BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi Sampel Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris dengan penelitian kuantitatif yang melakukan pengujian statistik atas data sekunder yang diperoleh dari homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Data tersebut merupakan laporan keuangan yang sudah di audit dan laporan auditor yang dibuat oleh auditor independen. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan korelasi dan pengaruh antara variabel independen seperti ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor terhadap variabel dependen yaitu audit delay. Objek penelitian yang digunakan merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan manufaktur yang sudah listing selama 6 tahun yaitu Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan auditan dan laporan auditor independen selama 6 tahun. 4. Perusahaan manufaktur yang dianggap terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaannya lewat dari 90 hari. 5. Perusahaan memiliki data yang lengkap untuk penelitian. Setelah dilakukan proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka diperoleh 11 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun (66 laporan keuangan tahunan) yang memenuhi kriteria sampel. Dimana perusahaan yang tidak dijadikan sampel dalam penelitian ini karena tidak memenuhi kriteria pemilihan sampel. Daftar perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. 41

2 Deskripsi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor. Variabel - variabel ini merupakan variabel yang dapat mempengaruhi keterlambatan penyelesaian audit. Tabel 4.1 menunjukkan jumlah total perusahaan yang mengalami audit delay dan tidak mengalami audit delay untuk periode Diketahui bahwa dari tahun selama periode penelitian, jumlah perusahaan sampel yang mengalami audit delay dari tahun 2007 sebanyak 3 perusahaan (27%) perusahaan, tahun 2008 sebanyak 3 perusahaan (27%), tahun 2009 sebanyak 5 perusahaan (45%), tahun 2010 sebanyak 3 perusahaan (27%), tahun 2011 sebanyak 7 perusahaan (64%), dan tahun 2012 sebanyak 5 perusahaan (45%). Tabel 4.1 Distribusi Perusahaan yang mengalami Audit Delay dan tidak mengalami Audit Delay selama Periode Penelitian Tahun Penelitian Total > 90 < 90 Hari Hari Total Jumlah % 27% 73% 100% Jumlah % 27% 73% 100% Jumlah % 45% 55% 100% Jumlah % 27% 73% 100% Jumlah % 64% 36% 100% Jumlah % 45% 55% 100% % Kriteria perusahaan yang dianggap mengalami audit delay dalam penelitian ini adalah ketika penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor lebih dari 3 bulan berturut-turut (90 hari) hal tersebut dilihat dari tanggal laporan audit yang ditandatangani oleh auditor. Pada lampiran 1 akan

3 43 diperlihatkan daftar perusahaan yang mengalami audit delay dan perusahaan yang tidak mengalami audit delay beserta tanggal laporan audit yang ditandatangani oleh auditor. 4.2 Analisis Data Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini dilakukan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan data sampel yang diperlihatkan dengan nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan maksimum, dan standar deviasi. Nilai minimum adalah nilai terendah dari suatu populasi pada periode tertentu, nilai maksimum adalah nilai tertinggi dari suatu populasi pada periode tertentu, nilai mean adalah nilai yang dihasilkan dari hasil bagi atas total jumlah nilai keseluruhan populasi dengan total populasinya, sedangkan standar deviasi adalah simpangan baku yang merupakan variabel sebaran data. Variabel yang dianalisis dengan statistik deskriptif yang menggunakan skala rasio yaitu ukuran perusahaan, return on asset dan total debt to total aset yang dijelaskan dengan nilai rata-rata, nilai minimum dan maksimum, dan standar deviasi yang bersangkutan pada tabel 4.7 sehingga dapat terlihat masing-masing variabel nilai minimum, mean, dan maksimum. Sedangkan variabel yang menggunakan skala nominal yaitu audit delay, laba atau rugi, opini auditor, ukuran KAP, pergantian auditor akan dijelaskan dengan frequency table pada tabel karena merupakan variabel kategorik, dengan demikian dapat terlihat berapa persentase dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah penjelasan hasil statistik deskriptif variabel dependen dan variabel independen: 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay. Menurut Dyer dan Mc Hugh (dalam Margaretta, 2011) audit delay diukur berdasarkan interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. Dimana apabila laporan auditor independen perusahaan ditandatangani lebih dari 90 hari maka diberi nilai dummy 1 dan apabila laporan auditor independen perusahaan ditandatangani kurang dari 90 hari maka diberi nilai dummy 0. Berikut adalah penjelasan analisa pengujian statistik deskriptif untuk variabel dependen :

4 44 Tabel 4.2 Deskripsi Data Audit Delay Frequency Percent <= 90 hari > 90 hari Total Gambar 4.1 Audit Delay Berdasarkan data yang diteliti, diketahui terdapat 60,61% data laporan keuangan yang tidak mengalami audit delay dan 39,39% data laporan keuangan yang mengalami audit delay. Pada lampiran 1 akan diperlihatkan daftar perusahaan yang dikategorikan mengalami audit delay atau tidak. 2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor. Berikut adalah penjelasan mengenai analisa

5 45 pengujian statistik deskriptif untuk variabel independen yang menggunakan nilai kategorik atau nominal: Tabel 4.3 Deskripsi Laba atau Rugi Frequency Percent Laba Rugi Total Gambar 4. 2 Laba atau Rugi Berdasarkan data yang diteliti, diketahui terdapat 77,27% data laporan keuangan memperoleh laba dan 22,73% data laporan keuangan memperoleh rugi. Dimana perusahaan yang mengalami kerugian (net loss) pada periode berjalan diberi nilai dummy 1 dan perusahaan yang memperoleh laba (net income) di beri nilai dummy 0.

6 46 Tabel 4.4 Deskripsi Opini Auditor Frequency Percent Other Unqualified opinion/unqualified opinion with eksplanatory language Total Gambar 4.3 Opini Auditor Berdasarkan data yang diteliti, diketahui terdapat 98,48% data laporan keuangan mendapat opini unqualified opinion dan unqualified opinion with eksplanatory language dan 1,52% data laporan keuangan mendapat opini selain unqualified opinion dan unqualified opinion with eksplanatory language. Dimana perusahaan yang memperoleh unqualified opinion dan unqualified opinion with eksplanatory language diberi nilai dummy 1 dan perusahaan yang memperoleh selain unqualified opinion dan unqualified opinion with eksplanatory language diberi nilai dummy 0.

7 47 Tabel 4.5 Deskripsi Ukuran KAP Frequency Percent KAP Non The Big Four KAP The Big Four Total Gambar 4.4 Ukuran KAP Berdasarkan data yang diteliti, diketahui terdapat 63,64% data laporan keuangan yang menggunakan jasa akuntan publik yang berafiliasi The Big Four dan 36,36% data laporan keuangan yang tidak menggunakan jasa akuntan publik yang berafiliasi The Big Four. Dimana perusahaan yang menggunakan jasa akuntan publik yang berafiliasi The Big Four diberi nilai dummy 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa akuntan publik yang berafiliasi The Big Four diberi nilai dummy 0.

8 48 Tabel 4.6 Deskripsi Pergantian Auditor Frequency Percent Tidak melakukan pergantian auditor Melakukan pergantian auditor Total Gambar 4.5 Pergantian Auditor Berdasarkan data yang diteliti, diketahui terdapat 7,58% data laporan keuangan yang melakukan pergantian auditor dan 92,42% data laporan keuangan yang tidak melakukan pergantian auditor. Dimana perusahaan yang melakukan pergantian auditor dari tahun sebelumnya diberi nilai dummy 1 dan perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor diberi nilai dummy 0.

9 49 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ln Total Aset (X1) Laba / Rugi (X2) Return on Asset (X3) Solvabilitas (X4) Opini Auditor (X5) Ukuran KAP (X6) Pergantian Auditor (X7) Audit Delay (Y) Valid N (listwise) 66 Pada ukuran perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan Ln total asset, diperoleh nilai minimum sebesar yaitu pada Eratex Djaja Tbk tahun 2009, sedangkan nilai maksimum sebesar yaitu pada Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2012 dan Sumi Indo Kabel Tbk pada tahun Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2009 Eratex Djaja Tbk memiliki total aset sebesar Rp , pada tahun 2012 Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki total aset sebesar Rp sedangkan pada tahun 2012 Sumi Indo Kabel Tbk memiliki total aset sebesar Rp Hal ini menunjukkan bahwa Ln total asset yang dimiliki perusahaan dalam sampel antara sampai dengan Sedangkan untuk nilai mean diperoleh sebesar dengan nilai standar deviasi sebesar Dengan semakin besarnya total asset yang dimiliki perusahaan maka semakin banyak pula sampel dan bukti audit yang harus diperoleh auditor dalam melaksanakan audit terkait dengan kecukupan bukti audit. Dimana perusahaan besar memiliki total asset, volume aktivitas dan

10 50 kuantitas transaksi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang memiliki total asset yang lebih sedikit. Hal tersebut dapat berdampak pada lamanya penyelesaian proses audit. Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara net income dengan total aset, maka diperoleh hasil Return on Asset terendah adalah pada Eratex Djaja Tbk di tahun 2008 dan 2010, sedangkan tingkat Return on Asset tertinggi adalah 0.49 pada Eratex Djaja Tbk tahun Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2008 Eratex Djaja Tbk mengalami kerugian sebesar Rp dari total aset Rp , pada tahun 2010 Eratex Djaja Tbk mengalami kerugian sebesar Rp dari total aset Rp , dan pada tahun 2011 mengalami laba sebesar Rp dari total aset Rp Sedangkan nilai mean untuk return on asset diperoleh sebesar dengan standar deviasi sebesar Dengan semakin tingginya rasio return on asset maka semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba, sehingga auditor melaksanakan proses audit dengan lebih mudah karena manajemen mengelola perusahaan dengan baik. Pada total debt to total asset (TDTA) yaitu perbandingan antara total debt dengan total asset, maka diperoleh hasil debt to asset ratio terendah adalah 0.12 pada Sumi Indo Kabel Tbk pada tahun 2009, sedangkan tingkat debt to asset ratio tertinggi adalah 2.79 pada Eratex Djaja Tbk pada tahun Berdasarkan laporan keuangan auditan perusahaan diketahui bahwa pada tahun 2009 Sumi Indo Kabel Tbk memiliki total liabilitas sebesar Rp dari total aset Rp dan pada tahun 2010 Eratex Djaja Tbk memiliki total liabilitas sebesar Rp dari total aset Rp , dimana menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat debt to asset ratio, maka mengindikasikan buruknya kesehatan keuangan perusahaan karena sebagian besar aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin besar pembiayaan aset oleh hutang menyebabkan semakin besarnya resiko gagal bayar (debt default) oleh perusahaan, dalam hal ini terjadi pada Eratex Djaja Tbk yang memiliki tingkat debt to asset ratio paling tinggi. Sedangkan nilai mean untuk total

11 51 debt to total asset diperoleh sebesar dengan standar deviasi sebesar Uji Kelayakan Model Pengujian dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi logistik, karena ingin menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana variabel dependennya merupakan variabel dummy, sehingga alat analisis yang cocok untuk digunakan adalah regresi logistik. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu, ukuran perusahaan (Ln total asset), laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu, audit delay. Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis uji kelayakan meliputi (1) menilai kelayakan model regresi, (2) menilai keseluruhan model, (3) menguji tabel klasifikasi, dan (4) menguji koefisien determinasi (Ghozali, 2013) Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Tabel 4.8 Goodness of Fit Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chisquare df sig Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan memperhatikan nilai Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow, dimana jika nilai signifikannya lebih besar daripada 0.05 (5%) maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena model cocok dengan data observasinya. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari table 4.8 Goodness of Fit Tes menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and

12 52 Lemeshow s Goodness of fit adalah dengan angka signifikansi sebesar (41,5%) > 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau model dapat diterima karena model cocok dengan data observasinya. Hal ini berarti model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Model fit juga dapat diuji dengan melihat nilai statistik -2Log Likelihood, yaitu membandingkan nilai -2Log Likehood tanpa variabel atau hanya konstanta dengan nilai -2Log Likehood dengan memasukan variabel-variabel independen. Tabel 4.9-2Log Likelihood Block 0 Iteration -2Log likelihood Coefficients Constant 1 88,504 -,424 Step , ,431 Block 1 Step -2Log Cox & Snell Nagelkerke R likelihood R Square Square 1 73,429,204,277

13 53 Tabel diatas menunjukkan uji kelayakan atau overall model fit. Penilaian dapat dilakukan dengan melihat angka awal atau initial -2Log Likelihood pada block number 0 dan -2Log Likelihood pada block number 1. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai terdapat penurunan sebesar dimana initial -2Log Likelihood block number 0 adalah Sedangkan pada -2Log Likelihood block number 1 turun menjadi Penurunan ini mengindikasikan bahwa penambahan variabel independen ke dalam model adalah memperbaiki model fit. Sehingga dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian merupakan model yang baik Tabel Klasifikasi Tabel klasifikasi ini bertujuan untuk menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan yang salah (incorrect). Berikut adalah hasil output perhitungan tabel klasifikasi berdasarkan data yang diolah. Tabel 4.10 Tabel Klasifikasi Overall Percentage Predicted Audit Observed Delay (Y) Percentage Correct Audit Delay (Y) Overall Percentage 75.8 Berdasarkan tabel klasifikasi di atas bisa diketahui bahwa data observasi dan prediksi yang tidak mengalami audit delay sebanyak 34 sampel sedangkan data yang diobservasi tidak mengalami audit delay namun diprediksi mengalami audit delay sebanyak 6 sampel. Kemudian data observasi dan prediksi yang mengalami audit delay sebanyak 16 sampel,

14 54 sedangkan data observasi yang mengalami audit delay namun diprediksi tidak mengalami audit delay sebanyak 10 sampel. Pengujian ini untuk mengetahui ketepatan data hasil observasi dalam memprediksi model yaitu nilai Overall Percentage adalah sebesar 75,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebesar 75,8% ketepatan data hasil observasi dapat memprediksi model atau secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah sebesar 75,8% Menguji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R 2 ) Nilai Nagelkerke R 2 ini digunakan untuk menunjukkan besarnya variabilitas dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen. Berikut adalah hasil perhitungan berdasarkan data yang digunakan. Tabel 4.11 Nilai Nagelkerke R Square -2Log Cox & Snell R Nagelkerke R Step likelihood Square Square Dari tabel diatas dapat diketahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya dalam model melalui nilai Nagelkerke R 2. Tabel diatas diketahui nilai Nagelkerke R 2 sebesar Artinya variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen ukuran perusahan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor adalah 27.7%, sedangkan 72.3% dapat dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak terdapat di dalam model.

15 Uji Hipotesis Tahap akhir yang dilakukan adalah menguji koefisien regresi, dimana pengujian koefisien regresi ini dapat mengetahui sejauh mana variabel independen (X) berpengaruh pada variabel dependen (Y). Adapun variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor. Sedangkan variabel dependennya adalah audit delay. Suatu variabel dikatakan berpengaruh terhadap audit delay apabila nilai probabilitas yang terdapat pada kolom significant pada tabel 4.12 hasilnya lebih kecil dari 5% (0.05) berarti variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap audit delay dan jika hasilnya lebih besar dari 5% (0.05) berarti variabel tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Regresi Variabel Koefisien Standard Error Sig. Pengaruh Constant SIZE (X1) Signifikan L/R (X2) Tidak Signifikan ROA (X3) Tidak Signifikan TDTA (X4) Tidak Signifikan OA (X5) Tidak Signifikan BFOUR (X6) Tidak Signifikan PA (X7) Tidak Signifikan Note: SIZE (ukuran perusahaan), L/R (laba atau rugi), ROA (Return on Asset), TDTA (Total Debt to Total Asset), OA (opini auditor), BFOUR (ukuran kantor akuntan publik), dan PA (pergantian auditor)

16 56 Berdasarkan tabel diatas maka dapat dibuat persamaan regresi logistik sebagai berikut: AUDELAY = SIZE LR ROA TDTA OA BFOUR PA + Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan menunjukkan arah positif terhadap audit delay, karena nilai signifikan (0,6%) dibawah 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 1 dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel laba atau rugi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel laba atau rugi tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikansi (6,9%) diatas 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel laba atau rugi tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 2 dalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel return on asset menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikan (95,9%) diatas 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 3 dalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel total debt to total asset menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel total debt to total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikan (50,9%) diatas 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel total debt to total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 4 dalam penelitian ini ditolak.

17 57 Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel opini auditor menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikansi (100%) diatas 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 5 dalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel ukuran KAP menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikansi (18,7%) diatas 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 6 dalam penelitian ini ditolak. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa hasil regresi pada variabel pergantian auditor menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar dengan nilai signifikan sebesar Hal ini berarti variabel pergantian auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena nilai signifikansi (62,8%) diatas 5% maka dapat disimpulkan bahwa variabel pergantian auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Maka hipotesis Ha 7 dalam penelitian ini ditolak Diskusi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, penulis ingin menguji pengaruh variabel independen yaitu: ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukuran KAP, dan pergantian auditor terhadap variabel dependen yaitu: audit delay pada 11 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Berdasarkan serangkaian pengujian yang dilakukan terhadap model regresi dan variabel-variabel penelitian, diperoleh ringkasan hasil pengujian hipotesis, yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

18 58 Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis No. Hipotesis Hasil 1 Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay Diterima 2 Laba atau rugi berpengaruh terhadap audit delay Ditolak 3 Return on asset berpengaruh terhadap audit delay Ditolak Total debt to total aset berpengaruh terhadap audit 4 delay Ditolak 5 Opini auditor berpengaruh terhadap audit delay Ditolak 6 Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay Ditolak 7 Pergantian auditor berpengaruh terhadap audit delay Ditolak Dibawah ini akan dijelaskan pengaruh dari masing-masing variabel independen, seperti ukuran perusahaan, laba atau rugi, return on asset, total debt to total asset, opini auditor, ukurap kantor akuntan publik, dan pergantian auditor terhadap variabel dependen, yaitu audit delay: Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan pada tabel 4.12 menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikan lebih kecil 5% yang artinya ukuran perusahaan mempengaruhi audit delay. Tanda koefisien yang positif ini menunjukkan hubungan yang searah dengan audit delay. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk mengalami audit delay, dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan semakin kecil pula kemungkinan perusahaan untuk mengalami audit delay. Penelitian yang berkembang terkait dengan hubungan ukuran perusahaan terhadap audit delay adalah perusahaan besar memiliki total aset yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memungkinkan auditor untuk mengambil sampel beserta bukti yang lebih banyak untuk diaudit. Perusahaan dengan skala yang besar memiliki aktivitas yang lebih luas, volume aktivitas

19 59 bertambah, kuantitas transaksi dalam perusahaan semakin tinggi sehingga kompleksitas transaksi meningkat. Oleh karena itu, sampel dan bukti yang harus diperoleh auditor juga semakin banyak agar bisa mewakili populasi tersebut. Dengan demikian prosedur audit yang harus dilakukan oleh auditor lebih banyak untuk mengumpulkan sampel dan bukti audit. Hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Dimana perusahaan kecil memiliki aset, volume aktivitas, kuantitas transaksi yang lebih kecil dan tidak sekompleks perusahaan besar sehingga pengambilan jumlah sampel dan bukti audit lebih sedikit sehingga proses audit dapat berjalan lebih cepat tanpa harus melibatkan banyak prosedur audit. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria (2012), dan Yuliyanti (2011) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memberikan pengaruh signifikan terhadap audit delay. Disisi lain hasil penelitian ini tidak seuai dengan hasil penelitian Lestari (2010) yang tidak menunjukkan hubungan signifikan antara ukuran perusahaan dengan audit delay. Dimana baik untuk ukuran perusahaan besar maupun ukuran kecil memiliki perhatian yang khusus di dalam pasar modal karena diawasi oleh pihak eksternal seperti investor dan kreditor sehingga perusahaan akan dengan cepat mempublikasikan laporan keuangan auditan sebelum batas waktu yang telah ditentukan oleh Bapepam. Selain itu, auditor menganggap bahwa dalam proses pengauditan berapapun jumlah asset yang dimiliki tiap-tiap perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur dalam standar professional akuntan publik. Hal tersebut bisa disebabkan karena adanya perbedaan sampel penelitian dan tahun penelitian yang digunakan, dimana Lestari (2010) melakukan penelitian dengan sampel perusahaan Consumer Goods pada tahun sedangkan dalam penelitian ini sampel perusahaan dan tahun yang digunakan adalah perusahaan manufaktur pada tahun yang dapat menyebabkan hasilnya berbeda dengan penelitian ini. Dengan demikian berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini juga mendukung landasan teori yang ada serta penelitian-penelitian yang berkembang terkait hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit delay.

20 Laba atau Rugi Laba atau rugi pada tabel 4.12 menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara laba atau rugi dengan audit delay. Sehingga ketika perusahaan memperoleh laba atau mengalami kerugian tidak berpengaruh terhadap lamanya proses audit. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lucyanda (2011) yang menyatakan bahwa pengungkapan rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Pengaruh yang tidak signifikan diduga akibat adanya prosedur audit yang harus dijalankan oleh auditor. Prosedur audit untuk perusahaan yang mengungkapkan rugi, tidak dibedakan dengan perusahaan yang mengungkapkan laba. Jika ruang lingkup audit bagi perusahaan yang mengungkapkan laba lebih luas, maka audit delay akan terjadi lebih lama jika dibandingkan dengan perusahaan yang mengungkapkan rugi namun memiliki ruang lingkup audit yang lebih sempit. Disisi lain penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Putri (2012) dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara laba atau rugi dengan audit delay dimana ketika perusahaan menghasilkan laba, laporan keuangan cenderung ingin dipublikasikan dengan cepat karena perusahaan ingin segera memberikan good news kepada para pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur, dan para pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan akan membantu proses audit yang dilaksanakan oleh auditor seperti memudahkan auditor meminta data untuk pengambilan sampel dan bukti audit yang diperlukan selama proses audit berlangsung sehingga proses audit tidak membutuhkan waktu yang lama. Disamping itu, ketika perusahaan mengalami kerugian maka mereka cenderung akan menunda proses publikasi laporan keuangannya karena perusahaan menganggap rugi sebagai bad news bagi para pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur, dan para pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan tidak berusaha untuk membantu proses audit yang dilaksanakan oleh auditor melainkan mempersulit auditor dalam memperoleh sampel dan bukti audit (pembatasan ruang lingkup). Pembatasan ruang lingkup yang dapat dilakukan oleh klien, seperti menolak untuk memperkenankan auditor melakukan konfirmasi piutang dan hutang, menolak untuk menandatangani surat representasi klien, menolak untuk member auditor akses ke catatan rapat dewan komisaris, perjanjian yang terlalu lamban untuk

21 61 melakukan prosedur audit yang dianggap penting oleh auditor, dan catatan klien tidak memadai untuk dilakukan audit. Selain itu, ketika mengalami kerugian maka auditor akan melakukan pengujian materialitas yang lebih ketat karena dikhawatirkan terjadi salah saji yang material atau terjadinya tindak kecurangan yang dilakukan dengan sengaja dalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian, proses audit yang dilakukan oleh auditor lebih lama terkait dengan kompetensi bukti audit dan mengakibatkan terjadinya audit delay. Perbedaan penelitian ini bisa disebabkan karena sampel perusahaan Putri yaitu pada perusahaan LQ45 dengan pengujian analisis menggunakan regresi linear berganda, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur dengan pengujian analisis menggunakan regresi logistik. Dengan tingkat signifikansi di atas 5%, maka dapat disimpukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara laba atau rugi dengan audit delay. Pada tabel 4.2 deskripsi data laba atau rugi, diperoleh hasil bahwa kebanyakan sampel memperoleh laba yaitu sebesar 77.27% dan perusahaan yang mengalami rugi sebesar 22.73%, sehingga ketika suatu perusahaan mendapatkan laba maka semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami audit delay. Sebaliknya, ketika sebuah perusahaan akan mengalami kerugian maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan mengalami audit delay Return on Asset Return on Asset pada tabel 4.12 menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara Return on Asset dengan audit delay. Sehingga tinggi rendahnya tingkat Return on Asset tidak mempengaruhi audit delay. Pada hasil statistik deskriptif penelitian juga diperoleh bahwa rata-rata tingkat Return on Asset perusahaan sampel cukup tinggi yaitu sebesar 0.49 namun tidak mempengaruhi audit delay. Hasil penelitian ini sesuai dengan Yuliyanti (2011) yang menunjukkan bahwa return on asset tidak memberikan pengaruh terhadap audit delay. Dimana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan asset yang dimiliki ternyata tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu

22 62 penyampaian laporan keuangan auditan. Banyak perusahaan yang mengalami profit namun kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi ada yang mengalami kerugian. Selain itu, mungkin tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan tidak begitu besar sehingga tidak memacu perusahaan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang diaudit lebih cepat. Disisi lain hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Kartika (2011) yang menunjukkan hubungan signifikan antara return on asset dengan audit delay, dimana apabila perusahaan memiliki tingkat return on asset yang tinggi cenderung ingin segera mempublikasikan laporan keuangannya yang telah diaudit karena hal tersebut merupakan kabar baik yang akan mempertinggi nilai perusahaan bagi pihakpihak yang berkepentingan. Sementara ketika perusahaan mendapat tingkat return on asset yang rendah cenderung mengalami audit delay. Disisi lain pengaruh Return on Asset dengan audit delay adalah ketika perusahaan memperoleh Return on Asset yang tinggi maka akan lebih cepat mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam mengelola perusahaan untuk menghasilkan profit dari asset yang dimilikinya. Oleh karena itu, perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dengan cepat untuk menarik para investor untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut dan juga ketepatanwaktu dalam menyampaikan laporan keuangan auditan ke Bapepam agar tidak dikenakan sanksi beserta denda. Perbedaan hasil penelitian ini bisa disebabkan karena sampel yang digunakan oleh Kartika (2011) yaitu pada perusahaan manufaktur pada tahun sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur pada tahun Selain itu pengujian yang dilakukan Kartika (2011) menggunakan Uji Asumsi Klasik, seperti: Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastitas, dan Uji Autokorelasi, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pengujian, seperti: Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test), Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit), Tabel Klasifikasi, dan Uji Klasifikasi Prediksi Model (Overall Percentage), dan Uji Koefisien Determinasi atau Uji Validitas.

23 Total Debt to Total Asset Total Debt to Total Asset / TDTA pada tabel 4.12 menunjukkan koefisien positif sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara total debt to total asset dengan audit delay. Sehingga tinggi rendahnya tingkat total debt to total asset tidak mempengaruhi audit delay. Pada hasil statistik deskriptif penelitian juga diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat total debt to total asset perusahaan sampel cukup rendah yaitu sebesar 0.12 dimana meskipun sampel perusahaan mempunyai tingkat total debt to total asset yang rendah tetap tidak mempengaruhi audit delay. Hasil penelitian ini sesuai dengan Yuliyanti (2011) yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya pada kenyataannya tidak secara signifikan mempengaruhi audit delay. Dimana sesuai dengan kualitas standar pekerjaan auditor seperti yang telah diatur dalam SPAP melaksanakan prosedut audit perusahaan baik yang memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder yang banyak atau perusahaan dengan utang yang kecil dan jumlah debtholder yang sedikit tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian audit laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk pasti telah menyediakan waktu yang sesuai dengan kebutuhan jangka waktu untuk menyelesaikan proses pengauditan utang. Hubungan total debt to total asset dengan audit delay adalah ketika perusahaan memiliki tingkat total debt to total asset yang tinggi maka resiko buruknya kesehatan dalam perusahaan juga meningkat, karena sebagian besar asset perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin besar pembiayaan asset oleh hutang menyebabkan semakin besar resiko gagal bayar (debt default). Perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan salah satunya adalah kesulitan untuk membayar hutang, kesulitan ini bisa menyebabkan kepercayaan masyarakat berkurang dan jika hal ini terjadi berulang kali perusahaan akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan dan bahkan dapat mengalami kebangkrutan. Ciri-ciri perusahaan yang mengalami masalah keuangan, seperti perusahaan tidak likuid, perusahaan mempunyai asset yang minus, perusahaan dengan arus kas yang minus, pendapatan operasi perusahaan minus, modal kerja perusahaan minus, dan perusahaan mengalami kerugian tahun berjalan. Namun, hasil pengujian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Efendi dan Utami (2012) yang menyatakan bahwa total debt to total asset

24 64 berpengaruh positif terhadap audit delay, dimana apabila total debt to total asset mengalami kenaikan 1% maka audit delay akan mengalami kenaikan sebesar Hal tersebut berarti semakin tingginya tingkat total debt to total asset dapat mengakibatkan meningkatnya kegagalan perusahaan, karena mengindikasikan buruknya kesehatan keuangan perusahaan, sehingga menyebabkan semakin tingginya risiko finansial suatu perusahaan tersebut yang membuat auditor memfokuskan perhatiannya terhadap laporan keuangan perusahaan yang kurang reliable, hal ini membuat auditor untuk memerlukan waktu yang lebih panjang yang akhirnya berdampak pada lamanya penyelesaian audit. Perbedaan hasil penelitian ini dengan Efendi dan Utami bisa disebabkan karena metode penelitian serta tahun penelitian yang digunakan berbeda. Dimana Efendi dan Utami (2012) melakukan pengujian dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik, seperti: Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastitas, dan Uji Autokorelasi, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pengujian, seperti: Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test), Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit), Tabel Klasifikasi, Uji Klasifikasi Prediksi Model (Overall Percentage), dan Uji Koefisien Determinasi atau Uji Validitas. Tahun penelitian yang digunakan Efendi dan Utami (2012) yaitu, pada tahun sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tahun Opini Auditor Opini auditor pada Tabel 4.12 menunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara opini auditor dengan audit delay. Sehingga opini auditor yang diberikan oleh auditor baik itu unqualified opinion dan unqualified opinion with explanatory language atau selain itu tidak berpengaruh terhadap audit delay. Pada tabel hasil statistik deskripsi data opini auditor, diperoleh hasil bahwa kebanyakan sampel perusahaan memperoleh unqualified opinion dan unqualified opinion with explanatory language yaitu sebesar 98.48% dan perusahaan yang memperoleh selain unqualified opinion dan unqualified opinion with explanatory language yaitu sebesar 1.52%. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sari (2012), Yuliyanti (2011), dan Lestari (2010) dimana tidak menemukan adanya pengaruh antara jenis opini auditor dengan audit delay.

25 65 Namun, hasil pengujian ini berbeda dengan hasil penelitian yang Dewi dan Pamudji (2013) yang menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh positif terhadap audit delay, dimana apabila perusahaan yang menerima qualified opinion memiliki audit delay yang lebih cepat. Hal ini berarti bahwa opini qualified yang diberikan auditor merupakan sinyal audit delay yang lebih cepat. Selain itu hubungan opini audit dengan audit delay adalah dimana apabila perusahaan yang sebelumnya mendapat opini selain unqualified opinion, seperti adverse. Auditor harus lebih cermat dalam melakukan audit, karena kemungkinan terjadinya salah saji atau tindak kecurangan lebih besar. Dimana adeverse opinion diberikan apabila perusahaan tersebut tidak menerapkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sehingga informasi yang terdapat didalam laporan keuangan tidak dapat dijadikan dasar dalam mengambil keputusan oleh para penggunanya. Apabila perusahaan pada tahun sebelumnya mendapat Disclaimer (No Opinion) maka auditor harus berhati-hati dalam melakukan audit, dimana auditor sebelumnya memberikan Disclaimer karena adanya pembatasan ruang lingkup yang luar biasa sehingga auditor tidak dapat melakukan prosedur audit yang dianggap penting untuk dapat memperoleh sampel dan bukti yang diperlukan. Sehingga auditor sulit untuk mendeteksi apakah terjadi penyimpangan dari standar akuntansi yang berlaku umum atau tidak dari laporan keuangan yang dibuat oleh klien. Tetapi ketika perusahaan pada tahun sebelumnya mendapat unqualified opinion maka auditor tidak memerlukan sampel dan bukti audit yang banyak dalam melakukan proses audit tersebut, karena laporan keuangan sudah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi. Namun auditor harus memastikan apakah laporan keuangan yang dibuat pada periode berjalan tetap mengikuti standar audit yang berlaku umum. Perbedaan hasil penelitian ini bisa disebabkan karena tahun yang digunakan oleh Dewi dan Pamudji (2013) yaitu pada tahun dan pengujian yang dilakukan menggunakan Uji Asumsi Klasik, seperti: Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastitas, dan Uji Autokorelasi, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan tahun penelitian dan pengujian yang dilakukan seperti: Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test), Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit), Tabel Klasifikasi, Uji Klasifikasi Prediksi Model (Overall Percentage), dan Uji Koefisien Determinasi atau Uji Validitas.

26 Ukuran KAP Ukuran KAP pada Tabel 4.12 meunjukkan koefisien negatif sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifkan antara ukuran KAP dengan audit delay. Sehingga besar kecilnya ukuran KAP atau Kantor Akuntan Publik Big Four atau Non Big Four tidak berpengaruh terhadap audit delay. Pada tabel hasil statistik deskripsi data ukuran KAP, diperoleh hasil bahwa kebanyakan perusahaan sampel memakai jasa KAP The Big Four yaitu sebesar 63,64% sehingga membuat hasil penelitian menjadi tidak signifikan karena tidak sesuai dengan landasan teori yang digunakan. Hal ini sesuai dengan Dewi dan Pamudji (2013), dan Sari (2012) yang menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap audit delay. Namun, hasil ini tidak sesuai dengan Saputri (2012) yang menemukan hubungan signifikan antara ukuran KAP dengan audit delay. Dimana ukuran KAP dengan audit delay memiliki pengaruh positif yaitu apabila perusahaan yang menggunakan jasa perusahaan audit yang besar seperti The Big Four dapat melakukan proses audit yang dengan lebih cepat dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu untuk dapat menyelesaikan auditnya lebih tepat waktu, memiliki jumlah karyawan yang lebih berkualitas dalam melakukan audit agar lebih efektif dan efisien, dan yang terakhir mereka memiliki dorongan yang kuat untuk tetap menjaga reputasi mereka sehingga kemungkinan kecil perusahaan akan mengalami audit delay. Perbedaan hasil penelitian ini bisa disebabkan karena sampel yang digunakan oleh Saputri (2012) yaitu pada perusahaan - perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hanya pada tahun 2009 sedangkan dalam penelitian ini tidak hanya tahun 2009 saja melainkan menggunakan sampel perusahaan manufaktur pada tahun Selain itu pengujian yang dilakukan Saputri (2012) menggunakan Uji Asumsi Klasik seperti: Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastitas, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pengujian, seperti: Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test), Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit), Tabel Klasifikasi, Uji Klasifikasi Prediksi Model (Overall Percentage), dan Uji Koefisien Determinasi atau Uji Validitas.

27 Pergantian Auditor Pergantian auditor pada Tabel 4.12 menunjukkan koefisien negatif yaitu sebesar dengan tingkat signifikan lebih besar dari 5%. Dengan tingkat signifikan yang lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan signifikan antara pergantian auditor dengan audit delay. Sehingga ada atau tidak ada pergantian auditor tidak berpengaruh audit delay. Hubungan pergantian auditor dengan audit delay adalah ketika perusahaan melakukan pergantian auditor maka auditor baru dapat mengajukan pertanyaan kepada auditor sebelumnya dengan seijin klien, mengenai industri dan bisnis klien, integritas manajemen klien, pengendalian intern klien, dan penyimpangan yang terjadi pada saat auditor terdahulu melakukan audit. Oleh karena itu, auditor baru memiliki pengetahuan tentang klien yang akan diaudit sehingga proses audit yang dilakukan dapat berjalan dengan cepat sehingga kemungkinan kecil untuk terjadinya audit delay. Faktor-faktor yang dapat memicu pergantian auditor adalah sebagai berikut: 1. Ukuran perusahaan: perusahaan besar memiliki kemungkinan akan mengganti auditor sesuai dengan kebutuhan jasa yang diperlukan. 2. Pertumbuhan perusahaan: ketika klien memperluas usahanya maka terdapat peningkatan luas dan volume aktivitas kuantitas dan kompleksitas transaksi akuntansi semakin meningkat. 3. Opini auditor: klien akan menggunakan tekanan terhadap auditor agar memberikan opini yang lebih memuaskan untuk perusahaannya, apabila auditor tidak bisa ditekan maka perusahaan akan mengganti auditor (opinion shopping). 4. Audit fee: perusahaan akan mengganti auditor dengan biaya audit yang lebih rendah, dimana mereka menganggap akan menerima hasil audit yang sama baik The Big Four maupun Non The Big Four. 5. Terdapat perbedaan pendapat antara perusahaan dengan auditor sebelumnya. 6. Perhatian auditor terhadap integritas manajemen dan pengendalian intern. 7. Auditor sakit, pensiun, meninggal. 8. Peraturan jasa akuntan publik yang mengharuskan pergantian auditor maksimal enam tahun. Pada tabel hasil statistik deskripsi data pergantian auditor, diperoleh hasil kebanyakan perusahaan sampel tidak melakukan pergantian auditor yaitu sebesar

28 %. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Maria (2012) yang menunjukkan bahwa pergantian auditor tidak memberikan pengaruh terhadap audit delay. Dimana auditor melaksanakan proses audit berdasarkan standar professional akuntan publik pada point pertama standar pekerjaan lapangan, yaitu pekerjaan audit harus direncanakan sebaik mungkin dan jika menggunakan asisten harus disupervisi dengan sebagaimana mestinya. Selain itu auditor memiliki keterbatasan waktu yang mengharuskan auditor menyelesaikan audit lebih tepat waktu, dan auditor dapat melakukan langsung proses audit setelah penugasan sehingga proses audit yang dilaksanakan oleh auditor tidak mengalami keterlambatan yang menyebabkan audit delay.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi penelitian ini meliputi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2013, 2014, dan 2015. B. Tehnik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Dalam menentukan sampel dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskripsif Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diambil dari pihak kedua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdaftar dalam Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi batas geografis bukan lagi hambatan dalam berbisnis, persaingan bisnis semakin ketat karena kompetitor bukan hanya perusahaan dalam negeri,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari: 1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id 2. Buku-buku atau artikel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SATYANING AYU FIRDAYANI Satya_firda@yahoo.co.id UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian kuantitatif) dengan penekanan pada pengujian teori melalui variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Seiring pesatnya perkembangan jumlah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Suryawan Aji Permana NIM: Dosen Pembimbing Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh: Suryawan Aji Permana NIM: Dosen Pembimbing Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak., CA. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013 2015 Disusun Oleh: Suryawan Aji

Lebih terperinci

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 84-105 84 Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Rencana Manajemen terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model dummy pada variabel dependennya sehinnga metode analisa data yang tepat adalah menggunakan regresi logistik (Ghozali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website  Data diperoleh 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh

Lebih terperinci