PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk dapat mengatur strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk dapat mengatur strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkem"

Transkripsi

1 EFFECT OF LIQUIDITY, SOLVENCY, QUALITY AUDIT, AUDIT OPINION PRIOR YEARS, COMPANY S GROWTH, MANAGERIAL OWNERSHIP AND INSTITUTIONAL ACCEPTANCE OF GOING CONCERN OPINION By: Zuwinda Handari Rahmiyati Lecture: Dr. Adi Kuswanto, MBA Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University rahmiyatizuwinda@gmail.com Keywords: Liquidity, Solvency, Quality Audit, Audit Opinions Prior Year, Company Growth, Managerial Ownership, Institutional Ownership, Going Concern ABSTRACT Increasing competition requires companies to set the right strategy in order to survive. If the company can t survive then it would quickly go bankrupt. Therefore the company seeks to maintain the continuity of his life (going concern). Company's survival is always connected with the ability of management to manage the company. If management is poor in its management, it will affect the financial statements that cause the auditor issued a going concern opinion. This study aims is to test empirically the effect using with current liquidity and solvency ratio using with total debt to total assets ratio, quality audit, the audit opinion the previous year, growth companies that using with sale growth ratio, managerial and institutional ownership that may affect receiving going concern audit opinion on the manufacturing companies listed on the Stock Exchange. The population of this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period Samples from this study there are 23 manufacturing companies that can be downloaded through the website for 3 periods of sampling method is purposive sampling decision. Dependent variable using nominal data in the form of the Going Concern Audit Opinion (GCAO) categorized 1, and Non-Going Concern Audit Opinion (NGCAO) categorized 0. The results of studies using logistic regression test showed that there were 31 companies that received going-concern audit opinion for 87.1% and the remaining 38 companies to receive non going-concern opinion by 94.7%. Testing is in the can that of the 7 variables just prior year's audit opinion variables are significantly influence the acceptance of going-concern audit opinion.

2 PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk dapat mengatur strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang dengan baik dan apabila tidak bisa bertahan maka perusahaan akan cepat bangkrut. Oleh karena itu perusahaan harus mempertahankan kelangsungan hidup entitasnya (going concern). Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Peran auditor sangat diperlukan untuk mencegah adanya penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan dan manipulasi data keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan sehingga dengan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang benar. Auditor juga bertanggung jawab untu menilai apakah ada kesangsian terhadap perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (SPAP Seksi 341,2001). Masalah yang sering timbul adalah bahwa sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan hidup sebuah perusahaan sehingga banyak auditor yang mengalami dilema antara moral dan etika dalam memberikan opini audit going concern. Penyebabnya adalah adanya hipotesis self-fulfilling prophecy yang menyatakan bahwa apabila auditor memberikan opini audit going concern, maka perusahaan akan menjadi lebih cepat bangkrut karena banyak investor yang membatalkan investasinya atau kreditor yang menarik dananya. Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan sesungguhnya. Apabila kondisi perusahaan terganggu atau buruk maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Kondisi keuangan perusahaan dapat dianalisis menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan dapat dilihat dari tingkat likuidnya (likuiditas) dan bagaimana kemampuan perusahaan membayar kewajibannya dalam jangka panjang (solvabilitas). Manajemen menginginkan audit berkualitas tinggi agar investor dan pemakai laporan keuangan mempunyai keyakinan lebih terhadap reliabilitas angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan. Pemilihan auditor dengan kualitas tinggi dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Dalam pemberian opini audit terhadap auditee, auditor juga mempertimbangkan opini yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Pertimbangan ini dilakukan supaya auditor tidak salah dalam memberikan pendapatnya terhadap auditee. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya dalam industi maupun kegiatan ekonominya secara keseluruhan. Opini audit going concern selain dipengaruhi informasi financial dan kualitas auditor juga perlu mempertimbangkan informasi non financial seperti karakteristik kepemilikan perusahaan (manajerial dan institusional). Dengan adanya kepemilikan perusahaan tersebut diharapkan keputusan yang diambil merupakan keputusan perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan terhindar dari potensi terjadinya kesulitan keuangan. Semakin besar kepemilikan

3 institusional dan manajerial, maka semakin efisien pemanfaatan keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pengaruh likuditas, solvabilitas, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan manajerial dan institusional terhadap penerimaan opini audit going concern?. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh likuiditas, solvabilitas, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan manajerial dan institusional terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, penelitian ini di harapkan mampu menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini going concern. 2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. 3. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan terkait kelangsungan hidup perusahaan. a. Model Analisis Likuiditas Profitabilitas Kualitas Audit Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini Audit Going Concern (GCAO) Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Institusional Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

4 b. Hipotesis Penelitian Untuk menganalisa pengaruh likuiditas, solvabilitas, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan manajerial dan institusional terhadap penerimaan opini audit going concern maka dapat dilihat pada hipotesis di bawah ini: Ha 1 : Likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 2 : Solvabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 3 : Kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 4 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 5 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 6 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Ha 7 : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. TINJAUAN PUSTAKA 1. Opini Audit Going Concern (GCAO) Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Mengacu pada PSA 29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit meskipun tidak mempengaruhi pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), yang dinyatakan oleh auditor. 2. Pertimbangan Auditor atas Kemampuan Entitas dalam Mempertahankan Kelangsunga Hidupnya Dalam PSA No. 30 (IAI, 2001: 341) menyatakan: A. Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. B. Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. C. Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. D. Jika setelah mempertimbangkan kondisi atau peristiwa yang telah diidentifikasi secara keseluruhan, auditor yakin bahwa terdapat

5 kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, ia harus mempertimbangkan rencana manajemen dalam menghadapi dampak merugikan dari kondisi atau peristiwa tersebut. Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana manajemen dalam meliputi: a. Rencana untuk menjual aktiva b. Rencana penarikan utang atau restrukturisasi c. Rencana untuk mengurangi atau menunda pengeluaran d. Rencana untuk menaikkan modal pemilik E. Apabila setelah mempertimbangkan kondisi dan peristiwa tersebut, auditor tidak menyangsikan kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. F. Apabila setelah mempertimbangkan kondisi dan peristiwa tertentu auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. 3. Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Salah satu jenis rasio likuiditas yaitu cuurent ratio yang membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya yang harus segera dipenuhi. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Makin kecil rasionya berarti perusahaan kurang likuid, sehingga tidak dapat membayar kewajibannya memungkinkan perusahaan akan bangkrut atau tidak going concern. Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar 4. Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan dikatakan solvabel berarti mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk melunasi semua hutangnya. Bagi perusahaan yang tidak solvable akan mengalami kesulitan untuk memperoleh tambahan pinjamanan dari kreditur, sehingga menyebabkan perusahaan sulit untuk mengadakan perluasan usahanya. Total Assets to total Debt Ratio salah satu rasio solvabilitas yang membandingkan jumlah aktiva di satu pihak dengan jumlah utang. Tingginya rasio ini berarti tingginya resiko keuangan perusahaan, yang menjelaskan perusahaan mengalami kesulitan keuangan, Altman (1968) mengemukakan perusahaan dengan nilai assets lebih kecil akan menghadapi bahaya kebangkrutan diperkirakan perusahaan tidak going concern.

6 Total Assets to Total Debt Ratio = Total Aktiva Total Hutang 5. Kualitas Audit Besar kecilnya Kantor Akuntan publik dapat dijadikan alat ukur untuk menentukan kualitas audit (contohnya Kantor Akuntan Publik yang tergolong dalam Big Four dengan Non Big Four ) karena klien cenderung menganggap Kantor Akuntan Publik yang besar memiliki reputasi yang baik. 6. Opini Audit Tahun Sebelumnya Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee pada tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum tahun penelitian. Opini audit tahun sebelumnya ini akan menjadi faktor pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya. Apabila auditor menerbitkan opini opini audit going concern tahun sebelumnya maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan akan menerima kembali opini audit going concern pada tahun berjalan. Opini audit tahun sebelumnya ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu auditee dengan opini going concern (GCAO) dan tanpa opini going concern (NGCAO). 7. Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan dengan negative growth mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar kearah kebangkrutan sehingga perusahaan yang laba tidak akan mengalami kebangkrutan. Karena kebangkrutan merupakan salah satu dasar bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern maka perusahaan yang mengalami pertumbuhan perusahaan yang negatif akan makin tinggi kecenderungan untuk menerima opini going concern. Pertumbuhan penjualan dapat dirumuskan sebagai berikut: Pertumbuhan Perusahaan = Penjualan Bersih t Penjualan Bersih t-1 Penjualan Bersih t-1 Keterangan: Penjualan Bersih t = Penjualan bersih sekarang Penjualan Bersih t-1 = Penjualan bersih tahun lalu 8. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial sebagai sarana monitoring yang efektif dapat membawa pada kualitas pelaporan yang lebih tinggi, sehingga opini audit yang diterima atas laporan keuangan perusahaan cenderung merupakan opini yang bersih. Namun, kekuasaan yang dipegang oleh manajer dengan kepemilikan sahamnya yang besar juga membawa dampak negatif pada pemegang saham eksternal tidak dapat mengendalikan manajemen.

7 9. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional diukur dari persentase antara saham yang dimiliki oleh institusi dibagi dengan banyaknya saham yang beredar. Persentase saham tertentu yang dimiliki institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen. Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Pengambilan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari Perusahaan tidak keluar (delisting) di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitan tahun Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama tahun Mengalami laba bersih setelah pajak yang negatif sekurang-kurangnya 2 periode laporan keuangan selama periode penelitian tahun Operasionalisasi dan Pengukuram Variabel Penelitian ini variabel dependennya adalah opini audit going concern. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern (GCAO) dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern (NGCAO). Variabel independen diwakili oleh likuiditas diproksikan current ratio (CR), solvabilitas yang diproksikan total assets to total debt ratio (TATDR), pertumbuhan perusahaan yang diproksikan sale growth ratio (SALGR), kepemilikan manajerial yang diproksikan (MAN), kepemilikan institusional yang diproksikan (INS). opini audit tahun sebelumnya sebagai opini yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Variabel dummy digunakan kualitas audit Non Big Four diberi kode 0, sedangkan The Big Four diberi kode 1, dan opini audit going concern (GCAO) diberi kode 1, sedangkan opini audit non going concern (NGCAO) diberi kode 0. Metode-metode yang digunakan adalah metode-metode analisis statistik, baik statistik deskriptif maupun statistic inferensial. Statistik deskriptif (seperti mean dan deviasi standar) yang berguna untuk mengetahui karakteristik dari perusahaan yang dijadikan sampel. Metode statistic inferensial yaitu berupa pengujian multivariate seperti regresi logistik (logistic regression).

8 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Statistik Deskriptif Nilai statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian ini disajikan dalam tabel 4.6 Tabel 4.6 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance ADTR OPINI CR TATDR SALGR MAN INS Valid N (listwise) 69 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS16 2. Uji Hipotesis 2.1 Menguji Kelayakan Model Regresi Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig Sumber: Output SPSS16 Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian Hosmer dan Lemeshow. Probabilitas signifikansi menunjukkan angka Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari pada 0.05 (α) maka Ho diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Atau dapat dikatakn bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya. 2.2 Menguji Keseluruhan Model (overall model fit) Menguji keseluruhan model (overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log likelihood (-2LL) pada awal (block number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (block number=1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai - 2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2006).

9 Tabel 4.8 Nilai -2 Log Likelihood (-2 LL awal) Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Step Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS16 Coefficients Constant Iteration Langkah selanjutnya nilai -2 Log Likelihood akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkan melalui tabel 4.9 berikut ini. -2 Log likelihood Tabel 4.9 Nilai -2 Log Likelihood (-2 LL akhir) Iteration History a,b,c,d Coefficients Constant ADTR OPINI CR TATDR SALGR MAN INS Step Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa -2 log Likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 2, memperoleh nilai sebesar Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number = 1 nilai - 2 log Likelihood pada tabel 4.9 mengalami penurunan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2LL akhir pada step 8 menunjukkan nilai Penurunan nilai -2 log Likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel independen ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini. 2.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel independen. Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat dilihat pada tabel 4.10:

10 Step Tabel 4.10 Hasil Uji Nagelkerke R Square Model Summary -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16 Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 80%, sedangkan sisanya sebesar 20% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Atau secara bersama-sama variasi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel going concern sebesar 80%. 2.4 Uji Multikolonearitas Regresi yang baik adalah regresi yang ditunjukkan dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Jika korelasi yang terjadi kurang dari 0.9, maka tidak terjadi multikoloneritas, sedangkan jika koefisien yang terjadi diatas 0.9 maka terjadi multikolonearitas dan berarti model regresi yang digunakan tidak baik. Berikut disajikan tabel hasil pengujian multikolonearitas variabel independen penelitian. Tabel 4.11 Hasil Pengujian Multikolonearitas Correlation Matrix Constant ADTR OPINI CR TATDR SALGR MAN INS Step 1 Constant ADTR OPINI CR TATDR SALGR MAN INS Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Tabel 4.11 menunjukkan korelasi antar varabel independen dalam penelitian ini. Nilai korelasi menunjukkan tidak adanya gejala multikolonearitas yang serius antar variabel independen yang masih jauh dibawah 0.9. korelasi tertinggi variabel independen terjadi yaitu pada kepemilikan manajerial (MAN) sebesar dan nilai ini masih jauh dari 0.9. nilai korelasi negatif (-) menunjukkan bahwa antar variabel independen terdapat korelasi tidak langsung atau korelasi negatif.

11 2.5 Matriks Klasifikasi Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Tabel 4.12 Matriks Klasifikasi Classification Table a Observed NGCAO GC Predicted GCAO Percentage Correct Step 1 GC NGCAO GCAO Overall Percentage 91.3 Sumber : hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern adalah sebesar 87,1%. hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat 27 laporan keuangan yang diberi opini audit going concern dari total 31 laporan keuangan yang seharusnya diberi opini audit going concern. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern adalah sebesar 94,7% yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 36 laporan keuangan yang diberi opini audit non going concern dari total 38 laporan keuangan yang seharusnya diberi opini audit non going concern. 2.6 Menguji Koefisien Regresi Pengujian koefisien regresi dapat dilakukan dengan regresi logistik yang hasilnya terdapat pada tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1 a ADTR OPINI CR TATDR SALGR MAN INS Constant Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 16

12 Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut : Ln GC = CR TATDR ADTR OPINI SALGR MAN INS a. Ha 1 : Rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit going concern Variabel likuiditas (CR) pada tabel 4.13 menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar > yang berarti Ha 1 tidak dapat diterima (ditolak). Hal ini dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak terpengaruh signifikan terhadap going concern. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa perusahaaan dengan rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini going concern ditolak. Tanda koefisien likuiditas (CR) yang positif sebesar (0.007) menunjukkan hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi current ratio perusahaan maka semakin likuid sehingga auditor tidak memberikan opini audit going concern terhadap perusahaan. Dan juga dengan tingkat signifikannya lebih besar dari probabilitasnya maka auditor dalam menyatakan pendapatnya tidak melihat dari rasio likuiditasnya saja tetapi dari kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Jadi, walaupun banyak perusahaan yang likuidnya tinggi, ini tidak mempengaruhi auditor dalam menyatakan pendapat. b. Ha 2 : Rasio Solvabilitas berpengaruh negatif pemberian opini audit going concern. Variabel solvabilitas yang diproksikan dengan Total Assets to Total Debt Ratio (TATDR) pada tabel 4.13 menunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar > yang berarti Ha 2 ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa rasio solvabilitas berpengaruh negatif terhadap opini going concern. Hipotesis rasio solvabilitas yang menggunakan total assets to total debt ratio ditolak karena total assets to total debt ratio / rasio solvabilitas tidak mempengaruhi auditor untuk memberikan opini audit going concern. Tanda koefisien variabel TATDR yang negatif menunjukkan hubungan bahwa semakin tinggi total assets to total debt ratio auditee maka semakin besar kemungkinan auditor tidak akan menerbitkan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa auditor dalam memberikan opini audit going concern tidak melihat berdasarkan nilai total hutang yang lebih besar dari total assetnya atau tidak melihat seberapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan yang bisa dibayar dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan, akan tetapi lebih cenderung melihat kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Total debt to total assets ratio tidak dapat dijadikan tolak ukur yang pasti untuk menentukan going concern atau kelangsungan hidup suatu perusahaan karena kurang dipertimbangkan oleh auditor dalam memberikan opini audit atas laporan keuangan.

13 c. Ha 3 : Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern Variabel kualitas audit (ADTR) menunjukkan koefisien negatif pada signifikansi > 0.05 yang berarti Ha 3 ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini going concern. Hipotesis variabel kualitas auditor yang diproksikan dengan skala auditor (afiliasinya dengan KAP the Big Four) tidak berhasil didukung. Tanda koefisien variabel kualitas auditor yang negatif menunjukkan hubungan semakin besar skala auditor (KAP), maka semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini going concern menunjukkan bahwa kualitas audit didasarkan pada kepercayaan pemakai jasa auditor bahwa auditor memiliki kekuatan monitoring yang secara umum tidak dapat diamati. Hasil ini yang menunjukkan bahwa auditor skala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kritikan kerusakan reputasi dibandingkan pada auditor skala kecil. Semakin besar skala auditor, akan semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern pada perusahaan. d. Ha 4 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhada penerimaan opini audit going concern Variabel opini audit tahun sebelumnya menunjukkan koefisien positif sebesar pada signifikansi < 0.05 yang berarti Ha 4 diterima. Dengan demikian terbukti bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini going concern. Hasil temuan empiris ini menunjukkan bahwa auditor sangat memperhatikan opini audit going concern yang diterima pada tahun sebelumnya. Walaupun sebenarnya penerbitan kembali opini audit going concern ini tidak didasarkan kepada opini audit going concern yang diterima pada tahun sebelumnya semata, namun lebih kepada efek yang disebabkan oleh pemberian opini audit going concern tersebut yaitu hilangnya kepercayaan dari publik akan keberlanjutan usaha auditee termasuk dari investor, kreditur, dan konsumen sehingga akan semakin mempersulit manajemen perusahaan untuk dapat bangkit kembali dari kondisi keterpurukan. Tanpa adanya tindakan penanggulangan yang radikal guna mendongkrak posisi keuangan perusahaan sudah tentu semakin lama kondisi keuangan perusahaan akan semakin memburuk dan semakin memperbesar kemungkinan penerimaan opini audit going concern kembali. e. Ha 5 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern Variabel pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan Sales Growth Ratio (SALGR) menunjukkan koefisien positif sebesar pada signifikansi > 0.05 yang berarti Ha 5 ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini going concern.

14 Hipotesis pada variabel pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan sales growth ratio tidak berhasil didukung, dengan demikian terbukti bahwa rasio pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Dari 69 sampel yang diamati nilai rata-rata dari rasio pertumbuhan penjualan kelompok auditee dengan opini GCAO maupun NGCAO bernilai positif. Hal ini berarti auditee yang menjadi sampel baik auditee dengan opini GCAO maupun NGCAO mengalami peningkatan penjualan bersihnya, tetapi peningkatan penjualan bersih ini tidak diikuti dengan kemampuan auditee untuk menghasilkan laba serta meningkatkan saldo labanya. Peningkatan penjualan yang tidak seimbang dengan peningkatan beban operasional, atau peningkatan beban operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan penjualan akan mengakibatkan laba bersih setelah pajak yang negatif dan selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya saldo laba ditahan. Tanda koefisien variabel SALGR yang positif menunjukkan hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan auditee semakin besar kemungkinan auditor tidak akan menerbitkan opini audit going concern. f. Ha 6 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern Variabel kepemilikan manajerial (MAN) menunjukkan koefisien negatif sebesar pada signifikansi > 0.05 yang berarti Ha 6 ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap opini going concern. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa Dewan Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham di perusahaan, apalagi dalam jumlah besar cenderung berusaha mempertahankan atau bahkan meningkatkan fungsi pengelolaan dan pengawasannya terhadap perusahaan agar kinerja perusahaan juga dapat lebih baik dan dapat bertahan dalam jangka panjang. Selain itu juga untuk mencegah auditor meragukan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga tidak memberikan opini going concern pada laporan keuangannya. Tanda koefisien variabel kepemilikan manajerial (MAN) yang negatif menunjukkan hubungan bahwa auditor dalam menilai laporan keuangan auditee dan memberikan pendapat tidak melihat seberapa besar kepemilikan manajemen dalam perusahaan tersebut tetapi akan bersikap objektif sesuai prosedur audit yang ada tanpa melihat faktor dari kepemilikan manajemennya. g. Ha 7 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern Variabel kepemilikan institusional (INS) menunjukkan koefisien positif sebesar pada signifikansi > 0.05 yang berarti Ha 7 ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap opini going concern. Hasil ini mengindikasikan bahwa saham yang dimiliki oleh institusi cenderung berusaha mempertahankan atau bahkan meningkatkan fungsi pengawasannya terhadap perusahaan agar kinerja para manajemen juga dapat lebih baik, pihak investor institusional dapat membatasi perilaku para manajer dan

15 perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang. Selain itu juga untuk mencegah auditor meragukan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga pada proses penyusunan laporan keuangan tidak memberikan opini going concern pada laporan keuangannya. Tanda koefisien variabel INS yang positif menunjukkan hubungan yang searah, yang berarti semakin tinggi rasio kepemilikan institusional maka semakin besar pihak institusional meningkatkan fungsi pengawasannya terhadap kinerja manajemen agar menyusun laporan dan menjaga kualitas laporan keuangan semakin baik sehingga kemungkinan besar auditor tidak akan menerbitkan opini audit going concern. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Rasio solvabilitas yang diproksikan dengan total assets to total debt ratio berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. 3. Kualitas audit berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 4. Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 5. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 6. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. 7. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini hanya menggunakan 7 variabel, yaitu 3 variabel keuangan (rasio likuiditas, solvabilitas dengan pertumbuhan penjualan) serta 4 variabel non keuangan (kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional). 2. Sampel perusahaan yang diambil hanya perusahaan manufaktur. 3. Periode pengamatan hanya 3 (tiga) tahun terakhir ( ). 3. Saran 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan variabel tambahan seperti pergantian auditor, rasio keuangan lainnya yang lebih menyeluruh sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk memprediksi penerbitan opini audit going concern dengan lebih tepat dan akurat. Dan juga dipisahkan antara kepemilikan asing dan kepemilikan dalam negeri.

16 2. Selain itu penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan sektor lain seperti sektor non manufaktur. Jumlah tahun pengamatan lebih diperpanjang sehingga dapat melihat kecenderungan trend penerbitan opini audit going concern oleh auditor dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pembedaan antara periode krisis moneter dengan periode kondisi ekonomi normal. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid 1. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, Alvin dkk Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Fanny, Margaretta dan Saputra, S Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo. actions/new info jsx/jenis informasi/01 laporan keuangan/02 soft copy laporan keuangan/laporan keuangan tahun actions/new info jsx/jenis informasi/01 laporan keuangan/02 soft copy laporan keuangan/laporan keuangan tahun actions/new info jsx/jenis informasi/01 laporan keuangan/02 soft copy laporan keuangan/laporan keuangan tahun Ikatan Akuntan Indonesia Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia Standa Akuntansi Keuangan, Jakarta. Salemba Empat. Januarti, Indira Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Diponegoro. Juandini, Wulandari Factors That Influence The Acceptance Of A Going Concern Audit Opinion Manufacturing CompaniesListed In Indonesia Stock Exchange (BEI). Jurnal Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Petronila, Thia Anestasia Pertimbangan Going Concern Perusahaan dalam Pemberian Opini Audit. BALANCE, 1 Maret, Vol. 1, Hlmn Ramadhany, Alexander Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Menufaktur Yang

17 Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Santosa, Arga Fajar Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 11, No. 2. Desember. Pp Santoso,Wedari Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. JAAI, vol 11 No.2. pp` Setyarno, Eko Budi, Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi IX. Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2002 Susanto, Yulius Kurnia. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No. 3, Desember 2009, Hlm Uyanto, Stanislaus. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Graha Ilmu

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Kelangsungan hidup suatu usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang. Ole

PENDAHULUAN Kelangsungan hidup suatu usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang. Ole FACTORS THAT INFLUENCE THE ACCEPTANCE OF A GOING CONCERN AUDIT OPINION MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (BEI) Wulandari Juandini Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat PENGARUH KONDISI KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 7, No. 1, Edisi Maret 2015, Hlm. 23-29 http: //www.tsm.ac.id/mb FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN YOLANDA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2013-2015) Uun Kumalasari, Arief Rahman, Tri Lestari Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE Wita Kurnia Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Wita_selomita@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN 2009-2011 Inggrid Jln. Pluit Murni 6/No.IB 021-6610057 Inggrid_mayu@yahoo.co.id Inggrid, Heny Kurniawati, SST. Ak.,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di BEI 2007-2011). Retno

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 84-105 84 Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Rencana Manajemen terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Suriani Ginting 1), Linda Suryana 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (The Effect of Profitability and Liquidity acceptance of Audit Opinion Going Concern) Maya Indriastuti *) Abstract Going

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris variabel variabel yang mempengaruhi opini audit going concern. Variabel variabel yang diujikan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SATYANING AYU FIRDAYANI Satya_firda@yahoo.co.id UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDITOR CLIENT TENURE, KUALITAS KAP, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( )

BAB III METODE PENELITIAN. melalui metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria. tahun penelitian ( ) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris dengan penelitian kuantitatif yang melakukan pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

2 pemberian opininya, auditor dalam melaksanakan setiap tahapan auditnya dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, dan pertimbangan. Para pemakai lapo

2 pemberian opininya, auditor dalam melaksanakan setiap tahapan auditnya dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, dan pertimbangan. Para pemakai lapo 1 OPINI AUDIT GOING CONCERN: KAJIAN BERDASARKAN MODELPREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (STUDI KASUS PADA SEKTOR JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) DINA EKASARI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Going concern, debt fault, audit quality, and prior audit opinion.

ABSTRACT. Keywords: Going concern, debt fault, audit quality, and prior audit opinion. ABSTRACT The research is aimed to empirically analyze the factors that influence the going concern audit opinion. The factors used on this research are debt fault, audit quality, prior audit opinion. This

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa reputasi KAP berpengaruh positif terhadap pemberian opini audit going concern.

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 9 No. 2, halaman: 197-207, Juli 2008 PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN Alex Murtin & Choirul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan selain untuk memaksimalkan laba (profit), perusahaan juga mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (4) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 01, Halaman 1-13 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

Retno Pudjiastuti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Retno Pudjiastuti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma   ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Yang Terdaftar di BEI 2007-2011) Retno

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk BAB 4 PEMBAHASAN A. Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk kedalam suatu kategori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh..., Amiko Putri Junitasari, Ak.-IBS, 2016

Analisis Pengaruh..., Amiko Putri Junitasari, Ak.-IBS, 2016 1 2 (conflict of interest). Perbedaan kepentingan antara principal dengan agent dapat menimbulkan permasalahan yang dikenal dengan asimetri informasi (asymetri information). Berdasarkan asumsi tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK No. 1 revisi 2009, 2012). Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Lebih terperinci

AKRUAL Jurnal Akuntansi

AKRUAL Jurnal Akuntansi AKRUAL 4 (2) (2013): 139-154 e-issn: 2502-6380 AKRUAL Jurnal Akuntansi http://fe.unesa.ac.id/ojs/index.php/akrl PENGARUH REPUTASI AUDITOR, PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DISCLOSURE DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi bisnis yang akurat menjadi salah satu kebutuhan utama bagi para pelaku bisnis. Informasi ini diperlukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci