IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah"

Transkripsi

1 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda dan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah tersebut memanfaatkan sumberdaya air yang berada dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran Waktu Penelitian Waktu penelitian terbagi dalam beberapa tahap, tahap awal ini merupakan pra penelitian yang dimulai dari pengamatan permasalahan di lapangan, perumusan masalah, pengembangan kerangka berpikir serta penyusunan proposal. Tahapan ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret Tahapan pengambilan data yang dilaksanakan bulan April hingga Mei Selanjutnya tahapan pengolahan dan analisis data serta penyusunan skripsi dilaksanakan bulan Juni hingga November Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Menurut Jogiyanto (2008), survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu, sedangkan menurut Nasution (2003), suatu penelitian survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar,

2 36 dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Dalam metode survei ini, kuesioner dan wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian. Menurut Nasution (2003), kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti, sedangkan wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. 4.4 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dari berbagai instansi pemerintah di lokasi penelitian, seperti pihak pengelola Tahura Ir. H. Djuanda, BPAB-DC, PDAM Tirtawening Kota Bandung, PLTA Dago Bengkok, dan Desa Ciburial serta referensi lainnya dan penelitian-penelitian terdahulu. Data primer yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pihak pengelola Tahura Ir. H. Djuanda, BPAB-DC, PDAM Tirtawening Kota Bandung, PLTA Dago Bengkok, dan masyarakat melalui kuesioner seperti yang disajikan pada Lampiran 3. Data tersebut meliputi respon dari responden terhadap keinginan membayar responden terhadap jasa sumberdaya air dari kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Jenis data dan sumbernya dapat disajikan dalam Tabel Metode Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan dalam menentukan responden untuk BPAB-DC, PDAM Tirtawening Kota Bandung, dan PLTA Dago Bengkok adalah key person, yang memahami permasalahan dan berperan dalam mengambil keputusan, sedangkan penentuan desa dilakukan secara purposive sampling yaitu desa yang

3 37 masyarakatnya memanfaatkan mata air yang berada dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Menurut Nasution (2003), purposive sampling adalah memilih sampel secara sengaja. Selanjutnya sampel masyarakat dipilih dengan metode convinience sampling dengan alasan keterbatasan dalam membentuk sampling frame. Menurut Mustafa (2000), convinience sampling adalah pengambilan sampel yang mudah ditemui. Jumlah responden yang diambil sebanyak 80 Kepala Keluarga (KK) dari 650 KK yang berada di Desa Ciburial yang memanfaatkan air dari BPAB-DC. Tabel 1. Matriks Metode Analisis Data No. Tujuan Penelitian 1 Menganalisis pola pemanfaatan sumberdaya air di Tahura Ir. H. Djuanda. 2 Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar dalam penggunaan air bersih di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. 3 Mengestimasi besarnya kesediaan membayar (WTP) masyarakat terhadap pengguna air bersih yang berasal dari kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. 4 Mengestimasi besarnya nilai ekonomi dari jasa sumberdaya air yang terdapat dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. 4.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data Sumber Data Wawancara (key person), kuesioner, dan literatur Kuesioner Kuesioner Wawancara (key person) dan kuesioner Metode Analisis Data Analisis deskriptif kualitatif Analisis regresi logit Pendekatan Contingent Valuation Method Willingness Pay Analisis deskriptif kuantitatif dan to Data dan informasi yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan bantuan komputer, yaitu program Microsoft Office Excell 2010 dan SPSS 17.0.

4 Analisis Pola Pemanfaatan Sumberdaya Air Analisis pola pemanfaatan sumberdaya air dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda terutama yang dimanfaatkan oleh BPAB-DC, PDAM Tirtawening Kota Bandung, dan PLTA Dago Bengkok dapat diidentifikasi secara deskriptif. Menjelaskan bagaimana pola pemanfaatan sumberdaya air dari awal mula pengambilan hingga air itu dimanfaatkan. Analisis deskriptif adalah analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistemik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian (Suliyono, 2011), sedangkan menurut Withney (1960) dalam Nazir (1988), analisis deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, tata cara yang berlaku serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Masyarakat Analisis kesediaan membayar masyarakat terhadap jasa sumberdaya air yang dimanfaatkannya dari Tahura Ir. H. Djuanda dapat menggunakan analisis regresi logit. Persamaan logit untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat sebagai berikut: dimana: L i = β 0 + β 1 PDDKN + β 2 JT + β 3 JP + β 4 TP + β 5 JKA + β 6 KA + β 7 PM + ε i L i = Peluang responden bersedia (bernilai 0 jika tidak bersedia dan bernilai 1 jika bersedia ) β 0 = Intersep

5 39 β 1,..., β 7 PDDKN JT JP = Koefisien dari regresi = Tingkat pendidikan responden (tahun) = Jumlah tanggungan responden (orang) = Jenis pekerjaan responden (bernilai 1 jika ibu rumah tangga, bernilai 2 jika wirausaha, bernilai 3 jika pegawai swasta, dan bernilai 4 jika pegawai negeri sipil ) TP = Tingkat pendapatan responden (bernilai 1 jika <= Rp , bernilai 2 jika Rp Rp , bernilai 3 jika Rp Rp , bernilai 4 jika Rp Rp , dan bernilai 5 jika > Rp ) JKA = Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga responden (liter/hari) KA = Kualitas air (bernilai 1 jika sangat kotor, bernilai 2 jika kotor, bernilai 3 jika biasa, dan bernilai 4 jika jernih ) PM = Pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda (bernilai 0 jika tidak dan bernilai 1 jika ya ) i = Responden ke-i (i = 1, 2,..., n) ε = Galat β 1,..., β 7 > 0 Variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan per bulan, jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga, kualitas air, dan

6 40 pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda merupakan variabel yang memiliki peluang berpengaruh terhadap kesediaan membayar jasa lingkungan sumberdaya air dalam upaya pelestarian lingkungan. Variabel-variabel di atas disusun berdasarkan teori-teori yang ada dan penelitian terdahulu. Hipotesa variabel tingkat pendidikan adalah semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka akan semakin besar kesediaan responden untuk bersedia membayar dalam upaya pelestarian lingkungan terutama atas jasa lingkungan terhadap sumberdaya air. Hipotesa variabel jumlah tanggungan adalah semakin banyak tanggungan dalam satu keluarga, maka akan semakin besar kesediaan membayar responden. Hipotesa jenis pekerjaan adalah semakin tinggi tingkat pekerjaan dalam hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat pendapatan per bulan, maka semakin besar kesediaan responden dalam upaya pelestarian lingkungan terutama atas jasa lingkungan terhadap sumberdaya air. Hipotesa jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga adalah apabila jumlah kebutuhan air per harinya semakin banyak, maka kesediaannya dalam membayar upaya pelestarian lingkungan terutama jasa lingkungan terhadap sumberdaya air pun akan semakin besar. Hipotesa kualitas air adalah apabila kualitas air semakin baik, maka kesediaan orang untuk membayar akan semakin besar sesuai dengan kualitas air yang responden terima. Begitu pula dengan pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda, responden yang paham mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda akan memberikan kesediaan membayar yang lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak memahami manfaat Tahura Ir. H. Djuanda.

7 Analisis Nilai WTP Masyarakat Nilai WTP ini dapat diperoleh dengan melalui tahapan-tahapan dalam penentuannya dengan menggunakan metode CVM (Hanley dan Spash, 1993): 1. Membuat pasar hipotetik (setting up the hypotetical market) Pasar hipotetik dibangun karena menurunnya kualitas lingkungan di sekitar Tahura Ir. H. Djuanda terutama mengenai daya resapan air, sedangkan yang diketahui bahwa air merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat penting sehari-harinya. Menurunnya daya resapan air di sekitar Tahura Ir. H. Djuanda, maka masyarakat mau tidak mau memanfaatkan jasa lingkungan sumberdaya air dari Tahura Ir. H. Djuanda. Hal yang perlu dilakukan adalah membuat kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat. Kuesioner merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kesediaannya membayar jasa lingkungan sumberdaya air. Kuesioner juga menanyakan akan kesediaan masyarakat dalam membayar, apakah mereka bersedia atau tidak bersedia dan berapa besarnya biaya yang mampu mereka bayarkan. 2. Memperoleh nilai penawaran (bids) Nilai penawaran pada penelitian menggunakan metode dichotomous choice (model referendum), yaitu menawarkan kepada responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden bersedia membayar atau tidak sejumlah uang tersebut dalam upaya meningkatkan pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda yang menghasilkan jasa sumberdaya air. Metode ini lebih memudahkan responden memahami tujuan penelitian dilakukan.

8 42 3. Memperkirakan nilai rata-rata WTP (calculating average WTP) Nilai rata-rata WTP dihitung berdasarkan nilai penawaran yang diperoleh pada tahap sebelumnya. WTP i dapat diduga dengan melakukan nilai rata-rata dari penjumlahan keseluruhan WTP dibagi dengan jumlah responden. Dugaan rataan WTP dalam rumus adalah sebagai berikut: EWTP n WiPf i 1 i dimana: EWTP W i Pf i n i = Dugaan rataan WTP = Nilai WTP ke-i = Frekuensi relatif = Jumlah responden = Responden ke-i yang bersedia melakukan pembayaran jasa lingkungan 4. Memperkirakan kurva WTP (estimating bid curve) Pendugaan perkiraan kurva WTP dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: WTP = f (PDDKN, JT, JP, TP, JKA, KA, PM) dimana: PDDKN JT JP = Tingkat pendidikan responden (tahun) = Jumlah tanggungan responden (orang) = Jenis pekerjaan responden (bernilai 1 jika ibu rumah tangga, bernilai 2 jika wirausaha, bernilai 3 jika

9 43 pegawai swasta, dan bernilai 4 jika pegawai negeri sipil ) TP = Tingkat pendapatan responden (bernilai 1 jika <= Rp , bernilai 2 jika Rp Rp , bernilai 3 jika Rp Rp , bernilai 4 jika Rp Rp , dan bernilai 5 jika > Rp ) JKA = Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga responden (liter/hari) KA = Kualitas air (bernilai 1 jika sangat kotor, bernilai 2 jika kotor, bernilai 3 jika biasa, dan bernilai 4 jika jernih ) PM = Pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda (bernilai 0 jika tidak dan bernilai 1 jika ya ) 5. Menjumlahkan data (agregating data) Menjumlahkan data nilai total dari masyarakat dengan menggunakan rumus: dimana: TWTP = Total WTP n ni TWTP WTPi P i 1 N WTP i P n i N = WTP kelas ke-i = Jumlah populasi = Jumlah sampel pada kelas WTP ke-i = Jumlah sampel

10 44 i = Kelas WTP (1, 2, 3,..., n) 6. Mengevaluasi penggunaan CVM (evaluating the CVM exercise) Evaluasi penggunaan CVM diperlukan karena untuk melihat sejauh mana keberhasilan penggunaan CVM pada penelitian ini. Evaluasi dapat dilihat dari tingkat keandalan (reability) fungsi WTP. Uji yang dapat dilakukan dengan uji keandalan yang melihat nilai R 2 dari model Ordinary Least Square (OLS) WTP Analisis Fungsi WTP Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya WTP responden. Model yang digunakan adalah model regresi linier berganda. Persamaan regresi besarnya nilai WTP responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: WTP = β 0 + β 1 PDDKN + β 2 JT + β 3 JP + β 4 TP + β 5 JKA + β 6 KA + β 7 PM + ε i dimana: WTP β0 β 1,..., β 7 PDDKN JT JP = Nilai WTP = Intersep = Koefisien dari regresi = Tingkat pendidikan responden (tahun) = Jumlah tanggungan responden (orang) = Jenis pekerjaan responden (bernilai 1 jika ibu rumah tangga, bernilai 2 jika wirausaha, bernilai 3 jika pegawai swasta, dan bernilai 4 jika pegawai negeri sipil )

11 45 TP = Tingkat pendapatan responden (bernilai 1 jika <= Rp , bernilai 2 jika Rp Rp , bernilai 3 jika Rp Rp , bernilai 4 jika Rp Rp , dan bernilai 5 jika > Rp ) JKA = Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga responden (liter/hari) KA = Kualitas air (bernilai 1 jika sangat kotor, bernilai 2 jika kotor, bernilai 3 jika biasa, dan bernilai 4 jika jernih ) PM = Pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda (bernilai 0 jika tidak dan bernilai 1 jika ya ) i = Responden ke-i (i = 1, 2,..., n) ε = Galat Pengujian hipotesis regresi berganda dari hasil print out komputer dapat dilakukan dengan cara: 1. Dengan melihat nilai t hitung atau F hitung dan dibandingkan dengan nilai t tabel atau F tabel. Jika t hitung atau F hitung lebih besar daripada t tabel atau F tabel maka keputusannya adalah tolak hipotesis nol (H 0 ). Sebaliknya, jika nilai t hitung atau F hitung lebih kecil daripada t tabel atau F tabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (H 0 ). 2. Dengan menggunakan nilai signifikansi (P-value). Jika P-value lebih kecil daripada taraf signifikansi yang disyaratkan maka H 0 ditolak dan jika P-value lebih besar daripada taraf signifikansi yang disyaratkan maka H 0 diterima.

12 Estimasi Nilai Sumberdaya Air Estimasi nilai sumberdaya air diidentifikasi secara kuantitatif. Nilai air yang dimanfaatkan oleh masyarakat melalui BPAB-DC didapat dari total pemanfaatan air oleh responden dikali dengan nilai rata-rata air. Nilai sumberdaya air PDAM Tirtawening Kota Bandung didapat dari perkalian harga riil yang telah ditetapkan oleh PDAM Tirtawening dengan volume distribusi air PDAM Tirtawening untuk wilayah Bandung Utara dan PLTA Dago Bengkok didapat dari hasil perkalian total listrik per bulan dengan harga berdasarkan asumsi pajak yang selalu dibayarkan oleh PLTA Dago Bengkok setiap bulannya. 4.7 Pengujian Parameter Uji G The log-likelihood biasa dikenal sebagai -2LL (- two times the loglikelihood) dimana nilai tersebut dapat memperkirakan distribusi chi-square (χ 2 ) dan memungkinkan penentuan level signifikansi. Statistik uji G adalah uji rasio kemungkinan maksimum (likelihood ratio test) yang digunakan untuk menguji peranan variabel independen secara serentak. Rumus umum untuk uji G adalah (Hosmer dan Lemeshow, 1989) : G l o 2In l i dimana: L 0 = Nilai likelihood tanpa variabel independen L i = Nilai likelihood model penuh Pengujian terhadap hipotesis pada uji G adalah sebagai berikut: H 0 : β 1 =... = β n = 0 H 1 : minimal ada satu nilai β 1 tidak sama dengan nol, dimana i = 1,2,3,..., n

13 47 Statistik G akan mengikuti sebaran χ 2 dengan derajat bebas α. Kriteria keputusan yang diambil adalah jika G > χ 2 p(a) maka hipotesis nol ditolak. Uji G juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah nilai yang diduga dengan variabel didalam model lebih baik jika dibandingkan dengan model tereduksi. Hasil estimasi yang menggunakan logit ini menggunakan software SPSS 17.0, nilai Chi- Square yang merupakan rasio kemungkinan maksimum atau Likelihood Ratio dapat dilihat pada tabel Omnibus Tests of Model Coefficients Uji Odds Ratio Odds merupakan rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari variabel independen. Dalam hubungan antar variabel kategori terdapat ukuran asosiasi atau ukuran keeratan hubungan antar variabel kategori. Salah satu ukuran asosiasi yang dapat diperoleh dari analisis regresi logit adalah odds ratio. Sehingga odds ratio dapat dikatakan sebagai suatu interpretasi dari peluang (Firdaus dan Afendi, 2005 dalam Minha, 2008). Interpretasi odds ratio adalah sebagai berikut: 1. Jika koefisien bertanda positif maka odds ratio akan lebih dari satu. 2. Jika variabelnya merupakan skala nominal (dummy), maka dummy = 1 memiliki kecenderungan untuk Y = 1 sebesar exp(β i ) kali dibandingkan dengan dummy = Jika variabelnya bukan dummy, maka semakin besar X maka exp(β i ) 1, sehingga semakin besar nilai X semakin besar pula kecenderungan untuk Y = 1.

14 Uji Kenormalan Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah error term dari data atau observasi yang jumlahnya kurang dari 30 mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Namun, untuk meyakini data mendekati sebaran normal perlu dilakukan sebuah uji. Salah satu uji yang dapat dilakukan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Hasil uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada hasil analisis regresi berganda, yaitu pada tabel One Sample Kolmogorov Smirnov Test Uji Statistik t Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing variabel independen (X i ) mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat setempat (Y i ) sebagai variabel dependen, prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut (Ramanathan, 1997): H 0 : β i = 0 atau variabel independen (X i ) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y i ) H 1 : β i 0 atau variabel independen (X i ) berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y i ) t hit( n k ) bi 0 sb i dimana: b i sb i = Parameter koefisien regresi = Simpangan baku koefisien Jika t hit (n-k) < tabel, maka H 0 diterima, artinya variabel (X i ) tidak berpengaruh nyata terhadap (Y i ) Jika t hit (n-k ) > tabel, maka H 0 ditolak, artinya variabel (X i ) berpengaruh nyata terhadap (Y i )

15 49 Namun untuk uji t, dapat dilakukan dengan cara melihat output perhitungan komputer dengan melihat P-value dimasing-masing variabel independen. Apabila P-value pada masing-masing variabel lebih kecil dari α maka tolak H 0 (variabel (X i ) berpengaruh nyata terhadap (Y i )) Uji Statistik F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X i ), secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y i ). Prosedur pengujiannya antara lain (Ramanathan, 1997): H0 : β1 = β2 = β3 =... = βk = 0 H1 : β1 = β2 = β3 =... = βk 0 dimana: F hit JKK ( k 1) JKG kn ( 1) JKK JKG n k = Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah kolom = Jumlah Kuadrat Galat = Jumlah sampel = Jumlah variabel Jika F hit < F tabel, maka H 0 diterima, artinya variabel (X i ) secara serentak tidak berpengaruh nyata terhadap (Y i ) Jika F hit > F tabel, maka H 0 ditolak, artinya variabel (X i ) secara serentak berpengaruh nyata terhadap (Y i ) Uji F dapat dilakukan dengan cara melihat output perhitungan komputer dengan melihat P-value dari Statistik F < α. Apabila nilai P-value < α maka tolak H 0 (variabel (X i ) secara serentak berpengaruh nyata terhadap (Y i )).

16 Uji Multikolinear (Multicollinearity) Dalam model yang melibatkan banyak variabel bebas sering terjadi masalah multicollinearity, yaitu terjadinya korelasi yang kuat antar variabelvariabel independen. Menurut Koutsoyiannis (1977), untuk mendeteksi adanya multicollinearity dalam sebuah model dapat dilakukan dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinasi (R 2 ) dengan koefisien determinasi parsial antar dua variabel bebas (r 2 ). Untuk hal ini dapat dibuat suatu matriks koefisien determinasi parsial antar variabel bebas. Multicollinearity dapat dianggap bukan merupakan suatu masalah apabila koefisien determinasi parsial antar dua variabel bebas tidak melebihi nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua variabel secara simultan. Namun multicollinearity dianggap sebagai masalah serius jika koefisien determinasi parsial antar dua variabel bebas melebihi atau sama dengan nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi berganda antar semua variabel secara simultan. Secara matematis dapat dituliskan dalam pertidaksamaan berikut: r 2 x j, x j > R 2 x 1, x 2,..., x k Masalah multicollinearity juga dapat dilihat langsung melalui output komputer, dimana apabila nilai VIF < 10 maka tidak ada masalah multicollinearity Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi metode pendugaan metode kuadrat terkecil adalah homoskedastisitas, yaitu ragam galat konstan dalam setiap amatan. Pelanggaran atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006).

17 51 Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar analisis uji heteroskedastisitas sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Keadaan heteroskedastisitas tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain (Firdaus, 2004): 1. Sifat variabel yang diikutsertakan ke dalam model Secara teoritis dapat diperkirakan semakin banyak pilihan pendapatan keluarga petani, akan mempunyai semakin banyak pilihan dalam konsumsinya, dan sebaliknya. Jika hal ini benar maka akan ada kecenderungan bahwa varian Y akan semakin besar dengan makin besarnya nilai X. Tingginya varian Y i tersebut akan berarti pula tingginya varian ε i. 2. Sifat data yang digunakan dalam analisis Pada penelitian dengan menggunakan data runtut waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar. Data itu pada umumnya mengalami perubahan yang relatif sama atau proporsional, baik yang menyangkut data variabel bebas maupun data variabel tak bebas. Tetapi pada penelitian dengan menggunakan data seksi silang, kemungkinan asumsi itu benar adalah lebih kecil. Hal ini disebabkan data itu pada umumnya tidak mempunyai tingkatan yang sama atau sebanding.

18 52 Keadaan heteroskedastisitas tersebut di atas akan mengakibatkan hal-hal berikut: 1. Penduga OLS yang diperoleh tetap memenuhi persyaratan tidak bias. 2. Varian yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya cenderung membesar sehingga tidak lagi merupakan varian yang terkecil. Kecenderungan semakin membesarnya varian tersebut akan mengakibatkan uji hipotesis yang dilakukan juga tidak akan memberikan hasil yang baik (tidak valid). Pada uji t terhadap koefisien regresi, t hitung diduga terlalu rendah. Kesimpulan tersebut akan semakin jelek jika sampel pengamatan semakin kecil jumlahnya. Dengan demikian, model perlu diperbaiki dulu agar pengaruh dari heterokedastisitasnya hilang. 4.8 Batasan Penelitian Batasan dalam melakukan penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu: 1. Wilayah penelitian di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda dan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. 2. Obyek penelitian adalah masyarakat melalui BPAB-DC yang menggunakan air bersih yang berasal dari Tahura Ir. H. Djuanda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 3. Responden merupakan masyarakat melalui BPAB-DC yang memanfaatkan salah satu mata air, dan pihak PDAM Tirtawening Kota Bandung serta PLTA Dago Bengkok yang memanfaatkan Sungai Cikapundung dari Tahura Ir. H. Djuanda. 4. Willingness to pay ditujukan kepada mereka yang memanfaatkan sumberdaya air yang berasal dari kawasan Tahura Ir. H. Djuanda.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di daerah hulu dan hilir Sungai Musi, yang terletak di kota Palembang Sumatera Selatan. Penentuan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di pemukiman penduduk di dekat jalur KRL di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Pemilihan dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat tiga konsep pemikiran teoritis yang dibahas, yaitu:

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata ini meliputi wisata outbound (yang berada di Lembah Pertiwi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN 19 II. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan wilayah dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki jumlah angkutan umum kota

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Willingness to Accept Willingness to Accept merupakan salah satu bagian dari metode CVM dan akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) pertimbangan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Objek data penelitian ini dilakukan pada suatu ruas Jalan Margo Utomo Kota Yogyakarta. Letak geografis Kota Ygyakarta berada pada 7º 15 24 LS - 7º 49 26 LS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Serambi Botani yang berlokasi di lantai dasar GF 14-15 mall Botani Square, Jalan Raya Padjajaran, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODELOGI PENELITIAN

IV. METODELOGI PENELITIAN IV. METODELOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wana Wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Pemilihan lokasi Wana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN 7.1. Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman Variabel terikat dalam analisis kesediaan rumahtangga menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengunjung wisata Kraton Ratu Boko di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Ratu Boko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah neraca dan laporan laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah petani bawang merah di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Petani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, lokasi yang menjadi objek penelitian adalah wilayah PPN Brondong, Kabupaten Lamongan propinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini didasari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Penelitian Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh dari penelitian secara tidak langsung melalui media

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek /Subjek Penelitian Ngebel. Objek pada penelitian ini yaitu para pengunjung objek wisata alam Telaga B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Ponorogo tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Atmaja (2009 ) Populasi berarti kumpulan objek yang akan diteliti sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Ukuran pada populasi disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatunya yang mudah dan praktis. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh produsen BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Teh hijau merupakan minuman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Masyarakat moderen sekarang ini selalu menginginkan segala sesuatunya yang mudah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Usaha ternak ayam adalah usaha yang membudidayakan ayam ras pedaging probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran

Lebih terperinci

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara atau taktik sebagai langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Indra Karya Kantor Cabang 1 Malang yang bergerak di bagian konsultan. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan karateristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah penelitian Causal (sebab-akibat), yaitu penelitian untuk menguji apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa model penelitian adalah sebuah pilihan dalam mengambil keputusan yang rasional sehingga diperoleh data yang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta IV. METODOLOGI PENELITAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau dan pemukiman sekitar bandar udara yaitu Kelurahan Maharatu, Kelurahan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2000-2011. Data sekunder tersebut bersumber dari Lampung dalam Angka (BPS), Badan Penanaman Modal Daerah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Ketepatan Klasifikasi Uji ketepatan klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi peluang willingness to pay responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah: III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden Asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pelaksanaan pengumpulan nilai WTA dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Februari 2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Negatif yang Timbul dari Pencemaran Sungai Musi Akibat Kegiatan Industri Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah penerima air hujan yang dibatasi oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.7. Jenis Penelitian Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory research.sugiyono (2010; 126) menyatakan bahwa explanatory research adalah jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo Utara yang beralamat di jln Kusnodanupoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang menggambarkan tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) 3.1 Model Regresi Tersensor (Tobit) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut model regresi tersensor (tobit). Untuk variabel terikat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dimana dalam penelitian kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data,

Lebih terperinci