ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat)"

Transkripsi

1 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) Oleh : Zahakir Haris A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1

2 2008 2

3 RINGKASAN ZAHAKIR HARIS. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Kapsul Herbal Dr. Liza (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat). Dibawah Bimbingan JUNIAR ATMAKUSUMA. Penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (Complementary and alternatif medicine, CAM), baik di seluruh dunia maupun di Indonesia dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat tajam, hal ini tidak hanya sekedar karena trend back to nature, namun juga karena CAM merupakan sumber layanan kesehatan yang mudah diperoleh dan terjangkau oleh masyarakat luas. Bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah juga semakin banyak menyebabkan CAM semakin populer di kalangan masyarakat dunia. Saat ini pasar global CAM bernilai sekitar US$ 60 milyar/tahun dan terus meningkat setiap tahun. Kemajuan teknologi pengobatan masa kini telah menghasilkan berbagai obat-obatan dari bahan kimia. Namun ternyata obat-obatan kimia ini banyak menimbulkan efek samping negatif bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan kontinu (IPTEKDA-LIPI, 2005). Perubahan pola hidup ini juga dianut oleh masyarakat Indonesia yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah produk suplemen herbal di masyarakat. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia dengan sekitar jenis tanaman. Sekitar 940 spesies diantara jenis tanaman tersebut telah diketahui berkhasiat sebagai obat dan sekitar 180 spesies diantaranya telah digunakan dalam ramuan obat asli oleh industri obat asli Indonesi. Saat ini tumbuhan obat dikenal dengan nama herbal, yaitu tanaman atau sebagian tanaman yang diduga atau terbukti berkhasiat sebagai tanaman obat dan biasanya terdapat data yang mendukung dari pengalaman empiris atau data praklinis atau klinis tentang khasiat tanaman tersebut. Herbal-herbal yang umum dikonsumsi untuk membantu mengobati penyakit yaitu jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang wangi, temulawak, temu item, dan tanaman obat lainnya. PT. LHI adalah industri kecil yang baru berdiri tanggal 17 Maret 2005 yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan bergerak dibidang produksi suplemen kesehatan berbahan dasar tanaman obat. Hotel Salak The Heritage Bogor telah membantu dalam menyediakan tempat promosi dan kegiatan sosial. Herbal Information Centre merupakan tempat untuk berkonsultasi mengenai kesehatan dan penyembuhannya dengan menggunakan tanaman obat. Hotel Salak The Heritage Bogor juga menjalin kerjasama untuk mendirikan Herbal Place, yaitu semacam café yang menyediakan minuman kesehatan tradisional Indonesia dan aneka jus berkhasiat. Hotel Salak The Heritage Bogor mendukung pemasaran awal bagi PT LHI dengan menyediakan akses internet gratis sehingga dapat memasarkan produk melalui internet. Metode penelitian ini dilaksanakan di PT Liza Herbal International (PT LHI) yang berlokasi di Hotel Salak Jalan Ir. H. Djuanda No.8 Kotamadya Bogor atau sering disebut Herbal Place. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa PT LHI merupakan perusahaan herbal yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karena didukung oleh modal yang cukup dan lokasi pemasaran yang strategis, serta memudahkan peneliti dalam mengambil sampel. Pertimbangan lain dalam memilih PT LHI untuk penelitian adalah volume penjualan PT LHI khususnya di Herbal Place 3

4 Hotel Salak The Heritage penjualannya berfluktuatif dan kesediaan perusahaan untuk memberikan data yang diperlukan. Pengumpulan data dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober Kandungan bahan alami merupakan motivasi utama mereka dalam membeli kapsul herbal Dr. Liza. Manfaat utama yang dicari sebagian besar responden adalah alternatif pengobatan. Alasan utama mengkonsumsi bentuk kapsul herbal Dr. Liza adalah praktis. Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi utama adalah teman/ kenalan dengan fokus perhatian pada kandungan bahan alami. Pada tahap evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan utama responden untuk melakukan pembelian adalah khasiat. Jenis obat lain yang sebelumnya pernah dikonsumsi responden adalah obat resep dokter. Pada tahap keputusan pembelian, cara responden memutuskan pembelian adalah tergantung situasi. Waktu yang disediakan untuk melakukan pembelian adalah sekalian lewat. Frekuensi pembelian yang dilakukan responden adalah 3 minggu sekali dan 1 bulan sekali. Media yang mempengaruhi pembelian adalah Herbal Place Hotel Salak. Pada tahap evaluasi pasca pembelian, responden merasa puas terhadap pembelian kapsul herbal Dr. Liza. Seluruh responden berniat melakukan pembelian ulang. Responden tetap akan membeli apabila terjadi kenaikan harga dan tingkat loyalitas responden cukup tinggi dalam kaitan akan mencari ke tempat lain (PT. LHI & Agen-agen terdekat) apabila kapsul herbal yang dicari tidak tersedia di tempat biasa membeli. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut-atribut produk kapsul herbal Dr. Liza diperoleh bahwa kandungan bahan alami menempati posisi terbesar dilihat dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja, sedangkan posisi urutan terkecil pada rata-rata tingkat kepentingan adalah atribut merek terkenal/tidak dan pada rata-rata tin tingkat kinerja adalah atribut promosi. Hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) atau kepuasan konsumen terhadap produk kapsul herbal Dr. Liza secara keseluruhan diperoleh sebesar 0,76 yang termasuk pada kriteria puas. 4

5 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) Oleh : Zahakir Haris A Skripsi Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

6 JUDUL : ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) NAMA : ZAHAKIR HARIS NRP : A Menyetujui Dosen Pembimbing Ir. Juniar Atmakusuma, MS NIP Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP Tanggal Lulus Ujian : 6

7 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU, SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, September 2008 ZAHAKIR HARIS NRP. A

8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Ciamis pada tanggal 31 Desember Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak H. Hodin SA dan Ibu Hj. Elas S. Pada tahun 1995 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN Bojong II Parigi. Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah tingkat menengah pertama di SLTP Negeri I Parigi selama satu tahun setengah dan dilanjutkan di Sekolah Menengah Pertama II Padaherang dan lulus pada tahun Sekolah menengah atas di SMU Negeri I Pangandaran diselesaikan penulis pada tahun Pada tahun 2001 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Program Diploma III Budidaya Hutan Tanaman dan lulus pada tahun Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. 8

9 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut-atribut produk Kapsul Herbal Dr. Liza menurut konsumen di Herbal Place Hotel Salak The Heritage, sehingga diketahui atributatribut Kapsul Herbal Dr. Liza yang memerlukan peningkatan kualitas. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penelitian ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi perusahaan dan pembaca sekalian Bogor, September 2008 ZAHAKIR HARIS NRP. A

10 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Penyelesaian skripsi ini tidak akan tercapai tanpa bantuan dari semua pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, diantaranya : 1. Kedua orang tua dan kedua kakakku yang telah memberikan dukungan moril dan materil mulai dari awal kuliah sampai akhir penulisan skripsi ini. 2. Ika Indrayanti yang memberikan semangat, dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini. 3. Juniar Atmakusuma, Ir, MS. yang telah membimbing penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran sampai skripsi ini dapat tersusun. 4. Muahammad Firdaus, S.P., M.Si., Ph.D selaku dosen evaluator kolokium, yang telah memberikan saran dan masukannya. 5. Febriantina Dewi, SE, MSc. selaku dosen penguji utama, yang telah memberikan saran dan masukannya. 6. Tanti Novianty, SP, MSi. selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan masukannya. 7. Pihak PT LIZA HERBAL INTERNATIONAL yang telah membantu penulis dalam proses pengumpulan data. 10

11 8. Stevanus Chandra Timor yang berkenan menjadi pembahas dalam seminar dan banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. 9. Tatep, Chandra, Ibnu, Tante, Juarsa, Paula, IA & for all friend yang selalu memberikan dukungan moril maupun materi dalam penyusunan skripsi ini 10. Teman-teman dari program X 10 C MAB yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya dan kehadirannya dalam kolokium dan seminar penulis. 11

12 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Obat Obat Tradisional Perkembangan Obat Traditional menjadi Obat Fitofarmaka Penelitian Terdahulu mengenai Perilaku Konsumen III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Definisi Konsumen Perilaku Konsumen Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Evaluasi Pasca Pembelian Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen Atribut Produk Strategi Bauran Pemasaran Kepuasan Pelanggan Analisis Deskriptif Kerangka Konseptual IV.METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Responden dan Pengumpulan Data Metode Pengambilan Responden Metode Pengolahan dan Analisis data Definisi Oprasional... 48

13 xii V.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Lokasi dan Keadaan Perusahaan Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Sumberdaya Manusia dan Struktur Organisasi Produksi VI.GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Kar akteristik Umum Responden Kar akteristik Responden Berdasarkan Perilaku Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian VII.ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan Atribut Kelas Sangat Penting Kelas Penting Kelas Cukup Penting Analisis Penilaian Tingkat Kinerja Atribut Kelas Kinerja Baik Kelas Cukup Baik Diagram Kartesius Kuadran I (Prioritas Utama) Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Kuadran III (Prioritas rendah) Kuadran IV (Berlebih) Indeks Kepuasan Konsumen Keseluruhan VIII.KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 xiii DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Perkembangan Penggunaan Obat Tradisional di Beberapa Negara pada Tahun Produksi Tanaman Obat di Indonesia Tahun Perkembangan Nilai Ekspor Tanaman Obat Indonesia Tahun Skala untuk tingkat kepentingan/harapan dan tingkat kepuasan Kriteria Kepuasan Konsumen Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Status Pernikahan Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sebaran Responden Terhadap Atribut Kapsul Herbal Dr. Liza Berdasarkan Kapan Mulai Membeli Sebaran Responden Berdasarkan Motivasi Dalam mengkonsumsi Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Manfaat Dalam Mengkonsumsi Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Alasan mengkonsumsi Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Fokus Perhatian Sumber Informasi Mengenai Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Informasi yang Diperhatikan dari Kemasan Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Sifat yang Paling Dipertimbangkan Saat Membeli Sebaran Responden Berdasarkan Obat lain yang Dikonsumsi Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Beralih dari Obat yang Biasa Dipakai Sebelumnya xiii

15 xiv 21. Sebaran Responden Berdasarkan Keputusan dalam Mengkonsumsi Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Waktu Pembelian Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Konsumen dalam Mengkonsumsi Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Kepuasan dalam Membeli Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Terhadap Berdasarkan Niat Membeli Kembali Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Ketersediaan Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Terhadap Kenaikan Harga kapsul Herbal Dr Liza Peringkat Kepentingan Atribut Kapsul Herbal Dr Liza dan Kelas Kepentingannya Menurut Responden Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kandungan Bahan Alami dari Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Khasiat Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Menururt Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Kejelasan Label Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Kejelasan Nomor Depkes Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Tingkat Kepentingan Waktu Kadaluarsa Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Kemudahan Dikonsumsi Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Bentuk Kemasan Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Higienis Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Ukuran Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Harga Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Warna Kapsul Herbal Dr. Liza xiv

16 xv 41. Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Informasi Penggunaan Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Atribut Promosi Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Merk Kapsul Herbal Dr Liza Peringkat Atribut-atribut Kapsul Herbal Dr Liza Berdasarkan Penilaian Skor Rata-rata Kinerja Menurut Responden Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Kandungan Bahan Alami Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Khasiat Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Higienis Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Tingkat Kinerja Kejelasan Label Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Kinerja Kemudahan Dikonsumsi Kapsul Herbal Dr. Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Informasi Penggunaan Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Kejelasan Nomor Depkes Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Ukuran Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Warna Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Waktu Kadaluarsa Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Bentuk Kemasan Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Atribut Harga Kapsul Herbal Dr Liza Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Kinerja Atribut Merk Terkenal atau Tidak Kapsul Herbal Dr Liza xv

17 xvi 58. Sebaran Responden Berdasarkan Penilaiannya Terhadap Kinerja Promosi Kapsul Herbal Dr Liza Rata-rata Penilaian Tingkat Kinerja dan Penilaian Tingkat Kepentingan Atribut Kapsul Herbal Dr Liza Perhitungan Custumer Satisfaction Index (CSI) xvi

18 xvii DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Hirarki Pembuktian Olmiah Obat Bahan Alam Indonesia Pengembangan Obat Konvensional Pengembangan Obat Tradisional (herbal) Model Perilaku Keputusan Konsumen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Kerangka Konseptual Diagram Kartesius Proses Produksi Kapsul Herbal DR Liza xvii

19 xviii DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Kuisioner Penelitian Tabel Identitas Responden Tabel Pengenalan Kebutuhan Tabel Pencarian Informasi Tabel Pasca Pembelian Tabel Evaluasi Alternatif Tabel Keputusan Pembelian Tabel Tingkat Kepentingan Tabel Tingkat Kinerja Stuktur Organisasi PT LHI xviii

20 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (Complementary and alternatif medicine, CAM), baik di seluruh dunia maupun di Indonesia dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat tajam. Hal ini tidak hanya sekedar karena trend back to nature, namun juga karena tanaman obat khususnya bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan. Buktibukti empiris dan dukungan ilmiah juga semakin banyak menyebabkan CAM semakin populer di kalangan masyarakat dunia. Saat ini pasar global CAM bernilai sekitar US$ 60 milyar/tahun dan terus meningkat setiap tahun (Setyawati dan Subroto, 2007) Tabel 1. Perkembangan Penggunaan Obat Tradisional Di Beberapa Negara Pada Tahun Negara Prancis Jerman Amerika China India Indonesia Jepang Thailand Keterangan 75 persen penduduk menggunakan pengobatan alternatif paling tidak 1 kali. 77 persen dari klinik therapy menggunakan akupuntur. Pasar untuk pengobatan alternative sebesar US$ 60 juta/th. 95 persen rumah sakit di China punya klinik traditional Digunakan sekitar 70 persen penduduknya 40% menggunakan pengobatan traditional dan 70 persen ada di pedesaan. Pasar obat traditional sekitar US$ 2.5 juta. Punya system terpadu untuk pengobatan traditional di 1120 health centre Sumber : World Health Organization (WHO), 2002 dalam Subroto, Data diatas menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat dunia terhadap tanaman obat begitu besar, sehingga dapat membuat sebuah terobosan agar potensi besar ini tidak diambil negara lain. Di Indonesia sendiri saat ini tercatat sekitar 40 persen penduduk Indonesia menggunakan pengobatan traditional, 70 persen berada di daerah pedesaan (Setyawati dan Subroto, 2007). Pada tahun 1999 ada 723 perusahaan obat traditional, 92 di antaranya merupakan industri besar.

21 2 Kemajuan teknologi pengobatan masa kini telah menghasilkan berbagai obat-obatan dari bahan kimia. Namun ternyata obat-obatan kimia ini banyak menimbulkan efek samping negatif bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan kontinu (IPTEKDA-LIPI, 2005). Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia dengan sekitar jenis tanaman. Sekitar 940 spesies diantara jenis tanaman tersebut telah diketahui berkhasiat sebagai obat dan sekitar 180 spesies diantaranya telah digunakan dalam ramuan obat asli oleh industri obat asli Indonesia 1. Saat ini tumbuhan obat dikenal dengan nama herbal, yaitu tanaman atau sebagian tanaman yang diduga atau terbukti berkhasiat sebagai tanaman obat dan biasanya terdapat data yang mendukung dari pengalaman empiris atau data praklinis atau klinis tentang khasiat tanaman tersebut. Herbal-herbal yang umum dikonsumsi untuk membantu mengobati penyakit yaitu jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang wangi, temulawak, temu item, dan tanaman obat lainnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2006), produksi tanaman obat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyaknya masyarakat yang membudidayakan tanaman obat di Indonesia. Tanaman obat (herbal) Indonesia selain digunakan di dalam negeri diminati oleh masyarakat luar negeri. Peningkatan produksi tanaman obat (herbal) Indonesia dapat dilihat pada Tabel Mei 2007

22 3 Tabel 2. Produksi Tanaman Obat di Indonesia Tahun Tahun Jahe Lengkuas Kencur Kunyit Lempuyang Temulawak Temu Item (Ton) (Ton) (Ton) ) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) Total Sumber : Badan Pusat Statistik, Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui tanaman obat yang total produksinya paling tinggi adalah jahe yaitu sebesar ton dan kunyit menduduki urutan kedua yaitu sebesar ton. Produksi tanaman jahe dan kunyit relatif meningkat dari tahun ke tahun. Tanaman obat merupakan bahan baku untuk membuat obat tradisional. Kebutuhan terhadap bahan baku obat tradisional dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya industri obat tradisional di Indonesia. Negara-negara yang mengimpor tanaman obat dari Indonesia sebagian besar berasal dari benua Asia seperti Jepang, Hongkong, Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan. Bahkan di tingkat ASEAN, pada tanggal 22 April 2004, di Penang-Malaysia telah dikeluarkan Declaration of the 7th ASEAN Health Ministers Meeting yang salah satu babnya mendeklarasikan tentang kerangka kerja sama untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional atau CAM ke

23 4 dalam sistem pelayanan kesehatan nasional, terutama yang berkenaan dengan penggunaan CAM yang aman, efektif dan rasional. Besarnya nilai ekspor tanaman obat Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan Nilai Ekspor Tanaman Obat Indonesia, tahun Tahun Nilai Ekspor (juta US$) Pertumbuhan (persen) , ,5 15, ,4 33, Oktober ,3 3,6-23,24-23,17 Sumber : Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 2003 dalam Setiawan, Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai ekspor tanaman obat dari tahun 1998 sampai tahun 2000 mengalami peningkatan dengan pertumbuhan pertahunnya sebesar 15,39 dan 33,64 persen. Sedangkan pada tahun 2001 ekspor tanaman obat Indonesia mengalami penurunan sebesar 23,24 persen dengan nilai ekspor sebesar 5,3 juta US$. Peningkatan nilai ekspor bahan baku biofarmaka ke berbagai Negara cukup meningkat yang berasal dari industri-industri farmasi di dunia. Total nilai dagang biofarmaka dunia mencapai US$ 45 miliar pada tahun 2001, dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi US$ 5 triliun pada tahun Sedangkan omzet penjualan biofarmaka baru mencapai US$ 100 juta per tahun. Hal ini berarti, kontribusi ekspor biofarmaka Indonesia lebih kurang sekitar 0,22 persen. Di Indonesia umumnya cenderung lebih memilih mengkonsumsi produk herbal impor karena berasumsi lebih terjamin higienitas dan khasiatnya (IPTEKDA-LIPI, 2005). Hal ini mungkin juga disebabkan oleh pengolahan bahan alami untuk jamu atau obat herbal sering meragukan kebersihan ataupun kualitasnya, disamping itu karena memang uji klinis dan praklinis yang belum ada

24 5 (Setyawati dan Subroto, 2007). Masalah ini timbul karena kurangnya pihak yang dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai khasiat herbal lokal Indonesia dan cara produksi herbal yang baik sesuai standar yang berlaku PT. LHI adalah industri kecil yang baru berdiri tanggal 17 Maret 2005 yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan bergerak dalam bidang produksi suplemen kesehatan berbahan dasar tanaman obat. Produk utama yang diproduksi oleh PT LHI yaitu herbal Capsule (Garlic, Cellery, Bangle, Mahkota Dewa, Sambiloto, Bee Pollen dan Kumis Kucing). Adapun produk herbal lainnya adalah herbal Tea, herbal Drink, herbal plantation, herbal Food, dan herbal Service. Pemilihan produk ini berdasarkan pada penyakit umum yang banyak diderita masyarakat. Lingkup pemasaran PT LHI cukup luas yaitu mencakup daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Cianjur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Padang, Balikpapan, dan Brunei Darussalam. Hotel Salak The Heritage Bogor telah membantu dalam menyediakan tempat promosi dan kegiatan sosial. Selama ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT LHI adalah memasang iklan di koran, tabloid, web site dan radio. PT LHI juga melakukan penjualan dengan cara membuka counter-counter di pusat pembelanjaan dan pada pameran-pameran yang diadakan di daerah Bogor dan Jakarta. Hotel Salak The Heritage Bogor menjalin kerjasama dengan PT LHI untuk mendirikan Herbal Information Centre. Herbal Information Centre merupakan tempat untuk berkonsultasi mengenai kesehatan dan penyembuhannya dengan menggunakan tanaman obat. Hotel Salak The Heritage Bogor juga menjalin kerjasama untuk mendirikan Herbal Place, yaitu semacam café yang menyediakan minuman kesehatan

25 6 tradisional Indonesia dan aneka jus berkhasiat. Hotel Salak The Heritage Bogor mendukung pemasaran awal bagi PT LHI dengan menyediakan akses internet gratis sehingga dapat memasarkan produk melalui internet Perumusan Masalah Tingginya persaingan dalam industri obat-obatan khususnya di daerah Bogor cukup ketat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya merek produk obatobatan dipasaran sehingga menimbulkan banyaknya pertimbangan konsumen dalam melihat obat yang akan dikonsumsinya dan banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Agar produk Kapsul Herbal Dr. Liza pada PT LHI menjadi obat pilihan konsumen, maka produsen PT LHI perlu menetapkan suatu strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan (daya beli) konsumennya. Strategi pemasaran ini ditransformasikan menjadi program pemasaran dengan membuat keputusan yang mendasar mengenai pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran (Kotler, 1997). Dalam menetapkan bauran pemasaran dari sisi konsumen, perlu dilakukan penelitian mengenai studi perilaku konsumen. Untuk itu PT LHI perlu melakukan analisis tentang perilaku konsumen Kapsul Herbal Dr. Liza pada PT LHI yang meliputi karateristik konsumen, proses keputusan pembelian dalam proses keputusan pembelian kapsul herbalnya. Jumlah perusahaan yang memproduksi obat tradisional di Kabupaten Bogor pada tahun 2005 adalah 11 perusahaan dan di Kotamadya Bogor sebanyak

26 7 28 perusahaan 2. Ada beberapa perusahaan yang sudah eksis dan menjadi pesaing utama PT LHI yaitu YPTO Karyasari, PJ Menara Cilebut, PT Mahkota Dewa Indonesia, PT Dua Dewa Depok, CV Sringganis Cipaku, Kuntum Nursery Ciawi, CV Enggal Damang, dan perusahaan jamu terkenal seperti Sido Muncul dan Jamu Borobudur. PT LHI yang didukung oleh modal yang cukup dan mempunyai lokasi pemasaran yang strategi dituntut untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2006). Merek-merek yang bersaing ini sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih dan melakukan pembelian produk terhadap berbagai jenis kapsul herbal. Pemahaman tentang perilaku konsumen terutama pemahaman tentang proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk kapsul herbal, penting dilakukan untuk mengetahui salah satu produk yang banyak dipilih konsumen untuk dikonsumsi berdasarkan atribut produk. Peran dari setiap atribut pada berbagai jenis kapsul sangat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian dan dapat memberikan kesan, kepercayaan, serta menimbulkan minat beli konsumen yang pada akhirnya akan membentuk image atau citra produk kapsul tersebut. Peran setiap atribut pada produk juga dapat menciptakan suatu merek yang kuat, dimana perusahaan atau produk dengan merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan presepsi pelanggan. Bukan hanya merek yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, akan tetapi kesan kepercayaan yang diberikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan menjadi lebih penting. Kesan yang diberikan oleh konsumen akan Mei 2007

27 8 sangat berarti untuk perusahaan, karena akan membentuk image (citra) dari merek produk tersebut. Dalam kegiatan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, setiap konsumen melakukan proses pengambilan keputusan. Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses tertentu. Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor yang sangat kompleks, terkadang diluar jangkauan pemasar dan cenderung saling berinteraksi. Faktor-faktor tersebut diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan evaluasi alternatif. Sejak didirikan pada bulan Maret 2005, penjualan Kapsul Herbal Dr. Liza khususnya di Herbal Place Hotel Salak terhadap PT LHI mengalami peningkatan. Tetapi secara keseluruhan penjualan Kapsul Herbal Dr. Liza masih dibawah target yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu 200 botol perhari. Sampai tahun 2006, PT LHI hanya mampu menjual produknya rata-rata 300 botol per bulan atau sekitar sepuluh botol per hari. Pada awal tahun 2007 penjualannya mulai meningkat menjadi 3000 botol perbulan atau sekitar 100 botol perhari. Penjualan Kapsul Herbal Dr. Liza per bulannya selalu berfluktuatif, khususnya di Herbal Place Hotel Salak The Heritage yang penjualan per bulannya selalu di bawah target yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu 2 botol perhari. Kapsul Herbal Dr. Liza yang dikeluarkan oleh PT LHI, khususnya untuk dijual di Herbal Place Hotel Salak The Heritage sebanyak 200 botol per bulan atau 6 botol perhari, oleh karena itu PT LHI ini perlu adanya strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen tetapi juga mengubah apa yang diperkirakan dan

28 9 dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian produk Kapsul Herbal Dr. Liza di Herbal Place Hotel Salak The Heritage? 2. Bagaimana tingkat kepentingan dan kinerja atribut-atribut produk Kapsul Herbal Dr. Liza menurut konsumen Herbal Place Hotel Salak The Heritage? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian produk Kapsul Herbal Dr. Liza di Herbal Place Hotel Salak The Heritage. 2. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut-atribut produk Kapsul Herbal Dr. Liza menurut konsumen Herbal Place Hotel Salak The Heritage.

29 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Obat Sumbangan tanaman obat dalam pengembangan obat konvensional sebenarnya cukup besar. Saat ini sekitar 25 persen obat konvensional berasal dari tanaman. Senyawa-senyawa aktif dari tanaman sering digunakan sebagai lead compound atau senyawa tersebut digunakan untuk mengarahkan atau memandu, mendapatkan senyawa lain yang bisa disintesa atau direaksikan kembali dengan senyawa lain untuk menghasilkan obat. Adapun beberapa contoh senyawa obat yang berasal dari tanaman yaitu Atropin berasal dari tanaman Beladona (Atropa belladonna), Colchicine berasal dari tanaman Autumn crocus dan lain-lain (Setyawati dan Subroto, 2007). Tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian, seluruh atau eksudat (sel) tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan (Rostianan dalam Surinah, 2000 dalam Setiawan, 2003). Zuhud (1994), membagi tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Tumbuhan obat tradisional; merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. b. Tumbuhan obat modern; merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. c. Tumbuhan obat potensial; merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat,

30 11 tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara farmakologis sebagai bahan obat. Menurut BPS (2000), tanaman obat didefinisikan sebagai tanaman yang bermanfaat sebagai obat-obatan yang dikonsumsi dari sebagian tanaman berupa daun, bunga, buah, umbi (rimpang) atau akar. Sementara itu definisi tanaman obat Indonesia menurut Departemen Kesehatan RI yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/MENKES/IV/1980 adalah sebagai berikut: a. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu. b. Tanaman atau bagian tanaman yan digunakan sebagai bahan pemula bahan baku. c. Tanaman atau bagian tanaman yang ekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. 2.2 Obat Tradisional Potensi pasar obat tradisional masih sangat luas. Omset jamu tradisional sekitar Rp. 1 triliun per tahun, sementara untuk jamu kimia sekitar Rp. 20 miliar per tahun. Untuk obat farmasi, omzetnya mencapau 17 triliun per tahun 3. Sebagai contoh, penderita diabetes saja di Indonesia pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 12 juta jiwa 4. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 246/Menkes/Per/V/1990 obat tradisional adalah berupa ramuan bahan baik dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan Juni Juni 2007

31 12 pengalaman. Salah satu obat tradisional adalah obat asli Indonesia yang berasal dari tanaman obat, dan proses produksinya masih tradisional dan belum diuji secara ilmiah. Pada kenyataannya bahan obat alam yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal dari hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional hampir selalu identik dengan tanaman obat. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM RI No Tahun 2004, Obat herbal Indonesia selama ini lebih dikenal dengan nama jamu dan ijin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI juga digolongkan dalam jamu. Jamu sendiri identik dengan serbuk yang harus diseduh dan terasa pahit sehingga membayangkan minum jamu sebagian masyarakat modern terasa tidak nyaman dan bahkan berkesan konu. Menyadari hal ini, maka produsen jamu mulai membuat inovasi dengan memproduksi jamu dalam bentuk kapsul atau tablet dan sekarang dengan obat herbal (Setyawati dan Subroto, 2007). Sesuai dengan keputusan Kepala Badan POM RI No Tahun 2004, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu : a. Jamu, yang merupakan obat tradisional warisan nenek moyang yang digunakan sebagai bahan obat. b. Obat Herbal Terstandar, yang dikembangkan berdasarkan bukti-bukti ilmiah dan uji pra klinis serta standarisasi bahan baku. c. Fitofarmaka, yang dikembangkan berdasarkan uji klinis, standarisasi bahan baku dan sudah bisa diresepkan dokter atau bagian tanaman yang sudah di ekstrak menjadi obat.

32 13 Jamu adalah sediaan obat herbal Indonesia yang keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun temurun berdasarkan pengalaman (empiris). Bentuk sediaannya berupa serbuk, pil, cairan, tapel, boreh dan sejenisnya. Jamu harus memenuhi kriteria : (1) Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; (2). Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris; (3) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat herbal Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah yaitu uji pra-klinik (menggunakan hewan percobaan). Bentuk sediaan biasanya berupa tablet atau kapsul. Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria : (1) Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; (2) Klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra klinik; (3) Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Fitofarmaka adalah sediaan obat nabati (dapat berupa serbuk, rajangan, pil, tablet, kapsul, obat minum, salep dan sebagainya), yang bahan bakunya telah mengalami standarisasi, sehingga memenuhi persyaratan yang berlaku. Dalam fitofarmaka sediaan obat dibuat dari sediaan galenik yang sudah dibakukan, mulai dari bahan baku, ekstrak murni, sampai ekstrak fraksional dengan menggunakan prosedur penggunaan yang telah dibakukan. Untuk itu, setiap sediaan/produk/fitofarmaka harus melalui proses pemeriksaan mutu yang telah

33 14 tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan tesebut diatas. Selain itu istilah cara penggunaan obat-obatan ini menggunakan pengertian farmatologik seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya (Yuliani, 2001 dalam Setiawan, 2003). Fitofarmaka adalah sediaan obat herbal Indonesia yang berasal dari tanaman dan telah melalui prosedur uji klinis dan uji pra klinis persyaratan formal produk pengobatan. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria : (1) Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; (2) Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik; (3) Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi; (4) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi. Kandungan ilmiah dari suatu herbal dan jamu akan menentukan kelas dari herbal dan jamu tersebut, apakah tergolong jamu, herbal terstandar, atau fitofarmaka. Hirarki pembuktian ilmiah dari jamu dan herbal dapat dilihat pada gambar 1. Uji klinis (kasla besar) Fitofarmaka Uji klinis (skala Kecila) Uji coba (tidak terkontrol) Herbal Terstandar Studi observasi Studi kasus Pengalaman empiris Gambar 1. Hirarki Pembuktian Ilmiah Obat Alam Indonesia. Jamu

34 Perkembangan Obat Tradisional menjadi Obat Fitofarmaka Ada tiga kategori sediaan obat alami yang diterapkan pemerintah yaitu jamu, herbal terstandar (telah lolos uji preklinik), dan fitofarmaka (lolos uji klinik). Perkembangan obat alami di Indonesia atau obat asli Indonesia belum dapat dikatakan maju dalam hal mutu, penguasaan pasar, dan industrinya. Penyebab hal itu ada dua faktor internal (domestik) dan eksternal (pengaruh global). Faktor internal meliputi filosofi dasar pengembangan obat asli Indonesia belum terbangun dan pola pengadaan bahan baku (agroindustri tanaman obat) yang belum berkembang sehingga potensi yang melimpah belum tergarap dengan baik. Struktur industri obat tradisional Indonesia yang belum kuat dengan kesenjangan cukup besar antara industri besar dan kecil juga menjadi salah satu faktor kendala 5. Pengembangan obat tradisional ke arah fitofarmaka (obat kelompok fitorafi) telah diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan RI No. 760 dan 761/MENKES/PER/IX/1992 tentang fitofarmaka. Saat ini secara global sudah banyak herbal dan produknya yang diuji klinis dan produknya sudah banyak dijual di pasaran dunia, baik dalam bentuk herbal tunggal maupun sebagai komponen ramuan herbal. Herbal-herbal tersebut yang sudah populer di Indonesia, antara lain bawang putih, ginseng, cengkeh, angkak, anggur, ginkgo, dan jahe. Karena sudah diuji klinis, herbal-herbal tersebut sudah bisa disejajarkan dengan obat konvensional yang dapat diresepkan dokter. Di Indonesia produk herbal-herbal tersebut yang di golongkan dalam fitofarmaka hanya ada 5 produk fitofarmaka, yaitu Nodiar (PT. Kimia Farma), Rheumaneer Mei 2007

35 16 (PT. Nyonya Meneer), Stimuno (PT. Dexa Medica), Tensigard dan X-Gra (Phapros) (Setyawati dan Subroto, 2007). Mengingat masih sedikitnya fitofarmaka yang telah ada dan kekayaan tanaman yang berlimpah, sudah selayaknya kita berharap jumlah fitofarmaka di Indonesia akan meningkat seiring dengan permintaan dari konsumen yang semakin kritis dan peraturan yang semakin ketat serta tuntutan persaingan global (Setyawati dan Subroto, 2007). Hal yang perlu difahami oleh masyarakat adalah bahwa proses pengembangan jamu dan herbal berbeda dengan proses pengembangan obat konvensional. Hal ini dapat dilihat secara skematis seperti pada gambar 2. Studi Praklinis Karateristik Sintesis Fase I Fase II Fase III Purifikasi Uji Respons Klinis Fisiologi Manusia Penyakit Farmakologi Studi Hewan Bioaktivitas Mekanisme Efek Samping Gambar 2. Pengembangan Obat Konvensional Dalam pengembangan obat konvensional seperti gambar di atas, diawali dengan melakukan berbagai uji laboratorium yang meliputi uji karateristik, sintesis, purifikasi, studi fisiologi, dan farmakologi. Bila uji laboratorium menunjukkan prosfek yang baik, maka dilanjutkan ke studi praklinis, mekanisme

36 17 kerja dan studi efek samping. Bila hasilnya baik, baru dilakukan uji klinis terhadap manusia (Setyawati dan Subroto, 2007). Berbeda dengan pemgembangan obat tradisional (herbal) diawali dengan menggali pengetahuan tradisional yang telah turun-temurun (studi etnobotani), pencatatan pengalaman empiris, studi kasus dan obsevasi. Hal ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan uji laboratorium yang sifatnya untuk membuktikan fakta-fakta tersebut, dilanjutkan dengan studi praklinis dan klinis. Perbedaan utama dari obat konvensional dan obat tradisional (herbal) adalah bahwa obat konvensional belum diperkenankan untuk dipasarkan sebelum uji klinis dilakukan, sedangkan obat tradisional sudah boleh dipasarkan walaupun belum ada dukungan penelitian ilmiahnya sama sekali, asalkan didasarkan pada pengatahuan tradisional. Adapun pengembangan obat tradisional (herbal) dapat dilihat pada gambar 3. Pengalaman Empiris Temuan Kasus Pengetahuan Tradisional Karakterisasi Intervensi dan dosis Belum standar Studi Praklinis Fase I Fase II Fase III Klinis Gambar 3. Pengembangan Obat Tradisional (Herbal) Lembaga Penelitian untuk mengkaji pra-klinis dan isuisu fase I dan fase II Uji terbatas (di klinis)

37 18 Pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka memerlukan penanganan yang cukup serius, karena masih banyak permasalahan yang dihadapi, mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM), pengolahan, dan modal. Meningkatnya pemakaian obat tradisional mengakibatkan peningkatan penggunaan tanaman obat, namun hal ini tidak diimbangi dengan pembudidayaan dan pelestarian plasma nutfahnya, terutama untuk tumbuhan obat yang sudah mulai langka. Sampai saat ini, bahan baku obat tradisional masih berasal dari tumbuhan liar atau dari petani kecil. Umumnya tanaman obat belum dibudidayakan dengan baik, sehingga kualitas simplisia yang dihasilkan tidak seragam. Keterbatasan kemampuan para petani dan pengumpul dalam menangani simplisia juga menyebabkan simplisia yang dihasilkan bermutu rendah. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengembangan tanaman obat meliputi: 1) pemetaan ekonomis flora alami, 2) seleksi dan pembuktian keaslian spesies tanaman, 3) pengumpulan data etnomedik dan etnobotanik, 4) percobaan pemuliaan untuk pengembangan varietas dengan hasil tinggi, 5) budi daya tanaman skala menengah, 6) penelitian kimia kandungan tanaman, 7) penelitian analisis kimia kandungan bahan aktif, 8) penelitian farmakologi dan toksikologi, 9) pembuatan ekstrak tanaman skala pilot plan, 10) standardisasi ekstrak, 11) formulasi ekstrak ke bentuk sediaan obat, 12) penelitian toksisitas terhadap formulasi, dan 13) Penelitian analitis produk formulasi (Sjamsuhidayat, 1996). Dari berbagai jenis kegiatan tersebut, peran penelitian menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.

38 19 Kegiatan penelitian tanaman obat dan obat tradisional Indonesia sudah berjalan cukup lama. Beberapa institusi yang secara aktif melakukan penelitian antara lain : perguruan tinggi farmasi dengan dukungan Pusat Penelitian Obat Tradisional (PPOT), lembaga-lembaga penelitian (Litbang Farmasi Departemen Kesehatan, Balittro, Departemen Perkebunan, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan BPPT) dan beberapa industri obat tradisional. Menurut Sumaryono (2002), alur masingmasing kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa institusi belum menuju pada satu sasaran konkrit yang jelas. Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan berkhasiat menjadi fitofarmaka kini telah berkembang ke dalam bentuk-bentuk yang lebih praktis dan mudah diperoleh di pasaran, antara lain berupa jamu serbuk, pil, dan kapsul yang kesemuanya dutujukan untuk menerobos peluang pasar sekaligus sebagai pemberi keuntungan ekonomi yang cukup besar. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa visi dan misi pengembangan obat tradisional Indonesia belum dirumuskan dan diimplemetasikan dengan baik dalam konteks kebijakan, strategi maupun taktik operasional Penelitian Terdahulu Mengenai Perilaku Konsumen Penelitian terdahulu tentang obat tradisional (obat herbal) yang pernah dilakukan adalah penelitian mengenai analisis perilaku konsumen kapsul herbal Karyasari. Setiawan (2003) menganalisis tentang perilaku konsumen kapsul herbal Karyasari pada YPTO Karyasari Jakarta menggunakan alat analisis : Analisis Faktor, Atribut Angka Ideal, Uji Friedman yang dilanjutkan dengan Multi

39 20 Comparison dan Analisis Bauran Pemasaran. Data dari hasil Analisis Faktor menghasilkan tujuh faktor utama yang mempengaruhi proses pembelian kapsul herbal yaitu faktor pengetahuan konsumen, faktor internal kualitatif, faktor internal kuantitatif, faktor eksternal, faktor bauran pemasaran, faktor sosial ekonomi konsumen dan faktor kemasan. Berdasarkan model Atribut Angka Ideal diketahui bahwa kapsul herbal ekstrak lebih ideal secara keseluruhan dari kapsul herbal serbuk. Berdasarkan uji Friedman ternyata terdapat perbedaan ketidakpuasan antar atribut pada kedua Kapsul Herbal Karyasari. Hasil uji Multiple Comparison menghasilkan atribut yang menunjukan ketidakpuasan responden secara nyata. Ketidakpuasan responden ditunjukkan pada atribut harga dan waktu kadaluwarsa, sedangkan ketidakpuasan responden pada kapsul herbal serbuk ditunjukkan pada atribut ukuran kapsul, kemasan, label kemasan, waktu kadaluwarsa, higienis, nomor depkes, dan mutu. Penelitian yang dilakukan oleh Sudrajat (2007) mengenai analisis strategi pemasaran kapsul herbal pada perusahaan PT Liza Herbal International Bogor, Jawa Barat. Teknik penelitian yang digunakan oleh Sudrajat adalah analisis deskritif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan matriks QSPM. Pada matrik IE diketahui bahwa perusahaan berada pada sel IV yang memperlihatkan bahwa PT LHI mempunyai kekuatan yang besar dan mempunyai respon yang baik terhadap perkembangan lingkungan eksternal. Rekomendasi untuk perusahaan yang masuk dalam sel IV adalah grow and build (tumbuh dan

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KAPSUL HERBAL DR LIZA (Studi Kasus Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat) Oleh : Zahakir Haris A14104638 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR Oleh : Surya Yuliawati A14103058 Dosen : Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta) Oleh : CITRA WIDYALESTARI A 14105522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia, dan menduduki urutan kedua setelah Brazil.

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA. Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A STRATEGI PEMASARAN EKSPOR BUAH-BUAHAN PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA Oleh : YAYAN MUHAMAD AHYANI A 14104631 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

Obat tradisional 11/1/2011

Obat tradisional 11/1/2011 Disampaikan oleh: Nita Pujianti, S.Farm.,Apt.,MPH Obat tradisional Bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik (sarian) atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terbesar ketiga yang mempunyai hutan tropis terluas di dunia dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Hal ini membuat Indonesia

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A

STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A.14105704 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SARI

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA OBAT TRADISIONAL TAMAN SRINGANIS, BOGOR. Oleh : LUTHER MASANG A

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA OBAT TRADISIONAL TAMAN SRINGANIS, BOGOR. Oleh : LUTHER MASANG A STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA OBAT TRADISIONAL TAMAN SRINGANIS, BOGOR Oleh : LUTHER MASANG A 14101678 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RIWAYAT

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR. Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUNGA POTONG KRISAN PADA LOKA FARM CILEMBER BOGOR Oleh: JEFFRI KURNIAWAN A 14105563 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak) Slogan back to nature membuat masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan produk bersumber alam dalam upaya menjaga kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A 14105587 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BIOETANOL BERBAHAN BAKU UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA PT PANCA JAYA RAHARJA, SUKABUMI, JAWA BARAT Oleh : SUHENDRI A 14105610 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : DIAN HERYANTO A

STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : DIAN HERYANTO A STRATEGI PEMASARAN MIE INSTANT GAGA MIE 100 PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Oleh : DIAN HERYANTO A14105662 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SEPATU PADA CV. MULIA CIOMAS, BOGOR. Oleh : Arief Widiatmoko A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SEPATU PADA CV. MULIA CIOMAS, BOGOR. Oleh : Arief Widiatmoko A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SEPATU PADA CV. MULIA CIOMAS, BOGOR Oleh : Arief Widiatmoko A14102135 DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 RINGKASAN ARIEF

Lebih terperinci

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A

PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR. Oleh : AMATU AS SAHEDA A PREFERENSI DAN KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI VARIETAS LOKAL PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR Oleh : AMATU AS SAHEDA A14105511 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

Oleh : THOMSON BERUTU A

Oleh : THOMSON BERUTU A ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI GIANT (PT. HERO SUPERMARKET, Tbk.) DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL DI KOTA BOGOR (Studi Kasus di Giant PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square) Oleh : THOMSON BERUTU A 14105616

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) membawa perubahan pada pola konsumsi obat dari yang berbahan kimiawi, ke obat-obatan yang terbuat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR Oleh : DIKUD JATUALRIYANTI A14105531 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR

ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN DEATH BY CHOCOLATE AND SPAGHETTI BOGOR SKRIPSI EGRETTA MELISTANTRI DEWI A 14105667 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA CV DUTA TEKNIK SAMPIT KALIMANTAN TENGAH SKRIPSI NOPE GROMIKORA H34076111 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN NOPE

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) Oleh: ARYA SAJIWA A14103660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUK SAYURAN ORGANIK PADA PT. AMANI MASTRA, JAKARTA Oleh : NURSYAMSIYAH A14102046 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BAWANG PUTIH IMPOR DI INDONESIA. Oleh: JUMINI A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BAWANG PUTIH IMPOR DI INDONESIA. Oleh: JUMINI A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BAWANG PUTIH IMPOR DI INDONESIA Oleh: A 14105565 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khasiat sebagai obat. Bahkan, sekitar 300 spesies dimanfaatkan sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khasiat sebagai obat. Bahkan, sekitar 300 spesies dimanfaatkan sebagai bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia terdapat 40 ribu spesies tanaman, dan sekitar 30 ribu spesies berada di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.600 di antaranya terbukti memiliki khasiat

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL.

PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL. PERAMALAN PRODUKSI DAN KONSUMSI KEDELAI NASIONAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA KEDELAI NASIONAL Oleh : DEDY MARETHA A14104530 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN KOPI BUBUK INSTAN (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: NURRAYYAN ARMADA A14105695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai)

ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) Oleh : DARMA SAUT PARULIAN SITUMORANG A 14105660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga RINGKASAN EJEN MUHAMADJEN. Analisis Kelayakan Usaha Rumah Jamu di Taman Sringanis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Ir. Netty Tinaprilla,MM Taman Sringanis merupakan wujud kepedulian terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI OBJEK WISATA SKRIPSI MUHAMMAD SALIM R H34076107 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT

ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT ANALISIS SIKAP DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KUNJUNGAN KONSUMEN KAFE BACA DI BUKU KAFE, DEPOK JAWA BARAT OLEH : FANNY RAMA A. 14104547 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keanekaragaman Hayati Indonesia Keanekaragaman jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan hutan Indonesia sangat tinggi. Saat ini tercatat kurang lebih 1.260 jenis tumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, tren gaya hidup sehat semakin mendapat perhatian dari masyarakat. Biaya pengobatan yang semakin tinggi mendorong masyarakat untuk lebih menghargai kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Sandra dan Kemala (1994) mengartikan tumbuhan obat sebagai semua tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun yang belum dibudidayakan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR ANALISIS PERSEPSI ANGGOTA TERHADAP KINERJA ORGANISASI KELOMPOK USAHA TANAMAN HIAS AKUARIUM (KUTHA) BUNGA AIR DI DESA CIAWI, KABUPATEN BOGOR Oleh : Topan Candra Negara A14105618 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya akan jenis tanaman termasuk tanaman obat. Tanaman obat yang telah diketahui memiliki khasiat adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI SHINTA KARTIKA DEWI H34050442 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT RESTORAN ORIENTAL FOOD (Kasus Restoran Makisu dan Shanghai Garden di Gedung Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI DWIANA SILVI LEUNAWATI A14103669 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA. Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR RAMBUTAN INDONESIA Oleh : OTIK IRWAN MARGONO A07400606 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

A. Guntur H. Subbagian Alergi-Imunologi Tropik Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fak. Kedokteran UNS Solo

A. Guntur H. Subbagian Alergi-Imunologi Tropik Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fak. Kedokteran UNS Solo A. Guntur H. Subbagian Alergi-Imunologi Tropik Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fak. Kedokteran UNS Solo Sejarah Perkembangan Herbal Obat Herbal merupakan obat yang paling tua Telah lama dikenal sebagai

Lebih terperinci

Mengenal Perbedaan Logo Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Serta Obat Untuk Diabetes

Mengenal Perbedaan Logo Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Serta Obat Untuk Diabetes Mengenal Perbedaan Logo Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka Serta Obat Untuk Diabetes Jamu yang merupakan warisan nenek moyang, bermetamorfosis menjadi obat herbal terstandar hingga tingkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau

BAB I PENDAHULUAN. bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan beraneka ragam tumbuhan. Hal ini tentunya didukung oleh iklim tropis yang dimiliki Indonesia sehingga memungkinkan

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H

ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA Dhita Aditya Ayuningtyas H34066034 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR : HK.00.05.41.1384 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENDAFTARAN OBAT TRADISIONAL, OBAT HERBAL TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT. Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BOGOR BARAT Oleh : Muser Hijrah Fery Andi A.14102695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN

PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN PENILAIAN DISTRIBUTOR PRODUK MINUMAN KESEHATAN K-LIQUID CHLOROPHYLL PADA POLA MLM TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. K-LINK INDONESIA (Kasus Distributor Daerah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara) Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A

ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR. Oleh : Endang Pudji Astuti A ANALISIS PREFERENSI DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BERAS DI KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA JAWA TIMUR Oleh : Endang Pudji Astuti A14104065 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TOMAT BANDUNG DI SUPERMARKET SUPER INDO MUARA KARANG JAKARTA UTARA SKRIPSI

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TOMAT BANDUNG DI SUPERMARKET SUPER INDO MUARA KARANG JAKARTA UTARA SKRIPSI ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TOMAT BANDUNG DI SUPERMARKET SUPER INDO MUARA KARANG JAKARTA UTARA SKRIPSI Oleh: ARIEF FERRY YANTO A14105515 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR. Titik Hidayati A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS TIMUR TENGAH RESTORAN ALI BABA, KOTA BOGOR Titik Hidayati A14102584 PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sekilas Mengenai Industri Jamu di Indonesia Jumlah perusahaan jamu yang bergabung dalam industri jamu sampai sekarang ini sebanyak 587 GP Jamu. Sedangkan jumlah pengrajin

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PETERNAK TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN AYAM BROILER (Kasus Kemitraan Peternak Plasma Rudi Jaya PS Sawangan, Depok) Oleh : MAROJIE FIRWIYANTO A 14105683 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL ( Studi Kasus Di Pasar Baru Bogor) Oleh : FITRIA FISSAMAWATI A 14105548 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS Oleh TUTUT RETNO LESTARI A 14102716 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki kepentingan yang besar terhadap sektor pertanian. Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia yang dilihat dari

Lebih terperinci

JAVANESE HERBAL CENTER

JAVANESE HERBAL CENTER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR JAVANESE HERBAL CENTER PUSAT PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN JAMU TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

USAHA SUSU KEDELAI. Oleh : A

USAHA SUSU KEDELAI. Oleh : A ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SUSU KEDELAI BUBUK INSTAN (Studi Kasus: PD Mas Adam Berdasi, Kec. Rumpin, Bogor) Oleh : AGUS SATRIYO BUDI A14104072 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A

KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR. Oleh DESMAN MANURUNG A KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN VEGETARIAN KARUNIA BARU BOGOR Oleh DESMAN MANURUNG A 14104663 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP AGLAONEMA HIBRIDA LOKAL (Kasus Konsumen Nurseri D5 Hijau Asri Flora, Jakarta Selatan) OLEH:

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP AGLAONEMA HIBRIDA LOKAL (Kasus Konsumen Nurseri D5 Hijau Asri Flora, Jakarta Selatan) OLEH: ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP AGLAONEMA HIBRIDA LOKAL (Kasus Konsumen Nurseri D5 Hijau Asri Flora, Jakarta Selatan) OLEH: NISA SOFIANI A 14105582 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PAPRIKA HIDROPONIK DI DESA PASIR LANGU, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG Oleh : NUSRAT NADHWATUNNAJA A14105586 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai

TINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai 11 TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokan menjadi: (1) tumbuhan obat tradisional, yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L) ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEPOK VARIETAS DEWA-DEWI (Averrhoa carambola L) Oleh : AKBAR ZAMANI A. 14105507 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Oleh YANDI ASDA MUSTIKA H 34066131 PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK MINUMAN NATA DE COCO DENGAN MERK ES CAMPUR PRODUKSI PT. AMICO, BEKASI SKRIPSI

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK MINUMAN NATA DE COCO DENGAN MERK ES CAMPUR PRODUKSI PT. AMICO, BEKASI SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK MINUMAN NATA DE COCO DENGAN MERK ES CAMPUR PRODUKSI PT. AMICO, BEKASI SKRIPSI SURYA ADHY WARDHANA A.14105712 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT 1 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor) Oleh: WAHYU PURBIANTORO A 14103605 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A

ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A ANALISIS BENCHMARKING BISNIS KOMPETITIF STEAK (Studi Kasus Obonk Steak and Ribs di Bogor, Jawa Barat) Oleh : ZULKA AFIFFEY A14105629 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU CIMORY (Kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh : RIKA ARIANIKA DEWI A14105596 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK. Oleh : ARIEF RAHMAN A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SUSU ULTRA MILK Oleh : ARIEF RAHMAN A14103119 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN ARIEF RAHMAN. Analisis Kepuasan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H14084011 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

STRATEGI MEMPERTAHANKAN POSISI SEBAGAI PEMIMPIN PASAR ( Kasus Produk Extra Joss Kemasan Sachet )

STRATEGI MEMPERTAHANKAN POSISI SEBAGAI PEMIMPIN PASAR ( Kasus Produk Extra Joss Kemasan Sachet ) STRATEGI MEMPERTAHANKAN POSISI SEBAGAI PEMIMPIN PASAR ( Kasus Produk Extra Joss Kemasan Sachet ) Oleh : ZULYAN FIRDAUS AFIF A14105630 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan kondisi pasar yang semakin terbuka terhadap informasi yang datang dari manapun, menuntut

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A

ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A ANALISIS USAHATANI PADI RAMAH LINGKUNGAN DAN PADI ANORGANIK (Kasus: Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor) Oleh: RIDWAN A14104684 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini

PENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini prospek pengembangan produk tanaman obat semakin meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan industri obat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H

ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H ANALISIS FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KRIM YOGHURT ACTIVIA (KASUS DI GIANT BOTANI SQUARE, BOGOR) Oleh: SURURUN MASRURAH H34066120 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI USAHA SAYURAN ORGANIK DI PT ANUGERAH BUMI PERSADA RR ORGANIC FARM, KABUPATEN CIANJUR. Oleh: SANTI ROSITA A

ANALISIS STRATEGI USAHA SAYURAN ORGANIK DI PT ANUGERAH BUMI PERSADA RR ORGANIC FARM, KABUPATEN CIANJUR. Oleh: SANTI ROSITA A ANALISIS STRATEGI USAHA SAYURAN ORGANIK DI PT ANUGERAH BUMI PERSADA RR ORGANIC FARM, KABUPATEN CIANJUR Oleh: SANTI ROSITA A14304026 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Misalnya saja ada berbagai jenis tumbuhan yang menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA ANALISIS KEUNTUNGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG WARALABA DAN NON WARALABA (Kasus: Restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) Taman Topi dan Rahat Cafe di Bogor) SKRIPSI BESTARI DEWI NOVIATNI

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA BINAAN KOPERASI BMT AL-IKHLAASH KOTA BOGOR Oleh: Faisal Onassis Siregar A14105670 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR. Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN GUMATI CAFE - BOGOR Oleh AYIP MUHAMAD IKHWAN H24102131 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK Ayip Muhamad Ikhwan.

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TALAS (Kasus di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh SRI WIDIYANTI A

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TALAS (Kasus di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh SRI WIDIYANTI A ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TALAS (Kasus di Desa Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh SRI WIDIYANTI A14105608 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan tumbuhan obat. Beberapa sumber menyebutkan terdapat sekitar 30 ribu jenis tanaman obat di sini. Dari jumlah sebanyak itu,

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci