memperolah gambaran kinerja sekolah sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu; (2) menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. Pada tabel capaian akreditasi A jenjang SD diperoleh realisasi sebesar 75.38% melebihi target yang ditentukan sebesar 48%. ini menunjukkan bahwa: 1. Tingkat kinerja sekolah yang dijadikan sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan sekolah baik dari segi mutu, efektivitas, efisiensi, produktivitas dan inovasinya cukup baik. 2. Total jumlah SD negeri di Kota Malang adalah 194. Jumlah sekolah yang terakreditasi A sejumlah 146 sekolah sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua sekolah negeri mampu menyediakan layanan pendidikan yang memenuhi standar akreditasi nasional. 37

42 3. Sekolah Dasar negeri di Kota Malang mampu memberikan kepastian kepada publik bahwa siswa SD negeri mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan persyaratan standar nasional. Kegiatan pada tahun yang mendukung pencapaian akreditasi SD sebagai berikut: 1. Pengadaan sarana prasarana pendidikan SD 2. Penyediaan sarana prasarana olahraga SD 3. Penyediaan Biaya Operasional Sekolah Dasar 4. Pembangunan/Rehabilitasi sedang/berat gedung SD Pada tabel capaian persentase akreditasi SMP juga terlihat bahwa realisasinya sebesar 49% sedangkan targetnya sebesar 40%. Tercapainya angka tersebut tidak lepas dari kegiatan yang mendukung proses akreditasi. Kegiatan tersebut antara lain: 1. Penyediaan Biaya Operasional Sekolah Daerah SMP 2. Penyediaan sarana prasarana SMP 3. Bimtek perpustakaan/laboran Pembinaan dan penyediaan sarana prasarana sekolah adiwiyata Tabel Capaian Persentase Satuan Pendidikann Ber-akreditasi A SD dan SMP No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Persentase satuan pendidikan berakreditasi A - SD/MI - SMP/MTs Target 48% 40% 75.38% 49% Capaian % Hasil capaian akreditasi jenjang SD dan SMP tahun diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan untuk melakukan pembinaan, pengembangan, peningkatan kinerja pendidikan serta sebagai informasi penting untuk kegiatan penyusunan anggaran pendidikan bagi sekolah-sekolah yang belum terakreditasi A. 38

43 Jumlah Prestasi SD dan SMP Tabel Capaian Jumlah Prestasi SD dan SMP No 1 Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non akademis Indikator Jumlah prestasi - SD/MI - SMP/MTs Target Capaian % Jumlah prestasi siswa dihitung berdasarkan jumlah prestasi bidang akademik dan non akademik yang diraih lembaga atau perorangan tingkat propinsi, nasional dan internasional. Pada jenjang SD target prestasi yang ditetapkan adalah 15 prestasi sedangkan realisasinya adalah 71 prestasi. Keberhasilan Bidang SD untuk meningkatkan capaian jumlah prestasi didukung oleh pelaksanaan kegiatan : 1. Olimpiade MIPA SD/MI 2. Minat Bakat dan kreatifitas SD/MI/PK 3. Minat Bakat dan kreatifitas Pendidikan agama jenjang SD 4. Penyediaan sarana prasarana olah raga SD 5. Pembinaan Klub olah raga SD 6. Peningkatan budaya mutu sekolah SD 7. Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 8. Lomba kreatifitas sekolah dan lingkungan (ecopark school) 9. Pembinaan peserta pekan seni pelajar tingkat Propinsi Pada jenjang SMP jumlah prestasi juga melebihi dari target yang diharapkan nilai capaiannya sebesar 300%. ini juga didukung oleh kegiatan Bidang SMP antara lain: 1. Lomojari SMP terbuka 2. Pembinaan prestasi siswa untuk olimpiade 3. Minat bakat dan kreatifitas SMP/MTs 4. Lomba penelitian karya ilmiah (LPIR) SMP 5. Pembinaan dan penyediaan sarana prasarana sekolah adiwiyata Capaian Kinerja Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Dinas Pendidikan Kota Malang melalui Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga 39

44 Kependidikan dengan strategi kebijakan meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembinaan dan peningkatan kompetensi pengetahuan dan kterampilan untuk pengembangan karir guru. Capaian kinerja indikator dapat dilihat melalui table berikut : Tabel Capaian Kinerja Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan No 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Indikator Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 2016 Target Capaian % 81.47% 74.06% 86.59% Nilai UKG Persentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM 78.44% 65% 77.67% Upaya peningkatan mutu pendidik di Kota Malang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah guru, karena hitam putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu guru. Sikap, tingkah laku, keprofesionalan guru dan segala hal yang melekat pada kepribadian guru akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk dijadikan bahan pembelajaran dan diteladani. Untuk itu Dinas Pendidikan Kota Malang wajib melaksanakan Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan guna mencapai pendidikan yang lebih baik di Kota Malang. Pencapaian indikator sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dijelaskan di bawah ini Capaian Persentase Guru Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru, serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa 40

45 seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Salah satu Indikator untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Dinas Pendidikan adalah persentase guru yang memiliki sertifikat pendidik dengan formula perhitungan jumlah guru PNS yang telah memiliki sertifikat pendidik dibagi jumlah seluruh guru PNS dikalikan 100%. Tingkat ketercapaian indikator persentase guru PNS yang telah memiliki sertifikat pada tahun dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel Capaian Persentase Guru Yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 81.47% 74.06% 86.59% Dari tabel diatas diperoleh perhitungan pada tahun 2016 jumlah guru PNS SD dan SMP sebanyak dan bersertifikat pendidik sebanyak orang sehingga persentase capaian peningkatan guru yang memiliki pada tahun 2016 sebesar 81,47%. Untuk tahun total guru PNS SD dan SMP sebanyak 2875 dan bersertifikat pendidik sebanyak 2397 perbandingan capaian prosentase sebesar 86,59%. Perbandingan capaian antara target dengan realisasi untuk tahun 2016 melebihi target sebesar 13,78% sedangkan untuk tahun sebesar 12,53%. Untuk guru non PNS yang seharusnya juga mendapatkan sertifikasi karena terkendala dalam persyaratan dokumen penunjang yang harus memiliki Surat Keputusan dari Walikota maka belum dapat direalisasikan Penilaian Uji Kompetensi Guru Uji Kompetensi Guru disingkat UKG. Ujian Kompetensi Guru adalah sebuah kegiatan Ujian untuk mengukur kompetensi dasar. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat pendidik) Pentingnya profesi Guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para guru dengan diadakan Uji Kompetensi Guru yang bertujuan mampu memberikan dan meningkatkan mutu 41

46 pendidikan bangsa, maka untuk menilai serta menentukan perbedaan kompetensi/kemampuan masing-masing Guru diadakannya Uji Kompetensi Guru (UKG). Demi mencetak serta mengukur kompetensi Guru sesuai dengan bidang studi yang diampunya maka semua Guru wajib mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Dalam strategi kebijakan yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan meningkatkan mutu melaui pembinaan dan peningkatan kompetensi maka indikator pencapaian nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan adalah dengan menentukan formula perhitungan jumlah nilai Ujian Kompetensi Guru TK,SD dan SMP dibagi dengan jumlah peserta UKG dikalikan 100 %. Tingkat ketercapaian indikator nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel Capaian Nilai UKG No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya ualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Nilai UKG Dari tabel tersebut dapat diuraikan target capaian kinerja untuk nilai Ujian Kompetensi Guru (UKG) pada tahun 2016 adalah sebesar 66,40% dengan capaian realisasi sebesar 66,45%. Untuk nilai UKG pada tahun melalui kegiatan guru pembelajaran dan adanya pembinaan peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan karir guru telah dicapai nilai 71,50% dari target 67,50% hal ini berdasarkan data penyelenggaraan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan guru pembelajaran yang dianggarkan melalui APBD Kota Malang Tahun. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing-masing guru memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah sebuah kegiatan pemetaan penguasaan Kompetensi Guru yang kemudian sebagai dasar pertimbangan untuk pelaksanaan program pembinaan keprofesian berkelanjutan. Dan juga pelaksanaan UKG bisa diartikan sebagai kegiatan entry point penilaian kinerja Guru untuk dijadikan alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja Guru kedepannya. Dan untuk menunjang nilai UKG dengan mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru untuk dianggarkan sebesar Rp ,00 dengan jumlah peserta yang mengikuti Kompetensi guru sebanyak 110 peserta. 42

47 Persentase Satuan Pendidikan Dengan Jumlah Guru sesuai SPM Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. (Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Dalam menentukan standar pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan sekolah terdapat indikator SPM telah terpenuhi ataupun belum terpenuhi. SPM pendidikan merupakan acuan dalam perencanaan program dan penganggaran pencapaian target masing-masing Daerah sesuai dengan pedoman standart teknis yang diterapkan. indikator dalam prosentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai dengan standart Pelayanan umum (SPM) Dinas Pendidikan dalam pencapainnya dengan formula perhitungan jumlah satuanpendidik dengan jumlah guru sesuai SPM dibagi dengan jumlah satuan pendidik dikalikan 100 %. Tingkat ketercapain indikator persentase Satuan Pendidik dengan Jumlah Guru sesuai SPM dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel Capaian Persentase Satuan Pendidikan Dengan Jumlah Guru sesuai SPM No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya ualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Persentase satuan Pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM 65% 77.67% 19.49% Pencapaian persentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM melampaui target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2016 SPM yang ditargetkan 64,30% tercapai 78,44% artinya adanya kenaikan 14,14% adapun pada tahun dari target 65% tercapai 77,67% sehingga kenaikan mencapai 12,67% perbandingan capaian antara 2016 dengan terdapat penurunan 0,77% hal ini disebabkan oleh kurangnya pendidik yang disebabkan oleh guru yang mengalami Batas Usia Pensiun dan Meninggal Dunia sehingga mengakibatkan kekurangan tenaga pendidik. Sesuai dengan indikator pencapaian berdasarkan PERMENDIBUD Nomor 23 Tahun 2013 mencakup 2 kelompok pelayanan yaitu pertama pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota dan yang kedua pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidik, dalam kelompok pelayanan pendidikan dasar oleh 43

48 satuan pendidik disebutkan bahawa setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik dan setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,membimbing dan melatih peserta didik. Sehingga untuk mengatasi kekurangan tenaga guru saat ini memanfaatkan tenaga guru non PNS yang ada di setiap satuan pendidikan untuk mengisi kekosongan dalam proses pembelajaran supaya tidak menghambat jalannya proses pembelajaran. Tercapainya indikator sasaran pada Program Peningkata Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan tersebut tidak lepas dari kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Malang dengan dukungan APBD Kota Malang tahun anggaran, adapau kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : - Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS sebesar Rp ,00 - Penyelenggaraan Lomba Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Berprestasi TK, SD dan SMP sebesar Rp ,00 - Seleksi Akademik dan Diklat Calon Kepala Sekolah sebesar Rp ,00 - Pembinaan dan pengembangan karier jabatan fungsional di lingkungan dinas pendidikan sebesar Rp ,00 - Bimbingan Teknis Penghitungan Kenaikan Pangkat Guru Melalui Angka Kredit sebesar Rp ,00 - Pelatihan Guru Dalam Penulisan Karya Ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas dan Lomba sebesar Rp ,00 - Bimbingan Teknis dan Lomba Media Pembelajaran Yang Inovatif sebesar Rp ,00 - Olimpiade Guru MIPA SD dan SMP sebesar Rp ,00 - Pengukuhan Pejabat Fungsional sebesar Rp ,00 - Peningkatan Kompetensi Guru sebesar Rp ,00 - Bimbingan Teknis Lesson Study sebesar Rp ,00 - Rapat Kerja Kepala Sekolah sebesar Rp ,00 - Fasilitasi Kegiatan MGMP, KKG dan PKG sebesar Rp ,00 - Pendataan Bidang Fungsional sebesar Rp ,- - BOP Madin sebesar Rp ,00 44

49 - Seleksi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi sebesar Rp , Capaian Kinerja Meningkatnya Akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Untuk mendukung Strategis Meningkatnya Akses PAUD dan Pendidikan Non Formal, pada tahun anggaran penyelenggaraan urusan wajib pendidikan pada Bidang Pembinaan PAUD dan PNF dilaksanakan melalui 2 (dua) program yaitu Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Program Pendidikan Non Formal. Pengukuran sasaran dilakukan terhadap target tahunan (jangka pendek) yang dilakukan dengan menganalisis program atau kegiatan yang mendukung atau menghambat keberhasilan serta permasalahan dan solusi atas keberhasilan atau kegagalan program. Capaian kinerja indikator dapat dilihat melalui table berikut : Tabel Capaian Kinerja Meningkatnya Akses PAUD dan Pendidikan Non Formal No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD Prosentase Lembaga PAUD terakreditasi Angka Melek Huruf Persentase Program Kursus terakreditasi Prosentase Program Kesetaraan terakreditasi 84.28% 85,00 % 86,09 % ,00 % 25,55 % % 99,94 % 100 % ,00 % 12,5 % , 00% 30,30 % 120 Dari tabel diatas dapat kita lihat ada 3 (tiga) indikator yang tidak memiliki realisasi pada tahun 2016, yaitu Prosentase Lembaga PAUD Terakreditasi, Prosentase Program Kursus Terakreditasi dan Prosentase Program Kesetaraan Terakreditasi. ini dikarenakan ketiga indikator sasaran tersebut merupakan indikator baru pada reviu renstra tahun. Diantara lima indikator sasaran tersebut empat diantaranya telah dapat memenuhi target yang ditetapkan yaitu untuk indikator Angka Partisipasi Kasar PAUD, Prosentase 45

50 Lembaga PAUD Terakreditasi, Angka Melek Huruf dan Prosentase Program Kesetaraan Terakreditasi. Program Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan kepada anak dibawah usia 6 (enam) tahun. Pendidikan terhadap anak usia dini bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Untuk itu Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan melaksanakan fungsinya sebagai fasititator terlaksananya pembinaan dan pendidikan tersebut melalui sasaran strategis yang telah ditentukan. Berikut tingkat ketercapaian indikator sarana untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini yang diukur melalui persentase capaian indikator sasaran sebagai berikut : Angka Partisipasi Kasar PAUD Indikator Angka Partisipasi Kasar PAUD dihitung dengan cara membandingkan jumlah siswa TK/RA dan KB dengan jumlah penduduk usia 4-6 tahun. Tingkat ketercapaian indikator Angka Partisipasi Kasar PAUD tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Capaian Angka Partisipasi Kasar PAUD No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD 84.28% 85,00 % 86,09 % PAUD terdiri atas TK/RA, KB, TPA dan SPS/Taman Posyandu yang memberikan layanan pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Secara khusus TK/RA dan KB diperuntukkan untuk anak usia 4-6 tahun. Pada tahun target APK PAUD yang diharapkan adalah 85%, realisasi APK PAUD adalah 86.09% dengan siswa TK/RA dan KB di Kota Malang sejumlah sedangkan jumlah penduduk usia 4-6 tahun di Kota Malang adalah Sedangkan pada formulasi indikator sasaran pada tabel reviu renstra pembandingnya adalah penduduk usia 0-6. Bila menggunakan pembanding penduduk usia 0-6 tahun maka akan diperoleh realisasi sebesar 46,05%, hal tersebut dikarenakan penduduk usia 0-3 tahun 46

51 hanya anak yang ada pada SPS/Taman Posyandu dan 315 anak yang masuk dalam Tempat Penitipan Anak (TPA). Peminat TPA di Kota Malang selama ini sangat rendah, dikarenakan TPA secara umum dimanfaatkan oleh para orang tua yang sama-sama bekerja baik suami maupun istri dan tidak ada pengasuh di rumah. Selain itu TPA dipandang masyarakat hanya untuk golongan ekonomi menengah ke atas. Dengan demikian pembanding yang digunakan dalam menghitung realisasi indikator sasaran di Kota Malang adalah penduduk usia 4-6 tahun. Dalam menunjang pencapaian indikator APK PAUD pada tahun anggaran dilaksanakan kegiatan- kegiatan dengan dukungan APBD Kota Malang sebagai berikut: - Rakerda PAUD sebesar Rp ,- - Gebyar Siswa PAUD sebesar Rp , Persentase Lembaga PAUD Terakreditasi Indikator Persentase Lembaga PAUD terakreditasi dihitung dengan membandingkan jumlah lembaga PAUD terakreditasi dengan jumlah seluruh lembaga PAUD. Tingkat ketercapaian indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Capaian Persentase Lembaga PAUD terakreditasi No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Persentase Lembaga PAUD terakreditasi - 25,00 % 25,55 % Indikator Persentase Lembaga PAUD terakreditasi merupakan indikator baru pada tahun anggaran. Mengingat hal itu Dinas Pendidikan Kota Malang masih fokus pada lembaga TK yang murni berada dibawah kewenangan Dinas Pendidikan sedangkan RA/TA/BA berada dibawah kewenangan Kementerian Agama. Sehingga dalam perhitungannya pembanding yang digunakan adalah jumlah TK saja. Berdasarkan data jumlah lembaga TK/RA/BA/TA total adalah sejumlah 487 yang terdiri dari 360 TK dan 127 TA/RA/BA. Sedangkan TK yang terakreditasi adalah sejumlah 92 lembaga, dengan perbandingan tersebut diperoleh realisasi sebesar 25,55%. 47

52 Keberhasilan pencapaian target pada lembaga TK dikarenakan adanya upaya lembaga TK untuk meningkatkan eksistensi lembaga supaya lebih diakui keberadaannya yang berarti dapat meningkatkan kualitas lembaga dengan mengajukan akreditasi sesuai peraturan dari pemerintah Pusat tentang pelayanan PAUD. Dalam menunjang pencapaian indikator Persentase Lembaga PAUD Terakreditasi pada tahun anggaran dilaksanakan kegiatan- kegiatan dengan dukungan APBD Kota Malang sebagai berikut : - Peningkatan kualitas pendidik PAUD sebesar Rp ,- - Lomba Gugus PAUD sebesar Rp ,- - Rehabilitasi Gedung PAUD sebesar Rp ,- - Penyediaan Operasional TK Pembina sebesar ,- - Pendataan Lembaga PAUD dan PNFI sebesar Rp ,- - Pembinaan akreditasi PAUD dan PNF sebesar Rp , Angka Melek Huruf Indikator Angka Melek Huruf dihitung dengan membandingkan (100% dikurangi jumlah buta aksara usia tahun) dengan jumlah penduduk usi tahun.. Tingkat ketercapaian indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Capaian Angka Melek Huruf No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Angka Melek Huruf 100% 99,94 % 100 % Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa indikator tersebut tercapai dengan nilai capaian sebesar 0.06%, pencapaian tersebut diperoleh dengan adanya program kesetaraan paket A, paket B dan paket C. Dengan demikian tidak ada alas an lagi bagi penduduk yang kurang mampu sekalipun untuk tidak menempuh pendidikan. Sehingga dapat dipastikan bahwa di Kota Malang telah terbebas dari buta aksara penduduk di usia produktif yaitu tahun. 48

53 Dalam menunjang pencapaian indikator Persentase Angka Melek Huruf pada tahun anggaran dilaksanakan kegiatan - kegiatan dengan dukungan APBD Kota Malang sebagai berikut : - Pelatihan kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha bagi peserta keaksaraan fungsional sebesar Rp , Persentase Program Kursus Terakreditasi Indikator Persentase Program Kursus Terakreditasi dihitung dengan membandingkan jumlah program kursus terakreditasi dengan jumlah seluruh program kursus. Tingkat ketercapaian indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Capaian Angka Melek Huruf No Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Prosentase Program Kursus terakreditasi - 23 % 12,5 % Pada tabel indikator persentase program kursus terakreditasi dapat dilihat bahwa indikator tersebut tidak tercapai. Dinas Pendidikan Kota Malang masih merealisasikan sebanyak 10 lembaga kursus yang terakreditasi dari 80 lembaga kursus yang masih aktif. Belum tercapainya target untuk lembaga kursus yang terakreditasi disebabkan karena masih rendahnya motivasi dari pengelola lembaga kursus untuk mengajukan akreditasi. Anggapan bahwa pengajuan akreditasi itu rumit dan susah harus dihilangkan. Kondisi ini menjadi perhatian dan tantangan bagi Bidang Pembinaan PAUD dan PNF untuk terus mendukung dan mendorong lembaga kursus untuk mengajukan akreditasi melalui kegiatan bimbingan teknis, sosialisasi dan upaya persuasif lainnya. Dalam menunjang pencapaian indikator Persentase Program Kursus Terakreditasi pada tahun anggaran dilaksanakan kegiatan - kegiatan dengan dukungan APBD Kota Malang sebagai berikut : - Pendataan Lembaga PAUD dan PNFI sebesar Rp ,- - Pembinaan akreditasi PAUD dan PNF sebesar Rp ,- 49

54 - Pembinaan peserta lomba lembaga kursus, instrktur dan lomba kompetensi peserta didik kursus sebesar Rp ,- - Uji Kompetensi dan Pelatihan Pendidik Kursus sebesar Rp , Persentase Program Kesetaraan Terakreditasi Indikator Persentase Program Kesetaraan Terakreditasi dihitung dengan membandingkan jumlah program kesetaraan terakreditasi dengan jumlah seluruh program kesetaraan. Tingkat ketercapaian indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel Capaian Persentase Program Kesetaraan Terakreditasi Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal Prosentase Program Kesetaraan terakreditasi - 25, 00% 30% 120 Bila dibandingkan dengan indikator sasaran yang lain pada Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, indikator sasaran diatas merupakan indikator dengan tingkat capaian tertinggi yaitu 20%. Tingginya nilai capaian indikator tersebut tidak terlepas dari adanya peraturan dari Badan Standar Nasional Pendidikan yang mempersyaratkan lembaga penyelenggara program kesetaraan dapat menyelenggarakan Ujian Nasional (Paket A, paket B dan paket C) adalah bila lembaga tersebut telah terakreditasi. Sehingga lembaga-lembaga tersebut berlomba-lomba untuk berbenah dan segera mengajukan akreditasi. Dalam menunjang pencapaian indikator Persentase Program Kesetaraan Terakreditasi pada tahun anggaran dilaksanakan kegiatan - kegiatan dengan dukungan APBD Kota Malang sebagai berikut : - Pendataan Lembaga PAUD dan PNFI sebesar Rp ,- - Pembinaan akreditasi PAUD dan PNF sebesar Rp ,- Adapun kegiatan pendukung lainnya dalam Bidang Pembinaan PAUD dan PNF yang didukung dengan APBD dan APBD Provinsi tahun anggaran adalah sebagai berikut : - Pameran lembaga kursus Tingkat Provinsi Jawa Timur sebesar Rp ,- 50

55 - Seleksi dan Pembinaan Paskibraka Kota Malang sebesar Rp ,- - Seleksi dan Pembinaan Gita Bahana Kota Malang sebesar Rp ,- - Peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi sebesar Rp ,- dari APBD Provinsi - Pameran dalam rangka Hari Aksara Internasional sebesar Rp , Capaian Kinerja Meningkatnya Kualitas Layanan Pendidikan Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan Dinas Pendidikan Kota Malang telah menyelenggarakan beberapa program yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program-program tersebut didukung oleh 25 (dua puluh lima) kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Dinas Pendidikan. Tolok ukur peningkatan kualitas layanan pendidikan terdiri dari satu indikator yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di lingkup Dinas Pendidikan Kota Malang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dalam meraih target Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun dengan nilai 79, Sekretariat Dinas Pendidikan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sepenuhnya mendukung tercapainya target tersebut. Diantaranya dengan menyediakan kebutuhan operasional kantor dan sarana prasarana kantor yang memadai sehingga dapat melayanai masyarakat yang datang ke kantor Dinas Pendidikan secara langsung yang memiliki keperluan administraif terkait dengan pendidikan. Selain itu, Dinas Pendidikan melaui Sekretariat memberikan pelayanan berupa operasional bus sekolah sebagai layanan antar jemput siswa sekolah di wilayah Kota Malang. Pemberian layanan lainnya juga berupa penyediaan pelayanan bagi tamu-tamu kedinasan yang selalu diupayakan untuk memberikan pelayanan prima. Perbaikan sarana prasarana kantor secara berkala dan sebagainya. Berbagai program kegiatan tersebut dinilai sangat mendukung tercapainya target Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang telah ditentukan, adapun capaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : 51

56 No Tabel Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Capaian Kinerja Meningkatnya Sistem Tata Kelola Yang Transparan dan Akuntabel Untuk meningkatkan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel, Sekretariat Dinas Pendidikan melakukan upaya dengan menyelenggarakan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan, Capaian Kinerja dan Keuangan yang didukung oleh 17 (tujuh belas) kegiatan. Pengukuran sasaran tersebut dilakukan berdasarkan indikator nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan target nilai 79 pada tahun Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Pencapaian nilai AKIP tahun adalah 84,31, nilai tersebut dapat diraih atas dukungan kegiatan-kegiatan pada Sekretariat Dinas Pendidikan yang terkait dengan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan, administrasi sampai dengan pelaporan. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan kerjasama seluruh pejabat struktural dan pelaksana di lingkungan Dinas Pendidikan. Adapun capaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel Capaian Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Indikator 2016 Target Capaian % 1. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Evaluasi Dan Analisis Kinerja Evaluasi dan analisis kinerja terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan sangat penting dilaksanakan guna memberikan penjelasan lebih lanjut tentang 52

57 hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. ini bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis dengan membandingkan output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi, dengan menggunakan kategori sebagai berikut: Tabel Tabel Penilaian Skala Ordinal NILAI % PENCAPAIAN >100% Memuaskan 90 <100 Sangat Baik 80 <90 Baik 50 -< 80 Cukup Baik 0 0 < 50% Kurang Adapun penilaian kategori capaian kinerja dan evaluasi kinerja adalaha sebagai berikut : Tabel Pencapaian Kinerja Kategori Capaian Indikator Kinerja Utama No. Indikator Meningkatnya prestasi siswa dan lembaga sekolah bidang akademis maupun non Angka Melanjutkan akademis - Dari SD/MI ke Target Capaian % Kategori Angka Lulusan - SD/MI 98.52% 100% 99.35% Sangat baik - SMP/MTs 98.76% 100% 99.79% Sangat baik Angka Putus Sekolah - SD/MI 0.06% 0% 0.04% -3 Kurang - SMP/MTs 0.18% 0% 0.09% -8 Kurang % 95.34% 112% Memuaskan SMP/MTs - Dari SMP/MTs ke % 99.96% % Memuaskan SMA/MA/SMK Rerata Nilai Ujian Nasional/ Sekolah - SD Memuaskan - SMP Sangat baik Persentase anak usia sekolah dari keluarga prasejahtera yang seklah lulus sampai dengan SMP/MTS 100% 100% 100% 100 Sangat baik Angka Partisipasi Murni - SD/MI 94.67% 88.99% 95.81% Memuaskan - SMP/MTs 78.42% 71% 81.51% Memuaskan Angka Partisipasi Kasar - SD/MI % 99.63% % Memuaskan - SMP/MTs 102.2% 94.71% % Memuaskan Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SPM - SD/MI - 60% 31.56% 52.6 Cukup baik - SMP/MTs - 65% 32.73% Kurang 53

58 No. Indikator Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 3. Meningkatnya akses PAUD dan Pendidikan Non Formal 4. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan 5. Meningkatnya sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel Target Capaian % Kategori Persentase satuan pendidikan ber-akreditasi A - SD - 48% 75.38% Memuaskan - SMP - 40% 49% Memuaskan Jumlah prestasi - SD Memuaskan - SMP Memuaskan Persentase guru yang telah 81.47% 74.06% 86.59% Memuaskan memiliki sertifikat pendidik Nilai UKG Memuaskan Persentase satuan pendidikan dengan jumlah guru sesuai SPM 78.44% 65% 77.67% Memuaskan Angka Partisipasi Kasar PAUD 84.28% 85% 86.09% Memuaskan Persentase lembaga PAUD - 25% 25.56% Memuaskan terakreditasi Angka Melek Huruf 100% 99.94% 100% Memuaskan Persentase Program Kursus - 23% 12.5% Cukup baik terakreditasi Persentase Program Kesetaraan terakreditasi - 25% 30% 120 Memuaskan Indeks Kepuasan Masyarakat 82, , Memuaskan (IKM) Nilai AKIP Memuaskan Dari tabel Pencapaian Kinerja diatas terlihat bahwa dari 29 (dua puluh sembilan) indikator sasaran, terdapat 20 (dua puluh) indikator berkategori memuaskan, 4 (empat) indikator berkategori sangat baik, 2 (dua) indikator berkategori cukup baik dan 3 (tiga) indikator berkategori kurang. Dengan demikian penilaian kategori capaian kinerja pada Dinas Pendidikan Kota Malang 68,96% berkategori memuaskan Capaian Kinerja Keuangan Dinas Pendidikan Kota Malang Rencana Anggaran Anggaran belanja Dinas Pendidikan Kota Malang tahun anggran dengan jumlah anggaran Rp ,00. Anggaran tersebut dibagi dalam dua anggaran belanja yakni Anggaran Belanja Tidak Langsung dan Anggaran Belanja Langsung. Belanja tidak langsung dikhususkan untuk belanja pegawai, yakni gaji dan tunjangan-tunjangan serta tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja. 54

59 Sedangkan anggaran belanja langsung digunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan di Dinas Pendidikan Kota Malang yang bertujuan untuk mendukung tercapainya sasaran dan tujuan serta target kinerja di tahun. Adapun komponen belanja dari belanja langsung adalah belanja pegawai, belanja barang jasa dan belanja modal. Jumlah anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 dan belanja langsung sebesar Rp ,00. Persentase masing-masing anggaran tersebut dapat dilihat dalam Grafik berikut: Rencana Anggaran 37% 63% Belanja tidak langsung belanja langsung Grafik 3.1. Persentase Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung Dari alokasi belanja APBD pada Dinas Pendidikan diketahui bahwa alokasi belanja tidak langsung mencapai 63,23%, lebih besar dari pada belanja langsung yakni 36,77%. ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Malang melalui OPD Dinas Pendidikan memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk gaji dan tunjangan bagi seluruh karyawan di lingkup Dinas Pendidikan termasuk guru, pengawas dan tenaga kependidikan lainnya. Sedangkan belanja langsung sebesar 36,77% dari anggaran APBD Dinas Pendidikan diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan teknis bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang layak dan memadai kepada masyarakat di Kota Malang. Tujuan akhir dari program dan kegiatan ini adalah tercapainya sasaran dan tujuan Dinas Pendidikan Kota Malang sesuai Renstra Dinas Pendidikan yang telah dijabarkan dalam indikator kinerja utama OPD. 55

60 Dalam belanja langsung terdapat tiga komponen belanja, yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. Pada tahun anggaran komposisi belanja langsung Dinas Pendidikan Kota Malang adalah Belanja Pegawai sebesar Rp ,18 yaitu 22,38% dari total belanja langsung, Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp ,82 yaitu 52.92% dari total belanja langsung sedangkan Belanja Modal sebesar Rp ,00 yaitu 24.69% dari total belanja langsung. Komposisi anggaran tersebut dapat dilihat pada grafik berikut : Persentase Anggaran Belanja Langsung Tahun 25% 22% 53% Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal Grafik 3.2. Persentase Anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikan Kota Malang tahun sebesar Rp ,00 digunakan untuk membiayai 9 (Sembilan) program dan 121 (seratus dua puluh satu) kegiatan pada Dinas Pendidikan Kota Malang. Program-program tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,00 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ,00 3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur ,00 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan ,00 5. Program Pendidikan Anak Usia Dini ,00 6. Program Pendidikan Non Formal ,00 56

61 7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ,00 8. Program Pendidikan Sekolah Dasar ,00 9. Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ,00 Anggaran Belanja Langsung per Program Kegiatan Tahun Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 11% Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 52% 19% Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 3% Program Pendidikan Anak Usia Dini 4% 5% 6% Program Pendidikan Non Formal Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Grafik 3.3. Anggaran Belanja Langsung per Program Kegiatan Tahun Anggaran Total anggaran Dinas Pendidikan Kota Malang tahun sebesar Rp ,00. Sampai dengan bulan Desember tahun, serapan anggaran sebesar 91,23% atau terealisasi sebesar Rp ,80 dengan sisa anggaran sebesar Rp ,20. Dari total anggaran yang diterima Dinas Pendidikan, realisasi secara keseluruhan mencapai 91,23%. Perincian realisasi anggaran per belanja adalah sebagai berikut : 57

62 Tabel Anggaran Dinas Pendidikan Tahun NO NAMA BELANJA ANGGARAN REALISASI SISA I II BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG % REALISASI , , ,00 88, , , ,20 96,62 JUMLAH , , ,20 91,23 Persentase realisasi anggaran Dinas Pendidikan tahun adalah 91,23% dari total anggaran yang telah direncanakan di tahun. Adapun komposisi dari realisasi belanja langsung adalah sebesar 96,62% dan persentase serapan belanja tidak langsung adalah 88,17%. Dari persentase capaian belanja langsung dan tidak langsung yang mencapai 91,23% menunjukkan bahwa Dinas Pendidikan pada tahun ini bekerja keras untuk dapat mengoptimalkan anggaran yang tersedia sehingga daya serapan anggaran baik itu belanja langsung maupun tidak langsung cukup besar. Ini menunjukkan komitmen Dinas Pendidikan terhadap perencanaan anggaran yang telah disusun dan menunjukkan ketepatan perencanaan pendidikan di tahun. belanja langsung di tahun ini mencapai 96,62% dapat diuraikan berdasarkan program kegiatannya dapat adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 76,56% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 89,09% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 86,39% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 68,4% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 58

63 5. Program Pendidikan Anak Usia Dini dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 86,1% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 6. Program Pendidikan Non Formal dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 85,34% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 97,96% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 8. Program Pendidikan Sekolah Dasar dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,80 yaitu 97,84% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,20 9. Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dari anggaran belanja yang direncanakan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 yaitu 97,96% dari yang direncanakan, sehingga silpa sebesar Rp ,00 Dari daftar di atas dapat dilihat bahwa realisasi anggaran tertinggi adalah pada program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan yaitu 97,96% sedangkan realisasi terendah adalah pada program Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan yaitu 68,4%. serapan anggaran setiap program di tahun ini sudah cukup baik. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di tahun ini telah dilaksanakan secara maksimal untuk mencapai sasaran dan tujuan pendidikan di tahun. 59

64 BAB 4 PENUTUP B erdasarkan hasil analisa kinerja terhadap 29 (dua puluh sembilan) indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pendidikan yang juga merupakan indikator sasaran Tahun Anggaran, secara umum mencapai hasil yang memuaskan yaitu sebanyak 20(dua puluh) indikator sasaran. Capaian kinerja tertinggi terdapat pada indikator jumlah prestasi jenjang SD, yaitu sebesar 473,3% dari target yang telah ditentukan. Indikator lainnya yang berkategori memuaskan, yaitu dengan nilai capaian diatas 100% adalah angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs, angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA, rerata nilai ujian nasional/sekolah jenjang SD, angka partisipasi murni SD/MI, angka 60

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015 Kata Pengantar ii S Kata Pengantar yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan barokah-nya Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN PENJELASAN SINGKAT TENTANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) Perbaikan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016 1 PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1380 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA, DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

3 P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

3 P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kedudukan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Batam nomor 12 tahun 2007 tentang Susunan Organsasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG TAHUN 2014 2019 DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 I.1 Latar Belakang...1 I.2 Landasan Hukum...2 I.3

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2016 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya Kami

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari 2017 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEKRETARIS

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari 2017 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT SEKRETARIS KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas perkenan- Nya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 20 Tahun 2009 Lampiran : - TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci