Oleh: ANNISA HIKMAWATI NUR ARIFAH B

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP, OPINI AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN AUDIT DELAY TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun ) Disusun sebagai Salah satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: ANNISA HIKMAWATI NUR ARIFAH B PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

2 i

3 ii

4 iii

5 ANALISI PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP, OPINI AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN AUDIT DELAY TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergantian manajemen, ukuran KAP, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan audit delay terhadap auditor switching pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Penelitian ini terdapat 37 data perusahaan manufaktur dengan jumlah pengamatan sebanyak 111 sampel penelitian yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa variabel ukuran KAP, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan audit delay tidak berpengaruh terhadap perusahaan sampel untuk mengganti auditornya, sedangkan pergantian manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan sampel untuk mengganti auditornya. Kata kunci: Auditor Switching, Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan dan Audit Delay ABSTRACT The research aimed to determine the effect of management changes, firm size, audit opinion, company growth and audit delay of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period This research used 37 manufacture companies that met criteria with total 111 data. sample selected using purposive sampling method. The data analysis technique used is logistic regression analysis. Based on the analysis conducted, showed that the variables of firm size, audit opinion, company growth and audit delay does not have affect to the sample companies to change auditors, while the management changes has a significant influence on the company to change auditors samples. Keywords: Auditor Switching, Management Changes, Firm Size, Audit Opinion, Company Growth, and audit delay 1. PENDAHULUAN Pada era globalisasi sekarang perusahaan go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan atau mempublikasi laporan keuanganya yang telah diaudit oleh pihak yang berkewanangan (independen) pada setiap tahunya. Laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang wajar, bersifat objektif, dapat dipercaya dan mudah untuk dipahami oleh orang lain sehingga diperlukan adanya prosedur pemerikasaan laporan keuangan yang dilakukan oleh badan tertentu yang didalamnya terdapat seorang auditor yang independen dan tidak memihak yang sering disebut auditor publik. 4

6 Auditor publik adalah pihak independen yang mampu berada di pihak netral sehingga mampu untuk menjembatani benturan kepentingan antara pihak pemegang saham dengan pihak manajemen yaitu pengelola perusahaan. Tugas seorang auditor publik adalah untuk memberikan opini kepada pihak prinsipal mengenai tingkat kewajaran laporan keuangan yang di paparkan oleh perusahaan. Auditor publik yang baik adalah auditor yang mampu melaksanakan tugas dan kewajibanya dengan baik dan memberikan sebuah opini yang bagus sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat lain. Namun pada praktiknya auditor publik pun dalam tenggang waktu tertentu harus mengalami rotasi audit. Rotasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas seorang auditor yang lebih baik lagi dan meningkatkan indepensi seorang auditor. Pada beberapa kasus, hubungan auditor dengan pemberi tugas yang terjalin lama akan menimbulkan kerusakan sikap independen yang dimiliki auditor secara tidak langsung. Oleh karena itu, pembatasan tenure (masa perikatan audit) sangat penting karena dapat mencegah seorang auditor terlalu sering berinteraksi dengan perusahaan klien dan akan mempengaruhi kinerjanya.untuk menangani hal tersebut maka dilakukan peraturan mengenai pergantian auditor oleh perusahaan yang sering disebut auditor switching. Auditor Switching adalah pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien dalam pemberian penugasan audit atas laporan keuangan. Auditor switching terjadi karena ada regulasi atau peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan rotasi yang disebut mandatory sedangkan rotasi yang dilakukan secara sukarela diluar peraturan yang berlaku disebut voluntary. Dalam SPAP (IAI,2011) auditor diharuskan bersikap independen, yaitu tidak mudah terpengaruh, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Karena dalam melaksanakan proses audit, auditor perlu melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dengan harus mempertahankan independensi, objektivitas dan integritas. Pada praktiknya auditor tidak keberatan untuk melakukan audit pada perusahaan yang sama dalam waktu yang lama namun jika hal tersebut terjadi dikhawatirkan dapat menimbulkan hubungan terbiasa yang mungkin mengurangi tingkat indepedensi auditor sehingga perlu adanya pembatasan perikatan masa kerja. Pada hal ini perusahaan diberikan kebebasan untuk untuk memilih sendiri auditor yang mereka inginkan tetapi perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan dan 5

7 keputusan yang dibuat. Apabila auditor switching didasarkan pada waktu audit yang telah mencapai 6 tahun berturut-turut dan oleh seorang auditor 5 tahun berturut-turut, maka hal ini bersifat mandatory dan tidak menimbulkan pertanyaan. Jika terjadinya pergantian auditor oleh perusahaan diluar ketentuan peraturan yang telah ditetapkan, maka akan menimbulkan kecurigaan dari pihak ketiga, sehingga penting untuk diketahui faktor penyebabnya 2. METODE PENELITIAN 2.1 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari Laporan Annual Report Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia Tahun Definisi dan Operasional Variabel Variabel Independen Pergantian Manajemen Pergantian manajemen terjadi apabila perusahaan mengganti CEO nya. Jika terdapat pergantian manajemen perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian manajemen maka diberi nilai Ukuran KAP Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big-4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big-4.Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan tesebut diaudit oleh KAP Big-4 maka diberikan nilai 1. Sebaliknya apabila perusahaan tersebut diaudit oleh KAP non Big-4, maka diberikan nilai Opini Audit Opini audit adalah pengungkapan suatu pendapat yang diberikan oleh seorang auditor dalam hal menilai kewajaran perjanjian laporan keuangan perusahaan yang 6

8 telah diauditnya. Variabel opini audit menggunakan variabel dummy. Apabila suatu perusahaan klien menerima opini audit tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan apabila suatu perusahaan klien menerima opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pengecualian dengan bahasa penjelas (opinion with explanatory language), opini tidak wajar (adverse opinion) dan opini tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) maka diberikan nilai Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan ukuran seberapa baik perusahaan mempertahankan kondisi finansialnya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston dan Copeland, 1992). Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat penjualan pada suatu perusahaan pada tahun tertentu. Rasio pertumbuhan perusahaan klien dapat dirumuskan sebagai berikut : ds = S t S t-1 /S t Audit Delay Audit delay yaitu jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Ukuran dalam penelitian ini adalah lamanya waktu penyelesaian audit dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal telah selesainya auditor mengerjakan pekerjaan auditnya. Variabel ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari atau dengan rumus: Audit Delay = Tanggal Laporan Audit Tanggal Laporan laporan Variabel Dependen Dalam melakukan audit, auditor diwajibkan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan perilaku akuntan yang diatur dalam Kode Etik Akuntan Publik yang termuat dalam SPAP dan PSAK. Sedangkan Auditor Switching secara mandatory terjadi karena adanya regulasi atau peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan rotasi auditor seperti yang di jelaskan pada peraturan yang terbaru yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2015 mengenai Praktik Akuntan Publik. Variable auditor switching ini menggunakan variabel dummy, dimana nilainya hanya 1 atau 0. Nilai 1 dberikan apabila perusahaan melakukan auditor switching, sedangkan nilai 0 apabila perusahaan tidak melakukan auditor switching. 7

9 2.3 Metode Analisis Data Alat analisis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pergantian manajemen, ukuran KAP, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan audit delay terhadap auditor switching adalah analisis regresi linier. Analisis ini dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga analisis regresi linier berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: AJ =a+b1.pm+ b2. PKAP+b3.OP+b4.PP+b5.AD+e Keterangan: AS = Auditor Switching a = konstanta b1,b2,b3,b4 = koefisien regresi PM = Pergantian Manajemen PKAP = Ukuran KAP OP = Opini Audit PP = Pertumbuhan Perusahaan AD = Audit Delay e = variabel pengganggu 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia periode 2014 sampai Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh Pergantian Mnajemen, Ukuran KAP, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan dan Audit Delay terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur periode Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat annual report tahunan Perusahaan Manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia pada periode Populasi dari penelitian ini adalah sebanyak 144 perusahaan tahun 2012 sampai dengan 2016 pada periode yang bersangkutan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu. Sampel yang diperoleh sebanyak 111 sampel. 8

10 Tabel 1. Perolehan sampel Kriteria Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 144 selama tahun Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan (10) keuangan tahunan secara berturut-turut tahun Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan (24) keuangan dengan mata uang Rupiah 3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengeluarkan laporan (5) auditor independen 4. Perusahaan yang tidak melakukan switching (65) Sampel penelitian 37 Total Sampel Penelitian (37 x 3 tahun) 111 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah prusahaan manufaktur selama tahun berjumlah 144. Dari 144 perusahaan terdapat 10 perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut. Berdasarkan 134 perusahaan yang dapat diakses laporan keuanganya terdapat 24 perusahaan yang menyajikan laporan keuanganya menggunakan mata uang selain rupiah, 5 perusahaan yang tidak mengeluarkan laporan independen dan 65 perusahaan yang tidak melakukan auditor switching Statistik Deskriptif Tabel 2. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SWITCH 111,000 1,000,45946, PM 111,000 1,000,15315, PKAP 111,000 1,000,06306, OA 111,000 1,000,63964, PP 111 -,898 5,947,12929, AD , ,000 82, , Valid N (listwise) 111 Sumber : Hasil olah data dengan SPSS Tabel IV.2 menunjukkan hasil statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. berdasarkan tabel di atas diketahui jumlah data dalam penelitian sebanyak 9

11 111 data. Variabel auditor switching diperoleh nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum auditor switching sebesar 1,00. Rata-rata variabel auditor switching sebesar 0,45946 Nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 0, Variabel pergantian manajemen diukur dengan dummy yang apabila perusahaan tersebut dalam tahun penelitian mengganti presiden direktur diberi angka 1, namun apabila perusahaan tersebut tidak melakukan pergantian diberi angka 0. Variabel pergantian manajemen memperoleh nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1,00. Rata-rata variabel pergantian manajemen sebesar 0,15315,, sedangkan nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 0, Variabel ukuran KAP yang diukur dengan menggunakan variabel dummy yaitu apabila perusahaan menggunakan KAP Big four selama periode penelitian maka diberi angka 1 dan apabila tidak menggunakan diberi angka 0. Variabel ukuran KAP memperoleh nilai minimum sebesar 0 sedangkan nilai maksimum variabel pergantian manajemen sebesar 1,00. Rata-rata variabel ukuran kantor akuntan publik sebesar 0, Nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 0, Variabel opini audit diukur dengan menggunakan dummy yang apabila perusahaan mendapatkan pendapat wajar tanpa pengecualian diberi angka 1 dan pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian diberi angka 0. Variabel opini audit memperoleh nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Rata-rata variabel opini audit sebesar 0,63964, sedangkan. nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 0, Variabel pertumbuhan perusahaan diukur dengan dengan menghitung total penjualan bersih tahun sekarang dikurangi penjualan bersih tahun sebelumnya dibagi dengan penjualan bersih tahun sebelumnya. Variabel pertumbuhan perusahaan memperoleh nilai minimum sebesar -0,898 dan nilai maksimum sebesar 5,947. Ratarata variabel pertumbuhan perusahaan sebesar 0,12929, dan nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 0, Variabel audit delay diukur dengan menghitung tanggal laporan audit dikurangi dengan tanggal laporan keuangan. Variabel audit delay memperoleh nilai minimum sebesar 40,000 dan nilai maksimum sebesar 349,000. Ratarata variabel audit delay sebesar 82,30631, sedangkan nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar 31,

12 3.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Tabel 3. Koefisien Determinasi Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 147,438 a,050,067 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS Pada hasil model summary pada tabel IV.3 memberikan nilai Nagel Karke R Square sebesar 0,067. Hal ini berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 6,7% sedangkan sisanya sebesar 93,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 3.4 Menilai kelayakan hasil regresi Tabel 4. Kelayakan Model RegresiHosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 4,490 8,810 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS Hasil dari pengujian Hosmer Lemeshow adalah sebesar 0,810. Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa diterima, yang mana hal tersebut dikarenakan nilai signifikasi yang diperoleh jauh lebih diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan pula model dapat diterima karena sesuai dengan nilai observasinya. 3.5 Matrik klasifikasi Tabel 5. Klasifikasi Tabel (Calsisification Table) Observed Predicted SWITCH Percentage,000 1,000 Correct SWITCH, ,3 1, ,5 Overall Percentage 59,5 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan auditor switching yang dilakukan oleh perusahaan. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan manufaktur melakukukan auditor switching dalam pengujian statistik adalah sebesar 11

13 25,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 13 sampel yang diprediksi akan melakukan auditor switching dari 51 sampel yang melakukan auditor switching. Kekuatan prediksi model sampel tidak melakukan auditor switching adalah sebesar 88,3%, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 7 sampel (88,3%) yang diprediksi tidak melakukan auditor switching dari total 60 sampel yang tidak melakukan auditor switching. 3.6 Hasil Uji Regresi Logistik Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan dan Audit Delay terhadap auditor switching. Hasil model regresi logistik yang terbentuk dapat disajikan sebagai berikut: Step 1 a Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B) Lower Upper PM 1,150,578 3,953 1,047 3,158 1,016 9,813 PKAP -,087,809,011 1,915,917,188 4,479 OA -,005,415,000 1,990,995,441 2,242 PP,038,226,029 1,865 1,039,667 1,619 AD,006,008,557 1,455 1,006,990 1,023 Const ant -,837,797 1,105 1,293,433 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai berikut: AS = -0, ,150 PM 0,087PKAP 0,005 OA + 0,038 PP + 0,006 AD+ e Penjelasan hasil regresi adalah sebagai berikut: 1) Koefisien regresi konstanta secara statistik memiliki nilai -0,837 yang berarti jika variabel pergantian manajemen (PM), ukuran kantor akuntan Publik (PKAP), opini audit (OA), pertumbuhan perusahaan (PP), dan audit delay (AD) dianggap nol, maka variabel auditor switching sebesar -0,837. 2) Koefisien variabel pergantian manajemen (PP) secara statistik memiliki nilai 1,150 bertanda positif. Hal ini berarti setiap kenaikan pergantian manajemen 1 satuan, 12

14 maka akan menaikan auditor switching sebesar 1,150. Sebaliknya, setiap penurunan pergantian manajemen 1 satuan, maka akan menurunkan auditor switching sebesar 1,150. 3) Koefisien variabel ukuran kantor akuntan publik (PKAP) secara statistik memiliki nilai 0,087 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap kenaikan ukuran kantor akuntan publik 1 satuan, maka akan menurunkan auditor switching sebesar 0,087. Sebaliknya, jika setiap penurunan ukuran kantor akuntan publik 1 satuan, maka akan menaikan auditor switching sebesar 0,087. 4) Koefisien variabel opini audit (OA) secara statistik memiliki nilai -0,005 bertanda negatif. Hal ini berarti setiap kenaikan opini audit 1 satuan, maka akan menurunkan auditor switching sebesar 0,005. Sebaliknya, jika setiap penurunan opini audit 1 satuan, maka akan menaikkan auditor switching sebesar 0,005. 5) Koefisien variabel pertumbuhan perusahaan (PP) secara statistik memiliki nilai 0,038 bertanda positif. Hal ini berarti setiap kenaikan pertumbuhan perusahaan 1 satuan, maka akan menaikan auditor switching sebesar 0,038. Sebaliknya, jika setiap penurunan pertumbuhan perusahaan 1 satuan, maka akan menurunkan auditor switching sebesar 0,038. 6) Koefisien variabel audit delay (AD) secara statistik memiliki nilai 0,006 bertanda positif. Hal ini berarti setiap kenaikan audit delay 1 satuan, maka akan menaikkan auditor switching sebesar 0,006. Sebaliknya, jika setiap penurunan variabel audit delay 1 satuan, maka akan menurunkan auditor switching sebesar 0, Uji Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik tersebut, data disimpulkan sebagai berikut: 1) H1: pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching. Pergantian manajemen memiliki nilai koefisien 1,150 dengan tingkat signifikansi 0,047. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima. Jadi pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching dan memiliki hubungan positif. 2) H2: Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap auditor switching. Ukuran kantor akuntan publik memiliki nilai koefisien -0,087 dengan tingkat signifikansi 0,915. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H2 ditolak. Jadi 13

15 variabel ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap auditor switching dan memiliki hubungan positif. 3) H3: Opini audit berpengaruh terhadap auditor switching. Opini audit memiliki nilai koefisien -0,005 dengan tingkat signifikansinya 0,990. Nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05, maka H3 ditolak. Jadi variabel opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching dan memiliki hubungan negatif. 4) H4: pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching. Pertumbuhan perusahaan memiliki nilai koefisien 0,038 dengan tingkat signifikansi 1,309. Nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05, maka H4 ditolak. Jadi variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching dan memiliki hubungan positif. 5) H5: Audit delay berpengaruh terhadap auditor switching. Audit delay memiliki nilai koefisien 0,006 dengan tingkat signifikansi 0,293. Nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05, maka H5 ditolak. Jadi variabel audit delay tidak berpengaruh terhadap auditor switching dan memiliki hubungan positif. 3.8 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching Variabel pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil analisis menunjukkan koefisien regresi sebesar 1,150 dan nilai signifikansinya sebesar 0,047 lebih rendah dari signifikansi 0,05, sehingga H1 diterima. Hasil menunjukkan bahwa pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Alexandros dan Dewi (2015), yang menyatakan bahwa pergantian manajemen berpengaruh pada pergantian auditor, hal ini menunjukan bahwa pergantian manajemen yang dilakukan oleh perusahaan akan menimbulkan adanya perubahan dalam kebijakan perusahaan termasuk kebijakan dalam pemilihan KAP. Jadi, jika terdapat pergantian manajemen yang dilakukan oleh perusahaan, akan mendorong terjadinya auditor switching karena manajemen perusahaan cenderung mencari KAP yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Selain itu juga, manajemen baru perusahaan akan lebih memilih auditor yang berkualitas dan berkompeten untuk melakukan penugasan audit atas laporan keuangan perusahaan. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arezo, Zakiah dan Azam (2011), Rizkillah dan Didin (2012) dan Dwi 14

16 dan Joicenda (2014) yang menyatakan bahwa auditor switching tidak dipengaruhi oleh pergantian manajemen Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Auditor Switching Variabel ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil analisis menunjukkan koefisien regresi sebesar -0,087 dan nilai signifikansinya sebesar 0,915 lebih tinggi dari signifikansi 0,05, sehingga H2 ditolak. Hasil menunjukkan bahwa ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Apriyeni dan Rahayu (2014) dan Suriani dan Erlina (2014) juga menyatakan bahwa ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh pada auditor switching. Tidak didukungnya hipotesis yang diuji karena perusahaan yang menggunakan jasa KAP big four dan non big four cenderung tidak melakukan pergantian KAP ketika mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Pergantian kelas KAP dari big four ke non big four dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari perusahaan lain terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan (Damayanti dan Sudarma, 2007). Sebaliknya, pergantian kelas KAP dari non big four ke big four dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik. Sedangkan penelitian ini tidak mendukung penelitian Ni Wayan dan Ni Ketut (2013) yang membuktikan bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching Pengaruh Opini Audit Terhadap Auditor Switching Variabel opini audit menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -0,005 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,990 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari 0,05, maka hipotesis ke-3 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Ayu Dewi dan Ni Wayan dan Ni Ketut (2013) serta Damyanti dan Dayanti dan Sudarma (2007), namun tidak mendukung hasil penelitian I Wayan Deva(2014) dan Yuka dan M.Rizal (2016). Perusahaan yang menggunakan auditor baru akan menerima opini yang sama, atau opini yang tidak jauh berbeda dari opini yang diberikan auditor sebelumnya, karena auditor baru akan mencari informasi atas opini yang akan diberikan melalui 15

17 auditor lama dan seorang auditor mempunyai pemahaman dasar yang sama sehingga tidak berpengaruh apakah dia auditor berafiliasi di KAP big four atau di KAP non big four. (Ni Wayan dan Ni Ketut,2015) Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Auditor Switching Variabel pertumbuhan perusahaan (PP) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar 0,038 dengan tingkat signifikasi sebesar 1,309 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari 0,05, maka hipotesis ke-4 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan i Wayan Deva (2014) serta Robby Aditya (2016), namun tidak mendukung hasil penelitian Ella dan Musfiari (2017), serta Yuka M. Rizal (2016). Pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami penurunan financial akan melakukan pergantian auditor karena beberapa faktor yaitu: pertama, perusahaan-perusahaan akan mempertimbangkan secara serius tentang masalah pergantian auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakan telah mengetahui dan mengerti kondisi perusahaan. Jika perusahaan mengganti auditor, perusahaan khawatir jika auditor yang baru akan melakukan pemeriksaan terhadap sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan perusahaan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang menyebabkan perusahaan menaggung biaya denda keterlambatan. Kedua, adanya benturan kepentingan kepada auditor dalam melaksanakan tugas audit dan memberikan jasa konsultan. Benturan kepentingan ini dapat menggangu independensi auditor yang akan mempengauhi opini audit. Perusahaan merasa hal tersebut dapat memberikan kerugian, sehingga perusahaan enggan melakukan pergantian auditor (Setyorini & Ardiati, 2006) Pengaruh Audit Delay Terhadap Auditor Switching Variabel audit delay tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hasil analisis menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,006 dan nilai signifikansinya sebesar 0,293 lebih tinggi dari signifikansi 0,05, sehingga H5 ditolak. Hasil menunjukkan bahwa audit delay tidak mempengaruhi auditor switching. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Arum Ardianingsih (2014) yang menyatakan bahwa audit delay tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Dalam 16

18 hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin cepat auditor menyelesaikan laporan auditor independen maka auditor dikatakan layak untuk tetap digunakan jasanya. Sedangkan apabila auditor semakin lama menyelesaikan laporan auditor independen maka perusahaan memiliki kecenderungan akan mengganti auditor lama dengan yang baru. Audit delay ini jarang terjadi karena adanya peraturan perusahaan dan peraturan dari KAP sendiri. Jika seorang auditor jika melakukan keterlambatan tanpa alasan yang jelas maka akan mendapat sanksi dari pihak KAP dan mungkin tidak akan dipakai kembali oleh perusahaan tersebut. Sehingga seorang auditor sebisa mungkin menjaga kepercayaan perusahaan dan profesionalitas kepada dirinya.(arum, 2014). Sedangkan penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ainurrizky (2013) karena pada penelitian tersebut membuktikan bahwa auditor delay berpengaruh positif terhadap auditor switching. 4. PENUTUP 4.1 Simpulan Berdsarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka apat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 5% (0,047<0,05). 2) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih besar dari 5% (0,915>0,05). 3) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih besar dari 5% (0,990>0,05). 4) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 5% (1,309>0,05). 5) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa audit delay tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih besar dari 5% (0,293>0,05). 17

19 4.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa keterbatasan yang dihadapi : 1) Periode penelitian ini hanya terbatas tahun , sehingga efek variabel penelitian khususnya auditor switching kurang bisa terlihat pada perusahaan. 2) Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis industri yaitu sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga kurang mampu menggambarkan kondisi perusahaan secara keseluruhan. 3) Penelitian ini tebatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya pergantian manajemen, ukuran KAP, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan audit delay sehingga faktor faktor lain yang diduga mempengaruhi auditor switching tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.3 Saran 1).Penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode yang lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh lebih datap dijadikan dasar dalam penentuan pergantian auditor. 2).Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah sampel perusahaan, misal sektor manufaktur dan sector non manufaktur. Bisa juga dari satu sektor manufaktur tetapi mendetail sampai sub sektor, misalnya sub sektor makanan dan minuman dengan sub sektor kimia. Sehingga hasil penelitian berguna dan dapat digunakan oleh pihakpihak yang membutuhkan informasi tersebut. 3).Penelitian selanjutnya agar menggunakan faktor-faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap auditor switching serta untuk para pemakai laporan keuangan, independen, ataupun calon investor, ada baiknya berhati-hati dan memperhatikan laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang akan dituju sebelum melakukan investasi. DAFTAR PUSTAKA Aminah, Werdhaningtyas, Alfiani dan Rosmiati Tarmizi Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun JURNAL Akuntansi & Keuangan. Vol. 8, No. 1, Maret Hal Anthony dan Govindarajan Management Control System. Jakarta: Salemba Empat. 18

20 Ardianingsih, Arum Pengaruh audit delay dan ukuran KAP terhadap audit switching: Kajian dari sudut pandang klien. Fakultas ekonomi jurusan akuntansi Universitas Pekalongan BAPEPAM. (2011). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik dapat diakses aian_laporan_keuangan_berkala_emiten_atau_perusahaan_publik.pdf. pada tanggal 5 Maret Chadegani, Arezoo Aghaei, Mohamed, Zakiah Muhammaddun dan Azam Jari The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange. International Conference on Sociality and Economics Development. IPEDR vol.10. Faradila, Yuka dan M. Rizal Yahya Pengaruh Opini Audit, Financial Distress dan Pertumbuhan Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA). Vol. 1, No. 1, Tahun 2016, Halaman Ghozali, Imam dan Dwi Satriyo Adi Nugroho Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor oleh Klien. Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 4 Nomor 4 Tahun 2015, Halaman 1. Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ginting, Suriani dan Erlina Fransisca Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Malaysia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 4, Nomor 01, April Juliantari, Ni Wayan Ari dan Ni Ketut Rasmini Auditor Switching dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3, Tahun 2013, hal: ISSN: Nasser, A.T, dan E.A. wahid, 2006, Auditor-Client Relationship: The Case Of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia Managerial. Accounting Journal, Vol.21, No.7. Nabila Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Prastiwi, Andri dan Frenawidayuarti Wilsya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Studi Empiris Perusahaan Republik Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 1, No. 1, Maret 2009, pp ISSN

21 Putra, I Wayan Deva Widia Pengaruh Finanvial Distress, Rentabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Pada Pergantian Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2 Tahun Nomor: ISSN: Putra, Robby Aditya dan Ita Trisnawati Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 18 No. 1, Juni 2016, Hal ISSN: Puspitasari, Juwita Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian KAP di Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Robbitasari, Ainurrizky Putri dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. Pengaruh Opini Audit Going Concern, Kepemilikan Institusional dan Audit Delay Pada Voluntary Auditor Switching. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3, Tahun 2013, hal: ISSN: Ruroh, Farida Mas dan Diana Rahmawati Pengaruh Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan Ukuran KAP, dan Audit Delay Terhadap Auditor Switching Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Jurnal Nominal. VOLUME V NOMOR 2. Salim, Apriyeni dan Sri Rahayu Pengaruh Opini Audit, Ukuran KAP, Pergantian Manajemen, dan Financial Distress Terhadap Auditor Switching (Studi Kajian pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). e-proceeding of Management. Vol.1, No.3 Desember 2014, hal ISSN : Soraya, Ella dan Musfiari Haridhi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Voluntary Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Non Financing yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA). Vol. 2, No. 1, (2017) Halaman Syahtiadi, Fachmy dan Henny Medyawati Analisi Hubungan Auditor- Klien : Faktor-Faktor yang Mmempengaruhi Auditor Switching di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Property And Real Estate yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Wea, Alexandros Ngala Solo dan Dewi Murdiawati Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol. 22, No. 2 Tahun ISSN: Yanti, Martina Fajar Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun ). Journal Riset Mahasiswa. Volume: xx, Nomor: xx. ISSN: xx. 20