PROFIL PERSEROAN. Visi. Misi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL PERSEROAN. Visi. Misi"

Transkripsi

1

2 PROFIL PERSEROAN

3 PROFIL PERSEROAN Visi Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama. Kesuksesan utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk ( Perseroan ), dibangun atas dasar keyakinan dalam membina hubungan yang saling menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas. Bersama seluruh pihak-pihak terkait, Perseroan selalu mengambil posisi pro-aktif dalam mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan. Misi Pada tahun 2015 menjadi penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan berprotein terjangkau di kawasan berkembang Asia, berlandaskan kerjasama dan pengalaman teruji, dalam upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.

4 PROFIL PERSEROAN Sejarah Singkat Perseroan Perseroan didirikan pada 18 Januari 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory Ltd. dengan produksi utama pellet kopra. Pada tahun 1989 Perseroan mencatatkan lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dan pada tahun 1990 melalui akuisisi empat perusahaan pakan ternak, nama Perseroan berubah menjadi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Pada tahun 1992 Perseroan melakukan integrasi strategis dengan mengakuisisi PT Multibreeder Adirama Indonesia yaitu perusahaan pembibitan ayam dan pemrosesannya yang telah beroperasi secara komersial sejak tahun Pada tahun 1994 PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

5 PROFIL PERSEROAN Sejarah Singkat Perseroan (lanjutan) 2000 Perseroan melakukan ekspansi usaha ke produk makanan konsumen dan menciptakan merek SO GOOD untuk produk daging olahan yang memiliki nilai tambah Pada tahun 2007, Perseroan menerbitkan Obligasi Japfa I sebesar Rp 500 milyar, yang penjualannya mencapai over-subscribed sebesar 50%. Di tahun yang sama PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, mengakuisisi PT Hidon, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembibitan ayam dan penetasan telur, dari PT Hibrida Indonesia.

6 PROFIL PERSEROAN Sejarah Singkat Perseroan (lanjutan) 2008 Pada tangal 15 Januari 2008 Perseroan mengakuisisi PT Santosa Agrindo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penggemukan sapi yang terbesar di Asia Tenggara. Pada tanggal 3 September 2008 Perseroan, melalui anak perusahaan PT Ciomas Adisatwa, mengakuisisi PT Vaksindo Satwa Nusantara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi vaksin unggas dan hewan lainnya Pada tanggal 01 Desember 2009 Perseroan melakukan merger dengan PT Multi Agro Persada Tbk yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pakan ternak.

7 PROFIL PERSEROAN Sejarah Singkat Perseroan (lanjutan) 2010 Pada tanggal 30 November 2010, Perseroan telah melunasi seluruh hutang yang direstrukturisasi sejumlah total US$ 106,78 juta (ekuivalen Rp 961 milyar) kepada Bank BNP Paribas, Singapore. Hutang tersebut digantikan dengan pinjaman dalam Rupiah (Refinancing) sejumlah total Rp 1 trilyun dari Bank BCA.

8 SUSUNAN PEMEGANG SAHAM PROFIL PERSEROAN JUMLAH SAHAM NAMA PEMEGANG SAHAM PER 31 DES 2010 PER 31 MARET 2011 SAHAM % SAHAM % Malvolia Pte Ltd 1,208,301, % 1,208,301, % Publik (masing-masing dibawah 5%) 863,431, % 863,431, % Jumlah 2,071,732, ,00% 2,071,732, ,00%

9 Komisaris Utama SUSUNAN PENGURUS : Syamsir Siregar PROFIL PERSEROAN Wakil Komisaris Utama : Osa Masong Komisaris : Hariono Soemarsono Komisaris Independen : Radityo Hatari Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur : Handojo Santosa : Bambang Budi Hendarto : Tan Yong Nang : Ignatius Herry Wibowo Perseroan mempekerjakan sekitar karyawan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Singapura dan India.

10 PROFIL PERSEROAN

11 TANGGAL PENTING DI BURSA SAHAM

12 TANGGAL PENTING DI BURSA SAHAM 23 Oktober Februari 1990 Perseroan pertama kali melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES sejumlah 4 juta saham. Perseroan melakukan Rights Issue dengan komposisi 2 banding 3, dengan mencatatkan 24 juta saham. 29 Juli 1991 Perseroan mengeluarkan saham bonus dengan komposisi 1 banding 2 dan mencatatkan 80 juta saham. 18 Maret 1992 Para pemegang saham pendiri mencatatkan 12 juta sahamnya, sehingga seluruh saham Perseroan yang tercatat di Bursa menjadi sebesar 120 juta saham. 05 Juni 1992 Perseroan melakukan konversi dari obligasi menjadi saham sebanyak saham.

13 (Lanjutan) 06 Juli 1992 TANGGAL PENTING DI BURSA SAHAM Perseroan melakukan lagi konversi dari obligasi menjadi saham sebanyak Desember 1993 Perseroan melakukan konversi dari obligasi menjadi saham sebanyak saham. 30 Desember 1994 Perseroan melakukan konversi dari obligasi menjadi saham sebanyak saham, sehingga total saham tercatat adalah saham. 11 Desember 2002 Perseroan melakukan konversi hutang bank menjadi saham sejumlah saham, sehingga total saham tercatat adalah saham. 01 Desember Sehubungan dengan merger dengan PT Multi Agro Persada Tbk, Perseroan menerbitkan saham seri B dengan nilai nominal Rp 200 per saham sebanyak lembar, sehingga total saham tercatat menjadi saham.

14 KONDISI INDUSTRI PERSEROAN TAHUN 2010

15 KONDISI INDUSTRI PERSEROAN TAHUN 2010 Terdapat kenaikan harga bahan baku utama pakan unggas, terutama jagung, yang di pasar internasional harganya naik 44% di tahun Pertumbuhan di segmen industri perunggasan beragam; Konsumsi pakan unggas nasional tidak berubah dari tahun 2009, bertahan di tingkat 9,7 juta ton.

16 KONDISI INDUSTRI PERSEROAN TAHUN 2010 Kekurangan pasokan DOC karena faktor cuaca dan serangan penyakit, menyebabkan harga jual DOC meningkat cukup signifikan sepanjang Hal tersebut juga menunjukkan permintaan domestik yang tetap kuat akan produk-produk perunggasan : industri perunggasan Indonesia diperkirakan bertumbuh sekitar 6% seiring pertumbuhan ekonomi domestik 6,4% - 6,5% pada tahun 2011.

17 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010

18 PENGEMBANGAN DI BIDANG OPERASIONAL Divisi Perungggasan USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Unit Pakan Ternak: Saat ini Perseroan memiliki total 12 pabrik pakan ternak yang berlokasi di Sidoarjo (2 pabrik), Cirebon, Lampung, Tangerang, Makassar, Sragen, Medan, Padang, Bati-bati, Cikande dan Surabaya, dan seluruhnya telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO Total kapasitas produksi pabrik pakan ternak Perseroan = 2,69 juta ton. Unit usaha pakan ternak memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan Perseroan. Pada tahun 2010 unit usaha ini menyumbangkan sebesar 49% terhadap penjualan bersih Perseroan.

19 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Divisi Perungggasan Unit Pembibitan Ayam: Perseroan memiliki 39 unit pembibitan ayam, yang beroperasi dengan sistem modern dan lingkungan biosecurity yang ketat, dan 17 pusat penetasan telur yang lokasinya terpisah dari lokasi pembibitan ayam. Unit Pembibitan Ayam memberikan kontribusi sebesar 10,4% dari nilai penjualan bersih Perseroan pada tahun 2010.

20 Divisi Perungggasan USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Unit Peternakan Komersial: Peternakan Komersial memproduksi ayam hidup dan daging ayam yang telah diproses di fasilitas rumah potong ayam Perseroan. Unit ini memberikan kontribusi sebesar 9,8% terhadap total penjualan bersih Perseroan tahun 2010.

21 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Divisi Peternakan Sapi: Divisi Peternakan Sapi Perseroan, yang dijalankan oleh PT Santosa Agrindo, bergerak dalam bidang usaha penggemukan sapi yang terintegrasi. Perseroan memiliki kandang penggemukan sapi yang terintegrasi di Bekri-Lampung Tengah, Jabung-Lampung Timur dan Probolinggo-Jawa Timur. Divisi Peternakan Sapi memberikan kontribusi sebesar 6,9% terhadap penjualan bersih Perseroan tahun 2010.

22 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Divisi Budidaya Perairan: Hampir 100% usaha Divisi Budidaya Perairan adalah memproduksi pakan ikan dan pakan udang. Perseroan memiliki 5 pabrik pakan ikan dan pakan udang yang berlokasi di Sidoarjo, Cirebon, Lampung, Medan dan Banyuwangi dengan total kapasitas produksi sebesar ton. Pada tahun 2010 Divisi ini menyumbangkan 7,1% terhadap penjualan bersih konsolidasi Perseroan.

23 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Divisi Produk Konsumen: Divisi Produk Konsumen Perseroan mendistribusikan produk makanan olahan dari daging ayam, daging sapi, ikan dan udang, baik yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi Divisi-Divisi lainnya. Pada tahun 2010 produk utama yang diproduksi dan dipasarkan adalah sosis siap saji dalam kemasan dengan merk SO NICE dan SOZZIS, dan chicken nugget dengan merk SO GOOD, Pada tahun 2010 Divisi Produk Konsumen menyumbangkan 11,2% terhadap total penjualan bersih Perseroan.

24 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Divisi Internasional: Pada tahun 2010 Perseroan mengumumkan rencananya untuk melakukan divestasi atas kegiatan operasionalnya di luar negeri efektif pada bulan Januari 2011, sehingga pelaporan kegiatan operasional Divisi Internasional hanya dilakukan sampai tahun 2010 saja. Pada tahun 2010 Divisi Internasional menyumbangkan 3,9% terhadap total penjualan bersih Perseroan.

25 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Bisnis Pendukung: Bisnis Pendukung memiliki 2 unit usaha: unit usaha karung plastik, yang memiliki pabrik di Wonoayu, Sidoarjo, serta unit usaha pengolahan bungkil kelapa yang memproduksi pellet kopra dan minyak kelapa, yang memiliki pabrik di Surabaya. Sebagian besar produksi karung plastik dipergunakan oleh unit usaha Pakan Ternak, sedangkan hasil olahan bungkil kelapa berupa pellet kopra dan minyak kelapa sebagian besar diekspor ke luar negeri sebagai bahan baku pakan ternak.

26 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 PT Vaksindo Satwa Nusantara PT Vaksindo Satwa Nusantara yang diakuisisi tahun 2008 oleh Perseroan melalui anak perusahaan PT Ciomas Adisatwa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi vaksin unggas dan hewan lainnya. Vaksindo adalah satu dari hanya tiga perusahaan di Indonesia yang memiliki fasilitas untuk melakukan riset virus H5N1. Fasilitas produksi milik Vaksindo telah ditingkatkan melalui pembuatan laboratorium produksi Bio-Safety Level 3(BSL Antigen Production Lab). Melalui integrasi usaha dengan PT Vaksindo, Perseroan dan anak-anak perusahaannya dapat memperoleh vaksin unggas yang bersifat original dari lokasi lapangan (autogenous vaccines), sehingga seluruh ternak unggas Perseroan lebih terlindungi terhadap berbagai virus penyakit unggas.

27 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 PENGEMBANGAN DI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan terus berupaya mengembangkan program SDM menuju organisasi berkelas dunia, antara lain melalui penerapan standar-standar manajemen bertaraf internasional seperti ISO 9001:2008 ataupun ISO 22000:2005. Program-program pelatihan senantiasa diarahkan untuk : meningkatkan produktivitas dan kualitas organisasi, kepemimpinan dan profesionalisme kerja, serta mengembangkan daya intelektual pribadi.

28 USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 PENGEMBANGAN DI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Sebagai wujud kepedulian manajemen Perseroan terhadap kebutuhan di setiap satuan kerjanya, pada tahun 2010 juga telah dilakukan kunjungan kerja ke 14 lokasi usaha Perseroan, dengan melibatkan 130 unit usaha.

29 PERAN SERTA SOSIAL USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Melanjutkan program di tahun-tahun sebelumnya, kegiatan CSR tahun 2010 tetap berfokus pada bidang Pendidikan melalui serangkaian kampanye gizi atas lebih dari murid SDN serta pemberian beasiswa kepada lebih dari siswa. Pada tahun 2010 Perseroan juga telah membangun kembali gedung SDN 06 Batang Anai Padang Pariaman yang terkena gempa pada tahun 2009.

30 PERAN SERTA SOSIAL USAHA PERSEROAN TAHUN 2010 Perseroan juga aktif melakukan pengembangan komunitas di sekitar lokasi operasionalnya, mendukung lingkungan hidup, kegiatan olah-raga, maupun memberi bantuan bagi korban bencana alam, seperti donasi kepada korban letusan gunung Merapi dan gempa bumi Mentawai pada bulan Oktober 2010.

31 IKHTISAR KEUANGAN

32 LAPORAN LABA RUGI IKHTISAR KEUANGAN

33 NERACA IKHTISAR KEUANGAN

34 RASIO-RASIO (x) IKHTISAR KEUANGAN

35 TINJAUAN KE DEPAN JAPFA GROUP

36 Strategi Perusahaan tahun 2011: TINJAUAN KE DEPAN JAPFA GROUP Berfokus pada pasar domestik, dengan jumlah penduduk 236 juta orang dan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2011 = 6,4%; Tetap konsisten untuk mengembangkan bisnis perunggasan sebagai usaha inti yang menyumbangkan 70% terhadap total penjualan, serta memanfaatkan setiap peluang usaha sebagai penyedia protein hewani;

37 TINJAUAN KE DEPAN JAPFA GROUP Untuk Melaksanakan strategi diatas, hal-hal yang telah dilakukan Perseroan adalah: 2009 : meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dengan menggabungkan PT. Multi Agro Persada Tbk ke dalam Perseroan : melakukan penggabungan usaha internal anak perusahaan di bidang pakan ternak PT. Multiphala Agrinusa dan PT. Bintang Terang Gemilang ke dalam Perseroan untuk meningkatkan efisiensi usaha : menambah kapasitas produksi pakan ternak, pembibitan ayam dan peternakan komersial secara organik dan non organik. 2011:Perseroanmenjual100%sahamdiPT.SoGoodFood yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi makanan berlabel(branded foods).

38 AKHIR PRESENTASI TERIMA KASIH

BAB III METODE PENULISAN. Metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan data yang relevan dengan

BAB III METODE PENULISAN. Metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan data yang relevan dengan BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Penulisan Metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini adalah

Lebih terperinci

Jakarta, 5 April 2017

Jakarta, 5 April 2017 Jakarta, 5 April 2017 Daftar Isi Profil Perseroan Kinerja Operasional Ikhtisar Keuangan Tantangan dan Strategi Ke Depan Lampiran 2 Sekilas Japfa Tbk Perusahaan agribisnis terintegrasi vertikal berfokus

Lebih terperinci

Analisis SWOT PT.Japfa Comfeed Indonesia

Analisis SWOT PT.Japfa Comfeed Indonesia Oleh Rezha Aulya Ditya K. Manajemen Industri Ir.Harini Agusta,MM. Analisis SWOT PT.Japfa Comfeed Indonesia DAFTAR ISI BAB BAB BAB BAB I PENDAHULUAN 2 II PROFIL PERUSAHAAN...3 III PEMBAHASAN...5 IV KESIMPULAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PT. Ciomas Adisatwa PT. Ciomas Adi Satwa adalah perusahaan yang menjual jasa kemitraan/ tidak berupa barang. Perusahaan ini berawal dari bengkel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan unggas di Sumatera Barat saat ini semakin pesat dan memberikan kontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Unggas khususnya

Lebih terperinci

INVESTOR PRESENTATION FY Jakarta, 14 April 2015

INVESTOR PRESENTATION FY Jakarta, 14 April 2015 INVESTOR PRESENTATION FY 2014 Jakarta, 14 April 2015 Daftar Isi Profil Perseroan Kinerja Operasional Ikh3sar Keuangan Tantangan dan Strategi Ke Depan Lampiran 2 Profil Perseroan Sekilas Japfa Tbk Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Awalnya sekitar tahun 1970, Japfa bergerak dalam industry biji kopra. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory, sebuah usaha

Lebih terperinci

Daftar Isi. Profil Perseroan. Kinerja Operasional. Ikhtisar Keuangan. Tantangan dan Strategi Ke Depan. Lampiran

Daftar Isi. Profil Perseroan. Kinerja Operasional. Ikhtisar Keuangan. Tantangan dan Strategi Ke Depan. Lampiran Daftar Isi Profil Perseroan Kinerja Operasional Ikhtisar Keuangan Tantangan dan Strategi Ke Depan Lampiran 2 Sekilas Japfa Tbk Perusahaan agribisnis terintegrasi vertikal berfokus di Indonesia Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang semakin pesat salah satu di antaranya adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI. Halaman

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2010 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE 4 DECEMBER 2013 Batur Room Merchantile Athletic Club INGREDIENTS FOR GROWTH

PUBLIC EXPOSE 4 DECEMBER 2013 Batur Room Merchantile Athletic Club INGREDIENTS FOR GROWTH PUBLIC EXPOSE 4 DECEMBER 2013 Batur Room Merchantile Athletic Club INGREDIENTS FOR GROWTH AGENDA 1. Profil Perusahaan 2. Informasi Produk 3. Ikhtisar Keuangan : 30 Sep 2013 4. Pemasok dan Penggunaan Produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di

I. PENDAHULUAN. Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas ayam broiler merupakan primadona dalam sektor peternakan di Indonesia jika dibandingkan dengan komoditas peternakan lainnya, karena sejak pertama kali diperkenalkan

Lebih terperinci

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) Per 31 Maret 2010 dan 2009 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN

Lebih terperinci

P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT JAPFA COMFEED INDONESIA

PT JAPFA COMFEED INDONESIA 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka UU Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 59

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Take Home Ujian Akhir Triwulan SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK Disusun oleh: SISKA LUSIA PUTRI P056101281.45 MB-IPB Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap peruahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin

Lebih terperinci

PT SIERAD PRODUCE TBK

PT SIERAD PRODUCE TBK PT SIERAD PRODUCE TBK Kilas Balik 2008 Rencana 2009 Kinerja Keuangan Per Mei 2009 Tanya Jawab Semester I - 2008 Pendanaan dan posisi mata uang yang relatif stabil. membantu menstimulasi kinerja perbisnisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE I KONSOLIDASI ( TIDAK DIAUDIT ) Per 31 Maret 2009 dan 2008 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR Perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang tinggi di tahun 2010. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bertumbuh sebesar 6,1%, terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling

I. PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain ikan dan telur, guna memenuhi kebutuhan akan protein.

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk (stock code: IIKP) UNTUK TAHUN BUKU Jakarta, 22 Juni 2011

PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk (stock code: IIKP) UNTUK TAHUN BUKU Jakarta, 22 Juni 2011 PAPARAN PUBLIK PT INTI AGRI RESOURCES Tbk (stock code: IIKP) UNTUK TAHUN BUKU 2010 Jakarta, 22 Juni 2011 Topik Bahasan Visi Misi Sekilas IIKP Susunan Pengurus Struktur Anak Perusahaan Aktifitas Usaha Perikanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya. Daging dan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya. Daging dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pakan ternak sangat berperan mendukung industri peternakan dalam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk turunannya. Daging dan telur merupakan

Lebih terperinci

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 Dan 2005 Dan Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi ( Tidak Diaudit ) 30 September 2010 dan 2009

P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi ( Tidak Diaudit ) 30 September 2010 dan 2009 P.T. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi ( Tidak Diaudit ) 30 September 2010 dan 2009 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER ASET Catatan 2010 2009 (disajikan kembali catatan 4) ASET

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor peternakan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional antara tahun 2004-2008 rata-rata mencapai 2 persen. Data tersebut menunjukkan peternakan memiliki

Lebih terperinci

PT Lionmesh Prima Tbk

PT Lionmesh Prima Tbk PT Lionmesh Prima Tbk Public Expose Hotel JW Marriott, 06 Juni 2017 Daftar Isi Profil Perusahaan Tinjauan Ekonomi Kinerja Perusahaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Prospek Usaha 2017 Target Usaha 2017 Pabrik

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama :

Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam. Informasi Utama : Nov 10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Edisi : 11/AYAM/TKSPP/2011 Tinjauan Pasar Daging dan Telur Ayam Informasi Utama : Harga daging ayam di pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk

BAB I PENDAHULUAN. perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pakan ternak di dalam negeri sangat berperan mendukung industri perternakan. Alam menyediakan ketersediaan konsumsi daging dan produk lainnya bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang (obligasi),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kedelai merupakan komoditas strategis yang unik tetapi kontradiktif dalam sistem usaha tani di Indonesia. Luas pertanaman kedelai kurang dari lima persen dari seluruh

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein merupakan salah satu zat makanan yang diperlukan oleh manusia agar bisa bertumbuh kembang dan tetap sehat. Fungsi protein antara lain untuk membuat dan memperbaiki

Lebih terperinci

Percaya pada keyakinan Anda

Percaya pada keyakinan Anda Laporan Tahunan 2004 Percaya pada keyakinan Anda iii Bp. Erlan Cahyana, nasabah DSP Khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bekerja di kawasan industri dan pabrik, kami membuka 57 unit DSP pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang tumbuh semakin pesat merupakan harapan bagi semua bangsa di dunia termasuk Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang, juga mengharapkan

Lebih terperinci

PT. LION METAL WORKS Tbk

PT. LION METAL WORKS Tbk 1 PROFIL PERSEROAN Lokasi : Jl. Raya Bekasi Km 24.5, Cakung - Jakarta Timur Luas Area : 63,130 m2 Luas bangunan :29,517 m2 Bidang Usaha : Peralatan Kantor Dan Fabrikasi as Logam lainnya Modal Dasar : Rp

Lebih terperinci

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perunggasan merupakan komoditi yang secara nyata mampu berperan dalam pembangunan nasional, sebagai penyedia protein hewani yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUMPULAN DATA

BAB 3 PENGUMPULAN DATA 42 BAB 3 PENGUMPULAN DATA 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Data merupakan unsur terpenting dalam suatu penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua berdasarkan cara mendapatkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian dari pertumbuhan industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang

Lebih terperinci

ANALYST MEETING. July 2007

ANALYST MEETING. July 2007 ANALYST MEETING July 2007 About Poultry Industry 1 LATAR BELAKANG Populasi GDP Year 2006 222 Juta Est Year 2007 225 Juta Year 2006 USD 351 M or USD 1.581 per kapita Est Year 2007 USD 383 M or USD 1.705

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan.

I. PENDAHULUAN. pemenuhan protein hewani yang diwujudkan dalam program kedaulatan pangan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat terhadap sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan perubahan selera, gaya hidup dan peningkatan pendapatan. Karena, selain rasanya

Lebih terperinci

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN KE III KONSOLIDASI Per 30 September 2012 ( Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk periode sembilan bulan yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dari segi kepentingan nasional, sektor peternakan memerlukan penanganan dengan seksama karena dapat memenuhi kebutuhan protein hewani, gizi masyarakat, membuka lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari luar perusahaan berupa pinjaman (debt) dan sumber dana dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari luar perusahaan berupa pinjaman (debt) dan sumber dana dari dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kegiatan pasar modal menjadi suatu alternatif memperoleh dana dengan penjualan saham perusahaan kepada publik. Perusahaan memiliki beberapa sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi produk yang ditawarkan perusahaan, akan cepat sampai kepada

BAB I PENDAHULUAN. informasi produk yang ditawarkan perusahaan, akan cepat sampai kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kemajuan teknologi dan informasi dalam dunia usaha atau bisnis, informasi produk yang ditawarkan perusahaan, akan cepat sampai kepada konsumen. Konsumen semakin

Lebih terperinci

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016

Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Paparan Publik PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) 2 Juni 2016 Gambaran Umum Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1992 Produsen produk berbasis kelapa sawit yang terintegrasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan protein hewani mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya

Lebih terperinci

BOKS 2 ANALISIS SINGKAT FAKTOR PENYEBAB VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM RAS DI PROPINSI BANTEN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

BOKS 2 ANALISIS SINGKAT FAKTOR PENYEBAB VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM RAS DI PROPINSI BANTEN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA BOKS 2 ANALISIS SINGKAT FAKTOR PENYEBAB VOLATILITAS HARGA DAGING AYAM RAS DI PROPINSI BANTEN DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA I. Latar Belakang Inflasi Banten rata-rata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

2015 PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis

Lebih terperinci

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang:

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang: 2011 (Diaudit) serta untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada tanggal-tanggal tersebut 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan meningkatnya industri peternakan ayam. Sebagai usaha dalam pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan meningkatnya industri peternakan ayam. Sebagai usaha dalam pemenuhan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya konsumsi bahan pangan hewani oleh masyarakat di Indonesia, mengakibatkan meningkatnya industri peternakan ayam. Sebagai usaha dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada Pemegang Saham dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan peternak.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Santosa Agrindo saat ini memiliki pangsa impor sapi di Indonesia sebesar 18% atau menurun jika dibandingkan pangsa pasarnya sebesar 21% pada tahun 2008 berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan produksi menuju swasembada, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN

BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN BAB II DESKRIPSI SEKTOR/INDUSTRI PERTANIAN 1.1. Sejarah Singkat Sektor/Industri Pertanian pada BEI Pada tanggal 02 Januari 1996 untuk meningkatkan pelayanan dalam hal informasi kepada para investor BEI

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

BAB I. masyarakat Indonesia. Pelaku bisnis di industri bioskop Indonesia pada saat ini

BAB I. masyarakat Indonesia. Pelaku bisnis di industri bioskop Indonesia pada saat ini BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada saat ini Industri bioskop di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang secara

Lebih terperinci

MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT*)

MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT*) MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT*) I. LATAR BELAKANG 1. Dalam waktu dekat akan terjadi perubahan struktur perdagangan komoditas pertanian (termasuk peternakan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang permintaannya semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini

BAB I PENDAHULUAN. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang selama ini memberikan andil terhadap perbaikan gizi masyarakat, khususnya protein hewani yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih Jakarta Pusat Didirikan pada tahun 1966. PT Kalbe Farma Tbk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai macam masalah yang muncul mengakibatkan para pelaku industri peternakan mengalami

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUN 2018 PT KINO INDONESIA TBK

PAPARAN PUBLIK TAHUN 2018 PT KINO INDONESIA TBK PAPARAN PUBLIK TAHUN 2018 PT KINO INDONESIA TBK Jakarta, 23 Mei 2018 PRESENTASI BAPAK HARRY SANUSI PRESIDEN DIREKTUR PT KINO INDONESIA TBK AGENDA Sekilas Mengenai PT Kino Indonesia Tbk Peristiwa Penting

Lebih terperinci

BAB I. perusahaan dengan membayar bunga yang lebih besar (Vito, 2014). harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal (Andhika, 2014).

BAB I. perusahaan dengan membayar bunga yang lebih besar (Vito, 2014). harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal (Andhika, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal merupakan salah satu unsur finansial paling penting bagi perusahaan. Masalah struktur modal merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber daya hewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya perusahaan jasa tapi juga perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. hanya perusahaan jasa tapi juga perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik agar dapat tetap menjalankan kegiatan operasinya. Perusahaan tersebut tidak

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi semen di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Agung (2013) sebagai sekretaris di salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia bahwa Sampai dengan September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. analisis berdasarakan kinerja perusahaan. Analisis ini terutama. menyangkut faktor-faktor yang memberi informasi tentang kinerja

BAB I PENDAHULUAN. analisis berdasarakan kinerja perusahaan. Analisis ini terutama. menyangkut faktor-faktor yang memberi informasi tentang kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan persaingan ekonomi dan bisnis pada saat ini dalam lingkup nasional maupun internasional serta cepatnya perubahan yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian secara keseluruhan, dimana sub sektor ini memiliki nilai strategis dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi obligasi merupakan jenis investasi yang banyak diminati oleh para investor (pemilik modal) karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia, kebutuhan jagung di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek penelitian ini adalah PT Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tahun 2015 menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand - Food Division

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. tahun 2015 menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand - Food Division BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pertahun hingga tahun 2015 menjadi langkah utama PT. Charoen Pokphand - Food Division semakin berpacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) didirikan di Indonesia pada 5 Juli 1958 dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) didirikan di Indonesia pada 5 Juli 1958 dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) didirikan di Indonesia pada 5 Juli 1958 dan bergerak dalam bidang pertambangan bahan galian. Produk-produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 7 November 2016 1 1 Profil Perusahaan.... 2 Financial Update. 11 Bisnis Up date. 18 Perkembangan Saham. 21 1 Profil Perusahaan 2

Lebih terperinci

MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK. Jumat, 27 November 2015 Pukul : wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club

MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK. Jumat, 27 November 2015 Pukul : wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club MULTIAGRO PAPARAN PUBLIK Jumat, 27 November 2015 Pukul : 14.00 wib Ruang Batur, Merchantile Athletic Club AGENDA Memberikan gambaran singkat dari kinerja operasional & keuangan Periode: Jan Sep 2015. INDEKS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat kearah protein hewani telah meningkatkan kebutuhan akan daging sapi. Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berkantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav. 76-78,

Lebih terperinci

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55 Ketahanan Pangan dan Pertanian disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55 Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Februari 2015 KONDISI KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. Dalam kehidupan sehari hari, semua kegiatan yang kita lakukan juga memiliki resiko. Resiko

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru PT. Gemilang Unggas Prima Pekanbaru, sebuah perseroan yang beroprasi berdasarkan hukum negara

Lebih terperinci