Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo. ABSTRACT

Transkripsi

1 Ecogreen Vol. 2 No. April 20 Halaman 57 2 ISSN ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) JASA LINGKUNGAN HIDROLOGI KAWASAN HUTAN PRODUKSI GUNUNG LOILOIYO (STUDI KASUS DESA LAROONAHA KECAMATAN OHEO KABUPATEN KONAWE UTARA) La Ode Midi, Safril Kasim, Saldin Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo laodemidi@gmail.com ABSTRACT Forest hydrological environmental service such as water resource was one of the most important environmental services produced by forest. The objective of this study is factors affected the society in determining the analyz economic valueof forest hydrological environmental service. This research used Willingness to Pay (W TP) method as appreciation of Laroonaha community village to the hydrological environmental services of productive forest area surrounding. Besides, Multiple Regressions method used to determine the main factor influenced the community in deciding the economic value. The result of this research showed that the total of water consumption yielding from productive forest area of Loiloiyo Mountain by the Laroonaha society is.03,5 m 3 /month with an average usage about,375 m 3 /KK/month or about 2.7 m 3 /year with an average usage of 73,25 m 3 /KK/year. The value of total WTP hydrological environmental services for the Laroonaha society was about Rp /monthwith an average value of WTP about Rp..25/KK/month. The main factor affected the respondents WTP value was the average of the respondent family income to determine on the confidence level of %, whereas the number of family member and the educational level was not significantly affected, with standard error 20% and 5%. Keywords: EconomicValuation, Hydrological Environmental Service,Willingness to Pay. PENDAHULUAN Jasa lingkungan hidrologis hutan berupa sumberdaya air merupakan salah satu jasa lingkungan terpenting yang dihasilkan hutan. Aliran air yang keluar dari mata air yang bersumber dari areal hutan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti: sebagai sumber air minum, sanitasi lingkungan, kebutuhan pertanian, industri, dan ekosistem. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan, namun selain diperuntukkan sebagai ruang tumbuh untuk memproduksi hasil hutan juga memiliki manfaat sebagai penyedia jasa lingkungan yaitu berupa usaha wisata alam, olah raga tantangan, pemanfaatan air, usaha perdagangan karbon serta usaha penyelamatan hutan dan lingkungan. Konawe Utara adalah salah satu daerah dengan kekayaan sumberdaya hutan yang memiliki banyak potensi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia pada umumnya dan masyarakat sekitar kawasan khususnya. Desa Laroonaha merupakan salah satu desa yang berada dalam lingkup Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara terdapat kawasan hutan produksi gunung Loiloiyo yang merupakan salah sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (BPS Kabupaten Konawe Utara, 203). Pengetahuan mengenai nilai serta manfaat dari jasa lingkungan hutan dapat dijadikan rujukan bagi para pengambil kebijakan untuk mengalokasikan dana dan meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar hutan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan agar selalu berguna sepanjang masa. Penelitian ini merupakan suatu model penelitian yang mencoba menganalisis kesediaan membayar atau Willingness to Pay (WTP) masyarakat terhadap manfaat jasa lingkungan hidrologis kawasan hutan produksi berupa air bersih yang dihasilkan. Tingkat ketergantungan terhadap air bersih, akan diikuti dengan kemauan atau kesadaran masyarakat untuk membayar guna memperoleh jasa lingkungan yang tentunya dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Peran sumber mata air pada kawasan hutan produksi gunung Loiloiyo dalam

2 Analisis Kesediaan Membayar Jasa Lingkungan Hidrologi La Ode Midi et al. menunjang kehidupan masyarakat sekitarnya mendorong dilakukannya penelitian menganalisis nilai jasa lingkungan hidroogis menggunakan kesediaan membayar (Willingness to Pay) bagi masyarakat terhadap manfaat jasa lingkungan hidrologis dari keberadaan mata air gunung kawasan hutan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai jasa lingkungan hidorlogis hutan produksi gunung Loiloiyo menggunakan analisis willingness to pay beserta faktor social ekonomi yang mempengaruhinya. METODEPENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Laroonaha Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Penelitian berlangsung dari bulan Januari sampai bulan Maret 20. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan kriteria bahwa di Masyarakat Desa Laroonaha Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara merupakan pengguna mata air yang bersumber dari hutan produksi gunungloiloiyo. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat Desa Laroonaha Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara sebanyak 3 KK dengan jumlah sampel adalah 72 KK. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: kesediaan membayar ( willingness to pay), jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan. Analisis kesediaan membayar menggunakan Willingness To Pay (WTP) dengan bantuan komputer melalui program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS.0. Untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat membayar jasa lingkungan hidrologis menggunakan persamaan regresi dengan persamaan sebagai berikut: WTP = a + b JAK i + b 2TP i + b 3RPDT i HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Nilai Willingness To Pay (WTP) Manfaat Jasa Lingkungan Hidrologis Kawasan Hutan Produksi GunungLoiLoiyo Nilai ratarata WTP responden dianalisis berdasarkan data distribusi WTP responden yang disajikan pada Tabel. Kelas WTP responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu nilai terendah sampai nilai tertinggi dari WTP responden. Nilai terendah WTP responden dari setiap kepala keluarga adalahrp ,/bulan sedangkan nilai tertinggi sebesar Rp , /bulan. Dengan demikian dapat diperoleh nilai ratarata WTP responden yaitu sebesar Rp..25,/KK/bulan. Nilai ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan tariff harga PDAM Tirta Anoa Kota Kendari yaitu berkisar Rp..500,/KK/m 3 sampai Rp ,/KK/m 3, sedangkan Nilai total WTP responden disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai total WTP manfaat jasa lingkungan hidrologis kawasan hutan produksi gunungloiloiyo bagi masyarakat Desa Laroonaha adalah sebesar Rp ,/bulan. Tabel. Distribusi Kesediaan Membayar Responden Masyarakat Desa Laroonaha No Kelas WTP (Rp/KK/bulan) (Responden) 38 Volume Penggunaa Air (m 3 /bulan),8 8,5 57,8 555,5,25 8, 3, 22,5 3,8 7,7 Relatif 0,05 0,5 0,53 0,05 0,2 (Rp/KK/bulan) Total 7 02,,

3 Ecogreen Vol 2() April 20, Hal Tabel 2. Total Nilai WTP Manfaat Jasa Lingkungan Hidrologis Kawasan Hutan Produksi GunungLoi Loiyo bagi Masyarakat Desa Laroonaha No Kelas WTP Populasi (Rp/KK/bulan) Responden (Rp/bulan) Total FaktorFaktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Menentukan Nilai Willingness To Pay (WTP) Manfaat Jasa Lingkungan Hidrologis Hutan Produksi Loiloiyo Faktorfaktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menentukan nilai willingness to pay (WTP) manfaat jasa lingkungan hidrologis hutan produksi gunung Loiloiyo menggunakan 3 (tiga) variabel, yakni : jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan sebagai variabel independen (pengaruh), sedangkan variable nilai WTP sebagai variable dependen (terpengaruh). Selanjutnya Variabelvariabel tersebut dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda untuk mengetahui variabel yang diduga akan berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden. anggota keluarga responden berimplikasi pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga responden baik untuk biaya pendidikan, kesehatan dan kebutuhan rumahtangga lainnya. Berdasarkan hasil tabulasi jumlah anggota keluarga responden diperoleh % jumlah anggota keluarga responden berada kisaran 5 7 orang. Demikian pula tingkat pendidikan responden didominasi oleh tamatan Sekolah Dasar yakni sebesar 3,05%, tamat Sekolah Menengah Atas sebesar 3,72% dan Perguruan tinggi,5%, hal ini menunjukan bahwa ada kecenderungan kurangnya pemahaman masyarakat tentang jasa lingkungan air yang dihasilkan oleh hutan produksi gunung loiloiy yang berdampak pada kurangnya penghargaan mereka terhadap jasa lingkungan yang dihasilkan. Ratarata pendapatan rumahtangga responden <Rp sebanyak 5,5%, pada level Rp Rp sebanyak 3,2%, pada level Rp Rp sebanyak 8,05%, pada level (Rp Rp sebanyak 3,8%, sedangkan pada level >Rp sebanyak 2,38%. Hasil analisis nilai WTP responden dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Nilai WTP Responden Masyarakat Desa Laroonaha Variabel Koefisien Sig VIF Keterangan Constant JAK TP RPDT 82,025 20,57 28,308 0,00 0,57 0,258 0,00 0,000,000,0,0 Berpengaruh Nyata *** Berpengaruh Nyata ** Berpengaruh Nyata * R 2 FStatistik 37,2 % 3, Keterangan: * pada taraf kepercayaan % ** pada taraf kepercayaan 5% *** pada taraf kepercayaan 80% 5

4 Analisis Kesediaan Membayar Jasa Lingkungan Hidrologi La Ode Midi et al. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: WTP = 82, ,57 JAK + 28,308 TP + 0,00 RPDT Nilai masingmasing koefisien regresi variabel independen dari model regresi linear diatas menunjukkan hal sebagai berikut:. Koefisien regresi variabel jumlah anggota keluarga (JAK) bertanda positif (+)sebesar 20,57 menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga memberikan pengaruh positif terhadap penentuan nilai WTP, artinya semakin banyak jumlah anggota keluarga maka nilai WTP yang diberikan akan semakin besar. 2. Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan (TP) ber tanda positif (+) sebesar 28,308 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memberikan pengaruh positif terhadap nilai WTP, artinya semakin tinggi jenjang pendidikan responden maka nilai WTP yang diberikan akan semakin besar. 3. Koefisien regresi variabel ratarata pendapatan (RPDT) ber tanda positif (+) sebesar 0,00 menunjukkan bahwa ratarata pendapatan memberikan pengaruh positif terhadap penentuan nilai WTP, artinya semakin besar pendapatan keluarga responden maka nilai WTP yang diberikan akan semakin besar. Namun setelah diuji dengan beberapa pengujian parameter maka didapatkan dua variabel yaitu variabel jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan yang harus dikeluarkan dari model karena terdapat pelanggaran asumsi OLS ( Ordinary Least Square) yaitu Autokorelasi, Uji T dan Probabilitas. Sehingga dalam pengujian selanjutnya hanya didapatkan (satu) variabel yang mempengaruhi nilai WTP responden yaitu variabel RPDT. Hasil analisis nilai WTP responden setelah diuji dengan beberapa pengujian parameter dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Hasil Analisis Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP Responden Masyarakat Desa Laroonaha Variabel Koefisien Sig VIF Keterangan Constant RPDT R 2 FStatistik 35,587 0,00 0,000 0,000 28, % 28,02 0,000 Keterangan : *pada taraf kepercayaan %,000 Berpengaruh Nyata * Hasil analisis data diperoleh nilai R 2 sebesar 0,28. Nilai tersebut menggambarkan bahwa sumbangan variabel ratarata pendapatan (independen) terhadap naik turunnya atau variasi variabel besarnya nilai WTP ( dependen) sebesar 28,%. Sedangkan nilai R diperoleh sebesar 0,535 atau 53,5% menunjukan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen mempunyai hubungan yang kuat. Nilai F hitung sebesar 28,02 dengan nilai Sig sebesar 0,000, hal ini menunjukan bahwa variabel ratarata pendapatan keluarga responden memberi pengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf kepercayaan %. Berdasarkan Tabel, maka dapat dibuat model regresi sederhana dengan persamaan sebagai berikut: WTP = 35, ,00 RPDT Dari hasil analisis, pada model tersebut variabel ratarata pendapatan keluarga responden berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf kepercayaan % dengan nilai Sig sebesar 0,000 yang berarti variabel ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf kesalahan % dengan nilai koefisien bertanda positif (+). Hal ini disebabkan karena semakin besar nilai ratarata pendapatan keluarga responden, maka responden mau melakukan pembayaran jasa lingkungan pemanfaatan air serta pengelolaan mata air di kawasan hutan produksigunungloiloiyo. Ratarata pendapatan keluarga responden masyarakat Desa Laroonaha adalah Rp ,/KK/bulan dan ratarata WTP yang diberikan sebesar Rp..25,/bulan untuk setiap kepala keluarga. Nilai ratarata WTP inilah sebagai harga pemanfaatan air dari 0

5 Ecogreen Vol 2() April 20, Hal kawasan hutan produksi gunung Loiloiyo dan sebagai pembayaran dalam upaya pengelolaannya. Menurut Zhaoyi et al., (202) bahwa orangorang yang tinggal di hilir sungai lebih bersedia membayar untuk perlindungan. Hal ini dikarenakan jaringan sungai lebih dekat dengan rumah mereka dan terkait kehidupan sehariharinya. Namun, hasil lain juga menunjukkan bahwa orang yang sudah tinggal dalam jangka waktu lama tidak bersedia membayar untuk perlindungan jaringan sungai seperti halnya imigran baru. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :. Nilai ratarata WTP responden yang melakukan pembayaran jasa lingkungan hidrologis mata air kawasan hutan produksi gunung Loiloiyo di desa Ranooha sebesar Rp..25,/bulan. Sehingga nilai total kesediaan membayar (Willingness to pay) masyarakat Desa Ranooha sebesar Rp ,/bulan atau setara Rp ,/tahun 2. Nilai WTP responden masyarakat Desa Laroonaha dalam melakukan pembayaran manfaat jasa lingkungan hidrologis hutan dipengaruhi secara nyata oleh ratarata pendapatan keluarga responden pada taraf kepercayaan % artinya semakin besar nilai ratarata pendapatan keluarga, maka responden akan memberikan nilai WTP yang semakin besar. Sedangkan jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden masingmasing pada taraf kesalahan 20% dan 5%. Margaret, M.C., P.A.A., Kharmina, K.M.P., Leo and D.L., Rodel Households Willingness to Pay for Improved Watershed Services of the Layawan Watershed in Oroquieta City, Philippines.Journal of Sustainable Development; Vol., No. ; 203, Canadian Centerof Science andeducation. Salma, I.A., dan I. Susilowati Analisis Permintaan Objek Wisata Curug Sewu, Kabupaten Kendal dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika Pengembangan. Kendal. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. Suprayitno Teknik PemanfaatanJasa Lingkungan dan Wisata Alam. Departemen KehutananPusat Diklat Kehutanan. Bogor. Triani, A Analisis Willingness To Accept Masyarakat Terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan DAS Cidanau. Skripsi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. UndangUndang Republik Indonesia Nomor Tahun Tentang Kehutanan. Zhaoyi, S., Y. Che, K. Yang and Y. Jiang Assessing Local Communities Willingness to Pay for River Network Protection: A Contingent Valuation Study of Shanghai, China. International Journal of Environmental Research and Public Health. Shanghai Key Laboratory of Urbanization and Ecological Restoration, East China Normal University. DAFTAR PUSTAKA BPS Kabupaten Konawe Utara Kecamatan Oheo dalam Angka 203. Genius, M., E. Hatzaki, E.M. Kouromichelaki, G. Kouvakis, S. Nikiforaki, K.P. Tsagarakis Evaluating Consumers Willingness to Pay for Improved Potable Water Quality and Quantity. Water Resour Manage (2008) 22:82583.

6 Analisis Kesediaan Membayar Jasa Lingkungan Hidrologi La Ode Midi et al. 2