BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo adalah Unit
|
|
- Vera Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD ) Pemerintah Kota Gorontalo yang berada dibawah manajement Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo. Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo adalah panti yang melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial kepada para lanjut usia terlantar. Dikota Gorontalo terdapat satu buah panti sosial yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD ) Pemerintah Kota Gorontalo denganwilayah Operasional Se-Provinsi Gorontalo, Bahkan Ada Pula Yang diluar Provinsi Gorontalo. Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo yang kapasitas daya tampung berjumlah 120 orang klien tapi saat ini sementara dalam DASK hanya tersedia untuk 35 orang klien yang terdiri dari 6 orang lansia laki-laki dan 29 orang lansia perempuan, terbagi dalam 6 wisma dimana dari setiap wisma tersebut di huni oleh 8 orang lanjut usia, masing-masing terdiri dari 5 kamar dan setiap kamar mempunyai 2 tempat tidur untuk 2 orag klien, tiap wisma memiliki ruangan tamu, meja dan kursi tamu, meja makan, TV 20 inc dan 3 kamar mandi serta beberapa fasilitas penunjang lainya. Didalam konspsi pembangunan kesejahteraan sosial pelayanan lanjut usia terlantar didalam panti merupakan 38
2 alternative terakhir, alternative utama adalah pelayanan dalam lingkungan keluarga. Dorongan terhadap pentingnya pelayanan lanjut usia dalam lingkungan keluarga lebih diutamakan karena pada lanjut usia adalah orang yang patut dihargai dan dihormati,sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya yang telah di miliki bangsa Indonesia Deskripsi Distribusi Karakteristik Responden Dalam penelitian distribusi variabel responden yang diambil adalah gambara dari responden yang antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan terakhir yang bisa dilihat dalam table-tabel berikut ini. 1. Distribusi Responden Menurut Umur. Tabel 4.1Distribusi Responden Berdasarkan UmurDi Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Umur Jumlah (Tahun) n % , , ,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kelompok umur tahun adalah kelompok umur responden terbanyak sebanyak 22 orang yaitu 62,9% dan yang terkecil adalah kelompok umur tahun sebanyak 11 orang sebesar 31,4%. Dan kelompok umur tahun sebanyak 2 orang sebesar 5,7%.
3 2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Tabel 4.2Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminDi Panti Sosial Tresna WerdhaKota Gorontalo Tahun 2013 Jenis Kelamin Jumlah n % Laki-laki 7 20,0 Perempuan 28 80,0 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Untuk distribusi jenis kelamin terlihat bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yang berjumlah 28 orang sekitar 80,0% dan yang laki-laki berjumlah 7 orang sebesar 20 %. 3. Distribusi Responden Menurut Jenjang pendidikan Tabel 4.3Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang PendidikanDi Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Pendidikan Terakhir Jumlah n % SD 26 74,3 SMP 7 20,0 SMA 2 5,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Untuk tingkat pendidikan responden yang berlatar belakang pendidikan SMA sebanyak 2 orang sekitar 5,7%, SMP sebanyak 5 sekitar 14,3 dan SD 28 orang sekitar 80% dengan responden dengan perguruan tinggi tidak ada.
4 4. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Tabel 4.4Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan TerakhirDi Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Pekerjaan Terakhir Jumlah n % Tidak Bekerja 18 51,5 Pedagang 9 25,7 Penganyam 1 2,9 Buruh 2 5,7 Pegawai negeri 3 8,6 Clinning cervis 2 5,7 Sumber : Data Primer 2013 Jumlah % Berdasarkan distribusi responden pekerjaan terdiri dari Tidak bekerja 17 orang sekitar 48,6%, pedagang 9 orang sekitar 25,7%, penganyam 1 orang sekitar 2,8%, buruh 2 sekitar 5,7%, pegawai negeri 3 orang sekitar 8,6% dan Clinning cervis 3 orang sekita 8,6%.
5 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tabel 4.5Distribusi Responden Berdasarkan PengetahuanDi Panti Sosial Tresna WerdhaKota Gorontalo Tahun 2013 Pengetahuan Jumlah n % Baik 4 11,4 Cukup 8 22,9 Kurang 23 65,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Tabel diatas menunjukan bahwa kategori baik sebanayk 4 orang sekitar 11,9%, cukup 8 orang sekitar 22,9% dan kategori kurang sebanyak 23 orang sekitar 65,7%. 6. Distribusi Responden Berdasarkan sikap Tabel 4.6Distribusi Responden Berdasarkan SikapDi Panti Sosial Tresna Werdha Kota Gorontalo Tahun 2013 Sikap Jumlah n % Baik 3 8,6 Cukup 30 85,7 Kurang 2 5,7 Jumlah % Sumber : Data Primer 2013 Tabel diatas menunjukan bahwa kategori baik sebanyak 3 orang sekitar 8,6%, cukup 30 orang sekitar 85,7% dan kategori kurang sebanyak 2 orang sekitar 5,7%.
6 4.2 Pembahasan Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Lansia Tentang Reumatik Hasil penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Lansia Tentang Reumatik Di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo tahun Gambaran Pengetahuan LansiaTentang Reumatik Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang tinggal Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo kebanyakan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang sekitar 65,7%.Adapun hasil penelitian sebagian responden memiliki pengetahuan tentang reumatik termasuk kurang, karena sebagian responden pada penelitian memiliki pendidikan relatif rendah yaitu hanya memiliki latar belakang pendidikan terakhir SD. Pendidikan yang relatif rendah mengakibatkan responden lebih sulit menerima informasi dikarenakan beberapa hal yang mempengaruhi antara lain informasi yang kurang mengenai penyakit reumatik beserta pencegahan. Beberapa lanjut usia sangat jarang mengikuti acara-acara penyuluhan mengenai penyakit reumatik lansia yang belum efektif diberikan sehingga pemahaman lansia (lanjut usia) mengenai penyakit rematik kurang. Rata-rata lansia(lanjut usia) kurang mendapat informasi mengenai penyakit rematik dengan cara bertukar pikiran atau pendapat, yang menyatakan berpengaruh terhadap pengetahuan mereka mengenai penyakit reumatik.
7 Pada umumnya usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor.perubahan-perubahan mental ini erat sekali kaitannya dengan perubahan fisik,keadaan kesehatan,tingkat pendidikan atau pengetahuan serta situasi lingkungan.beberapa pendapat menyebutkan usia sangat berpengaruhterhadap kemampuan seseorang untuk mengingat. Seseorangyang lebih tua cenderung memiliki kemampuan mengingatyang kurang dibandingkan orang yang lebih muda. Semakinbertambahnya usia maka sel-sel otak akan semakin kelelahandalam menjalankan fungsinya yang menyebabkan tidak bisabekerja secara optimal seperti saat masih muda (Suprenant etal., 2006). Tidak sedikit orang berusia lanjut belajar dan berusaha untuk mengatasi penyakit ringan yang bersifat fisik, sedangkan ada juga sebagian lagi yang tidak berusaha mengatasinya, beberapa orang mengeluh dan merasa sedih terhadap diri mereka sendiri dan sikap seperti ini sering dapat merusak setiap motifasi yang dapat digunakan untuk menanggulangi hambatan-hambatan kehidupan mereka dengan baik. Sejauh mana keberhasilan orang usia lanjut dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang menyertai pertambahan usia. Terdapat berbagai kriteria yang dapat dipakai untuk mengukur atau menilai jenis penyesuaian yang dilakukan oleh orang-orang usia lanjut, kriteria itu adalah kualitas pola perilaku, perubahan dalam tingkah emosional, perubahan keperibadian, dan kepuasaan atau kebahagiaan dalam hidup. Perubahan fisik pada lansia lebih banyak ditekankan pada alat indera dan sistem saraf mereka. Sistem pendengaran, penglihatan sangat nyata sekali perubahan penurunan keberfungsian alat indera tersebut. Sedangkan pada sistem sarafnya adalah mulai menurunnya
8 pemberian respon dari stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Pada lansia juga mengalami perubahan keberfungsian organ-organ dan alat reproduksi baik pria ataupun wanita. Dari perubahan-perubahan fisik yang nyata dapat dilihat membuat lansia merasa minder atau kurang percaya diri jika harus berinteraksi dengan lingkungannya (J.W.Santrock, 2002 :198).Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang popular dalam masyarakat bahwa dengan kecendrungan tentang menurunnya berbagai hal, secara otomatis akan menimbulkan kemunduran mental. Hal ini disebabkan oleh kerusakan fisik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan mental, kekeliruan memilih perbandingan dengan kelompok usia yang berbeda dan perbedaan pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing lansia. Usia lanjut dipandang sebagai masa yang disertai oleh penderitaan dengan berbagai penyakit, serta kesadaran bahwa setiap orang akan mati, maka kecemasan akan kematian menjadi masalah psikologis yang penting pada lansia. Tidak hanya ancaman kematian saja yang menjadi momok menakutkan bagi usia lanjut namun juga termasuk dengan minimnya hubungan sosial dengan lingkungan sekitar. Seiring dengan bertambahnya usia ancaman penyakitpun semakin meningkat.semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran dan pembatasan fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Secara umum seseorang yang sudah memasuki usia lanjut berkisar pada 60 tahun hingga meninggal. Seperti apa yang kita ketahui bahwa gejala yang muncul pada saat
9 penuaan mulai terlihat kemunduran fisik seperti kulit yang mulai mengkerut, rambut yang memutih, begitu juga menurunnya daya ingat yang dimiliki oleh lanjut usia.selain itu,terjadi pembatasan fisik yang dapat menyebabkan lansia tidak dapat beraktivitas seperti biasanya,berbagai resiko pun dapat terjadi pada lansia seperti resiko jatuh.diperlukan bantuan dari pihak panti, keluarga maupun perawat dalam merawat lansia tersebut agar lansia mampu mempertahankan dan menjaga kesehatannya. Pengetahuan merupakan fungsi dari sikap, menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk mencapai penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalaman. Dengan makin berkembangnya pengetahuan yang mempelajari mengenai lanjut usia (Ilmu Geriatri) melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dengan sendirinya telah mengupayakan agar para lanjut usia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. Dengan demikian maka aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah upaya pencegahan agar proses menua (degeneratif) dapat diperlambat serta tanpa mengabwaikan pengobatan (kuratif) dan perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu menjalankan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Menurut Green dalam Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang terhadap kesehatan merupakan salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku seseorang, jadi jika lanjut usia memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit rematik maka dapat mempengaruhi persepsi mereka mengenai penyakit tersebut.pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek.pengetahuan dapat diperoleh dengan
10 berbagai cara,baik inisiatif sendiri atau orang lain,dengan melihat atau mendengar sendiri tentanng kenyataan atau melalui alat komunikasi,seperti radio,televise,buku, majalah, surat kabar dan lain-lain. Selain itu pengetahuan juga dapat diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar yang baik bersifat formal maupun informal ( Notoatmodjo,2003). 2. Gambaran Sikap Lansia Tentang Reumatik Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang tinggal Di Panti Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo kebanyakan memiliki sikap dengan kategori cukup sebanyak 30 0rang sekitar 85,7%.Dimana pada sikap ini lansia (lanjut usia) masih memperhatikan kesehatannya dengan melakukan pemeriksaan kepetugas kesehatan atau posiandu lansia,perilaku pencarian kesehatan (health seeking behavior) adalah perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya usaha-usaha mengobati sendiri penyakitnya atau mencari mengobatan ke pasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas,mantri,dr.praktek dan sebagainya) (Notoatmojo, 2007) walaupun sebagian responden memiliki pengetahuan kurang namun perilaku mereka untuk memerlukan penanganan sangat dibutuhkan untuk mengontrol penyakit tersebut.memang pada masa lanjut usia orang mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental. Tapi perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan kemauan seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.perilaku lansia tentang pola hidup sehat dapat mecegah timbulnya berbagai penyakit khususnya penyakit reumatik. Bagi lansia yang menderita gangguan penyakit, penerapan pola hidup
11 sehat sesuai dengan jenis penyakitnya, akan sangat membantu mengontrol penyakit yang diderita, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kwalitas hidup mereka. Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu menerapkan kemudian mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makan bergiji seimbang,istrahat yang cukup, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur. Sikap adalah salah satu faktor predisposisi yang merupakan pendorong perilaku seseorang untuk bertindak (Green dalam Notoatmodjo,2003). Sikap adalah suatu kecenderungan seseorang terhadap objek tertentu bisa juga perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Tetapi sikap positif atau mendukung saja tanpa ditunjang faktor lain belum tentu memastikan seseorang untuk melakukan sesuatu. Misalnya seorang nenek mempunyai sikap positif terhadap penyakit reumatikdengan pengetahuan yang cukup, namun tidak diikuti pula dengan motivasi yang positif, tentu hal ini akan menyebabkan nenek tersebut tidak akan memeriksakan diri atau membeli obat dari petugas kesehatan melainkan membeli obat di warung. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku ada 2 yaitu faktor intern dan faktor extern. Faktor intern mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk merubah rangsangan dari luar sedangkan faktor extern meliputi lingkungan sekitar baik fisik maupn non fisik seperti iklim, manusia, sosial, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
12 Sikap mempunyai beberapa komponen yaitu, kepercayaan(keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional, atauevaluasi terhadap suatu objek dan yangterakhir kecenderungan untuk bertindak(trend to behave). Beberapa komponendiatas secara bersama-sama membentuksikap yang utuh (total attitude).notoatmodjo (2007; h. 143) Azwar (2005; h. 5) menegaskan sikap juga dikatakan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan mendukung atau memihak(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada suatu objek. Dan merupakan kesiapan untuk bereaksidengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yangmenghendaki adanya respon Menurut (Notoatmodjo, 2010; h. 142)
BAB I PENDAHULUAN. diulang kembali. Hal-hal yang terjadi di masa awal perkembangan individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan melalui serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia. Semua individu pasti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulus sehingga tidak menimbulkan ketidakmampuan atau dapat terjadi sangat nyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah orang yang sistem-sistem biologisnya mengalami perubahan-perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usianya yang sudah lanjut. Perubahan ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat proses alamiah yaitu proses menua dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran, dimana penyakit infeksi dan kekurangan gizi berangsur-angsur turun, dilain pihak penyakit menahun yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi
1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi masalah
Lebih terperinci2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan kesehatan meningkat diberbagai bidang di Indonesia telah mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Salah satu outcome atau dampak dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya
Lebih terperinciKata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Petugas Serta Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kabupaten Kendal Tahun 2015 Muhammad Nur Fathoni *), Agus Perry Kusuma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk lansia (lanjut usia) Indonesia pada tahun 2025 dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990 akan mengalami kenaikan sebesar 414% dan hal ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi lansia di dunia pada. tahun 2025 berada di negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah WHO memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di seluruh dunia akan mencapai 1,2 miliar orang yang akan terus bertambah hingga 2 miliar orang di tahun 2050. Data
Lebih terperinciGAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan aset yang paling berharga bagi manusia, karena dengan sehat manusia bisa terus menjalankan aktivitas kehidupan tanpa mengalami masalah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah menunjukkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia. Semua individu mengikuti pola perkemban gan dengan pasti. Setiap masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu atau Manusia dalam hidupnya mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 62 tahun pada negara berkembang dan 79 tahun pada negara maju (WHO, 2015).
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang kesehatan menyebabkan terjadinya peningkatan usia harapan hidup (UHH) penduduk (Kemenkes RI, 2014). Usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut menjadi perhatian masyarakat secara umum dan individu secara khusus. Kesehatan reproduksi juga merupakan salah satu unsur
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan terutama dibidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai dengan semakin panjangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya akan dialami oleh seseorang bila berumur panjang. Di Indonesia istilah untuk
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja ini dilakukan di SMAN 15 Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua di dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Tempat Penelitian Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang merupakan salah satu pusat rujukan yankes bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Personal hygiene (kebersihan perorangan) salah satu upaya mengatasi masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal yang sangat penting
Lebih terperinciSTUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA Suryono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nugroho (2006) menjelaskan bahwa menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Kemunduran fisik yang di alami saat
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ILOMATA KOTA GORONTALO TAHUN 2013
LAMPIRAN SUMMARY GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ILOMATA KOTA GORONTALO TAHUN 2013 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua individu mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di kawasan Asia Tenggara penduduk yang berusia diatas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun 2050.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu 1980-2025. Pada tahun 1980 penduduk lansia di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia (Nugroho, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Lanjut usia di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan karena meningkatnya usia harapan hidup. Pada tahun 1980 usia harapan hidup di Indonesia
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Unit Budi Luhur Yogyakarta. Dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pelayanan publik bagi lanjut usia di Kabupaten Bantul dapat diketahui dari setiap program, yaitu Program Rutin (Reguler), Program Pelayanan Khusus dan Program Day Care Services,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tahun. Peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia akan menimbulkan
1 I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Lansia adalah usia kronologis lebih atau sama dengan 65 tahun di negara maju, tetapi untuk negara sedang berkembang disepakati bahwa kelompok manusia usia lanjut adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia (lansia) disamping usia yang semakin bertambah tua terjadi pula penurunan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2010, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia 237.5 juta jiwa. Komposisi jumlah anak usia 0-4 tahun sebanyak 19,591,740 jiwa, sedangkan
Lebih terperinciArifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)-STIMULASI SENSORI TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN BERLOKASI DI BABAT KABUPATEN LAMONGAN Arifal Aris Dosen Prodi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soekanto (1982: 243) berpendapat bahwa peranan adalah. seseorang dalam suatu masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Peranan 2.1.1 Pengertian Peranan Menurut Soekanto (1982: 243) berpendapat bahwa peranan adalah suatu aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anemia 1. Definisi Anemia Menurut WHO, anemia gizi besi didefinisikan suatu keadaan dimana kadar Hb dalam darah hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah dari normal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akne atau jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akne atau jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan kronik unit pilosebasea (Zaenglein dkk., 2008). Penyakit ini dianggap sebagai kelainan kulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 10,67 juta orang (8,61 % dari seluruh penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit degeneratif tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan di laksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan di laksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi karena belum perna
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI
PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI Sry Oktaviana Br Sitepu*, Iwan Rusdi** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Judul: Studi Komparasi Tingkat Depresi Lansia Tinggal di Rumah dan. di Panti Sosial. Oleh:
71 Lampiran 1 FORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Judul: Studi Komparasi Tingkat Depresi Lansia Tinggal di Rumah dan di Panti Sosial Oleh: NUR AYU FAZERINI NIM. 13612393 Saya adalah mahasiswa D III Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan menjadikan lansia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia. Pada tahap ini, lanjut usia akan mengalami perubahan-perubahan pada kondisi fisik maupun psikis.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia (Lansia) 2.1.1 Definisi Lanjut usia merupakan proses dari tumbuh kembang yang akan dijalami setiap individu, yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa dimana individu telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Ruang ICU merupakan ruang rawat di Rumah sakit yang dilengkapi dengan staf dan peralatan khusus untuk merawat dan mengobati pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari tahun ke tahun jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia mengalami peningkatan, dari tahun 2006 jumlah penduduk yang memiliki harapan hidup pada usia 66,2 tahun
Lebih terperinciBAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.
BAB 5 : PEMBAHASAN 1.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan yang mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah responden kelihatan sulit memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang. telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut World Health
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki siklus hidup yang terus berjalan dari waktu ke waktu dan usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus tersebut yang merupakan kenyataan nyata yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan dan Sikap 2.1.1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal
Lebih terperinci2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun di perkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan. Menstruasi pertama kali disebut dengan menarche (Wong,2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pubertas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data badan pusat statistik RI (2012), prevalensi jumlah penduduk lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo merupakan provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi mempengaruhi kualitas sumber daya manusia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, sehingga perlu mendapat perhatian khusus secara global. Hal ini diperjelas dengan diangkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering diwarnai kondisi hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Banyak faktor yang menyebabkan seorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk merujuk kepada cara kita berpikir tentang dan mengevaluasi diri kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep diri didefinisikan sebagai multi-dimensi, rasa hirarki persepsi diri dan berhubungan dengan identitas, perasaan, pikiran, perilaku, penampilan, dan karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Penurunan yang terjadi berbagai
Lebih terperinciPriyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI DESA TEBON KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN DAN DI UPT PSLU (PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA) KECAMATAN SELOSARI KABUPATEN MAGETAN Priyoto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah makhluk yang berakal budi / mampu menguasai makhluk lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (Fatimah,2010). Penuaan adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan dipelihara karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat secara bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun pada tahun
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Syarat Rumah Sehat secara deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menyajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data lembar isian dengan judul Pengetahuan Masyarakat Tentang Syarat Rumah Sehat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa lanjut usia (lansia) merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
Lebih terperinciDilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
KONSEP PERILAKU A. Pengertian Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penuaan merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang akan dialami individu dan tidak dapat dihindari (Sutikno, 2011). Seseorang mulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua (Aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Seseorang yang berusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) tahun 2011 menyebutkan bahwa, jumlah penduduk lanjut usia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Dulalowo adalah puskesmas yang berada di Kecamatan Kota Tengah dengan luas wilayah kerja 307,125 km2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini ataupun nanti,dengan kematian seseorang akan berpisah dengan apa
BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Setiap manusia akan mengalami kematian tidak ada pengecualiannya, baik pada saat ini ataupun nanti,dengan kematian seseorang akan berpisah dengan apa yang di milikinya,keluarga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas, menurut UU RI No.13 Tahun 1998 Bab 1 Pasal 1. Perubahan fisiologis akan muncul saat seseorang
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang Energi Protein (KEP) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan ini banyak diderita oleh kelompok balita yang merupakan generasi penerus bangsa.
Lebih terperincitahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan
3). Di Indonesia, berdasarkan access economics pty limited jumlah penderita demensia pada tahun 2005 adalah 606.100 orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi 1.016.800 orang dan pada tahun 2050 menjadi
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui
Lebih terperinci