MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY"

Transkripsi

1 MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY oleh KISHARTYA PRATIWI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 SKRIPSI MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY yang disiapkan dan disusun oleh KISHARTYA PRATIWI NIM. M Pembimbing I, dibimbing oleh Pembimbing II, Dra. Yuliana Susanti, M.Si Drs. Sutrima, M.Si NIP NIP telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari senin, tanggal 9 januari 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Anggota Tim Penguji Tanda Tangan 1. Irwan Susanto, DEA NIP Drs. Pangadi, M. Si NIP Disahkan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dekan, Ketua Jurusan Matematika, Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc,(Hons), Ph.D. Irwan Susanto, DEA NIP NIP ii

3 ABSTRAK Kishartya Pratiwi, MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret. Dalam analisis regresi, adanya data pencilan dapat mengakibatkan estimasi koefisien regresi yang diperoleh tidak tepat. Metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan Ramsay merupakan metode yang dapat mengatasi data pencilan. Perhitungan regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay berlangsung secara iteratif sampai diperoleh estimasi parameter yang sama dengan sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model prediksi produksi padi di Indonesia tahun 2009 menggunakan metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. Dalam penelitian ini akan diaplikasikan pada kasus produksi padi di Indonesia tahun 2009 yang dipengaruhi oleh luas lahan, produktivitas padi, dan produksi benih padi. Pada kasus produksi padi di Indonesia tahun 2009 akan dilakukan estimasi regresi dengan metode kuadrat terkecil. Karena terdapat pencilan sehingga dilakukan estimasi regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. Setelah diperoleh estimasi model regresi linear, dilakukan pengujian model terbaik untuk mengetahui apakah model robust dengan pembobot Welsch atau pembobot Ramsay yang terbaik. Hal tersebut dikarenakan jumlah iterasi lebih sedikit dan nilai standar deviasi yang terkecil Hasil penelitian menunjukkan bahwa model produksi padi di Indonesia tahun 2009 menggunakan pembobot Ramsay lebih baik daripada menggunakan pembobot Welsch. Model produksi padi dengan pembobot Ramsay diperoleh nilai koefisien untuk luas lahan, produktivitas padi dan produksi benih padi masing-masing sebesar 5.52, 14391, dan Model tersebut dapat diinterprestasikan bahwa peningkatan setiap satu hektar luas lahan padi, akan meningkatkan produksi padi sebesar 5.52 ton. Kemudian peningkatan setiap satu kuintal/ha produktivitas padi akan meningkatkan produksi padi sebesar ton, dan peningkatan setiap satu ton produksi benih padi akan meningkatkan produksi padi sebesar 3.32 ton. Kata kunci: pencilan, regresi robust, pembobot Welsch, pembobot Ramsay. iii

4 ABSTRACT Kishartya Pratiwi, REGRESSION ROBUST MODEL WITH WEIGHTED WELSCH AND WEIGHTED RAMSAY. Faculty Of Mathematics And Natural Sciences, Sebelas Maret University. The existence of data outliers in regression analysis may lead regression coefficients estimation are not exact. Data outliers can be solved by Robust regression methods with the weighted Welsch and weighted Ramsay. Calculation of weighted regression with robust weighting Welsch and Ramsay took place iteratively until the parameter estimates obtained are the same as before. The purpose of this study was to determine the predictive model of Indonesian rice production in 2009 using robust regression methods with the weighted Welsch and weighted Ramsay. This study will be applied to the case of Indonesian rice production in 2009 that influenced by land area, the productivity of rice and rice seed production. In the case of Indonesian rice production in 2009 would be estimated by the method of least squares regression. Since there are outliers so the computation would be done by robust regression estimation with weighted Welsch and weighted Ramsay. Having obtained estimates of the linear regression model, the best model testing conducted to determine whether the robust model with weighted Welsch or weighted Ramsay best. That is because the fewer number of iterations and the value of the smallest standard deviation. The results showed that the model of Indonesian rice production in 2009 using a weighting Ramsay is better than using a weighted Welsch. Rice production model with weighted Ramsay coefficient values obtained for rice land area variable, the variable productivity of rice and rice seed production variables, each for 5.52, 14391, and The model can be interpreted that an increase in any one hectare of rice land area, will increase rice production by 5.52 tons. Then increased every one quintal / ha will increase the productivity of paddy rice production amount tons, and an increase in any one ton of rice seed production will increase rice production amount 3.32 tons. Key word: outliers, robust regressions, weighted Welsch, and weighted Ramsay. iv

5 MOTO Jangan jadikan masalah menjadi suatu beban, tetapi jadikanlah masalah menjadi sesuatu yang kita akan merasa senang SEMANGAT adalah kata untuk mengawali hari-hari yang indah ini Kegagalan adalan keberhasilan yang tertunda, maka dari itu kita harus tetap semangat, berusaha dan berdoa Keberhasilan yang dicapai dengan jerih payah serta perjuangan menghasilkan kesuksesan yang luar biasa dibanding dengan kesuksesan yang sesaat saja v

6 PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk Mama papaku tercinta yang telah membimbingku dari kecil hingga saat ini Adikku tersayang yang telah memberi semangat dan doa Keluargaku yang aku banggakan Sahabat-sahabatku Anis, Ella, Linda, dan Hayu yang selalu bersama dalam perjuangan ini Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dengan ikhlas vi

7 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul MODEL REGRESI ROBUST DENGAN PEMBOBOT WELSCH DAN PEMBOBOT RAMSAY. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada suriteladan umat manusia yaitu Beliau rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang senantiasa istiqomah dijalan-nya. Skripsi ini merupakan syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana sains Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oleh karena itu atas semua bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada 1. Ibu Dra. Yuliana Susanti, M.Si sebagai dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Sutrima, M.Si sebagai dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Sutanto DEA selaku Pembimbing Akademis yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan nasehat bagi perkembangan akademis penulis. 4. Semua keluarga yang telah memberi semangat dan dorongan. 5. Anis, Ela, Hayu, Linda, Anita ( 08) dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah mereka berikan selama ini dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Surakarta, Januari 2012 Penulis vii

8 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, padi adalah tanaman dengan akar serabut, daun berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun sejajar, buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir. Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami. Gabah yang terlepas lalu dikumpulkan dan dijemur. Gabah yang telah kering disimpan atau langsung ditumbuk/digiling, sehingga beras terpisah dari sekam (kulit gabah). Beras merupakan bentuk olahan yang dijual pada tingkat konsumen. Beras inilah yang merupakan makanan pokok bagi hampir seluruh rakyat. Komoditas ini memiliki sifat strategis dan politis. Ini artinya pemerintah akan goncang jika harga padi tinggi dan tidak stabil. Oleh karena itu keberadaan dan kecukupan komoditas harus senantiasa diperhatikan (Dewi dan Idris, 2006; Husni, et.al., 2004). Dari sisi konsumen beras, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah, kehadiran beras impor secara melimpah mendatangkan keuntungan, mengingat harganya yang relatif lebih murah daripada beras produksi dalam negeri. Namun dari sisi lain, kehadiran beras impor yang melimpah justru menjadi ancaman bagi kesinambungan produksi petani. Oleh karena itu, cukup tepat jika pemerintah mengambil kebijakan yang menyangkut pengadaan beras. Karena impor dibuka saat paceklik atau stok kosong akibat produksi kurang mencapai target, namun karena impor ditutup atau impor beras dilarang pada saat kemampuan produksi padi dalam negeri sedang normal. Kebijakan ini diperlukan guna melindungi kepentigan petani produsen agar harga jual beras hasil panen tidak menurun, sekaligus tetap menjaga stok sumber pangan. Sudah saatnya pemerintah mencari kebijakan yang lebih serius menyangkut perberasan nasional untuk jangka panjang, karena terlalu riskan jika terus menerus menggantungkan pemenuhan kebutuhan pangan hanya dari beras nasional bisa dipenuhi oleh petani dalam negeri. Untuk itu, penulis tertarik meneliti apakah luas panen, produktivitas padi, dan produksi benih padi mempunyai pengaruh yang 1

9 2 signifikan terhadap produksi padi di Indonesia. Ketiga faktor tersebut dipilih berdasarkan data-data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia. Untuk mengetahui hubungan luas panen, produktivitas padi, dan produksi benih padi digunakan analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu analisis statistik yang memanfaatkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat dinyatakan dalam model matematika. Pada suatu regresi, hubungan yang sebenarnya biasanya jarang diketahui secara pasti, tetapi model hubungan tersebut dapat diestimasi berdasarkan data pengamatan. Untuk model regresi linear sederhana adalah dengan adalah nilai variabel dependen pada pengamatan ke-i, adalah nilai variabel independen pada pengamatan ke-i dan adalah parameter yang tidak diketahui nilainya dan akan dicari nilai estimasinya. Dalam menentukan estimasi terbaik sangat dipengaruhi oleh penggunaan metode. Metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi parameter regresi antara lain Metode Kuadrat Terkecil (MKT). Pada umumnya MKT bisa dilakukan apabila semua asumsi dari analisis regresi terpenuhi. Asumsi tersebut adalah asumsi normalitas, homogenitas variansi, nonautokorelasi, dan nonmultikolinearitas. Adanya heteroskedastisitas dalam model regresi kadangkala diikuti munculnya pengamatan pencilan dalam data. Menurut Sembiring (1995), adanya pencilan dalam data dapat mengakibatkan estimasi koefisien regresi yang diperoleh tidak tepat. Namun demikian tindakan membuang begitu saja suatu pencilan bukanlah tindakan yang bijaksana, karena adakalanya pencilan memberikan informasi yang cukup berarti. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode regresi yang robust terhadap pencilan. Metode estimasi parameter yang bersifat robust yang nilai estimasinya tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan kecil dalam data. Robust diartikan sebagai ketidaksensitifan terhadap penyimpangan-penyimpangan asumsi tersebut. Metode tersebut yang dikenal dengan metode regresi robust. Beberapa metode dalam regresi robust yaitu estimasi-m, Least Trimmed Square (LTS), estimasi-s, estimasi-mm, Least Mean Square (LMS) (Chen, 2002).

10 3 Estimasi-M merupakan suatu teknik robust yang terkenal dan merupakan perluasan dari maximum likelihood estimator (MLE). Estimasi dengan metode MLE akan menghasilkan estimator yang bersifat sama seperti MKT, artinya MLE juga tidak Robust terhadap pengaruh pencilan. Estimasi M memiliki beberapa pembobot antara lain pembobot Ramsay dan pembobot Welsch. Metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay merupakan metode yang dapat mengatasi data pencilan, namun belum diketahui berapa banyaknya pencilan dalam berbagai ukuran sampel yang dapat diatasi oleh metode tersebut, sehingga masih menghasilkan model regresi yang baik. Selain itu, ukuran sampel dan banyaknya pencilan merupakan hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menggunakan metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay (Cahyawati, 2009). Metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay akan diaplikasikan pada kasus produksi padi di Indonesia tahun 2009 yang dipengaruhi oleh luas panen, produktivitas padi, dan produksi benih padi. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas tentang estimasi regresi robust dengan regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay pada produksi padi di Indonesia tahun Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalahnya adalah bagaimana model prediksi produksi padi di Indonesia menggunakan metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah dapat menentukan model prediksi produksi padi di Indonesia menggunakan metode regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay.

11 4 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah agar memahami lebih dalam tentang model regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay serta dapat mengaplikasikan dalam bidang pertanian.

12 5 BAB II LANDASAN TEORI Ada dua subbab yang akan dibahas pada landasan teori ini, yaitu tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berupa pengertian-pengertian yang berhubungan dengan pembahasan model estimasi regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. Melalui kerangka pemikiran akan digambarkan langkah dan arah penulisan untuk mencapai tujuan penelitian. 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini memerlukan beberapa pengertian dasar antara lain pengertian mengenai analisis regresi, asumsi klasik, identifikasi pencilan, estimasi-m, pembobot ukuran Robust Analisis Regresi Menurut Montgomery dan Peck (1991), regresi linear sederhana hanya terdiri dari satu variabel dependen dan satu variabel independen sehingga memiliki bentuk umum sebagai berikut. (2.1) Sedangkan regresi linear berganda merupakan regresi linear dengan satu variabel dependen dan beberapa variabel independen sehingga memiliki bentuk umum (Montgomery dan Peck, 1991) sebagai berikut. (2.2) Suatu data dalam analisis regresi kadang terdapat suatu data pencilan yang akan mempengaruhi modelnya. Oleh karena itu harus ada perlakuan atau cara untuk menghilangkan atau mengatasi masalah tersebut antara lain adalah dengan menghilangkan data pencilan tersebut. Akan tetapi dalam suatu kasus, data yang merupakan data pencilan justru memberikan informasi penting sehingga cara tersebut akan memberikan solusi yang kurang baik. Cara lain adalah menggunakan suatu estimasi yang nilai estimasinya tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan kecil dalam data. Salah satu contohnya adalah estimasi-m karena estimasi ini tidak peka terhadap 5

13 6 pencilan sehingga akan memberikan hasil yang cukup baik tanpa menghilangkan suatu data pencilan Asumsi Klasik Pada model regresi, perlu dilakukan uji untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi asumsi regresi atau tidak. Uji asumsi yang dilakukan pada model regresi adalah uji asumsi normalitas, uji asumsi nonmultikolinearitas, uji asumsi homoskedastisitas, dan uji asumsi nonautokorelasi. 1. Uji Asumsi Normalitas Menurut Gujarati (1978:66) regresi linear mengasumsikan bahwa tiap residu didistribusikan normal,. Salah satu cara untuk menguji asumsi kenormalan adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini didasarkan pada nilai D dengan, dengan adalah fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis dibawah dan adalah distribusi frekuensi kumulatif pengamatan sebanyak sampel. adalah residu berdistribusi normal. Nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai kritis dengan signifikansi (tabel kolmogorofsmirnov). Apabila nilai > atau < maka asumsi kenormalan tidak dipenuhi. 2. Uji Asumsi Nonmultikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear di antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi ( Gujarati, 1978:157). Menurut Montgomery dan Peck (1991), multikolinearitas dalam model dapat dideteksi dengan menggunakan 2 cara yaitu a. Variance Inflation Factors (VIF) Variance Inflation Factors ( ) adalah faktor perubahan variansi dalam variabel independen ke-j. Matriks dengan merupakan elemen diagonal matriks dan X adalah variabel independen yang dapat ditulis

14 7 (2.3) dengan adalah nilai koefisien determinasi atau ketika yang diregresikan dengan variabel independen selain multikolinearitas yang kuat. b. Nilai toleransi. Jika nilai VIF > 10 maka menunjukkan (2.4) Jika nilai toleransi < 0,1 maka menunjukkan multikolinearitas yang kuat. 3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas Menurut Gujarati (1978: 177) salah satu dari asumsi penting model regresi linear klasik adalah variansi pada setiap residu ( ) tergantung pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan yaitu suatu angka yang konstan yang sebanding dengan, jika tidak sama maka disebut sebagai heteroskedastisitas. Montgomery dan Peck (1992: 74) menggambarkan beberapa plot sisa terhadap sebagai berikut Gambar 2.1 Plot yang Memenuhi Asumsi Homoskesdastisitas

15 8 (a) (b) (c) Gambar 2.2 Pola-Pola Heteroskedastisitas Jika hasil plot mirip pola pada gambar 2.1 maka berarti asumsi homogenitas variansi dipenuhi karena titik tersebar rata. Pada gambar 2.2 (a) sampai (c) menunjukkan bahwa titik tersebar dengan variansi tidak konstan (heteroskedastisitas). Untuk lebih tepatnya, menurut Gujarati (1978), salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan pengujian rank korelasi dari Spearman yang didefenisikan sebagai berikut (2.5) dengan d i = perbedaan dalam rank yang ditepatkan pada dua karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena ke-i dan N = banyaknya individual yang di rank. Koefisien rank korelasi dapat digunakan untuk mendeteksi heterokedastisitas sebagai berikut yaitu asumsikan Langkah I Cocokkan regresi terhadap data mengenai Y dan X dan dapatkan residu ( ) Langkah II Dengan mengabaikan tanda dari, yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya, meranking baik harga mutlak dan sesuai dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman yang telah diberikan sebelumnya. Langkah III Dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi ρ s adalah nol dan N > 8, signifikan dari r s yang disampel dapat diuji dengan pengujian t sebagai berikut (2.6)

16 9 dengan derajat kebebasan = N 2. Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai t kritis, kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedastisitas, demikian juga sebaliknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, r s dapat dihitung antara dan tiap-tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t yang diberikan di atas. a. Uji Asumsi Nonautokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan kesalahan gangguan dari periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan gangguan dari periode sebelumnya. Jika kesalahan gangguan periode dengan berkorelasi maka terjadi korelasi tingkat pertama. Autokorelasi dapat dideteksi dengan berbagai cara antara lain dengan uji Durbin Watson. Langkah-langkah pengujian autokorelasi dengan Durbin Watson adalah sebagai berikut (Gujarati, 1978: 217) 1. Melakukan regresi kuadrat terkecil biasa dan memperoleh residu. 2. Menghitung nilai. 3. Mencari nilai dan untuk ukuran sampel dan banyaknya variabel independen tertentu. 4. Jika adalah tidak terdapat autokorelasi positif, maka untuk untuk untuk berarti menolak berarti tidak menolak berarti pengujian tidak meyakinkan. 5. Jika adalah tidak terdapat autokorelasi negatif, maka jika untuk untuk untuk berarti menolak berarti tidak menolak berarti pengujian tidak meyakinkan. 6. Jika adalah tidak terdapat autokorelasi baik positif atau negatif, maka jika untuk untuk untuk berarti menolak berarti menolak berarti tidak menolak

17 10 untuk untuk berarti pengujian tidak meyakinkan berarti pengujian tidak meyakinkan. H 0 ditolak tidak dapat disimpulkan H 0 diterima 4-4- Gambar 2.3 Daerah Penolakan atau Penerimaan Identifikasi Pencilan Dalam statistik ruang, data pencilan harus dilihat terhadap posisi dan sebaran data yang lainnya sehingga akan dievaluasi apakah data pencilan tersebut perlu dihilangkan atau tidak. Terdapat 2 metode untuk menentukan batasan pencilan adalah metode grafis dan boxplot. 1. Metode grafis Untuk melihat apakah terdapat pencilan pada data, dapat dilakukan dengan memplot antara data dengan observasi Jika sudah didapatkan model regresi maka dapat dilakukan dengan cara memplot antara residu ( ) dengan nilai prediksi. Jika terdapat satu atau beberapa data yang terletak jauh dari pola kumpulan data keseluruhan maka hal ini mengindikasikan adanya pencilan. 2. Boxplot Metode ini merupakan yang paling umum yakni dengan mempergunakan nilai kuartil dan jangkauan. Kuartil 1, 2 dan 3 akan membagi sebuah urutan data menjadi empat bagian. Jangkauan Interquartile Range (IQR) didefinisikan sebagai selisih kuartil 1 terhadap kuartil 3, atau.

18 11 Data-data pencilan dapat ditentukan yaitu nilai yang kurang dari terhadap kuartil 1 dan nilai yang lebih dari terhadap kuartil 3. Dari kedua metode tersebut akan digunakan salah satu metode tersebut yang sesuai dengan data yang diamati. Metode grafis mampu memberikan suatu gambaran visual melalui grafik sedangkan boxplot dapat menunjukkan data yang berpencilan Estimasi - M Menurut Montgomery dan Peck (1992), permasalahan dalam Estimasi-M merupakan masalah meminimumkan suatu fungsi dari residu. Dengan meminimumkan fungsi berikut dari residu diperoleh hasil estimasinya sebagai Dalam notasi matriks, persamaan (2.1) dapat ditulis menjadi Berdasarkan persamaan (2.2) akan memberikan taksiran untuk ˆ 1 q 1 X' Wq X X' Wq y. yaitu (2.1) (2. 2) Pembobot Ukuran Robust Tabel 2.1. Fungsi obyektif, fungsi pembobot, turunan parsial dari fungsi obyektif, dan nilai konstanta untuk pembobot Ramsay dan Welsch u Metode u c u Ramsay c = 0,3 Welsch c u 1 exp 2 c 2 exp u c 2 u exp u c 2 c = 2,9846

19 12 Untuk mengestimasi parameter dengan estimasi M pada regresi linear robust sebagai berikut. Dari persamaan (2.13) akan didapat nilai awal yang diperlukan adalah dan. Untuk ditentukan dengan MKT. Menurut Lalmonhan Bar (2010), fungsi Ramsay dan Welsch adalah Ramsay : (2.14) Welsch :. (2.15) Untuk menentukan nilai W 0 harus dicari terlebih dahulu nilai u. Nilai u merupakan pembagian dari residu dengan s. Vektor residu dicari dengan mengurangkan dengan. Sedangkan s ditentukan oleh pembagian Median Absolut Deviation (MAD) dengan Nilai MAD merupakan nilai median absolut pengurangan residu dengan median residunya. Nilai MAD dapat ditulis sebagai berikut MAD median median i i s MAD dengan nilai k = diperoleh dari perhitungan aljabar. k Turunan parsial terhadap u dari persamaan (2.14) dan persamaan (2.15) adalah Ramsay : Welsch :, sehingga diperoleh fungsi bobot Ramsay : Welsch :.

20 13 Adapun algoritma untuk mengestimasi parameter untuk estimasi M pada regresi linear robust sebagai berikut (Norman RD dan Harry Smith, 1998) 1. Menentukan parameter dengan metode kuadrat terkecil 0 1 ˆ T T X X X Y. 2. Menentukan vektor residu 3. Menentukan fungsi bobot u (0) 0 i Y X u dengan s s. 4. Menentukan matriks pembobotan W 0 dengan turunan parsial dari fungsi pembobot Pembobot untuk Welsch : Pembobot untuk Ramsay : W w w wn. 5. Menghitung estimasi dengan metode Weighted Least Squares (WLS) dengan pembobot ˆ 1 q 1 X ' Wq X X ' WqY.

21 14 6. Mengulangi langkah 2 sampai langkah 5 agar diperoleh nilai ˆq 1yang konvergen dengan didapat suatu deret. 7. Setelah mendapatkan nilai ˆq 1 yang konvergen akan di uji signifikansi apakah model tersebut sesuai. Dari langkah-langkah di atas iterasi berhenti jika nilai ˆq 1 dan W sudah konvergen. Konvergensi ˆq 1 dan W ditentukan oleh selisih absolut dengan dan selisih absolut dengan kurang dari batas konvergen. Jika proses iterasi selesai maka secara otomatis diperoleh output berupa ˆq 1, W, dan. Selanjutnya menentukan nilai dan nilai deviasi standar (s). 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat dibuat kerangka pemikiran bahwa dalam analisis regresi hubungan yang sebenarnya biasanya jarang diketahui secara pasti, tetapi model hubungan tersebut dapat diestimasi berdasarkan data pengamatan. Data pengamatan tersebut adalah produksi padi di Indonesia tahun 2009 yang dipengaruhi oleh luas lahan padi, produktivitas padi, dan produksi benih padi. Adanya pencilan dalam data mengakibatkan estimasi keofisien regresi yang diperoleh tidak tepat. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode regresi yang robust terhadap pencilan yang disebut regresi robust dengan estimasi-m. Estimasi M memiliki pembobot antara lain pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. Langkah selanjutnya akan dicari model terbaiknya dengan membandingkan nilai pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. dan nilai deviasi standar (s) antara

22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi kasus, yaitu melakukan estimasi regresi robust pada model produksi padi di Indonesia tahun Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS). Tahap-tahap analisis pada penelitian ini adalah 1. Melakukan estimasi regresi dengan metode kuadrat terkecil. 2. Melakukan uji asumsi klasik terhadap data tersebut. 3. Mendeteksi pencilan dengan menggunakan metode grafis dan boxplot. 4. Melakukan estimasi regresi dengan regresi robust menggunakan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay. a. Menentukan parameter dengan metode kuadrat terkecil. b. Menentukan vektor sesatan. c. Menentukan fungsi bobot u (0) dari Welsch dan Ramsay. d. Menentukan pembobotan W 0 dari Welsch dan Ramsay. e. Menghitung estimasi dengan pembobot ˆq 1 dengan metode weighted least squares (WLS) Welsch dan Ramsay. f. Mengulangi langkah 2 sampai langkah 5 agar diperoleh nilai ˆq 1yang konvergen dengan didapat suatu deret. g. Setelah mendapatkan nilai ˆq 1 yang konvergen akan diuji signifikansi apakah model tersebut sesuai. 5. Mencari model terbaik dengan membandingkan nilai dan nilai deviasi standar (s). 15

23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Regresi Robust Pada saat observasi-observasi y dalam model regresi linear terdistribusi normal dan mempunyai estimasi terbaik. Dalam menentukan estimasi terbaik sangat dipengaruhi oleh penggunaan metode. Metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi parameter regresi antara lain metode kuadrat terkecil (MKT). Pada umumnya MKT bisa dilakukan apabila semua asumsi dari analisis regresi terpenuhi. Asumsi tersebut adalah asumsi kenormalan (normalitas), homogenitas variansi, nonautokorelasi, dan nonmultikolinearitas. Adanya asumsi homoskedastisitas yang tidak dipenuhi dikarenakan munculnya pencilan dalam data. Pencilan ini dapat memiliki pengaruh yang kuat pada MKT (Montgomery dan Peck, 1992). Oleh karena itu penting untuk mencari alternatif lain untuk mengestimasi parameter-parameter dalam model regresi linear yang lebih stabil atau resisten terhadap pencilan Menurut Sembiring (1995), adanya pencilan dalam data dapat mengakibatkan estimasi koefisien regresi yang diperoleh tidak tepat. Tetapi dengan membuang begitu saja suatu pencilan bukanlah tindakan yang bijaksana, karena adakalanya pencilan memberikan informasi yang cukup berarti. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode regresi yang robust terhadap pencilan. Regresi robust adalah salah satu metode untuk mengestimasi parameterparameter dalam model regresi linear. Regresi robust digunakan untuk mengurangi pengaruh dari observasi-observasi yang memuat pencilan. 4.2 Pencilan Menurut Ferguson (1961) definisi dari pencilan adalah suatu data yang menyimpang dari sekumpulan data yang lain. Demikian pula menurut Barnett (1981) definisi dari pencilan adalah pengamatan yang tidak mengikuti sebagian besar pola dan terletak jauh dari pusat data (kutipan dari Soemartini, 2007). Pencilan dapat 16

24 17 muncul dikarenakan kesalahan dalam memasukkan data, kesalahan pengukuran, analisis dan kesalahan-kesalahan lain. Pencilan dapat memiliki pengaruh tidak semestinya pada keseluruhan pencocokan model dan dapat menampakkan ketidaksesuaian model yang paling umum. Cara yang paling sederhana untuk mendeteksi adanya pencilan dalam observasi adalah dengan membuat plot residu dengan plot nilai pencocokan (fitted values) setelah melakukan analisis regresi. Bermacam macam tes statistik sudah dikemukakan untuk mendeteksi pencilan diantaranya metode grafis dan boxplot. 4.3 Estimasi - M Salah satu metode estimasi regresi robust paling luas digunakan adalah Estimasi M, singkatan untuk estimasi tipe maksimum likelihood, yang dikenalkan oleh Huber. Estimasi M meminimumkan suatu fungsi dari residu, (4.1) Misalkan ρ( ) adalah fungsi dari, adalah residu dan s adalah suatu estimator skala, maka diperoleh salah satu estimator robust yang meminimumkan fungsi (4.2) Pada umumnya suatu estimasi skala robust (s) perlu diestimasi. Pilihan estimasi populasi untuk s adalah. Dipilih konstan 0,6745 dan residu berdistribusi normal (Montgomery dan Peck, 1982). 4.4 Penyelesaian untuk Untuk meminimumkan persamaan (4.2), turunan parsial dari terhadap disamadengankan nol, sehingga menghasilkan sistem persamaan nonlinear (4.3)

25 18 dengan x ij adalah barisan ke-j dari x = (1,x i1, x i2,...,x ik ). Didefinisikan suatu fungsi pembobot. (4.4) Misalkan maka persamaan (4.3) dapat ditulis sebagai berikut Estimasi koefisien regresi dengan estimasi-m dilakukan dengan estimasi kuadrat terkecil dengan pembobot iteratif. Prosedur estimasi ini membutuhkan proses iteratif yang mana akan berubah pada tiap iterasinya sehingga diperoleh. Anggap bahwa suatu estimasi awal, ada dan suatu estimasi skala. Dengan p adalah jumlah parameter yang akan diestimasi, persamaan (4.5) menjadi Dalam notasi matriks, persamaan (4.6) menjadi. (4.6) (4.7) dengan adalah matriks diagonal dari bobot dengan elemen-elemen diagonal diberikan oleh persamaan (4.4). Persamaan (4.7) dikenal sebagai persamaan normal kuadrat terkecil terbobot biasa. Maka dari itu estimator satu langkah yaitu ˆ 1

26 19 Pada langkah selanjutnya, dihitung kembali bobot dari tetap menggunakan sebagai pengganti. Pada umumnya, untuk bobot yang diberikan dapat menyelesaikan X' W X X' W y ˆ 1 q 1 q Biasanya membutuhkan beberapa iterasi sampai mencapai konvergen, yaitu selisih nilai dengan lebih kecil dari 0.01%. Metode Kuadrat Terkecil dapat digunakan sebagai nilai permulaan. q 4.5. Pembobot Ukuran Robust Berdasarkan tabel (2.1), untuk mengestimasi parameter dalam estimasi M pada regresi linear robust diperoleh dari persamaan (4.7) akan didapat nilai awal adalah dan. Estimasi ditentukan dengan MKT. Menurut Lalmonhan Bar (2010) fungsi Ramsay dan Welsch adalah Fungsi Ramsay : Fungsi Welsch : c u 1 exp 2 c untuk menentukan nilai harus dicari terlebih dahulu nilai u. Nilai merupakan pembagian dari vektor residu dengan. Vektor residu dicari dengan mengurangkan dengan 2,. Sedangkan s ditentukan oleh pembagian Median Absolut Deviation (MAD) dengan Nilai MAD merupakan median absolut pengurangan residu dengan median residunya. Nilai MAD dapat ditulis sebagai berikut Pembuktian jika MAD median i median i. MAD s maka nilai k = diperoleh dari perhitungan berikut, k

27 20 Fungsi Ramsay turunan parsial terhadap u fungsi tersebut adalah Pembobot dari Ramsay Fungsi Welsch turunan parsial terhadap u fungsi tersebut adalah 2 exp 1 2 c u c 2 exp 1 c u

28 21 u exp c u exp c 2 2 Pembobot dari Welsch 4.6 Studi Kasus Pada bab ini akan disajikan hasil analisis dari data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik). Data tersebut meliputi produksi padi di Indonesia sebagai variabel dependen sedangkan luas lahan padi, produktifitas padi, produksi benih padi sebagai variabel independen. Regresi robust dengan pembobot Welsch dan pembobot Ramsay dapat diterapkan dalam berbagai kasus. Kasus ini yang sesuai kerena mengandung adanya pencilan tetapi pencilan tersebut dianggap masih perlu digunakan dalam analisis. Adapun kasus tersebut adalah kasus produksi padi yang dipengaruhi oleh luas lahan padi, produktifitas padi, produksi benih padi yang terdapat pada lampiran Metode Kuadrat Terkecil Untuk mendapatkan model regresi antara variabel independen dan variabel dependen, digunakan data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu data produksi padi di Indonesia tahun Data diolah dengan menggunakan bantuan software MINITAB 16.0 diperoleh model prediksi dengan kuadrat terkecil sebagai berikut dengan

29 Percent perpustakaan.uns.ac.id 22 : Produksi Padi (ton) : Luas Lahan Padi (ha) : Produktivitas Padi (kuintal/ha) : Produksi Benih padi (ton). Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi untuk melihat apakah model yang diteliti memenuhi asumsi atau tidak Uji Normalitas Pengujian kenormalan digunakan untuk mengetahui apakah residu berdistribusi normal atau tidak. Grafik kenormalan untuk residu dari model produksi padi disajikan sebagai berikut Probability Plot of e1 Normal Mean E-11 StDev N 33 KS P-Value > e Gambar 4.1 Plot probabilitas dari residu Gambar 4.1 memperoleh bahwa pola penyebaran residu mengikuti garis lurus, ini berarti asumsi kenormalan pada residu dipenuhi. Untuk menguji kenormalan dapat juga digunakan uji kolmogorof-smirnov sebagai berikut a. residu berdistribusi normal residu tidak berdistribusi normal b. Pilih c. Daerah kritis: ditolak jika p-value < d. Statistik uji

30 23 Berdasarkan software MINITAB 16.0, diperoleh hasil output pada Gambar 4.1 dengan p-value = 0,150. e. Kesimpulan Karena p-value = 0,150 >, maka tidak ditolak artinya residu berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi kenormalan tidak dilanggar Uji nonautokorelasi Autokorelasi diartikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Uji non autokorelasi dapat dideteksi dengan rumus Durbin Watson. Uji Dubin Watson (Uji DW) a. artinya tidak ada autokorelasi artinya ada autokorelasi b. Pilih c. Daerah kritis Pada k=3 dan n=33 serta diperoleh nilai =1,26 dan =1,65 sehingga =2,74 dan = 2,35 H 0 ditolak tidak dapat disimpulkan H 0 diterima 1,26 1,65 2,35 2,74 Gambar 4.2. Daerah Penolakan atau Penerimaan d. Statistik uji Dari perhitungan dengan bantuan software MINITAB 16.0 pada lampiran 2 diperoleh nilai =

31 Residual perpustakaan.uns.ac.id 24 e. Kesimpulan Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa = berada pada posisi d > d u =1,65 maka tidak ditolak artinya asumsi non autokorelasi pada model produksi padi di Indonesia tahun 2009 dipenuhi Uji Heterokedastisitas Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas pada residu dapat dilakukan dengan metode plot. Plot kesamaan variansi untuk data residu pada model produsi padi di Jawa Tengah adalah sebagai berikut Versus Fits (response is y(produksi padi)) Fitted Value Gambar 4.3. Plot residu dengan Pada Gambar 4.3 tampak bahwa variansi residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak acak, yang terlihat membentuk pola yang mengindikasikan bahwa variansi residunya tidak konstan sehingga dapat diindikasikan terdapat heteroskedastisitas. Untuk lebih tepatnya, dapat dilakukan salah satu uji untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan pengujian rank korelasi dari Spearman. Jika nilai t hitung melebihi nilai t tabel, maka dalam penelitian tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas, sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian secara terpisah antara dan tiap variabel independen yaitu luas

32 25 lahan ( ), produktivitas padi ( ), dan produksi benih padi ) dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Uji rank korelasi spearman R R( ) R( ) R( ) d1 ** d2 ** d3 ** Jumlah

33 26 dengan 1. R = rangking dari absolute 2. R( ) = rangking dari 3. R( ) = rangking dari 4. R( ) = rangking dari 5. = R( ) - R 6. = R( ) - R 7. = R( ) - R Dengan menggunakan persamaan 2.5 dan persamaan 2.6 untuk masingmasing variabel independen sehingga diperoleh hasil output. Tabel 4.2 Hasil uji heteroskedastisitas Variabel r s t hitung t tabel Kesimpulan X1 (luas lahan padi ) 0,3993 2,42491 > 1,697 Ada heteroskedatisitas X2 (produktivitas padi) 0,0207-0,11544 < 1,697 Tidak ada heteroskedastisitas X3 (produksi benih padi) 0,2627 1, < 1,697 Tidak ada heteroskedastisitas Uji nonmultikolinearitas Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya mutikolinearitas dapat dilakukan dengan berbagai uji. Salah satu deteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat pada nilai VIF. Nilai VIF diperoleh dengan melakukan regresi secara parsial dan kemudian menghitung nilai VIF. Dengan bantuan software MINITAB 16.0 pada lampiran 2, diperoleh hasil output sebagai berikut

34 y(produksi padi) perpustakaan.uns.ac.id 27 Tabel 4.3 Hasil output uji multikolinearitas Variabel independen VIF Keterangan (Luas lahan padi) < 10 Tidak terdapat multikolinearitas (Produktivitas padi) < 10 Tidak terdapat multikolinearitas (Produksi benih padi) < 10 Tidak terdapat multikolinearitas Berdasarkan hasil output di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk semua variabel independen, baik variabel luas lahan padi ( ), produktivitas padi ( ), dan produksi benih padi ), adalah lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non multikolinearitas dipenuhi Mendeteksi Pencilan Data pencilan dapat dilihat terhadap posisi dan sebaran data yang lainnya sehingga akan dievaluasi apakah data pencilan tersebut perlu dihilangkan atau tidak. Terdapat 2 metode untuk menentukan batasan pencilan adalah metode grafis dan boxplot. 1. Metode Grafis Melalui metode grafis dapat dilihat pencilan yang terdapat pada masing-masing data diperoleh gambar sebagai berikut : Scatterplot of y(produksi padi) vs obs obs a. Plot data y

35 produksi benih padi(x3) x2(produktifitas padi) x1(luas lahan) perpustakaan.uns.ac.id 28 Scatterplot of x1(luas panen padi) vs obs obs b. Plot data 60 Scatterplot of x2(produktifitas padi) vs obs obs c. Plot data Scatterplot of produksi benih padi(x3) vs obs obs d. Plot data Gambar 4.4 Plot data dan

36 x1(luas panen padi) y(produksi padi) perpustakaan.uns.ac.id 29 Berdasarkan gambar 4.4 terdapat beberapa pencilan pada masing-emasing variabel, yaitu : a. Data ke 12, 14, dan 16 pada variabel produksi padi ( ) b. Data ke 12, 14, dan 16 pada variabel luas lahan padi ( ) c. Tidak ada data yang menyimpan jauh dari data yang lainnya, maka data ini menyebar berarti tidak ada pencilan untuk variabel produktivitas padi ( ) d. Data ke 12 pada variabel produksi benih padi ( ) 2. Melalui boxplot dapat dilihat pencilan yang terdapat pada masing-masing data diperoleh gambar sebagai berikut : Boxplot of y(produksi padi) a. Boxplot data y Boxplot of x1(luas panen padi) b. Boxplot data

37 produksi benih padi(x3) x2(produktifitas padi) perpustakaan.uns.ac.id 30 Boxplot of x2(produktifitas padi) c. Boxplot data Boxplot of produksi benih padi(x3) d. Boxplot data Gambar 4.5 Boxplot data dan Berdasarkan gambar 4.5 terdapat beberapa pencilan pada masing-masing variabel, yaitu : a. Data ke 12, 14, dan 16 pada variabel produksi padi ( ) b. Data ke 12, 14, dan 16 pada variabel luas lahan padi ( ) c. Tidak ada data yang menyimpan jauh dari data yang lainnya, maka data ini menyebar berarti tidak ada pencilan untuk variabel produktivitas padi ( ) d. Data ke 12, 13, 15, dan 27 pada variabel produksi benih padi ( ).

38 Model Regresi Robust Pembobot Ramsay Karena asumsi homogenitas dilanggar, akan dilakukan estimasi model regresi linier dengan estimasi M dengan pembobot Ramsay. Proses perhitungan estimasi M dengan pembobot Ramsay dimulai dengan menentukan estimasi awal koefisien regresi, yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil yaitu = ( ; 5.53; 15619; 3.63) Dengan menggunakan algoritma akan didapat nilai dan nilai residunya, Kemudian diolah menggunakan software minitab 16.0 sehingga diperoleh pada iterasi pertama dari data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.

39 32 Tabel 4.4. Nilai pada Pembobot Ramsay Kemudian mengolah nilai dan pembobot Ramsay tersebut dengan software minitab 16.0 sehingga diperoleh pada iterasi kedua dari data tersebut yang dapat dilihat pada tabel 4.5.

40 33 Tabel 4.5. Nilai pada Pembobot Ramsay Iterasi berlanjut hingga memperoleh yang konvergen atau sama dengan iterasi sebelumnya. Hasil perhitungan tiap-tiap iterasi disajikan dalam Tabel 4.6.

41 34 Proses berhenti pada iterasi ke-14 karena nilai sebelumnya. Tabel 4.6. Hasil estimasi parameter pada tiap iterasi Ramsay Iterasi yang baru, sama dengan MKT iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi iterasi Proses berhenti pada iterasi ke 14 karena nilai yang baru sama dengan sebelumnya. Jadi, model regresi linearnya adalah (4.8) Model regresi persamaan (4.8) menunjukkan bahwa untuk peningkatan setiap satu hektar luas lahan padi, maka produksinya meningkat sebesar 5.52 ton, untuk peningkatan produktivitas padi setiap satu kuintal/ha akan mengakibatkan peningkatan produksi padi sebesar ton, dan peningkatan produksi benih padi setiap satu ton akan mengakibatkan peningkatan produksi padi sebesar 3.32 ton. Berdasarkan lampiran 3, terlihat pada model regresi dengan pembobot Ramsay sebesar 98.9%. hal ini menujukkan bahwa sebesar 98.9% dari total variansi produksi padi dapat diterangkan oleh luas lahan lahan padi, produktivitas padi, dan produksi benih padi, sedangkan sisanya sebesar 1.1% disebabkan oleh faktor lain.

42 35 Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah luas lahan padi ( ), produktivitas padi ( ), dan produksi benih padi ), mempunyai pengaruh terhadap produksi padi di Indonesia tahun Uji model regresi linear pada regresi robust dengan pembobot Ramsay. 1. H 0 : = 0, i = 1,2,3 (luas lahan padi ( ), produktivitas padi ( ), dan produksi benih padi ), tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi di Indonesia tahun 2009) H 1 : 0, i = 1,2,3 (paling tidak ada salah satu luas lahan padi ( ), produktivitas padi ( ), atau produksi benih padi produksi padi di Indonesia tahun 2009) 2. Pilih α = 0,05 3. Daerah kritis: H 0 ditolak jika p-value < α = 0,05 4. Statistik uji ) yang berpengaruh secara signifikan terhadap Berdasarkan software MINITAB 16.0, diperoleh hasil output pada lampiran 3 dengan p-value = 0, Kesimpulan p-value = 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak artinya paling tidak ada salah satu luas lahan padi ( ), produktivitas padi ( ), atau produksi benih padi ) yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi di Indonesia tahun Uji t masing-masing variabel independen pada regresi robust dengan pembobot Ramsay. Tabel 4.7 Hasil uji t pada regresi robust dengan pembobot Ramsay. No Variabel p-value Kesimpulan 1 Luas panen padi < 0.05 Signifikan 2 Produktivitas padi < 0.05 Signifikan 3 Produksi benih padi > 0.05 Tidak signifikan

43 36 Dari Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa luas panen padi, dan produktivitas padi berpengaruh signifikan terhadap produksi padi, sedangkan produksi benih padi tidak signifikan terhadap produksi padi Model Regresi Robust dengan Pembobot Welsch Proses perhitungan estimasi M dengan pembobot Welsch dimulai dengan menentukan estimasi awal koefisien regresi, yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil yaitu = ( ; 5.53; 15619; 3.63). Dengan menggunakan algoritma akan didapat nilai dan nilai residunya, Kemudian diolah menggunakan software minitab 16.0 sehingga diperoleh pada iterasi pertama dari data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8.

REGRESI ROBUST DENGAN METODE CONSTRAINED M ESTIMATION PADA PRODUKSI PADI SAWAH DI JAWA TENGAH. oleh IDA YUSWARA DYAH PITALOKA M

REGRESI ROBUST DENGAN METODE CONSTRAINED M ESTIMATION PADA PRODUKSI PADI SAWAH DI JAWA TENGAH. oleh IDA YUSWARA DYAH PITALOKA M REGRESI ROBUST DENGAN METODE CONSTRAINED M ESTIMATION PADA PRODUKSI PADI SAWAH DI JAWA TENGAH oleh IDA YUSWARA DYAH PITALOKA M0108046 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010)

ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) ESTIMASI-MM PADA REGRESI ROBUST (Studi Kasus Produksi Kedelai di Indonesia Tahun 2010) oleh ENDAH KRISNA MURTI M0106039 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS

MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS MODEL REGRESI ROBUST MENGGUNAKAN ESTIMASI S DAN ESTIMASI GS (Studi Kasus Produksi Jagung di Indonesia) Oleh VICTOR SATRIA SAPUTERA M0112089 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH MODEL REGRESI ROBUST ESTIMASI DENGAN PEMBOBOT FAIR PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH Oktaviana Wulandari, Yuliana Susanti, dan Sri Sulistijowati Handajani Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH May Cristanti, Yuliana Susanti, dan Sugiyanto Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

Model Regresi Linear Produksi Padi di Indonesia dengan Estimasi-M

Model Regresi Linear Produksi Padi di Indonesia dengan Estimasi-M J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 1, May 2007, 39 46 Model Regresi Linear Produksi Padi di Indonesia dengan Estimasi-M Hasih Pratiwi, Yuliana Susanti, dan Monaluvy Septiningrum Jurusan

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS)

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI M-KUANTIL MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE REWEIGHTED LEAST SQUARE (IRLS) oleh Lisa Apriana Dewi M0108055 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh

Lebih terperinci

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI Disusun Oleh : SHERLY CANDRANINGTYAS J2E 008 053 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M

oleh PRITA DEWI HUTRIANA SARI NIM. M ESTIMASI RATA-RATA PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DENGAN KOEFISIEN KURTOSIS VARIABEL BANTU DAN REGRESI ROBUST oleh PRITA DEWI HUTRIANA

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI ANTARA METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH oleh KARINA PUTRIANI M0110047

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linier merupakan teknik dalam statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI

PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI PENDUGA RASIO PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI, KURTOSIS, DAN KORELASI oleh EKO BUDI SUSILO M0110022 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA

RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA RATA-RATA KUADRAT SESATAN PENDUGA REGRESI DENGAN KOMBINASI LINIER DUA VARIABEL BANTU PADA SAMPEL ACAK SEDERHANA oleh INTAN LISDIANA NUR PRATIWI NIM. M0110040 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pencilan Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) Yuditia Ari Prabowo, Yuliana Susanti, dan Santoso Budi Wiyono

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan metode estimasi-s. Kemudian akan ditunjukkan model regresi robust menggunakan metode estimasi-s untuk memprediksi Indeks

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: model regresi linier, pencilan (outlier), regresi robust, M-estimator

ABSTRAK. Kata kunci: model regresi linier, pencilan (outlier), regresi robust, M-estimator ABSTRAK Metode kuadrat terkecil merupakan salah satu metode estimasi parameter dalam model regresi. Metode ini menghasilkan estimator yang tak bias selama asumsi-asumsinya dipenuhi. Tetapi, ketika asumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat (dependen, respon, YY) dengan satu atau lebih variabel bebas

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI

KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI KAJIAN METODE ROBUST LEAST TRIMMED SQUARE (LTS) DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI LINEAR BERGANDA UNTUK DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN SKRIPSI ADE AFFANY 120803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linier merupakan teknik dalam statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama berisi tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya dan beberapa teori penunjang berisi definisi-definisi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis yang menjelaskan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis yang menjelaskan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis yang menjelaskan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Variabel dalam analisis regresi, dibedakan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 Endah Suryaningsih Utami 1), Abdul Karim 2) 1 Program Studi Strata Statistika,, Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 73 85. PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN Sri Wulandari, Sutarman, Open Darnius Abstrak. Analisis

Lebih terperinci

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA Isma Hasanah isma_semangat@yahoo.co.id Agustini Tripena, Br. Sb Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT. Regression analysis is statistic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi linear merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen (terikat; respon) dengan satu atau lebih variabel

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 22 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error Ria Kumala Dewi dan Wiwiek Setya Winahju Statistika, FMIPA, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode analisis dalam statistika yang digunakan untuk mencari hubungan antara suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON

PEMODELAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON PEMODELAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON SKRIPSI Disusun Oleh : FIRDHA RAHMATIKA PRATAMI 24010211130046 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) =

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) = BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya dihubungkan atau dijelaskan dengan lebih dari satu variabel bebas,,, dengan syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN GROJOGAN SEWU MENGGUNAKAN MODEL REGRESI RUNTUN WAKTU DENGAN EFEK VARIASI KALENDER oleh APRILLIA COSASI M0109014 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis data dan mengambil kesimpulan yang bermakna tentang hubungan ketergantungan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS (Studi Kasus Pengaruh BI Rate, Jumlah Uang Beredar, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (institusi / perusahaan / responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (institusi / perusahaan / responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (institusi / perusahaan / responden) Hasil dari data-data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013 2015

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI ANDOS NIKI S. M. SEMBIRING 090803032 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Jurusan Statistika, FST, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Jurusan Statistika, FST, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta E-ISSN 57-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume, No., Juli 7, pp. 6-35 ANALISIS REGRESI ROBUST DENGAN PENDUGA METHOD OF MOMENT (MM) UNTUK MENGATASI DATA ANG TERIDENTIFIKASI PENCILAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel 43 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

Korelasi Linier Berganda

Korelasi Linier Berganda Korelasi Linier Berganda Analisa Korelasi Untuk mengukur "seberapa kuat" atau "derajat kedekatan yang terjadi antar variabel. Ingin mengetahui derajat kekuatan tersebut yang dinyatakan dalam koefisien

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Debt to EquityRatio

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini akan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang digunakan, seperti Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 71 83. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan Abstrak. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis perhitungan Pengaruh Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci