GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ILOMATA KOTA GORONTALO TAHUN 2013

Transkripsi

1 LAMPIRAN SUMMARY GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ILOMATA KOTA GORONTALO TAHUN 2013 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan universitas negeri gorontalo ABSTRAK Sakina Ayad Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Lansia Tentang Reumatik Di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Keperawatan. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr. Zuhriana K.Yusuf M.Kes dan Pembimbing II Rhein Djunaid S.Kep.Ns. M.Kes. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan nyeri pada persendian dan tulang yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah Reumatik, kejadian tersebut akan meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap lansia tentang Reumatik di Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo tahun Metode penelitian ini merupakan Jenis penelitian yang menggunakan metode Survey Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur (60tahun keatas), berjumlah 35 orang dan bertempat tinggal di panti sosial tresna werdha ilomata kota gorontalo. Sampel berjumlah 35 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang dan memiliki sikap katagori cukup berdasarkan hasil yang didapat bahwa pengetahuan dan sikap lansia tentang reumatik harus ditingkatkan lagi sehingga lansia yang mengalami penyakit reumatik dapat berkurang. Dari hasil penelitian tersebut maka diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan informasi penyakit khususnya reumatik melalui penyuluhan atau kegiatan lain dengan dukungan penuh dinas kesehatan propinsi. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Reumatik, Lansia.

2 1. PENDAHULUAN Peningkatan proporsi jumlah lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian karena kelompok lansia merupakan kelompok beresiko tinggi yang mengalami berbagai masalah kesehatan khususnya penyakit degeratif (Depkes RI, 2007). Banyak penyakit yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh proses penuaan, usia, status pekerjaan, makanan dan aktivitas fisik adalah penyakit hifertensi, diabetes mellitus, kardivaskuler dan penyakit Rematik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan nyeri pada persendian dan tulang yang biasa dikeluhkan lansia akibat nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas adalah Rematik. Rematik, pegal linu, nyeri otot dan sendi, merupakan penyakit-penyakit yang tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan kebanyakan pada masyarakat lansia (lanjut usia) yang memang dekat dengan gangguan rematik yang merupakan salah satu dari penyakit degeneratif. Obat merupakan terapi utama untuk mengurangi efek dari rematik ataupun pegal linu. Obat rematik/pegal linu merupakan penghilang rasa sakit yang secara umum dikategorikan sebagai obat anti-inflamasi nonsteroid(oains ),Reumatik merupakan suatu penyakit yang menyerang sendi, mengenai siapa saja yang rentan terkena penyakit reumatik, hal itu tentu saja tergantung pada jenis reumatik. Adapun klasifikasi Reumatik dapat dikelomokan

3 kedalam beberapa golongan yaitu, Osteoartritis,Artritis rematoid,olimialgia Reumatik, Artritis Gout (Pirai). Sementara itu, hasil survey awal peneliti di Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo bahwa jumlah lansia adalah sebanyak 35 orang yang terdiri atas 7 orang laki-laki orang dan 28 orang perempuan.dari hasil wawancara singkat terhadap pihak panti dan beberapa orang lansia diantaranya didapatkan adanya beberapa keluhan lansia yaitu Hipertensi dan Reumatik,dan paling sering dikeluhkan lansiayaitu dengan keluhan reumatik tersebut yaitu rasa nyeri pada beberapa pergelangan, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahansehingga mereka tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, mandi, dan lain-lainnya. Hal tersebut menunjukan adanya gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Reumatik pada lansia yang ada di panti sosial ILOMATA tersebut. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif untuk mendapatkan gambaran pengetahuan dan sikap lansia tentang reumatik di panti sosial tresna werdha ilomata kota gorontalo. Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan dari lansia yang berada di panti sosial tresna werdha ilomata kota gorontalo selama 30 hari waktu penelitian yakni dari tanggal 20 mey s/d 20 juni 2013 sebanyak 35 lansia. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling jenuh. Oleh karena itu, jumlah sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi yang terpilih. Analisa data dilakukan dengan menggukan analisa deskriftif yaitu dengan menggunakan rumus presentase, (machfoedz, 2004 )

4 P N f 100 % Dimana: P : Prosentase skor f : Skor yang telah diperoleh N: Nilai maksimal (jumlah soal keseluruhan) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL PENELITIAN Deskripsi Distribusi Karakteristik Responden 1. Distribusi Responden Menurut Umur. Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Umur Jumlah (Tahun) n % , , ,7 Jumlah % 2. Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kelompok umur tahun adalah kelompok umur responden terbanyak sebanyak 22 orang yaitu 62,9% dan yang terkecil adalah kelompok umur tahun sebanyak 11 orang sebesar 31,4%. Dan kelompok umur tahun sebanyak 2 orang sebesar 5,7%.

5 1. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Jenis Kelamin Jumlah n % Laki-laki 7 20,0 Perempuan 28 80,0 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Untuk distribusi jenis kelamin terlihat bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yang berjumlah 28 orang sekitar 80,0% dan yang laki-laki berjumlah 7 orang sebesar 20 %. 2. Distribusi Responden Menurut Jenjang pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Pendidikan Terakhir Jumlah n % SD 26 74,3 SMP 7 20,0 SMA 2 5,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Untuk tingkat pendidikan responden yang berlatar belakang pendidikan SMA sebanyak 2 orang sekitar 5,7%, SMP sebanyak 5 sekitar 14,3 dan SD 28 orang sekitar 80% dengan responden dengan perguruan tinggi tidak ada.

6 3. Distribusi Respondeng Menurut Pekerjaan Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Terakhir Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Pekerjaan Terakhir Jumlah n % Tidak Bekerja 18 51,5 Pedagang 9 25,7 Penganyam 1 2,9 Buruh 2 5,7 Pegawai negeri 3 8,6 Clinning cervis 2 5,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan distribusi responden pekerjaan terdiri dari Tidak bekerja 17 orang sekitar 48,6%, pedagang 9 orang sekitar 25,7%, penganyam 1 orang sekitar 2,8%, buruh 2 sekitar 5,7%, pegawai negeri 3 orang sekitar 8,6% dan Clinning cervis 3 orang sekita 8,6%. 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Pengetahuan Jumlah n % Baik 4 11,4 Cukup 8 22,9 Kurang 23 65,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013

7 Tabel diatas menunjukan bahwa kategori baik sebanayk 4 orang sekitar 11,9%,cukup 8 orang sekitar 22,9% dan kategori kurang sebanyak 23 orang sekitar 65,7%. 5. Distribusi Responden Berdasarkan sikap Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Sikap Jumlah n % Baik 3 8,6 Cukup 30 85,7 Kurang 2 5,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Tabel diatas menunjukan bahwa kategori baik sebanyak 3 orang sekitar 8,6%, cukup 30 orang sekitar 85,7% dan kategori kurang sebanyak 2 orang sekitar 5,7%. 4. PEMBAHASAN 1. Gambaran Pengetahuan LansiaTentang Reumatik Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang tinggal Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo kebanyakan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang sekitar 65,7%. Adapun hasil penelitian sebagian responden memiliki pengetahuan tentang reumatik termasuk kurang, karena sebagian responden pada penelitian memiliki pendidikan relatif rendah yaitu hanya memiliki latar belakang pendidikan terakhir SD. Pendidikan yang relatif rendah mengakibatkan responden lebih sulit menerima informasi dikarenakan beberapa hal yang mempengaruhi antara

8 lain informasi yang kurang mengenai penyakit reumatik beserta pencegahan. Beberapa lanjut usia sangat jarang mengikuti acara-acara penyuluhan mengenai penyakit reumatik lansia yang belum efektif diberikan sehingga pemahaman lansia (lanjut usia) mengenai penyakit rematik kurang. Rata-rata lansia (lanjut usia) kurang mendapat informasi mengenai penyakit rematik dengan cara bertukar pikiran atau pendapat, yang menyatakan berpengaruh terhadap pengetahuan mereka mengenai penyakit reumatik. 2. Gambaran Sikap Lansia Tentang Reumatik Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang tinggal Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo kebanyakan memiliki sikap dengan kategori cukup sebanyak 30 0rang sekitar 85,7%. Dimana pada sikap ini lansia (lanjut usia) masih memperhatikan kesehatannya dengan melakukan pemeriksaan kepetugas kesehatan atau posiandu lansia, perilaku pencarian kesehatan (health seeking behavior) adalah perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya usaha-usaha mengobati sendiri penyakitnya atau mencari mengobatan ke pasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas,mantri,dr.praktek dan sebagainya) (Notoatmojo, 2007) walaupun sebagian responden memiliki pengetahuan kurang namun perilaku mereka untuk memerlukan penanganan sangat dibutuhkan untuk mengontrol penyakit tersebut. Memang pada masa lanjut usia orang mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental. Tapi perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada

9 sikap dan kemauan seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu. Perilaku lansia tentang pola hidup sehat dapat mecegah timbulnya berbagai penyakit khususnya penyakit reumatik. Bagi lansia yang menderita gangguan penyakit, penerapan pola hidup sehat sesuai dengan jenis penyakitnya, akan sangat membantu mengontrol penyakit yang diderita, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kwalitas hidup mereka. Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu menerapkan kemudian mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makan bergiji seimbang, istrahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pengetahuan lansia tentang Reumatik Di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo sangatlah kurang dengan Pengetahuan responden sekitar 65,9%. 2. Sikap lansia tentang Reumatik Di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo memiliki Sikap dengan kategori cukup sekitar 85,7%. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang ingin saya berikan,diantaranya:

10 1. Diharapkan pasien yang menderita penyakit rematik dapat melakukanolahraga secara konsisten dan mengambil istrahat yang secukupnya untukmemperbaiki kondisi fungsi fisik mereka. 2. Selain itu pasien rematik juga harus mengamalkan cara hidup yang sehatdengan mengkonsumsi makanan dengan diet yang benar. 3. Diharapkan bahwa dokter dapat mengedukasi pasien menghindari makanan yang mengandung protein khususnya kacang kacangan. dan menjelaskan hal-hal yang dapat memperburukan kondisi fungsi fisik pasien. 4. Untuk para mahasiswa yang ingin melakukan prakter gerontik Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo. Perlu meningkatkan keaktivan dan pendidikan kesehatan pada lanjut usia dengan cara memberikan informasi atau penyuluhan penyuluhan kesehatan khususnya penyakit Reumatik. 5. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dalam penelitian lebih lanjut dengan pengembangan variabel penelitian dan jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan lebih dipeoleh hasil yang lebih baik.

11 DAFTAR PUSTAKA Abdul, M Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Artritis Rematik. Direktorat Bina Farmasi Komunita Dan Klinik Ditjen Bina Keparmasian Dan Alat Kesehatan Dapartemen Keseahatan. Aditya, Dodiet Bahan Ajar Metodologi Penelitian (Variabel Penelitian & Definisi Operasional) untuk Program Studi D3 Kebidanan Poltekes Surakarta.. Citra, A Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Efek Samping Penggunaan Obat Reumatik/pegal linu.skripsi Jurusan kedokteran fakultas kedokteran universitas Sumatra utara medan. Fatima, S Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Tentang Perawatan payudara Di Kelurahan Biawo Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Fikri, Muslim Hubungan Motivasi Belajar dan disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam Angkatan 2007 dan 2008 Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hartono, Hestidias D Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dengan Bermain Kotak Kartu Berhitung (Studi Kasus Pada Kelompok A di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal IV Lawang). Skripsi, Program Studi PG PAUD FIP, UNESA Haryati, S Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Seks Di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun Skripsi, Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Iwayan, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Rematik Pada Lansia Di Rw 06 Kelurahan Krukut Kecamatan Limo Depok.Skripsi,Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Palembang Nasional Vateran Jakarta. Mardiana Aktifitas Seksual Pralansia dan Lansia yang Berkunjung ke Poliklinik Geriatri Rumah sakit Pusat Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa Jawa Timur Tahun Skripsi, Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

12 Melyana, Yusti Gambaran Pengetahuan dan Sikap Bidan Tentang Makanan Pendamping (MP) ASI Berdasarkan Karakteristik Di Kelurahan Cipageran dan Citeureup Cimahi Utara Periode Maret-Mei Jurnal, Kesehatan Kartika A. Yani, Jakarta. Mery, Widya Pengaruh Kompres Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Rematik Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang.Badan Diklat Propinsi Sumatra Selatan. Nur adelin, A Gambaran Tingkat kecemasan pada Primigravida dalam Menghdapi proses persalinan Di Klinik Bersalin (Poned) Puskesmas Suwawa Kab. Bonebolango. Skripsi, Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pangestu, Danu W Dasar Teori Metodologi Penelitian. Perpustakaan Digital Komunitas Learning Ilmu Komputer. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: PB PAPDI Riduwan Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Surbakti, Erwiansah P Stress dan Kopling Lansia Pada Masa Pensiun di Kel. Pardomuan Kec. Siantar Timur Kota Madya Pematangsiantar Tahun Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia Utomo, Prayogo Apresiasi Penyakit Pengobatan Secara Tradisional dan Modern.Jakarta: PT Rineka Cipta Williams dan Willkins Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta: PT Indeks Permata Puri.

13

14

15

16 Lampiran 1 Lembar Kuesioner A Data Demografi Responden Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan cermat. 2. Jawablah pertanyaan pada kolom yang disediakan. 3. Berilah tanda ceklist ( ) pada jawaban yang benar untuk setiap jawaban. 4. Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, beri tanda (=) pada kolom jawaban yang salah kemudian beri tanda ceklist ( ) pada kolom yang benar. 5. Tanyakan lansung pada peneliti jika ada kesulitan menjawab pertanyaan. 6. Bagi lansia yang tidak dapat membaca akan dibantu oleh rekan-rekan peneliti. 7. Mohon kuesioner ini dikembalikan kepada peneliti setelah jawaban terisi semua. 8. Atas kesediaan dan partisipasi kakek/nenek lansia, peneliti ucapkan terima kasih. 1. Nama Responden : Nomor : (diisi oleh peneliti) 2. Umur :.. (Tahun) 3. Jenis Kelamin : ( ) Perempuan ( ) Laki-laki 4. Pendidikan terakhir : ( ) Tidak Sekolah ( ) SMA / SMU/Sederajat ( ) SD ( ) Akademik / Perguruan Tinggi ( ) SMP / SLTP/MTs 5. Pekerjaan :

17 Lampiran 2 Lembar Kuesioner B Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Penyakit Rheumatik (Rematik ) Petunjuk Pengisian : 1. Pertanyaan berikut ini adalah mengenai pengetahuan dan sikap Anda tentang Rheumatik (Rematik). 2. Beri tanda ceklist ( ) pada setiap jawaban yang Anda anggap benar. 3. Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, beri tanda (=) pada jawaban yang salah kemudian beri tanda ceklist ( ) untuk jawaban yang benar. 4. Tanyakan lansung pada peneliti jika ada kesulitan menjawab pertanyaan. 5. Bagi lansia yang tidak dapat membaca akan dibantu oleh rekan-rekan peneliti. 6. Mohon kuesioner ini dikembalikan kepada peneliti setelah jawaban terisi semua. 7. Atas kesediaan dan partisipasi bapak/ibu lansia, peneliti ucapkan terima kasih. PERTANYAAN 1. Penyakit (Rematik ) merupakan... a. Penyakit yang menyerang pada sendi dan tulang c. Tidak tahu b. Penyakit peradangan kronik pada jantung 2. Pernyataan yang benar tentang rematik di bawah ini... a. Penyakit yang biasa saja c. Tidak tahu b. Penyakit yang menimbulkan komplikasi 3. Menurut kakek/nenek di bawah ini faktor-faktor seseorang terkena rematik... a. Bawaan/ saat dalam kandungan (Kongenital) c. Tidak tahu b. infeksi

18 4. Keluhan yang dirasakan bila terkena rematik adalah... a. Sendi terasa nyeri, kaku dan bengkak c.tidak tahu b. Pusing, mual, dan muntah 5. Yang bukan tanda-tanda seseorang dikena rematik adalah... a. Sendi terasa nyeri dan kaku c. Tidak tahu b. Demam di malam hari 6. Rematik dapat mengakibatkan... a. Tulang keropos c.tidak tahu b. Diabates/ penyakit gula 7. Kekakuan sendi pada penderita rematik biasanya muncul saat... a. Pagi hari yang berlansung lebih dari 30 menit c. Tidak tahu b. Sore hari yang berlansung lebih dari 30 menit 8. Cara untuk mengurangi rasa nyeri pada rematik dengan... a. Mengkompres dengan air hangat c. Tidak tahu b. Menggosok dan mengkompres dengan es 9. Cara untuk mengurangi bengkak dan kaku pada rematik dengan... a. Istirahat yang cukup c. Tidak tahu b. Beraktivitas atau bekerja seperti biasa 10. Sumber makanan di bawah ini yang baik untuk dikonsumsi adalah... a. Seledri b. Buncis c. Tidak tahu 11. Sumber makanan di bawah ini yang sebaiknya dihindari oleh penderita Rematik adalah... a. Wortel b. Tomat c. Tidak tahu 12. Latihan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita rematik adalah.. a. Latihan beban c. Tidak tahu b. Latihan gerak 13. Aktivitas yang masih dapat dilakukan secara bertahap setiap hari adalah... a. Senam lansia dan berkebun c. Tidak tahu

19 b. Joging dan berlari 14.Menurut kakek/nenek faktor rentang seseorang mengalami rematik pada usia.. a. Usia 40 s/d 60 tahun b.usia 30 s/d 40 tahun c. Tidak tahu 15. Ada beberapa macam Rematik sebutkan a. Ossteortritis,Gout dan RA b.dm,gout,osteoporosis c.tidak tahu

20 LAMPIRAN 3 Lembaran Kuesioner C KETERANGAN SS : SANGAT SETUJU S : SETUJU TS : TIDAK SETUJUH STS : SANGAT TIDAK SETUJUH PERTANYAAN UNTUK SIKAP NO PERTANYAAN SS S TS STS 1. Menyempatkan waktu untuk olaraga yang baik bagi penderita rematik selama 15 menit dapat mengurangi kekakuan sendi pada penderita rematik. 2. Sering meminum minuman bersoda tidak dapat mempengaruhi kambunya rematik. 3. Kakek/nenek yang selalu bersediah untuk diajak melakukan pemeriksaan ke posiandu dapat mempengaruhi dan membantuh mengontrol masalah kesehatan khususnya dalam pencegahan kambuhnya penyakit rematik. 4. Membeli obat di warung lebih murah, praktis dan lebih cepat meredahkan sakit rematik ketimbang obat dari dotek atau petugas kesehatan. 5. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergiji seimbang,olahraga teratur dan rajin memeriksakan kesehatanya ke petugas kesehatan mengurangi resiko timbulnya berbagai penyakit khususnya pe nyakit rematik.

21 6. Mengontrol kesehatan untuk pergi ke petugas kesehatan atau ke posyandu lansia dapat mengurangi nyeri/kambuhnya penyakit pada persendian. 7. Istrahat adalah salah tindakan yang baik untuk mengontrol terjadi kambuhnya nyeri lebih parah. 8. Membeli obat di apotik atau petugas kesehatan dapat mengontrol/menguragi kambuhnya penyakit Rematik/nyeri sendi. 9. Mengkonsumsi makanan yang mengandung Protein ( Kacang- kacangan ) tidak dapat menimbulkan penyakit sendi ( Rematik ). 10. Dengan melakukan kegiatan sehari-hari dapat menimbulkan terjadinya kambuhnya nyeri pada persendian.

22 FREQUENCIES VARIABLES=Umur Jk PenTer PekTer Pngthn Sikap /ORDER=ANALYSIS. Frequencies [DataSet0] Statistics Jenis Pendidikan Pekerjaan Umur kelamin terakhir terakhir Pengetahuan Sikap N Valid Missing Frequency Table Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total

23 Jenis kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki Perempuan Total Pendidikan terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 26 74, SMP 7 20, SMA Total Pekerjaan terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak bekerja Pedagang Penganyam Buruh Pegawai negeri Cleaning service Total

24 Pengetahuan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Cukup Baik Total Sikap Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Cukup Baik Total

25 Lampiran 1. Wawancara dengan responden

28 Lampiran 4. Dokumentasi responden

29 Lampiran 5. Dokumentasi responden

30 LAMPIRAN II A. IDENTITAS CURRICULUM VITAE 1. Nama lengkap : Sakina Ayad 2. Nim : Tempat Tanggal Lahir : Kwandang 24 desember Agama : Islam 5. Alamat : Desa moluo, kec. Kwandang, kab. Gorontalo utara 6. Jurusan/prodi : S-1 keperawatan 7. Fakultas : Ilmu-ilmu kesehatan dan keolaragaan 8. Angkatan : B. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Lulusan SDN 3 Moluo, tahun tamat Lulusan MTS Al khairat Kwandang, tahun tamat Lulusan SMA Negeri 1 Kwandang, tahun tamat Pendidikan Terakhir, Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dan Keolaragaan Universitas Negeri Gorontalo.

31

32 5. Anggota HMJ KEPERAWATAN TAHUN Panitia Latihan dasar kepemimpinan (LDK) himpunan mahasiswa keperawatan universitas negeri gorontalo. 7. Mengikuti AIK Dasar di RS. Prof. DR.H.Aloesaboe tahun Mengikuti AIK Dasar 1, di RS. Prof. DR.H.Aloesaboe tahun Mengikuti AIK Dasar 2, di RS. Prof. DR.H.Aloesaboe tahun Mengikut AIK Dasar 3, di RS. MM.DUNDA Limboto tahun Mengikuti kursus English/computer tahun Mengikuti Praktek Keperawatan Jiwa Di RS. JIWA CIMAHI PROPINSI JAWA BARAT Tahun Mengikuti Kulia Kerja Sibermas (KKS) Di Desa Tamboo,Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango tahun Peserta Penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo